Anda di halaman 1dari 519

SALINAN

PUTUSAN
Perkara Nomor 15/KPPU-L/2020

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia selanjutnya


disebut Komisi yang memeriksa Perkara Nomor 15/KPPU-L/2020 tentang
Dugaan Pelanggaran Pasal 22 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 terkait
Pengadaan Proyek Kerja Sama Pengusahaan Badan Usaha dalam
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dengan Kapasitas
1000 L/S pada PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik Jawa Timur Tahun
2018, yang dilakukan oleh: -----------------------------------------------------------

Terlapor I : Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Giri Tirta


Kabupaten Gresik, yang beralamat di Jalan Raya Permata
Nomor 7, Perum Graha Bunder Asri Kebonmas, Kabupaten
Gresik, Jawa Timur 61124, Nomor Telepon 031-3956337;
031-3956338, dan Nomor Fax. 031-3956353. ------------------------------
Terlapor II : PT Pembangunan Perumahan (Persero), Tbk., yang
beralamat di Plaza PP - Gedung Wisma Subiyanto, Jalan
Letjend. TB Simatupang Nomor 57, Pasar Rebo, Jakarta
13760, Nomor Telepon (021) 8403902, Nomor Fax. (021)
840 3992. ---------------------------------------------------------------------------
Terlapor III : PT Krakatau Tirta Industri, yang beralamat di Jalan Ir.
Sutami Kebonsari Citangkil, Cilegon 42442, Nomor
Telepon. (0254) 311 206, 310 346, dan Nomor Fax : 0254
– 311207 dan juga diketahui beralamat di Gedung
Krakatau Steel, Jalan Gatot Subroto Kav 54 Lt VIII,
Jakarta Selatan 12950, Nomor Telepon : (021) 522 1249,
dan Nomor Fax : (021) 522 1249. ----------------------------------------------

telah mengambil Putusan sebagai berikut: -----------------------------------------

Majelis Komisi: -------------------------------------------------------------------------


SALINAN

Setelah membaca Laporan Dugaan Pelanggaran. ---------------------------------


Setelah membaca Tanggapan para Terlapor terhadap Laporan Dugaan
Pelanggaran. -----------------------------------------------------------------------------
Setelah mendengar keterangan para Saksi. ----------------------------------------
Setelah mendengar keterangan para Ahli. ------------------------------------------
Setelah mendengar keterangan para Terlapor.-------------------------------------
Setelah membaca Kesimpulan Hasil Persidangan dari Investigator. -----------
Setelah membaca Kesimpulan Hasil Persidangan dari para Terlapor. ---------
Setelah membaca surat-surat dan dokumen-dokumen dalam perkara ini. ---

TENTANG DUDUK PERKARA

1. Menimbang Komisi Pengawas Persaingan Usaha (“Komisi”) telah


melakukan penanganan perkara berdasarkan laporan tentang Dugaan
Pelanggaran Pasal 22 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 terkait
Pengadaan Proyek Kerja Sama Pengusahaan Badan Usaha dalam
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dengan
Kapasitas 1000 L/S pada PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik Jawa
Timur Tahun 2018. Bahwa setelah dilakukan klarifikasi, laporan
tersebut dinyatakan merupakan kompetensi absolut KPPU, laporan
lengkap secara administrasi dan direkomendasikan untuk dilakukan
penyelidikan. ----------------------------------------------------------------------
2. Menimbang bahwa setelah dilakukan proses penyelidikan,
pemberkasan, dan gelar laporan, maka perkara tersebut disetujui
masuk ke tahap pemeriksaan dengan dugaan yang pada pokoknya
sebagai berikut (vide Bukti I2, B2). --------------------------------------------
2.1. Tentang Identitas Terlapor. ---------------------------------------------
2.1.1. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Giri Tirta
Kabupaten Gresik selaku Terlapor I, beralamat di Jalan
Raya Permata Nomor 7, Perum Graha Bunder Asri
Kebonmas, Kabupaten Gresik, Jawa Timur 61124,
Nomor Telpon 031-3956337; 031-3956338 dan Nomor
Fax. 031-3956353, merupakan perusahaan daerah
Kabupaten Gresik yang didirikan berdasarkan

-2-
SALINAN

Peraturan Daerah (“PERDA”) Kabupaten Gresik Nomor


13 Tahun 1978 tentang Pendirian Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM) Kabupaten Daerah Tingkat II
Gresik. PERDA tersebut diperbaharui dengan PERDA
Nomor 4 Tahun 1986 tentang Perusahaan Daerah Air
Minum Kabupaten Daerah Tingkat II Gresik dan
selanjutnya pada tahun 2013 tentang Perusahaan
Daerah Air Minum Giri Tirta Kabupaten Gresik
diperbaharui kembali dengan PERDA Nomor 14 Tahun
2013. -------------------------------------------------------------
Dalam rangka pelaksanaan pengadaan (tender),
Terlapor I menerbitkan Surat Keputusan Nomor:
690/39/437.82.300/SK/2017 tertanggal 6 Oktober
2017 tentang Panitia Pengadaan Proyek Kerjasama
Pengusahaan Badan Usaha Dalam Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum Dengan Kapasitas 1.000
Liter/Detik (“Panitia Pengadaan”). Adapun sususan
Panitia Pengadaan yang ditugaskan oleh Terlapor I
adalah sebagai berikut: ---------------------------------------

No Nama Jabatan

Ketua I (merangkap
1 Harisun Awali, ST, MT
anggota)
Sekretaris (merangkap
2 Syaiful Hadi, SE
anggota)

3 Yunus Amin, SE Anggota

4 Imron, SH Anggota

5 M. Zakaria, Spd, MM Anggota

6 Suwono, ST Anggota

7 Yulin Darwati, SE Anggota

-3-
SALINAN

No Nama Jabatan

8 Nurul Hidayati Anggota

9 Sulis Sefiati, Spd Anggota

Selanjutnya pada tanggal 9 Maret 2018, Terlapor I


menerbitkan Surat Keputusan Nomor:
690/12/437.82.303/SK/2018 tertanggal 9 Maret 2018
tentang Perubahan Keputusan Direksi PDAM Giri Tirta
Kabupaten Gresik No. 690/39/437.82.300/SK/2017
tertanggal 6 Oktober 2017 tentang Panitia Pengadaan
Proyek Kerjasama Pengusahaan Badan Usaha Dalam
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Dengan
Kapasitas 1.000 Liter/Detik. --------------------------------
Adapun susunan Panitia Pengadaan yang ditugaskan
oleh Terlapor I adalah sebagai berikut: --------------------

No Nama Jabatan
Ketua I (merangkap
1 Harisun Awali, ST, MT
anggota)
Sekretaris (merangkap
2 Yulin Darwati, SE anggota)

3 Imron, SH Anggota

4 M. Zakaria, Spd, MM Anggota

5 Suwono, ST Anggota

6 Nurul Hidayati Anggota

7 Sulis Sefiati, Spd Anggota

(vide Bukti C1, C3) --------------------------------------------


2.1.2. PT Pembangunan Perumahan (Persero), Tbk. selaku
Terlapor II, beralamat di Plaza PP - Gedung Wisma

-4-
SALINAN

Subiyanto, Jalan Letjend. TB Simatupang Nomor 57,


Pasar Rebo, Jakarta 13760, Nomor Telpon (021)
8403902, Nomor Fax. (021) 840 3992. Terlapor II
semula berbentuk N.V. Pembangunan Perumahan,
yang merupakan hasil peleburan suatu Perusahaan
Bangunan bekas milik Bank Industri Negara yang
didirikan berdasarkan Akta Nomor 48 tanggal 26
Agustus 1953 dari Raden Mr. Soewandi Notaris di
Jakarta (Bank Industri Negara kemudian dilebur
menjadi Bank Pembangunan Indonesia), dan
selanjutnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 19
PRP Tahun 1960 dilebur ke dalam P.N. Pembangunan
Perumahan, suatu Perusahaan Negara yang didirikan
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun
1961 tanggal 29 Maret 1961 tentang Pendirian
Perusahaan Negara Pembangunan Perumahan, yang
telah diumumkan dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 84/1961, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2218. -----------------
Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor
39 Tahun 1971 tentang Pengalihan Bentuk
Perusahaan Negara (PN) Pembangunan Perumahan
Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero), yang telah
diumumkan dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 50 tahun 1971, bentuk Perusahaan
Negara Pembangunan Perumahan diubah menjadi
Perusahaan Perseroan (Persero) dan didirikan dengan
Akta Perseroan Terbatas PT Pembangunan Perumahan
Nomor 78 tanggal 15 Maret 1973 Jo. Akta Perubahan
Nomor 247 tanggal 21 Maret 1974, keduanya dibuat di
hadapan Kartini Muljadi, S.H., Notaris di Jakarta
(“Akta Pendirian”), yang telah mendapat pengesahan
dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia

-5-
SALINAN

berdasarkan Keputusannya Nomor Y.A.5/105/2


tanggal 30 Maret 1974, didaftarkan di Pengadilan
Negeri Jakarta pada tanggal 3 April 1974, di bawah
Nomor 1186 dan 1187; dan diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia Nomor 48 tanggal 14
September 1974, Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia Nomor 249/1974. --------------------------------
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa
kali perubahan, terakhir dengan Akta Nomor 67
tanggal 28 Desember 2016 dibuat di hadapan Fathiah
Helmi, S.H., Notaris di Jakarta dalam rangka
peningkatan modal dasar dan modal disetor. Akta
perubahaan ini telah mendapatkan persetujuan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-
0025609.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 28 Desember
2016, didaftarkan dalam Daftar Perseroan dengan
Nomor AHU- 0157078.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal
28 Desember 2016. -------------------------------------------
Ruang lingkup kegiatan perusahaan terutama meliputi
jasa konstruksi, realti (pengembang) dan properti,
pracetak, peralatan, dan investasi di bidang
infrastruktur dan energi.
(vide Bukti C22, C23) ------------------------------------------
2.1.3. PT Krakatau Tirta Indonesia selaku Terlapor III,
beralamat di Jalan Ir. Sutami Kebonsari Citangkil,
Cilegon 42442, Nomor Telpon (0254) 311 206; 310 346,
Nomor Fax. (0254) 311207, merupakan badan usaha
berbentuk badan hukum yang didirikan berdasarkan
Akta Nomor 4 tanggal 28 Februari 1996 dibuat di
hadapan Tuti Setiahati K. Soetoro, S.H., Notaris di
Jakarta. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan Nomor C2-5418.HT.01.01.TH.98 tanggal 27

-6-
SALINAN

Mei 1998 dan diumumkan dalam Lembaran Berita


Negara Republik Indonesia Nomor 4485 tanggal 16
Juni 1998, Tambahan Nomor 63. --------------------------
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa
kali perubahan, yang terakhir dengan Akta Nomor 04
tanggal 19 Oktober 2017 dibuat di hadapan Notaris
Peni Inggriani, S.H., tentang perubahan Anggota
Dewan Komisaris dan Anggota Direksi. Akta perubahan
ini telah dilaporkan dan diterima oleh Menteri Hukum
dan HAM Republik Indonesia dalam Surat Penerimaan
Nomor AHU- AH.01.03-0183290 tanggal 23 Oktober
2017. -------------------------------------------------------------
Ruang Iingkup kegiatan Terlapor III terutama dalam
bidang jasa penyediaan air bersih yang meliputi
pengadaan air baku, mendirikan dan mengoperasikan
instalasi penjernihan air serta pengadaan barang-
barang yang berhubungan dengan distribusi dan
penjernihan air. -----------------------------------------------
(vide, Bukti C24, C25) -----------------------------------------
2.2. Tentang Konsorsium PT Pembangunan Perumahan (Persero),
Tbk dan PT Krakatau Tirta INDONESIA (“Konsorsium Terlapor
II - Terlapor III”). ----------------------------------------------------------
2.2.1. Bahwa pada tanggal 10 April 2018, Terlapor II dan
Terlapor III membentuk konsorsium untuk Proyek
Kerjasama Pengusahaan Badan Usaha Dalam
Pengembangan SISTEM Penyediaan Air Minum (SPAM)
dengan Kapasitas 1.000 L/S Pada PDAM Giri Tirta
Kabupaten Gresik, Jawa Timur Tahun 2018. -------------
2.2.2. Bahwa berdasarkan akta pembentukan Konsorsium
Terlapor II - Terlapor III tersebut disepakati antara lain
namun tidak terbatas pada: ---------------------------------
a. Formasi SPV dan Kepemilikan Equity. -----------------

-7-
SALINAN

Apabila memenangkan tender, Terlapor II dan


Terlapor III sepakat akan membentuk Special
Purpose Vehicle (SPV) untuk mempertahankan
kepentingan mereka dalam proyek dengan proporsi
sebagai berikut: --------------------------------------------
1). Terlapor II sebesar 75% (tujuh puluh lima
persen).------------------------------------------------
2). Terlapor III sebesar 25% (dua puluh lima
persen).------------------------------------------------
b. Lingkup Tanggung Jawab --------------------------------
1). Terlapor II: -------------------------------------------
- Menyusun dokumen pra-kualifikasi dan
tender sesuai dengan ketentuan dari
PJPK/GCA ---------------------------------------
- Selaku Kontraktor Utama ---------------------
- Investasi pengembangan SPAM ---------------
- Financial model ---------------------------------
- DED -----------------------------------------------
- Pengadaan peralatan local ---------------------
- Civil and erection work --------------------------------
- Pekerjaan lain yang terkait dengan
konstruksi ----------------------------------------
- Mendanai (investor) dalam pembangunan
WTP dan infrastruktur pendukungnya
sesuai dengan sharing-equity -----------------
2). Terlapor III: -------------------------------------------
- Menyusun dokumen pra-kualifikasi dan
tender sesuai dengan ketentuan dari
PJPK/GCA ---------------------------------------
- Desain (proses engineering) -------------------
- Financial model ---------------------------------
- DED -----------------------------------------------
- Supply pipa --------------------------------------

-8-
SALINAN

- Pengadaan peralatan local ---------------------


- Civil and erection work --------------------------------
- Pekerjaan lain yang terkait dengan
konstruksi ----------------------------------------
- Mendanai (investor) dalam pembangunan
WTP dan infrastruktur pendukungnya
sesuai dengan sharing-equity ----------------------
c. Pimpinan Konsorsium ------------------------------------
Terlapor II dan Terlapor III sepakat menunjuk
Terlapor II sebagai Pimpinan (lead) Konsorsium
dengan proporsi kepemilikan 75% (tujuh puluh lima
persen) dan memberikan kuasa kepada Sdr.
Lukman Hidayat untuk bertindak sebagai
perwakilan resmi Konsorsium Terlapor II - Terlapor
III. ------------------------------------------------------------
Bahwa dalam pratiknya, Konsorsium Terlapor II -
Terlapor III telah menjadi peserta dan menjadi
pemenang dalam Pengadaan Proyek Kerjasama
Pengusahaan Badan Usaha Dalam Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dengan
Kapasitas 1.000 L/S Pada PDAM Giri Tirta
Kabupaten Gresik, Jawa Timur Tahun 2018. --------
(vide, Bukti C22, C23) -------------------------------------
2.3. Tentang Obyek Perkara. ------------------------------------------------------------

Bahwa obyek perkara a quo adalah Pengadaan Proyek


Kerjasama Pengusahaan Badan Usaha Dalam Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dengan Kapasitas 1.000
L/s pada PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, Jawa Timur
Tahun 2018. --------------------------------------------------------------
2.4. Tentang Dugaan Pelanggaran. -----------------------------------------
2.4.1. Bahwa para Terlapor diduga melakukan pelanggaran
ketentuan Pasal 22 Undang - Undang Nomor 5 Tahun
1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan

-9-
SALINAN

Persaingan Usaha Tidak Sehat (“UU Nomor 5 Tahun


1999”). ----------------------------------------------------------
2.4.2. Bahwa ketentuan Pasal 22 UU Nomor 5 Tahun 1999
sebagaimana telah diubah dalam Putusan Mahkamah
Konstitusi Nomor 85/PUU-XIV/2016 menyatakan:------
Pasal 22 UU Nomor 5 Tahun 1999
Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pelaku
usaha lain dan/atau pihak yang terkait dengan pelaku
usaha lain untuk mengatur dan/atau menentukan
pemenang tender sehingga dapat mengakibatkan
terjadinya persaingan usaha yang tidak sehat
2.5. Tentang Perencanaan dan Persiapan. --------------------------------
2.5.1. Persetujuan Proyek (5 April 2017) --------------------------
Bahwa pada tanggal 5 April 2017, Bupati Gresik
memberikan persetujuan terkait Rencana Kerjasama
PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik dengan Pihak
Ketiga. -----------------------------------------------------------
(vide Bukti C118) -----------------------------------------------
2.5.2. Market Sounding (11 November 2017) ----------------------
Bahwa pada tanggal 11 November 2017, Badan
Peningkatan Penyelenggaran SPAM, Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(“Kementerian PUPR”) menyelenggarakan market
sounding terkait Proyek Kerjasama Badan Usaha
Pengembangan SPAM Pemanfaatan Bendung Gerak
Sembayat Kapasitas 1.000 L/D PDAM Kabupaten
Gresik. -----------------------------------------------------------
Bahwa market sounding tersebut diselenggarakan di
Hotel Singgasana Kota Surabaya dan dihadiri oleh para
calon investor sebagai berikut: ------------------------------
1). PT Dewata Bangun Tirta --------------------------------
2). PT Acuatico Indonesia -----------------------------------
3). PT Adhi Karya (Persero), Tbk ---------------------------

- 10 -
SALINAN

4). PT Adaro Tirta Mandiri ----------------------------------


5). PT Eswareco Tama ---------------------------------------
6). PT Lautan Luas ------------------------------------------
7). PT Meta Adhya Tirta Umbulan -------------------------
8). PT Moya Indonesia ---------------------------------------
9). PT N-Three Indonesia -----------------------------------
10). PT Nusantara Infrastruktur ----------------------------
11). PT Pembangunan Perumahan Infrastruktur --------
12). PT Trimitra Tirta Sarana --------------------------------
13). PT Wijaya Karya (Persero) Tbk -------------------------
14). PT Sauh Bahtera Samudra -----------------------------
15). PT Tirta Bening Ventura --------------------------------
16). PT Yunnan Water Utilities Indonesia -----------------
17). PT Tata Tirta ----------------------------------------------
18). PT Surya Persada ----------------------------------------
19). PT Vivatech International -------------------------------
20). PT Beswa Indonesia -------------------------------------
21). PT Deerfos Indonesia ------------------------------------
(vide Bukti C7) --------------------------------------------------
2.6. Tentang Pra – Kualifikasi.-----------------------------------------------
2.6.1. Pengumuman Pra-Kualifikasi (9 April 2018) --------------
a. Bahwa pada tanggal 9 April 2018, Panitia
Pengadaan mengumumkan prakualifikasi dalam
rangka Proyek Kerjasama Pengusahaan Badan
Usaha dalam Pengembangan Sistem Penyediaan
Air Minum (SPAM) dengan Kapasitas 1.000 L/S
pada PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, Jawa
Timur Tahun 2018. --------------------------------------
Pengumuman tersebut antara lain dimuat di SKH
Kompas dan Jawa Pos pada tanggal 9 April 2018. -
b. Bahwa dalam pengumuman tersebut, Panitia
Pengadaan menyampaikan antara lain:
1). Nama Proyek: ----------------------------------------

- 11 -
SALINAN

Uraian : Proyek Kerjasama Pengusahaan Badan


Usaha Dalam Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum Dengan Kapasitas
1.000 liter/detik
Lokasi : Kabupaten Gresik

Nilai : Rp790.021.560.000,00 (tujuh ratus sembilan


Investasi puluh miliar dua puluh satu juta lima ratus
enam puluh ribu rupiah)

2). Jadwal Prakualifikasi: ------------------------------

Pendaftaran dan Pengambilan : 9 - 17 April 08 - 15.00


Dokumen Prakualifikasi 2018 WIB

Penjelasan Prakualifikasi : 18 April 10.00 -


(aanwijzing) 2018 selesai
Batas Akhir Pemasukan : 2 Juni 2018 14.00 WIB
Dokumen

3). Tempat Pendaftaran: -------------------------------


Tempat pendaftaran di Sekretariat Panitia
Pengadaan Proyek Kerjasama Pengusahaan
Badan Usaha Dalam Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum (SPAM) dengan
Kapasitas 1.000 L/S Pada PDAM Giri Tirta
Kabupaten Gresik, Jawa Timur Tahun 2018. --
Jalan Raya Permata Nomor 7, Perum Graha
Bunder Asri, Kembangan, Suci, Gresik,
Kabupaten Gresik, Jawa Timur. ------------------
4). Tempat Penjelasan Prakualifikasi: ----------------
Tempat Penjelasan Prakualifikasi Kantor
Cabang Gresik Kota, Jalan Raya Jaksa Agung
Suprapto Nomor 41 Gresik - Jawa Timur. ------
5). Persyaratan Pendaftaran: --------------------------
Perusahaan Tunggal: -------------------------------
i. Melampirkan SIUP yang masih berlaku. ----

- 12 -
SALINAN

ii. Membawa Surat Kuasa bermaterai Rp.


6.000,- apabila yang mendaftar bukan
pimpinan perusahaan. -------------------------
Perusahaan Konsorsium: --------------------------
i. Melampirkan Perjanjian Konsorsium (MoU)
dengan materai. ---------------------------------
ii. Membawa Surat Kuasa bermaterai Rp.
6.000,- apabila yang mendaftar bukan
pimpinan perusahaan. -------------------------
(vide Bukti C11) ------------------------------------------------
2.6.2. Pendaftaran Peserta dan Pengambilan Dokumen Pra-
Kualifikasi (9 - 17 April 2018)
Bahwa hingga batas waktu pendaftaran yaitu pada
tanggal 17 April 2018, Panitia Pengadaan menerima 23
(dua puluh tiga) perusahaan yang mendaftar yaitu: -----
1). PT Adhi Karya (Persero), Tbk ---------------------------
2). PT Potum Mundi Infranusantara ----------------------
3). PT Trimitra Tirta Sarana --------------------------------
4). PT Metito Indonesia--------------------------------------
5). PT Wijaya Karya (Persero) Tbk -------------------------
6). PT Boma Bisma Indra (Persero) ------------------------
7). PT Aetra Air Jakarta -------------------------------------
8). PT Moya Indonesia ---------------------------------------
9). PT Medco Gas Indonesia --------------------------------
10). Konsorsium PT. PP – PP. KTI ---------------------------
11). Konsorsium PT Sucofindoedisi – PT Anugrah Abadi
Baru --------------------------------------------------------
12). PT Bangun Cipta Kontraktor ---------------------------
13). PT Jaya Teknik Indonesia ------------------------------
14). Signfest SDN BHD ---------------------------------------
15). PT Mustika Jimbaran Indah ---------------------------
16). PT Multikem Suplindo ----------------------------------
17). PT Brantas Abipraya (Persero) -------------------------

- 13 -
SALINAN

18). PT Tirta Nusantara Sukses -----------------------------


19). PT Tirta Indah Alam Sentosa ---------------------------
20). PT Yunnan Water Utilities Indonesia -----------------
21). PT Pakar Cipta Karya -----------------------------------
22). Konsorsium PT Trimitra Tirta sarana – Manila
Water Company, Inc -----------------------------------
23). Nippon Koei Co, Ltd -------------------------------------
(vide Bukti C11) ------------------------------------------------
2.6.3. Penjelasan Pra-Kualifikasi (18 April 2018)-----------------
Bahwa pada tanggal 18 April 2018, Panitia Pengadaan
melaksanakan Rapat Penjelasan Dokumen Pra-
Kualifikasi yang bertempat di Kantor Cabang Gresik
Kota, PDAM Giri Tirta, Jln. JA. Suprapto Nomor 41
Gresik mulai pukul 10.00 WIB. -----------------------------
Bahwa penjelasan pra-kualifikasi tersebut dihadiri
oleh: --------------------------------------------------------------
1). 7 (tujuh) Orang Panitia Pengadaan. -------------------
2). 2 (dua) Orang Perwakilan IUWASH. ------------------
3). 22 (dua puluh dua) Perusahaan Calon Peserta Pra-
Kualifikasi, yaitu: ----------------------------------------
a. PT Adhi Karya (Persero), Tbk ----------------------
b. PT Potum Mundi Infranusantara -----------------
c. PT Trimitra Tirta Sarana ---------------------------
d. PT Metito Indonesia ---------------------------------
e. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk---------------------
f. PT Boma Bisma Indra (Persero) -------------------
g. PT Aetra Air Jakarta --------------------------------
h. PT Moya Indonesia ----------------------------------
i. PT Medco Gas Indonesia ---------------------------
j. Konsorsium PT. PP – PP. KTI ----------------------
k. Konsorsium PT Sucofindoedisi – PT Anugrah
Abadi Baru -------------------------------------------
l. PT Bangun Cipta Kontraktor ----------------------

- 14 -
SALINAN

m. PT Jaya Teknik Indonesia --------------------------


n. Signfest SDN BHD -----------------------------------
o. PT Mustika Jimbaran Indah -----------------------
p. PT Multikem Suplindo ------------------------------
q. PT Brantas Abipraya (Persero) ---------------------
r. PT Tirta Nusantara Sukses ------------------------
s. PT Tirta Indah Alam Sentosa ----------------------
t. PT Yunnan Water Utilities Indonesia -------------
u. PT Pakar Cipta Karya -------------------------------
v. Konsorsium PT Trimitra Tirta sarana – Manila
Water Company, Inc -------------------------------
(vide Bukti C11) ------------------------------------------------
2.6.4. Pemasukan Dokumen Pra-Kualifikasi (2 Juni 2018) ----
Bahwa Panitia Pengadaan menerima 7 (tujuh) dokumen
kualifikasi dari perusahaan peserta, yaitu: ---------------
No Peserta Tanggal Jam
Konsorsium Potum – Adhi – 31 Mei 10.48
1
Abipraya 2018 WIB
2 Juni 09.15
2 PT Medco Gas Indonesia
2018 WIB
Konsorsium PT Pembangunan
2 Juni 09.22
3 Perumahan (Persero) – PT
2018 WIB
Krakatau Tirta Indonesia
Konsorsium PT Trimitra Tirta
2 Juni 09.40
4 Sarana – Manila Water
2018 WIB
Company
PT Yunnan Water Unitilies 2 Juni 09.50
5
Indonesia 2018 WIB
Konsorsium PT Bangun Cipta 2 Juni 10.02
6
Kontraktor – PT Wijaya Karya 2018 WIB
Konsorsium PT BBI – PT 2 Juni 12.55
7
Memiontic 2018 WIB

(vide, Bukti C11) ------------------------------------------------


2.6.5. Evaluasi dan Klarifikasi Dokumen Pra-Kualifikasi (22 -
29 Juni 2018) --------------------------------------------------

- 15 -
SALINAN

Bahwa pada tanggal 29 Juni 2018, Panitia Pengadaan


melakukan evaluasi terhadap dokumen kualifikasi
yang disampaikan peserta tersebut. --------------------------
a. Evaluasi Administrasi ------------------------------------
Hasil
No Peserta
Evaluasi
1 Konsorsium Potum – Adhi – Abipraya LULUS
2 PT Medco Gas Indonesia GUGUR
Konsorsium PT Pembangunan Perumahan
3 LULUS
(Persero) – PT Krakatau Tirta Indonesia
Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana – Manila
4 LULUS
Water Company
5 PT Yunnan Water Unitilies Indonesia GUGUR
Konsorsium PT Bangun Cipta Kontraktor – PT
6 LULUS
Wijaya Karya
7 PT Boma Bisma Indra GUGUR

b. Evaluasi Teknis -------------------------------------------

No Peserta Nilai
Konsorsium PT Bangun Cipta Kontraktor – PT
1 82
Wijaya Karya (Persero)
Konsorsium PT Pembangunan Perumahan
2 97
(Persero) – PT Krakatau Tirta Indonesia
Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana – Manila
3 77
Water Company, Inc
Konsorsium PT Potum – PT Adhi Karya – PT
4 82
Brantas Abipraya

Note: Passing Grade : 70 ------------------------------------------------


(vide Bukti C11) ------------------------------------------------
2.6.6. Persetujuan Daftar Pendek Pra-Kualifikasi (25 Juni - 9
Juli 2018) ------------------------------------------------------
a. Pada tanggal 25 Juni 2018, Panitia Pengadaan
mengumumkan perpanjangan waktu pengumuman
hasil Pra-Kualifikasi karena evaluasi pra-kualifikasi
belum selesai. ----------------------------------------------
(vide Bukti C107) ------------------------------------------

- 16 -
SALINAN

b. Pada tanggal 2 Juli 2018, Panitia Pengadaan


mengajukan permohonan kepada Direktur Utama
Terlapor I untuk menunjuk atau menetapkan
Daftar Pendek Peserta Pra-Kualifikasi dengan
merekomendasikan 4 (empat) peserta yang lulus
tahap evaluasi administrasi dan teknis sebagai
berikut:------------------------------------------------------

No Peserta
Konsorsium PT Bangun Cipta Kontraktor – PT Wijaya
1
Karya (Persero)
Konsorsium PT Pembangunan Perumahan (Persero) – PT
2
Krakatau Tirta Indonesia
Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana – Manila Water
3
Company, Inc
Konsorsium PT Potum – PT Adhi Karya – PT Brantas
4
Abipraya

(vide Bukti C108) -----------------------------------------------


c. Pada tanggal 9 Juli 2018, Direktur Utama Terlapor
I memberikan persetujuan daftar pendek yang
diajukan oleh Panitia Pengadaan. Daftar pendek
tersebut adalah sebagai berikut:------------------------

No Peserta Nilai
Konsorsium PT Bangun Cipta Kontraktor – PT
1 82
Wijaya Karya (Persero)
Konsorsium PT Pembangunan Perumahan
2 97
(Persero) – PT Krakatau Tirta Indonesia
Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana – Manila
3 77
Water Company, Inc
Konsorsium PT Potum – PT Adhi Karya – PT
4 82
Brantas Abipraya

(vide Bukti C109) -----------------------------------------------


2.6.7. Pengumuman Daftar Pendek Hasil Evaluasi Dokumen
Pra-Kualifikasi (12 Juli 2018) --------------------------------

- 17 -
SALINAN

a. Pada tanggal 12 Juli 2018, Panitia Pengadaan


mengumumkan daftar pendek hasil evaluasi
Dokumen Pra-Kualifikasi sebagai berikut: ------------
No Peserta
Konsorsium PT Bangun Cipta Kontraktor – PT Wijaya
1
Karya (Persero)
Konsorsium PT Pembangunan Perumahan (Persero) – PT
2
Krakatau Tirta Indonesia
Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana – Manila Water
3
Company, Inc
Konsorsium PT Potum – PT Adhi Karya – PT Brantas
4
Abipraya

b. Dalam pengumuman tersebut, Panitia Pengadaan


menyampaikan bahwa sanggahan dapat
disampaikan sejak tanggal 12 Juli 2018 sampai
dengan 17 Juli 2018 pukul 15.00 WIB. ---------------
(vide Bukti C110) -----------------------------------------------
2.6.8. Penutupan Masa Sanggah Pra-Kualifikasi (17 Juli
2018) -------------------------------------------------------------
Bahwa hingga tanggal 17 Juli 2018, Panitia Pengadaan
tidak menerima sanggahan sama sekali dari peserta
yang mengikuti proses Pra-Kulifikasi. ----------------------
(vide Bukti C11) ------------------------------------------------
2.6.9. Penetapan Daftar Pendek Hasil Pra-Kualifikasi (19 Juli
2018) -------------------------------------------------------------
Bahwa pada tanggal 19 Juli 2018, Terlapor I
menetapkan daftar pendek prakualifikasi (peserta yang
lulus tahap evaluasi administrasi, teknis dan
Keuangan), yaitu: ----------------------------------------------
No Peserta
1 Konsorsium PT Bangun Cipta Kontraktor – PT Wijaya Karya
(Persero)
Alamat:
Tower Gandaria 8 Lt. 27 Unit A & B, Jalan Sultan Iskandar Muda
No. 8, Jakarta Selatan

- 18 -
SALINAN

No Peserta
2 Konsorsium PT Pembangunan Perumahan (Persero) – PT Krakatau
Tirta Indonesia
Alamat:
Plaza PP Lt. 4, Jalan Letjen Simatupang No. 57, Pasar Rebo Jakarta
3 Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana – Manila Water Company, Inc
Alamat:
Gedung Menara Karya Lt. 18, Jalan HR. Rasuna Said Blok X-5 Kav
1-2, Jakarta
4 Konsorsium PT Potum – PT Adhi Karya – PT Brantas Abipraya
Alamat:
Equity Tower Lt. 38 SCBD, Jalan Jenderal Sudirman Kav 52 – 53
Lot 9, Jakarta.

(vide Bukti C111) -----------------------------------------------


2.7. Tentang Proses Pelelangan.---------------------------------------------
2.7.1. Permintaan Proposal --------------------------------------------
a. Bahwa pada tanggal 25 Agustus 2018, Terlapor I
mengundang peserta yang lulus tahap pra-
kualifikasi (Daftar Pendek) untuk mengambil
Dokumen Permintaan Proposal (Request For
Proposal-RFP). ----------------------------------------------
Bahwa dalam undangan tersebut, Peserta Lelang
diminta untuk menyampaikan Dokumen
Penawaran yang mengacu pada ketentuan yang
terdapat dalam dokumen permintaan proposal
(RFP) dan peserta lelang diberikan hak untuk
merancang, membangun, membiayai,
mengoperasikan dan memelihara Proyek Kerjasama
Bussiness to Bussiness dengan mekanisme Bangun
Guna Serah (Built, Operate, Transfer – BOT). ---------
(vide Bukti C14) --------------------------------------------
b. Bahwa pengambilan Dokumen Permintaan Proposal
(Request For Proposal-RFP) dilakukan pada tanggal
25 – 29 Agustus 2018 bertempat di Kantor PDAM
Giri Tirta Kabupaten Gresik, Jalan Raya Permata

- 19 -
SALINAN

Nomor: 7, Perum Graha Bunder Asri-Gresik pada


pukul 08.00 WIB – 15.00 WIB. --------------------------
c. Bahwa hingga batas waktu tersebut, peserta yang
mengambil Dokumen Permintaan Proposal (Request
For Proposal-RFP) adalah sebagai berikut: ------------
1). Konsorsium PT Bangun Cipta Kontraktor – PT
Wijaya Karya (Persero); -----------------------------
2). Konsorsium PT Pembangunan Perumahan
(Persero) Tbk – PT Krakatau Tirta Indonesia; ---
3). Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana – Manila
Water Company, Inc;--------------------------------
4). Konsorsium PT Potum – PT Adhi Karya dan PT
Brantas Abipraya. -----------------------------------
(vide Bukti C14, C112) ------------------------------------------
2.7.2. Rapat Penjelasan (30 Agustus 2018) -------------------------
a. Bahwa pada tanggal 30 Agustus 2018, Terlapor I
melaksanakan Rapat Penjelasan (aanwijzing) yang
dihadiri oleh seluruh perwakilan Peserta Lelang. ----
Dalam rapat penjelasan tersebut disepakati bahwa
pertanyaan disampaikan secara tertulis kepada
Panitia Pengadaan dan diserahkan paling lambat
tanggal 31 Agustus 2018 pukul 13.00 WIB.
Selanjutnya, Panitia Pengadaan akan memberikan
jawaban atas pertanyaan Peserta Lelang melalui
Data Room sesuai jadwal. --------------------------------
b. Bahwa pada tanggal 30 Agustus 2018, Panitia
Pengadaan dan Peserta Lelang melaksanakan
kunjungan lokasi dengan hasil sebagai berikut: -----
1). Rencana Intake di Desa Sidomukti –
Kecamatan Bungah; --------------------------------
2). Rencana IPA – di Desa Mojopuro Gedhe –
Kecamatan Bungah; --------------------------------

- 20 -
SALINAN

3). Rencana Pengembangan di Desa Melirang –


Kecamatan Bungah; --------------------------------
4). Rencana Reservoir di Kawasan JIPEE
Kecamatan Manyar; ---------------------------------
5). Jalur Pipa Transmisi, Jalan Raya Bungah –
Dukun (Jalan Kabupaten); -------------------------
6). Jalur Pipa Transmisi, Jalan Raya Manyar –
Sidayu (Jalan Nasional); ----------------------------
7). Jalur Pipa Distribusi Utama (JDU), Jalan Raya
Manyar – Gresik (Jalan Nasional); ----------------
8). Jalur Pipa Distribusi Utama (JDU), Jalan Raya
Manyar – Gresik (Jalan Kabupaten). ------------
c. Bahwa tanggal 7 September 2018, Panitia
Pengadaan memberikan jawaban atas pertanyaan
Peserta Lelang terhadap Dokumen Permintaan
Proposal (Request For Proposal-RFP). -------------------
(vide Bukti C14) --------------------------------------------------
2.7.3. Perubahan Dokumen Permintaan Proposal (Request For
Proposal-RFP)-----------------------------------------------------
a. Perubahan Pertama (7 September 2018). -------------
1). Jaminan Penawaran (2.2.4.1 huruf c RfP). ------
- Jaminan penawaran dibuat atas nama
konsorsium. --------------------------------------
- Jaminan penawaran ditujukan kepada
PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik.----------
- Jaminan penawaran yang asli diserahkan
kepada Panitia Pengadaan dalam amplop
tersendiri bersamaan dengan pemasukan
dokumen penawaran Sampul 1. --------------
2). Batas Waktu Pemasukan Dokumen Penawaran
(angka 2.3.2RfP) -------------------------------------
Batas waktu pemasukan dokumen penawaran
diubah menjadi: -------------------------------------

- 21 -
SALINAN

Hari/ Tanggal : 18 Oktober 2018


Jam : 13.00 WIB
Tempat : Ruang Rapat PDAM Giri Tirta
Kab. Gresik, Jalan Raya
Permata Nomor 7, Perum
Bunder Asri, Gresik.
b. Perubahan Kedua (15 Oktober 2019) ------------------
1). Dokumen Administrasi -----------------------------
Dokumen administrasi merupakan dokumen
yang harus dipenuhi oleh Peserta Lelang dan
apabila salah satu kelengkapan dan
keabsahan persyaratan administrasi tidak
dipenuhi oleh Peserta Lelang, maka Peserta
Lelang dinyatakan GUGUR, Dokumen
Administrasi tersebut adalah: ---------------------
- Surat penawaran; -------------------------------
- Surat Kuasa; -------------------------------------
- Jaminan Penawaran; ---------------------------
- Pakta Integritas; ---------------------------------
- Surat Persetujuan Prinsip Bersyarat
Pendanaan (Offering Letter); ------------------
- Surat Pernyataan Minat; -----------------------
- Surat Kerahasian;-------------------------------
- Surat Pernyataan Persaingan Usaha Yang
Sehat. ---------------------------------------------
2). Metode Komunikasi dengan Panitia Pengadaan
(angka 2.5 RfP) ---------------------------------------
Metode Komunikasi dengan Panitia Pengadaan
sebagaimana telah diadakan perubahan
pertama angka romawi III, diubah menjadi: ----
Terhitung sejak tanggal pemasukan
penawaran sampai dengan penetapan
pemenang, setiap Peserta Lelang yang ingin

- 22 -
SALINAN

menghubungi Panitia Pengadaan berkenaan


dengan pelaksanaan pengadaan ini harus
melakukannya secara tertulis dan
disampaikan melalui email :
b2b.pdamgresik@gmail.com dan Tanggapan
Panitia Pengadaan akan disampaikan melalui
Data Room. -------------------------------------------
3). Kriteria Penilaian (Lampiran 12 RfP) -------------
(vide Bukti C14) --------------------------------------------
2.7.4. Pemasukan dan Pembukaan Dokumen Penawaran
Sampul I - Administrasi dan Teknis (18 Oktober 2018) --
a. Bahwa hingga batas akhir pemasukan dokumen
penawaran yaitu tanggal 18 Oktober 2018, Panitia
Pengadaan menerima dokumen penawaran dari
Peserta Lelang sebagai berikut: -------------------------
1). Konsorsium PT Bangun Cipta Kontraktor – PT
Wijaya Karya (Persero); -----------------------------
2). Konsorsium PP - KTI; -------------------------------
3). Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana – Manila
Water Company, Inc;--------------------------------
4). Konsorsium PT Potum – PT Adhi Karya dan PT
Brantas Abipraya. -----------------------------------
b. Bahwa pembukaan dokumen penawaran Peserta
Lelang dilakukan di hadapan seluruh Peserta
Lelang dengan hasil sebagai berikut: ------------------

Peserta Keterangan
Konsorsium PT Bangun Cipta Kontraktor – PT
Lengkap
Wijaya Karya (Persero)
Konsorsium PT Potum – PT Adhi Karya – PT
Lengkap
Brantas Abipraya
Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana – Manila
Lengkap
Water Company, Inc
Konsorsium PT Pembangunan Perumahan
Lengkap
(Persero) – PT Krakatau Tirta Indonesia

(vide, Bukti C14) -------------------------------------------------

- 23 -
SALINAN

2.7.5. Evaluasi dan Klarifikasi Dokumen Penawaran Sampul I:


Administrasi dan Teknis (18 Oktober - 4 November
2018) --------------------------------------------------------------
a. Bahwa pada tanggal 1 November 2018, Panitia
Pengadaan mengundang para Peserta Lelang untuk
melakukan klarifikasi Dokumen Penawaran
Sampul I (Administrasi dan Teknis) pada tanggal 3
November 2018 dengan jadwal sebagai berikut: -----

No Pukul Peserta

1 08.30 Konsorsium Potum – Adhi – Abipraya


Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana – Manila
2 10.00
Water Company, INC
Konsorsium PT Ban gun Cipta Kontraktor – PT
3 11.30
Wijaya Karya (Persero)
Konsorsium PT Pembangunan Perumahan
4 13.30
(Persero) – PT Krakatau Tirta Indonesia

b. Bahwa hasil evaluasi Dokumen Penawaran Sampul


I (Administrasi dan Teknis) adalah sebagai berikut: -

No Peserta Nilai
1 Konsorsium PT Bangun Cipta Kontraktor – PT 88
Wijaya Karya (Persero)
2 Konsorsium PT Pembangunan Perumahan 96
(Persero) – PT Krakatau Tirta Indonesia
3 Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana – Manila 73
Water Company, INC
4 Konsorsium Potum – Adhi – Abipraya 88

(vide Bukti C14) --------------------------------------------------------------


2.7.6. Persetujuan Hasil Evaluasi Dokumen Penawaran
Sampul I: Administrasi dan Teknis (5 November 2018) ---
a. Bahwa pada tanggal 5 November 2018, Panitia
Pengadaan mengajukan permohonan persetujuan
hasil evaluasi Sampul I (Administrasi dan Teknis)
kepada Direktur Utama Terlapor I selaku PJPK. -----
b. Bahwa atas pemohonan tersebut, pada tanggal 5
November 2018 Direktur Utama Terlapor I selaku

- 24 -
SALINAN

PJPK memberikan persetujuan sesuai hasil


evaluasi yang dilakukan Panitia Pengadaan dan
menyampaikan bahwa dapat dilaksanakan
pembukaan Dokumen Sampul II (Keuangan). --------
(vide Bukti C14) -------------------------------------------------------
2.7.7. Pengumuman Hasil Evaluasi Dokumen Penawaran
Sampul I: Administrasi dan Teknis (6 November 2018) ---
Bahwa pada tanggal 6 November 2018, Panitia
Pengadaan mengumumkan hasil evaluasi Sampul I
(Administrasi dan Teknis) berdasarkan Surat PDAM Giri
Tirta Nomor 690/793/BA.PDP/XI/2018 yang intinya
Hasil Evaluasi Peserta Lelang yang memenuhi nilai
passing grade 70 sebagai berikut: ----------------------------

No Peserta Alamat

1 Konsorsium PT Bangun Tower Gandaria 8 Lt. 27 Unit


Cipta Kontraktor – PT A&B
Wijaya Karya (Persero) Jln Sultan Iskandar Muda
No. 8
Jakarta Selatan
3 Konsorsium PT Trimitra Gedung Menara Karya Lt. 18
Tirta Sarana – Manila Water Jln HR. Rasuna Said Blok X-
Company, Inc 5 Kav 1-2, Jakarta

2 Konsorsium PT Plaza PP Lt. 4


Pembangunan Perumahan Jln Letjen Simatupang No.
(Persero) – PT Krakatau Tirta 57
Indonesia Pasar Rebo Jakarta
4 Konsorsium PT Potum – PT Equity Tower Lt. 38 SCBD
Adhi Karya – PT Brantas Jln Jend. Sudirman Kav 52 –
Abipraya 53 Lot 9
Jakarta

(vide Bukti C14) ---------------------------------------------------------------


2.7.8. Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul II: Keuangan
(8 November 2018) ----------------------------------------------
a. Bahwa pada tanggal 6 November 2018, Panitia
Pengadaan menyampaikan Undangan Pembukaan

- 25 -
SALINAN

Dokumen Penawaran Sampul II kepada para


Peserta Lelang. ---------------------------------------------
b. Bahwa pada tanggal 8 November 2018, Panitia
Pengadaan melakukan pembukaan Dokumen
Penawaran Sampul II bertempat di Ruang Rapat
PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, yang hasilnya
adalah sebagai berikut:-----------------------------------

Kenaikan IRR
Tarif Air
Nilai Investasi Tarif Air Equit
No Peserta Curah
(Rp) Curah y
(Rp/M3)
(%/Tahun) (%)
Konsorsium PT 771.621.000.000 3.690 ada 14,7
Bangun Cipta (termasuk IDC)
1 Kontraktor – PT
Wijaya Karya
(Persero)
Konsorsium PT 605.800.000.000 2.962 ada 15,84
Pembangunan
2 Perumahan (Persero)
– PT Krakatau Tirta
Indonesia
Konsorsium PT 811.459.000.000 3.578 ada 8,58
Trimitra Tirta Sarana (termasuk IDC)
3
– Manila Water
Company, INC
Konsorsium Potum – ada 14,27
4 593.746.000.000 3.440
Adhi – Abipraya

(vide Bukti C14) ---------------------------------------------------------------


2.7.9. Evaluasi dan Klarifikasi Dokumen Penawaran Sampul II:
Keuangan (21 November 2018) -------------------------------
a. Bahwa pada tanggal 19 November 2018, Panitia
Pengadaan mengundang para Peserta Lelang untuk
melakukan klarifikasi Dokumen Penawaran
Sampul II (Keuangan) pada tanggal 21 November
2018 dengan jadwal sebagai berikut: ------------------

No Pukul Peserta
1 08.30 Konsorsium Potum – Adhi – Abipraya
Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana – Manila
2 10.00
Water Company, INC

- 26 -
SALINAN

3 11.30 Konsorsium PP - KTI


Konsorsium PT Bangun Cipta Kontraktor – PT
4 14.00
Wijaya Karya (Persero)

b. Bahwa pada tanggal 27 November 2018, Panitia


Pengadaan mengundang Konsorsium Terlapor II -
Terlapor III untuk melakukan klarifikasi lanjutan
pada tanggal 29 November 2018 pukul 13.00 WIB.
Dalam undangan klarifikasi lanjutan tersebut,
Panitia Pengadaan melampirkan daftar pertanyaan
klarifikasi Dokumen Penawaran Konsorsium
Terlapor II - Terlapor III sebagai berikut: --------------

(vide Bukti C14) ---------------------------------------------------------------


2.7.10. Persetujuan Hasil Evaluasi Dokumen Penawaran
Sampul II: Keuangan (30 November 2018) ------------------
a. Bahwa pada tanggal 30 November 2018, Panitia
Pengadaan mengajukan permohonan persetujuan
hasil evaluasi Sampul II (Keuangan) kepada
Direktur Utama Terlapor I selaku PJPK
berdasarkan proyeksi keuangan sebagai berikut: ---

- 27 -
SALINAN

Tarif
No Peserta
(Rp/M)
Konsorsium PT Pembangunan Perumahan
1 3.185
(Persero) – PT Krakatau Tirta Indonesia
2 Konsorsium Potum – Adhi – Abipraya 3.440
Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana –
3 3.578
Manila Water Company, INC
Konsorsium PT Bangun Cipta Kontraktor –
4 3.690
PT Wijaya Karya (Persero)

b. Bahwa atas pemohonan tersebut, pada tanggal 3


Desember 2018 Direktur Utama Terlapor I selaku
PJPK memberikan persetujuan sesuai hasil
evaluasi yang dilakukan Panitia Pengadaan dan
menyampaikan bahwa dapat mengumumkan
kepada para Peserta Lelang melalui Data Room. ------
(vide Bukti C14) ---------------------------------------------------------------
2.7.11. Penetapan Calon Pemenang (11 - 31 Desember 2018) ----
a. Bahwa pada tanggal 11 Desember 2018, Panitia
Pengadaan mengajukan permohonan persetujuan
usulan calon pemenang lelang sebagai berikut: -----
1). Calon Pemenang Lelang ----------------------------
Konsorsium PT Pembangunan Perumahan
(Persero) – PT Krakatau Tirta Indonesia. ---------
Plaza PP Lt. 4 Jln Letjen Simatupang No. 57
Pasar Rebo Jakarta. ---------------------------------
2). Calon Pemenang Cadangan I ----------------------
Konsorsium PT Potum – PT Adhi Karya – PT
Brantas Abipraya. -----------------------------------
Equity Tower Lt. 38 SCBD, Jln Jend.
Sudirman Kav 52 – 53 Lot 9 Jakarta. ------------
b. Bahwa pada tanggal 31 Desember 2018, Direktur
Utama Terlapor I selaku PJPK menyetujui usulan
calon pemenang lelang yang diajukan oleh Penitia
Pengadaan sebagai berikut: -----------------------------
1). Pemenang Lelang ------------------------------------

- 28 -
SALINAN

Konsorsium PT Pembangunan Perumahan


(Persero) – PT Krakatau Tirta Indonesia, Plaza
PP Lt. 4 Jln Letjen Simatupang No. 57 Pasar
Rebo Jakarta. ----------------------------------------
2). Pemenang Cadangan I ------------------------------
Konsorsium PT Potum – PT Adhi Karya – PT
Brantas Abipraya, Equity Tower Lt. 38 SCBD,
Jln Jend. Sudirman Kav 52 – 53 Lot 9 Jakarta.
(vide Bukti C14) --------------------------------------------------
2.7.12. Pengumuman Pemenang (31 Desember 2018) -------------
a. Bahwa pada tanggal 31 Desember 2018, Panitia
Pengadaan mengumumkan Pemenang Lelang yang
pada pokoknya sebagai berikut: ------------------------

1. Nama Proyek : Proyek Kerjasama Pengusahaan Badan


Usaha Dalam Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum Dengan Kapasitas
1.000 liter/detik pada PDAM Giri Tirta
Kabupaten Gresik
2. Penanggung Jawab : Direktur Utama PDAM Giri Tirta
Kabupaten Gresik selaku Penanggung
Jawab Proyek Kerjasama (PJPK)
3. Nama Pemenang : Konsorsium PT Pembangunan Perumahan
(Persero) – PT Krakatau Tirta
Indonesia
Penawaran : Rp. 618.054.000.000,-
Investasi
Opex per-M3 : Rp. 1.052,-
Tarif per-M3 : Rp. 3.185,-
4. Nama Pemenang : Konsorsium Potum – Adhi – Abipraya
Penawaran : Rp. 625.027.000.000,-
Investasi
Opex per-M3 : Rp. 1.663,-
Tarif per-M3 : Rp. 3.440,-

b. Bahwa dalam pengumuman tersebut, Panitia


Pengadaan juga menyampaikan masa sanggah

- 29 -
SALINAN

selama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak 31


Desember 2018 sampai dengan 5 Januari 2019
pukul 17.00 WIB.------------------------------------------
(vide Bukti C14) ---------------------------------------------------------------
2.7.13. Sanggahan (31 Desember 2018 - 5 Januari 2019)---------
a. Bahwa terdapat 2 (dua) Peserta Lelang yang
mengajukan sanggahan atas pengumuman
pemenang yang disampaikan Panitia Pengadaan,
yaitu: --------------------------------------------------------
No Penyanggah Tanggal
Konsorsium Potum – Adhi –
1 4 Januari 2019
Abipraya
2 Konsorsium BCK – WIKA 4 Januari 2019

b. Bahwa atas sanggahan tersebut, Direktur Utama


Terlapor I selaku PJPK telah menjawab kepada
masing - masing penyanggah pada tanggal 15
Januari 2019 yang pada pokoknya menolak
sanggahan yang disampaikan oleh Konsorsium
Potum - Adhi - Abipraya dan Konsorsium BCK –
WIKA. --------------------------------------------------------
(vide Bukti C14) ---------------------------------------------------------------
2.8. Tentang Fakta/Temuan Lain. ------------------------------------------
2.8.1. Terlapor Melakukan Tindakan “Post Bidding” dalam
Proses Pengadaan -----------------------------------------------
a. Bahwa sebagaimana telah diuraikan sebenelumnya
bahwa pada tanggal 8 November 2018, Panitia
Pengadaan melakukan proses Pembukaan
Dokumen Penawaran Sampul II (Keuangan)
sebagaimana berikut: -------------------------------------

- 30 -
SALINAN

Kenai
kan
Tarif Air Tarif IRR
Nilai Investasi
No Peserta Curah Air Equity
(Rp)
(Rp/M3) Curah (%)
(%/Ta
hun)
Konsorsium PT Bangun Cipta 771.621.000.000 3.690 ada 14,7
1 Kontraktor – PT Wijaya Karya (termasuk IDC)
(Persero)
Konsorsium PT Pembangunan 605.800.000.000 2.962 ada 15,84
2 Perumahan (Persero) – PT
Krakatau Tirta Indonesia
Konsorsium PT Trimitra Tirta 811.459.000.000 3.578 ada 8,58
3 Sarana – Manila Water (termasuk IDC)
Company, INC
Konsorsium Potum – Adhi – ada 14,27
4 593.746.000.000 3.440
Abipraya

b. Bahwa selanjutnya pada tanggal 31 Desember


2018, Panitia Pengadaan mengumumkan
pemenang yang ada pokoknya sebagai berikut: ------
1. Nama Proyek : Proyek Kerjasama Pengusahaan Badan Usaha Dalam
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Dengan
Kapasitas 1.000 liter/detik pada PDAM Giri Tirta Kabupaten
Gresik
2. Penanggung : Direktur Utama PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik selaku
Jawab Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK)
3. Nama : Konsorsium PT Pembangunan Perumahan (Persero) – PT
Pemenang Krakatau Tirta Indonesia
Penawaran : Rp. 618.054.000.000,-
Investasi
Opex per-M3 : Rp. 1.052,-
Tarif per-M3 : Rp. 3.185,-

4. Nama : Konsorsium Potum – Adhi – Abipraya


Pemenang
Penawaran : Rp. 625.027.000.000,-
Investasi
Opex per-M3 : Rp. 1.663,-
Tarif per-M3 : Rp. 3.440,-

c. Bahwa atas dasar fakta tersebut, maka terbukti


adanya perubahan nilai investasi dan Tarif (per-M3)
pada saat pembukaan Dokumen Penawaran
Sampul II (Keuangan) dengan nilai investasi akhir

- 31 -
SALINAN

pada saat diumumkan pada tanggal 31 Desember


2018. --------------------------------------------------------
d. Bahwa dengan demikian, telah terbukti terjadi
tindakan atau perilaku yang dapat dikategorikan
sebagai tindakan "post bidding" yang dilakukan
oleh Para Terlapor. ---------------------------------------
2.8.2. Penawaran Konsorsium Terlapor II - Terlapor III
Melanggar Request For Proposal ("RFP") --------------------
a. Terkait Ruang Lingkup Kerja Sama --------------------
1). Bahwa sejak awal Panitia Pengadaan telah
menegaskan ruang lingkup kerja sama
sebagaimana tertuang dalam Request for
Proposal (RFP) yang antara lain menyatakan: ----

2). Bahwa Konsorsium Terlapor II - Terlapor III


menyampaikan penawaran terkait dengan
pembebasan lahan pada pokoknya sebagai
berikut: -------------------------------------------------

- 32 -
SALINAN

3). Bahwa atas dasar fakta tersebut telah terbukti


bahwa penawaran yang disampaikan oleh
Konsorsium Terlapor II - Terlapor III tidak
sesuai dengan ruang lingkup yang telah
ditetapkan Terlapor I sejak awal. -------------------
b. Terkait Alokasi Nilai Investasi Pembebasan Lahan -
1). Bahwa sebagai tindak lanjut Rapat Penjelasan
Dokumen Permintaan Proposal/RFP, Survey
Lokasi dan Pertanyaan Peserta yang
disampaikan secara tertulis, Panitia Pengadaan
menyampaikan jawaban antara lain sebagai
berikut: -------------------------------------------------

2). Bahwa berkaitan dengan alokasi untuk


pembebasan lahan tersebut, Terlapor
(Konsorsium Terlapor II - Terlapor III) hanya
mengalokasikan sebesar Rp. 21,83 Milyar
sebagaimana berikut: --------------------------------

3). Atas dasar fakta tersebut maka telah terbukti


bahwa panawaran yang disampaikan oleh
Konsorsium Terlapor II - Terlapor III tidak

- 33 -
SALINAN

sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan


Terlapor I. ----------------------------------------------
2.8.3. Terlapor I Memfasilitasi Penawaran Konsorsium Terlapor
II dan Terlapor III dalam Tender ------------------------------
a. Terlapor Melakukan Negosiasi dengan Konsorsium
Terlapor II dan Terlapor III -------------------------------
1). Bahwa pada tanggal 19 November 2018, Panitia
Pengadaan mengundang Terlapor (Konsorsium
Terlapor II - Terlapor III) untuk melakukan
klarifikasi Dokumen Sampul 2 yang
dilaksanakan pada tanggal 21 November 2018
di Kantor Terlapor I di Jalan Permata Nomor 7
Perum Bunder Asri – Gresik.------------------------
2). Bahwa berdasarkan Berita Acara Klarifikasi
Dokumen Sampul 2 yang disampaikan oleh
Konsorsium Terlapor II - Terlapor III diketahui
antara lain klarifikasi sebagai berikut: ------------

- 34 -
SALINAN

(vide Bukti C49) ---------------------------------------


3). Bahwa berdasarkan alat bukti diketahui bahwa
terdapat interaksi antara Konsorsium Terlapor
II - Terlapor III sebagai peserta dengan Terlapor
I (dalam hal ini Panitia Pengadaan) berkaitan
dengan ruang lingkup pekerjaan pada tahap
evaluasi sebagai berikut: ----------------------------
Terkait Penyerapan Air Minum Curah-------------
(1) Bahwa berdasarkan Request for Proposal
(RFP) telah ditetapkan ketentuan mengenai
batas penyerapan air minum curah untuk
setiap tahunnya yaitu sebagai berikut:------
Butir 1.2 Gambaran Singkat Proyek
(halaman 9) --------------------------------------

Rencana pembelian air oleh PDAM sebesar


1.000 liter/detik, secara rinci, tahapan
penyerapan air curah sebagaimana pada
Lampiran 14

Butir 2.2.4.2 Sampul II ("Dokumen


Keuangan") --------------------------------------

Yang disampaikan dalam Dokumen


Keuangan, meliputi:
a. ….
b. Rencana Penyerapan Air curah
c. …..
Peserta Lelang diharuskan menggunakan
parameter untuk perhitungan keuangan
sebagai berikut:

Penyerapan air minum curah sesuai dengan
tahapan penyerapan produksi pada
Lampiran 14

Butir 5.1 Standar Kinerja (SPESIFIKASI


LAYANAN) ---------------------------------------

- 35 -
SALINAN

(2) Kuantitas air yang diproduksi harus


memenuhi penyerapan air minum
curah oleh PDAM sesuai tahapan pada
Lampiran 14

Lampiran 14 (Penyerapan Air Minum Curah)

PENYERAPAN AIR MINUM CURAH


Penyerapan
Kapasitas Kapasitas
Air Minum
No Tahun Terpasang Produksi
Curah
IPA (l/det) (m3)
(l/det)

1 1 1000 1000 500

2 2 1000 1000 750

3 3 1000 1000 1000

… … … … …

dst dst dst dst dst

(2) Bahwa berdasarkan alat bukti diperoleh


fakta bahwa Konsorsium Terlapor II -
Terlapor III menyampaikan rencana
penyerapan air minum curah pada tahun
pertama sebesar 600 l/d. Fakta tersebut
diperkuat dengan bukti Dokumen Berita
Acara Evaluasi Dokumen Penawaran
Sampul II (Keuangan) yang antara lain
menyatakan: -------------------------------------

- 36 -
SALINAN

(3) Bahwa selanjutnya oleh karena penawaran


Konsorsium Terlapor II - Terlapor III tidak
sesuai dengan RfP maka dalam klarifikasi
terdapat negosiasi kondisi jika penawaran
Konsorsium Terlapor II - Terlapor III
disesuaikan dengan persyaratan yang
ditetapkan, yaitu sebagai berikut:------------

b. Bahwa Terlapor I Tetap Meluluskan Penawaran


Konsorsium Terlapor II dan Terlapor III meski
Parameter Perhitungan Keuangan Tidak Sesuai
dengan yang Dipersyaratkan ----------------------------
1). Bahwa berdasarkan RFP ditetapkan terkait
parameter perhitungan keuangan dengan
menetapkan sebagai berikut: ----------------------

Peserta Lelang diharuskan menggunakan


parameter untuk perhitungan keuangan sebagai
berikut:

Pembiayaan Investasi menggunakan Modal


Sendiri 30% (tiga puluh persen) dan pinjaman
70% (tujuh puluh persen) dengan kondisi masa
tenggang 3 tahun, tingkat suku bunga 11%,
jangka waktu pembayaran 10 tahun termasuk
masa tenggang

- 37 -
SALINAN

2). Bahwa berdasarkan alat bukti diperoleh fakta


bahwa Konsorsium Terlapor II - Terlapor III
menyampaikan rencana atau proyeksi
keuangan dengan kondisi masa tenggang hanya
2 (dua) tahun. Fakta tersebut diperkuat dengan
bukti Dokumen Berita Acara Evaluasi Dokumen
Penawaran Sampul II (Keuangan) yang antara
lain menyatakan: -------------------------------------

2.9. Pemenuhan Unsur - Unsur Pasal 22 UU Nomor 5 Tahun 1999. -


Bahwa ketentuan Pasal 22 UU Nomor 5 Tahun 1999
sebagaimana telah diubah dalam Putusan Mahkamah
Konstitusi Nomor 85/PUU-XIV/2016 menyatakan: ----------------
Pasal 22
Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pelaku usaha lain
dan/atau pihak yang terkait dengan pelaku usaha lain untuk
mengatur dan/atau menentukan pemenang tender sehingga
dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha yang tidak
sehat

Bahwa selanjutnya pemenuhan unsur - unsur pelanggaran


ketentuan Pasal 22 UU Nomor 5 Tahun 1999 tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut: ---------------------------------------------
2.9.1. Unsur Pelaku Usaha ------------------------------------------
a. Berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 5 UU
Nomor 5 Tahun 1999 dinyatakan mengenai
pengertian pelaku usaha dengan definisi sebagai
berikut: ----------------------------------------------------
setiap orang perorangan atau badan usaha, baik yang
berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum
yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan
kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik

- 38 -
SALINAN

Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui


perjanjian, menyelenggarakan berbagai kegiatan usaha
dalam bidang ekonomi
b. Bahwa pelaku usaha yang dimaksud dalam
perkara a quo adalah Terlapor I selaku pihak yang
secara badan hukum telah menyelenggarakan
proses Pengadaan Proyek Kerjasama Pengusahaan
Badan Usaha Dalam Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum (SPAM) Dengan Kapasitas
1.000 L/s pada PDAM Giri Tirta Kabupaten
Gresik, Jawa Timur Tahun 2018. ---------------------
c. Bahwa Terlapor I merupakan badan usaha
berbentuk badan hukum sebagaimana telah
diuraikan pada butir 1.1 (IDENTITAS TERLAPOR)
sehingga secara mutatis mutandis menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dengan penjelasan
pemenuhan unsur ini. ----------------------------------
d. Bahwa dalam prakteknya, Terlapor I membentuk
dan/atau menugaskan pelaksanaan pengadaan
secara teknis kepada Panitia Pengadaan
sebagaimana telah diuraikan pada butir 1.1
(IDENTITAS TERLAPOR) sehingga secara mutatis
mutandis menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dengan penjelasan pemenuhan unsur ini. ----------
e. Bahwa Panitia Pengadaan tersebut memiliki tugas
antara lain:------------------------------------------------
1). Menetapkan Dokumen Pengadaan dan
perubahannya (apabila ada) setelah
mendapat persetujuan PJPK (dalam hal ini
Direktur Utama Terlapor I). ------------------------
2). Mengelola data dan informasi pada Ruangan
Data dan Informasi (Data Room). ----------------
3). Mengumumkan pelaksanaan Pengadaan. -----

- 39 -
SALINAN

4). Menilai kualifikasi Peserta melalui


Prakualifikasi. --------------------------------------
5). Memberikan penjelasan Dokumen Pengadaan
6). Melakukan evaluasi administrasi, teknis dan
finansial terhadap penawaran Peserta. ---------
7). Melakukan diskusi optimalisasi pada metode
pelelangan satu tahap. ----------------------------
8). Melakukan negosiasi. -----------------------------
9). Mengusulkan pemenang Seleksi atau
Pelelangan. ------------------------------------------
10). Mengusulkan penetapan Badan Usaha
Pelaksana melalui Penunjukan Langsung. ----
11). Melaporkan proses pelaksanaan Pengadaan
secara berkala kepada PJPKaan kepada PJPK
setelah proses pengadaan selesai; dan ---------
12). Menyerahkan Salinan dokumen proses
Pengadaan kepada PJPK. -------------------------
f. Bahwa berdasarkan hal tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa Panitia Pengadaan ditugaskan
dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur
Utama Terlapor I selaku Penanggung Jawab
Proyek Kerjasama (PJPK). ------------------------------
g. Bahwa Panitia Pengadaan melaksanakan proses
pengadaan tersebut berdasarkan penugasan
Terlapor I sehingga perbuatan dan tindakannya
yang berkaitan secara langsung maupun tidak
langsung dilakukan untuk dan atas nama
Terlapor I. -------------------------------------------------
h. Bahwa atas dasar ketentuan tersebut maka unsur
Pelaku Usaha dalam perkara a quo TERPENUHI. -
2.9.2. Unsur Bersekongkol -------------------------------------------
a. Bahwa yang dimaksud dengan bersekongkol
adalah: -----------------------------------------------------

- 40 -
SALINAN

kerjasama yang dilakukan oleh pelaku usaha


dengan pihak lain atas inisiatif siapapun dan
dengan cara apapun dalam upaya memenangkan
peserta tender tertentu
b. Selanjutnya berdasarkan Pedoman Pasal 22
Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1999 tersebut
dinyatakan bahwa unsur “bersekongkol” tersebut
antara lain dapat berupa: ------------------------------
1). Kerja sama antara dua pihak atau lebih; ------
2). Secara terang-terangan maupun diam-diam
melakukan tindakan penyesuaian dokumen
dengan peserta lainnya;---------------------------
3). Membandingkan dokumen tender sebelum
penyerahan; -----------------------------------------
4). Menciptakan persaingan semu; -----------------
5). Menyetujui dan atau memfasilitasi terjadinya
persekongkolan; ------------------------------------
6). Tidak menolak melakukan suatu tindakan
meskipun mengetahui atau sepatutnya
mengetahui bahwa tindakan tersebut
dilakukan untuk mengatur dalam rangka
memenangkan peserta tender tertentu; --------
7). Pemberian kesempatan eksklusif oleh
penyelenggara tender atau pihak terkait
secara langsung maupun tidak langsung
kepada pelaku usaha yang mengikuti tender
dengan cara melawan hukum.-------------------
c. Bahwa tindakan Panitia Pengadaan (Terlapor I)
dengan Terlapor II dan Terlapor III (Konsorsium
Terlapor II dan Terlapor III) terkait dengan post-
bidding sebagaimana telah diuraikan butir 29,
terkait dengan pelanggaran REQUEST FOR
PROPOSAL (“RfP") sebagaimana telah diuraikan
butir 30 serta komunikasi yang dilakukan Para

- 41 -
SALINAN

Terlapor sebagaimana telah diuraikan pada butir


31 (FAKTA/TEMUAN LAIN) dapat dikategorikan
sebagai tindakan memfasilitasi terjadinya
persekongkolan serta bentuk pemberian
kesempatan eksklusif oleh penyelenggara tender
atau pihak terkait secara langsung maupun tidak
langsung kepada pelaku usaha yang mengikuti
tender dengan cara melawan hukum. Bahkan
tindakan - tindakan tersebut juga dapat
dikategorikan sebagai tidak menolak melakukan
suatu tindakan meskipun mengetahui atau
sepatutnya mengetahui bahwa tindakan tersebut
dilakukan untuk mengatur dalam rangka
memenangkan Peserta Lelang tertentu. --------------
d. Bahwa oleh karena itu tindakan tersebut dapat
dikategorikan sebagai tindakan bersekongkol. -----
e. Atas dasar hal tersebut maka unsur bersekongkol
dalam perkara a quo TERPENUHI. -------------------
2.9.3. Unsur Pelaku Usaha Lain ------------------------------------
a. Bahwa yang dimaksud dengan pengertian pelaku
usaha lain adalah sama dengan pengertian pelaku
usaha sebagaimana telah diuraikan pada butir 1.2
dan butir 1.3 (UNSUR PELAKU USAHA) dimana
dalam prakteknya, pelaku usaha lain tersebut
merupakan pelaku usaha yang turut aktif
melakukan persekongkolan dan/atau
mendapat/menerima perlakuan istimewa dari
penyelenggara dan/atau menerima manfaat dari
tindakan bersekongkol tersebut. ----------------------
b. Bahwa pelaku usaha lain yang dimaksud dalam
perkara a quo adalah Terlapor II dan Terlapor III
yang merupakan badan usaha berbentuk badan
hukum sebagaimana telah diuraikan pada butir

- 42 -
SALINAN

1.2 dan butir 1.3 (IDENTITAS TERLAPOR)


sehingga secara mutatis mutandis menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dengan penjelasan
pemenuhan unsur ini. ----------------------------------
c. Bahwa dalam prakteknya, Terlapor II dan Terlapor
III membentuk konsorsium (“KONSORSIUM PP -
KTI”) untuk mengikuti proses Pengadaan Proyek
Kerjasama Pengusahaan Badan Usaha Dalam
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
(SPAM) Dengan Kapasitas 1.000 L/s pada PDAM
Giri Tirta Kabupaten Gresik, Jawa Timur Tahun
2018 sebagaimana telah diuraikan pada butir 2
(“KONSORSIUM PP - KT”) sehingga secara mutatis
mutandis menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dengan penjelasan pemenuhan unsur ini. ----------
d. Bahwa Terlapor II dan Terlapor III merupakan
pelaku usaha sebagaimana dimaksud pada Pasal
1 angka 5 UU Nomor 5 Tahun 1999. -----------------
e. Bahwa atas dasar fakta dan analisis tersebut
maka unsur Pelaku Usaha Lain dalam perkara a
quo TERPENUHI. -----------------------------------------
2.9.4. Unsur Mengatur dan/atau Menentukan Pemenang
Tender -----------------------------------------------------------
a. Bahwa yang dimaksud dengan mengatur
dan/atau menentukan pemenang tender adalah: -

Suatu perbuatan para pihak yang terlibat dalam


proses tender secara bersekongkol yang bertujuan
untuk menyingkirkan pelaku usahs lain sebagai
pesaingnya dan/atau untuk memenangkan peserta
tender tertentu dengan berbagai cara.
b. Bahwa pengaturan dan/atau penentuan
pemenang tender tersebut antara lain dilakukan
oleh Terlapor I dalam pengadaan ini untuk tetap
meluluskan Konsorsium Terlapor II dan Terlapor

- 43 -
SALINAN

III bahkan hingga menetapkan Konsorsium


Terlapor II dan Terlapor III sebagai pemenang
meskipun penawarannya tidak sesuai dengan
REQUEST FOR PROPOSAL (“RfP") sebagaimana
telah diuraikan pada butir 29, butir 30 dan butir
31 (FAKTA/TEMUAN LAIN) sehingga secara
mutatis mutandis menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dengan penjelasan pemenuhan unsur
ini. ----------------------------------------------------------
c. Bahwa sebagaimana telah diuraikan sebelumnya
bahwa Panitia Pengadaan melaksanakan proses
pengadaan tersebut berdasarkan penugasan
Terlapor I sehingga perbuatannya dilakukan
untuk dan atas nama Terlapor I. ----------------------
d. Bahwa tindakan Terlapor I sebagaimana telah
diuraikan butir 29, butir 30 dan butir 31
(FAKTA/TEMUAN LAIN) telah mengakibatkan
Penawaran Konsorsium Terlapor II dan Terlapor III
diuntungkan, padahal terbukti penawaran
Konsorsium Terlapor II dan Terlapor III tidak
sesuai dengan REQUEST FOR PROPOSAL (“RfP”)
yang merupakan dokumen pengadaan. --------------
e. Bahwa tindakan Para Terlapor dalam proses
pengadaan tersebut dapat dikategorikan sebagai
tindakan mengarahkan, mengatur dan/atau
menentukan pemenang. ------------------------------
f. Bahwa atas dasar fakta dan analisis tersebut
maka unsur Mengatur dan/atau Menentukan
Pemenang Tender dalam perkara a quo
TERPENUHI. ----------------------------------------------
2.9.5. Unsur Persaingan Usaha Tidak Sehat ---------------------
a. Berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 6 UU
Nomor 5 Tahun 1999 disebutkan: --------------------

- 44 -
SALINAN

persaingan usaha tidak sehat adalah persaingan


antar pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan
produksi dan atau pemasaran barang dan atau
jasa yang dilakukan dengan cara tidak jujur atau
melawan hukum atau menghambat persaingan
usaha
b. Bahwa tindakan Para Terlapor dalam proses
pengadaan tersebut dapat dikategorikan sebagai
tindakan melawan hukum dan/atau menghambat
persaingan usaha karena bertentangan atau
melanggar REQUEST FOR PROPOSAL (“RFP”) yang
merupakan dokumen pengadaan dan telah
menutup kesempatan peserta lain untuk bersaing
dalam proses tender. ------------------------------------
c. Atas dasar fakta dan analisis tersebut maka unsur
Mengakibatkan Persaingan Usaha Tidak Sehat
dalam perkara a quo TERPENUHI. -------------------
Atas dasar fakta dan analisis tersebut, maka
disimpulkan bahwa seluruh unsur Ketentuan Pasal 22
UU Nomor 5 Tahun 1999 telah TERPENUHI. ------------
3. Menimbang bahwa Majelis Komisi menerima Tanggapan atas Laporan
Dugaan Pelanggaran dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Giri
Tirta Kabupaten Gresik selaku Terlapor I yang pada pokoknya berisi
hal-hal sebagai berikut (vide Bukti T1.3): -------------------------------------
3.1. TENTANG PENERAPAN PASAL 22 UNDANG-UNDANG NO. 5
TAHUN 1999, DAN LAMANYA JANGKA WAKTU PENANGANAN
PERKARA -------------------------------------------------------------------
3.1.1. Bahwa Terlapor I bersama dengan Terlapor II dan
Terlapor III dalam perkara ini diduga telah melakukan
pelanggaran Pasal 22 Undang-Undang No. 5 Tahun
1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat, yang ketentuannya
diubah dengan Putusan Mahkamah Konstitusi No.
85/PUU-XIV/2016 menjadi sebagai berikut: -------------

- 45 -
SALINAN

“Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pelaku


usaha lain dan/atau pihak yang terkait dengan pelaku
usaha lain untuk mengatur dan atau menentukan
pemenang tender sehingga dapat mengakibatkan
terjadinya persaingan usaha tidak sehat.”
3.1.2. Bahwa adapun pengertian tender sebagaimana diatur
dalam Penjelasan Pasal 22 Undang-Undang No. 5
Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat adalah sebagai berikut:-
Tender adalah tawaran mengajukan harga untuk
memborong suatu pekerjaan, untuk mengadakan
barang-barang, atau untuk menyediakan jasa.”
3.1.3. Bahwa berdasarkan pada penjelasan tersebut, maka
pada prinsipnya ketentuan Pasal 22 Undang-Undang
No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli
dan Persaingan Usaha Tidak Sehat merupakan norma
larangan persekongkolan tender dalam proses
pelaksanaan pengadaan barang dan atau jasa,
sedangkan pengadaan yang dilaksanakan oleh Terlapor
I dalam perkara ini merupakan pengadaan kerjasama
dengan badan usaha, yang dalam hal ini adalah
pengembangan sistem penyediaan air minum, hal
mana merupakan suatu proyek kerjasama investasi,
sehingga dengan demikian, tidaklah tepat secara
hukum jika ketentuan Pasal 22 Undang-Undang No. 5
Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat diterapkan dalam
perkara ini, dan oleh karenanya Laporan Dugaan
Pelanggaran yang diajukan oleh Tim Investigator sudah
sepatutnya dinyatakan ditolak. -----------------------------
3.1.4. Bahwa Terlapor I mengetahui adanya dugaan
pelanggaran Pasal 22 Undang-Undang No. 5 Tahun
1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat dalam pengadaan
proyek kerjasama ini, diawali dengan diterimanya

- 46 -
SALINAN

Surat KPPU No. 114/DH/S/III/2019 tanggal 27 Maret


2019 perihal: Pertemuan Klarifikasi Laporan,
sedangkan sidang Pemeriksaan Pendahuluan baru
dilakukan pada tanggal 12 Januari 2021. Hal ini
berarti sejak pertama Terlapor I mengetahui adanya
dugaan pelanggaran hingga saat sidang pertama
Pemeriksaan Pendahuluan, proses penanganan
perkara ini memakan waktu hampir 2 (dua) tahun, hal
mana merupakan jangka waktu yang sangat lama. -----
3.1.5. Bahwa proyek kerjasama ini memiliki nilai investasi
yang sangat besar, yang hingga saat ini sedang dalam
tahapan pelaksanaan yang dilakukan oleh Konsorsium
Terlapor II – Terlapor III, dan tentunya Konsorsium
Terlapor II – Terlapor III telah mengeluarkan dana
investasi yang besar, sehingga penanganan perkara ini
yang memakan waktu yang lama sangat
kontraproduktif dan sangat merugikan Para Terlapor,
karena adanya ketidakpastian hukum dalam
pelaksanaan proyek kerjasama tersebut, yang pada
akhirnya akan menimbulkan kerugian bagi masyarakat
Kabupaten Gresik. ---------------------------------------------
3.2. TENTANG POKOK PERKARA -------------------------------------------
3.2.1. Bahwa Terlapor I dengan ini menyatakan menolak
dengan tegas seluruh dalil yang disampaikan oleh Tim
Investigator dalam Laporan Dugaan Pelanggaran,
kecuali untuk hal-hal yang diakui secara tegas. ---------
3.2.2. Bahwa Terlapor I merupakan perusahaan daerah
Kabupaten Gresik yang didirikan berdasarkan
Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Gresik
No. 4 Tahun 1986 tentang Perusahaan Daerah Air
Minum Kabupaten Daerah Tingkat II Gresik, yang
terakhir diperbaharui dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Gresik No. 14 Tahun 2013 tentang

- 47 -
SALINAN

Perusahaan Daerah Air Minum Giri Tirta Kabupaten


Gresik. -----------------------------------------------------------
3.2.3. Bahwa benar Terlapor I mengadakan proyek kerjasama
investasi berupa Pengusahaan Badan Usaha Dalam
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Dengan
Kapasitas 1.000 liter/detik Pada Perusahaan Daerah
Air Minum Giri Tirta Kabupaten Gresik, yang
pelaksanaannya didasarkan pada Peraturan Direksi
Perusahaan Daerah Air Minum Giri Tirta Kabupaten
Gresik No. 2 Tahun 2017 tentang Tata Cara Kerjasama
Dan Pengadaan Badan Usaha Pengusahaan
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Pada
Perusahaan Daerah Air Minum Giri Tirta Kabupaten
Gresik (vide bukti surat T.I-1). Proyek kerjasama
tersebut merupakan suatu kerjasama investasi dengan
bentuk Bangun Guna Serah (Build, Operate and
Transfer – BOT). ------------------------------------------------
3.2.4. Bahwa Terlapor I telah mengangkat Panitia Pengadaan
untuk melaksanakan pengadaan badan usaha dalam
proyek kerjasama tersebut, terakhir dengan susunan
sebagai berikut: ------------------------------------------------
a. Harisun Awali, ST., MT.; ---------------------------------
b. Yulin Darwati, SE.; ----------------------------------------
c. Imron, SH.; -------------------------------------------------
d. M. Zakaria, S.Pd., MM.; ----------------------------------
e. Suwono, ST.; -----------------------------------------------
f. Nurul Hidayati; --------------------------------------------
g. Sulis Sefiati, S.Pd. -----------------------------------------
3.2.5. Bahwa proses pelelangan diawali dengan tahap
prakualifikasi, hal mana para peserta yang memenuhi
tahap prakualifikasi diundang untuk mengambil
Dokumen Permintaan Proposal (Request for Proposal –
RFP) dan mengajukan Dokumen Penawaran. Adapun

- 48 -
SALINAN

peserta yang diundang untuk mengambil Dokumen


Permintaan Proposal (RFP) dan mengajukan Dokumen
Penawaran adalah sebagai berikut: -------------------------
a. Konsorsium PT Bangun Cipta Kontraktor – PT
Wijaya Karya (Persero); -----------------------------------
b. Konsorsium PT Pembangunan Perumahan (Persero)
– PT Krakatau Tirta Industri (Konsorsium Terlapor
II – Terlapor III); --------------------------------------------
c. Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana – Manila
Water Company, Inc; -------------------------------------
d. Konsorsium PT Potum – PT Adhi Karya – PT
Brantas Abipraya. -----------------------------------------
3.2.6. Bahwa Dokumen Permintaan Proposal (RFP) telah
diubah sebagaimana Perubahan Pertama Dokumen
Permintaan Proposal (RFP) September 2018 dan
Perubahan Kedua Dokumen Permintaan Proposal (RFP)
tanggal 15 Oktober 2018. ------------------------------------
3.2.7. Bahwa dokumen penawaran yang diajukan oleh terdiri
dari 2 (dua) sampul, yaitu Dokumen Sampul I
(Administrasi dan Teknis) dan Dokumen Sampul II
(Keuangan). Evaluasi terhadap kedua sampul tersebut
dilakukan dengan sistem nilai, hal mana evaluasi
teknis memiliki bobot 60%, sedangkan evaluasi
keuangan memiliki bobot 40%. ------------------------------
Pada evaluasi Dokumen Sampul I dihasilkan penilaian
sebagai berikut: ------------------------------------------------
a. Konsorsium PT Bangun Cipta Kontraktor – PT
Wijaya Karya (Persero) mendapat nilai 88; ------------
b. Konsorsium PT Pembangunan Perumahan (Persero)
– PT Krakatau Tirta Industri (Konsorsium Terlapor
II – Terlapor III) mendapat nilai 96;---------------------
c. Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana – Manila
Water Company, Inc mendapat nilai 73; --------------

- 49 -
SALINAN

d. Konsorsium PT Potum – PT Adhi Karya – PT


Brantas Abipraya mendapat nilai 88. ------------------
Pada evaluasi Dokumen Sampul II dihasilkan penilaian
sebagai berikut: ------------------------------------------------
a. Konsorsium PT Bangun Cipta Kontraktor – PT
Wijaya Karya (Persero) mendapat nilai 34,5 dengan
tarif air minum curah Rp3.690/m3; --------------------
b. Konsorsium PT Pembangunan Perumahan (Persero)
– PT Krakatau Tirta Industri (Konsorsium Terlapor
II – Terlapor III) mendapat nilai 40 dengan tarif air
minum curah Rp3.185/m3; -----------------------------
c. Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana – Manila
Water Company, Inc mendapat nilai 35,6 dengan
tarif air minum curah Rp3.578/m3; -------------------
d. Konsorsium PT Potum – PT Adhi Karya – PT
Brantas Abipraya mendapat nilai 37 dengan tarif
air minum curah Rp3.440/m3.--------------------------
Sesuai dengan Lampiran 12 RFP (vide bukti surat T.I-
3), evaluasi Dokumen Sampul II dilakukan terhadap
tarif harga air curah, hal mana peserta yang
menawarkan tarif terendah mendapat skor 100 dengan
bobot 40%, sehingga berdasarkan ketentuan ini
peserta yang menawarkan tarif terendah mendapatkan
nilai 40. ----------------------------------------------------------
3.2.8. Bahwa pelelangan proyek kerjasama tersebut telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang terdapat
dalam Dokumen Permintaan Proposal (RFP) dan
Peraturan Direksi No. 2 Tahun 2017, dan telah
ditetapkan pemenangnya yaitu Konsorsium PT
Pembangunan Perumahan (Persero) – PT Krakatau
Tirta Industri (Konsorsium Terlapor II – Terlapor III),
serta Pemenang Cadangan I Konsorsium Potum – Adhi
– Abipraya, sesuai Pengumuman Pemenang Lelang No.

- 50 -
SALINAN

690/925/BA.PDP/XII/2018 tanggal 31 Desember


2018. -------------------------------------------------------------
3.2.9. Bahwa terhadap pengumuman pemenang tersebut,
terdapat sanggahan yang dilakukan oleh Konsorsium
PT Potum – PT Adhi Karya – PT Brantas Abipraya dan
Konsorsium PT Bangun Cipta Kontraktor – PT Wijaya
Karya (Persero). Terhadap sanggahan tersebut Terlapor
I telah mengirimkan jawaban kepada masing-masing
penyanggah yang pada pokoknya menyatakan
pelelangan telah dilakukan sesuai ketentuan dalam
RFP, sehingga sanggahan yang diajukan ditolak. --------
3.3. TENTANG DUGAAN “TERLAPOR MELAKUKAN TINDAKAN POST
BIDDING DALAM PROSES PENGADAAN”. ----------------------------
3.3.1. Bahwa terkait dugaan “Terlapor melakukan tindakan
post bidding dalam proses pengadaan” sebagaimana
diuraikan oleh Tim Investigator dalam hal. 24 Laporan
Dugaan Pelanggaran, Terlapor I memberikan
tanggapan sebagai berikut: ----------------------------------
3.3.2. Bahwa Tim Investigator menyatakan telah terjadi
tindakan post bidding pada pokoknya karena terdapat
perubahan tarif air minum curah dan nilai investasi
yang tertuang dalam Berita Acara Pembukaan
Dokumen Penawaran Sampul II dengan tarif air minum
curah dan nilai investasi yang tertuang dalam
Pengumuman Pemenang. ------------------------------------
3.3.3. Bahwa secara hukum post bidding dimaknai sebagai
tindakan mengubah, menambah, mengganti dan/atau
mengurangi dokumen tender dan/atau dokumen
penawaran setelah batas akhir pemasukan penawaran.
3.3.4. Bahwa dugaan atau pernyataan yang disampaikan oleh
Tim Investigator tersebut merupakan dugaan atau
pernyataan yang didasarkan pada fakta yang tidak
utuh, dimana di dalam menyimpulkan adanya

- 51 -
SALINAN

tindakan post bidding tersebut, Tim Investigator tidak


melakukan penilaian terhadap fakta-fakta yang ada di
dalam proses pelelangan secara menyeluruh. ------------
3.3.5. Bahwa faktanya, selama proses pelelangan proyek
kerjasama ini, tidak terdapat perbuatan Terlapor I yang
mengubah, menambah, mengganti dan/atau
mengurangi penawaran yang diajukan oleh
Konsorsium Terlapor II - Terlapor III setelah batas
akhir pemasukan penawaran. Selain itu, selama proses
pelelangan, Konsorsium Terlapor II - Terlapor III pun
tidak pernah sama sekali mengajukan dokumen
penawaran lain, selain dokumen penawaran yang
diajukan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan,
yaitu dokumen penawaran tertanggal 18 Oktober 2018.
3.3.6. Bahwa dalam proses pelelangan, Terlapor I (in casu
Panitia Pengadaan) telah melakukan evaluasi terhadap
penawaran Konsorsium Terlapor II - Terlapor III yang
diajukan dalam jangka waktu pemasukan penawaran
tersebut. Hal mana dalam penawaran yang diajukan
oleh Konsorsium Terlapor II - Terlapor III tersebut jelas
tercantum bahwa tarif dasar air minum curah yang
ditawarkan adalah sebesar Rp3.185/m3 dengan
potongan harga (discount) untuk tahun pertama
sebesar 7% sehingga menjadi Rp2.962/m3. --------------
3.3.7. Bahwa adapun penulisan tarif air minum curah setelah
discount sebesar Rp2.962/m3 di dalam Berita Acara
Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul II, dan
penulisan tarif air minum curah sebesar Rp3.185/m3
di dalam Pengumuman Pemenang yang dilakukan oleh
Terlapor I (in casu Panitia Pengadaan) tidaklah dapat
dikategorikan sebagai tindakan post bidding, karena
faktanya penulisan tarif air minum curah tersebut
(baik dalam Berita Acara Pembukaan Dokumen

- 52 -
SALINAN

Penawaran Sampul II dan Pengumuman Pemenang)


didasarkan pada Dokumen Penawaran yang
disampaikan oleh Konsorsium Terlapor II – Terlapor III,
dan Terlapor I (in casu Panitia Pengadaan) tidak pernah
sekali pun melakukan perubahan terhadap Dokumen
Permintaan Proposan (RFP) dan/atau Dokumen
Penawaran yang diajukan oleh Konsorsium Terlapor II
– Terlapor III, ataupun menerima dokumen penawaran
lain dari Konsorsium Terlapor II – Terlapor III. -----------
3.3.8. Bahwa terhadap hal ini, Terlapor I (in casu Panitia
Pengadaan) telah melakukan klarifikasi kepada
Konsorsium Terlapor II – Terlapor III sebagaimana
tertuang dalam Berita Acara Klarifikasi Dokumen
Sampul 2 No. 690/814/BA.PDP/XI/2018 tanggal 21
November 2018 (vide bukti surat T.I-7a), yang pada
pokoknya Konsorsium Terlapor II – Terlapor III
menegaskan tarif dasar air minum curah adalah
sebesar Rp3.185/m3. Adapun klarifikasi dimaksud
adalah sebagai berikut: ---------------------------------------

3.3.9. Bahwa selanjutnya terkait adanya perubahan nilai


investasi, hal ini disebabkan karena di dalam Berita
Acara Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul II No.
690/795/BA.PDP/XI/2018 tanggal 8 November 2018

- 53 -
SALINAN

(vide bukti surat T.I-5), nilai investasi yang tertuang


adalah nilai investasi sebelum perhitungan Interest
During Construction (IDC), sedangkan dalam evaluasi
dokumen penawaran sampul 2, nilai investasi yang
dinilai adalah nilai investasi yang sudah termasuk
perhitungan IDC, sehingga dengan demikian dasar
adanya perubahan nilai tersebut merupakan akibat
adanya koreksi yang dilakukan oleh Konsorsium
Terlapor II - Terlapor III terhadap penawaran yang
telah diajukannya tanggal 18 Oktober 2018, dan bukan
didasarkan pada penawaran baru yang diajukan
setelah batas akhir pemasukan dokumen penawaran. --
3.3.10. Bahwa perihal perhitungan nilai investasi Konsorisum
Terlapor II – Terlapor III sebelum perhitungan IDC ini
pun telah Terlapor I (in casu Panitia Pengadaan)
tuangkan dalam Berita Acara Pembukaan Dokumen
Penawaran Sampul II (vide bukti surat T.I-5) , sebagai
berikut: ----------------------------------------------------------

3.3.11. Bahwa pada kolom keterangan Berita Acara a quo jelas


telah tertera keterangan “BCK dan TTS sudah termasuk
IDC”, yang artinya bahwa penawaran yang diajukan
oleh BCK (in casu Konsorsium Bangun Cipta
Kontraktor – Wijaya Karya) dan TTS (in casu
Konsorsium Trimitra Tirta Sarana – Manila Water

- 54 -
SALINAN

Company) merupakan nilai investasi yang telah


memasukkan perhitungan IDC. Dengan kata lain,
keterangan tersebut dapat diartikan pula bahwa
penawaran Konsorsium Potum – Adhi – Abipraya
sebesar Rp593.746.000.000,00 dan penawaran
Konsorsium Terlapor II – Terlapor III sebesar
Rp605.800.000.000,00 merupakan penawaran
sebelum adanya perhitungan IDC.--------------------------
3.3.12. Bahwa terhadap hal ini selanjutnya Terlapor I (in casu
Panitia Pengadaan) melakukan klarifikasi kepada
penawaran yang diajukan oleh Konsorisum Terlapor II
– Terlapor III, sehingga nilai investasi yang tertuang
dalam Pengumuman Pemenang, yaitu sebesar
Rp618.054.000.000,00 adalah penawaran nilai
investasi dari Konsorsium Terlapor II – Terlapor III
setelah memperhitungkan IDC. -----------------------------
3.3.13. Bahwa selain terhadap Konsorsium Terlapor II –
Terlapor III, Terlapor I (in casu Panitia Pengadaan) juga
telah melakukan klarifikasi terhadap penawaran yang
diajukan oleh Konsorsium Potum – Adhi – Abipraya
sebagaimana Berita Acara Klarifikasi Dokumen Sampul
2 No. 690/881/BA.PDP/XI/2018 tanggal 21 November
2018 (vide bukti surat T.I-7b) sebagai berikut: -----------

3.3.14. Bahwa dari hasil klarifikasi sebagaimana tertuang


dalam butir 1 Berita Acara Klarifikasi Dokumen

- 55 -
SALINAN

Sampul 2 tersebut di atas, jelas terlihat bahwa


Konsorsium Potum – Adhi – Abipraya menyatakan nilai
investasi keseluruhan termasuk IDC adalah sebesar
Rp625,027 miliar atau berbeda dengan nilai investasi
sebesar Rp593,746 milyar yang tertuang dalam Berita
Acara Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul II
(Keuangan). Pada proses pelelangan ini pun
Konsorsium Potum - Adhi - Abipraya juga tidak pernah
memasukkan dokumen penawaran lain setelah batas
akhir pemasukan dokumen penawaran. -------------------
3.3.15. Bahwa klarifikasi yang dilakukan oleh Terlapor I (in
casu Panitia Pengadaan) tersebut merupakan tindakan
yang diperbolehkan sebagaimana diatur dalam Bab VI
huruf B huruf j angka 8) Lampiran Peraturan Direksi
No. 2 Tahun 2017, yang menyatakan sebagai berikut: --
“dalam melakukan evaluasi, Panitia Pengadaan dapat
meminta peserta untuk memaparkan Dokumen
Penawaran Finansial.”
3.3.16. Bahwa berdasarkan klarifikasi terhadap nilai investasi
dengan telah memperhitungkan IDC tersebut, maka
terdapat perubahan nilai investasi yang diajukan oleh
Konsorsium Potum – Adhi – Abipraya dan yang
diajukan oleh Konsorsium Terlapor II – Terlapor III
sebagaimana tercantum dalam Laporan Pelaksanaan
Pelelangan No. 690/872/437.82/2018 tanggal 11
Desember 2018 (vide bukti surat T.I-6) sebagai berikut:

- 56 -
SALINAN

3.3.17. Bahwa dengan demikian, dalam hal ini telah terbukti


dengan sangat meyakinkan dan tidak dapat dibantah
lagi kebenarannya bahwa adanya perubahan nilai
investasi bukan disebabkan adanya post bidding dari
para peserta (khususnya dalam perkara ini adalah
Konsorsium Terlapor II – Terlapor III), melainkan
karena adanya proses klarifikasi yang pelaksanaannya
diperbolehkan berdasarkan Peraturan Direksi No. 2
Tahun 2017. ---------------------------------------------------
3.3.18. Bahwa di samping itu, dalam kaitan perubahan nilai
investasi tersebut, perlu pula diperhatikan bahwa
dalam Angka 3.2.2. RFP disebutkan bahwa: --------------
“a. Panitia Pengadaan melakukan koreksi aritmatik
terhadap Dokumen Penawaran sesuai asumsi
dengan input yang digunakan dalam proyeksi
keuangan dan selanjutnya dituangkan dalam Berita
Acara Klarifikasi dan Koreksi Aritmatik.
b. Hasil akhir koreksi aritmatik ditetapkan sebagai
penawaran yang sah peserta lelang.”
Sehingga berdasarkan ketentuan ini, ada perubahan
nilai sebagai akibat adanya koreksi bukan suatu
pelanggaran terhadap proses pelelangan, mengingat
penawaran yang sah yang diajukan oleh para peserta
lelang merupakan penawaran setelah hasil akhir
koreksi. ----------------------------------------------------------
3.3.19. Bahwa berdasarkan pada fakta-fakta tersebut di atas,
maka dugaan tindakan post bidding di dalam proses
pelelangan yang dilakukan oleh Para Terlapor,
sebagaimana disampaikan oleh Tim Investigator,
menjadi tidak terbukti, dan oleh karenanya seluruh
argumentasi yang disampaikan oleh Tim Investigator
yang terkait dengan adanya dugaan tindakan post
bidding yang dilakukan oleh Para Terlapor haruslah
dikesampingkan. -----------------------------------------------

- 57 -
SALINAN

3.4. TENTANG DUGAAN “PENAWARAN KONSORSIUM TERLAPOR II –


TERLAPOR III MELANGGAR RFP”. -------------------------------------
Bahwa terkait dugaan “Penawaran Konsorsium Terlapor II –
Terlapor III melanggar Request for Proposal (RFP)” sebagaimana
diuraikan oleh Tim Investigator dalam hal. 25 dan hal. 26
Laporan Dugaan Pelanggaran, Terlapor I memberikan tanggapan
sebagai berikut: ------------------------------------------------------------
Bahwa Tim Investigator menyatakan penawaran Konsorsium
Terlapor II – Terlapor III melanggar RFP pada pokoknya karena
luas pembebasan lahan di Mojopuro Gede yang tertuang dalam
dokumen penawaran (seluas 20.000 m2) tidak sesuai dengan
ketentuan dalam RFP (seluas 35.000 m2), dan nilai pembebasan
lahan yang ditawarkan (senilai Rp21,83 miliar) tidak sesuai
dengan nilai sebagaimana keterangan Panitia Pengadaan dalam
Rapat Penjelasan (senilai Rp79.750.000.000,00). --------------------
3.4.1. Terkait luas pembebasan lahan: ------------------------------
a. Bahwa sebagaimana telah disebutkan dalam butir
3 di atas, proyek kerjasama ini merupakan proyek
kerjasama investasi dengan bentuk BOT, sehingga
karakteristiknya berbeda dengan pengadaan
barang/jasa pada umumnya. Dalam pengadaan
barang/jasa, penawaran yang diajukan oleh
peserta haruslah memuat spesifikasi yang sesuai
dengan yang telah ditentukan dalam dokumen
tender/pemilihan. Berbeda halnya dengan proses
pengadaan dalam proyek kerjasama ini, dimana
RFP hanyalah bertujuan sebagai pedoman dasar
bagi para peserta untuk mengajukan penawaran
terkait Proyek Pengadaan Sistem Penyediaan Air
Minum Berkapasitas 1.000 liter/detik. Artinya
dalam hal ini para peserta diberi kebebasan untuk
menentukan lahan yang diperlukan guna
pelaksanaan proyek tersebut, sepanjang

- 58 -
SALINAN

output/keluaran dari penawaran yang diajukan


adalah sistem penyediaan air minum berkapasitas
1.000 liter/detik. -----------------------------------------
b. Bahwa luasan pembebasan lahan yang diperlukan
tersebut, tentunya disesuaikan dengan desain yang
dibuat sendiri oleh para peserta, hal mana
Konsorsium Terlapor II - Terlapor III menilai bahwa
di dalam pelaksanaan proyek yang dilelangkan
tersebut, di daerah Mojopuro Gede hanya
membutuhkan pembebasan lahan seluas 20.000
m2. Jika diperhatikan secara saksama, maka total
luas pembebasan lahan yang diajukan oleh
Konsorsium Terlapor II – Terlapor III adalah sebesar
55.500 m2, hal mana sama dengan total luas
pembebasan lahan yang dituangkan dalam RFP. ---
c. Bahwa perihal adanya kebebasan bagi para peserta
lelang ini sesuai dengan keterangan yang
tercantum pada Paragraf 2 hal. ii RFP yang
menyatakan: -----------------------------------------------
“Dokumen Permintaan Proposal ini disampaikan
untuk membantu Peserta Lelang dalam melakukan
evaluasi atau kajian sendiri terhadap Proyek.”
3.4.2. Terkait nilai pembebasan lahan:------------------------------
a. Bahwa nilai pembebasan lahan sebesar
Rp79.750.000.000,00 yang disebutkan oleh
Terlapor I (in casu Panitia Pengadaan) pada saat
Rapat Penjelasan bukan merupakan nilai yang
bersifat mutlak yang harus dialokasikan oleh para
peserta lelang. Hal ini kembali lagi kepada
karakteristik dari proyek kerjasama ini yang
merupakan kerjasama investasi sebagaimana
diuraikan dalam butir sebelumnya. -------------------
b. Bahwa di dalam Rapat Penjelasan (sebagaimana
tertuang dalam nomor C3 angka 1 Berita Acara

- 59 -
SALINAN

Jawaban No. 690/649/BA.PDP/IX/2018 tanggal 7


September 2018 [vide bukti surat T.I-4]), Terlapor I
(in casu Panitia Pengadaan) telah menyatakan
bahwa pembebasan lahan dilakukan oleh badan
usaha langsung dengan pemilik lahan, sehingga
negosiasi dan kesepakatan harga lahan
sepenuhnya menjadi tanggungjawab badan usaha,
sebagaimana tertuang sebagai berikut:----------------

c. Bahwa artinya dalam hal ini para peserta


pelelangan diberi keleluasaan untuk
mengalokasikan anggaran guna melakukan
pembebasan lahan sesuai dengan perhitungan
estimasi harga yang dilakukan oleh masing-masing
peserta lelang. ---------------------------------------------
d. Bahwa di samping itu, sesuai dengan keterangan
yang disampaikan oleh Konsorsium Terlapor II –
Terlapor III sebagaimana tertuang dalam Berita
Acara Klarifikasi Dokumen Sampul 2 No.
690/814/BA.PDP/XI/2018 tanggal 21 November
2018 (vide bukti surat T.I-7a), nilai pembebasan
lahan tersebut didasarkan pada perhitungan yang
dilakukan oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP)
per bulan Juli 2018, sehingga alokasi tersebut
dapat dipertanggungjawabkan. Adapun pernyataan
Konsorsium Terlapor II – Terlapor III bahwa nilai
pembebasan lahan dilakukan berdasarkan

- 60 -
SALINAN

penilaian KJPP adalah sebagaimana tertuang


sebagai berikut: --------------------------------------------

e. Bahwa adapun disebutkannya nilai pembebasan


lahan sebesar Rp79.750.000.000,00 dalam Rapat
Penjelasan tersebut didasarkan pada Perkiraan
Biaya Investasi dalam Feasibility Study (vide bukti
surat T.I-7) proyek kerjasama ini, sebagai berikut: --

f. Bahwa oleh karena nilai yang disampaikan oleh


Terlapor I dalam Rapat Penjelasan (in casu Panitia
Pengadaan) adalah nilai yang tertuang dalam
Feasibility Study. Nilai tersebut bukan suatu nilai
pasti yang mutlak harus dipenuhi oleh para peserta
lelang, karena nilai yang terdapat dalam Feasibility
Study hanya merupakan nilai perkiraan tersendiri
dari Terlapor I. Dengan demikian para peserta
lelang memiliki keleluasaan untuk melakukan

- 61 -
SALINAN

alokasi anggaran atas nilai pembebasan lahan yang


diperlukan dalam pelaksanaan proyek ini sesuai
dengan desain yang disusun masing-masing
peserta pelelangan. Apabila pada pelaksanaan
pembebasan lahan tersebut, nilai yang dibutuhkan
ternyata lebih besar dari yang dialokasikan dalam
penawaran, maka hal ini menjadi tanggung jawab
dari mitra pelaksana kerjasama proyek ini. ----------
g. Bahwa di samping itu, luas dan nilai pembebasan
lahan merupakan materi yang disampaikan oleh
para peserta lelang dalam Dokumen Penawaran
Sampul II (Keuangan). Pada titik ini perlu
diperhatikan bahwa Lampiran 12 RFP mengenai
Kriteria Penilaian (vide bukti surat T.I-3) dimuat
ketentuan sebagai berikut: ------------------------------

h. Bahwa berdasarkan ketentuan tersebut, evaluasi


yang dilakukan oleh Terlapor I (in casu Panitia
Pengadaan) pada tahap evaluasi Dokumen Sampul
II (Keuangan) didasarkan pada tarif harga air curah
yang diajukan oleh para peserta pelelangan. Hal ini
membuktikan baik luasan maupun nilai
pembebasan lahan bukan menjadi variabel
penilaian evaluasi, yang berarti bahwa perihal
luasan dan nilai pembebasan lahan menjadi
kebebasan para peserta pelelangan untuk
menentukannya sendiri sesuai dengan desain yang
dirancang masing-masing para peserta pelelangan.

