Skripsi
Diajukan oleh :
Rosida Bekti
NIM : 30302000351
FAKULTAS HUKUM
SEMARANG
2023
PERAN KUASA HUKUM DALAM PENYELESAIAN SENGKETA
PERTANAHAN MELALUI MEDIASI DI KANTOR KEMENTERIAN
AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL
(ATR / BPN)
(Studi pada Lembaga Bantuan Hukum Protect Center Indonesia (PCI))
Diajukan oleh :
Rosida Bekti
NIM : 30302000351
Telah disetujui:
Pada tanggal 25 Juli 2023
Dosen Pembimbing :
ii
PERAN KUASA HUKUM DALAM PENYELESAIAN SENGKETA
PERTANAHAN MELALUI MEDIASI DI KANTOR KEMENTERIAN
AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL
(ATR / BPN)
(Studi pada Lembaga Bantuan Hukum Protect Center Indonesia (PCI))
Dr. Hj. Siti Rodhiyah Dwi Istinah, S.H., M.H. Dr. Lathifah Hanim, S.H., M.Hum., M.Kn
NIDN 06-1306-6101 NIDN. 06-2102-7401
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO:
“Harus ada spasi agar tulisan bisa terbaca, harus ada jeda agar kalimat bisa tereja,
harus ada henti agar langkah salah dapat diperbaiki, mari terus mendewasa, agar
PERSEMBAHAN:
Kurniawan.
iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
NIM : 30302000351
Fakultas : Hukum
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi saya dengan judul “Peran Kuasa
(PCI))” benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bebas dari peniruan hasil
karya orang lain. Kutipan pendapat dan tulisan orang lain ditunjuk sesuai dengan
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan dalam skripsi ini
tersebut.
Rosida Bekti
NIM. 30302000351
v
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNGGAH KARYA ILMIAH
NIM : 30302000351
Fakultas : Hukum
Dan menyetujuinya menjadi hak milik Universitas Islam Sultan Agung serta
memberikan Hak Bebas Royalti Non-eksklusif untuk disimpan, dialihmediakan,
dikelola dalam pangkalan data, dan dipublikasinya di internet atau media lain
untuk kepentingan akademis selama tetap mencantumkan nama Penulis sebagai
pemilik Hak Cipta.
Rosida Bekti
NIM. 30302000351
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur selalu kita panjatkan kehadirat Allah SWT, telah melimpahkan
Strata Satu (S-1) serta merupakan persyaratan akhir Penulis untuk menyelesaikan
(UNISSULA).
Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik atas bantuan dari
banyak pihak, dalam kesempatan ini dengan kerendahan hati dan penuh rasa
hormat ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan secara moril dan materiil baik secara langsung maupun tidak
langsung.
1. Kedua orang tua Penulis Bapak Harto dan Ibu Narti tercinta, yang selalu ada
vii
2. Bapak Prof. Dr. H. Gunarto, SH, SE, Akt, M.Hum, selaku Rektor Universitas
3. Bapak Dr. Bambang Tri Bawono, S.H., M.H selaku Dekan Fakultas Hukum
4. Ibu Dr. Widayati, S.H., M.H., S.H selaku Wakil Dekan I Fakultas Hukum
5. Bapak Dr. Arpangi, S.H., M.H selaku Wakil Dekan II Fakultas Hukum
6. Bapak Dr. Achmad Ariffulloh., S.H., M.H selaku Ketua Prodi dan Ibu Ida
7. Ibu Dr. Lathifah Hanim, S.H., M.Hum., M.Kn selaku dosen pembimbing yang
skripsi ini.
8. Bapak Dr. R. Sugiharto, SH., MH selaku Dosen Wali yang memberikan saran,
9. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Fakultas Hukum yang sabar dalam
