PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
KOMPETENSI AWAL
Peserta didik telah memahami sejarah lokal yang terjadi pada masa Sultan Nuku, Ratu
Kalinyamat, Laksamana Malahayati, dan Syarif Abdurrahman.
PROFIL PELAJAR PANCASILA:
• Beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan • Mandiri
berakhlak mulia • Kreatif
• Bergotong royong
SumberBelajar
M. Nursa’ban, dkk. 2021. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP Kelas VII; bahan ajar
online/gambar cetak(online)/video pembelajaran dari youtube /PPT tentang Pemberdayaan
masyarakat mengenai Uang, Pendapat, Tabungan, Investasi, Literasi keuangan.
MODEL PEMBELAJARAN
Metode :tanya jawab,diskusi/cooperatif learning dan penugasan
Model : problem base learning
KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1) Melalui kegiatan membaca/ memperhatikan/ mengamati/ dan menganalisa bahan ajar
cetak(online)/ gambar cetak (on line)/video pembelajaran dari you tube/ PPT peserta
didik dapat menjelaskan konsep uang, pendapatan, tabungan, investasi, dan literasi
keuangan. Peserta didik mampu merencanakan pengelolaan keuangan pribadi dan
keluarga. (diferensiasi konten)
2) Melalui kegiatan model pembelajaran problem base learning peserta didik dapat
memahami konsep uang sebagai alat pembayaran sah.
3) Melalui kegiatan model pembelajaran problem base learning peserta didik dapat
merencanakan pengelolaan keuangan pribadi dan keluarga.
4) Melalui kegiatan model pembelajaran problem base learning peserta didik dapat
memahami peran literasi keuangan dalam pengambilan keputusan keuangan.
5) Melalui kegiatan model pembelajaran problem base learning peserta didik dapat
menjelaskan perbedaan antara tabungan dan investasi.
6) Melalui kegiatan model pembelajaran problem base learning peserta didik dapat menilai
tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia.
7) Melalui kegiatan model pembelajaran problem base learning peserta didik dapat
merencanakan anggaran pengeluaran pribadi dan keluarga.
8) Melalui kegiatan model pembelajaran problem base learning peserta didik dapat
memahami model pengelolaan keuangan yang dapat diterapkan.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Peserta didik dapat menghubungkan konsep-konsep keuangan dengan kehidupan sehari-hari
mereka, memotivasi mereka untuk mengembangkan kebiasaan keuangan yang bijak, dan
memberikan landasan bagi pemahaman lebih lanjut tentang literasi keuangan dan manajemen
keuangan
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Bagaimana konsep uang membantu mempermudah kehidupan sehari-hari kita dalam
bertransaksi? Bagaimana kamu bisa mengelola pendapatanmu agar dapat memenuhi
kebutuhan sehari-hari dan merencanakan masa depan? Mengapa menabung di bank dianggap
lebih aman daripada menabung di rumah? Bagaimana tabungan dapat membantu dalam
situasi darurat?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Langkah-LangkahPembelajaran
Kegiatan DeskripsiKegiatan Alokasi
Waktu
Pendahu a) Guru memberi salam, menyapa peserta didik, dan guru 10menit
-luan mengecek kehadiran peserta didik.
b) Guru memantau kondisi kelas, kebersihan kelas, kerapian
berpakaian peserta didik(sikap beriman dan bertaqwa, gotong
royong & mandiri)
c) Guru meminta peserta didik menyampaikan perasaan mereka
saat itu melalui emojtikon untuk mengetahui situasi kesiapan
belajar peserta didik pada saat KBM
d) Guru meminta kesepakatan kelas dari peserta didik.
e) Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran dalam
kehidupan sehari-hari
f) Guru mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari.