- 62 -
SALINAN

i. Bahwa terkait nilai pembebasan lahan ini, perlu


Terlapor I sampaikan pula tentang adanya fakta
bahwa Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana –
Manila Water Company, Inc mengajukan alokasi
sebesar Rp120 miliar, yang kemudian dilakukan
klarifikasi oleh Terlapor I (in casu Panitia
Pengadaan) sebagaimana Berita Acara Klarifikasi
Dokumen Sampul 2 No. 690/812/BA.PDP/XI/2018
tanggal 21 November 2018 (vide bukti surat T.I-7c)
sebagai berikut: --------------------------------------------

j. Bahwa walaupun nilai pembebasan lahan yang


diajukan Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana –
Manila Water Company, Inc berada di atas
perkiraan harga Terlapor I berdasarkan Feasibility
Study, namun Dokumen Sampul 2 milik
Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana – Manila
Water Company, Inc tetap dilakukan penilaian,
karena sesuai ketentuan Lampiran 12 RFP,
evaluasi yang dilakukan oleh Terlapor I (in casu
Panitia Pengadaan) pada tahap evaluasi Dokumen
Sampul II (Keuangan) didasarkan pada tarif harga
air curah yang diajukan oleh para peserta lelang. --
Bahwa berdasarkan pada fakta-fakta tersebut di atas,
penentuan luas dan nilai pembebasan lahan merupakan
kebebasan dari masing-masing peserta lelang untuk
menentukannya, hal mana berdasarkan ketentuan Lampiran 12

- 63 -
SALINAN

RFP, Terlapor I (in casu Panitia Pengadaan) melakukan evaluasi


terhadap tarif air curah yang diajukan oleh para peserta lelang,
sehingga dugaan adanya “Penawaran Konsorsium Terlapor II –
Terlapor III melanggar Request for Proposal (RFP)”, sebagaimana
disampaikan oleh Tim Investigator, menjadi tidak terbukti, dan
oleh karenanya seluruh argumentasi yang disampaikan oleh Tim
Investigator yang terkait dengan adanya dugaan dimaksud
haruslah dikesampingkan. -----------------------------------------------
3.5. TENTANG DUGAAN “TERLAPOR I MEMFASILITASI PENAWARAN
KONSORSIUM TERLAPOR II - TERLAPOR III DALAM TENDER”. --
Bahwa terkait dugaan “Terlapor I memfasilitasi penawaran
Konsorsium Terlapor II - Terlapor III dalam tender” sebagaimana
diuraikan oleh Tim Investigator dalam hal. 26 s/d hal. 30
Laporan Dugaan Pelanggaran, Terlapor I memberikan tanggapan
sebagai berikut: ------------------------------------------------------------
Bahwa Tim Investigator menyatakan Terlapor I memfasilitasi
penawaran Konsorsium Terlapor II – Terlapor III dalam tender
pada pokoknya karena Terlapor I melakukan negosiasi dengan
Konsorsium Terlapor II – Terlapor III, dan Terlapor I tetap
meluluskan penawaran Konsorsium Terlapor II – Terlapor III
meski parameter keuangan tidak sesuai dengan yang
dipersyaratkan. ------------------------------------------------------------
Bahwa klarifikasi yang dilakukan oleh Terlapor I (in casu Panitia
Pengadaan) merupakan perbuatan yang diperbolehkan sesuai
dengan Bab VI huruf B huruf j angka 8) Lampiran Peraturan
Direksi No. 2 Tahun 2017, yang menyatakan sebagai berikut: ----
“dalam melakukan evaluasi, Panitia Pengadaan dapat meminta
peserta untuk memaparkan Dokumen Penawaran Finansial.”
3.5.1. Terkait dugaan Terlapor I melakukan negosiasi dengan
Konsorsium Terlapor II – Terlapor III: ------------------------
a. Bahwa jika diperhatikan secara saksama, dalam
klarifikasi yang dilakukan Terlapor I (in casu
Panitia Pengadaan) kepada Konsorsium Terlapor II

- 64 -
SALINAN

– Terlapor III tersebut (khususnya sebagaimana


tertuang dalam butir 2 dan butir 3 Berita Acara
Klarifikasi), Terlapor I (in casu Panitia Pengadaan)
hanya mengajukan pertanyaan terhadap
penawaran yang diajukan Konsorsium Terlapor II –
Terlapor III. -------------------------------------------------
b. Bahwa dalam Berita Acara Klarifikasi tersebut pun
tidak terdapat keterangan yang menyatakan
adanya perubahan tarif air minum curah yang
diajukan oleh Konsorsium Terlapor II – Terlapor III,
sehingga dalam hal ini adanya pertanyaan dari
Panitia Pengadaan tidak mengubah harga dasar
tarif air minum curah yang diajukan oleh
Konsorsium Terlapor II – Terlapor III, yaitu sebesar
Rp3.185/m3. -----------------------------------------------
c. Bahwa terhadap adanya klarifikasi tersebut, tidak
terdapat perubahan penawaran yang diajukan
Konsorsium Terlapor II – Terlapor III, sehingga
secara faktual tidak ada proses negosiasi apa pun
yang dilakukan oleh Terlapor I (in casu Panitia
Pengadaan) dengan Konsorsium Terlapor II –
Terlapor III. -------------------------------------------------
3.5.2. Terkait parameter keuangan: ---------------------------------
a. Bahwa adapun terkait kondisi masa tenggang
selama 2 (dua) tahun yang diajukan oleh
Konsorsium Terlapor II – Terlapor III dalam
penawarannya, perlu disampaikan kembali perihal
karakteristik proyek kerjasama ini yang merupakan
kerjasama investasi sebagaimana telah disebutkan
sebelumnya dalam butir 11.2. di atas, bahwa
keterangan yang terdapat dalam RFP hanya
merupakan pedoman dasar bagi para peserta
pelelangan dalam mengajukan penawaran. ----------

- 65 -
SALINAN

b. Bahwa di samping itu, perlu Terlapor I tegaskan


kembali bahwa sesuai ketentuan Lampiran 12 RFP,
evaluasi yang dilakukan oleh Terlapor I (in casu
Panitia Pengadaan) pada tahap evaluasi Dokumen
Penawaran Sampul II (Keuangan) didasarkan pada
tarif harga air curah yang diajukan oleh para
peserta pelelangan. Hal ini berarti masa tenggang
yang ditawarkan oleh para peserta pelelangan
bukan menjadi variabel penilaian evaluasi, yang
berarti bahwa masa tenggang a quo menjadi
kebebasan para peserta pelelangan, terlebih masa
tenggang dimaksud telah ditentukan oleh pihak
bank dari masing-masing peserta lelang yang akan
memberikan pinjaman. -----------------------------------
c. Bahwa di samping itu, perlu Terlapor I tegaskan
bahwa faktanya, klarifikasi yang dilakukan oleh
Terlapor I (in casu Panitia Pengadaan) tidak hanya
dilakukan terhadap penawaran yang diajukan oleh
Konsorsium Terlapor II – Terlapor III, melainkan
dilakukan pula terhadap penawaran yang diajukan
oleh seluruh peserta yang lain, dengan rincian
sebagai berikut: --------------------------------------------
1). Klarifikasi terhadap Konsorsium Potum – Adhi
– Abipraya sebagaimana Berita Acara
Klarifikasi Dokumen Sampul 2 No.
690/881/BA.PDP/XI/2018 tanggal 21
November 2018 (vide bukti surat T.I-7b); -------
2). Klarifikasi terhadap Konsorsium PT Trimitra
Tirta Sarana – Manila Water Company
sebagaimana Berita Acara Klarifikasi Dokumen
Sampul 2 No. 690/812/BA.PDP/XI/2018
tanggal 21 November 2018 (vide bukti surat
T.I-7c); -------------------------------------------------

- 66 -
SALINAN

3). Klarifikasi terhadap Konsorsium PT Bangun


Cipta Kontraktor – PT Wijaya Karya (Persero)
sebagaimana Berita Acara Klarifikasi Dokumen
Sampul 2 No. 690/815/BA.PDP/XI/2018
tanggal 21 November 2018 (vide bukti surat
T.I-7d). ------------------------------------------------
d. Bahwa dalam klarifikasi tersebut pun, Terlapor I (in
casu Panitia Pengadaan) menanyakan perihal masa
tenggang dari Konsorsium Potum – Adhi – Abipraya
dan Konsorsium PT Bangun Cipta Kontraktor – PT
Wijaya Karya (Persero) yang selama 2 (dua) tahun,
hal mana kedua peserta pelelangan tersebut
menyebutkan bahwa masa tenggang selama 2 (dua)
tahun tersebut ditetapkan oleh pihak bank yang
akan meminjamkan dananya kepada mereka. -------
e. Bahwa terhadap hal ini, Terlapor I (in casu Panitia
Pengadaan) tetap melakukan penilaian terhadap
penawaran yang diajukan oleh Konsorsium Potum
– Adhi – Abipraya dan Konsorsium PT Bangun
Cipta Kontraktor – PT Wijaya Karya (Persero),
karena sesuai Lampiran 12 RFP, evaluasi yang
dilakukan oleh Terlapor I (in casu Panitia
Pengadaan) pada tahap evaluasi Dokumen Sampul
II (Keuangan) didasarkan pada tarif harga air curah
yang diajukan oleh para peserta pelelangan. Hal
mana evaluasi Dokumen Penawaran Sampul II
(Keuangan) ini sebagaimana tertuang dalam Berita
Acara Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul II
(Keuangan) No. 690/841/BA.PDP/XI/2018 tanggal
30 November 2018 (vide bukti T.I-8). ------------------
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Terlapor I (in casu Panitia
Pengadaan) tidak pernah melakukan negosiasi dengan
Konsorsium Terlapor II – Terlapor III, sehingga dugaan “Terlapor

- 67 -
SALINAN

I memfasilitasi penawaran Konsorsium Terlapor II - Terlapor III


dalam tender” menjadi tidak terbukti, dan oleh karenanya
seluruh argumentasi yang disampaikan oleh Tim Investigator
yang terkait dengan adanya dugaan dimaksud haruslah
dikesampingkan. ----------------------------------------------------------
3.6. TENTANG PEMENUHAN UNSUR PASAL 22 UNDANG-UNDANG
NO. 5 TAHUN 1999. -------------------------------------------------------
Bahwa terkait pemenuhan unsur pelanggaran Pasal 22 Undang-
Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli
dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, Terlapor I memberikan
tanggapan sebagai berikut: ----------------------------------------------
Bahwa ketentuan Pasal 22 Undang-Undang No. 5 Tahun 1999
tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak
Sehat sebagaimana diubah dengan Putusan Mahkamah
Konstitusi No. 85/PUU-XIV/2016 adalah sebagai berikut: ---------
“Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pelaku usaha lain
dan/atau pihak yang terkait dengan pelaku usaha lain untuk
mengatur dan atau menentukan pemenang tender sehingga dapat
mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat.”
Berdasarkan ketentuan tersebut, maka suatu pihak dinyatakan
melanggar ketentuan Pasal 22 apabila perbuatan pihak tersebut
memenuhi unsur-unsur yang terdapat dalam Pasal 22 a quo,
yaitu sebagai berikut: -----------------------------------------------------
a. Unsur Pelaku Usaha; -------------------------------------------------
b. Unsur Bersekongkol; -------------------------------------------------
c. Unsur Pelaku Usaha Lain; -------------------------------------------
d. Unsur Mengatur dan/atau Menentukan Pemenang Tender;---
e. Unsur Persaingan Usaha Tidak Sehat. ----------------------------
3.6.1. Unsur Pelaku Usaha -------------------------------------------
Bahwa pengertian Pelaku Usaha sebagaimana diatur
dalam Pasal 1 angka 5 Undang-Undang No. 5 Tahun
1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat adalah setiap orang
perorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk

- 68 -
SALINAN

badan hukum atau bukan badan hukum yang didirikan


dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam
wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri
maupun bersama-sama melalui perjanjian,
menyelenggarakan berbagai kegiatan usaha dalam
bidang ekonomi. -------------------------------------------------
3.6.2. Unsur Bersekongkol --------------------------------------------
a. Bahwa persekongkolan dalam tender merupakan
suatu bentuk kerjasama yang dilakukan oleh dua
atau lebih pelaku usaha dalam rangka
memenangkan peserta tender tertentu. Hal mana
persekongkolan tersebut dapat berbentuk
persekongkolan horizontal, persekongkolan vertikal,
maupun persekongkolan horizontal dan vertikal. -----
b. Bahwa sebagaimana telah diuraikan dalam butir 10
di atas, bahwa Para Terlapor tidak pernah
melakukan tindakan post bidding dalam proses
pelelangan proyek kerjasama ini, hal mana
didasarkan pada fakta bahwa Konsorsium Terlapor
II – Terlapor III tidak pernah mengajukan dokumen
penawaran lain setelah batas akhir pemasukan
penawaran, dan Terlapor I (in casu Panitia
Pengadaan) tidak pernah sekalipun melakukan
perubahan, penambahan dan/atau pengurangan
terhadap RFP dan/atau Dokumen Penawaran yang
diajukan oleh Konsorsium Terlapor II – Terlapor III.
Adapun perbedaan nilai tarif dan nilai investasi yang
tertuang dalam Berita Acara Pembukaan Sampul 2
dan Pengumuman Pemenang dikarenakan adanya
koreksi, hal mana koreksi tersebut merupakan
tindakan yang dapat dibenarkan berdasarkan
ketentuan angka 3.2.2. RFP. ------------------------------

- 69 -
SALINAN

c. Bahwa sebagaimana telah pula diuraikan dalam


butir 11 di atas, RFP dalam proyek kerjasama ini
hanya bertujuan sebagai pedoman dasar bagi para
peserta untuk mengajukan penawaran terkait
proyek pengadaan sistem penyediaan air minum
berkapasitas 1.000 liter/detik. Di samping itu dalam
ketentuan Lampiran 12 RFP diatur bahwa evaluasi
yang dilakukan oleh Terlapor I (in casu Panitia
Pengadaan) pada tahap evaluasi Dokumen
Penawaran Sampul 2 (Keuangan) didasarkan pada
tarif harga air curah yang diajukan oleh para peserta
pelelangan. Oleh karenanya dalam proyek kerjasama
ini para peserta pelelangan memiliki kebebasan
untuk menentukan luas pembebasan lahan yang
diperlukan sesuai dengan desain dari masing-
masing peserta pelelangan, termasuk pula dalam
kaitannya dengan alokasi anggaran dalam
melakukan pembebasan lahan tersebut. ---------------
d. Bahwa sebagaimana telah pula diuraikan dalam
butir 12 di atas, perbuatan Terlapor I (in casu Panitia
Pengadaan) dalam melakukan klarifikasi tidak dapat
dikategorikan sebagai tindakan negosiasi dengan
Konsorsium Terlapor II – Terlapor III, karena
faktanya Terlapor I (in casu Panitia Pengadaan)
hanya mengklarifikasi terhadap dokumen
penawaran yang telah diajukan oleh Konsorsium
Terlapor II – Terlapor III, hal mana tindakan tersebut
diperbolehkan berdasarkan Peraturan Direksi No. 2
Tahun 2017. ------------------------------------------------
e. Bahwa terhadap adanya klarifikasi tersebut, juga
tidak terdapat perubahan penawaran yang telah
diajukan Konsorsium Terlapor II – Terlapor III,
sehingga secara faktual tidak ada negosiasi apa pun

- 70 -
SALINAN

yang dilakukan oleh Terlapor I (in casu Panitia


Pengadaan) dengan Konsorsium Terlapor II –
Terlapor III. --------------------------------------------------
f. Bahwa adapun terkait parameter keuangan yang
diajukan oleh Konsorsium Terlapor II – Terlapor III
perlu diperhatikan ketentuan Lampiran 12 RFP yang
mengatur bahwa evaluasi yang dilakukan oleh
Terlapor I (in casu Panitia Pengadaan) pada tahap
evaluasi Dokumen Sampul II (Keuangan) didasarkan
pada tarif harga air curah yang diajukan oleh para
peserta pelelangan. Hal ini berarti bahwa masa
tenggang yang ditawarkan oleh para peserta
pelelangan bukan menjadi variabel penilaian
evaluasi, terlebih masa tenggang dimaksud telah
ditentukan oleh masing-masing bank yang akan
memberikan pinjamannya kepada para peserta
lelang. ---------------------------------------------------------
3.6.3. Unsur Pelaku Usaha Lain -------------------------------------
Bahwa pengertian Pelaku Usaha Lain dalam hal ini
sama dengan pengertian Pelaku Usaha sebagaimana
disebutkan pada butir 13.2. -----------------------------------
3.6.4. Unsur Mengatur dan/atau Menentukan Pemenang
Tender ------------------------------------------------------------
a. Bahwa pengertian mengatur dan/atau menentukan
pemenang tender adalah suatu perbuatan para
pihak yang terlibat dalam proses tender secara
bersekongkol yang bertujuan untuk menyingkirkan
pelaku usaha lain sebagai pesaingnya dan/atau
untuk memenangkan peserta tender tertentu dengan
berbagai cara. Pengaturan dan atau penentuan
pemenang tender tersebut antara lain dilakukan
dalam hal penetapan kriteria pemenang, persyaratan

- 71 -
SALINAN

teknik, keuangan, spesifikasi, proses tender, dan


sebagainya. --------------------------------------------------
b. Bahwa unsur ini erat kaitannya dengan unsur
bersekongkol sebagaimana diuraikan di atas, yang
berarti bahwa unsur ini terpenuhi apabila secara
faktual terdapat persekongkolan yang dilakukan
dalam proses tender, dan sebagaimana telah
diuraikan sebelumnya dalam butir 13.3 di atas
bahwa tindakan-tindakan yang dilakukan oleh
Terlapor I (in casu Panitia Pengadaan) dalam proses
pelelangan didasarkan pada RFP dan prosedur yang
berlaku di internal Terlapor I (in casu Peraturan
Direksi No. 2 Tahun 2017), dan tindakan-tindakan
Terlapor I (in casu Panitia Pengadaan) tersebut, tidak
saja dilakukan terhadap penawaran yang diajukan
oleh Konsorsium Terlapor II – Terlapor III, melainkan
dilakukan pula terhadap penawaran yang diajukan
oleh para peserta lainnya, sehingga dengan demikian
tuduhan adanya persekongkolan antara Terlapor I
(in casu Panitia Pengadaan) dengan Konsorsium
Terlapor II – Terlapor III dalam proses tender
tersebut menjadi tidak terbukti, dan oleh karenanya
Laporan Dugaan Pelanggaran yang diajukan oleh
Tim Investigator haruslah dinyatakan ditolak. --------
c. Bahwa di samping itu, berdasarkan faktanya
penunjukan Konsorsium Terlapor II – Terlapor III
sebagai pemenang tender, didasarkan pada hasil
evaluasi yang dilakukan oleh Terlapor I (in casu
Panitia Pengadaan) terhadap seluruh penawaran
yang masuk, yang ternyata penawaran yang
diajukan oleh Konsorsium Terlapor II – Terlapor III
memiliki nilai tertinggi dibandingkan dengan
penawaran dari peserta lainnya. -------------------------

- 72 -
SALINAN

3.6.5. Unsur Persaingan Usaha Tidak Sehat ----------------------


a. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 6
Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang
Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha
Tidak Sehat, yang dimaksud dengan persaingan
usaha tidak sehat adalah persaingan antar pelaku
usaha dalam menjalankan kegiatan produksi dan
atau pemasaran barang dan atau jasa yang
dilakukan dengan cara tidak jujur atau melawan
hukum atau menghambat persaingan usaha. ---------
b. Bahwa sebagaimana telah diuraikan pada butir-
butir sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa
tuduhan persekongkolan di antara Terlapor I dengan
Konsorsium Terlapor II – Terlapor III tidak terbukti
sama sekali, karena proses pelelangan yang telah
dilaksanakan oleh Terlapor I (in casu Panitia
Pengadaan) telah sesuai dengan RFP dan Peraturan
Direksi No. 2 Tahun 2017, sehingga oleh karenanya
tidak ada perbuatan dari Terlapor I dan/atau
Konsorsium Terlapor II – Terlapor III yang telah
menyebabkan timbulnya persaingan usaha tidak
sehat. ---------------------------------------------------------
Bahwa berdasarkan uraian-uraian dan fakta-fakta tersebut di
atas, maka Para Terlapor tidak terbukti telah melakukan
pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 22 Undang-Undang No. 5
Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat, dan oleh karenanya Laporan Dugaan
Pelanggaran yang diajukan oleh Tim Investigator sudah
sepatutnya ditolak. -------------------------------------------------------
3.7. Berdasarkan keseluruhan uraian-uraian tersebut di atas,
Terlapor I memohon kepada Majelis Komisi untuk memutus
sebagai berikut: ------------------------------------------------------------

- 73 -
SALINAN

3.7.1. Menolak Laporan Dugaan Pelanggaran untuk


seluruhnya; ------------------------------------------------------
3.7.2. Menyatakan Terlapor I tidak melanggar ketentuan Pasal
22 Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan
Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. ---
4. Menimbang bahwa Majelis Komisi menerima Tanggapan atas Laporan
Dugaan Pelanggaran dari PT Pembangunan Perumahan (Persero), Tbk.
selaku Terlapor II yang pada pokoknya berisi hal-hal sebagai berikut
(vide Bukti T2.3): ------------------------------------------------------------------

KETENTUAN PASAL 22 UNDANG-UNDANG NO. 5 TAHUN 1999


TIDAK RELEVAN DITERAPKAN DALAM PERKARA A QUO

4.1. Bahwa pada dasarnya asas dan tujuan diundangkannya


Undang-undang No.5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak sehat (“UU Antimonopoli”)
yaitu menjalankan kegiatan usaha berasaskan demokrasi
ekonomi untuk menjaga kepentingan umum dan meningkatkan
efisiensi ekonomi nasional sebagai salah satu upaya
meningkatkan kesejahteraan rakyat, sebagaimana diatur dalam
Bab II tentang Asas dan Tujuan, Ketentuan Pasal 2 dan Pasal 3
huruf (a) UU Antimonopoli, yang berbunyi sebagai berikut: -------
4.1.1. Pasal 2 --------------------------------------------------------------
“Pelaku usaha di Indonesia dalam menjalankan kegiatan
usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan
memperhatikan keseimbangan antara kepentingan pelaku
usaha dan kepentingan umum.”

4.1.2. Pasal 3 huruf a ----------------------------------------------------


“Tujuan pembentukan undang-undang ini adalah untuk:
a. menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi
ekonomi nasional sebagai salah satu upaya untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat.”

Kedua pasal inilah yang harus digunakan sebagai rujukan


dalam interpretasi dan penerapan setiap ketentuan dalam UU
Antimonopoli. --------------------------------------------------------------

- 74 -
SALINAN

4.2. Bahwa untuk menentukan apakah suatu tindakan atau


perjanjian yang dilakukan pelaku usaha telah benar-benar
melanggar ketentuan UU Antimonopoli, diperlukan adanya
suatu pendekatan yang dikenal sebagai pendekatan per se illegal
dan rule of reason. --------------------------------------------------------
Menurut pendapat Dr. Andi Fahmi, S.E., M.E, dkk., dalam
bukunya yang berjudul Hukum Persaingan Usaha, Antara Teks &
Konteks (2009:82), menyatakan bahwa: ------------------------------
“Pendekatan per se ilegal adalah suatu metode pendekatan yang
menganggap tindakan tertentu sebagai ilegal, tanpa menyelidiki
lebih lanjut mengenai dampak tindakan tersebut terhadap
persaingan. Sedangkan pendekatan rule of reason adalah suatu
pendekatan yang menggunakan analisis pasar serta dampaknya
terhadap persaingan, sebelum dinyatakan melanggar Undang-
undang”.

4.3. Bahwa lebih lanjut pendekatan per se ilegal biasanya digunakan


dalam pasal-pasal yang menyatakan istilah “dilarang” tanpa
anak kalimat “yang dapat mengakibatkan…”, sedangkan
pendekatan rule of reason dapat diidentifikasikan melalui
penggunaan istilah “yang dapat mengakibatkan” atau “patut
diduga”. ---------------------------------------------------------------------
4.4. Bahwa Tim Investigator KPPU dalam LDP telah menuduh
TERLAPOR II melakukan persekongkolan tender sebagaimana
diatur dalam Pasal 22 UU Antimonopoli. -----------------------------
Pasal 22 UU Antimonopoli jo. Putusan Mahkamah Konstitusi
No.85/PUU-XIV/2016, berbunyi sebagai berikut: -------------------
“Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pelaku usaha lain
dan/atau pihak yang terkait dengan pelaku usaha lain untuk
mengatur dan atau menentukan pemenang tender sehingga dapat
mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat.”
4.5. Bahwa jika dicermati ketentuan Pasal 22 UU Antimonopoli yang
memuat kata-kata “sehingga dapat mengakibatkan”, sangatlah
jelas menggunakan pendekatan rule of reason, yang
mensyaratkan perlunya penelitian secara lebih mendalam
apakah suatu tindakan dapat menimbulkan praktik monopoli
yang bersifat menghambat persaingan. Hal mana sejalan dengan

- 75 -
SALINAN

ketentuan BAB IV butir 4.4 Peraturan KPPU No. 2 Tahun 2010


tentang Pedoman Pasal 22 Undang-undang 5 Tahun 1999
tentang Larangan Persekongkolan dalam Tender (“Pedoman
Pasal 22 UU Antimonopoli”). ---------------------------------------------
Faktanya dalam LDP Tim Investigator KPPU tidak terdapat
adanya informasi mengenai penelitian mendalam tentang
dugaan pelanggaran Pasal 22 yang didalilkan/dituduhkan
kepada TERLAPOR II. Dengan demikian, LDP Tim Investigator
KPPU terbukti tidak berdasar dan sudah sepatutnya ditolak. -----
4.6. Bahwa TERLAPOR II sangat menyayangkan tindakan Tim
Investigator KPPU yang begitu mudahnya mendalilkan
TERLAPOR II melakukan dugaan pelanggaran Pasal 22 UU
Antimonopoli sebagaimana dimaksud dalam LDP-nya, dengan
mengabaikan dan tidak memperhatikan pendekatan rule of
reason, sebagaimana telah diuraikan di atas, sehingga sangat
terkesan LDP dilakukan hanya untuk memenuhi kepentingan
Pelapor, dan karenanya asas dan tujuan UU Antimonopoli untuk
tercapainya kegiatan usaha berasaskan demokrasi ekonomi
guna menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi
ekonomi nasional sebagai salah satu upaya meningkatkan
kesejahteraan rakyat, sebagaimana diamanatkan dalam Bab II
ketentuan Pasal 2 dan Pasal 3 huruf a UU Antimonopoli di atas,
sama sekali tidak dipertimbangkan oleh Tim Investigator KPPU. -

STATEMENT ADANYA POST BIDDING YANG DILAKUKAN OLEH


TERLAPOR II TIDAK JELAS DASAR HUKUMNYA

4.7. Bahwa Tim Investigator KPPU telah menuduh TERLAPOR II


melakukan tindakan “Post Bidding” dalam Proses Pengadaan dan
melanggar Request of Proposal. Akan tetapi dalam LDP, Tim
Investigator KPPU tidak memberikan pengertian dan
menyebutkan dasar hukum dari Post Bidding tersebut. ------------
4.8. Bahwa pengertian dan dasar hukum Post Bidding diatur dalam
Pasal 79 ayat (2) Peraturan Presiden No.54 Tahun 2010 tentang

- 76 -
SALINAN

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (“Perpres 54/2010”) dan


penjelasannya, yang berbunyi sebagai berikut: ----------------------
4.8.1. Pasal 79 ayat (2) --------------------------------------------------
“Dalam evaluasi penawaran, ULP/Pejabat Pengadaan dan
Penyedia Barang/Jasa dilarang melakukan tindakan post
bidding”.
4.8.2. Penjelasan Pasal 79 ayat (2) ------------------------------------
“Tindakan post bidding yaitu tindakan mengubah,
menambah, mengganti dan/atau mengurangi Dokumen
Pengadaan dan/atau Dokumen Penawaran setelah batas
akhir pemasukan penawaran”.

4.9. Bahwa namun demikian, perlu TERLAPOR II sampaikan, sejak


diundangkannya Peraturan Presiden No.16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah tanggal 22 Maret 2018,
yang merupakan penyempurnaan Perpres 54/2010 istilah “Post
Bidding” sudah tidak digunakan/tidak dikenal. ---------------------
4.10. Dengan demikian LDP Tim Investigator yang menyatakan bahwa
TERLAPOR II melakukan Post Bidding tidak berdasar dan sudah
sepatutnya dikesampingkan. --------------------------------------------
4.11. Oleh karena LDP Tim Investigator terbukti tidak menggunakan
penerapan pendekatan rule of reason pada perkara a quo dan
statement adanya Post Bidding yang dilakukan oleh TERLAPOR II
tidak jelas dasar hukumnya, maka cukup beralasan bagi Majelis
Komisi untuk menolak LDP Tim Investigator dan tidak
melanjutkan perkara a quo ke-tahap Pemeriksaan Lanjutan. -----
DALAM POKOK PERKARA -------------------------------------------------------
4.12. Bahwa TERLAPOR II menolak dengan tegas semua dalil-dalil dan
segala sesuatu yang dikemukakan oleh Tim Investigator KPPU
dalam LDP-nya, kecuali terhadap hal-hal yang diakui secara
tegas kebenarannya oleh TERLAPOR II di dalam Tanggapan ini,
berkenaan dan terbatas pada hal-hal yang relevan dengan
kepentingan hukum TERLAPOR II, berdasarkan alasan hukum
sebagai berikut: ------------------------------------------------------------

KRONOLOGIS KEIKUTSERTAAN TERLAPOR II DALAM


PELELANGAN PROYEK SPAM GRESIK

- 77 -
SALINAN

4.13. Bahwa antara TERLAPOR II dengan TERLAPOR III i.c PT


Krakatau Tirta Industri telah sepakat untuk membentuk
Konsorsium dengan nama “Konsorsium PP-KTI”, berdasarkan
Akta Perjanjian Konsorsium Proyek Kerjasama Pengusahaan
Badan Usaha Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
No.3, tanggal 10 April 2018, dibuat di hadapan Rachmayanti Siti
Kadari, S.H., Notaris di Kabupaten Bogor (selanjutnya disebut
“Perjanjian Konsorsium PP-KTI”) (Bukti TII-1). -----------------------
Berdasarkan Perjanjian Konsorsium PP-KTI tersebut, TERLAPOR
II bertindak sebagai Pimpinan (Lead) dengan porsi kepemilikan
75%, sedangkan TERLAPOR III bertindak sebagai Anggota
(Member) dengan porsi kepemilikan 25%. -----------------------------
4.14. Bahwa Konsorsium PP-KTI (i.c TERLAPOR II dan TERLAPOR III)
telah mengikuti Pelelangan Proyek SPAM Gresik yang
dilaksanakan oleh Panitia Pengadaan Proyek SPAM Gresik yang
dibentuk oleh Perusahaan Daerah Air Minum Giri Tirta
Kabupaten Gresik (“PDAM Gresik”) i.c TERLAPOR I. ----------------
4.15. Bahwa Konsorsium PP-KTI i.c TERLAPOR II dan TERLAPOR III
telah dinyatakan Lulus pada tahap Prakualifikasi Proyek SPAM
Gresik oleh TERLAPOR I, berdasarkan Pengumuman Hasil
Evaluasi Dokumen Prakualifikasi Proyek SPAM
No.690/512/BA.PDP/VII/2018, tanggal 12 Juli 2018 (Bukti TII-
2), tersebut di bawah ini: -------------------------------------------------

4.16. Bahwa kepada Peserta Lelang yang telah dinyatakan Lulus tahap
Prakualifikasi Proyek SPAM Gresik termasuk kepada

- 78 -
SALINAN

Konsorsium PP-KTI (i.c TERLAPOR II dan TERLAPOR III) (vide


Bukti TII-2), maka TERLAPOR I telah menyampaikan Dokumen
Permintaan Proposal/ Request of Proposal (“RfP”), untuk
membantu Peserta Lelang dalam melakukan evaluasi atau
kajian sendiri terhadap Proyek SPAM Gresik (Bukti TII-3).---------
4.17. Bahwa TERLAPOR I dan Para Peserta Lelang (termasuk
TERLAPOR I dan TERLAPOR II) telah melakukan tanya jawab
terhadap dokumen RfP, sebagaimana ternyata dari Berita Acara
Jawaban Atas Pertanyaan Peserta Terhadap RfP Proyek SPAM
Gresik, No. 690/649/BA.PDP/ IX/2018, tanggal 7 September
2018 (“BA Tanya Jawab tanggal 7 September 2018”) (Bukti TII-
4). ----------------------------------------------------------------------------
Berdasarkan BA Tanya Jawab tanggal 7 September 2018
tersebut, TERLAPOR I pada intinya telah menyampaikan bahwa:
4.17.1. Tarif Air Curah adalah Rp 3.900,- yang merupakan
parameter bagi Peserta Lelang dalam menyusun
Dokumen Penawaran Sampul II. Setelah uji
commissioning dinyatakan layak dan berhasil, tarif
tersebut akan disesuaikan sebesar 6% per tahun; --------
4.17.2. Peserta Lelang harus mencari informasi sendiri
mengenai topografi lahan, alokasi debit bendung gerak
sembayat dan hal-hal lain yang diperlukan oleh Para
Peserta Lelang, sehubungan dengan Proyek SPAM
Gresik; ------------------------------------------------------------
4.17.3. Nilai investasi Proyek SPAM Gresik adalah sebesar Rp
790 miliar, yang merupakan harga konstan pada tahun
2016. Peserta dapat menyesuaikan dengan harga
estimasinya masing-masing; ----------------------------------
4.17.4. Nilai investasi tanah yang dialokasikan adalah sebesar
Rp 79.750.000.000,-; -------------------------------------------
4.17.5. Pembebasan lahan dilakukan oleh Badan Usaha
Pelaksana (BUP) langsung dengan pemilik tanah.

- 79 -
SALINAN

Negosiasi dan kesepakatan harga lahan sepenuhnya


menjadi tanggung jawab BUP. --------------------------------
4.18. Bahwa dengan mengacu pada RfP (vide Bukti TII-3) dan BA
Tanya Jawab tanggal 7 September 2018 (vide Bukti TII-4)
tersebut, TERLAPOR II dan TERLAPOR III telah mengajukan
Dokumen Penawaran Sampul I (administrasi dan teknis) dan
Penawaran Sampul II (keuangan) (Bukti TII-5 dan Bukti TII-6)
sesuai dengan jangka waktu pemasukan dokumen penawaran
sebagaimana ditentukan dalam Lampiran 1 RfP (vide Bukti TII-3).
4.19. Bahwa Konsorsium PP-KTI dalam Dokumen Penawaran Sampul
II, pada intinya menyampaikan hal-hal sebagai berikut: -----------
4.19.1. Nilai Investasi sebesar Rp 605.800.000.000,-, (belum
termasuk Interest During Construction), hal mana telah
disampaikan dalam halaman 2 Dokumen Penawaran
Sampul II (Keuangan) (vide Bukti TII-6). --------------------

4.19.2. Tarif Air Curah yang akan dikenakan pada tahun awal
komersial adalah sebesar Rp 2.962,-/m3, yang
merupakan harga setelah diskon 7% dari tarif dasar
yaitu sebesar Rp 3.185,-/m3, sebagaimana telah
disampaikan dalam halaman 19 Dokumen Penawaran
Sampul II (Keuangan) (vide Bukti TII-6), yang berbunyi
sebagai berikut:--------------------------------------------------

- 80 -
SALINAN

4.19.3. Luas Lahan yang digunakan seluruhnya seluas 55.500


m2, sesuai dengan hasil rekomendasi dari Kantor Jasa
Penilai Publik (KJPP) Abdullah Fitriantoro & Rekan,
tanggal 20 Juli 2018 (Bukti TII-7), hal mana telah
disampaikan dalam halaman 3 Dokumen Penawaran
Sampul II (Keuangan) (vide Bukti TII-6), yang pada
intinya menjelaskan sebagai berikut: ------------------------

4.20. Bahwa berdasarkan Lampiran 12 RfP, Tarif Air Curah


merupakan kriteria penilaian utama dalam Penawaran Sampul II
(Keuangan) (vide Bukti TII-3). Selanjutnya berdasarkan Berita
Acara Hasil Pembukaan Penawaran Sampul II (Keuangan) Proyek
SPAM No. 690/795/BA. PDP/XI/2018, tanggal 8 November 2018
(Bukti TII-8), tarif air curah yang ditawarkan oleh Konsorsium
PP-KTI merupakan tarif yang paling rendah di antara peserta

- 81 -
SALINAN

lainnya (“BA Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul II”),


sebagaimana diuraikan dalam hasil pengumuman Hasil
Pembukaan Penawaran tersebut di bawah ini: -----------------------

4.21. Bahwa Konsorsium PP-KTI telah melaksanakan seluruh tahapan


dalam proses Pelelangan Proyek SPAM Gresik sesuai dengan
ketentuan dan tata cara yang diatur dalam RfP. ---------------------
4.22. Bahwa pada tanggal 31 Desember 2018, PDAM Gresik i.c
TERLAPOR I telah mengumumkan bahwa Konsorsium PP-KTI i.c
TERLAPOR II dan TERLAPOR III telah ditetapkan sebagai
Pemenang Lelang, sebagaimana ternyata dari Pengumuman
Pemenang Lelang Proyek SPAM Gresik No.:
690/925/BA.PDP/XII/2018, tanggal 31 Desember 2018 (Bukti
TII-9), sebagai berikut : --------------------------------------------------

4.23. Bahwa sehubungan dengan ditetapkannya Konsorsium PP-KTI


i.c TERLAPOR II dan TERLAPOR III sebagai Pemenang Lelang,
terdapat 2 (dua) peserta lelang yang mengajukan keberatan

- 82 -
SALINAN

atau sanggahan, sebagaimana telah diuraikan pada halaman 23


LDP Tim Investigator KPPU, sebagai berikut: -------------------------

4.24. Bahwa sebagaimana diuraikan pada halaman 23 LDP Tim


Investigator KPPU, terhadap keberatan atau sanggahan dari
kedua peserta lelang tersebut, TERLAPOR I telah menjawab
kepada masing-masing penyanggah yang pada pokoknya
menyatakan menolak sanggahan yang disampaikan oleh
Konsorsium Potum-Adhi-Abipraya dan Konsorsium BCK-WIKA. --
Oleh karena terbukti sampai dengan batas waktu yang
ditentukan, Konsorsium Potum-Adhi-Abipraya dan Konsorsium
BCK-WIKA tidak mengajukan banding atas jawaban TERLAPOR I
tersebut, maka penetapan Konsorsium PP-KTI i.c TERLAPOR II
dan TERLAPOR III sebagai Pemenang Lelang telah final dan sah
menurut hukum. ----------------------------------------------------------

TERLAPOR II TIDAK MELAKUKAN TINDAKAN POST BIDDING


DALAM PROSES PELELANGAN PROYEK SPAM GRESIK

Bahwa TERLAPOR II MENOLAK DENGAN TEGAS dugaan Post Bigging


yang disampaikan oleh Tim Investigator KPPU pada halaman 24 LDP,
yang pada intinya menyatakan bahwa TERLAPOR II telah melakukan
Post Bidding dalam proses Pelelangan Proyek SPAM Gresik karena
adanya perubahan nilai investasi dan tarif air curah pada saat
pembukaan Dokumen Penawaran Sampul II (Keuangan) dengan nilai

- 83 -
SALINAN

investasi akhir pada saat diumumkan tanggal 31 Desember 2018,


berdasarkan alasan hukum dan argumentasi yuridis sebagai berikut: -
4.25. Nilai investasi yang diajukan oleh Konsorsium PP-KTI dalam
Dokumen Penawaran Sampul II TIDAK BERUBAH. -----------------
4.25.1. Bahwa nilai investasi yang Konsorsium PP-KTI
sampaikan dalam Dokumen Penawaran Sampul II
adalah sebesar Rp605,80 miliar (vide Bukti TII-6); -------
4.25.2. Bahwa nilai investasi yang diajukan oleh Konsorsium
PP-KTI tersebut merupakan nilai investasi yang belum
termasuk Interest During Contruction (IDC), hal mana
telah Konsorsium PP-KTI sampaikan pada Dokumen
Penawaran Sampul II halaman 18 jo. BA Pembukaan
Dokumen Penawaran Sampul II di mana nilai investasi
Konsorsium PP-KTI belum termasuk IDC (vide Bukti
TII-6 dan Bukti TII-8), sebagai berikut: ---------------------

4.25.3. Bahwa nilai investasi yang sudah termasuk IDC, telah


pula Konsorsium PP-KTI sampaikan dalam Dokumen
Penawaran Sampul II halaman 12 (Vide Bukti TII-6). ----

- 84 -
SALINAN

4.25.4. Bahwa berdasarkan butir 2 halaman 4, BA Tanya


Jawab tanggal 7 September 2018 (vide Bukti TII-4), atas
pertanyaan dari Konsorsium PP-KTI terkait nilai
investasi, TERLAPOR I pada intinya menyampaikan
bahwa “Peserta dapat menyesuaikan dengan harga
estimasinya masing-masing” sebagaimana tabel di
bawah ini: -------------------------------------------------------

4.25.5. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, terbukti


bahwa sejak awal Konsorsium PP-KTI telah
mengajukan nilai investasi sebesar Rp618.054 miliar
yang termasuk IDC atau sebesar Rp605.80 miliar
belum termasuk IDC, sehingga Konsorsium PP-KTI
tidak pernah mengubah, menambah, mengganti
dan/atau mengurangi nilai investasi dalam Dokumen
Penawaran Sampul II dan/atau mengajukan dokumen
penawaran lainnya, selain Dokumen Penawaran
Sampul II yang diajukan dalam jangka waktu yang
telah ditetapkan berdasarkan RfP. -------------------------
4.25.6. Bahwa dengan demikian dugaan Tim Investigator KPPU
terhadap TERLAPOR II yang melakukan Post Bidding

- 85 -
SALINAN

dalam Pelelangan Proyek SPAM Gresik terkait nilai


investasi terbukti tidak benar dan tidak berdasarkan
hukum, sehingga karenanya patut apabila LDP Tim
Investigator tersebut DITOLAK untuk seluruhnya. ------
4.26. Tarif Air Curah yang disampaikan oleh TERLAPOR II dan
TERLAPOR III dalam Dokumen Penawaran Sampul II TIDAK
BERUBAH. ------------------------------------------------------------------
4.26.1. Bahwa Tarif Air Curah yang disyaratkan dalam
ketentuan Pasal 2.2.4.2 Dokumen RfP jo. Butir 7,
halaman 2 BA Tanya Jawab tanggal 7 September 2018,
maksimum adalah sebesar Rp3.900,-/m3 dengan
proyeksi kenaikan/penyesuaian tarif sebesar 6% per
tahun. -----------------------------------------------------------
Tarif sebesar Rp3.900,-/m3 tersebut, merupakan
parameter/acuan bagi Para Peserta Lelang dalam
menyusun Dokumen Penawaran Sampul II. Adapun
ketentuan 2.2.4.2 Dokumen RfP (vide Bukti TII-3) jo.
Butir 7, halaman 2 BA Tanya Jawab tanggal 7
September 2018 (vide Bukti TII-4) berbunyi sebagai
berikut: ----------------------------------------------------------

4.26.2. Bahwa tarif dasar yang diajukan oleh Konsorsium PP-


KTI i.c TERLAPOR II dan TERLAPOR III senyatanya
adalah Rp3.185,-/m3. Namun demikian, Konsorsium
PP-KTI menawarkan pula pemberian tarif diskon

- 86 -
SALINAN

sebesar 7% dari tarif dasar pada tahun pertama


komersial, sehingga Tarif Air Curah untuk tahun
pertama komersial menjadi sebesar Rp2.962,-/m3. -----
Sedangkan untuk tahun selanjutnya, Tarif Air Curah
akan disesuaikan dengan kenaikan sebesar 6% per
tahun dari tarif dasar sebesar Rp 3.185,-/m3. Hal
tersebut telah Konsorsium PP-KTI sampaikan pada
halaman 18 dan 19 Dokumen Penawaran Sampul II
(vide Bukti TII-6), sebagai berikut: ---------------------------

4.26.3. Bahwa terhadap penawaran tarif diskon sebesar 7%


dari tarif dasar pada tahun pertama komersial tersebut
telah Konsorsium PP-KTI pula sampaikan kepada
TERLAPOR I sebagaimana ternyata dari Berita Acara
Klarifikasi Dokumen Sampul II Proyek SPAM Gresik
No.690/814/BA.PDP/XI/2018, tanggal 21 November
2018 (Bukti TII-10) (“BA Klarifikasi tanggal 21
November 2018”), yang pada intinya berbunyi: -----------

- 87 -
SALINAN

4.26.4. Bahwa perlu TERLAPOR II sampaikan bahwa Tarif


Dasar Air Curah yang diajukan oleh Konsorsium PP-
KTI sebesar Rp3.185/m³ tersebut, merupakan tarif
terendah dibandingkan dengan Tarif Dasar Air Curah
yang diajukan oleh Peserta Lelang lainnya. ---------------
4.26.5. Bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas, terbukti
bahwa Tarif Dasar Air Curah sebesar Rp 3.185,-/m3
dan pemberian diskon 7% dari tarif dasar pada tahun
pertama komersial atau sebesar Rp 2.962,-/m3, sejak
awal telah dicantumkan oleh Konsorsium PP-KTI
dalam Dokumen Penawaran Sampul II dan telah
diketahui oleh TERLAPOR I. Sehingga Konsorsium PP-
KTI tidak pernah mengubah, menambah, mengganti
dan/atau mengurangi Dokumen Penawaran Sampul II
dan/atau mengajukan dokumen penawaran lain,
selain Dokumen Penawaran Sampul II yang diajukan
dalam jangka waktu yang telah ditetapkan
berdasarkan RfP. ----------------------------------------------
Bahwa dengan demikian, dugaan TIM Investigator KPPU yang
menyatakan bahwa TERLAPOR II telah melakukan Post Bidding i.c
perubahan harga Tarif Dasar Air Curah dalam proses Pelelangan
Proyek SPAM Gresik tidak terbukti, sehingga sudah sepatutnya
apabila Majelis Komisi menolak LDP Tim Investigator KPPU atau
setidak-tidaknya menyatakan tidak dapat diterima. ------------------------

DOKUMEN PENAWARAN SAMPUL II YANG DIAJUKAN OLEH


KONSORSIUM PP-KTI SUDAH SESUAI DENGAN RFP

- 88 -
SALINAN

Bahwa terhadap LDP Tim Investigator pada butir 30 halaman 25 s.d


halaman 26, yang pada intinya menyatakan bahwa Dokumen
Penawaran Sampul II yang disampaikan oleh TERLAPOR II dan
TERLAPOR III tidak sesuai dengan ruang lingkup yang ditetapkan
dalam RfP, TERLAPOR II memberikan tanggapan sebagai berikut: ------
4.27. Bahwa benar dalam RfP yang disampaikan oleh TERLAPOR I,
luas lahan yang perlu dilakukan pembebasan untuk
pembangunan Instalasi Pengolahan Air (“IPA”) di area Mojopuro
Gede adalah seluas 35.000 m2 (vide Bukti TII-3). Sedangkan
dalam Dokumen Penawaran Sampul II yang diajukan oleh
TERLAPOR II dan TERLAPOR III, pembebasan lahan untuk IPA
di area Mojopuro Gede adalah seluas 20.000 m2 (vide Bukti TII-
6). ----------------------------------------------------------------------------
4.28. Bahwa perbedaan luas lahan yang harus dibebaskan
sebagaimana dimaksud dalam RfP dan Dokumen Penawaran
Sampul II tersebut didasarkan atas pertimbangan: mengacu
pada desain proposal teknis yang disusun oleh Konsorsium PP-
KTI, lahan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan
pembangunan IPA di area Mojopuro Gede hanya seluas 20.000m²,
sebagaimana telah Konsorsium PP-KTI sampaikan dalam BA
Klarifikasi tanggal 21 November 2018 (vide Bukti TII-10); ----------
4.29. Bahwa selain dari itu mengenai kebutuhan penggunaan lahan
seluas 20.000 m² di area Mojopuro Gede tersebut telah pula
Konsorsium PP-KTI paparkan dalam Klarifikasi tanggal 29
November 2018, sebagaimana ternyata dari Berita Acara
Klarifikasi Dokumen Sampul II Proyek SPAM Gresik
No.690/840/BA.PDP/XI/2018, tanggal 29 November 2018
(Bukti TII-11) (“BA Klarifikasi tanggal 29 November 2018”), di
mana Konsorsium PP-KTI pada intinya menyatakan: ---------------
“Setuju apabila luasan tanah disesuaikan dengan dokumen RfP
yaitu IPA di Mojopuro seluas 35.000 m2, dan Reservoir Manyar
seluas 15.000 m2”

- 89 -
SALINAN

4.30. Bahwa terlepas dari adanya perbedaan luasan lahan yang


diperlukan pada area Mojopuro Gede dan Reservoir Manyar,
faktanya dalam Dokumen Penawaran Sampul II (vide Bukti TII-
6), Konsorsium PP-KTI telah menyampaikan bahwa total luas
lahan yang dibebaskan oleh Konsorsium PP-KTI sama dengan
total luasan lahan sebagaimana tercantum dalam butir 1.2.3
halaman 10 RfP, yaitu 55.500 m² (vide Bukti TII-3). -----------------
4.31. Bahwa TERLAPOR I dalam RfP dan BA Tanya Jawab tanggal 7
September 2018 (vide Bukti TII-3 dan Bukti TII-4), menyatakan
dengan tegas bahwa dokumen RfP merupakan acuan Peserta
Lelang (termasuk Konsorsium PP-KTI) dalam melakukan evaluasi
dan kajian sendiri terhadap Proyek. -----------------------------------
4.32. Bahwa dengan demikian, tindakan TERLAPOR II dalam
melakukan evaluasi dan kajian sendiri terhadap
kebutuhan/penggunaan lahan di area Mojopuro Gede dengan
harga estimasinya sendiri sebagaimana disampaikan dalam
Dokumen Penawaran Sampul II tersebut tidak bertentangan
dengan ketentuan dalam RfP; -------------------------------------------
4.33. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka dugaan Tim
Investigator KPPU mengenai pelanggaran terhadap RfP yang
dilakukan oleh TERLAPOR II TIDAK TERBUKTI dan karenanya
cukup beralasan menurut hukum apabila Majelis Komisi
menolak LDP Tim Investigator tersebut. -------------------------------

TERLAPOR I TIDAK PERNAH MEMFASILITASI PENAWARAN DARI


KONSORSIUM PP-KTI DALAM PELELANGAN

Bahwa TERLAPOR II menolak dengan tegas dalil-dalil LDP Tim


Investigator pada butir 31.1 halaman 26 s.d halaman 29, yang pada
intinya menyatakan bahwa TERLAPOR I telah melakukan negosiasi
dengan Konsorsium PP-KTI, berdasarkan alasan hukum sebagai
berikut: -----------------------------------------------------------------------------
4.34. Bahwa berdasarkan RfP dan BA Tanya Jawab tanggal 7
September 2018 (vide Bukti TII-3 dan Bukti TII-4), dinyatakan

- 90 -
SALINAN

dengan tegas bahwa dokumen RfP merupakan acuan Peserta


Lelang (termasuk Konsorsium PP-KTI) dalam melakukan
evaluasi dan kajian sendiri terhadap Proyek. -------------------------
4.35. Bahwa dengan adanya dokumen RfP yang menjadi acuan bagi
TERLAPOR II (Leader Konsorsium PP-KTI) dalam melakukan
evaluasi dan kajian tersebut, maka TERLAPOR II (Leader
Konsorsium PP-KTI) dapat menentukan sendiri luas lahan yang
dibutuhkan dan menawarkan estimasi harga dalam proses
penawaran Proyek SPAM Gresik, sepanjang terpenuhinya
sasaran proyek kerjasama yaitu utamanya tersedianya air
minum curah sebesar 1.000 liter/detik bagi PDAM Gresik i.c
TERLAPOR I (vide Bukti TII-3). -------------------------------------------
4.35.1. Pertemuan Klarifikasi yang dilakukan oleh TERLAPOR II
(Leader Konsorsium PP-KTI) dengan TERLAPOR I adalah
berdasarkan atas undangan resmi yang disampaikan
oleh TERLAPOR I kepada Konsorsium PP-KTI; -------------
4.35.2. Dalam pertemuan klarifikasi tersebut TERLAPOR II
(Leader Konsorsium PP-KTI) hanya menyampaikan hal-
hal yang dimintakan klarifikasinya oleh TERLAPOR I
(vide Bukti TII-10 dan Bukti TII-11), antara lain mengenai
nilai investasi, tarif air curah, rencana penyerapan air,
dan luas lahan yang akan digunakan untuk
pembangunan IPA. ----------------------------------------------
4.35.3. Dalam pertemuan Klarifikasi tanggal 21 November 2018
(vide Bukti TII-10), TERLAPOR II (Leader Konsorsium PP-
KTI) telah menyampaikan bahwa dasar/pertimbangan
TERLAPOR II (Leader Konsorsium PP-KTI) mengajukan
rencana penyerapan sebesar 600 liter/detik dari yang
dipersyaratkan dalam RfP sebesar 500 liter/detik pada
tahun pertama dan 1.000 liter/detik dari yang
dipersyaratkan dalam RfP sebesar 750 liter/detik pada
tahun kedua, didasarkan pada: ------------------------------

- 91 -
SALINAN

a. hasil survey lapangan yang telah dilakukan oleh


Konsorsium PP-KTI; --------------------------------------
b. di sekitar lokasi Proyek SPAM Gersik terdapat
potensi banyaknya calon pelanggan dari sektor
industri sehingga penyerapan akan lebih cepat; -----
c. apabila dikehendaki, Konsorsium PP-KTI sanggup
menyesuaikan rencana penyerapan sesuai dengan
yang disyaratkan dalam RfP, tanpa mengubah tarif
dasar yang telah diajukan dalam Dokumen
Penawaran Sampul II. ------------------------------------
4.36. Bahwa TERLAPOR II menolak dengan tegas dalil-dalil LDP Tim
Investigator pada butir 31.2 halaman 30, yang pada intinya
menduga bahwa TERLAPOR II dan TERLAPOR III tetap diluluskan
oleh TERLAPOR I meskipun parameter keuangan tidak sesuai
dengan RfP, karena faktanya: -------------------------------------------
4.36.1. Parameter keuangan merupakan bagian yang
tercantum dalam butir 2.2.4.2 halaman 20 RfP, yang
notabene RfP merupakan acuan bagi Para Peserta
Lelang untuk mempermudah Para Peserta Lelang
dalam menyusun Dokumen Penawaran Sampul II.
Sehingga parameter keuangan tersebut tidak bersifat
mutlak, melainkan dapat dilakukan evaluasi/kajian
oleh masing-masing Peserta Lelang; ------------------------
4.36.2. Dalam RfP antara lain disyaratkan pembiayaan
investasi menggunakan modal sendiri 30% dan
pinjaman 70% dengan kondisi masa tenggang 3 tahun,
tingkat suku bunga 11%, jangka waktu pembayaran
selama 10 tahun sudah termasuk masa tenggang.
Sedangkan dalam Dokumen Penawaran Sampul II,
Konsorsium PP-KTI menawarkan pembiayaan investasi
menggunakan modal sendiri 30% dan pinjaman 70%
dengan kondisi masa tenggang 2 tahun, tingkat suku

- 92 -
SALINAN

bunga 9.5%, jangka waktu pembayaran selama 10


tahun sudah termasuk masa tenggang. --------------------
4.36.3. Adanya perbedaan parameter keuangan dalam RfP dan
Dokumen Penawaran Sampul II khususnya mengenai
ketentuan masa tenggang dan tingkat suku bunga,
telah TERLAPOR II (Leader Konsorsium PP-KTI)
jelaskan dalam BA Klarifikasi tanggal 21 November
2018 (vide Bukti TII-10) dengan penjelasan sebagai
berikut: ----------------------------------------------------------

Dan BA Klarifikasi tanggal 29 November 2018 (vide


Bukti TII-11) dengan penjelasan sebagai berikut: ---------

4.36.4. Lagi pula adanya perbedaan parameter keuangan


dalam RfP dan Dokumen Penawaran Sampul II
khususnya mengenai ketentuan masa tenggang dan
tingkat suku bunga tersebut sama sekali tidak
merugikan atau membebani TERLAPOR I (PDAM
Gresik) karena mengenai
pendanaan/keuangan/investasi, merupakan kewajiban
dari Konsorsium PP-KTI. Justru sebaliknya dengan
penawaran masa tenggang yang lebih cepat (2 tahun)
membuktikan optimisme yang ditunjukkan oleh
Konsorsium PP-KTI dalam mengelola investasi Proyek
SPAM Gresik, sehingga Bank bersedia memberikan
keringanan beban bunga kepada Konsorsium PP-KTI
dengan tingkat suku bunga yang lebih ringan
(9,5%/tahun). --------------------------------------------------

- 93 -
SALINAN

TERLAPOR II TIDAK MELANGGAR KETENTUAN PASAL 22 UU


ANTIMONOPOLI

Bahwa dalam LDP, Tim Investigator KPPU telah mendalilkan bahwa


PARA TERLAPOR (TERLAPOR I, TERLAPOR II dan TERLAPOR III) telah
melakukan pelanggaran ketentuan Pasal 22 UU Antimonopoli, yang
berbunyi sebagai berikut: -------------------------------------------------------
“Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pelaku usaha lain
dan/atau pihak yang terkait dengan pelaku usaha lain untuk mengatur
dan/atau menentukan pemenang tender sehingga dapat
mengakibatkan terjadinya persaingan usaha yang tidak sehat.”

Berdasarkan bunyi ketentuan Pasal 22 UU Antimonopoli tersebut,


maka unsur-unsur yang harus dibuktikan untuk membuktikan
adanya tindakan persekongkolan yang dilakukan oleh PARA
TERLAPOR adalah: ---------------------------------------------------------------
i. Unsur pelaku usaha; ------------------------------------------------------
ii. Unsur bersekongkol; -------------------------------------------------------
iii. Unsur pelaku usaha lain; --------------------------------------------------
iv. Unsur mengatur dan/atau menentukan pemenang tender; dan ---
v. Unsur persaingan usaha tidak sehat. -----------------------------------
Bahwa Tim Investigator KPPU tidak dapat membuktikan terpenuhinya
unsur-unsur ketentuan Pasal 22 UU Antimonopoli, yang didalilkan
dilakukan oleh PARA TERLAPOR, khususnya unsur bersekongkol,
unsur mengatur dan/atau menentukan pemenang tender dan unsur
persaingan usaha tidak sehat, yang dapat diuraikan sebagai berikut: --
4.37. Unsur Bersekongkol ------------------------------------------------------
4.37.1. Bahwa pada butir 32.2 halaman 32 s.d 33 LDP Tim
Investigator KPPU, pada intinya mendalilkan bahwa
tindakan PARA TERLAPOR terbukti melakukan
persekongkolan karena: ----------------------------------------
a. TERLAPOR I dengan Konsorsium PP-KTI terkait
dengan Post Bidding dan pelanggaran RfP serta
komunikasi yang dilakukan oleh PARA TERLAPOR
dapat dikategorikan sebagai tindakan memfasilitasi
terjadinya persekongkolan serta bentuk pemberian

- 94 -
SALINAN

kesempatan eksklusif oleh TERLAPOR I atau pihak


terkait secara langsung maupun tidak langsung
kepada Konsorsium PP-KTI secara melawan hukum;
b. Tindakan tersebut juga dapat dikategorikan bahwa
tidak menolak untuk melakukan suatu tindakan
meskipun mengetahui atau sepatutnya mengetahui
bahwa tindakan tersebut dilakukan untuk mengatur
dalam rangka memenangkan Peserta Lelang
Tertentu. -----------------------------------------------------
4.37.2. Bahwa persekongkolan menurut ketentuan Pasal 1
angka 8 UU Antimonopoli diartikan sebagai berikut: -----
“Persekongkolan atau konspirasi usaha adalah bentuk
kerjasama yang dilakukan oleh pelaku usaha dengan
pelaku usaha lain dengan maksud untuk menguasai
pasar bersangkutan bagi kepentingan usaha pelaku yang
bersekongkol”.

Selanjutnya dalam Bab III butir 3.2 angka (2) tentang


unsur Bersekongkol, Pedoman Pasal 22 UU
Antimonopoli disebutkan bahwa: -----------------------------
“Bersekongkol adalah kerjasama yang dilakukan oleh
pelaku usaha dengan pihak lain atas inisiatif siapapun
dan dengan cara apapun dalam upaya memenangkan
peserta tender tertentu”.

Adapun unsur bersekongkol antara lain dapat berupa: --


(1) kerjasama antara dua pihak atau lebih; -------------------
(2) secara terang-terangan maupun diam-diam
melakukan tindakan penyesuaian dokumen dengan
peserta lain; -------------------------------------------------------------
(3) membandingkan dokumen tender sebelum
penyerahan; ------------------------------------------------------------
(4) menciptakan persaingan semu; --------------------------------
(5) menyetujui dan/atau memfasilitasi terjadinya
persekongkolan; -------------------------------------------------------
(6) tidak menolak melakukan suatu tindakan meskipun
mengetahui atau sepatutnya mengetahui bahwa

- 95 -
SALINAN

tindakan tersebut dilakukan untuk mengatur dalam


rangka memenangkan peserta tender tertentu; ---------
(7) pemberian kesempatan eksklusif oleh penyelenggara
tender atau pihak terkait secara langsung maupun
tidak langsung kepada pelaku usaha yang
mengikuti tender, dengan cara melawan hukum”. -----
4.37.3. Bahwa TERLAPOR II (Lead Konsorsium PP-KTI) secara
tegas menolak dalil Tim Investigator KPPU yang
menyatakan TERLAPOR II terbukti telah bersekongkol
untuk memenangkan Proyek SPAM Gresik berdasarkan
alasan sebagai berikut: -----------------------------------------
a. Tidak benar Konsorsium PP-KTI melakukan
tindakan Post Bidding. -------------------------------------
Sebagaimana telah diuraikan pada halaman 11 s.d
17 di atas, adanya perubahan nilai investasi dan
tarif air curah pada saat pembukaan Dokumen
Penawaran Sampul II (Keuangan) dengan nilai
investasi akhir pada saat diumumkan tanggal 31
Desember 2018, bukan merupakan tindakan Post
Bidding karena: ---------------------------------------------
1) Mengenai nilai investasi -----------------------------
Nilai investasi yang diajukan oleh Konsorsium
PP-KTI yaitu sebesar Rp 605.80 miliar
merupakan nilai investasi yang belum termasuk
IDC, sehingga jika termasuk IDC menjadi
sebesar Rp 618.054 miliar. Dengan demikian,
tidak terdapat perbedaan nilai investasi antara
yang terdapat dalam Pembukaan Dokumen
Sampul II dengan nilai investasi
pada saat diumumkan oleh TERLAPOR I. Hal
demikian telah pula TERLAPOR II (Lead
Konsorsium PP-KTI) sampaikan pada Dokumen
Penawaran Sampul II halaman 18 jo. BA

- 96 -
SALINAN

Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul II di


mana nilai investasi Konsorsium PP-KTI belum
termasuk IDC (vide Bukti TII-6 dan Bukti TII-8). -
2) Mengenai tarif air curah -----------------------------
Tarif dasar yang diajukan oleh TERLAPOR II
dan TERLAPOR III i.c Konsorsium PP-KTI
senyatanya adalah Rp 3.185,-/m3. Namun
demikian, Konsorsium PP-KTI menawarkan
pula pemberian tarif diskon sebesar 7% dari
tarif dasar pada tahun pertama komersial,
sehingga Tarif Air Curah untuk tahun pertama
komersial menjadi sebesar Rp 2.962,-/m3.
Penawaran tarif diskon sebesar 7% dari tarif
dasar pada tahun pertama komersial tersebut
telah pula Konsorsium PP-KTI sampaikan
kepada TERLAPOR I sesuai BA Klarifikasi
tanggal 21 November 2018 (vide Bukti TII-10); ---
Untuk tahun selanjutnya, Tarif Air Curah akan
disesuaikan dengan kenaikan sebesar 6% per
tahun dari tarif dasar sebesar Rp 3.185,-/m3.
Hal tersebut telah Konsorsium PP-KTI
sampaikan pada halaman 18 dan 19 Dokumen
Penawaran Sampul II (vide Bukti TII-6). -----------
Dengan demikian terbukti bahwa Tarif Dasar
Air Curah sebesar Rp 3.185,-/m3 dan
pemberian diskon 7% dari tarif dasar pada
tahun pertama komersial atau sebesar Rp
2.962,-/m3, sejak awal telah dicantumkan oleh
Konsorsium PP-KTI dalam Dokumen Penawaran
Sampul II dan telah diketahui oleh TERLAPOR
I. Sehingga Konsorsium PP-KTI tidak pernah
mengubah, menambah, mengganti dan/atau
mengurangi Dokumen Penawaran Sampul II

- 97 -
SALINAN

dan/atau mengajukan dokumen penawaran


lain, selain Dokumen Penawaran Sampul II
yang diajukan dalam jangka waktu yang telah
ditetapkan berdasarkan RfP. ------------------------
b. Tidak benar Dokumen Penawaran Sampul II
Konsorsium PP-KTI melanggar/bertentangan dengan
RfP. ------------------------------------------------------------
Sebagaimana telah diuraikan pada halaman 17 s.d
19 di atas, Dokumen Penawaran Sampul II yang
disampaikan oleh Konsorsium PP-KTI telah sesuai
dengan ruang lingkup yang ditetapkan dalam RfP
karena: -------------------------------------------------------
1) Berdasarkan RfP dan BA Tanya Jawab tanggal
7 September 2018 (vide Bukti TII-3 dan Bukti TII-
4), TERLAPOR I menyatakan bahwa dokumen
RfP merupakan acuan Peserta Lelang (termasuk
Konsorsium PP-KTI) dalam melakukan evaluasi
dan kajian sendiri terhadap Proyek. --------------
2) Meskipun dalam RfP luas lahan yang perlu
dilakukan pembebasan untuk pembangunan
IPA di area Mojopuro Gede adalah seluas
35.000 m2 (vide Bukti TII-3), akan tetapi
berdasarkan evaluasi dan kajian yang mengacu
pada desain proposal teknis yang disusun oleh
Konsorsium PP-KTI, pembebasan lahan untuk
IPA di area Mojopuro Gede cukup seluas
20.000 m2 (vide Bukti TII-6), sebagaimana telah
Konsorsium PP-KTI sampaikan dalam: (i)
Klarifikasi tanggal 21 November 2018 (vide
Bukti TII-10) dan (ii) Klarifikasi tanggal 29
November 2018, (vide Bukti TII-11), di mana
Konsorsium PP-KTI pada intinya juga
menyatakan: -------------------------------------------

- 98 -
SALINAN

“Setuju apabila luasan tanah disesuaikan


dengan dokumen RfP yaitu IPA di Mojopuro
seluas 35.000 m2, dan Reservoir Manyar seluas
15.000 m2”

3) Terlepas dari adanya perbedaan luasan lahan


yang diperlukan pada area Mojopuro Gede dan
Reservoir Manyar, faktanya dalam Dokumen
Penawaran Sampul II (vide Bukti TII-6),
Konsorsium PP-KTI telah menyampaikan bahwa
total luas lahan yang dibebaskan oleh
Konsorsium PP-KTI secara keseluruhan adalah
sama dengan total luasan lahan sebagaimana
tercantum dalam butir 1.2.3 halaman 10 RfP,
yaitu 55.500 m² (vide Bukti TII-3). ------------------
Dengan demikian, tindakan TERLAPOR II dalam
melakukan evaluasi dan kajian sendiri terhadap
kebutuhan/penggunaan lahan di area Mojopuro
Gede dengan harga estimasinya sendiri sebagaimana
disampaikan dalam Dokumen Penawaran Sampul II
tersebut tidak bertentangan dengan ketentuan
dalam RfP. ---------------------------------------------------
c. Tidak benar komunikasi yang dilakukan antara
TERLAPOR I dengan Konsorsium PP-KTI bertujuan
untuk memenangkan Konsorsium PP-KTI dalam
Proyek SPAM Gresik. ---------------------------------------
Sebagaimana telah diuraikan pada halaman 19 s.d
22 di atas, Konsorsium PP-KTI tidak pernah
mendapatkan fasilitas atau melakukan komunikasi
dengan TERLAPOR I untuk ditetapkan sebagai
pemenang lelang Proyek SPAM Gresik karena: --------
1) Dengan adanya dokumen RfP yang menjadi
acuan bagi TERLAPOR II (Leader Konsorsium
PP-KTI) dalam melakukan evaluasi dan kajian
tersebut, maka Konsorsium PP-KTI dapat

- 99 -
SALINAN

menentukan sendiri luas lahan yang


dibutuhkan dan menawarkan estimasi harga
dalam proses penawaran Proyek SPAM Gresik,
sepanjang terpenuhinya sasaran proyek
kerjasama yaitu utamanya tersedianya air
minum curah sebesar 1.000 liter/detik bagi
PDAM Gresik i.c TERLAPOR I (vide Bukti TII-3); -
2) Pertemuan Klarifikasi yang dilakukan oleh
TERLAPOR II (Leader Konsorsium PP-KTI)
dengan TERLAPOR I adalah berdasarkan atas
undangan resmi yang disampaikan oleh
TERLAPOR I kepada Konsorsium PP-KTI; --------
3) Dalam pertemuan klarifikasi tersebut
TERLAPOR II (Leader Konsorsium PP-KTI)
hanya menyampaikan hal-hal yang dimintakan
klarifikasinya oleh TERLAPOR I (vide Bukti TII-
10 dan Bukti TII-11), antara lain mengenai nilai
investasi, tarif air curah, rencana penyerapan
air, dan luas lahan yang akan digunakan untuk
pembangunan IPA. -----------------------------------
4) Dalam pertemuan Klarifikasi tanggal 21
November 2018 (vide Bukti TII-10), TERLAPOR II
(Leader Konsorsium PP-KTI) telah
menyampaikan bahwa dasar/pertimbangan
TERLAPOR II (Leader Konsorsium PP-KTI)
mengajukan rencana penyerapan sebesar 600
liter/detik dari yang dipersyaratkan dalam RfP
sebesar 500 liter/detik pada tahun pertama dan
1.000 liter/detik dari yang dipersyaratkan
dalam RfP sebesar 750 liter/detik pada tahun
kedua, adalah: ----------------------------------------
- hasil survey lapangan yang telah dilakukan
oleh Konsorsium PP-KTI; -------------------------

- 100 -
SALINAN

- di sekitar lokasi Proyek SPAM Gersik terdapat


potensi banyaknya calon pelanggan dari
sektor industri sehingga penyerapan akan
lebih cepat; ------------------------------------------
- apabila dikehendaki, Konsorsium PP-KTI
sanggup menyesuaikan rencana penyerapan
sesuai dengan yang disyaratkan dalam RfP,
tanpa mengubah tarif dasar yang telah
diajukan dalam Dokumen Penawaran Sampul
II. -----------------------------------------------------
5) Demikian pula adanya perbedaan parameter
keuangan dalam RfP dan Dokumen Penawaran
Sampul II khususnya mengenai ketentuan
masa tenggang dan tingkat suku bunga
tersebut sama sekali tidak merugikan atau
membebani TERLAPOR I (PDAM Gresik) karena
mengenai pendanaan/keuangan/ investasi,
merupakan kewajiban dari Konsorsium
PP-KTI. Justru sebaliknya dengan penawaran
masa tenggang yang lebih cepat (2 tahun)
membuktikan optimisme yang ditunjukkan oleh
Konsorsium PP-KTI dalam mengelola investasi
Proyek SPAM Gresik, sehingga Bank bersedia
memberikan keringanan beban bunga kepada
Konsorsium PP-KTI dengan tingkat suku bunga
yang lebih ringan (9,5%/tahun). -------------------
Dengan demikian terbukti bahwa Konsorsium PP-
KTI tidak pernah mendapatkan fasilitas atau
melakukan komunikasi dengan TERLAPOR I untuk
ditetapkan sebagai pemenang lelang Proyek SPAM
Gresik. Terbukti Tim Investigator KPPU tidak dapat
membuktikan keuntungan yang diperoleh oleh
TERLAPOR I untuk memenangkan Konsorsium PP-

- 101 -
SALINAN

KTI atau sebaliknya tidak ada alasan hukum bagi


TERLAPOR I untuk tidak menetapkan Konsorsium
PP-KTI sebagai pemenang lelang karena tarif dasar
air curah yang ditawarkan oleh Konsorsium PP-KTI
adalah paling rendah dibandingkan Peserta Lelang
lainnya. -------------------------------------------------------
Apalagi kemudian terbukti atas
keberatan/sanggahan yang diajukan Peserta Lelang
lainnya ternyata tidak ditindak lanjuti dengan upaya
hukum sanggah banding sehingga penetapan
Konsorsium PP-KTI sebagai pemenang lelang adalah
sah berdasarkan hukum.----------------------------------
4.37.4. Bahwa berdasarkan unsur-unsur bersekongkol
sebagaimana telah TERLAPOR II (Lead Konsorsium PP-
KTI) uraikan di atas, maka tuduhan adanya tindakan
Post Bidding, Pelanggaran RfP dan TERLAPOR I
memfasilitasi Konsorsium PP-KTI untuk menjadi
pemenang lelang Proyek SPAM Gresik adalah tidak
benar dan tidak berdasarkan hukum serta tidak dapat
dikategorikan sebagai “tindakan memfasilitasi terjadinya
persekongkolan” maupun “pemberian kesempatan
eksklusif oleh penyelenggara tender atau pihak terkait
secara langsung maupun tidak langsung kepada pelaku
usaha yang mengikuti tender dengan cara melawan
hukum”. Apalagi kemudian mengategorikan sebagai
tindakan “tidak menolak melakukan sesuatu tindakan
meskipun mengetahui atau sepatutnya mengetahui
bahwa tindakan tersebut dilakukan untuk mengatur
dalam rangka memenangkan peserta lelang tertentu”,
sehingga tidak terbukti unsur bersekongkol dalam
ketentuan Pasal 22 UU Antimonopoli. -----------------------
4.38. Unsur Mengatur dan/atau Menentukan Pemenang Tender -------

- 102 -
SALINAN

4.38.1. Bahwa sebagaimana telah TERLAPOR II (Lead


Konsorsium PP-KTI) uraikan pada butir 27.1 di atas,
TERLAPOR I sebagai Pelaku Usaha dengan Konsorsium
PP-KTI selaku Pelaku Usaha Lain jelas-jelas tidak
terbukti melakukan persekongkolan untuk menetapkan
Konsorsium PP-KTI sebagai pemenang lelang Proyek
SPAM Gresik. ----------------------------------------------------
Oleh karena unsur bersekongkol tidak terbukti maka
dengan sendirinya unsur Mengatur dan/atau
Menentukan Pemenang Tender menjadi tidak terbukti. --
4.38.2. Bahwa namun demikian, untuk lebih jelasnya
TERLAPOR II ingin mengutip ketentuan dalam Bab III
butir 32.9 Pedoman Pasal 22 UU Antimonopoli tentang
Unsur Mengatur dan/atau Menentukan Pemenang
Tender, yang berbunyi sebagai berikut: ---------------------
“mengatur dan/atau menentukan pemenang tender
adalah suatu perbuatan para pihak yang terlibat dalam
proses tender secara bersekongkol yang bertujuan untuk
menyingkirkan pelaku usaha lain sebagai pesaingnya
dan/atau untuk memenangkan peserta tender tertentu
dengan berbagai cara. Pengaturan dan atau penentuan
pemenang tender tersebut antara lain dilakukan dalam
hal penetapan kriteria pemenang, persyaratan teknis,
keuangan spesifikasi, proses tender, dan sebagainya”.

4.38.3. Bahwa sebagaimana telah dipaparkan dalam butir 27.1


di atas, TERLAPOR II secara tegas menolak dengan
tegas dalil Tim Investigator KPPU tentang tuduhan: (i)
Konsorsium PP-KTI telah melakukan tindakan Post
Bidding, (ii) Dokumen Penawaran Sampul II Konsorsium
PP-KTI tidak sesuai dengan RfP dan (iii) TERLAPOR I
memfasilitasi Konsorsium PP-KTI sebagai pemenang
lelang Proyek SPAM Gresik. -----------------------------------
4.38.4. Bahwa demikian pula TERLAPOR II (Lead Konsorsium
PP-KTI) tidak pernah merubah, menambahkan dan atau
mengganti Dokumen Penawaran yang telah

- 103 -
SALINAN

diajukannya. Dokumen tersebut telah sesuai dengan


RfP, karenanya bagaimana mungkin Dokumen
Penawaran yang telah sesuai dengan RfP oleh Tim
Investigator KPPU dikategorikan sebagai “tindakan
mengarahkan, mengatur dan/atau menentukan
pemenang”. -------------------------------------------------------
4.38.5. Bahwa dengan demikian terbukti dalil/tuduhan Tim
Investigator KPPU sebagaimana dinyatakan dalam LDP
tersebut adalah tidak benar, mengada-ada, keliru serta
menyesatkan, oleh karenanya tidak memenuhi unsur
“Mengatur dan/atau Menentukan Pemenang Tender”
dalam ketentuan Pasal 22 UU Antimonopoli.---------------
4.39. Unsur Persaingan Usaha Tidak sehat ---------------------------------
4.39.1. Bahwa sebagaimana telah TERLAPOR II (Lead
Konsorsium PP-KTI) uraikan pada butir 27.1 dan 27.2 di
atas, telah terbukti bahwa: ------------------------------------
a. TERLAPOR I sebagai Pelaku Usaha dengan
Konsorsium PP-KTI selaku Pelaku Usaha Lain
tidak terbukti melakukan persekongkolan untuk
menetapkan Konsorsium PP-KTI sebagai pemenang
lelang Proyek SPAM Gresik; -------------------------------
b. TERLAPOR I maupun TERLAPOR II (Lead
Konsorsium PP-KTI) terbukti tidak pernah mengatur
dan/atau menentukan pemenang lelang Proyek
SPAM Gresik. ------------------------------------------------
4.39.2. Bahwa oleh karena unsur bersekongkol dan mengatur
dan/atau menentukan pemenang lelang tidak terbukti
maka dengan sendirinya unsur persaingan usaha tidak
sehat menjadi tidak terbukti. ---------------------------------
4.39.3. Namun demikian untuk lebih jelasnya TERLAPOR II
kutip ketentuan Pasal 1 angka 6 UU Antimonopoli yang
berbunyi sebagai berikut: --------------------------------------

- 104 -
SALINAN

“Persaingan usaha tidak sehat adalah persaingan antar


pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan produksi dan
atau pemasaran barang dan atau jasa yang dilakukan
dengan cara tidak jujur atau melawan hukum atau
menghambat persaingan usaha”.

4.39.4. Bahwa sebagai peserta lelang, Konsorsium PP-KTI telah


mengikuti dan menjalani tahapan dan proses Pelelangan
Proyek SPAM Gresik sesuai dengan ketentuan yang
disyaratkan oleh Panitia, sebagaimana tertuang dalam
RfP, dan dijalankan secara “jujur atau tidak melawan
hukum atau tidak menghambat persaingan usaha”. ------
4.39.5. Bahwa dengan demikian tuduhan/dalil Tim Investigator
KPPU, dengan mengutip pengertian dari “Persaingan
Usaha Tidak Sehat” dalam Pasal 1 angka 6 UU
Antimonopoli dan mendalilkan bahwa Dokumen
Penawaran Sampul II tidak sesuai dengan RfP pada
butir 32.10 halaman 35 LDP, tanpa memberikan
penjelasan adanya penelitian, dan/atau pembuktian
atas dugaan pelanggaran Pasal 22 UU Antimonopoli
sebagaimana diamanatkan dalam pendekatan “Rule of
Reason” dan digariskan dalam “Pedoman Pasal 22 UU
Antimonopoli”, telah mengakibatkan dalil/tuduhan Tim
Investigator KPPU menjadi tidak jelas, tidak benar,
dipaksakan dan sangat keliru, sehingga unsur
“Persaingan Usaha Tidak Sehat” dalam ketentuan Pasal
22 UU Antimonopoli tidak terpenuhi. ------------------------
4.39.6. Terlebih proses investigasi sampai dengan dibacakannya
LDP pada Sidang Pemeriksaan Pendahuluan tanggal 12
Januari 2021 telah berlangsung lebih dari 2 tahun dan
pada saat yang bersamaan Konsorsium PP-KTI pada
saat ini telah menyelesaikan pekerjaan dengan
mencapai progres lebih dari 60%. Hal ini membuktikan
Konsorsium PP-KTI telah melakukan investasi yang
sangat besar pada Proyek SPAM Gresik yang notabene

- 105 -
SALINAN

melayani kepentingan masyarakat luas sehingga sangat


tidak adil jika investasi Proyek SPAM Gresik terganggu
hanya karena adanya LDP Tim Investigator KPPU yang
didasarkan pada asumsi-asumsi dan tidak dapat
dibuktikan kebenarannya. ------------------------------------
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, dalil/tuduhan
Tim Investigator KPPU perkara a quo tidak berdasar, keliru,
mengada-ada dan sangat menyesatkan, dan karenanya telah
sangat merugikan reputasi TERLAPOR II sebagai perusahaan
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang selalu melakukan
kegiatan usaha di Indonesia dengan berpedoman pada Good
Coorporate Governance (GCG) apalagi dalam pelaksanaan
pekerjaan Proyek SPAM Gresik tersebut, Konsorsium PP-KTI
juga bekerjasama, dikawal dan diawasi oleh Jaksa Pengacara
Negara melalui Tim Pengawal, Pengaman Pemerintahan dan
Pembangunan Daerah (TP4D). ------------------------------------------
4.40. Selanjutnya berdasarkan seluruh uraian tersebut di atas,
TERLAPOR II mengajukan permohonan ke hadapan Majelis
Komisi yang memeriksa perkara a quo untuk berkenan kiranya
menjatuhkan Putusan sebagai berikut: -------------------------------
4.40.1. Menyatakan Laporan Dugaan Pelanggaran Pasal 22
Undang-undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan
Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat
terkait Pengadaan Proyek Kerjasama Pengusahaan
Badan Usaha Dalam Pengembangan Sistem Penyediaan
Air Minum (SPAM) Dengan Kapasitas 1.000 liter/detik
pada PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, Jawa Timur
Tahun 2018, tidak terbukti karena tidak memenuhi
unsur-unsur Pasal 22 Undang-undang No. 5 Tahun
1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat, sehingga tidak layak
untuk dilanjutkan ke tahap Pemeriksaan Lanjutan;

- 106 -
SALINAN

4.40.2. Menolak Laporan Dugaan Pelanggaran Pasal 22


Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan
Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat
terkait Pengadaan Proyek Kerjasama Pengusahaan
Badan Usaha Dalam Pengembangan Sistem Penyediaan
Air Minum (SPAM) Dengan Kapasitas 1.000 liter/detik
pada PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, Jawa Timur
Tahun 2018 yang diajukan oleh Tim Investigator Komisi
Pengawas Persaingan Usaha pada sidang pemeriksaan
pendahuluan tanggal 12 Januari 2021 untuk
seluruhnya; dan -------------------------------------------------
4.40.3. Menyatakan Terlapor II tidak melakukan pelanggaran
Pasal 22 Undang-undang No. 5 Tahun 1999 tentang
Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha
Tidak Sehat terkait Pengadaan Proyek Kerjasama
Pengusahaan Badan Usaha Dalam Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dengan Kapasitas
1.000 liter/detik pada PDAM Giri Tirta Kabupaten
Gresik, Jawa Timur Tahun 2018; ----------------------------
Atau apabila Majelis Komisi berpendapat lain, mohon perkara a
quo diputus dengan seadil-adilnya berdasarkan ketentuan
hukum yang berlaku (ex aequo et bono).-------------------------------
5. Menimbang bahwa Majelis Komisi menerima Tanggapan atas Laporan
Dugaan Pelanggaran dari PT Krakatau Tirta Industri selaku Terlapor III
yang pada pokoknya berisi hal-hal sebagai berikut (vide Bukti T3.3): ---
Bahwa TERLAPOR III dengan ini menolak dan membantah secara
tegas dalil, pernyataan, klaim dan tuduhan/dugaan Tim Investigator
Komisi Pengawas Persaingan Usaha ("Tim Investigator") terhadap
TERLAPOR III yang termuat seluruhnya dalam Laporan Dugaan
Pelanggaran yang ditandatangani tanggal 7 Desember 2020 dan
disampaikan dalam persidangan tanggal 12 Desember 2020 ("LDP")
tentang adanya pelanggaran Pasal 22 UU Nomor 5 Tahun 1999
tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak

- 107 -
SALINAN

Sehat ("UU No. 5/1999") terkait pengadaan Proyek Kerja Sama


Pengusahaan Badan Usaha dalam Pengembangan Sistem Penyediaan
Air Minum ("SPAM") dengan Kapasiltas 1000 L/S pada PDAM Giri Tirta
Kabupaten Gresik Jawa Timur Tahun 2020 ("Proyek SPAM Giri Tirta"),
kecuali terhadap hal-hal yang dengan tegas diakui dan dinyatakan
secara tertulis oleh TERLAPOR III. ---------------------------------------------

DALAM EKSEPSI

5.1. Bahwa LDP yang disampaikan oleh Tim Investigator tidak


memenuhi penilaian kelayakan berdasarkan ketentuan Pasal 26
Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 1 tahun
2019 tentang Tata Cara Penanganan Perkara Praktik Monopoli
dan Persaingan Usaha Tidak Sehat ("PERKOM 1/2019") yakni
sebagai berikut: ------------------------------------------------------------
(1) Laporan Hasil Penyelidikan yang dinilai layak dan telah
dilakukan Pelaporan disusun oleh Tim Investigator dalam
Laporan Dugaan Pelanggaran;
(2) Laporan Dugaan Pelanggaran sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) paling sedikit memuat:
a. identitas Terlapor yang diduga melakukan pelanggaran;
b. identitas Saksi dan/atau Ahli;
c. ketentuan Undang-Undang yang diduga dilanggar;
d. alat bukti; dan
e. analisis pembuktian unsur pasal yang diduga dilanggar.

5.2. Bahwa merujuk kepada LDP, Tim Investigator telah salah dalam
menuliskan identitas dari TERLAPOR III dimana disebutkan
bahwa TERLAPOR III ialah PT Krakatau Tirta Indonesia.
Faktanya, identitas sebenarnya TERLAPOR III sebagai pihak
yang terlibat dalam Proyek SPAM Giri Tirta ini ialah PT Krakatau
Tirta Industri. Oleh karenanya dalam hal ini Tim Investigator
telah salah dalam menguraikan siapa TERLAPOR III yang
dimaksud dalam LDP. ----------------------------------------------------

- 108 -
SALINAN

5.3. Bahwa penyebutan nama yang tidak jelas tersebut menurut


TERLAPOR III mengakibatkan LDP dari Tim Investigator error in
persona atau salah orang atau keliru mengenai subjeknya. -------
5.4. Bahwa Tim Investigator dalam LDP tidak menyebutkan identitas
jelas dari saksi dan ahli. Tim Investigator dalam LDP hanya
menyebutkan nama dari ahli dan nama kota, dimana hal
tersebut terlalu sumir untuk disebut sebagai identitas, hal mana
tidak menerangkan relevansi maupun keahlian daripada saksi
maupun ahli tersebut. ----------------------------------------------------
5.5. Bahwa Tim Investigator dalam LDP tidak mencantumkan daftar
alat bukti yang dijadikan sebagai dasar dalam menyusun LDP.
Beberapa poin dalam LDP hanya mencantumkan keterangan
dalam bentuk “(vide, Bukti C22, C23)” tanpa menunjuk secara
jelas alat bukti yang dimaksud. ----------------------------------------
5.6. Bahwa berdasarkan uraian di atas, telah jelas terlihat bahwa
LDP ini dibuat secara serampangan, tidak cermat serta
berpotensi merugikan kepentingan masyarakat Kabupaten
Gresik hal mana bertentangan dengan Pasal 3 huruf a UU No.
5/1999. ---------------------------------------------------------------------
5.7. Bahwa lebih lanjut, TERLAPOR III berpendapat bahwa LDP
tersebut tidak memenuhi syarat kelayakan sebagaimana
ditentukan dalam Pasal 26 PERKOM 1/2019. Oleh karenanya
adalah cukup beralasan apabila TERLAPOR III memohon
perkenanan Majelis Komisi untuk menyatakan bahwa LDP Tim
Investigator cacat formal dan karenanya tidak perlu dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut atas LDP tersebut. -------------------------

DALAM POKOK PERKARA

5.8. Bahwa di dalam LDP poin 2 halaman 4, Tim Investigator


menguraikan eksistensi Konsorsium PT Pembangunan
Perumahan (Persero) Tbk dan PT Krakatau Tirta Industri
("Konsorsium TERLAPOR II - TERLAPOR III") yang dibentuk
berdasarkan Akta Perjanjian Konsorsium Proyek Kerja Sama

- 109 -
SALINAN

Pengusahaan Badan Usaha Pengembangan SPAM Kabupaten


Gresik No. 3 tertanggal 10 April 2018 yang dibuat di hadapan
Rachmayanti Siti Kadari, Sarjana Hukum, Notaris di Kabupaten
Bogor ("Perjanjian Konsorsium TERLAPOR II - TERLAPOR III"). --
5.9. Bahwa dalam Perjanjian Konsorsium TERLAPOR II – TERLAPOR
III tersebut dapat kami informasikan pula pokok-pokok yang
diperjanjikan yakni sebagai berikut: ----------------------------------
(1) Formasi SPV dan Kepemilikan Equity.
Apabila memenangkan tender, TERLAPOR II dan TERLAPOR
III sepakat akan membentuk Special Purpose Vehicle (SPV)
untuk mempertahankan kepentingan mereka dalam proyek
dengan proporsi sebagai berikut:
a. TERLAPOR II sebesar 75% (tujuh puluh lima persen).
b. TERLAPOR III sebesar 25% (dua puluh lima persen).
(2) Lingkup Tanggung Jawab
a. TERLAPOR II:
- Menyusun dokumen pra-kualifikasi dan tender sesuai
dengan ketentuan dari PJPK/GCA
- Selaku Kontraktor Utama
- Investasi pengembangan SPAM
- Financial model - DED - pengadaan peralatan lokal
- Civil and erection work
- Pekerjaan lain yang terkait dengan konstruksi
- Mendanai (investor) dalam pembangunan WTP dan
infrastruktur pendukungnya sesuai dengan sharing-
equity
b. TERLAPOR III:
- Menyusun dokumen pra-kualifikasi dan tender sesuai
dengan ketentuan dari PJPK/GCA
- Desain (proses engineering)
- Financial model - DED - Supply pipa
- Pengadaan peralatan lokal
- Civil and erection work

- 110 -
SALINAN

- Pekerjaan lain yang terkait dengan konstruksi


- Mendanai (investor) dalam pembangunan WTP dan
infrastruktur pendukungnya sesuai dengan sharing-
equity
(3) Para pihak sepakat menunjuk TERLAPOR II sebagai
Pimpinan (lead) Konsorsium TERLAPOR II - TERLAPOR III
dengan proporsi kepemilikan 75% (tujuh puluh lima persen)
dan memberikan kuasa kepada Sdr. Lukman Hidayat untuk
bertindak sebagai perwakilan resmi Konsorsium TERLAPOR
II - TERLAPOR III.
(4) Seluruh keputusan yang dibuat oleh lead Konsorsium
TERLAPOR II - TERLAPOR III akan mengikat seluruh anggota
Konsorsium TERLAPOR II - TERLAPOR III dengan ketentuan
atas keputusan tersebut telah diberitahukan terlebih dahulu
kepada seluruh anggota Konsorsium TERLAPOR II -
TERLAPOR III.
(5) Masing-masing pihak akan mendapatkan persetujuan tertulis
dari pihak lainnya terhadap seluruh hal terkait dengan
penawaran oleh Proyek sebagaimana dimaksud sebelumnya
termasuk variasi apapun terhadap harga terkait Para Pihak
atau aspek komersial dan teknikal lainnya termasuk mode
finansial sebelum penyerahan proposal penawaran. Seluruh
negosiasi dengan PJPK/GCA terkait dengan tender sebelum
penandatanganan.

Tidak Terdapat Tindakan Post Bidding dalam Pengadaan Proyek SPAM


Giri Tirta. ---------------------------------------------------------------------------
5.10. Bahwa TERLAPOR III membantah dengan tegas seluruh dalil
Tim Investigator dalam LDP poin 29 yang pada pokoknya
menyatakan telah terjadi post bidding dalam pengadaan Proyek
SPAM Giri Tirta. Hal mana dugaan Tim Investigator tersebut
didasarkan atas adanya perubahan penawaran tarif air curah
per-M3 pada Berita Acara Pembukaan Dokumen Sampul II
(Keuangan) Proyek Kerjasama Pengusahaan Badan Usaha Dalam

- 111 -
SALINAN

Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Kapasitas 1.000


L/D Pada Perusahaan Daerah Air Minum Giri Tirta Kabupaten
Gresik Nomor : 690/795/BA.PDP/XI/2018 tertanggal 8
November 2018 ("Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran
Sampul II") dengan tarif air curah per-M3 pada dokumen
Pengumuman Pemenang Lelang Proyek Kerjasama Pengusahaan
Badan Usaha Dalam Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum Kapasitas 1.000 L/D Pada Perusahaan Daerah Air
Minum Giri Tirta Kabupaten Gresik No.
690/925/BA.PDP/XII/2018 tertanggal 31 Desember 2018
("Pengumuman Penetapan Pemenang"). -------------------------------
Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul II

Pengumuman Penetapan Pemenang

Berdasarkan pemaparan sebagaimana disebutkan dalam LDP


Tim Investigator di atas, PARA TERLAPOR diduga telah
melakukan post bidding dikarenakan terdapat perubahan tarif
air minum curah dan nilai investasi yang tertuang dalam Berita

- 112 -
SALINAN

Acara Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul II dengan tarif


air minum curah pada Pengumuman Penetapan Pemenang. -----
5.11. Bahwa sebelumnya perlu kami jelaskan apa yang dimaksud
dengan tindakan post bidding dalam tender. Secara ketentuan
hukum suatu tindakan dapat dikategorikan sebagai post bidding
apabila dalam suatu tender terdapat tindakan mengubah,
menambah, mengganti dan/atau mengurangi dokumen
pengadaan dan/atau dokumen penawaran setelah batas akhir
pemasukan penawaran. --------------------------------------------------
5.12. Bahwa berdasarkan hal tersebut, setidak-tidaknya terdapat 3
(tiga) unsur yang harus diperthatikan dalam konsep post bidding
yakni sebagai berikut: ---------------------------------------------------
5.12.1. Tindakan mengubah, menambah, mengganti dan/atau
mengurangi (Action variable). ---------------------------------
5.12.2. Dokumen pengadaan dan/atau dokumen penawaran
(Content variable). -----------------------------------------------
5.12.3. Dilakukan setelah batas akhir pemasukan penawaran
(Time variable). ---------------------------------------------------
Sehingga, suatu tindakan dapat dikategorikan sebagai tindakan
post bidding apabila memenuhi unsur di atas. -----------------------
5.13. Bahwa Konsorsium TERLAPOR II dan TERLAPOR III sama sekali
tidak melakukan perubahan, menambah, mengganti dan/atau
mengurangi isi dari penawaran dalam Dokumen Penawaran
Sampul II yang telah dikumpulkan pada 18 Oktober 2018. -------
5.14. Bahwa patut dicatat bahwa tarif per-M3 yang tercantum dalam
Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul II adalah
tarif diskon sebagaimana yang telah Konsorsium TERLAPOR II -
TERLAPOR III ajukan dalam dokumen Rencana Investasi dan
Proyeksi Keuangan Konsorsium PT Krakatau Tirta Industri - PT
Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk Penawaran Sampul II
(Keuangan) ("Dokumen Penawaran Sampul II"). Adapun lebih
lengkapnya yakni sebagai berikut: -------------------------------------

- 113 -
SALINAN

Berdasarkan Dokumen Penawaran Sampul II tersebut, telah


dinyatakan secara jelas bahwa penawaran yang diajukan oleh
Konsorsium TERLAPOR II - TERLAPOR III untuk tarif dasar air
minum curah adalah sebesar Rp3.185/m3 dengan pemberian
tarif diskon untuk tahun pertama sebesar 7% sehingga menjadi
Rp2.962/m3. Hal ini jelas membuktikan bahwa tarif Rp3.185/m3
merupakan tarif yang sejak awal ditawarkan, sehingga TIDAK
ADA PERUBAHAN, PENAMBAHAN/PENGURANGAN ATAU
PENGGANTIAN dari tarif yang ditawarkan oleh Konsorsium
TERLAPOR II - TERLAPOR III sejak awal dimasukkannya
Dokumen Penawaran Sampul II sampai dengan pengumuman
pemenang. ------------------------------------------------------------------
5.15. Bahwa Konsorsium TERLAPOR II - TERLAPOR III juga tidak
pernah memasukkan dokumen lain, selain daripada yang telah
dikumpulkan oleh Konsorsium TERLAPOR II - TERLAPOR III
pada tanggal 18 Oktober 2018 sesuai dengan batas waktu yang
telah ditentukan oleh TERLAPOR I (in casu Panitia Pengadaan). --
5.16. Bahwa lebih lanjut, Konsorsium TERLAPOR II - TERLAPOR III
telah melakukan klarifikasi terhadap tarif yang tertulis dalam
dokumen Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul
II sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Klarifikasi Dokumen
Sampul II Proyek Kerjasama Pengusahaan Badan Usaha Dalam
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Kapasitas 1.000
L/D Pada Perusahaan Daerah Air Minum Giri Tirta Kabupaten
Gresik No. 690/814/BA.PDP/XI/2018 tanggal 21 November

- 114 -
SALINAN

2018 ("Berita Acara Klarifikasi Dokumen Sampul II"), yang pada


pokoknya Konsorsium TERLAPOR II - TERLAPOR III menegaskan
tarif dasar air minum curah adalah sebesar Rp3.185/M3.
Adapun klarifikasi dimaksud sebagai berikut: -----------------------

5.17. Bahwa oleh karenanya perubahan penulisan tarif air curah yang
semula tertulis Rp2.962/M3 dalam Berita Acara Pembukaan
Dokumen Penawaran Sampul II yang kemudian dikembalikan
sesuai dengan tarif dasar yakni Rp3.185/M3 dalam dokumen
Pengumuman Penetapan Pemenang tidaklah dapat
dikategorikan sebagai tindakan post bidding. ------------------------------
5.18. Bahwa tuduhan dari Tim Investigator dengan berdasarkan dalil-
dalil yang hanya membandingkan harga yang tertera dalam
Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul II dengan
Pengumuman Penetapan Pemenang merupakan tuduhan yang
terlalu terburu-buru dan terlalu sumir. Tim Investigator hanya
membandingkan dua dokumen saja untuk menarik kesimpulan
adanya post bidding tanpa melihat secara keseluruhan
dokumen-dokumen tender dan keseluruhan proses tender
Proyek SPAM Giri Tirta. Oleh karenanya TERLAPOR III
membantah secara tegas dugaan post bidding yang disampaikan
oleh Tim Investigator tersebut dikarenakan dalil-dalil yang
disampaikan adalah keliru dan sumir. --------------------------------
5.19. Bahwa berdasarkan pemaparan di atas, serta mengingat bahwa
tidak ada bukti yang cukup untuk mendukung dalil Tim
Investigator terkait dugaan tindakan post bidding di dalam
proses tender yang dilakukan oleh PARA TERLAPOR, mohon
kiranya Majelis Komisi berkenan untuk mengenyampingkan

- 115 -
SALINAN

seluruh argumentasi yang disampaikan oleh Tim Investigator


yang terkait dengan adanya dugaan tindakan post bidding
tersebut. --------------------------------------------------------------------------------------
Tidak ada Pelanggaran Terhadap Dokumen Permintaan Proposal
(Request for Proposal) Proyek Kerjasama Pengusahaan Badan Usaha
Dalam Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Kapasitas 1.000
L/D Pada Perusahaan Daerah Air Minum Giri Tirta Kabupaten Gresik
2018 ("RFP")------------------------------------------------------------------------
5.20. Bahwa Tim Investigator dalam poin 30.1 halaman 25
menyatakan PARA TERLAPOR telah melanggar ruang lingkup
kerja sama sebagaimana tercantum dalam RFP yakni sebagai
berikut: ----------------------------------------------------------------------
Ruang Lingkup Kerja Sama dalam RFP

Penawaran dari Konsorsium TERLAPOR II - TERLAPOR III terkait


dengan pembebasan lahan.

5.21. Bahwa Proyek SPAM Giri Tirta merupakan proyek kerja sama
investasi dengan bentuk Build Operate Transfer (BOT), sehingga
karakteristiknya berbeda dengan pengadaan barang/jasa pada

- 116 -
SALINAN

umumnya. Dalam pengadaan barang/jasa, penawaran yang


diajukan oleh peserta haruslah memuat spesifikasi yang sesuai
dengan yang telah ditentukan dalam dokumen tender/pemilihan
dimana calon pengguna barang/jasa membayar secara lunas
barang/jasa tersebut. Berbeda halnya dengan proses pengadaan
dalam proyek kerja sama ini, dimana investor melakukan
investasi terlebih dahulu dan kemudian calon pengguna
barang/jasa melakukan penggantian investasi setelah proyek
yang diinvestasikan tersebut beroperasi dan menghasilkan
keuntungan. Oleh karenanya, RFP hanyalah bertujuan sebagai
pedoman dasar bagi para peserta untuk mengajukan penawaran
dan tidak tepat jika dipersamakan dengan RFP pengadaan
barang/jasa pada umumnya.--------------------------------------------
Hal diatas juga terlihat jelas dalam poin 1.2 Gambaran Singkat
Proyek yang dituangkan dalam RFP sebagai berikut: ---------------

5.22. Bahwa artinya dalam Proyek SPAM Giri Tirta, para peserta diberi
kebebasan untuk menentukan lahan yang diperlukan guna
pelaksanaan proyek tersebut, sepanjang output/keluaran dari
penawaran yang diajukan adalah sistem penyediaan air minum
berkapasitas 1.000 liter/detik. ------------------------------------------
5.23. Bahwa oleh karenanya luasan pembebasan lahan yang
diperlukan untuk pelaksanaan Proyek SPAM Giri Tirta, tentunya
disesuaikan dengan desain yang dibuat sendiri oleh para

- 117 -
SALINAN

peserta, hal mana Konsorsium TERLAPOR II - TERLAPOR III


menilai bahwa di dalam pelaksanaan proyek yang ditenderkan
tersebut, di daerah Mojopuro Gede hanya membutuhkan
pembebasan lahan 20.000 m2. -----------------------------------------
5.24. Bahwa penilaian terhadap kebutuhan atas lahan di daerah
Mojopuro didasarkan atas kajian teknis terkait dengan rencana
pemanfaatan lahan yang dilakukan oleh Konsorsium TERLAPOR
II - TERLAPOR III dengan memaksimalkan pemanfaatan lahan
secara lebih efektif dan efisien. ------------------------------------------
5.25. Bahwa lebih lanjut, Konsorsium TERLAPOR II – TERLAPOR III
tidak pernah mendapat penjelasan dari TERLAPOR I bahwa luas
lahan tersebut adalah bersifat baku dan tidak dapat dilakukan
penyesuaian. ---------------------------------------------------------------
5.26. Bahwa Tim Investigator juga tidak menunjukkan bukti yang
membuktikan bahwa para peserta tender dilarang untuk
melakukan penyesuaian akan luas lahan yang akan dibebaskan.
5.27. Bahwa berdasarkan pemaparan di atas, dalil Tim Investigator
yang menyatakan dokumen Konsorsium TERLAPOR II –
TERLAPOR III melanggar RFP adalah tidak relevan dan tidak
terbukti. Oleh karenanya mohon agar Majelis Komisi
mengenyampingkan dugaan Tim Investigator terkait dengan dalil
bahwa dokumen penawaran Konsorsium TERLAPOR II -
TERLAPOR III melanggar RFP. ------------------------------------------
5.28. Bahwa Tim Investigator dalam poin 30.2 halaman 26
menyatakan PARA TERLAPOR telah melanggar alokasi nilai
investasi pembebasan lahan sebagaimana tercantum dalam RFP
yakni sebagai berikut: ----------------------------------------------------

Nilai penawaran dari KONSORSIUM TERLAPOR II -


TERLAPOR III untuk alokasi nilai investasi pembebasan
lahan.

- 118 -
SALINAN

Nilai penawaran dari KONSORSIUM TERLAPOR II - TERLAPOR III


untuk alokasi nilai investasi pembebasan lahan

5.29. Bahwa nilai pembebasan lahan sebesar Rp79.750.000.000,00


(tujuh puluh sembilan miliar tujuh ratus lima puluh juta
Rupiah) yang disebutkan oleh TERLAPOR I (in casu Panitia
Pengadaan) pada saat rapat penjelasan bukan merupakan nilai
yang bersifat mutlak yang harus dialokasikan oleh peserta
tender. Hal ini kembali lagi kepada karakteristik dari proyek
kerja sama ini yang merupakan kerja sama investasi
sebagaimana kami telah uraikan sebelumnya. -----------------------
5.30. Bahwa di dalam rapat penjelasan sebagaimana tertuang dalam
nomor C3 poin 1 Berita Acara Jawaban atas Pertanyaan Peserta
Terhadap Dokumen Permintaan Proposal (RFP) Proyek Kerja
sama Pengusahaan Badan Usaha Dalam Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum dengan Kapasitas 1.000 l/d Pada
Perusahaan Daerah Air Minum Giri Tirta Kabupaten Gresik No.
690/649/BA.PDP/IX/2018 tanggal 7 September 2018 ("Berita
Acara Jawaban"), dalam penjelasan terkait dengan pertanyaan
dari PT Adhi Karya (Persero) Tbk. TERLAPOR I (in casu Panitia
Pengadaan) telah menyatakan bahwa pembebasan lahan
dilakukan oleh badan usaha pelaksana langsung dengan pemilik
lahan, sehingga negosiasi dan kesepakatan harga lahan
sepenuhnya menjadi tanggung jawab badan usaha pelaksana,
sebagaimana tertuang sebagai berikut: --------------------------------

- 119 -
SALINAN

5.31. Bahwa berdasarkan hal tersebut, dapat diartikan bahwa peserta


diberikan keleluasaan untuk mengalokasikan anggaran guna
melakukan pembebasan lahan sesuai dengan perhitungan
estimasi harga yang dilakukan oleh masing-masing peserta
tender. Hal ini dikarenakan proses pelaksanaan pembebasan
lahan sepenuhnya dibebankan pada Badan Usaha Pelaksana
untuk melakukan negosiasi dan kesepakatan harga lahan
dengan para pemilik lahan. Dengan dmikian, nilai investasi
untuk pembebasan lahan masih belum bisa dipastikan
sepenuhnya tergantung dari hasil penilaian dan kesepakatan
yang nantinya akan dilakukan, atau dengan kata lain, nilai
investasi masih sangat mungkin berubah dan tidak bisa
dipastikan. ------------------------------------------------------------------
5.32. Bahwa lebih lanjut, sesuai dengan keterangan yang disampaikan
oleh Konsorsium TERLAPOR II - TERLAPOR III sebagaimana
tertuang dalam Berita Acara Klarifikasi Dokumen Sampul II,
nilai pembebasan lahan yang ditawarkan didasarkan pada
perhitungan yang dilakukan oleh Kantor Jasa Penilai Publik
(KJPP) per bulan Juli 2018, sehingga alokasi penawaran nilai
investasi untuk pembebasan lahan dapat
dipertanggungjawabkan. Adapun pernyataan dari Konsorsium
TERLAPOR II - TERLAPOR III bahwa nilai pembebasan lahan
dilakukan berdasarkan penilaian KJPP adalah sebagaimana
tertuang sebagai berikut: -------------------------------------------------

- 120 -
SALINAN

5.33. Bahwa perlu TERLAPOR III tegaskan, berdasarkan ketentuan


RFP yang tercantum dalam Lampiran 12 Evaluasi Dokumen
Penawaran Sampul II halaman 12 RFP, yang dijadikan
komponen penilaian terhadap Dokumen Sampul II (Keuangan)
hanya harga air curah awal. Hal tersebut tercantum dalam
dokumen RFP sebagai berikut: ------------------------------------------

5.34. Bahwa berdasarkan ketentuan tersebut, penilaian terhadap


Dokumen Sampul II (Keuangan) ditentukan HANYA
BERDASARKAN PENAWARAN HARGA AIR CURAH YANG
DIAJUKAN OLEH PARA PESERTA. Tidak ada komponen lain
yang akan digunakan oleh TERLAPOR I (in casu Panitia
Pengadaan) dalam menentukan pemenang tender Proyek SPAM
Giri Tirta. -------------------------------------------------------------------
5.35. Bahwa mengingat penawaran terkait luasan maupun nilai
pembebasan lahan BUKAN menjadi komponen dalam penilaian
evaluasi, maka terdapat kebebasan bagi para peserta tender
untuk menentukannya sendiri sesuai dengan desain yang

- 121 -
SALINAN

dirancang masing-masing para peserta tender selama tawaran


atas nilai investasi tersebut juga dimasukkan sebagai penentu
tarif dasar harga air curah. ----------------------------------------------
5.36. Bahwa berdasarkan pada fakta-fakta tersebut di atas, dapat
disimpulkan bahwa dugaan adanya “Penawaran Konsorsium
TERLAPOR II – TERLAPOR III melanggar Request for proposal
(RFP)”, sebagaimana disampaikan oleh Tim Investigator, adalah
tidak relevan dan tidak perlu dipertimbangkan lebih lanjut. Oleh
karenanya, mohon agar Majelis Komisi berkenan untuk
mengenyampingkan seluruh argumentasi yang disampaikan oleh
Tim Investigator terkait dengan perbedaan penawaran dengan
dokumen RFP. -------------------------------------------------------------
Tidak Ada Upaya Negosiasi ataupun Memfasilitasi yang Dilakukan oleh
TERLAPOR I kepada Konsorsium TERLAPOR II - TERLAPOR III. ---------
5.37. Bahwa Tim Investigator dalam poin 31 halaman 26 LDP
menyatakan bahwa TERLAPOR I (in casu Panitia Pengadaan)
telah memfasilitasi penawaran Konsorsium TERLAPOR II -
TERLAPOR III dalam tender sebagaimana tercantum dalam
dokumen Berita Acara Klarifikasi Dokumen Sampul II yang
disampaikan oleh Konsorsium TERLAPOR II - TERLAPOR III
sebagai berikut: ------------------------------------------------------------

- 122 -
SALINAN

5.38. Bahwa Tim Investigator yang menyatakan bahwa telah terjadi


proses negosiasi antara TERLAPOR I (in casu Panitia Pengadaan)
dengan Konsorsium TERLAPOR II - TERLAPOR III melalui media
Berita Acara Klarifikasi Dokumen Sampul II adalah tidak
berdasar dan bertentangan dengan logika umum. -------------------
5.39. Bahwa faktanya, Konsorsium TERLAPOR II – TERLAPOR III
dalam kapasitasnya sebagai peserta tender hanya mengikuti alur
atau proses pengadaan sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan oleh TERLAPOR I (in casu Panitia Pengadaan).
Klarifikasi merupakan salah satu rangkaian proses pengadaan
yang harus diikuti oleh seluruh peserta tender. ---------------------
5.40. Bahwa proses evaluasi penawaran berupa klarifikasi merupakan
rangkaian proses pengadaan sebagaimana dijelaskan dalam RFP
sebagai berikut: ------------------------------------------------------------

Bahwa oleh karenanya, proses klarifikasi berdasarkan dokumen


RFP merupakan proses yang sah dan sesuai dengan prosedur
tender yang telah ditetapkan oleh TERLAPOR I (in casu Panitia
Pengadaan).-----------------------------------------------------------------
5.41. Bahwa Konsorsium TERLAPOR II – TERLAPOR III dalam
mengikuti proses klarifikasi hanya sebatas menjawab
pertanyaan yang ditanyakan oleh TERLAPOR I (in casu Panitia
Pengadaan) dan tidak ada sama sekali penawaran yang

- 123 -
SALINAN

diberikan oleh Konsorsium TERLAPOR II – TERLAPOR III kepada


TERLAPOR I (in casu Panitia Pengadaan) ataupun sebaliknya. ----
5.42. Bahwa dalam klarifikasi yang dilakukan TERLAPOR I (in casu
Panitia Pengadaan) kepada Konsorsium TERLAPOR II -
TERLAPOR III tersebut, TERLAPOR I (in casu Panitia Pengadaan)
hanya mengajukan pertanyaan terhadap penawaran yang
diajukan Konsorsium TERLAPOR II - TERLAPOR III kaitannya
dengan pengaruh atas tarif dasar apabila penawaran
disesuaikan dengan RFP. Hal ini berkaitan dengan komponen
tarif air curah yang dijadikan sebagai komponen dalam penilain
yang dilakukan oleh TERLAPOR I (in casu Panitia Pengadaan). ---
5.43. Bahwa dalam proses klarifikasi sebagaimana tercantum dalam
Berita Acara Klarifikasi Dokumen Sampul II sama sekali tidak
menunjukkan adanya perubahan tarif air minum curah yang
diajukan oleh Konsorsium TERLAPOR II - TERLAPOR III,
sehingga dalam hal ini adanya pertanyaan dari TERLAPOR I (in
casu Panitia Pengadaan) tidak mengubah harga dasar tarif air
minum curah yang diajukan oleh Konsorsium TERLAPOR II -
TERLAPOR III, yaitu sebesar Rp 3.185/m3 sebagaimana telah
tercantum dalam Dokumen Penawaran Sampul II. ------------------
5.44. Bahwa terhadap adanya klarifikasi tersebut, tidak terdapat
perubahan penawaran yang diajukan Konsorsium TERLAPOR II
- TERLAPOR III, berdasarkan Berita Acara Klarifikasi Dokumen
Sampul II secara jelas menunjukkan TERLAPOR I (in casu
Panitia Pengadaan) hanya memberikan pertanyaan klarifikasi
dan Konsorsium TERLAPOR II - TERLAPOR III hanya menjawab
sesuai dengan pertanyaan yang diajukan. ---------------------------
5.45. Bahwa faktanya, tidak ada proses negosiasi apa pun yang
dilakukan oleh TERLAPOR I (in casu Panitia Pengadaaan) dengan
Konsorsium TERLAPOR II - TERLAPOR III yang dapat
dikategorikan sebagai indikasi persekongkolan sebagaimana Tim
Investigator tuduhkan. ---------------------------------------------------

- 124 -
SALINAN

5.46. Bahwa dengan demikian, tuduhan Tim Investigator terkait


adanya negosiasi dalam proses klarifikasi adalah tidak berdasar
dan mengada-ada serta tidak didukung dengan bukti yang valid.
5.47. Bahwa Tim Investigator dalam dalil dugaannya terkait dengan
tuduhan adanya proses negosiasi yang dilakukan oleh
TERLAPOR I (in casu Panitia Pengadaan) dengan Konsorsium
TERLAPOR II - TERLAPOR III sama sekali tidak memaparkan
indikasi maupun bukti terjadinya negosiasi yang dilakukan oleh
TERLAPOR I (in casu Panitia Pengadaan) dengan Konsorsium
TERLAPOR II - TERLAPOR III yang dilakukan diluar proses yang
sesuai dengan prosedur pengadaan. ----------------------------------
5.48. Bahwa berdasarkan uraian di atas, dalil dari Tim Investigator
yang menyatakan adanya negosiasi antara TERLAPOR I (in casu
Panitia Pengadaan) dengan Konsorsium TERLAPOR II -
TERLAPOR III adalah dalil yang tidak berdasar dan mengada-ada
serta tidak didukung dengan bukti yang valid. Oleh karenanya
mohon agar Majelis Komisi berkenan untuk mengenyampingkan
dalil dari Tim Investigator terkait dengan adanya negosiasi
antara TERLAPOR I (in casu Panitia Pengadaan) dengan
Konsorsium TERLAPOR II - TERLAPOR III. ---------------------------
Terkait dengan Perbedaan Penyerapan Air Minum dengan RFP ----------
5.49. Bahwa sehubungan dengan adanya adanya perbedaan antara
penyerapan air minum yang diusulkan oleh Konsorsium
TERLAPOR II - TERLAPOR III. Perlu kami tegaskan bahwa dalam
proses klarifikasi yang dilakukan, Konsorsium TERLAPOR II dan
TERLAPOR III hanya sekedar menjawab pertanyaan yang
ditanyakan oleh TERLAPOR I (in casu Panitia Pengadaan)
dimana pertimbangan dari Konsorsium TERLAPOR II dan
TERLAPOR III dalam menetapkan tarif 600 l/d yakni
dikarenakan adanya potensi pelanggan industri dan bersedia
untuk menyesuaikan dengan RFP dengan catatan tidak
merubah tarif dasar. ------------------------------------------------------

- 125 -
SALINAN

5.50. Bahwa perlu untuk TERLAPOR III tegaskan kembali, proses


klarifikasi dan penyesuaian tersebut dilakukan atas dasar
adanya pertanyaan dari TERLAPOR I (in casu Panitia Pengadaan)
dan proses tersebut dilaksanakan masih dalam kerangka
pelaksanaan tender sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan.------------------------------------------------------------------
Terkait dengan Perbedaan Masa Tenggang Pinjaman -----------------------
5.51. Bahwa Tim Investigator dalam poin 31 halaman 26 menyatakan
bahwa TERLAPOR I (in casu Panitia Pengadaan) telah tetap
meluluskan penawaran Konsorsium TERLAPOR II - TERLAPOR
III meski parameter perhitungan keuangan tidak sesuai dengan
yang dipersyaratkan. Dugaan tersebut oleh Tim Investigator
sebagaimana tercantum dalam dokumen Berita Acara Klarifikasi
Dokumen Sampul II yang disampaikan oleh Konsorsium
TERLAPOR II - TERLAPOR III yakni sebagai berikut: ----------------

5.52. Bahwa adapun terkait kondisi masa tenggang selama 2 (dua)


tahun yang diajukan oleh Konsorsium TERLAPOR II -
TERLAPOR III dalam penawarannya, perlu disampaikan kembali
perihal karakteristik proyek kerja sama ini yang merupakan
kerja sama investasi sebagaimana telah disebutkan sebelumnya,
bahwa keterangan yang terdapat dalam RFP hanya merupakan
pedoman dasar bagi para peserta tender dalam mengajukan
penawaran. -----------------------------------------------------------------
5.53. Bahwa berdasarkan pemaparan yang telah TERLAPOR III
uraikan sebelumnya bahwa sesuai ketentuan Lampiran 12 RFP,
evaluasi yang dilakukan oleh TERLAPOR I (in casu Panitia
Pengadaan) pada tahap evaluasi Dokumen Penawaran Sampul II

- 126 -
SALINAN

didasarkan pada tarif harga air curah yang diajukan oleh para
peserta tender. Hal ini berarti masa tenggang yang ditawarkan
oleh para peserta tidak termasuk dalam komponen yang
dijadikan sebagai bahan penilaian dalam penilaian evaluasi,
yang berarti bahwa masa tenggang a quo menjadi kebebasan
para peserta tender, terlebih masa tenggang dimaksud
merupakan kenijakan yang telah ditentukan oleh pihak bank
dari masing-masing peserta tender yang akan memberikan
pinjaman. -------------------------------------------------------------------
5.54. Bahwa lebih lanjut, Tim Investigator terlihat gagal dalam
memahami esensi daripada suatu tender, dimana melalui proses
tender, diharapkan calon pengguna barang/jasa mendapatkan
penawaran terbaik dengan kualitas yang baik pula. ----------------
5.55. Bahwa dalam proyek pengadaan air minum sebagaimana
menjadi pokok perkara ini, sudah barang tentu yang menjadi
fokus daripada proses tender ialah untuk menemukan investor
yang mampu memenuhi kebutuhan air minum dengan nilai
investasi pengembalian serendah-rendahnya yang diwujudkan
dalam bentuk tarif air minum. ------------------------------------------
5.56. Bahwa adapun terkait dengan waktu pinjaman, hal tersebut
adalah wilayah pertimbangan komersial masing-masing investor.
Semakin rendah jangka waktu pinjaman berarti semakin sedikit
juga kerugian yang harus dipikul oleh investor terkait dengan
pembayaran bunga, yang pada akhirnya menjadikan tarif yang
Konsorsium TERLAPOR II – TERLAPOR III cukup kompetitif
untuk ditawarkan. --------------------------------------------------------
5.57. Bahwa tindakan Tim Investigator yang mempermasalahkan
jangka waktu pinjaman adalah suatu tindakan yang mengada-
ada serta tidak ada korelasinya dengan penegakan persaingan
usaha yang adil. ----------------------------------------------------------
5.58. Bahwa keberhasilan Konsorsium TERLAPOR II – TERLAPOR III
dalam merumuskan tarif yang rendah dengan jangka waktu
pinjaman yang rendah haruslah dilihat sebagai inovasi maupun

- 127 -
SALINAN

terobosan yang ditawarkan oleh Konsorsium TERLAPOR II –


TERLAPOR III dalam memberikan layanan air minum yang
terjangkau dan berkualitas bagi seluruh masyarakat Kabupaten
Gresik, hal mana tidak mampu diberikan oleh peserta tender
yang lain. -------------------------------------------------------------------
5.59. Bahwa Tim Investigator terlihat jelas telah gagal dalam
mempertimbangkan kepentingan umum dalam investigasi
perkara a quo. -------------------------------------------------------------
5.60. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, bahwa terlihat jelas
bahwa tidak terdapat adanya proses negosiasi maupun tindakan
memfasilitasi yang dilakukan oleh TERLAPOR I (in casu Panitia
Pengadaan) kepada dengan Konsorsium TERLAPOR II –
TERLAPOR III, sehingga dugaan “TERLAPOR I (in casu Panitia
Pengadaan) memfasilitasi penawaran Konsorsium TERLAPOR II –
TERLAPOR III dalam tender” menjadi tidak terbukti dan tidak
berdasar. Oleh karenanya mohon agar Majelis Komisi berkenan
untuk mengenyampingkan seluruh argumentasi yang
disampaikan oleh Tim Investigator dalam LDP. ----------------------
Tuduhan Persekongkolan Dalam LDP Tim Investigator tidak memenuhi
unsur Pasal 22 UU No. 5/1999. ------------------------------------------------
5.61. Bahwa TERLAPOR III dengan ini menolak secara tegas dalil Tim
Investigator dalam LDP yang menyatakan bahwa tindakan PARA
TERLAPOR dalam proses pengadaan Proyek SPAM Giri Tirta
telah memenuhi unsur Pasal 22 UU No. 5/1999. Sebaliknya,
TERLAPOR III membantah hal tersebut dan akan memaparkan
sebaliknya, bahwa LDP Tim Investigator tidak dapat
membuktikan adanya pemenuhan atas unsur-unsur yang
terdapat dalam ketentuan Pasal 22 UU No. 5/1999. ----------------
5.62. Bahwa Pasal 22 UU No. 5/1999 sebagaimana telah diubah
dengan Putusan Mahkamah Konstitusi No. 85/PUUXIV/2016
tanggal 20 September 2016 menyatakan yakni: ---------------------
Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pelaku usaha lain
dan/atau pihak yang terkait dengan pelaku usaha lain untuk

- 128 -
SALINAN

mengatur dan atau menentukan pemenang tender sehingga dapat


mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat.
5.63. Bahwa berdasarkan Peraturan Komisi Pengawas Persaingan
Usaha No. 2 Tahun 2010 tentang Pedoman Pasal 22 Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Persekongkolan
Dalam Tender ("PERKOM 2/2010") yang memaparkan tentang
unsur-unsur utama dari Pasal 22 UU No. 5/1999 adalah sebagai
berikut: ----------------------------------------------------------------------
a. Unsur Pelaku Usaha; -------------------------------------------------
b. Unsur Bersekongkol; -------------------------------------------------
c. Unsur Pelaku Usaha Lain; -------------------------------------------
d. Unsur Mengatur dan/atau Menentukan Pemenang Tender;---
e. Unsur Persaingan Usaha Tidak Sehat. ----------------------------
5.64. Bahwa lebih lanjut, untuk suatu perbuatan/tindakan dapat
dikategorikan telah memenuhi unsur dari Pasal 22 UU No.
5/1999 maka suatu perbuatan/tindakan tersebut haruslah
memenuhi seluruh unsur yang terdapat dalam pasal tersebut.
Dari uraian yang diberikan dalam LDP, terlihat bahwa LDP Tim
Investigator hanya menitikberatkan pada 3 (tiga) permasalahan
utama, yakni: --------------------------------------------------------------
5.64.1. Dugaan post bidding. ------------------------------------------------------
5.64.2. Dugaan perbedaan penawaran Konsorsium TERLAPOR
II - TERLAPOR III dengan RFP. -----------------------------------------
5.64.3. Dugaan TERLAPOR I (in casu Panitia Pengadaan)
memfasilitasi Konsorsium TERLAPOR II - TERLAPOR III.
5.65. Bahwa Analisa Hukum Pemenuhan Unsur-Unsur Pasal 22 UU
No. 5/1999 dalam dugaan pelanggaran Proyek SPAM Giri Tirta
ialah sebagai berikut: -----------------------------------------------------
5.65.1. Unsur Pelaku Usaha --------------------------------------------
Setiap orang perorangan atau badan usaha, baik yang
berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum yang
didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan
dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik
sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian,

- 129 -
SALINAN

menyelenggarakan berbagai kegiatan usaha dalam


bidang ekonomi.
5.65.2. Unsur Bersekongkol --------------------------------------------
Kerja sama yang dilakukan oleh pelaku usaha dengan
pihak lain atas inisiatif siapapun dan dengan cara
apapun dalam upaya memenangkan peserta tender
tertentu.

a. Bahwa Tim Investigator dalam LDP yang


disampaikan telah gagal dalam memaparkan dan
mengemukakan tindakan apa yang dalam proses
pengadaan Proyek SPAM Giri Tirta yang termasuk
dalam unsur bersekongkol. -------------------------------
b. Bahwa adapun berdasarkan PERKOM 2/2010 yang
termasuk dalam tindakan bersekongkol adalah
sebagai berikut: ---------------------------------------------
No. Tindakan Bersekongkol
Berdasarkan Fakta yang Terjadi
PERKOM 2/2010
1. Kerja sama antara dua belah Faktanya, tidak terdapat
pihak atau lebih (TIDAK adanya kerja sama antara
TERPENUHI) Konsorsium TERLAPOR II –
TERLAPOR III.
Segala pernyataan yang
diberikan dalam Berita Acara
Klarifikasi Dokumen Sampul II
adalah bagian daripada proses
tender yang harus diikuti oleh
Konsorsium TERLAPOR II –
TERLAPOR III
2. Secara terang-terangan Faktanya, tidak ada
maupun diam-diam penyesuaian dokumen yang
melakukan tindakan dilakukan oleh Konsorsium
penyesuaian dokumen TERLAPOR II dan TERLAPOR III
dengan peserta lainnya baik penyesuaian dokumen
(TIDAK TERPENUHI) antar peserta lainnya maupun
penyesuaian dokumen dengan
TERLAPOR I (in casu Panitia
Pengadaan). Dokumen yang
Konsorsium TERLAPOR II dan
TERLAPOR III serahkan kepada
TERLAPOR I (in casu Panitia
Pengadaan) tidak pernah
mengalami perubahan,
penyesuaian ataupun adanya

- 130 -
SALINAN

No. Tindakan Bersekongkol


Berdasarkan Fakta yang Terjadi
PERKOM 2/2010
dokumen lain yang
dimasukkan. TERLAPOR III
mensomir Tim Investigator
untuk membuktikan dugaan
tersebut.
3. Membandingkan dokumen Faktanya, tidak ada tindakan
tender sebelum penyerahan untuk membandingkan
(TIDAK TERPENUHI) dokumen tender sebelum
dilaksanakannya penyerahan.
TERLAPOR III mensomir Tim
Investigator untuk
membuktikan dugaan tersebut.
4. Menciptakan persaingan Faktanya, tidak ada upaya
semu (TIDAK TERPENUHI) untuk menciptakan persaingan
semu. TERLAPOR III mensomir
Tim Investigator untuk
membuktikan dugaan tersebut.
5. Menyetujui dan atau Faktanya, tidak ada tindakan
memfasilitasi terjadinya menyetujui atau memfasilitasi
persekongkolan (TIDAK terjadinya persekongkolan yang
TERPENUHI) dilakukan oleh TERLAPOR III
ataupun Konsorsium
TERLAPOR II – TERLAPOR III.
Segala tindakan yang dilakukan
oleh Konsorsium TERLAPOR II -
TERLAPOR III adalah telah
sesuai dengan prosedur
pelaksanaan tender yang
ditetapkan oleh TERLAPOR I (in
casu Panitia Pengadaan).
TERLAPOR III mensomir Tim
Investigator untuk
membuktikan dugaan tersebut.
6. Tidak menolak melakukan Faktanya, tidak ada suatu
suatu tindakan meskipun tindakan apapun yang
mengetahui atau sepatutnya dilakukan oleh Konsorsium
mengetahui bahwa tindakan TERLAPOR II - TERLAPOR III
tersebut dilakukan untuk dalam rangka untuk
mengatur dalam rangka memenangkan tender Proyek
memenangkan peserta tender SPAM Giri Tirta. Segala
tertentu. (TIDAK TERPENUHI) tindakan yang dilakukan oleh
Konsorsium TERLAPOR II -
TERLAPOR III adalah sesuai
dengan prosedur yang telah
ditentukan oleh TERLAPOR I (in
casu Panitia Pengadaan).