10. Terimakasih kepada Bapak Dr. Ahmad Hadi Prayitno, S.H., M.H., CPCLE.
viii
11. Terimakasih kepada Moh Adib Ulil Fahmi, S.H. selaku Advokat di Lembaga
Bantuan Hukum Protect Center Indonesia (CPI) yang telah bersedia untuk
Risma, Lupi, Tania, Adell, Septin, Putri, dan Arum), dan teman – teman
seperjuangan Mahasiswa Hukum Angkatan 2020 serta semua pihak yang tak
13. Last but not least, untuk diri Penulis sendiri Rosida Bekti. Terimakasih sudah
menjadi orang yang selalu berpikiran positif, selalu semangat berjuang dan
Penulis berharap adanya kritik dan saran guna memperbaiki skripsi ini
agar menjadi lebih baik, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
Rosida Bekti
NIM : 30302000351
ix
DAFTAR ISI
x
C. Tinjauan Tentang Sengketa Pertanahan ........................................................... 28
1. Pengertian Sengketa ..................................................................................... 28
2. Pengertian Sengketa Tanah ......................................................................... 29
3. Faktor Penyebab Timbulnya Sengketa ...................................................... 31
4. Penyelesaian Sengketa ................................................................................. 32
D. Tinjauan Tentang Mediasi ................................................................................. 35
1. Pengertian Mediasi ....................................................................................... 35
2. Model Mediasi .............................................................................................. 39
3. Tujuan dan Manfaat Mediasi ...................................................................... 42
4. Macam Mediasi ............................................................................................ 42
5. Mediasi dalam Islam .................................................................................... 43
E. Tinjauan Tentang Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan
Nasional (ATR / BPN) ...................................................................................... 45
1. Pengertian Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan
Nasional (ATR / BPN) ................................................................................. 45
2. Tugas dan Fungsi Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan
Pertanahan Nasional (ATR / BPN)............................................................. 46
3. Visi dan Misi Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan
Nasional (ATR / BPN) ................................................................................. 47
F. Tinjauan Tentang Lembaga Bantuan Hukum ................................................. 45
1. Pengertian Lembaga Bantuan Hukum ....................................................... 45
2. Tugas Lembaga Bantuan Hukum ............................................................... 51
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................... 53
A. Peran Kuasa Hukum dalam Penyelesaian Sengketa Pertanahan Melalui
Mediasi Di Kantor Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan
Pertanahan Nasional .......................................................................................... 53
B. Mekanisme Penyelesaian Sengketa Pertanahan Antar Orang Perorangan
Melalui Mediasi di Kantor Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan
Pertanahan Nasional (ATR / BPN) .................................................................. 70
C. Kendala dan Solusi Kuasa Hukum dalam Penyelesaian Sengketa
Pertanahan Melalui Mediasi di Kementerian Agraria dan Tata Ruang /
Badan Pertanahan Nasional (ATR / BPN)...................................................... 88
xi
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 98
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 98
B. Saran..................................................................................................................... 99
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Skema Struktur Organisasi Kementerian Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional .................................................. 68
Gambar 3.3. Skema Mekanisme Mediasi di Kantor ATR / BPN Berdasarkan Hasil
Wawancara dengan LBH Protect Center Indonesia ........................ 86
xiii
ABSTRAK
Penyelesaian sengketa pertanahan di luar pengadilan biasanya dilakukan di
Kantor Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional (ATR /
BPN), salah satunya yaitu melalui mediasi. Pada Pasal 44 ayat (2) Peraturan
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 11
Tahun 2016 jo. Nomor 21 Tahun 2020 menjelaskan bahwa ketika para pihak tidak
dapat hadir karena suatu alasan kesehatan atau alasan lain yang sah, maka mediasi
dapat diwakili oleh kuasa hukum yang telah diberi kewenangan dalam memutus
atas persetujuan pihak yang bersengketa. Oleh karena itu pada penelitian ini
Penulis bertujuan untuk mengetahui peran kuasa hukum dalam proses mediasi,
mekanisme mediasi, kendala, dan solusi kuasa hukum dalam proses mediasi.
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah
metode yuridis sosiologis. Metode penelitian ini dilakukan dengan cara studi
lapangan secara langsung pada Lembaga Bantuan Hukum Protect Center
Indonesia (PCI) dengan Surat Keputusan Hukum dan HAM RI No. AHU-
005678.AH.01.07. Tahun 2022. melalui wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran kuasa hukum dalam proses
mediasi yaitu untuk memberikan pendampingan hukum, menganalisis risiko,
melindungi dan mewakili kepentingan klien. Mekanisme mediasinya diatur dalam
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2016 jo. Nomor 21 Tahun 2020 yaitu mulai
dari pengkajian kasus, gelar awal, penelitian, ekspos hasil penelitian, rapat
koordinasi, gelar akhir, dan penyelesaian kasus yang bersangkutan. Sedangkan
kendala yang dialami kuasa hukum yaitu ketidakseimbangan kekuatan,
ketidakpastian hukum, ketegangan antar pihak, dan negosiasi yang sulit. Untuk
mengatasinya, kuasa hukum dapat menggunakan pendekatan yang proaktif,
menjalin komunikasi yang baik dengan pihak lain, mempersiapkan diri dengan
baik sebelum mediasi, dan berkolaborasi dengan klien untuk mengembangkan
strategi yang efektif.
Kata Kunci : Sengketa Pertanahan, Mediasi, Kuasa Hukum
xiv
ABSTRACT
Settlement of land disputes outside the court is usually carried out at the
Office of the Ministry of Agrarian Affairs and Spatial Planning / National Land
Agency (ATR / BPN), one of which is through mediation. Article 44 paragraph (2)
of the Regulation of the Minister of Agrarian Affairs and Spatial Planning/Head
of the National Land Agency Number 21 of 2020 explains that when the parties
are unable to attend due to health reasons or other valid reasons, mediation can
be represented by attorneys who have been authorized to decide upon the
approval of the disputing parties. Therefore in this study the author aims to
determine the role of attorneys in the mediation process, mediation mechanisms,
constraints, and solutions of attorneys in the mediation process.