KegiatanI a) Guru menyampaikan materi, menanyangkan video terkait 60menit
nti gambaran konsep uang, pendapatan, tabungan, investasi, dan
literasi keuangan.
b) Tahap sesi diskusi kelompok :
Peserta didik di bagi menjadi beberapa kelompok terdiri dari 4-5
siswa perkelompok dan melaksanakan diskusi kelompok untuk
mengerjakan LKPD dengan mencari jawaban dari link artikel,
gambar dan media lain yang telah dipersiapkan guru, melalui
handphone masing-masing. Sumber bahan dapat diakses oleh
peserta didik melalui (kegiatan membaca /memperhatikan /
mengamati/dan menganalisa bahan ajar cetak(online)/gambar(
online/PPT tentang pengertian / konsep uang, pendapatan,
tabungan, investasi, dan literasi keuangan. (diferensiasi
konten).
Guru memantau seluruh kelompok dan memberikan
penendampingan. Pada saat diskusi guru melakukan pengamatan
dan penilaian keaktifan peserta didik.
Link video: https://www.youtube.com/watch?v=01j4VAk1Wfc ,
https://www.youtube.com/watch?v=xC-
_q4Sftps&feature=youtu.be
Link gambar-gambar :
https://www.google.com/search?sca_esv=fc325e7f7fccddc8&rlz
=1C1JJTC_idID1082ID1082&sxsrf=ACQVn0-
c7_g5Az_lLKZR3qplzLZO9DFEeA:1707363876390&q=keuangan
&tbm=isch&source=lnms&sa=X&ved=2ahUKEwjAzeqK6pqEAx
WSfGwGHfatA9cQ0pQJegQIDRAB&cshid=1707363996050651&
biw=683&bih=648&dpr=1#imgrc=xYWuwG5BmnmefM
Contoh gambar :
E. ASESMEN
Bentuk : ➢ Penilaian Sikap: Observasi/pengamatan keaktifan peserta didik selama
Penilaian proses pembelajaran dan diskusi(instrumenterlampir)
➢ PenilaianPengetahuan :Soal Pengetahuan (testertulis) soal
terlampir
➢ Penilaian Ketrampilan : peserta didik dapat menjelaskan konsep uang,
pendapatan, tabungan, investasi serta, literasi keuangan, dalam bentuk
artikel, infografis/ rekaman suara/ video sesuai kemampuan/minat
peserta didik (rubik terlampir).
Lampiran 2.
Penilaian Pengetahuan
TeknikPenilaian : Tertulis
Bentuk : Pilihan ganda
Kisi-Kisi Soal Pengetahuan
Nama sekolah :SMPN 16 Semarang
Kelas/semester :IX/1
Matapelajaran :IPS
18. Apa yang termasuk ke dalam prinsip dasar ekonomi yang digunakan sebagai dasar
literasi keuangan?
a) Pemanfaatan produk keuangan sesuai kebutuhan.
b) Pengelolaan keuangan yang tidak terarah.
c) Pemahaman konsep keuangan oleh kalangan tertentu saja.
d) Pengelolaan keuangan tanpa perencanaan.
19. Mengapa penting bagi masyarakat untuk memiliki literasi keuangan yang baik?
a) Agar bisa mendapatkan pinjaman dengan bunga tinggi.
b) Agar bisa berinvestasi tanpa pertimbangan yang matang.
c) Agar dapat membuat keputusan keuangan yang lebih baik dan mengelola risiko.
d) Agar bisa mengabaikan produk dan layanan keuangan yang tersedia.
20. Bagaimana literasi keuangan dapat membantu individu mencapai tujuan keuangan
mereka?
a) Dengan hanya bergantung pada nasihat dari ahli keuangan.
b) Dengan memilih investasi tanpa memahami risikonya.
c) Dengan memahami konsep keuangan dan membuat rencana keuangan yang sesuai.
d) Dengan menghindari tabungan dan investasi sama sekali.
