Anda di halaman 1dari 26

MANAJEMEN

PENCATATAN DAN PELAPORAN


IMUNISASI RUTIN
DIT. PENGELOLAAN IMUNISASI
DITJEN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
TAHUN 2022

Disampaikan pada
PERTEMUAN PENGUATAN PWS (PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT) IMUNISASI RUTIN
DI PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TERPILIH
BOGOR, 26 - 29 JULI 2022
Jenis dan Instrumen Pencatatan dan
Pelaporan Hasil Imunisasi

OUTLINE Mekanisme dan Alur Pencatatan dan


Pelaporan Cakupan Imunisasi
PAPARAN
Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)
untuk Cakupan Imunisasi
Menunjang pelayanan
Imunisasi  memudahkan
1 petugas dlm melakukan
pemantauan kelengkapan
Tujuan Imunisasi pd sasaran
Pencatatan dan
Pelaporan
Imunisasi
Menjadi dasar dlm melakukan
2 pemantauan, evaluasi dan
perencanaan program
Jenis dan Instrumen
Pencatatan dan Pelaporan
Hasil Imunisasi
Setiap fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan imunisasi harus melakukan pencatatan dan pelaporan
secara rutin dan berkala, serta berjenjang melalui Dinas
Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kab/ Kota.
(pasal 45 ayat 1).

Pencatatan dan pelaporan meliputi :


 Cakupan Imunisasi  Hasil imunisasi
Peraturan Menteri  Stok dan pemakaian vaksin, ADS dan Safety
Kesehatan Box
No. 12 Tahun 2017  Monitoring suhu
 Kasus KIPI/ diduga KIPI  melalui web
keamanan vaksin
 Kondisi peralatan cold chain  min. 1 tahun 1
kali
(pasal 45 ayat 2)
Jenis dan Instrumen Pencatatan dan Pelaporan Imunisasi

NO JENIS LAPORAN INSTRUMEN


1 Cakupan Imunisasi/Hasil Imunisasi Register kohort bayi, register kohort balita dan anak pra-
sekolah, register kohort ibu, buku kesehatan ibu dan anak
(KIA)/KMS, buku rapor kesehatanku, register bulan imunisasi
anak sekolah (BIAS), register imunisasi WUS dan rekam
medis
2 Stok dan Pemakaian Vaksin, ADS dan Buku atau kartu stok vaksin, ADS dan safety box, dokumen
Safety Box Vaccine Arrival Report (VAR) dan dokumen Surat Bukti
Barang Keluar (SBBK)
3 Monitoring Suhu Grafik pencatatan suhu

4 Kondisi Peralatan Cold Chain Matriks inventarisasi peralatan cold chain

5 Kasus KIPI Format pelaporan untuk KIPI ringan dan KIPI serius
Mekanisme dan Alur
Pencatatan dan Pelaporan
Cakupan Imunisasi
Pencatatan Hasil Imunisasi
Konsep Hasil Imunisasi yg Dicatat

• Pencatatan Cakupan Imunisasi


Bayi dan Baduta
dilakukan berdasarkan hasil kegiatan
pelayanan imunisasi yang dilakukan • Pencatatan Imunisasi Wanita Usia
oleh semua faskes pemberi layanan Subur (WUS)
imunisasi dan pos pelayanan • Pencatatan Cakupan Imunisasi Hasil
imunisasi baik pemerintah maupun Pelaksanaan BIAS
swasta • Pencatatan Imunisasi Tambahan

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Pencatatan Cakupan Imunisasi
Bayi dan Baduta
 Meliputi: HB0, BCG, DPT-HB-Hib 1-3, OPV 1-4,
IPV, Campak Rubela, IDL, DPT-HB-Hib Lanjutan
Baduta, Campak Rubela Lanjutan, dan vaksin
baru (PCV, Rotavirus, JE)
 Pencatatan dilakukan segera pada saat
pelayanan, tidak ditunda dan diisi secara
lengkap.
 Pencatatan pada tingkat pelayanan,
Pencatatan untuk vaksin baru yg belum ada pd
menggunakan Buku KIA dan Register Kohort daftar di atas, dan Imunisasi tambahan (saat ada
Bayi atau Register Kohort Balita dan Anak Pra- crash program, PIN, Kampanye Imunisasi, ORI, dll
Sekolah.
 Pencatatan di rumah sakit/ fasyankes lain dapat Hasil pelayanan direkapitulasi sesuai format untuk disampaikan ke
puskesmas/Dinas Kesehatan Kab/Kota. Puskesmas akan memasukan
menggunakan Buku KIA atau buku/kartu
laporan dari klinik, rumah sakit/ fasyankes lain ke dalam Kohort Bayi
pencatatan Imunisasi lainnya, dan dapat atau Kohort Balita dan Anak Pra-Sekolah, sementara Dinkes Kab/Kota
ditambah dengan rekam medis apabila akan mengembalikan data ke puskesmas yang sesuai dg tempat
diperlukan. tinggal sasaran
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
REGISTER
KOHORT
BAYI