The research method used by the authors in this study is the sociological
juridical method. This research method was carried out by means of field studies
directly at the Protect Center Indonesia Legal Aid Institute (PCI) with the RI Law
and Human Rights Decree No. AHU-005678.AH.01.07. Year 2022. through
interviews.
The results of the study show that the role of attorneys in the mediation
process is to provide legal assistance, analyze risks, protect and represent the
interests of clients. The mediation mechanism is regulated in the Regulation of the
Minister of Agrarian Affairs and Spatial Planning/Head of the National Land
Agency of the Republic of Indonesia Number 21 of 2020, namely starting from
case studies, initial titles, research, exposure of research results, coordination
meetings, final titles, and settlement of the cases in question. While the obstacles
experienced by attorneys are power imbalances, legal uncertainty, tensions
between parties, and difficult negotiations. To overcome this, attorneys can use a
proactive approach, establish good communication with other parties, prepare
well before mediation, and collaborate with clients to develop effective strategies.
Keywords: Land Disputes, Mediation, Attorney
xv
BAB I
PENDAHULUAN
Namun, seiring dengan sejarah yang baik tentang eratnya hubungan antara
tanah dan manusia, banyak juga peristiwa berdarah yang terjadi dalam
hukum yang tertulis, lengkap, dan jelas harus tersedia dan dilaksanakan
1
Umar Ma’ruf, 2014, Hak Menguasai Negara Atas Tanah & Asas-asas Hukum Pertanahan,
UNISSULA PRESS, Semarang, hal 2.
2
Amienullah, 2017, “Penyelesaian Sengketa Tanah Oleh Kantor Badan Pertanahan Nasional
(Studi, Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Semarang)”. Undergraduate thesis Fakultas
Hukum UNISSULA. Semarang, hal 3.
1
2
penggunaan tanah dan juga segala perilaku yang terkait. Hal ini untuk
Tahun 1960.3
atas tanah yang pada akhirnya muncul sengketa tanah yang berkelanjutan.
Bagi pemilik tanah rela melakukan apa saja untuk mempertahankan tanah
yang dimilikinya. Terlebih saat ini tanah memiliki nilai ekonomi yang
tinggi yang semakin hari nilai tanah semakin meningkat. Hal ini
3
Koentarto, 2016, “Peranan Kementerian Agraria Dan Tata Ruang Badan Pertanahan
Nasional Dalam Menanggulangi Sengketa Penanganan Kasus Pertanahan Di Kabupaten
Banyumas”. Thesis Fakultas Hukum UNISSULA. Semarang. hal 2.
4
Sari Wahyuni Amklien, 2019, “Penyelesaian Sengketa Pertanahan Melalui Jalur Non Litigasi
Di Badan Pertanahan Nasional Kota Jakarta Selatan”. Skripsi Fakultas Hukum Universitas
Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Jakarta, hal 1.
3
atas tanah yang dimilikinya secara penuh. Dan untuk menjamin kepastian
hukum pada hak atas kepemilikan tanah tersebut diatur di dalam UUPA.
dan masih banyak lagi. Sengketa pertanahan ini menjadi salah satu
5
Rachmadi Usman, 2003, Pilihan Penyelesaian Sengketa Di Luar Pengadilan, Mandar Maju,
Bandung, hal 1.
6
Maria SW Sumardjono, Nurhasan Ismail, dan Isharyanto, 2008, Mediasi Sengketa Tanah,
Gramedia, Jakarta, hal 3.
4
diberikan kepada warga negara yang utama antara lain hak milik, hak guna
bangunan, hak guna usaha, hak sewa, hak pakai, hak memungut hasil, hak
membuka tanah, dan sebagainya. Selain itu terdapat hak-hak yang bersifat
sementara antara lain hak gadai, hak menumpang, hak sewa pertanian, hak
Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam bentuk negara ini,
ini dapat dilakukan dengan jalur pengadilan (litigasi) dan juga jalur di luar
7
Fahrian Naufal, 2021, “Penyelesaian Sengketa Pertanahan Melalui Mediasi Di Kantor
Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Pati (Studi Kasus Sengketa Tanah di Desa Sumbersari
Kecamatan Kayen Kabupaten Pati)”, Skripsi Fakultas Hukum Universitas Islam Sultan Agung,
Semarang, hal3
5
Pertanahan Nasional.
8
Maria S.W. Sumardjono, 2008, Tanah Dalam Perspektif Hak Ekonomi Sosial dan Budaya.
Penerbit Buku Kompas, Jakarta, hal 7.
9
Frans Hendra Winarta, 2011, Hukum Penyelesaian Sengketa Arbitrase Nasional dan
Internasional, Sinar Grafika, Jakarta, hal 7-8.
