1 PB
1 PB
ABSTRACT:
The purpose of this study is to know how the national zakat institution manage their
operational risk. Things that needs to be reviewed in the operational risk management based
on the phenomenon that occurs in the research objects. The objects of this research is three
national zakat institution with head office in Surabaya, which three national zakat institution is
Yatim Mandiri, Nurul Hayat and YDSF. This research uses qualitative method with case study
approach. After the interview, the results of the study were analyzed using descriptive data
analysis techniques. The results of research conducted by researchers to three respondents,
that operational risk management already performed by three national zakat institution
based on their own way. There are 14 risks that identified. How the national zakat institution
manage their risks depends on experiences of each national zakat institution itself.
Keywords: Risk, Zakat, Operational Risk Management, National Zakat Institution
Jurnal ini merupakan bagian dari skripsi yang ditulis oleh Muhammad Fitrahuddin Ajmal
1
2236
Nazir, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 11 November 2019: 2236-2251;
MANAJEMEN RISIKO OPERASIONAL PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT NASIONAL
2237
Nazir, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 11 November 2019: 2236-2251;
MANAJEMEN RISIKO OPERASIONAL PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT NASIONAL
2238
Nazir, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 11 November 2019: 2236-2251;
MANAJEMEN RISIKO OPERASIONAL PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT NASIONAL
2239
Nazir, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 11 November 2019: 2236-2251;
MANAJEMEN RISIKO OPERASIONAL PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT NASIONAL
2240
Nazir, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 11 November 2019: 2236-2251;
MANAJEMEN RISIKO OPERASIONAL PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT NASIONAL
2241
Nazir, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 11 November 2019: 2236-2251;
MANAJEMEN RISIKO OPERASIONAL PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT NASIONAL
2242
Nazir, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 11 November 2019: 2236-2251;
MANAJEMEN RISIKO OPERASIONAL PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT NASIONAL
risiko , yaitu identifikasi risiko, evaluasi dan macam yaitu triangulasi sumber,
pengukuran risiko, dan pengelolaan risiko. triangulasi teknik dan triangulasi waktu.
Pembatasan dalam penelitian Triangulasi yang digunakan dalam
kualitatif lebih didasarkan pada tingkat penelitian ini adalah triangulasi sumber,
kepentingan, urgensi, dan feasibilitas yakni menguji kredibilitas data dengan
masalah yang akan dipecahkan, selain itu cara melakukan crosscheck kepada para
juga faktor keterbatasan tenaga, dana, informan yang diwawancarai,
dan waktu. Ruang lingkup dalam dokumentasi dan observasi langsung.
penelitian ini difokuskan pada proses Setelah dilakukan pengumpulan
manajemen risiko operasional 3 lembaga data dengan menggunakan pendekatan
amil zakat yang memiliki karakteristik di atas, kemudian dilakukan teknik analisis
serupa dan berada di Jawa Timur. data. Analisis data dilakukan agar hasil
Data dalam penelitian kualitatif yang diperoleh dapat mudah dibaca dan
dibagi menjadi dua yaitu data primer dan dipahami sebagai cara untuk
data sekunder. Data primer adalah data menyelesaikan permasalahan penelitian.
yang berasal dari wawancara dan Secara umum terdapat tiga teknik analisis
observasi langsung di lapangan, sehingga data , yaitu penjodohan pola, deskriptif,
bentuk datanya lebih berwujud kata-kata dan analisis deret waktu. Teknik analisis
dan tindakan dari objek penelitian. Data data yang digunakan dalam penelitian ini
primer diperoleh langsung dari sumbernya adalah deskriptif yang bertujuan untuk
melalui wawancara. Metode wawancara menganalisis data studi kasus dengan
dilakukan agar peneliti bisa menggali cara mendeskripsikan tentang kasus yang
informasi yang lebih mendalam sehingga bersangkutan. Yin (2015: 137) menyatakan
dapat dipertanggung jawabkan validitas bahwa kadangkala tujuan asli studi kasus
datanya. Sedangkan data sekunder adalah deskriptif.
