Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENYAKIT KULIT (HERPES)


Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas

pada Mata Kuliah Pemasaran Sosial

Dosen Pengampu : Bahri, S.ST

Disusun Oleh :
Aulia Salmaa’ Inayah (P1337433120003)
Zuhal Wirardhika Tedy Nugroho (P1337433120005)
Nurmalita Putri Hapsari (P1337433120007)
Sembrina Khansa Adella (P1337433120046)
Amanda Ocha Melodine Handoko (P1337433120051)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PRODI SANITASI PROGRAM DIPLOMA TIGA

TAHUN 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENYAKIT KULIT (HERPES)

Pokok Bahasan : Herpes

Sub Pokok Bahasan : Penanganan herpes

Sasaran : Keluarga dengan penyakit herpes

Hari/tanggal : Jumat, 15 April 2022

Pukul : 15.00 – selesai WIB


Penyaji : Kelompok 3
Tempat : Rumah Klien

A. Latar Belakang
Infeksi Herpes simplex virus (HSV) merupakan salah satu virus penyebab infeksi
menular seksual yang meluas di seluruh dunia. HVS sendiri dibagi menjadi dua tipe
yakni HVS tipe 1 dan HVS tipe 2.
Penyakit herpes genitalis disebabkan oleh HSV anggota keluarga herpesviridae. Herpes
simplek/herpes genitalis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan olehvirus simplek
tipe 2 di mukosa alat kelamin. HSV dapat menimbulkan serangkaian penyakit, mulai dari
ginggivostomatitis sampai keratokonjungtivitis, ensefalitis, penyakit kelamindan infeksi
pada neonatus. Komplikasi tersebut menjadi bahan pemikiran
dan perhatian dari beberapa ahli, seperti : ahli penyakit kulit dan kelamin, ahli kandungan,
ahli mikrobiologi dan lain sebagainya. Infeksi primer oleh HSV lebih berat dan
mempunyai riwayat yang berbeda dengan infeksi rekuren. Setelah terjadinya infeksi
primer virus mengalami masa laten atau stadiumdorman, dan infeksi rekuren disebabkan
oleh reaktivasi virus dorman ini yang kemudian menimbulkan kelainan pada kulit. Virus
herpes merupakan sekelompok virus yang termasuk dalam famili herpesviridae yang
mempunyai morfologi yang identik dan mempunyai kemampuan untuk berada dalam
keadaan laten dalam sel hospes setelah infeksi primer. Virus yang berada dalam keadaan
laten dapat bertahan untuk periode yang lama bahkan seumur hidup penderita. Virus
tersebut tetap mempunyai kemampuan untuk mengadakan reaktivasi kembali sehingga
dapat terjadi infeksi yang rekuren. Yang beresiko terkena virus herpes adalah ibu hamil,
bayi, dan orang yang suka bergonta ganti pasangan seksual. Pada wanita hamil, bayi
sangat beresiko terkena virus herpes. Virus dapat ditularkan dari ibu ke bayinya melalui
plasenta selama kehamilan atau secara persalinan secara normal. Sekitar 30-50% bayi
yang lahir melalui vagina seorang ibu yang terinfeksivirus herpes. Wanita hamil yang
menderita herpes dapat menginfeksi bayinya. Bayi yang lahir dengan herpes dapat
meninggal atau mengalami gangguan padaotak, kulit atau mata. Wanita hamil dengan
herpes dapat mengakibatkan herpesneonatal disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1
(HSV-1) atau herpesvirus tipe simpleks 2 jenis virus (HSV-2) sebagai salah dapat
menyebabkan herpes genital pada ibu. Sekitar 50% dari neonatal herpes disebabkan HSV-
1dan 50% karena HSV-2. Sebagian besar kasus herpes neonatal terjadi sebagai akibat dari
kontak langsung dengan sekret ibu yang terinfeksi, meskipun dalam 25% kasus
kemungkinan sumber Infeksi postnatal diidentifikasi, biasanyakerabat dekat dari infeksi
Postnatal mother terjadi sebagai akibat dari paparaninfeksi herpes oro-labial. (Foley et all,
2014) Untuk mencegah agar bayi yang sistem kekebalannya masih sangatlemah, seorang
Dokter akan memberikan saran agar ibu hamil yang terindikasivirus herpes, melahirkan
secara caesar. Persalinan caesar memungkinkan bayitidak perlu melewati saluran
persalinan yang menjadi persemaian berbagai virus. Penyakit herpes muncul dalam
bentuk gelembung atau lepuh-lepuh pada permukaan kulit, disertai rasa sakit.