Bila ada vaksin baru dan belum ada kolom


penulisan, maka pencatatan dapat dilakukan
pd kolom keterangan
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
REGISTER KOHORT BALITA
DAN ANAK PRA-SEKOLAH

Bila ada vaksin baru dan belum ada kolom


penulisan, maka pencatatan dapat dilakukan
pd kolom keterangan

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


LAPORAN HASIL PELAYANAN IMUNISASI RUTIN PADA ANAK
DI KLINIK/ RUMAH SAKIT/ FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN SWASTA

Nama Unit Pelayanan*) : Bulan :


Alamat : Tahun :
Kelurahan/ Kecamatan :

Sumber
Jenis
Alamat Tanggal Vaksin
Vaksin Dosis
NO Nama Anak NIK Tgl Lahir L/P Nama Ibu (RT/RW/Desa/Kel Pemberian (Program Keterangan
yang Pemberian
/Kecamatan) Imunisasi Pemerintah/
diberikan
Mandiri)

*) Diisi dengan nama Klinik, Rumah Sakit atau Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya
.....TGL.., ....BLN..., ..THN......
Petugas
FORM PENCATATAN
DI FASKES SWASTA (.............................................)

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Alur Pelaporan Cakupan Imunisasi
Pelaporan Cakupan Berjenjang
Imunisasi DITJEN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

Pencatatan hasil imunisasi pada register Setiap tanggal 15


kohort bayi, register kohort balita dan
DINAS KESEHATAN PROVINSI
anak pra-sekolah, register imunisasi
WUS pada tingkat pelayanan direkap Setiap tanggal 10
pada format Pemantauan Wilayah DINAS KESEHATAN KABUPATEN/ KOTA
Setempat (PWS).
Setiap tanggal 5
FASYANKES
LAINNYA(RUMAH SAKIT,
PUSKESMAS PRAKTEK SWASTA, KLINIK,
DLL)

Puskesmas melaporkan ke Dinkes Kab/Kota sebelum


waktu yg sdh ditentukan KOHORT (BAYI, ANAK, IBU)

Dinkes Kab/Kota akan merekap dlm PWS Kab/Kota Alur Pelaporan Umpan Balik
untuk di laporkan ke provinsi, dan provinsi merekap
dlm PWS Provinsi untuk dilaporkan ke Kemenkes Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Instrumen PWS Imunisasi Rutin

Format PWS yang


digunakan adalah
format PWS
standar yang
dikembangkan oleh
Kementerian
Kesehatan
(Direktorat
Pengelolaan
Imunisasi)

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Syarat Laporan yang Baik
• Semua bagian dlm laporan lengkap terisi,
termasuk jika null/zero report
Lengkap • Semua tempat pelayanan telah mengirimkan
laporan (baik pemerintah maupun swasta)

•Laporan diserahkan ke tk administrasi di atasnya paling


Tepat Waktu lambat pada tanggal yang telah ditetapkan pada bulan
berikutnya.

• Lakukan pemeriksaan ulang thdp data yg


dilaporkan
Akurat • Pastikan data yg dilaporkan sesuai sasaran dan
jumlah hasil layanan imunisasi
Alur Pencatatan dan Pelaporan Imunisasi Rutin
Analisa Laporan
Kohort Bayi Desa UCI
Tahunan
Sasaran Tempat Imunisasi Program
 Buku KIA UCI Desa
 Kohort Bayi atau Kohort Balita
Bayi Posyandu dan Anak Pra-Sekolah
(bulanan  per desa)
Rekapitulasi per Desa
Puskesmas
Baduta pada Format PWS untuk
Laporan Bulanan
Sekolah  Kartu Imunisasi Skrining Pra- Puskesmas
WUS Nikah atau Buku KIA
RS, Praktek  Register Imunisasi WUS dan Dinas
Swasta Kohort Ibu (bulanan  per Kesehatan
Anak Usia Sekolah desa)
(Dokter/BPS/ Kabupaten/
SD Klinik Kota
 Rapor KesehatanKu Rekapitulasi per
 Register BIAS Sekolah pada Format
Dicatat dalam Buku KIA  Dicatat per sekolah Laporan BIAS
dan Rapor KesehatanKu

Dimasukan oleh Puskesmas


Dilaporkan ke PKM sesuai
format Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Pemantauan Wilayah
Setempat (PWS) untuk
Cakupan Imunisasi
Pemantauan
Rutin Berkala
(bulanan, triwulanan, tahunan) (tidak rutin, waktu tertentu)
Contohnya : Contohnya :
• Desa/kel dengan DO rate DPT-HB-Hib1 – • Akurasi data hasil imunisasi yang
Campak Rubela, DO rate DPT-HB-Hib1 – dilaporkan secara berjenjang
DPT-HB-Hib3 • Kemitraan dengan lintas program dan
• Puskesmas dengan cakupan IDL belum lintas sektor dalam rangka meningkat-
mencapai target kan performa program imunisasi di ting-kat
puskesmas atau kab/ kota

Pemantauan Wilayah Setempat


Evaluasi Penilaian (DQS, SS, EVM)
(PWS)
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Target cakupan
setiap antigen
Tahun 2022
1. Imunisasi Dasar minimal 95%
2. Imunisasi Lanjutan Baduta minimal
95%
3. Imunisasi pada BIAS minimal 90%

Mengapa cakupan ditetapkan tinggi ?