adalah data yang sudah ada yang IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
berkaitan dengan penelitian seperti Peneliti berhasil mewawancarai
dokumen. Data sekunder digunakan tiga informan, masing masing dari
sebagai data pendukung untuk lembaga amil zakat nasional yang
menambah rincian spesifik dan untuk berbeda, ketiga informan tersebut juga
melengkapi data primer. memiliki jabatan yang berbeda beda
Penelitian ini menggunakan teknik antara satu dengan lainnya, hal ini
triangulasi dalam pemeriksaan keabsahan dikarenakan pada saat peneliti membuat
data. Teknik triangulasi merupakan teknik janji wawancara dengan Lembaga Amil
pemeriksaan yang memanfaatkan Zakat Nasional terkait, Lembaga Amil
sesuatu yang lain. Sugiono (2011:373-374) Zakat Nasional tersebutlah yang
membagi teknik triangulasi menjadi tiga menentukan dengan siapa peneliti akan
2243
Nazir, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 11 November 2019: 2236-2251;
MANAJEMEN RISIKO OPERASIONAL PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT NASIONAL
melakukan wawancara, hal ini tidak nasional yang diwawancarai masih belum
menjadi sebuah permasalahan karena mengetahui apa itu Zakat Core Principels
peneliti mengasumsikan bahwa orang namun telah melakukan manajemen risiko
yang dipilih oleh pihak Lembaga Amil berdasarkan peraturan pada lembaga
Zakat Nasional tersebut merupakan amil zakat masing-masing, terlepas dari
informan yang paling berkompeten tahu atau tidaknya ketiga lembaga amil
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang zakat dengan Zakat Core Principels
sesuai dengan tema penelitian. Informan setidaknya lebaga amil zakat yang
pertama adalah Ibu Hemi dari Yatim bersangkutan telah melakukan
Mandiri, beliau merupakan staff research manajemen risiko operasional. Dalam
and development(R&D). Informan kedua Zakat Core Principels perihal manajemen
adalah Ibu Tantri dari Nurul Hayat beliau risiko operasional bawasannya dalam
merupakan manager human resource rangka meminimalisir kekacauan yang
and development (HRD). Informan ketiga potensial dan pelanggaran syariah yang
adalah Bapak Eko dari Yayasan Dana potensial, lembaga zakat harus dilengkapi
Sosial Al-Falah (YDSF) beliau merupakan dengan struktur penguasaan yang baik
karyawan pada bagian umum. untuk memastikan bahwa
Zakat Core Principels (ZCP) yang tanggungjawab dan akuntabilitasnya
dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan dapat terpenuhi. Usaha lembaga amil
Badan Amil Zakat Nasional pada tahun zakat nasional dalam menghadapi risiko
2016 lalu merupakan dokumen yang operasionalnya berbeda beda
secara spesifik di dalamnya menyinggung bergantung pada kebijakan masing
perihal manajemen risiko pada masing yang diterapkan, berdasarkan
pengelolaan zakat, sehingga peneliti wawancara terhadap lembaga amil
menggunakan profil risiko pada Zakat zakat nasional yang dilaakukan oleh
Core Principels sebagai acuan, dalam hal peneliti, bagaimana lembaga amil zakat
ini profil risiko yang digunakan adalah nasional menghadapi risiko operasional
risiko operasional, pada saat wawancara antara yang satu dengan yang lainnya
terhadap narasumber mengenai poin berbeda, hal ini disebabkan karena
adakah regulasi yang digunakan dalam karakteristik dan kebijakan lembaga amil
manajemen risiko, atau spesifik mengatur zakat nasional tersebut yang berbeda
masalah manajemen risiko, ketiga beda pula
lembaga amil zakat masih belum Berdasarkan landasan teori
mengetahui apa itu Zakat Core Principels, sebelumnya, prosses manajemen risiko
adapun acuan masih bersifat umum dibagi menjadi tiga tahap yaitu
Berdasarkan wawancara jelas Idientifikasi Risiko, Evaluasi & Pengukuran
bahwa ketiga lembaga amil zakat Risiko, dan Pengelolaan Risiko. Idientifikasi
2244
Nazir, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 11 November 2019: 2236-2251;
MANAJEMEN RISIKO OPERASIONAL PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT NASIONAL
yaitu dimana kita dapat mengetahui risiko Dari 14 risiko operasional yang
apa saja yang akan terjadi, Evalusai dan telah teridentifikasi apabila digolongkan
Pengukuran Risiko yaitu dimana risiko lebih rinci lagi berdasarkan 4 tipe risiko
dapat diketahui bagaimana dampak operasional yaitu ancaman dari luar,
apabila terjadi beserta besarnya kegagalan system, kegagalan mengelola
kemungkinan terjadinya risiko tersebut, manusia, kegagalan proses internal, maka
dan pengelolaan risiko adalah akan didapatkan pengelompokan
bagaimana cara menangani risiko yang sebagai berikut:
telah teridientifikasi sebelumnya. Tabel 3.