Kunci Jawaban:
1. b 6. c 11. c 16. c Nilai = Jumlah Betul X 10
2. a 7. c 12. d 17. c
3. b 8. d 13. c 18. a 2
4. c 9. d 14. c 19. c
5. c 10. b 15. c 20. c
Lampiran 3. Penilaian aspek keterampilan
Kelas/Semester VII/I
:
Kompetensi Peserta
: didik dapat menjelaskan cara pemberdayaan masyarakat melalui
Dasar pengelolaan keuangan dan literasi keuangan.
Materi konsep
: uang, pendapatan, tabungan, investasi serta literasi keuangan
Indikator Soal Setelah
: mempelajari materi tentang tabungan dan investasi kalian
dapat mengetahui perbedaan di antara keduanya. Apakah perbedaan
antara tabungan dan investasi?
Jika kalian diberikan uang Rp 1.000.000,00, apakah kalian akan
menggunakannya untuk menabung atau melakukan investasi? Berikan
alasannya! (rubik terlampir). (diferensiasi produk).
Uang:
• Definisi: Benda yang memiliki satuan hitung dan digunakan sebagai alat
pembayaran sah dalam transaksi.
• Contoh: Uang kartal (koin dan kertas) serta uang giral (deposito, cek, dan giro).
Pendapatan:
• Definisi: Hasil (dalam satuan uang) yang diperoleh individu atau perusahaan dari
kegiatan yang dilakukan.
Tabungan:
• Definisi: Simpanan uang dari pendapatan yang belum atau tidak digunakan untuk
keperluan sehari-hari atau kepentingan lainnya.
Investasi:
Literasi Keuangan:
Produk Keuangan:
• Definisi: Instrumen atau layanan yang ditawarkan oleh lembaga keuangan untuk
memenuhi kebutuhan keuangan masyarakat.
Barter:
• Contoh: Pertukaran beras dengan ikan antara dua pihak tanpa melibatkan uang.
Hukum Engel:
Reksadana:
• Definisi: Wadah investasi yang menghimpun dana dari masyarakat dan diinvestasikan
oleh manajer investasi.
• Contoh: Investasi dalam saham dan obligasi melalui reksadana untuk mendiversifikasi
risiko.
Investasi Emas:
• Definisi: Membeli logam mulia sebagai bentuk investasi untuk meningkatkan nilai
kekayaan.
Instrumen Investasi:
• Definisi: Alat atau wadah yang digunakan untuk menanamkan modal dengan
harapan mendapatkan keuntungan.
• Definisi: Pola hidup yang mengutamakan pengelolaan keuangan secara bijak dan
efisien.
DAFTAR PUSTAKA
M. Nursa’ban, dkk.2021. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP Kelas VII. Jakarta : Pusat
Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan
Kemendikbud ristek.
BAHAN AJAR
1. Uang
Sebelum uang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah, masyarakat menerapkan
sistem barter. Barter merupakan pertukaran antar barang untuk memenuhi kebutuhan.
Namun, seringkali pertukaran barang yang dibutuhkan ini tidak menemui titik temu
karena perbedaan keinginan seseorang terhadap barang yang ditukar dengan barang
lain. Selain itu dalam sistem barter sulit ditentukan nilai untuk standar pertukaran.
Berdasarkan permasalahan tersebut munculah uang sebagai alat pembayaran yang sah
dan dapat diterima secara umum. Di Indonesia berdasarkan lembaga pembuatnya,
uang dibedakan menjadi dua yaitu uang kartal dan uang giral. Uang kartal yaitu uang
logam dan kertas yang diterbitkan oleh pemerintah. Sedangkan uang giral merupakan
deposito atau simpanan di bank yang dapat diambil melalui cek, giro, atau surat
perintah pembayaran lain yang sah.