6
kesepakatan bersama kedua belah pihak tanpa adanya paksaan. Pada upaya
penyelesaian melalui mediasi ini juga memiliki kelebihan pada hasil akhir
kedua belah pihak. Namun untuk mencapai hasil akhir yang memberikan
keuntungan ini tidak terlepas dari peran kuasa hukum para pihak yang
Nasional Nomor 11 Tahun 2016 jo. Nomor 21 Tahun 2020 berisi tahap
proses mediasi yang menjelaskan bahwa ketika para pihak tidak dapat
hadir karena suatu alasan kesehatan atau alasan lain yang sah, maka
mediasi dapat diwakili oleh kuasa hukum yang telah diberi kewenangan
Indonesia (PCI))”.
7
B. Rumusan Masalah
berikut :
3. Apa saja kendala dan solusi kuasa hukum dalam penyelesaian sengketa
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
kedepannya.
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
E. Terminologi
1. Peran
merupakan pola tingkah laku tertentu yang menjadi ciri khas dari
Sedangkan menurut Anton Moelyono, peran yaitu suatu hal yang dapat
lain.11
2. Kuasa Hukum
10
Oemar Hamalik. (2007). Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan. Jakarta: Bumi Aksara
11
Muhammad Mamduh Muzakki, 2017, “Peranan Kantor Pertanahan Kota Semarang dalam
Menyelesaikan Sengketa Tanah dengan Mediasi”. Thesis Fakultas Hukum UNISSULA, Semarang,
hal 9.
10
atas dasar kesepakatan yang dibuat oleh semua pihak yang terlibat dan
3. Sengketa Pertanahan
a. Jalur Pengadilan
12
Rahmad Hidayat, “Perbedaan Advokat, Pengacara, Konsultan, Penasehat dan Kuasa
Hukum, Apa Bedanya?”, https://www.kitapunya.net/perbedaan-advokat-dan-pengacara/ diakses
tanggal 25 Juni 2023 pkl. 19.20
13
Marsella, 2015. Perspektif Penanganan Sengketa Pertanahan Di Badan Pertanahan
Nasional. Jurnal Hukum Universitas Medan, Vol. 2, No.2, hal 103-104.
14
Bernadetha Aurelia Oktavira, “Begini Tahapan Penanganan Sengketa dan Konflik
Pertanahan”, https://www.hukumonline.com/klinik/a/begini-tahapan-penanganan-sengketa-dan-
konflik-pertanahan-lt600684253965f diakses tanggal 04 Mei 2023 pkl. 09.12.
11
perkara tersebut.
5. Mediasi
Pihak ketiga ini menjadi penengah yang disebut sebagai mediator ini
cara mediasi ini harus dari kesepakatan kedua belah pihak dalam
15
Fingli Wowor, 2014, Fungsi Badan Pertanahan Nasional Terhadap Penyelesaian Sengketa
Tanah. Lex Privatum, Vol. II, No. 2, hal 97.
16
Muhammad Mamduh Muzakki, Op Cit., hal 11
12
(ATR / BPN)
17
Koentarto, Op. Cit., hal 12
13
F. Metode Penelitian
yang akurat. Maka dari itu dalam penelitian ini penulis menggunakan
1. Metode Pendekatan
18
Arasy Pradana A. Azis, “Tugas dan Pelaksanaan LBH serta Bedanya dengan Advokat”,
https://www.hukumonline.com/klinik/a/lbh-dan-advokat-lt5dd288eab690c/, diakses tanggal 22
Agustus 2023 pkl. 14.27.
19
Cholid Narbuko dan Abu A, 2003, Metodologi Penelitian, Bumi Aksara, Jakarta, hal. 1.
20
Soerjono Soekanto, 1986, Pengantar Penelitian Hukum, Penerbit Universitas Press, Jakarta,
hal 51.
14
2. Spesifikasi Penelitian
obyektif.
a. Jenis Data
1) Data Primer
2) Data Sekunder
21
Peter Mahmud Marzuki, 2011, Penelitian Hukum, Kencana, Jakarta, hal 141.
16
Hukum;
Pendaftaran Tanah;
Pendaftaran Tanah;
elektronik.
ensiklopedia.
berikut :
a. Studi Kepustakaan
Studi ini menjadi awal dari setiap penelitian hukum baik yang
b. Studi Lapangan
sengketa tanah yaitu narasumber dari salah satu kuasa hukum dari
penelitian yaitu karena pada penelitian ini penulis berfokus pada peran
G. Sistematika Penulisan
pembaca. Karya ilmiah ini dibagi menjadi 4 bab, dengan rincian sebagai
berikut :
BAB I : Pendahuluan
tersebut.
BAB IV : Penutup
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Kuasa
secara khusus, artinya hanya untuk satu atau lebih kepentingan, atau
a. persetujuan;
pemberi kuasa untuk mencabut secara sepihak dan hak penerima kuasa
21
22
penerima kuasa
pihak.
KUH Perdata.
22
M.Yahya Harahap, 2012, Hukum Acara Perdata, Sinar Grafika, Jakarta, hal 2.
23
Lainul Arifah, 2018, “Kedudukan Hukum Terhadap Penggunaan Kuasa Mutlak Dalam
Pemindahan Hak Atas Tanah Dikantor Notaris/Ppat Paulus Manaek Simbolon”, Doctoral
dissertation Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Riau, hal 20.