- 131 -
SALINAN

No. Tindakan Bersekongkol


Berdasarkan Fakta yang Terjadi
PERKOM 2/2010
TERLAPOR III mensomir Tim
Investigator untuk
membuktikan dugaan tersebut.
7. Pemberian kesempatan Faktanya, tidak ada
eksklusif oleh penyelenggara kesempatan eksklusif yang
tender atau pihak terkait diberikan oleh penyelenggara
secara langsung maupun tender dalam hal ini TERLAPOR
tidak langsung kepada pelaku I (in casu Panitia Pengadaan)
usaha yang mengikuti tender, ataupun pihak terkait lainnya
dengan cara melawan hukum kepada Konsorsium TERLAPOR
(TIDAK TERPENUHI) II dan TERLAPOR III. Bahwa
dalam proses pelaksanaan
tender Proyek SPAM Giri Tirta
telah mengikuti seluruh
rangkaian prosedur yang telah
ditetapkan. Tidak terdapat
sama sekali adanya tindakan
negosiasi atau komunikasi yang
dilakukan diluar ketentuan dan
prosedur yang telah ditetapkan
ataupun melakukan tindakan
yang melanggar aturan tender.
TERLAPOR III mensomir Tim
Investigator untuk
membuktikan dugaan tersebut.

c. Bahwa lebih lanjut TERLAPOR III tegaskan dalam


hal ini bahwa tidak terdapat adanya kerja sama yang
dilakukan antara TERLAPOR I (in casu Panitia
Pengadaan) dengan Konsorsium TERLAPOR II -
TERLAPOR III dalam upaya memenangkan
Konsorsium TERLAPOR II – TERLAPOR III sebagai
pemenang tender. Argumentasi dari Tim Investigator
yang menyatakan kerja sama dilakukan oleh
TERLAPOR I (in casu Panitia Pengadaan) dengan
Konsorsium TERLAPOR II - TERLAPOR III yakni
dengan dimenangkannya Konsorsium TERLAPOR II -
TERLAPOR III walaupun penawaran yang diberikan
berbeda dengan RFP adalah asumsi dari Tim
Investigator yang sama sekali tidak berdasar

- 132 -
SALINAN

sebagaimana telah TERLAPOR III uraikan dalam


pemaparan sebelumnya. Bahwa adanya perbedaan
dalam penawaran adalah kebebasan yang dapat
dikembangkan oleh peserta tender dikarenakan
dokumen RFP dalam proyek kerja sama hanyalah
sebagai acuan dalam penawaran selama komponen
yang menjadi tujuan diadakannya tender tetap
terlaksana. ---------------------------------------------------
d. Bahwa terkait dengan dugaan adanya negosiasi dan
upaya memfasilitasi yang dilakukan oleh TERLAPOR
I (in casu Panitia Pengadaan) melalui proses
klarifikasi adalah tuduhan yang sama sekali tidak
berdasar. Faktanya proses klarifikasi dan evaluasi
adalah proses yang sah dan sesuai dengan prosedur
pelaksanaan tender yang telah ditetapkan oleh
TERLAPOR I (in casu Panitia Pengadaan) selama
tidak ada perubahan terhadap penawaran yang telah
dimasukkan. -------------------------------------------------
e. Bahwa berdasarkan uraian di atas, maka tuduhan
Tim Investigator dalam LDP tidak memenuhi unsur
bersekongkol sebagaimana dimaksud dalam Pasal
22 UU No. 5/1999. -----------------------------------------
5.65.3. Unsur Pihak Lain------------------------------------------------
Para pihak (vertical dan horizontal) yang terlibat dalam
proses tender yang melakukan persekongkolan tender
baik pelaku usaha sebagai peserta tender dan atau
subjek hukum lainnya yang terkait dengan tender
tersebut.

Bahwa sebagaimana diketahui, Tim Investigator tidak


dapat membuktikan adanya persekongkolan tender
antara TERLAPOR I (in casu Panitia Pengadaan) dengan
Konsorsium TERLAPOR II – TERLAPOR III. -----------------
5.65.4. Unsur Mengatur dan/atau Menentukan Pemenang
Tender -------------------------------------------------------------

- 133 -
SALINAN

Suatu perbuatan para pihak yang terlibat dalam proses


tender secara bersekongkol yang bertujuan untuk
menyingkirkan pelaku usaha lain sebagai pesaingnya
dan/atau untuk memenangkan peserta tender tertentu
dengan berbagai cara.
Pengaturan dan atau penentuan pemenang tender
tersebut antara lain dilakukan dalam hal penetapan
kriteria pemenang, persyaratan teknik, keuangan,
spesifikasi, proses tender, dan sebagainya.

a. Bahwa dalam LDP yang disampaikan oleh Tim


Investigator, sama sekali tidak memberikan
argumentasi atau mendalilkan adanya proses untuk
mengatur atau menentukan pemenang tender. Tidak
terdapat adanya dalil dari Tim Investigator yang
menyatakan bahwa dalam proses tender Proyek
SPAM Giri Tirta PARA TERLAPOR telah melakukan
upaya pengaturan terhadap penetapan kriteria
pemenang, persyaratan Teknik, keuangan,
spesifikasi, proses tender dan sebagainya. -------------
b. Bahwa dalil Tim Investigator yang mengkategorikan
adanya perbedaan penawaran dengan dokumen RFP
sebagai tindakan mengarahkan, mengatur dan/atau
menentukan pemenang adalah sangat tidak
berdasar dan terlalu terburu-buru dalam mengambil
kesimpulan tanpa memahami secara keseluruhan
dasar dari dilaksanakannya suatu proses
pengadaan. Sebagaimana telah TERLAPOR III
paparkan sebelumnya bahwa dokumen RFP
hanyalah sebagai acuan dalam proyek kerja sama
selama tujuan dari kerja sama tetap dapat
terlaksana. ---------------------------------------------------
c. Bahwa oleh karenanya dugaan tindakan
persekongkolan dalam tender yang dituduhkan oleh
Tim Investigator sama sekali tidak memenuhi unsur
dalam pasal 22 UU No. 5/1999. --------------------------

- 134 -
SALINAN

5.65.5. Unsur Persaingan Usaha Tidak Sehat ----------------------


Persaingan antar pelaku usaha dalam menjalankan
kegiatan produksi dan atau pemasaran barang dan atau
jasa yang dilakukan dengan cara tidak jujur atau
melawan hukum atau menghambat persaingan usaha.

a. Berdasarkan Bab IV poin 4.3. PERKOM 10/2010


yang menjelaskan terkait dengan “Dampak
Persekongkolan dalam Tender” halaman 12, Pasal 22
UU No. 5/1999 menggunakan pendekatan rule of
reason yang artinya harus ada bukti kerugian atau
persaingan usaha tidak sehat yang ditimbulkan dari
pelanggaran yang dituduhkan. Namun dalam
perkara ini, Tim Investigator sama sekali tidak
memaparkan dalil terkait adanya dampak dari
persekongkolan atau persaingan usaha tidak sehat
yang dituduhkan terhadap PARA TERLAPOR.
Adapun dampak persekongkolan yang harus
terpenuhi sebagaimana dijelaskan dalam PERKOM
2/2010 yakni sebagai berikut: ---------------------------
No Dampak Persaingan Usaha Fakta yang Terjadi
Tidak Sehat dalam Tender
Berdasarkan Bab IV poin
4.3 PERKOM 2/2010.
1. Konsumen atau pemberi Faktanya, harga penawaran
kerja membayar harga yang dari Konsorsium TERLAPOR
lebih mahal daripada yang II - TERLAPOR III merupakan
sesungguhnya. (TIDAK harga terendah sesuai
TERPENUHI) dengan penawaran Dokumen
Sampul II (Keuangan)
dibandingkan dengan
peserta lain terlepas
diberlakukannya kebijakan
tarif diskon atau tidak.
2. Barang atau jasa yang Faktanya, kualitas Pekerjaan
diperoleh (baik dari sisi yang ditawarkan oleh
mutu, jumlah, waktu, Konsorsium TERLAPOR II -
maupun nilai) seringkali TERLAPOR III melebihi
lebih rendah dari yang akan standar yang dimuat dalam
diperoleh. (TIDAK RFP dari segi penyerapan air
TERPENUHI) curah.
3. Terjadi hambatan pasar bagi Faktanya, tidak ada

- 135 -
SALINAN

No Dampak Persaingan Usaha Fakta yang Terjadi


Tidak Sehat dalam Tender
Berdasarkan Bab IV poin
4.3 PERKOM 2/2010.
peserta potensial yang tidak hambatan pasar karena
memperoleh kesempatan Konsorsium TERLAPOR II -
untuk mengikuti dan TERLAPOR III sama sekali
memenangkan tender. tidak menghalangi peserta
(TIDAK TERPENUHI) lain untuk mengikuti proses
tender sampai dengan
selesai. Dalam proses tender
keberadaan Konsorsium
TERLAPOR II - TERLAPOR III
juga tidak menghambat
peserta lainnya dalam
mengikuti tender.
4. Nilai proyek (untuk tender Faktanya, nilai penawaran
pengadaan jasa) menjadi tarif air curah yang
lebih tinggi akibat mark-up ditawarkan oleh Konsorsium
yang dilakukan oleh pihak- TERLAPOR II - TERLAPOR III
pihak yang bersekongkol. lebih rendah dari penawaran
(TIDAK TERPENUHI) yang ditawarkan oleh peserta
lainnya. Dengan demikian
rendahnya tarif air curah
yang ditawarkan oleh
Konsorsium TERLAPOR II -
TERLAPOR III justru akan
memberikan efisiensi usaha
dan menguntungkan
TERLAPOR I (in casu Panitia
Pengadaan).

b. Bahwa berdasarkan uraian di atas, terlihat jelas


bahwa dugaan pelanggaran yang dituduhkan oleh
Tim Investigator tidak memenuhi unsur usaha
persaingan tidak sehat. Hal ini dikarenakan dalam
proses pelaksanaan tender Proyek SPAM Giri Tirta
sama sekali tidak menimbulkan dampak dari adanya
upaya persaingan tidak sehat sebagaimana
dinyatakan dalam PERKOM 10/2010. -----------------
c. Bahwa lebih lanjut, guna membuktikan adanya
suatu persekongkolan, sudah barang tentu perlu
dilakukan upaya investigasi yang komprehensif
untuk memastikan bahwa terdapat pelanggaran

- 136 -
SALINAN

untuk bekerja sama mengatur, merubah atau


menyesuaikan dokumen tender atau dokumen
penawaran dan tidak semata-mata hanya
membandingkan antara RFP dengan fakta yang
terjadi. --------------------------------------------------------
d. Bahwa adapun sebagai contoh adanya suatu
investigasi yang komprehensif terkait dengan
pembuktian terhadap tindakan persekongkolan
dalam tender, Komisi Pengawas Persaingan Usaha
dalam Putusan Perkara Nomor: 05/KPPU-L/2018
tertanggal 9 April 2019 yang memutus tindakan
persekongkolan berdasarkan pembuktian melalui
adanya kesamaan IP address dan metadata dari
perangkat yang digunakan oleh para pihak yang
bersekongkol dalam pembuatan dokumen
penawaran. Adapun pertimbangan Majelis Komisi
dalam memutus persekongkolan tersebut yakni
dalam kutipan pertimbangan atas Putusan Perkara
Nomor: 05/KPPU-L/2018 sebagai berikut: -------------
Pertimbangan Majelis Komisi Komisi Pengawas
Persaingan Usaha dalam Putusan Perkara 05/KPPU-
L/2018 sebagaimana diakses melalui
http://putusan.kppu.go.id/ ----------------------------------------

- 137 -
SALINAN

e. Bahwa merujuk pada pertimbangan Majelis Komisi


dalam putusan di atas, terlihat bahwa perlu suatu
tindakan investigasi yang komprehensif untuk
membuktikan adanya suatu persekongkolan. Dalil
adanya persekongkolan yang terbukti dengan
adanya kesamaan IP Adress dan metadata menjadi
bukti bahwa tim Investigator dalam perkara tersebut
telah melakukan upaya investigasi secara mendalam
dan profesional guna membuktikan adanya
persekongkolan tersebut. ----------------------------------
f. Bahwa sebaliknya, Tim Investigator dalam perkara a
quo sama sekali tidak melakukan upaya investigasi
yang sama dengan perkara yang kami jadikan
rujukan tersebut dimana dalam perkara a quo, Tim
Investigator memeriksa perkara dengan tidak

- 138 -
SALINAN

seksama, terlebih menyertakan bukti-bukti yang


dapat membuktikan adanya persekongkolan yang
dilakukan oleh TERLAPOR I (in casu Panitia
Pengadaan) dengan Konsorsium TERLAPOR II -
TERLAPOR III. Sangat disayangkan Tim Investigator
hanya berfokus pada adanya perbedaan RFP dengan
Konsorsium TERLAPOR II - TERLAPOR III
sampaikan dalam proses tender, hal mana sangat
sumir dan tidak berdasar hukum. ----------------------
5.66. Bahwa lebih lanjut, mempertimbangkan rumusan Pasal 22 UU
No. 5/1999 dimana rumusan tersebut secara umum dikenal
dengan pendekatan rule of reason, maka suatu investigasi yang
mendalam menjadi sangat penting untuk menentukan bilamana
pelanggaran tersebut dapat mengakibatkan persaingan usaha
tidak sehat. ----------------------------------------------------------------
Faktanya, Tim Investigator tidak mampu menguraikan unsur
dapat mengakibatkan persaingan usaha tidak sehat dalam LDP
yang disusunnya, termasuk dalam hal ini fakta-fakta hukum
yang mendasarinya. ------------------------------------------------------
5.67. Bahwa oleh karenanya, berdasarkan fakta-fakta yang telah
diuraikan meupun kajian terhadap pemenuhan unsur dari
Pasal 22 UU No. 5/1999 terkait dugaan pelanggaran yang
dituduhkan oleh Tim Investigator terhadap PARA TERLAPOR
tidak memenuhi unsur bersekongkol, Unsur Mengatur dan/atau
Menentukan Pemenang Tender dan Unsur Persaingan Usaha
Tidak Sehat. Oleh karenanya, dapat disimpulkan bahwa dugaan
pelanggaran yang dituduhkan oleh Tim Investigator tidak
berdasar sehingga mohon agar Majelis Komisi berkenan untuk
menolak seluruh dugaan dari Tim Investigator sebagaimana
dimaksud dalam LDP. ----------------------------------------------------
5.68. Bahwa justru sebaliknya, tindakan Tim Investigator yang
menuduh bahwa PARA TERLAPOR melakukan pelanggaran
Pasal 22 UU No. 5/1999 tersebut berpotensi merugikan

- 139 -
SALINAN

kepentingan umum masyarakat Kabupaten Gresik bilamana


tuduhan tersebut tidak ditanggapi secara seksama dan adil oleh
Majelis Komisi, hal mana juga merupakan amanat Pasal 3 huruf
a UU No. 5/1999. ----------------------------------------------------------
5.69. Bahwa berdasarkan keseluruhan uraian-uraian tersebut di atas,
TERLAPOR III memohon kepada Majelis Komisi untuk berkenan
memutus sebagai berikut: -----------------------------------------------
5.69.1. Menolak LDP untuk seluruhnya; -----------------------------
5.69.2. Menyatakan TERLAPOR III tidak terbukti secara sah
dan meyakinkan melanggar ketentuan Pasal 22 UU No.
5/1999. -----------------------------------------------------------
5.69.3. Menyatakan Konsorsium TERLAPOR II - TERLAPOR III
tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar
ketentuan Pasal 22 UU No. 5/1999. -------------------------
5.69.4. Menyatakan bahwa TERLAPOR III dalam mengikuti
proses pengadaan Proyek SPAM Giri Tirta telah
mematuhi segala prosedur dan ketentuan dalam proses
pengadaan. -------------------------------------------------------
Apabila Majelis Majelis Komisi yang memeriksa dan memutus perkara
a quo berpendapat lain, maka kami mohon putusan yang seadil-
adilnya (ex aequo et bono). -------------------------------------------------------
6. Menimbang bahwa setelah berakhirnya jangka waktu Pemeriksaan
Pendahuluan, Komisi menerbitkan Keputusan Komisi Nomor
17/KMK/Kep/II/2021 tentang Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor
15/KPPU-L/2020 tertanggal 22 Februari 2021 (vide Bukti A45). ---------
7. Menimbang bahwa Jangka Waktu Pemeriksaan Lanjutan Perkara
Nomor 15/KPPU-L/2020 terhitung sejak tanggal 22 Februari 2021
sampai dengan tanggal 21 Mei 2021 dan dapat diperpanjang paling
lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal 24 Mei 2021
sampai dengan tanggal 06 Juli 2021 (vide Bukti A45). ---------------------
8. Menimbang bahwa dalam Sidang Majelis Komisi yang dinyatakan
terbuka untuk umum, Majelis Komisi telah melakukan pemeriksaan
terhadap: ---------------------------------------------------------------------------

- 140 -
SALINAN

8.1. Saksi Saudara Firman Direktur Pengembangan PT Potum


Mundi Infra Nusantara (vide Bukti B5). ------------------------------
8.2. Saksi Saudara Rendy Wahyu Prasetio selaku Business
Development Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana – Manila
Water Company, Inc (vide Bukti B6). ---------------------------------
8.3. Saksi Saudara Erry Koentjoro selaku Staf PT Medco Gas
Indonesia (vide Bukti B8). ----------------------------------------------
8.4. Saksi Saudari Dhita Tri Aprilia Ningrum selaku Business
Development Manager PT Yunnan Water Utilities Indonesia
(vide Bukti B8). -----------------------------------------------------------
8.5. Saksi Saudara Mochammad selaku Direktur Utama PDAM Giri
Tirta Gresik Periode 2010-2018 (vide Bukti B10). ------------------
8.6. Saksi Saudara Drs. Siswadi Aprilianto, M.M. selaku Plt.
Direktur Utama PDAM Giri Tirta Gresik Periode 15 Mei 2018-
26 Oktober 2018 (vide Bukti B11). ------------------------------------
8.7. Saksi Saudara Henneko Poerwanto selaku Manager Penjualan
PT Boma Bisma Indra (Persero) (vide Bukti B12). ------------------
8.8. Saksi Saudara Ir. H. Syamsul Hidayat selaku Anggota Badan
Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum
(BPPSPAM) (vide Bukti B13). -------------------------------------------
8.9. Saksi Saudara Monhilal selaku Sekretaris Badan Peningkatan
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM)
(vide Bukti B14). ---------------------------------------------------------
8.10. Saksi Saudara Ir. Budi Sutjahjo, M.T. selaku Tenaga Ahli
Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air
Minum (BPPSPAM) (vide Bukti B15). ---------------------------------
8.11. Saksi Saudara Ir. Oni Hartono selaku Konsultan PT Perancang
Adhinusa (vide Bukti B16). ---------------------------------------------
8.12. Saksi Saudari Siti Nursanti selaku Konsultan PT Perancang
Adhinusa (vide Bukti B18). ---------------------------------------------
8.13. Saksi Saudara Drs. Effendi Mansur, CES selaku Advisor Badan
Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum
(BPPSPAM) (vide Bukti B19). -------------------------------------------

- 141 -
SALINAN

8.14. Saksi Saudari Yulin Darwati selaku Kepala Bagian Keuangan


PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik Jawa Timur (vide Bukti
B21).------------------------------------------------------------------------
8.15. Saksi Saudara Tauhid Kurniawan Direktur Pengembangan
Bisnis PT Pembangunan Perumahan Infrastruktur (vide Bukti
B22).------------------------------------------------------------------------
8.16. Saksi Saudara Gratianus Arya Nugraha Legal Manager PT
Pembangunan Perumahan Infrastruktur (vide Bukti B23). -------
8.17. Ahli Hukum Persaingan Usaha, Saudari Fully Handayani, S.H.,
M.Kn. selaku Dosen Fakultas Hukum Universitas Indonesia
(vide Bukti B24). ---------------------------------------------------------
8.18. Ahli Pengadaan Barang/Jasa, Saudara Achmad Zikrullah dari
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)
(vide Bukti B25). ---------------------------------------------------------
8.19. Ahli Hukum di Bidang Pengadaan Barang/Jasa, Sdr. Sabela
Gayo, Ph.D., S.H., M.H. (vide Bukti B26). ----------------------------
8.20. Pemeriksaan Setempat di Lokasi IPA yang berada di Desa
Sidomukti, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik (vide Bukti
B27).------------------------------------------------------------------------
8.21. Ahli Hukum di Bidang Pengadaan Barang/Jasa dan Hukum
Perusahaan, Sdr. Prof. Dr. Lucianus Budi Kagramanto, S.H.,
M.H.selaku Dosen Fakultas Hukum di Universitas Airlangga
Surabaya (UNAIR) (vide Bukti B28). ----------------------------------
8.22. Ahli Pertanahan, Saudara Dading Wiria Kusuma, S.ST., selaku
Kepala Seksi Pengadaan Tanah dan Pengembangan di Kantor
Pertanahan Kabupaten Gresik (vide Bukti B29). -------------------
8.23. Saudari Siti Aminatus Zariyah selaku Direktur Utama
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Giri Tirta Kabupaten
Gresik sebagai Terlapor I (Vide Bukti B30); --------------------------
8.24. Saudara Ghea Swastika Dwiputra selaku Kepala Divisi
Investasi PT PP Infrastruktur mewakili Direktur Utama PT
Pembangunan Perumahan (Persero), Tbk. sebagai Terlapor II
(vide Bukti B31). ---------------------------------------------------------

- 142 -
SALINAN

8.25. Saudara Iwan Sulistiyo selaku Manager Pengembangan Usaha


PT Krakatau Tirta Industri mewakili Direktur Utama PT
Krakatau Tirta Industri sebagai Terlapor III (vide Bukti B32). ----
9. Menimbang bahwa pada tanggal 22 Juni 2021, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda pemeriksaan alat
bukti berupa surat dan/atau dokumen baik yang diajukan oleh pihak
Investigator maupun pihak Terlapor (vide Bukti B33). ---------------------
10. Menimbang bahwa pada tanggal 01 Juli 2020, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Penyampaian
Kesimpulan tertulis dan/atau Paparan Hasil Persidangan yang
diajukan baik dari pihak Investigator maupun pihak Terlapor (vide
Bukti B34). -------------------------------------------------------------------------
11. Menimbang bahwa Investigator menyerahkan Kesimpulan Hasil
Persidangan yang pada pokoknya memuat hal-hal sebagai berikut (vide
bukti I4): ----------------------------------------------------------------------------
11.1. IDENTITAS TERLAPOR I. -----------------------------------------------
11.1.1. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Giri Tirta
Kabupaten Gresik. ------------------------------------------
Alamat: -------------------------------------------------------
Jl. Raya Permata Nomor 7, Perum Graha Bunder
Asri Kebonmas. ---------------------------------------------
Kabupaten Gresik - Jawa Timur 61124. ----------------
Telp. 031-3956337, 031-3956338 Fax. 031-
3956353. -----------------------------------------------------
11.1.2. Bahwa Terlapor I didirikan berdasarkan Peraturan
Daerah (“PERDA”) Kabupaten Gresik Nomor 13
Tahun 1978 Tentang Pendirian Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM) Kabupaten Daerah Tingkat II
Gresik. PERDA tersebut diperbaharui dengan
PERDA Nomor 4 Tahun 1986 dan selanjutnya pada
tahun 2013 diperbaharui kembali dengan PERDA
Nomor 14 Tahun 2013. ------------------------------------

- 143 -
SALINAN

11.1.3. Bahwa dalam rangka pelaksanaan pengadaan


(tender), Terlapor I menerbitkan Surat Keputusan
Nomor: 690/39/437.82.300/SK/2017 tertanggal 6
Oktober 2017 tentang Panitia Pengadaan Proyek
Kerjasama Pengusahaan Badan Usaha Dalam
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Dengan Kapasitas 1.000 Liter/Detik (“Panitia
Pengadaan”). Adapun sususan Panitia Pengadaan
yang ditugaskan oleh Terlapor I adalah sebagai
berikut: -------------------------------------------------------

No Nama Jabatan

1 Harisun Awali, ST, MT Ketua I (merangkap anggota)

2 Syaiful Hadi, SE Sekretaris (merangkap anggota)

3 Yunus Amin, SE Anggota

4 Imron, SH Anggota

5 M. Zakaria, Spd, MM Anggota

6 Suwono, ST Anggota
7 Yulin Darwati, SE Anggota
8 Nurul Hidayati Anggota
9 Sulis Sefiati, Spd Anggota

11.1.4. Bahwa selanjutnya pada tanggal 9 Maret 2018,


Terlapor I menerbitkan Surat Keputusan Nomor:
690/12/437.82.303/SK/2018 tertanggal 9 Maret
2018 tentang Perubahan Keputusan Direksi PDAM
Giri Tirta Kabupaten Gresik No.
690/39/437.82.300/SK/2017 tertanggal 6 Oktober
2017 tentang Panitia Pengadaan Proyek Kerjasama
Pengusahaan Badan Usaha Dalam Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum Dengan Kapasitas
1.000 Liter/Detik. ------------------------------------------

- 144 -
SALINAN

11.1.5. Adapun sususan Panitia Pengadaan yang ditugaskan


oleh Terlapor I adalah sebagai berikut: -----------------

No Nama Jabatan
1 Harisun Awali, ST, MT Ketua I (merangkap anggota)

2 Yulin Darwati, SE Sekretaris (merangkap anggota)

3 Imron, SH Anggota

4 M. Zakaria, Spd, MM Anggota

5 Suwono, ST Anggota

6 Nurul Hidayati Anggota


7 Sulis Sefiati, Spd Anggota

(vide, Bukti C1, C3) -------------------------------------------------------


11.2. IDENTITAS TERLAPOR II ----------------------------------------------
11.2.1. PT Pembangunan Perumahan (Persero), Tbk. -----------
Alamat: ---------------------------------------------------------
Plaza PP - Gedung Wisma Subiyanto. ---------------------
Jl. Letjend. TB Simatupang Nomor 57. -------------------
Pasar Rebo - Jakarta 13760. -------------------------------
Telp: (021) 840 3902 Fax: (021) 840 3992. --------------
11.2.2. Bahwa Terlapor II semula berbentuk N.V.
Pembangunan Perumahan, yang merupakan hasil
peleburan suatu Perusahaan Bangunan bekas milik
Bank Industri Negara yang didirikan berdasarkan
Akta No. 48 tanggal 26 Agustus 1953 dari Raden Mr.
Soewandi Notaris di Jakarta (Bank Industri Negara
kemudian dilebur menjadi Bank Pembangunan
Indonesia), dan selanjutnya berdasarkan Undang-
Undang No.19 PRP Tahun 1960 dilebur ke dalam
P.N.Pembangunan Perumahan, suatu Perusahaan
Negara yang didirikan berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 63 Tahun 1961 tanggal 29 Maret
1961 tentang Pendirian Perusahaan Negara

- 145 -
SALINAN

Pembangunan Perumahan, yang telah diumumkan


dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No.
84/1961, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia No. 2218. -----------------------------------------
11.2.3. Bahwa selanjutnya berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 39 Tahun 1971 tentang Pengalihan
Bentuk Perusahaan Negara (PN) Pembangunan
Perumahan Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero),
yang telah diumumkan dalam Lembaran Negara
Republik Indonesia No. 50 tahun 1971, bentuk
Perusahaan Negara Pembangunan Perumahan diubah
menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan didirikan
dengan Akta Perseroan Terbatas PT Pembangunan
Perumahan No. 78 tanggal 15 Maret 1973 Jo. Akta
Perubahan No. 247 tanggal 21 Maret 1974, keduanya
dibuat di hadapan Kartini Muljadi, S.H., Notaris di
Jakarta (“Akta Pendirian”), yang telah mendapat
pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik
Indonesia berdasarkan Keputusannya No.
Y.A.5/105/2 tanggal 30 Maret 1974, didaftarkan di
Pengadilan Negeri Jakarta pada tanggal 3 April 1974,
di bawah No. 1186 dan 1187; dan diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No. 48 tanggal 14
September 1974, Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia No. 249/1974. -----------------------------------
11.2.4. Bahwa Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami
beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No.
67 tanggal 28 Desember 2016 dibuat di hadapan
Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta dalam rangka
peningkatan modal dasar dan modal disetor. Akta
perubahaan ini telah mendapatkan persetujuan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-
0025609.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 28 Desember

- 146 -
SALINAN

2016, didaftarkan dalam Daftar Perseroan dengan No.


AHU- 0157078.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 28
Desember 2016. ---------------------------------------------
11.2.5. Bahwa ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama
meliputi jasa konstruksi, realti (pengembang) dan
properti, pracetak, peralatan, dan investasi di bidang
infrastruktur dan energi. -----------------------------------
(vide, Bukti C22, C23)----------------------------------------------------
11.3. IDENTITAS TERLAPOR III.----------------------------------------------
11.3.1. PT Krakatau Tirta Industri. ---------------------------------
Alamat: ---------------------------------------------------------
Jl. Ir. Sutami Kebonsari Citangkil, Cilegon 42442. -----
Telp: (0254) 311 206, 310 346 Fax: (0254) 311207. ---
Gedung Krakatau Steel. -------------------------------------
Jl Gatot Subroto Kav 54 lt VIII Jakarta Selatan 12950.
Telp: (021) 522 1249 Fax: (021) 522 1249. --------------
11.3.2. Bahwa identitas Terlapor III dicantumkan
berdasarkan dokumen tender yang didapat dalam
proses penyelidikan dimana tersebut pihak yang
berkonsorsium dengan Terlapor II adalah PT Krakatau
Tirta Indonesia seperti yang termuat dalam dokumen:
Persetujuan Penunjukan Daftar Pendek
Prakualifikasi; Penetapan Daftar Pendek
Prakualifikasi; Berita Acara Evaluasi Dokumen
Prakualifikasi; Pengumuman Hasil Evaluasi Dokumen
Prakualifikasi; Undangan Pengambilan Dokumen RfP;
Undangan Klarifikasi Dokumen Sampul I; Nilai
Passing Grade Dokumen Penawaran Sampul I; Berita
Acara Evaluasi Dokumen Sampul I,; Permohonan
Persetujuan Hasil Evaluasi Dokumen Sampul 1;
Persetujuan Hasil Evaluasi Sampul I; Pengumuman
Evaluasi Sampul I; Undangan Pembukaan Sampul II;
dan Undangan Klarifikasi Dokumen Sampul II.---------

- 147 -
SALINAN

(vide, Bukti C42-C45,C49,C52,C68,C109-


C111,C113,C115,C116) -----------------------------------------------
11.3.3. Bahwa berdasarkan Keputusan Majelis Komisi dalam
Pemeriksaan Lanjutan, Majelis Komisi merubah
identitas Terlapor III dalam perkara a quo menjadi PT
Krakatau Tirta Industri. Sehingga Terlapor III dalam
perkara a quo adalah PT Krakatau Tirta Industri. ------
(vide, Bukti A45) ----------------------------------------------
11.3.4. Bahwa Terlapor III merupakan badan usaha
berbentuk badan hukum yang didirikan berdasarkan
Akta No. 4 tanggal 28 Februari 1996 dibuat di
hadapan Tuti Setiahati K. Soetoro, S.H., Notaris di
Jakarta. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No. C2-5418.HT.01.01.TH.98 tanggal 27
Mei 1998 dan diumumkan dalam Lembaran Berita
Negara Republik Indonesia No. 4485 tanggal 16 Juni
1998, Tambahan No. 63. -----------------------------------
11.3.5. Bahwa Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami
beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta
No. 04 tanggal 19 Oktober 2017 dibuat di hadapan
Notaris Peni Inggriani, S.H., tentang perubahan
Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi. Akta
perubahan ini telah dilaporkan dan diterima oleh
Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia dalam
Surat Penerimaan No. AHU- AH.01.03-0183290
tanggal 23 Oktober 2017. -----------------------------------
11.3.6. Bahwa ruang Iingkup kegiatan Terlapor III terutama
dalam bidang jasa penyediaan air bersih yang
meliputi pengadaan air baku, mendirikan dan
mengoperasikan instalasi penjernihan air serta
pengadaan barang-barang yang berhubungan dengan
distribusi dan penjernihan air. ----------------------------

- 148 -
SALINAN

(vide, Bukti C24, C25) ----------------------------------------


11.4. KONSORSIUM PT PEMBA NGUNAN PERUMAHAN (PERSERO),
TBK DANPT KRAKATAU TIRTA INDUSTRI (“KONSORSIUM
TERLAPOR II-TERLAPOR III”). -----------------------------------------
11.4.1. Bahwa pada tanggal 10 April 2018, Terlapor II dan
Terlapor III membentuk konsorsium untuk Proyek
Kerjasama Pengusahaan Badan Usaha Dalam
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
dengan Kapasitas 1.000 L/S Pada PDAM Giri Tirta
Kabupaten Gresik, Jawa Timur Tahun 2018. -----------
11.4.2. Bahwa berdasarkan akta pembentukan Konsorsium
Terlapor II - Terlapor III tersebut disepakati antara
lain namun tidak terbatas pada:---------------------------
a. Formasi SPV dan Kepemilikan Equity. -----------------
Apabila memenangkan tender, Terlapor II dan
Terlapor III sepakat akan membentuk Special
Purpose Vehicle (SPV) untuk mempertahankan
kepentingan mereka dalam proyek dengan proporsi
sebagai berikut: --------------------------------------------
1) Terlapor II sebesar 75% (tujuh puluh lima
persen). -------------------------------------------------
2) Terlapor III sebesar 25% (dua puluh lima
persen). -------------------------------------------------
b. Lingkup Tanggung Jawab. -------------------------------
1) Terlapor II: ---------------------------------------------
- Menyusun dokumen pra-kualifikasi dan
tender sesuai dengan ketentuan dari
PJPK/GCA ------------------------------------------
- Selaku Kontraktor Utama ------------------------
- Investasi pengembangan SPAM ------------------
- Financial model ------------------------------------
- DED --------------------------------------------------
- Pengadaan peralatan local------------------------

- 149 -
SALINAN

- Civil and erection work ------------------------------------


- Pekerjaan lain yang terkait dengan
konstruksi -------------------------------------------
- Mendanai (investor) dalam pembangunan
WTP dan infrastruktur pendukungnya sesuai
dengan sharing-equity -----------------------------
2) Terlapor III: --------------------------------------------
- Menyusun dokumen pra-kualifikasi dan
tender sesuai dengan ketentuan dari
PJPK/GCA ------------------------------------------
- Desain (proses engineering) ----------------------
- Financial model ------------------------------------
- DED --------------------------------------------------
- Supply pipa -----------------------------------------
- Pengadaan peralatan local------------------------
- Civil and erection work ------------------------------------
- Pekerjaan lain yang terkait dengan
konstruksi -------------------------------------------
- Mendanai (investor) dalam pembangunan
WTP dan infrastruktur pendukungnya sesuai
dengan sharing-equity ------------------------------------
c. Pimpinan Konsorsium ------------------------------------
Terlapor II dan Terlapor III sepakat menunjuk
Terlapor II sebagai Pimpinan (lead) Konsorsium
dengan proporsi kepemilikan 75% (tujuh puluh lima
persen) dan memberikan kuasa kepada Sdr.
Lukman Hidayat untuk bertindak sebagai
perwakilan resmi Konsorsium Terlapor II - Terlapor
III. ------------------------------------------------------------
Bahwa dalam pratiknya, Konsorsium Terlapor II -
Terlapor III telah menjadi peserta dan menjadi
pemenang dalam Pengadaan Proyek Kerjasama
Pengusahaan Badan Usaha Dalam Pengembangan

- 150 -
SALINAN

Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dengan


Kapasitas 1.000 L/S Pada PDAM Giri Tirta
Kabupaten Gresik, Jawa Timur Tahun 2018. --------
(vide, Bukti C22, C23) -------------------------------------
11.5. OBYEK PERKARA. -------------------------------------------------------
Bahwa obyek perkara a quo adalah Pengadaan Proyek
Kerjasama Pengusahaan Badan Usaha Dalam Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dengan Kapasitas 1.000
L/s pada PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, Jawa Timur
Tahun 2018. --------------------------------------------------------------
11.6. DUGAAN PELANGGARAN.---------------------------------------------------
11.6.1. Bahwa para Terlapor diduga melakukan pelanggaran
ketentuan Pasal 22 Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat (“UU Nomor 5 Tahun
1999”). ---------------------------------------------------------
11.6.2. Bahwa ketentuan Pasal 22 UU Nomor 5 Tahun 1999
sebagaimana telah diubah dalam Putusan Mahkamah
Konstitusi Nomor 85/PUU-XIV/2016 menyatakan: ----
Pasal 22 UU Nomor 5 Tahun 1999
Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pelaku
usaha lain dan/atau pihak yang terkait dengan pelaku
usaha lain untuk mengatur dan/atau menentukan
pemenang tender sehingga dapat mengakibatkan
terjadinya persaingan usaha yang tidak sehat
PERENCANAAN DAN PERSIAPAN ----------------------------------------------
11.7. PRA STUDI KELAYAKAN. -----------------------------------------------
11.7.1. Bahwa dalam rangka kerja sama pengusahaan
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum di
Kawasan Gresik Kota dan Gresik Utara Kabupaten
Gresik, PDAM Kabupaten Gresik sebagai
penyelenggara dan pengelola air minum di Kabupaten
Gresik, pada tahun 2016 telah menyusun Pra Studi
Kelayakan. -----------------------------------------------------

- 151 -
SALINAN

11.7.2. Bahwa berdasarkan Pra Studi Kelayakan tersebut


dapat disimpulkan bahwa kerjasama pengusahaan
pengembangan SPAM dengan Badan Usaha, layak
secara ekonomi dan keuangan dengan
mempertimbangkan aspek lingkungan, kelembagaan
serta aspek hukum dan perundang-undangan. ---------
11.7.3. Bahwa dokumen Pra Studi Kelayakan memberikan
gambaran informasi secara umum tentang lingkup
proyek. Data dan informasi yang ada pada semua
dokumen yang disiapkan oleh Panitia Pengadaan
diharapkan akurat, namun tidak memberi jaminan,
baik yang dinyatakan secara eksplisit ataupun secara
implisit, yang ada di dalam dokumen tersebut. ---------
11.7.4. Bahwa dokumen Pra Studi Kelayakan tersebut telah
dituangkan kedalam Dokumen Permintaan Proposal
(Request for Proposal/RfP) sehingga harus
dipertimbangkan oleh Peserta Lelang sebagai
pedoman untuk mengembangkan Studi Kelayakan
sendiri sebelum menyusun Dokumen Penawaran. -----
(vide, Bukti C13) ----------------------------------------------------------
11.8. PERSETUJUAN PROYEK (5 APRIL 2017). ----------------------------
Bahwa pada tanggal 5 April 2017, Bupati Gresik memberikan
persetujuan terkait Rencana Kerjasama PDAM Giri Tirta
Kabupaten Gresik dengan Pihak Ketiga. -----------------------------
(vide, Bukti C118) --------------------------------------------------------
11.9. MARKET SOUNDING (11 NOVEMBER 2017). ------------------------
11.9.1. Bahwa pada tanggal 11 November 2017, Badan
Peningkatan Penyelenggaran SPAM, Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(“Kementerian PUPR”) menyelenggarakan market
sounding terkait Proyek Kerjasama Badan Usaha
PENGEMBANGAN SPAM Pemanfaatan Bendung

- 152 -
SALINAN

Gerak Sembayat Kapasitas 1.000 L/D PDAM


Kabupaten Gresik. -------------------------------------------
11.9.2. Bahwa market sounding tersebut diselenggarakan di
Hotel Singgasana Kota Surabaya dan dihadiri oleh
para calon investor sebagai berikut: ----------------------
1) PT Dewata Bangun Tirta --------------------------------
2) PT Acuatico Indonesia -----------------------------------
3) PT Adhi Karya (Persero), Tbk ---------------------------
4) PT Adaro Tirta Mandiri ----------------------------------
5) PT Eswareco Tama ---------------------------------------
6) PT Lautan Luas ------------------------------------------
7) PT Meta Adhya Tirta Umbulan -------------------------
8) PT Moya Indonesia ---------------------------------------
9) PT N-Three Indonesia -----------------------------------
10) PT Nusantara Infrastruktur ----------------------------
11) PT Pembangunan Perumahan Infrastruktur --------
12) PT Trimitra Tirta Sarana --------------------------------
13) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk -------------------------
14) PT Sauh Bahtera Samudra -----------------------------
15) PT Tirta Bening Ventura --------------------------------
16) PT Yunnan Water Utilities Indonesia -----------------
17) PT Tata Tirta ----------------------------------------------
18) PT Surya Persada ----------------------------------------
19) PT Vivatech International -------------------------------
20) PT Beswa Indonesia -------------------------------------
21) PT Deerfos Indonesia ------------------------------------
(vide, Bukti C7) ------------------------------------------------
PRA – KUALIFIKASI. --------------------------------------------------------------
11.10. PENGUMUMAN PRA-KUALIFIKASI (9 APRIL 2018). ----------------
11.10.1. Bahwa pada tanggal 9 April 2018, Panitia Pengadaan
mengumumkan prakualifikasi dalam rangka Proyek
Kerjasama Pengusahaan Badan USAHA Dalam
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)

- 153 -
SALINAN

dengan Kapasitas 1.000 L/S Pada PDAM Giri Tirta


Kabupaten Gresik, Jawa Timur Tahun 2018. -----------
Pengumuman tersebut antara lain dimuat di SKH
Kompas dan Jawa Pos pada tanggal 9 April 2018. -----
11.10.2. Bahwa dalam pengumuman tersebut, Panitia
Pengadaan menyampaikan antara lain: ------------------
1) Nama Proyek: --------------------------------------------

Uraian : Proyek Kerjasama Pengusahaan Badan


Usaha Dalam Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum Dengan Kapasitas
1.000 liter/detik
Lokasi : Kabupaten Gresik

Nilai : 790.021.560.000,00 (tujuh ratus sembilan


Investasi puluh miliar dua puluh satu juta lima ratus
enam puluh ribu rupiah)

2) Jadwal Prakualifikasi: -----------------------------------

Pendaftaran dan Pengambilan : 9 - 17 April 08 - 15.00


Dokumen Prakualifikasi 2018 WIB

Penjelasan Prakualifikasi : 18 April 10.00 -


(aanwijzing) 2018 selesai
Batas Akhir Pemasukan : 2 Juni 2018 14.00 WIB
Dokumen

3) Tempat Pendaftaran: -----------------------------------


Tempat pendaftaran di Sekretariat Panitia
Pengadaan Proyek Kerjasama Pengusahaan Badan
Usaha Dalam Pengembangan Sistem Penyediaan
Air Minum (SPAM) dengan Kapasitas 1.000 L/S
Pada PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, Jawa
Timur Tahun 2018. -------------------------------------
Jalan Raya Permata Nomor 7, Perum Graha
Bunder Asri, Kembangan, Suci, Gresik, Kabupaten
Gresik, Jawa Timur. -------------------------------------
4) Tempat Penjelasan Prakualifikasi: --------------------

- 154 -
SALINAN

Tempat Penjelasan Prakualifikasi Kantor Cabang


Gresik Kota, Jalan Raya Jaksa Agung Suprapto
Nomor 41 Gresik - Jawa Timur. -----------------------
5) Persyaratan Pendaftaran: -------------------------------
a. Perusahaan Tunggal: -------------------------------
- Melampirkan SIUP yang masih berlaku. -------
- Membawa Surat Kuasa bermaterai Rp.
6.000,- apabila yang mendaftar bukan
pimpinan perusahaan. ----------------------------
b. Perusahaan Konsorsium: --------------------------
- Melampirkan Perjanjian Konsorsium (MoU)
dengan materai. ------------------------------------
- Membawa Surat Kuasa bermaterai Rp.
6.000,- apabila yang mendaftar bukan
pimpinan perusahaan. ----------------------------
(vide, Bukti C11) ----------------------------------------------
11.11. PENDAFTARAN PESERTA DAN PENGAMBILAN DOKUMEN
PRA-KUALIFIKASI (9 - 17 APRIL 2018). ------------------------------
Bahwa hingga batas waktu pendaftaran yaitu pada tanggal 17
April 2018, Panitia Pengadaan menerima 23 (dua puluh tiga)
perusahaan yang mendaftar yaitu: ------------------------------------
1) PT Adhi Karya (Persero), Tbk --------------------------------------
2) PT Potum Mundi Infranusantara ----------------------------------
3) PT Trimitra Tirta Sarana--------------------------------------------
4) PT Metito Indonesia -------------------------------------------------
5) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk -------------------------------------
6) PT Boma Bisma Indra (Persero) -----------------------------------
7) PT Aetra Air Jakarta -------------------------------------------------
8) PT Moya Indonesia --------------------------------------------------
9) PT Medco Gas Indonesia --------------------------------------------
10) Konsorsium PT. PP – PP. KTI --------------------------------------
11) Konsorsium PT Sucofindoedisi – PT Anugrah Abadi Baru ----
12) PT Bangun Cipta Kontraktor---------------------------------------

- 155 -
SALINAN

13) PT Jaya Teknik Indonesia ------------------------------------------


14) Signfest SDN BHD ---------------------------------------------------
15) PT Mustika Jimbaran Indah ---------------------------------------
16) PT Multikem Suplindo ----------------------------------------------
17) PT Brantas Abipraya (Persero) -------------------------------------
18) PT Tirta Nusantara Sukses -----------------------------------------
19) PT Tirta Indah Alam Sentosa --------------------------------------
20) PT Yunnan Water Utilities Indonesia -----------------------------
21) PT Pakar Cipta Karya -----------------------------------------------
22) Konsorsium PT Trimitra Tirta sarana – Manila Water
Company, Inc -------------------------------------------------------
23) Nippon Koei Co, Ltd -------------------------------------------------
(vide, Bukti C11) ----------------------------------------------------------
11.12. PENJELASAN PRA-KUALIFIKASI (18 APRIL 2018). -----------------
11.12.1. Bahwa pada tanggal 18 April 2018, Panitia
Pengadaan melaksanakan Rapat Penjelasan
Dokumen Pra-Kualifikasi yang bertempat di Kantor
Cabang Gresik KOTA, PDAM Giri Tirta, Jln. JA.
Suprapto Nomor 41 Gresik mulai pukul 10.00 WIB. -
11.12.2. Bahwa penjelasan pra-kualifikasi tersebut dihadiri
oleh: -----------------------------------------------------------
a. 7 (tujuh) Orang Panitia Pengadaan. -------------------
b. 2 (dua) Orang Perwakilan IUWASH. -----------------
c. 22 (dua puluh dua) Perusahaan Calon Peserta
Pra-Kualifikasi, yaitu:----------------------------------
1) PT Adhi Karya (Persero), Tbk ---------------------
2) PT Potum Mundi Infranusantara ----------------
3) PT Trimitra Tirta Sarana --------------------------
4) PT Metito Indonesia --------------------------------
5) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk -------------------
6) PT Boma Bisma Indra (Persero) ------------------
7) PT Aetra Air Jakarta -------------------------------
8) PT Moya Indonesia ---------------------------------

- 156 -
SALINAN

9) PT Medco Gas Indonesia --------------------------


10) Konsorsium PT. PP – PP. KTI ---------------------
11) Konsorsium PT Sucofindoedisi – PT Anugrah
Abadi Baru ------------------------------------------
12) PT Bangun Cipta Kontraktor ---------------------
13) PT Jaya Teknik Indonesia ------------------------
14) Signfest SDN BHD ---------------------------------
15) PT Mustika Jimbaran Indah ---------------------
16) PT Multikem Suplindo-----------------------------
17) PT Brantas Abipraya (Persero) -------------------
18) PT Tirta Nusantara Sukses -----------------------
19) PT Tirta Indah Alam Sentosa ---------------------
20) PT Yunnan Water Utilities Indonesia -----------
21) PT Pakar Cipta Karya------------------------------
22) Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana–Manila
Water Company ------------------------------------
(vide, Bukti C11) ----------------------------------------
11.13. PEMASUKAN DOKUMEN PRA-KUALIFIKASI (2 JUNI 2018).------
Bahwa Panitia Pengadaan menerima 7 (tujuh) dokumen
kualifikasi dari perusahaan peserta, yaitu: --------------------------
No Peserta Tanggal Jam
Konsorsium Potum – Adhi – 31 Mei 10.48
1
Abipraya 2018 WIB
2 Juni 09.15
2 PT Medco Gas Indonesia
2018 WIB
2 Juni 09.22
3 Konsorsium PT PP – PT KTI
2018 WIB
Konsorsium PT Trimitra Tirta
2 Juni 09.40
4 Sarana – Manila Water
2018 WIB
Company
PT Yunnan Water Unitilies 2 Juni 09.50
5
Indonesia 2018 WIB
Konsorsium PT Bangun
2 Juni 10.02
6 Cipta Kontraktor – PT Wijaya
2018 WIB
Karya
Konsorsium PT BBI – PT 2 Juni 12.55
7
Memiontic 2018 WIB

(vide, Bukti C11) ----------------------------------------------------------

- 157 -
SALINAN

11.14. EVALUASI DAN KLARIFIKASI DOKUMEN PRA-KUALIFIKASI (22


- 29 JUNI 2018). ----------------------------------------------------------
Bahwa pada tanggal 29 Juni 2018, Panitia Pengadaan
melakukan evaluasi terhadap dokumen kualifikasi yang
disampaikan peserta tersebut. -----------------------------------------
11.14.1. Evaluasi Administrasi ---------------------------------------
Hasil
No Peserta
Evaluasi
1 Konsorsium Potum – Adhi – Abipraya LULUS
2 PT Medco Gas Indonesia GUGUR
3 Konsorsium PT PP – PT KTI LULUS
Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana –
4 LULUS
Manila Water Company
5 PT Yunnan Water Unitilies Indonesia GUGUR
Konsorsium PT Bangun Cipta Kontraktor –
6 LULUS
PT Wijaya Karya
7 PT Boma Bisma Indra GUGUR

11.14.2. Evaluasi Teknis -----------------------------------------------

No Peserta Nilai
Konsorsium PT Bangun Cipta Kontraktor –
1 82
PT Wijaya Karya (Persero)
Konsorsium PT Pembangunan Perumahan
2 97
(Persero) – PT Krakatau Tirta Indonesia
Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana –
3 77
Manila Water Company, Inc
Konsorsium PT Potum – PT Adhi Karya – PT
4 82
Brantas Abipraya

Note: Passing Grade : 70 --------------------------------------------


(vide, Bukti C11) ---------------------------------------------
11.15. PERSETUJUAN DAFTAR PENDEK PRA-KUALIFIKASI (25 JUNI -
9 JULI 2018). -------------------------------------------------------------
11.15.1. Bahwa pada tanggal 25 Juni 2018, Panitia
Pengadaan mengumumkan perpanjangan waktu
pengumuman hasil Pra-Kualifikasi karena evaluasi
pra-kualifikasi belum selesai. -----------------------------

- 158 -
SALINAN

(vide, Bukti C107) -------------------------------------------


11.15.2. Bahwa pada tanggal 2 Juli 2018, Panitia Pengadaan
mengajukan permohonan kepada Direktur Utama
Terlapor I untuk menunjuk atau menetapkan Daftar
Pendek Peserta Pra-Kualifikasi dengan
merekomendasikan 4 (empat) peserta yang lulus
tahap evaluasi administrasi dan teknis sebagai
berikut: -------------------------------------------------------

No Peserta
Konsorsium PT Bangun Cipta Kontraktor – PT Wijaya
1
Karya (Persero)
Konsorsium PT Pembangunan Perumahan (Persero) – PT
2
Krakatau Tirta Indonesia
Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana – Manila Water
3
Company, Inc
Konsorsium PT Potum – PT Adhi Karya – PT Brantas
4
Abipraya

(vide, Bukti C108) -------------------------------------------


11.15.3. Bahwa pada tanggal 9 Juli 2018, Direktur Utama
Terlapor I memberikan persetujuan daftar pendek
yang diajukan oleh Panitia Pengadaan. Daftar
pendek tersebut adalah sebagai berikut: ---------------
No Peserta Nilai
Konsorsium PT Bangun Cipta Kontraktor – PT
1 82
Wijaya Karya (Persero)
Konsorsium PT Pembangunan Perumahan
2 97
(Persero) – PT Krakatau Tirta Indonesia
Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana – Manila
3 77
Water Company, Inc
Konsorsium PT Potum – PT Adhi Karya – PT
4 82
Brantas Abipraya

(vide, Bukti C109) -------------------------------------------


11.16. PENGUMUMAN DAFTAR PENDEK HASIL EVALUASI DOKUMEN
PRA-KUALIFIKASI (12 JULI 2018). ------------------------------------
11.16.1. Bahwa pada tanggal 12 Juli 2018, Panitia
Pengadaan mengumumkan daftar pendek hasil
evaluasi Dokumen Pra-Kualifikasi sebagai berikut: ---

- 159 -
SALINAN

No Peserta
Konsorsium PT Bangun Cipta Kontraktor – PT Wijaya
1
Karya (Persero)
Konsorsium PT Pembangunan Perumahan (Persero) – PT
2
Krakatau Tirta Indonesia
Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana – Manila Water
3
Company, Inc
Konsorsium PT Potum – PT Adhi Karya – PT Brantas
4
Abipraya

11.16.2. Bahwa dalam pengumuman tersebut, Panitia


Pengadaan menyampaikan bahwa sanggahan dapat
disampaikan sejak tanggal 12 Juli 2018 sampai
dengan 17 Juli 2018 pukul 15.00 WIB. -----------------
(vide, Bukti C110) -------------------------------------------
11.17. PENUTUPAN MASA SANGGAH PRA-KUALIFIKASI (17 JULI
2018). ----------------------------------------------------------------------
Bahwa hingga tanggal 17 Juli 2018, Panitia Pengadaan tidak
menerima sanggahan sama sekali dari peserta yang mengikuti
proses Pra-Kulifikasi. ----------------------------------------------------
(vide, Bukti C11) ----------------------------------------------------------
11.18. PENETAPAN DAFTAR PENDEK HASIL PRA-KUALIFIKASI (19
JULI 2018). ----------------------------------------------------------------
Bahwa pada tanggal 19 Juli 2018, Terlapor I menetapkan
daftar pendek prakualifikasi (peserta yang lulus tahap evaluasi
administrasi, teknis dan Keuangan), yaitu: --------------------------
No Peserta
1 Konsorsium PT Bangun Cipta Kontraktor – PT Wijaya Karya
(Persero)
Alamat:
Tower Gandaria 8 Lt. 27 Unit A & B, Jalan Sultan Iskandar Muda
No. 8, Jakarta Selatan
2 Konsorsium PT Pembangunan Perumahan (Persero) – PT
Krakatau Tirta Indonesia
Alamat:
Plaza PP Lt. 4, Jalan Letjen Simatupang No. 57, Pasar Rebo
Jakarta
3 Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana – Manila Water Company,
Inc
Alamat:

- 160 -
SALINAN

Gedung Menara Karya Lt. 18, Jalan HR. Rasuna Said Blok X-5
Kav 1-2, Jakarta

4 Konsorsium PT Potum – PT Adhi Karya – PT Brantas Abipraya


Alamat:
Equity Tower Lt. 38 SCBD, Jalan Jenderal Sudirman Kav 52 – 53
Lot 9, Jakarta.

(vide, Bukti C111) --------------------------------------------------------


PROSES PELELANGAN. ----------------------------------------------------------
11.19. PERMINTAAN PROPOSAL. ----------------------------------------------
11.19.1. Bahwa pada tanggal 25 Agustus 2018, Terlapor I
mengundang PESERTA yang lulus tahap pra-
kualifikasi (Daftar Pendek) untuk mengambil
Dokumen Permintaan Proposal (Request For
Proposal-RFP). -----------------------------------------------
11.19.2. Bahwa dalam undangan tersebut, Peserta Lelang
diminta untuk menyampaikan Dokumen Penawaran
yang mengacu pada ketentuan yang terdapat dalam
dokumen permintaan proposal (RFP) dan peserta
lelang diberikan hak untuk merancang,
membangun, membiayai, mengoperasikan dan
memelihara Proyek Kerjasama Bussiness to
Bussiness dengan mekanisme Bangun Guna Serah
(Built, Operate, Transfer – BOT). --------------------------
(vide, Bukti C14) ---------------------------------------------
11.19.3. Bahwa pengambilan Dokumen Permintaan Proposal
(Request For Proposal-RFP) dilakukan pada tanggal
25 – 29 Agustus 2018 bertempat di Kantor PDAM
Giri Tirta Kabupaten Gresik, Jalan Raya Permata
Nomor: 7, Perum Graha Bunder Asri-Gresik pada
pukul 08.00 WIB – 15.00 WIB. ---------------------------
11.19.4. Bahwa hingga batas waktu tersebut, peserta yang
mengambil Dokumen Permintaan Proposal (Request
For Proposal-RFP) adalah sebagai berikut: --------------

- 161 -
SALINAN

1) Konsorsium PT Bangun Cipta Kontraktor – PT


Wijaya Karya (Persero);-------------------------------
2) Konsorsium PT Pembangunan Perumahan
(Persero) Tbk – PT Krakatau Tirta Indonesia;-----
3) Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana – Manila
Water Company, Inc; ---------------------------------
4) Konsorsium PT Potum – PT Adhi Karya dan PT
Brantas Abipraya.-------------------------------------
(vide, Bukti C14, C112) -------------------------------------
11.20. RAPAT PENJELASAN (30 AGUSTUS 2018).--------------------------
11.20.1. Bahwa pada tanggal 30 Agustus 2018, Terlapor I
melaksanakan Rapat Penjelasan (aanwijzing) yang
dihadiri oleh seluruh PERWAKILAN Peserta Lelang. --
Dalam rapat penjelasan tersebut disepakati bahwa
pertanyaan disampaikan secara tertulis kepada
Panitia Pengadaan dan diserahkan paling lambat
tanggal 31 Agustus 2018 pukul 13.00 WIB.
Selanjutnya, Panitia Pengadaan akan memberikan
jawaban atas pertanyaan Peserta Lelang melalui
Data Room sesuai jadwal. ---------------------------------
11.20.2. Bahwa pada tanggal 30 Agustus 2018, Panitia
Pengadaan dan Peserta Lelang melaksanakan
kunjungan lokasi dengan hasil sebagai berikut: ------
a. Rencana Intake di Desa Sidomukti – Kecamatan
Bungah; ------------------------------------------------
b. Rencana IPA – di Desa Mojopuro Gedhe –
Kecamatan Bungah; ----------------------------------
c. Rencana Pengembangan di Desa Melirang –
Kecamatan Bungah; ----------------------------------
d. Rencana Reservoir di Kawasan JIPEE
Kecamatan Manyar; ----------------------------------
e. Jalur Pipa Transmisi, Jalan Raya Bungah –
Dukun (Jalan Kabupaten); --------------------------

- 162 -
SALINAN

f. Jalur Pipa Transmisi, Jalan Raya Manyar –


Sidayu (Jalan Nasional); -----------------------------
g. Jalur Pipa Distribusi Utama (JDU), Jalan Raya
Manyar – Gresik (Jalan Nasional); -----------------
h. Jalur Pipa Distribusi Utama (JDU), Jalan Raya
Manyar – Gresik (Jalan Kabupaten). --------------
11.20.3. Bahwa tanggal 7 September 2018, Panitia
Pengadaan memberikan jawaban atas pertanyaan
Peserta Lelang terhadap Dokumen Permintaan
Proposal (Request For Proposal-RFP). --------------------
(vide, Bukti C14) ---------------------------------------------
11.21. PERUBAHAN DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL (REQUEST
FOR PROPOSAL-RFP).----------------------------------------------------
11.21.1. Perubahan Pertama (7 September 2018). ---------------
a. Jaminan Penawaran (2.2.4.1 huruf c RfP). -------
1) Jaminan penawaran dibuat atas nama
konsorsium. --------------------------------------
2) Jaminan penawaran ditujukan kepada
PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik.----------
3) Jaminan penawaran yang asli diserahkan
kepada Panitia Pengadaan dalam amplop
tersendiri bersamaan dengan pemasukan
dokumen penawaran Sampul 1. --------------
b. Batas Waktu Pemasukan Dokumen Penawaran
(angka 2.3.2RfP) ---------------------------------------
Batas waktu pemasukan dokumen penawaran
diubah menjadi: ---------------------------------------
Hari/ Tanggal : 18 Oktober 2018
Jam : 13.00 WIB
Tempat : Ruang Rapat PDAM Giri Tirta
Kab. Gresik
Jl. Raya Permata Nomor 7,
Perum Bunder Asri, Gresik.
11.21.2. Perubahan Kedua (15 Oktober 2019). -------------------

- 163 -
SALINAN

a. Dokumen Administrasi ------------------------------


Dokumen administrasi merupakan dokumen
yang harus dipenuhi oleh Peserta Lelang dan
apabila salah satu kelengkapan dan keabsahan
persyaratan administrasi tidak dipenuhi oleh
Peserta Lelang, maka Peserta Lelang dinyatakan
GUGUR, Dokumen Administrasi tersebut
adalah: --------------------------------------------------
1) Surat penawaran; -------------------------------
2) Surat Kuasa; -------------------------------------
3) Jaminan Penawaran; ---------------------------
4) Pakta Integritas; ---------------------------------
5) Surat Persetujuan Prinsip Bersyarat
Pendanaan (Offering Letter); -------------------
6) Surat Pernyataan Minat; -----------------------
7) Surat Kerahasian;-------------------------------
8) Surat Pernyataan Persaingan Usaha Yang
Sehat. ---------------------------------------------
b. Metode Komunikasi dengan Panitia Pengadaan
(angka 2.5 RfP) ----------------------------------------
Metode Komunikasi dengan Panitia Pengadaan
sebagaimana telah diadakan perubahan
pertama angka romawi III, diubah menjadi: ------
Terhitung sejak tanggal pemasukan penawaran
sampai dengan penetapan pemenang, setiap
Peserta Lelang yang ingin menghubungi Panitia
Pengadaan berkenaan dengan pelaksanaan
pengadaan ini harus melakukannya secara
tertulis dan disampaikan melalui e-mail:
b2b.pdamgresik@gmail.com dan Tanggapan
Panitia Pengadaan akan disampaikan melalui
Data Room. ---------------------------------------------
c. Kriteria Penilaian (Lampiran 12 RfP)---------------

- 164 -
SALINAN

(vide, Bukti C14) ---------------------------------------------


11.22. PEMASUKAN DAN PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN
SAMPUL I - ADMINISTRASI DAN TEKNIS (18 OKTOBER 2018). -
11.22.1. Bahwa hingga batas akhir pemasukan dokumen
penawaran yaitu tanggal 18 Oktober 2018, Panitia
Pengadaan menerima dokumen penawaran dari
Peserta Lelang sebagai berikut:---------------------------
1) Konsorsium PT Bangun Cipta Kontraktor – PT
Wijaya Karya (Persero); --------------------------------
2) Konsorsium PP - KTI; ----------------------------------
3) Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana – Manila
Water Company, Inc; ----------------------------------
4) Konsorsium PT Potum – PT Adhi Karya dan PT
Brantas Abipraya. --------------------------------------
11.22.2. Bahwa pembukaan dokumen penawaran Peserta
Lelang dilakukan di hadapan seluruh Peserta
Lelang dengan hasil sebagai berikut: --------------------
Peserta Keterangan
Konsorsium PT Bangun Cipta Kontraktor – PT Wijaya
LENGKAP
Karya (Persero)
Konsorsium PT Potum – PT Adhi Karya – PT Brantas
LENGKAP
Abipraya
Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana – Manila Water
LENGKAP
Company, Inc
Konsorsium PP – KTI LENGKAP

(vide, Bukti C14) ---------------------------------------------


11.23. EVALUASI DAN KLARIFIKASI DOKUMEN PENAWARAN
SAMPUL I: ADMINISTRASI DAN TEKNIS (18 OKTOBER - 4
NOVEMBER 2018). ------------------------------------------------------
11.23.1. Bahwa pada tanggal 1 November 2018, Panitia
Pengadaan mengundang para Peserta Lelang untuk
melakukan klarifikasi Dokumen Penawaran Sampul
I (Administrasi dan Teknis) pada tanggal 3 November
2018 dengan jadwal sebagai berikut: --------------------

- 165 -
SALINAN

No Pukul Peserta
1 08.30 Konsorsium Potum – Adhi – Abipraya
Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana –
2 10.00
Manila Water Company, INC
Konsorsium PT Bangun Cipta Kontraktor – PT
3 11.30
Wijaya Karya (Persero)
4 13.30 Konsorsium PP - KTI

11.23.2. Bahwa hasil evaluasi Dokumen Penawaran Sampul I


(Administrasi dan Teknis) adalah sebagai berikut: ----
No Peserta Nilai
1 Konsorsium PT Bangun Cipta Kontraktor – PT 88
Wijaya Karya (Persero)
2 Konsorsium PP - KTI 96
3 Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana – Manila 73
Water Company, INC
4 Konsorsium Potum – Adhi – Abipraya 88

(vide, Bukti C14) --------------------------------------------------------


11.24. PERSETUJUAN HASIL EVALUASI DOKUMEN PENAWARAN
SAMPUL I: ADMINISTRASI DAN TEKNIS (5 NOVEMBER 2018). -
11.24.1. Bahwa pada tanggal 5 November 2018, Panitia
Pengadaan mengajukan permohonan persetujuan
hasil evaluasi Sampul I (Administrasi dan Teknis)
kepada Direktur Utama Terlapor I selaku PJPK. -----
11.24.2. Bahwa atas pemohonan tersebut, pada tanggal 5
November 2018 Direktur Utama Terlapor I selaku
PJPK memberikan persetujuan sesuai hasil
evaluasi yang dilakukan Panitia Pengadaan dan
menyampaikan bahwa dapat dilaksanakan
pembukaan Dokumen Sampul II (Keuangan). --------
(vide, Bukti C14)-------------------------------------------------------
11.25. PENGUMUMAN HASIL EVALUASI DOKUMEN PENAWARAN
SAMPUL I: ADMINISTRASI DAN TEKNIS (6 NOVEMBER 2018). -
11.25.1. Bahwa pada tanggal 6 November 2018, Panitia
Pengadaan mengumumkan hasil evaluasi Sampul I
(Administrasi dan Teknis) berdasarkan Surat PDAM

- 166 -
SALINAN

Giri Tirta Nomor 690/793/BA.PDP/XI/2018 yang


intinya Hasil Evaluasi Peserta Lelang yang
memenuhi nilai passing grade 70 sebagai berikut: --

No Peserta Alamat

1 Konsorsium PT Bangun Cipta Tower Gandaria 8 Lt. 27 Unit A


Kontraktor – PT Wijaya Karya &B
(Persero) Jln Sultan Iskandar Muda No.
8
Jakarta Selatan
3 Konsorsium PT Trimitra Tirta Gedung Menara Karya Lt. 18
Sarana – Manila Water Jln HR. Rasuna Said Blok X-5
Company, Inc Kav 1-2, Jakarta

2 Konsorsium PT Pembangunan Plaza PP Lt. 4


Perumahan (Persero) – PT Jln Letjen Simatupang No. 57
Krakatau Tirta Indonesia Pasar Rebo Jakarta

4 Konsorsium PT Potum – PT Equity Tower Lt. 38 SCBD


Adhi Karya – PT Brantas Jln Jend. Sudirman Kav 52 –
Abipraya 53 Lot 9
Jakarta

(vide, Bukti C14)-------------------------------------------------------


11.26. PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN SAMPUL II: KEUANGAN
(8 NOVEMBER 2018). ---------------------------------------------------
11.26.1. Bahwa pada tanggal 6 November 2018, Panitia
Pengadaan menyampaikan Undangan Pembukaan
Dokumen Penawaran Sampul II kepada para Peserta
Lelang. --------------------------------------------------------
11.26.2. Bahwa pada tanggal 8 November 2018, Panitia
Pengadaan melakukan pembukaan Dokumen
Penawaran Sampul II bertempat di Ruang Rapat
PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, yang hasilnya
adalah sebagai berikut: ------------------------------------

- 167 -
SALINAN

Kenaik
Tarif an Tarif
Nilai IRR
Air Air
No Peserta Investasi Equity
Curah Curah
(Rp) (%)
(Rp/M3) (%/Tah
un)
771.621.000 3.69 ada 14,7
Konsorsium PT Bangun Cipta
.000 0
1 Kontraktor – PT Wijaya Karya
(termasuk
(Persero)
IDC)
Konsorsium Terlapor II - 605.800.000 2.96 ada 15,84
2
Terlapor III .000 2
811.459.000 3.57 ada 8,58
Konsorsium PT Trimitra Tirta
.000 8
3 Sarana – Manila Water
(termasuk
Company, INC
IDC)
Konsorsium Potum – Adhi – 593.746.000 3.44 ada 14,27
4
Abipraya .000 0

(vide, Bukti C14)-------------------------------------------------------


11.27. EVALUASI DAN KLARIFIKASI DOKUMEN PENAWARAN
SAMPUL II: KEUANGAN (21 NOVEMBER 2018). -------------------
11.27.1. Bahwa pada tanggal 19 November 2018, Panitia
Pengadaan mengundang para Peserta Lelang untuk
melakukan klarifikasi Dokumen Penawaran Sampul
II (Keuangan) pada tanggal 21 November 2018
dengan jadwal sebagai berikut: ---------------------------

No Pukul Peserta
1 08.30 Konsorsium Potum – Adhi – Abipraya
Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana –
2 10.00
Manila Water Company, INC
3 11.30 Konsorsium PP - KTI
Konsorsium PT Bangun Cipta Kontraktor –
4 14.00
PT Wijaya Karya (Persero)

11.27.2. Bahwa pada tanggal 27 November 2018, Panitia


Pengadaan mengundang Konsorsium Terlapor II-
Terlapor III untuk melakukan klarifikasi lanjutan
pada tanggal 29 November 2018 pukul 13.00 WIB.
Dalam undangan klarifikasi lanjutan tersebut,

- 168 -
SALINAN

Panitia Pengadaan melampirkan daftar pertanyaan


klarifikasi Dokumen Penawaran Konsorsium
Terlapor II-Terlapor III sebagai berikut: -----------------

(vide, Bukti C14)-------------------------------------------------------


11.28. PERSETUJUAN HASIL EVALUASI DOKUMEN PENAWARAN
SAMPUL II: KEUANGAN (30 NOVEMBER 2018). -------------------
11.28.1. Bahwa pada tanggal 30 November 2018, Panitia
Pengadaan mengajukan permohonan persetujuan
hasil evaluasi Sampul II (Keuangan) kepada
Direktur Utama Terlapor I selaku PJPK
berdasarkan proyeksi keuangan sebagai berikut: ---
Tarif
Peserta (Rp/M
3)
1 Konsorsium PP - KTI 3.185
2 Konsorsium Potum – Adhi – Abipraya 3.440
Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana – Manila
3 3.578
Water Company, INC
Konsorsium PT Bangun Cipta Kontraktor – PT
4 3.690
Wijaya Karya (Persero)

11.28.2. Bahwa atas pemohonan tersebut, pada tanggal 3


Desember 2018 Direktur Utama Terlapor I selaku
PJPK memberikan persetujuan sesuai hasil
evaluasi yang dilakukan Panitia Pengadaan dan

- 169 -
SALINAN

menyampaikan bahwa dapat mengumumkan


kepada para Peserta Lelang melalui Data Room. ------
(vide, Bukti C14)-------------------------------------------------------
11.29. PENETAPAN CALON PEMENANG (11 - 31 DESEMBER 2018). ---
11.29.1. Bahwa pada tanggal 11 Desember 2018, Panitia
Pengadaan mengajukan permohonan persetujuan
usulan calon pemenang lelang sebagai berikut: -----
1) Calon Pemenang Lelang------------------------------
Konsorsium PT Pembangunan Perumahan
(Persero) – PT Krakatau Tirta Industri. -----------
Plaza PP Lt. 4 Jln Letjen Simatupang No. 57
Pasar Rebo Jakarta. ----------------------------------
2) Calon Pemenang Cadangan I -----------------------
Konsorsium PT Potum – PT Adhi Karya – PT
Brantas Abipraya.-------------------------------------
Equity Tower Lt. 38 SCBD, Jln Jend. Sudirman
Kav 52 – 53 Lot 9 Jakarta. --------------------------
11.29.2. Bahwa pada tanggal 31 Desember 2018, Direktur
Utama Terlapor I selaku PJPK menyetujui usulan
calon pemenang lelang yang diajukan oleh Penitia
Pengadaan sebagai berikut: -----------------------------
1) Pemenang Lelang -------------------------------------
Konsorsium PT Pembangunan Perumahan
(Persero) – PT Krakatau Tirta Industri, Plaza PP
Lt. 4 Jln Letjen Simatupang No. 57 Pasar Rebo
Jakarta.-------------------------------------------------
2) Pemenang Cadangan I -------------------------------
Konsorsium PT Potum – PT Adhi Karya – PT
Brantas Abipraya, Equity Tower Lt. 38 SCBD,
Jln Jend. Sudirman Kav 52 – 53 Lot 9 Jakarta. -
(vide, Bukti C14) -------------------------------------------
11.30. PENGUMUMAN PEMENANG (31 DESEMBER 2018). --------------

- 170 -
SALINAN

11.30.1. Bahwa pada tanggal 31 Desember 2018, Panitia


Pengadaan mengumumkan Pemenang Lelang yang
pada pokoknya sebagai berikut: ------------------------

1. Nama Proyek : Proyek Kerjasama Pengusahaan Badan


Usaha Dalam Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum Dengan
Kapasitas 1.000 liter/detik pada PDAM
Giri Tirta Kabupaten Gresik
2. Penanggung Jawab : Direktur Utama PDAM Giri Tirta
Kabupaten Gresik selaku Penanggung
Jawab Proyek Kerjasama (PJPK)
3. Nama Pemenang : Konsorsium PT Pembangunan
Perumahan (Persero) – PT Krakatau
Tirta Industri
Penawaran : Rp. 618.054.000.000,-
Investasi
Opex per-M3 : Rp. 1.052,-
Tarif per-M3 : Rp. 3.185,-
4. Nama Pemenang : Konsorsium Potum – Adhi – Abipraya
Penawaran : Rp. 625.027.000.000,-
Investasi
Opex per-M3 : Rp. 1.663,-
Tarif per-M3 : Rp. 3.440,-

11.30.2. Bahwa dalam pengumuman tersebut, Panitia


Pengadaan juga menyampaikan masa sanggah
selama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak 31
Desember 2018 sampai dengan 5 Januari 2019
pukul 17.00 WIB.------------------------------------------
(vide, Bukti C14)-------------------------------------------------------
11.31. SANGGAHAN (31 DESEMBER 2018 - 5 JANUARI 2019). ---------
11.31.1. Bahwa terdapat 2 (dua) Peserta Lelang yang
mengajukan sanggahan atas pengumuman
pemenang yang disampaikan Panitia Pengadaan,
yaitu: --------------------------------------------------------

- 171 -
SALINAN

No Penyanggah Tanggal
Konsorsium Potum – Adhi –
1 4 Januari 2019
Abipraya
2 Konsorsium BCK – WIKA 4 Januari 2019

11.31.2. Bahwa atas sanggahan tersebut, Direktur Utama


Terlapor I selaku PJPK telah menjawab kepada
masing - masing penyanggah pada tanggal 15
Januari 2019 yang pada pokoknya menolak
sanggahan yang disampaikan oleh Konsorsium
Potum - Adhi - Abipraya dan Konsorsium BCK –
WIKA. --------------------------------------------------------
(vide, Bukti C14)-------------------------------------------------------
FAKTA/TEMUAN LAIN. ----------------------------------------------------------
11.32. TERLAPOR I MELAKUKAN PERUBAHAN NILAI PENAWARAN
KONSORSIUM TERLAPOR II-TERLAPOR III. ------------------------
11.32.1. Bahwa sebagaimana telah diuraikan sebelumnya
bahwa pada tanggal 8 November 2018, Panitia
Pengadaan melakukan proses Pembukaan Dokumen
Penawaran Sampul II (Keuangan) sebagaimana
berikut: -------------------------------------------------------
Tarif
Kenaikan IRR
Nilai Air
Tarif Air Equi
No Peserta Investasi Curah
Curah ty
(Rp) (Rp/M
(%/Tahun) (%)
3)
771.621.00 3.6 ada 14,7
Konsorsium PT Bangun
0.000 90
1 Cipta Kontraktor – PT
(termasuk
Wijaya Karya (Persero)
IDC)
Konsorsium Terlapor II - 605.800.00 2.9 ada 15,8
2
Terlapor III 0.000 62 4
811.459.00 3.5 ada 8,58
Konsorsium PT Trimitra
0.000 78
3 Tirta Sarana – Manila Water
(termasuk
Company, INC
IDC)
Konsorsium Potum – Adhi – 593.746.00 3.4 ada 14,2
4
Abipraya 0.000 40 7

- 172 -
SALINAN

11.32.2. Bahwa selanjutnya pada tanggal 31 Desember 2018,


Panitia Pengadaan mengumumkan pemenang yang
ada pokoknya sebagai berikut: ---------------------------
1. Nama Proyek : Proyek Kerjasama Pengusahaan Badan Usaha Dalam
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Dengan
Kapasitas 1.000 liter/detik pada PDAM Giri Tirta
2. Penanggung Kabupaten
: Direktur Gresik
Utama PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik selaku
Jawab Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK)
3. Nama Pemenang : Konsorsium PT Pembangunan Perumahan (Persero) – PT
Krakatau Tirta Industri
Penawaran : Rp. 618.054.000.000,-
Investasi
Opex per-M3 : Rp. 1.052,-
Tarif per-M3 : Rp.
4. Nama Pemenang : 3.185,-
Konsorsium Potum – Adhi – Abipraya
Penawaran : Rp. 625.027.000.000,-
Investasi
Opex per-M3 : Rp. 1.663,-
Tarif per-M3 : Rp. 3.440,-

11.32.3. Bahwa berdasarkan keterangan Saksi Budi Sutjahjo


selaku Tenaga Ahli BPPSPAM pada pokoknya
menyatakan tarif diskon tidak pernah ada dalam
tender karena yang dipertandingkan adalah tarif
pada saat mulai beroperasi secara komersial. --------
(vide, Bukti B15) ---------------------------------------------
11.32.4. Bahwa berdasarkan keterangan Saksi Yulin Darwati
selaku Sekretaris Panitia a quo pada pokoknya
menyatakan pada saat Pembukaan Dokumen
Sampul II tarif yang diumumkan adalah Rp. 2.962
namun pada saat dilakukan evaluasi terhadap
Dokumen Sampul II tertera tarif dasar Konsorsium
Terlapor II-Terlapor III adalah Rp. 3.185. ---------------
(vide, Bukti B21) ---------------------------------------------
11.32.5. Bahwa berdasarkan keterangan Saksi Gratianus
Arya Nugraha selaku Legal Manager PT
Pembangunan Perumahan Infrastruktur pada
pokoknya menyatakan tarif air curah dalam kontrak
diatur Rp. 3.185 dengan harga diskon menjadi Rp.
2.962. --------------------------------------------------------

- 173 -
SALINAN

(vide, Bukti B23) ---------------------------------------------


11.32.6. Bahwa berdasarkan keterangan Ahli Achmad
Zikrullah selaku Ahli Pengadaan Barang dan Jasa
LKPP pada pokoknya menyatakan penyedia tidak
perlu memberikan dua penawaran tarif yang dapat
membingungkan Panitia, kalau memang sejak awal
penyedia ingin mengatakan tarifnya adalah tarif
diskon maka tidak perlu mencantumkan tarif
lainnya. Seharusnya Panitia konsisten jika sejak
awal sudah menggunakan tarif diskon maka tarif
tersebut yang selanjutnya dievaluasi bukan terhadap
tarif lainnya. ------------------------------------------------
(vide, Bukti B25) ---------------------------------------------
11.32.7. Bahwa berdasarkan keterangan Terlapor I pada
pokoknya menyatakan terdapat 2 (dua) tarif yakni
Rp. 3.185 dan mendapatkan diskon selama satu
tahun sehingga harganya menjadi Rp. 2.962 yang
menjadi keuntungan Terlapor I. -------------------------
(vide, Bukti B30) --------------------------------------------
11.32.8. Bahwa berdasarkan keterangan Terlapor II pada
pokoknya mengakui mengajukan 2 (dua) tarif yakni
Rp. 3.185 dan tarif diskon selama tahun pertama. ---
(vide, Bukti B31) ---------------------------------------------
11.32.9. Bahwa berdasarkan keterangan Terlapor III pada
pokoknya yang mengusulkan tarif diskon adalah
Terlapor II, Terlapor III mengetahui tarif diskon pada
saat sudah penawaran "final". ---------------------------
(vide, Bukti B32) ---------------------------------------------
11.32.10. Bahwa Investigator menilai, Konsorsium Terlapor II-
Terlapor III sengaja mengajukan 2 (dua) tarif dalam
penawarannya sebagai strategi untuk memenangkan
tender a quo. Meskipun strategi penawaran dengan 2
(dua) tarif tidak lazim disampaikan dalam tender

- 174 -
SALINAN

mengingat RfP tidak mengatur mengenai


penyampaian 2 (dua) tarif dan pengumuman dalam
Berita Acara Sampul II hanya menyatakan satu tarif
dari penawaran Konsorsium Terlapor II-Terlapor III
yaitu Rp. 2.962. ---------------------------------------------
11.32.11. Bahwa Investigator menilai Terlapor I tidak
konsisten dengan evaluasi yang dilakukan terhadap
Penawaran Sampul II milik Konsorsium Terlapor II-
Terlapor III karena pada saat Pembukaan Sampul II
diumumkan tarif penawaran Konsorsium Terlapor II-
Terlapor III adalah sebesar Rp. 2.962, namun
selanjutnya yang dievaluasi dan dicantumkan dalam
pengumuman pemenang tender a quo adalah tarif
dasar sebesar Rp3.185 yang tidak pernah
diumumkan dalam Pembukaan Sampul II. ------------
11.32.12. Bahwa dengan demikian, Investigator menyimpulkan
Terlapor I telah menfasilitasi penawaran Konsorsium
Terlapor II-Terlapor III untuk menjadi pemenang
tender a quo. ------------------------------------------------
11.33. PENAWARAN KONSORSIUM TERLAPOR II-TERLAPOR III
MELANGGAR REQUEST FOR PROPOSAL ("RFP"). ------------------
11.33.1. TERKAIT RUANG LINGKUP KERJA SAMA. -------------
a. Bahwa sejak awal Panitia Pengadaan telah
menegaskan ruang lingkup kerja sama
sebagaimana tertuang dalam Request for
Proposal (RfP) yang antara lain menyatakan: ----

- 175 -
SALINAN

b. Bahwa Konsorsium Terlapor II-Terlapor III


menyampaikan penawaran terkait dengan
pembebasan lahan pada pokoknya sebagai
berikut: -------------------------------------------------

c. Bahwa berdasarkan keterangan Saksi Budi


Sutjahjo selaku Tenaga Ahli BPPSPAM pada
pokoknya menyatakan besaran lahan yang
telah ditetapkan dalam RfP harus diikuti karena
ketentuan-ketentuan dalam RfP bersifat
mengikat. ----------------------------------------------
(vide, Bukti B15) ---------------------------------------
d. Bahwa berdasarkan keterangan Saksi Yulin
Darwati selaku Sekretaris Panitia pada
pokoknya menyatakan pencantuman besaran
luas lahan dalam Ruang Lingkup Kerjasama
pada RfP oleh Panitia a quo adalah sebagai
dasar tender aquo. -----------------------------------
(vide, Bukti B21) ---------------------------------------
e. Bahwa berdasarkan keterangan Saksi
Gratianus Arya Nugraha selaku Legal Manager
PT Pembangunan Perumahan Infrastruktur
pada pokoknya menyatakan lahan untuk IPA

- 176 -
SALINAN

sebesar 20.000 m2 tetapi total akumulasi lahan


tetap sama diangka 55.000 m2. -------------------
(vide, Bukti B23) --------------------------------------
f. Bahwa berdasarkan keterangan Ahli Achmad
Zikrullah selaku Ahli Pengadaan Barang dan
Jasa LKPP pada pokoknya menyatakan
dokumen RfP merupakan serangkaian dokumen
yang wajib menjadi pedoman bagi Para Pihak
yang terlibat dalam proses pengadaan dan
mengikat Para Pihak dari awal pemasukan
dokumen penawaran, evaluasi, hingga
penetapan pemenang. Ketika ada penawaran
yang tidak sesuai dengan yang disyaratkan
dalam RfP seharusnya tidak diluluskan. ---------
(vide, Bukti B25) ---------------------------------------
g. Bahwa berdasarkan keterangan Terlapor I pada
pokoknya menyatakan baru mengetahui adanya
perbedaan luas lahan dan harga air curah dari
laporan panitia pengadaan setelah proses lelang
selesai. Panitia melaporkan luasan lahan sudah
sesuai dan harga penawaran terendah. ----------
(vide, Bukti B30) ---------------------------------------
h. Bahwa berdasarkan keterangan Terlapor II pada
pokoknya menyatakan dalam membuat
penawaran yang ditentukan dulu adalah
mencari target IRR yang akan kami peroleh.
Dari nilai output baru dimasukkan nilai tarif,
termasuk tarif diskon, tentunya dengan
memperhatikan spek teknis dan output yang
diminta dalam dokumen RfP, kemudian
setelahnya Terlapor II melakukan optimasi
terhadap luasan lahan dan biaya-biaya Capex
lainnya sehingga total Capex tetap sama. --------

- 177 -
SALINAN

(vide, Bukti B31) ---------------------------------------


i. Bahwa berdasarkan keterangan Terlapor III
pada pokoknya menyatakan terkait lahan,
Terlapor III hanya ditanya kebutuhan lahan
untuk IPA oleh Terlapor II. Terlapor III tidak
mengetahui pembahasan selanjutnya, terkait
lahan tersebut, apakah sudah sesuai atau tidak
memenuhi persyaratan. -----------------------------
(vide, Bukti B32) ---------------------------------------
j. Bahwa Investigator menilai terdapat terdapat
perbedaan sebesar 22.000 m2 antara luas
lahan yang harus dibebaskan sebagaimana
ketentuan RfP dengan penawaran Konsorsium
Terlapor II-Terlapor III. Apabila menggunakan
asumsi harga tanah sebagaimana yang
digunakan dalam penawaran Konsorsium
Terlapor II-Terlapor III, maka terdapat selisih
biaya pembebasan lahan sebesar Rp.
15.850.000.000. merupakan potensi kerugian
yang diterima oleh Terlapor I. Nilai kerugian
akan lebih besar lagi jika menggunakan
penilaian luas lahan sebagaimana dijelaskan
dalam dokumen RfP yaitu sebesar Rp.
79.750.000.000, sedangkan nilai yang
dicantumkan dalam dokumen penawaran
hanya Rp. 21.825.000.000 sehingga terdapat
selisih sebesar Rp. 57.925.000.000. Potensi
kerugian tersebut terjadi karena seharusnya
pada akhir masa konsesi ketika terjadi
penyerahan aset dari Badan Usaha Pelaksana
kepada Terlapor I, aset yang diserahkan hanya
33.500 m2 atau berkurang 22.000 m2 dari yang
seharusnya sebesar 55.000 m2. --------------------

- 178 -
SALINAN

Ketentuan dalam RfP Penawaran Terlapor II dan III


Pembeba
san Lahan sat volu har 37.675. sat volu harga 21.825.
uan me ga 000.00 uan me satuan 000.00
Lahan satu 0 0
untuk 3.00 an
450. 1.350.0 3.00 1.350.0
Intake di m2 m2 450.000
0 000 00.000 0 00.000
Desa
Sidomukti
Lahan
untuk IPA 35.0 450. 20.0 9.000.0
di m2 m2 450.000
00 000 00 00.000
Mojopuro
Gede

Lahan 1.30
untuk 15.0 19.500. 8.00 1.300.0 10.400.
m2 0.00 m2
Reservoir 00 000.000 0 00 000.000
0
di Manyar

Lahan
untuk 2.50 430. 1.075.0 2.50 1.075.0
Reservoir m2 m2 430.000
0 000 00.000 0 00.000
/Booster
di
Melirang

k. Bahwa Investigator menyimpulkan Terlapor I


telah menfasilitasi penawaran Konsorsium
Terlapor II-Terlapor III agar lulus sebagai
pemenang tender a quo, dengan cara sengaja
tetap meluluskan penawaran Konsorsium
Terlapor II-Terlapor III meskipun ruang lingkup
lahan tidak sesuai dengan yang ditetapkan
dalam RfP. ---------------------------------------------
11.33.2. TERKAIT ALOKASI NILAI INVESTASI PEMBEBASAN
LAHAN. -------------------------------------------------------
a. Bahwa sebagai tindak lanjut Rapat Penjelasan
Dokumen Permintaan Proposal/RfP, Survey
Lokasi dan Pertanyaan Peserta yang
disampaikan secara tertulis, Panitia Pengadaan
menyampaikan jawaban antara lain sebagai
berikut: -------------------------------------------------

- 179 -
SALINAN

Berkaitan dengan alokasi untuk pembebasan


lahan tersebut, Terlapor (Konsorsium Terlapor
II-Terlapor III) hanya mengalokasikan sebesar
Rp. 21,83 Milyar sebagaimana berikut: -----------

b. Bahwa berdasarkan keterangan Saksi Budi


Sutjahjo selaku Tenaga Ahli BPPSPAM pada
pokoknya menyatakan semua bersifat mutlak
terutama yang berpengaruh pada besaran
investasi, jadi yang dipertandingkan harus
sesuai dalam RfP. ------------------------------------
(vide, Bukti B15) ---------------------------------------
c. Bahwa berdasarkan keterangan Saksi Yulin
Darwati selaku Sekretaris Panitia aquo pada
pokoknya menyatakan nilai dan luas lahan
tidak menjadi indikator penilaian panitia.
Penilaian dalam dokumen keuangan hanya ada
pada tarif, sebagaimana yang tertuang dalam
RfP. -----------------------------------------------------
(vide, Bukti B21) ---------------------------------------
d. Bahwa berdasarkan keterangan Saksi
Gratianus Arya Nugraha selaku Legal Manager
PT Pembangunan Perumahan Infrastruktur

- 180 -
SALINAN

pada pokoknya menyatakan Nilai investasi pada


dasarnya tidak ada perubahan karena dalam
penawaran kami memasukkan 2 angka yaitu
angka dengan IDC dan angka tanpa IDC,
sehingga dalam perjanjian kerjasama, angka
yang disepakati adalah angka dengan IDC. ------
(vide, Bukti B23) ---------------------------------------
e. Bahwa berdasarkan keterangan Ahli Achmad
Zikrullah, selaku Ahli Pengadaan Barang dan
Jasa LKPP pada pokoknya menyatakan
dokumen RfP merupakan serangkaian dokumen
yang wajib menjadi pedoman bagi Para Pihak
yang terlibat dalam proses pengadaan dan
mengikat Para Pihak dari awal pemasukan
dokumen penawaran, evaluasi, hingga
penetapan pemenang. Ketika ada penawaran
yang tidak sesuai dengan yang disyaratkan
dalam RfP seharusnya tidak diluluskan. ---------
(vide, Bukti B25) --------------------------------------
f. Bahwa berdasarkan keterangan Terlapor I pada
pokoknya menyatakan baru mengetahui adanya
perbedaan luas lahan dan harga air curah dari
laporan panitia pengadaan setelah proses lelang
selesai. Panitia melaporkan luasan lahan sudah
sesuai dan harga penawaran terendah. ----------
(vide, Bukti B30) ---------------------------------------
g. Bahwa berdasarkan keterangan Terlapor II pada
pokoknya menyatakan dalam membuat
penawaran yang ditentukan dulu adalah
mencari target IRR yang akan kami peroleh.
Dari nilai output baru dimasukkan nilai tarif,
termasuk tarif diskon, tentunya dengan
memperhatikan spek teknis dan output yang

- 181 -
SALINAN

diminta dalam dokumen RfP, kemudian


Terlapor II melakukan optimasi terhadap luasan
lahan dan biaya Capex lainnya sehingga total
Capex tetap sama. -----------------------------------
(vide, Bukti B31) ---------------------------------------
h. Bahwa berdasarkan keterangan Terlapor III
pada pokoknya menyatakan terkait lahan,
Terlapor III hanya ditanya kebutuhan lahan
untuk IPA oleh Terlapor II. Terlapor III tidak
mengetahui pembahasan lahan tersebut,
apakah sudah sesuai atau tidak memenuhi
persyaratan. -------------------------------------------
(vide, Bukti B32) ---------------------------------------
i. Bahwa Investigator menilai Terlapor I telah
dengan sengaja tetap meluluskan penawaran
konsorsium Terlapor II-Terlapor III meskipun
nilai investasi lahan tidak sesuai dengan yang
ditetapkan dalam RfP dan juga telah dijelaskan
dalam aanwijzing. ------------------------------------
j. Bahwa dengan demikian Investigator
menyimpulkan, Terlapor I telah menfasilitasi
penawaran Konsorsium Terlapor II-Terlapor III
agar lulus sebagai pemenang tender. --------------
11.34. INTERAKSI TERLAPOR I DENGAN KONSORSIUM TERLAPOR II-
TERLAPOR III. ------------------------------------------------------------
11.34.1. TERKAIT RUANG LINGKUP PEKERJAAN DAN NILAI
PENAWARAN. ------------------------------------------------
a. Bahwa pada tanggal 19 November 2018, Panitia
Pengadaan mengundang Terlapor Konsorsium
Terlapor II-Terlapor III untuk melakukan
klarifikasi Dokumen Sampul 2 yang
dilaksanakan pada tanggal 21 November 2018

- 182 -
SALINAN

di Kantor Terlapor I di Jl Permata Nomor 7


Perum Bunder Asri, Gresik. -------------------------
b. Bahwa berdasarkan Berita Acara Klarifikasi
Dokumen Sampul 2 yang disampaikan oleh
Konsorsium Terlapor II-Terlapor III diketahui
antara lain klarifikasi sebagai berikut: ------------

(vide, Bukti C49) ---------------------------------------


c. Bahwa berdasarkan alat bukti diketahui bahwa
terdapat interaksi antara Konsorsium Terlapor
II-Terlapor III sebagai peserta dengan Terlapor I
(dalam hal ini Panitia Pengadaan) berkaitan
dengan ruang lingkup pekerjaan pada tahap
evaluasi sebagai berikut: ----------------------------
1) Terkait Penyerapan Air Minum Curah. ------
Bahwa berdasarkan Request for Proposal
(RfP) telah ditetapkan ketentuan mengenai
batas penyerapan air minum curah untuk
setiap tahunnya yaitu sebagai berikut:------
- Butir 1.2 Gambaran Singkat Proyek
(halaman 9) -----------------------------------

- 183 -
SALINAN

Rencana pembelian air oleh PDAM


sebesar 1.000 liter/detik, secara rinci,
tahapan penyerapan air curah
sebagaimana pada Lampiran 14

- Butir 2.2.4.2 Sampul II ("Dokumen


Keuangan") --------------------------------

Yang disampaikan dalam Dokumen


Keuangan, meliputi:
a. ….
b. Rencana Penyerapan Air curah
c. …..
Peserta Lelang diharuskan
menggunakan parameter untuk
perhitungan keuangan sebagai berikut:
• …
• Penyerapan air minum curah
sesuai dengan tahapan
penyerapan produksi pada
Lampiran 14

- Butir 5.1 Standar Kinerja


(SPESIFIKASI LAYANAN) --------------

• …
(2)Kuantitas air yang diproduksi
harus memenuhi penyerapan air
minum curah oleh PDAM sesuai
tahapan pada Lampiran 14
- Lampiran 14 (PENYERAPAN AIR
MINUM CURAH)

PENYERAPAN AIR MINUM CURAH


Kapasitas Penyerapan
Kapasitas
Tah Terpasan Air Minum
No Produksi
un g IPA Curah
(m3)
(l/det) (l/det)

1 1 1000 1000 500

2 2 1000 1000 750

3 3 1000 1000 1000

- 184 -
SALINAN

PENYERAPAN AIR MINUM CURAH

… … … … …

ds
dst dst dst dst
t

Bahwa berdasarkan alat bukti diperoleh


fakta bahwa Konsorsium Terlapor II-
Terlapor III menyampaikan rencana
penyerapan air minum curah pada tahun
pertama sebesar 600 l/d. Fakta tersebut
diperkuat dengan bukti Dokumen Berita
Acara Evaluasi Dokumen Penawaran
Sampul II (Keuangan) yang antara lain
menyatakan: -------------------------------------
Bahwa selanjutnya oleh karena penawaran
Konsorsium Terlapor II-Terlapor III tidak
sesuai dengan RfP maka dalam klarifikasi
terdapat negosiasi kondisi jika penawaran
Konsorsium Terlapor II-Terlapor III
disesuaikan dengan persyaratan yang
ditetapkan, yaitu sebagai berikut:------------

- 185 -
SALINAN

Bahwa berdasarkan keterangan Saksi Budi


Sutjahjo selaku Tenaga Ahli BPPSPAM
pada pokoknya menyatakan ketentuan
yang ada dalam RfP harus diikuti secara
mutlak, terutama yang berpengaruh pada
besaran investasi, jadi apa yang
dipertandingkan harus sesuai dalam RfP,
contohnya pompa harus kapasitas sekian
dengan tekanan sekian, pipa model ini dan
kapasitasya sekian, apabila tidak sesuai
maka seharusnya dikurangi nilainya, ada
skornya. ------------------------------------------
(vide, Bukti B15) ---------------------------------
Bahwa berdasarkan keterangan Saksi
Yulin Darwati selaku Sekretaris Panitia a
quo pada pokoknya menyatakan Panitia
menyesuaikan untuk melakukan evaluasi
pada semua peserta, karena semua peserta
banyak yang tidak sesuai juga, misalkan
Konsorsium Potum – Adhi – Abipraya masa
konstruksinya 2 (dua) tahun padahal
seharusnya 1 (satu) tahun. Jadi
penyesuaian itu dilakukan agar kami bisa
membandingkan apple to apple. -------------
(vide, Bukti B21) ---------------------------------
Bahwa berdasarkan keterangan Saksi
Tauhid Kurniawan selaku Direktur
Pengembangan Bisnis PT Pembangunan
Perumahan Infrastruktur pada pokoknya
menyatakan pada saat klarifikasi
pertanyaan Panitia Pengadaan cukup tegas
mempertanyakan “bila…” maka kamipun

- 186 -
SALINAN

juga menjawabnya “bila…” namun ini tidak


terjadi. Jadi ini memang bagian dari
simulasi yang pada saat itu PDAM Gresik
didampingi oleh konsultan. -------------------
(vide, Bukti B22)------------------------------------------
Bahwa berdasarkan keterangan Ahli
Achmad Zikrullah, selaku Ahli Pengadaan
Barang dan Jasa LKPP pada pokoknya
menyatakan dalam tahap klarifikasi tidak
ada negosiasi. Klarifikasi itu hanya untuk
memastikan atau memperjelas tanpa
merubah substansi penawaran. Artinya
panitianya yang tidak konsisten. Kalau
dari awal penyedia maunya tarif diskon
maka seharusnya ya tarif diskon saja
jangan dirubah-rubah. -------------------------
(vide, Bukti B25) --------------------------------
Bahwa berdasarkan keterangan Terlapor I
pada pokoknya menyatakan baru
mengetahui adanya perbedaan luas lahan
dan harga air curah dari laporan panitia
pengadaan setelah proses lelang selesai.
Panitia melaporkan luasan lahan sudah
sesuai dan harga penawaran terendah. -----
(vide, Bukti B30)------------------------------------------
Bahwa berdasarkan keterangan Terlapor II
yang diwakili oleh Ghea Swastika Dwiputra
selaku Kepala Divisi Investasi PT
Pembangunan Perumahan Infrastruktur
pada pokoknya menyatakan tidak
mengikuti klarifikasi untuk sampul II
sehingga tidak dapat menjelaskan terkait
hal tersebut. -------------------------------------

- 187 -
SALINAN

(vide, Bukti B31) ---------------------------------


Bahwa berdasarkan keterangan Terlapor III
pada pokoknya menyatakan dalam
klarifikasi teknis, Terlapor III masih ikut
berdiskusi, namun untuk klarifikasi
komersial berada di Terlapor II sebagai
mayoritas. Terkait perlindungan investasi
dan biaya operasi sehingga pada saat
simulasi keuangan dan harga final berada
di Terlapor II sebagai mayoritas. -------------
(vide, Bukti B32) ------------------------------------------
Bahwa Investigator menilai terdapat
kelebihan rencana penyerapan sebesar 100
L/S di tahun pertama dan 250 L/S
ditahun kedua dalam dokumen penawaran
Konsorsium Terlapor II-Terlapor III.
Kelebihan rencana penyerapan ini akan
merugikan Terlapor I, karena memaksa
Terlapor I untuk menyerap/membeli air
minum curah lebih banyak dari
kemampuan Terlapor I, sebagaimana
tercantum dalam dokumen RfP, mengingat
dokumen RfP tersebut disusun
berdasarkan hasil studi kelayakan
terhadap proyek SPAM ini oleh Konsultan
BPPSPAM dan IUWASH. -----------------------
Bahwa Investigator juga menilai Terlapor I
tidak konsisten dalam melakukan
klarifikasi terhadap penawaran konsorsium
Terlapor II-Terlapor III, dengan melakukan
negosiasi bilamana penawaran
Konsorsium Terlapor II-Terlapor III
disesuaikan dengan nilai penyerapan

- 188 -
SALINAN

sebagaimana diatur dalam RfP. Padahal


tujuan klarifikasi seharusnya untuk
memastikan atau memperjelas penawaran
yang diajukan. -----------------------------------
Bahwa dengan demikian Investigator
menyimpulkan, Terlapor I tidak
melaksanakan klarifikasi penawaran
Konsorsium Terlapor II-Terlapor III dengan
semestinya. --------------------------------------
2) TERKAIT PARAMETER PERHITUNGAN
KEUANGAN. -------------------------------------
Bahwa berdasarkan RfP ditetapkan terkait
parameter perhitungan keuangan dengan
menetapkan sebagai berikut: ----------------

Peserta Lelang diharuskan menggunakan


parameter untuk perhitungan keuangan
sebagai berikut:
• Pembiayaan Investasi menggunakan
Modal Sendiri 30% (tiga puluh persen)
dan pinjaman 70% (tujuh puluh persen)
dengan kondisi masa tenggang 3
tahun, tingkat suku bunga 11%, jangka
waktu pembayaran 10 tahun termasuk
masa tenggang

Bahwa berdasarkan alat bukti diperoleh


fakta bahwa Konsorsium Terlapor II-
Terlapor III menyampaikan rencana atau
proyeksi keuangan dengan kondisi masa
tenggang hanya 2 (dua) tahun. Fakta
tersebut diperkuat dengan bukti Dokumen
Berita Acara Evaluasi Dokumen Penawaran
Sampul II (Keuangan) yang antara lain
menyatakan: -------------------------------------

- 189 -
SALINAN

Bahwa berdasarkan keterangan Saksi Budi


Sutjahjo selaku Tenaga Ahli BPPSPAM
pada pokoknya menyatakan ketentuan
yang ada dalam RfP harus diikuti secara
mutlak, terutama yang berpengaruh pada
besaran investasi, jadi apa yang
dipertandingkan harus sesuai dalam RfP,
apabila tidak sesuai maka seharusnya
dikurangi nilainya, ada skornya. -------------
(vide, Bukti B15) ---------------------------------
Bahwa berdasarkan keterangan Saksi
Yulin Darwati selaku Sekretaris Panitia a
quo pada pokoknya menyatakan dalam RfP
untuk sampul 2, Panitia tidak
mempersyaratkan jika tidak mengikuti
parameter perhitungan maka akan
menggugurkan/didiskualifikasi, sehingga
apabila penawaran peserta tidak sesuai
dengan parameter yang ditentukan, maka
panitia tidak menggugugurkan. Nilai tarif
yang menjadi pertimbangan Panitia. --------
(vide, Bukti B21) ---------------------------------
Bahwa berdasarkan keterangan Saksi
Tauhid Kurniawan selaku Direktur
Pengembangan Bisnis PT Pembangunan
Perumahan Infrastruktur pada pokoknya
menyatakan masa tenggang itu masa
belum bayar pokok, biasanya selama masa

