Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRATIKUM

KENDALI MUTU BAKTEIOLOGI

Disusun oleh:

Syava Hemas Kasitho (P07134221040)

Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA

JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

2024

A. Tanggal : 31 Januari – 2 Februari 2024


B. Judul : Laporan praktikum kendali mutu bakteriologi
C. Tujuan : Mengetahui bagaimana cara melakukan kendali mutu terhadap
produk susu dan yogurt untuk melihat bakteri bacillus positif
pada produk susu dan yogert.
D. Dasar Teori :
Makanan merupakan sumber energi manusia untuk dapat melakukan berbagai
aktivitas setiap harinya (Hatta dkk, 2014). Makanan yang sehat yaitu makanan yang
higienis dan bergizi. Makanan yang higienis adalah makanan yang tidak mengandung
kuman penyakit dan tidak mengandung racun yang dapat membahayakan kesehatan
(Sinta, 2011). Sedangkan makanan tercemar adalah makanan yang mengandung bahan
beracun, berbahaya atau yang dapat merugikan maupun membahayakan kesehatan
atau jiwa manusia (BPOM, 2009).
Diantara makanan sehat, terdapat makanan fermentasi. Makanan fermentasi
merupakan makanan yang telah berkembang sejak peradaban manusia (Endang,
2004). Fermentasi merupakan proses yang melibatkan kinerja mikroorganisme seperti
bakteri maupun yeast, dimana proses ini bertujuan untuk mengawetkan, mengubah
tekstur hingga memperbaiki atribut sensori suatu produk pangan. Proses fermentasi
dapat diterapkan pada produk makanan maupun produk minuman (Gunam, et al.,
2009).
Pembuatan minuman fermentasi, khususnya pada susu, yang paling kita kenal
adalah produk Yakult dan Yoghurt. Pada proses fermentasi yoghurt berlangsung
melalui penguraian sel-sel bakteri menggunakan laktosa dari susu untuk mendapatkan
karbon dan energi dan memecah laktosa tersebut menjadi gula sederhana yaitu glukosa
dan galaktosa dengan bantuan enzim β-galaktosidase. Proses fermentasi akhirnya akan
mengubah glukosa menjadi produk akhir asam laktat (Aqimuddin, 2022). Sedangkan,
Proses fermentasi pada yakult dibuat dengan susu bubuh skim yang dilarutkan dalam
air kemudian disterilisasi. Kemudian proses fermentasi pada sisi cair dilakukan dengan
penambahan bakteri asam laktat hidup (Sabilla,2020).
Keamanan pangan di Indonesia menempati posisi yang penting bagi
kesehatan dan pembangunan (Hatta dkk, 2014). Oleh karena itu, dalam Praktikum
Kendali Mutu Bakteriologi kali ini, kami ingin melihat ada tidaknya bakteri yang
seharusnya dan tidak seharusnya ada dalam produk Yakult dan Yoghurt. Dalam
produk-produk tersebut kita ketahui bahwa terdapat Bakteri Bacillus positif yang
digunakan untuk pembuatan produk. Maka dari itu praktikum ini di khususkan untuk
melihat kebenaran dari suatu produk tersebut.
E. Alat dan Bahan :
1. Alat
a. 1 Rak
b. 1 Bunsen
c. 1 Ose
d. 1 Media Tabung
2. Bahan
a. Yakult
b. Yogert
F. Cara Kerja :
1. Menyapkan alat dan bahan.
2. Membuat Media Tabung, dengan cara menimbang mrsb = 52,2Mg/L dalam tabung
(cair).
3. Persiapan spesimen, dengan cara mengencerkan produk dalam 4ml NaCl atau
lebih sampai terlarut dan tidak terlalu kental.
4. Menanam bakteri dalam media tabung dan menunggu dalam 2 sampai 3 hari.
5. Jika bakteri dirasa sudah cukup dilakukan pewarnaan gram pada bakteri dan
control.
6. Melakukan pengamatan preparat secara makroskopis dan mikroskopis.
G. Hasil : Terdapat Bakteri Basilus gram positif.
H. Pembahasan :
Berdasarkan Praktikum Kendali Mutu Bakteriologi pada produk Yakult dan
Yoghut menunjukkan bahwa fermentasi dari susu jenis yakult dan yoghurt probiotik
mempunyai bakteri Bacillus gram positif.
I. Kesimpulan : Ditemukan bakteri bacill gram positif.
J. Lampiran :

1.0 Sepesimen Bakteri 2.1 Hasil Pewarnaan Gram


Spesimen Bakteri

2.2 Kontrol Positif 2.3 Kontrol Negatif

Anda mungkin juga menyukai