Berdasarkan wawancara mengenai Risiko Operasional Ancaman dari Luar
idientifikasi risiko kepada ketiga No. Risiko Operasional
1. Pesaingan dengan LAZNAS lain
narasumber yaitu Ibu Hemi dari Yatim
2. Cyber error
Mandiri, Ibu Tantri dari Nurul Hayat dan 3. Supplier yang terbatas
Bapak Eko dari YDSF. Terdapat 14 risiko 4. Edukasi masyarakat mengenai zakat
yang kurang
yang telah teridientifikasi dari ketiga Sumber: Pengelompokan Hasil
lembaga amil zakat nasional tersebut, Wawancara
agar lebih mudah dapat dilihat pada Dapat diketahui berdasarkan tabel
Tabel 2. risiko operasional yang berasal dari
Tabel 2. ancaman luar lembaga amil zakat
Risiko yang Teridentifikasi nasional terdapat 4 risiko yaitu persaingan
No Risiko yang Teridientifikasi dengan LAZNAS lain, cyber error, supplier
1. Target yang tidak terpenuhi
2. Kepatuhan syariah tidak terpenuhi yang terbatas, dan edukasi masyarakat
3. Sistem komputer yang bermasalah mengenai zakat yang kurang, pada tabel
4. Persaingan dengan LAZNAS lain
selanjutnya akan dijelaskan
5. Supplier yang terbatas
6. Cyber error pengelompokan risiko operasional yang
7. Pengajuan cuti yang tidak sesuai
berasal dari kegagalan sistem.
peraturan
8. Pengajuan dana kesehatan yang Tabel 4.
tidak sesuai peraturan Risiko Operasional Kegagalan Sistem
9. Pengajuan pelatihan karyawan
yang tidak tepat sasaran No. Risiko Operasional
10. Prosedur yang tidak berjalan 1. Sistem komputer bermasalah
11. Resik, rapi, ringkas, rajin yang tidak 2. Cyber error
terpenuhi 3. Tertinggal dalam mengikuti
12. Pengambilan donasi yang tidak perkembangan teknologi
tepat waktu Sumber: Pengelompokan Hasil
13. Edukasi masyarakat mengenai Wawancara
zakat yang kurang
14. Tertinggal dalam mengikuti Berdasarkan tabel risiko
perkembangan teknologi operasional kegagalan sistem dapat
Sumber : Hasil wawancara
diketahui terdapat 3 risiko yang masuk
dalam risiko operasional kegagalan sistem
2245
Nazir, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 11 November 2019: 2236-2251;
MANAJEMEN RISIKO OPERASIONAL PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT NASIONAL
2246
Nazir, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 11 November 2019: 2236-2251;
MANAJEMEN RISIKO OPERASIONAL PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT NASIONAL
2247
Nazir, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 11 November 2019: 2236-2251;
MANAJEMEN RISIKO OPERASIONAL PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT NASIONAL
Sumber: Diolah dari Hasil Wawancara tersebut maka data yang dimiliki dapat
Gambar 5. terlindungi.
Matriks Pengukuran Risiko Operasional 4. Risiko persaingan dengan LAZNAS lain
Kegagalan Proses Internal Untuk mengatasi risiko persaingan
Pengolahan risiko pada lembaga amil dengan LAZNAS lain yatim mandiri
zakat nasional terhadap 14 risiko yang mengaku hanya perlu waspada saja,
telah teridientifikasi berdasarkan hasil karena bagi mereka lembaga amil
wawancara adalah sebagai berikut: zakat nasional lain merupakan mitra,
1. Risiko target yang tidak tidak terpenuhi. tidak pantas apabila mereka disebut
Ketika target pengumpulan dana zakat bersaing.
tidak terpenuhi setiap tahunnya 5. Risiko supplier yang terbatas.
otomatis penyaluran dana yang sudah Untuk mengatasi risiko supplier yang
direncanakan sebelumnya dapat terbatas lembaga amil zakat nurul
terganggu maka tindakan yang hayat memiliki safety stock, dimana
diambil oleh lembaga amil zakat yatim nurul hayat memiliki stock barang,
mandiri adalah dengan melakukan barang tersebut antara lain seperti
pengelolaan terhadap penyaluran computer atau apapun yang memiliki
dana zakat nantinya. kemungkinan untuk rusak atau
2. Risiko kepatuhan syariah yang tidak digantikan, karena apabila barang
terpenuhi. barangtersebut rusak maka karyawan
Apabila kepatuhan syariah tidak tidak dapat bekerja.
terpenuhi dampak paling buruk bagi 6. Risiko cyber error.
