Anda di halaman 1dari 5

ARTIKEL LARI ESTAFET

Oleh :

1. KETUT SARTIKAWATI (16)


2. KOMANG DICKY ARI PRAYUDHA (17)
3. KOMANG PUJA GAYATRI (18)
4. KOMANG YESI MAHAYANI (19)
5. KOMANG DIVA ANANTA PUTRA (20)

SMA NEGERI 1 SINGARAJA


TAHUN AJARAN 2019/2020
1. PENGERTIAN LARI ESTAFET

Lari estafet adalah salah satu lomba lari cabang perlombaan atletik yang
dilakukan secara bergantian atau beranting. Dalam satu tim lari estafet terdapat
empat orang pelari, yakni pelari pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pada lari
estafet ada kekhususan tersendiri yang tidak akan dijumpai di cabang lari lain,
yakni memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari sebelumnya
menuju pelari berikutnya.

2. SEJARAH LARI ESTAFET

Lari sambung atau lari estafet ini sebenarnya terinspirasi dari kisah tiga suku
bangsa. Ketiga bangsa tersebut antara lain adalah suku bangsa Aztek, suku bangsa
Inka, dan yang terakhir adalah suku bangsa Maya.

Di dalam kisah sejarahnya, ketiga bangsa ini pernah melakukan sebuah misi
dengan menggunakan teknik lari secara bersambung atau yang kita kenal sebagai
lari estafet ini. Tujuan misi tersebut ialah menyampaikan sebuah kabar penting
yang sudah lama diketahui.
Selain dalam kisah ketiga suku bangsa tadi dalam menjalankan misinya, lari
estafet juga pernah dilakukan oleh bangsa Yunani kuno. Bangsa Yunani kuno kala
itu pernah menggunakan obor sebagai benda yang diberikan secara bersambung-
sambung.

Berbeda dengan kisah estafet suku bangsa Aztek, Inka, dan Maya, Yunani
bukan menjadikan estafet dalam menjalankan sebuah misi. Bangsa Yunani kuno
menggunakan estafet dalam rangka melakukan pemujaan spiritual.

Bangsa Yunani menggunakan api keramat dalam bentuk obor sebagai sarana
estafet mereka. Api keramat tersebut diteruskan secara berturut-turut ke jajahan-
jajahan baru untuk melakukan pemujaan kepada para leluhur mereka. Karena
tradisi dan ritual tadi lah olahraga lari sambung atau lari estafet ini mulai menjadi
olahraga yang diolimpiadekan. Kala itu ketika estafet diolimpiadekan, olimpiade
lari estafet dinamakan tradisi api olimpiade.

Pada tahun 1992 silam di Stockholm, olimpiade lari estafet mulai


diselenggarakan . Lari estafet yang diolimpiadekan adalah kategori 4 x 100 meter
dan 4 x 400 meter yang diperuntukan untuk pria dengan teknik yang sama seperti
saat ini.

3. TEKNIK LARI ESTAFET

 Teknik Pemberian Tongkat

Dari bawah, jika pemberi memberikan tongkat menggunakan tangan kanan,


maka penerima menerimanya dengan tangan kiri.
Ketika akan memberi tongkat, maka ayunkan tongkat dari belakang ke depan
melalui bagian bawah. Sementara tangan si penerima sudah siap di belakang
dengan telapak tangan menghadap bawah.

Kemudian Ibu jari terbuka lebar, sedangkan jari-jari yang lainnya dirapatkan.
Dan perlu diingat, tangan penerima berada di bawah pinggang. Dari atas, jika si
pemberi memberikan tongkat menggunakan tangan kiri maka penerima juga
menggunakan tangan kanan. Ketika akan memberi tongkat, maka ayunkan
tongkat dari depan melalui bagian atas.

 Teknik Menerima Tongkat Estafet

 Cara visual, yakni dengan melihat atau menoleh ke belakang dan cara ini
hanya digunakan untuk lari estafet yang berjarak 4×400 meter.
 Cara non visual, cara ini digunakan dengan tidak melihat atau menoleh ke
belakang karena jarak yang dipakai terlalu pendek yakni 4×100 meter.

 Area Pergantian Tongkat dan Cara Menempatkan Antara Pelari-Pelari

 Pelari ke 1 di area start pertama menggunakan lintasan tikungan.


 Pelari ke 2 di area start kedua menggunakan lintasan lurus.
 Pelari ke 3 di area ketiga dengan menggunakan tikungan.
 Pelari ke 4 di area start keempat menggunakan lintasan lurus dan berakhir
di garis finish

 Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Lari Estafet

 Pemberian tongkat sebaiknya bersilang, maksudnya pelari 1 dan 3


memegang tongkat dengan tangan kanan. Sedangkan pelari 2 dan 4
memegang atau menerima tongkat dengan tangan kiri.
 Penempatan pelari sebaiknya disesuaikan dengan keunggulan dari masing-
masing pelari. Contohnya pelari 1 dan 3 dipilih yang unggul dalam
tikungan. Sedangkan pelari 2 dan 4 adalah pelari yang mempunyai daya
tahan yang baik.
 Jarak penantian pelari 2, 3, dan 4 harus diukur dengan tepat seperti
dalam waktu latihan.
 Jika sudah memberikan tongkat estafet, maka jangan segera keluar dari
lintasan masing-masing.
4. PERATURAN PERLOMBAAN

 Sekilas Informasi Tentang Lari Estafet

 Panjang daerah pergantian tongkat estafet adalah 20 m, lebar 1,2 m dan


bagi pelari estafet 4×100 m ditambab 10 m pra-zona. Pra-zona
merupakan suatu area dimana pelari yang akan berangkat
bisa mempercepat larinya, namun di sini tidak terjadi penggantian tongkat.
 Jarak tempuh lari estafet : 4×100 m dan 4×400 m (putra/putri).Start yang
sering digunakan dalam lari estafet adalah start jongkok yang sering
digunakan pada pelari pertama. Sedangkan startberlari sering digunakan
oleh pelari kedua, ketiga, dan keempat.

 Ketentuan Perlombaan

 Diperbolehkan untuk mengambil tongkat estafet jika tongkat tersebut jatuh


ketika pergantian penerimaan tongkat pada lari yang berjarak 4×400 meter.
Namun hal ini tentu beresiko bisa membuat tim tersebut kalah dalam
perlombaan.
Diperbolehkan untuk mengambil tongkat estafet jika tongkat tersebut jatuh
ketika pergantian penerimaan tongkat pada lari yang berjarak 4×100 meter.
Namun hal ini mempunyai resiko bahwa tim tersebut bisa langsung di
diskualifikasi dari perlombaan.

5. TONGKAT

Tongkat yang dipergunakan dalam lari estafet mempunyai karakteristik


dengan panjang 30 cm, diameter untuk dewasa 4 cm dan anak-anak 2 cm,
sedangkan untuk berat tongkat adalah 50 gr.

Anda mungkin juga menyukai