- 190 -
SALINAN

konstruksi. Justifikasi kami memang


seperti itu karena masa konstruksi 18
bulan artinya di bawah 2 tahun sehingga
kami buat saja 2 tahun tidak perlu 3
tahun. ---------------------------------------------
(vide, Bukti B22) ---------------------------------
Bahwa berdasarkan keterangan Ahli
Achmad Zikrullah, selaku Ahli Pengadaan
Barang dan Jasa LKPP pada pokoknya
menyatakan ketika ada penawaran yang
tidak sesuai dengan yang disyaratkan
seharusnya itu memang tidak diluluskan. -
(vide, Bukti B25) --------------------------------
Bahwa berdasarkan keterangan Terlapor I
pada pokoknya menyatakan hanya
mengetahui laporan hasil dari Panitia
setelah proses lelang selesai, saya selaku
PJPK tidak mengikuti proses lelang. Terkait
masa tenggang proyeksi keuangan dalam
penawaran Konsorsium Terlapor II-
Terlapor III yang berbeda dengan
persyaratan RfP, tidak pernah dilaporkan
oleh Panitia Pengadaan kepada PJPK. -------
(vide, Bukti B30)------------------------------------------
Bahwa berdasarkan keterangan Terlapor II
yang diwakili oleh Ghea Swastika Dwiputra
selaku Kepala Divisi Investasi PT
Pembangunan Perumahan Infrastruktur
pada pokoknya menyatakan berdasarkan
pengalaman kami financial cost adalah
salah satu inovasi juga sehingga kami
harus memberikan sesuatu yang lebih
tinggi dari sisi interest atau secara grace

- 191 -
SALINAN

periode lebih pendek sementara kami


mampu mendapatkan penawaran dari
lander kami yang lebih fleksible atau lebih
bagus. Ini menjadi salah satu acuan kami.
(vide, Bukti B31) ---------------------------------
Bahwa berdasarkan keterangan Terlapor III
pada pokoknya menyatakan dalam
klarifikasi teknis, Terlapor III masih ikut
berdiskusi, namun untuk klarifikasi
komersial berada di Terlapor II sebagai
mayoritas. Terkait perlindungan investasi
dan biaya operasi sehingga pada saat
simulasi keuangan dan harga final berada
di Terlapor II sebagai mayoritas. -------------
(vide, Bukti B32) ------------------------------------------
Bahwa Investigator menilai Terlapor I telah
dengan sengaja tetap meluluskan
penawaran konsorsium Terlapor II-Terlapor
III meskipun masa tenggang dalam
proyeksi keuangan tidak sesuai dengan
yang ditetapkan dalam RfP. -------------------
Bahwa dengan demikian Investigator
menyimpulkan, Terlapor I telah
menfasilitasi penawaran Konsorsium
Terlapor II-Terlapor III agar lulus sebagai
pemenang tender. -------------------------------
11.35. KOMPETENSI PANITIA TENDER. --------------------------------------
11.35.1. Bahwa dalam rangka pelaksanaan pengadaan
(tender), Terlapor I menerbitkan Surat Keputusan
Nomor: 690/39/437.82.300/SK/2017 tertanggal
6 Oktober 2017 tentang Panitia Pengadaan Proyek
Kerjasama Pengusahaan Badan Usaha Dalam
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

- 192 -
SALINAN

Dengan Kapasitas 1.000 Liter/Detik (“Panitia


Pengadaan”). Adapun sususan Panitia Pengadaan
yang ditugaskan oleh Terlapor I adalah sebagai
berikut: ----------------------------------------------------

No Nama Jabatan
1 Harisun Awali, ST, MT Ketua I (merangkap anggota)

2 Syaiful Hadi, SE Sekretaris (merangkap anggota)

3 Yunus Amin, SE Anggota


4 Imron, SH Anggota
5 M. Zakaria, Spd, MM Anggota

6 Suwono, ST Anggota

7 Yulin Darwati, SE Anggota

8 Nurul Hidayati Anggota

9 Sulis Sefiati, Spd Anggota

11.35.2. Bahwa selanjutnya pada tanggal 9 Maret 2018,


Terlapor I menerbitkan Surat Keputusan Nomor:
690/12/437.82.303/SK/2018 tertanggal 9 Maret
2018 tentang Perubahan Keputusan Direksi
PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik No.
690/39/437.82.300/SK/2017 tertanggal 6
Oktober 2017 tentang Panitia Pengadaan Proyek
Kerjasama Pengusahaan Badan Usaha Dalam
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Dengan Kapasitas 1.000 Liter/Detik.Adapun
sususan Panitia Pengadaan yang ditugaskan oleh
Terlapor I adalah sebagai berikut: --------------------

No Nama Jabatan
1 Harisun Awali, ST, MT Ketua I (merangkap anggota)

2 Yulin Darwati, SE Sekretaris (merangkap anggota)

3 Imron, SH Anggota

- 193 -
SALINAN

No Nama Jabatan
4 M. Zakaria, Spd, MM Anggota

5 Suwono, ST Anggota

6 Nurul Hidayati Anggota

7 Sulis Sefiati, Spd Anggota

11.35.3. Bahwa berdasarkan Laporan Dugaan


Pelanggaran, ditemukan Fakta/Temuan Lain
terkait kinerja Panitia Pengadaan dalam
melakukan evaluasi terhadap penawaran peserta,
khususnya terhadap penawaran dari Konsorsium
Terlapor II-Terlapor III yang tidak sejalan dengan
RfP yang dibuat oleh Panitia Pengadaan itu
sendiri, sebagai berikut: --------------------------------
a. Melakukan perubahan nilai penawaran
Konsorsium Terlapor II-Terlapor III; --------------
b. Meloloskan penawaran Konsorsium Terlapor
II-Terlapor III meskipun melanggar RfP, dalam
hal: ruang lingkup kerja sama (pembebasan
lahan untuk IPA) dan alokasi nilai investasi
pembebasan lahan; ---------------------------------
c. Memfasilitasi penawaran Konsorsium Terlapor
II-Terlapor III meskipun tidak sesuai yang
dipersyaratkan dalam RfP, dalam hal:
bernegosiasi dalam klarifikasi penawaran
Sampul II dan parameter perhitungan
keuangan (masa tenggang pinjaman). -----------
(vide, Bukti I2) --------------------------------------------
11.35.4. Bahwa berdasarkan fakta persidangan juga
diperoleh bukti bahwa Panitia Pengadaan yang
ditunjuk Terlapor I telah melakukan kesalahan
fatal, yakni tetap menerima penawaran dari

- 194 -
SALINAN

Konsorsium Terlapor II-Terlapor III meskipun


identitas Terlapor III salah. Identitas Terlapor III
dinyatakan sebagai PT. Krakatau Tirta Indonesia,
sebagaimana termuat dalam dokumen tender
sebagai berikut: ------------------------------------------
a. Persetujuan Penunjukan Daftar Pendek
Prakualifikasi; --------------------------------------
b. Penetapan Daftar Pendek Prakualifikasi; ------
c. Berita Acara Evaluasi Dokumen
Prakualifikasi; --------------------------------------
d. Pengumuman Hasil Evaluasi Dokumen
Prakualifikasi; --------------------------------------
e. Undangan Pengambilan Dokumen RfP; --------
f. Undangan Klarifikasi Dokumen Sampul I; ----
g. Nilai Passing Grade Dokumen Penawaran
Sampul I; --------------------------------------------
h. Berita Acara Evaluasi Dokumen Sampul I; ----
i. Permohonan Persetujuan Hasil Evaluasi Dok
Sampul 1; -------------------------------------------
j. Persetujuan Hasil Evaluasi Sampul I; ----------
k. Pengumuman Evaluasi Sampul I; ---------------
l. Undangan Pembukaan Sampul II; dan ---------
m. Undangan Klarifikasi Dokumen Sampul II. ----
(vide, Bukti C42-C45,C49,C52,C68,C109-
C111,C113,C115,C116) ---------------------------------
11.35.5. Bahwa kesalahan penyebutan identitas Terlapor
III seharusnya mengakibatkan penawaran
Konsorsium Terlapor II-Terlapor III seharusnya
tidak diterima Panitia Pengadaan. Dasarnya
adalah ketentuan dalam halaman ii dokumen RfP,
bagian Catatan Penting disebutkan: ------------------
“Dokumen Permintaan Proposal (Request For
Proposal atau RfP) (“Dokumen Permintaan

- 195 -
SALINAN

Proposal”) ini diterbitkan oleh Perusahaan Daerah


Air Minum Giri Tirta Kabupaten Gresik sebagai
Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (“PJPK”)
Bussines to Bussines untuk Peserta Lelang yang
telah lulus tahap Prakualifikasi” -----------------------
(vide, Bukti C13) ------------------------------------------
11.35.6. Bahwa berdasarkan keterangan Saksi Effendi
Mansur, selaku Advisor BPPSPAM pada pokoknya
menyatakan Panitia Pengadaan telah diberikan
capacity building yaitu meningkatkan
kemampuan, pengetahuan, dan memberikan
pemahaman bagaimana sebaiknya proses
pengadaan tersebut dilakukan. -----------------------
(vide, Bukti B19) ------------------------------------------
11.35.7. Bahwa berdasarkan keterangan Saksi Yulin
Darwati selaku Sekretaris Panitia aquo pada
pokoknya menyatakan tidak memiliki pengalaman
dalam hal pengadaan, namun pernah mengikuti
capacity building yang diadakan oleh BPPSPAM. ---
(vide, Bukti B21) ------------------------------------------
11.35.8. Bahwa berdasarkan keterangan Ahli Achmad
Zikrullah, selaku Ahli Pengadaan Barang dan Jasa
LKPP pada pokoknya menyatakan KPBU ini agak
sedikit complicated karena badan usaha itu tidak
hanya menjanjikan output yang diminta tetapi
juga harus membiayai sehingga ada unsur
investasi di dalamnya. Karena kompleks sehingga
evaluasinya itu membutuhkan keahlian sendiri. --
(vide, Bukti B25) -----------------------------------------
11.35.9. Bahwa berdasarkan keterangan Terlapor I pada
pokoknya menyatakan hanya satu panitia yang
memiliki sertifikat pengadaan, yaitu Nurul
Hidayati, selaku anggota. Sedangkan Ketua,

- 196 -
SALINAN

Sekretaris dan 4 (empat) anggota Panitia lainnya


tidak memiliki sertifikat pengadaan. Ibu Nurul
Hidayati, selaku Anggota Panitia yang memiliki
sertifikat pengadaan pun, tidak memiliki
pengalaman terlibat dalam pengadaan
sebelumnya. ----------------------------------------------
(vide, Bukti B30) -----------------------------------------------------
11.35.10. Bahwa Investigator menilai Terlapor I seharusnya
menunjuk Panitia Pengadaan yang memiliki
kompetensi berdasarkan sertifikasi pengadaan
dan juga memiiki pengalaman terlibat dalam
pengadaan serupa sebelumnya. -----------------------
11.35.11. Bahwa dengan demikian Investigator
menyimpulkan, Terlapor I telah lalai dalam
menunjuk Panitia Pengadaan dalam tender a quo.
11.36. SARAN TIM PENGAWAL, PENGAMANAN PEMERINTAHAN DAN
PEMBANGUNAN DAERAH (“TP4D”). ----------------------------------
11.36.1. Bahwa dalam persidangan terungkap fakta
adanya peran Tim Pengawal, Pengaman,
Pemerintahan, dan Pembangunan Daerah (“TP4D”)
terkait tender a quo.-----------------------------------------------
11.36.2. Bahwa TP4D berasal dari unsur Kejaksaan Negeri.
TP4D ditugaskan oleh Jaksa Agung Republik
Indonesia dalam rangka mendukung
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
nasional di pusat dan daerah melalui pengawalan
dan pengamanan, serta upaya mencegah
timbulnya penyimpangan dan kerugian negara. ---
(vide, Instruksi Jaksa Agung Republik Indonesia
No. INS-001/A/JA/10/2015 tentang Pembentukan
dan Pelaksanaan Tugas Tim Pengawal, Pengaman
Pemerintahan, dan Pembangunan Pusat (TP4P) dan
Daerah (TP4D)). -------------------------------------------

- 197 -
SALINAN

11.36.3. Peran TP4D hadir saat penyusunan kontrak


antara Terlapor I dengan Badan Usaha Pemenang
Lelang, setelah Konsorsium Terlapor II-Terlapor III
ditetapkan sebagai pemenang tender a quo.
Mencermati hasil tender, TP4D pada pokoknya
mengarahkan Terlapor I dan Konsorsium Terlapor
II-Terlapor III untuk menyesuaikan ketentuan
Perjanjian Kerjasama dengan RfP. -------------------
(vide, Bukti C13) ------------------------------------------
11.36.4. Bahwa berdasarkan keterangan Saksi Gratianus
Arya Nugraha selaku Legal Manager PT
Pembangunan Perumahan Infrastruktur pada
pokoknya menyatakan TP4D Gresik hadir pada
saat penyusunan kontrak. TP4D memberikan
arahan bahwa pada prinsipnya semua ketentuan
yang telah diatur dalam dokumen lelang harus
dituangkan kembali ke dalam perjanjian kerja
sama. ------------------------------------------------------
(vide, Bukti B23) ------------------------------------------
11.36.5. Bahwa berdasarkan keterangan Ahli Achmad
Zikrullah, selaku Ahli Pengadaan Barang dan Jasa
LKPP pada pokoknya menyatakan TP4D
merupakan tim yang dibentuk oleh Kejaksaan
sesuai dengan permintaan Satker dan bukan
merupakan organ pengadaan atau tim eksternal.
TP4D melakukan pengawasan perjalanan proses
pengadaan. ------------------------------------------------
(vide, Bukti B25) -----------------------------------------
11.36.6. Bahwa berdasarkan keterangan Terlapor I pada
pokoknya menyatakan TP4D mendampingi karena
memiliki MoU antara Terlapor I dengan Kejaksaan
Negeri. Saran dari TP4D adalah agar ruang
lingkup dalam kontrak disesuaikan dengan RfP. ---

- 198 -
SALINAN

(vide, Bukti B30) ------------------------------------------


11.36.7. Bahwa Investigator menilai telah terjadi
penyimpangan terhadap ketentuan RfP dalam
penawaran Konsorsium Terlapor II-Terlapor III,
sehingga TP4D perlu mengarahkan Terlapor I dan
Konsorsium Terlapor II-Terlapor III menyesuaikan
klausul dalam Perjanjian Kerjasama sebagaimana
klausul dalam RfP. --------------------------------------
11.36.8. Bahwa dengan demikian Investigator
menyimpulkan TP4D pun menemukan adanya
penyimpangan penawaran Konsorsium Terlapor II-
Terlapor III dengan RfP yang dibuat oleh Terlapor
I. ------------------------------------------------------------
11.37. BADAN USAHA PELAKSANA. ------------------------------------------
11.37.1. Setelah Surat Pemenang Lelang yang diterbitkan,
Terlapor I selaku PJPK melakukan persiapan
penandatangan Perjanjian Kerjasama Badan
Usaha, sebagai berikut: ---------------------------------
a. Menerbitkan surat penunjukan Badan Usaha
Pemenang Lelang sebagai pelaksana Proyek
Kerjasama Badan Usaha dalam jangka waktu
paling lama 10 (sepuluh) hari kerja setelah
Surat Pemenang Lelang diterbitkan; dan --------
b. Melakukan finalisasi terhadap rancangan
Perjanjian Kerjasama Badan Usaha. Dalam
proses finalisasi rancangan perjanjian tidak
diperkenankan mengubah substansi yang
telah dikompetisikan. -------------------------------
(vide, Bukti C2,C13) ---------------------------------
c. Bahwa yang menjadi Badan Usaha Pelaksana
Proyek Kerjasama Badan Usaha dalam perkara
a quo adalah PT Pembangunan Perumahan
Krakatau Tirta. Sedangkan Badan Usaha

- 199 -
SALINAN

Pemenang lelang/tender a quo adalah


Konsorsium Terlapor II-Terlapor III. --------------
(vide, Bukti C61,C65,T2.20) ------------------------
d. Bahwa berdasarkan keterangan Saksi
Gratianus Arya Nugraha selaku Legal Manager
PT Pembangunan Perumahan Infrastruktur
pada pokoknya menyatakan pihak yang
menandatangani Perjanjian Kerjasama itu
antara Badan Usaha Pelaksana KSO PP -
Krakatau Tirta dan PDAM Giri Tirta. -------------
(vide, Bukti B23) -------------------------------------
e. Bahwa berdasarkan keterangan Terlapor I
pada pokoknya menyatakan berdasarkan
angka 5 jo. angka 29 tentang Ketentuan
Umum RfP disebutkan Badan Usaha
Pelaksana Kerjasama adalah Perseroan
Terbatas yang didirikan oleh Badan Usaha
Pemenang Lelang atau yang ditunjuk
langsung. Kemudian dalam angka 29
disebutkan bahwa perjanjian kerjasama
adalah perjanjian atau kontrak antara PDAM
dengan Badan Usaha yang dibentuk khusus
oleh Badan Usaha Pemenang Lelang. ------------
(vide, Bukti B30,C13)--------------------------------
f. Bahwa Investigator menilai telah terjadi
penyimpangan terhadap ketentuan RfP dan
Keputusan Direksi PDAM Giri Tirta Kabupaten
Gresik No. 2 Tahun 2017, terkait Badan Usaha
Pelaksana Kerjasama Badan Usaha yang
seharusnya dijalankan oleh Badan Usaha
Pemenang Lelang, yakni Konsorsium Terlapor
II-Terlapor III, BUKAN KSO Pembangunan
Perumahan Krakatau Tirta (KSO PP-KT). -------

- 200 -
SALINAN

g. Bahwa dengan demikian Investigator


menyimpulkan Terlapor I bersama Konsorsium
Terlapor II-Terlapor III telah melanggar RfP dan
Keputusan Direksi PDAM Giri Tirta Kabupaten
Gresik No. 2 Tahun 2017 terkait penunjukan
Badan Usaha Pelaksana Kerjasama Badan
Usaha. -------------------------------------------------
11.38. RELOKASI LAHAN IPA. --------------------------------------------------
11.38.1. Bahwa sejak awal Panitia Pengadaan telah
menegaskan ruang lingkup kerja sama
sebagaimana tertuang dalam Request for Proposal
(RfP) yang antara lain menyatakan: --------------------

11.38.2. Bahwa Konsorsium Terlapor II-Terlapor III


menyampaikan penawaran terkait dengan
pembebasan lahan pada pokoknya sebagai berikut:

- 201 -
SALINAN

11.38.3. Bahwa ruang lingkup lahan sebagaimana tertuang


dalam RfP bersumber dari Pra Studi Kelayakan
yang dibuat oleh konsultan Terlapor I dalam hal ini
BPPSPAM dan IUWASH. Berdasarkan Pra Studi
Kelayakan tersebut dapat disimpulkan bahwa
kerjasama pengusahaan pengembangan SPAM
dengan Badan Usaha, layak secara ekonomi dan
keuangan dengan mempertimbangkan aspek
lingkungan, kelembagaan serta aspek hukum dan
perundang-undangan. Dokumen Pra Studi
Kelayakan tersebut telah dituangkan ke dalam
Dokumen Permintaan Proposal (RfP) sehingga
harus dipertimbangkan oleh Peserta Lelang sebagai
pedoman untuk mengembangkan Studi Kelayakan
sendiri sebelum menyusun Dokumen Penawaran. -
(vide, Bukti C13) -------------------------------------------
11.38.4. Bahwa pada tanggal 3 Juni 2021, telah dilakukan
Pemeriksaan Setempat Majelis Komisi dengan
dihadiri oleh Panitera, Investigator, dan para
Terlapor di lokasi lahan IPA di Desa Sidomukti,
Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, Jawa
Timur pada tanggal 3 Juni 2021. Ditemukan fakta
adanya ketidaksesuaian lokasi lahan IPA antara
lokasi yang dicantumkan dalam penawaran
Konsorsium Terlapor II-Terlapor III dengan realisasi
lokasi pembangunan IPA. -------------------------------
(vide, Bukti B27,I2) ----------------------------------------
11.38.5. Bahwa berdasarkan keterangan Saksi Dading Wiria
Kusuma, selaku Kepala Seksi Pengadaan Tanah
dan Pengembangan di Kantor Pertanahan
Kabupaten Gresik, pada pokoknya menyatakan
telah terbit dua Sertifikat HGB terkait Terlapor I,
sebagai berikut: --------------------------------------------

- 202 -
SALINAN

a. Sertifikat HGB No. 02 Desa Sidomukti atas


nama pemegang haknya adalah PDAM Giri
Tirta Kabupaten Gresik dengan luas tanah
hasil pengukuran 33.723m2 yang diterbitkan
pada tanggal 21 Juli 2020. ------------------------
b. Sertifikat HGB No. 03 Desa Sidomukti atas
nama pemegang haknya adalah PDAM Giri
Tirta Kabupaten Gresik dengan luas tanah
hasil pengukuran 1.277m2 yang diterbitkan
pada tanggal 30 Desember 2020. -----------------
Namun Saksi tidak mengkaji mengenai peruntukan
lahan. Saksi mengkaji permohonannya,
pengukurannya, kesesuaian dengan izin lokasi
yang mana lokasinya sama, tidak ada sengketa
atau keberatan, dan peta bidang, izin pemanfaatan
ruang, maka kami dapat melakukan proses
penerbitan sertifikat sepanjang sesuai dengan data
dan kelengkapan. -----------------------------------------
(vide, Bukti B29) -------------------------------------------
11.38.6. Bahwa berdasarkan keterangan Terlapor I pada
pokoknya menyatakan relokasi lahan IPA adalah
usulan dari BUP dengan beberapa pertimbangan,
kemudian Terlapor I menyetujui dengan
pertimbangan kedekatan IPA dan intake akan
sangat mendukung dalam proses penyediaan air
bersih. -------------------------------------------------------
(vide, Bukti B30) -------------------------------------------
11.38.7. Bahwa berdasarkan keterangan Terlapor II yang
diwakili oleh Ghea Swastika Dwiputra selaku
Kepala Divisi Investasi PT Pembangunan
Perumahan Infrastruktur pada pokoknya
menyatakan perubahan lokasi terjadi ketika
terdapat kendala di lapangan atau saat

- 203 -
SALINAN

implementasi rencana ini sendiri yang tentunya


sudah dilaporkan ke pihak PJPK, karena
bagaimanapun kami tetap harus mendapat
persetujuan dari mereka. --------------------------------
(vide, Bukti B31) -------------------------------------------
11.38.8. Bahwa berdasarkan keterangan Terlapor III pada
pokoknya menyatakan tidak tahu mengenai
pembahasan relokasi lahan IPA dari Mojopuro Gede
ke Desa Sidomukti. ---------------------------------------
(vide, Bukti B32) -------------------------------------------
11.38.9. Bahwa Investigator menilai telah terjadi
penyimpangan terhadap ketentuan RfP, dokumen
penawaran Konsorsium Terlapor II-Terlapor III, dan
juga saran dari TP4D terkait peruntukan lahan IPA.
11.38.10. Bahwa dengan demikian Investigator
menyimpulkan Terlapor I bersama Konsorsium
Terlapor II-Terlapor III telah melanggar RfP,
dokumen penawaran Konsorsium Terlapor II-
Terlapor III, dan saran dari TP4D terkait
peruntukan lahan IPA. -----------------------------------
PEMENUHAN UNSUR PELANGGARAN. ---------------------------------------
Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya bahwa Para Terlapor diduga
telah melakukan pelanggaran ketentuan Pasal 22 UU Nomor 5 Tahun
1999. ------------------------------------------------------------------------------
PEMENUHAN UNSUR - UNSUR PASAL 22 UU NOMOR 5 TAHUN 1999.
Bahwa ketentuan Pasal 22 UU Nomor 5 Tahun 1999 sebagaimana
telah diubah dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 85/PUU-
XIV/2016 menyatakan: ----------------------------------------------------------
Pasal 22
Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pelaku usaha lain
dan/atau pihak yang terkait dengan pelaku usaha lain untuk mengatur
dan/atau menentukan pemenang tender sehingga dapat
mengakibatkan terjadinya persaingan usaha yang tidak sehat

- 204 -
SALINAN

Selanjutnya pemenuhan unsur - unsur pelanggaran ketentuan Pasal


22 UU Nomor 5 Tahun 1999 tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
11.39. Unsur Pelaku Usaha. ----------------------------------------------------
11.39.1. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 5 UU
Nomor 5 Tahun 1999 dinyatakan mengenai
pengertian pelaku usaha dengan definisi sebagai
berikut: -------------------------------------------------------
setiap orang perorangan atau badan usaha, baik yang
berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum
yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan
kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik
Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui
perjanjian, menyelenggarakan berbagai kegiatan
usaha dalam bidang ekonomi

11.39.2. Bahwa pelaku usaha yang dimaksud dalam perkara


aquo adalah Terlapor I selaku pihak yang secara
badan hukum telah menyelenggarakan proses
Pengadaan Proyek Kerjasama Pengusahaan Badan
Usaha Dalam Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum (SPAM) Dengan Kapasitas 1.000 L/s pada
PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, Jawa Timur
Tahun 2018. -------------------------------------------------
11.39.3. Bahwa Terlapor I merupakan badan usaha
berbentuk badan hukum sebagaimana telah
diuraikan pada butir 1.1 (Identitas Terlapor)
sehingga secara mutatis-mutandis menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dengan penjelasan
pemenuhan unsur ini. -------------------------------------
11.39.4. Bahwa dalam prakteknya, Terlapor I membentuk
dan/atau menugaskan pelaksanaan pengadaan
secara teknis kepada Panitia Pengadaan
sebagaimana telah diuraikan pada butir 1.1
(Identitas Terlapor) sehingga secara mutatis mutandis
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan
penjelasan pemenuhan unsur ini. -----------------------

- 205 -
SALINAN

11.39.5. Bahwa Panitia Pengadaan tersebut memiliki tugas


antara lain: --------------------------------------------------
a. Menetapkan Dokumen Pengadaan dan
perubahannya (apabila ada) setelah mendapat
persetujuan PJPK (dalam hal ini Direktur Utama
Terlapor I); ----------------------------------------------
b. Mengelola data dan informasi pada Ruangan
Data dan Informasi (Data Room); -------------------
c. Mengumumkan pelaksanaan Pengadaan; --------
d. Menilai kualifikasi Peserta melalui
Prakualifikasi; -----------------------------------------
e. Memberikan penjelasan Dokumen Pengadaan; --
f. Melakukan evaluasi administrasi, teknis dan
finansial terhadap penawaran Peserta;------------
g. Melakukan diskusi optimalisasi pada metode
pelelangan satu tahap; -------------------------------
h. Melakukan negosiasi; --------------------------------
i. Mengusulkan pemenang Seleksi atau
Pelelangan; ---------------------------------------------
j. Mengusulkan penetapan Badan Usaha
Pelaksana melalui Penunjukan Langsung; -------
k. Melaporkan proses pelaksanaan Pengadaan
secara berkala kepada PJPKaan kepada PJPK
setelah proses pengadaan selesai; dan ------------
l. Menyerahkan Salinan dokumen proses
Pengadaan kepada PJPK. ----------------------------
11.39.6. Bahwa berdasarkan hal tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa Panitia Pengadaan ditugaskan
dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur
Utama Terlapor I selaku Penanggung Jawab Proyek
Kerjasama (PJPK). ------------------------------------------
11.39.7. Bahwa Panitia Pengadaan melaksanakan proses
pengadaan tersebut berdasarkan penugasan

- 206 -
SALINAN

Terlapor I sehingga perbuatan dan tindakannya yang


berkaitan secara langsung maupun tidak langsung
dilakukan untuk dan atas nama Terlapor I. -----------
11.39.8. Bahwa atas dasar ketentuan tersebut maka unsur
Pelaku Usaha dalam perkara a quo TERPENUHI. ----
11.40. Unsur Bersekongkol. ----------------------------------------------------
11.40.1. Bahwa yang dimaksud dengan bersekongkol adalah:

kerjasama yang dilakukan oleh pelaku usaha


dengan pihak lain atas inisiatif siapapun dan dengan
cara apapun dalam upaya memenangkan peserta
tender tertentu
11.40.2. Bahwa selanjutnya berdasarkan Pedoman Pasal 22
Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1999 tersebut
dinyatakan bahwa unsur “bersekongkol” tersebut
antara lain dapat berupa: ---------------------------------
a. Kerja sama antara dua pihak atau lebih; ---------
b. Secara terang-terangan maupun diam-diam
melakukan tindakan penyesuaian dokumen
dengan peserta lainnya; -----------------------------
c. Membandingkan dokumen tender sebelum
penyerahan;--------------------------------------------
d. Menciptakan persaingan semu; --------------------
e. Menyetujui dan atau memfasilitasi terjadinya
persekongkolan; ---------------------------------------
f. Tidak menolak melakukan suatu tindakan
meskipun mengetahui atau sepatutnya
mengetahui bahwa tindakan tersebut dilakukan
untuk mengatur dalam rangka memenangkan
peserta tender tertentu; ------------------------------
g. Pemberian kesempatan eksklusif oleh
penyelenggara tender atau pihak terkait secara
langsung maupun tidak langsung kepada
pelaku usaha yang mengikuti tender dengan
cara melawan hukum. -------------------------------

- 207 -
SALINAN

11.40.3. Bahwa tindakan Panitia Pengadaan (Terlapor I) yang


melakukan perubahan nilai penawaran Konsorsium
Terlapor II-Terlapor III sebagaimana telah diuraikan
butir 30, terkait dengan pelanggaran Request for
Proposal (“RfP") sebagaimana telah diuraikan butir
31, interaksi yang dilakukan para Terlapor
sebagaimana telah diuraikan pada butir 32,
(Fakta/Temuan Lain) dapat dikategorikan sebagai
tindakan memfasilitasi terjadinya persekongkolan
serta bentuk pemberian kesempatan eksklusif oleh
penyelenggara tender atau pihak terkait secara
langsung maupun tidak langsung kepada pelaku
usaha yang mengikuti tender dengan cara melawan
hukum. Bahkan tindakan-tindakan tersebut juga
dapat dikategorikan sebagai tidak menolak
melakukan suatu tindakan meskipun mengetahui
atau sepatutnya mengetahui bahwa tindakan
tersebut dilakukan untuk mengatur dalam rangka
memenangkan Peserta Lelang tertentu. -----------------
11.40.4. Bahwa oleh karena itu tindakan tersebut dapat
dikategorikan sebagai tindakan bersekongkol. --------
11.40.5. Bahwa atas dasar hal tersebut maka unsur
bersekongkol dalam perkara aquo TERPENUHI. ------
11.41. Unsur Pelaku Usaha Lain. ----------------------------------------------
11.41.1. Bahwa yang dimaksud dengan pengertian pelaku
usaha lain adalah sama dengan pengertian pelaku
usaha sebagaimana telah diuraikan pada butir 1.2
dan butir 1.3 (Unsur Pelaku Usaha) dimana dalam
prakteknya, pelaku usaha lain tersebut merupakan
pelaku usaha yang turut aktif melakukan
persekongkolan dan/atau mendapat/menerima
perlakuan istimewa dari penyelenggara dan/atau

- 208 -
SALINAN

menerima manfaat dari tindakan bersekongkol


tersebut. ------------------------------------------------------
11.41.2. Bahwa pelaku usaha lain yang dimaksud dalam
perkara a quo adalah Terlapor II dan Terlapor III
yang merupakan badan usaha berbentuk badan
hukum sebagaimana telah diuraikan pada butir 1.2
dan butir 1.3 (Identitas Terlapor) sehingga secara
mutatis-mutandis menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dengan penjelasan pemenuhan unsur
ini. -------------------------------------------------------------
11.41.3. Bahwa dalam prakteknya, Terlapor II dan Terlapor III
membentuk Konsorsium (“Konsorsium PP - KTI”)
untuk mengikuti proses Pengadaan Proyek
Kerjasama Pengusahaan Badan Usaha Dalam
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
(SPAM) Dengan Kapasitas 1.000 L/s pada PDAM Giri
Tirta Kabupaten Gresik, Jawa Timur Tahun 2018
sebagaimana telah diuraikan pada butir 2
(“Konsorsium PP - KTI”) sehingga secara mutatis-
mutandis menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dengan penjelasan pemenuhan unsur ini. -------------
11.41.4. Bahwa Terlapor II dan Terlapor III merupakan
Pelaku Usaha sebagaimana dimaksud pada Pasal 1
angka 5 UU Nomor 5 Tahun 1999. ----------------------
11.41.5. Bahwa atas dasar fakta dan analisis tersebut maka
unsur Pelaku Usaha Lain dalam perkara aquo
TERPENUHI. -------------------------------------------------
11.42. Unsur Mengatur dan/atau Menentukan Pemenang Tender. -----
11.42.1. Bahwa yang dimaksud dengan mengatur dan/atau
menentukan pemenang tender adalah: ----------------

Suatau perbuatan para pihak yang terlibat dalam


proses tender secara bersekongkol yang bertujuan
untuk menyingkirkan pelaku usahs lain sebagai

- 209 -
SALINAN

pesaingnya dan/atau untuk memenangkan peserta


tender tertentu dengan berbagai cara.
11.42.2. Bahwa pengaturan dan/atau penentuan pemenang
tender tersebut antara lain dilakukan oleh Terlapor I
dalam pengadaan ini untuk tetap meluluskan
Konsorsium Terlapor II dan Terlapor III bahkan
hingga menetapkan Konsorsium Terlapor II dan
Terlapor III sebagai pemenang meskipun
penawarannya tidak sesuai dengan Request for
Proposal (“RfP") sebagaimana telah diuraikan pada
butir 30, butir 31, dan butir 32 (Fakta/Temuan Lain)
sehingga secara mutatis-mutandis menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dengan penjelasan
pemenuhan unsur ini. -------------------------------------
11.42.3. Bahwa sebagaimana telah diuraikan sebelumnya
bahwa Panitia Pengadaan melaksanakan proses
pengadaan tersebut berdasarkan penugasan
Terlapor I sehingga perbuatannya dilakukan untuk
dan atas nama Terlapor I. ---------------------------------
11.42.4. Bahwa tindakan Terlapor I sebagaimana telah
diuraikan butir 30, butir 31, dan butir 32
(Fakta/Temuan Lain) telah mengakibatkan
Penawaran Konsorsium Terlapor II dan Terlapor III
diuntungkan, padahal terbukti penawaran
Konsorsium Terlapor II dan Terlapor III tidak sesuai
dengan Request for Proposal (“RfP”) yang merupakan
dokumen pengadaan. --------------------------------------
11.42.5. Bahwa tindakan Para Terlapor dalam proses
pengadaan tersebut dapat dikategorikan sebagai
tindakan mengarahkan, mengatur dan/atau
menentukan pemenang. ---------------------------------

- 210 -
SALINAN

11.42.6. Bahwa atas dasar fakta dan analisis tersebut maka


unsur Mengatur dan/atau Menentukan Pemenang
Tender dalam perkara aquo TERPENUHI. -------------
11.43. Unsur Persaingan Usaha Tidak Sehat. -------------------------------
11.43.1. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 6 UU
Nomor 5 Tahun 1999 disebutkan: -----------------------

persaingan usaha tidak sehat adalah persaingan


antar pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan
produksi dan/atau pemasaran barang dan/atau jasa
yang dilakukan dengan cara tidak jujur atau melawan
hukum atau menghambat persaingan usaha

11.43.2. Bahwa tindakan Para Terlapor dalam proses


pengadaan tersebut dapat dikategorikan sebagai
tindakan melawan hukum dan/atau menghambat
persaingan usaha karena bertentangan atau
melanggar Request for Proposal (“RfP”) yang
merupakan dokumen pengadaan dan telah menutup
kesempatan peserta lain untuk bersaing dalam
proses tender. -----------------------------------------------
11.43.3. Bahwa atas dasar fakta dan analisis tersebut maka
unsur Mengakibatkan Persaingan Usaha Tidak
Sehat dalam perkara aquo TERPENUHI. ---------------
Atas dasar fakta dan analisis tersebut, maka disimpulkan
bahwa seluruh unsur Ketentuan Pasal 22 UU Nomor 5 Tahun
1999 telah TERPENUHI. -----------------------------------------------
11.44. Bahwa berdasarkan uraian di atas, fakta persidangan, alat
bukti, dan analisa terhadap unsur- unsur pasal, damat
disimpulkan telah terbukti adanya dugaan pelanggaran Pasal
22 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 pada Pengadaan
Proyek Kerjasama Pengusahaan Badan Usaha Dalam
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dengan
Kapasitas 1.000 L/S Pada PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik,
Jawa Timur, Tahun 2018, yang dilakukan oleh: -------------------

- 211 -
SALINAN

11.44.1. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Giri Tirta


Kabupaten Gresik sebagai Terlapor I. -------------------
11.44.2. PT. Pembangunan Perumahan (Persero), Tbk sebagai
Terlapor II. ---------------------------------------------------
11.44.3. PT. Krakatau Tirta Industri sebagai Terlapor III. ------
atau
Apabila Majelis Komisi yang terhormat berpendapat lain, maka
kami mohon Putusan seadil-adilnya (ex aequo et bono). ----------
12. Menimbang bahwa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Giri Tirta
Kabupaten Gresik selaku Terlapor I menyerahkan Kesimpulan Hasil
Persidangan yang pada pokoknya memuat hal-hal sebagai berikut (vide
Bukti T1.33): -----------------------------------------------------------------------
KETERANGAN SAKSI. ------------------------------------------------------------
12.1. Saksi Investigator. -------------------------------------------------------
Dalam proses persidangan, Investigator menghadirkan 13 (tiga
belas) saksi fakta yang memberikan keterangan di bawah
sumpah, sebagai berikut: -----------------------------------------------
12.1.1. Saksi Firman, yang pada pokoknya menerangkan:
1) Saksi selaku direktur pengembangan usaha PT
Potum. --------------------------------------------------
2) Potum didirikan tahun 2011 dengan kegiatan
usaha sebagai investor pada proyek SPAM. ------
3) Mengetahui adanya proyek di PDAM Gresik dari
pengumuman koran. ---------------------------------
4) Melakukan konsorsium dengan Adhi & Brantas
yang dituangkan dalam suatu akta notarial. -----
5) Porsi kerja dalam konsorsium adalah Potum
bertanggungjawab untuk maintaining
performance, sedangkan Adhi dan Brantas
bertanggungjawab untuk konstruksi. -------------
6) Pada konsorsium, yang menjadi leadfirm adalah
Potum. --------------------------------------------------

- 212 -
SALINAN

7) Setelah penawaran prakualifikasi dikirimkan,


ada evaluasi, dan ada 7 peserta yang
mengajukan penawaran prakualifikasi. -----------
8) Penentuan harga dilakukan berdasarkan
parameter RfP.-----------------------------------------
9) Aturan dalam RfP bersifat limitatif, namun
tidak ada unsur dari PDAM Gresik yang
menyatakan aturan RfP bersifat limitative. -------
10) Aturan dalam RfP bersifat limitatif merupakan
asumsi/penilaian saksi sendiri. --------------------
11) PJPK pada adendum RfP bukan Direktur Utama
PDAM Gresik. ------------------------------------------
12) Penawaran tarif air minum sebesar 3.440
berdasarkan financial modeling yang
diperbolehkan oleh RfP. ------------------------------
13) Tidak ada mekanisme diskon dalam RfP dan
tidak pernah ada pertanyaan mengenai diskon. -
14) Nilai pembebasan lahan hanya ada di berita
acara jawaban. ----------------------------------------
15) Masa tenggang yang diajukan oleh Potum
adalah selama 3 (tiga) tahun. -----------------------
16) PP-KTI diumumkan sebagai pemenang.-----------
17) Potum mengajukan sanggah kepada PDAM dan
dijawab oleh PDAM, dan atas adanya sanggah
tidak ada perubahan pemenang lelang. -----------
18) Potum tidak mengajukan dokumen penawaran
lain setelah batas akhir pemasukan dokumen
penawaran. --------------------------------------------
19) Pihak potum yang tanda tangan berita acara
klarifikasi adalah Widiawan (kuasa KSO). --------
20) Saksi tidak ikut saat pelaksanaan aanwijzing
(penjelasan), pemeriksaan lapangan, klarifikasi,
dan pembukaan dokumen. --------------------------

- 213 -
SALINAN

21) Tidak ada yang memasukkan penawaran


setelah batas akhir pemasukan dokumen
penawaran. --------------------------------------------
22) Tidak tahu apakah ada panita pengadaan yang
melakukan perubahan atas penawaran yang
diajukan peserta. -------------------------------------
23) Benar nilai investasi yang ditawarkan oleh
Potum berubah menjadi Rp625 miliar setelah
memperhitungkan IDC (Interest During
Construction), yang perubahannya terjadi pada
saat klarifikasi. ----------------------------------------
24) Nilai investasi Potum di dokumen penawaran
adalah nilai yang belum menyertakan IDC. ------
25) Bukan Panitia Pengadaan/PDAM Gresik yang
mengubah nilai investasi Potum.-------------------
26) Perhitungan nilai investasi dengan penambahan
IDC langsung diterapkan, tanpa ada
pemasukan penawaran lagi dari Potum. ----------
27) Semua peserta dilakukan penilaian, tidak
hanya Potum. ------------------------------------------
28) Dalam proyek ini tidak ada anggaran dari
Negara, karena besifat murni B to B (Business
to Business). -------------------------------------------
29) Benar bahwa variabel yang dilakukan penilaian
atas dokumen sampul II adalah harga air
minum curah sesuai Lampiran 12 RfP, dengan
total skor 100. -----------------------------------------
30) Alokasi nilai pembebasan lahan yang lebih
rendah tidak menjadi kredit poin dalam
melakukan penilaian. --------------------------------
12.1.2. Saksi Rendy Wahyu Prasetyo, yang pada pokoknya
menerangkan: -----------------------------------------------

- 214 -
SALINAN

1) Saksi merupakan Business Development


Manager PT Trimitra Tirta Sarana. -----------------
2) Dalam proyek PDAM Gresik, PT Trimitra Tirta
Sarana melakukan konsorsium dengan Manila
Water Company, yang terbentuk 17 April 2018,
setelah adanya pengumuman prakualifikasi. ----
3) Dokumen penawaran dikirim secara fisik ke
kantor PDAM Gresik. ---------------------------------
4) Terdapat surat pemberitahuan/undangan dari
PDAM Gresik kepada peserta yang dinyatakan
lolos prakualifikasi untuk mengambil dokumen
RfP. -----------------------------------------------------
5) Terdapat aanwijzing (penjelasan) yang
dilakukan secara tatap muka, dan saat itu
saksi hadir sendiri. -----------------------------------
6) Nilai alokasi pembebasan lahan tidak tertuang
dalam RfP, hanya tertuang dalam berita
acara/tanggapan tertulis. ---------------------------
7) Luas lahan yang ditawarkan oleh PT Trimitra
sesuai dengan RfP.------------------------------------
8) Terhadap penawaran PT Trimitra pernah
dilakukan klarifikasi oleh PDAM Gresik.----------
9) Saksi mengetahui pemenang lelang proyek ini,
dan atas hal itu PT Trimitra meminta
penjelasan, namun tidak mengajukan sanggah.
10) Rencana penyerapan air curah dituangkan
dalam RfP.----------------------------------------------
11) Penawaran yang diajukan oleh PT Trimitra
sebisa mungkin disesuaikan dengan RfP. --------
12) Tidak pernah membaca adanya ketentuan
diskon dalam RfP.-------------------------------------
13) Alokasi nilai pembebasan lahan yang
ditawarkan oleh PT Trimitra adalah sebesar

- 215 -
SALINAN

Rp120 miliar, yang nilainya didapat


berdasarkan survey lapangan, namun tidak
menggunakan jasa penilai. --------------------------
14) Alokasi nilai pembebasan lahan sebesar Rp120
miliar diajukan agar proyek pekerjaan dapat
dilaksanakan. -----------------------------------------
15) Alokasi nilai pembebasan lahan sebesar Rp79
miliar tidak disebutkan dalam RfP, namun ada
di berita acara tanggapan atas pertanyaan. ------
16) Tidak mengetahui apakah ada atau tidak
peserta lain yang memasukkan penawaran
setelah batas akhir pemasukan penawaran. -----
17) Pembebasan lahan dilakukan oleh BUP (Badan
Usaha Pelaksana). ------------------------------------
18) Luas tanah yang digunakan dalam pelaksanaan
proyek tergantung dari teknologi yang
digunakan. ---------------------------------------------
19) Semakin kecil nilai investasi yang ditawarkan,
semakin bagus bagi PDAM Gresik. ----------------
20) Saksi mengetahui bahwa tarif/harga air minum
curah merupakan parameter/variabel penilaian
evaluasi dokumen sampul II dengan total skor
100. -----------------------------------------------------
21) Para peserta bisa mengakses seluruh berita
acara yang dibuat sepanjang diunggah di Data
Room. ---------------------------------------------------
22) Tatap muka dengan PDAM Gresik dilakukan
pada saat aanwijzing dan peninjauan lapangan,
serta saat klarifikasi. ---------------------------------
23) Saksi tidak mengetahui apakah ada penawaran
lain yang diajukan oleh PP-KTI setelah batas
akhir pemasukan penawaran. ----------------------

- 216 -
SALINAN

24) PDAM Gresik tetap melakukan penilaian atas


penawaran PT Trimitra meskipun alokasi nilai
pembebasan lahan yang ditawarkan adalah
sebesar Rp120 miliar. --------------------------------
25) Penawaran nilai investasi sebesar Rp811 miliar
dari PT Trimitra sudah termasuk IDC. ------------
26) Peserta memiliki keleluasaan untuk
menentukan desain dalam pelaksanaan proyek.
27) PT Trimitra tidak pernah mengajukan
penawaran lain setelah batas akhir pemasukan
penawaran. --------------------------------------------
28) Hal yang menentukan pemenang lelang pada
akhirnya adalah tarif air minum curah. ----------
29) Tidak memiliki informasi perihal diskon air
minum curah. -----------------------------------------
12.1.3. Saksi Erry Kuntjoro, yang pada pokoknya
menerangkan: -----------------------------------------------
1) Saksi merupakan pegawai pada Medco
Infrastruktur. ------------------------------------------
2) Medco Infrastruktur awalnya Bernama Medco
Gas Indonesia.-----------------------------------------
3) Saksi menerima perintah dari direksi untuk
menyiapkan dokumen yang digunakan untuk
mengikuti lelang. --------------------------------------
4) Setelah melakukan pendaftaran prakualifikasi,
dilakukan penjelasan. --------------------------------
5) Skema bisnis yang dipakai di proyek ini adalah
b to b, bukan KPBU. ----------------------------------
6) Medco Infrastruktur melakukan klarifikasi
setelah dinyatakan gugur pada tahap
prakualifikasi. -----------------------------------------
7) Penjelasan prakualifikasi dilakukan di Gresik. --

- 217 -
SALINAN

12.1.4. Saksi Dhita Tri Aprilia Ningrum, yang pada


pokoknya menerangkan: ----------------------------------
1) Saksi merupakan mantan pegawai Yunan Water
Utilities.-------------------------------------------------
2) Yunan Water Utilities mendapat undangan
resmi agar ikut berpartisipasi dalam pelelangan
proyek ini. ----------------------------------------------
3) Setelah melakukan pendaftaran prakualifikasi,
dilakukan penjelasan. --------------------------------
4) Proyek Gresik bukan tanggungjawab Saksi, dan
Saksi hanya membantu untuk
memasukkan/mengajukan dokumen. ------------
5) Yunan Water Utilities merupakan grup dari
Yunan Water Investment yang berlokasi di
Hongkong. ----------------------------------------------
6) Dokumen yang diajukan atas nama Yunan
Water Investment karena Yunan Water Utilities
tidak punya kemampuan financial. ----------------
12.1.5. Saksi Mochammad, yang pada pokoknya
menerangkan: -----------------------------------------------
1) Saksi merupakan mantan direktur utama
PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik. ---------------
2) Pembuatan Feasibility Study (FS) dibantu
konsultan swasta dan BPPSPAM. ------------------
3) Anggaran investasi berdasarkan FS adalah
sekitar Rp 740 miliar yang berasal dari badan
usaha. --------------------------------------------------
4) Proyek ini menggunakan skema b to b. -----------
5) FS dimintakan persetujuan pada Bupati Gresik
sekitar tahun 2017, dan dalam FS terdapat
pekerjaan pembebasan lahan. ----------------------
6) Ketentuan dalam FS dituangkan dalam RfP. -----

- 218 -
SALINAN

7) Beberapa panitia pengadaan tidak memiliki


sertifikat Ahli pengadaan barang/jasa yang
dikeluarkan oleh LKPP. ------------------------------
8) Tidak pernah ada perubahan atas FS. ------------
9) Negosiasi dilakukan setelah ada pemenang. -----
10) Dalam FS tidak ada harga diskon. -----------------
11) Luasan tanah untuk IPA tidak harus seluas
35.000 m2. ---------------------------------------------
12) Lelang proyek ini didasarkan pada Peraturan
Direksi No. 2 Tahun 2017. --------------------------
13) Menjabat sebagai direktur utama sejak oktober
2010 hingga 2018. ------------------------------------
14) Mengikuti pelaksanaan pelelangan sampai
tahap prakualifikasi. ---------------------------------
15) Nilai lahan yang dituangkan dalam FS hanya
dilakukan dengan cara bertanya pada
lingkungan sekitar, dan tidak menggunakan
jasa appraisal. -----------------------------------------
16) Sertifikat pengadaan barang/jasa pemerintah
tidak menjadi syarat untuk diangkat menjadi
panitia pengadaan. -----------------------------------
17) Kerjasama investasi berbeda dengan pengadaan
barang/jasa biasa. ------------------------------------
18) Tidak ada arahan apapun dari Bupati untuk
memenangkan pihak tertentu.----------------------
12.1.6. Saksi Siswadi Aprilianto, yang pada pokoknya
menerangkan: -----------------------------------------------
1) Saksi merupakan mantan Plt direktur utama
PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, yang
berhenti pada Oktober 2018. -----------------------
2) Tidak terlibat langsung pelaksanaan
pelelangan, hanya mendapat laporan. ------------

- 219 -
SALINAN

3) Secara garis besar, saksi memberikan arahan


agar lelang dilakukan sesuai RfP. ------------------
4) Tidak pernah mempengaruhi panitia pengadaan
untuk memenangkan peserta tertentu. -----------
5) Tidak pernah menjanjikan kemenangan kepada
peserta. -------------------------------------------------
6) Peserta lelang boleh mengajukan analisis atau
kajian tersendiri. --------------------------------------
7) Dalam RfP tidak ada menyebutkan harus
diikuti secara mutlak. --------------------------------
8) RfP merupakan pedoman bagi peserta untuk
mengajukan penawaran. ----------------------------
9) Tidak mengetahui apakah ada peserta yang
mengajukan dokumen penawaran setelah batas
akhir pemasukan penawaran. ----------------------
10) Tidak tahu metode penilaian yang digunakan
pada saat proses lelang. -----------------------------
12.1.7. Saksi Henneko Poerwanto, yang menerangkan: -------
1) Saksi merupakan pegawai Boma Bisma. ---------
2) Boma Bisma tidak ikut pada saat kegiatan
market sounding. --------------------------------------
3) Melakukan konsorsium dengan pihak lain
dengan komposisi 55%-45%. -----------------------
4) Penyusunan dokumen untuk prakualifikasi
dilakukan di kantor Boma Bisma. -----------------
5) Perwakilan Boma Bisma hadir pada saat
penjelasan prakualifikasi. ---------------------------
6) Boma Bisma dinyatakan gugur pada tahap
prakualifikasi dan tidak tahu alasan dinyatakan
gugur. ---------------------------------------------------
7) Boma Bisma tidak mengajukan/melakukan
upaya sanggah/lainnya. -----------------------------
12.1.8. Saksi Syamsul Hidayat, yang menerangkan: -----------

- 220 -
SALINAN

1) Saksi merupakan mantan anggota BPPSPAM


dari unsur pelanggan, yang berhenti pada
November 2017. ---------------------------------------
2) BPPSPAM berada di bawah Kementerian
Pekerjaan Umum, yang memiliki tugas
membantu meningkatkan kualitas penyediaan
air minum. ---------------------------------------------
3) BPPSPAM dibubarkan oleh Presiden pada Juli
2020. ----------------------------------------------------
4) Saksi terlibat dalam acara penyamaan persepsi
yang dilaksanakan di Surabaya, yang
mengundang PDAM dari Bekasi, Bandar
Lampung, dan Gresik. -------------------------------
5) PDAM yang diundang dalam acara penyamaan
persepsi adalah PDAM yang telah masuk tahap
transaksi.-----------------------------------------------
6) Pada kesempatan itu BPPSPAM
menandatangani MoU dengan beberapa PDAM,
termasuk PDAM Gresik. -----------------------------
7) Skema proyek bisa dipilih oleh masing-masing
PDAM, dan PDAM Gresik memilih skema b to b.
8) BPPSPAM melalui konsultan yang ditunjuk,
membantu PDAM Gresik Menyusun dokumen
yang diperlukan untuk pelelangan proyek. -------
12.1.9. Saksi Monhilal, yang menerangkan: ---------------------
1) Saksi merupakan mantan Kepala Sekretariat
BPPSPAM, yang sifatnya membantu anggota
BPPSPAM secara administratif.---------------------
2) Saksi ditugaskan di Sekretariat BPPSPAM
setelah adanya MoU PDAM dengan BPPSPAM. --
3) MoU dibuat dalam rangka menyiapkan
konsultan yang mendampingi PDAM dalam
menyiapkan proyek. ----------------------------------

- 221 -
SALINAN

4) Konsultan yang mendampingi PDAM dipilih


dengan menggunakan mekanisme pengadaan
barang/jasa pemerintah. ----------------------------
5) Output dari pendampingan adalah
terbentuknya draft dokumen yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan pelelangan proyek. -----------
6) Anggaran BPPSPAM berasal dari APBN cq.
Kementerian PUPR. -----------------------------------
7) Tidak ada keharusan didampingi BPPSPAM.-----
12.1.10. Saksi Budi Sutjahjo, yang menerangkan: --------------
1) Saksi direkrut sebagai ahli yang berkontrak
dengan BPPSPAM untuk keseluruhan proyek. --
2) Secara umum memiliki tugas untuk menelaah
FS, menelaah teknis lebih detail dan
memberikan advis dokumen. -----------------------
3) Saksi direkrut PT Perancang Adi Nusa. -----------
4) PDAM Gresik telah Menyusun FS terlebih
dahulu dibantu konsultan perencana, saksi
hanya bertugas menelaah yang keluarannya
berupa opini pada FS bahwa proyek layak
secara ekonomi. ---------------------------------------
5) Advis diberikan secara tertulis. ---------------------
6) Tidak ingat mengenai pencantuman tarif di FS. -
7) Dalam FS disebutkan mengenai luas lahan,
namun tidak ingat apakah memberikan advis
terkait luas lahan atau tidak. -----------------------
8) Tidak memberikan advis tentang nilai lahan
dan masa tenggang. ----------------------------------
9) Ketentuan RfP harus diikuti secara mutlak, jika
tidak sesuai, maka harus dikurangi skornya.----
10) Tidak tahu persis dasar bahwa RfP harus
diikuti secara mutlak. --------------------------------
11) Tarif diskon tidak pernah ada di RfP.--------------

- 222 -
SALINAN

12) Metode penilaian untuk sampul II adalah sistem


nilai. -----------------------------------------------------
13) Peserta yang bisa menawarkan harga air curah
lebih rendah lebih menarik. -------------------------
14) Penilaian sampul II hanya terhadap tarif. --------
15) Tidak pernah lihat dokumen RfP yang disahkan.
16) Desain bangunan diserahkan kepada peserta. --
17) RfP hanya menjelaskan hal-hal yang pokok. -----
18) Masukan konsultan tidak mengikat, dan
BPPSPAM tidak masalah bila advis tidak
dijalankan. ---------------------------------------------
12.1.11. Saksi Oni Hartono, yang menerangkan: ----------------
1) Saksi selaku konsultan dari PT Perancang Adi
Nusa untuk menangani fasilitasi transaksi. ------
2) Skema kerjasama PDAM Gresik adalah b to b. --
3) Konsultan memiliki tugas untuk
menyiapkan/mereview draf prakualifikasi, RfP,
dan PKS.------------------------------------------------
4) Draf awal ketiga dokumen tersebut berawal dari
BPPSPAM. ----------------------------------------------
5) Reviu dilakukan secara bersama antara
BPPSPAM dengan PDAM Gresik. -------------------
6) Tidak pernah dengar mengenai tarif diskon. -----
7) Tidak membahas mengenai nilai investasi
tanah. ---------------------------------------------------
8) Tidak mengetahui RfP yang disahkan oleh
PDAM Gresik. ------------------------------------------
9) Metode penyampaian dokumen yang digunakan
adalah 2 sampul. -------------------------------------
10) Metode penilaian menggunakan sistem nilai. ----
11) Review tidak wajib dilaksanakan. ------------------
12) Tidak tahu seluruh proses pelelangan.------------

- 223 -
SALINAN

13) Tidak siapa yang menjadi peserta dan


pemenang. ---------------------------------------------
12.1.12. Saksi Effendi Mansur, yang menerangkan: ------------
1) Saksi merupakan mantan anggota BPPSPAM. ---
2) Proyek SPAM Gresik menggunakan skema b to
b, berbeda dengan KPBU karena tidak perlu
dukungan apapun dari pemerintah. ---------------
3) BPPSPAM membantu tim PDAM Gresik untuk
menyiapkan dokumen yang diperlukan untuk
pengadaan. ---------------------------------------------
4) PDAM Gresik membentuk tim kerjasama untuk
menyusun pra-FS. ------------------------------------
5) Panitia pengadaan tidak harus memiliki
sertifikat pengadaan barang/jasa pemerintah. --
6) Proses klarifikasi dapat dibenarkan dalam
proses pelelangan. ------------------------------------
7) Evaluasi administrasi memakai sistem gugur,
sedangkan evaluasi sampul II memakai sistem
nilai. -----------------------------------------------------
8) Tidak ingat kriteria penilaian sampul II, namun
pada diskusi awal kriterianya adalah tarif. -------
9) Ada peserta yang akan mengubah dokumen
penawaran tapi tidak diterima oleh panitia
pengadaan. ---------------------------------------------
10) Tidak tahu apakah ada pertemuan dengan
salah satu peserta atau tidak. ----------------------
11) Tidak ada arahan untuk memenangkan peserta
tertentu. ------------------------------------------------
12.1.13. Saksi Siti Nursanti, yang menerangkan: ----------------
1) Saksi merupakan konsultan dari PT Perancang
Adi Nusa, sebagai tenaga ahli hukum untuk
fasilitasi/pendampingan tahap transaksi
beberapa PDAM termasuk Gresik. -----------------

- 224 -
SALINAN

2) Skema proyek Gresik adalah b to b. ---------------


3) Saksi memiliki tugas untuk mereviu beberapa
dokumen karena dokumen prakualifikasi, RfP
dan PKS sudah ada sebelumnya. ------------------
4) Isi ketiga dokumen yang digunakan untuk
pelelangan merupakan hak prerogatif dari
PDAM. --------------------------------------------------
5) Sampul I merupakan administrasi dan teknis,
sedangkan sampul II keuangan. -------------------
6) Draf yang dihasilkan hanya bersifat advis, dan
PDAM berhak untuk tidak menggunakannya. ---
7) Pengadaan lahan dilakukan oleh mitra
kerjasama dan dimasukkan pada biaya
investasi. -----------------------------------------------
8) Nilai investasi lahan tidak tertuang dalam RfP.--
9) Saksi menghadiri namun tidak terlibat dalam
market sounding. --------------------------------------
10) Fungsi market sounding adalah untuk
penjajakan minat pasar. -----------------------------
11) Tidak mengetahui apakah PDAM Gresik
mengikuti advis atau tidak. -------------------------
12) Tidak tahu dokumen yang disahkan oleh PDAM
Gresik. --------------------------------------------------
13) Tidak tahu proses pengadaan proyek ini. ---------
14) Dasar pengadaan memakai Peraturan Direksi
PDAM No. 2 Tahun 2017. ---------------------------
12.2. Saksi Terlapor I. ----------------------------------------------------------
Dalam proses persidangan, Terlapor I menghadirkan Saksi
Yulin Darwanti yang memberikan keterangan di bawah
sumpah, sebagai berikut: -----------------------------------------------
12.2.1. Saksi merupakan sekretaris panita pengadaan. -------
12.2.2. Terlibat dalam penyusunan FS, yang dibantu oleh
konsultan.----------------------------------------------------

- 225 -
SALINAN

12.2.3. Dalam FS terdapat beberapa keterangan antara lain


landasan hukum kerjasama, dasar perencanaan
teknis, nilai investasi, nilai pembebasan lahan, dll. --
12.2.4. Penyusunan dokumen prakualifikasi dan RfP
mendapat bantuan dari BPPSPAM. ----------------------
12.2.5. Dokumen RfP awal berasal dari BPPSPAM yang
kemudian disesuaikan dengan proyek ini. -------------
12.2.6. Metode penyampaian dokumen adalah satu tahap
dua sampul, yaitu sampul I adiministrasi dan
Teknik, sedangkan sampul II keuangan. ---------------
12.2.7. Metode penilaian sampul I menggunakan sistem
gugur sedangkan metode penilaian sampul II
menggunakan sistem nilai. --------------------------------
12.2.8. Ada 4 peserta yang lolos prakualifikasi, yang
kemudian semuanya mengajukan dokumen
penawaran. --------------------------------------------------
12.2.9. Batas akhir pemasukan dokumen penawaran pada
tanggal 18 Oktober 2018, dan tidak ada peserta yang
memasukkan dokumen penawaran setelahnya. -------
12.2.10. Pembebasan tanah dilakukan oleh BUP dan
diatasnamakan PDAM Gresik, sehingga harga untuk
membebaskan tanah menjadi kewenangan BUP. -----
12.2.11. Nilai pembebasan tanah yang disampaikan saat
penjelasan merupakan estimasi yang tertuang dalam
FS, dan peserta dapat melakukan survey dan
perhitungan sendiri. ----------------------------------------
12.2.12. Dokumen penawaran salah satu peserta dibuka oleh
ketiga peserta lainnya, dan ketiga peserta ini
menyampaikan harga air curah kepada panitia
pengadaan, yang kemudian dituangkan dalam berita
acara. ---------------------------------------------------------

- 226 -
SALINAN

12.2.13. Dalam berita acara pembukaan dokumen nilai


investasi dari PP-KTI dan konsorsium potum belum
termasuk IDC (interest during construction). ------------
12.2.14. Panitia pengadaan melakukan evaluasi terhadap
sampul II yang diajukan peserta. ------------------------
12.2.15. Evaluasi sampul II hanya dilakukan terhadap tarif
yang ditawarkan oleh peserta. ----------------------------
12.2.16. Evaluasi sampul II didasarkan pada ketentuan
Lampiran 12 RfP yang menyatakan penilaian sampul
II didasarkan pada tarif. -----------------------------------
12.3. Saksi Terlapor II. ---------------------------------------------------------
Dalam proses persidangan, Terlapor II menghadirkan 2 (dua)
saksi fakta yang memberikan keterangan di bawah sumpah,
sebagai berikut: ----------------------------------------------------------
12.3.1. Saksi Tauhid Kurniawan, yang pada pokoknya
menerangkan: -------------------------------------------------
1) Saksi merupakan Person In Charge (PIC)
dokumen penawaran. --------------------------------
2) Mengetahui proyek awalnya dari market
sounding, yang dihadiri sendiri. --------------------
3) Konsorsium PP-Krakatau Tirta Industri lolos
prakualifikasi. -----------------------------------------
4) Peserta yang lolos penilaian sampul I lanjut
pembukaan sampul II. -------------------------------
5) Tahu mekanisme dan tata cara pembukaan
dokumen penawaran dari laporan tim.------------
6) Penawaran sampul II salah satu peserta dibuka
secara bersama oleh ketiga peserta lainnya, dan
ketiga peserta inilah yang menyampaikan harga
air curah kepada panitia untuk dituangkan
dalam berita acara. -----------------------------------

- 227 -
SALINAN

7) Harga dasar dan harga diskon yang diajukan


PP-KTI bersumber dari 1 (satu) dokumen yang
diajukan. -----------------------------------------------
8) Tarif diskon merupakan inisiatif/inovasi dari
PP-KTI. --------------------------------------------------
9) 2 (dua) nilai investasi terdapat dalam dokumen
penawaran. --------------------------------------------
10) Nilai investasi lahan tidak masuk sampul I. -----
11) Menurut konsorsium PP-KTI, luas lahan di RfP
terlalu luas. --------------------------------------------
12) Memaknai ketentuan dalam RfP sebagai
panduan. -----------------------------------------------
13) Pada saat klarifikasi, panitia tidak pernah
menyampaikan berita acara hasil evaluasi
lelang. ---------------------------------------------------
14) PP juga pernah mengajukan harga diskon pada
lelang proyek di Semarang.--------------------------
15) Tarif diskon sebesar Rp2.962 dihitung dari tarif
dasar Rp3.185. ----------------------------------------
16) Penilaian atas sampul II adalah tarif. -------------
17) Harga dasar adalah harga normal penawaran. --
12.3.2. Saksi Gratianus Arya, yang pada pokoknya
menerangkan: -------------------------------------------------
1) Saksi bertugas melakukan pembahasan PKS
setelah konsorsium ditetapkan sebagai
pemenang lelang. -------------------------------------
2) Pada saat pembahasan kontrak didampingi tim
TP4D dari Kejaksaan Negeri Gresik. ---------------
3) Nilai investasi dalam kontrak adalah sebesar Rp
618 miliar, dan sudah termasuk IDC. -------------
4) Tarif air dalam kontrak sebesar Rp3.185 dengan
diskon menjadi Rp2.962 pada tahun pertama. --

- 228 -
SALINAN

5) Tidak ada pertemuan dengan PDAM Gresik di


luar pertemuan resmi. -------------------------------
6) Hal-hal yang dibahas saat negosiasi
melanjutkan hal-hal yang dibahas pada saat
klarifikasi. ----------------------------------------------
KETERANGAN AHLI. --------------------------------------------------------------
12.4. Ahli Investigator. ---------------------------------------------------------
Dalam proses persidangan, Investigator menghadirkan 2 (dua)
ahli yang memberikan keterangan di bawah sumpah, sebagai
berikut: --------------------------------------------------------------------
12.4.1. Fully Handayani Ridwan, yang pada pokoknya
menerangkan: -------------------------------------------------
1) Hukum perusahaan diatur dalam KUHD,
khususnya yang belum berbadan hukum. -------
2) Subyek hukum dalam hukum perusahaan
adalah badan hukum itu sendiri. ------------------
3) Persekongkolan sifatnya harus konspirasi. -------
4) Konspirasi harus ada kesepakatan, yaitu 2
pihak atau lebih. --------------------------------------
5) Panitia pengadaan merupakan satu kesatuan
dari pemilik proyek. ----------------------------------
6) Bila dari awal ditentukan bahwa pihak yang
menandatangani kontrak adalah SPV, maka hal
ini diperbolehkan.-------------------------------------
7) SPV merupakan salah satu hasil dari JVA. ------
8) Bentuk-bentuk persekongkolan terdapat dalam
pedoman tender yang diterbitkan KPPU.----------
12.4.2. Achmad Zikrullah, yang pada pokoknya
menerangkan: -------------------------------------------------
1) Tender/lelang adalah salah satu metode
pemilihan penyedia jasa. ----------------------------
2) Istilah b to b tidak secara redaktif disebutkan
dalam peraturan perundang-undangan. ----------

- 229 -
SALINAN

3) Dokumen RfP secara umum bersifat mengikat. -


4) Masuk lelang gagal jika tidak ada penawaran,
atau berdasarkan evaluasi tidak ada penawaran
yang lulus. ---------------------------------------------
5) Ketika ada penawaran yang tidak sesuai RfP,
maka seharusnya tidak diluluskan. ---------------
6) Klarifikasi diperbolehkan tanpa menambah
substansi penawaran. --------------------------------
7) Evaluasi dilakukan berdasarkan apa yang
tertuang dalam RfP, bisa sistem gugur dengan
ambang batas atau sistem nilai. -------------------
8) Sistem gugur ambang batas dalam konteks
evaluasi teknis. ----------------------------------------
9) Sampul II tentang harga pada umumnya dinilai
dari harga terendah. ----------------------------------
10) Jika disebutkan variabel penilaian adalah tarif,
maka penilaian dilakukan terhadap tarif. --------
11) Jika dasar pengadaan adalah peraturan direksi,
maka tidak tunduk pada aturan mengenai
KPBU. ---------------------------------------------------
12) Post bidding adalah pemasukan/perubahan
penawaran setelah batas akhir pemasukan
penawaran. --------------------------------------------
13) Badan Usaha Pelaksana adalah entitas yang
didirikan oleh badan usaha pemenang lelang. ---
14) PJPK berwenang untuk menentukan variabel
yang dinilai dalam evaluasi yang menggunakan
sistem nilai. --------------------------------------------
12.5. Ahli Terlapor I. ------------------------------------------------------------
Dalam proses persidangan, Terlapor I menghadirkan Ahli
Sabela Gayo, Ph.D., yang telah disumpah dan memberikan
keterangan pada pokoknya sebagai berikut: ------------------------

- 230 -
SALINAN

12.5.1. Dalam proyek kerjasama investasi, sumber dana


pelaksanaan berasal dari badan usaha. ----------------
12.5.2. BUMN dan BUMD bisa menetapkan metode
pemilihan yang digunakan, asalkan sesuai dengan
peraturan yang menjadi dasar. ---------------------------
12.5.3. Metode 2 sampul berarti ada 2 bundel penawaran
yang disampaikan, yaitu administrasi teknis dan
harga. ---------------------------------------------------------
12.5.4. Pihak yang menentukan metode pemilihan adalah
panitia pengadaan/pokja pemilihan sesuai
peraturan yang berlaku. -----------------------------------
12.5.5. Metode evaluasi diatur dalam dokumen
tender/lelang yang menjadi standar pelaksanaan
lelang. ---------------------------------------------------------
12.5.6. Dalam metode evaluasi sistem nilai,
panitia/pengadaan memberikan skor/nilai terhadap
variabel yang telah ditentukan. --------------------------
12.5.7. Jika penilaian dilakukan berdasarkan harga, maka
panitia harus menilai harga yang diajukan oleh
peserta lelang. -----------------------------------------------
12.5.8. Klarifikasi dilakukan untuk meminta kejelasan atas
dokumen penawaran yang diajukan namun tidak
mengubah penawaran. -------------------------------------
12.5.9. Negosiasi berarti ada perubahan nilai pekerjaan dari
nilai yang teruang dalam dokumen penawaran. -------
12.5.10. Post bidding adalah adanya pemasukan/perubahan
dokumen penawaran setelah batas akhir pemasukan
penawaran. --------------------------------------------------
12.5.11. Dalam persekongkolan tender harus ada konspirasi
antara 2 pihak atau lebih. ---------------------------------
12.5.12. Badan Usaha Pelaksana didirikan oleh badan usaha
pemenang lelang, yang keduanya merupakan 2
entitas yang berbeda. --------------------------------------

- 231 -
SALINAN

12.5.13. Panitia melakukan penilaian terhadap variabel


penilaian yang telah ditentukan dalam dokumen
tender/lelang. -----------------------------------------------
12.6. Ahli Terlapor III. ----------------------------------------------------------
Dalam proses persidangan, Terlapor III menghadirkan Ahli Prof.
L. Budi Kagramanto yang telah disumpah dan memberikan
keterangan pada pokoknya sebagai berikut: ------------------------
12.6.1. Dalam menilai pelanggaran di hukum persaingan
usaha harus menggunakan analisa pendekatan
yuridis, yaitu per se illegal dan rule of reason. ---------
12.6.2. Pendekatan per se illegal berarti perjanjian/kegiatan
yang secara langsung dilarang dan tidak perlu
dilihat apa dan bagaimana dampaknya. ----------------
12.6.3. Ciri khas dari per se illegal adalah tindakan tersebut
dilarang secara tegas, tidak perlu dibuktikan, dan
tidak dilihat dampaknya. ----------------------------------
12.6.4. Pendekatan per se illegal diterapkan pada perbuatan
penetapan harga, diskriminasi harga, boikot,
kepemilikan saham mayoritas, dll. ----------------------
12.6.5. Pendekatan rule of reason berarti terjadi suatu
pelanggaran bila terdapat akibat yang timbul dari
kegiatan tersebut yang menghambat persaingan
usaha yang sehat. ------------------------------------------
12.6.6. Ciri khas dari rule of reason adalah baru bisa
dinyatakan dilarang setelah ada analisa ekonomi
terhadap dampak yang ditimbulkan, lalu harus ada
dampak yang muncul dan harus dibuktikan. ---------
12.6.7. Pendekatan rule of reason diterapkan pada
perbuatan kartel, trust, oligopoli, persekongkolan
tender, oligopsoni, dll.--------------------------------------
12.6.8. Larangan persekongkolan tender sebagaimana
diatur dalam Pasal 22 memakai prinsip rule of
reason. --------------------------------------------------------

- 232 -
SALINAN

12.6.9. Dalam penerapan Pasal 22 perlu dilihat apakah ada


kerugian bagi konsumen maupun peserta lain. -------
12.6.10. Persekongkolan merupakan kerjasama/kolusi yang
memiliki sifat negatif. --------------------------------------
12.6.11. Dapat dikategorikan post bidding bila dilakukan
setelah batas akhir pemasukan penawaran. -----------
12.6.12. Harga dasar yang disebutkan di Perkom 2/2010
adalah harga yang ditentukan oleh pengguna
jasa/pemilik proyek. ---------------------------------------
12.7. Ahli Majelis Komisi. ------------------------------------------------------
Dalam proses persidangan, Majelis Komisi menghadirkan Ahli
Dading Wiria Kusuma dari Kantor Pertanahan Kabupaten
Gresik, yang telah disumpah dan memberikan keterangan pada
pokoknya sebagai berikut: ----------------------------------------------
12.7.1. BPN memiliki tugas dan kewenangan untuk
mengadakan tanah yang dibutuhkan oleh instansi
pemerintah. --------------------------------------------------
12.7.2. PDAM Gresik merupakan BUMD sehingga
pengadaan tanahnya tidak melalui BPN. ---------------
12.7.3. Pengadaan tanah BUMN/BUMD dipersamakan
dengan swasta. ----------------------------------------------
12.7.4. Pengadaan tanah oleh swasta harus ada ijin lokasi
dari pemerintah daerah, dan BPN memberikan
pertimbangan teknis pertanahan terkait kesesuaian
tata ruang. ---------------------------------------------------
12.7.5. Kegiatan pengukuran oleh BPN dilakukan
berdasarkan penunjukan pemilik tanah dan pemilik
tanah sebelahnya, yang kemudian terbitlah peta
bidang. --------------------------------------------------------
12.7.6. Peta bidang tidak selalu berujung pada terbitnya
sertipikat, karena ada yang hanya ingin tahu luasan
tanahnya. ----------------------------------------------------

- 233 -
SALINAN

12.7.7. Desa Sidomukti bersebelahan dengan Mojopuro, dan


keduanya dalam wilayah kecamatan Bungah. ---------
12.7.8. Dalam permohonan surat keputusan pemberian hak
atas tanah sudah dilampirkan ijin lokasi, ijin
pemanfaatan ruang, dan pertimbangan BPN. ----------
KETERANGAN TERLAPOR. ------------------------------------------------------
12.8. Terlapor I. -----------------------------------------------------------------
Dalam proses persidangan, Terlapor I diwakili oleh Siti
Aminatus Zariyah, yang memberikan keterangan pada
pokoknya sebagai berikut: ----------------------------------------------
12.8.1. Menjabat sebagai direktur utama PDAM Gresik sejak
20 oktober 2018. --------------------------------------------
12.8.2. Tidak mengikuti proses tender, karena telah
dilaksanakan. -----------------------------------------------
12.8.3. Syarat untuk menjadi panitia pengadaan adalah
sesuai peraturan direksi yang ada. ----------------------
12.8.4. Ada kesepakatan dari BUP untuk menyesuaikan
lahan sesuai RfP. -------------------------------------------
12.8.5. Ada perubahan lokasi tanah karena kalau di
Sidomukti lebih bagus, dan lebih dekat dengan
intake. --------------------------------------------------------
12.8.6. TP4D mendampingi PDAM karena terikat MoU. -------
12.8.7. TP4D menyarankan agar ruang lingkup dalam PKS
disesuaikan dengan RfP. ----------------------------------
12.8.8. Tidak mengetahui perihal pengaturan tarif diskon di
RfP. ------------------------------------------------------------
12.8.9. Tidak tahu perihal penulisan Krakatau Tirta
Indonesia. ----------------------------------------------------
12.8.10. Pernah menerima surat permohonan persetujuan
hasil evaluasi dokumen sampul I. -----------------------
12.8.11. Tidak terlibat dalam proses pelelangan. ----------------
12.8.12. Tidak mendapat informasi luas tanah yang
ditawarkan oleh konsorsium PP-KTI. --------------------

- 234 -
SALINAN

12.8.13. Rincian luas tanah di PKS sesuai dengan RfP. --------


12.8.14. Ada surat persetujuan untuk pindah lokasi dari
Mojopuro Gede ke Sidomukti. ----------------------------
12.8.15. Ada perpanjangan penyelesaian konstruksi sampai
agustus 2021. -----------------------------------------------
12.8.16. Mojopuro Gede padat penduduk sehingga
menyulitkan karena terdapat pembuangan limbah. --
12.8.17. Pihak yang menawarkan air paling murah yang
paling menguntungkan bagi PDAM Gresik. ------------
12.8.18. BUP menjual air kepada PDAM Gresik, kemudian
PDAM Gresik menjualnya kepada
pelanggan/masyarakat.------------------------------------
12.8.19. Tarif ke pelanggan diperbaharui setiap tahun, sesuai
peraturan menteri. -----------------------------------------
12.8.20. Harga diskon dimanfaatkan dalam pelaksanaan
proyek. --------------------------------------------------------
12.8.21. Pendirian BUP didasarkan pada ketentuan RfP dan
Peraturan Direksi. ------------------------------------------
12.8.22. Penandatanganan PKS dengan BUP juga didasarkan
pada ketentuan RfP dan Peraturan Direksi. ------------
12.8.23. Mendapat penjelasan dari panitia pengadaan bahwa
harga Rp3.185 terdapat di dokumen penawaran
konsorsium PP-KTI. ----------------------------------------
12.8.24. Penetapan pemenang lelang didasarkan pada
pelelangan yang dilakukan oleh panitia pengadaan. -
12.8.25. Tarif diskon merupakan inisiatif dari PP-KTI. ----------
12.8.26. Tidak pernah melakukan pertemuan dengan para
peserta, maupun menjanjikan kemenangan pada
salah satu peserta. -----------------------------------------
12.8.27. Tidak ada arahan atau tekanan dari pihak lain
untuk memenangkan peserta tertentu. -----------------
12.9. Terlapor II.-----------------------------------------------------------------

- 235 -
SALINAN

Dalam proses persidangan, Terlapor II diwakili oleh Ghea


Swatika, yang memberikan keterangan pada pokoknya sebagai
berikut: --------------------------------------------------------------------
12.9.1. Tarif diskon merupakan strategi PP-KTI untuk
membantu cash flow PDAM Gresik. ---------------------
12.9.2. Perhitungan IRR 15,84% menggunakan tarif diskon.
12.9.3. Setelah adanya kenaikan di nilai lahan, ada efisiensi
pada unit produksi atau dengan kata lain dilakukan
distribusi ke unit cost lain, sehingga IRR dan nilai
investasi tidak berubah. -----------------------------------
12.9.4. Pengaruh perubahan penyerapan air curah
dikompensasikan di nilai OPEX. -------------------------
12.9.5. Perubahan lokasi tanah dari Mojopuro Gede ke
Sidomukti tidak mengubah biaya. -----------------------
12.9.6. Penilaian tanah yang akan dibebaskan didasarkan
pada perhitungan KJPP/appraisal. ----------------------
12.9.7. Hambatan di Mojopuro Gede adalah adanya
penolakan dari warga dan beberapa warga tidak
ingin menjual tanahnya. -----------------------------------
12.10. Terlapor III. ----------------------------------------------------------------
Dalam proses persidangan, Terlapor III diwakili oleh Iwan
Sulistyo, yang memberikan keterangan pada pokoknya sebagai
berikut: --------------------------------------------------------------------
12.10.1. Tidak ada PT Krakatau Tirta Indonesia. ----------------
12.10.2. Diajak oleh PT PP membentuk konsorsium. -----------
12.10.3. KTI berpengalaman di bisnis pengolahan air. ----------
12.10.4. Hadir dalam pembahasan rancangan PKS. -------------
12.10.5. Direktur Utama BUP berasal dari PP. -------------------
12.10.6. Pernah melakukan survey lapangan saat aanwijzing
sekitar agustus 2018. Peserta lain juga ikut hadir. ---
12.10.7. Lokasi yang ditunjukkan PDAM Gresik berada di
pinggir jalan dan ada bangunan di sekitar situ. -------
12.10.8. Secara teknis lokasi tanah di Sidomukti lebih baik. --

- 236 -
SALINAN

12.10.9. Harga dasar yang diajukan oleh konsorsium PP-KTI


menjadi dasar perhitungan tarif tahun-tahun
selanjutnya. --------------------------------------------------
12.10.10. Penentuan tarif yang ditawarkan berdasarkan
perhitungan dari PT PP (Persero). ------------------------
12.10.11. Tidak ada komunikasi dengan PDAM Gresik selama
proses pelelangan. ------------------------------------------
12.10.12. Ada perubahan pemasangan pipa karena tidak
mendapat ijin. -----------------------------------------------
12.11. PEMERIKSAAN SETEMPAT. --------------------------------------------
Dalam proses persidangan telah dilakukan Pemeriksaan
Setempat kepada lokasi Instalasi Pengolaha Air (IPA), dengan
hasil sebagai berikut: ----------------------------------------------------
12.11.1. Terdapat 2 (dua) Sertipikat Hak Guna Bangunan
(SHGB) No. 0002 dengan luas tanah 33.723 m2 dan
No. 0003 dengan luas tanah 1.277 m2, keduanya
atas nama Terlapor I. --------------------------------------
12.11.2. Lokasi IPA berada di Desa Sidomukti, Kec. Bungah,
Kabupaten Gresik, berbeda dengan lokasi yang
dipersyaratkan dalam RfP yakni Desa Mojopuro
Gede, Kec. Bungah, Kabupaten Gresik. -----------------
12.11.3. Lokasi intake berada di Desa Sidomukti, Kec.
Bungah, Kabupaten Gresik, dengan SHGB No. 0001
dengan luas tanah 3.002 m2 atas nama Terlapor I. ---
12.11.4. Lokasi IPA dibangun di Desa Sidomukti dengan
pertimbangan lebih dekat dengan intake. --------------
12.11.5. Pembangunan IPA yang mulanya direncanakan di
Desa Mojopuro Gede tidak diharapkan warga terkait
adanya pembuangan limbah, sehingga dilakukan
perubahan lokasi.-------------------------------------------
12.11.6. IPA dibangun dan didesain untuk kapasitas 1.000
liter/detik. ---------------------------------------------------

- 237 -
SALINAN

12.11.7. Pembangunan IPA masih berjalan dan ditargetkan


beroperasi pada tahun 2021. -----------------------------
12.12. BUKTI SURAT/DOKUMEN.---------------------------------------------
Dalam proses persidangan, surat/dokumen yang diajukan
sebagai bukti, dan terhadapnya telah dilakukan inzaage,
adalah sebagai berikut: -------------------------------------------------
12.12.1. Dokumen A; dengan kode A1 sampai dengan A185. --
12.12.2. Dokumen B; dengan kode B1 sampai dengan B32. ---
12.12.3. Dokumen C; dengan kode C1 sampai dengan C145. -
12.12.4. Dokumen I; dengan kode I1 sampai dengan I3. -------
12.12.5. Dokumen T; dengan kode T1.1 sampai dengan
T3.21. ---------------------------------------------------------
12.13. FAKTA PERSIDANGAN. -------------------------------------------------
Bahwa berdasarkan seluruh keterangan saksi, keterangan ahli,
keterangan para Terlapor, hasil pemeriksaan setempat, dan
bukti-bukti dokumen/surat, ditemukan fakta-fakta penting
dalam persidangan yang selanjutnya akan Terlapor I tanggapi
dalam uraian-uraian berikutnya.--------------------------------------
12.13.1. Dalam proses persidangan terungkap fakta bahwa
“dokumen awal yang digunakan pada proses
pengadaan (prakualifikasi, RfP, dan PKS) berasal
dari BPPSPAM dan dilakukan pembahasan bersama
dengan konsultan BPPSPAM”. ---------------------------
Fakta ini terungkap dari keterangan saksi Yulin
Darwanti dan saksi Oni Hartono yang menerangkan
bahwa dokumen awal berasal dari BPPSPAM, hal
mana kemudian dilakukan pembahasan bersama
dengan konsultan dari BPPSPAM, sebagaimana
keterangan saksi Budi Sutjahjo, Saksi Oni Hartono,
saksi Effendi Mansur, dan saksi Siti Nursanti (yang
kesemuanya merupakan konsultan BPPSPAM). Oleh
karena telah dilakukan pembahasan bersama
dengan konsultan dari BPPSPAM, maka hal-hal yang

- 238 -
SALINAN

tertuang dalam RfP, termasuk dalam hal ini terkait


variabel evaluasi dokumen penawaran (khususnya
evaluasi sampul II keuangan), telah dikonsultasikan
dengan para konstultan BPPSPAM. Artinya pada
titik ini, seluruh konsultan BPPSPAM menyetujui
bahwa evaluasi sampul II keuangan hanya
dilakukan terhadap harga/tarif air curah yang
ditawarkan oleh peserta lelang. --------------------------
12.13.2. Dalam proses persidangan terungkap fakta bahwa
“dasar hukum pelaksanaan pengadaan proyek ini
adalah Peraturan Direksi PDAM Gresik No. 2 Tahun
2017”. --------------------------------------------------------
Fakta ini terungkap dari keterangan saksi
Mochammad dan saksi Siti Nursanti, serta
sebagaimana tertuang dalam Dokumen RfP (vide
bukti C13) yang menyatakan dasar hukum
pelaksanaan pengadaan proyek ini adalah Peraturan
Direksi PDAM Gresik No. 2 Tahun 2017 (vide bukti
C2 dan T1.6), sehingga ketentuan pelaksanaannya
sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam
Peraturan Direksi dimaksud. Dalam Peraturan
Direksi dimaksud terdapat ketentuan Pasal 18 yang
mengatur mengenai syarat seseorang dapat diangkat
sebagai panitia pengadaan, hal mana dalam
ketentuan tersebut tidak terdapat norma yang
menyatakan bahwa seseorang tersebut harus
memiliki sertifikat pengadaan barang/jasa
pemerintah. Fakta tidak dipersyaratkannya sertifikat
a quo diperkuat dengan keterangan saksi
Mochammad, saksi Effendi Mansur, dan keterangan
Terlapor I. ----------------------------------------------------
Selain itu, dalam Peraturan Direksi PDAM Gresik No.
2 Tahun 2017 juga diatur mengenai Badan Usaha

- 239 -
SALINAN

Pelaksana (BUP), yaitu sebuah perseroan terbatas


didirikan oleh badan usaha pemenang lelang.
Pengertian ini sebagaimana diatur dalam Pasal 1
angka 14 Peraturan Direksi a quo. Dari ketentuan ini
dapat dipahami bahwa pihak yang nantinya
melaksanakan proyek ini adalah sebuah badan
usaha berbentuk perseroan terbatas (in casu PT PP
Krakatau Tirta/BUP) yang dibentuk oleh konsorsium
Terlapor II-Terlapor III. Hal ini diperkuat dengan
ketentuan Pasal 44 ayat (1) Peraturan Direksi a quo
yang menyebutkan tahapan penandatanganan
perjanjian kerjasama didahului dengan
pembentukan badan usaha baru oleh pemenang
pelelangan. Ketentuan bahwa pihak yang
melaksanakan proyek ini adalah BUP juga telah
sesuai dengan norma yang diatur dalam ketentuan
Pasal 1 angka 5 dan angka 29 Dokumen RfP. Oleh
sebab itu fakta proyek ini dilaksanakan oleh BUP (in
casu PT PP Krakatau Tirta) yang merupakan
perseroan terbatas yang didirikan oleh konsorsium
Terlapor II-Terlapor III merupakan hal yang telah
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. ----------------
12.13.3. Selanjutnya dalam proses persidangan terungkap
fakta bahwa “pada tahap pembukaan dokumen
penawaran, dokumen penawaran salah satu peserta
dibuka oleh ketiga peserta lainnya”. --------------------
Fakta ini terungkap berdasarkan keterangan saksi
Yulin Darwanti dan saksi Tauhid Kurniawan yang
menyatakan dokumen penawaran salah satu peserta
dibuka oleh ketiga peserta lainnya, lalu ketiga
peserta lainnya tersebut menyebutkan harga/tarif
air curah yang kemudian dituangkan oleh Panitia
Pengadaan ke dalam Berita Acara Pembukaan

- 240 -
SALINAN

Dokumen Penawaran Sampul II (Keuangan) (vide


bukti C46 dan T1.10). Fakta inilah yang kemudian
menyebabkan tercantumnya harga diskon dari
konsorsium Terlapor II-Terlapor III, yaitu sekitar
Rp2.962, dalam berita acara a quo, alih-alih harga
dasar yang ditawarkan oleh konsorsium Terlapor II-
Terlapor III, yaitu sebesar Rp3.185. Padahal bila
dicermati dengan saksama, harga dasar yang
ditawarkan oleh konsorsium Terlapor II-Terlapor III
adalah sebesar Rp3.185, sebagaimana tertuang
dalam Dokumen Sampul II (Keuangan) konsorsium
Terlapor II-Terlapor III (vide bukti C84 dan T2.11). ---
12.13.4. Dalam proses persidangan terungkap fakta bahwa
“nilai investasi konsorsium Potum-Adhi-Abipraya
dan konsorsium Terlapor II-Terlapor III yang
tercantum dalam Berita Acara Pembukaan Dokumen
Penawaran Sampul II (Keuangan) (vide bukti C46
dan T1.10) belum termasuk Interest During
Construction (IDC)”. ----------------------------------------
Fakta ini adalah sebagaimana keterangan dari saksi
Firman yang menyatakan nilai investasi Rp593,746
miliar (nilai yang tertuang dalam Berita Acara
Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul II
[Keuangan]) merupakan nilai belum termasuk IDC.
Fakta ini juga diungkapkan oleh saksi Yulin
Darwanti dalam pemeriksaannya selama
persidangan. Selain itu, pada kolom keterangan
Berita Acara a quo jelas telah tertera keterangan
“BCK dan TTS sudah termasuk IDC”, yang artinya
bahwa penawaran yang diajukan oleh BCK (in casu
Konsorsium Bangun Cipta Kontraktor-Wijaya Karya)
dan TTS (in casu Konsorsium Trimitra Tirta Sarana-

- 241 -
SALINAN

Manila Water Company) merupakan nilai investasi


yang telah memasukkan perhitungan IDC. ------------
Dari keterangan tersebut berarti penawaran
Konsorsium Potum-Adhi-Abipraya sebesar
Rp593,746 miliar merupakan penawaran sebelum
adanya perhitungan IDC. ---------------------------------
Lebih lanjut saksi Firman memberikan keterangan
bahwa terhadap nilai investasi ini kemudian
dilakukan klarifikasi, sehingga nilai investasi yang
ditawarkan oleh konsorsium Potum-Adhi-Abipraya
berubah menjadi Rp625 miliar setelah
memperhitungkan IDC. Pada proses pelelangan ini
konsorsium Potum-Adhi-Abipraya tidak pernah
mengajukan dokumen penawaran lain setelah batas
akhir pemasukan dokumen penawaran. ----------------
Sama halnya dengan nilai investasi dari konsorsium
Potum-Adhi-Abipraya, nilai investasi dari
konsorsium Terlapor II-Terlapor III yang tertuang
dalam Berita Acara Pembukaan Dokumen
Penawaran Sampul II (Keuangan) (vide bukti C46
dan T1.10) belum termasuk Interest During
Construction (IDC). Hal ini sesuai keterangan saksi
Yulin Darwanti dan saksi Gratianus Arya yang
menyatakan nilai investasi konsorsium Terlapor II-
Terlapor III yang tercantum dalam Berita Acara a quo
merupakan nilai sebelum IDC, dan sekali lagi sama
halnya dengan konsorsium Potum-Adhi-Abipraya,
terhadap nilai investasi dari konsorsium Terlapor II-
Terlapor III ini kemudian dilakukan klarifikasi,
sehingga muncullah nilai investasi sebesar Rp618
miliar yang telah memperhitungkan IDC. --------------
Pada proses pelelangan ini konsorsium Terlapor II-
Terlapor III tidak pernah mengajukan dokumen

- 242 -
SALINAN

penawaran lain setelah batas akhir pemasukan


dokumen penawaran. --------------------------------------
12.13.5. Dalam proses persidangan terungkap fakta bahwa
“tarif dasar senilai Rp3.185 tertuang dalam
Dokumen Penawaran Sampul II yang diajukan oleh
konsorsium Terlapor II-Terlapor III”. --------------------
Fakta ini terungkap sebagaimana keterangan dari
saksi Tauhid Kurniawan dan saksi Gratianus Arya
yang menyebutkan harga/tarif senilai Rp3.185
terdapat dalam Dokumen Sampul II (Keuangan)
konsorsium Terlapor II-Terlapor III (vide bukti C84
dan T2.11). Bila dicermati dengan saksama, benar
bahwa tarif/harga dasar senilai Rp3.185 tertuang
dalam Dokumen Sampul II (Keuangan) konsorsium
Terlapor II-Terlapor III, yang diajukan sebelum batas
akhir pemasukan dokumen penawaran, sehingga
tidak ada perbuatan post-bidding yang dilakukan
oleh Para Terlapor. -----------------------------------------
12.13.6. Dalam proses persidangan terungkap fakta bahwa
“metode penilaian yang digunakan untuk evaluasi
Dokumen Sampul II (Keuangan) adalah sistem nilai”.
Fakta ini sesuai dengan keterangan saksi Budi
Sutjahjo, saksi Oni Hartono, saksi Effendi Mansur,
dan saksi Yulin Darwanti. Fakta ini juga terbukti
sesuai dengan yang tercantum dalam Lampiran 12
Dokumen RfP (vide bukti C13), hal mana tercantum
keterangan bahwa untuk evaluasi sampul II
menggunakan sistem nilai. Dengan digunakannya
sistem nilai, artinya Panitia Pengadaan melakukan
evaluasi dengan memberikan skor/nilai terhadap
variabel yang telah ditentukan, hal ini sebagaimana
keterangan ahli Achamd Zikrullah dan ahli Sabela
Gayo. ---------------------------------------------------------

- 243 -
SALINAN

12.13.7. Dalam proses persidangan terungkap pula fakta


bahwa “variabel penilaian dokumen sampul II adalah
tarif/harga air curah”. ------------------------------------
Fakta ini sesuai dengan keterangan saksi Firman,
saksi Rendy Wahyu Prasetyo, saksi Budi Sutjahjo,
saksi Effendi Mansur, saksi Yulin Darwanti, dan
saksi Tauhid Kurniawan, serta sebagaimana
tercantum dengan jelas dalam Lampiran 12
Dokumen RfP (vide bukti C13). Hal ini diperkuat
pula dengan keterangan dari ahli Achmad Zikrullah
yang menyatakan sampul II tentang harga pada
umumnya dinilai dari harga terendah. Dengan
demikian, bila fakta ini dikaitkan dengan fakta
bahwa metode penilaian sampul II adalah sistem
nilai, maka sesuai dengan ketentuan dalam RfP,
evaluasi sampul II dilakukan dengan memberikan
skor/nilai terbatas pada tarif/harga air curah yang
ditawarkan oleh masing-masing peserta lelang. -------
12.13.8. Dalam proses persidangan terungkap fakta bahwa
“nilai harga/tarif air curah yang ditawarkan oleh
konsorsium Terlapor II-Terlapor III merupakan nilai
terendah”. ---------------------------------------------------
Sebagaimana telah Terlapor I uraikan pada butir-
butir sebelumnya, terungkap fakta bahwa
tarif/harga air curah yang ditawarkan oleh
konsorsium Terlapor II-Terlapor III adalah sebesar
Rp3.185 dengan diskon pada tahun pertama
menjadi Rp2.962. Sedangkan di sisi lain, tarif/harga
air curah yang ditawarkan oleh para peserta lainnya
berada di atas tarif/harga yang ditawarkan oleh
konsorsium Terlapor II-Terlapor III. Adanya fakta ini
tentunya perlu dikaitkan pula dengan fakta bahwa
metode penilaian yang digunakan untuk sampul II

- 244 -
SALINAN

adalah sistem nilai dan variabel penilaiannya adalah


tarif/harga air curah, sebagaimana Terlapor I telah
uraikan pada butir-butir sebelumnya. Berdasarkan
hal-hal tersebut maka sangatlah wajar bila
penawaran dari konsorsium Terlapor II-Terlapor III
mendapatkan nilai evaluasi terbaik (mendapat skor
100) karena harga yang ditawarkan a quo
merupakan harga yang sangat kompetitif dan
terbaik. -------------------------------------------------------
12.13.9. Dalam proses persidangan terungkap fakta bahwa
“Panitia Pengadaan melakukan penilaian terhadap
seluruh penawaran yang diajukan oleh peserta”. ----
Fakta ini menjadi sangat penting dalam kaitan
bahwa Panitia Pengadaan memperlakukan seluruh
peserta secara sama rata. Sebagaimana keterangan
saksi Firman, masa tenggang yang diajukan oleh
konsorsium Potum-Adhi-Abipraya adalah selama 2
(dua) tahun, dan sebagaimana tertuang dalam Berita
Acara Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul II
(Keuangan) (vide bukti C47 dan T1.16), rencana
pembiayaan konsorsium Potum-Adhi-Abipraya
adalah 70,41% pinjaman dan 29,59% equity. Kedua
hal tersebut berbeda dengan yang tertuang dalam
RfP, yang menyebutkan masa tenggang selama 3
(tiga) tahun dan rencana pembiayaan adalah 70%
pinjaman dan 30% equity. Meskipun demikian
Panitia Pengadaan tetap melakukan penilaian atas
Dokumen Penawaran Sampul II (Keuangan) milik
konsorsium Potum-Adhi-Abipraya, mengingat
metode penilaian sampul II adalah sistem nilai
dengan variabel tarif/harga air curah. -----------------
Di samping itu perlu diperhatikan pula mengenai
penawaran yang diajukan oleh konsorsium Trimitra

- 245 -
SALINAN

Tirta Sarana-Manila Water Company. Berdasarkan


keterangan saksi Rendy Wahyu Prasetyo, nilai
pembebasan tanah yang ditawarkan oleh
konsorsium Trimitra Tirta Sarana-Manila Water
Company adalah sebesar Rp120 miliar. Terhadap
penawaran konsorsium Trimitra Tirta Sarana-Manila
Water Company ini pun Panitia Pengadaan tetap
melakukan evaluasi sesuai dengan ketentuan
Lampiran 12 RfP, hal mana fakta ini diperkuat pula
oleh keterangan saksi Rendy Wahyu Prasetyo yang
menyatakan Terlapor I tetap mengevaluasi
penawaran konsorsium Trimitra Tirta Sarana-Manila
Water Company meskipun alokasi nilai pembebasan
tanah yang ditawarkan senilai Rp120 miliar. ----------
Selanjutnya perlu diperhatikan pula mengenai
penawaran yang diajukan oleh konsorsium Bangun
Cipta Kontraktor-Wijaya Karya. Sebagaimana
tertuang dalam Berita Acara Evaluasi Dokumen
Penawaran Sampul II (Keuangan) (vide bukti C47
dan T1.16), rencana penyerapan air curah yang
ditawarkan oleh konsorsium Bangun Cipta
Kontraktor-Wijaya Karya adalah 480 liter/detik pada
tahun I, 730 liter/detikpada tahun II, dan 980
liter/detik pada tahun III. Kemudian rencana
pembiayaan yang diajukan oleh konsorsium Bangun
Cipta Kontraktor-Wijaya Karya adalah 71,41%
pinjaman dan 28,59% equity. Lebih lanjut jangka
waktu pinjaman dan masa tenggang yang
ditawarkan konsorsium Bangun Cipta Kontraktor-
Wijaya Karya adalah sebesar 9 (sembilan) tahun dan
2 (dua) tahun. Untuk masa kerjasama, konsorsium
Bangun Cipta Kontraktor-Wijaya Karya mengajukan
penawaran selama 26 (dua puluh enam) tahun. Hal-

- 246 -
SALINAN

hal tersebut di atas berbeda dengan apa yang


tertuang dalam RfP, namun demikian Panitia
Pengadaan tetap melakukan penilaian atas
penawaran yang diajukan oleh konsorsium Bangun
Cipta Kontraktor-Wijaya Karya sesuai ketentuan
Lampiran 12 RfP, yang memuat mengenai metode
penilaian serta variabel penilaiannya (in casu metode
sistem nilai dengan variabel penilaian berupa
tarif/harga air curah). Berdasarkan fakta-fakta di
atas, terbukti bahwa Panitia Pengadaan memberikan
perlakuan yang sama baik kepada konsorsium
Terlapor II-Terlapor III, konsorsium Potum-Adhi-
Abipraya, konsorsium Trimitra Tirta Sarana-Manila
Water Company, maupun konsorsium Bangun Cipta
Kontraktor-Wijaya Karya, dengan melakukan
evaluasi sampul II sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan dalam Lampiran 12 RfP. --------------------
Selain itu perlu diperhatikan pula bahwa di dalam
Dokumen RfP, untuk evaluasi sampul II (keuangan)
tidak mensyaratkan jika tidak mengikuti ketentuan
parameter keuangan akan digugurkan atau
didiskualifikasi, sehingga bila penawaran peserta
tidak sesuai dengan Dokumen RfP, Panitia
Pengadaan (in casu Terlapor I) tidak dapat
menggugurkannya. Hal mana mengenai ini pun
telah Terlapor I sebutkan dalam Berita Acara Hasil
Pelelangan No. 690/869.1/BA.PDP/XII/2018 tanggal
10 Desember 2018 (vide bukti C57).---------------------
12.13.10. Dalam persidangan terungkap fakta bahwa “tidak
ada pemasukan/perubahan penawaran setelah
batas akhir pemasukan penawaran yang dilakukan
oleh konsorsium Terlapor II-Terlapor III”. --------------

- 247 -
SALINAN

Hal ini didasarkan pada fakta bahwa tidak ada 1


(satu) keterangan saksi pun yang menyatakan
bahwa konsorsium Terlapor II-Terlapor III
memasukkan/melakukan perubahan penawaran
setelah batas akhir pemasukan penawaran. Dalam
bukti dokumen/surat pada persidangan ini pun
tidak dijumpai adanya dokumen penawaran lain
yang dimasukkan oleh Terlapor II-Terlapor III selain
dokumen penawaran yang diajukan selama masa
yang ditentukan (in casu Dokumen Sampul II
(Keuangan) konsorsium Terlapor II-Terlapor III [vide
bukti C84 dan T2.11]). -------------------------------------
12.13.11. Dalam persidangan terungkap fakta bahwa “tarif
diskon senilai Rp2.962 merupakan inisiatif
konsorisum Terlapor II-Terlapor”. -----------------------
Fakta ini didasarkan pada keterangan saksi Tauhid
Kurniawan, keterangan Terlapor I dan keterangan
Terlapor III. Oleh sebab itu tidak ada
konspirasi/kesepakatan dengan niat buruk yang
terjadi antara Terlapor I dengan konsorsium Terlapor
II-Terlapor III. Lagipula sebagaimana telah diuraikan
pada butir sebelumnya, Panitia Pengadaan
memberikan perlakuan yang sama baik kepada
konsorsium Terlapor II-Terlapor III maupun
konsorsium Potum-Adhi-Abipraya, konsorsium
Trimitra Tirta Sarana-Manila Water Company,
maupun konsorsium Bangun Cipta Kontraktor-
Wijaya Karya, dengan melakukan evaluasi dokumen
penawaran sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
dalam Lampiran 12 RfP. -----------------------------------
12.13.12. Dalam persidangan terungkap fakta bahwa “nilai
investasi tanah yang ditawarkan oleh konsorsium
Terlapor II-Terlapor III didasarkan pada perhitungan

- 248 -
SALINAN

oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP)/Lembaga


appraisal”. ---------------------------------------------------
Fakta ini terungkap sebagaimana keterangan
Terlapor II dan keterangan yang tertuang dalam
Berita Acara Klarifikasi Dokumen Sampul II No.
690/814/BA.PDP/XI/2018 (vide bukti T1.12). Oleh
karena nilai investasi tanah yang ditawarkan oleh
konsorsium Terlapor II-Terlapor III didasarkan pada
perhitungan lembaga yang memiliki kapabilitas
untuk melakukannya, maka nilai investasi tanah a
quo bersifat akuntabel.-------------------------------------
12.13.13. Dalam persidangan terungkap fakta bahwa “tidak
ada pertemuan/komunikasi tidak resmi selama
pelelangan antara Terlapor I dengan konsorsium
Terlapor II-Terlapor III, maupun arahan/tekanan
untuk memenangkan konsorsium Terlapor II-
Terlapor III”. -------------------------------------------------
Hal ini didasarkan pada fakta bahwa tidak ada
satupun saksi yang memberikan keterangan
mengetahui adanya pertemuan/komunikasi tidak
resmi antara Terlapor I dengan konsorsium Terlapor
II-Terlapor III. Pertemuan/komunikasi tidak resmi a
quo secara factual memang tidak pernah ada,
mengingat dimenangkannya konsorsium Terlapor II-
Terlapor III didasarkan pada evaluasi sesuai
ketentuan dalam Lampiran 12 RfP. ----------------------
12.13.14. Dalam persidangan terungkap fakta bahwa “terdapat
perubahan lokasi IPA dari Mojopuro Gede ke
Sidomukti”. -------------------------------------------------
Perubahan lokasi IPA a quo merupakan suatu
peristiwa yang terjadi pada tahap pelaksanaan
kontrak/perjanjian kerjasama (tahap post-
contractual), hal mana merupakan suatu hal yang

- 249 -
SALINAN

lumrah bila terjadi perubahan terhadap ketentuan


yang disepakati sebelumnya. Terlebih perubahan
tersebut didasarkan atas suatu alasan yang kuat
dan dapat dipertanggungjawabkan guna
pelaksanaan proyek ini. Di sisi lain dugaan
pelanggaran dalam perkara ini adalah dugaan
persekongkolan tender atau dugaan dalam tahap
pre-contractual, yaitu dugaan pelanggaran yang
terjadi pada saat fase menuju kesepakatan. Oleh
sebab itu adanya perubahan pelaksanaan pekerjaan
yang merupakan tahap post-contractual tidak
memiliki kaitan dengan dugaan dalam tahap pre-
contractual. ---------------------------------------------------
12.14. KESIMPULAN TERHADAP DUGAAN PELANGGARAN. -------------
12.14.1. Bahwa seluruh dalil yang telah Terlapor I uraikan
dalam Tanggapan mohon dianggap terulang kembali
dan dinilai sebagai satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dengan Kesimpulan ini. --------------------
12.14.2. Bahwa dugaan pelanggaran dalam perkara ini
adalah mengenai adanya persekongkolan tender
sebagaimana diatur dalam Pasal 22 Undang-Undang
No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat
sebagaimana diubah dengan Putusan Mahkamah
Konstitusi No. 85/PUU-XIV/2016 adalah sebagai
berikut: -------------------------------------------------------
“Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pelaku
usaha lain dan/atau pihak yang terkait dengan
pelaku usaha lain untuk mengatur dan atau
menentukan pemenang tender sehingga dapat
mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak
sehat.”