23
berhak bertindak sebagai wakil orang atau badan hukum tersebut tanpa
menerima kuasa dari pihak lain melalui surat yang disebut suara kuasa
khusus ini. Surat kuasa khusus ini akan menjelaskan wewenang kuasa
hukum.25
24
Sofie Widyana P, “Apa itu Kuasa Hukum”, https://suduthukum.com/2015/01/apa-itu-kuasa-
hukum.html, diakses tanggal 4 Juli 2023 pkl. 20.24.
25
Muhammad Dzakaria, “Apa Perbedaan Konsultan Hukum, Advokat dan Kuasa Hukum?”,
https://www.senangberbagi.id/apa-perbedaan-konsultan-hukum-advokat-dan-kuasa-hukum/,
diakses tanggal 4 Juli 2023 pkl. 20.47.
24
26
orang. Kewajiban advokat menurut Undang-Undang No. 18 Tahun
undangan.
1. Pengertian Tanah
tersementasi yang terikat secara kimia, ditambah zat cair dan gas yang
sosiologi adalah tanah. Hal ini terjadi karena tanah adalah sesuatu yang
istilah "tanah" dalam arti yuridis, seperti yang ditunjukkan dalam Pasal
4 ayat (1), bahwa :“Atas dasar hak menguasai dari Negara sebagai
atas permukaan bumi, yang disebut tanah, yang dapat diberikan kepada
menjadi kebutuhan dasar bagi setiap orang sebagai tempat tinggal atau
27
Muchlisin Riadi, “Definisi, Jenis dan Klasifikasi Tanah” https://www.kajianpustaka.com
/2021/04/definisi-jenis-dan-klasifikasi-tanah.html diakses tanggal 03 Juni 2023 pkl. 07.12.
28
Julius Sembiring, 2011, Tanah dalam perspektif filsafat ilmu hukum. [DUMMY] Jurnal
Mimbar Hukum Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Vol. 23, No. 2, hal 397.
26
data fisik maupun yuridis berupa peta dan daftar bidang-bidang tanah
kepemilikan tanah, hak apa yang terikat, luas tanah, lokasi tanah itu
berikut:
29
Boedi Harsono, 1997, Hukum Agraria Indonesia: Sejarah Pembentukkan Undang-Undang
Pokok Agraria, Isi Dan Pelaksanaannya. Universitas Trisakti, Jakarta, hal 420.
27
atas tanah. Tanah dalam ruang lingkup agraria diartikan sebagai bagian
tanah sebagai bagian dari bumi ini disebutkan dalam Pasal 4 ayat (1)
28
UUPA, yaitu “Atas dasar hak menguasai dari negara sebagai yang
permukaan bumi, yang disebut tanah, yang dapat diberikan kepada dan
1. Pengertian Sengketa
Sengketa dapat terjadi di mana saja dan dengan siapa saja. Hal
30
Urip Santoso, 2012, Hukum Agraria: kajian komprehensif, Prenada Media, Jakarta, hal 10.
31
Sariana Asri dan Sabri Samin, 2020, Penyelesaian Sengketa Hak atas Tanah di Kecamatan
Kajang. Siyasatuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Siyasah Syar'iyyah, Vol. 1, No.3, hal 568-569
29
hak yang salah, keliru, atau tidak cermat oleh pejabat administrasi
bersangkutan.
sengketa adalah perselisihan yang terjadi antara dua atau lebih pihak
hukum yang bermula dari pengaduan orang atau badan hukum yang
sertifikat, peralihan hak atas tanah seperti hibah atau jual beli, dan
daya agraria;
32
Andi Hamzah, 1991, Hukum Pertanahan di Indonesia, Rineka Cipta, Jakarta, hal 47.
33
Muhamad Rasyad, 2019, Pembuatan Akta Perdamaian Dalam Penyelesaian Sengketa Tanah
Ulayat Melalui Notaris di Kabupaten Agam. Soumatera Law Review, Vol. 2, No. 1, hal 141-142.
31
oleh pihak lain.hal ini dimulai dengan ketidakpuasan yang tertutup dan
34
Sariana Asri dan Sabri Samin, Op. Cit., hal 567.
35
Bimbingan Skripsi dan Thesis Hukum, Penyelesaian Sengketa Tanah dan Sertifikat Gklien
Oleh BPN, http://thesis-hukum.blogspot.com/2015/02/penyelesaian-sengketa-tanah-dan.html
diakses tanggal 11 Juni 2023 pkl. 19.05.
32
4. Penyelesaian Sengketa
lose solution. 36
36
Rosita, 2017, Alternatif Dalam Penyelesaian Sengketa (Litigasi dan Non Litigasi). Al-
Bayyinah Journal of Islamic Law-ISSN, Vol. 6, No. 2, hal 99-113.
