Anda di halaman 1dari 4

Name : Seno Harpan Rambe

Class : IX - 1

Putri Pukes dan Danau Laut Tawar

Di dataran tanah Gayo, hiduplah seorang putri raja bernama Putri Pukes. Sang Putri
menyukai seorang pangeran dari kerajaan lain. Semula, kedua orang tuanya tidak merestui,
karena negeri tempat tinggal pangeran itu jauh. Namun, karena kegigihan Putri Pukes dan
Sang Pangeran, orangtua sang Putri pun merestui dan menikahkan mereka.

Setelah menikah, tibalah saatnya Putri Pukes harus menyusul suaminya. la pun pamit kepada
orangtuanya untuk pergi ke kerajaan suaminya. Orangtua Putri Pukes sangat bersedih, tetapi
mereka harus melepas anaknya itu pergi.

"Pergilah, Nak, bersama para pengawal. Namun, satu hal yang harus kau jaga, begitu
melangkahkan kaki keluar dari kerajaan ini, sekali pun janganlah menoleh lagi ke belakang,"
pesan orangtuanya.

Putri Pukes pun berangkat bersama para pengawalnya. Di tengah jalan. ia selalu teringat akan
orang tuanya dan sangat merindukan mereka. Karena ia terlalu bersedih, tanpa sengaja ia
menoleh ke belakang.

Tiba-tiba, datanglah petir menyambar dan hujan yang sangat lebat. Putri Pukes dan
rombongannya berteduh di dalam sebuah gua. Di dalam gua, Putri Pukes berdiri di sudut gua
untuk menghangatkan tubuhnya yang kedinginan. Perlahan, sang Putri merasa tubuhnya
mengeras. Putri Pukes sangat terkejut dan menangis.

Ternyata tubuhnya menjadi batu la menyesal karena tidak mengindahkan pesan orangtuanya.
Seharusnya, la tidak menoleh ke belakang selama perjalanan. Setelah merasa cukup lama
beristirahat dan hujan mulai reda, mereka berniat melanjutkan perjalanan. Para pengawal pun
memanggil Sang Putri.

"Tuan Putri! Hujan sudah reda, mari kita melanjutkan perjalanan!" panggil para pengawal.
Berkali-kali mereka memanggil, tetapi tetap tidak terdengar jawaban.

Para pengawal pun menghampiri tempat Putri Pukes berdiri. Mereka terus memanggil, tetapi
sang Putri diam saja. Saat melihat dengan jelas, para pengawal sangat terkejut karena tubuh
Putri Pukes telah mengeras dan menjadi batu. Sampai sekarang, batu Putri Pukes masih bisa
dilihat.

Bentuknya membesar di bagian bawah, tetapi bentuk sanggul dan kepala Sang Putri masih
bisa dikenall. Menurut kepercayaan penduduk, batu tersebut membesar di bawah karena Putri
Pukes terus menangis yang menyebabkan air matanya menumpuk di bawah.

Sementara itu, karena hujan yang sangat lebat, terbentuklah danau di kawasan itu. Penduduk
sekitar menyebut danau tersebut dengan nama Danau Laut Tawar.
Name : Seno Harpan Rambe
Class : IX - 1

Putri Pukes and Laut Tawar Lake

In the plains of Gayo, there lived a king's daughter named Putri Pukes. The Princess likes a
prince from another kingdom. Initially, his parents did not approve, because the country
where the prince lived was far away. However, because of the persistence of Princess Pukes
and the Prince, the Princess' parents gave their blessing and married them.

After getting married, the time came for Putri Pukes to follow her husband. She said goodbye
to her parents to go to her husband's kingdom. Putri Pukes' parents were very sad, but they
had to let her child go.

"Go, son, with your guards. However, one thing you must take care of, once you step out of
this kingdom, don't even look back," said his parents.

Putri Pukes left with her bodyguards. In the middle of the road. He always remembered his
parents and missed them very much. Because he was too sad, he accidentally looked back.

Suddenly, lightning struck and very heavy rain came. Putri Pukes and her entourage took
shelter in a cave. Inside the cave, Putri Pukes stood in the corner of the cave to warm her cold
body. Slowly, the Princess felt her body harden. Putri Pukes was very shocked and cried.

It turned out that his body had turned to stone. He regretted not having heeded his parents'
message. He shouldn't have looked back during the journey. After feeling rested long enough
and the rain starting to stop, they intended to continue their journey. The guards called the
Princess.

"Princess! The rain has stopped, let's continue our journey!" call the guards. They called
several times, but still there was no answer.

The guards approached where Putri Pukes was standing. They kept calling, but the Princess
remained silent. When they saw clearly, the guards were very surprised because Princess
Pukes' body had hardened and turned into stone. Until now, the Putri Pukes stone can still be
seen.

The shape enlarges at the bottom, but the shape of the bun and the Princess's head can still be
recognized. According to local beliefs, the stone grew bigger at the bottom because Putri
Pukes kept crying, which caused her tears to accumulate at the bottom.

Meanwhile, due to very heavy rain, a lake was formed in the area. Local residents call the
lake Lake Laut Tawar.

Anda mungkin juga menyukai