- 250 -
SALINAN

12.14.3. Bahwa terkait dugaan pelanggaran Pasal 22 a quo,


maka unsur penting yang harus dibuktikan adalah
unsur adanya persekongkolan, unsur mengatur
dan/atau menentukan pemenang tender, dan unsur
dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha
tidak sehat. --------------------------------------------------
12.14.4. Terkait unsur adanya persekongkolan; -----------------
1) Pengertian persekongkolan atau konspirasi
usaha sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka
8 Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 adalah
bentuk kerjasama yang dilakukan oleh pelaku
usaha dengan pelaku usaha lain dengan
maksud untuk menguasai pasar bersangkutan
bagi kepentingan pelaku usaha yang
bersekongkol. ------------------------------------------
2) Berangkat dari pengertian ini, berarti unsur
mutlak dari adanya suatu persekongkolan
adalah adanya suatu kerjasama dari pelaku
usaha, sehingga dalam hal ini terdapat
kehendak dan maksud yang berkesesuaian dari
2 (dua) pelaku usaha atau lebih. Hal ini
sebagaimana pula keterangan ahli Fully
Handayani, ahli Sabela Gayo, dan ahli L. Budi
Kagramanto, yang ketiganya pada pokoknya
sama-sama menyatakan suatu persekongkolan
sifatnya adalah konspirasi, yang berarti ada
kesepakatan 2 (dua) pihak atau lebih. ------------
3) Sebagaimana Terlapor I uraikan pada bagian
“Fakta Persidangan” di atas, tidak terungkap
suatu fakta adanya konspirasi antara Terlapor I
dengan konsorsium Terlapor II-Terlapor III
dalam pelaksanaan lelang proyek ini. Bila
dikaitkan dengan bentuk-bentuk

- 251 -
SALINAN

persekongkolan yang diatur dalam Peraturan


KPPU No. 2 Tahun 2010 pun, tidak terdapat
satu pun fakta persidangan yang menunjukkan
adanya suatu aktivitas persekongkolan
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan KPPU
a quo. ---------------------------------------------------
4) Dalam proses pelelangan – sebagaimana telah
Terlapor I uraikan pada bagian “Fakta
Persidangan” di atas – juga tidak dijumpai
adanya perbuatan post-bidding baik yang
dilakukan oleh Terlapor I maupun konsorsium
Terlapor II-Terlapor III. Ditetapkannya
konsorsium Terlapor II-Terlapor III sebagai
pemenang dalam pelelangan proyek ini
didasarkan pada dokumen penawaran yang
diajukan dalam batas pemasukan penawaran
yang telah ditentukan, dan penilaiannya
dilakukan sesuai dengan ketentuan yang
terdapat dalam Lampiran 12 RfP, yang
mengatur mengenai metode penilaian serta
variabel penilaian masing-masing sampul.
Adapun terhadap penawaran peserta lain,
sebagaimana telah Terlapor I uraikan pada
butir-butir sebelumnya, dan perlu Terlapor I
tegaskan kembali, bahwa penilaiannya
dilakukan menggunakan metode dan variabel
penilaian yang sama sebagaimana telah
ditetapkan dalam Lampiran 12 RfP. ---------------
5) Penawaran yang diajukan oleh konsorsium
Terlapor II-Terlapor III merupakan penawaran
yang terbaik karena memperoleh skor
kombinasi administrasi, teknik, dan keuangan,
tertinggi dibandingkan dengan penawaran yang

- 252 -
SALINAN

diajukan oleh peserta lain, yang evaluasinya


dilakukan sesuai dengan metode dan variabel
yang telah ditetapkan dalam Lampiran 12 RfP.--
6) Berdasarkan hal-hal tersebut maka unsur
persekongkolan dalam proses pelelangan proyek
ini tidak dapat dibuktikan dan oleh karenanya
tidak terpenuhi. ---------------------------------------
12.14.5. Terkait unsur mengatur dan/atau menentukan
pemenang tender; -------------------------------------------
1) Pengertian mengatur dan/atau menentukan
pemenang tender adalah suatu perbuatan para
pihak yang terlibat dalam proses tender secara
bersekongkol yang bertujuan untuk
menyingkirkan pelaku usaha lain sebagai
pesaingnya dan/atau untuk memenangkan
peserta tender tertentu dengan berbagai cara.
Pengaturan dan atau penentuan pemenang
tender tersebut antara lain dilakukan dalam hal
penetapan kriteria pemenang, persyaratan
teknik, keuangan, spesifikasi, proses tender,
dan sebagainya. Berangkat dari pengertian ini
berarti unsur ini erat kaitannya dengan unsur
persekongkolan yang telah Terlapor I uraikan
pada butir sebelumnya, hal mana unsur
persekongkolan a quo tidak terbukti dan tidak
terpenuhi. ----------------------------------------------
2) Sebagaimana telah Terlapor I uraikan pada
butir sebelumnya, bahwa ditetapkannya
konsorsium Terlapor II-Terlapor III sebagai
pemenang dalam pelelangan proyek ini
didasarkan pada dokumen penawaran yang
diajukan dalam batas pemasukan penawaran
yang telah ditentukan, dan penilaiannya

- 253 -
SALINAN

dilakukan sesuai dengan ketentuan yang


terdapat dalam Lampiran 12 RfP, yang
mengatur mengenai metode penilaian serta
variabel penilaian masing-masing sampul.
Adapun penilaian/evaluasi terhadap penawaran
peserta lain juga dilakukan menggunakan
metode dan variabel penilaian yang sama
sebagaimana telah ditetapkan dalam Lampiran
12 RfP. Penggunaan metode dan variabel yang
sama ini menunjukkan bahwa Terlapor I
memberikan standar yang sama atas seluruh
penawaran yang diajukan oleh peserta lelang. --
3) Berdasarkan penilaian ini kemudian
didapatkan fakta bahwa penawaran yang
diajukan oleh konsorsium Terlapor II-Terlapor
III merupakan penawaran terbaik karena
mendapatkan skor tertinggi berdasarkan
standar penilaian yang telah ditetapkan. Pada
titik ini berarti kompetisi dalam proses
pelelangan proyek ini benar-benar terjadi.
4) Berdasarkan hal-hal tersebut maka unsur
mengatur dan/atau menentukan pemenang
tender tidak terbukti dan oleh karenanya tidak
terpenuhi. ----------------------------------------------
12.14.6. Terkait unsur dapat mengakibatkan terjadinya
persaingan usaha tidak sehat;----------------------------
1) Terdapatnya unsur ini dalam ketentuan Pasal
22 Undang-Undang No. 5 Tahun 1999
membawa dampak bahwa penilaian terkait
dugaan pelanggaran larangan persekongkolan
tender harus dilakukan menggunakan
pendekatan rule of reason. Hal ini sebagaimana
pula keterangan ahli L. Budi Kagramanto yang

- 254 -
SALINAN

pada pokoknya menyatakan larangan


persekongkolan tender sebagaimana diatur
dalam Pasal 22 a quo memakai prinsip rule of
reason. --------------------------------------------------
2) Bahwa kompetisi dalam proses pelelangan
proyek ini benar-benar terjadi, dengan
dilakukannya evaluasi terhadap masing-masing
penawaran yang diajukan oleh peserta lelang,
hal mana evaluasi tersebut dilakukan
menggunakan standar penilaian yang sama. ----
3) Dalil Terlapor I ini tentunya didasarkan pada
fakta yang terungkap dalam persidangan
sebagaimana telah Terlapor I uraikan pada
butir 10 bagian “Fakta Persidangan” di atas.
Panitia Pengadaan (in casu Terlapor I)
melakukan penilaian atas Dokumen Penawaran
Sampul II (Keuangan) milik konsorsium Potum-
Adhi-Abipraya, meskipun masa tenggang dan
rencana pembiayaan yang diajukan berbeda
dengan yang tertuang dalam RfP. Panitia
Pengadaan (in casu Terlapor I) mengevaluasi
Dokumen Penawaran Sampul II (Keuangan) dari
konsorsium Trimitra Tirta Sarana-Manila Water
Company meskipun alokasi nilai pembebasan
tanah yang ditawarkan senilai Rp120 miliar.
Panitia Pengadaan (in casu Terlapor I) juga
mengevaluasi Dokumen Penawaran Sampul II
(Keuangan) milik konsorsium Bangun Cipta
Kontraktor-Wijaya Karya meskipun rencana
penyerapan air curah, rencana pembiayaan,
jangka waktu pinjaman dan masa tenggang,
serta jangka waktu kerjasama yang ditawarkan

- 255 -
SALINAN

adalah selama 26 (dua puluh enam) tahun, hal


mana berbeda dengan yang tertuang dalam RfP.
4) Dilakukannya penilaian/evaluasi terhadap
seluruh penawaran sampul II (keuangan)
peserta lelang ini mengingat metode penilaian
sampul II adalah sistem nilai dengan variabel
tarif/harga air curah. Hal ini juga sejalan
dengan keterangan ahli Achmad Zikrullah dan
ahli Sabela Gayo, yang pada pokoknya
menyatakan jika disebutkan variabel penilaian
adalah tarif, maka penilaian/pemberian skor
dilakukan terhadap tarif yang ditawarkan oleh
peserta lelang. -----------------------------------------
5) Selain itu perlu diperhatikan pula bahwa di
dalam Dokumen RfP, untuk evaluasi sampul II
(keuangan) tidak mensyaratkan jika tidak
mengikuti ketentuan parameter keuangan akan
digugurkan atau didiskualifikasi, sehingga bila
penawaran peserta tidak sesuai dengan
Dokumen RfP, Panitia Pengadaan (in casu
Terlapor I) tidak dapat menggugurkannya. Hal
mana mengenai ini pun telah Terlapor I
sebutkan dalam Berita Acara Hasil Pelelangan
No. 690/869.1/BA.PDP/XII/2018 tanggal 10
Desember 2018 (vide bukti C57).-------------------
6) Berdasarkan hal-hal tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa Panitia Pengadaan (in casu
Terlapor I) tidak memihak kepada salah satu
peserta dan justru memberikan perlakuan yang
sama kepada seluruh peserta, sehingga atas
dasar itu tercipta iklim persaingan usaha yang
sehat dalam proses pelelangan proyek ini.
Dengan demikian unsur dapat mengakibatkan

- 256 -
SALINAN

terjadinya persaingan usaha tidak sehat tidak


terbukti dan oleh karenanya menjadi tidak
terpenuhi. ----------------------------------------------
12.15. Bahwa berdasarkan uraian masing-masing unsur tersebut di
atas yang kesemuanya tidak terpenuhi, maka dugaan
pelanggaran larangan persekongkolan tender sebagaimana
diatur dalam Pasal 22 Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 pada
proses pelelangan proyek ini tidak terbukti.-------------------------
12.16. Berdasarkan keseluruhan uraian-uraian tersebut di atas, maka
dengan ini Terlapor I mohon kepada Majelis Komisi pemeriksa
perkara agar berkenan memutus sebagai berikut: -----------------
12.16.1. Menolak Laporan Dugaan Pelanggaran untuk
seluruhnya; --------------------------------------------------
12.16.2. Menyatakan Terlapor I tidak melanggar ketentuan
Pasal 22 Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang
Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha
Tidak Sehat. -------------------------------------------------
13. Menimbang bahwa PT Pembangunan Perumahan (Persero), Tbk. selaku
Terlapor II menyerahkan Kesimpulan Hasil Persidangan yang pada
pokoknya memuat hal-hal sebagai berikut (vide Bukti T2.38): ------------
13.1. PENDAHULUAN. ---------------------------------------------------------
Majelis Komisi Yang Terhormat, sebelum sampai pada materi
Kesimpulan, TERLAPOR II terlebih dahulu ingin menguraikan
secara singkat bagaimana perjalanan yang harus dilalui oleh
TERLAPOR II sampai ditetapkan sebagai Pemenang Lelang
Proyek Kerjasama Pengusahaan Badan Usaha Dalam
Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dengan
Kapasitas 1.000 L/S Pada PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik,
Jawa Timur Tahun 2018 (selanjutnya disebut sebagai “Proyek
SPAM Gresik”) agar dapat diketahui duduk perkara dugaan
Pelanggaran ketentuan Pasal 22 Undang-undang Nomor 5
Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat (“UU Antimonopoli”), yang

- 257 -
SALINAN

dituduhkan dilakukan oleh TERLAPOR I, TERLAPOR II dan


TERLAPOR III, sebagai berikut: ----------------------------------------
13.1.1. Bahwa pada tahun 2018, TERLAPOR II (PT PP (Pesero)
Tbk) menerima Surat Undangan untuk mengikuti
market sounding dari PDAM Gresik. Setelah
TERLAPOR II mendapat informasi dalam market
sounding i.c akan dilaksanakannya Proyek SPAM
Gresik, maka TERLAPOR II memutuskan untuk
mengikuti proses lelang Proyek SPAM Gresik. ----------
Pada awalnya terdapat 23 (dua puluh tiga)
Perusahaan, termasuk PT PP (Persero) Tbk, yang
mendaftarkan diri untuk mengikuti proses lelang
Proyek SPAM Gresik yang dilaksanakan sekitar bulan
April 2018. Namun oleh karena prasyarat untuk
mengikuti Prakualifikasi (“PQ”) calon penyedia jasa
haruslah membentuk Kerja Sama (Konsorsium), maka
TERLAPOR II (PT PP (Persero) Tbk) menghubungi
TERLAPOR III (PT Krakatau Tirta Industri) karena
mengetahui bahwa TERLAPOR III merupakan suatu
perusahaan yang sedang mengoperasikan Sistem
Penyediaan Air Minum (SPAM) dengan kapasitas 2000
lps di wilayah Cilegon, Banten dan karenanya
memiliki pengalaman dan kemampuan dalam sistem
operasi air minum. ------------------------------------------
Pada akhirnya TERLAPOR II dan TERLAPOR III
sepakat untuk membentuk Kerja Sama (Konsorsium)
dengan nama “Konsosium PP-KTI”, dengan maksud
untuk mengikuti Proses Pelelangan Proyek SPAM
Gresik, di mana dalam Konsorsium PP-KTI tersebut,
TERLAPOR II bertindak sebagai Leader dengan porsi
kepesertaan sebesar 75% sedangkan TERLAPOR III
sebagai Member memiliki porsi kepesertaan sebesar
25%. Dalam Akta Perjanjian Konsorsium PP-KTI, pada

- 258 -
SALINAN

intinya disepakati apabila Konsorsium PP-KTI


ditetapkan sebagai pemenang lelang, maka
TERLAPOR II sesuai dengan keahliannya bertugas di
bidang Engineering Procurement and Construction
(EPC), sedangkan TERLAPOR III sesuai dengan
keahlian yang dimiliki, bertugas untuk
mengoperasikan Proyek SPAM Gresik. -------------------
13.1.2. Bahwa selanjutnya TERLAPOR II mengetahui dalam
proses PQ, hanya terdapat 6 (enam) Konsorsium calon
penyedia jasa (selanjutnya disebut “Peserta”) yang
memasukkan dokumen PQ, termasuk Konsorsium
PP-KTI. --------------------------------------------------------
Berdasarkan hasil pengumuman tahap PQ,
Konsorsium PP-KTI dinyatakan LOLOS bersama-sama
dengan 3 (tiga) Peserta lainnya, yaitu: (i) Konsorsium
Potum-Adhi-Abipraya; (ii) Konsorsium Bangun Cipta
Kontraktor-Wijaya Karya; dan (iii) Konsorsium
Trimitra Tirta Sarana-Manila Water Company.
Selanjutnya Peserta yang dinyatakan lolos PQ, berhak
untuk mendapatkan dokumen Permintaan
Proposal/Request for Proposal (“RfP”) sebagai acuan
untuk menyusun dokumen Penawaran, yang
dilaksanakan dengan metode Sampul I (Administrasi
& Teknis) dan Sampul II (Keuangan). --------------------
Terhadap pengumuman 4 (empat) Peserta yang
dinyatakan LOLOS PQ tersebut, sampai dengan batas
waktu yang ditentukan, tidak terdapat
keberatan/sanggahan dari Peserta yang dinyatakan
tidak lolos PQ. ------------------------------------------------
13.1.3. Bahwa pada tanggal 30 Agustus 2018, Panitia
Pelelangan bersama-sama seluruh Peserta yang
dinyatakan lolos PQ tersebut, melaksanakan rapat
penjelasan RfP dan kunjungan lokasi (aanwizing).

- 259 -
SALINAN

Dalam rapat penjelasan RfP tersebut disepakati


bahwa pertanyaan-pertanyaan mengenai RfP dari
Para Peserta akan disampaikan secara tertulis kepada
Panitia Pelelangan. Dalam RfP juga dijelaskan bahwa
Peserta lelang diberikan hak untuk merancang,
membangun, membiayai, mengoperasikan dan
memelihara Proyek Kerjasama dengan skema
Business to Business dan sistem Build Operate
Transfer (BOT), sepanjang memenuhi output debit air
curah 1000 lps. -----------------------------------------------
13.1.4. Bahwa pada tanggal 7 September 2018, atas
pertanyaan-pertanyaan dari para Peserta pada saat
penjelasan RfP maupun aanwizing, Panitia Pelelangan
memberikan jawaban dan/atau penjelasan, yang
pada pokoknya sebagai berikut: ---------------------------
a. Peserta Lelang harus mencari informasi sendiri
mengenai topografi lahan, alokasi debit Bendung
Gerak Sembayat dan hal-hal lain yang
diperlukan oleh Para Peserta Lelang, sehubungan
dengan Proyek SPAM Gresik; -------------------------
b. Tarif Air Curah adalah Rp 3.900,- yang
merupakan parameter bagi Peserta Lelang dalam
menyusun Dokumen Penawaran Sampul II.
Setelah uji commissioning dinyatakan layak dan
berhasil, tarif tersebut akan disesuaikan sebesar
6% per tahun; -------------------------------------------
c. Nilai investasi Proyek SPAM Gresik adalah
sebesar Rp 790 miliar, yang merupakan harga
konstan pada tahun 2016. Peserta dapat
menyesuaikan dengan harga estimasinya
masing-masing; -----------------------------------------
d. Nilai investasi tanah yang dialokasikan adalah
sebesar Rp 79.750.000.000,-; ------------------------

- 260 -
SALINAN

e. Pembebasan lahan dilakukan oleh Badan Usaha


Pelaksana (“BUP”) langsung dengan pemilik
tanah. Negosiasi dan kesepakatan harga lahan
sepenuhnya menjadi tanggung jawab BUP. --------
13.1.5. Bahwa selanjutnya ke-4 (empat) Peserta tersebut
memasukkan dokumen Penawaran kepada Panitia
Pelelangan. Sampai dengan batas waktu pemasukan
dokumen Penawaran yaitu tanggal 18 Oktober 2018,
Panitia Pelelangan telah menerima dokumen
penawaran dari Para Peserta yaitu: (i) Konsorsium
Potum-Adhi-Abipraya; (ii) Konsorsium Bangun Cipta
Kontraktor-Wijaya Karya; (iii) Konsorsium Trimitra
Tirta Sarana-Manila Water, dan (iv) Konsorsium PP-
KTI. -------------------------------------------------------------
Pada saat pembukaan dokumen Penawaran Sampul I
(Administrasi & Teknis), seluruh dokumen Penawaran
Peserta tersebut dinyatakan LENGKAP. ------------------
Berdasarkan hasil klarifikasi dan evaluasi dokumen
Penawaran Sampul I (Administrasi & Teknis) yang
dilaksanakan dengan sistem nilai/skoring pada
tanggal 1 November 2018, diketahui bahwa nilai/skor
Konsorsium PP-KTI merupakan nilai yang paling
tinggi di antara Peserta lainnya. Oleh karena seluruh
dokumen penawaran Sampul I dari seluruh Peserta
dinyatakan lengkap dan memenuhi kriteria
penilaian/skoring, maka Panitia Pelelangan
melakukan pembukaan dokumen Penawaran Sampul
II (Keuangan). -------------------------------------------------
Pada tanggal 8 November 2018, Panitia Pelelangan
telah melakukan pembukaan dokumen Penawaran
Sampul II (Keuangan), yang dihadiri oleh 4 (empat)
Peserta dengan hasil sebagai berikut: --------------------

- 261 -
SALINAN

Kenaikan
Tarif Air IRR
Nilai Investasi Tarif Air
No Peserta Curah Equity
(Rp) Curah
(Rp/M3) (%)
(%/Tahun)
Konsorsium PT
Bangun Cipta
771.621.000.000
1 Kontraktor - PT 3.690 ada 14,7
(termasuk IDC)
Wijaya Karya
(Persero)
Konsorsium PT
Pembangunan
Perumahan
2 605.800.000.000 2.962 ada 15,84
(Persero) - PT
Krakatau Tirta
Indonesia
Konsorsium
Trimitra Tirta 811.459.000.000
3 3.578 ada 8,58
Sarana - Manila (termasuk IDC)
Water Company
Konsorsium
4 Potum - Adhi - 593.746.000.000 3.440 ada 14,27
Abipraya

Setelah dilakukannya pembukaan dokumen


Penawaran Sampul II (Keuangan) tersebut, pada
tanggal 19 November 2018 Panitia Pelelangan
mengundang seluruh Peserta lelang untuk
melakukan klarifikasi dokumen Penawaran Sampul II
yang akan dilaksanakan pada tanggal 21 dan 29
November 2018. ----------------------------------------------
Dalam proses klarifikasi tersebut, Panitia Pelelangan
memberikan pertanyaan-pertanyaan (klarifikasi)
mengenai dokumen Penawaran Sampul II (Keuangan)
kepada seluruh Peserta lelang. ----------------------------
13.1.6. Bahwa berdasarkan hasil evaluasi dan klarifikasi
terhadap dokumen penawaran para Peserta yang
dilakukan oleh Panitia Pelelangan, pada tanggal 31
Desember 2018 Panitia Pelelangan mengumumkan
Konsorsium PP-KTI sebagai Pemenang Lelang dengan
Nilai Investasi sebesar Rp 618.054.000.000,- dan Tarif

- 262 -
SALINAN

Air Curah sebesar Rp 3.185/m3. Dalam pengumuman


tersebut Panitia Pelelangan juga menyampaikan
bahwa masa sanggah selama 5 (lima) hari kerja,
terhitung sejak tanggal 31 Desember 2018 s.d tanggal
5 Januari 2019. ----------------------------------------------
Sehubungan dengan diumumkannya Konsorsium PP-
KTI sebagai Pemenang Lelang Proyek SPAM Gresik,
pada tanggal 4 Januari 2019, terdapat dua peserta
yang mengajukan keberatan/sanggah, yaitu: -----------
a. Konsorsium Potum - Adhi - Abipraya; dan ---------
b. Konsorsium Bangun Cipta Kontraktor - Wijaya
Karya. ----------------------------------------------------
Atas sanggahan tersebut, pada tanggal 15 Januari
2019, Direktur Utama PDAM Gresik selaku
Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (“PJPK”) telah
memberikan jawaban yang pada intinya menolak
keberatan/ sanggahan yang diajukan oleh (i)
Konsorsium Potum - Adhi - Abipraya dan (ii)
Konsorsium Bangun Cipta Kontraktor - Wijaya Karya
serta menyatakan bahwa Penawaran Konsorsium PP-
KTI tidak bertentangan dengan RfP. ----------------------
Selanjutnya, atas penolakan keberatan/sanggahan
tersebut, baik (i) Konsorsium Potum - Adhi - Abipraya
dan (ii) Konsorsium Bangun Cipta Kontraktor - Wijaya
Karya, tidak mengajukan sanggah banding. Oleh
karenanya penetapan Konsorsium PP-KTI sebagai
Pemenang Lelang Proyek SPAM Gresik telah sah
secara hukum. ------------------------------------------------
13.1.7. Bahwa setelah ditetapkan sebagai Pemenang Lelang
Proyek SPAM Gresik, pada tanggal 14 Maret 2019, PT
PP (Persero) Tbk dan PT Krakatau Tirta Industri i.c
Konsorsium PP-KTI membentuk Badan Usaha
Pelaksana (“BUP”) dengan nama PT PP Krakatau Tirta

- 263 -
SALINAN

(“PT PPKT”), sebagai badan usaha yang khusus


didirikan untuk dan dalam rangka melaksanakan
pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan
Proyek Kejasama Business to Business i.c Proyek
SPAM Gresik. -------------------------------------------------
13.1.8. Bahwa selanjutnya setelah BUP sah sebagai badan
hukum, pada tanggal 11 April 2019, antara PDAM
Gresik dengan PT PPKT telah menandatangani
Perjanjian Kerja Sama (“PKS”) Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum Dengan Kapasitas 1000
Liter/Detik Pada Perusahaan Daerah Air Minum Giri
Tirta Kabupaten Gresik Nomor:
690/18/437.82/SPKS/2019 dan Nomor:
001/PPKT/PKS/IV/2019.-----------------------------------
Berdasarkan hal-hal sebagaimana TERLAPOR II
uraikan di atas, TERLAPOR II merasa heran dan
terkejut ketika menerima panggilan dari Tim
Investigator Penyelidik KPPU yang pada intinya
menyampaikan adanya dugaan Persekongkolan
Tender dalam proses pelelangan SPAM Gresik,
mengingat TERLAPOR II dan TERLAPOR III yang
tergabung dalam Konsorsium PP-KTI, telah mengikuti
proses dan ditetapkan sebagai pemenang lelang
dengan mengikuti seluruh tahapan lelang sesuai
dengan prosedur dan/atau persyaratan yang
ditetapkan oleh Panitia Pelelangan dan telah melalui
prosedur penyampaian hak sanggah dari Peserta yang
merasa keberatan atas penetapan Konsorsium PP-KTI
sebagai pemenang lelang. ---------------------------------
Apalagi pemanggilan oleh Tim Investigator Penyelidik
KPPU diterima oleh TERLAPOR II pada saat BUP telah
melaksankan proyek Pembangunan SPAM Gresik
mencapai progres + 60%, bahkan berdasarkan hasil

- 264 -
SALINAN

Pemeriksaan Setempat tanggal 4 Juni 2021, yang


dilakukan secara bersama-sama oleh Majelis Komisi
Perkara a quo, Tim Investigator, Para Terlapor dan
juga turut dihadiri oleh Badan Pertanahan Nasional
Kabupaten Gresik, diketahui bahwa progres
pembangunan Proyek SPAM Gresik sudah mencapai
94.22% dan akan ditargetkan selesai pada bulan
Agustus 2021. Sehingga sangat disayangkan apabila
Proyek SPAM Gresik yang sangat diharapkan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat ini menjadi
terhambat dengan adanya Laporan Dugaan
Pelanggaran yang sejak tahap penyelidikan hingga
saat ini, tidak dapat dibuktikan kebenarannya. -------
13.2. DALAM POKOK PERKARA. ---------------------------------------------
13.2.1. Dugaan Pelanggaran Yang Dituduhkan Kepada
TERLAPOR II. -------------------------------------------------
Bahwa dalam tahap Pemeriksaan Pendahuluan, Tim
Investigator KPPU pada intinya menduga TERLAPOR
II bersama-sama dengan Para Terlapor lainnya,
melakukan pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 22
UU Antimonopoli jo. Putusan Mahkamah Konstitusi
Republik Indonesia Nomor: 85/PUU-XIV/2016,
tertanggal 20 September 2017, berdasarkan hal-hal
sebagai berikut:-----------------------------------------------
a. TERLAPOR II Melakukan Tindakan Post Bidding
Dalam Proses Pelelangan Proyek Spam Gresik; ---
b. Dokumen Penawaran Sampul II Yang Diajukan
Oleh Konsorsium PP-KTI Tidak Sesuai Dengan
RfP --------------------------------------------------------
c. TERLAPOR I Telah Memfasilitasi Penawaran Dari
Konsorsium PP-KTI Dalam Pelelangan Proyek
SPAM Gresik; -------------------------------------------

- 265 -
SALINAN

d. TERLAPOR I Tetap Meluluskan Penawaran


Konsorsium PP-KTI Meski Parameter
Perhitungan Keuangan Tidak Sesuai Yang
Dipersyaratkan -----------------------------------------
e. Para Terlapor Melanggar Ketentuan Pasal 22 UU
Antimonopoli. -------------------------------------------
Bahwa terhadap dugaan Tim Investigator KPPU
tersebut, TERLAPOR II telah memberikan
tanggapan/klarifikasi/penjelasan tertulis secara
detail, sebagaimana diuraikan dalam Tanggapan
TERLAPOR II yang disampaikan pada persidangan
tahap Pemeriksaan Pendahuluan tanggal 25 Januari
2021 (“Tanggapan TERLAPOR II”), dan karenanya
Tanggapan TERLAPOR II tersebut merupakan satu
kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari
Kesimpulan ini. ----------------------------------------------
13.2.2. Tanggapan Terhadap Bukti-Bukti Tertulis,
Keterangan Saksi-saksi Fakta dan Keterangan Ahli. ---
Sebelum sampai pada kesimpulan dalam perkara ini,
TERLAPOR II hendak memberikan tanggapan
terhadap Bukti-bukti, Keterangan Saksi-saksi Fakta
dan Keterangan Ahli yang diajukan oleh Tim
Investigator, dihubungkan dengan Bukti-bukti,
Keterangan Saksi-saksi Fakta dan Keterangan Ahli
yang diajukan oleh TERLAPOR I, TERLAPOR II dan
TERLAPOR III, serta keterangan Ahli yang diajukan
oleh Majelis Komisi. ------------------------------------------
Tanggapan Terhadap Bukti-bukti, Keterangan Saksi-
saksi Fakta dan Keterangan Ahli yang diajukan oleh
Tim Investigator. ----------------------------------------------
Bukti-bukti Tertulis. -----------------------------------------
a. Mengenai Bukti C2 = Bukti TI-1, yaitu berupa: ---

- 266 -
SALINAN

Peraturan Direksi Perusahaan Daerah


Perusahaan Daerah Air Minum Giri Tirta
Kabupaten Gresik Nomor 2 Tahun 2017 tentang
Tata Cara Kerjasama dan Pengadaan Badan
Usaha Pengusahaan Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum Pada Perusahaan Daerah
Air Minum Giri Tirta Kabupaten Gresik
(“Peraturan Direksi PDAM No.2/2017”). ------------
Bukti C2 = Bukti TI-1 tersebut pada intinya
membuktikan bahwa: ---------------------------------
1) Peraturan Direksi PDAM No.2/2017
merupakan peraturan yang dijadikan
sebagai dasar pelaksanaan lelang Proyek
SPAM Gresik; --------------------------------------
2) Peraturan Direksi PDAM No.2/2017
dimaksudkan sebagai acuan bagi PDAM
dalam melaksanakan kerja sama dan
pengadaan pengusahaan pengembangan
SPAM dengan mekanisme transaksi antara
institusi bisnis dengan institusi bisnis
lainnya/business to business (“B to
B”), yang tidak memerlukan dukungan
finansial dari Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah. ------------------------------
Dengan demikian terbukti bahwa Proyek SPAM
Gresik merupakan proyek pengadaan badan
usaha pengembangan SPAM dengan skema B to
B, sehingga secara dan menurut hukum proses
lelang Proyek SPAM Gresik TIDAK tunduk pada
Peraturan Pemerintah mengenai Pengadaan
Barang dan Jasa dan/atau mengenai Kerjasama
Pemerintah Dengan Badan Usaha (“KPBU”), akan
tetapi proses lelang Proyek SPAM Gresik tunduk

- 267 -
SALINAN

pada Peraturan Internal PDAM Gresik i.c


Peraturan Direksi PDAM No.2/2017 jo. RfP. -------
b. Mengenai Bukti C13 = Bukti TII-3, yaitu berupa:
Dokumen Permintaan Proposal/Request for
Proposal (“RfP”), Agustus 2018. ----------------------
Bukti C13 = Bukti TII-3 tersebut pada intinya
membuktikan bahwa: ---------------------------------
1) Dokumen RfP merupakan dokumen yang
diterbitkan oleh Perusahaan Air Minum Giri
Tirta Kabupaten Gresik i.c TERLAPOR I
sebagai Penanggung Jawab Proyek
Kerjasama (“PJPK”) Business to Business
untuk Peserta Lelang yang lulus tahap
Prakualifikasi, termasuk Konsorsium PP-
KTI. -------------------------------------------------
2) Dokumen RfP tidak dimaksudkan untuk
memuat semua informasi yang mungkin
diperlukan atau diinginkan Peserta Lelang.
Dokumen RfP disampaikan untuk
membantu Peserta Lelang dalam melakukan
evaluasi atau kajian sendiri terhadap
proyek. Dalam segala hal, Peserta Lelang
harus melakukan kajian dan analisis sendiri
atas informasi yang disampaikan dalam
Dokumen RfP ini. --------------------------------
3) Dokumen RfP merupakan panduan atau
acuan untuk pelaksanaan proses lelang dan
penyusunan dokumen penawaran. ------------
Dengan demikian terbukti bahwa dokumen RfP
merupakan acuan Peserta Lelang (termasuk
Konsorsium PP-KTI) dalam melakukan evaluasi
dan kajian sendiri terhadap Proyek SPAM,
sehingga secara dan menurut hukum tindakan

- 268 -
SALINAN

TERLAPOR II dalam melakukan evaluasi dan


kajian sendiri terhadap hal-hal yang berkaitan
dengan Proyek SPAM dalam menyusun dan
menyampaikan Dokumen Penawaran Sampul II
(Keuangan) TIDAK bertentangan dengan
ketentuan dalam RfP. ----------------------------------
c. Mengenai Bukti C34 = Bukti TII-4 = Bukti TI-4 =
Bukti TIII-8 yaitu berupa: -----------------------------
Berita Acara Jawaban Atas Pertanyaan Peserta
Terhadap Dokumen RfP Proyek SPAM Gresik
Nomor: 690/649/BA. PDP/IX/2018, tanggal 7
September 2018. ---------------------------------------
Bukti C34 = Bukti TII-4 = Bukti TI-4 = Bukti TIII-
8 tersebut, membuktikan bahwa sebagai tindak
lanjut dari Rapat Penjelasan Dokumen RfP,
Survei Lokasi dan Penyampaian Pertanyaan
Peserta Lelang yang disampaikan secara tertulis
dan dikirim melalui email pada tanggal 31
Agustus 2018, Panitia Pengadaan Proyek SPAM
Gresik menyampaikan Jawaban, pada intinya
sebagai berikut: -----------------------------------------
Atas pertanyaan yang disampaikan oleh
Konsorsium Bangun Cipta Kontraktor - Wijaya
Karya (“Konsorsium BCK-Wika”) dan Konsorsium
PP-KTI mengenai Parameter Tarif Air Curah
sebagaimana dimaksud dalam Lampiran 12 RfP,
Panitia Lelang menyampaikan jawaban sebagai
berikut: ---------------------------------------------------
- Tarif Rp. 3.900 adalah nilai yang merupakan
parameter dokumen sampul II pada
lampiran 12. ---------------------------------------
- Tarif sebesar 3.900 adalah tarif awal setelah
uji komisioning dinyatakan layak dan

- 269 -
SALINAN

berhasil, dan tarif tersebut akan


disesuaikan sebesar 6% per tahun. -----------
1) Atas pertanyaan yang disampaikan oleh
Konsorsium PP-KTI mengenai Nilai
Investasi, Panitia Lelang memberikan
jawaban sebagai berikut: ------------------------
- Nilai investasi tanah yang dialokasikan
sebesar Rp 79.750.000.000,- -------------
- Nilai investasi sebesar Rp. 790 milyar
merupakan harga konstan tahun 2016.
Peserta dapat menyesuaikan dengan
harga estimasinya masing-masing. ------
2) Atas pertanyaan yang disampaikan oleh PT
Adhi Karya (Persero) Tbk, selaku
member/anggota dari Konsorsium Potum-
Adhi-Abipraya mengenai pembebasan lahan,
Panitia Pelelangan menyampaikan bahwa:---
- Pembebasan lahan dilakukan oleh
Badan Usaha Pelaksana (“BUP”)
langsung dengan para pemilik lahan.
Negosiasi dan kesepakatan harga lahan
sepenuhnya menjadi tanggung jawab
BUP. ------------------------------------------
- Pembebasan tanah dilaksanakan oleh
BUP dengan sertifikat atas nama PDAM
Giri Tirta Kabupaten Gresik. -------------
d. Mengenai Bukti C-46 = Bukti TII-8 = Bukti TI-5 =
Bukti TIII-3, yaitu berupa: ----------------------------
Berita Acara Hasil Pembukaan Penawaran
Sampul II (Keuangan) Proyek SPAM Gresik
Nomor: 690/795/BA.PDP/ 2018, tanggal 8
November 2018. ----------------------------------------

- 270 -
SALINAN

Bukti Bukti C-46 = Bukti TII-8 = Bukti TI-5 =


Bukti TIII-3 tersebut membuktikan bahwa: -------
1) Nilai Investasi Konsorsium BCK-Wika
sebesar Rp771.621.000.000,- dan Nilai
Investasi Konsorsium Trimitra Tirta Sarana -
Manila Water Company sebesar
Rp811.459.000.000,- merupakan Nilai
Investasi yang sudah termasuk IDC; ---------
2) Sedangkan Nilai Investasi Konsorsium
Potum-Adhi-Abipraya sebesar Rp
593.746.000.000,- maupun Nilai Investasi
Konsorsium PP-KTI sebesar
Rp 605.800.000.000,- merupakan Nilai
Investasi yang belum termasuk IDC. ----------

e. Mengenai Bukti C61 = TII-9 = Bukti TIII-4 yaitu


berupa: ---------------------------------------------------
Pengumuman Pemenang Lelang Proyek SPAM
Gresik Nomor: 690/925/BA.PDP/XII/2018,
tanggal 31 Desember 2018. ---------------------------
Bukti C61 = TII-9 = Bukti TIII-4 tersebut
membuktikan bahwa Konsorsium PP-KTI telah
ditetapkan sebagai Pemenang Lelang Proyek
SPAM Gresik karena dinilai telah memenuhi
persyaratan yang ditetapkan oleh Panitia Lelang
sesuai dengan RfP, sebagai berikut:-----------------

- 271 -
SALINAN

Setelah ditetapkannya Konsorsium PP-KTI


sebagai Pemenang Lelang Proyek SPAM Gresik,
terdapat 2 (dua) Peserta Lelang lainnya
(Konsorsium Potum Adhi Abipraya dan
Konsorsium BCK-Wika) yang mengajukan
sanggahan/keberatan. --------------------------------
Terhadap sanggahan/keberatan tersebut, Panita
Lelang telah memberikan jawaban yang pada
intinya menolak sanggahan/keberatan dari
Konsorsium Potum Adhi Abipraya dan
Konsorsium BCK-Wika. Atas jawaban penolakan
dari Panitia Lelang tersebut, baik Konsorsium
Potum Adhi Abipraya maupun Konsorsium BCK-
Wika tidak mengajukan sanggah banding.---------
Dengan demikian terbukti bahwa dengan tidak
diajukannya sanggah banding, maka penetapan
Konsorsium PP-KTI sebagai pemenang lelang
Proyek SPAM Gresik SAH SECARA HUKUM. ------
f. Mengenai Bukti C83 = Bukti TII-5 jo. Bukti C84 =
Bukti TII-6 = Bukti TIII-5, yaitu berupa: -----------
- Dokumen Penawaran Sampul I (Administrasi
dan Teknis) Konsorsium PP-KTI; dan -----------

- 272 -
SALINAN

- Dokumen Penawaran Sampul II (Keuangan)


Konsorsium PP-KTI. -------------------------------
Bukti C83 = Bukti TII-5 jo. Bukti C84 = Bukti
TII-6 = Bukti TIII-5 tersebut, antara lain
membuktikan bahwa: ---------------------------------
1) Konsorsium PP-KTI telah mengajukan
Dokumen Penawaran Sampul I
(Administrasi & Teknis) dan Dokumen
Penawaran Sampul II (Keuangan) sesuai
dengan jangka waktu pemasukan dokumen
penawaran sebagaimana dimaksud dalam
Lampiran 1 RfP; ----------------------------------
2) Konsorsium PP-KTI TIDAK pernah
mengubah, menambah, mengganti
dan/atau mengurangi Dokumen Penawaran
(baik pada Sampul I maupun Sampul II)
setelah batas waktu pemasukan dokumen
penawaran sebagaimana dimaksud dalam
Lampiran 1 RfP tersebut, yang diduga
menyebabkan terjadinya perubahan Tarif
Air Curah dan Nilai Investasi pada saat
Pembukaan Dokumen Sampul II dan Tarif
Air Curah dan Nilai Investasi pada saat
pengumuman Pemenang Lelang Proyek
SPAM Gresik pada tanggal 31 Desember
2018, karena: -------------------------------------
- Tarif Dasar yang diajukan oleh
Konsorsium PP-KTI sebesar Rp 3.185,-
/m3, serta Tarif Diskon sebesar 7% dari
Tarif Dasar yaitu sebesar Rp 2.962,-
/m3, yang diberikan oleh Konsorsium
PP-KTI untuk tahun pertama
komersial, sejak awal telah

- 273 -
SALINAN

disampaikan oleh Konsorsium PP-KTI


dalam Dokumen Penawaran Sampul II
(Keuangan), sebagai berikut: -------------

- Nilai Investasi yang disampaikan oleh


Konsorsium PP-KTI III adalah sebesar
Rp 605,80 miliar, yang merupakan
Nilai Investasi yang belum termasuk
Interest During Construction (“IDC”),
sebagaimana diuraikan dalam tabel di
bawah ini: ------------------------------------

Sedangkan Nilai Investasi sebesar


Rp618,054,- merupakan Nilai Investasi
yang sudah termasuk IDC,
sebagaimana disajikan dalam tabel
berikut ini: ----------------------------------

- 274 -
SALINAN

Baik Nilai Investasi yang belum termasuk IDC


sebesar Rp 605,80 miliar, maupun Nilai Investasi
yang sudah termasuk IDC sebesar Rp 618,054,-
sejak awal telah dicantumkan dalam Dokumen
Penawaran Sampul II (Keuangan) Konsorsium PP-
KTI.

Dengan demikian terbukti bahwa perubahan


Tarif Air Curah dan Nilai Investasi pada saat
Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul II
(Keuangan) dan Tarif Air Curah dan Nilai
Investasi pada saat Pengumuman Pemenang
Lelang Proyek SPAM Gresik tanggal
31 Desember 2018, BUKAN disebabkan karena
adanya perubahan, penambahan, penggantian
dan/atau pengurangan Dokumen Penawaran
Sampul II (Keuangan) Konsorsium PP-KTI,
setelah batas waktu pemasukan dokumen
penawaran sebagaimana dimaksud dalam
Lampiran 1 RfP tersebut, sehingga secara dan
menurut hukum, Konsorsium PP-KTI tidak
terbukti melakukan POST BIDDING dalam Proses
Lelang Proyek SPAM Gresik. --------------------------
g. Mengenai Bukti C88 dan C89, yaitu berupa: ------
- Surat Penyampaian soft copy Dokumen
Request for Proposal SPAM Semarang Barat;
dan ---------------------------------------------------
- Soft copy Dokumen Request for Proposal
SPAM Semarang Barat. ---------------------------

- 275 -
SALINAN

Bahwa TERLAPOR II menolak dengan tegas


Bukti C88 dan Bukti C89 yang diajukan oleh Tim
Investigator tersebut, karena Bukti C88 dan
Bukti C89 TIDAK ADA hubungannya sama sekali
(irrelevant) dengan perkara a quo. Dengan
demikian sudah sepatutnya dan cukup
beralasan menurut hukum apabila Bukti C88
dan C89 DITOLAK atau setidak-tidaknya
dikesampingkan oleh Majelis Komisi Perkara
No.15/KPPU-L/2020.
h. Mengenai Bukti C110 = Bukti TII-2, yaitu
berupa: ---------------------------------------------------
- Pengumuman Hasil Evaluasi Dokumen
Prakualifikasi Proyek SPAM
No.690/512/BA.PDP/VII/2018, tanggal 12
Juli 2018. -------------------------------------------
Bukti C110 = TII-2 tersebut membuktikan bahwa
Konsorsium PP-KTI bersama-sama dengan 3
(tiga) Peserta lainnya, telah dinyatakan lulus
pada tahap PQ Proyek SPAM Gresik oleh
TERLAPOR I, sebagai berikut: -----------------------

Keterangan Saksi-saksi Fakta. -----------------------------

- 276 -
SALINAN

i. Saksi Firman, selaku Direktur Pengembangan


Usaha PT Potum Mundi Infranusantara (“PT
Potum"), yang dihadirkan pada sidang
Pemeriksaan Lanjutan tanggal 1 Maret 2021,
pada intinya menyampaikan hal-hal sebagai
berikut: ---------------------------------------------------
1) Saksi menyampaikan bahwa Setelah lolos
tahap Pra-Kualifikasi, selanjutnya dengan
mengacu pada RfP dan hasil Pemeriksaan
Lapangan (aanwijzing), Konsorsium Potum
Adhi Abipraya memasukkan Dokumen
Penawaran Sampul I dan Sampul II kepada
PDAM Gresik, yang antara lain berisi
penawaran sebagai berikut: --------------------
Nilai Investasi: Rp 593.746.000.000,- ---------
Tarif air curah: Rp 3.440/m3; ------------------
IRR: 14,27%. --------------------------------------
Perhitungan penawaran tersebut diperoleh
berdasarkan finansial modeling yang dibuat
oleh Konsorsium Potum Adhi Abipraya. ------
2) Saksi menyampaikan bahwa Selanjutnya
pada saat pengumuman pemenang lelang,
Konsorsium Potum Adhi Abipraya
dinyatakan sebagai Pemenang Lelang
Cadangan I dengan Nilai Investasi pada saat
pengumuman sebesar Rp 625.027.000.000,-
3) Saksi menyampaikan bahwa setelah
Pembukaan Dokumen Sampul II, pada
tanggal 28 November 2018, Konsorsium
Potum Adhi Adhipraya dengan Panitia
Lelang telah melakukan evaluasi dan
klarifikasi Dokumen Penawaran Sampul II.--

- 277 -
SALINAN

Dalam evaluasi dan klarifikasi Dokumen


Penawaran Sampul II tersebut, saksi
menyampaikan bahwa adanya perbedaan
Nilai Investasi Konsorsium Potum Adhi
Abipraya pada saat Pembukaan Dokumen
Sampul II sebesar Rp 593.746.000.000,-
dengan Nilai Investasi pada penetapan
pemenang lelang menjadi sebesar
Rp 625.027.000.000,- karena adanya
perhitungan IDC, di mana Nilai Investasi
sebesar Rp 593.746.000.000,- tersebut
belum termasuk IDC. Selanjutnya pada saat
klarifikasi Konsorsium Potum Adhi Abipraya
bersedia melakukan penyesuaian Nilai
Investasi, sehingga Nilai Investasi termasuk
IDC adalah sebesar Rp 625.027.000.000,-. --
4) Saksi menyampaikan bahwa terhadap
adanya perbedaan Nilai Investasi tersebut
Konsorsium Potum Adhi Abipraya
tidak pernah menyampaikan/memasukkan
Dokumen Penawaran lain selain Dokumen
Penawaran yang telah diajukan dalam
jangka waktu pengajuan Dokumen
Penawaran sesuai RfP. --------------------------
5) Saksi menyampaikan bahwa Konsorsium
Potum Adhi Abipraya mengajukan
sanggahan atas ditetapkannya Konsorsium
PP-KTI. Atas sanggahan tersebut, Panitia
Lelang i.c PDAM Gresik menyampaikan
tanggapan sebagai berikut: ---------------------
- Terkait tarif air minum curah, bahwa
dalam Dokumen Sampul II-Keuangan
yang disampaikan dalam proses

- 278 -
SALINAN

pelelangan, Konsorsium PP-KTI


menyampaikan bahwa tarif dasar air
minum curah adalah sebesar Rp
3.185/m3 dengan potongan harga
sebesar 7%. Lebih lanjut dalam
pelaksanaan klarifikasi, Konsorsium PP-
KTI menyampaikan penyesuaian tarif
untuk tahun kedua, dihitung dari tarif
dasar Rp 3.185/m3; -------------------------
Oleh karena tarif dasar air minum curah
sebesar Rp 3.185/m3 telah tertuang
dalam Dokumen Sampul II-Keuangan
yang diajukan oleh Konsorsium PP-KTI
dan penyesuaian tarif untuk tahun
kedua dihitung dari tarif dasar sebesar
Rp 3.185/m3, maka tidak terdapat
prinsip persaingan usaha yang tidak
sehat dalam proses pelelangan ini,
maupun pelanggaran terhadap RfP. ------
- Terkait penyerapan air minum curah,
bahwa penyerapan air minum curah
sebagaimana tertuang dalam Lampiran
14 RfP merupakan kebutuhan yang
diharapkan dapat dipenuhi oleh peserta
lelang, sehingga nilai penyerapan air
minum curah tersebut merupakan
angka minimal yang harus dipenuhi oleh
para peserta lelang; --------------------------
Adanya proyeksi penyerapan air minum
curah yang diajukan oleh peserta lelang
yang melebihi nilai dalam Lampiran 14
RfP menunjukkan bahwa penawaran
tersebut memenuhi prinsip

- 279 -
SALINAN

responsiveness dan hal ini merupakan


prestasi dari peserta lelang, karena
dapat melebihi ekspektasi atau harapan
PDAM Gresik. Oleh sebab itu, proyeksi
penyerapan air minum curah yang
disampaikan oleh Konsorsium PP-KTI
bukan merupakan pelanggaran terhadap
dokumen RfP. ---------------------------------
- Terkait biaya pembebasan lahan, bahwa
Panitia Pengadaan tidak menyatakan
nilai investasi tanah yang dialokasikan
wajib sebesar Rp 79 miliar. Dalam BA
tanya jawab peserta dengan Panitia
Pengadaan, tanggal 7 September 2018,
Panitia Pengadaan telah menyatakan
bahwa pembebasan lahan dilaksanakan
oleh Badan Usaha Pelaksana, langsung
dengan para pemilik lahan dan
kesepakatan harga lahan sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Badan Usaha.
Terlebih lagi, dalam BA tersebut, Panitia
Pengadaan juga menyebutkan bahwa
peserta lelang dapat menyesuaikan nilai
investasi dengan harga estimasinya
masing-masing. ------------------------------
Selain itu, nilai pembebasan lahan
sebesar Rp 21,8 miliar yang diajukan
oleh Konsorsium PP-KTI didasarkan
pada penilaian yang dilakukan oleh
KJPP (lembaga appraisal) sehingga biaya
pembebasan lahan bukanlah sebuah
nilai yang tidak memiliki dasar. Oleh
sebab itu, Penawaran yang diajukan oleh

- 280 -
SALINAN

Konsorsium PP-KTI perihal biaya


pembebasan lahan bukan merupakan
suatu pelanggaran terhadap dokumen
RfP. ---------------------------------------------
- Berdasarkan hal-hal tersebut di atas,
maka tidak terdapat pelanggaran yang
dilakukan oleh Panitia Pengadaan dalam
melaksanakan proses pelelangan,
sehingga sanggahan Konsorsium Potum
Adhi Abipraya dinyatakan ditolak. --------
6) Terhadap penolakan sanggahan tersebut,
Konsorsium Potum Adhi Abipraya tidak
mengajukan sanggah banding, tetapi
melakukan upaya hukum lainnya yaitu
melakukan pelaporan persaingan usaha
tidak sehat kepada KPPU. -----------------------
j. Saksi Rendy Wahyu Prasetyo, selaku Business
Development Manager PT Trimitra Tirta Sarana
(“PT Trimitra”), yang dihadirkan pada sidang
Pemeriksaan Lanjutan tanggal 1 Maret 2021
pada intinya menyampaikan hal-hal sebagai
berikut: ---------------------------------------------------
1) Saksi menyampaikan bahwa Dalam
mengikuti proses pelelangan Proyek Spam
Gresik, PT Trimitra membentuk Kerjasama
(Konsorsium) bersama Manila Water
Company Inc (“Manila Water”), dengan nama
Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana-Manila
Water Company Inc, (“Konsorsium TTS
MWC”), di mana PT Trimitra bertindak
selaku leader Konsorsium TTS MWC; ---------
2) Saksi tidak mengetahui dan tidak memiliki
informasi apakah ada peserta lain yang

- 281 -
SALINAN

memasukkan Dokumen Penawaran Sampul


II di luar jadwal yang telah ditetapkan dalam
RfP. -------------------------------------------------
3) Saksi menyampaikan bahwa luas lahan
yang diperlukan untuk membangun Spam
dengan kapasitas 1000 lps sangat
bergantung pada teknologi yang digunakan.
4) Saksi menyampaikan bahwa pada akhirnya
indikator untuk memenangkan pelelangan
Proyek Spam Gresik sangat bergantung
pada tarif air curah yang ditawarkan kepada
PDAM Gresik dan saksi tidak pernah
mengetahui adanya pemberian diskon tarif
air curah yang ditawarkan oleh peserta lain.
k. Saksi Erry Kuntjoro, selaku Karyawan (staff) PT
Medco Infrastruktur Indonesia (“PT Medco”), yang
dihadirkan pada sidang Pemeriksaan Lanjutan
tanggal 8 Maret 2021 pada intinya
menyampaikan hal-hal sebagai berikut: -----------
1) Saksi memperoleh informasi adanya
pelelangan Proyek SPAM Gresik dari
Direktur Utama PT Medco, yang pada saat
itu memerintahkan saksi untuk menyiapkan
dokumen-dokumen yang diperlukan untuk
mengikuti proses Proyek SPAM Gresik pada
tahap Prakualifikasi, antara lain dokumen
terkait aspek legalitas dan finansial
perusahaan. ---------------------------------------
2) Saksi menyampaikan bahwa pada saat
mengikuti proses pelelangan Proyek SPAM
Gresik tahap Prakualifikasi tersebut, PT
Medco belum memiliki pengalaman di
bidang SPAM. -------------------------------------

- 282 -
SALINAN

3) Saksi menyatakan bahwa pada saat


pengumuman PT Medco dinyatakan tidak
lolos tahap Prakualifikasi karena Laporan
Keuangan PT Medco tidak memenuhi
requirement (persyaratan) dalam Dokumen
Prakualifikasi dan atas pengumuman
tersebut PT Medco tidak mengajukan
sanggahan. ----------------------------------------
l. Saksi Dhita Tri Aprilia Ningrum, selaku Business
Development Manager PT Yunan Water Utilites
Indonesia (“PT Yunan”), yang dihadirkan pada
sidang Pemeriksaan Lanjutan tanggal 8 Maret
2021pada intinya menyampaikan hal-hal sebagai
berikut: ---------------------------------------------------
1) Saksi menyampaikan bahwa, pada saat
pemasukan (submit) dokumen
Prakualifikasi, PT Yunan menggunakan
Laporan Keuangan dari Yunan Water
Invesment Ltd Group (“Yunan Ltd”), karena
PT Yunan belum memiliki kemampuan
finansial untuk membiayai Proyek SPAM
Gresik. Saksi juga menyampaikan bahwa
antara PT Yunan dan Yunan Ltd bukan
merupakan perusahaan yang terkonsolidasi.
2) Saksi menyampaikan bahwa terdapat satu
dokumen izin usaha yang menjadi syarat
dalam dokumen Prakualifikasi. Surat izin
usaha yang dimasukkan (submit) oleh PT
Yunan adalah Surat Izin Usaha dari Yuan
Ltd, yang masih dalam bahasa China, dan
pada saat memasukkan dokumen
Prakualifikasi, PT Yunan belum dapat meng-

- 283 -
SALINAN

convert dokumen tersebut ke dalam Bahasa


Indonesia. -----------------------------------------
3) Saksi menyampaikan bahwa pada saat
pengumuman, PT Yunan dinyatakan tidak
lolos tahap Prakualifikasi, dan atas
pengumuman tersebut PT Yunan tidak
mengajukan sanggahan. ------------------------
m. Saksi Mochammad, S.E., selaku mantan
Direktur Utama PDAM Periode 2010 s.d 2018,
yang dihadirkan pada sidang Pemeriksaan
Lanjutan tanggal 9 Maret 2021 pada intinya
menyampaikan hal-hal sebagai berikut: -----------
1) Saksi memberikan keterangan mengenai
keterlibatan saksi dalam proses pelelangan
Proyek SPAM Gresik pada saat penyusunan
dokumen Studi Kelayakan/Feasibility Study
(“FS”) Proyek SPAM Gresik sampai dengan
proses aanwijzing pada tahap Prakualifikasi;
2) Saksi menyampaikan bahwa latar belakang
penyusunan dokumen FS Proyek SPAM
Gresik adalah untuk memenuhi kebutuhan
air minum bagi masyarakat di Kabupaten
Gresik, yang mana untuk saat ini PDAM
Gresik baru memiliki sistem pengelolaan air
minum dengan kapasitas 1300lps,
sedangkan kebutuhan air minum yang
harus dipenuhi sebesar 4000lps. --------------
3) Saksi menyampaikan bahwa konsep kerja
sama B to B dipilih karena APBN dan APBD
(Kabupaten Gresik) tidak memungkinkan
untuk membiayai Proyek SPAM Gresik.
Sehingga anggaran yang digunakan untuk

- 284 -
SALINAN

Proyek SPAM Gresik seluruhnya bersumber


dari investor (Badan Usaha Pelaksana). ------
4) Saksi menyampaikan bahwa menurut
pengalaman saksi, proses negosiasi dapat
dilakukan ketika sudah ada pemenang
lelang dan perubahan-perubahan mungkin
saja terjadi ketika ditemukan adanya suatu
hal tertentu dalam pelaksanaan proyek. -----
5) Saksi mencontohkan yang dimaksud
negosiasi setelah adanya pemenang adalah
negosiasi mengenai jangka waktu (selama
masa konstruksi). ---------------------------------
6) Saksi menjelaskan bahwa lahan seluas
35.000m2 untuk pembangunan Instalasi
Pengelolaan Air (IPA) sudah termasuk juga
untuk pembangunan sarana prasarana
seperti Rumah Dinas, Rumah-rumah jaga,
Lahan Penghijauan Lingkungan. Sehingga
jika lahan tersebut hanya digunakan untuk
membangun IPA dengan kapasitas 1000lps
sangat cukup, bahkan lebih. ------------------
7) Saksi juga menyatakan bahwa apabila lahan
penghijauannya dikurangi, tidak
menggunakan rumah dinas, maka lahan
seluas 35.000m2 tersebut lebih dari cukup
untuk pembangunan IPA 1000lps dan hal
tersebut dimungkinkan dalam FS. -----------
8) Saksi menyampaikan bahwa pembangunan
SPAM Gresik dengan kapasitas 1000lps
bukan merupakan SPAM yang pertama, hal
mana PDAM Gresik sudah pernah
membangun SPAM dengan kapasitas
1300lps (“SPAM Existing”). Pada saat

- 285 -
SALINAN

pembangunan SPAM Existing, karena lahan


yang dimiliki oleh PDAM terbatas, maka
lahan yang digunakan untuk pembangunan
IPA pada SPAM Existing tersebut seluas +
10.000 m2. -----------------------------------------
9) Saksi menyampaikan bahwa PDAM Gresik
sudah pernah melaksanakan kerja sama B
to B dengan skema Build Operate Transfer
(BOT) dan saksi mengetahui bahwa dalam
skema BOT yang berkewajiban untuk
melakukan pembebasan lahan adalah
Badan Usaha Pelaksana (investor) dengan
biaya sendiri, bukan dari PDAM. --------------
10) Saksi tidak mengingat berapa biaya yang
diperlukan untuk alokasi pembebasan lahan
yang ada di dalam FS, kemudian saksi
menjelaskan bahwa biaya untuk alokasi
pembebasan lahan tersebut diperoleh dari
hasil survei yang dilakukan terhadap harga
tanah (nilai pasar) di sekitar lahan yang
akan dibebaskan, sehingga biaya alokasi
pembebasan lahan yang ada di dalam FS
merupakan harga perkiraan. -------------------
11) Terkait alokasi penyerapan air curah pada
tahun pertama sebesar 500 lps, tahun
kedua 750 lps dan tahun ketiga 1000 lps,
saksi menyampaikan bahwa apabila
penyerapan air sudah mencapai 1000 lps
pada tahun kedua dan seluruh fasilitas
(sarana prasarana) untuk penyerapan telah
dipenuhi oleh PDAM, maka penyerapan air
curah sebesar 1000 lps sangat
menguntungkan bagi masyarakat di

- 286 -
SALINAN

Kabupaten Gresik untuk memenuhi


kebutuhan tambahan kapasitas air minum,
bukan hanya bagi PDAM. -----------------------
n. Saksi Henneko Poerwanto, selaku Sales
Marketing di PT Boma Bisma Indra (Persero) (“PT
BBI”), yang dihadirkan pada sidang Pemeriksaan
Lanjutan tanggal 9 Maret 2021 pada intinya
menyampaikan hal-hal sebagai berikut: -----------
1) Saksi menyampaikan bahwa PT BBI
mengetahui adanya proses Pelelangan
Proyek SPAM Gresik dari situs tender asia.
Setelah mengetahui adanya proses
Pelelangan Proyek SPAM Gresik, kemudian
PT BBI mendaftar sebagai peserta lelang. ----
Pada saat pemasukan dokumen
Prakualifikasi, dokumen yang dimasukkan
bukan atas nama PT BBI melainkan atas
nama Konsorsium. -------------------------------
2) Saksi menyampaikan bahwa dalam proses
Pelelangan Proyek SPAM Gresik PT BBI
tidak mengikuti market sounding, melainkan
hanya mengikuti tahap Prakualifikasi, dan
selanjutnya pada saat pengumuman, PT BBI
dinyatakan tidak lolos tahap Prakualifikasi. -
3) Saksi tidak mengetahui alasan PT BBI tidak
lolos tahap Prakualifikasi dan PT BBI tidak
mengajukan upaya hukum
(keberatan/sanggah) terhadap hasil
pengumuman Prakualifikasi tersebut. --------
o. Saksi Drs. Siswandi Aprilianto, M.M., selaku
mantan Plt. Direktur Utama PDAM Gresik,
Periode Mei 2018 s.d Oktober 2018, yang
dihadirkan pada sidang Pemeriksaan Lanjutan

- 287 -
SALINAN

tanggal 9 Maret 2021, pada intinya


menyampaikan hal-hal sebagai berikut: -----------
1) Saksi terlibat dalam penyusunan dokumen
RfP yang dilakukan secara bersama-sama
dengan Panitia Pelaksana. Selanjutnya saksi
menandatangani dokumen RfP yang
disampaikan kepada peserta lelang. ----------
2) Saksi menyatakan bahwa dokumen RfP
hanya merupakan pedoman bagi para
peserta lelang untuk menyusun penawaran.
p. Saksi Syamsul Hidayat, selaku mantan anggota
Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem
Pengadaan Air Minum (“BPPSPAM”), yang
dihadirkan pada sidang Pemeriksaan Lanjutan
tanggal 16 Maret 2021 pada intinya
menyampaikan hal-hal sebagai berikut: -----------
1) Saksi menjelaskan bahwa BPPSPAM
memiliki program antara lain untuk
membina PDAM dalam rangka persiapan
kerja sama untuk pengadaan SPAM.
Anggota BPPSPAM terdiri dari unsur
Pemerintah, unsur PDAM, unsur Asosiasi
Profesi dan dari unsur Pelanggan
(Masyarakat). Sedangkan Saksi merupakan
anggota dari unsur Pelanggan. -----------------
2) Saksi menyampaikan bahwa setelah
BPPSPAM memberikan pembinaan kepada
PDAM tersebut, PDAM Gresik berminat
untuk didampingi oleh BPPSPAM dalam
persiapan kerja sama pengadaan SPAM,
yang kemudian ditindaklanjuti dengan
penandatanganan Nota Kesepakatan antara

- 288 -
SALINAN

BPPSPAM dengan PDAM Gresik tanggal 24


Februari 2017 (“Nota Kesepakatan”).----------
3) Saksi menyatakan bahwa sebelum
menandatangani Nota Kesepahaman, PDAM
Gresik sudah menyampaikan bahwa bentuk
kerja sama yang akan digunakan adalah B
to B. Selanjutnya Saksi menjelaskan bahwa
PDAM Gresik memiliki kewenangan untuk
menentukan sendiri bentuk kerja sama yang
akan digunakan dalam pengadaan SPAM. --
4) Saksi menyatakan bahwa sehubungan
dengan penandatanganan Nota Kesepakatan
tersebut, selanjutnya BPPSPAM dengan
Konsultan Kontraktual memfasilitasi
(membantu) PDAM dalam memberikan
gambaran umum (contoh) dokumen FS,
Prakualifikasi, RfP dan Draft Perjanjian
Kerjasama dengan Badan Usaha Pelaksana.
5) Setelah Saksi selesai melaksanakan
tugasnya sesuai dengan Nota Kesepakatan,
Saksi tidak mengetahui dan tidak
mendapatkan laporan lebih lanjut dari
PDAM Gresik serta tidak pernah terlibat
dalam proses pelelangan Proyek SPAM
Gresik tersebut. -----------------------------------
q. Saksi Ir. Monhilal, Dipl., S.E., selaku mantan
sekretaris BPPSPAM, yang dihadirkan pada
sidang Pemeriksaan Lanjutan tanggal 16 Maret
2021 pada intinya menyampaikan hal-hal
sebagai berikut: -----------------------------------------
1) Saksi menjelaskan bahwa BPPSPAM
merupakan lembaga non struktural yang
tugasnya dalam rangka peningkatan kinerja

- 289 -
SALINAN

PDAM. Selanjutnya dibentuk


kesekretariatan dalam BPPSPAM yang
berdasarkan Permen PU No. 36 Tahun 2016
memiliki tugas antara lain untuk
memberikan dukungan administrasi, teknik
dan operasional kepada BPPSPAM. -----------
2) Saksi menjelaskan bahwa Nota Kesepakatan
tersebut pada intinya menyepakati bahwa
BPPSPAM sepakat untuk memberikan
Fasilitas dalam rangka transaksi B to B
dalam Penyelenggaraan SPAM melalui
Konsultan Kontraktual. -------------------------
Output yang diterima oleh BPPSPAM dari
Konsultan Kontraktual adalah berupa Draft
Feasibility Study (FS), Draft dokumen
Prakualifikasi dan Draft Request for Proposal
(RfP). Namun Saksi tidak mempelajari/
mendalami ketiga dokumen tersebut. ---------
3) Sepengetahuan Saksi, transaksi dengan
menggunakan metode B to B adalah murni
bisnis antara PDAM dengan pihak ketiga
(swasta). Sedangkan dalam transaksi
dengan menggunakan metode KPBU ada
campur tangan pemerintah yang lebih
dominan, seperti pendanaan dan pemberian
lahan. -----------------------------------------------
r. Saksi Budi Sutjahjo, selaku konsultan teknis
pada PT Perancang Adi Nusa - PT Rio Ulung Joint
Operation (JO), yang dihadirkan pada sidang
Pemeriksaan Lanjutan tanggal 6 Maret 2021,
pada intinya menyampaikan hal-hal sebagai
berikut: ---------------------------------------------------

- 290 -
SALINAN

1) Saksi menyampaikan bahwa PT Perancang


Adi Nusa - PT Rio Ulung Joint Operation (JO)
bekerjasama dengan BPPSPAM dalam
memberikan fasilitas/layanan konsultasi
kepada PDAM Gresik; ----------------------------
2) Saksi menyampaikan bahwa dalam
memberikan fasilitas/layanan, saksi hanya
memberikan saran dan rekomendasi
terhadap Draft FS, PQ dan RfP tersebut. ----
3) Saksi mengetahui bahwa indikator atau
penilaian utama dalam Proyek SPAM adalah
harga terbaik dari nilai tarif curah yang
ditawarkan oleh peserta lelang dan biasanya
peserta lelang memberikan proyeksi berapa
kenaikan tarif pada tahun kedua dan
seterusnya. Hal tersebut merupakan subject
to be negotiate dalam kontrak kerjasama. ----
4) Selanjutnya Saksi menyatakan bahwa
alokasi penyerapan air curah pada tahun
pertama 500lps, tahun kedua 750lps dan
tahun ketiga 1000lps didasarkan pada
kelayakan pengembalian Nilai Investasi. -----
5) Saksi menyatakan bahwa RfP hanya
mengatur hal-hal yang pokok, hal-hal yang
tidak diterapkan dalam RfP, biasanya
peserta bebas menawarkan apa saja kepada
Panitia. Selanjutnya apabila di dalam RfP
dinyatakan bahwa RfP hanya sebagai
pedoman, maka peserta lelang
dimungkinkan untuk melakukan inovasi,
misalnya inovasi terkait teknologi yang
digunakan. ----------------------------------------

- 291 -
SALINAN

s. Saksi Oni Hartono, selaku tenaga ahli/konsultan


teknis pada PT Perencana Adhi Nusa (“PT PAN”),
yang dihadirkan pada sidang Pemeriksaan
Lanjutan tanggal 29 Maret 2021, pada intinya
menyampaikan hal-hal sebagai berikut: -----------
1) Saksi menyampaikan bahwa PT PAN
bertugas mendampingi BPPSPAM dan PDAM
Gresik dalam memfasilitasi transaksi
pelelangan SPAM; --------------------------------
2) Saksi menjelaskan bahwa Output dari
pendampingan PT PAN kepada PDAM
Gresik, sesuai dengan Kerangka Acuan
Kerja (KAK) berupa review atas Draft
Dokumen Pra-Kualifikasi, Draft RfP dan
Draft Perjanjian Kerjasama (“PKS”). -----------
Review Draft Dokumen PQ, RfP dan PKS
tersebut dilaksanakan bersama-sama
dengan BPPSPAM, PDAM Gresik dan Tim
Konsultan PT PAN. -------------------------------
3) Saksi menyatakan bahwa tidak ada
keharusan, baik bagi BPPSPAM maupun
PDAM Gresik untuk melaksanakan/
mengikuti saran/review dari Tim Konsultan
PT PAN. ---------------------------------------------
t. Saksi Siti Nursanti, selaku tenaga ahli/konsultan
hukum pada PT PAN, yang dihadirkan pada
sidang Pemeriksaan Lanjutan tanggal 29 Maret
2021, pada intinya menyampaikan hal-hal
sebagai berikut: -----------------------------------------
1) Saksi menyampaikan bahwa tugas saksi
secara lebih spesifik adalah untuk mereview
Draft PKS. Saksi juga turut terlibat dalam
mereview Draft Dokumen PQ dan RfP,

- 292 -
SALINAN

namun hanya terbatas untuk


membandingkan Draft Dokumen PQ dan
RfP, apakah secara layout Draft PQ dan RfP
tersebut sudah sesuai dengan Peraturan
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional No.4 Tahun 2015 (“Peraturan
Kepala Bapenas No.4 Tahun 2015”), hal
mana jika ada Sub BAB atau BAB yang
belum sesuai, maka tugas Tim Konsultan PT
PAN adalah memberikan saran dan
masukan kepada PDAM yang kami
dampingi. ------------------------------------------
2) Saksi menjelaskan bahwa dokumen RfP
secara layout mengacu kepada Peraturan
Kepala Bapenas No.4 Tahun 2015, di mana
dalam peraturan tersebut dijelaskan secara
lengkap tentang apa saja isi dari dokumen
RfP. Namun untuk indikator penilaian
(skoring) tidak diatur dalam Peraturan
Kepala Bappenas No.4 Tahun 2015. ---------
3) Saksi menjelaskan bahwa output dari
pekerjaan yang dilakukan antara lain
menyampaikan laporan sejauh mana
kesiapan PDAM Gresik untuk melakukan
proses pelelangan. --------------------------------
4) Menurut sepengetahuan Saksi, untuk izin
dan pembebasan lahan, seluruhnya atas
nama PDAM, namun pada umumnya baik
dalam Kerja Sama Pemerintah dengan
Badan Usaha (KPBU) maupun Kerja Sama
Business to Business (B to B), pengadaan
lahan masuk dalam biaya investasi. ----------

- 293 -
SALINAN

5) Saksi menyatakan bahwa BPPSPAM dan


PDAM tidak memiliki kewajiban untuk
melaksanakan saran atau advis maupun
review yang disampaikan oleh Saksi selaku
konsultan hukum, karena hal tersebut
merupakan hak prerogatif dari PDAM. -------
6) Saksi tidak mengetahui Dokumen PQ, RfP
dan PKS yang telah difinalkan dan Saksi
juga tidak mengetahui siapa yang
memfinalkan dokumen-dokumen tersebut. --
u. Saksi Drs. Effendi Mansur, selaku Advisor dari
BPPSPAM, yang dihadirkan pada sidang
Pemeriksaan Lanjutan tanggal 1 April 2021, pada
intinya menyampaikan hal-hal sebagai berikut: --
1) Saksi menyampaikan bahwa selaku Advisor
dari BPPSPAM, saksi bertugas untuk
mendampingi Tim/PDAM dalam rangka
menyiapkan dokumen-dokumen yang
diperlukan untuk proses pelelangan Proyek
SPAM Gresik. -------------------------------------
Secara spesifik tugas Saksi adalah untuk
memberikan advis dalam rangka capacity
building/peningkatan kemampuan dari Tim
PDAM guna persiapan pelaksanaan kerja
sama. Saksi juga ikut membantu PDAM
dalam menyusun dokumen Prastudi
Kelayakan/FS. ------------------------------------
2) Saksi menjelaskan bahwa jenis kerja sama
dalam Proyek Spam Gresik adalah kerja
sama B to B. Kerja sama B to B berbeda
dengan kerja sama KPBU. Karena kerja
sama B to B sama sekali tidak memerlukan
bantuan/dukungan apapun dari

- 294 -
SALINAN

Pemerintah, sedangkan kerja sama KPBU


membutuhkan bantuan dari Pemerintah. ----
3) Saksi menyampaikan bahwa Panitia
Pengadaan tidak harus memiliki sertifikat
khusus, karena pengadaan Badan Usaha
dalam Proyek SPAM Gresik ini berbeda
dengan Pengadaan Barang & Jasa Pada
umumnya. -----------------------------------------
4) Saksi juga menyampaikan bahwa yang
menyiapkan Draft PQ, RfP dan PKS adalah
Panitia Pengadaan dibantu oleh PDAM. ------
5) Saksi menyampaikan bahwa dalam proses
pelelangan Proyek Spam Gresik
dimungkinkan untuk dilakukannya
klarifikasi antara Panitia Pengadaan dengan
masing-masing Peserta. -------------------------
Selanjutnya Saksi menjelaskan bahwa
Klarifikasi dalam proses pelelangan Proyek
SPAM Gresik adalah proses untuk
memperjelas dokumen yang sudah
disampaikan oleh Peserta. ----------------------
6) Saksi menyampaikan bahwa Seingat Saksi,
yang dinilai dari dokumen Sampul II oleh
Panitia Pengadaan adalah Aspek Keuangan.
Pada saat pembahasan Draft Dokumen RfP
dengan PDAM, terdapat istilah sudden date
yaitu penilaian dilihat dari tarif terendah
yang ditawarkan. Tetapi saksi tidak
mengetahui apakah penilaian tersebut
digunakan atau tidak oleh PDAM. -------------
7) Saksi menyatakan tidak pernah ada
komunikasi dengan PDAM untuk
memenangkan peserta tertentu. Saksi juga

- 295 -
SALINAN

menyatakan bahwa tidak ada pertemuan


antara Saksi dengan Peserta di luar jadwal
pada proses pelelangan dan Saksi
menyatakan bahwa Saksi tidak pernah
menjanjikan peserta tertentu untuk menjadi
pemenang dalam pelelangan Proyek SPAM
Gresik. ---------------------------------------------
Keterangan Ahli. ----------------------------------------------
v. Ahli Fully Handayani, S.H., M.Kn., pada intinya
memberikan keterangan sebagai berikut: ----------
1) Ahli menjelaskan bahwa Hukum
Perusahaan di Indonesia diatur secara
khusus dan dapat ditemukan di dalam
Kitab Undang-undang Hukum Dagang
(KUHD), di dalam KUHD juga mengatur
bentuk-bentuk badan usaha secara spesifik.
Secara spesifik setelah diundangkannya
Undang-undang No.40 Tahun 2007, maka
perusahaan berbadan hukum adalah
Perseroan Terbatas, sedangkan perusahaan-
perusahaan lain yang diatur dalam KUHD
belum berbadan hukum, seperti CV, Firma,
Perusahaan Perseorangan dan Usaha
Dagang. --------------------------------------------
2) Ahli menjelaskan mengenai unsur-unsur
perusahaan, bahwa perusahaan harus
didirikan oleh dua orang atau lebih, hal
tersebut didasarkan pada prinsip hukum
perjanjian yang bersumber dari ketentuan
Pasal 1320 KUHPerdata. Untuk perusahaan
non badan hukum yang diatur dalam
KUHD, dapat didirikan oleh satu orang
tunggal (Perusahaan Perorangan). ------------

- 296 -
SALINAN

3) Selanjutnya Ahli menjelaskan mengenai


subyek hukum yang dimaksud dalam
hukum perusahaan adalah badan hukum
itu sendiri, sedangkan subyek hukum
secara teori dibedakan menjadi dua, yaitu
person (orang perorangan), recht person
(badan hukum). -----------------------------------
4) Selanjutnya Ahli menjelaskan bahwa
kategori subyek hukum di dalam UU
Antimonopoli diatur secara lebih spesifik.
Ahli menjelaskan yang dimaksud Pihak Lain
dalam ketentuan Pasal 22 UU Antimonopoli
adalah pihak yang bersekongkol dengan
pelaku usaha (peserta) untuk mengatur
pemenang tender tersebut. ---------------------
5) Selanjutnya Ahli menjelaskan bahwa
bentuk-bentuk persekongkolan
sebagaimana dimaksud dalam Pedoman
Pasal 22 KPPU tentang Larangan
Persekongkolan Tender yaitu: ------------------
- Melakukan kesepakatan dan pendekatan
dengan instansi
terkait/penyelenggara/panitia sebelum
pelaksanaan tender, mengenai berbagai
hal yang dapat mengarah untuk
memenangkan pelaku usaha tertentu; ---
- Melakukan pendekatan dengan
kesepakatan mengenai spesifikasi,
merek, jumlah, tempat dan waktu
penyerahan barang dan/atau jasa yang
akan ditenderkan; ---------------------------
- Melakukan pendekatan dengan
kesepakatan mengenai cara, tempat,

- 297 -
SALINAN

waktu dan batasan pengumuman


tender; -----------------------------------------
- Melakukan komunikasi atau berbagi
informasi terkait dengan harga
penawaran yang akan diajukan dalam
tender; -----------------------------------------
- Memberikan kesempatan secara
eksklusif atau lebih oleh penyelenggara
atau panitia kepada pelaku usaha
tertentu; ---------------------------------------
- Menciptakan persaingan semu; -----------
- Melakukan penyesuaian penawaran
antar pelaku usaha atau peserta tender;
- Melakukan pembagian kesempatan
memenangkan tender di antara pelaku
usaha/peserta tender;-----------------------
- Melakukan penyesuaian, termasuk
manipulasi persyaratan dan penawaran
atau yang diterima untuk pelaku
usaha/peserta tender tertentu. ------------
6) Selanjutnya Ahli menjelaskan bahwa
berdasarkan uraian tersebut di atas, maka
Panitia Pengadaan termasuk ke dalam Frasa
Pihak Lain sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 22 UU Antimonopoli. ---------------------
7) Ahli menyatakan bahwa di dalam UU
Antimonopoli tidak mengenal istilah Joint
Venture, tetapi Joint Venture dapat
diartikan sama dengan Usaha Patungan
sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal
5 UU Antimonopoli. ------------------------------
8) Ahli menyampaikan bahwa Badan Hukum
tetap dapat dimintakan

- 298 -
SALINAN

pertanggungjawaban atas pelanggaran yang


dilakukan, meskipun Direksi dari Badan
Hukum tersebut tidak mengetahui mengenai
adanya pelanggaran, karena secara hukum
Direksi bertanggung jawab atas Badan
Hukum yang dipimpinnya, apabila Direksi
tidak mengetahui ada pihak/karyawannya
yang melakukan pelanggaran, berarti telah
terjadi miss management dalam Badan
Hukum/Perusahaan tersebut. ----------------
w. Ahli Achmad Zikrullah, selaku kepala bagian
pemilihan dan asistensi pengadaan atau UKPTJ
Kementerian Keuangan, pada intinya
memberikan keterangan sebagai berikut: ----------
1) Ahli menjelaskan bahwa tender/lelang
adalah salah satu metode untuk memilih
penyedia Barang dan Jasa yang akan
berkontrak dengan perwakilan dari
Pemerintah (dalam pengadaan barang dan
jasa umum disebut Pejabat Pembuat
Komitmen/PPK sedangkan untuk Kerja sama
Pemerintah dengan Badan Usaha/KPBU
disebut dengan Penanggung Jawab Proyek
Kerja sama/PJPK). -------------------------------
2) Ahli menjelaskan bahwa istilah B to B tidak
secara redaksional tertuang dalam aturan
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
yang berhubungan dengan pengadaan
badan usaha pelaksana KPBU. B to B dapat
diartikan sebagai istilah yang terkait dengan
proses bisnis antara satu badan dengan
badan lain. ----------------------------------------

- 299 -
SALINAN

3) Ahli menjelaskan bahwa dalam Pengadaan


Barang dan Jasa pada umumnya, PPK
mendapat pelimpahan kewenangan untuk
penandatanganan kontrak serta manajemen
kontrak dengan penyedia. Semua kendali
ada di PPK. Panitia Pengadaan memilih
penyedia jasa yang nanti akan berkontrak
dengan PPK. --------------------------------------
4) Ahli menjelaskan bahwa unsur-unsur dalam
KPBU tidak hanya penyedia barang dan jasa
yang menyediakan barang dan jasa yang
dibutuhkan, tetapi juga meliputi penyediaan
dana, pembiayaan sehingga proyek ini bisa
berjalan sesuai dengan output yang
diinginkan. ----------------------------------------
5) Ahli menjelaskan di dalam KPBU terdapat
istilah tender gagal, yang dapat disebabkan
antara lain karena: -------------------------------
- Tidak ada penyedia yang mengajukan
dokumen penawaran; -----------------------
- Dari hasil evaluasi yang dilakukan
panitia sesuai dengan mekanisme yang
telah ditetapkan dalam dokumen
pengadaan, tidak ada peserta yang
dinyatakan lulus. ----------------------------
6) Ahli menjelaskan bahwa ketika panitia
pengadaan menemukan ada hal-hal yang
kurang jelas, perlu adanya informasi lebih
lanjut, maka panitia pengadaan dapat
melakukan klarifikasi terhadap hal-hal yang
kurang jelas tersebut tanpa mengubah
substansi penawaran. ---------------------------

- 300 -
SALINAN

7) Ahli menyampaikan bahwa harga yang


ditawarkan oleh peserta tidak dapat diubah,
proses negosiasi dilakukan setelah ada
penetapan pemenang. ---------------------------
8) Ahli menjelaskan bahwa tidak boleh
terdapat perbedaan entitas peserta yang
memasukkan penawaran dan peserta yang
diumumkan sebagai pemenang. Karena
salah satu evaluasi administrasi yang
dilakukan oleh panitia pengadaan yaitu
terkait dengan legalitas badan usaha,
sehingga seharusnya eksistensi badan
usaha sudah diperiksa. -------------------------
9) Ahli menyampaikan bahwa Tim Pengawal
dan Pengamanan Pemerintah dan
Pembangunan Daerah (“TP4D”), adalah Tim
yang dibentuk oleh Kejaksaan untuk
membantu proses pengawasan atas
pelaksanaan pengadaan sesuai dengan
permintaan dari PJPK. TP4D merupakan
pihak eksternal yang bukan bagian dari
organ pengadaan. --------------------------------
10) Ahli menyampaikan bahwa seharusnya para
pihak yang terlibat dalam penandatanganan
Kontrak Kerja sama baik PJPK, Panitia
Pengadaan maupun pemenang dapat
bersikap independen. Sekalipun ada
masukan dari pihak lain (di luar organ
pelelangan) termasuk TP4D, hanya bersifat
masukan tidak wajib dilaksanakan. ----------
11) Ahli menjelaskan bahwa evaluasi dokumen
penawaran yang dilakukan oleh Panitia
Pengadaan didasarkan pada apa yang telah

- 301 -
SALINAN

tertuang dalam RfP. Jika diasumsikan


bahwa dokumen penawaran yang
digunakan adalah 1 tahap, maka pilihannya
ada dua, apakah menggunakan sistem
dengan ambang batas atau sistem nilai. ----
12) Ahli menyampaikan bahwa ketika berbicara
mengenai dokumen penawaran Sampul II,
maka hanya terkait dengan harga yang
dapat ditentukan di antaranya dengan tarif.
Intinya adalah, dalam dokumen RfP
pastinya sudah dijelaskan, apa saja isi dari
Dokumen Penawaran Sampul II dan apa
variabel penilaiannya. Sehingga penilaian
yang dilakukan oleh Panitia Pengadaan
harus sesuai dengan apa yang dinyatakan
sebagai variabel penilaian. ----------------------
13) Ahli menyampaikan bahwa terkait adanya
tarif diskon dan tarif dasar yang diajukan
oleh peserta, perlu dilihat apakah di dalam
RfP mengatur mengenai tarif
diskon/potongan harga, jika tidak diatur
apa dasar peserta mengajukan tarif
tersebut, seharusnya tarif yang diajukan
hanya satu. Karena adanya dua tarif yang
diajukan oleh peserta tersebut pada
akhirnya menimbulkan kebingungan. --------
Mengenai adanya dua tarif tersebut, perlu
dilakukan penelitian yang lebih mendalam
apakah perubahan tarif yang semula dalam
pembukaan Dokumen Sampul II ditulis tarif
diskon dan pada pengumuman pemenang
yang ditulis adalah tarif dasar, perlu
diketahui pula apa niat dari peserta

- 302 -
SALINAN

menawarkan tarif diskon. Karena di suatu


kondisi tertentu terdapat kenaikan tarif
berjenjang, apakah berpengaruh terhadap
penetapan tarif awal dan kenaikan tarif
berikutnya. ---------------------------------------
14) Ahli menyampaikan bahwa proses tanya
jawab dalam klarifikasi dokumen penawaran
berbeda dengan negosiasi. Tahap negosiasi
tidak dilakukan dalam klarifikasi tersebut.
Klarifikasi hanya untuk memastikan atau
memperjelas hal-hal yang menurut panitia
perlu diperjelas (to be clarify). Dengan
demikian tidak ada negosiasi dalam
klarifikasi dokumen penawaran dan apa
pun aktivitas yang dilakukan bukan
merupakan negosiasi melainkan proses
klarifikasi. -----------------------------------------
15) Ahli menjelaskan istilah post bidding adalah
penawaran/bidding yang dilakukan setelah
batas akhir pemasukan penawaran (sifatnya
post/belakangan), sebagai contoh ketika ada
peserta tender yang menyampaikan
dokumen yang berbeda secara substansi
dengan dokumen penawaran sebelumnya
termasuk dalam kategori post bidding. ------
16) Ahli menjelaskan bahwa Pengadaan Barang
dan Jasa perlu diatur sedemikian rupa agar
etika dan prinsip-prinsip pengadaan yang
efektif, efisien, bersaing, terbuka, adil/tidak
diskriminatif serta akun tabel, dapat
dilaksanakan dengan baik. ---------------------

- 303 -
SALINAN

13.2.3. Tanggapan Terhadap Bukti-bukti, Keterangan Saksi-


saksi Fakta dan Keterangan Ahli yang diajukan oleh
TERLAPOR I, TERLAPOR II dan TERLAPOR III. ---------
a. Bukti-bukti TERLAPOR I . ----------------------------
Dalam persidangan pada tahap Pemeriksaan
Lanjutan, TERLAPOR I telah mengajukan bukti-
bukti yang diberi tanda TI-1 s.d TI-8. Terhadap
bukti-bukti yang diajukan TERLAPOR I, berikut
adalah komentar TERLAPOR II: ----------------------
1) Mengenai Bukti TI-1 berupa Peraturan
Direksi PDAM No.2/Tahun 2017. Dokumen
ini membuktikan bahwa Proyek SPAM
Gresik merupakan proyek investasi
pengadaan badan usaha pengembangan
SPAM Gresik dengan skema Business to
Business. -------------------------------------------
2) Mengenai Bukti TI-2 berupa Tabel VI - 1
Tabel Perkiraan Biaya Investasi, Feasibility
Srudy Pemanfaatan Air Baku Bengawan
Solo Kap.1000 lps PDAM Gresik. Dokumen
ini pada intinya menyampaikan bahwa Nilai
Investasi lahan sebesar Rp 79.750.000.000,-
yang disampaikan TERLAPOR I merupakan
nilai perkiraan sendiri, sehingga Para
Peserta berhak untuk melakukan alokasi
anggaran atas nilai pembebasan lahan
sesuai dengan design yang disusun oleh
masing-masing Peserta --------------------------
3) Mengeni Bukti TI-3 berupa Lampiran 12
RfP. Dokumen ini membuktikan bahwa
indikator penilaian Dokumen Penawaran
Sampul II (Keuangan) adalah tarif air curah
terendah dengan mendapat skor 100. --------

- 304 -
SALINAN

4) Mengenai Bukti TI-4 berupa Berita Acara


Jawaban No.690/649/BA.PDP/IX/2018,
tanggal 7 September 2018. Dokumen ini
pada intinya menerangkan bahwa atas
pertanyaan terkait RfP dari Para Peserta,
Panitia Pelelangan memberikan jawaban
yang pada intinya menyatakan bahwa: -------
- Pembebasan lahan dilakukan oleh BUP
dengan pemilik lahan; -----------------------
- Peserta diberikan kebebasan untuk
mengalokasikan anggaran pembebasan
lahan dengan perhitungan estimasinya
masing-masing. ------------------------------
5) Mengenai Bukti TI-5 berupa Berita Acara
Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul
II. Dokumen ini pada intinya membuktikan
bahwa Nilai Investasi Konsorsium PP-KTI
sebesar Rp 605 miliar maupun Nilai
Investasi Konsorsium Potum-Adhi-Abipraya
merupakan Nilai Investasi yang belum
termasuk IDC. Sedangkan Nilai Investasi
Konsorsium BCK-Wika dan Nilai Investasi
Konsorsium TTS-Manila Water merupakan
Nilai Investasi yang sudah termasuk IDC. ---
6) Mengenai Bukti TI-6 berupa Laporan
Pelaksanaan Pelelangan Nomor:
690/872/437.82/2018 tanggal
11 Desember 2018. Dokumen ini pada
intinya membuktikan bahwa proses
pelalangan dilaksanakan sesuai dengan
prosedur dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. ------------------------

- 305 -
SALINAN

7) Mengenai Bukti TI-7a, TI-7b, TI-7c dan


Bukti TI-8 yaitu berupa: -------------------------
- Berita Acara Klarifikasi Dokumen
Sampul II Proyek SPAM Gresik Nomor:
690/814/BA.PDP/XI/2018, tanggal 21
November 2018; dan-------------------------
- Berita Acara Klarifikasi Dokumen
Sampul II Proyek SPAM Gresik Nomor:
690/840/BA.PDP/XI/2018 tanggal
29 November 2018. --------------------------
Bukti Bukti TI-7a, TI-7b, TI-7c dan Bukti TI-8,
membuktikan bahwa: ---------------------------------
1) Klarifikasi Dokumen Penawaran Sampul II
(Keuangan) antara Panitia Lelang dengan
Konsorsium PP-KTI dilakukan berdasarkan
undangan resmi yang disampaikan oleh
Panitia Lelang kepada Konsorsium PP-KTI. --
2) Dalam klarifikasi tersebut, Konsorsium PP-
KTI hanya menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan oleh Panitia
Lelang sehubungan dengan Dokumen
Penawaran Sampul II (Keuangan), antara
lain sebagai berikut: -----------------------------

- 306 -
SALINAN

Dengan demikian terbukti bahwa klarifikasi


Dokumen Penawaran Sampul II (Keuangan)
antara Panitia Lelang dan kepada Konsorsium
PP-KTI tersebut, merupakan tanya-jawab antara
Panitia Lelang dengan Peserta mengenai hal-hal
dalam Dokumen Penawaran Sampul II
(Keuangan) yang dianggap masih belum jelas
oleh Panitia Lelang, sehingga secara dan
menurut hukum Dalil-dalil Tim Investigator yang
pada intinya menyatakan bahwa terdapat
negosiasi antara Panitia dengan Peserta Lelang
(i.c Konsorsium PP-KTI) dalam proses klarifikasi
dan TERLAPOR I memfasilitasi penawaran
kepada Konsorsium PP-KTI, TIDAK TERBUKTI
dan karenanya patut DITOLAK oleh Majelis
Komisi perkara a quo. ---------------------------------

- 307 -
SALINAN

b. Keterangan Saksi Fakta TERLAPOR I.-------------


Saksi Yulin Darwati, selaku Sekretaris Panitia
Pengadaan Proyek SPAM Gresik (Kabag
Keuangan PDAM Gresik), dihadirkan pada
persidangan Pemeriksaan lanjutan tanggal
5 April 2021, pada intinya memberikan
keterangan sebagai berikut: -------------------------
1) Saksi menyatakan bahwa Saksi terlibat
dalam penyusunan dokumen FS Proyek
SPAM Gresik. Dokumen FS antara lain
terdiri dari: Pendahuluan, Landasan
Hukum, Kondisi Existing, Rencana Teknis,
Rencana Pengembangan, Nilai Investasi
Alokasi Risiko dll. BPPSPAM dan konsultan
Iwas.-----------------------------------------------
2) Saksi menyampaikan bahwa terdapat 4
(empat) peserta yang lolos tahap PQ, yaitu:
(i) Konsorsium BCK-Wika, (ii) Konsorsium
TTS-Manila Water, (iii) Konsorsium PP-KTI
dan (iv) Konsorsium Potum-Adhi-Abipraya.
Ke-empat peserta yang lulus tahap PQ
tersebut selanjutnya mengajukan dokumen
penawaran.---------------------------------------
3) Saksi menyatakan bahwa keempat peserta
tersebut telah memasukkan dokumen
penawaran sesuai dengan jadwal
penawaran dan tidak ada peserta yang
mengajukan dokumen penawaran setelah
batas akhir pemasukan dokumen
penawaran.---------------------------------------
4) Saksi menjelaskan bahwa terdapat tahap
aanwijzing dalam proses pelelangan Proyek
SPAM Gresik. Tahap aawijzing tersebut

- 308 -
SALINAN

dilakukan secara tatap muka dan dihadiri


oleh seluruh peserta lelang. -------------------
Pada saat aanwijzing terdapat pertanyaan
dari peserta mengenai nilai alokasi lahan.
Kemudian Panitia Pengadaan menjawab
pertanyaan tersebut, bahwa nilai alokasi
lahan adalah sebesar Rp 79 miliar, yang
didasarkan pada nilai asumsi lahan dalam
dokumen FS. ------------------------------------
5) Saksi menyampaikan bahwa dalam
Dokumen Penawaran Sampul II yang
dinilai hanya tarif air curah. Tarif air curah
terendah yang disampaikan oleh peserta-
lah yang mendapatkan skor 100. ------------
6) Saksi menjelaskan bahwa metode
pembukaan dokumen penawaran peserta
lelang dilakukan dengan cara saling silang,
contohnya yang membuka dokumen
penawaran dari Konsorsium PP-KTI adalah
peserta lain bukan Konsorsium PP-KTI,
begitu pula sebaliknya. ------------------------
Ketika pembukaan Dokumen Penawaran
Sampul II Konsorsium PP-KTI, Panitia
Pengadaan hanya mencatat Tarif Air Curah
dan Nilai Investasi yang dibacakan oleh
peserta lain yang membuka dokumen
penawaran Konsorsium PP-KTI dan
kemudian hasilnya dituangkan dalam
Berita Acara Pembukaan Sampul II. ---------
7) Saksi menjelaskan bahwa Panitia
Pengadaan melakukan evaluasi terhadap
Dokumen Penawaran Sampul II para

- 309 -
SALINAN

peserta lelang dengan hanya menggunakan


variabel penilaian tarif air curah. ------------
8) Saksi menyampaikan bahwa setelah
melakukan evaluasi Dokumen Penawaran
Sampul II yang diajukan oleh para peserta
lelang, Panitia Pengadaan mengundang
para peserta lelang untuk melakukan
klarifikasi. Klarifikasi dilakukan dengan
tujuan untuk meminta penjelasan dari
peserta lelang mengenai hal-hal dalam
dokumen penawaran peserta yang
dianggap Panitia Pengadaan masih belum
jelas.-----------------------------------------------
9) Saksi menyampaikan bahwa setelah
Panitia Pengadaan melakukan klarifikasi
terhadap seluruh peserta lelang, tidak ada
peserta yang mengubah, menambah,
mengurangi, mengganti dan/atau
memasukkan dokumen penawaran. --------
10) Saksi menjelaskan bahwa perbedaan tarif
air curah Konsorsium PP-KTI pada saat
Pembukaan Sampul II sebesar Rp 2.962,-
lps dan pada saat Penetapan Pemenang
sebesar Rp 3.185,- lps, sebagai berikut: ----
- Setelah Panitia Pengadaan melakukan
evaluasi dan klarifikasi terhadap
Dokumen Penawaran Sampul II
Konsorsium PP-KTI, diketahui bahwa
tarif sebesar Rp 2.962,- lps merupakan
tarif diskon 7% dari tarif dasar sebesar
Rp 3.185,- lps. ------------------------------
- Kemudian Panitia Pengadaan
menggunakan tarif dasar sebesar Rp

- 310 -
SALINAN

3.185,- lps yang disampaikan oleh


Konsorsium PP-KTI agar Panitia
Pengadaan dapat menilai dan
membandingkan secara “apple to apple”
tarif yang diajukan oleh Para Peserta. --
11) Saksi menyampaikan bahwa baik tarif
diskon sebesar Rp 2.962,- lps maupun tarif
dasar sebesar Rp 3.185,- lps, keduanya
tertuang dalam Dokumen Penawaran
Sampul II yang diajukan oleh Konsorsium
PP-KTI. --------------------------------------------
12) Saksi menjelaskan bahwa mengenai
perbedaan Nilai Investasi yang
disampaikan oleh Konsorsium PP-KTI
dalam Pembukaan Dokumen Penawaran
Sampul II sebesar Rp 605 miliar dan dalam
Penetapan Pemenang sebesar Rp 618
miliar, sebagai berikut:-------------------------
- Setelah Panitia Pengadaan melakukan
evaluasi dan klarifikasi, diketahui
bahwa Nilai Investasi Konsorsium PP-
KTI Rp 605 miliar merupakan Nilai
Investasi yang belum termasuk Interest
During Construction (“IDC”), sedangkan
Nilai Investasi yang sudah termasuk
IDC adalah sebesar Rp 618 miliar. ------
- Kemudian panitia menggunakan Nilai
Investasi sebesar Rp 618 miliar yang
sudah termasuk IDC agar dapat
membandingkan secara “apple to apple”
Nilai Investasi yang diajukan oleh Para
Peserta. ---------------------------------------

- 311 -
SALINAN

13) Saksi menyampaikan bahwa Nilai Investasi


Konsorsium PP-KTI baik sebesar Rp 605
miliar (belum termasuk IDC) maupun Nilai
Investasi sebesar Rp 618 miliar (sudah
termasuk IDC), keduanya tertuang dalam
Dokumen Penawaran Sampul II
Konsorsium PP-KTI. ----------------------------
14) Saksi menyampaikan bahwa tidak ada
keharusan bagi peserta untuk
menyampaikan alokasi Nilai Pembebasan
Lahan dan luas lahan dalam Dokumen
Penawaran Sampul II, karena: ----------------
- Alokasi Pembebasan Lahan dan luas
lahan bukan merupakan indikator
penilaian dalam Dokumen Penawaran
Sampul II; ------------------------------------
- Panitia Pengadaan hanya melakukan
penilaian terhadap tarif air curah yang
disampaikan oleh Para Peserta. ---------
15) Saksi menyampaikan bahwa terdapat
perbedaan penulisan nama dari PT
Krakatau Tirta Indonesia yang seharusnya
PT Krakatau Tirta Industri. Hal tersebut
merupakan kesalahan penulisan (typing
error) dari Panitia Pengadaan. Kesalahan
penulisan tersebut tidak dipermasalahkan
karena Panitia Pengadaan menganggap
bahwa PT Krakatau Tirta Indonesia adalah
pihak yang sama dengan PT Krakatau Tirta
Industri. -----------------------------------------
16) Saksi menyampaikan bahwa Panitia
Pengadaan tidak menerapkan standar
ganda dalam melakukan evaluasi dan

- 312 -
SALINAN

klarifikasi dan tidak pernah memberikan


perlakuan khusus terhadap peserta
tertentu. -----------------------------------------
17) Saksi menyampaikan bahwa tidak pernah
ada pertemuan antara Panitia Pengadaan
dengan Konsorsium PP-KTI selain
pertemuan yang dilakukan pada saat
proses pelelangan SPAM Gresik. -------------
18) Saksi menyampaikan bahwa tidak pernah
ada instruksi atau arahan baik dari Ketua
Panitia Pengadaan, Direktur Utama PDAM
Gresik maupun Bupati Gresik atau pihak
lainnya untuk memenangkan Konsorsium
PP-KTI dalam proses pelelangan Proyek
SPAM Gresik. ------------------------------------
c. Keterangan Ahli TERLAPOR I. ------------------------
Ahli Sabela Gayo, S.H., M.H., Ph.D., dihadirkan
pada persidangan Pemeriksaan Lanjutan tanggal
23 Mei 2021, pada intinya memberikan
keterangan sebagai berikut: --------------------------
1) Ahli menjelaskan bahwa Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah diatur
berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 16
Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang
dan Jasa Pemerintah (“Perpres 16/2018”)
jo. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun
2021 tentang Perubahan atas Peraturan
Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
(“Perpres 12/2021”). ----------------------------
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
adalah suatu proses pengadaan barang
dan jasa yang diselenggarakan oleh

- 313 -
SALINAN

Menteri, Pimpinan Lembaga/Pimpinan


Daerah, yang dibiayai oleh APBN atau
APBD, yang prosesnya dimulai sejak
identifikasi kebutuhan barang dan jasa,
sampai diterimanya barang dan jasa
tersebut. ------------------------------------------
Sedangkan Pengadaan Kerja Sama
Pemerintah dengan Badan Usaha (“KPBU”)
yang diatur dalam Perpres 38 Tahun 2015
tentang KPBU dalam rangka penyediaan
infrastruktur untuk kepentingan umum
(“Perpres 38/2015”), yang spesifikasinya
sudah ditetapkan terlebih dahulu oleh
Menteri atau Pimpinan Lembaga atau
Pimpinan BUMN/BUMD. ----------------------
2) Ahli menjelaskan bahwa sumber
pendanaan yang digunakan untuk
pengadaan barang dan jasa B to B, pada
prinsipnya tidak menggunakan dana yang
bersumber dari APBN/APBD, baik
sebagian maupun seluruhnya. ---------------
3) Ahli menjelaskan bahwa dasar hukum
untuk pengadaan barang dan jasa dengan
skema B to B, adalah tunduk pada
peraturan internalnya masing-masing,
sebagai contoh untuk Perusahaan
BUMN/BUMD tunduk pada peraturan
Menteri BUMN tentang Pengadaan Barang
dan Jasa atau Badan Usaha Swasta
tunduk pada peraturan Direksinya yang
mengatur mengenai pengadaan barang dan
jasa. ----------------------------------------------

- 314 -
SALINAN

4) Ahli menjelaskan bahwa para pihak bebas


menggunakan dan menentukan metode
pengadaannya dalam pengadaan barang
dan jasa yang sifatnya B to B dan
menggunakan seluruhnya anggaran yang
bersumber dari swasta/badan usaha.-------
5) Ahli menjelaskan bahwa untuk pengadaan
barang dan jasa yang seluruhnya
menggunakan anggaran swasta/badan
usaha dimaksud, tunduk pada peraturan
internal dari Badan Usaha
Penyelenggara/PJPK, sebagai contoh
untuk BUMN/BUMD biasanya
menggunakan peraturan internal sendiri
atau Peraturan Direksi tentang pengadaan
barang dan jasa. --------------------------------
6) Pada umumnya peraturan internal
BUMN/BUMD tentang pengadaan barang
dan jasa dimaksud, mengadopsi best
practice atau praktik-praktik yang ada dan
berlaku di pengadaan barang dan jasa
pemerintah yang kemudian diimprovisasi
dan dituangkan ke dalam peraturan
internal masing-masing sesuai dengan
kebutuhan pada masing-masing
BUMN/BUMD. ----------------------------------
7) Ahli menjelaskan bahwa sepanjang
peraturan internal tentang pengadaan
barang dan jasa yang dimiliki oleh
BUMN/BUMD tersebut menyebutkan
“KPBU”, maka BUMN/BUMD tersebut
tetap tunduk pada peraturan pengadaan
barang dan jasa pemerintah, sebaliknya

- 315 -
SALINAN

apabila peraturan internal tersebut tidak


menyebutkan KPBU, maka pengadaan
barang dan jasa tunduk pada aturan
internal BUMN/BUMD tentang pengadaan
barang dan jasa. --------------------------------
8) Ahli menjelaskan bahwa sebagai
perbandingan, dalam pengadaan barang
dan jasa pemerintah terdapat 2 (dua) dua
metode pemilihan, yaitu metode tender dan
swakelola. Untuk metode pemilihan tender,
terdiri dari: (i) e-purchasing, (ii) pengadaan
langsung, (iii) tender, sedangkan untuk
swakelola ada tipe 1, tipe 2, tipe 3 dan tipe
4.---------------------------------------------------
9) Untuk metode tender pada pengadaan
barang dan jasa dengan skema B to B di
Perusahaan BUMN/BUMD atau
Perusahaan Swasta, biasanya
menggunakan metode tender tersendiri,
yang sesuai dengan kebutuhan dan
peraturan internal mereka. --------------------
10) Ahli menjelaskan bahwa sebagai
perbandingan, untuk pengadaan barang
dan jasa Pemerintah berdasarkan Perpres
16/2018 jo Perpres 12/2021, terdapat 3
(tiga) metode penyampaian dokumen,
yaitu: ---------------------------------------------
- metode penyampaian dokumen 1 file
(untuk pengadaan barang dan jasa
secara elektronik) atau 1 sampul (untuk
pengadaan barang dan jasa secara non
elektronik) dan biasanya dilakukan
pasca kualifikasi yaitu untuk

- 316 -
SALINAN

pengadaan barang dan jasa yang tidak


kompleks; ------------------------------------
- metode penyampaian dokumen 2 file
(untuk pengadaan barang dan jasa
secara elektronik) atau 2 sampul (untuk
pengadaan barang dan jasa secara non
elektronik) dan biasanya dilakukan pra-
kualifikasi, yaitu terdiri dari (1)
dokumen administrasi dan teknis serta
(2) dokumen harga. Dalam metode ini,
peserta yang lolos evaluasi dokumen
administrasi dan teknis-lah yang dapat
menyampaikan dokumen harga; ---------
- metode 2 (dua) tahap, metode ini
biasanya digunakan untuk pengadaan
barang dan jasa yang cukup kompleks/
pengadaan barang dan jasa terintegrasi
(mempunyai karakteristik), yaitu (1)
pengadaan barang dan jasa yang
spesifikasi teknis-nya belum dapat
ditentukan pada saat tender di mulai;
(2) menggunakan teknologi/alternatif
penggunaan teknologi yang berbeda; (3)
spesifikasi teknis dapat diubah melalui
klarifikasi teknis; dan (4) penyetaraan
teknis. ----------------------------------------
11) Ahli menjelaskan bahwa sebagai
perbandingan, untuk pengadaan barang
dan jasa pemerintah berdasarkan Perpres
16/2018 jo. Perpres 21/2021, terdapat 2
(dua) metode penilaian, yaitu: ----------------
- sistem nilai, didasarkan atas penilaian
dokumen teknis dan dokumen harga

- 317 -
SALINAN

(adanya pembobotan), kemudian nilai


dari dokumen teknis dan nilai dari
dokumen harga tersebut dijumlahkan,
dan apabila jumlah nilai memenuhi
jumlah tertentu-lah yang menjadi
pemenang tender; --------------------------
- sistem penilaian harga berdasarkan
tingkat ekonomis dan evaluasi harga
terendah. -----------------------------------
12) Ahli menjelaskan bahwa pada umumnya
pemilihan metode tender dalam
pelaksanaan pengadaan barang dan jasa,
ditentukan oleh pemilik proyek yang dalam
hal ini diwakili oleh panitia
pengadaan/pokja (kelompok kerja)
pemilihan, dengan tetap memperhatikan
peraturan internalnya/ peraturan
instansinya tentang pengadaan barang dan
jasanya, karena biasanya terdapat metode
tender dalam pengadaan barang dan jasa
yang menggunakan APBN/APBD dan
metode tender Swasta. -------------------------
13) Ahli menjelaskan bahwa biasanya pada
praktik pelaksanaannya di lapangan (best
practice), panitia tender mencantumkan
persyaratan teknis penyedia meliputi
kualifikasi dan kompetensi yang harus
dipenuhi, persyaratan pekerjaan termasuk
indikator penilaian/evaluasi diatur dalam
dokumen tendernya/standar dokumen
pemilihan. ----------------------------------------
14) Panitia tender akan menggunakan
indikator penilaian yang terdapat dalam

- 318 -
SALINAN

dokumen tender/standar dokumen


pemilihan untuk melakukan evaluasi
terhadap peserta, sehingga apabila
terdapat peserta yang merasa keberatan
dapat mengajukan sanggah/keberatan
kepada panitia tender/pokja. ----------------
15) Ahli menjelaskan bahwa apabila dalam
dokumen tender/standar dokumen
penilaian, misalnya disebutkan bahwa
penilaian hanya dilakukan terhadap harga,
maka hanya harga saja yang menjadi
patokan dan dokumen lain tidak
dipertimbangkan untuk dinilai. Jadi
penilaian sangat bergantung pada apa
yang tertera pada dokumen tender/standar
dokumen pemilihan. ----------------------------
16) Ahli menjelaskan bahwa klarifikasi adalah
suatu proses yang dimungkinkan dalam
tender/pelelangan, biasanya dalam
praktiknya selama ini, klarifikasi dapat
dilakukan saat kualifikasi (sebelum
ditetapkannya pemenang) atau proses
klarifikasi dapat dilakukan pada saat
evaluasi dokumen kualifikasi. ----------------
17) Klarifikasi biasanya terkait dengan
dokumen-dokumen administratif yang di
dalamnya terdapat kesalahan pengetikan,
penulisan, kesalahan redaksional atau
klarifikasi terhadap dokumen penawaran
dan klarifikasi terhadap informasi-
informasi yang dianggap kurang jelas oleh
panitia tender, dengan tidak mengubah
dokumen penawaran penyedia. -------------

- 319 -
SALINAN

18) Ahli menjelaskan bahwa dalam konteks


tender, negosiasi dilakukan terkait dengan
persoalan harga/biaya yang dilakukan
setelah penetapan pemenang dengan tidak
mengubah harga dalam penawaran
peserta/pemenang tender, bukan berarti
bahwa setelah dilakukan negosiasi maka
penawaran peserta/pemenang tender
menjadi berubah, tetapi setelah disepakati
harga/biaya dalam proses negosiasi maka
harga tersebut (harga negosiasi)-lah yang
akan dituangkan dalam kontrak dan
proses negosiasi tersebut dituangkan
dalam Berita Acara Negosiasi. ----------------
Sehingga dokumen penawaran
peserta/pemenang merupakan dokumen
yang sejak awal sudah dimasukkan oleh
peserta/pemenang dan tidak ada dokumen
lain yang dimasukkan lagi oleh peserta
setelah proses negosiasi tersebut. ------------
19) Ahli menjelaskan bahwa yang dimaksud
dengan post bidding adalah tindakan
mengubah, menambah, mengurangi dan
memasukkan dokumen penawaran setelah
batas akhir/batas waktu pemasukan
dokumen penawaran. Sebagai contoh
misalnya hari ini tanggal 24 Mei, pukul
12:00 telah berakhir masa pemasukan
penawaran dan kemudian tiba-tiba pada
pukul 14:00 ada peserta yang mengubah,
menambah, mengurangi dan memasukkan
dokumen penawaran. --------------------------

- 320 -
SALINAN

Tindakan peserta yang mengubah,


menambah, mengurangi dan memasukkan
dokumen penawaran pada pukul 14:00
yang disebut dengan post bidding. --------------
20) Tindakan post bidding dalam pengadaan
barang dan jasa secara elektronik, dapat
diketahui dari data base karena
data/waktu peserta memasukkan
dokumen penawaran terekam, sedangkan
untuk pengadaan barang dan jasa secara
non elektronik harus ada saksi serta
dibuktikan baik menggunakan CCTV
dan/atau bukti lainnya sehingga dapat
menentukan apakah tindakan tersebut
merupakan tindakan post bidding atau
bukan. --------------------------------------------
21) Ahli menjelaskan bahwa yang dimaksud
dalam Badan Usaha Pelaksana
sebagaimana dimaksud dalam penjelasan
Perpres 38/2015, adalah Perseroan
Terbatas (PT) yang didirikan oleh Badan
Usaha pemenang tender/lelang atau
Badan Usaha yang ditunjuk langsung
(untuk pemilihan langsung/tanpa proses
tender). -------------------------------------------
Perseroan Terbatas tersebut yang nantinya
akan berkontrak dengan Penanggung
Jawab Proyek Kerjasama (“PJPK”). -----------
22) Ahli menilai bahwa perubahan tarif yang
terjadi dalam perkara a quo (perubahan
tarif air curah Konsorsium PP-KTI dalam
Berita Acara Pembukaan Sampul II sebesar
Rp 2.962/m2 dan tarif air curah Konsorsium

- 321 -
SALINAN

PP-KTI dalam Pengumuman Pemenang


Lelang sebesar Rp 3.185/m2) BUKAN
merupakan tindakan post bidding, karena
dokumen tender/RfP yang sudah
diumumkan oleh panitia saja bisa diubah
setelah proses aanwizing, sebagai contoh:
peserta tender diundang oleh panitia untuk
mengikuti proses aanwizing, kemudian
dalam proses aanwizing tersebut, peserta
tender menyampaikan kepada panitia,
bahwa terdapat ketidaksesuaian fakta di
lapangan dengan dokumen tender. Jika
masukan tersebut diterima oleh panitia,
maka panitia pengadaan dapat mengubah
dokumen tender dan meminta kepada para
peserta untuk memasukkan dokumen
tender yang baru. -------------------------------
23) Ahli menyampaikan bahwa apabila
terdapat banyak informasi mengenai harga
penawaran di dalam dokumen penawaran
yang sudah dibuka tersebut, panitia dapat
melakukan evaluasi dan klarifikasi,
misalnya ada harga sebelum di potong
pajak dan ada harga setelah di potong
pajak, maka panitia berwenang melakukan
evaluasi dan klarifikasi kepada peserta,
harga mana yang akan digunakan. ----------
24) Ahli juga menyampaikan bahwa proses
klarifikasi yang dilakukan oleh panitia
terhadap dokumen penawaran peserta
tersebut bukan merupakan negosiasi dan
di dalam proses klarifikasi tidak dikenal
adanya negosiasi. ------------------------------

- 322 -
SALINAN

Proses klarifikasi bertujuan untuk


memastikan apabila di dalam penawaran
peserta terdapat dua harga, maka harga
mana yang akan digunakan oleh peserta,
dengan tidak mengubah penawaran yang
telah disampaikan oleh peserta. --------------
25) Ahli menjelaskan bahwa dalam Perpres
38/2015 pada dasarnya belum diatur
mengenai bagaimana teknis penggunaan
nama Badan Usaha Pelaksana, tetapi
sepanjang pengetahuan dan pengalaman
Ahli, biasanya nama Badan Usaha
Pelaksana merefleksikan sektor
pekerjaannya. -----------------------------------
26) Ahli menjelaskan bahwa dalam Praktik
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah,
indikasi persekongkolan tender antara lain
yaitu adanya persyaratan-persyaratan
kualifikasi dan/atau teknis dari Penyedia
yang sudah mengarah kepada Peserta
tertentu yang akan dimenangkan. ----------
27) Ahli berpendapat bahwa hal-hal yang
dituangkan dalam dokumen
tender/standar dokumen pengadaan (RfP)
seperti luas lahan yang akan digunakan,
merupakan hal-hal yang tidak mengikat.
Karena ruang lingkup, jenis kegiatan,
waktu pelaksanaan, spesifikasi teknis,
merupakan hal yang dapat berubah
setelah penetapan pemenang dan
penandatanganan Perjanjian Kerja Sama. --
Apalagi untuk pengadaan barang dan jasa
B to B dengan skema investasi, di mana

- 323 -
SALINAN

investasi merupakan kegiatan yang tidak


dapat diprediksi di lapangan
(unpredictable). ---------------------------------
Sebagai contoh misalnya dalam dokumen
pengadaan, lahan yang harus dibebaskan
seluas 10.000 ha, ternyata di lapangan
lahan yang tersedia kurang dari 10.000 ha
atau bahkan mungkin harus
membebaskan lebih dari 10.000 ha, maka
segala risiko/kerugian yang terjadi di
lapangan tersebut merupakan tanggung
jawab Penyedia. ---------------------------------
28) Ahli menjelaskan bahwa yang menjadi
acuan utama dalam pengadaan barang dan
jasa adalah standar dokumen
pengadaannya, karena semua peraturan-
peraturan di atasnya sudah diterjemahkan
ke dalam bentuk standar dokumen
pengadaan/dokumen tender (RfP). Acuan
selanjutnya adalah aturan internalnya. -----
29) Apabila aturan internalnya tidak mengatur
secara jelas (tidak dapat dijadikan acuan),
maka berlaku peraturan lain termasuk
praktik-praktik (best practice) pengadaan
barang dan jasa. Jika mengacu pada
Perpres 38/2015, sudah pasti akan
merujuk pula pada Perpres 16/2018 jo
Perpres 12/2021, karena Pengadaan
Badan Usaha Pelaksana yang terdapat di
Perpres 38/2015, mengacu pada Perpres
16/2018 jo Perpres 12/2021. ---------------
30) Ahli berpendapat bahwa yang dimaksud
dengan ruang lingkup pekerjaan, jenis