B. Tujuan

1. Tujuan instruksional umum

Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 90 menit kelurga dengan herpes


memiliki gambaran mengenai penyakit herpes dan mengetahui penanganannya secara
tepat.

2. Tujuan instruksional khusus

Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 60 menit anggota keluarga


diharapkan mampu :

a. Menjelaskan tentang pengertian penyakit herpe


b. Mengenal minimal 3 dari gejala penyakit herpes

c. Menjelaskan mengenai penyebab penyakit herpes


d. Mengenal jenis-jenis herpes

e. Menjelaskan penanganan yang tepat pada


penyakit herpes
f. Dapat mengetahui upaya pencegahan herpes

C. Materi

a. Pengertian penyakit herpes

b. Gejala penyakit herpes


c. Faktor penyebab timbulnya penyakit herpes

d. Jenis-jenis herpes

e. Cara penanganan yang tepat pada penyakit herpes

D. Metoda

1. Sosialisasi

2. Tanya jawab
E. Media/Alat
1. Laptop
2. LCD
3. Leaflet
4. Doorprice

F. Sasaran

Warga setempat dan


anggota di keluarga
rumah klien

G. Waktu :

1. Hari dan tanggal : Senin, 4 April 2022

2. Jam : 09.00 – Selesai

H. Tempat/Setting

PENYAJI MATERI

OBSERVASI

FASILATOR PENGUNJUNG FASILATOR

I. Langkah-langkah Kegiatan Penyuluhan

NO KEGIATAN RESPON PESERTA WAKTU


1. Pembukaan
a; Salam pembukaan a; Menjawab salam
b; Perkenalan b; Memperhatikan 10 menit
c; Mengkomunikasikan tujuan c; Memperhatikan
d; Membagikan leaflet

2. Kegiatan inti penyuluhan, menyampaikan 40 menit


materi tentang :
a; Menyimak dan
a; Pengertian penyakit herpes
memperhatikan
b; Gejala penyakit herpes
c; Penyebab penyakit herpes penyuluhan
d; Jenis-jenis herpes b; Menanyakan hal-hal
e; Cara penanganan yang tepat terhadap
yang belum jelas
penyakit herpes
f; Upaya pencegahan penyakit herpes
g; Memberi kesempatan kepada
masyarakat untuk bertanya
3. Penutup
a; Menyimpulkan materi yang telaha; Bersama penyuluh
didiskusikan menyimpulkan materi
b; Melakukan evaluasi penyuluhan b; Masyarakat menjawab10 menit
c; Mengakhiri kegiatan penyuluhan
pertanyaan materi
dengan salam
yang dibahas hari ini
c; Menjawab salam

J. Pengorganisasian
1. Moderator : Zuhal Wiradhika T. N
2. Penyaji : Aulia Salmaa’, Amanda Ocha Melodine H, Sembrina Khansa Adella
3. Notulen : Nurmalita Putri Hapsari
4. Observer : Amanda Ocha Melodine H
5. Fasilitator : Petugas Kesehatan Setempat

K. Hasil Kegiatan
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 45 menit, diharapkan klien mampu :
1. Menyebutkan pengertian herpes
2. Menyebutkan gejala-gejala penyakit herpes
3. Menyebutkan penyebab penyakit herpes
4. Menyebutkan jenis-jenis penyakit herpes
5. Menyebutkan pentingnya pencegahan penyakit herpes

L. Rencana Evaluasi

1. Struktur

-Diharapkan alat penunjang saat dilakukan penyuluhan tersedia dan sesuai dengan
materi yang disajikan -Diharapkan materi penyuluhan ringan dan mudah dimengerti
oleh sasaran penyuluhan