lembaga amil zakat nasional adalah Untuk mengatasi cyber error lembaga
pencabutan izin dan hilangnya amil zakat nasional nurul hayat memiliki
pengakuan oleh BAZNAS. Penanganan programmer yang mengkontrol seluruh
risiko yang dilakukan oleh yatim mandiri aktifitas yang berhubungan dengan
agar kepatuhan syariah dapat internet, serta memiliki rumah-rumah
terpenuhi adalah dengan cara server kosong yang sewaktu waktu
mengkonsultasikan setiap program dapat digunakan apabila terjadi
baru kepada dewan syariah agar masalah pada server yang lama, hal ini
sesuai dengan regulasi yang telah ada. menjadi penting ketika kegiatan suatu
3. Risiko sistem komputer yang lembaga amil zakat nasional sudah
bermasalah. terotomatisasi dengan internet.
Penanganan yang dilakukan oleh 7. Risiko pengajuan cuti yang tidak sesuai
yatim mandiri apabila sistem komputer peraturan.
bermasalah adalah dengan memiliki Untuk mengatasi risiko pengajuan cuti
antivirus, dengan dilakukannya hal karyawan, nurul hayat selalu
2248
Nazir, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 11 November 2019: 2236-2251;
MANAJEMEN RISIKO OPERASIONAL PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT NASIONAL
2249
Nazir, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 11 November 2019: 2236-2251;
MANAJEMEN RISIKO OPERASIONAL PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT NASIONAL
pengelolahan zakat oleh lembaga amil Alijoyo, Antonius Alijoyo. 2006. Enterprise
zakat tersebut. Risk Management: Pendekatan
14. Risiko perkembangan teknologi. Praktis. Edisi kedua. Jakarta: PT. Ray
Untuk mengatasi perkembangan Indonesia
teknologi YDSF mengantisipasinya Amrullah, dan Haris Budiyono. 2004.
dengan pembuatan aplikasi yang Pengantar Manajemen.
dapat mempermudah masyarakat Yogyakarta: Graha Ilmu
dalam berzakat, namun aplikasi ini Ascarya dkk. 2016. Merancang
masih dalam proses pembuatan Manajemen Risiko Pengelolaan
V. Simpulan Zakat, Jakarta: Departemen
Kesimpulan tersebut diantaranya: Ekonomi dan Keuangan Syariah -
1. Seluruh lembaga amil zakat nasional Bank Indonesia
yang diteliti telah melaksanakan proses Bank Indonesia. 2016. Pengelolaan Zakat
manajemen risiko operasional. yang Efektif: Konsep dan Praktik di
2. Pada tahap identifikasi risiko lembaga Berbagai Negara Seri Ekonomi dan
amil zakat nasional terdapat 14 risiko Keuangan Syariah. Jakarta:
yang teridientifikasi. Departemen Ekonomi dan
3. Pada tahap pengukuran dan evaluasi Keuangan Syariah - Bank Indonesia
risiko yatim mandiri memiliki Ghoffar, M ‘Abdul. 2009. Tafsir Ibnu Katsir.
kemungkinan dan dampak risiko Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’i.
operasional kegagalan sistem dan Kementrian Agama Republik Indonesia.
kegagalan proses internal yang paling 2012. Standar Operasional
besar, YDSF memiliki kemungkinan dan Prosedur Lembaga Amil Zakat.
dampak risiko operasional ancaman Jakarta: Kementrian Agama
dari luar dan kegagalan mengelola Republik Indonesia
manusia yang paling besar. Koontz, Harold dan Heinz Weihrich. 2012.
4. Pada tahap pengelolaan risiko Essentials of Management An
terdapat dua strategi penanganan International and Leadership
risiko yaitu preventif dan mitigasi, Perspective. New Delhi. Tata
berdasarkan kasil wawancara maka McGraw-Hill
dapat diketahui bahwa 13 dari 14 risiko Kountur, Ronny. 2008. Mudah Memahami
yang telah teridientifikasi Manajemen Risiko Perusahaan.
menggunakan strategi preventif dalam Jakarta: PPM
penanganannya dan haya satu risiko M. Hanafi, Mamduh. 2012. Manajemen
yang menggunakan strategi mitigasi Risiko. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
dalam menangani risiko. Qardawi, Yusuf. 1999 Hukum Zakat.
DAFTAR PUSTAKA Bandung: Penerbit Mizan.
2250
Nazir, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 11 November 2019: 2236-2251;
MANAJEMEN RISIKO OPERASIONAL PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT NASIONAL
2251