- 324 -
SALINAN

pekerjaan, spesifikasi teknis dalam RfP itu


tidak mengikat adalah tidak mengikat
dokumen penawaran peserta, karena hal
tersebut merupakan sesuatu yang dapat
diubah (Subject to Change) setelah
penandatanganan Perjanjian Kerja Sama. --
31) Ahli menjelaskan bahwa sepanjang Peserta
tender tidak mengubah total penawaran
setelah batas akhir pemasukan
penawaran, dan informasi mengenai harga
termuat di dalam dokumen penawaran
(harga dasar dan harga diskon), maka hal
ini tidak menjadi masalah dalam praktik
pengadaan barang dan jasa karena panitia
pengadaan/pokja dapat melaksanakan
klarifikasi. ----------------------------------------
32) Ahli menyampaikan bahwa harga yang
diajukan dalam dokumen penawaran
tergantung pada masing-masing peserta
tender, karena peserta telah menyusun
dokumen harga sudah pasti
memperhitungkan berbagai aspek teknis
yang ada di dalam dokumen tender. --------
33) Apabila harga diskon tidak diatur dalam
dokumen tender/RfP, maka sepanjang
pengetahuan dan pengetahuan Ahli, hal
tersebut tidak menjadi masalah,
tergantung hasil evaluasi dan klarifikasi
dari panitia pelelangan/pokja. ---------------
34) Ahli menjelaskan bahwa dalam Perpres
16/2018 jo. Perpres 12/2021, Pengadaan
Barang dan Jasa dibagi menjadi dua
tahap, yang pertama tahap Pra-Kualifikasi

- 325 -
SALINAN

dan yang kedua tahap Kualifikasi. Hal ini


dilakukan karena Pengadaan Barang dan
Jasa bersifat Kompleks, Nilainya besar,
menggunakan teknologi khusus/alat yang
di design khusus, dan hanya dapat
dilakukan oleh penyedia barang/jasa
tertentu. ------------------------------------------
35) Ahli menjelaskan bahwa pada tahap
kedua, Panitia tidak lagi menggunakan
dokumen pada tahapan pertama untuk
menilai dokumen penawaran peserta pada
tahap kedua, karena dokumen tahap
kedua merupakan dokumen harga dan
memiliki variabel penilaian sendiri. ----------
36) Ahli menjelaskan bahwa dokumen yang
sudah disampaikan di tahap kedua tidak
bisa diubah (perubahan secara
fundamental), tetapi masih dapat
dilakukan klarifikasi sesuai dengan
tahapan yang diatur dalam RfP. -------------
37) Tentunya harga yang diajukan oleh Peserta
tender dalam dokumen tahap kedua
seharusnya sudah memperhitungkan
seluruh aspek teknis dalam dokumen
penawaran tahap pertama, sehingga pada
saat ditetapkan sebagai pemenang tender,
maka Peserta tersebut terikat pada harga
yang diajukan dalam dokumen
penawarannya. ---------------------------------
d. Bukti-bukti TERLAPOR II. ----------------------------
Dalam persidangan pada tahap Pemeriksaan
Lanjutan, TERLAPOR II telah mengajukan bukti-

- 326 -
SALINAN

bukti yang diberi tanda TII-1 s.d TII-19,


dengan penjelasan sebagai berikut: ----------------
1) Mengenai Bukti TII-1 berupa Akta
Perjanjian Konsorsium Proyek Kerjasama
Pengusahaan Badan Usaha Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum No.3.,
tanggal 10 April 2018. Dokumen tersebut
pada intinya membuktikan bahwa PT PP
(Persero) Tbk (TERLAPOR I) dan PT
Krakatau Tirta Industri (TERLAPOR III),
telah membentuk Kerja Sama (Konsorsium)
untuk mengikuti proses pelelangan Proyek
SPAM. ---------------------------------------------
2) Mengani Bukti TII-2 berupa Pengumuman
Hasil Evaluasi Dokumen PQ. Dokumen ini
pada intinya membuktikan bahwa
Konsorsium PP-KTI telah dinyatakan lolos
tahap PQ bersama-sama dengan 3 (tiga)
Peserta lainnya. ---------------------------------
3) Mengenai Bukti TII-3 berupa RfP.
Dokumen ini pada intinya membuktikan
bahwa dokumen RfP merupakan acuan
bagi Peserta Lelang dalam menyusun
dokumen Penawaran (Sampul I & Sampul
II) dengan kajian dan estimasinya masing-
masing; -------------------------------------------
4) Mengenai Bukti TII-4 berupa Berita Acara
Jawaban atas Pertanyaan peserta
Terhadap RfP Proyek SPAM Gresik, Nomor
690/649/BA.PDP/IX/2018, tanggal 7
September 2018. Dokumen ini pada
intinya membuktikan bahwa atas
pertanyaan terkait RfP dari Para Peserta,

- 327 -
SALINAN

Panitia Pelelangan memberikan jawaban


yang pada intinya menyatakan bahwa: -----
- Pembebasan lahan dilakukan oleh BUP
dengan pemilik lahan; ---------------------
- Peserta diberikan kebebasan untuk
mengalokasikan anggaran pembebasan
lahan dengan perhitungan estimasinya
masing-masing. -----------------------------
5) Mengenai Bukti TII-5 & TII-6 berupa
Dokumen Penawaran Sampul I
(Administrasi & Teknis) dan Dokumen
Penawaran Sampul II (Keuangan).
Dokumen ini membuktikan bahwa
Konsorsium PP-KTI telah memasukkan
dokumen Penawaran sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan dalam RfP. ------------
6) Mengenai Bukti TII-7 berupa Hasil
Rekomendasi dari Kantor Jasa Penilai
Publik (KJPP) Abdullah Fitrianto
& Rekan, tanggal 20 Juli 2018. Dokumen
tersebut merupakan dasar yang digunakan
Konsorsium PP-KTI dalam menentukan
nilai alokasi pembebasan tanah yang
tercantum dalam Dokumen Penawaran
Sampul II (Keuangan).--------------------------
7) Mengenai Bukti TII-8 berupa Berita Acara
Hasil Pembukaan Penawaran Sampul II
(Keuangan) Proyek SPAM Gresik
No.690/795/BA.PDP/XI/2018, tanggal 8
November 2018. Dokumen ini
membuktikan bahwa pada saat
pembukaan Dokumen Penawaran Sampul
II (Keuangan) tarif air curah Konsorsium

- 328 -
SALINAN

PP KTI sebesar Rp 2.962 lps dan Nilai


Investasi Konsorsium yang belum
termasuk IDC sebesar Rp 605 miliar. -------
8) Mengenai Bukti TII-9 berupa Pengumuman
Pemenang Lelang Proyek SPAM Gresik
Nomor 690/925/BA.PDP/XII/2018,
tanggal 31 Desember 2018. Dokumen ini
membuktikan bahwa Konsorsium PP-KTI
telah ditetapkan sebagai pemenang lelang
Proyek SPAM Gresik oleh Panitia Lelang. ---
9) Mengenai Bukti TII-10 dan TII-11 berupa:--
- Berita Acara Klarifikasi Dokumen
Sampul II Proyek SPAM Gresik Nomor:
690/814/BA.PDP/XI/2018, tanggal 21
November 2018; dan -----------------------
- Berita Acara Klarifikasi Dokumen
Sampul II Proyek SPAM Gresik Nomor:
690/840/BA.PDP/XI/2018, tanggal 29
November 2018.-----------------------------
Dokumen tersebut pada intinya
membuktikan bahwa tidak terdapat
negosiasi dalam klarifikasi yang dilakukan
oleh Panitia Pelelangan dengan Peserta
Lelang. Dalam klarifikasi tersebut, Peserta
lelang hanya menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang disampaikan oleh Panitia
Pelelangan sehubungan dengan Dokumen
Penawaran Sampul II (Keuangan). -----------
10) Mengenai Bukti TII-12 & TII-19 berupa: ---
- Dokumen terkait perhitungan tarif air
curah dan IRR yang diajukan oleh
Konsorsium PP-KTI dalam dokumen
Penawaran Sampul II; dan ----------------

- 329 -
SALINAN

- Dokumen Excel simulasi perhitungan


IRR dengan luas lahan IPA 35.000 m2
dan 20.000 m2. --------------------------------------------
Dokumen tersebut pada intinya
membuktikan bahwa IRR yang
disampaikan oleh Konsorsium PP-KTI
adalah tetap sebesar 15,84% meskipun
setelah ditetapkan sebagai pemenang
lelang Proyek SPAM Gresik, terjadi
penyesuaian luas lahan dan volume
penyerapan air curah dengan tidak
mengubah Dokumen Penawaran Sampul II
(Keuangan) PP-KTI. -----------------------------
11) Mengenai Bukti TII-15 berupa Perjanjian
Kerja Sama PT PP Krakatau Tirta dengan
PDAM Gresik. Dokumen tersebut pada
intinya membuktikan bahwa antara
PT Krakatau Tirta Industri dan PDAM
Gresik telah menandatangani Perjanjian
Kerja Sama sehubungan dengan
pelaksanaan Proyek SPAM Gresik. -----------
12) Mengenai Bukti TII-14 berupa Laporan
Perkembangan Pelaksanaan Pekerjaan PT
PP Krakatau Tirta. Dokumen tersebut pada
intinya membuktikan bahwa proses
pembangunan Proyek SPAM Gresik telah
mencapai progres 94,772%. -------------------
13) Mengenai Bukti TII-15a, TII-15b berupa:
- Akta Pendirian Perusahaan Terbatas PT
PP; ---------------------------------------------
- Akta Perubahan Anggaran Dasar
Terakhir PT PP (Persero) Tbk. -------------

- 330 -
SALINAN

Dokumen tersebut pada intinya


membuktikan bahwa PT PP (Persero) Tbk
merupakan Badan Usaha Milik Negara
yang kepemilikan saham mayoritasnya
dimiliki oleh Negara. ----------------------------
14) Mengenai Bukti TII-16a dan TII-16b
berupa: -------------------------------------------
- Akta Pendirian Perusahaan Terbatas PT
PP Krakatau Tirta; --------------------------
- Akta Perubahan Anggaran Dasar
Terakhir PT PP Krakatau Tirta. -----------
Dokumen tersebut pada intinya
membuktikan bahwa benar PT PP
Krakatau Tirta adalah Perusahaan
Terbatas yang didirikan oleh PT PP
(Persero) Tbk dan PT Krakatau Tirta
Industri, khusus untuk dan dalam rangka
pembangunan, pengembangan dan
pengoperasian Proyek SPAM Gresik. --------
15) Mengenai Bukti TII-17a, TII-17b, TII-17c,
dan TII-17d berupa: ----------------------------
- Sertifikat Hak Guna Bangunan
(“SHGB”) No.00001; ------------------------
- SHGB No.00002; ----------------------------
- SHGB No.00003; ---------------------------
- SHGB No.01192; dan ----------------------
- Surat Keterangan Notaris Muhammad
Iqbal S.H., M.H., Nomor
087/COV/VI/2021, tanggal 17 Juni
2021 dan Surat Pernyataan Saiful
Ulum tanggal 17 Juni 2021. --------------
Dokumen tersebut pada intinya
membuktikan bahwa luas lahan yang

- 331 -
SALINAN

digunakan untuk Pr oyek SPAM Gresik


oleh BUP telah sesuai dengan luas lahan
yang tercantum dalam RfP. -------------------
16) Mengenai Bukti TII-18a, TII-18b, TII-18c,
TII-18d, danTII-e berupa: ----------------------
- Surat PT PP Krakatau Tirta kepada
PDAM Gresik, Perihal: Perubahan
Rencana Lokasi IPA; -----------------------
- BA Survei Bersama di Lokasi Rencana
IPA;--------------------------------------------
- BA Pemindahan Lokasi IPA; --------------
- Surat PDAM Gresik kepada PT PP
Krakatau Tirta, Perihal Persetujuan
Pemindahan Lokasi IPA; dan -------------
- BA Kesepakatan Penetapan Lokasi
lahan Intake, IPA dan Reservoir. ---------
Dokumen tersebut membuktikan bahwa
rencana pemindahan lokasi IPA yang
semula di Mojopurogede menjadi di
Sidomukti telah diampaikan oleh PT PP
Krakatau Tirta dan telah mendapat
persetujuan dari PDAM Gresik.
Pemindahan tersebut terjadi karena
adanya hambatan/ penolakan dari
masyarakat di desa Mojopurogede. ----------
Saksi-saksi Fakta TERLAPOR II, yaitu: -------------
e. Saksi Tauhid Kurniawan, selaku Direktur
Pengembangan Bisnis PT PP Infrastruktur,
dihadirkan pada persidangan Pemeriksaan
lanjutan tanggal 5 April 2021 pada intinya
memberikan keterangan sebagai berikut: ----------
1) Saksi menyampaikan bahwa Saksi adalah
Person in Charge, yang bertugas untuk

- 332 -
SALINAN

menyusun dokumen penawaran dalam


proses pelelangan Proyek SPAM Gresik
termasuk melakukan site visit. ---------------
2) Saksi menyampaikan bahwa Saksi
mengetahui proses pelelangan Proyek
SPAM Gresik berdasarkan undangan
untuk mengikuti kegiatan market sounding
yang dari PDAM. Kemudian pada tanggal
11 November 2017, Saksi menghadiri
kegiatan market sounding yang
dilaksanakan oleh PDAM tersebut. ----------
3) Saksi menjelaskan bahwa kegiatan market
sounding merupakan rangkaian acara yang
diselenggarakan oleh PDAM sehubungan
dengan proses pelelangan Proyek SPAM
Gresik. -------------------------------------------
4) Setelah Saksi mengikuti kegiatan market
sounding selanjutnya PT PP (Persero) Tbk
menyampaikan minat untuk mengikuti
proses pelelangan kepada PDAM dan
kemudian PT PP (Persero) Tbk menerima
undangan untuk mengambil dokumen PQ.
5) Saksi menyampaikan bahwa pada saat
pengambilan dokumen PQ, PT PP (Persero)
belum membentuk Konsorsium dengan PT
Krakatau Tirta Industri. Kemudian ketika
mendaftar sebagai peserta sudah atas
nama Konsorsium PP-KTI.---------------------
6) Saksi menyatakan bahwa dalam proses
pelelangan Proyek SPAM Gresik, atas
inisiatif sendiri, Konsorsium PP-KTI telah
menunjuk Kantor Jasa Penilai Publik
(“KJPP”) untuk menilai perkiraan harga

- 333 -
SALINAN

lahan yang akan digunakan untuk


pembangunan SPAM tersebut. ---------------
7) Saksi menyampaikan bahwa dokumen
penawaran yang disampaikan adalah
dokumen penawaran dengan metode 2
(dua) Sampul, yaitu Sampul I Administrasi
& Teknis dan Sampul II Keuangan. ----------
8) Saksi menjelaskan bahwa pembukaan
dokumen penawaran dilakukan dengan
cara sebagai berikut: ---------------------------
- Dokumen penawaran dibuka oleh
peserta lelang dengan cara saling silang
dan ada saksi yang menyaksikan. -------
- Dokumen penawaran yang pertama
dibuka adalah Dokumen Penawaran
Sampul I Administrasi & Teknis. Ketika
dokumen tersebut sudah dibuka,
panitia akan menilai berdasarkan
indikator penilaiannya (menggunakan
checklist). Apabila hasil penilaian
Panitia terhadap Dokumen Penawaran
Sampul I Administrasi & Teknis
dinyatakan lolos, tahapan selanjutnya
adalah pembukaan Dokumen Sampul II
Keuangan ------------------------------------
9) Saksi menjelaskan bahwa tarif air curah
sebesar Rp 2.962,- lps dan tarif sebesar Rp
3.185,- lps berasal dari 1 (satu) dokumen
yang sama, yaitu Dokumen Penawaran
Sampul II-Keuangan. ---------------------------
Tarif sebesar Rp 3.185,- lps merupakan
tarif dasar dan tarif sebesar Rp 2.962,- lps
merupakan tarif diskon sebesar 7% dari

- 334 -
SALINAN

tarif dasar tersebut. Konsorsium PP-KTI


dalam proses pelelangan Proyek SPAM
Gresik memberikan diskon sebesar 7% dari
tarif dasar kepada PDAM untuk tahun
pertama. ------------------------------------------
10) Saksi menjelaskan bahwa Nilai Investasi
sebesar Rp 605 miliar belum termasuk IDC
dan Nilai Investasi sebesar Rp 618 miliar
sudah termasuk IDC. Kedua Nilai Investasi
tersebut juga ada dalam 1 (satu) dokumen
yang sama yaitu Dokumen Penawaran
Sampul II-Keuangan. ---------------------------
11) Saksi menyatakan bahwa perbedaan Nilai
Investasi sebesar Rp 605 miliar belum
termasuk IDC dan Nilai Investasi sebesar
Rp 618 miliar sudah termasuk IDC tidak
dipengaruhi oleh ada atau tidaknya
pemberian tarif diskon oleh Konsorsium
PP-KTI ---------------------------------------------
12) Saksi menjelaskan bahwa tarif air curah
tersebut dipengaruhi oleh Capital
Expenditure/Belanja Modal (“CAPEX”). -----
13) Saksi menyampaikan bahwa berdasarkan
hasil justifikasi teknis yang dilakukan oleh
Konsorsium PP-KTI, lahan yang digunakan
untuk membangun Instalasi Pengolahan
Air (IPA) di Mojopuro Gede seluas 35.000
m2 dalam RFP terlalu luas. --------------------
Sehingga berdasarkan justifikasi teknis
Konsorsium PP-KTI tersebut tanah seluas
20.000 m2 sangat cukup untuk
membangun IPA yang dapat menghasilkan
kapasitas air sebesar 1000 lps. ---------------

- 335 -
SALINAN

14) Saksi menjelaskan bahwa berdasarkan


hasil penelitian Konsorsium PP-KTI, di
wilayah Gresik khususnya di sekitar SPAM
Gresik ini, terdapat potensi konsumen
yang cukup baik (probability), potensi
market yang cukup besar dan memang
hingga saat ini masyarakat di sekitar
masih kekurangan air bersih. Sehingga
berdasar kan hasil penelitian Konsorsium
PP-KTI tersebut, penyerapan air dapat
lebih cepat. ---------------------------------------
15) Saksi menyampaikan bahwa tarif air curah
yang tertuang di dalam kontrak antara
PDAM dengan Badan Usaha Pelaksana
(“BUP”) adalah sebesar Rp 2.962,- lps
untuk tahun pertama, untuk tahun kedua
terdapat kenaikan tarif sebesar 6% dari
tarif dasar Rp 3.185,- lps dan berlaku
untuk tahun berikutnya selama masa
konsesi 25 tahun. -------------------------------
16) Saksi menyampaikan bahwa dalam
pelaksanaannya, luas lahan yang
digunakan untuk pembangunan IPA di
Mojopuro Gede sesuai kontrak antara
PDAM dengan BUP adalah seluas 35.000
m2 . Sedangkan untuk penyerapan air
curah berdasarkan kontrak antara PDAM
dan BUP adalah untuk tahun pertama 500
lps, tahun kedua 750 lps, tahun ketiga dan
seterusnya 1000 lps. ---------------------------
17) Saksi menjelaskan bahwa untuk
mendapatkan tarif air curah tetap sebesar
Rp 2.962,- lps yang merupakan tarif

- 336 -
SALINAN

diskon 7 % dari tarif dasar sebesar Rp


3.185,- lps, di mana luasan lahan dan
penyerapan air dalam kontrak yang
dikembalikan ke RfP, maka
perhitungannya menggunakan terdapat 1
(satu) variabel yang dikunci, yaitu
menetapkan bahwa Project Internal Rate of
Return (“IRR”) dikunci dan tetap sebesar
13,09%. -----------------------------------------
18) Saksi menyatakan bahwa saksi hanya
bertemu dengan PDAM dan/atau Panitia
Pengadaan hanya pada saat kegiatan
market sounding dan klarifikasi Dokumen
Penawaran Sampul II. Selain itu saksi
tidak pernah bertemu dengan Pihak PDAM
dan/atau Panitia Pengadaan sehubungan
dengan proses pelelangan di luar jadwal
yang telah ditentukan berdasarkan RfP. ----
19) Saksi menyatakan bahwa Konsorsium PP-
KTI tidak pernah dijanjikan oleh Pihak
PDAM dan/atau Panitia Pengadaan untuk
memenangkan pelelangan Proyek SPAM
Gresik. --------------------------------------------
f. Saksi Gratianus Arya, selaku Manager Legal PT
PP Infrastruktur, dihadirkan pada persidangan
Pemeriksaan Lanjutan tanggal 12 April 2021,
pada intinya memberikan keterangan sebagai
berikut: ---------------------------------------------------
1) Saksi menjelaskan bahwa setelah
ditetapkannya Konsorsium PP-KTI sebagai
pemenang, kemudian antara BUP dan
Konsorsium PP-KTI melakukan review
terhadap Draft Perjanjian Kerja Sama. -----

- 337 -
SALINAN

Dalam melakukan review terhadap


Draft PKS tersebut, BUP di dampingi
oleh konsultan hukum dan Tim TP4D
Kejaksaan Negeri Gresik. -----------------
2) Saksi menyampaikan bahwa ketika
melakukan review Draft PKS, Tim TP4D
memberikan advis dan saran-saran antara
lain bahwa semua proses yang sudah
disampaikan dalam dokumen pelelangan
harus dituangkan kembali ke dalam PKS. --
3) Saksi menyampaikan dalam melakukan
review terhadap Draft PKS, dilakukan
penyesuaian terkait: (i) Ruang Lingkup dan
(ii) Tabel Penyerapan Air Curah. Hal
tersebut dilakukan sesuai dengan saran
dari TP4D yang pada intinya menyatakan
bahwa dikembalikan sesuai RfP. -------------
4) Saksi mengampaikan bahwa alokasi luas
lahan untuk pembangunan IPA di
Mojopurogede yang ditawarkan oleh
Konsorsium PP-KTI seluas 20.000 m2, luas
lahan yang ditawarkan tersebut lebih
rendah dari alokasi luas lahan yang
disampaikan dalam RfP yaitu seluas
35.000 m2. Penawaran yang lebih rendah
tersebut didasarkan pada justifikasi teknis
yang dilakukan oleh Konsorsium PP-KTI. --
5) Saksi menyampaikan bahwa penyerapan
air curah yang ditawarkan oleh
Konsorsium PP-KTI adalah untuk tahun
pertama 600 lps dan 1000 lps untuk tahun
kedua dan ketiga. Kemudian penyerapan
air curah yang disepakati dalam PKS

- 338 -
SALINAN

disesuaikan dengan RfP yaitu untuk tahun


pertama 500 lps, untuk tahun kedua 750
lps dan untuk tahun ketiga 1.000 lps. ------
6) Saksi menyampaikan bahwa penyesuaian
alokasi lahan yang digunakan untuk
pembangunan IPA di Mojopuro Gede dan
penyerapan air minum curah atas advis
dan saran dari Tim TP4D tersebut tidak
berpengaruh terhadap penawaran yang
disampaikan oleh Konsorsium PP-KTI -------
7) Saksi menyampaikan bahwa pada
dasarnya tidak terdapat
perubahan/penyesuaian Tarif dan Nilai
Investasi, karena tarif air curah yang di
tawarkan oleh Konsorsium PP-KTI adalah
sebesar Rp 2.962,- yang merupakan tarif
diskon untuk tahun pertama sebesar 7%
dari tarif dasar sebesar Rp 3.185,- serta
Nilai Investasi yang ada di dalam
penawaran Konsorsium PP-KTI adalah Rp
605 miliar (belum termasuk IDC) dan Rp
618 miliar (sudah termasuk IDC) yang
semuanya tertuang dalam dokumen
penawaran Konsorsium PP-KTI. --------------
8) Saksi menyampaikan bahwa Tarif Air
Curah yang disepakati dalam PKS antara
BUP dan PDAM adalah sebesar Rp 3.185,-
dengan diskon sebesar 7% dari tarif dasar
atau sebesar Rp 2.962,- untuk tahun
pertama. ------------------------------------------
9) Saksi menyampaikan bahwa Nilai Investasi
yang disepakati dalam PKS adalah sebesar
Rp 618 miliar (sudah termasuk IDC) dan

- 339 -
SALINAN

total luas lahan yang disepakati dalam PKS


sesuai dengan RfP yaitu seluas 55.500 m2.
10) Saksi menyampaikan bahwa dalam proses
pelelangan Proyek SPAM Gresik tidak
pernah ada pertemuan antara Konsorsium
PP-KTI dengan Panitia Pengadaan, di luar
dari jadwal yang telah ditentukan dalam
RfP. -----------------------------------------------
11) Saksi menyampaikan bahwa Konsorsium
PP-KTI tidak pernah dijanjikan akan
ditetapkan sebagai pemenang baik oleh
Panitia Pengadaan maupun Direktur
Utama PDAM. ------------------------------------
g. Bukti-bukti TERLAPOR III. ---------------------------
Dalam persidangan pada tahap Pemeriksaan
Lanjutan, TERLAPOR III telah mengajukan bukti-
bukti yang diberi tanda TIII-1 s.d TIII-8.
Terhadap bukti-bukti yang diajukan
TERLAPOR III, berikut adalah komentar
TERLAPOR II: -------------------------------------------
1) Mengenai Bukti TIII-1 berupa Akta
Pernyataan Keputusan Rapat PT Krakatau
Tirta Industri No.1 tertanggal 17 Desember
2020. Dokumen tersebut pada intinya
membuktikan bahwa sejak didirikan
sampai dengan saat ini, nama PT Krakatau
Tirta Industri tidak pernah berubah. --------
2) Mengenai Bukti TIII-2 berupa Akta
Perjanjian Konsorsium Kerjasama Proyek
SPAM Gresik No.3 tertanggal 10 April
2018. Dokumen tersebut pada intinya
membuktikan bahwa Dokumen tersebut
pada intinya membuktikan bahwa PT PP

- 340 -
SALINAN

(Persero) Tbk (TERLAPOR I) dan PT


Krakatau Tirta Industri (TERLAPOR III),
telah membentuk Kerja Sama (Konsorsium)
untuk mengikuti proses pelelangan Proyek
SPAM. ---------------------------------------------
3) Mengenai Bukti TIII-3 berupa Berita Acara
Hasil Pembukaan Penawaran Sampul II
(Keuangan) Proyek SPAM Gresik
No.690/795/BA.PDP/XI/2018, tanggal 8
November 2018. Dokumen ini
membuktikan bahwa pada saat
pembukaan Dokumen Penawaran Sampul
II (Keuangan) tarif air curah Konsorsium
PP KTI sebesar Rp 2.962 lps dan Nilai
Investasi Konsorsium yang belum
termasuk IDC sebesar Rp 605 miliar. -------
4) Mengenai Bukti TIII-4 berupa
Pengumuman Pemenang Lelang Proyek
SPAM Gresik Nomor
690/925/BA.PDP/XII/ 2018, tanggal 31
Desember 2018. Dokumen ini
membuktikan bahwa Konsorsium PP-KTI
telah ditetapkan sebagai pemenang lelang
Proyek SPAM Gresik oleh Panitia Lelang. ---
5) Mengenai Bukti TIII-5 berupa Dokumen
Penawaran Sampul II (Keuangan).
Dokumen ini membuktikan bahwa
Konsorsium PP-KTI telah memasukkan
dokumen Penawaran sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan dalam RfP. ------------
6) Mengenai Bukti TIII-6 berupa Berita Acara
Klarifikasi Dokumen Sampul II Proyek
SPAM Gresik Nomor:

- 341 -
SALINAN

690/814/BA.PDP/XI/2018, tanggal 21
November 2018. Dokumen tersebut pada
intinya membuktikan bahwa tidak terdapat
negosiasi dalam klarifikasi yang dilakukan
oleh Panitia Pelelangan dengan Peserta
Lelang. Dalam klarifikasi tersebut, Peserta
lelang hanya menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang disampaikan oleh Panitia
Pelelangan sehubungan dengan Dokumen
Penawaran Sampul II (Keuangan). -----------
7) Mengenai Bukti TIII-7 berupa RfP.
Dokumen ini pada intinya membuktikan
bahwa dokumen RfP merupakan acuan
bagi Peserta Lelang dalam menyusun
dokumen Penawaran (Sampul I & Sampul
II) dengan kajian dan estimasinya masing-
masing. -------------------------------------------
8) Mengenai Bukti TIII-8 berupa Berita Acara
Jawaban atas Pertanyaan peserta
Terhadap RfP Proyek SPAM Gresik, Nomor
690/649/BA.PDP/IX/2018, tanggal 7
September 2018. Dokumen ini pada
intinya membuktikan bahwa atas
pertanyaan terkait RfP dari Para Peserta,
Panitia Pelelangan memberikan jawaban
yang pada intinya menyatakan bahwa: -----
- Pembebasan lahan dilakukan oleh BUP
dengan pemilik lahan; ---------------------
- Peserta diberikan kebebasan untuk
mengalokasikan anggaran pembebasan
lahan dengan perhitungan estimasinya
masing-masing. -----------------------------

- 342 -
SALINAN

h. Ahli TERLAPOR III yaitu Prof Lucianus Budi


Kagramanto, S.H. M.H., dihadirkan pada
persidangan tahap Pemeriksaan Lanjutan
tanggal 4 Juni 2021 pada intinya menerangkan
hal-hal sebagai berikut: -------------------------------
1) Ahli menjelaskan bahwa dalam Hukum
Persaingan Usaha di kenal analisa
pendekatan yuridis, di mana terdiri dari
analisa pendekatan per se illegal dan rule
of reason. ----------------------------------------
2) Ahli menjelaskan bahwa per se illegal
merupakan suatu perjanjian/kegiatan
yang dilarang secara langsung atau ilegal,
karena merupakan suatu perbuatan
melanggar hukum yang tidak perlu dilihat
apa dan bagaimana dampaknya serta tidak
memerlukan adanya pembuktian lebih
lanjut. ---------------------------------------------
Di dalam Undang-undang Antimonopoli,
terdapat beberapa pasal yang termasuk ke
dalam klasifikasi perjanjian/kegiatan yang
dilarang secara per se ilegal, seperti
penetapan harga, diskriminasi harga,
perjanjian tertutup dan lain-lain. ------------
Sedangkan rule of reason merupakan
kebalikan dari analisa pendekatan per se
ilegal. Di dalam per se ilegal pelanggaran-
pelanggaran terhadap ketentuan pasal
yang diatur dalam UU Antimonopoli baru
terjadi setelah timbulnya akibat dari suatu
perbuatan tersebut, yaitu dapat merugikan
konsumen, merugikan kompetitor,

- 343 -
SALINAN

menghambat persaingan sehat (anti


persaingan). --------------------------------------
Terhadap pelanggaran-pelanggaran
tersebut, baru bisa dinyatakan dilarang
atau tidak setelah dilakukan analisa
dengan menggunakan pendekatan
ekonomi, terhadap dampak yang
ditimbulkannya. Analisa pendekatan
ekonomi dapat dimulai dari pasar yang
bersangkutan (relevant market),
penguasaan pasar, entry to barrier nya
bagaimana, apakah ada produk substitusi.
Hal demikian merupakan analisis-analisis
ekonomi yang terkait dengan pendekatan
rule of reason. ------------------------------------
3) Ahli menjelaskan bahwa dalam UU
Antimonopoli, banyak sekali
perjanjian/kegiatan yang dilarang secara
rule of reason, misalnya seperti Kartel,
Persekongkolan Tender, Oligopoli,
Oligopsoni Penetapan Harga di Bawah
Pasar, Integrasi Vertikal dan lain-lain. Ciri
utama dari rule of reason adalah adanya
dampak yang timbul dari perbuatan
tersebut, kemudian harus di buktikan dan
di dalam ketentuan pasal tertentu di UU
Antomonopoli terdapat frasa “dapat diduga,
dapat dianggap atau dapat
mengakibatkan”. -----------------------------
4) Ahli menjelaskan bahwa jika dilihat dari
rumusan pasal 22 UU Antimonopoli, maka
jelas Persekongkolan Tender termasuk ke

- 344 -
SALINAN

dalam rule of reason karena terkandung


ciri frasa “dapat menyebabkan”. --------------
5) Ahli menyampaikan bahwa di dalam
perkara dugaan persekongkolan tender
harus dibuktikan adanya akibat yang
dapat menimbulkan terjadinya praktik
monopoli dan/atau persaingan usaha tidak
sehat, karena persaingan usaha tidak
sehat itu intinya adalah adanya persaingan
antar pelaku usaha itu sendiri. --------------
6) Ahli menjelaskan bahwa tolak ukur dari
suatu dugaan persekongkolan tender
adalah apakah pelaku usaha secara nyata
telah benar-benar melakukan perbuatan
curang, tidak jujur sehingga merugikan
pelaku usaha lain. Tingkat kerugian bagi
pelaku usaha lain tersebut harus
dibuktikan, kemudian apakah terbukti
menghambat persaingan sehat itu sendiri
dan apakah terdapat suatu perbuatan
melawan hukum. -------------------------------
7) Ahli menjelaskan bahwa yang dimaksud
pembuktian dengan menggunakan analisis
ekonomi antara lain meliputi:-----------------
- Melihat pasar yang berangkutan yang
meliputi pasar produksi dan pasar
geografi, sebagai contoh misalnya pasar
produksinya adalah pasar semen,
kemudian pasar geografinya di wilayah
Indonesia Timur;----------------------------
- Penguasaan pasar atau market power,
misalnya untuk mengukur pelaku
usaha melakukan monopoli atau tidak

- 345 -
SALINAN

perlu melihat penguasaan pasarnya,


jika persentase penguasaan pasarnya
di atas 50%, maka pelaku usaha
tersebut melakukan monopoli. Tetapi
untuk monopoli, ukurannya tidak
hanya penguasaan pasar, perlu dilihat
pula apakah ada produk substitusi,
apakah ada entry to barrier. --------------
8) Ahli menjelaskan bahwa untuk
menentukan apakah suatu perbuatan
pelaku usaha termasuk dalam
persekongkolan tender, perlu dilakukan
pembuktian menggunakan analisis
ekonomi dengan variabel-variabel seperti:
(i) pasar bersangkutan (relevant market), (ii)
entry to barrier, (iii) strategi harga, (iv)
produk substitusi. Dengan demikian
variabel tersebut merupakan instrumen
dalam analisis ekonomi yang sangat erat
kaitannya dengan rule of reason dan hal
tersebut harus dibuktikan. --------------------
9) Ahli menjelaskan bahwa dalam hal terjadi
dugaan persekongkolan tender, maka
kerugian yang dialami oleh pelaku usaha
atau peserta tender lainnya dan kerugian
terhadap konsumen harus dibuktikan,
selain itu perlu juga dibuktikan apakah
menghambat persaingan sehat. --------------
10) Ahli menjelaskan bahwa apabila dalam
suatu perkara dugaan persekongkolan
tender tidak terbukti adanya
dampak/kerugian yang ditimbulkan
terhadap konsumen, pelaku usaha

- 346 -
SALINAN

lain/competitor maka tindakan/perbuatan


tersebut tidak dapat dikatakan sebagai
persekongkolan tender, karena ciri di
dalam rule of reason, khususnya untuk
persekongkolan tender, ada atau tidak
adanya dampak/kerugian tersebut harus
dibuktikan. --------------------------------------
11) Ahli menjelaskan bahwa pada prinsipnya
suatu persekongkolan itu merupakan
bentuk kerja sama atau kolusi yang
memiliki sifat negatif, dan hal tersebut
dapat dilakukan dengan kesepakatan baik
tertulis maupun tidak tertulis. Namun
untuk membuktikan adanya kesepakatan
tersebut merupakan hal yang sulit
dilakukan, sehingga untuk membuktikan
persekongkolan tender menggunakan
pembuktian tidak langsung (in direct
evident). -------------------------------------------
Namun demikian, pembuktian yang diatur
dalam UU Antimonopoli adalah
pembuktian langsung (direct evident),
sedangkan untuk pembuktian tidak
langsung (in direct evident)/leniency
program belum diatur di dalam UU
Antimonopoli. -----------------------------------
12) Ahli menjelaskan bahwa karena dalam
perkara persekongkolan tender sulit untuk
pembuktian secara langsung, maka dalam
praktik masih menggunakan pembuktian
secara tidak langsung, yang meliputi bukti
analisis ekonomi, bukti komunikasi. --------

- 347 -
SALINAN

Mengenai bukti komunikasi perlu dilihat


apakah ada niatan dari komunikasi yang
dilakukan oleh orang-orang untuk menuju
suatu tempat tertentu, yang sudah
ditentukan pada jam/waktu tertentu,
untuk membicarakan hal tertentu. Hal
tersebut harus diselidiki. ----------------------
Sedangkan mengenai bukti
ekonomi/analisis ekonomi, perlu dilihat
apakah ada kesamaan harga, apakah ada
kecenderungan pembicaraan soal
kesamaan harga untuk sebuah produk. ----
13) Ahli menjelaskan bahwa jika komunikasi
dilakukan dalam forum resmi dan
dituangkan dalam berita acara klarifikasi
dan tidak ada kesepakatan-kesepakatan
atau janji-janji serta tidak mengarah
kepada konspirasi (niat) dalam rangka
mengatur persekongkolan tender, maka
komunikasi tersebut bukan merupakan
bentuk dari persekongkolan tender. --------
14) Ahli menjelaskan bahwa yang dimaksud
dengan Post Bidding adalah kegiatan
memasukkan dokumen setelah batas
waktu pemasukan dokumen, misalnya
batas waktu yang ditentukan adalah
tanggal 15 Juni, kemudian peserta baru
memasukkan dokumen setelah tanggal 15
Juni, maka perbuatan tersebut merupakan
Post Bidding. Sedangkan jika dokumen
tersebut dimasukkan sebelum tanggal 15
Juni, maka itu bukan Post Bidding. ---------

- 348 -
SALINAN

15) Ahli menyatakan bahwa meskipun


ketentuan Post Bidding yang diatur dalam
Peraturan Presiden No.54 Tahun 2010
tentang Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah telah di cabut, namun
demikian ketentuan mengenai indikasi Post
Bidding dapat ditemukan dalam ketentuan
Bab IV butir 4.2 angka 9 Lampiran
Peraturan Komisi Nomor 2 Tahun 2010
tentang Pedoman Pasal 22 UU
Antimonopoli (“Perkom 2/2010”). ------------
16) Ahli menyatakan bahwa ketentuan Bab IV
butir 4.2 angka 7 Perkom 2/2010
mengenai salah satu indikasi
persekongkolan tender terkait adanya dua
harga perkiraan sendiri atau harga dasar
atas suatu produk merupakan harga yang
diatur/ditentukan oleh Panitia, bukan
harga penawaran Peserta. --------------------
17) Ahli menjelaskan bahwa dengan adanya
Putusan MK Nomor 85/PUU-XIV/2019
mengenai revisi/perluasan unsur “pihak
lain” dalam Pasal 22 UU Antimonopoli,
maka yang dimaksud dengan “pihak lain
yang terkait dengan pelaku usaha untuk
mengatur atau menentukan pemenang”
adalah pihak lain yang terkait dengan
persekongkolan tender, bisa terkait secara
langsung maupun tidak langsung. -----------
Pemeriksaan Setempat dan Ahli Majelis Komisi.--------------------
13.2.4. Pemeriksaan Setempat. -------------------------------------
Pemeriksaan Setempat dilaksanakan pada tanggal 3
Juni 2021 di Lokasi Instalasi Pengolahan Air (“IPA”)

- 349 -
SALINAN

yang terletak di desa Sidomukti, Kec. Bungah,


Kabupaten Gresik. Adapun hasil Pemeriksaan
Setempat tersebut pada intinya sebagai berikut: -------
a. Tim PDAM menjelaskan bahwa pekerjaan
konstruksi pembangunan SPAM Gresik masih
sesuai/tidak meleset dari jadwal yang
ditentukan; ----------------------------------------------
b. Tim PDAM menjelaskan bahwa pemasangan pipa
distribusi air ke masyarakat sudah
dilaksanakan; -------------------------------------------
c. Tim PPKT menjelaskan bahwa Proyek SPAM
Gresik menggunakan teknologi dari Korea; --------
d. Tim PPKT menjelaskan bahwa terdapat 4 (empat)
lokasi dalam Proyek SPAM Gresik, di antaranya:
Lokasi 1 (pertama) untuk Intake, Lokasi 2
(kedua) untuk IPA, Lokasi 3 (ketiga) untuk
Reservoar Manyar dan Lokasi 4 (keempat) untuk
Reservoar Melirang. ------------------------------------
e. Tim PPKT menjelaskan, total luas lahan yang
digunakan untuk pembangunan SPAM Gresik
seluas 55.500 m2, di antaranya (i) 35.000 m2
untuk IPA, (ii) 15.000 m2 untuk Reservoar
Manyar, (iii) 2.500 m2 untuk Reservoar Melirang
dan (iv) 3.000 m2 untuk Reservoar Melirang. ------
f. Tim PPKT dan Tim PDAM menjelaskan bahwa
tanah/lahan yang telah dibebaskan untuk
pembangunan IPA adalah tanah/lahan
sebagaimana tertuang dalam Sertifkat Hak Guna
Bangunan (“SHGB”) Nomor: 00002 dan SHGB
Nomor 00003, masing-masing seluas 33.723 m2
dan seluas 1.277 m2, tercatat atas nama
Perusahaan Daerah Air Minum Giri Tirta

- 350 -
SALINAN

Kabupaten Gresik, terletak di desa Sidomukti,


Kec. Bungah, Kabupaten Gresik. --------------------
g. Tim BPN Gresik mengkonfirmasi dan
menyatakan bahwa benar untuk tanah/lahan
IPA telah terbit SHGB No.00002 dan No.00003,
atas nama Perusahaan Daerah Air Minum Giri
Tirta Kabupaten Gresik, dan terletak di Desa
Sidokmukti. ---------------------------------------------
h. Tim BPN Gresik menyampaikan bahwa SHGB
No.00002 diterbitkan pada tanggal 21 Juni 2020
dan untuk SHGB No.00003 diterbitkan pada
tanggal 30 Desember 2020.
i. Tim BPN menjelaskan bahwa untuk dapat
melakukan pengecakan apakah luas
tanah/lahan dalam SHGB sesuai dengan
keadaan saat ini, terlebih dahulu harus
mengajukan permohonan pengukuran, sehingga
Tim BPN tidak dapat melakukan pengukuran
tanpa adanya permohonan. --------------------------
j. Tim PPKT dan PDAM menjelaskan bahwa untuk
penyerapan air curah untuk tahun pertama
adalah 500 lps, untuk tahun kedua 750 lps dan
untuk tahun ketiga s.d seterusnya adalah 1.000
lps. --------------------------------------------------------
Tidak terdapat perbedaan spesifikasi teknis
dan/atau bentuk dari SPAM Gresik (pipa
distribusi) pada saat penyerapan air curah di
tahun pertama sebesar 500 lps dan pada tahun
kedua sebesar 750 lps, karena 2 (dua) buah pipa
distribusi yang terpasang pada SPAM Gresik
sudah mampu untuk menghasilkan air dengan
kapasitas 1.000 lps. Namun demikian
penyerapan air curah pada tahun pertama 500

- 351 -
SALINAN

lps dan pada tahun kedua 750 lps tersebut


sesuai dengan RfP dan permintaan dari PDAM.---
Dalam Pemeriksaan Setempat tersebut, Majelis
Komisi menyampaikan bahwa Pemeriksaan
Setempat ini semata-mata dilakukan untuk
memperjelas hal-hal yang menjadi pokok
bahasan selama proses pemeriksaan lanjutan,
utamanya mengenai perbedaan luas lahan.
Namun demikian hingga saat ini Majelis Komisi
belum menarik kesimpulan atas permasalahan a
quo, sehingga Para Termohon masih diberi
kesempatan melalui Pemeriksaan Terlapor dan
Kesimpulan, guna membantu Majelis Komisi
dalam menarik kesimpulan dan membuat
keputusan. ----------------------------------------------
13.2.5. Ahli Majelis Komisi, yaitu Dading Mulya Kusuma,
dihadirkan pada persidangan Pemeriksaan Lanjutan
tanggal 4 Juni 2021, pada intinya menerangkan hal-
hal sebagai berikut: ------------------------------------------
a. Ahli menjelaskan bahwa proses pengadaan tanah
untuk badan usaha dilakukan melalui ijin lokasi,
yang dimohonkan oleh badan usaha melalui
lembaga Online Single Submission (OSS). Setelah
terbit ijin lokasi, BPN berwenang memberikan
pertimbangan teknis pertanahan dan melakukan
kegiatan pengukuran/pemetaan. --------------------
b. Ahli menjelaskan bahwa dalam hal pengukuran,
mekanisme yang ada di BPN, pengukuran
dilakukan berdasarkan penunjukan batas oleh
pemilik tanah dan persetujuan dari tetangga
batas, namun terlebih dahulu pemilik harus
melakukan proses permohonan pengukuran
tanah kepada BPN. -------------------------------------

- 352 -
SALINAN

c. Ahli menjelaskan bahwa terdapat 3 (tiga) bentuk


pelayanan kegiatan pengukuran tanah yang ada
di BPN, yaitu pelayanan kegiatan pengukuran
untuk penerbitan sertifikat, untuk pengembalian
batas dan kegiatan pengukuran untuk
mengetahui luas saja. Dengan demikian tidak
semua pengukuran ditindak lanjuti dengan
penerbitan sertifikat.-----------------------------------
d. Ahli menjelaskan bahwa untuk bidang tanah
yang dilakukan Pemeriksaan Setempat, telah
terbit 2 (dua) sertifikat yaitu: (i) SHGB No.00002
dan (ii) SHGB No.00003, terletak di desa
Sidomukti, tercatat atas nama pemegang hak
Perusahaan Daerah Air Minum Giri Tirta
Kabupaten Gresik, dengan luas hasil
pengukuran masing-masing 33.723 m2 dan
seluas 1.277 m2 ------------------------------------------------------------
e. Ahli menjelaskan bahwa: -----------------------------
1) Untuk SHGB No.00002, permohonan
pengukuran diajukan pada tanggal 28
Januari 2020. Setelah terbit peta bidang,
kemudian permohonan SK Pemberian Hak
diajukan pada tanggal 24 Maret 2020,
sedangkan untuk permohonan pendaftaran
SK Pemberian Hak diajukan pada 21 Juni
2020. -----------------------------------------------
2) Untuk SHGB No.00003, permohonan
pengukuran diajukan pada tanggal 16 April
2020. Permohonan SK Pemberian Hak
diajukan pada tanggal 1 Oktober 2020 dan
untuk permohonan pendaftaran SK
Pemberian Hak diajukan pada tanggal 22
Desember 2020. ----------------------------------

- 353 -
SALINAN

f. Ahli menyampaikan bahwa desa Sidomukti


bersebelahan dengan desa Mojopurogede, masih
dalam satu kecamatan Bungah. Mojopurogede
letaknya sebelah timur dari Sidomukti dan
berbatasan langsung. ----------------------------------
g. Ahli menyampaikan bahwa di dalam
permohonan SK sudah dilampirkan ijin lokasi,
ijin pemanfaatan/peruntukan ruang dan
pertimbangan teknis pertanahan. Keseluruhan
dokumen tersebut telah seusai dan berada di
desa Sidomukti. ----------------------------------------
h. Ahli menyampaikan bahwa pada saat BPN
menerbitkan SHGB No.00002 dan SHGB
No.00003, tidak mengkaji peruntukan ruang di
desa Mojopurogede, karena keseluruhan
dokumen permohonan berada di desa Sidomukti,
kemudian tidak ada sengketa dan tidak ada
keberatan, maka kemudian BPN menerbitkan
SHGB tersebut. -----------------------------------------
Keterangan TERLAPOR I, TERLAPOR II Dan TERLAPOR III.------
13.2.6. TERLAPOR I yang diwakili oleh Ibu Siti Aminatus
Zariyah, S.E, selaku Direktur Utama PDAM Gresik,
pada intinya menyampaikan hal-hal sebagai berikut: -
a. TERLAPOR I menyampaikan bahwa kebutuhan
air minum di Kabupaten Gresik belum
mencukupi dan Pemda Kabupaten Gresik atau
PDAM Gresik tidak memiliki anggaran yang
cukup untuk membiayai proyek tersebut
sehingga PDAM Gresik harus menggandeng
investor. --------------------------------------------------
b. TERLAPOR I menyampaikan bahwa kebijakan
untuk menggunakan proses tender dalam
memilih calon investor merupakan kebijakan

- 354 -
SALINAN

Direktur Utama sebelum TERLAPOR I menjadi


Direktur PDAM Gresik; --------------------------------
c. TERLAPOR I menyampaikan bahwa aturan
Pengadaan Barang dan Jasa di PDAM Gresik
masih menggunakan Peraturan Direksi PDAM
No.2 Tahun 2017. --------------------------------------
d. TERLAPOR I menyampaikan bahwa syarat
seorang pegawai untuk dapat diangkat sebagai
panitia pengadaan Proyek SPAM Gresik harus
memiliki sertifikat pengadaan, namun demikian
karena proses pengadaan Badan Usaha pada
Proyek SPAM Gresik tidak mengikuti proses yang
ada di LKPP dan Peraturan Presiden tentang
Pengadaan Barang dan Jasa, maka proses
pengadaan tersebut tunduk pada Peraturan
Direksi PDAM No.2 Tahun 2017. --------------------
e. TERLAPOR I baru mengetahui adanya tarif
diskon dan perbedaan luasan lahan untuk
pembangunan IPA yang diajukan oleh Terlapor II
i.c Konsorsium PP-KTI, setelah Terlapor I
mendapat laporan hasil evaluasi dan klarifikasi
yang dilakukan oleh Panitia Pengadaan. -----------
f. Mengenai lahan, panitia hanya menyampaikan
bahwa total lahan yang ada di dalam RfP seluas
55.500 m2, dan kemudian di dalam Perjanjian
Kerja Sama antara PDAM dan BUP, luas lahan
disesuaikan dalam RfP. -------------------------------
g. TERLAPOR I menyampaikan bahwa Pemindahan
lokasi IPA tersebut dilakukan atas permohonan
PT PPKT selaku BUP dan telah disetujui oleh
PDAM Gresik selaku PJPK. ---------------------------
h. TERLAPOR I menyampaikan bahwa TERLAPOR I
mengetahui adanya keterlibatan Tim Pengawal,

- 355 -
SALINAN

Pengaman Pemerintahan dan Pembangunan


Daerah (Tim TP4D) Kejaksaan Negeri Gresik pada
saat pembahasan Draft Perjanjian Kerja Sama.
Keterlibatan Tim TP4D atas dasar permohonan
dari PDAM Gresik karena antara PDAM Gresik
dengan Tim TP4D terikat MoU. ----------------------
i. TERLAPOR I menyampaikan bahwa Tim TP4D
memberikan saran kepada PDAM Gresik dan
BUP untuk ruang lingkup disesuaikan dengan
RfP. -------------------------------------------------------
j. TERLAPOR I menyampaikan bahwa lahan untuk
IPA dan Intake berada di desa Sidomukti,
sedangkan untuk Reservoir ada dua, masing-
masing di Manyar dan Melirang. Lahan untuk
IPA, Intake dan Reservoir Manyar telah terbit
SHGB atas nama PDAM Gresik, sedangkan lahan
untuk Reservoir Melirang sedang dalam proses
pengurusan di BPN. ------------------------------------
k. TERLAPOR I menyampaikan bahwa terkait tarif
air curah, panitia pengadaan menyampaikan
bahwa tarif yang paling rendah sebesar Rp
3.185,-. Selain itu panitia pengadaan juga
melaporkan adanya pemberian tarif diskon
sebesar 7% dari tarif dasar atau sebesar Rp
2.962,- untuk tahun pertama. Adanya harga
diskon tersebut memberikan keuntungan kepada
PDAM Gresik. -------------------------------------------
l. TERLAPOR I menyatakan bahwa TERLAPOR I
menetapkan TERLAPOR II sebagai pemenang
tender dengan dasar bahwa tarif yang diajukan
oleh Terlapor II merupakan tarif paling rendah
dan menguntungkan bagi PDAM Gresik. -----------

- 356 -
SALINAN

m. TERLAPOR I menyatakan bahwa pemindahan


lahan untuk pembangunan IPA dari desa
Mojopurogede ke desa Sidomukti disebabkan
karena terdapat hambatan-hambatan pada saat
BUP akan melakukan pembebasan lahan, seperti
adanya penolakan dari masyarakat di desa
Mojopurogede untuk menjual tanahnya kepada
PT PPKT. -------------------------------------------------
n. TERLAPOR I menyampaikan bahwa perpindahan
lahan IPA tersebut dilakukan atas permohonan
dari PT PPKT dan telah mendapat persetujuan
tertulis dari PDAM. -------------------------------------
o. Bahwa dalam Pemeriksaan TERLAPOR I
tersebut, Majelis Komisi pada intinya
menyampaikan bahwa: --------------------------------
1) Persekongkolan Tender merupakan
perbuatan/perjanjian yang harus
dibuktikan terlebih dahulu dampaknya
terhadap persaingan dengan menggunakan
perhitungan analisis pasar yang
bersangkutan. -------------------------------------
2) Bahwa meskipun Tim Investigator meyakini
bahwa Para Terlapor telah melakukan
persekongkolan tender, namun demikian
Majelis Komisi masih memberikan
kesempatan kepada Para Terlapor,
khususnya TERLAPOR I untuk
membuktikan bahwa Para Terlapor tidak
melanggar ketentuan UU Antimonopoli dan
Persaingan Usaha sebagaimana diduga
dalam Laporan Dugaan Pelanggaran. ---------
13.2.7. TERLAPOR II yang diwakili oleh Bapak Ghea Swastika
selaku Kepala Divisi Investasi PT PP Infrastruktur,

- 357 -
SALINAN

dihadirkan pada persidangan Pemeriksaan Lanjutan


tanggal 8 Juni 2021, pada intinya menyampaikan hal-
hal sebagai berikut: ------------------------------------------
a. TERLAPOR II menyampaikan bahwa dalam
dokumen penawarannya mengajukan tarif dasar
sebesar Rp 3.185,- lps dengan pemberian diskon
untuk tahun pertama sebesar 7% dari tarif
dasar, yaitu sebesar Rp 2.962,- lps. Tarif diskon
merupakan salah satu bentuk strategi/inovasi
Terlapor II selaku Peserta dalam mengikuti
proses pelelangan Proyek SPAM Gresik. ------------
b. TERLAPOR II menyampaikan bahwa Nilai IRR
Equity dari penawaran TERLAPOR II (Konsorsium
PP-KTI) adalah sebesar 15,84% sudah termasuk
perhitungan tarif diskon dan total Nilai Investasi
sebesar Rp 618 m. -------------------------------------
c. TERLAPOR II menyampaikan bahwa perhitungan
IRR diperoleh dari perhitungan seperti trial and
error dari sisi tarif. Sehingga untuk memperoleh
tarif, terlebih dahulu TERLAPOR II menentukan
IRR nya, berapa IRR yang akan dicapai baru
kemudian TERLAPOR II menghitung tarifnya
bukan menentukan tarif dulu baru menghitung
IRR. Selain itu, sebagai salah satu BUMN,
TERLAPOR II memiliki kriteria IRR yang dianggap
layak. -----------------------------------------------------
d. TERLAPOR II menyampaikan bahwa pada
dasarnya TERLAPOR II berpegangan pada Project
IRR diangka 13,09%, namun demikian, karena
yang disyaratkan dalam lelang adalah IRR
Equity, maka Terlapor I menyampaikan IRR
Equity di angka 15,84%. -----------------------------

- 358 -
SALINAN

e. TERLAPOR II menyampaikan bahwa dalam


menghitung IRR, TERLAPOR II menggunakan
beberapa variabel, yang termasuk dalam Capex
(Belanja Modal) salah satunya adalah mengenai
lahan. ----------------------------------------------------
Oleh karena ada penambahan luas lahan
khususnya untuk IPA yang semula seluas
20.000 menjadi 35.000. Maka biaya Capex
Terlapor II yang semula Rp 23,94 m meningkat
menjadi Rp 39,79 m. Perubahan Capex tersebut
tentunya berpengaruh terhadap nilai IRR
Terlapor I, sehingga untuk dapat menekan angka
IRR Equity tetap di angka 15,84%, maka Terlapor
I berusaha melakukan optimalisasi di biaya-
biaya lainnya, seperti biaya untuk Unit Produksi.
f. TERLAPOR II menyampaikan bahwa dengan
adanya penyesuaian luas lahan dan volume
penyerapan air curah yang menyebabkan arus
kas/cash flow menjadi berkurang dari target
yang semula, karena penyerapan maksimal pada
tahun kedua menjadi tahun ketiga, maka
TERLAPOR II melakukan optimalisasi biaya-
biaya Operasional, karena penyerapan air curah
ini terjadi pada saat operasional. Sehingga Nilai
Opex (Biaya Operasional) yang semula 1.052/m3
menjadi 1.010/m3. -------------------------------------
g. TERLAPOR II menyampaikan bahwa
perpindahan lahan untuk pembangunan IPA
yang semula di desa Mojopurogede menjadi di
desa Sidomukti tidak berpengaruh terhadap
perhitungan finansial. Perpindahan disebabkan
karena adanya hambatan-hambatan pada saat
pembebasan lahan di desa Mojopurogede. ---------

- 359 -
SALINAN

h. TERLAPOR II menjelaskan bahwa alasan PT PP


(Persero) Tbk (“PT PP”) membentuk Konsorsium
dengan PT Krakatau Tirta Industri (“PT KTI”)
dalam mengikuti proses lelang Proyek SPAM
Gresik adalah salah satu bentuk strategi karena
dari segi pengalaman PT KTI merupakan salah
satu perusahaan air swasta yang cukup besar
dan sebagai operator SPAM di wilayah Cilegon
dan Serang, selain itu PT Krakatau Steel (selaku
Induk Perusahaan dari PT KTI) dan PT PP
merupakan BUMN, sehingga komunikasi
menjadi lebih mudah. ---------------------------------
i. TERLAPOR II menyampaikan bahwa lingkup
pembagian tugas pada saat proses lelang yaitu
PT KTI memberikan pengalaman mereka dari segi
operasional, teknis penggunaan listrik dan lain-
lain, sedangkan PT PP bertugas meng-input
Capex/Construction Cost. Untuk share di dalam
Konsorsium PP-KTI, PT PP selaku majority
sebesar 75% dan PT KTI sebesar 25%. -------------
j. TERLAPOR II menyampaikan bahwa terkait
dengan perhitungan financial termasuk IRR
merupakan tanggung jawab PT PP selaku
majority. PT KTI sendiri memberikan bantuan
input biaya-biaya apa saja yang dibutuhkan
untuk operasional, sedangkan untuk lahan,
aturan internal PT PP lebih ketat, yang mana
mewajibkan dilakukannya appraisal secara
mandiri. Selain itu di internal PT PP juga telah
ditetapkan batasan-batasan untuk pembebasan
lahan tidak boleh melebihi harga yang ditetapkan
oleh Kantor Jasa Penilai Publik (“KJPP”). ----------

- 360 -
SALINAN

k. TERLAPOR II menyampaikan bahwa appraisal


dilakukan oleh KJPP yang ditugaskan oleh PT PP
dalam kapasitasnya sebagai Leader Konsorsium
PP-KTI. ---------------------------------------------------
l. TERLAPOR II menyampaikan bahwa penyusunan
dokumen keuangan didasarkan pada dokumen
teknis, sehingga kemudian berdasarkan layout
plan yang dibuat oleh PT PP dengan PT KTI,
kebutuhan untuk pembangunan IPA tidak
sebesar 35.000 m2 dan dalam rangka melakukan
inovasi untuk dapat memberikan tarif terbaik,
karena pada akhirnya proyek SPAM ini bertujuan
untuk pemenuhan kebutuhan air minum bagi
masyarakat. -------------------------------------------
m. TERLAPOR II menyampaikan bahwa di internal
PT PP memiliki aturan yang ketat mengenai
pembebasan lahan, oleh karena itu Konsorsium
PP-KTI melakukan appraisal di awal. --------------
n. TERLAPOR II menjelaskan bahwa sebagai BUMN,
target PT PP adalah pengembalian investasi.
Berdasarkan perhitungan, TERLAPOR II melihat
bahwa perubahan-perubahan ini tidak
berdampak besar, sepanjang dapat diakomodir
dengan mengoptimalisasi item-item yang lainnya,
sebagai contoh apabila ada satu angka naik,
maka harus ada angka yang dapat
dioptimalisasi. ------------------------------------------
o. Dalam melakukan optimalisasi tersebut,
tentunya memiliki risiko yang harus di tanggung
oleh Konsorsium PP-KTI, sehingga perhitungan
TERLAPOR II sangat ketat dan Nilai Investasi
tidak boleh berubah, karena jika terjadi overrun

- 361 -
SALINAN

tentunya akan merugikan kami selaku investor


selama masa konsesi (25 tahun). --------------------
p. TERLAPOR II menyampaikan bahwa pada
dasarnya financial close merupakan salah satu
bentuk inovasi TERLAPOR II, sehingga kenapa
Konsorsium PP-KTI harus memberikan interest
yang lebih tinggi atau secara grace periode lebih
pendek jika Konsorsium PP-KTI bisa memberikan
yang lebih baik atau lebih fleksibel. -----------------
q. TERLAPOR II menjelaskan bahwa Badan Usaha
Pelaksana/PT PP Krakatau Tirta (“BUP”)
merupakan perusahaan yang dibentuk khusus
untuk melakukan investasi SPAM Gresik, artinya
BUP tidak boleh membentuk anak perusahaan
baru, tidak boleh melakukan hal-hal yang biasa
dilakukan oleh perseroan terbatas lainnya.--------
Bahwa dalam pemeriksaan TERLAPOR II, Majelis
Komisi pada intinya menyampaikan bahwa
TERLAPOR II masih diberikan kesempatan pada
saat kesimpulan untuk menyampaikan lebih
detail perhitungan Excel-nya khusus mengenai
hal-hal yang telah ditanyakan oleh Majelis,
seperti bagaimana perhitungan IRR & Tarif yang
menggunakan perhitungan lahan sesuai
penawaran TERLAPOR II dan perhitungan lahan
sesuai dengan RfP. ------------------------------------
13.2.8. TERLAPOR III, yang diwakili oleh Bapak Iwan
Sulistyo, dihadirkan pada persidangan Pemeriksaan
Lanjutan tanggal 8 Juni 2021, pada intinya
menyampaikan hal-hal sebagai berikut: -----------------
a. TERLAPOR III menyampaikan bahwa
berdasarkan Akta Pendirian sampai dengan Akta
Perubahan Anggaran Dasar terakhir di Tahun

- 362 -
SALINAN

2019, nama perseroan terbatas PT Krakatau


Tirta Industri tidak pernah berubah. ---------------
b. TERLAPOR III menyampaikan bahwa TERLAPOR
III diajak oleh PT PP (TERLAPOR II) untuk
membentuk Konsorsium guna mengikuti lelang
di Proyek SPAM Gresik yang didasarkan atas
kegiatan Market Sounding yang dihadiri oleh PT
PP; --------------------------------------------------------
c. TERLAPOR III menyampaikan bahwa TERLAPOR
III memiliki pengalaman di bidang operasi dan
pengolahan air. Saat ini TERLAPOR III sedang
mengoperasikan SPAM dengan kapasitas 2000
lps di kota Cilegon, Banten dan mengoperasikan
pengolahan sistem air bersih di Serang. ------------
d. TERLAPOR III menyampaikan bahwa karena
dalam proses lelang Proyek SPAM Gresik
mensyaratkan adanya pengalaman di bidang
EPC dan Operasi & Perawatan. Oleh karena PT
PP memiliki pengalaman EPC dan PT KTI
memiliki pengalaman Operasional dan Perawatan
SPAM, maka PT PP dan PT KTI saling
melengkapi. ---------------------------------------------
e. TERLAPOR III menyampaikan bahwa struktur
Konsorsium PP-KTI adalah PT PP 75% dan PT
KTI 25%. Pada saat Pra-kualifikasi, PT PP dan PT
KTI menyiapkan dokumen perusahaan masing-
masing sesuai dengan kebutuhan pra-kualifikasi,
kemudian pada saat penyusunan dokumen
penawaran PT KTI membantu PT PP menyusun
proposal baik teknis maupun komersial. -----------
f. TERLAPOR III menyampaikan bahwa TERLAPOR
III mengetahui adanya tarif diskon pada saat tarif
yang diajukan sudah final dalam dokumen

- 363 -
SALINAN

penawaran, karena yang bertugas menyusun


finansial model adalah PT PP selaku Lead dari
Konsorsium PP-KTI, dalam hal ini PT KTI hanya
membantu memberikan support data yang
dibutuhkan oleh PT PP. -------------------------------
g. TERLAPOR III menyampaikan bahwa TERLAPOR
III menghadiri penjelasan RfP dan aanwizing
yang dilaksanakan oleh Panitia Pengadaan.
Dalam proses aanwizing Panitia Pengadaan
menunjukkan letak lahan yang akan digunakan
untuk pembangunan IPA adalah di desa
Mojopurogede, namun Panitia tidak
menunjukkan secara detail batas-batas rencana
lahan untuk pembangunan IPA di Mojopurogede,
melainkan hanya menunjuk saja dari pinggir
jalan. -----------------------------------------------------
h. Berdasarkan bukti-bukti, keterangan saksi-saksi
fakta dan keterangan Ahli yang telah diajukan
oleh Tim Investigator dan dihubungkan dengan
bukti-bukti, keterangan saksi-saksi fakta dan
keterangan Ahli yang diajukan oleh TERLAPOR I,
TERLAPOR II dan TERLAPOR III, serta
keterangan dari Para Terlapor, hasil Pemeriksaan
Setempat dan keterangan Ahli yang dihadirkan
oleh Majelis Komisi, maka dapat dibuktikan
sebagai berikut: ----------------------------------------
1) Penetapan TERLAPOR II sebagai Pemenang
Lelang Proyek SPAM Gresik adalah sah dan
telah memenuhi prosedur dan/atau syarat-
syarat pelelangan yang ditentukan oleh
Panitia Pelelangan;---------------------------------
2) Dugaan Tim Investigator bahwa TERLAPOR II
melakukan tindakan post bidding terbukti

- 364 -
SALINAN

tidak benar karena Tarif Air Curah (baik tarif


dasar sebesar Rp 3.185,- maupun tarif diskon
sebesar Rp 2.962,-) dan Nilai Investasi (baik
Nilai Investasi sebesar Rp 605 miliar belum
termasuk IDC, maupun Nilai Investasi sebesar
Rp 618 miliar sudah termasuk IDC),
tercantum di dalam satu Dokumen
Penawaran Sampul II (Keuangan), yang
berdasarkan keterangan ahli hukum, BUKAN
merupakan suatu tindakan post bidding, hal
ini sebagaimana dapat dibuktikan dalam: -----
- Dokumen Bukti yang diajukan Tim
Investigator diberi tanda C83 dan Bukti
C84, dihubungkan dengan dokumen yang
sama yang diajukan oleh TERLAPOR II
dan TERLAPOR III diberi tanda Bukti TII-
5, Bukti TII-6 dan Bukti TIII-5;--------------
- Keterangan Saksi Fakta yang diajukan
oleh TERLAPOR I yaitu Saksi Yulin
Darwati dan Saksi TERLAPOR II yaitu
Tauhid Kurniawan; ----------------------------
- Keterangan ahli yang diajukan oleh
TERLAPOR I yaitu Sabela Gayo, S.H.,
M.H., Ph.D.. ------------------------------------
3) Dugaan Tim Investigator bahwa dokumen
Penawaran Konsorsium PP-KTI bertentangan
atau tidak sesuai dengan RfP adalah tidak
benar, karena RfP merupakan acuan bagi
seluruh Peserta lelang dalam menyusun
dokumen Penawaran (Sampul I dan Sampul
II) dan dalam segala hal, Peserta Lelang
harus melakukan kajian dan analisis sendiri

- 365 -
SALINAN

atas informasi yang disampaikan dalam


Dokumen RfP, hal ini dapat dibuktikan dari:
Dokumen Bukti yang diajukan oleh Tim
Investigator diberi tanda Bukti C13,
dihubungkan dengan dokumen yang sama
yang diajukan oleh TERLAPOR II diberi tanda
Bukti TII-3, berupa RfP, di mana pada
halaman ii dengan tegas menyatakan: “Dalam
segala hal, Peserta Lelang harus melakukan
kajian dan analisis sendiri atas informasi
yang disampaikan dalam Dokumen RfP ini”; ---
4) Dugaan Tim Investigator bahwa TERLAPOR I
telah memfasilitasi Penawaran Konsorsium
PP-KTI juga tidak benar, karena adanya
pertemuan klarifikasi yang dilakukan oleh
Panitia Pelelangan dan Para Peserta lelang
termasuk dengan TERLAPOR II sebelum
ditetapkan pemenang lelang dapat
dibenarkan secara hukum maupun RfP agar
Panitia Pelelangan dapat melakukan koreksi
dan klarifikasi apabila dalam Dokumen
Penawaran masih terdapat hal-hal yang
belum jelas, sehingga pertemuan klarifikasi
tersebut bukan merupakan tindakan
negosiasi antara Panitia Lelang dengan
Peserta Lelang termasuk Konsorsium PP-KTI,
hal ini dapat dibuktikan dari: --------------------
- Dokumen RfP yang diajukan oleh Tim
Investigator diberi tanda Bukti C13, dan
diajukan oleh TERLAPOR II diberi tanda
Bukti TII-3, berupa RfP, di mana pada
halaman 27 butir 3.2.2 dinyatakan secara
tegas sebagai berikut: -------------------------

- 366 -
SALINAN

“Panitia pengadaan melakukan koreksi


aritmatik terhadap Dokumen Penawaran
sesuai asumsi dengan input yang
digunakan dalam proyeksi keuangan dan
selanjutnya dituangkan dalam Berita
Acara Klarifikasi dan Koreksi Aritmatik.
Hasil akhir koreksi aritmatik ditetapkan
sebagai penawaran yang sah Peserta
Lelang.”
- Keterangan Saksi Fakta yang diajukan
oleh TERLAPOR I yaitu Saksi Yulin
Darwati; -----------------------------------------
- Keterangan ahli yang diajukan oleh
TERLAPOR I yaitu Sabela Gayo, S.H.,
M.H., Ph.D.. ------------------------------------
5) Dugaan Tim Investigator yang menyatakan
bahwa TERLAPOR I tetap meluluskan
Penawaran TERLAPOR II meskipun
parameter perhitungan keuangan tidak
sesuai dengan yang dipersyaratkan adalah
tidak benar, karena baik sebelum maupun
setelah ditetapkannya Konsorsium PP-KTI
sebagai pemenang lelang Proyek SPAM
Gresik, perhitungan IRR Equity Konsorsium
PP-KTI adalah tetap sebesar 15,84%,
meskipun terdapat penyesuaian luas lahan
dan volume penyerapan air curah, hal ini
dapat dibuktikan dari: ----------------------------
- Dokumen Bukti TII-12 jo. TII-19 atau =
File T Daftar Dokumen Perkara Nomor
15/KPPU-L/2020 yang diberi tanda T2-21
dan T2-37, dihubungkan dengan
keterangan Saksi Tauhid Kurniawan dan

- 367 -
SALINAN

Keterangan TERLAPOR II, di mana


TERLAPOR II telah menegaskan dalam
bentuk file Excel dan Simulasi
perhitungan IRR Equity, bahwa IRR
Equity yang disampaikan TERLAPOR II
adalah tetap sebesar 15,84%, meskipun
setelah ditetapkannya Konsorsium PP-KTI
sebagai pemenang lelang, dilakukan
penyesuaian terhadap luas lahan dan
volume penyerapan air curah. ---------------
- Keterangan Ahli Ahmad Zikrullah, Ahli
Sabela Gayo, S.H., M.H. Ph.D., dan Ahli
Prof Lucianus Budi Kagramanto, S.H.,
M.H., yang pada intinya menegaskan
bahwa penyesuaian terhadap luas lahan
dan volume penyerapan air curah dapat
dibenarkan sepanjang dilakukan setelah
ditetapkannya Konsorsium PP-KTI sebagai
pemenang lelang Proyek SPAM Gresik. ----
Berdasarkan fakta-fakta hukum sebagaimana diuraikan di
atas, maka terbukti tuduhan Tim Investigator bahwa
TERLAPOR II telah melakukan melanggar ketentuan Pasal 22
UU Antimonopoli merupakan tuduhan yang tidak benar, tidak
dapat dibuktikan secara hukum dan karenanya beralasan
untuk ditolak oleh Majelis Komisi Perkara Nomor:15/KPPU-
L/2020 a quo. -------------------------------------------------------------
13.3. KESIMPULAN. ------------------------------------------------------------
Dari fakta-fakta hukum yang diperoleh selama proses
Pemeriksaan Pendahuluan, Pemeriksaan Lanjutan, bukti-bukti,
keterangan saksi fakta dan keterangan Ahli yang diajukan oleh
Tim Investigator maupun Para Terlapor, keterangan Para
Terlapor, hasil Pemeriksaan Setempat serta keterangan Ahli
yang dihadirkan oleh Majelis Komisi dalam perkara a quo,

- 368 -
SALINAN

sebagaimana telah TERLAPOR II uraikan pada bagian


Pendahuluan dan bagian Pokok Perkara di atas, maka
TERLAPOR II menyampaikan KESIMPULAN sebagai berikut: ----

KEIKUTSERTAAN TERLAPOR II DALAM PROSES PELELANGAN


PROYEK SPAM GRESIK ADALAH SAH DAN BERDASARKAN HUKUM

13.3.1. Bahwa berdasarkan Bukti TII-1 terbukti bahwa


TERLAPOR II i.c PT PP (Persero) Tbk dengan
TERLAPOR III i.c PT Krakatau Tirta Industri, telah
membentuk Konsorsirum dengan nama Konsorsium
PP-KTI untuk mengikuti Proses Lelang Proyek SPAM
Gresik milik PDAM Gresik; -----------------------------------
13.3.2. Bahwa berdasarkan Bukti TII-2 = C110, terbukti
bahwa Konsorsium PP-KTI dinyatakan lolos pada tahap
Prakualifikasi Proyek SPAM Gresik, dan karenanya
Konsorsium PP-KTI berhak untuk mengikuti proses
pelelangan selanjutnya. ---------------------------------------
13.3.3. Bahwa berdasarkan Bukti TII-3 = C13, dihubungkan
dengan keterangan Ahli Sabela Gayo, S.H., M.H.,
Ph.D., terbukti Dokumen RfP merupakan acuan bagi
para peserta lelang (termasuk Konsorsium PP-KTI)
dalam menyusun Dokumen Penawaran Sampul I
(Administrasi & Teknis) dan Dokumen Penawaran
Sampul II (Keuangan). ----------------------------------------
Dokumen RfP tersebut tidak dimaksudkan untuk
memuat semua informasi yang mungkin diperlukan
atau diinginkan Peserta. Dokumen RfP disampaikan
untuk membantu Peserta Lelang dalam melakukan
evaluasi atau kajian sendiri terhadap proyek. Dalam
segala hal, Peserta Lelang harus melakukan kajian dan
analisis sendiri atas informasi yang disampaikan dalam
Dokumen RfP ini (vide halaman ii RfP). --------------------

- 369 -
SALINAN

Dengan demikian terbukti bahwa tindakan TERLAPOR


II dalam melakukan evaluasi dan kajian sendiri
terhadap hal-hal yang berkaitan dengan Proyek SPAM
dalam menyusun dan menyampaikan Dokumen
Penawaran Sampul II (Keuangan) TIDAK bertentangan
dengan ketentuan dalam RfP. -------------------------------
13.3.4. Bahwa berdasarkan Bukti TII-4 = C34 = TI-4 = TIII-8,
dihubungkan dengan keterangan Saksi Yulin Darwati
yang diajukan oleh TERLAPOR I dan keterangan
TERLAPOR III, terbukti bahwa:------------------------------
a. Ketentuan yang tercantum dalam Dokumen RfP
tidak sepenuhnya mengikat Peserta Lelang, karena
Dokumen RfP hanya merupakan acuan bagi para
Peserta Lelang dalam menyusun dokumen
penawarannya; --------------------------------------------
b. Panitia Lelang telah menyampaikan bahwa Para
Peserta lelang harus mencari informasi sendiri
terkait dengan penggunaan lahan; ---------------------
c. Nilai Investasi lahan yang dialokasikan oleh Panitia
Lelang adalah sebesar Rp 79.750.000.000,-.
Dengan demikian Para Peserta boleh mengajukan
penawaran Nilai Investasi pembebasan lahan
dengan nilai lebih kecil dari alokasi yang
disampaikan oleh Panitia Lelang. -----------------------
d. Nilai investasi Proyek SPAM Gresik adalah sebesar
Rp 790 miliar, sehingga Peserta dapat
menyesuaikan dengan harga estimasinya masing-
masing sesuai dengan kajian dan analisanya
terhadap Proyek SPAM Gresik. --------------------------
e. Tarif air curah sebesar Rp 3.900,- lps, merupakan
parameter bagi Peserta Lelang dalam menyusun
Dokumen Penawaran Sampul II (keuangan),
sehingga Peserta dapat mengajukan penawaran

- 370 -
SALINAN

tarif air curah sesuai dengan perhitungannya


masing-masing dengan tidak melebihi Rp 3.900,-,
lps. -----------------------------------------------------------
13.3.5. Bahwa berdasarkan Bukti TII-8 dan TII-9, terbukti
bahwa Konsorsium PP-KTI telah ditetapkan sebagai
Pemenang karena tarif air curah yang ditawarkan oleh
Konsorsium PP-KTI dalam Dokumen Penawaran
Sampul II merupakan tarif yang paling rendah diantara
peserta lelang lainnya; ----------------------------------------
13.3.6. Bahwa berdasarkan Bukti TII-13, Bukti TII-14, Bukti
TII-16a dan Bukti TII-16b, terbukti bahwa: ---------------
a. Setelah Konsorsium PP-KTI ditetapkan sebagai
pemenang, maka TERLAPOR II dan TERLAPOR III
telah membentuk Badan Usaha Pelaksana (“BUP”),
khusus untuk melaksanakan pembangunan dan
pengoperasian Proyek SPAM Gresik; -------------------
b. Selanjutnya BUP telah menandatangani Perjanjian
Kerja Sama Pelaksanaan Pekerjaan dengan PDAM
Gresik selaku PJPK; --------------------------------------
c. Progres pembangunan Proyek SPAM Gresik telah
mencapai progres 94,772% dan diperkirakan akan
selesai (100%) pada bulan Agustus 2021; -------------
Dengan demikian terbukti bahwa keikutsertaan TERLAPOR II
dalam proses pelelangan Proyek SPAM Gresik maupun
penetapan Konsorsium PP-KTI sebagai pemenang lelang oleh
TERLAPOR I adalah sah dan berdasarkan hukum. ----------------

DUGAAN ADANYA PERSEKONGKOLAN TENDER DALAM PENETAPAN


KONSORSIUM PP-KTI SEBAGAI PEMENANG LELANG PROYEK SPAM
GRESIK, MELANGGAR KETENTUAN PASAL 22 UU ANTIMONOPOLI,
TIDAK DAPAT DIBUKTIKAN KEBENARANNYA

- 371 -
SALINAN

13.3.7. Bahwa untuk menentukan apakah suatu tindakan


atau perjanjian yang dilakukan pelaku usaha telah
benar-benar melanggar ketentuan UU Antimonopoli
atau tidak, diperlukan adanya suatu pendekatan yang
dikenal sebagai pendekatan per se illegal dan rule of
reason. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Dr. Andi
Fahmi, S.E., M.E, dkk., dalam bukunya yang berjudul
Hukum Persaingan Usaha, Antara Teks & Konteks
(2009:82), yang pada intinya menjelaskan bahwa
pendekatan per se ilegal biasanya digunakan dalam
pasal-pasal yang menyatakan istilah “dilarang” tanpa
anak kalimat “yang dapat mengakibatkan…”,
sedangkan pendekatan rule of reason dapat
diidentifikasikan melalui penggunaan istilah “yang
dapat mengakibatkan” atau “patut diduga”. --------------
13.3.8. Bahwa ketentuan Pasal 22 UU Antimonopoli jo.
Putusan Mahkamah Konstitusi No.85/PUU-XIV/2016,
berbunyi sebagai berikut: ------------------------------------
“Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pelaku
usaha lain dan/atau pihak yang terkait dengan pelaku
usaha lain untuk mengatur dan atau menentukan
pemenang tender sehingga dapat mengakibatkan
terjadinya persaingan usaha tidak sehat.”
Berdasarkan ketentuan Pasal 22 UU Antimonopoli di atas,
terdapat frasa “…dapat mengakibatkan terjadinya…”, sehingga
untuk dapat membuktikan Pelaku Usaha telah melakukan
pelanggaran ketentuan Pasal 22 UU Antimonopoli, harus
menggukan pendekatan rule of reason. ------------------------------
13.3.9. Bahwa berdasarkan pendapat Dr. Andi Fahmi, S.E.,
M.E, dkk, dihubungkan dengan keterangan Ahli yang
diajukan oleh TERLAPOR III yaitu Prof Lucianus Budi
Kagramanto, S.H. M.H., terbukti bahwa untuk dapat
membuktikan apakah Pelaku Usaha telah melakukan

- 372 -
SALINAN

Persekongkolan Tender sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 22 UU Antimonopoli, harus terlebih dahulu
membuktikan dampak persekongkolan tender terhadap
persaingan usaha yang sehat, yaitu dengan
menggunakan analisa pendekatan ekonomi, seperti
analisa terhadap pasar yang bersangkutan (relevant
market), penguasaan pasar, hambatan masuk pasar
(entry to barrier) dll. -------------------------------------------
13.3.10. Bahwa oleh karena tuduhan Tim Investigator bahwa
TERLAPOR II telah melanggar ketentuan Pasal 22 UU
Antimonopoli merupakan justifikasi sepihak tanpa
didahului pembuktian tentang ada tidaknya
akibat/dampak dari suatu persekongkolan,
sebagaimana pendapat Para Ahli tersebut di atas,
maka Tim Investigator terbukti telah telah
mengabaikan dan tidak memperhatikan pendekatan
rule of reason untuk membuktikan adanya persaingan
usaha tidak sehat (persekongkolan tender) sehubungan
dengan penetapan TERLAPOR II sebagai pemenang
lelang. ------------------------------------------------------------
Dengan demikian tuduhan Tim Investigator dalam LDP yang
menyatakan bahwa TERLAPOR II telah melakukan
persekongkolan tender sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22
UU Antimonopoli tidak terbukti secara hukum dan karenanya
harus DITOLAK. ----------------------------------------------------------

KONSORSIUM PP-KTI TIDAK MELAKUKAN POST BIDDING DALAM


PROSES PELELANGAN PROYEK SPAM GRESIK

13.3.11. Bahwa berdasarkan Bukti TII-5 = C83 dan Bukti TII-6


= TIII-5 = C84, dihubungkan dengan keterangan Saksi
Yulin Darwati, Saksi Tauhid Kurniawan, Gratianus

- 373 -
SALINAN

Arya dan Keterangan Ahli Sabela Gayo, S.H., M.H.,


Ph.D., terbukti bahwa: ----------------------------------------
13.3.12. Baik tarif diskon sebesar Rp 2.962,- lps maupun tarif
dasar sebesar Rp 3.185,- lps, keduanya tertuang dalam
Dokumen Penawaran Sampul II (Keuangan) yang
diajukan oleh Konsorsium PP-KTI. -------------------------
13.3.13. Baik Nilai Investasi sebesar Rp 605 miliar (belum
termasuk IDC) maupun Nilai Investasi sebesar Rp 618
miliar (sudah termasuk IDC) yang diajukan oleh
Konsorsium PP-KTI, kedua Nilai Investasi tersebut
tertuang dalam Dokumen Penawaran Sampul II
(Keuangan) yang diajukan Konsorsium PP-KTI. ----------
13.3.14. Bahwa terlepas dari adanya pemberian tarif diskon
sebesar 7% dari tarif dasar sebesar Rp. 3.185,- lps,
tarif air curah yang ditawarkan oleh Konsorsium PP-
KTI dalam Dokumen Penawaran Sampul II merupakan
tarif yang paling rendah di antara peserta lelang
lainnya (vide Bukti TII-8 dan TII-9). Dengan demikian
sesuai dengan Lampiran 12 RfP (vide Bukti TI-3), maka
Konsorsium PP-KTI sudah seharusnya ditetapkan
sebagai Pemenang Lelang Proyek SPAM Gresik; ----------
13.3.15. Bahwa, pemberian tarif diskon merupakan salah satu
inovasi dari sisi financial model yang ditawarkan oleh
Konsorsium PP-KTI kepada PDAM Gresik dan tentunya
memberikan keuntungan bagi PDAM Gresik dan
masyarakat (konsumen) dari sisi tarif. ---------------------
Dengan demikian terbukti Konsorsium PP-KTI (i.c TERLAPOR
II) TIDAK pernah mengubah, menambah, mengganti dan/atau
mengurangi Dokumen Penawaran (Sampul I dan Sampul II)
setelah batas waktu pemasukan dokumen penawaran, sehingga
tuduhan Tim Investigator bahwa Konsorsium PP-KTI
melakukan post bidding tidak terbukti dan karenanya harus
DITOLAK. -----------------------------------------------------------------

- 374 -
SALINAN

DOKUMEN PENAWARAN SAMPUL II YANG DIAJUKAN OLEH


KONSORSIUM PP-KTI SUDAH SESUAI DENGAN RFP

13.3.16. Bahwa sebagaimana telah TERLAPOR II uraikan pada


butir 3 dan butir 4 bagian Kesimpulan di atas,
Dokumen RfP merupakan acuan bagi para Peserta
Lelang i.c. Konsorsium PP-KTI dalam menyusun
Dokumen Penawaran Sampul I (Administrasi & Teknis)
dan Dokumen Penawaran Sampul II (Keuangan),
sehingga Para Peserta Lelang harus melakukan kajian
dan analisa sendiri atas informasi yang disampaikan
dalam dokumen RfP (vide Bukti TII-3=Bukti C13). -------
Oleh karena itu, berdasarkan Bukti TII-7 (Dokumen
Penawaran Sampul II - Keuangan) terbukti bahwa
tindakan Konsorsium PP-KTI yang telah melakukan
kajian teknis terkait penggunaan lahan untuk
pembangunan Proyek SPAM Gresik dan
menjadikannya sebagai acuan dalam menyusun
Dokumen Penawaran Sampul II, TIDAK
BERTENTANGAN dengan RfP. Hal tersebut telah pula
disampaikan oleh Konsorsium PP-KTI kepada Panitia
Lelang dalam acara Klarifikasi tanggal 21 & 29
November 2018 (vide Bukti TII-10 dan Bukti TII-11); -----
13.3.17. Bahwa nilai investasi pembebasan lahan sebesar Rp.
79.750.000.000,-. dengan perkiraan total luas lahan
55.500 m2 yang ditetapkan dalam RfP tidak mengikat.
Oleh karena itu, dan sesuai ketentuan yang ditetapkan
dalam RfP, Para Peserta Lelang i.c. Konsorsium PP-KTI
dapat mengajukan nilai investasi pembebasan lahan
maupun luas lahan yang diperlukan berdasarkan hasil
analisa dan penilaiannya sendiri sepanjang tidak
melebihi nilai investasi pembebasan lahan. Dengan
demikian nilai investasi pembebasan lahan yang

- 375 -
SALINAN

ditawarkan oleh Konsorsium PP-KTI dalam Dokumen


Penawaran Sampul II (Keuangan) sebesar Rp. 21,83
milyar tidak bertentangan dengan RfP apalagi
Konsorsium PP-KTI menjamin bahwa output debit air
curah yang akan dihasilkan adalah sesuai dengan yang
dipersyaratkan yaitu 1000lps. -------------------------------
Oleh karena dalam proses klarifikasi Panitia Lelang
menanyakan tentang kesediaan Konsorsium PP-KTI
untuk menyesuaikan luas lahan dan volume
penyerapan air curah sesuai ketentuan RfP dengan
tidak mengubah Dokumen Penawaran Sampul II yang
telah diajukan oleh Konsorsium PP-KTI dan
Konsorsium PP-KTI telah menyatakan kesediaan, maka
pada akhirnya setelah penetapan Konsorsium PP-KTI
sebagai pemenang Konsorsium PP-KTI melakukan
penyesuaian luas lahan dan volume air curah
berdasarkan PKS antara PDAM Gresik dan BUP (vide
Bukti TII-10, Bukti TII-11 dan Bukti TII-13). ----------------
13.3.18. Bahwa meskipun luas lahan dan volume penyerapan
air curah telah disesuaikan dengan ketentuan RfP
setelah Konsorsium PP-KTI ditetapkan sebagai
Pemenang Lelang Proyek SPAM Gresik, terbukti bahwa
perhitungan IRR Equity yang diajukan oleh
Konsorsium PP-KTI adalah tetap sebesar 15,84%
sesuai dengan Dokumen Penawaran Sampul II
(keuangan) dan tidak bertentangan dengan RfP, (vide
Bukti TII-12 jo. TII-19, dihubungkan dengan keterangan
Saksi Tauhid Kurniawan dan Keterangan TERLAPOR II);
13.3.19. Bahwa berdasarkan Bukti TII-17a, Bukti TII-17b, Bukti
TII-17c dan Bukti TII-17d, dihubungkan dengan hasil
Pemeriksaan Setempat dan keterangan Ahli Dading
Mulya Kusuma, terbukti bahwa luas lahan yang telah
dibebaskan oleh Badan Usaha Pelaksana i.c. PT PP

- 376 -
SALINAN

Krakatau Tirta dan digunakan untuk Proyek SPAM


Gresik telah sesuai dengan ruang lingkup yang diatur
dalam RfP; ------------------------------------------------------
Dengan demikian, Dokumen Penawaran Sampul II (Keuangan)
yang diajukan oleh Konsorsium PP-KTI terbukti, tidak
bertentangan dengan RfP, sehingga sudah sepatutnya apabila
Majelis Komisi KPPU menolak Laporan Dugaan Pelanggaran
Tim Investigator tersebut. ----------------------------------------------

TERLAPOR I TIDAK PERNAH MEMFASILITASI PENAWARAN DARI


KONSORSIUM PP-KTI DALAM PELELANGAN PROYEK SPAM GRESIK

13.3.20. Berdasarkan Bukti TII-10 dan Bukti TII-11,


dihubungkan dengan keterangan Saksi Mochammad,
S.E., Keterangan Ahli Ahmad Zikrullah, Ahli Sabela
Gayo, S.H., M.H., Ph.D. terbukti bahwa klarifikasi yang
dilakukan antara Panitia Lelang dengan Peserta
(Termasuk Konsorsium PP-KTI) bertujuan untuk
mengklarifikasi (to clarify) terhadap hal-hal yang dalam
Dokumen Penawaran dianggap masih belum jelas oleh
Panitia Pelelangan (vide 3.2.2 RfP halaman 27); ----------
Dalam acara Klarifikasi Dokumen Sampul II
(Keuangan) yang selenggarakan oleh TERLAPOR I
tersebut, Peserta Lelang khususnya untuk Konsorsium
PP-KTI hanya menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan oleh TERLAPOR I, antara lain mengenai: ------
a. Tarif diskon; ------------------------------------------------
b. Penyerapan air curah; ------------------------------------
c. Luasan lahan; ----------------------------------------------
d. Jangka waktu pinjaman Bank dan tingkat suku
bunga; dan -------------------------------------------------
e. Nilai investasi pembebasan lahan. ---------------------

- 377 -
SALINAN

Dengan demikian, terbukti bahwa tidak terdapat negosiasi


antara Panitia Lelang i.c. TERLAPOR I dengan Peserta Lelang
i.c. Konsorsium PP-KTI dalam Acara Klarifikasi Dokumen
Penawaran Sampul II (Keuangan), yang notabene diikuti oleh
seluruh Peserta Lelang yang juga memberikan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan/klarifikasi yang diajukan oleh Panitia
Pelelangan. Oleh karena itu sudah sepatutnya dan cukup
beralasan menurut hukum apabila dalil Tim Investigator yang
menyatakan bahwa TERLAPOR I telah memfasilitasi penawaran
Konsorsium PP-KTI, beralasan hukum untuk DITOLAK oleh
Majelis Komisi perkara a quo. ------------------------------------------

TERLAPOR II TIDAK MELANGGAR KETENTUAN PASAL 22 UNDANG-


UNDANG NO. 5 TAHUN 1999

13.3.21. Bahwa oleh karena telah terbukti secara hukum: -------


a. Tim Investigator telah mengabaikan dan tidak
melakukan pendekatan rule of reason dalam
melakukan analisis dampak persekongkolan tender
terhadap persaingan usaha yang sehat; ---------------
b. TERLAPOR II tidak terbukti telah melakukan post
bidding dalam proses pelelangan Proyek SPAM
Gresik; ------------------------------------------------------
c. Dokumen Penawaran Sampul II yang diajukan oleh
Konsorsium PP-KTI sudah sesuai dengan RfP; dan -
d. TERLAPOR I tidak pernah memfasilitasi penawaran
dari Konsorsium PP-KTI dalam pelelangan Proyek
SPAM Gresik; ----------------------------------------------
Maka, terbukti bahwa TERLAPOR II tidak melakukan
pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 22 UU Antimonopoli,
sehingga cukup beralasan menurut hukum bagi Majelis Komisi
perkara a quo untuk MENOLAK seluruh dalil-dalil dugaan Tim

- 378 -
SALINAN

Investigator sebagaimana diuraikan dalam Laporan Dugaan


Pelanggaran. --------------------------------------------------------------
13.4. PROYEK SPAM GRESIK MERUPAKAN PROYEK PENGADAAN
BADAN USAHA PENGEMBANGAN SPAM DENGAN SKEMA
BUSINESS TO BUSINESS.----------------------------------------------
Majelis Komisi Yang Terhormat, sebagaimana dinyatakan
dalam dokumen RfP jo. Peraturan Direksi PDAM No.2/2017,
pengadaan pengusahaan pengembangan SPAM dengan
mekanisme transaksi antara institusi bisnis dengan institusi
bisnis lainnya (business to business), sebagaimana halnya
Proyek SPAM Gresik secara faktual tidak memerlukan
dukungan finansial dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah maupun PDAM. Hal ini dibuktikan bahwa seluruh
pembiayaan pembangunan Proyek SPAM Gresik disediakan dan
menjadi tanggung jawab pemenang lelang yaitu Konsorsium
PP-KTI. ---------------------------------------------------------------------
Oleh karena pembangunan Proyek SPAM Gresik murni
merupakan transaksi kerja sama business to business yang
tidak melibatkan finansial/pembiayaan dari PDAM, maka
proses pelelangan Proyek SPAM Gresik tidak tunduk pada
Peraturan Pemerintah tentang Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah dan/atau Peraturan Pemerintah tentang Kerjasama
Pemerintah dengan Badan Usaha, melainkan tunduk pada
ketentuan internal PDAM (Peraturan Direksi PDAM No.2/2017).
Hal ini sejalan dengan keterangan saksi fakta yang diajukan
oleh Tim Investigator yaitu: Mochammad S.E., Saksi Syamsul
Hidayat, Ir. Monhilal, Dipl., S.E., Effendi Mansur, dan
keterangan Ahli Sabela Gayo, S.H., M.H., Ph.D., yang pada
intinya menyampaikan: -------------------------------------------------
Proyek SPAM Gresik merupakan proyek pengadaan badan
usaha pengembangan SPAM dengan skema business to
business, sehingga proses lelang Proyek SPAM Gresik TIDAK
tunduk pada Peraturan Pemerintah mengenai Pengadaan

- 379 -
SALINAN

Barang dan Jasa dan/atau mengenai Kerjasama Pemerintah


Dengan Badan Usaha, akan tetapi tunduk pada Peraturan
Internal PDAM Gresik i.c Peraturan Direksi PDAM No.2/2017
jo. RfP. ---------------------------------------------------------------------
Dengan demikian, tuduhan Tim Investigator bahwa
Konsorsium PP-KTI telah melanggar ketentuan Pasal 22 UU
Antimonopoli dalam proses pelelangan Proyek SPAM Gresik
adalah tidak benar dan tidak berdasarkan hukum apalagi
Proyek SPAM Gresik merupakan proyek investasi yang
dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan air minum bagi
masyarakat umum, industri dan UMKM khususnya di wilayah
Kabupaten Gresik yang sangat diharapkan kehadirannya,
sehingga dengan adanya laporan dugaan pesekongkolan
(melanggar Pasal 22 UU Antimonopoli), TERLAPOR II justru
khawatir, kedepannya permasalahan ini akan membebani
PDAM Gresik dan masyarakat. Selain itu TERLAPOR II juga
khawatir laporan dugaan pelanggaran tersebut juga akan
menjadi kekhawatiran di kalangan pelaku usaha dalam
melakukan kerjasama business to business yang notabene
membutuhkan investasi atas beban dan tanggung jawab pelaku
usaha (investor) sendiri. ------------------------------------------------
13.5. PERMOHONAN. ----------------------------------------------------------
Berdasarkan seluruh uraian tersebut di atas, TERLAPOR II
mengajukan permohonan ke hadapan Majelis Komisi yang
memeriksa perkara a quo untuk berkenan kiranya
menjatuhkan Putusan sebagai berikut: -----------------------------
13.5.1. Menyatakan Laporan Dugaan Pelanggaran Pasal 22
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang
Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha
Tidak Sehat terkait Pengadaan Proyek Kerjasama
Pengusahaan Badan Usaha Dalam Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dengan
Kapasitas 1.000 liter/detik pada PDAM Giri Tirta

- 380 -
SALINAN

Kabupaten Gresik, Jawa Timur Tahun 2018, TIDAK


TERBUKTI karena tidak memenuhi unsur-unsur
Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999
tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat; ------------------------------------------
13.5.2. Menolak Laporan Dugaan Pelanggaran Pasal 22
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang
Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha
Tidak Sehat terkait Pengadaan Proyek Kerjasama
Pengusahaan Badan Usaha Dalam Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dengan
Kapasitas 1.000 liter/detik pada PDAM Giri Tirta
Kabupaten Gresik, Jawa Timur Tahun 2018 yang
diajukan oleh Tim Investigator; dan -----------------------
13.5.3. Menyatakan TERLAPOR II tidak melakukan
Pelanggaran Pasal 22 Undang-undang Nomor 5
Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat terkait Pengadaan
Proyek Kerjasama Pengusahaan Badan Usaha Dalam
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
Dengan Kapasitas 1.000 liter/detik pada PDAM Giri
Tirta Kabupaten Gresik, Jawa Timur Tahun 2018. -----
Atau apabila Majelis Komisi berpendapat lain, mohon perkara a quo
diputus dengan seadil-adilnya berdasarkan ketentuan hukum yang
berlaku (ex aequo et bono). ------------------------------------------------------
14. Menimbang bahwa PT Krakatau Tirta Indonesia selaku Terlapor III
menyerahkan Kesimpulan Hasil Persidangan yang pada pokoknya
memuat hal-hal sebagai berikut (vide Bukti T3.22): ------------------------

TENTANG POKOK – POKOK DALAM SIDANG PEMERIKSAAN

14.1. Adapun pokok-pokok dugaan yang dikemukakan oleh


Investigator dalam sidang pemeriksaan yakni sebagai berikut: --

- 381 -
SALINAN

14.1.1. TERLAPOR II dan TERLAPOR III diduga telah


melakukan tindakan post bidding dalam Proyek SPAM
Gresik dengan adanya perbedaan harga pada saat
pembukaan penawaran dengan pengumuman
pemenang. -----------------------------------------------------
14.1.2. PARA TERLAPOR diduga telah melakukan indikasi
tindakan persekongkolan secara vertikal yang
dilakukan oleh TERLAPOR II dan TERLAPOR III
selaku peserta dengan TERLAPOR I selaku pemilik
proyek. ---------------------------------------------------------
14.1.3. PARA TERLAPOR diduga telah melakukan tindakan
kecurangan dengan tetap meloloskan Konsorsium
Pembangunan Perumahan Krakatau Tirta Industri
("KSO PP-KTI") sebagai peserta walaupun beberapa
detail seperti luasan dan harga tanah yang
dibebaskan, nilai investasi dan masa tenggang
pinjaman bank dalam dokumen penawaran yang
diusulkan berbeda dengan Dokumen Permintaan
Penawaran (Request for Proposal) Proyek Kerjasama
Pengusahaan Badan Usaha Dalam Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum Kapasitas 1.000 L/D
Pada Perusahaan Daerah Air Minum Giri Tirta
Kabupaten Gresik 2018 ("RFP"). ---------------------------
14.1.4. PARA TERLAPOR diduga telah melakukan tindakan
negosiasi dalam proses klarifikasi dokumen untuk
melakukan perubahan atau penyesuaian dokumen
penawaran dengan RFP. ------------------------------------
14.1.5. Pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh
pemenang tender tidak sesuai dengan spesifikasi
teknis dalam RFP karena adanya pemindahan lokasi
pembebasan lahan. ------------------------------------------
14.1.6. Bahwa atas dugaan yang dikemukakan oleh
Investigator dalam sidang pemeriksaan dengan ini

- 382 -
SALINAN

kami sampaikan fakta-fakta persidangan dari hasil


pemeriksaan terhadap bukti tertulis, pemeriksaan
saksi dan terlapor. -------------------------------------------
Terkait Dugaan Post Bidding ------------------------------------------------------------------
14.2. Bahwa dugaan post bidding yang dituduhkan oleh Investigator
didasarkan atas adanya perubahan penawaran tarif air curah
per-M3 pada Berita Acara Pembukaan Dokumen Sampul II
(Keuangan) Proyek Kerjasama Pengusahaan Badan Usaha
Dalam Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Kapasitas
1.000 L/D Pada Perusahaan Daerah Air Minum Giri Tirta
Kabupaten Gresik Nomor : 690/795/BA.PDP/XI/2018
tertanggal 8 November 2018 ("Berita Acara Pembukaan
Dokumen Penawaran Sampul II") dengan tarif air curah per-M3
pada dokumen Pengumuman Pemenang Lelang Proyek
Kerjasama Pengusahaan Badan Usaha Dalam Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum Kapasitas 1.000 L/D Pada
Perusahaan Daerah Air Minum Giri Tirta Kabupaten Gresik No.
690/925/BA.PDP/XII/2018 tertanggal 31 Desember 2018
("Pengumuman Penetapan Pemenang"). ------------------------------
Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul II

Pengumuman Penetapan Pemenang

- 383 -
SALINAN

Berdasarkan hal di atas, PARA TERLAPOR diduga telah


melakukan post bidding dikarenakan terdapat perubahan tarif
air minum curah dan nilai investasi yang tertuang dalam Berita
Acara Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul II dengan tarif
air minum curah pada Pengumuman Penetapan Pemenang. -----
14.3. Merujuk pada Rencana Investasi dan Proyeksi Keuangan
Konsorsium PT Krakatau Tirta Industri - PT Pembangunan
Perumahan (Persero) Tbk Penawaran Sampul II (Vide bukti TIII-
5) telah tercantum secara jelas bahwa penawaran yang
diajukan oleh KSO PP-KTI untuk tarif dasar air minum curah
adalah sebesar Rp3.185/m3 dengan pemberian tarif diskon
untuk tahun pertama sebesar 7% sehingga menjadi
Rp2.962/m3. Hal ini jelas membuktikan bahwa tarif
Rp3.185/m3 merupakan tarif yang sejak awal ditawarkan,
sehingga TIDAK ADA PERUBAHAN,
PENAMBAHAN/PENGURANGAN ATAU PENGGANTIAN dari tarif
yang ditawarkan oleh KSO PP-KTI sejak awal dimasukkannya
Dokumen Penawaran Sampul II sampai dengan pengumuman
pemenang. -----------------------------------------------------------------

14.4. Bahwa KSO PP-KTI juga tidak pernah memasukkan dokumen


lain, selain daripada yang telah dikumpulkan oleh KSO PP-KTI
III pada tanggal 18 Oktober 2018 sesuai dengan batas waktu
yang telah ditentukan oleh TERLAPOR I (in casu Panitia
Pengadaan). ---------------------------------------------------------------

- 384 -
SALINAN

14.5. Berdasarkan keterangan saksi Yulin Darwati selaku Sekretaris


Panitia Pengadaan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gersik, adapun
keterangan yang disampaikan sebagai berikut: ---------------------
14.5.1. Saksi menyatakan tidak ada peserta yang
memasukkan dokumen penawaran setelah batas
akhir pengumpulan dokumen yakni tanggal 18
Oktober 2018.-------------------------------------------------
14.5.2. Saksi menyatakan dalam proses pembukaan
dokumen sampul II dilakukan dengan metode para
peserta membuka dokumen peserta lain, kemudian
para peserta menyampaikan kepada panitia nilai tarif
yang tertulis dalam dokumen penawaran. Termasuk
tawaran tarif dari Konsorsium PP-KTI disampaikan
oleh peserta lain pada saat pembukaan dokumen
sampul II. ------------------------------------------------------
14.6. Berdasarkan keterangan saksi Tauhid Kurniawan selaku
Direktur Investasi di PT PP Infrastruktur, adapun keterangan
yang disampaikan sebagai berikut: -----------------------------------
14.6.1. Saksi menyatakan dalam dokumen penawaran
sampul II yang diserahkan kepada Panitia Pengadaan
telah tercantum tarif diskon yakni Rp2.962,- dan tarif
dasar yakni Rp3.185,-. --------------------------------------
14.6.2. Saksi menyatakan bahwa nilai investasi senilai Rp605
Milyar merupakan nilai tanpa IDC dan setelah
ditambah IDC menjadi sekitar Rp615 Milyar dan
sudah tercantum juga dalam dokumen penawaran
sampul II. ------------------------------------------------------
14.7. Lebih lanjut, ketentuan Bab IV sub bab 4.2 poin 9 Lampiran
Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha No. 2 Tahun
2010 tentang Pedoman Pasal 22 Undang-Undang No. 5 Tahun
1999 tentang Larangan Persekongkolan dalam Tender
("PERKOM 2/2010") yang menyatakan indikasi persekongkolan
pada saat penyerahan dan pembukaan dokumen yakni

- 385 -
SALINAN

“adanya dokumen penawaran yang diterima setelah batas


waktu”.---------------------------------------------------------------------
14.8. Berdasarkan keterangan dari ahli Sabela Gayo Ph.D terkait
dengan penjelasan post bidding yakni: -------------------------------
Secara ketentuan hukum suatu tindakan dapat dikategorikan
sebagai post bidding apabila dalam suatu tender terdapat
tindakan mengubah, menambah, mengganti dan/atau
mengurangi dokumen pengadaan dan/atau dokumen
penawaran setelah batas akhir pemasukan penawaran. ----------
14.9. Berdasarkan keterangan dari ahli Prof. Dr Lucianus Budi
Kagramanto terkait dengan penjelasan post bidding yakni:-------
Post biding merupakan tindakan peserta tender yang
memasukkan atau menyerahkan dokumen penawaran melebihi
dari batas akhir penyerahan dokumen yang telah ditetapak
sebelumnya oleh panitia. ----------------------------------------------
14.10. Bahwa berdasarkan bukti-bukti tertulis, keterangan saksi dan
ahli di atas menunjukkan bahwa TERLAPOR II dan TERLAPOR
III sebagai peserta yang tergabung dalam KSO PP-KTI sama
sekali tidak pernah menyerahkan dokumen lain setelah batas
waktu pengumpulan dokumen selesai. Oleh karenanya kami
berkesimpulan berdasarkan fakta persidangan dalam sidang
pemeriksaan, Investigator tidak dapat membuktikan adanya
tindakan post biding. ----------------------------------------------------
Terkait Dugaan Persekongkolan Vertikal
14.11. Bahwa terkait dengan dugaan adanya persekongkolan secara
vertikal antara KSO PP-KTI dengan TERLAPOR I (in casu Panitia
Pengadaan) Investigator tidak dapat menghadirkan bukti yang
relevan dan saksi yang dapat menerangkan adanya hubungan
kerjasama yang dilakukan antara KSO PP-KTI dengan
TERLAPOR I. --------------------------------------------------------------

- 386 -
SALINAN

14.12. Lebih lanjut, guna membuktikan adanya suatu


persekongkolan, sudah barang tentu perlu dilakukan upaya
investigasi yang komprehensif untuk memastikan bahwa
terdapat pelanggaran untuk bekerja sama mengatur, merubah
atau menyesuaikan dokumen tender atau dokumen penawaran
dan tidak semata-mata hanya membandingkan antara RFP
dengan fakta yang tdokumen berita acara resmi yang dianggap
sebagai bentuk negosiasi.-----------------------------------------------
14.13. Adapun dalam dokumen bukti yang TERLAPOR III sampaikan
yakni adanya suatu investigasi yang komprehensif terkait
dengan pembuktian terhadap tindakan persekongkolan dalam
tender, Komisi Pengawas Persaingan Usaha dalam Putusan
Perkara Nomor: 05/KPPU-L/2018 tertanggal 9 April 2019 (Vide
bukti T III -9) yang memutus tindakan persekongkolan
berdasarkan pembuktian melalui adanya kesamaan IP address
dan metadata dari perangkat yang digunakan oleh para pihak

- 387 -
SALINAN

yang bersekongkol dalam pembuatan dokumen penawaran.


Adapun pertimbangan Majelis Komisi dalam memutus
persekongkolan tersebut yakni dalam kutipan pertimbangan
atas Putusan Perkara Nomor: 05/KPPU-L/2018 sebagai
berikut: --------------------------------------------------------------------
Pertimbangan Majelis Komisi Komisi Pengawas Persaingan
Usaha dalam Putusan Perkara 05/KPPU-L/2018 sebagaimana
diakses melalui http://putusan.kppu.go.id/ (Vide bukti T III -9)

- 388 -
SALINAN

14.14. Pertimbangan Majelis Komisi KPPU dalam putusan di atas,


memperlihatkan bahwa perlu suatu tindakan investigasi yang
komprehensif untuk membuktikan adanya suatu
persekongkolan. Tindakan persekongkolan yang terbukti
dengan adanya kesamaan IP Adress dan metadata menjadi
bukti bahwa Investigator dalam perkara tersebut telah
melakukan upaya investigasi secara mendalam dan profesional
guna membuktikan adanya persekongkolan tersebut. ------------
14.15. Sebaliknya, Investigator dalam perkara a quo sama sekali tidak
melakukan upaya investigasi yang sama dengan perkara yang
kami jadikan rujukan tersebut dimana dalam perkara a quo,
Investigator tidak menyertakan bukti-bukti yang dapat
membuktikan adanya persekongkolan yang dilakukan oleh
TERLAPOR I (in casu Panitia Pengadaan) dengan KSO PP-KTI.
Sebaliknya Investigator hanya berfokus pada adanya bukti
berupa Berita Acara Klarifikasi antara TERLAPOR I dengan
KSO PP-KTI dalam proses tender, hal mana sangat sumir dan
tidak berdasar hukum. -------------------------------------------------
14.16. Lebih lanjut, berdasarkan keterangan saksi Tauhid Kurniawan
selaku Direktur Investasi di PT PP Infrastruktur, dalam
keterangannya selaku saksi menyatakan sebagai berikut: -------
14.16.1. Saksi menyatakan tidak pernah bertemu dengan
Panitia Pengadaan selain daripada agenda resmi,
tidak pernah memberikan janji-janji untuk
dimenangkan dan tidak pernah melakukan
perubahan dokumen setelah batas waktu penyerahan
dokumen. ------------------------------------------------------
14.16.2. Saksi menyatakan bahwa tidak pernah menawarkan
atau meminta kepada TERLAPOR I (in casu Panitia
Pengadaan) untuk melakukan penyesuaian terhadap
tarif yang tertulis untuk disesuaikan dengan tarif
dasar.-----------------------------------------------------------

- 389 -
SALINAN

14.17. Yulin Darwati selaku Sekretaris Panitia Pengadaan PDAM Giri


Tirta Kabupaten Gersik dalam keterangannya selaku saksi
menyatakan sebagai berikut: ------------------------------------------
14.17.1. Saksi menyatakan bahwa tidak pernah ada upaya
dari KSO PP-KTI untuk melakukan untuk
memberikan janji untuk memenangkan KSO PP-KTI. -
14.17.2. Saksi menyatakan tidak pernah melakukan
komunikasi diluar agenda resmi dari pengadaan
Proyek SPAM Gresik. ----------------------------------------
14.18. Lebih lanjut, penjelasan mengenai persekongkolan vertikal
dijelaskan dalam BAB IV PERKOM 2/2010 yakni
persekongkolan vertikal merupakan persekongkolan yang
terjadi antara salah satu atau beberapa pelaku usaha atau
penyedia barang dan jasa dengan panitia tender atau panitia
lelang atau pengguna barang dan jasa atau pemilik atau
pemberi perkerjaan. -----------------------------------------------------
14.19. Bahwa sebagaimana disampaikan oleh ahli Prof. Dr Lucianus
Budi Kagramanto terkait dengan persekongkolan vertikal yakni:
Ahli menerangkan bahwa vertikal merupakan persekongkolan
yang dilakukan antara salah satu atau beberapa peserta pelaku
usaha dengan panitia pengadaan atau pemilik proyek.
Persekongkolan dilakukan dalam bentuk kerjasama antara
pihak yang bersekongkol untuk memenangkan tender. -----------
14.20. Berdasarkan keterangan dari ahli Sabela Gayo Ph.D terkait
dengan penjelasan Persekongkolan yakni: ---------------------------
Ahli menerangkan bahwa Persekongkolan Vertikal dilakukan
oleh pelaku usaha peserta tender dilakukan dengan panitia
pengadaan atau pengguna biasanya panitia membuat
persyaratan-persyaratan yang menguntungkan salah satu
pihak, Persekongkolan Horizontal dilakukan antara para
peserta guna membuat seolah-olah terdapat adanya persaingan
biasanya dibuktikan dengan dokumen yang dikumpulkan
hampir-hampir mirip, dimana para peserta sebelumnya telah

- 390 -
SALINAN

menentuka siapa yang akan direncakan sebagai pemenang dan


Persekongkolan Gabungan dilakukan antara para peserta dan
juga melibatkan panitia pengadaan atau pengguna secara
bersama-sama untuk menentukan pemenang biasanya anatara
para peserta dan panitia sudah duduk bersama untuk
menentukan pemenang diantara para peserta. ---------------------
14.21. Bahwa dalam sidang pemeriksaan, Investigator tidak dapat
menghadirkan bukti maupun keterangan saksi yang
menyatakan adanya kerjasama, kesepakatan, janji ataupun
negosiasi yang dilakukan secara lisan maupun tertulis antara
TERLAPOR II dan TERLAPOR III selaku KSO PP-KTI dengan
TERLAPOR I atau panitia pengadaan. --------------------------------
14.22. Adapun berdasarkan PERKOM 2/2010 yang termasuk dalam
tindakan bersekongkol adalah sebagai berikut: --------------------
Tindakan Bersekongkol
No. Berdasarkan Fakta Persidangan
PERKOM 2/2010
1. Kerja sama antara dua Tidak terdapat adanya keterangan
belah pihak atau lebih saksi fakta ataupun bukti yang
(TIDAK TERPENUHI) menunjukkan adanya kerja sama
ataupun kesepakatan baik secara
lisan maupun tertulis untuk
memenangkan tender antara KSO
PP-KTI dengan TERLAPOR I.