37
M. Yahya Harahap, Op. Cit., hal 234.
33
1) Arbitrase
2) Negosiasi
maupun berbeda.38
3) Mediasi
4) Konsiliasi
5) Penilaian ahli
38
Nurnaningsih Amriani, 2012, Mediasi Alternatif Penyelesaian Sengketa Perdata di
Pengadilan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal 12.
39
Nurnaningsih Amriani, Op. Cit., hal 28
40
Ibid, hal 34
41
Mohammad Kamaluddin, 2022, Tinjauan Yuridis Tugas Mediator Pasal 14 Peraturan
Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2016: Tentang Prosedur Mediasi Di Pengadilan Dalam
Penyelesaian Sengketa Perceraian, Actual, Vol. 12, No. 1, hal 39.
35
6) Pencari fakta
1. Pengertian Mediasi
istilah "mediasi" berasal dari kata Latin "mediare", yang berarti berada
42
Ibid, hal 39
36
dan menyelesaikan konflik atau sengketa antara dua atau lebih pihak.43
yang tidak memihak dan netral bekerja sama dengan pihak yang
43
Si Manis, Pengertian Mediasi : Dasar Hukum, Tujuan, Jenis, Tahapan dan Contoh Mediasi,
https://www.pelajaran.co.id/mediasi-adalah/ diakses tanggal 11 Juni 2023 pkl. 15.43.
44
Edi As’adi, 2012, Hukum Acara Perdata dalam Perspektif Mediasi (ADR) di Indonesia,
Gaha Ilmu, Yogyakarta, hal 3.
45
Muhammad Reza Fahlevi, 2023, Penyelesaian Sengketa Pertanahan Melalui Jalur Mediasi
(Studi Pada Kantor Pertanahan Kabupaten Aceh Besar), Doctoral dissertation, UIN Ar-Raniry
Banda Aceh, Banda Aceh, hal 28-29.
37
sendiri. Seperti halnya para hakim dan arbiter, mediator harus tidak
apakah para pihak akan setuju atau tidak, serta proses mediasi tertutup.
46
Gary Goodpaster, 1993, Negosiasi dan Mediasi:Sebuah Pedoman Negosiasi dan
Penyelesaian Sengketa Melalui Negosiasi, ELIPS Project, Jakarta, hal 201
47
Duana Karomi, 2015, Implementasi Mediasi dalam Penanganan dan Penyelesaian Kasus
Pertanahan (Studi Di Kantor Pertanahan Yogyakarta), Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN
Sunan Kalijaga, Yogyakarta, hal 23.
48
Rahmadi Usman, 2012, Mediasi Di Pengadilan Dalam Teori Dan Praktik, Sinar Grafika,
Jakarta, hal 24.
38
membuat proposal.49
yang lebih cepat dan murah, serta dapat memberikan akses yang lebih
mana pihak luar yang tidak memihak dan netral bekerja dengan pihak
mediasi menarik51.
tidak dapat membuat keputusan dan membantu kedua belah pihak yang
49
R.M. Gatot P. Soemartono, 2006, Arbitrase Dan Mediasi Di Indonesia, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, hal 119.
50
Khotibul Umam, 2010, Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan, Pustaka Yustisia,
Yogyakarta, hal 11.
51
Fatahillah A. Syukur, 2012, Mediasi Yudisial Di Indonesia, Mandar Maju, Bandung, hal 1.
39
ditunjuk oleh pihak ketiga atau hakim, bertindak sebagai pihak netral
penyelesaian masalah.
a. Dalam setiap proses mediasi, ada metode di mana para pihak atau
2. Model Mediasi
tetapi berbeda dalam hal tujuan yang ingin dicapai serta cara mediator
melihat posisi dan peran mereka. Menurut Boulle, ada empat model
a. Settlement Mediation
b. Facilitative Mediation
53
Susanti Adi Nugroho, 2009, Mediasi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa, Edisi
Pertama, Cetakan ke-1 Telaga Ilmu Indonesia, Jakarta, hlm. 62.
41
c. Transformative Mediation
d. Evaluative Mediation
b. Menghapus kesalahpahaman;
4. Macam Mediasi
menyatakan:
54
Ibid, diakses 11 Juni 2023 pkl. 16.07.
55
Ibid, diakses 11 Juni 2023 pkl. 16.36.
43
c. Mediasi-Arbitrase
para pihak.
Artinya: “Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu
bersengketa diberi hak sesuai dengan ajaran Alquran dan Hadits Nabi
bersengketa akan hancur dan zalim jika keadilan tidak ditegakkan dan
56
M. Faqieh Amrullah, Op. Cit., hal 78
45
masyarakat;
57
Ninik Hartariningsih, 2020, Peranan Badan Pertanahan Nasional/Agraria dan Tata Ruang
Dalam Penyelesaian Sertifikat Gklien Di Kabupaten Banyumas, Cakrawala Hukum: Majalah
Ilmiah Fakultas Hukum Universitas Wijayakusuma, Vol. 22. No. 1, hal 80-86.
