Kelompok 3 - Tugas Praktek Pemsoskes 1
Kelompok 3 - Tugas Praktek Pemsoskes 1
Disusun Oleh :
Aulia Salmaa’ Inayah (P1337433120003)
Zuhal Wirardhika Tedy Nugroho (P1337433120005)
Nurmalita Putri Hapsari (P1337433120007)
Sembrina Khansa Adella (P1337433120046)
Amanda Ocha Melodine Handoko (P1337433120051)
TAHUN 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENYAKIT KULIT (HERPES)
A. Latar Belakang
Infeksi Herpes simplex virus (HSV) merupakan salah satu virus penyebab infeksi
menular seksual yang meluas di seluruh dunia. HVS sendiri dibagi menjadi dua tipe
yakni HVS tipe 1 dan HVS tipe 2.
Penyakit herpes genitalis disebabkan oleh HSV anggota keluarga herpesviridae. Herpes
simplek/herpes genitalis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan olehvirus simplek
tipe 2 di mukosa alat kelamin. HSV dapat menimbulkan serangkaian penyakit, mulai dari
ginggivostomatitis sampai keratokonjungtivitis, ensefalitis, penyakit kelamindan infeksi
pada neonatus. Komplikasi tersebut menjadi bahan pemikiran
dan perhatian dari beberapa ahli, seperti : ahli penyakit kulit dan kelamin, ahli kandungan,
ahli mikrobiologi dan lain sebagainya. Infeksi primer oleh HSV lebih berat dan
mempunyai riwayat yang berbeda dengan infeksi rekuren. Setelah terjadinya infeksi
primer virus mengalami masa laten atau stadiumdorman, dan infeksi rekuren disebabkan
oleh reaktivasi virus dorman ini yang kemudian menimbulkan kelainan pada kulit. Virus
herpes merupakan sekelompok virus yang termasuk dalam famili herpesviridae yang
mempunyai morfologi yang identik dan mempunyai kemampuan untuk berada dalam
keadaan laten dalam sel hospes setelah infeksi primer. Virus yang berada dalam keadaan
laten dapat bertahan untuk periode yang lama bahkan seumur hidup penderita. Virus
tersebut tetap mempunyai kemampuan untuk mengadakan reaktivasi kembali sehingga
dapat terjadi infeksi yang rekuren. Yang beresiko terkena virus herpes adalah ibu hamil,
bayi, dan orang yang suka bergonta ganti pasangan seksual. Pada wanita hamil, bayi
sangat beresiko terkena virus herpes. Virus dapat ditularkan dari ibu ke bayinya melalui
plasenta selama kehamilan atau secara persalinan secara normal. Sekitar 30-50% bayi
yang lahir melalui vagina seorang ibu yang terinfeksivirus herpes. Wanita hamil yang
menderita herpes dapat menginfeksi bayinya. Bayi yang lahir dengan herpes dapat
meninggal atau mengalami gangguan padaotak, kulit atau mata. Wanita hamil dengan
herpes dapat mengakibatkan herpesneonatal disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1
(HSV-1) atau herpesvirus tipe simpleks 2 jenis virus (HSV-2) sebagai salah dapat
menyebabkan herpes genital pada ibu. Sekitar 50% dari neonatal herpes disebabkan HSV-
1dan 50% karena HSV-2. Sebagian besar kasus herpes neonatal terjadi sebagai akibat dari
kontak langsung dengan sekret ibu yang terinfeksi, meskipun dalam 25% kasus
kemungkinan sumber Infeksi postnatal diidentifikasi, biasanyakerabat dekat dari infeksi
Postnatal mother terjadi sebagai akibat dari paparaninfeksi herpes oro-labial. (Foley et all,
2014) Untuk mencegah agar bayi yang sistem kekebalannya masih sangatlemah, seorang
Dokter akan memberikan saran agar ibu hamil yang terindikasivirus herpes, melahirkan
secara caesar. Persalinan caesar memungkinkan bayitidak perlu melewati saluran
persalinan yang menjadi persemaian berbagai virus. Penyakit herpes muncul dalam
bentuk gelembung atau lepuh-lepuh pada permukaan kulit, disertai rasa sakit.
B. Tujuan
C. Materi
d. Jenis-jenis herpes
D. Metoda
1. Sosialisasi
2. Tanya jawab
E. Media/Alat
1. Laptop
2. LCD
3. Leaflet
4. Doorprice
F. Sasaran
G. Waktu :
H. Tempat/Setting
PENYAJI MATERI
OBSERVASI
J. Pengorganisasian
1. Moderator : Zuhal Wiradhika T. N
2. Penyaji : Aulia Salmaa’, Amanda Ocha Melodine H, Sembrina Khansa Adella
3. Notulen : Nurmalita Putri Hapsari
4. Observer : Amanda Ocha Melodine H
5. Fasilitator : Petugas Kesehatan Setempat
K. Hasil Kegiatan
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 45 menit, diharapkan klien mampu :
1. Menyebutkan pengertian herpes
2. Menyebutkan gejala-gejala penyakit herpes
3. Menyebutkan penyebab penyakit herpes
4. Menyebutkan jenis-jenis penyakit herpes
5. Menyebutkan pentingnya pencegahan penyakit herpes
L. Rencana Evaluasi
1. Struktur
-Diharapkan alat penunjang saat dilakukan penyuluhan tersedia dan sesuai dengan
materi yang disajikan -Diharapkan materi penyuluhan ringan dan mudah dimengerti
oleh sasaran penyuluhan
2. Proses
- Pada saat penyampaian materi peserta dapat memperhatikan dan memahami poin
poin penting yang sudah disampaikan oleh petugas kesehatan
-Peserta diharuskan aktif untuk selalu bertanya, memberikan pendapat, dan juga
dapat berpartisipasi dalam penanganan herpes
-Media yang dipergunakan pada saat penyampaian materi dapat digunakan dengan
baik dan juga efektif
-Pada saat berlangsungnya penyuluhan diharapkan para peserta atau warga setempat
tidak meninggalkan tempat sebelum dibubarkan
3. Hasil
M. Kriteria Evaluasi
Pertanyaan :
Lampiran Materi
Penyakit herpes adalah penyakit radang pada kulit yang ditandai dengan pembentukan
gelembung-gelembung berkelompok. Gelembung-gelembung ini berisi air pada dasar
peradangan.