1. Memberikan perlindungan yang
optimal pada komunitas
2. Angka Drop Out yang masih tinggi di
banyak wilayah
3. Memenuhi komitmen global
4. Agar target RPJMN dan Renstra
dapat terpenuhi
Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)
Merupakan alat manajemen sederhana
untuk memantau prog Imunisasi scr Prinsip PWS:
rutin  Memanfaatkan data yang ada
 Menggunakan indikator sederhana : indikator akses dan
Untuk mengetahui scr cepat pemanfaatan
performance suatu wilayah dan  Rutin dan tepat waktu
merencanakan tindak lanjut perbaikan  Dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan setempat
 Dimanfaatkan untuk umpan balik
Instrumen PWS
 Memudahkan analisa
Harus menghasilkan identifikasi untuk tiap tingkat
masalah dan keputusan untuk administrasi
tindaklanjut
Tahapan PWS:  Memudahkan
INGAT, tanpa
 Pengumpulan data software pun
 Pengolahan data tetap bisa dan
Aspek teknis dilakukan oleh jajaran kes, harus dilakukan
sementara non teknis oleh pimpinan wil  Analisis data (identifikasi masalah) PWS
 tindak lanjut (rencana operasional)

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Bagaimana Melakukan Pemantauan Wilayah Setempat ?
Lakukan analisa cakupan
per bulan
Wilayah yg Wilayah yg tidak mencapai
mencapai/melebihi target
1. Wilayah yg mencapai
target target
2. Wilayah yg melebihi  1. Pastikan bhw  1. Analisa penyebab tdk
target denominator tercapainya target PASTIKAN BAHWA SEMUA BAYI
3. Wilayah yg tidak sasaran tidak  2. Analisa cakupan DAN BADUTA YANG TINGGAL DI
mencapai target terlalu rendah imunisasi tertentu yang
 2. Tidak sejalan dg prog Kesehatan WILAYAH TERSEBUT TERCATAT
memasukkan lainnya mis: bayi paripurna DALAM BUKU REGISTER KOHORT
= IDL, persalinan
hasil pelayanan
nakes/faskes = Hep B0 DAN MENDAPATKAN PELAYANAN
anak diluar
wilayah <24 jam IMUNISASI
 3. Gunakan buku register
kohort bayi/balita untuk
melakukan pelacakan
sasaran
 4. Susun RTL : pertemuan dg
toma/toga, sweeping, DOFU

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


PENENTUAN SASARAN PROGRAM IMUNISASI

Sasaran dalam Fungsi sasaran imunisasi


program Imunisasi
Menjadi denominator (pembagi) dalam menghitung
berarti kelompok cakupan  penentuan target sasaran
penduduk tertentu
yang menjadi
obyek pemberian Monitoring pencapaian target
imunisasi

Perencanaan vaksin & logistik

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Metode Penghitungan Sasaran
Estimasi
• penghitungan melalui pendekatan
• kurang akurat tp dapat mengakomodir terjadinya migrasi penduduk
• Sumber data : BPS Pusar  Keputusan Menteri Kesehatan RI (Pusdatin), BPS Daerah (memperhatikan laju pertumbuhan
penduduk daerah)

Pendataan riil rumah ke rumah


• akurat apabila dilakukan dengan benar
• akan mengalami kesulitan apabila rumah banyak, satu rumah dihuni banyak keluarga, terjadi banyak migrasi
yang tidak jelas

Pendataan melalui catatan Dukcapil


• tidak semua penduduk tercatat

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Penghitungan Sasaran
Program Imunisasi Pada Keputusan MK (Kepmenkes.KMK)
Kemenkes tsb tersedia data sasaran program
Imunisasi yg dibutuhkan :
Kemenkes mengolah data
dari BPS (Hasil survei 1. Bayi lahir
penduduk) dengan 2. Surviving Infant
memperhatikan :
3. Ibu Hamil
Estimasi pertumbuhan
penduduk 4. Anak Sekolah Menurut PMK No. 12 Tahun 2017, Sasaran
imunisasi lanjutan pada Baduta berdasarkan
CBR 5. Baduta jumlah sasaran Surviving Infant Tahun
IMR 6. Anak sekolah
sebelumnya

Migrasi Penduduk
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Tidak selamanya tinggi rendahnya cakupan
disebabkan oleh sasaran  bisa karena
kualitas data atau validitas data kurang :
Memasukkan hasil imunisasi anak
luar wilayah
Hati-hati Jumlah sasaran hanya anak yang
mendapat pelayanan
puskesmas/posyandu
 Kesalahan penghitungan

 PERLU ANALISA

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat


Terima Kasih

Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat

Anda mungkin juga menyukai