58
Cicik Novita, “Apa Itu BPN: Dasar Hukum, Fungsi, Tugas Badan Pertanahan Nasional”,
https://tirto.id/apa-itu-bpn-dasar-hukum-fungsi-tugas-badan-pertanahan-nasional-gwDx diakses
taggal 11 Juni 2023 pkl. 12.22.
47
ruang;
pertanahan;
dan pertanahan;
rakyat.
59
Sariana Asri dan Sabri Samin, Op. Cit., hal 564.
49
60
Mustika Prabaningrum Kusumawati, 2016, Peranan dan Kedudukan Lembaga Bantuan
Hukum sebagai Access to Justice bagi Orang Miskin. Arena Hukum, Vol. 9, No. 2, hal. 197-198.
50
a. berbadan hukum;
61
Bambang Sutiyoso, 2008, Hukum Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, Gama
Media, Yogyakarta, hlm. 13.
51
62
Ibid, hal. 201
63
Jecika Anatasya Siwi, 2020, Peran Lembaga Bantuan Hukum Ditinjau Dari Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum. Lex Et Societatis, Vol. 8, No.
4, Hal. 86
52
Indonesia (PCI) dengan Surat Keputusan Hukum dan HAM RI No. AHU-
Jl. Supriyadi 21g Kel. Kalicari, Kec. Pedurungan, Kota Semarang. Bapak
kuasa hukum tidak selalu menjadi keharusan. Mediasi adalah proses yang
lebih cepat, lebih efisien, dan lebih kolaboratif daripada harus melalui
64
Hasil wawancara dengan Ahmad Hadi Prayitno, Direktur Lembaga Bantuan Hukum Protect
Center Indonesia (PCI) di Kantor Lembaga Bantuan Hukum Protect Center Indonesia (PCI), pada
tanggal 5 Juli 2023.
53
54
terutama berlaku dalam kasus yang lebih sederhana atau ketika pihak-
pihak yang terlibat merasa dapat mengatasi mediasi secara langsung tanpa
pejabat negara;
ketentuan, seperti :
Nasional
tergantung pada situasi dan kebutuhan para pihak yang terlibat dalam
mediasi. Berikut ini adalah beberapa peran yang bisa dimainkan oleh
65
Hasil wawancara dengan Ahmad Hadi Prayitno, Direktur Lembaga Bantuan Hukum Protect
Center Indonesia (PCI) di Kantor Lembaga Bantuan Hukum Protect Center Indonesia (PCI), pada
tanggal 5 Juli 2023.
58
kepada pihak lain yang terlibat dalam mediasi. Selain itu, kuasa
c. Memfasilitasi komunikasi
secara konstruktif.
e. Mendokumentasikan kesepakatan
hukum.
atau lembaga lainnya. Oleh karena itu, penting bagi pihak yang
b. Penasehatan hukum
66
Hasil wawancara dengan Ahmad Hadi Prayitno, Direktur Lembaga Bantuan Hukum Protect
Center Indonesia (PCI) di Kantor Lembaga Bantuan Hukum Protect Center Indonesia (PCI), pada
tanggal 5 Juli 2023.
61
d. Fasilitasi komunikasi
a. Representasi klien
67
Hasil wawancara dengan Ahmad Hadi Prayitno, Direktur Lembaga Bantuan Hukum Protect
Center Indonesia (PCI) di Kantor Lembaga Bantuan Hukum Protect Center Indonesia (PCI), pada
tanggal 5 Juli 2023.
62
kepada pihak lain yang terlibat dalam mediasi sesuai dengan aturan
f. Memantau kepatuhan
dan transparan.
68
Hasil wawancara dengan Ahmad Hadi Prayitno, Direktur Lembaga Bantuan Hukum Protect
Center Indonesia (PCI) di Kantor Lembaga Bantuan Hukum Protect Center Indonesia (PCI), pada
tanggal 5 Juli 2023.
64
yang diajukan.
yang bersengketa.
a. Kepala BPN
bidang pertanahan.
pertanahan.
Negara.
h. Inspektorat Utama
memiliki salah satu unit kerja yang kemudian disebut sebagai kasi
sengketa tanah. Kasi sengketa tanah adalah salah satu unit kerja di
dokumen tanah, atau masalah lain yang berkaitan dengan hak atas
untuk menghindari proses hukum yang lebih lama dan mahal. Beberapa
meliputi:
secara langsung.
dari ini.
pemohon.
langkah-langkah berikut:69
yang terkait, dan bukti-bukti yang ada. Advokat dalam hal ini akan
69
Hasil wawancara dengan Ahmad Hadi Prayitno, Direktur Lembaga Bantuan Hukum Protect
Center Indonesia (PCI) di Kantor Lembaga Bantuan Hukum Protect Center Indonesia (PCI), pada
tanggal 5 Juli 2023.