2. Secara terang-terangan
Tidak terdapat adanya keterangan
maupun diam-diam
saksi fakta ataupun bukti yang
melakukan tindakan
menunjukkan tindakan baik secara
penyesuaian dokumenterang-terangan maupun secara
dengan peserta lainnya diam-diam yang menunjukkan
(TIDAK TERPENUHI) PARA TERLAPOR telah melakukan
penyesuaian terhadap dokumen.
Adapun dokumen penawaran yang
diserahkan oleh KSO PP-KTI tetap
sama sampai dengan pengumuman
pemenang dilaksanakan.
3. Membandingkan dokumen Tidak terdapat adanya keterangan
tender sebelum saksi fakta ataupun bukti yang
penyerahan (TIDAK menunjukkan tindakan baik secara
TERPENUHI) terang-terangan maupun secara
diam-diam bahwa KSO PP-KTI telah
membandingkan dokumen tender

- 391 -
SALINAN

Tindakan Bersekongkol
No. Berdasarkan Fakta Persidangan
PERKOM 2/2010
sebelum adanya proses penyerahan
dokumen penawaran.

4. Menciptakan persaingan Tidak terdapat adanya keterangan


semu (TIDAK TERPENUHI) saksi fakta ataupun bukti yang
menunjukkan adanya tindakan
untuk mencipatakan persaingan
semu.

5. Menyetujui dan/atau Tidak terdapat adanya keterangan


memfasilitasi terjadinya saksi fakta ataupun alat bukti yang
persekongkolan (TIDAK menunjukkan adanya tindakan
TERPENUHI) untuk menyetujui atau
memfasilitasi terjadinya suatu
tindakan persekongkolan.

6. Tidak menolak melakukan Tidak terdapat adanya keterangan


suatu tindakan meskipun saksi fakta ataupun bukti yang
mengetahui atau menunjukkan bahwa KSO PP-KTI
sepatutnya mengetahui melakukan, mengetahui dan/atau
bahwa tindakan tersebut membiarkan adanya tindakan
dilakukan untuk dalam rangka untuk memenangkan
mengatur dalam rangka tender Proyek SPAM Gresik. Segala
memenangkan peserta tindakan yang dilakukan oleh KSO
tender tertentu. (TIDAK PP-KTI adalah sesuai dengan
TERPENUHI) prosedur tender sebagaimana telah
ditentukan oleh TERLAPOR I (in
casu Panitia Pengadaan).

7. Pemberian kesempatan Tidak terdapat adanya keterangan


eksklusif oleh saksi fakta ataupun bukti yang
penyelenggara tender atau menunjukkan tindakan baik secara
pihak terkait secara terang-terangan maupun secara
langsung maupun tidak diam-diam terkait adanya
langsung kepada pelaku kesempatan eksklusif yang
usaha yang mengikuti diberikan oleh penyelenggara tender
tender, dengan cara dalam hal ini TERLAPOR I (in casu
melawan hukum (TIDAK Panitia Pengadaan) ataupun pihak
TERPENUHI) terkait lainnya kepada KSO PP-KTI.

14.23. Berdasarkan hal-hal di atas, adalah merupakan suatu fakta


persidangan bahwa tidak ada satupun keterangan saksi
maupun bukti yang menunjukkan adanya janji, kesepakatan,
atau kerjasama antara TERLAPOR II dan TERLAPOR III atau

- 392 -
SALINAN

KSO PP-KTI dengan TERLAPOR I atau panitia pengadaan untuk


memenangkan Proyek SPAM Gresik. Oleh karenanya
Investigator tidak dapat membuktikan dugaan persekongkolan
secara vertikal sebagaimana dituduhkan. ---------------------------
Terkait dengan Perbedaan antara Dokumen Penawaran dengan RFP
14.24. Bahwa dalam dokumen penawaran sampul II yang
disampaikan oleh KSO PP-KTI terdapat perbedaan luasan
tanah yang ditawarkan dengan yang tercantum di dokumen
RFP yakni di Desa Mojopuro Gede, dimana dalam dokumen
penawaran sampul II KSO PP-KTI menawarkan luasan tanah
IPA 20.000 m2 sedangkan di dokumen RFP yang tertera untuk
IPA yakni 35.000 m2. ----------------------------------------------------
Rua
ng
Ling
kup
Kerj
a
Sam
a
dala
m RFP (Vide T III – 7)

Penawaran dari KSO PP-KTI terkait dengan pembebasan lahan. (Vide T


III – 5)

- 393 -
SALINAN

14.25. Bahwa nilai investasi tanah yang ditawarkan dalam dokumen


penawaran sampul II KSO PP-KTI yakni Rp23.500.000.000,-
(dua puluh tiga milyar lima ratus juta Rupiah) sedangkan
estimasi nilai yang ditetapkan panitia dalam penjelasan RFP
berkisar di nilai Rp79.750.000,- (tujuh puluh sembilan milyar
tujuh ratus lima puluh juta Rupiah). ---------------------------------

Penawaran dari KSO PP-KTI terkait nilai investasi lahan. (Vide T III – 5)

14.26. Bahwa masa tenggang pinjaman yang ditawarakan oleh KSO


PP-KTI yakni 2 tahun masa tenggang dan 10 tahun masa
pinjaman sedangkan yang tercantum di dokumen RFP yakni
masa tenggang pinjaman 3 tahun masa tenggang dan 10 tahun
masa pinjaman (Vide TIII – 6). ------------------------------------------

- 394 -
SALINAN

14.27. Bahwa rencana penyerapan air curah yang ditawarkan oleh


KSO PP-KTI di tahun pertama yakni 600 l/d dan di tahun
kedua yakni 1000 l/d, sedangkan penyerapan air yang
tercantum di RFP yakni di tahun pertama 500 l/d dan tahun
kedua 750 l/d. ------------------------------------------------------------
14.28. Bahwa berdasarkan atas bukti dokumen RFP, menyatakan
secara jelas bahwa ketentuan RFP hanya sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tender dan tidak ada kewajiban untuk
mengikuti sepenuhnya (Vide T III – 5). ----------------------------------------

14.29. Bahwa terkait dengan perbedaan antara penawaran dalam


dokumen sampul II dari KSO PP-KTI dengan dokumen RFP,
sebagaimana tertuang dalam dokumen RFP bahwa evaluasi
dokumen sampul II parameter penilaian hanya dilakukan
terhadap penawaran tarif. Oleh karenanya perbedaan

- 395 -
SALINAN

penawaran yang diberikan oleh peserta tidak dijadikan sebagai


dasar dalam pertimbangan (Vide T III – 5). ----------------------------------

14.30. Bahwa dalam hal adanya perbedaan spesifikasi teknis dalam


dokumen penawaran sampul II, tidak bisa dijadikan sebagai
dasar untuk menggugurkan peserta, hal ini dikarenakan dalam
dokumen RFP tidak terdapat ketentuan yang mengatur terkait
mekanisme gugur dalam penilaian dokumen penawaran
sampul II. ------------------------------------------------------------------
14.31. Yulin Darwati selaku Sekretaris Panitia Pengadaan PDAM Giri
Tirta Kabupaten Gersik, dalam keterangannya selaku saksi
menyatakan sebagai berikut: ------------------------------------------
14.31.1. Saksi menyatakan bahwa penilaian dokumen sampul
II yakni kriteria keuangan dilakukan hanya pada tarif
dasar air curah sedangkan luas pembebasan lahan,
nilai investasi, masa tenggang tidak dijadikan
penilaian dalam dokumen sampul II, ini berdasarkan
pada lampiran 12 RFP. -------------------------------------
14.31.2. Saksi menyatakan bahwa dalam klarifikasi dokumen
dari peserta lain juga dalam beberapa kriteria tidak
sesuai dengan dokumen RFP, akan tetapi tetap
dilakukan penilaian dokumen berdasarkan harga tarif
air curah. ------------------------------------------------------
14.31.3. Saksi menyatakan dokumen rekomendasi hasil
evaluasi didasarkan pada hasil klarifikasi sampul II,
dalam klarifikasi panitia hanya menanyakan kepada

- 396 -
SALINAN

peserta dan peserta hanya menjawab pertanyaan


yang diajukan oleh Panitia Pengadaan.-------------------
14.32. Effendi Mansur selaku Mantan Konsultan Badan Peningkatan
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum ("BPPSPAM"),
dalam keterangannya selaku saksi menyatakan sebagai
berikut: --------------------------------------------------------------------
14.32.1. Saksi menyatakan apabila di dokumen RFP
ditetapkan terbatas maka penawaran harus sama,
namun apabila RFP tidak ditetapkan rigid dan
terbatas maka dapat dilakukan penyesuaian.-----------
14.32.2. Saksi menyatakan bahwa umumnya dalam evaluasi
dokumen sampul II umumnya yang dijadikan
penilaian yakni tarif terendah. -----------------------------
14.33. Siswandi Aprilianto selaku Pelaksana tugas Direktur Utama
PDAM Giri Tirta periode Mei-Oktober 2018, dalam
keterangannya selaku saksi menyatakan sebagai berikut: -------
14.33.1. Saksi mengakui bahwa di dalam dokumen RFP tidak
ada kalimat yang mewajibkan dokumen penawaran
harus sesuai dengan RFP, tapi hanya sebagai
pedoman. -----------------------------------------------------
14.33.2. Saksi menyatakan bahwa dalam RFP tidak ada yang
menyatakan bahwa dokumen penawaran peserta
wajib mengikuti RFP. ----------------------------------------
14.34. Adapun penawaran dari peserta lain yang memiliki perbedaan
dalam spesifikasi teknis berdasarkan bukti Berita Acara
Evaluasi Dokumen Sampul II (Keuangan) Proyek Kerjasama
Pengusahaan Badan Usaha Dalam Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum Kapasitas 1000 l/d Pada PDAM Giri
Tirta tertanggal 30 November 2019 yakni sebagai berikut: -------
KSO PT KSO PT
KSO Potum – Bangun Cipta Trimitra Tirta
Abipraya – Adhi Kontraktor Sarana dan
RFP
Karya dan PT Wijaya Manila Water
Karya Company INC

- 397 -
SALINAN

Jangka waktu Jangka waktu Jangka waktu Jangka waktu


pinjaman 10 pinjaman 9 pinjaman 10 pinjaman 10
tahun masa tahun masa tahun masa tahun masa
tenggang 2 tahun tenggang 2 tenggang 3 tenggang 3
tahun tahun tahun
Rencana Rencana Rencana Rencana
pembiayaan dari pembiayaan pembiayaan pembiayaan
pinjaman 70,41 dari pinjaman dari pinjaman dari pinjaman
% dan equity 71,41 % dan 70 % dan 70 % dan
29,59 % equity 28,59 % equity 30 % equity 30 %
Penyerapan Air Penyerapan Air Penyerapan Air Penyerapan
Curah Tahun I Curah Tahun I Curah Tahun I Air Curah
480 l/d, Tahun II 500 l/d, Tahun 500 l/d, Tahun Tahun I 500
730 l/d, Tahun III II 750 l/d, II 750 l/d, l/d, Tahun II
980 l/d Tahun III 1000 Tahun III 1000 750 l/d,
l/d l/d Tahun III 1000
l/d

14.35. Bahwa berdasarkan bukti yang telah diserahkan, terlihat jelas


bahwa semua peserta yang lolos tahap evaluasi dokumen
sampul II selain daripada KSO PP-KTI juga terdapat perbedaan
spesifikasi teknis yang ditawarkan dalam dokumen penawaran
sampul II, namun dalam hal ini TERLAPOR I (in casu Panitia
Pengadaan) tetap meoloskan penawaran para peserta dan tetap
dilakukan penilaian. -----------------------------------------------------
14.36. Oleh karenanya, adalah tidak berdasar tuduhan dari
Investigator yang menyatakan bahwa indikasi adanya
kecurangan dikarenakan adanya perbedaan spesifikasi teknis
tapi tetap diloloskan. Bahwa fakta persidangan menunjukkan
seluruh dokumen penawaran sampul II selain daripada KSO
PP-KTI terdapat perbedaan dalam spesifikasi teknis tetap
diloloskan dan diberikan penilaian. Hal ini dikarenakan dalam
proses penilaian sampul II yang menjadi parameter penilaian
hanya dengan tarif terendah. Oleh karenanya, Investigator
dalam hal ini gagal untuk membuktikan tuduhannya. ------------
Terkait Dengan Adanya Indikasi Negosiasi dalam Proses Klarifikasi
14.37. Bahwa dalam proses klarifikasi atas dokumen sampul II
terhadap KSO PP-KTI terdapat pertanyaan dari TERLAPOR I
terkait dengan tarif diskon yang ditawarkan oleh KSO PP-KTI,

- 398 -
SALINAN

dalam proses klarifikasi tersebut KSO PP-KTI menerangkan


bahwa tarif diskon Rp2.962 diberikan pada tahun pertama
berdasarkan perhitungan atas tarif dasar yang ditawarkan
dalam dokumen penawaran sampul II yakni Rp3.185. ------------
14.38. Bahwa dalam proses klarifikasi atas dokumen sampul II
terhadap KSO PP-KTI terdapat pertanyaan dari TERLAPOR I (in
casu Panitia Pengadaan) terkait dengan perbedaan luas lahan
yang ditawarkan dan nilai investasi tanah yang berbeda dengan
RFP. Lebih lanjut TERLAPOR I menanyakan terkait kesediaan
KSO PP-KTI untuk menyesuaikan penawaran dengan dokumen
RFP. Bahwa dalam proses klarifikasi tersebut KSO PP-KTI
menjawab bersedia untuk menyesuaikan dengan RFP dengan
tidak merubah tarif yang sebelumnya ditawarkan. ----------------

14.39. Bahwa terhadap proses klarifikasi dalam bentuk tanya jawab


tersebut, Investigator mengasumsikan proses tanya jawab yang
dilakukan oleh TERLAPOR I (in casu Panitia Pengadaan) dengan
KSO PP-KTI sebagai bentuk negosiasi. Namun demikian,
sebagaimana diterangkan oleh saksi fakta, secara jelas

- 399 -
SALINAN

menggambarkan bahwa tindakan yang dilakukan tersebut


merupakan proses tanya jawab biasa antara panitia pengadaan
dengan peserta lelang. --------------------------------------------------
14.40. Tauhid Kurniawan selaku Direktur Investasi di PT PP
Infrastruktur, dalam keterangannya selaku saksi menyatakan
sebagai berikut: ----------------------------------------------------------
14.40.1. Saksi menyatakan hadir dalam proses klarifikasi
dokumen sampul II dan dalam proses tersebut Panitia
Pengadaan menanyakan beberapa pertanyaan
kemudian dari Konsorsium PP-KTI hanya menjawab
sesuai dengan pertanyaan yang disampaikan. ----------
14.40.2. Saksi menyatakan bahwa tidak pernah menawarkan
atau meminta kepada TERLAPOR I (in casu Panitia
Pengadaan) untuk melakukan penyesuaian terhadap
tarif yang tertulis untuk disesuaikan dengan tarif
dasar.-----------------------------------------------------------
14.41. Yulin Darwati selaku Sekretaris Panitia Pengadaan PDAM Giri
Tirta Kabupaten Gersik, dalam keterangannya selaku saksi
menyatakan sebagai berikut: ------------------------------------------
14.41.1. Saksi menyatakan bahwa pertanyaan terkait dengan
penyesuaian terhadap dokumen RFP juga ditanyakan
kepada peserta lain selain daripada KSO PP-KTI. ------
14.41.2. Saksi menyatakan bahwa dalam klarifikasi dokumen
dari peserta lain juga dalam beberapa kriteria tidak
sesuai dengan dokumen RFP, akan tetapi tetap
dilakukan penilaian dokumen berdasarkan harga tarif
air curah. ------------------------------------------------------
14.42. Berdasarkan keterangan ahli Sabela Gayo Ph.D dalam
keterangannya menjelaskan: -------------------------------------------
Bahwa dalam proses klarifikasi dapat dimungkinkan adanya
proses pembetulan atau koreksi aritmatika. Proses koreksi
aritmatika dalam klarifikasi merupakan hal yang wajar dan
diperbolehkan dalam suatu pengadaan. -----------------------------

- 400 -
SALINAN

14.43. Bahwa keterangan dari ahli Sabela Gayo berkesuaian dengan


bukti RFP (Vide TIII-7) yakni: ------------------------------------------

14.44. Oleh karenanya, proses klarifikasi berdasarkan dokumen RFP


merupakan proses yang sah dan sesuai dengan prosedur
tender yang telah ditetapkan oleh TERLAPOR I (in casu Panitia
Pengadaan). ---------------------------------------------------------------
14.45. Berdasarkan keterangan saksi-saksi maupun bukti yang
dihadirkan dalam persidangan, sama sekali tidak terdapat
keterangan dari saksi yang menunjukan bahwa dalam proses
klarifikasi terdapat adanya kesepakatan, janji ataupun
kerjasama antara KSO PP-KTI dengan TERLAPOR I (in casu
Panitia Pengadaan). ------------------------------------------------------
14.46. Bahwa sebagaimana keterangan saksi dan bukti yang
disampaikan menunjukkan bahwa pertanyaan yang serupa
ditanyakan juga ke seluruh peserta lain yang mengikuti proses
tender. Sehingga Investigator telah gagal membuktikan
tuduhan adanya negosiasi dalam proses klarifikasi TERLAPOR I
(in casu Panitia Pengadaan) kepada KSO PP-KTI.-------------------
14.47. Bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dalam persidangan
menunjukkan bahwa proses klarifikasi hanya dilakukan dalam

- 401 -
SALINAN

bentuk tanya jawab antara panitia pengadaan TERLAPOR I


dengan KSO PP-KTI. Oleh karenanya, dugaan Investigator yang
menuduhkan adanya tindakan negosiasi dalam proses
klarifikasi adalah tidak terbukti. --------------------------------------
Terkait dengan Pelaksanaan Pekerjaan Tidak Sesuai Spesifikasi Teknis
14.48. Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan setempat ditemukan
fakta bahwa dalam pelaksanaan pembangunan Proyek SPAM
Gresik pembangunan IPA seluas 35.000 m2 yang semula di
Desa Mojopuro Gede dipindahkan menuju Desa Sidomukti. -----
14.49. Bahwa berdasarkan keterangan dari TERLAPOR I proses
pengadaan tanah yang semula dilakukan di Desa Mojopuro
Gede mengalami kendala, sehingga PT Pembangunan
Perumahan Krakatau Tirta ("PT PPKT") selaku badan usaha
pelaksana mempertimbangkan untuk dilakukan pemindahan
lokasi IPA ke Desa Sidomukti dengan luas yang sama dengan di
Desa Mojopuro Gede. TERLAPOR I dalam keterangannya
permohonan pemindahan lokasi telah diajukan secara tertulis
oleh PT PPKT dan TERLAPOR I selaku pemilik proyek telah
memberikan persetujuan secara tertulis. ----------------------------
14.50. Siti Aminus Zariyah selaku Direktur Utama PDAM Giri Tirta
Kabupaten Gresik, dalam keterangannya selaku TERLAPOR I
dalam persidangan menyampaikan sebagai berikut: --------------
14.50.1. TERLAPOR I menerangkan bahwa salah satu alasan
pemindahan lahan di Desa Mojopuro Gede karena
alasan teknis dan pada lahan tersebut padat
penduduk. -----------------------------------------------------
14.50.2. TERLAPOR I menerangkan bahwa BUP sebelum
melakukan pemindahan telah mengajukan surat
permohonan pemindahan lahan dan Terlapor I telah
mengeluarkan persetujuan secara tertulis untuk
pemindahan lahan. ------------------------------------------
14.51. Bahwa berdasarkan keterangan dari TERLAPOR II dalam
persidangan menerangkan bahwa pemindahan lahan dari Desa

- 402 -
SALINAN

Mojopuro Gede ke Desa Sidomukti dilakukan karena adanya


kendala teknis dalam proses pembebasan lahan dikarenakan
Desa Mojopuro Gede memiliki tingkat kepadatan penduduk dan
terdapat protes dari warga. Pemindahan ke Desa Sidomukti
dipilih karena secara teknis lebih dekat dengan aliran sungai
dan tidak dihuni oleh penduduk sehingga proses pembebasan
menjadi lebih mudah dilakukan. --------------------------------------
14.52. Iwan Sulistiyo selaku Staff Utama PT Krakatau Tirta Industri
(TERLAPOR III), adapun keterangan yang disampaikan dalam
persidangan sebagai berikut: ------------------------------------------
14.52.1. TERLAPOR III menerangkan bahwa terkait dengan
pemindahan lahan dari Desa Mojopuro Gede ke Desa
Sidomukti melalui laporan kepada Terlapor III,
namun untuk kebijakan perubahan lahan adalah
kebijakan dari Badan Usaha Pelaksana ("BUP"). --------
14.52.2. TERLAPOR III menerangkan bahwa untuk proses
pemindahan lahan, keputusan diambil oleh BUP dan
tidak melibatkan Terlapor II dan Terlapor III. Hal ini
dikarenakan keputusan pemindahan lahan bukanlah
keputusan yang harus disetujui para pemegang
saham. ---------------------------------------------------------
14.53. Berdasarkan fakta persidangan di atas, kami berkesimpulan
bahwa pemindahan lokasi IPA dari Desa Mojopuro Gede ke
Desa Sidomukti telah dilakukan sesuai dengan prosedur dan
sama sekali tidak merugikan TERLAPOR I selaku pemilik
proyek. Pemindahan lokasi IPA Desa Mojopuro Gede seluas
35.000 m2 ke Desa Sidomukti justru secara teknis lebih
menguntungkan. Oleh karenanya, Investigator gagal dalam
membuktikan dugaan adanya pembangunan tidak sesuai
dengan teknis. ------------------------------------------------------------
surat permohonan pe
KESIMPULAN ATAS DAMPAK DUGAAN PERSEKONGKOLAN
Tanggapan

- 403 -
SALINAN

14.54. Berdasarkan ketentuan Bab IV poin 4.3. PERKOM2/2010 yang


menjelaskan terkait dengan “Dampak Persekongkolan dalam
Tender” halaman 12, menyebutkan bahwa atas dugaan
persekongkolan, terdapat beberapa dampak dari sisi konsumen
atau pemberi kerja. ------------------------------------------------------
14.55. Adapun dampak persekongkolan yang harus terpenuhi dalam
suatu tindakan persekongkolan sebagaimana dijelaskan dalam
PERKOM2/2010 kami jabarkan dalam tabel sebagai berikut: ---

Dampak Persaingan Usaha


Tidak Sehat dalam Tender
No Fakta yang Terjadi
Berdasarkan Bab IV poin
4.3 PERKOM 2/2010.
1. Konsumen atau pemberi Berdasarkan bukti-bukti
kerja membayar harga yang yang telah diserahkan dan
lebih mahal daripada yang pernyataan dari saksi secara
sesungguhnya. (TIDAK jelas menunjukkan bahwa
TERPENUHI) harga penawaran dari KSO
PP-KTI merupakan harga
terendah sesuai dengan
penawaran Dokumen Sampul
II (Keuangan) dibandingkan
dengan peserta lain terlepas
diberlakukannya kebijakan
tarif diskon atau tidak.

2. Barang atau jasa yang Berdasarkan bukti-bukti


diperoleh (baik dari sisi yang telah diserahkan dan
mutu, jumlah, waktu, pernyataan dari saksi,
maupun nilai) seringkali kualitas Pekerjaan yang
lebih rendah dari yang akan ditawarkan oleh spesifikasi
diperoleh. (TIDAK teknis dalam proses
TERPENUHI) pelaksanaan pekerjaan telah
disesuaikan dengan dokumen
RFP.

3. Terjadi hambatan pasar bagi Berdasarkan bukti-bukti


peserta potensial yang tidak yang telah diserahkan dan
memperoleh kesempatan pernyataan dari saksi, secara
untuk mengikuti dan jelas menunjukkan bahwa
memenangkan tender. KSO PP-KTI sama sekali tidak
(TIDAK TERPENUHI) menghalangi peserta lain
untuk mengikuti proses
tender sampai dengan
pengumuman pemenang

- 404 -
SALINAN

Dampak Persaingan Usaha


Tidak Sehat dalam Tender
No Fakta yang Terjadi
Berdasarkan Bab IV poin
4.3 PERKOM 2/2010.
dilakukan. Dalam proses
tender keberadaan KSO PP-
KTI juga tidak menghambat
peserta lainnya dalam
mengikuti tender.
4. Nilai proyek (untuk tender Berdasarkan bukti-bukti
pengadaan jasa) menjadi yang telah diserahkan dan
lebih tinggi akibat mark-up pernyataan dari saksi nilai
yang dilakukan oleh pihak- investasi dan nilai tarif dasar
pihak yang bersekongkol. air curah yang ditawarkan
(TIDAK TERPENUHI) KSO PP-KTI merupakan nilai
terendah diantara peserta
yang lainnya. Hal mana nilai
proyek yang ditawarkan oleh
KSO PP-KTI adalah sangat
menguntungkan TERLAPOR I
selaku pemilik proyek.

14.56. Bahwa berdsarkan uraian atas dampak persekongkolan di atas,


menunjukkan secara jelas bahwa Investigator telah gagal dalam
melakukan pembuktian terhadap adanya dampak atas
persekongkolan dituduhkan terhadap PARA TERLAPOR dalam
sidang pemeriksaan. -----------------------------------------------------
14.57. Lebih lanjut, Prof. Dr Lucianus Budi Kagramanto dalam sidang
pemeriksaan menjelaskan terkait dengan keharusan dalam
pembuktian terhadapa dampak persekongkolan sebagai
berikut: --------------------------------------------------------------------
14.57.1. Ahli menerangkan bahwa dalam menentukan suatu
tindakan telah melanggar persaingan usaha tidak
sehat dalam hukum persaingan usaha digunakan
pendekatan rule of reason dan per se ilegal. ----------------
14.57.2. Ahli menerangkan bahwa Pasal 22 UU 5/1999
menggunakan pendekatan rule of reason, hal ini
dibuktikan dalam klausula Pasal 22 UU 5/1999
menyebut “....mengakibatkan terjadinya persaingan
usaha tidak sehat” dari rumusan pasal tersebut telah

- 405 -
SALINAN

jelas bahwa Pasal 22 UU 5/1999 tentang


persekongkolan menggunakan pendekatan rule of
reason. Pembuktian terhadap tindakan
persekongkolan haruslah mengakibatkan adanya
dampak yang ditimbulkan atas tindakan tersebut. ----
14.58. Bahwa dalam kajian hukum persaingan usaha yang dimaksud
pendekatan rule of reason yakni suatu pendekatan yang
digunakan untuk membuat evaluasi mengenai akibat
perjanjian atau kegiatan usaha tertentu, untuk menentukan
apakah suatu perjanjian atau kegiatan tersebut bersifat
menghambat atau mendukung persaingan. Sebaliknya
pendekatan per se illegal menyatakan setiap perjanjian atau
kegiatan usaha tertentu sebagai ilegal, tanpa pembuktian lebih
lanjut atas dampak yang ditimbulkan dari perjanjian atau
kegiatan usaha tersebut. -----------------------------------------------
14.59. Dengan demikian telah jelas bahwa terhadap dugaan tindakan

KESIMPULAN ATAS PEMENUHAN UNSUR PASAL 22 UU 5/1999


persekongkolan dalam tender, selain harus dibuktikan
tindakan persekongkolan yang dilakukan juga harus
dibuktikan dampak yang ditimbulkan atas tindakan tersebut. -

14.60. Berdasarkan uraian tersebut di atas, kami menyimpulkan


bahwa Investigator telah gagal dalam membuktikan adanya
tindakan yang memenuhi unsur persekongkolan berdasarkan
ketentuan Pasal 22 UU 5/1999. ---------------------------------------
14.61. Bahwa atas pemenuhan unsur-unsur Pasal 22 UU No. 5/1999
dalam dugaan pelanggaran Proyek SPAM Gresik, kami uraikan
dalam tabel sebagai berikut: -------------------------------------------
Unsur Pasal 22 UU 5/1999 Analisis Berdasarkan Fakta
Persidangan
Unsur Pelaku Usaha Bahwa dalam sidang
Setiap orang perorangan atau pemeriksaan tidak terdapat
badan usaha, baik yang adanya saksi ataupun bukti yang
berbentuk badan hukum atau menerangkan siapa pelaku
bukan badan hukum yang usaha dan bagaimana proses

- 406 -
SALINAN

Unsur Pasal 22 UU 5/1999 Analisis Berdasarkan Fakta


Persidangan
didirikan dan berkedudukan persekongkolan yang dimaksud
atau melakukan kegiatan dalam dilakukan.
wilayah hukum negara Republik
Indonesia, baik sendiri maupun
bersama-sama melalui
perjanjian, menyelenggarakan
berbagai kegiatan usaha dalam
bidang ekonomi.

(TIDAK TERPENUHI)

Unsur Bersekongkol Bahwa dalam persidangan tidak


Kerja sama yang dilakukan oleh terdapat adanya keterangan
pelaku usaha dengan pihak lain saksi ataupun bukti yang
atas inisiatif siapapun dan menunjukkan adanya kerjasama
dengan cara apapun dalam antara TERLAPOR II dan
upaya memenangkan peserta TERLAPOR III dengan TERLAPOR
tender tertentu. I. Sebagaimana yang dituduhkan
(TIDAK TERPENUHI) oleh Investigator terkait adanya
persekongkolan vertikal antara
KSO PP-KTI selaku pemenang
Proyek SPAM Gresik dengan
TERLAPOR I selaku pemilik
Proyek SPAM Gresik.

Unsur Pihak Lain Bahwa dalam persidangan tidak


Para pihak (vertical dan terdapat adanya keterangan
horizontal) yang terlibat dalam saksi ataupun bukti yang
proses tender yang melakukan menunjukkan adanya kerjasama
persekongkolan tender baik antar KSO PP-KTI dengan
pelaku usaha sebagai peserta TERLAPOR I (in casu Panitia
tender dan atau subjek hukum Pengadaan)
lainnya yang terkait dengan
tender tersebut.
(TIDAK TERPENUHI)

Unsur Mengatur dan/atau Bahwa dalam persidangan tidak


Menentukan Pemenang Tender terdapat adanya keterangan
saksi ataupun bukti yang
Suatu perbuatan para pihak menunjukkan secara langsung
yang terlibat dalam proses adanya indikasi ataupun
tender secara bersekongkol yang tindakan dari PARA TERLAPOR
bertujuan untuk menyingkirkan untuk mengatur ataupun secara
pelaku usaha lain sebagai khusus memenangkan KSO PP-
pesaingnya dan/atau untuk KTI. Dalam bukti-bukti yang
memenangkan peserta tender diserahkan terlihat jelas bahwa

- 407 -
SALINAN

Unsur Pasal 22 UU 5/1999 Analisis Berdasarkan Fakta


Persidangan
tertentu dengan berbagai cara. atara peserta diperlakukan sama
Pengaturan dan atau penentuan dengan yang lainnya dalam
pemenang tender tersebut antara proses klarifikasi maupun
lain dilakukan dalam hal penilaian.
penetapan kriteria pemenang,
persyaratan teknik, keuangan,
spesifikasi, proses tender, dan
sebagainya.
(TIDAK TERPENUHI)

Unsur Mengakibatkan Bahwa dalam persidangan tidak


Persaingan Usaha Tidak Sehat terdapat adanya keterangan
Persaingan antar pelaku usaha saksi ataupun bukti yang
dalam menjalankan kegiatan menunjukkan adanya tindakan
produksi dan atau pemasaran melawan hukum yang dilakukan
barang dan atau jasa yang oleh PARA TERLAPOR dalam
dilakukan dengan cara tidak proses tender yang dilakukan
jujur atau melawan hukum atau dari awal proses sampai dengan
menghambat persaingan usaha. pengumuman pemenang.
(TIDAK TERPENUHI)

14.62. Berdasarkan analisis terhadap unsur Pasal 22 UU 5/1999,


dugaan pelanggaran yang dituduhkan oleh Investigator tidak
memenuhi unsur yang termuat dalam PERKOM 2/2010
sebagaimana telah diuraikan di atas. Oleh karenanya,
berdasarkan fakta-fakta persidangan, keterangan saksi dan

PETITUM
alat-alat bukti mohon kiranya Majelis Komisi untuk
menyatakan bahwa Laporan Dugaan Pelanggaran Investigator
tidak terbukti secara sah dan meyakinkan. -------------------------

14.63. Berdasarkan keseluruhan uraian kesimpulan di atas,


TERLAPOR III memohon kepada Majelis Komisi untuk
berkenan memutus sebagai berikut:----------------------------------
14.63.1. Menolak Laporan Dugaan Pelanggaran Investigator
KPPU untuk seluruhnya; -----------------------------------

- 408 -
SALINAN

14.63.2. Menyatakan TERLAPOR III tidak terbukti secara sah


dan meyakinkan melanggar ketentuan Pasal 22
Undang – Undang No. 5 Tahun 1999 tentang
Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha
Tidak sehat. ---------------------------------------------------
14.64. Menyatakan Konsorsium Pembangunan Perumahan Krakatau
Tirta Industri tidak terbukti secara sah dan meyakinkan
melanggar ketentuan Pasal 22 Undang – Undang No. 5 Tahun
1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak sehat. ------------------------------------------------------
14.65. Menyatakan bahwa TERLAPOR III dalam mengikuti proses
pengadaan Proyek SPAM Gresik telah mematuhi segala
prosedur dan ketentuan dalam proses pengadaan. ----------------
14.66. Apabila Majelis Majelis Komisi yang memeriksa dan memutus
perkara a quo berpendapat lain, maka kami mohon putusan
yang seadil-adilnya (ex aequo et bono). -------------------------------
15. Menimbang bahwa setelah berakhirnya Jangka Waktu Pemeriksaan
Lanjutan, Komisi menerbitkan Penetapan Komisi Nomor
28/KPPU/Pen/VII/2021 tanggal 07 Juli 2021 tentang Musyawarah
Majelis Komisi Pekara Nomor 15/KPPU-L/2020, yaitu dalam jangka
waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal 07
Juli 2021 sampai dengan tanggal 20 Agustus 2021 (vide Bukti A186). --
16. Menimbang bahwa setelah melaksanakan Musyawarah Majelis Komisi,
Majelis Komisi menilai telah memiliki bukti dan penilaian yang cukup
untuk mengambil putusan. -----------------------------------------------------

TENTANG HUKUM

Setelah mempertimbangkan Laporan Dugaan Pelanggaran (LDP),


Tanggapan para Terlapor terhadap LDP, keterangan para Saksi, keterangan
para Ahli, keterangan para Terlapor, surat-surat dan/atau dokumen,
Kesimpulan Hasil Persidangan yang disampaikan baik oleh Investigator

- 409 -
SALINAN

maupun para Terlapor, Majelis Komisi menilai, menganalisis,


menyimpulkan dan memutuskan perkara berdasarkan alat bukti yang
cukup tentang telah terjadi atau tidak terjadinya pelanggaran terhadap
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 (UU Nomor 5 Tahun 1999) yang
diduga dilakukan oleh para Terlapor dalam Perkara Nomor 15/KPPU-
L/2020. Dalam melakukan penilaian dan analisis, Majelis Komisi
menguraikan dalam beberapa bagian sebagai berikut: ----------------------------

1. Tentang Identitas para Terlapor. --------------------------------------------------


2. Tentang Konsorsium PT Pembangunan Perumahan (Persero), Tbk. dan
PT Krakatau Tirta Industri (“Konsorsium Terlapor II - Terlapor III”). -------
3. Tentang Objek Perkara dan Dugaan Pelanggaran. -----------------------------
4. Tentang Peraturan Direksi Perusahaan Daerah Air Minum Giri Tirta
Kabupaten Gresik Nomor 2 Tahun 2017 dan Dokumen Permintaan
Proposal (Request for Proposal atau RfP). ----------------------------------------
5. Tentang Kronologi Tender. --------------------------------------------------------
6. Tentang Persekongkolan. ----------------------------------------------------------
7. Tentang Fakta Lain. -----------------------------------------------------------------
8. Tentang Pemenuhan Unsur Pasal 22 UU Nomor 5 Tahun 1999. ------------
9. Tentang Rekomendasi Majelis Komisi. -------------------------------------------
10. Tentang Diktum dan Penutup. ----------------------------------------------------

Berikut uraian masing-masing bagian sebagaimana tersebut di atas;----------

1. Tentang Identitas para Terlapor.----------------------------------------------

Bahwa Majelis Komisi menilai Identitas para Terlapor adalah sebagai


berikut: -------------------------------------------------------------------------------

1.1. Terlapor I. --------------------------------------------------------------------

1.1.1. Bahwa PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik yang


beralamat di Jalan Raya Permata Nomor 7, Perum
Graha Bunder Asri Kebonmas, Kabupaten Gresik,
Jawa Timur 61124, Nomor Telpon 031-3956337, 031-
3956338, dan Nomor Fax. 031-3956353, merupakan
perusahaan daerah Kabupaten Gresik yang didirikan

- 410 -
SALINAN

berdasarkan Peraturan Daerah (“PERDA”) Kabupaten


Gresik Nomor 13 Tahun 1978 tentang Pendirian
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten
Daerah Tingkat II Gresik. PERDA tersebut diperbaharui
dengan PERDA Kabupaten Daerah Tingkat II Gresik
Nomor 4 Tahun 1986 tentang Perusahaan Daerah Air
Minum Kabupaten Daerah Tingkat II Gresik dan
selanjutnya pada tahun 2013 diperbaharui kembali
dengan PERDA Kabupaten Gresik Nomor 14 Tahun
2013 tentang Perusahaan Daerah Air Minum Giri Tirta
Kabupaten Gresik (vide Bukti C1, C2). ----------------------
1.1.2. Bahwa dalam rangka pelaksanaan pengadaan (tender),
Terlapor I menerbitkan Surat Keputusan Nomor:
690/39/437.82.300/SK/2017 tertanggal 6 Oktober
2017 tentang Panitia Pengadaan Proyek Kerjasama
Pengusahaan Badan Usaha Dalam Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum Dengan Kapasitas 1.000
Liter/Detik (“Panitia Pengadaan”). Adapun sususan
Panitia Pengadaan yang ditugaskan oleh Terlapor I
adalah sebagai berikut (vide Bukti C3): ---------------------
Tabel 1. Sususan Panitia Pengadaan berdasarkan Surat
Keputusan Nomor: 690/39/437.82.300/SK/2017

No Nama Jabatan

1 Harisun Awali, ST, MT Ketua I (merangkap anggota)

Sekretaris (merangkap
2 Syaiful Hadi, SE
anggota)

3 Yunus Amin, SE Anggota

4 Imron, SH Anggota

5 M. Zakaria, S.Pd, MM Anggota

- 411 -
SALINAN

No Nama Jabatan

6 Suwono, ST Anggota

7 Yulin Darwati, SE Anggota

8 Nurul Hidayati Anggota

9 Sulis Sefiati, S.Pd Anggota

1.1.3. Bahwa Terlapor I menerbitkan Surat Keputusan


Nomor: 690/12/437.82.303/SK/2018 tertanggal 9
Maret 2018 tentang Perubahan Keputusan Direksi
PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik No.
690/39/437.82.300/SK/2017 tertanggal 6 Oktober
2017 tentang Panitia Pengadaan Proyek Kerjasama
Pengusahaan Badan Usaha Dalam Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum Dengan Kapasitas 1.000
Liter/Detik. Adapun susunan Panitia Pengadaan yang
ditugaskan oleh Terlapor I adalah sebagai berikut: -------

Tabel 2. Sususan Panitia Pengadaan berdasarkan Surat


Keputusan Nomor: 690/12/437.82.303/SK/2018

No Nama Jabatan

1 Harisun Awali, ST, MT Ketua I (merangkap anggota)

Sekretaris (merangkap
2 Yulin Darwati, SE anggota)

3 Imron, SH Anggota

4 M. Zakaria, S.Pd, MM Anggota

5 Suwono, ST Anggota

6 Nurul Hidayati Anggota

- 412 -
SALINAN

No Nama Jabatan

7 Sulis Sefiati, S.Pd Anggota

1.1.4. Bahwa selama proses persidangan, berdasarkan Surat


Kuasa tertanggal 11 Januari 2021, Terlapor I memberi
kuasa kepada WINS & Partners Law Firm, yang
beralamat di Perkantoran Graha Asri Blok RK Nomor 9,
Jalan Raya Ngagel 179-183, Surabaya (vide Bukti
T1.2). --------------------------------------------------------------

1.2. Terlapor II. -------------------------------------------------------------------

1.2.1. Bahwa PT Pembangunan Perumahan (Persero), Tbk.


yang beralamat di Plaza PP - Gedung Wisma Subiyanto,
Jalan Letjend. TB Simatupang Nomor 57, Pasar Rebo,
Jakarta 13760, Nomor Telpon (021) 8403902,
Nomor Fax. (021) 840 3992, sesuai dengan Nomor
Pokok Wajib Pajak 01.001.613.7-093.000 merupakan
badan usaha berbentuk badan hukum yang semula
berbentuk N.V. Pembangunan Perumahan, yang
merupakan hasil peleburan suatu Perusahaan
Bangunan bekas milik Bank Industri Negara yang
didirikan berdasarkan Akta Nomor 48 tanggal 26
Agustus 1953 dari Raden Mr. Soewandi Notaris di
Jakarta (Bank Industri Negara kemudian dilebur
menjadi Bank Pembangunan Indonesia), dan
selanjutnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 19
PRP Tahun 1960 dilebur ke dalam P.N. Pembangunan
Perumahan, suatu Perusahaan Negara yang didirikan
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun
1961 tanggal 29 Maret 1961 tentang Pendirian
Perusahaan Negara Pembangunan Perumahan, yang
telah diumumkan dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 84/1961, Tambahan Lembaran

- 413 -
SALINAN

Negara Republik Indonesia Nomor 2218 (vide Bukti


C22, C23). -------------------------------------------------------
1.2.2. Bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 39
Tahun 1971 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan
Negara (PN) Pembangunan Perumahan menjadi
Perusahaan Perseroan (Persero), yang telah
diumumkan dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 50 Tahun 1971, bentuk Perusahaan
Negara Pembangunan Perumahan diubah menjadi
Perusahaan Perseroan (Persero) dan didirikan dengan
Akta Perseroan Terbatas PT Pembangunan Perumahan
Nomor 78 tanggal 15 Maret 1973 Jo. Akta Perubahan
Nomor 247 tanggal 21 Maret 1974, keduanya dibuat di
hadapan Kartini Muljadi, S.H., Notaris di Jakarta
(“Akta Pendirian”), yang telah mendapat pengesahan
dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia
berdasarkan Keputusan Nomor Y.A.5/105/2 tanggal
30 Maret 1974 yang didaftarkan di Pengadilan Negeri
Jakarta pada tanggal 3 April 1974, di bawah Nomor
1186 dan 1187; dan diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia Nomor 48 tanggal 14 September
1974, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia
Nomor 249/1974 (vide Bukti C22, C23, T2.23). ----------
1.2.3. Bahwa berdasarkan Akta Nomor 67 tanggal 28
Desember 2016 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi,
S.H., Notaris di Jakarta, terdapat peningkatan modal
dasar dan modal disetor yang telah diterima dan
dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia sesuai Surat Nomor AHU-
0025609.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 28 Desember
2016 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan dengan

- 414 -
SALINAN

Nomor AHU-0157078.AH.01.11. Tahun 2016 tanggal


28 Desember 2016 (vide Bukti C22, C23). ------------------
1.2.4. Bahwa Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami
beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Nomor
46 tanggal 24 Juli 2019 yang dibuat di hadapan Ir.
Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., Notaris di
Jakarta Selatan. Perubahan Anggaran Dasar tersebut
telah diterima dan dicatat di dalam Sistem
Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai Surat
Nomor AHU-0046695.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 5
Agustus 2019 dengan susunan direksi sebagai berikut:
(i) Lukman Hidayat selaku Direktur Utama, (ii) Abdul
Haris Tatang, Agus Purbianto, M. Aprindy (Mohamad
Aprindy), dan RM Anton Satyo Hendriatmo (Anton
Satyo Hendriatmo) masing-masing selaku Direktur; (iii)
Oktavianus Dominggus AGN (Andi Gani Nena Wea)
selaku Komisaris Utama; (iv) Arie Setiadi Moerwanto,
Ernadhi Sudarmanto, Sumardi, dan Wismana Adi
Suryabrata masing-masing selaku Komisaris; serta (v)
Noor Rochmad selaku Komisaris Independen.
Selanjutnya komposisi Pemegang Saham Perseroan
dimiliki oleh Negara Republik Indonesia sebanyak
3.161.947.835 (tiga miliar seratus enam puluh satu
juta sembilan ratus empat puluh tujuh ribu delapan
ratus tiga puluh lima) lembar saham seri B dan 1
(satu) lembar saham seri A serta masyarakat sebanyak
3.037.949.518 (tiga miliar tiga puluh tujuh juta
sembilan ratus empat puluh sembilan ribu lima ratus
delapan belas) lembar saham seri B (vide Bukti T2.24). -
Tabel 3. Pengurus dan Pemegang Saham Terlapor II berdasarkan
Akta Nomor 46 tanggal 24 Juli 2019

- 415 -
SALINAN

Jumlah
Seri
No Nama Pengurus Saham
Saham
(Lembar)
1 Negara Republik Indonesia - 1 A
2 Negara Republik Indonesia - 3.161.947.835 B
3 Masyarakat 3.037.949.518 B
4 Lukman Hidayat Direktur Utama - -
5 Abdul Haris Tatang Direktur - -
6 Agus Purbianto Direktur - -
7 M. Aprindy (Mohamad
Direktur - -
Aprindy)
8 RM Anton Satyo
Hendriatmo (Anton Satyo Direktur - -
Hendriatmo)
9 Oktavianus Dominggus
Komisaris
AGN (Andi Gani Nena - -
Utama
Wea)
10 Arie Setiadi Moerwanto Komisaris - -
11 Ernadhi Sudarmanto Komisaris - -
12 Sumardi Komisaris - -
13 Wismana Adi Suryabrata Komisaris
14 Noor Rochmad Komisaris
- -
Independen

1.2.5. Bahwa dalam praktiknya, ruang lingkup kegiatan


perusahaan terutama meliputi jasa konstruksi, realty
(pengembang) dan properti, pracetak, peralatan, dan
investasi di bidang infrastruktur dan energi (vide Bukti
C22, C23, T2.23, T2.24). --------------------------------------
1.2.6. Bahwa selama proses persidangan, berdasarkan Surat
Kuasa Nomor 16/EXT/PP/PD/2021 tanggal 18
Januari 2021, Terlapor II memberi kuasa kepada
Advokat dan Konsultan Hukum Nengah Sujana &
Rekan Law Firm, yang beralamat di ITS Tower Lt. 7,
Nifarro Park, Jalan Raya Pasar Minggu Nomor 18,
Jakarta Selatan 12510 (vide Bukti T2.2). ----------------
1.3. Terlapor III. ------------------------------------------------------------------

1.3.1. Bahwa PT Krakatau Tirta Industri yang beralamat di


Jalan Ir. Sutami Kebonsari Citangkil, Cilegon 42442,
Nomor Telpon (0254) 311 206, 310 346, Nomor Fax.

- 416 -
SALINAN

(0254) 311207, sesuai dengan Nomor Pokok Wajib


Pajak 01.754.804.1-051.000 merupakan badan usaha
berbentuk badan hukum yang didirikan berdasarkan
Akta Nomor 4 tanggal 28 Februari 1996 dibuat di
hadapan Tuti Setiahati K. Soetoro, S.H., Notaris di
Jakarta. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan Nomor C2-5418.HT.01.01.TH.98 tanggal 27
Mei 1998 dan diumumkan dalam Lembaran Berita
Negara Republik Indonesia Nomor 4485 tanggal 16
Juni 1998, Tambahan Nomor 63 (vide Bukti C24, C25).
1.3.2. Bahwa berdasarkan Akta Nomor 04 tanggal 19 Oktober
2017 yang dibuat di hadapan Peni Inggriani, S.H.,
Notaris di Cilegon, terdapat perubahan Anggota Dewan
Komisaris dan Anggota Direksi. Akta perubahan
tersebut telah diterima dan dicatat di dalam Sistem
Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai Surat
Nomor AHU- AH.01.03-0183290 tanggal 23 Oktober
2017 (vide Bukti C24, C25). ----------------------------------
1.3.3. Bahwa Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami
beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Nomor
19 tanggal 15 Maret 2021 yang dibuat di hadapan Dr.
Hapendi Harahap, S.H., M.H., SPN, Notaris di Kota
Cilegon. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah
diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi
Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia sesuai Surat Nomor AHU-
0020058.AH.01.02.Tahun 2021 tanggal 31 Maret 2021
dengan susunan direksi sebagai berikut: (i) Alugoro
Mulyowahyudi selaku Direktur Utama, (ii) Amirul
Mu’tamar, Dendin Hermawan, dan Makmun masing-
masing selaku Direktur; (iii) Djoko Muljono selaku

- 417 -
SALINAN

Komisaris Utama; serta (iv) Edwar Nurdin, Noor Fuad,


dan Yudha Mediawan masing-masing selaku
Komisaris. Selanjutnya komposisi Pemegang Saham
Perseroan dimiliki oleh PT Krakatau Industrial Estate
Cilegon sebanyak 1 (satu) lembar saham dan PT
Krakatau Steel (Persero), Tbk. sebanyak 818.427.447
(delapan ratus delapan belas juta empat ratus dua
puluh tujuh ribu empat ratus empat puluh tujuh)
lembar saham (vide Bukti T3.19). ----------------------------
Tabel 4. Pengurus dan Pemegang Saham Terlapor III
berdasarkan Akta Nomor 19 tanggal 15 Maret 2021

Jumlah Saham
No Nama Pengurus
(Lembar)
1 PT Krakatau Industrial
- 1
Estate Cilegon
2 PT Krakatau Steel
- 818.427.447
(Persero), Tbk.
3 Alugoro Mulyowahyudi Direktur Utama -
4 Amirul Mu’tamar Direktur -
5 Dendin Hermawan Direktur -
6 Makmun Direktur -
7 Djoko Muljono Komisaris
-
Utama
8 Edwar Nurdin Komisaris -
9 Noor Fuad Komisaris -
10 Yudha Mediawan Komisaris -

1.3.4. Bahwa dalam praktiknya, ruang lingkup kegiatan


Terlapor III terutama dalam bidang jasa penyediaan air
bersih yang meliputi pengadaan air baku, mendirikan
dan mengoperasikan instalasi penjernihan air serta
pengadaan barang-barang yang berhubungan dengan
distribusi dan penjernihan air. -------------------------------
1.3.5. Bahwa selama proses persidangan, berdasarkan Surat
Kuasa Nomor 04/DU-KTI/I/2021 tanggal 4 Januari
2021, Terlapor III memberi kuasa kepada Advokat dan
Konsultan Hukum dari Kantor Hukum Tarigan &
Partners, yang beralamat di The East Lantai 37, Jalan

- 418 -
SALINAN

Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Kav. E3.2 Nomor 1,


Lingkar Mega Kuningan, Setia Budi, Jakarta Selatan
12950 (vide Bukti T3.2). ---------------------------------------

2. Tentang Konsorsium PT Pembangunan Perumahan (Persero), Tbk.


dan PT Krakatau Tirta Industri (“Konsorsium Terlapor II - Terlapor
III”). --------------------------------------------------------------------------------------------

2.1. Bahwa berdasarkan Akta Perjanjian Konsorsium Proyek


Kerjasama Pengusahaan Badan Usaha Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum Kabupaten Gresik Nomor 03 pada tanggal
10 April 2018, Terlapor II dan Terlapor III membentuk
konsorsium untuk Proyek Kerjasama Pengusahaan Badan
Usaha Dalam Pengembangan SPAM dengan Kapasitas 1.000 L/S
pada PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, Jawa Timur Tahun
2018 (vide Bukti C22, C23). ----------------------------------------------
2.2. Bahwa berdasarkan Akta Pembentukan Konsorsium Terlapor II -
Terlapor III tersebut disepakati antara lain sebagai berikut (vide
Bukti C22, C23): ------------------------------------------------------------
2.2.1. Formasi SPV dan Kepemilikan Equity. ------------------------
Apabila memenangkan tender, Terlapor II dan Terlapor
III sepakat akan membentuk Special Purpose Vehicle
(SPV) untuk mempertahankan kepentingan mereka
dalam proyek dengan proporsi sebagai berikut: ------------
a. Terlapor II sebesar 75% (tujuh puluh lima persen). -----
b. Terlapor III sebesar 25% (dua puluh lima persen). ------
2.2.2. Lingkup Tanggung Jawab Terlapor II dan Terlapor III
adalah sebagai berikut: -----------------------------------------
a. Terlapor II: ---------------------------------------------------
1) Menyusun dokumen pra-kualifikasi dan tender
sesuai dengan ketentuan dari PJPK/GCA; --------
2) Selaku Kontraktor Utama;----------------------------
3) Investasi pengembangan SPAM; ---------------------
4) Financial model;----------------------------------------

- 419 -
SALINAN

5) DED; -----------------------------------------------------
6) Pengadaan peralatan lokal; --------------------------
7) Civil and erection work; ----------------------------------------
8) Pekerjaan lain yang terkait dengan konstruksi; --
9) Mendanai (investor) dalam pembangunan WTP
dan infrastruktur pendukungnya sesuai dengan
sharing-equity. -----------------------------------------------------
b. Terlapor III: ---------------------------------------------------
1) Menyusun dokumen pra-kualifikasi dan tender
sesuai dengan ketentuan dari PJPK/GCA; --------
2) Desain (proses engineering); --------------------------
3) Financial model;----------------------------------------
4) DED; -----------------------------------------------------
5) Mendanai (investor) dalam pembangunan WTP
dan infrastruktur pendukungnya sesuai dengan
sharing-equity. ------------------------------------------
2.2.3. Pimpinan Konsorsium. ------------------------------------------
Bahwa Terlapor II dan Terlapor III sepakat menunjuk
Terlapor II sebagai Pimpinan (Lead) Konsorsium dengan
proporsi kepemilikan 75% (tujuh puluh lima persen) dan
memberikan kuasa kepada Saudara Lukman Hidayat
untuk bertindak sebagai perwakilan resmi Konsorsium
Terlapor II - Terlapor III.-----------------------------------------
2.3. Bahwa dalam praktiknya, Konsorsium Terlapor II - Terlapor III
telah menjadi peserta dan menjadi pemenang dalam Pengadaan
Proyek Kerjasama Pengusahaan Badan Usaha Dalam
Pengembangan SPAM dengan Kapasitas 1.000 L/S pada PDAM
Giri Tirta Kabupaten Gresik, Jawa Timur Tahun 2018 (vide
Bukti C22, C23). ------------------------------------------------------------

3. Tentang Objek Perkara dan Dugaan Pelanggaran. ----------------------------

3.1. Tentang Objek Perkara.----------------------------------------------------

- 420 -
SALINAN

Bahwa objek perkara a quo adalah Pengadaan Proyek Kerjasama


Pengusahaan Badan Usaha Dalam Pengembangan SPAM Dengan
Kapasitas 1.000 L/S pada PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik,
Jawa Timur Tahun 2018, yaitu: -----------------------------------------

Tabel 5. Objek Perkara

Uraian : Proyek Kerjasama Pengusahaan Badan


Usaha Dalam Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum Dengan Kapasitas
1.000 L/S
Lokasi : Kabupaten Gresik

Nilai Investasi : Rp790.021.560.000,00 (tujuh ratus


sembilan puluh miliar dua puluh satu juta
lima ratus enam puluh ribu rupiah)

3.2. Tentang Dugaan Pelanggaran.--------------------------------------------

Bahwa para Terlapor diduga melakukan pelanggaran Pasal 22


UU Nomor 5 Tahun 1999. Ketentuan Pasal 22 tersebut
sebagaimana telah diubah dalam Putusan Mahkamah Konstitusi
Nomor 85/PUU-XIV/2016 adalah sebagai berikut: --------------------

“Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pelaku usaha lain


dan/atau pihak yang terkait dengan pelaku usaha lain untuk
mengatur dan/atau menentukan pemenang tender sehingga
dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha yang tidak
sehat.” -------------------------------------------------------------------------------------------

4. Tentang Peraturan Direksi Perusahaan Daerah Air Minum Giri


Tirta Kabupaten Gresik Nomor 2 Tahun 2017 dan Dokumen
Permintaan Proposal (Request for Proposal atau RfP). ---------------------

4.1. Bahwa sebagaimana uraian dalam Butir 3, Majelis Komisi


mempertimbangkan objek tender a quo merupakan proyek
kerjasama investasi yang pelaksanaannya didasarkan pada
Peraturan Direksi Perusahaan Daerah Air Minum Giri Tirta
Kabupaten Gresik Nomor 2 Tahun 2017 tentang Tata Cara

- 421 -
SALINAN

Kerjasama dan Pengadaan Badan Usaha Pengusahaan


Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Pada Perusahaan
Daerah Air Minum Giri Tirta Kabupaten Gresik (selanjutnya
disebut Peraturan Direksi PDAM Nomor 2/2017). Adapun proyek
kerjasama tersebut merupakan suatu kerjasama investasi
dengan bentuk Bangun Guna Serah (Build, Operate and Transfer
– BOT) sebagaimana dikuatkan dengan keterangan Saudara
Tauhid Kurniawan selaku Direktur Pengembangan Bisnis PT
Pembangunan Perumahan Infrastruktur sebagai Saksi dalam
persidangan yang pada pokoknya menyatakan bahwa tender a
quo merupakan tender investasi bukan tender konstruksi (vide
Bukti B22, C2, T1.3, T1.6, T1.33, T2.38). ------------------------------

4.2. Bahwa berdasarkan Pasal 2 Peraturan Direksi PDAM Nomor


2/2017, diatur ketentuan sebagai berikut (vide Bukti C2, T1.6): --

(1) Peraturan Direksi PDAM ini dimaksudkan sebagai


acuan bagi PDAM dalam melakukan kerjasama dan
pengadaan pengusahaan pengembangan SPAM dengan
mekanisme transaksi antara institusi bisnis dengan
institusi bisnis lainnya (business to business) yang tidak
memerlukan dukungan finansial dari Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah; ---------------------------------------

(2) Peraturan Direksi ini bertujuan agar pelaksanaan


Kerjasama dan Pengadaan Badan Usaha Pengusahaan
Pengembangan SPAM dapat dilaksanakan secara tertib,
efisien, efektif, transparan, terbuka, bersaing, adil/tidak
diskriminatif dan akuntabel. -----------------------------------

4.3. Bahwa berdasarkan Pasal 3 Peraturan Direksi PDAM Nomor


2/2017, dalam melaksanakan tugas Pengembangan SPAM,
PDAM dapat melibatkan Badan Usaha untuk berperan serta
dalam Penyelenggaraan Pengembangan SPAM berdasarkan
prinsip-prinsip kemitraan, kemanfaatan, bersaing, pengendalian
dan pengelolaan risiko, efektif, dan efisien. Adapun prinsip

- 422 -
SALINAN

bersaing yang dimaksud yakni pengadaan mitra kerjasama


badan usaha dilakukan melalui tahapan pemilihan yang adil,
terbuka, dan transparan, serta memperhatikan prinsip
persaingan usaha (vide Bukti C2, T1.6). --------------------------------

4.4. Bahwa berdasarkan Pasal 4 ayat (4) Peraturan Direksi PDAM


Nomor 2/2017, diatur ketentuan mengenai bentuk kerjasama
dalam pengembangan dan/atau pengelolaan SPAM sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi: ---------------------------------------
a. Bangun, Guna, Serah (Build, Operate and Transfer); -----------
b. Rehabilitasi, Peningkatan, Guna, Serah (ROT/RUOT); --------
c. Bangun dan Transfer (Build and Transfer); ----------------------
d. Bentuk lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. -------------------------------------------------------------
Adapun proyek kerjasama dalam tender a quo merupakan suatu
kerjasama investasi dengan bentuk Bangun Guna Serah (Build,
Operate and Transfer – BOT) sebagaimana dikuatkan Terlapor I
dalam Tanggapannya terhadap LDP (vide Bukti C2, T1.3, T1.6). ---
4.5. Bahwa berdasarkan Pasal 5 Peraturan Direksi PDAM Nomor
2/2017, dalam pelaksanaan Kerjasama SPAM, Direktur Utama
PDAM bertindak selaku PJPK (vide Bukti C2, T1.6). -----------------
4.6. Bahwa berdasarkan Pasal 10 ayat (3) Peraturan Direksi PDAM
Nomor 2/2017, dalam hal PDAM tidak memiliki cukup anggaran
untuk pengadaan tanah, pendanaan pengadaan tanah dapat
ditambahkan ke dalam biaya investasi proyek kerjasama dan
menjadi tanggung jawab dari Badan Usaha Pelaksana (vide
Bukti C2, T1.6). -------------------------------------------------------------
4.7. Bahwa berdasarkan Pasal 11 Peraturan Direksi PDAM Nomor
2/2017, diatur ketentuan sebagai berikut (vide Bukti C2, T1.6): --
(1) PJPK menetapkan bentuk pengembalian investasi yang
meliputi penutupan biaya modal, biaya operasional, dan
keuntungan Badan Usaha Pelaksana; ---------------------------

- 423 -
SALINAN

(2) Pengembalian investasi Badan Usaha Pelaksana atas


Penyediaan SPAM bersumber dari pembayaran oleh PDAM
dalam bentuk tarif; ---------------------------------------------------

(3) Tarif awal dan penyesuaiannya ditetapkan dalam perjanjian


kerjasama untuk memastikan pengembalian investasi yang
meliputi penutupan biaya modal, biaya operasional, dan
keuntungan dalam kurun waktu tertentu. -----------------------

4.8. Bahwa berdasarkan Pasal 14 Peraturan Direksi PDAM Nomor


2/2017, diatur ketentuan bahwa pengadaan dilakukan dengan
prinsip sebagai berikut (vide Bukti C2, T1.6): -------------------------
(1) Efisien, berarti pengadaan harus diusahakan dengan
menggunakan dana dan daya yang minimum untuk
mencapai kualitas, sasaran dan waktu yang ditetapkan
dengan menggunakan dana yang telah ditetapkan untuk
mencapai hasil dan sasaran dengan kualitas yang
maksimum; -----------------------------------------------------------

(2) Efektif, berarti pengadaan harus sesuai dengan kebutuhan


dan sasaran yang telah ditetapkan serta memberikan
manfaat yang sebesar-sebesarnya; -------------------------------

(3) Transparan, berarti semua ketentuan dan informasi


mengenai Pengadaan diungkapkan secara lengkap, jelas
dan dapat diketahui secara luas oleh peserta, yang
berminat serta oleh masyarakat pada umumnya;---------------

(4) Terbuka, berarti Pengadaan dapat diikuti oleh semua


peserta yang memenuhi persyaratan/kriteria tertentu
berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas; ---------------

(5) Bersaing, berarti Pengadaan harus dilakukan melalui


persaingan yang sehat diantara sebanyak mungkin peserta
yang setara dan memenuhi persyaratan, sehingga dapat
diperoleh infrastuktur/layanan yang ditawarkan secara

- 424 -
SALINAN

kompetitif dan tidak ada intervensi yang mengganggu


terciptanya mekanisme pasar dalam pengadaan; ---------------

(6) Adil/tidak diskriminatif, berarti memberikan perlakuan


yang sama kepada semua Peserta dan tidak memberi
keuntungan kepada pihak tertentu, dengan tetap
memperhatikan kepentingan nasional; dan ----------------------

(7) Akuntabel, berarti harus sesuai dengan aturan dan


ketentuan yang terkait dengan Pengadaan sehingga dapat
dipertanggungjawabkan. --------------------------------------------

4.9. Bahwa berdasarkan Pasal 20 ayat (2) butir f Peraturan Direksi


PDAM Nomor 2/2017, diatur ketentuan mengenai para pihak
yang terlibat dalam pengadaan wajib menghindari dan mencegah
terjadinya pertentangan kepentingan antara pihak yang terkait,
baik secara langsung maupun tidak langsung yang antara lain
meliputi kegiatan atau tindakan yang berpotensi menimbulkan
persaingan usaha tidak sehat sebagaimana tercantum pada
ketentuan perundangan mengenai larangan praktik monopoli
dan persaingan usaha yang tidak sehat (vide Bukti C2, T1.6). -----
4.10. Bahwa berdasarkan Pasal 26 ayat (1) Peraturan Direksi PDAM
Nomor 2/2017, Panitia Pengadaan menyusun dokumen
Pengadaan Badan usaha Pelaksana, yang terdiri dari Dokumen
Prakualifikasi dan Dokumen Permintaan Proposal (RfP) (vide
Bukti C2, T1.6). -------------------------------------------------------------
4.11. Bahwa berdasarkan Bab VI huruf B huruf j angka 8 Lampiran
Peraturan Direksi PDAM Nomor 2/2017 halaman 56, disebutkan
bahwa dalam melakukan evaluasi, Panitia Pengadaan dapat
meminta peserta untuk memaparkan Dokumen Penawaran
Finansial. --------------------------------------------------------------------
4.12. Bahwa terhadap Dokumen Permintaan Proposal (RfP) pada
tender a quo diatur ketentuan-ketentuan sebagai berikut (vide
Bukti C13, T2.7): -----------------------------------------------------------

- 425 -
SALINAN

4.12.1. Bahwa Catatan Penting halaman ii Dokumen RfP


menguraikan hal-hal sebagai berikut: ----------------------
a. Dokumen Permintaan Proposal (Request for
Proposal atau RfP) (“Dokumen Permintaan
Proposal”) diterbitkan oleh Perusahaan Daerah Air
Minum Giri Tirta Kabupaten Gresik sebagai
Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (“PJPK”)
Bussines to Bussines untuk Peserta Lelang yang
telah lulus tahap Prakualifikasi, dengan tujuan
untuk menyediakan instruksi dan prosedur bagi
Peserta Lelang dalam menyiapkan dan
menyampaikan Dokumen Penawaran Proyek. --------
b. Dokumen Permintaan Proposal disampaikan untuk
membantu Peserta Lelang dalam melakukan
evaluasi atau kajian sendiri terhadap Proyek.
Dalam segala hal, Peserta Lelang harus melakukan
kajian dan analisis sendiri atas informasi yang
disampaikan dalam Dokumen Permintaan Proposal.
c. Setiap Peserta Lelang menerima tanggung jawab
penuh untuk melakukan analisis secara
independen terhadap kelayakan Proyek serta
mengumpulkan dan menyajikan semua informasi
yang diperlukan.--------------------------------------------
4.12.2. Bahwa Butir 1.2 tentang Gambaran Singkat Proyek
halaman 7 menguraikan hal-hal sebagai berikut:---------
a. Dokumen Pra Studi Kelayakan tersebut telah
dituangkan ke dalam Dokumen Permintaan
Proposal (RfP) sehingga harus dipertimbangkan
oleh Peserta Lelang sebagai pedoman untuk
mengembangkan Studi Kelayakan sendiri sebelum
menyusun Dokumen Penawaran. -----------------------
b. Bentuk kerjasama yang ditawarkan untuk Proyek
kerjasama tersebut adalah Bangun, Guna, Serah

- 426 -
SALINAN

(Built-Operate-Transfer/BOT) berikut jaringan


distribusi primer dan sekunder dengan masa
kerjasama selama 25 tahun sejak tanggal
komersial.----------------------------------------------------
c. Meskipun Panitia Pengadaan telah dengan hati-hati
menyusun informasi yang ada dalam dokumen-
dokumen tersebut dan percaya bahwa informasi
tersebut akurat, namun tidak satu pun baik dari
pihak Pemerintah Indonesia, atau Pemerintah
Kabupaten Gresik atau PDAM atau dinas terkait,
unit atau penasehatnya, memberi jaminan, baik
yang dinyatakan atau secara implisit, mengenai
kelengkapan atau ketepatan informasi yang ada di
dalam Dokumen tersebut. --------------------------------
4.12.3. Bahwa Butir 2.1 halaman 13 tentang Instruksi Kepada
Peserta Lelang menyebutkan Dokumen RfP merupakan
panduan atau acuan untuk pelaksanaan proses lelang
dan penyusunan dokumen penawaran ---------------------
4.12.4. Bahwa Butir 2.2.4.2 halaman 20 tentang Sampul II
(Dokumen Keuangan) menguraikan hal-hal sebagai
berikut: -----------------------------------------------------------
a. Dokumen Keuangan merupakan bagian dari
penawaran badan usaha Peserta Lelang dalam
menggambarkan rencana investasi yang terperinci,
kemampuan pendanaan/ permodalan Proyek dan
analisa. -------------------------------------------------------
b. Yang disampaikan dalam Dokumen Keuangan,
meliputi: -----------------------------------------------------
(1) Proyeksi Keuangan (FINPRO) yang meliputi
setidaknya: --------------------------------------------

- Rencana Investasi; -------------------------------


- Rencana Penyerapan Air Curah; --------------

- 427 -
SALINAN

- Rencana Biaya Operasional termasuk


rinciannya; ---------------------------------------
- Rencana Pembiayaan (Pinjaman, Equity
dan modal kerja); --------------------------------
- Rencana Tarip; -----------------------------------
- Proyeksi Laporan Laba/Rugi; ------------------
- Proyeksi Laporan Neraca; ----------------------
- Proyeksi Laporan Arus Kas; -------------------
- Proyek Perhitungan IRR. ------------------------
(2) Proyeksi tarif air minum curah didasarkan
pada perhitungan tarif awal dengan
penyesuaian tarif setiap 1 (satu) tahun sekali
sebesar 6% (enam persen) selama masa
kerjasama 25 (dua puluh lima) tahun. -----------
c. Peserta Lelang diharuskan menggunakan
parameter untuk perhitungan keuangan sebagai
berikut:-------------------------------------------------------
(1) IRR Equity maksimum sebesar 16% (enam
belas persen--pembulatan); -------------------------
(2) Tarip air curah per m3 tahun pertama
komersial maksimum sebesar Rp3.900,00 (tiga
ribu sembilan ratus rupiah); -----------------------
(3) Pembiayaan Investasi menggunakan Modal
Sendiri 30% (tiga puluh persen) dan pinjaman
70% (tujuh puluh persen) dengan kondisi
masa tenggang 3 (tiga) tahun, tingkat suku
bunga 11% (sebelas persen), jangka waktu
pembayaran 10 (sepuluh) tahun termasuk
masa tenggang; --------------------------------------
(4) Modal sendiri tidak hanya diperlukan
pembiayaan investasi tetapi juga untuk
menutup pemenuhan kas operasional (modal
kerja); --------------------------------------------------

- 428 -
SALINAN

(5) Penyerapan air minum curah sesuai dengan


tahapan penyerapan produksi pada Lampiran
14. ------------------------------------------------------
4.12.5. Bahwa Butir 3.2.1.3 halaman 26 tentang Pembukaan
Dokumen Penawaran Sampul II menyebutkan bahwa
Panitia Pengadaan meminta kesediaan wakil dari
peserta yang hadir sebagai Saksi. Apabila tidak ada
atau hanya ada 1 (satu) Saksi dari peserta yang hadir,
maka pembukaan Dokumen Penawaran Sampul II
ditunda oleh Panitia Pengadaan selama 1 (satu) jam -----
4.12.6. Bahwa Butir 3.2.2 halaman 27 tentang Evaluasi
Dokumen Penawaran Sampul II menyebutkan evaluasi
dokumen penawaran Sampul II menggunakan evaluasi
tarif dengan bobot 40% (enam puluh persen). Evaluasi
Dokumen Penawaran Sampul I akan digabungkan
dengan evaluasi dokumen penawaran Sampul II dan
menguraikan hal-hal sebagai berikut: ----------------------
a. Koreksi Aritmatik. -----------------------------------------
(1) Panitia pengadaan melakukan koreksi
aritmatik terhadap Dokumen Penawaran
sesuai asumsi dengan input yang digunakan
dalam proyeksi keuangan dan selanjutnya
dituangkan dalam Berita Acara Klarifikasi dan
Koreksi Aritmatik. ------------------------------------
(2) Hasil akhir koreksi aritmatik ditetapkan
sebagai penawaran yang sah Peserta Lelang. ---
b. Hasil akhir koreksi aritmatik tersebut digunakan
sebagai dasar evaluasi tarif. ------------------------------
c. Evaluasi IRR. ------------------------------------------------
d. Panitia Pengadaan menyusun Berita Acara Hasil
Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul II yang
merupakan hasil evaluasi dokumen penawaran
keuangan. ---------------------------------------------------

- 429 -
SALINAN

4.12.7. Bahwa Lampiran 10 halaman 68 mensyaratkan peserta


tender membuat Pernyataan Persaingan Usaha yang
Sehat. Adapun isi pernyataan tersebut antara lain
menyebutkan bahwa dalam rangka Proyek Kerjasama
Pengusahaan Badan Usaha Dalam Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum Dengan Kapasitas 1.000
Liter/Detik – PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik,
peserta tender menyatakan tidak bersekongkol dengan
pihak lain untuk mengatur dan atau menentukan
pemenang tender sehingga dapat mengakibatkan
terjadinya persaingan usaha tidak sehat. ------------------
4.12.8. Bahwa Lampiran 12 halaman 71 sampai dengan
halaman 73 tentang Kriteria Penilaian menguraikan
hal-hal sebagai berikut:----------------------------------------
a. Dokumen Penawaran Administrasi yang
disampaikan Peserta Lelang akan dievaluasi
berdasarkan sistem gugur, dengan kriteria sebagai
berikut:-------------------------------------------------------
Tabel 6. Kriteria Penilaian Dokumen Penawaran
Administrasi

No Kriteria Administrasi
1 Kelengkapan jumlah dokumen dan bahasa
Dokumen Penawaran Peserta Lelang, dalam
Bahasa Indonesia:
1 (satu) asli, 2 (dua) salinan hardcopy/
cetakan dan
2 (dua) salinan elektronik/ softcopy dalam
bentuk flashdrive/ USB (universal serial bus)
dengan format PDF.
2 Lampiran 1. Surat Kerahasiaan
(ditandatangani oleh direksi atau penerima
kuasa direksi badan usaha Peserta Lelang)
3 Lampiran 2. Surat Penawaran
(ditandatangani di atas materai oleh direksi
badan usaha Peserta Lelang atau yang
ditunjuk sebagai kuasa direksi khusus untuk
menandatangani Surat Penawaran)
4 Lampiran 3. Surat Kuasa (apabila Surat

- 430 -
SALINAN

No Kriteria Administrasi
Penawaran ditandatangani oleh penerima
kuasa direksi badan usaha Peserta Lelang) -
(untuk surat kuasa yang diterbitkan di luar
Indonesia wajib dilegalisasi oleh notaris
sesuai dengan yurisdiksi peserta lelang dan
dikonsularisasi oleh Kedutaan Besar Republik
Indonesia di Negara yang bersangkutan)
5 Lampiran 4. Jaminan Penawaran (Bank
Umum Nasional) sesuai dengan format Bank
6 Lampiran 5. Pakta Integritas (ditandatangani
oleh direksi atau penerima kuasa direksi
badan usaha Peserta Lelang)
7 Lampiran 8. Pernyataan Persaingan Usaha
Yang Sehat (ditandatangani oleh direksi atau
penerima kuasa direksi badan usaha Peserta
Lelang)

b. Dokumen Penawaran Teknis yang disampaikan


Peserta Lelang akan dievaluasi berdasarkan
pemenuhan kriteria dan sistem penilaian dengan
pembobotan teknis sebesar 60% (enam puluh
persen) sebagai berikut: -----------------------------------
Tabel 7. Kriteria Penilaian Dokumen Penawaran
Teknis

No Evaluasi Teknis Score


1 Pendekatan dan Metodelogi 20
Pelaksanaan
a. Kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan yang
berlaku, standar-standar
persyaratan tehnis dan desain
b. Pendekatan dan metodologi
mengacu pada pilihan tehnologi
yang digunakan untuk masing-
masing jenis pekerjaan (IPA, ME,
Transmisi dan Reservoir
c. Jadwal pelaksanaan pekerjaan
utama
d. Managemen Risiko (Identifikasi
Risiko, Analisis Risiko dan
Mitigasi Risiko)
2 IPA 25
a. Kriteria Desain
b. Desain (Proses, Memo Desain

- 431 -
SALINAN

No Evaluasi Teknis Score


termasuk Dimensi Pokok)
c. Desain Pengolaan Limbah
d. Gambar (Prelimenary Desain)
e. Diagram Pipa dan
Instrumentasinya
f. Arsitektur
3 Mekanikal dan Elektrikal 10
a. Usulan spesifikasi dan
persyaratan tehnis dari
komponen ME pada masing-
masing sub sistem yaitu ME yang
terdapat pada intake, IPA dan
Reservoar
4 Transmisi dan Reservoar 10
a. Kriteria Desain
b. Desain (Desain Note dan Dimensi
Pokok)
c. Gambar (Prelimenary Desain)
d. Desain Untuk Setiap Perlintasan
5 Management Konstruksi 15
a. Organisasi selama konstruksi
yang menggambarkan adanya
pembagian tugas yang jelas
b. Mekanisme Pembangunan
Intake, IPA, Reservoir dan
Pemasangan Komponen Terkait
c. Uraian Rencana dan Tahapan Uji
Comisioning
d. Perencanaan dan Pengelolaan
Mutu Konstruksi
6 Management Operasi dan 15
Pemeliharaan
a. Gambaran umum persyaratan,
kerangka dan sistem operasional
dan pemeliharaan
b. Standar Operasional Prosedur
secara umum untuk kegiatan
Operasi dan Pemeliharaan
c. Rencana Pemeliharaan dan
perbaikan Terjadwal/managemen
aset
d. Sistem Informasi (Konfigurasi
Sistem SCADA), Titik-titik dan
parameter pengendalian
Rencana Alih Tehnologi untuk SDM
PDAM
7 Rencana TKDN 5

- 432 -
SALINAN

No Evaluasi Teknis Score


- Peserta Lelang menyampaikan
rencana penjelasan tentang
perhitungan TKDN Barang dengan
format seperti dalam Lampiran 1
Peraturan Menteri Perindustrian
No. 16 Tahun 2011
Jumlah 100

c. Dokumen Penawaran Keuangan yang disampaikan


Peserta Lelang akan dievaluasi berdasarkan
pemenuhan kriteria dan sistem penilaian dengan
pembobotan keuangan sebesar 40% (empat puluh
persen) berdasarkan evaluasi sebagai berikut: --------
Tabel 8. Kriteria Penilaian Dokumen Penawaran
Keuangan

No Kriteria Keuangan Score


1 Tarif Harga Air Curah 100
Harga Air Curah, Harga Air Curah
awal yang didapat
berdasarkan
proyeksi
keuangan

4.12.9. Bahwa Lampiran 14 halaman 75 menguraikan


mengenai penyerapan air curah dalam masa kerjasama
adalah 25 (dua puluh lima) tahun terhitung dari
tanggal komersial Perjanjian Kerjasama sebagaimana
dalam tabel berikut: --------------------------------------------
Tabel 9. Kriteria Penilaian Dokumen Penawaran Keuangan

Kapasitas Penyerapan
Tahun Kapasitas
Terpasang IPA Air Minum
Ke- Produksi (m3)
(l/det) Curah (l/det)
1 1.000 1.000 500
2 1.000 1.000 750
3 1.000 1.000 1.000
4 1.000 1.000 1.000
5 1.000 1.000 1.000

- 433 -
SALINAN

Kapasitas Penyerapan
Tahun Kapasitas
Terpasang IPA Air Minum
Ke- Produksi (m3)
(l/det) Curah (l/det)
6 1.000 1.000 1.000
7 1.000 1.000 1.000
8 1.000 1.000 1.000
9 1.000 1.000 1.000
10 1.000 1.000 1.000
11 1.000 1.000 1.000
12 1.000 1.000 1.000
13 1.000 1.000 1.000
14 1.000 1.000 1.000
15 1.000 1.000 1.000
16 1.000 1.000 1.000
17 1.000 1.000 1.000
18 1.000 1.000 1.000
19 1.000 1.000 1.000
20 1.000 1.000 1.000
21 1.000 1.000 1.000
22 1.000 1.000 1.000
23 1.000 1.000 1.000
24 1.000 1.000 1.000
25 1.000 1.000 1.000

5. Tentang Kronologi Tender. -----------------------------------------------------------

Bahwa Majelis Komisi melakukan penilaian terhadap fakta-fakta


terkait kronologi tender dalam perkara a quo adalah sebagai berikut
(vide Bukti I2, I4, C7, C11, C13, C14, C107, C108, C109, C110, C112,
C118, T1.8, T1.9, T1.10, T1.12, T1.13, T1.14, T1.15, T1.16, T2.6, T2.7,
T2.8, T2.13, T2.14, T15, T2.16): -------------------------------------------------

Tabel 10. Kronologi Tender


Tanggal Kegiatan Keterangan
PERENCANAAN DAN PERSIAPAN

- 434 -
SALINAN

Tanggal Kegiatan Keterangan


Pra Studi Kelayakan
1. Bahwa berdasarkan Pra Studi Kelayakan tersebut dapat disimpulkan
bahwa kerjasama pengusahaan pengembangan SPAM dengan Badan
Usaha, layak secara ekonomi dan keuangan dengan mempertimbangkan
aspek lingkungan, kelembagaan serta aspek hukum dan perundang-
undangan.
2. Bahwa dokumen Pra Studi Kelayakan memberikan gambaran informasi
secara umum tentang lingkup proyek. Data dan informasi yang ada pada
semua dokumen yang disiapkan oleh Panitia Pengadaan diharapkan
akurat, namun tidak memberi jaminan, baik yang dinyatakan secara
eksplisit ataupun secara implisit, yang ada di dalam dokumen tersebut.
3. Bahwa dokumen Pra Studi Kelayakan tersebut telah dituangkan
kedalam Dokumen Permintaan Proposal (Request for Proposal/RfP)
sehingga harus dipertimbangkan oleh Peserta Lelang sebagai pedoman
untuk mengembangkan Studi Kelayakan sendiri sebelum menyusun
Dokumen Penawaran.
Bupati Gresik memberikan persetujuan terkait Rencana
5 April 2017 Kerjasama PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik dengan Pihak
Ketiga
Market Sounding dihadiri oleh:
1. PT Dewata Bangun Tirta
2. PT Acuatico Indonesia
3. PT Adhi Karya (Persero), Tbk
4. PT Adaro Tirta Mandiri
5. PT Eswareco Tama
6. PT Lautan Luas
7. PT Meta Adhya Tirta Umbulan
8. PT Moya Indonesia
9. PT N-Three Indonesia
11 November 10. PT Nusantara Infrastruktur
2017 11. PT Pembangunan Perumahan Infrastruktur
12. PT Trimitra Tirta Sarana
13. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
14. PT Sauh Bahtera Samudra
15. PT Tirta Bening Ventura
16. PT Yunnan Water Utilities Indonesia
17. PT Tata Tirta
18. PT Surya Persada
19. PT Vivatech International
20. PT Beswa Indonesia
21. PT Deerfos Indonesia

- 435 -
SALINAN

Tanggal Kegiatan Keterangan


PRA KUALIFIKASI
Pengumuman Pra-Kualifikasi dimuat di SKH Kompas dan
9 April 2018
Jawa Pos
Pendaftaran Peserta dan Pengambilan Dokumen Pra-
Kualifikasi
Terdapat 23 (dua puluh tiga) perusahaan yang mendaftar dan
mengambil Dokumen Pra-Kualifikasi sebagai berikut:
1. PT Adhi Karya (Persero), Tbk
2. PT Potum Mundi Infranusantara
3. PT Trimitra Tirta Sarana
4. PT Metito Indonesia
5. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
6. PT Boma Bisma Indra (Persero)
7. PT Aetra Air Jakarta
8. PT Moya Indonesia
9. PT Medco Gas Indonesia
9 - 17 April 10. Konsorsium PT. PP – PP. KTI
2018 11. Konsorsium PT Sucofindoedisi – PT Anugrah Abadi Baru
12. PT Bangun Cipta Kontraktor
13. PT Jaya Teknik Indonesia
14. Signfest SDN BHD
15. PT Mustika Jimbaran Indah
16. PT Multikem Suplindo
17. PT Brantas Abipraya (Persero)
18. PT Tirta Nusantara Sukses
19. PT Tirta Indah Alam Sentosa
20. PT Yunnan Water Utilities Indonesia
21. PT Pakar Cipta Karya
22. Konsorsium PT Trimitra Tirta sarana – Manila Water
Company, Inc
23. Nippon Koei Co, Ltd
Rapat Penjelasan Dokumen Pra-Kualifikasi
Rapat Penjelasan Dokumen Pra-Kualifikasi dihadiri oleh:
1. 7 (tujuh) Orang Panitia Pengadaan.
18 April 2. 2 (dua) Orang Perwakilan IUWASH.
2018 3. 22 (dua puluh dua) Perusahaan Calon Peserta Pra-
Pukul 10.00 Kualifikasi, yaitu:
WIB - selesai (1) PT Adhi Karya (Persero), Tbk
(2) PT Potum Mundi Infranusantara
(3) PT Trimitra Tirta Sarana
(4) PT Metito Indonesia

- 436 -
SALINAN

Tanggal Kegiatan Keterangan


(5) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
(6) PT Boma Bisma Indra (Persero)
(7) PT Aetra Air Jakarta
(8) PT Moya Indonesia
(9) PT Medco Gas Indonesia
(10) Konsorsium PT. PP – PP. KTI
(11) Konsorsium PT Sucofindoedisi – PT Anugrah
Abadi Baru
(12) PT Bangun Cipta Kontraktor
(13) PT Jaya Teknik Indonesia
(14) Signfest SDN BHD
(15) PT Mustika Jimbaran Indah
(16) PT Multikem Suplindo
(17) PT Brantas Abipraya (Persero)
(18) PT Tirta Nusantara Sukses
(19) PT Tirta Indah Alam Sentosa
(20) PT Yunnan Water Utilities Indonesia
(21) PT Pakar Cipta Karya
(22) Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana–Manila
Water Company
2 Juni 2018 Pemasukan Dokumen Pra-Kualifikasi
Panitia Pengadaan menerima 7 (tujuh) dokumen kualifikasi
dari perusahaan sebagai berikut:
1. Konsorsium Potum – Adhi – Abipraya
2. PT Medco Gas Indonesia
3. Konsorsium PT PP – PT KTI
4. Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana – Manila Water
Company
5. PT Yunnan Water Unitilies Indonesia
6. Konsorsium PT Bangun Cipta Kontraktor – PT Wijaya
Karya
7. Konsorsium PT BBI – PT Memiontic
Evaluasi dan Klarifikasi Dokumen Pra-Kualifikasi
1. Konsorsium Potum – Adhi – Abipraya
(Lulus)
2. PT Medco Gas Indonesia (Gugur)
22 - 29 Juni
Evaluasi 3. Konsorsium PT PP – PT KTI Abipraya
2018
Administrasi (Lulus)
4. Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana
– Manila Water Company Abipraya
(Lulus)

- 437 -
SALINAN

Tanggal Kegiatan Keterangan


5. PT Yunnan Water Unitilies Indonesia
(Gugur)
6. Konsorsium PT Bangun Cipta
Kontraktor – PT Wijaya Karya
Abipraya (Lulus)
7. Konsorsium PT BBI – PT Memiontic
(Gugur)
1. Konsorsium PT Bangun Cipta
Kontraktor – PT Wijaya Karya (Nilai
82)
2. Konsorsium PT PP – PT KTI (Nilai 97)
Evaluasi Teknis
3. Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana
– Manila Water Company (Nilai 77)
4. Konsorsium Potum – Adhi – Abipraya
(Nilai 82)
Panitia Pengadaan mengumumkan perpanjangan waktu
25 Juni
pengumuman hasil Pra-Kualifikasi karena evaluasi pra-
2018
kualifikasi belum selesai
Panitia Pengadaan mengajukan permohonan kepada Direktur
Utama Terlapor I untuk menunjuk atau menetapkan Daftar
Pendek Peserta Pra-Kualifikasi dengan merekomendasikan 4
(empat) peserta yang lulus tahap evaluasi administrasi dan
teknis sebagai berikut:
2 Juli 2018 1. Konsorsium PT Bangun Cipta Kontraktor – PT Wijaya
Karya
2. Konsorsium PT PP – PT KTI
3. Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana – Manila Water
Company
4. Konsorsium Potum – Adhi – Abipraya
Direktur Utama Terlapor I memberikan Persetujuan Daftar
9 Juli 2018 Pendek Peserta Pra-Kualifikasi
Pengumuman Daftar Pendek Hasil Evaluasi Dokumen Pra-
12 Juli 2018 Kualifikasi
17 Juli 2018 Penutupan Masa Sanggah Pra-Kualifikasi
19 Juli 2018 Penetapan Daftar Pendek Hasil Pra-Kualifikasi
PELELANGAN
25 – 29 Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal (Request for
Agustus Proposal-RFP)
2018
Terdapat 4 (empat) perusahaan yang mengambil dokumen
Pukul 08.00–
RfP sebagai berikut:
15.00 WIB

- 438 -
SALINAN

Tanggal Kegiatan Keterangan


1. Konsorsium PT Bangun Cipta Kontraktor – PT Wijaya
Karya (Persero)
2. Konsorsium PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk –
PT Krakatau Tirta Indonesia
3. Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana – Manila Water
Company, Inc
4. Konsorsium PT Potum – PT Adhi Karya dan PT Brantas
Abipraya
Rapat Penjelasan (Aanwijzing)
Disepakati bahwa pertanyaan kepada Panitia Pengadaan
disampaikan secara tertulis dan diserahkan paling lambat
tanggal 31 Agustus 2018 pukul 13.00 WIB. Selanjutnya,
Panitia Pengadaan akan memberikan jawaban atas
pertanyaan Peserta Lelang melalui Data Room sesuai jadwal
Panitia Pengadaan dan Peserta Lelang melaksanakan
kunjungan lokasi dengan hasil sebagai berikut:
1. Rencana Intake di Desa Sidomukti – Kecamatan Bungah
2. Rencana IPA – di Desa Mojopuro Gede – Kecamatan
30 Agustus Bungah
2018 3. Rencana Pengembangan di Desa Melirang – Kecamatan
Bungah
4. Rencana Reservoir di Kawasan JIPEE Kecamatan Manyar
5. Jalur Pipa Transmisi, Jalan Raya Bungah – Dukun (Jalan
Kabupaten)
6. Jalur Pipa Transmisi, Jalan Raya Manyar – Sidayu (Jalan
Nasional)
7. Jalur Pipa Distribusi Utama (JDU), Jalan Raya Manyar –
Gresik (Jalan Nasional)
8. Jalur Pipa Distribusi Utama (JDU), Jalan Raya Manyar –
Gresik (Jalan Kabupaten)
Panitia Pengadaan memberikan jawaban atas pertanyaan
Peserta Lelang terhadap Dokumen Permintaan Proposal
(Request for Proposal-RfP).
Addendum Dokumen Permintaan Proposal (Request for
Proposal-RfP) Pertama:
7 September
2018 1. Jaminan Penawaran (2.2.4.1 huruf c RfP).
a. Jaminan penawaran dibuat atas nama konsorsium.
b. Jaminan penawaran ditujukan kepada PDAM Giri Tirta
Kabupaten Gresik.
c. Jaminan penawaran yang asli diserahkan kepada
Panitia Pengadaan dalam amplop tersendiri bersamaan

- 439 -
SALINAN

Tanggal Kegiatan Keterangan


dengan pemasukan dokumen penawaran Sampul 1.
2. Batas Waktu Pemasukan Dokumen Penawaran (angka
2.3.2RfP)
Batas waktu pemasukan dokumen penawaran diubah
menjadi:
Hari/ Tanggal : 18 Oktober 2018
Jam : 13.00 WIB
Tempat : Ruang Rapat PDAM Giri Tirta Kab.
Gresik, Jl. Raya Permata Nomor 7, Perum Bunder Asri,
Gresik.
Addendum Dokumen Permintaan Proposal (Request for
Proposal-RfP) Kedua:
1. Dokumen Administrasi
Dokumen administrasi merupakan dokumen yang harus
dipenuhi oleh Peserta Lelang dan apabila salah satu
kelengkapan dan keabsahan persyaratan administrasi
tidak dipenuhi oleh Peserta Lelang, maka Peserta Lelang
dinyatakan GUGUR, Dokumen Administrasi tersebut
adalah:
a. Surat penawaran;
b. Surat Kuasa;
c. Jaminan Penawaran;
d. Pakta Integritas;
e. Surat Persetujuan Prinsip Bersyarat Pendanaan
19 (Offering Letter);
September f. Surat Pernyataan Minat;
2019 g. Surat Kerahasian;
h. Surat Pernyataan Persaingan Usaha Yang Sehat
2. Metode Komunikasi dengan Panitia Pengadaan (angka 2.5
RfP)
Metode Komunikasi dengan Panitia Pengadaan
sebagaimana telah diadakan perubahan pertama angka
romawi III, diubah menjadi:
Terhitung sejak tanggal pemasukan penawaran sampai
dengan penetapan pemenang, setiap Peserta Lelang yang
ingin menghubungi Panitia Pengadaan berkenaan dengan
pelaksanaan pengadaan ini harus melakukannya secara
tertulis dan disampaikan melalui e-mail:
b2b.pdamgresik@gmail.com dan Tanggapan Panitia
Pengadaan akan disampaikan melalui Data Room.
3. Kriteria Penilaian (Lampiran 12 RfP)

- 440 -
SALINAN

Tanggal Kegiatan Keterangan


Pemasukan Dokumen Penawaran (Sampul I dan Sampul II)
18 Oktober
2018 dan Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul I -
Administrasi dan Teknis
Terdapat 4 (empat) perusahaan yang memasukkan dokumen
penawaran sebagai berikut:
1. Konsorsium PT Bangun Cipta Kontraktor – PT Wijaya
Karya (Persero)(lengkap)
2. Konsorsium PP – KTI (lengkap)
3. Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana – Manila Water
Company, Inc (lengkap)
4. Konsorsium PT Potum – PT Adhi Karya dan PT Brantas
Abipraya (lengkap)
Evaluasi dan Klarifikasi Dokumen Penawaran Sampul I:
Administrasi dan Teknis
1. Konsorsium PT Bangun Cipta Kontraktor – PT Wijaya
18 Oktober - Karya (Persero)(Nilai 88)
4 November 2. Konsorsium PP – KTI (Nilai 96)
2018 3. Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana – Manila Water
Company, Inc (Nilai 73)
4. Konsorsium PT Potum – PT Adhi Karya dan PT Brantas
Abipraya (Nilai 88)
Direktur Utama Terlapor I memberikan Persetujuan Hasil
5 November Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul I: Administrasi dan
2018 Teknis dan menyampaikan bahwa dapat dilaksanakan
pembukaan Dokumen Sampul II (Keuangan)
Pengumuman Hasil Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul I:
Administrasi dan Teknis berdasarkan Surat PDAM Giri Tirta
Nomor 690/793/BA.PDP/XI/2018 yang memenuhi nilai
passing grade 70 sebagai berikut:
1. Konsorsium PT Bangun Cipta Kontraktor – PT Wijaya
6 November
2018 Karya (Persero)(Nilai 88)
2. Konsorsium PP – KTI (Nilai 96)
3. Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana – Manila Water
Company, Inc (Nilai 73)
4. Konsorsium PT Potum – PT Adhi Karya dan PT Brantas
Abipraya (Nilai 88)
8 November
2018 Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul II: Keuangan

Kenaikan
Tarif Air IRR
Nilai Investasi Tarif Air
No Peserta Curah Equity
(Rp) Curah
(Rp/ M3) (%)
(%/Tahun)

- 441 -
SALINAN

Tanggal Kegiatan Keterangan


Konsorsium PT 771.621.000.000 3.690 ada 14,7
Bangun Cipta (termasuk IDC)
1 Kontraktor – PT
Wijaya Karya
(Persero)
Konsorsium Terlapor 605.800.000.000 2.962 ada 15,84
2
II - Terlapor III
Konsorsium PT 811.459.000.000 3.578 ada 8,58
Trimitra Tirta Sarana – (termasuk IDC)
3
Manila Water
Company, INC
Konsorsium Potum – ada 14,27
4 593.746.000.000 3.440
Adhi – Abipraya
Evaluasi dan Klarifikasi Dokumen Penawaran Sampul II:
Keuangan sebagai berikut:
1. Berita Acara Klarifikasi Dokumen Sampul II Proyek SPAM
Gresik Nomor 690/812/BA.PDP/XI/2018, tanggal 21
November 2018 terhadap Konsorsium PT Trimitra Tirta
Sarana – Manila Water Company, Inc;
2. Berita Acara Klarifikasi Dokumen Sampul II Proyek SPAM
Gresik Nomor 690/814/BA.PDP/XI/2018, tanggal 21
21 November November 2018 terhadap Konsorsium PT Pembangunan
2018 Perumahan (Persero) – PT Krakatau Tirta Industri; dan
3. Berita Acara Klarifikasi Dokumen Sampul II Proyek SPAM
Gresik Nomor 690/815/BA.PDP/XI/2018, tanggal 21
November 2018 terhadap Konsorsium PT Bangun Cipta
Kontraktor – PT Wijaya Karya (Persero); dan
4. Berita Acara Klarifikasi Dokumen Sampul II Proyek SPAM
Gresik Nomor 690/881/BA.PDP/XI/2018, tanggal 21
November 2018 terhadap Konsorsium PT Potum – PT Adhi
Karya dan PT Brantas Abipraya.
Klarifikasi Dokumen Penawaran Sampul II: Keuangan
Lanjutan terhadap Konsorsium PT Pembangunan Perumahan
(Persero) – PT Krakatau Tirta Industri yang dituangkan dalam
Berita Acara Klarifikasi Dokumen Sampul II Proyek SPAM
27 November Gresik Nomor 690/815/BA.PDP/XI/2018, tanggal 21
2018 November 2018
Pada tanggal 27 November 2018, Panitia Pengadaan
menyampaikan undangan Klarifikasi Dokumen Penawaran
Sampul II: Keuangan Lanjutan dengan melampirkan daftar
pertanyaan sebagai berikut:

- 442 -
SALINAN

Tanggal Kegiatan Keterangan

Panitia Pengadaan mengajukan permohonan persetujuan


30 November hasil evaluasi Sampul II (Keuangan) kepada Direktur Utama
2018 Terlapor I selaku PJPK berdasarkan proyeksi keuangan
sebagai berikut:

Tarif
Nomor Peserta
(Rp/M3)
1 Konsorsium PP - KTI 3.185
Konsorsium Potum – Adhi
2 3.440
– Abipraya
Konsorsium PT Trimitra
3 Tirta Sarana – Manila Water 3.578
Company, INC
Konsorsium PT Bangun
4 Cipta Kontraktor – PT 3.690
Wijaya Karya (Persero)
3 Desember Persetujuan Hasil Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul II:
2018 Keuangan
Panitia Pengadaan mengajukan permohonan persetujuan
usulan calon pemenang lelang sebagai berikut:
1. Calon Pemenang Lelang
11 Desember Konsorsium PT Pembangunan Perumahan (Persero) – PT
2018 Krakatau Tirta Industri
2. Calon Pemenang Cadangan I
Konsorsium PT Potum – PT Adhi Karya – PT Brantas
Abipraya
Direktur Utama Terlapor I selaku PJPK menyetujui usulan
31 Desember
calon pemenang lelang yang diajukan oleh Penitia Pengadaan

- 443 -
SALINAN

Tanggal Kegiatan Keterangan


2018 sebagai berikut:
1. Pemenang Lelang
Konsorsium PT Pembangunan Perumahan (Persero) – PT
Krakatau Tirta Industri
2. Pemenang Cadangan I
Konsorsium PT Potum – PT Adhi Karya – PT Brantas
Abipraya
Pengumuman Pemenang sebagai berikut:
1. Nama Proyek : Proyek Kerjasama Pengusahaan Badan
Usaha Dalam Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum Dengan
Kapasitas 1.000 Liter/Detik pada PDAM
Giri Tirta Kabupaten Gresik

2. Penanggung Jawab : Direktur Utama PDAM Giri Tirta


Kabupaten Gresik selaku Penanggung
Jawab Proyek Kerjasama (PJPK)

3. Nama Pemenang : Konsorsium PT Pembangunan


Perumahan (Persero) – PT Krakatau
Tirta Industri

Penawaran Investasi : Rp. 618.054.000.000,-

Opex per-M3 : Rp. 1.052,-

Tarif per- M3 : Rp. 3.185,-

4. Nama Pemenang : Konsorsium Potum – Adhi – Abipraya

Penawaran Investasi : Rp. 625.027.000.000,-

Opex per- M3 : Rp. 1.663,-

Tarif per- M3 : Rp. 3.440,-

31 Desember
2018 - 5 Masa Sanggah
Januari Terdapat 2 (dua) Peserta Lelang yang mengajukan sanggahan
2019 pukul atas pengumuman pemenang yang disampaikan Panitia
17.00 WIB Pengadaan sebagai berikut:

Penyanggah Tanggal
4 Januari
1 Konsorsium Potum – Adhi – Abipraya
2019
4 Januari
2 Konsorsium BCK – WIKA
2019

Sangahan Konsorsium PT Potum – PT Adhi Karya dan PT Brantas Abipraya


Nomor 004/Sanggahan/Kons-POTUMADHIABIPRAYA/1/2019 tertanggal 4

- 444 -
SALINAN

Tanggal Kegiatan Keterangan


Januari 2019 yang pada pokoknya menyatakan sebagai berikut:

- 445 -
SALINAN

Tanggal Kegiatan Keterangan


Sangahan Konsorsium PT Bangun Cipta Kontraktor – PT Wijaya Karya
(Persero) Nomor 01/BCK-WIKA/1/2019 tertanggal 4 Januari 2019 yang
pada pokoknya menyatakan sebagai berikut:

Direktur Utama Terlapor I selaku PJPK menolak sanggahan


15 Januari
yang disampaikan oleh Konsorsium Potum - Adhi - Abipraya
2019
dan Konsorsium BCK – WIKA

- 446 -
SALINAN

Tanggal Kegiatan Keterangan


Tanggapan atas Sanggahan Konsorsium Konsorsium PT Potum – PT Adhi
Karya dan PT Brantas Abipraya Nomor 690/38/437.82/2019 tertanggal 15
Januari 2019 sebagai berikut:

Tanggapan atas Sanggahan Konsorsium PT Bangun Cipta Kontraktor – PT


Wijaya Karya (Persero) Nomor 690/37/437.82/2019 tertanggal 15 Januari
2019 sebagai berikut:

- 447 -
SALINAN

6. Tentang Persekongkolan. --------------------------------------------------------------

6.1. Bahwa berdasarkan Peraturan KPPU No. 2 Tahun 2010 tentang


Pedoman Pasal 22 UU Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan
Persekongkolan dalam Tender, yang dimaksud bersekongkol
adalah “kerjasama yang dilakukan oleh pelaku usaha dengan
pihak lain atas inisiatif siapapun dan dengan cara apapun dalam
upaya memenangkan peserta tender tertentu.” ------------------------

Unsur bersekongkol tersebut antara lain berupa: ---------------------


a. Kerjasama antara dua pihak atau lebih. ----------------------------------
b. Secara terang-terangan maupun diam-diam melakukan
tindakan penyesuaian dokumen peserta lainnya. --------------------
c. Membandingkan dokumen tender sebelum penyerahan. ----------
d. Menciptakan persaingan semu. -----------------------------------------------
e. Menyetujui atau memfasilitasi terjadinya persekongkolan. -------
f. Tidak menolak melakukan suatu tindakan meskipun
mengetahui atau sepatutnya mengetahui bahwa tindakan
tersebut dilakukan untuk mengatur dalam rangka
memenangkan peserta tender tertentu. ------------------------------------
g. Pemberian kesempatan secara eksklusif oleh penyelenggara
tender atau pihak terkait secara langsung maupun tidak
langsung kepada pelaku usaha yang mengikuti tender,
dengan cara melawan hukum. ------------------------------------------------

6.2. Tentang Tindakan Terlapor I (in casu Panitia Pengadaan)


Melakukan Perubahan Nilai Penawaran Konsorsium Terlapor II -
Terlapor III. -------------------------------------------------------------------

6.2.1. Bahwa Investigator dalam LDP dan Kesimpulannya


pada pokoknya menyatakan Terlapor I telah
menfasilitasi penawaran Konsorsium Terlapor II -
Terlapor III untuk menjadi pemenang tender a quo
yang ditunjukkan dengan adanya tindakan Terlapor I
yang tidak konsisten dalam melakukan evaluasi
terhadap Dokumen Penawaran Sampul II milik

- 448 -
SALINAN

Konsorsium Terlapor II-Terlapor III karena pada saat


Pembukaan Sampul II diumumkan tarif penawaran
Konsorsium Terlapor II-Terlapor III adalah sebesar
Rp2.962,00 (dua ribu sembilan ratus enam puluh dua
rupiah) namun selanjutnya yang dievaluasi dan
dicantumkan dalam pengumuman pemenang tender a
quo adalah tarif dasar sebesar Rp3.185,00 (tiga ribu
seratus delapan puluh lima rupiah) yang tidak pernah
diumumkan dalam Pembukaan Sampul II (vide Bukti
I2, I4). -------------------------------------------------------------
6.2.2. Bahwa Terlapor I dalam Tanggapan terhadap LDP dan
Kesimpulannya pada pokoknya menyatakan hal-hal
sebagai berikut (vide Bukti T1.3, T1.33): -------------------
a. Bahwa dalam Dokumen Penawaran Sampul II
(Keuangan) Konsorsium Terlapor II - Terlapor III
jelas tercantum bahwa tarif dasar air minum curah
yang ditawarkan adalah sebesar Rp3.185,00/m3
(tiga ribu seratus delapan puluh lima rupiah per
meter kubik) dengan potongan harga (discount)
untuk tahun pertama sebesar 7% (tujuh persen)
sehingga menjadi Rp2.962,00/m3 (dua ribu
sembilan ratus enam puluh dua rupiah per meter
kubik). --------------------------------------------------------
b. Bahwa Terlapor I (in casu Panitia Pengadaan) telah
melakukan klarifikasi sebagaimana tertuang dalam
Berita Acara Klarifikasi Dokumen Sampul 2 Nomor
690/814/BA.PDP/XI/2018 tanggal 21 November
2018, yang pada pokoknya Konsorsium Terlapor II
– Terlapor III menegaskan tarif dasar air minum
curah adalah sebesar Rp3.185,00/m3 (tiga ribu
seratus delapan puluh lima rupiah per meter
kubik). --------------------------------------------------------

- 449 -
SALINAN

c. Bahwa dokumen penawaran salah satu peserta


dibuka oleh ketiga peserta lainnya, lalu ketiga
peserta lainnya tersebut menyebutkan harga/tarif
air curah yang kemudian dituangkan oleh Panitia
Pengadaan ke dalam Berita Acara Pembukaan
Dokumen Penawaran Sampul II (Keuangan). Fakta
inilah yang kemudian menyebabkan tercantumnya
harga diskon dari Konsorsium Terlapor II - Terlapor
III, yaitu sekitar Rp2.962,00 (dua ribu sembilan
ratus enam puluh dua rupiah) dalam berita acara a
quo, alih-alih harga dasar yang ditawarkan oleh
Konsorsium Terlapor II - Terlapor III, yaitu sebesar
Rp3.185,00 (tiga ribu seratus delapan puluh lima
rupiah).-------------------------------------------------------
6.2.3. Bahwa Terlapor II dalam Tanggapan terhadap LDP dan
Kesimpulannya pada pokoknya menyatakan hal-hal
sebagai berikut (vide Bukti T2.3, T2.38): -------------------
a. Bahwa Tarif Dasar yang diajukan oleh Konsorsium
Terlapor II - Terlapor III sebesar Rp3.185,00/m3
(tiga ribu seratus delapan puluh lima rupiah per
meter kubik), serta Tarif Diskon sebesar 7% (tujuh
persen) dari Tarif Dasar yaitu sebesar
Rp2.962,00/m3 (dua ribu sembilan ratus enam
puluh dua rupiah per meter kubik), yang diberikan
oleh Konsorsium Terlapor II - Terlapor III untuk
tahun pertama komersial, sejak awal telah
disampaikan oleh Konsorsium PP-KTI dalam
Dokumen Penawaran Sampul II (Keuangan). --------
b. Bahwa terhadap penawaran tarif diskon sebesar
7% (tujuh persen) dari tarif dasar pada tahun
pertama komersial tersebut telah Konsorsium
Terlapor II - Terlapor III pula sampaikan kepada
Terlapor I sebagaimana tercatat dalam Berita Acara

- 450 -
SALINAN

Klarifikasi Dokumen Sampul II Proyek SPAM Gresik


Nomor 690/814/BA.PDP/XI/2018, tanggal 21
November 2018. --------------------------------------------
c. Bahwa pemberian tarif diskon merupakan salah
satu inovasi dari sisi financial model yang
ditawarkan oleh Konsorsium Terlapor II - Terlapor
III kepada PDAM Gresik dan tentunya memberikan
keuntungan bagi PDAM Gresik dan masyarakat
(konsumen) dari sisi tarif. ---------------------------------
6.2.4. Bahwa Terlapor III dalam Tanggapan terhadap LDP dan
Kesimpulannya pada pokoknya menyatakan hal-hal
sebagai berikut (vide Bukti T3.3, T3.5): ---------------------
a. Bahwa tarif per-m3 yang tercantum dalam Berita
Acara Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul II
adalah tarif diskon sebagaimana yang telah
Konsorsium Terlapor II - Terlapor III ajukan dalam
dokumen Rencana Investasi dan Proyeksi
Keuangan Konsorsium Terlapor II - Terlapor III
Penawaran Sampul II (Keuangan).-----------------------
b. Bahwa Konsorsium Terlapor II - Terlapor III telah
melakukan klarifikasi terhadap tarif yang tertulis
dalam dokumen Berita Acara Pembukaan Dokumen
Penawaran Sampul II sebagaimana tertuang dalam
Berita Acara Klarifikasi Dokumen Sampul II Nomor
690/814/BA.PDP/XI/2018 tanggal 21 November
2018 yang pada pokoknya Konsorsium Terlapor II -
Terlapor III menegaskan tarif dasar air minum
curah adalah sebesar Rp3.185/m3 (tiga ribu seratus
delapan puluh lima rupiah per meter kubik). ---------
6.2.5. Bahwa berdasarkan alat bukti dan fakta persidangan,
Majelis Komisi menguraikan hal-hal sebagai berikut: ----
a. Bahwa terdapat perbedaan tarif air curah
Konsorsium Terlapor II - Terlapor III antara yang

