Di dalam kisah sejarahnya, ketiga bangsa ini pernah melakukan sebuah misi
dengan menggunakan teknik lari secara bersambung atau yang kita kenal
sebagai lari estafet ini. Tujuan misi tersebut ialah menyampaikan sebuah kabar
penting yang sudah lama diketahui.
Selain dalam kisah ketiga suku bangsa tadi dalam menjalankan misinya, lari
estafet juga pernah dilakukan oleh bangsa Yunani kuno. Bangsa Yunani kuno
kala itu pernah menggunakan obor sebagai benda yang diberikan secara
bersambung-sambung.
Berbeda dengan kisah estafet suku bangsa Aztek, Inka, dan Maya, Yunani
bukan menjadikan estafet dalam menjalankan sebuah misi. Bangsa Yunani kuno
menggunakan estafet dalam rangka melakukan pemujaan spiritual.
Bangsa Yunani menggunakan api keramat dalam bentuk obor sebagai sarana
estafet mereka. Api keramat tersebut diteruskan secara berturut-turut ke jajahan-
jajahan baru untuk melakukan pemujaan kepada para leluhur mereka.
Karena tradisi dan ritual tadi lah olahraga lari sambung atau lari estafet ini mulai
menjadi olahraga yang diolimpiadekan. Kala itu ketika estafet diolimpiadekan,
olimpiade lari estafet dinamakan tradisi api olimpiade.
Kemudian Ibu jari terbuka lebar, sedangkan jari-jari yang lainnya dirapatkan. Dan
perlu diingat, tangan penerima berada di bawah pinggang. Dari atas, jika si
pemberi memberikan tongkat menggunakan tangan kiri maka penerima juga
menggunakan tangan kanan. Ketika akan memberi tongkat, maka ayunkan
tongkat dari depan melalui bagian atas.