Anda di halaman 1dari 3

NAMA : SRI ANDINI HERAWATI

PRODI : S1 KEBIDANAN T.3A


NIM : 2191122

RANGKUMAN KEBIJAKAN DALAM KEBIDANAN

KEBIJAKAN GLOBAL TENTANG PELAYANAN KEBIDANAN

KEBIJAKAN GLOBAL
Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman dan dasar rencana dalam
pelaksanaan suatu pekerjaan, pekemimpinan dan cara bertindak. Sedangkan global adalah kata sifat
yang artinya secara umum dan keseluruhan, secara garis besar, yang meliputi seluruh dunia. Jadi
kebijakan global adalah rangkaian konsep dan asas menjadi pedoman di seluruh dunia.

PELAYANAN KEBIDANAN
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang diarahkan untuk
meyujudkan kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya keluarga yang berkualitas. Sasaran
pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga dan masyarakat, yang meliputi upaya peningkatan,
pencegahan, penyembuhan dan pemulihan.

Layanan Kebidanan Dapat Dibedakan Menjadi 3


1. Layanan Kebidanan Primer
2. Layanan Kebidanan Kolaborasi
3. Layanan Kebidanan Rujukan

Pelayanan kebidanan yang bermutu yaitu pelayanan kebidanan yang dapat memuaskan setiap
pemakai jasa pelayanan kebidanan yang sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk serta
penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standart pelayanan kebidanan yang telah
ditetapkan

Ukuran Pelayanan Kebidanan Bermutu


1. Tersedia dan Berkesinambungan
Syarat pokok pertama pelayanan kebidanan yang baik adalah pelayanan kesehatan tersebut harus
tersedia dimasyarakat serta bersifat kesinambungan. Artinya semua jenis pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan oleh masyarakat tidak sulit ditemukan, serta keberadaannya dalam masyarakat adalah
setiap saat dibutuhkan.

2. Dapat diterima dengan wajar


Syarat pokok kedua pelayanan kebidanan yang baik adalah yang dapat diterima oleh masyarakat oleh
masyarakat serta bersifat wajar artinya pelayanan kesehatan tersebut tidak bertentangan dengan
keyakinan dan kepercayaan masyarakat. Pelayanan kebidanan yang bertentangan dengan adat
istiadat, kebudayaan, keyakinan, dan kepercayaan Masyarakat.

3. Mudah dicapai
Pengertian ketercapaian yang dimaksudkan disini terutama dari sudut lokasi. Dengan demikian untuk
dapat mewujudkan pelayanan kebidanan yang baik maka pengaturan distribusi saranan kesehatan
menjadi sangat penting. Pelayanan kebidanan yang terlalu dominan di daerah perkotaan saja,
sementara itu tidak ditemukan di daerah pedesaan, bukanlah pelayanan kebidanan yang baik.
4. Mudah dijangkau.
syarat pokok keempat pelayanan kebidanan yang baik adalah yang mudah dijangkau oleh
masyarakat. Pengertian keterjangkauan yang dimaksud adalah disini terutama dari sudut biaya.
Untuk dapat mewujudkan keadaan yang seperti ini harus dapat dijangkau biayanya.

PELAYANAN KEBIDANAN BERMUTU


Berdasarkan Pasal 46 Undang-undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan bahwa dalam
menyelenggarakan praktik kebidanan, Bidan memberikan pelayanan meliputi pelayanan kesehatan
ibu, pelayanan kesehatan anak, pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga
berencana, serta pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang atau pelaksanaan tugas
dalam keadaan keterbatasan tertentu dan dalam Pasal 47 mengatakan Bidan dapat berperan sebagai
pemberi pelayanan kebidanan, pengelola pelayanan kebidanan, penyuluh dan konselor, pendidik,
pembimbing, dan fasilitator klinik, penggerak peran serta msyarakat dan pemberdayaan perempuan
atau peneliti dalam penyelenggaraan praktik kebidanan.

BENTUK DAN JENIS PELAYANAN KEBIDANAN


Pelayanan Kebidanan Tingkat Pertama (Primer)
Pelayanan kebidanan primer adalah pelayanan kebidanan yang paling depan, yang pertama kali
diperlukan masyarakat pada saat mereka mengalami gangguan kesehatan atau kecelakaan. Pada
pokoknya titujukan kepada masyarakat yang sebagian besarnya bermukim di pedesaan, serta
masyarakat berpenghasilan rendah diperkotaan. Pelayanan kebidanan ini sifatnya berobat jalan
diperlukan untuk masyarakat yang sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka atau promosi
kesehatan. Contohnya : Puskesmas, klinik

Pelayanan Kebidanan Tingkat Kedua (Sekunder)


Pelayanan kebidanan sekunder adalah pelayanan yang lebih bersifat spesialis. Pelayanan ini
dilakukan di rumah sakit, tempat masyarakat memerlukan perawatan lebih lanjut (rujukan).
Pelayanan ini diperlukan untuk kelompok masyarakat yang memerlukan perawatan inap, yang sudah
tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan primer.

Pelayanan Kebidanan Tingkat Ketiga (Tersier)


Pelayanan kebidanan tersier adalah pelayanan yang lebih mengutamakan pelayanan subspesialis
serta subspesialis luas. Pelayanan kebidanan dilakukan oleh dokter subspesialis dan dokter
subspesialis luas. Pelayanan kebidanan ini merupakan pelayanan jalan atau rawat inap (rehabilitas).
Diperukan untuk kelompok masyarakat atau pasien yang tidak dapat ditangani oleh pelayanan
kebidanan sekunder.

PERATURAN-PERATURAN PEMERINTAH YANG MENGATUR TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN


WEWENANG BIDAN
1. Permenkes No.5380/IX/1963 : wewewnang bidan terbatas pada pertolongan persalinan
normal secara mandiri dan didampingi tugas lain
2. Permenkes No.363/IX/1980 diubah menjadi Permenkes 623/1989: Pembagian wewenang
bidan menjadi wewenang umum dan khusus. Dalam wewenang khusus bidan melaksanakan
tugas di bawah pengawasan dokter.
3. Permenkes No. 572/VI/1996: mengatur registrasi dan praktik bidan. Bidan dalam
melaksanakan praktiknya diberi kewenangan yang mandiri yaitu mencakup : KIA, KB dan
kesehatan masyarakat.
4. Kepmenkes No. 900/VII/2002 tentang registrasi dan praktik bidan, penyempurnaan dari
permenkes 572/VI/1996 sehubungan dengan berlakunya UU no 32 tahun 1999 tentang otonomi
daerah.
5. Permenkes No. 1464/Menkes/PER/2010 tentang ijin dan penyelenggaraan praktik bidan yang
merupakan penyempurnaan dari Permenkes No. HK.02.02/Menkes/149/2010.

Anda mungkin juga menyukai