-Materi sudah siap dan dipelajari 3 hari sebelum penkes

-Media sudah 5 hari sebelum penkes

-Tempat sudah siap 2 jam sebelum penkes

-SAP sudah siap 5 hari sebelum penkes

2. Proses

- Setelah dilakukan penyuluhan mengenai herpes diharapkan kegiatan dapat berjalan


dengan lancar

- Pada saat penyampaian materi peserta dapat memperhatikan dan memahami poin
poin penting yang sudah disampaikan oleh petugas kesehatan

-Peserta diharuskan aktif untuk selalu bertanya, memberikan pendapat, dan juga
dapat berpartisipasi dalam penanganan herpes

-Media yang dipergunakan pada saat penyampaian materi dapat digunakan dengan
baik dan juga efektif

-Pada saat berlangsungnya penyuluhan diharapkan para peserta atau warga setempat
tidak meninggalkan tempat sebelum dibubarkan

3. Hasil

- Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 45 menit, diharapkan klien mampu


memahami tentang penyakit kulit herpes

- Setelah mengikuti penyuluhan selama 45 menit diharapkan klien mampu :

1. menyebutkan pengertian herpes

2. menyebutkan gejala-gejala penyakit herpes

3. Menyebutkan penyebab penyakit herpes

4. menyebutkan jenis-jenis penyakit herpes

5. menyebutkan pentingnya pencegahan penyakit herpes

M. Kriteria Evaluasi

Prosedur : Pengisian Post Test

Jenis tes : Pertanyaan secara tertulis

Pertanyaan :

1. Apa yang anda pahami mengenai herpes?

2.Bagaimana cara penularan herpes?

3.Bisakah kita menularkan herpes saat kita baru saja terjangkit?

4.Apa saja gejala herpes?

5.Apakah herpes bisa kambuh?

6.Apa beda cold sore dengan genital herpes?

7. Apakah ibu hamil dapat terjangkit herpes?

8. Apakah herpes ditularkan melalui hewan?

9.Bagaimana langkah pertama yang harus dilakukan apabila terkena herpes?


10. Apakah herpes merupakan penyakit turunan?

Lampiran Materi

A. Pengertian Penyakit Herpes

Penyakit herpes adalah penyakit radang pada kulit yang ditandai dengan pembentukan
gelembung-gelembung berkelompok. Gelembung-gelembung ini berisi air pada dasar
peradangan.

B. Gejala Penyakit Herpes

Penyakit herpes memiliki 3 gejala yaitu gejala prodomal/kataral, gejala erupsi, dan
gejala konvalensi.

1. Gejala prodomal/kataral
Gejala ini berlangsung selama 1-4 hari. Gejala yang mempengaruhi tubuh : demam,
sakit kepala, fatige, malaise, mual, rash, kemerahan, nyeri, gatal dan kesemutan. Nyeri dapat
berlangsung terus-menerus atau hilang timbul.Nyeri juga dapat terjadi selama erupsi kulit.

2. Gejala Erupsi
Disini timbul erupsi kulit, kadang terjadi limfadenopati regional. Erupsi dapat terjadi
di seluruh bagian tubuh yang tersering di daerah ganglion torakalis.Lesi dimulai dengan
macula eritroskuamosa, kemudian terbentuk papula-papula dan dalam waktu 12-24 jam lesi
berkembang menjadi vesikel. Pada hari ke-3 berubah menjadi pastula yang akan mengering
menjadi krusta dalam 7-10 hari. Krusta dapat bertahan sampai 2-3 minggu kemudian
mengelupas. Pada saat ini nyeri juga menghilang.
Lesi baru dapat terus muncul sampai hari ke-4, kadang-kadang sampai hari ke-7. Pada
lansia biasanya mengalami lesi yang lebih parah dan mereka lebih sensitive terhadap nyeri
yang dialami.

3. Gejala konvalensi

Pada gejala ini erupsi mulai mengering dan membentuk keropeng pada hari ke-5
setelah kemunculannya. Erupsi yang luas atau menetap lebih dari 2 minggu biasanya
menunjukan bahwa sistem kekebalan penderita tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Erupsi
kulit yang berat dapat meninggalkan makula hiperpigmentasi dan jaringan parut.