Penyakit herpes memiliki 3 gejala yaitu gejala prodomal/kataral, gejala erupsi, dan
gejala konvalensi.
1. Gejala prodomal/kataral
Gejala ini berlangsung selama 1-4 hari. Gejala yang mempengaruhi tubuh : demam,
sakit kepala, fatige, malaise, mual, rash, kemerahan, nyeri, gatal dan kesemutan. Nyeri dapat
berlangsung terus-menerus atau hilang timbul.Nyeri juga dapat terjadi selama erupsi kulit.
2. Gejala Erupsi
Disini timbul erupsi kulit, kadang terjadi limfadenopati regional. Erupsi dapat terjadi
di seluruh bagian tubuh yang tersering di daerah ganglion torakalis.Lesi dimulai dengan
macula eritroskuamosa, kemudian terbentuk papula-papula dan dalam waktu 12-24 jam lesi
berkembang menjadi vesikel. Pada hari ke-3 berubah menjadi pastula yang akan mengering
menjadi krusta dalam 7-10 hari. Krusta dapat bertahan sampai 2-3 minggu kemudian
mengelupas. Pada saat ini nyeri juga menghilang.
Lesi baru dapat terus muncul sampai hari ke-4, kadang-kadang sampai hari ke-7. Pada
lansia biasanya mengalami lesi yang lebih parah dan mereka lebih sensitive terhadap nyeri
yang dialami.
3. Gejala konvalensi
Pada gejala ini erupsi mulai mengering dan membentuk keropeng pada hari ke-5
setelah kemunculannya. Erupsi yang luas atau menetap lebih dari 2 minggu biasanya
menunjukan bahwa sistem kekebalan penderita tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Erupsi
kulit yang berat dapat meninggalkan makula hiperpigmentasi dan jaringan parut.
Secara umum penyebabnya adalah virus. Virus herpes merupakan sekelompok virus
yang termasuk dalam family herpesviridae yang mempunyai morfologi yang identik dan
mempunyai kemampuan untuk berada dalam keadaan laten dalam sel hospes setelah infeksi
primer. Virus yang berada dalam keadaan laten dapat bertahan untuk periode yang lama
bahkan seumur hidup penderita. Virus tersebut tetap mempunyai kemampuan untuk
mengadakan reaktivasi kembali, sehingga dapt terjadi infeksi yang rekuren.
1. Herpes zoster
Yang disebabkan oleh virus varicella zoster, yaitu virus yang juga menyebabkan
penyakit cacar air. Gejalanya khas yaitu timbul gelembung-gelembung kecil, biasanya
didaerah punggung, hanya pada satu sisi. Gelembung-gelembung ini terasa nyeri dan dapat
pecah sehingga mudah timbul infeksi oleh bakteri.Penyakit ini dapat sembuh sempurna.
2. Herpes simpleks
Yang disebabkan oleh virus hominis (HVH). Ada 2 macam HVH, yaitu HVH tipe1
menyebabkan herpes labialis dan keratitis, serta HVH tipe 2 menyebabkan penyakit kelamin
yang disebut herpes genetalis. Pada herpes labialis gelembung berisi air terdaoat disekitar
bibir yang menyebabkan rasa panas dan gatal. Herpes keratitis yaitu virusnya nmenginfeksi
kornea mata yang dapat menimbulkan luka. Sementara herpes genetalis biasanya ditularkan
melalui hubungan seksual. Gejalanya baru timbul setelah beberapa hari yaitu: gatal-gatal dan
nyeri didaerah genetal, dengan kulit dan selaput lendir menjadi merah.
Pada penderita herpes hal yang terpenting adalah menjaga gelembung cairan tidak
pecah agar tidak meninggalkan bekas dan menjadi jalan masuk bagi kuman lain (infeksi
sekunder), antara lain dengan pemberian bedak talek yang membantu melicinkan kulit.
Penderita apabila tidak tahan dengan kondisi hawa dingin dianjurkan untuk tidak mandi,
karena bisa menimbulkan shock.
Obat-obatan yang diberikan pada penderita penyakit cacar ditujukan untuk
mengurangi keluhan gejala yang ada seperti nyeri dan demam, misalnya diberikan
paracetamol. Pemberian Acyclovir tablet (Desciclovir, famciclovir, valacyclovir, dan
penciclovir) sebagai antiviral bertujuan untuk mengurangi demam, nyeri, komplikasi serta
melindungi seseorang dari ketidakmampuan daya tahan tubuh melawan virus herpes.
Sebaiknya pemberian obat Acyclovir saat timbulnya rasa nyeri atau rasa panas membakar
pada kulit, tidak perlu menunggu munculnya gelembung cairan (blisters).Pada kondisi serius
dimana daya tahan tubuh sesorang sangat lemah, penderita penyakit cacar (herpes) sebaiknya
mendapatkan pengobatan terapy infus (IV) Acyclovir