- 451 -
SALINAN

tercantum dalam Berita Acara Pembukaan


Dokumen Penawaran Sampul II Nomor
690/795/BA.PDP/XI/2018 tanggal 8 November
2018 sebesar Rp2.962,00 (dua ribu sembilan ratus
enam puluh dua rupiah) dengan yang tercantum
dalam Pengumuman Pemenang Lelang Nomor
690/925/BA.PDP/XII/2018 tanggal 31 Desember
2018 sebesar Rp3.185,00 (tiga ribu seratus delapan
puluh lima rupiah) sebagai berikut: ---------------------
Gambar 1. Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran
Sampul II Nomor 690/795/BA.PDP/XI/2018 tanggal 8
November 2018

Gambar 2. Pengumuman Pemenang Lelang Nomor


690/925/BA.PDP/XII/2018 tanggal 31 Desember 2018

b. Bahwa terhadap perbedaan tarif air curah tersebut,


Konsorsium Terlapor II - Terlapor III diketahui

- 452 -
SALINAN

menawarkan 2 (dua) jenis tarif air curah dalam


Dokumen Penawaran Sampul II (Keuangan).
Adapun adanya 2 (dua) jenis tarif air curah
tersebut merupakan inisatif dari Terlapor II selaku
lead firm Konsorsium Terlapor II - Terlapor III
sebagaimana dikuatkan dengan fakta persidangan
sebagai berikut: ----------------------------------------------
1) Keterangan Saudari Yulin Darwati selaku
Kepala Bagian Keuangan PDAM Giri Tirta
Kabupaten Gresik Jawa Timur sebagai Saksi
yang pada pokoknya menyatakan bahwa tarif
dasar sebesar Rp3.185,00 (tiga ribu seratus
delapan puluh lima rupiah) dan tarif diskon
sebesar Rp2.962,00 (dua ribu sembilan ratus
enam puluh dua rupiah) benar tertuang dalam
Dokumen Penawaran Sampul II (Keuangan)
Konsorsium Terlapor II - Terlapor III (vide
Bukti B21). ---------------------------------------------
2) Keterangan Saudara Tauhid Kurniawan selaku
Direktur Pengembangan Bisnis PT
Pembangunan Perumahan Infrastruktur
sebagai Saksi yang pada pokoknya
menyatakan bahwa pembukaan Dokumen
Penawaran Sampul II (Keuangan) dilakukan
oleh peserta tender lainnya bersama dengan
Panitia Pengadaan. Adapun tarif air curah
yang ditawarkan oleh Konsorsium Terlapor II -
Terlapor III meliputi tarif dasar sebesar
Rp3.185,00 (tiga ribu seratus delapan puluh
lima rupiah) dan tarif diskon sebesar
Rp2.962,00 (dua ribu sembilan ratus enam
puluh dua rupiah) yang bersumber dari satu
dokumen yaitu Dokumen Penawaran Sampul

- 453 -
SALINAN

II (Keuangan) Konsorsium Terlapor II -


Terlapor III. Tarif diskon tersebut merupakan
salah satu strategi Terlapor II untuk membuat
PDAM tertarik dengan Dokumen Penawaran
Sampul II (Keuangan) Konsorsium Terlapor II -
Terlapor III meskipun sebenarnya ketika
pembukaan dokumen ternyata tarif dasar
Konsorsium Terlapor II - Terlapor III sudah
yang paling rendah dan kompetitif (vide Bukti
B22). -----------------------------------------------------
3) Keterangan Saudara Gratianus Arya Nugraha
selaku Legal Manager PT Pembangunan
Perumahan Infrastruktur sebagai Saksi yang
pada pokoknya menyatakan bahwa tarif dasar
sebesar Rp3.185,00 (tiga ribu seratus delapan
puluh lima rupiah) dan tarif diskon sebesar
Rp2.962,00 (dua ribu sembilan ratus enam
puluh dua rupiah) tercantum dalam Dokumen
Penawaran Sampul II Konsorsium Terlapor II -
Terlapor III (vide Bukti B23). ------------------------
4) Keterangan Saudari Siti Aminatus Zariyah
selaku Direktur Utama PDAM Giri Tirta
Kabupaten Gresik sebagai Terlapor I yang
pada pokoknya menyatakan bahwa harga
dasar yang ditawarkan Konsorsium Terlapor II
- Terlapor III adalah Rp3.185,00 (tiga ribu
seratus delapan puluh lima rupiah) dan ada
harga diskon selama satu tahun pertama
sehingga menjadi Rp2.962,00 (dua ribu
sembilan ratus enam puluh dua rupiah)(vide
Bukti B30). ---------------------------------------------
5) Keterangan Saudara Ghea Swastika Dwiputra
selaku Kepala Divisi Investasi PT PP

- 454 -
SALINAN

Infrastruktur mewakili PT Pembangunan


Perumahan (Persero), Tbk. sebagai Terlapor II
yang pada pokoknya menyatakan hal-hal
sebagai berikut (vide Bukti B31): -------------------
- Bahwa Konsorsium Terlapor II - Terlapor III
menawarkan tarif dasar sebesar
Rp3.185,00 (tiga ribu seratus delapan
puluh lima rupiah) dan tarif diskon sebesar
Rp2.962,00 (dua ribu sembilan ratus enam
puluh dua rupiah). Adapun untuk
kenaikan tahun berikutnya sampai dengan
akhir konsesi telah disampaikan tetap
mengacu pada tarif dasar. -----------------------
- Bahwa tarif diskon sendiri merupakan
bentuk strategi untuk membantu dari sisi
cash flow PDAM. ----------------------------------
- Bahwa kedua jenis tarif air curah tersebut
merupakan inisiatif dari Terlapor II selaku
lead firm Konsorsium Terlapor II - Terlapor
III.----------------------------------------------------
6) Keterangan Saudara Iwan Sulistiyo selaku
Manager Pengembangan Usaha PT Krakatau
Tirta Industri mewakili PT Krakatau Tirta
Industri sebagai Terlapor III yang pada
pokoknya menyatakan bahwa Terlapor III baru
mengetahui mengenai 2 (dua) jenis tarif air
curah berupa tarif diskon dan tarif dasar
setelah pemasukan Dokumen Penawaran
Konsorsium Terlapor II - Terlapor III. Adapun
tarif air curah akhir merupakan kebijakan dari
Terlapor II selaku lead firm Konsorsium
Terlapor II – Terlapo r III (vide Bukti B32). --------

- 455 -
SALINAN

7) Bahwa Dokumen Penawaran Sampul II


(Keuangan) Konsorsium Terlapor II - Terlapor
III diketahui mencantumkan 2 (dua) jenis tarif
air curah sebagai berikut (vide Bukti C84): -------
Gambar 3. Dokumen Penawaran Sampul II (Keuangan)
Konsorsium Terlapor II - Terlapor III Halaman 18

Gambar 4. Dokumen Penawaran Sampul II (Keuangan)


Konsorsium Terlapor II - Terlapor III Halaman 19

6.2.6. Bahwa berdasarkan alat bukti dan fakta persidangan


sebagaimana diuraikan dalam Butir 6.2.5 Bagian
Tentang Hukum, Majelis Komisi menilai hal-hal
sebagai berikut: --------------------------------------------------
a. Bahwa tarif dasar sebesar Rp3.185,00 (tiga ribu
seratus delapan puluh lima rupiah) dan tarif diskon
sebesar Rp2.962,00 (dua ribu sembilan ratus enam
puluh dua rupiah) benar tercantum dalam
Dokumen Penawaran Sampul II yang diajukan
Konsorsium Terlapor II - Terlapor III sebelum batas
akhir pemasukan dokumen penawaran yang
dikuatkan dalam alat bukti dan fakta persidangan
sebagaimana diuraikan dalam Butir 6.2.5 Bagian
Tentang Hukum (vide Bukti C84). ------------------------

- 456 -
SALINAN

b. Bahwa adanya perbedaan tarif air curah


Konsorsium Terlapor II – Terlapor III antara yang
tercantum dalam Berita Acara Pembukaan
Dokumen Penawaran Sampul II sebesar
Rp2.962,00 (dua ribu sembilan ratus enam puluh
dua rupiah) dengan yang tercantum dalam
Pengumuman Pemenang Lelang sebesar
Rp3.185,00 (tiga ribu seratus delapan puluh lima
rupiah) dikarenakan pembukaan Dokumen
Penawaran Sampul II (Keuangan) dilakukan oleh
peserta tender yang lain untuk kemudian
dituangkan Terlapor I (in casu Panitia Pengadaan)
dalam Berita Acara Pembukaan Dokumen
Penawaran Sampul II Nomor
690/795/BA.PDP/XI/2018 tanggal 8 November
2018 sebagaimana dikuatkan dengan fakta
persidangan sebagai berikut (vide Bukti B21, B22,
C46): -----------------------------------------------------------
1) Keterangan Saudari Yulin Darwati selaku
Kepala Bagian Keuangan PDAM Giri Tirta
Kabupaten Gresik Jawa Timur sebagai Saksi
yang pada pokoknya menyatakan bahwa
tercantumnya harga diskon Konsorsium
Terlapor II - Terlapor III sebesar Rp2.962,00
(dua ribu sembilan ratus enam puluh dua
rupiah) dalam Berita Acara Pembukaan
Dokumen Penawaran Sampul II Nomor
690/795/BA.PDP/XI/2018 tanggal 8
November 2018 yang berbeda dengan harga
dasar yang tercantum dalam Pengumuman
Pemenang Lelang Nomor
690/925/BA.PDP/XII/2018 tanggal 31
Desember 201 sebesar Rp3.185,00 (tiga ribu

- 457 -
SALINAN

seratus delapan puluh lima rupiah)


dikarenakan pembukaan Dokumen Penawaran
Sampul II (Keuangan) dilakukan oleh peserta
tender lainnya. Selanjutnya harga/tarif air
curah yang disebutkan oleh peserta tender
tersebut kemudian dituangkan oleh Panitia
Pengadaan ke dalam Berita Acara Pembukaan
Dokumen Penawaran Sampul II (Keuangan). -----
2) Keterangan Saudara Tauhid Kurniawan selaku
Direktur Pengembangan Bisnis PT
Pembangunan Perumahan Infrastruktur
sebagai Saksi yang pada pokoknya
menyatakan bahwa Saksi yang membuka
dokumen perusahaannya sendiri dibuka
peserta yang lain. --------------------------------------
c. Bahwa dalam proses evaluasi terhadap perbedaan
tarif air curah tersebut, Terlapor I (in casu Panitia
Pengadaan) diketahui telah melakukan klarifikasi
terhadap Konsorsium Terlapor II - Terlapor III
berdasarkan Berita Acara Klarifikasi Dokumen
Sampul II Proyek SPAM Gresik Nomor
690/814/BA.PDP/XI/2018, tanggal 21 November
2018 yang pada pokoknya Konsorsium Terlapor II -
Terlapor III menegaskan tarif dasar air minum
curah adalah sebesar Rp3.185/m3 (tiga ribu
seratus delapan puluh lima rupiah per meter
kubik) sebagai berikut (vide Bukti T1.12): --------------
Gambar 5. Berita Acara Klarifikasi Dokumen Sampul II
Proyek SPAM Gresik Nomor 690/814/BA.PDP/XI/2018,
tanggal 21 November 2018

- 458 -
SALINAN

d. Bahwa setelah proses klarifikasi, selanjutnya


Terlapor I (in casu Panitia Pengadaan) melakukan
evaluasi terhadap tarif air curah keempat peserta
tender yang dinyatakan lolos evaluasi Dokumen
Penawaran Sampul I: Administrasi dan Teknis
sebagaimana dituangkan dalam Pengumuman
Hasil Evaluasi Dokumen Sampul II (Keuangan)
Proyek SPAM Gresik Nomor
690/858/BA.PDP/XII/2018, tanggal 5 Desember
2018 sebagai berikut (vide Bukti C55): ------------------
Gambar 6. Pengumuman Hasil Evaluasi Dokumen
Sampul II (Keuangan) Nomor
690/858/BA.PDP/XI/2018, tanggal 5 Desember 2018

e. Bahwa tarif air curah dasar Konsorsium Terlapor II


- Terlapor III sebesar Rp3.185,00 (tiga ribu seratus
delapan puluh lima rupiah) diketahui memenuhi
kriteria penilaian sebagaimana diatur dalam

- 459 -
SALINAN

ketentuan sebagai berikut (vide Bukti C13, C34,


T1.9, T2.7, T2.8): --------------------------------------------
3) Ketentuan Butir 2.2.4.2 halaman 20-21
dokumen RfP yang mensyaratkan bahwa tarif
air curah per m3 tahun pertama komersial
maksimum sebesar Rp3.900,00 (tiga ribu
sembilan ratus rupiah) sebagai berikut: -----------
Gambar 7. Ketentuan Butir 2.2.4.2 halaman 20-21
dokumen RfP

4) Lampiran 12 halaman 73 dokumen RfP yang


menyebutkan bahwa kriteria penilaian dalam
Evaluasi Dokumen Sampul II (Keuangan)
ditentukan berdasarkan tarif air curah sebagai
berikut: --------------------------------------------------
Gambar 8. Kriteria Penilaian dalam Evaluasi
Dokumen Sampul II (Keuangan)

5) Ketentuan dalam Butir 2.2.4.2 dokumen RfP


jo. Butir 7, halaman 2 Berita Acara Jawaban

- 460 -
SALINAN

atas Pertanyaan Peserta terhadap Dokumen


Permintaan Proposal (RfP) Nomor
690/649/BA.PDP/IX/2018 tanggal 7
September 2018 yang menyebutkan bahwa
tarif sebesar Rp3.900,00/m3 (tiga ribu
sembilan ratus rupiah per meter kubik)
tersebut merupakan parameter/acuan bagi
para peserta tender dalam menyusun
Dokumen Sampul II (Keuangan). ------------------
f. Bahwa berdasarkan total nilai pembobotan hasil
evaluasi Dokumen Penawaran Sampul I:
Administrasi dan Teknis serta Hasil Evaluasi
Dokumen Sampul II (Keuangan), Konsorsium
Terlapor II - Terlapor III ditetapkan Terlapor I (in
casu Panitia Pengadaan) sebagai pemenang tender
sebagaimana dituangkan dalam Pengumuman
Pemenang Lelang Nomor
690/925/BA.PDP/XII/2018 tanggal 31 Desember
2018 sebagai berikut (vide Bukti C61): ------------------
Gambar 9. Pengumuman Pemenang Lelang Nomor
690/925/BA.PDP/XII/2018 tanggal 31 Desember 2018

g. Bahwa Majelis Komisi menilai adanya 2 (dua) jenis


tarif air curah yang ditawarkan Konsorsium
Terlapor II - Terlapor III meliputi tarif dasar sebesar
Rp3.185,00 (tiga ribu seratus delapan puluh lima
rupiah) dan tarif diskon sebesar Rp2.962,00 (dua
ribu sembilan ratus enam puluh dua rupiah) dalam
Dokumen Sampul II (Keuangan) merupakan hal

- 461 -
SALINAN

yang wajar dilakukan mengingat tender a quo


merupakan proyek kerjasama investasi dalam
bentuk Bangun Guna Serah (Build, Operate and
Transfer – BOT) yang dilaksanakan berdasarkan
Peraturan Direksi PDAM Nomor 2/2017 jo.
Dokumen Permintaan Proposal (Request for
Proposal atau RfP). Di samping itu, tarif diskon
dimaksud merupakan suatu bentuk strategi yang
ditawarkan Konsorsium Terlapor II - Terlapor III
dalam financial model, hal mana dikuatkan dengan
ketentuan dalam dokumen RfP yang mengatur
bahwa peserta tender harus melakukan kajian dan
analisis secara independen terhadap informasi yang
disampaikan dalam Dokumen RfP maupun
terhadap kelayakan proyek serta mengumpulkan
dan menyajikan semua informasi yang diperlukan.
Namun demikian, dokumen RfP pada pokoknya
juga menyatakan bahwa Panitia Pengadaan telah
dengan hati-hati menyusun informasi yang ada
dalam dokumen-dokumen tersebut dan percaya
bahwa informasi tersebut akurat, namun tidak satu
pun baik dari pihak Pemerintah Indonesia, atau
Pemerintah Kabupaten Gresik atau PDAM atau
dinas terkait, unit atau penasehatnya, memberi
jaminan, baik yang dinyatakan atau secara implisit,
mengenai kelengkapan atau ketepatan informasi
yang ada di dalam dokumen tersebut (vide Bukti
C2, C3, C13, T2.7). ------------------------------------------
6.2.7. Dengan demikian, Majelis Komisi berpendapat bahwa
adanya tarif diskon dan tarif dasar yang mana
keduanya ditawarkan Konsorsium Terlapor II -
Terlapor III dalam Dokumen Sampul II (Keuangan)
merupakan hal yang wajar dalam suatu proyek

- 462 -
SALINAN

kerjasama investasi yang selanjutnya terhadap 2 (dua)


jenis tarif air curah tersebut, Terlapor I (in casu Panitia
Pengadaan) telah melakukan proses evaluasi sesuai
dengan ketentuan berdasarkan Dokumen Permintaan
Proposal (Request for Proposal atau RfP). --------------------
6.3. Tentang Penawaran Konsorsium Terlapor II - Terlapor III
Melanggar Dokumen Permintaan Proposal (Request for Proposal
atau RfP). ---------------------------------------------------------------------

6.3.1. Terkait Ruang Lingkup Kerja Sama. -------------------------


a. Bahwa Investigator dalam LDP dan Kesimpulannya
pada pokoknya Terlapor I telah menfasilitasi
penawaran Konsorsium Terlapor II - Terlapor III
agar lulus sebagai pemenang tender a quo, dengan
cara sengaja tetap meluluskan penawaran
Konsorsium Terlapor II - Terlapor III meskipun
ruang lingkup lahan tidak sesuai dengan yang
ditetapkan dalam RfP. Bahwa terdapat perbedaan
sebesar 22.000 m2 (dua puluh dua ribu meter
persegi) antara luas lahan yang harus dibebaskan
sebagaimana ketentuan dalam dokumen RfP
dengan penawaran Konsorsium Terlapor II-Terlapor
III. Apabila menggunakan asumsi harga tanah
sebagaimana yang digunakan dalam penawaran
Konsorsium Terlapor II - Terlapor III, maka terdapat
selisih biaya pembebasan lahan sebesar
Rp15.850.000.000,00 (lima belas miliar delapan
ratus lima puluh juta rupiah) yang merupakan
potensi kerugian yang diterima oleh Terlapor I. Nilai
kerugian akan lebih besar lagi jika menggunakan
penilaian luas lahan sebagaimana dijelaskan dalam
dokumen RfP yaitu sebesar Rp79.750.000.000,00
(tujuh puluh sembilan miliar tujuh ratus lima
puluh juta rupiah) sedangkan nilai yang

- 463 -
SALINAN

dicantumkan dalam dokumen penawaran hanya


Rp21.825.000.000,00 (dua puluh satu miliar
delapan ratus dua puluh lima juta rupiah) sehingga
terdapat selisih sebesar Rp57.925.000.000,00 (lima
puluh tujuh miliar sembilan ratus dua puluh lima
juta rupiah). Potensi kerugian tersebut terjadi
karena seharusnya pada akhir masa konsesi ketika
terjadi penyerahan aset dari Badan Usaha
Pelaksana kepada Terlapor I, aset yang diserahkan
hanya 33.500 m2 (tiga puluh tiga ribu lima ratus
meter persegi) atau berkurang 22.000 m2 (dua
puluh dua ribu meter persegi) dari yang
seharusnya sebesar 55.000 m2 (lima puluh lima
ribu meter persegi) (vide Bukti I2, I4). ------------------
b. Bahwa Terlapor I dalam Tanggapan terhadap LDP
dan Kesimpulannya pada pokoknya menyatakan
RfP hanyalah bertujuan sebagai pedoman dasar
bagi para peserta untuk mengajukan penawaran,
artinya dalam hal ini para peserta diberi kebebasan
untuk menentukan lahan yang diperlukan guna
pelaksanaan proyek tersebut, sepanjang
output/keluaran dari penawaran yang diajukan
adalah sistem penyediaan air minum berkapasitas
1.000 liter/detik (seribu liter per detik). Adapun
luasan pembebasan lahan yang diperlukan
tersebut, tentunya disesuaikan dengan desain yang
dibuat sendiri oleh para peserta (vide Bukti T1.3,
T1.33). --------------------------------------------------------
c. Bahwa Terlapor II dalam Tanggapan terhadap LDP
dan Kesimpulannya pada pokoknya menyatakan
hal-hal sebagai berikut (vide Bukti T2.3, T2.38): -----
1) Bahwa benar dalam RfP yang disampaikan
oleh Terlapor I, luas lahan yang perlu

- 464 -
SALINAN

dilakukan pembebasan untuk pembangunan


Instalasi Pengolahan Air (“IPA”) di area
Mojopuro Gede adalah seluas 35.000 m2 (tiga
puluh lima ribu meter persegi). Sedangkan
dalam Dokumen Penawaran Sampul II yang
diajukan oleh Terlapor II dan Terlapor III,
pembebasan lahan untuk IPA di area Mojopuro
Gede adalah seluas 20.000 m2 (dua puluh ribu
meter persegi). ----------------------------------------
2) Bahwa perbedaan luas lahan yang harus
dibebaskan sebagaimana dimaksud dalam RfP
dan Dokumen Penawaran Sampul II tersebut
didasarkan atas pertimbangan: mengacu pada
desain proposal teknis yang disusun oleh
Konsorsium PP-KTI, lahan yang diperlukan
untuk pelaksanaan pekerjaan pembangunan
IPA di area Mojopuro Gede hanya seluas
20.000m², sebagaimana telah Konsorsium PP-
KTI sampaikan dalam Berita Acara Klarifikasi
tanggal 21 November 2018. -------------------------
3) Bahwa terlepas dari adanya perbedaan luasan
lahan yang diperlukan pada area Mojopuro
Gede dan Reservoir Manyar, faktanya dalam
Dokumen Penawaran Sampul II, Konsorsium
Terlapor II - Terlapor III telah menyampaikan
bahwa total luas lahan yang dibebaskan oleh
Konsorsium PP-KTI sama dengan total luasan
lahan sebagaimana tercantum dalam Butir
1.2.3 halaman 10 RfP, yaitu 55.500 m² (lima
puluh lima ribu meter persegi). Adapun luasan
lahan tersebut sesuai dengan hasil
rekomendasi dari Kantor Jasa Penilai Publik
(KJPP) Abdullah Fitriantoro & Rekan, tanggal

- 465 -
SALINAN

20 Juli, hal mana telah disampaikan dalam


halaman 3 Dokumen Penawaran Sampul II
(Keuangan). --------------------------------------------
d. Bahwa Terlapor III dalam Tanggapan terhadap LDP
dan Kesimpulannya pada pokoknya menyatakan
hal-hal sebagai berikut (vide Bukti T3.3, T3.5): -------
1) Bahwa berdasarkan ketentuan RfP yang
tercantum dalam Lampiran 12 Evaluasi
Dokumen Penawaran Sampul II halaman 12
RFP disebutkan mengenai hal yang dijadikan
komponen penilaian terhadap Dokumen
Sampul II (Keuangan) hanya harga air curah
awal sebagai berikut ---------------------------------
Gambar 10. Lampiran 12 Dokumen RfP terkait
Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul II

2) Bahwa mengingat penawaran terkait luasan


maupun nilai pembebasan lahan bukan
menjadi komponen dalam penilaian evaluasi,
maka terdapat kebebasan bagi para peserta
tender untuk menentukannya sendiri sesuai
dengan desain yang dirancang masing-masing
para peserta tender selama tawaran atas nilai
investasi tersebut juga dimasukkan sebagai
penentu tarif dasar harga air curah. --------------

- 466 -
SALINAN

e. Bahwa berdasarkan alat bukti dan fakta


persidangan, Majelis Komisi menguraikan hal-hal
sebagai berikut: ---------------------------------------------
1) Bahwa terdapat perbedaan luas lahan yang
perlu dilakukan pembebasan untuk
pembangunan Instalasi Pengolahan Air (“IPA”)
di area Mojopuro Gede menurut dokumen RfP
adalah seluas 35.000 m2 (tiga puluh lima ribu
meter persegi) sedangkan dalam Dokumen
Sampul II (Keuangan) yang diajukan oleh
Konsorsium Terlapor II - Terlapor III tercantum
seluas 20.000 m2 (dua puluh ribu meter
persegi) sebagaimana dikuatkan dengan
keterangan Saksi Saudara Tauhid Kurniawan
selaku Direktur Pengembangan Bisnis PT
Pembangunan Perumahan Infrastruktur dan
keterangan Saudara Ghea Swastika Dwiputra
selaku Kepala Divisi Investasi PT PP
Infrastruktur mewakili PT Pembangunan
Perumahan (Persero), Tbk. mewakili Terlapor II
dalam persidangan sebagai berikut (vide Bukti
C13, C84, T2.7): --------------------------------------
Gambar 11. Ruang Lingkup Kerja Sama dalam
Dokumen Request for Proposal (RfP)

Gambar 12. Ruang Lingkup Kerja Sama dalam


Dokumen Sampul II (Keuangan) Konsorsium
Terlapor II – Terlapor II

- 467 -
SALINAN

2) Bahwa dalam proses evaluasi terhadap


perbedaan luas lahan yang dibebaskan dalam
ruang lingkup kerja sama tersebut, Terlapor I
(in casu Panitia Pengadaan) diketahui telah
melakukan klarifikasi terhadap Konsorsium
Terlapor II - Terlapor III berdasarkan Berita
Acara Klarifikasi Dokumen Sampul II Proyek
SPAM Gresik No.690/814/BA.PDP/XI/2018,
tanggal 21 November 2018 yang pada
pokoknya menegaskan bahwa luas lahan yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan
pembangunan IPA di area Mojopuro Gede
hanya seluas 20.000 m² (dua puluh ribu meter
persegi) didasarkan pada desain proposal
teknis yang telah disusun oleh Konsorsium
Terlapor II - Terlapor III sebagai berikut (vide
Bukti T1.12): ------------------------------------------
Gambar 13. Berita Acara Klarifikasi Dokumen Sampul
II Proyek SPAM Gresik Nomor
690/814/BA.PDP/XI/2018, tanggal 21 November 2018

- 468 -
SALINAN

3) Bahwa ruang lingkup kerja sama sebagaimana


diuraikan pada Gambar 12 dalam Dokumen
Sampul II (Keuangan) Konsorsium Terlapor II -
Terlapor III merupakan Resume Kajian
Estimasi Harga Tanah Proyek SPAM yang
diperoleh berdasarkan hasil kajian Kantor
Jasa Penilai Publik (KJPP) Abdullah Fitriantoro
& Rekan pada tanggal 20 Juli 2018 sebagai
berikut (vide Bukti C84, T1.12, T1.3, T1.33,
T2.3, T2.38, T3.3, T3.5): -----------------------------
Gambar 14. Resume Kajian Estimasi Harga Tanah dalam
Dokumen Sampul II (Keuangan) Konsorsium Terlapor II -
Terlapor III

6.3.2. Terkait Alokasi Nilai Investasi Pembebasan Lahan. -------


a. Bahwa Investigator dalam LDP dan Kesimpulannya
pada pokoknya menyatakan Terlapor I telah
menfasilitasi penawaran Konsorsium Terlapor II -
Terlapor III agar lulus sebagai pemenang tender
dengan cara sengaja tetap meluluskan penawaran

- 469 -
SALINAN

Konsorsium Terlapor II - Terlapor III meskipun nilai


investasi lahan tidak sesuai dengan yang
ditetapkan dalam dokumen RfP dimana terdapat
perbedaan alokasi nilai investasi pembebasan
lahan sebagaimana disampaikan Panitia Pengadaan
dalam Rapat Penjelasan tanggal 7 September 2018
sebesar Rp79.750.000.000,00 (tujuh puluh
sembilan miliar tujuh ratus lima puluh juta rupiah)
dengan yang tercantum dalam Dokumen Sampul II
(Keuangan) Konsorsium Terlapor II - Terlapor III
sebesar Rp21.830.000.000,00 (dua puluh satu
miliar delapan ratus tiga puluh juta rupiah) (vide
Bukti I2, I4). -------------------------------------------------
b. Bahwa Terlapor I dalam Tanggapan terhadap LDP
dan Kesimpulannya pada pokoknya menyatakan
hal-hal sebagai berikut (vide Bukti T1.3, T1.33): -----
1) Bahwa evaluasi yang dilakukan oleh Terlapor I
(in casu Panitia Pengadaan) pada tahap
evaluasi Dokumen Sampul II (Keuangan)
didasarkan pada tarif harga air curah yang
diajukan oleh para peserta pelelangan. Hal ini
membuktikan baik luasan maupun nilai
pembebasan lahan bukan menjadi variabel
penilaian evaluasi. -----------------------------------
2) Bahwa nilai pembebasan lahan sebesar
Rp79.750.000.000,00 (tujuh puluh sembilan
miliar tujuh ratus lima puluh juta rupiah)
yang disebutkan oleh Terlapor I (in casu
Panitia Pengadaan) pada saat Rapat
Penjelasan bukan merupakan nilai yang
bersifat mutlak yang harus dialokasikan oleh
para peserta lelang. Hal tersebut kembali lagi

- 470 -
SALINAN

kepada karakteristik dari proyek kerjasama ini


yang merupakan kerjasama investasi. -----------
3) Bahwa disebutkannya nilai pembebasan lahan
sebesar Rp79.750.000.000,00 (tujuh puluh
sembilan miliar tujuh ratus lima puluh juta
rupiah) dalam Rapat Penjelasan tersebut
didasarkan pada Perkiraan Biaya Investasi
dalam Feasibility Study. Adapun Feasibility
Study hanya merupakan nilai perkiraan
tersendiri dari Terlapor I. Dengan demikian
para peserta lelang memiliki keleluasaan
untuk melakukan alokasi anggaran atas nilai
pembebasan lahan yang diperlukan dalam
pelaksanaan proyek ini sesuai dengan desain
yang disusun masing-masing peserta
pelelangan. --------------------------------------------
4) Bahwa Rapat Penjelasan (sebagaimana
tertuang dalam nomor C3 angka 1 Berita
Acara Jawaban Nomor
690/649/BA.PDP/IX/2018 tanggal 7
September 2018, Terlapor I (in casu Panitia
Pengadaan) telah menyatakan pembebasan
lahan dilakukan oleh badan usaha langsung
dengan pemilik lahan, sehingga negosiasi dan
kesepakatan harga lahan sepenuhnya menjadi
tanggungjawab badan usaha. ----------------------
5) Bahwa nilai investasi tanah yang ditawarkan
oleh Konsorsium Terlapor II - Terlapor III
didasarkan pada perhitungan lembaga yang
memiliki kapabilitas untuk melakukannya,
maka nilai investasi tanah a quo bersifat
akuntabel berdasarkan Berita Acara Klarifikasi
Dokumen Sampul 2 Nomor

- 471 -
SALINAN

690/814/BA.PDP/XI/2018 tanggal 21
November 2018. --------------------------------------
c. Bahwa Terlapor III dalam Tanggapan terhadap LDP
dan Kesimpulannya pada pokoknya menyatakan
hal-hal sebagai berikut (vide Bukti T1.3, T1.33): -----
1) Bahwa nilai pembebasan lahan sebesar
Rp79.750.000.000,00 (tujuh puluh sembilan
miliar tujuh ratus lima puluh juta rupiah)
yang disebutkan oleh Terlapor I (in casu
Panitia Pengadaan) pada saat rapat penjelasan
bukan merupakan nilai yang bersifat mutlak
yang harus dialokasikan oleh peserta tender. ---
2) Bahwa sebagaimana tertuang dalam Berita
Acara Klarifikasi Dokumen Sampul II, nilai
pembebasan lahan yang ditawarkan
Konsorsium Terlapor II - Terlapor III
didasarkan pada perhitungan yang dilakukan
oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) per
bulan Juli 2018, sehingga alokasi penawaran
nilai investasi untuk pembebasan lahan dapat
dipertanggungjawabkan. ----------------------------
3) Bahwa dalam rapat penjelasan sebagaimana
tertuang dalam nomor C3 poin 1 Berita Acara
Jawaban atas Pertanyaan Peserta terhadap
Dokumen Permintaan Proposal (RfP) Nomor
690/649/BA.PDP/IX/2018 tanggal 7
September 2018 ("Berita Acara Jawaban"),
dalam penjelasan terkait dengan pertanyaan
dari PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Terlapor I (in
casu Panitia Pengadaan) telah menyatakan
bahwa pembebasan lahan dilakukan oleh
badan usaha pelaksana langsung dengan
pemilik lahan, sehingga negosiasi dan

- 472 -
SALINAN

kesepakatan harga lahan sepenuhnya menjadi


tanggung jawab badan usaha pelaksana. --------
d. Bahwa berdasarkan alat bukti dan fakta
persidangan, Majelis Komisi menguraikan hal-hal
sebagai berikut: ---------------------------------------------
1) Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 10 ayat
(3) Peraturan Direksi PDAM Nomor 2/2017,
dalam hal PDAM tidak memiliki cukup
anggaran untuk pengadaan tanah, pendanaan
pengadaan tanah dapat ditambahkan ke
dalam biaya investasi proyek kerjasama dan
menjadi tanggung jawab dari Badan Usaha
Pelaksana. ---------------------------------------------
2) Bahwa Pembiayaan Proyek Kerjasama pada
tender a quo diatur dalam Butir 7.1 halaman
41 dokumen RfP sebagai berikut (vide Bukti
C13, T2.7): ---------------------------------------------
Gambar 15. Pembiayaan Proyek Kerjasama
menurut Dokumen RfP

3) Bahwa sebagai tindak lanjut Rapat Penjelasan


terhadap dokumen RfP, Survey Lokasi, dan
Pertanyaan Peserta Tender yang disampaikan
secara tertulis, Terlapor I (in casu Panitia
Pengadaan) menyampaikan jawaban mengenai
nilai investasi tanah yang dialokasikan dalam
tender a quo adalah sebesar
Rp79.750.000.000,00 (tujuh puluh sembilan
miliar tujuh ratus lima puluh juta rupiah)
sebagaimana dituangkan dalam Berita Acara

- 473 -
SALINAN

Jawaban Atas Pertanyaan Peserta terhadap


Dokumen Request for Proposal (RfP) Nomor
690/649/BA.PDP/IX/2018 tanggal 7
September 2018 sebagai berikut (vide Bukti
C34, T1.9, T2.8): --------------------------------------
Gambar 16. Berita Acara Jawaban Atas Pertanyaan
Peserta terhadap Dokumen Request for Proposal (RfP)
Nomor 690/649/BA.PDP/IX/2018 tanggal 7 September
2018

4) Bahwa alokasi nilai investasi pembebasan


lahan yang disampaikan oleh keempat peserta
tender yang lolos prakualifikasi sebagaimana
tercantum dalam Dokumen Sampul II
(Keuangan) adalah sebagai berikut (vide Bukti
C74, C79, C82, C84): --------------------------------
Tabel 11. Nilai Investasi Pembebasan Lahan
berdasarkan Dokumen Sampul II (Keuangan)

Peserta Tender/Nilai Nilai Investasi


Investasi Pembebasan Lahan Pembebasan Lahan
Konsorsium PT Bangun Cipta
Kontraktor – PT Wijaya Karya Rp79.750.000.000,00
(Persero)
Konsorsium Terlapor II - Rp21.825.000.000,00
Terlapor III
Konsorsium PT Trimitra Tirta
Sarana – Manila Water Rp120.078.000.000,00
Company, INC
Konsorsium Potum – Adhi – Rp79.750.000.000,00
Abipraya

5) Bahwa Konsorsium Terlapor II - Terlapor III


diketahui hanya mengalokasikan nilai
investasi tanah sebesar Rp21,83 miliar (dua

- 474 -
SALINAN

puluh satu koma delapan puluh tiga miliar


rupiah) dalam Dokumen Sampul II (Keuangan)
sebagai berikut (vide Bukti C74): ------------------
Gambar 17. Nilai Investasi Pembebasan Lahan dalam
Dokumen Sampul II (Keuangan) Konsorsium Terlapor II –
Terlapor III

6) Bahwa terhadap adanya perbedaan alokasi


nilai investasi pembebasan lahan sebagaimana
disampaikan Terlapor I (in casu Panitia
Pengadaan) dalam Rapat Penjelasan tanggal 7
September 2018 dengan yang tercantum
dalam Dokumen Sampul II (Keuangan)
Konsorsium Terlapor II - Terlapor III tersebut,
Terlapor I (in casu Panitia Pengadaan) telah
melakukan klarifikasi sebagaimana tercantum
dalam Berita Acara Klarifikasi Dokumen
Sampul II Proyek SPAM Gresik Nomor
690/814/BA.PDP/XI/2018, tanggal 21
November 2018 sebagai berikut (vide Bukti
T1.12): --------------------------------------------------
Gambar 18. Berita Acara Klarifikasi Dokumen Sampul II
Proyek SPAM Gresik Nomor 690/814/BA.PDP/XI/2018,
tanggal 21 November 2018

- 475 -
SALINAN

7) Bahwa Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana –


Manila Water Company, INC diketahui
mengalokasikan nilai investasi tanah melebihi
dari yang disampaikan Terlapor I (in casu
Panitia Pengadaan) dalam Rapat Penjelasan
tanggal 7 September 2018 sebesar
Rp79.750.000.000,00 (tujuh puluh sembilan
miliar tujuh ratus lima puluh juta rupiah)
dengan yang tercantum dalam Dokumen
Sampul II (Keuangan) Konsorsium PT Trimitra
Tirta Sarana – Manila Water Company, INC
sebesar Rp120.078.000.000,00 (seratus dua
puluh milyar tujuh puluh delapan juta rupiah)
sebagai berikut (vide Bukti C82): ------------------
Gambar 19. Nilai Investasi Pembebasan Lahan dalam Dokumen
Sampul II (Keuangan) Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana – Manila
Water Company, INC

8) Bahwa terhadap adanya perbedaan alokasi


nilai investasi pembebasan lahan sebagaimana
disampaikan Terlapor I (in casu Panitia
Pengadaan) dalam Rapat Penjelasan tanggal 7
September 2018 dengan yang tercantum
dalam Dokumen Sampul II (Keuangan)
Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana – Manila
Water Company, INC tersebut, Terlapor I (in
casu Panitia Pengadaan) telah melakukan
klarifikasi sebagaimana tercantum dalam
Berita Acara Klarifikasi Dokumen Sampul II
Proyek SPAM Gresik Nomor

- 476 -
SALINAN

690/812/BA.PDP/XI/2018, tanggal 21
November 2018 sebagai berikut (vide Bukti
T1.14): --------------------------------------------------
Gambar 20. Berita Acara Klarifikasi Dokumen Sampul II
Proyek SPAM Gresik Nomor 690/812/BA.PDP/XI/2018,
tanggal 21 November 2018

6.3.3. Tentang Penyerapan Air Minum Curah. --------------------


a. Bahwa Investigator dalam LDP dan Kesimpulannya
pada pokoknya menyatakan terdapat interaksi
antara Konsorsium Terlapor II - Terlapor III sebagai
peserta dengan Terlapor I (dalam hal ini Panitia
Pengadaan) berkaitan penyerapan air minum curah
pada tahap evaluasi dalam rangka menfasilitasi
penawaran Konsorsium Terlapor II-Terlapor III agar
lulus sebagai pemenang tender dengan cara
sengaja tetap meluluskan penawaran Konsorsium
Terlapor II - Terlapor III meskipun penyerapan air
minum curah tidak sesuai dengan yang ditetapkan
dalam RfP. Penyerapan air minum curah pada
tahun pertama dan tahun berikutnya berdasarkan
dokumen RfP ditentukan 500 : 750 : 1.000
liter/detik, adapun Konsorsium Terlapor II -
Terlapor III menawarkan 600 : 1.000 : 1.000

- 477 -
SALINAN

liter/detik dalam Dokumen Sampul II (Keuangan)


(vide Bukti I2, I4). ------------------------------------------
b. Bahwa Terlapor I dalam Tanggapan terhadap LDP
dan Kesimpulannya pada pokoknya menyatakan
hal-hal sebagai berikut (vide Bukti T1.3, T1.33): -----
1) Bahwa klarifikasi yang dilakukan oleh Terlapor
I (in casu Panitia Pengadaan) merupakan
perbuatan yang diperbolehkan sesuai dengan
Bab VI huruf B huruf j angka 8) Lampiran
Peraturan Direksi No. 2 Tahun 2017, yang
menyatakan sebagai berikut: -----------------------
“dalam melakukan evaluasi, Panitia Pengadaan
dapat meminta peserta untuk memaparkan
Dokumen Penawaran Finansial.”

2) Bahwa klarifikasi yang dilakukan Terlapor I (in


casu Panitia Pengadaan) kepada Konsorsium
Terlapor II – Terlapor III tersebut (khususnya
sebagaimana tertuang dalam Butir 2 dan Butir
3 Berita Acara Klarifikasi), Terlapor I (in casu
Panitia Pengadaan) hanya mengajukan
pertanyaan terhadap penawaran yang
diajukan Konsorsium Terlapor II – Terlapor III. -
3) Bahwa terhadap adanya klarifikasi tersebut,
tidak terdapat perubahan penawaran yang
diajukan Konsorsium Terlapor II – Terlapor III,
sehingga secara faktual tidak ada proses
negosiasi apa pun yang dilakukan oleh
Terlapor I (in casu Panitia Pengadaan) dengan
Konsorsium Terlapor II – Terlapor III. -------------
c. Bahwa Terlapor II dalam Tanggapan terhadap LDP
dan Kesimpulannya pada pokoknya menyatakan
hal-hal sebagai berikut (vide Bukti T2.3, T2.38): -----

- 478 -
SALINAN

1) Bahwa klarifikasi Dokumen Penawaran


Sampul II (Keuangan) antara Panitia Lelang
dan kepada Konsorsium PP-KTI tersebut,
merupakan tanya-jawab antara Panitia Lelang
dengan Peserta mengenai hal-hal dalam
Dokumen Penawaran Sampul II (Keuangan)
yang dianggap masih belum jelas oleh Panitia
Lelang.--------------------------------------------------
2) Bahwa Berita Acara Klarifikasi Dokumen
Sampul II Proyek SPAM Gresik Nomor:
690/814/BA.PDP/XI/2018, tanggal 21
November 2018 dan Berita Acara Klarifikasi
Dokumen Sampul II Proyek SPAM Gresik
Nomor: 690/840/BA.PDP/XI/2018, tanggal 29
November 2018 pada intinya membuktikan
bahwa tidak terdapat negosiasi dalam
klarifikasi yang dilakukan oleh Panitia
Pelelangan dengan Peserta Lelang. dalam
klarifikasi tersebut, Peserta lelang hanya
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
disampaikan oleh Panitia Pelelangan
sehubungan dengan Dokumen Penawaran
Sampul II (Keuangan). -------------------------------
3) Selanjutnya dalam pertemuan Klarifikasi
tanggal 21 November 2018 (vide Bukti TII-10),
Terlapor II (Leader Konsorsium PP-KTI) telah
menyampaikan hal-hal sebagai berikut:----------
Bahwa dasar/pertimbangan Terlapor II (Leader
Konsorsium Terlapor II – Terlapor III)
mengajukan rencana penyerapan sebesar 600
liter/detik (enam ratus liter per detik) dari
yang dipersyaratkan dalam RfP sebesar 500
liter/detik (lima ratus liter per detik) pada

- 479 -
SALINAN

tahun pertama dan 1.000 liter/detik (seribu


liter per detik) dari yang dipersyaratkan dalam
RfP sebesar 750 liter/detik (tujuh ratus lima
puluh liter per detik) pada tahun kedua,
didasarkan pada: -------------------------------------
- Hasil survey lapangan yang telah dilakukan
oleh Konsorsium PP-KTI; ------------------------
- Di sekitar lokasi Proyek SPAM Gersik
terdapat potensi banyaknya calon pelanggan
dari sektor industri sehingga penyerapan
akan lebih cepat; ----------------------------------
- Apabila dikehendaki, Konsorsium PP-KTI
sanggup menyesuaikan rencana penyerapan
sesuai dengan yang disyaratkan dalam RfP,
tanpa mengubah tarif dasar yang telah
diajukan dalam Dokumen Penawaran
Sampul II. -------------------------------------------
d. Bahwa Terlapor III dalam Tanggapan terhadap LDP
dan Kesimpulannya pada pokoknya menyatakan
proses evaluasi penawaran berupa klarifikasi
merupakan rangkaian proses pengadaan
sebagaimana dijelaskan dalam RFP. Oleh
karenanya, proses klarifikasi berdasarkan
dokumen RFP merupakan proses yang sah dan
sesuai dengan prosedur tender yang telah
ditetapkan oleh Terlapor I (in casu Panitia
Pengadaan) dimana terhadap adanya klarifikasi
tersebut, tidak terdapat perubahan penawaran
yang diajukan Konsorsium Terlapor II - Terlapor III,
berdasarkan Berita Acara Klarifikasi Dokumen
Sampul II secara jelas menunjukkan Terlapor I (in
casu Panitia Pengadaan) hanya memberikan
pertanyaan klarifikasi dan Konsorsium Terlapor II -

- 480 -
SALINAN

Terlapor III hanya menjawab sesuai dengan


pertanyaan yang diajukan (vide Bukti T3.3, T3.5). ---
e. Bahwa berdasarkan alat bukti dan fakta
persidangan, Majelis Komisi menguraikan hal-hal
sebagai berikut: ---------------------------------------------
1) Bahwa ketentuan Butir 2.2.4.2 halaman 20-21
dokumen RfP yang mensyaratkan bahwa tarif
air curah per m3 tahun pertama komersial
maksimum sebesar Rp3.900,00 (tiga ribu
sembilan ratus rupiah) adalah sebagai berikut
(vide Bukti C13, T2.7): --------------------------------
Peserta Lelang diharuskan menggunakan
parameter untuk perhitungan keuangan
sebagai berikut:
- IRR Equity maksimum sebesar 16% (enam
belas persen--pembulatan).
- Tarif air curah per m3 tahun pertama
komersial maksimum sebesar Rp3.900,00.
- Pembayaran investasi menggunakan modal
sendiri 30% (tiga puluh persen) dan
pinjaman 70% (tujuh puluh persen) dengan
kondisi masa tenggang 3 (tiga) tahun,
tingkat suku bunga 11% (sebelas persen),
jangka waktu pembayaran 10 (sepuluh)
tahun termasuk masa tenggang.
- Modal sendiri tidak hanya diperlukan
pembiayaan investasi tetapi juga untuk
menutup pemenuhan kas operasional
(modal kerja).
- Penyerapan air minum curah sesuai dengan
tahapan penyerapan produksi pada
Lampiran 14.

2) Bahwa penyerapan air minum curah


sebagaimana ditentukan dalam Lampiran 14
halaman 75 dokumen RfP adalah sebagai
berikut (vide Bukti C13, T2.7): ---------------------
Tabel 12. Penyerapan Air Minum Curah dalam Dokumen
Request for Proposal (RfP)

- 481 -
SALINAN

Kapasitas Kapasitas Penyerapan Air


Tahun
Terpasang IPA Produksi (M3) Minum Curah
Ke-
(Liter/Detik) (Liter/Detik)
1 1.000 1.000 500
2 1.000 1.000 750
3 1.000 1.000 1.000
4 1.000 1.000 1.000
5 1.000 1.000 1.000
6 1.000 1.000 1.000
7 1.000 1.000 1.000
8 1.000 1.000 1.000
9 1.000 1.000 1.000
10 1.000 1.000 1.000
11 1.000 1.000 1.000
12 1.000 1.000 1.000
13 1.000 1.000 1.000
14 1.000 1.000 1.000
15 1.000 1.000 1.000
16 1.000 1.000 1.000
17 1.000 1.000 1.000
18 1.000 1.000 1.000
19 1.000 1.000 1.000
20 1.000 1.000 1.000
21 1.000 1.000 1.000
22 1.000 1.000 1.000
23 1.000 1.000 1.000
24 1.000 1.000 1.000
25 1.000 1.000 1.000

3) Bahwa penyerapan air minum curah yang


disampaikan oleh keempat peserta tender yang
lolos prakualifikasi sebagaimana tercantum
dalam Berita Acara Evaluasi Dokumen
Penawaran Sampul II Nomor

- 482 -
SALINAN

690/841/BA.PDP/XI/2018 tanggal 30
November 2018 adalah sebagai berikut (vide
Bukti C47): --------------------------------------------
Gambar 21. Penyerapan Air Minum Curah dalam Berita Acara
Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul II Nomor
690/841/BA.PDP/XI/2018 tanggal 30 November 2018

4) Bahwa terdapat perbedaan penyerapan air


minum curah pada tahun pertama dan tahun
berikutnya berdasarkan dokumen RfP
ditentukan sebesar 500 : 750 : 1.000
liter/detik dengan penyerapan air minum
curah yang ditawarkan dalam Dokumen
Sampul II (Keuangan) milik (i) Konsorsium
Terlapor II - Terlapor III yang menawarkan 600
: 1.000 : 1.000 liter/detik dan (ii) Konsorsium
PT Bangun Cipta Kontraktor – PT Wijaya Karya
(Persero) yang menawarkan 480 : 730 : 980
liter/detik sebagaimana diuraikan dalam
Gambar 21 Bagian Tentang Hukum. --------------
5) Bahwa terhadap perbedaan penyerapan air
minum curah berdasarkan dokumen RfP
dengan yang ditawarkan Konsorsium Terlapor
II - Terlapor III dalam Dokumen Sampul II
(Keuangan) tersebut, Terlapor I (in casu Panitia
Pengadaan) telah melakukan klarifikasi
sebagaimana tercantum dalam Berita Acara

- 483 -
SALINAN

Klarifikasi Dokumen Sampul II Proyek SPAM


Gresik Nomor 690/814/BA.PDP/XI/2018,
tanggal 21 November 2018 sebagai berikut
(vide Bukti T1.12): ------------------------------------
Gambar 22. Berita Acara Klarifikasi Dokumen Sampul
II Proyek SPAM Gresik Nomor
690/814/BA.PDP/XI/2018, tanggal 21 November 2018

6) Bahwa terhadap perbedaan penyerapan air


minum curah berdasarkan dokumen RfP
dengan yang ditawarkan PT Bangun Cipta
Kontraktor – PT Wijaya Karya (Persero) dalam
Dokumen Sampul II (Keuangan) tersebut,
Terlapor I (in casu Panitia Pengadaan) telah
melakukan klarifikasi sebagaimana tercantum
dalam Berita Acara Klarifikasi Dokumen
Sampul II Proyek SPAM Gresik Nomor
690/815/BA.PDP/XI/2018, tanggal 21
November 2018 sebagai berikut (vide Bukti
T1.15): ---------------------------------------------------
Gambar 23. Berita Acara Klarifikasi Dokumen Sampul
II Proyek SPAM Gresik Nomor
690/815/BA.PDP/XI/2018, tanggal 21 November 2018

- 484 -
SALINAN

6.3.4. Tentang Jangka Waktu Pinjaman dan Masa Tenggang. ---


a. Bahwa Investigator dalam LDP dan Kesimpulannya
pada pokoknya menyatakan terdapat perbedaan
masa tenggang sebagaimana parameter
perhitungan keuangan yang ditentukan dalam
dokumen RfP selama 3 (tiga) tahun dengan masa
tenggang Konsorsium Terlapor II – Terlapor III
dalam Dokumen Sampul II (Keuangan) selama 2
(dua) tahun. -------------------------------------------------
b. Bahwa Terlapor I dalam Tanggapan terhadap LDP
dan Kesimpulannya pada pokoknya menyatakan
sesuai ketentuan Lampiran 12 RfP, evaluasi yang
dilakukan oleh Terlapor I (in casu Panitia
Pengadaan) pada tahap evaluasi Dokumen
Penawaran Sampul II (Keuangan) didasarkan pada
tarif harga air curah yang diajukan oleh para
peserta pelelangan. Hal ini juga berarti masa
tenggang yang ditawarkan oleh para peserta
pelelangan bukan menjadi variabel penilaian
evaluasi, yang berarti bahwa masa tenggang a quo
menjadi kebebasan para peserta pelelangan,
terlebih masa tenggang dimaksud telah ditentukan
oleh pihak bank dari masing-masing peserta lelang

- 485 -
SALINAN

yang akan memberikan pinjaman (vide Bukti T1.3,


T1.33). --------------------------------------------------------
c. Bahwa Terlapor II dalam Tanggapan terhadap LDP
dan Kesimpulannya pada pokoknya menyatakan
penawaran masa tenggang yang lebih cepat (2
tahun) membuktikan optimisme yang ditunjukkan
oleh Konsorsium Terlapor II – Terlapor III dalam
mengelola investasi Proyek SPAM Gresik, sehingga
bank bersedia memberikan keringanan beban
bunga kepada Konsorsium Terlapor II – Terlapor III
dengan tingkat suku bunga yang lebih ringan: 9,5%
(sembilan koma lima persen) per tahun (vide Bukti
T2.3, T2.38). ------------------------------------------------
d. Bahwa Terlapor III dalam Tanggapan terhadap LDP
dan Kesimpulannya pada pokoknya menyatakan
hal-hal sebagai berikut (vide Bukti T3.3, T3.5): -------
1) Bahwa sesuai ketentuan Lampiran 12 RfP,
evaluasi yang dilakukan oleh Terlapor I (in
casu Panitia Pengadaan) pada tahap evaluasi
Dokumen Penawaran Sampul II didasarkan
pada tarif harga air curah yang diajukan oleh
para peserta tender. Hal ini berarti masa
tenggang yang ditawarkan oleh para peserta
tidak termasuk dalam komponen yang
dijadikan sebagai bahan penilaian dalam
penilaian evaluasi, yang berarti bahwa masa
tenggang a quo menjadi kebebasan para
peserta tender, terlebih masa tenggang
dimaksud merupakan kenijakan yang telah
ditentukan oleh pihak bank dari masing-
masing peserta tender yang akan memberikan
pinjaman. ----------------------------------------------

- 486 -
SALINAN

2) Bahwa keberhasilan Konsorsium Terlapor II –


Terlapor III dalam merumuskan tarif yang
rendah dengan jangka waktu pinjaman yang
rendah haruslah dilihat sebagai inovasi
maupun terobosan yang ditawarkan oleh
Konsorsium Terlapor II – Terlapor III dalam
memberikan layanan air minum yang
terjangkau dan berkualitas bagi seluruh
masyarakat Kabupaten Gresik, hal mana tidak
mampu diberikan oleh peserta tender yang
lain. -----------------------------------------------------
e. Bahwa berdasarkan alat bukti dan fakta
persidangan, Majelis Komisi menguraikan hal-hal
sebagai berikut: ---------------------------------------------
1) Bahwa dokumen RfP yang mensyaratkan
parameter perhitungan keuangan terkait
jangka waktu pinjaman selama 10 (sepuluh)
tahun dengan masa tenggang selama 3 (tiga)
tahun adalah sebagai berikut (vide Bukti C13,
T2.7): ----------------------------------------------------
Peserta Lelang diharuskan menggunakan
parameter untuk perhitungan keuangan
sebagai berikut:
- IRR Equity maksimum sebesar 16% (enam
belas persen--pembulatan).
- Tarif air curah per 3 tahun pertama
komersial maksimum sebesar Rp3.900,00.
- Pembayaran investasi menggunakan modal
sendiri 30% (tiga puluh persen) dan
pinjaman 70% (tujuh puluh persen) dengan
kondisi masa tenggang 3 (tiga) tahun,
tingkat suku bunga 11% (sebelas persen),
jangka waktu pembayaran 10 tahun
termasuk masa tenggang.
- Modal sendiri tidak hanya diperlukan
pembiayaan investasi tetapi juga untuk
menutup pemenuhan kas operasional
(modal kerja).

- 487 -
SALINAN

- Penyerapan air minum curah sesuai dengan


tahapan penyerapan produksi pada
Lampiran 14.
2) Bahwa jangka waktu pinjaman dan masa
tenggang yang disampaikan oleh keempat
peserta tender yang lolos prakualifikasi
sebagaimana tercantum dalam Berita Acara
Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul II
Nomor 690/841/BA.PDP/XI/2018 tanggal 30
November 2018 adalah sebagai berikut (vide
Bukti C47): -------------------------------------------
Tabel 13. Masa Tenggang Berdasarkan Berita Acara Evaluasi
Dokumen Penawaran Sampul II Nomor
690/841/BA.PDP/XI/2018 tanggal 30 November 2018

Jangka
Masa
Nomor Peserta Tender Waktu
Tenggang
Pinjaman
Konsorsium PT Bangun
1 Cipta Kontraktor – PT 9 2
Wijaya Karya (Persero)
Konsorsium Terlapor II
2 10 2
- Terlapor III
Konsorsium PT Trimitra
3 Tirta Sarana – Manila 10 3
Water Company, INC
Konsorsium Potum –
4 10 2
Adhi – Abipraya

3) Bahwa terdapat perbedaan masa tenggang


pinjaman yang diatur dalam dokumen RfP
selama 3 (tiga) tahun dengan yang ditawarkan
(i) Konsorsium Terlapor II - Terlapor III, (ii)
Konsorsium PT Bangun Cipta Kontraktor – PT
Wijaya Karya (Persero), dan (iii) Konsorsium
Potum – Adhi – Abipraya dalam Dokumen
Sampul II (Keuangan) dimana disebutkan
selama 2 (dua) tahun sebagaimana diuraikan
dalam Tabel 13 Bagian Tentang Hukum. --------

- 488 -
SALINAN

4) Bahwa terhadap perbedaan masa tenggang


pinjaman tersebut, Terlapor I (in casu Panitia
Pengadaan) telah melakukan klarifikasi
terhadap ketiga peserta tender dimaksud yang
kemudian disampaikan masa tenggang 2 (dua)
tahun tersebut merupakan ketentuan dari
bank pemberi pinjaman sebagaimana
tercantum dalam Berita Acara Klarifikasi
Dokumen Sampul II (Keuangan) sebagai
berikut (vide Bukti T1.13, T1.15, T2.16): ----------
Gambar 24. Berita Acara Klarifikasi Dokumen Sampul II
Proyek SPAM Gresik Nomor 690/814/BA.PDP/XI/2018,
tanggal 21 November 2018

Gambar 25. Berita Acara Klarifikasi Dokumen Sampul II


Proyek SPAM Gresik Nomor 690/815/BA.PDP/XI/2018,
tanggal 21 November 2018

Gambar 26. Berita Acara Klarifikasi Dokumen Sampul II Proyek


SPAM Gresik Nomor 690/881/BA.PDP/XI/2018, tanggal 21
November 2018

- 489 -
SALINAN

6.4. Bahwa berdasarkan alat bukti dan fakta persidangan


sebagaimana diuraikan dalam Butir 6.3.1 sampai dengan Butir
6.3.4 Bagian Tentang Hukum, Majelis Komisi menilai hal-hal
sebagai berikut: -------------------------------------------------------------

6.4.1. Bahwa hal-hal yang perlu disampaikan peserta tender


dalam Dokumen Keuangan Sampul II (Dokumen
Keuangan) menurut Butir 2.2.4.2 dokumen RfP adalah
sebagai berikut (vide Bukti C13, T2.7): ---------------------
a. Proyeksi Keuangan (FINPRO) yang meliputi
setidaknya: --------------------------------------------------
1) Rencana Investasi; -----------------------------------
2) Rencana Penyerapan Air Curah; -------------------
3) Rencana Biaya Operasional termasuk
rinciannya; --------------------------------------------
4) Rencana Pembiayaan (Pinjaman, Equity dan
modal kerja); ------------------------------------------
5) Rencana Tarip; ----------------------------------------
6) Proyeksi Laporan Laba/Rugi; ----------------------
7) Proyeksi Laporan Neraca; --------------------------
8) Proyeksi Laporan Arus Kas; ------------------------
9) Proyek Perhitungan IRR. ----------------------------
b. Proyeksi tarif air minum curah didasarkan pada
perhitungan tarif awal dengan penyesuaian tarif
setiap 1 (satu) tahun sekali sebesar 6% (enam

- 490 -
SALINAN

persen) selama masa kerjasama 25 (dua puluh


lima) tahun. -------------------------------------------------
c. Adapun parameter yang harus digunakan peserta
tender untuk melakukan perhitungan keuangan
adalah sebagai berikut:------------------------------------
1) IRR Equity maksimum sebesar 16% (enam
belas persen--pembulatan); -------------------------
2) Tarip air curah per m3 tahun pertama
komersial maksimum sebesar Rp3.900,00 (tiga
ribu sembilan ratus rupiah); -----------------------
3) Pembiayaan Investasi menggunakan Modal
Sendiri 30% (tiga puluh persen) dan pinjaman
70% (tujuh puluh persen) dengan kondisi
masa tenggang 3 (tiga) tahun, tingkat suku
bunga 11% (sebelas persen) jangka waktu
pembayaran 10 (sepuluh) tahun termasuk
masa tenggang; --------------------------------------
4) Modal sendiri tidak hanya diperlukan
pembiayaan investasi tetapi juga untuk
menutup pemenuhan kas operasional (modal
kerja); --------------------------------------------------
5) Penyerapan air minum curah sesuai dengan
tahapan penyerapan produksi pada Lampiran
14. ------------------------------------------------------
6.4.2. Bahwa berdasarkan hasil evaluasi Terlapor I (in casu
Panitia Pengadaan) terhadap Dokumen Sampul II
(Keuangan) keempat peserta tender yang lolos pra-
kualifikasi diketahui keempat peserta tender tersebut
telah melampirkan kesembilan perhitungan yang harus
dibuat dalam Proyeksi Keuangan (FINPRO). Namun
demikian, terdapat beberapa parameter keuangan dari
masing-masing peserta tender tersebut yang tidak
sesuai dengan yang diatur dalam dokumen RfP

- 491 -
SALINAN

sebagaimana diuraikan dalam tabel berikut (vide Bukti


C74, C79, C82, C84):-------------------------------------------
Tabel 14. Perbandingan Parameter Keuangan Keempat Peserta Tender
yang Lolos Pra-Kualifikasi

KSO PT
KSO PT Trimitra
Konsorsium KSO Potum – Bangun Cipta Tirta Sarana
Terlapor II - Abipraya – Kontraktor dan Manila RFP
Terlapor III Adhi Karya dan PT Water
Wijaya Karya Company
Inc
Tarip air
curah (i) Tarip air
Tarip air Tarip air Tarip air
Diskon curah
curah curah curah
Rp2.962,00 maksimum
Rp3.440,00 Rp3.690,00 Rp3.578,00
dan (ii) Dasar Rp3.900,00
Rp3.185,00
Nilai
Nilai Investasi Nilai Investasi Nilai Investasi Nilai
Investasi
Termasuk IDC Termasuk IDC Termasuk IDC Investasi
Termasuk
sebesar sebesar sebesar sebesar
IDC sebesar
Rp618,054 Rp625,027 Rp771,621 Rp790,021.
Rp811,459
Miliar Miliar Miliar Miliar
Miliar
Nilai Nilai
Nilai Nilai Nilai
Pembebasan Pembebasan
Pembebasan Pembebasan Pembebasan
Lahan Lahan
Lahan sebesar Lahan sebesar Lahan sebesar
sebesar sebesar
Rp21.830 Rp79,550 Rp79,550
Rp120,078 Rp79,550
Miliar Miliar Miliar
Miliar Miliar
Penyerapan Penyerapan Penyerapan Penyerapan Penyerapan
Air Curah Air Curah Air Curah Air Curah Air Curah
Tahun I 600 Tahun I 500 Tahun I 480 Tahun I 500 Tahun I 500
l/d, Tahun II l/d, Tahun II l/d, Tahun II l/d, Tahun II l/d, Tahun II
1.000 l/d, 750 l/d, 730 l/d, 750 l/d, 750 l/d,
Tahun III Tahun III Tahun III 980 Tahun III Tahun III
1000 l/d 1000 l/d l/d 1000 l/d 1000 l/d
Equity IRR
Equity IRR Equity IRR Equity IRR Equity IRR
maksimum
15,84% 14,27% 14,70% 8,58%
16%
Rencana Rencana
Rencana Rencana Rencana
pembiayaan pembiayaan
pembiayaan pembiayaan pembiayaan
dari dari
dari pinjaman dari pinjaman dari pinjaman
pinjaman pinjaman
70% dan 70,41% dan 71,41% dan
70% dan 70% dan
equity 30% equity 29,59% equity 28,59%
equity 30% equity 30%
Jangka waktu Jangka waktu Jangka waktu Jangka Jangka
pinjaman 10 pinjaman 10 pinjaman 9 waktu waktu

- 492 -
SALINAN

KSO PT
KSO PT Trimitra
Konsorsium KSO Potum – Bangun Cipta Tirta Sarana
Terlapor II - Abipraya – Kontraktor dan Manila RFP
Terlapor III Adhi Karya dan PT Water
Wijaya Karya Company
Inc
tahun masa tahun masa tahun masa pinjaman 10 pinjaman 10
tenggang 2 tenggang 2 tenggang 2 tahun masa tahun masa
tahun tahun tahun tenggang 3 tenggang 3
tahun tahun

6.4.3. Bahwa terhadap adanya perbedaan parameter


keuangan antara yang ditentukan dokumen RfP
dengan yang diajukan dalam Dokumen Sampul II
(Keuangan) keempat peserta tender yang lolos Pra-
Kualifikasi tersebut, Terlapor I (in casu Panitia
Pengadaan) telah melakukan klarifikasi sebagaimana
dikuatkan dengan alat bukti dan fakta persidangan
sebagai berikut (vide Bukti B6, B21, T2.12, T2.13,
T2.14, T12.15): --------------------------------------------------
a. Berita Acara Klarifikasi Dokumen Sampul II Proyek
SPAM Gresik Nomor 690/814/BA.PDP/XI/2018,
tanggal 21 November 2018 terhadap Konsorsium
Terlapor I – Terlapor III. -----------------------------------
Gambar 27. Berita Acara Klarifikasi Dokumen Sampul II Proyek
SPAM Gresik Nomor 690/814/BA.PDP/XI/2018, tanggal 21
November 2018

- 493 -
SALINAN

b. Berita Acara Klarifikasi Dokumen Sampul II Proyek


SPAM Gresik Nomor 690/881/BA.PDP/XI/2018,
tanggal 21 November 2018 terhadap Konsorsium
Potum – Adhi – Abipraya. ---------------------------------
Gambar 28. Berita Acara Klarifikasi Dokumen Sampul II Proyek
SPAM Gresik Nomor 690/881/BA.PDP/XI/2018, tanggal 21
November 2018

c. Berita Acara Klarifikasi Dokumen Sampul II Proyek


SPAM Gresik Nomor 690/815/BA.PDP/XI/2018,
tanggal 21 November 2018 terhadap Konsorsium
PT Bangun Cipta Kontraktor – PT Wijaya Karya
(Persero). -----------------------------------------------------
Gambar 29. Berita Acara Klarifikasi Dokumen Sampul II Proyek
SPAM Gresik Nomor 690/815/BA.PDP/XI/2018, tanggal 21
November 2018

- 494 -
SALINAN

d. Berita Acara Klarifikasi Dokumen Sampul II Proyek


SPAM Gresik Nomor 690/812/BA.PDP/XI/2018,
tanggal 21 November 2018 terhadap Konsorsium
PT Trimitra Tirta Sarana dan Manila Water
Company INC.-----------------------------------------------
Gambar 30. Berita Acara Klarifikasi Dokumen Sampul II Proyek
SPAM Gresik Nomor 690/812/BA.PDP/XI/2018, tanggal 21
November 2018

e. Keterangan Saudara Firman selaku Direktur


Pengembangan PT Potum Mundi Infra Nusantara
sebagai Saksi yang pada pokoknya menyatakan
bahwa Panitia Pengadaan melakukan klarifikasi
terhadap Konsorsium Potum – Adhi – Abipraya
mengenai adanya perubahan nilai investasi dan
perbedaan masa tenggang antara yang ditentukan
di dalam dokumen RfP dengan yang tercantum di
dalam Dokumen Sampull II (Keuangan)
sebagaimana dituangkan dalam Berita Acara
Klarifikasi Dokumen Sampul II Proyek SPAM Gresik
Nomor 690/881/BA.PDP/XI/2018, tanggal 21
November 2018 (vide Bukti B5). -------------------------
f. Keterangan Saudara Rendy Wahyu Prasetio selaku
Business Development Konsorsium PT Trimitra Tirta
Sarana – Manila Water Company, Inc sebagai Saksi
yang pada pokoknya menyatakan bahwa Panitia

- 495 -
SALINAN

Pengadaan melakukan klarifikasi terhadap


Konsorsium PT Trimitra Tirta Sarana – Manila
Water Company, Inc mengenai nilai EIRR Saksi
yang hanya sebesar 8,5% (delapan koma lima
persen) dan nilai pembebasan lahan sebesar
Rp120.000.000.000,00 (seratus dua puluh miliar
rupiah) yang melebihi dari yang ditentukan di
dalam dokumen RfP sebesar Rp79.750.000.000,00
(tujuh puluh sembilan miliar tujuh ratus lima
puluh juta rupiah). -----------------------------------------
g. Keterangan Saudari Yulin Darwati selaku Kepala
Bagian Keuangan PDAM Giri Tirta Kabupaten
Gresik Jawa Timur sebagai Saksi yang pada
pokoknya menyatakan bahwa Panitia Pengadaan
melakukan klarifikasi terhadap seluruh peserta
tender karena parameter keuangan yang
ditawarkan dalam keempat Dokumen Sampul II
(Keuangan) yang ada tidak sesuai dengan yang
tercantum di dalam dokumen RfP. ----------------------
6.4.4. Bahwa Majelis Komisi menilai proses klarifikasi
Terlapor I (in casu Panitia Pengadaan) terhadap adanya
perbedaan parameter keuangan sebagaimana
diuraikan dalam Gambar 27 sampai dengan Gambar
30 Bagian Tentang Hukum merupakan proses tanya
jawab biasa antara Terlapor I (in casu Panitia
Pengadaan) dengan peserta tender sebagaimana
dikuatkan dengan Pendapat Ahli Pengadaan
Barang/Jasa, Saudara Achmad Zikrullah yang pada
pokoknya menyatakan bahwa ketika Panitia
Pengadaan menemukan ada hal-hal yang kurang jelas,
perlu adanya informasi lebih lanjut, maka panitia
pengadaan dapat melakukan klarifikasi terhadap hal-
hal yang kurang jelas tersebut tanpa mengubah

- 496 -
SALINAN

substansi penawaran sebagaimana diatur dalam


ketentun sebagai berikut (vide Bukti C13, T2.7): ---------
a. Bab VI huruf B huruf j angka 8) Lampiran
Peraturan Direksi Nomor 2 Tahun 2017, yang pada
pokoknya menyatakan bahwa dalam melakukan
evaluasi, Panitia Pengadaan dapat meminta peserta
untuk memaparkan Dokumen Penawaran
Finansial. ----------------------------------------------------
b. Butir 3.2.2 angka 1 dan angka 2 dokumen RfP,
yang pada pokoknya menyatakan bahwa Panitia
Pengadaan melakukan koreksi aritmatik terhadap
dokumen penawaran sesuai asumsi dengan input
yang digunakan dalam proyeksi keuangan dan
selanjutnya dituangkan dalam Berita Acara
Klarifikasi dan Koreksi Aritmatik. -----------------------
6.4.5. Bahwa ketentuan mengenai proses klarifikasi tersebut
dapat dibenarkan mengingat Majelis Komisi turut
mempertimbangkan bentuk proyek dalam tender a quo
sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Peraturan Direksi
PDAM Nomor 2/2017 merupakan Proyek Kerjasama
Investasi dengan mekanisme transaksi antara institusi
bisnis dengan institusi bisnis lainnya (business to
business), dengan demikian proses klarifikasi
dimungkinkan terjadi apabila terdapat perbedaan
parameter keuangan yang disampaikan peserta tender
dalam Dokumen Sampul II (Keuangan) (vide Bukti C2,
C13, T2.7). ------------------------------------------------------
6.4.6. Bahwa perbedaan parameter keuangan sebagaimana
diuraikan dalam Butir 6.4.1 dan Tabel 14 Bagian
Tentang Hukum terjadi karena dalam Catatan Penting
halaman ii Peraturan Direksi PDAM Nomor 2/2017
diatur ketentuan apabila peserta tender dapat
melakukan kajian dan analisis secara independen

- 497 -
SALINAN

terhadap kelayakan Proyek serta mengumpulkan dan


menyajikan semua informasi yang diperlukan
memenuhi ketentuan dalam Dokumen RfP, bahkan
Butir 1.2 tentang Gambaran Singkat Proyek halaman 7
dokumen RfP pada pokoknya menyatakan bahwa
meskipun Panitia Pengadaan telah dengan hati-hati
menyusun informasi yang ada dalam dokumen-
dokumen tersebut dan percaya bahwa informasi
tersebut akurat, namun tidak satu pun baik dari pihak
Pemerintah Indonesia, atau Pemerintah Kabupaten
Gresik atau PDAM atau dinas terkait, unit atau
penasehatnya, memberi jaminan, baik yang dinyatakan
atau secara implisit, mengenai kelengkapan atau
ketepatan informasi yang ada di dalam Dokumen
tersebut (vide Bukti C2, C13, T2.7). -------------------------
6.4.7. Bahwa parameter keuangan sebagaimana diuraikan
dalam Butir 6.4.1 Bagian Tentang Hukum diketahui
merupakan variabel perhitungan dalam financial model
yang dibuat oleh peserta tender dalam rangka
mendapatkan tarif air harga curah sebagai variabel
utama penilaian Terlapor I (in casu Panitia Pengadaan)
dalam melakukan evaluasi terhadap Dokumen Sampul
II (Keuangan) para peserta tender sebagaimana
dikuatkan dengan fakta persidangan sebagai berikut
(vide Bukti B5, B6, B15, B19, B21, B30, C2, C13,
T2.7): --------------------------------------------------------------
a. Pasal 11 Peraturan Direksi PDAM Nomor 2/2017
pada pokoknya menyatakan bahwa pengembalian
investasi Badan Usaha Pelaksana atas Penyediaan
SPAM bersumber dari pembayaran oleh PDAM
dalam bentuk tarif. ----------------------------------------
b. Lampiran 12 terkait Kriterian Penilaian dalam
Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul II halaman

- 498 -
SALINAN

73 dokumen RfP mengatur ketentuan sebagai


berikut:-------------------------------------------------------
Gambar 31. Lampiran 12 Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul
II halaman 12 RfP

c. Keterangan Saudara Firman selaku Direktur


Pengembangan PT Potum Mundi Infra Nusantara
sebagai Saksi yang pada pokoknya menyatakan
bahwa variabel yang dinilai untuk melakukan
evaluasi Dokumen Sampul II (Keuangan) adalah
harga air atau tarif air curah. ----------------------------
d. Keterangan Saudara Rendy Wahyu Prasetio selaku
Business Development Konsorsium PT Trimitra Tirta
Sarana – Manila Water Company, Inc sebagai Saksi
yang pada pokoknya menyatakan hal-hal sebagai
berikut:-------------------------------------------------------
1) Bahwa faktor yang paling menentukan dalam
penilaian Dokumen Sampull II (Keuangan)
untuk dapat memenangkan tender pada
akhirnya tergantung dengan harga air curah
yang ditawarkan. -------------------------------------
2) Bahwa kualifikasi dalam tender a quo adalah
untuk mendapatkan harga terendah. -------------
e. Keterangan Saudara Ir. Budi Sutjahjo, MT selaku
Tenaga Ahli Badan Peningkatan Penyelenggaraan
Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) sebagai
Saksi yang pada pokoknya menyatakan bahwa

- 499 -
SALINAN

penentu dari pengadaan dan atau faktor penilaian


dalam evaluasi Dokumen Sampul II (Keuangan)
adalah seberapa bagus tarif yang ditawarkan oleh
peserta.-------------------------------------------------------
f. Keterangan Saudara Drs. Effendi Mansur, CES
selaku Advisor Badan Peningkatan
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum
(BPPSPAM) sebagai Saksi yang pada pokoknya
menyatakan bahwa penilaian dalam evaluasi
Dokumen Sampul II (Keuangan) adalah mencari
tarif air curah terendah.-----------------------------------
g. Keterangan Saudari Yulin Darwati selaku Kepala
Bagian Keuangan PDAM Giri Tirta Kabupaten
Gresik Jawa Timur sebagai Saksi yang pada
pokoknya menyatakan bahwa variabel yang dinilai
untuk melakukan evaluasi Dokumen Sampull II
(Keuangan) adalah harga air atau tarif sebagaimana
yang tertuang dalam dokumen RfP. ---------------------
h. Keterangan Saudari Siti Aminatus Zariyah selaku
Direktur Utama PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik
sebagai Terlapor I yang pada pokoknya menyatakan
bahwa variabel penilaian sampul 2 hanya pada tarif
air curah. ----------------------------------------------------
6.4.8. Bahwa fakta mengenai parameter keuangan
sebagaimana diuraikan dalam Butir 6.4.1 yang dalam
proses evaluasi Dokumen Sampul II (Keuangan)
ditemukan adanya perbedaan dengan yang tercantum
dalam dokumen RfP dalam hal; (i) luas dan nilai
investasi pembebasan lahan; (ii) penyerapan air curah;
(iii) rencana pembiayaan; dan (iv) masa tenggang
pinjaman sebagaimana diuraikan dalam Tabel 14
Bagian Tentang Hukum membuktikan bahwa
parameter keuangan sebagaimana dimaksud bukan

- 500 -
SALINAN

merupakan variabel penilaian utama melainkan


variabel penilaian yang dapat diklarifikasi dan/atau
dinegosiasikan mengingat parameter keuangan
tersebut hanya merupakan bagian dari variabel
perhitungan dalam financial model yang digunakan
para peserta tender dalam mendapatkan tarif air curah
yang akan ditawarkan dalam Dokumen Sampul II
(Keuangan) sebagaimana dikuatkan dengan fakta
persidangan sebagai berikut (vide Bukti B6, B21, B22,
B30, C2, C13, C57, T2.7): -------------------------------------
a. Adanya penjelasan dalam Berita Acara Hasil
Pelelangan Nomor Nomor
690/869.1/BA.PDP/XII/2018, tanggal 10
Desember 2018 yang pada pokoknya menyatakan
sebagai berikut: ---------------------------------------------
“Dalam dokumen RfP, untuk evaluasi Dokumen
Sampul II (Keuangan) tidak mensyaratkan jika tidak
mengikuti ketentuan parameter perhitungan
keuangan tidak menggugurkan atau
didiskualifikasi, sehingga apabila penawaran
peserta terdapat ketidaksesuaian dengan parameter
yang ditentukan, maka Panitia Pengadaan tidak
dapat mengugurkan”
b. Keterangan Saudara Rendy Wahyu Prasetio selaku
Business Development Konsorsium PT Trimitra Tirta
Sarana – Manila Water Company, Inc sebagai Saksi
yang pada pokoknya menyatakan bahwa biaya
investasi, nilai CAPEX, nilai OPEX, dan lain
sebagainya yang dihitung dalam financial model,
termasuk di dalamnya ada juga pajak dan
sebagainya, akan menentukan besaran nilai tarif
air curah yang ditawarkan dengan tingkat IRR
tertentu.------------------------------------------------------

- 501 -
SALINAN

c. Keterangan Saudari Yulin Darwati selaku Kepala


Bagian Keuangan PDAM Giri Tirta Kabupaten
Gresik Jawa Timur sebagai Saksi yang pada
pokoknya menyatakan bahwa Financial Projection
digunakan untuk menghasilkan tarif yang
ditawarkan. --------------------------------------------------
d. Keterangan Saudara Tauhid Kurniawan selaku
Direktur Pengembangan Bisnis PT Pembangunan
Perumahan Infrastruktur sebagai Saksi yang pada
pokoknya menyatakan hal-hal sebagai berikut: ------
1) Bahwa tarif air curah dipengaruhi oleh CAPEX
(capital expenditure) atau belanja modal. ---------
2) Bahwa output dari seluruh parameter
keuangan yang ada di dalam financial model
adalah tarif air curah. -------------------------------
e. Keterangan Saudari Siti Aminatus Zariyah selaku
Direktur Utama PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik
sebagai Terlapor I yang pada pokoknya menyatakan
bahwa menurut Panitia Pengadaan, output dari
proyeksi laba rugi, IRR, dan parameter keuangan
lainnya adalah tarif harga air curah.--------------------
6.4.9. Bahwa terhadap adanya perbedaan parameter
keuangan yang diajukan oleh keempat peserta tender
yang lolos Pra-Kualifikasi, hal mana diketahui telah
dilakukan klarifikasi oleh Terlapor I (in casu Panitia
Pengadaan), Majelis Komisi menilai bahwa indikator
penilaian utama dalam evaluasi Dokumen Sampul II
(Keuangan) terletak pada tarif air curah terendah
dan/atau yang paling kompetitif sebagaimana
ketentuan yang diuraikan dalam Gambar 31 Bagian
Tentang Hukum yang dikuatkan dengan keterangan
Saudari Siti Aminatus Zariyah selaku Direktur Utama
PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik sebagai Terlapor I

- 502 -
SALINAN

yang pada pokoknya menyatakan hal-hal sebagai


berikut (vide Bukti B30): --------------------------------------
a. Bahwa menurut hasil evaluasi panitia, tarif
Konsorsium Terlapor II - Terlapor III memang yang
paling murah dan lebih kompetitif karena
menawarkan tarif lebih rendah sehingga
menguntungkan bagi PDAM. -----------------------------
b. Bahwa tarif diskon menurut panitia hal itu sangat
menguntungkan untuk 1(satu) tahun pertama. ------
c. Bahwa tarif Rp3.185,00 (tiga ribu seratus delapan
puluh lima rupiah) yang diajukan oleh Konsorsium
Terlapor II - Terlapor adalah penawaran yang paling
rendah diantara para peserta yang lain, meskipun
tidak ada tarif diskon. -------------------------------------
d. Bahwa tarif Rp3.185,00 (tiga ribu seratus delapan
puluh lima rupiah) tersebut akan memberikan
penghematan bagi PDAM sehingga memberi margin
yang lebih kepada PDAM karena harga jual kepada
pelanggan sudah ditetapkan dalam Peraturan
Bupati sekian rupiah, misalnya Rp4.000,00 (empat
ribu rupiah) sehingga dengan tarif Rp3.185,00 (tiga
ribu seratus delapan puluh lima rupiah) ada
margin sekitar Rp800,00an (delapan ratus rupiah)
dan bila dikalikan dengan kapasitas 1.000
liter/detik (seribu liter per detik), maka hal ini
tentu akan sangat menguntungkan bagi PDAM. ------
e. Bahwa Konsorsium Terlapor II - Terlapor III
memberikan financial model yang didalamnya ada
IRR dan sebagainya. IRR dan proyeksi laporan
neraca laba rugi sudah menjadi satu kesatuan
dokumen penawaran dimana output dari IRR dan
laporan neraca laba rugi tersebut adalah tarif itu
sendiri, sehingga dalam hal ini PDAM meyakini tarif

- 503 -
SALINAN

Rp3.185,00 (tiga ribu seratus delapan puluh lima


rupiah) tersebut tentunya berdasarkan proyeksi
dari perhitungan yang kompetitif. -----------------------
6.5. Bahwa namun demikian, Majelis Komisi menilai perlu
menganalisis lebih lanjut terkait fakta adanya perbedaan
parameter keuangan sebagaimana tercantum pada Dokumen
Sampul II (Keuangan) Konsorsium Terlapor II - Terlapor III
dengan yang tercantum dalam dokumen RfP yang mana
diketahui parameter keuangan tersebut merupakan bagian dari
variabel perhitungan dalam financial model yang digunakan para
peserta tender dalam mendapatkan tarif air curah sebagai
variabel utama penilaian Dokumen Sampul II (Keuangan) pada
tender a quo sebagai berikut (vide Bukti C13, C84): ------------------

6.5.1. Bahwa dalam pelaksanaan proyek kerjasama investasi


pada Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
dengan Kapasitas 1000 L/S pada Perusahaan Daerah Air
Minum Giri Tirta Kabupaten Gresik, Konsorsium Terlapor
II - Terlapor III sebagai pemenang tender a quo
membentuk PT Pembangunan Perumahan Krakatau Tirta
(selanjutnya disebut PT PP Krakatau Tirta) sebagai Badan
Usaha Pelaksana (BUP) berdasarkan Akta Pendirian
Nomor 05 tanggal 14 Maret 2019 yang dibuat di hadapan
Siti Susyanthi, S.H.M.Kn selaku notaris pengganti dari
Nana Zaenah, S.H., Notaris di Jakarta Selatan. --------------

6.5.2. Bahwa berdasarkan Berita Acara Klarifikasi Dokumen


Sampul II Proyek SPAM Gresik Nomor
690/814/BA.PDP/XI/2018, tanggal 21 November 2018
sebagaimana diuraikan dalam Gambar 27 Bagian
Tentang Hukum, terdapat wacana Terlapor I (in casu
Panitia Pengadaan) melakukan negosiasi terhadap
Konsorsium Terlapor II - Terlapor III sebagai peserta
tender dengan tarif air curah terendah dengan meminta

- 504 -
SALINAN

terhadap adanya luasan pembebasan lahan dan


penyerapan air curah dapat disesuaikan kembali
sebagaimana diatur dalam dokumen RfP tanpa
mengubah tarif air curah dasar yang telah ditawarkan
dalam Dokumen Sampul II (Keuangan) (vide Bukti T1.12) -

6.5.3. Bahwa berdasarkan Perjanjian Kerjasama antara Terlapor


I dengan PT PP Krakatau Tirta tentang Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum dengan Kapasitas 1000
L/S pada Perusahaan Daerah Air Minum Giri Tirta
Kabupaten Gresik Nomor: 690/18/437.82/SPKS/2019
Nomor: 001/PPKT/PKS/IV/2019 tertangal 11 April 2019
ditemukan fakta-fakta sebagai berikut (vide Bukti C103):--

a. Bahwa ruang lingkup kerjasama terkait pengadaan


lahan untuk IPA di Desa Mojopuro Gedhe yang dalam
Dokumen Sampul II (Keuangan) semula tercantum
20.000 m2 disesuaikan kembali sesuai dokumen RfP
menjadi seluas 35.000 m2. ----------------------------------
b. Bahwa nilai keseluruhan investasi yang diperlukan
untuk pelaksanaan kerjasama adalah sebesar
Rp618.054.000.000,00 (enam ratus delapan belas
miliar lima puluh empat juta rupiah). ---------------------
c. Bahwa sumber pembiayaan investasi bersumber dari
modal sendiri PT PP Krakatau Tirta sebesar 30% (tiga
puluh persen) dan yang bersumber dari lembaga
pembiayaan dan/atau keuangan perbankan sebesar
70% (tujuh puluh persen) dari nilai investasi.------------
d. Bahwa tarif awal minum air curah yang diproduksi
oleh PT PP Krakatau Tirta setelah beroperasinya
proyek secara komersial, serta disalurkan dan diserap
oleh Terlapor I pada tahun pertama senilai
Rp3.185,00 (tiga ribu seratus delapan puluh lima
rupiah) dengan potongan sebesar 7% (tujuh persen)

- 505 -
SALINAN

sehingga menjadi senilai Rp2.962,00 (dua ribu


sembilan ratus enam puluh dua rupiah). -----------------
e. Bahwa kapasitas produksi terkait penyerapan air
curah yang dalam Dokumen Sampul II (Keuangan)
semula tercantum 600 : 1.000 : 1.000 liter/detik
disesuaikan kembali sesuai dokumen RfP menjadi
500 : 750 : 1.000 liter/detik. --------------------------------
6.5.4. Bahwa berdasarkan Perjanjian Kerjasama antara Terlapor
I dengan PT PP Krakatau Tirta sebagaimana diuraikan
dalam butir 6.5.3 Bagian Tentang Hukum, Majelis Komisi
perlu menganalisis lebih lanjut perhitungan financial
model dalam Dokumen Sampul II (Keuangan) Konsorsium
Terlapor II - Terlapor III terkait adanya penyesuaian
parameter keuangan terhadap luasan pembebasan lahan
dan penyerapan air curah sebagai berikut (vide Bukti
C84): -----------------------------------------------------------------

a. Bahwa analisis dilakukan berdasarkan 2 (dua) jenis


tarif air curah sebagaimana ditawarkan Konsorsium
Terlapor II - Terlapor III dalam Dokumen Sampul II
(Keuangan) yang terdiri dari tarif air curah diskon
senilai Rp2.962,00 (dua ribu sembilan ratus enam
puluh dua rupiah) pada tahun pertama dan tarif
dasar Rp3.185,00 (tiga ribu seratus delapan puluh
lima rupiah) dengan kenaikan 6% (enam persen)
setiap tahunnya. ----------------------------------------------
b. Bahwa setelah dilakukan penyesuaian luasan
pembebasan lahan yang dikembalikan sesuai dengan
dokumen RfP, nilai investasi pembebasan lahan yang
semula Rp21.825.000.000,00 (dua puluh satu miliar
delapan ratus dua puluh lima juta rupiah) terkoreksi
menjadi Rp37.675.000.000,00 (tiga puluh tujuh
miliar enam ratus tujuh puluh lima juta rupiah) yang
selanjutnya mengakibatkan penambahan pada nilai

- 506 -
SALINAN

investasi dalam uraian pra konstruksi yang semula


Rp23.943.000.000,00 (dua puluh tiga miliar sembilan
ratus empat puluh tiga juta rupiah) terkoreksi
menjadi Rp39.793.000.000,00 (tiga puluh sembilan
miliar tujuh ratus sembilan puluh tiga juta rupiah). ----
c. Bahwa terhadap penambahan nilai investasi pada
uraian pra konstruksi turut menambah nilai investasi
proyek a quo baik sebelum IDC yang semula
Rp605.802.000.000,00 (enam ratus lima miliar
delapan ratus dua juta rupiha) terkoreksi menjadi
Rp623.237.000.000,00 (enam ratus dua puluh tiga
miliar dua ratus tiga puluh tujuh juta rupiah)
maupun setelah IDC yang semulai
Rp618.054.000.000,00 (enam ratus delapan belas
miliar lima puluh empat juta rupiah) terkoreksi
menjadi Rp635.849.000.000,00 (enam ratus tiga
puluh lima miliar delapan ratus empat puluh
sembilan juta rupiah). ----------------------------------------
d. Bahwa penyesuaian juga dilakukan terhadap
kapasitas produksi dalam hal penyerapan air curah
yang mengakibatkan adanya perubahan total
pendapatan air yang semula Rp56.047.000.000,00
(lima puluh enam miliar empat puluh tujuh juta
rupiah) terkoreksi menjadi Rp46.706.000.000,00
(empat puluh enam miliar tujuh ratus enam juta
rupiah). ---------------------------------------------------------
e. Bahwa adanya penyesuaian parameter keuangan
terhadap luasan pembebasan lahan dan penyerapan
air curah tersebut mengakibatkan adanya perubahan
Equity IRR yang semula 15,84% (lima belas koma
delapan puluh empat persen) terkoreksi menjadi
15,60% (lima belas koma enam puluh persen), yang
mana hasil analisis tersebut berkesuaian dengan

- 507 -
SALINAN

pembelaan Terlapor II baik dalam persidangan


maupun Kesimpulan yang pada pokoknya
menyatakan sebagai berikut (vide Bukti T2.21, T2.37):
1) Bahwa dengan adanya penyesuaian luas lahan
dari 3,35 Ha menjadi 5,5 Ha maka terdapat
kenaikan nilai investasi pembebasan lahan yang
pada akhirnya mengakibatkan kenaikan total
nilai investasi. Namun demikian, Terlapor II
dapat melakukan re-balancing terhadap total
nilai investasi tanpa merubah spesifikasi
penawaran teknis dan/atau output melalui
optimasi biaya investasi pada unit produksi. -------
2) Bahwa terhadap koreksi penyerapan air curah
tersebut, Terlapor II melakukan penyesuaian
dalam hal biaya operasional dengan melakukan
optimasi biaya sebesar 3,9% (tiga koma sembilan
persen).----------------------------------------------------
f. Bahwa selanjutnya berdasarkan hasil analisis dalam
penyesuaian parameter keuangan terhadap luasan
pembebasan lahan dan penyerapan air curah tersebut
diperoleh nilai Equity IRR sebesar 15,60% (lima belas
koma enam puluh persen) yang menunjukkan bahwa
meskipun dilakukan penyesuaian parameter
keuangan tanpa mengubah tarif dasar curah sebagai
variabel utama penilaian Dokumen Sampul II
(Keuangan), nilai Equity IRR yang dihasilkan sebesar
15,60% masih memenuhi syarat dan ketentuan
batasan maksimum 16% (enam belas persen)
sebagaimana diatur dalam dokumen RfP. Hal tersebut
membuktikan bahwa tarif air curah sebagaimana
tergambar dalam perhitungan financial model pada
Dokumen Sampul II (Keuangan) Konsorsium Terlapor

- 508 -
SALINAN

II - Terlapor III merupakan tarif air curah yang paling


efisien.-----------------------------------------------------------
6.6. Bahwa dengan demikian, Majelis Komisi berpendapat tindakan
Terlapor I (in casu Panitia Pengadaan) dalam melakukan proses
klarifikasi terhadap adanya perbedaan parameter keuangan para
peserta tender merupakan proses yang sesuai dengan ketentuan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Direksi Nomor 2 Tahun
2017 serta prosedur tender yang telah ditetapkan oleh Terlapor I
(in casu Panitia Pengadaan) dalam dokumen RfP. --------------------

7. Tentang Fakta Lain. ---------------------------------------------------------------------

Bahwa Majelis Komisi turut mempertimbangkan fakta lain yang


ditemukan selama proses persidangan sebagai berikut: ---------------------

7.1. Bahwa diketahui terdapat Relokasi Lahan IPA yang menurut


dokumen RfP dialokasikan di area Mojopuro Gede direlokasi di
area Sidomukti sebagaimana dikuatkan dalam fakta persidangan
sebagai berikut: -------------------------------------------------------------

7.1.1. Keterangan Terlapor I dan Terlapor II dalam Pemeriksaan


Setempat pada proses persidangan yang pada pokoknya
menyatakan bahwa pada faktanya lokasi IPA berada di
Desa Sidomukti, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik,
hal mana berbeda dengan lokasi yang tercantum dalam
dokumen RfP yakni di Desa Mojopuro Gede, Kecamatan
Bungah, Kabupaten Gresik (vide Bukti C27). -----------------

7.1.2. Keterangan Saksi Dading Wiria Kusuma, S.ST. selaku


Kepala Seksi Pengadaan Tanah dan Pengembangan di
Kantor Pertanahan Kabupaten Gresik yang pada
pokoknya menyatakan bahwa lokasi IPA terletak di Desa
Sidomukti, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik
sebagaimana dinyatakan dalam 2 (dua) Sertifikat Hak
Guna Bangunan (SHGB) atas nama pemegang haknya
adalah PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik dengan (i)

- 509 -
SALINAN

Nomor 0002 dengan luas tanah hasil pengukuran 33.723


m2 (tiga puluh tiga ribu tujuh ratus dua puluh tiga meter
persegi) untuk pembangunan Instalasi Pengelolaan Air
(IPA) yang diterbitkan pada tanggal 21 Juli 2020 dan (ii)
Nomor 0003 dengan luas tanah hasil pengukuran 1.277
m2 (seribu dua ratus tujuh puluh tujuh meter persegi)
untuk akses jalan yang diterbitkan pada tanggal 30
Desember 2020 (vide Bukti B29, T1.25, T1.27, T2.28,
T2.29). ---------------------------------------------------------------

7.1.3. Keterangan Terlapor I Saudari Siti Aminatus Zariyah


selaku Direktur Utama PDAM Giri Tirta Kabupaten
Gresik, keterangan Terlapor II Saudara Ghea Swastika
Dwiputra selaku Kepala Divisi Investasi PT PP
Infrastruktur mewakili PT Pembangunan Perumahan
(Persero), Tbk., dan keterangan Terlapor III Saudara Iwan
Sulistiyo selaku Manager Pengembangan Usaha PT
Krakatau Tirta Industri mewakili PT Krakatau Tirta
Industri yang pada pokoknya menyatakan bahwa relokasi
lahan IPA yang awalnya dialokasikan di area Mojopuro
Gede ke area Sidomukti merupakan inisatif dari PT PP –
Krakatau Tirta yang dalam hal ini bertindak sebagai
Badan Usaha Pelaksana (BUP) (vide Bukti B30, B31,
B32). -----------------------------------------------------------------

7.1.4. Surat Permohonan Perubahan Rencana Lokasi Instalasi


Pengolahan Air Nomor 020/EXT/PPKT/DU/IX/2019
tanggal 16 September 2019 yang pada pokoknya
menyebutkan bahwa pengajuan pemindahan lokasi
pengadaan lahan IPA dari area Mojopuro Gede ke area
Sidomukti didasarkan pertimbangan sebagai berikut: (i)
lokasi Mojopuro Gede dan lokasi Sidomukti berdekatan
dan (ii) adanya kendala mendapatkan luas lahan IPA
sebesar 35.000 m2 (tiga puluh lima ribu meter persegi)

- 510 -
SALINAN

sebagaimana tercantum dalam dokumen RfP


dikarenakan pemilik tanah yang berbeda-beda sedangkan
dalam perkembangannya pihak BUP telah mendapatkan
luasan lahan yang diharapkan di area Sidomukti (vide
Bukti T1.28, T2.32). -----------------------------------------------

7.1.5. Berita Acara Peninjauan Lokasi Bersama Rencana Lahan


IPA tanggal 20 September 2029 di Desa Sidomukti,
Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik (vide bukti T1.29,
T2.34). ---------------------------------------------------------------

7.1.6. Berita Acara Pemindahan Lokasi IPA tanggal 20


September 2019 yang pada pokoknya menyepakati
pemindahan lokasi pengadaan lahan IPA dari area
Mojopuro Gede ke area Sidomukti berdasarkan
pertimbangan sebagai berikut: (i) Lokasi yang diusulkan
untuk Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Desa Sidomukti
sangat berdekatan dan satu hamparan dengan rencana
IPA sesuai RFP di Desa Mojopuro Gede dengan jarak +
400 meter (sesuai gambar terlampir); (ii) Jarak dari lokasi
rencana Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang diusulkan ke
lokasi Intake masih sesuai dengan jarak rencana di RFP
yaitu sekitar 1.000 meter; dan (iii) Untuk mendapatkan
lokasi Instalasi Pengolahan Air (IPA) seluas 35.000 m2
dalam satu bidang sangat sulit karena membutuhkan
beberapa bidang tanah yang pemiiiknya berbeda-beda
dan belum tentu pemiliknya bermaksud menjual (vide
Bukti T1.30, T2.35). -----------------------------------------------

7.1.7. Surat Persetujuan Pemindahan Lokasi Instalasi


Pengolahan Air Nomor 690/830.2/437.82.201/2019
tanggal 28 September 2019 yang pada pokoknya
menyetujui pemindahan rencana lokasi IPA seluas
35.000 m2 (tiga puluh lima ribu meter persegi) yang
semula direncanakan di Desa Mojopuro Gede

- 511 -
SALINAN

dipindahkan ke Desa Sidomukti (vide Bukti T1.31,


T2.33). ---------------------------------------------------------------

7.1.8. Berita Acara Kesepakatan Penetapan Lokasi Lahan


Intake, IPA, dan Reservoir tanggal 4 Oktober 2019
sebagai berikut (vide Bukti T1.32, T2.36): ---------------------

Gambar 32. Berita Acara Kesepakatan Penetapan Lokasi


Lahan Intake, IPA, dan Reservoir tanggal 4 Oktober 2019

7.2. Bahwa diketahui terdapat peran Tim Pengawal, Pengaman


Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D) yang hadir
pada saat penyusunan dan/atau penandatanganan kontrak
antara Terlapor I dengan Badan Usaha Pelaksana (BUP), setelah
Konsorsium Terlapor II - Terlapor III ditetapkan sebagai
pemenang tender a quo. Adapun TP4D memberikan masukan
agar ruang lingkup disesuaikan dengan dokumen RfP
sebagaimana dikuatkan dengan keterangan Saksi Saudara
Gratianus Arya Nugraha selaku Legal Manager PT Pembangunan
Perumahan Infrastruktur dan keterangan Terlapor I Saudari Siti
Aminatus Zariyah selaku Direktur Utama PDAM Giri Tirta
Kabupaten Gresik (vide Bukti B23, B30). ------------------------------

Namun demikian, menurut pendapat Saudara Achmad Zikrullah


selaku Ahli Pengadaan Barang dan/atau Jasa dari Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) pada
pokoknya menyatakan bahwa apabila terdapat masukan dari
pihak di luar pejabat pengadaan setingkat TP4D, sifatnya cukup
masukan saja, keputusan tetap ada di para pihak, PJPK atau di

- 512 -
SALINAN

Panitia. Dan seharusnya itu berlaku prinsip interdependensi,


kebebasan bersikap dan mengambil keputusan. Kalaupun ada
sifatnya seharusnya hanya masukan saja (vide Bukti B25). --------

7.3. Bahwa berdasarkan alat bukti dan fakta persidangan, Majelis


Komisi menilai fakta adanya Relokasi Lahan IPA dan peran Tim
Pengawal, Pengaman Pemerintahan dan Pembangunan Daerah
(TP4D) sebagaimana diuraikan dalam butir 7.1 dan butir 7.2
Bagian Tentang Hukum terjadi setelah pengumuman dan/atau
penetapan pemenang tender dan bukan dalam proses tender a
quo dengan demikian fakta tersebut tidak masuk dalam ruang
lingkup objek pelanggaran Pasal 22 UU Nomor 5 Tahun 1999. ---

8. Tentang Pemenuhan Unsur Pasal 22 UU Nomor 5 Tahun 1999. --------


8.1. Menimbang bahwa ketentuan Pasal 22 UU Nomor 5 Tahun 1999
sebagaimana telah diubah dalam Putusan Mahkamah Konstitusi
Nomor 85/PUU-XIV/2016, menyatakan: --------------------------------
Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pelaku usaha lain
dan/atau pihak yang terkait dengan pelaku usaha lain untuk
mengatur dan/atau menentukan pemenang tender sehingga
dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat. ---
8.2. Menimbang bahwa untuk membuktikan terjadi atau tidak
terjadinya pelanggaran Pasal 22 UU Nomor 5 Tahun 1999, maka
Majelis Komisi mempertimbangkan unsur-unsur sebagai
berikut: ------------------------------------------------------------------------
8.2.1. Unsur Pelaku Usaha; ---------------------------------------------------------
8.2.2. Unsur Pelaku Usaha Lain dan/atau Pihak Lain Yang
Terkait dengan Pelaku Usaha Lain; ------------------------------------
8.2.3. Unsur Bersekongkol; ----------------------------------------------------------
8.2.4. Unsur Mengatur dan/atau Menentukan Pemenang
Tender; dan -----------------------------------------------------------------------
8.2.5. Unsur Dapat Mengakibatkan Terjadinya Persaingan
Usaha Tidak Sehat. -----------------------------------------------------------

- 513 -
SALINAN

8.3. Unsur Pelaku Usaha ------------------------------------------------------


8.3.1. Bahwa yang dimaksud dengan pelaku usaha
berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 5 UU Nomor 5
Tahun 1999 adalah “setiap orang perorangan atau
badan usaha, baik yang berbadan hukum atau bukan
badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau
melakukan kegiatan di dalam wilayah hukum negara
Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama
melalui perjanjian, menyelenggarakan kegiatan usaha
dalam bidang ekonomi”. ------------------------------------------
8.3.2. Bahwa pelaku usaha yang dimaksud dalam Pasal 22 UU
Nomor 5 Tahun 1999 adalah pelaku usaha yang
bersekongkol dengan pelaku usaha lain dan/atau pihak
yang terkait dengan pelaku usaha lain untuk mengatur
dan/atau menentukan pemenang tender sehingga dapat
mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak
sehat. ----------------------------------------------------------------
8.3.3. Bahwa pelaku usaha yang menjadi pemenang dalam
tender a quo adalah PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik
selaku Terlapor I sebagaimana telah diuraikan pada
Bagian Tentang Hukum Butir 1.1. Tentang Identitas
Terlapor. ------------------------------------------------------------

8.3.4. Bahwa dengan demikian, unsur pelaku usaha


terpenuhi. ----------------------------------------------------------

8.4. Unsur Pelaku Usaha Lain dan/atau Pihak yang Terkait dengan
Pelaku Usaha Lain. ---------------------------------------------------------

8.4.1. Bahwa yang dimaksud dengan pelaku usaha lain adalah


pelaku usaha berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 5
UU Nomor 5 Tahun 1999 sebagaimana dimaksud pada
Bagian Tentang Hukum Butir 7.3.1 selain Terlapor I
dalam tender a quo. -----------------------------------------------

- 514 -
SALINAN

8.4.2. Bahwa pelaku usaha lain dalam tender a quo adalah PT


Pembangunan Perumahan (Persero), Tbk. selaku
Terlapor II dan PT Krakatau Tirta Industri selaku
Terlapor III sebagaimana telah diuraikan pada Bagian
Tentang Hukum Butir 1.2 dan Butir 1.3 Bagian Tentang
Identitas Terlapor. -------------------------------------------------

8.4.3. Bahwa dengan demikian unsur Pelaku Usaha Lain


dan/atau Pihak Lain Yang Terkait dengan Pelaku Usaha
Lain terpenuhi. --------------------------------------------------

8.5. Unsur Bersekongkol -------------------------------------------------------

8.5.1. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 8 UU


Nomor 5 Tahun 1999 yang dimaksud persekongkolan
atau konspirasi usaha adalah bentuk kerjasama yang
dilakukan oleh pelaku usaha dengan pelaku usaha lain
dengan maksud untuk menguasai pasar bersangkutan
bagi kepentingan pelaku usaha yang bersekongkol. --------

8.5.2. Bahwa berdasarkan Pedoman Pasal 22, persekongkolan


dapat terjadi dalam 3 (tiga) bentuk, yaitu
persekongkolan horizontal, persekongkolan vertikal, dan
gabungan dari persekongkolan horizontal dan vertikal. ---

8.5.3. Bahwa yang dimaksud dengan bersekongkol


berdasarkan Pedoman Pasal 22 UU Nomor 5 Tahun1999
Tentang Larangan Persekongkolan dalam Tender
(selanjutnya disebut “Pedoman Pasal 22”) adalah
kerjasama yang dilakukan oleh pelaku usaha dengan
pihak lain atas inisiatif siapapun dan dengan cara
apapun dalam upaya memenangkan peserta tender
tertentu. ------------------------------------------------------------

8.5.4. Bahwa menurut Pedoman Pasal 22, unsur bersekongkol


tersebut dapat berupa: ------------------------------------------

1) kerjasama antara dua pihak atau lebih; ------------------

- 515 -
SALINAN

2) secara terang-terangan maupun diam-diam


melakukan tindakan penyesuaian dokumen dengan
peserta lainnya; -----------------------------------------------------------
3) membandingkan dokumen tender sebelum
penyerahan; ----------------------------------------------------------------
4) menciptakan persaingan semu; ------------------------------------
5) menyetujui dan atau memfasilitasi terjadinya
persekongkolan; ----------------------------------------------------------
6) tidak menolak melakukan suatu tindakan meskipun
mengetahui atau sepatutnya mengetahui bahwa
tindakan tersebut dilakukan untuk mengatur dalam
rangka memenangkan peserta tender tertentu; -------------
7) pemberian kesempatan eksklusif oleh penyelenggara
tender atau pihak terkait secara langsung maupun
tidak langsung kepada pelaku usaha yang mengikuti
tender, dengan cara melawan hukum. --------------------------
8.5.5. Bahwa berdasarkan analisis tentang Persekongkolan
sebagaimana telah diuraikan pada Bagian Tentang
Hukum Butir 6 tentang Persekongkolan, Majelis Komisi
menilai sebagai berikut: ----------------------------------------

a. Bahwa fakta adanya 2 (dua) jenis tarif air curah


serta perbedaan parameter keuangan antara yang
tercantum dalam Dokumen Sampul II (Keuangan)
Konsorsium Terlapor II – Terlapor III dengan
dokumen RfP dalam hal (i) luasan pembebasan
lahan, (ii) nilai investasi pembebasan lahan, (iii)
penyerapan air curah, (iv) rencana pembiayaan
dan masa tenggang pinjaman tidak cukup
membuktikan adanya bentuk kerjasama diantara
Terlapor I, Terlapor II, dan Terlapor III pada tender
a quo baik dalam bentuk (i) menciptakan
persaingan semu; (ii) menyetujui dan atau
memfasilitasi terjadinya persekongkolan; (iii) tidak

- 516 -
SALINAN

menolak melakukan suatu tindakan meskipun


mengetahui atau sepatutnya mengetahui bahwa
tindakan tersebut dilakukan untuk mengatur
dalam rangka memenangkan peserta tender
tertentu; dan (iv) pemberian kesempatan eksklusif
oleh penyelenggara tender atau pihak terkait
secara langsung maupun tidak langsung kepada
pelaku usaha yang mengikuti tender dengan cara
melawan hukum yang mengakibatkan persaingan
usaha tidak sehat dan menghambat para pelaku
usaha lain untuk dapat bersaing secara
kompetitif.---- ----------------------------------------------
b. Bahwa dengan demikian unsur persekongkolan
tidak terpenuhi. ------------------------------------------
8.6. Bahwa oleh karena seluruh unsur-unsur tersebut bersifat
kumulatif, maka dengan tidak terpenuhinya unsur
bersekongkol, Majelis Komisi menilai tidak perlu menguraikan
unsur pasal selanjutnya. Dengan demikian, keseluruhan unsur
Pasal 22 UU Nomor 5 Tahun 1999 tidak terpenuhi. ----------------

9. Tentang Rekomendasi Majelis Komisi. -------------------------------------------

Bahwa Majelis Komisi merekomendasikan kepada Komisi agar


memberikan saran dan pertimbangan kepada Kementerian Dalam
Negeri untuk: ----------------------------------------------------------------------

9.1. Menginstruksikan Pemerintah Daerah, khususnya Pemerintah


Kabupaten Gresik agar memperbaharui peraturan terkait
pedoman bagi BUMD dalam menentukan mitra bisnis agar
sesuai dengan prinsip-prinsip persaingan usaha yang sehat. ------

9.2. Melakukan sertifikasi bagi para Panitia Pengadaan Barang/Jasa


dan/atau mitra bisnis yang diadakan oleh BUMD agar sesuai
dengan prinsip-prinsip persaingan usaha yang sehat. ---------------

- 517 -
SALINAN

10. Tentang Diktum Putusan dan Penutup. -------------------------------------


Menimbang bahwa berdasarkan fakta-fakta, penilaian, analisis dan
kesimpulan, serta dengan mengingat Pasal 43 ayat (3) UU Nomor 5
Tahun 1999, Majelis Komisi: -----------------------------------------------------------

MEMUTUSKAN

Menyatakan Terlapor I, Terlapor II, dan Terlapor III tidak terbukti


melanggar Pasal 22 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999. --------------------

Demikian putusan ini ditetapkan melalui Musyawarah Majelis Komisi pada


hari Senin, 16 Agustus 2021 dan dibacakan di muka persidangan yang
dinyatakan terbuka untuk umum pada hari Kamis, 19 Agustus 2021 oleh
Majelis Komisi yang terdiri dari Ukay Karyadi, S.E., M.E. sebagai Ketua
Majelis Komisi, Dr. Guntur Syahputra Saragih, M.S.M., dan Dr. M. Afif
Hasbullah, S.H., M.Hum. masing-masing sebagai Anggota Majelis Komisi,
dengan dibantu oleh Ita Damayanti Wulansari, S.E., Sulastri Ambarianti
S.H., dan Al Fiani Nenden Iryatin, S.H., M.H. masing-masing sebagai
Panitera.

Ketua Majelis Komisi,

t.t.d.

Ukay Karyadi, S.E., M.E.

Anggota Majelis Komisi, Anggota Majelis Komisi,

t.t.d. t.t.d.

Dr. Guntur Syahputra Saragih, M.S.M. Dr. M. Afif Hasbullah, S.H., M.Hum.

- 518 -
SALINAN

Panitera,

t.t.d.

Ita Damayanti Wulansari, S.E.

t.t.d. t.t.d.

Sulastri Ambarianti, S.H. Al Fiani Nenden Iryatin, S.H., M.H.

Salinan sesuai dengan aslinya,


SEKRETARIAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA
Kepala Panitera,

Akhmad Muhari, S.H., M.H.

- 519 -

Anda mungkin juga menyukai