72
d. Mempersiapkan argumen
dan negosiasi. Hal ini dapat membantu klien merasa lebih siap dan
dimediasi. Setiap kasus memiliki karakteristik unik, dan maka dari itu
kuasa hukum dapat berinteraksi dengan mediator dan pihak lain yang
74
70
Hasil wawancara dengan Ahmad Hadi Prayitno, Direktur Lembaga Bantuan Hukum Protect
Center Indonesia (PCI) di Kantor Lembaga Bantuan Hukum Protect Center Indonesia (PCI), pada
tanggal 5 Juli 2023.
75
dibuat.
dan kerjasama dengan mediator dan pihak lain yang terlibat dalam
profesionalisme.
menguntungkan.
71
Hasil wawancara dengan Ahmad Hadi Prayitno, Direktur Lembaga Bantuan Hukum Protect
Center Indonesia (PCI) di Kantor Lembaga Bantuan Hukum Protect Center Indonesia (PCI), pada
tanggal 5 Juli 2023.
77
yang diinginkan.
1) Pengkajian kasus
a) judul;
objek kasus;
c) riwayat kasus;
2) Gelar awal
ditangani;
diterapkan;
melakukan penelitian.
d. Penelitian
tambahan.
membuat keputusan.
82
4) Rapat Koordinasi
5) Gelar akhir
rekomendasi.
6) Penyelesaian Kasus
sebagai fasilitator.
72
Hasil wawancara dengan Ahmad Hadi Prayitno, Direktur Lembaga Bantuan Hukum Protect
Center Indonesia (PCI) di Kantor Lembaga Bantuan Hukum Protect Center Indonesia (PCI), pada
tanggal 5 Juli 2023.
84
hukum.
4) Tanda terima
Nasional.
5) Panggilan
6) Proses mediasi
Indonesia)
1) Permohonan Mediasi
3) Pilihan Mediator
4) Sesi Mediasi
yang terlibat.
konsensus.
6) Membuat Kesepakatan
7) Pelaksanaan Kesepakatan
seluas 302 m2, yang terletak di Jl. Raya Tanjung Pasir No. 54 RT 02
Tangerang, Banten.
berniat ingin membeli tanah yang terletak di Jl. Raya Tanjung Pasir
89
legalitas dari tanah yang akan dibeli dan menjelaskan secara gamblang
Teradu II seluas 302 m2 di Jalan Raya Tanjung Pasir No. 54, RT 002
Tanah (PPAT) Karman, S.H., M.Kn. terhadap objek jual beli yang
berada di Jalan Raya Tanjung Pasir No. 54, RT 002 RW 004, Desa
luas tanah pada fakta di lapangan adalah seluas ± 200 m2. Dan
Utara obyek tanah yang merupakan hak milik dari Teradu I, diduga
90
penyerobotan tanah atas obyek pada SHM No. 00480 yang terletak di
pembelian tanah senilai Rp. 550.000.000,00 (lima ratus lima puluh juta
200 m2.
menentukan atas harga Jual dalam suatu obyek jual beli. Sehingga
dirugikan dengan harga jual beli yang telah dilakukan antara Pengadu
dan Teradu Il. Pada sengketa ini setelah melalui proses mediasi yaitu
termasuk:73
a. Ketidakseimbangan kekuatan
kekuatan atau sumber daya yang lebih besar daripada pihak lain.
73
Hasil wawancara dengan Ahmad Hadi Prayitno, Direktur Lembaga Bantuan Hukum Protect
Center Indonesia (PCI) di Kantor Lembaga Bantuan Hukum Protect Center Indonesia (PCI), pada
tanggal 5 Juli 2023.
92
b. Ketidakpastian hukum
dalam pertanahan dapat menjadi tidak jelas atau ambigu. Hal ini
yang konstruktif.
dalam hal ini diwakili oleh Rubijianto selaku Direktur Umum. Pada
Para pihak juga dapat mencari bantuan dari mediator yang kompeten
atau ahli lain yang dapat memberikan wawasan dan penilaian objektif
klien.
94
Agar lebih jelas tentang kendala kuasa hukum dan solusi dalam
mediasi.
Mediasi
tersebut.
masing-masing alternatif.
97
klien.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peran dari kuasa hukum pada proses mediasi yaitu untuk memberikan
mendokumentasikan kesepakatan.
yaitu mulai dari pengkajian kasus, gelar awal, penelitian, ekspos hasil
98
99
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
A. Al-Quran
Qs. Hujurat : 9-10
B. Buku
Edi As’adi, 2012, Hukum Acara Perdata dalam Perspektif Mediasi (ADR)
di Indonesia, Gaha Ilmu, Yogyakarta.
Umar Ma’ruf, 2014, Hak Menguasai Negara Atas Tanah & Asas-asas
Hukum Pertanahan, UNISSULA PRESS, Semarang.
Sariana Asri dan Sabri Samin, 2020, Penyelesaian Sengketa Hak atas
Tanah di Kecamatan Kajang. Siyasatuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Siyasah Syar'iyyah, Vol. 1, No.3
E. Internet