2. Pendapatan
Manusia membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhannya. Melakukan suatu
pekerjaan atau menyediakan faktor produksi merupakan langkah yang dilakukan
seseorang untuk mendapatkan pendapatan berupa uang. Pendapatan merupakan hasil
(dalam satuan uang) yang diperoleh individu atau perusahaan atas kegiatan yang
dilakukan. Pendapatan setiap orang berbeda tergantung jenis pekerjaan yang
dilakukan. Pendapatan yang didapat sebaiknya dikelola dengan baik sesuai prioritas
kebutuhannya. Jumlah pendapatan yang diperoleh tidak menentukan cukup tidaknya
pendapatan tersebut untuk memenuhi kebutuhan seseorang. Seseorang dengan
pendapatan besar belum tentu dapat memenuhi semua kebutuhannya karena
pengelolaan yang kurang baik. Sebaliknya, pendapatan yang kecil dapat memenuhi
kebutuhan seseorang selama mampu mengelolanya dengan baik. Salah satu faktor
yang memengaruhi perilaku konsumsi adalah besar kecilnya pendapatan. Seseorang
dengan pendapatan yang sedikit akan menggunakan sebagian besar pendapatannya
untuk membeli makanan sedangkan semakin besar pendapatan seseorang maka
persentase pendapatan yang digunakan untuk kegiatan konsumsi semakin kecil dan
mengalihkannya dalam bentuk tabungan. Hubungan antara pendapatan dan perilaku
konsumsi ini dikenal sebagai Hukum Engel. Hukum Engel menyatakan bahwa:
“Semakin kecil pendapatan, semakin besar bagian pendapatan itu ditujukan untuk
konsumsi. Begitu pula sebaliknya, semakin besar pendapatan, semakin besar bagian
pendapatan itu ditujukan untuk tabungan”.
Pendapatan seseorang dapat digunakan untuk melakukan konsumsi maupun disimpan
dalam bentuk tabungan. Sehingga besarnya pendapatan akan sama dengan besarnya
konsumsi ditambah dengan tabungan. Keyness menyatakan bahwa : “Setiap
pertambahan pendapatan akan menyebabkan per tambahan konsumsi dan
pertambahan tabungan”, atau dapat ditulis dengan:
3. Tabungan
Tabungan merupakan simpanan yang berasal
dari pendapatan, berupa uang yang belum atau
tidak digunakan untuk keperluan sehari-hari
atau kepentingan lain. Saat ini masyarakat lebih
sering menabung di bank. Tren menabung di
rumah mulai berganti karena lebih berisiko
terhadap pencurian maupun bencana alam.
Menabung di bank dipilih karena lebih aman
terlebih lagi sudah banyak bank yang terdaftar
pada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
LPS berfungsi sebagai penjamin keamanan
tabungan nasabah hingga 2 milyar. Ada
beberapa manfaat seseorang menabung yaitu:
c. Meminimalkan hutang
4. Investasi
Apakah tabungan dan investasi adalah hal yang sama?
Tabungan dan investasi sering kali dianggap sama oleh
masyarakat. Tabungan dan investasi merupakan dua hal
yang berbeda. Jika tabungan bertujuan untuk menyimpan uang yang tidak digunakan
sementara investasi bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah yang dimiliki.
Seseorang, yang melakukan investasi berharap mendapatkan imbalan berupa laba,
deviden ataupun bunga dari hasil investasinya. Ada beberapa instrumen investasi
yang dapat dipilih seperti saham, obligasi dan reksadana. Namun, perlu diingat bahwa
memilih intrumen investasi juga perlu beberapa pertimbangan karena banyak
investasi bodong yang merugikan masyarakat. Ada beberapa tawaran investasi yang
perlu dihindari oleh masyarakat yaitu:
a. Imbalan hasil investasi terlalu tinggi dengan waktu yang singkat
b. Sedikit informasi atau bahkan tidak ada mengenai perusahaan investasi yang dipilih
c. Investor seringkali diminta mencari orang lain untuk bergabung
d. Tidak jelas jenis usaha yang dijalankan
e. Biasanya dipromosikan oleh tokoh masyarakat atau artis untuk memikat investor.