C. Penyebab Penyakit Herpes

Secara umum penyebabnya adalah virus. Virus herpes merupakan sekelompok virus
yang termasuk dalam family herpesviridae yang mempunyai morfologi yang identik dan
mempunyai kemampuan untuk berada dalam keadaan laten dalam sel hospes setelah infeksi
primer. Virus yang berada dalam keadaan laten dapat bertahan untuk periode yang lama
bahkan seumur hidup penderita. Virus tersebut tetap mempunyai kemampuan untuk
mengadakan reaktivasi kembali, sehingga dapt terjadi infeksi yang rekuren.

D. Penyakit herpes ada 2 macam yaitu :

1. Herpes zoster

Yang disebabkan oleh virus varicella zoster, yaitu virus yang juga menyebabkan
penyakit cacar air. Gejalanya khas yaitu timbul gelembung-gelembung kecil, biasanya
didaerah punggung, hanya pada satu sisi. Gelembung-gelembung ini terasa nyeri dan dapat
pecah sehingga mudah timbul infeksi oleh bakteri.Penyakit ini dapat sembuh sempurna.
2. Herpes simpleks

Yang disebabkan oleh virus hominis (HVH). Ada 2 macam HVH, yaitu HVH tipe1
menyebabkan herpes labialis dan keratitis, serta HVH tipe 2 menyebabkan penyakit kelamin
yang disebut herpes genetalis. Pada herpes labialis gelembung berisi air terdaoat disekitar
bibir yang menyebabkan rasa panas dan gatal. Herpes keratitis yaitu virusnya nmenginfeksi
kornea mata yang dapat menimbulkan luka. Sementara herpes genetalis biasanya ditularkan
melalui hubungan seksual. Gejalanya baru timbul setelah beberapa hari yaitu: gatal-gatal dan
nyeri didaerah genetal, dengan kulit dan selaput lendir menjadi merah.

E. Cara Penanganan yang Tepat Pada Penyakit Herpes

Pada penderita herpes hal yang terpenting adalah menjaga gelembung cairan tidak
pecah agar tidak meninggalkan bekas dan menjadi jalan masuk bagi kuman lain (infeksi
sekunder), antara lain dengan pemberian bedak talek yang membantu melicinkan kulit.
Penderita apabila tidak tahan dengan kondisi hawa dingin dianjurkan untuk tidak mandi,
karena bisa menimbulkan shock.
Obat-obatan yang diberikan pada penderita penyakit cacar ditujukan untuk
mengurangi keluhan gejala yang ada seperti nyeri dan demam, misalnya diberikan
paracetamol. Pemberian Acyclovir tablet (Desciclovir, famciclovir, valacyclovir, dan
penciclovir) sebagai antiviral bertujuan untuk mengurangi demam, nyeri, komplikasi serta
melindungi seseorang dari ketidakmampuan daya tahan tubuh melawan virus herpes.
Sebaiknya pemberian obat Acyclovir saat timbulnya rasa nyeri atau rasa panas membakar
pada kulit, tidak perlu menunggu munculnya gelembung cairan (blisters).Pada kondisi serius
dimana daya tahan tubuh sesorang sangat lemah, penderita penyakit cacar (herpes) sebaiknya
mendapatkan pengobatan terapy infus (IV) Acyclovir

F. Upaya Pencegahan Penyakit Herpes

Sebagai upaya pencegahan sebaiknya seseorang mendapatkan imunisasi vaksin


varisela zoster. Pada anak sehat usia 1 - 12 tahun diberikan satu kali. Imunasasi dapat
diberikan satu kali lagi pada masa pubertas untuk memantapkan kekebalan menjadi 60% -
80%. Setelah itu, untuk menyempurnakannya, berikan imunisasi sekali lagi saat dewasa.
Kekebalan yang didapat ini bisa bertahan sampai 10 tahun.
POST TEST

1. Apa yang anda pahami mengenai herpes?

2.Bagaimana cara penularan herpes?

3.Bisakah kita menularkan herpes saat kita baru saja terjangkit?

4.Apa saja gejala herpes?

5.Apakah herpes bisa kambuh?

6.Apa beda cold sore dengan genital herpes?

7. Apakah ibu hamil dapat terjangkit herpes?

8. Apakah herpes ditularkan melalui hewan?

9.Bagaimana langkah pertama yang harus dilakukan apabila terkena herpes?

Anda mungkin juga menyukai