Investasi dapat ditempuh dengan modal kecil, investasi tersebut berupa reksadana dan
investasi emas. Reksadana adalah salah satu wadah yang digunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat dan kemudian diinvestasikan kembali dalam
bentuk portofolio efek oleh Manajer investasi. Dengan berinvestasi pada reksadana
berarti kita menitipkan uang untuk diinvestasikan kembali dalam bentuk portofolio
efek. Investasi dengan reksadana tidak memerlukan dana yang besar, bahkan mulai
dari Rp10.000 kita dapat mulai berinvestasi. Selain reksadana, investasi dengan dana
yang kecil dapat dilakukan dengan membeli emas. Karena nilai emas cenderung
selalu naik, invetasi emas menjadi salah satu alternatif investasi yang mudah.
Investasi emas dapat dimulai dari 1 gram bahkan sekarang tersedia minigold yang
berukuran 0.05 gram, 0,1 gram, 0,25 gram dan 0,5 gram. Sebagai contoh, Lili
membeli emas seberat 1 gram pada tanggal 1 Juli 2018 dengan harga Rp701.000.
Kemudian pada tanggal 11 Oktober 2020 Lili menjual emasnya tersebut sesuai
dengan harga pasaran sebesar Rp1.007.000. Berdasarkan contoh tersebut investasi
emas yang dilakukan Lili menghasilkan keuntungan sebesar Rp306.000
5. Literasi Keuangan
Setiap hari manusia melakukan keputusan keuangan dalam rangka memenuhi kebutuhannya.
Keputusan keuangan merupakan hal yang dilakukan oleh setiap individu baik dalam hal
pembelian, penjualan, tabungan, investasi ataupun kegiatan lain yang berhubungan dengan
keuangan. Prinsip dasar keuangan tradisional adalah perilaku rasional, yang artinya setiap
manusia diasumsikan selalu rasional dalam peng ambilan keputusan dengan tujuan untuk
mendapatkan apa yang diinginkan. Pembuatan keputusan salah satunya disebabkan oleh
pengetahuan keuangan (literasi keuangan), literasi yang kurang akan mengakibatkan
keputusan keuangan yang tidak terarah. Pengetahuan tentang literasi sangat penting pada
masa sekarang karena pertumbuhan produk keuangan sangat cepat dan mudah diakses oleh
semua orang di dunia.
Hasil survei nasional literasi keuangan nasional yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) pada tahun 2019, tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 38,03% .
Angka tersebut tergolong rendah dan menunjukkan bahwa kemampuan masyarakat dalam
membuat keputusan dan pengelolaan keuangan masih tergolong rendah. Hal ini akan
berdampak pada keputusan keuangan yang diambil oleh masyarakat. Masyarakat yang tidak
memahami konsep tentang keuangan akan menghabiskan pendapatannya untuk transaksi dan
melakukan pinjaman yang lebih besar dibandingkan dengan jumlah uang yang disimpan.
Mereka juga cenderung membayar bunga pinjaman yang tinggi. Prinsip dasar ekonomi yang
digunakan sebagai dasar literasi keuangan diantaranya penganggaran, tabungan, investasi,
pinjaman, asuransi, diversifikasi, dan membuat perbandingan. Literasi keuangan menurut
Organisasi untuk kerjasama ekonomi dan pembangunan atau Organization for Economic
Cooperation and Development (OECD) didefinisikan sebagai gabungan antara kesadaran,
pengetahuan, kemampuan, sikap dan perilaku yang dibutuhkan untuk menyusun keputusan
keuangan dalam rangka mewujudkan individu yang sejahtera secara keuangan. Literasi
keuangan menurut OJK merupakan serangkaian aktivitas atau proses untuk meningkatkan
pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) konsumen maupun masyarakat luas,
kemampuan (competence) agar dapat mengelola keuangan secara lebih baik.
Kemampuan seseorang dalam memahami tentang literasi keuangan menurut OJK dibagi
menjadi empat tingkatan yaitu:
*****