Anda di halaman 1dari 13

STUDI BANDING

A. PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT ALIANYANGKECAMATAN


PONTIANAK KOTA
Puskesmas Alianyang Kelurahan Sungai Bangkong, Kecamatan Pontianak Kota merupakan salah
satu dari lima puskesmas yang ada di kecamatan pontianak kota yang berfungsi sebagai wadah
pelayanan kesehatan tingkat pertama untuk masyarakat pontianak kota dan sekitarnya. Jumlah
pasien yang berobat di puskesmas ini setiap harinya berjumlah 200 pasien (data puskesmas
alianyang). Jumlah tersebut setiap tahunnya akan meningkat bila ditinjau dari pertambahan
penduduk serta jumlah kemiskinan penduduk, sementara kapasitas ruang dan lahan yag sudah
tidak memadai lagi mengakibatkan bangunan ini perlu untuk dirancang kembali dilokasi yang
berbeda. Perancangan Puskesmas Alianyang harus berdasarkan standar peraturan menteri
kesehatan dan menerapkan 5 kajian yaitu kajian sejarah teori dan kritik arsitektur, kajian
perancangan arsitektur, kajian fisika bangunan, kajian struktur dan konstruksi serta kajian utilitas.
Perancangan puskesmas alianyang yang baru diharapkan dapat sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Perancangan ulang Pusat Kesehatan Masyarakat Alianyang berdasarkan standar
pembangunan dari Menteri Kesehatan agar dapat sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.
Standar tersebut meliputi kenyamanan ruang, tata layout, sirkulasi, fasilitas parkir, struktur
bangunan, dan sistem utilitas. Perancangan ini menggunakan tahapan melalui studi literatur, survey
lapangan, wawancara, analisis data dan perumusan konsep. Hasil perancangan dengan
memperhatikan zonasi ruang sehingga bangunanterbagi menjadi dua lantai. Lantai pertama zona
ruang dibagi atas zona publik, semi publik, privat,dan servis. Ruang lobby menaungi segala aktifitas
pelayanan kesehatan utama serta menerapkan beberapa ruangan penunjang berupa ruang
informasi dan ruang playground serta fasilitas penunjang berupa sofa dan display agar terciptanya
suasana nyaman dan memberi kesan yang berbeda dari suasana puskesmas biasanya. Pada lantai
dua zona ruang dibagi atas zona semi publik, semi privat, dan servis serta menerapkan fasilitas ruang
penunjang berupa taman refleksi.

Gambar 1 : Konsep Perletakan, Sirkulasi, Orientasi, Zonasi dan Vegetasi Puskesmas Alianyang
Kecamatan Pontianak Kota

Gambar 2 : Konsep Tata Massa dan Transformasi Bentuk Bangunan Puskesmas


AlianyangKecamatan Pontianak Kota
Gambar 4 : Skema Air Bersih dan Air
Kotor Puskesmas Alianyang Kecamatan
Pontianak Kota

Gambar 3 : Konsep
Struktur Puskesmas
Alianyang
Gambar 5 : Skema Fire
Kecamatan
Protection, Kelistrikkan dan
Pontianak Kota
Penghawaan Puskesmas
AlianyangKecamatan Pontianak
Kota

Gambar 6 : Skematik Ruang


Dalam dan Ruang Luar
Puskesmas Alianyang Kecamatan
Pontianak Kota

Gambar 7 : Site Plan Puskesmas


Alianyang Kecamatan
Pontianak Kota
Gambar 8 : Denah Puskesmas Alianyang Kecamatan Pontianak Kota
Gambar 9 : Hasil Perancangan Puskesmas Alianyang Kecamatan
Pontianak Kota

• Pada Puskesmas in menggunakan konsep modern, yang dapat di lihat dari


bentuk fasad dan interior nya
• Perletakan puskesmas ini cukup strategis karena posisi sitenya terletak pada
persimpangan yang dapat kita lihat seperti gambar di atas, kelebihan nya
mudah untuk capai masyarakat karena berada di jalan utama dan kekurangan
nya lokasi yg terletak di persimpangan bisa menimbulkan kemacetan apabila
kondisi pintu masuk dan keluar tidak terkoordinir.
• Struktur yang digunakan pada puskesmas ini yaitu menggunakan pondasi
tapak karena cocok untuk tanah gambut, sistem struktur bangunan
menggunakan struktur rangka kaku.
• Material yang digunakan adalah beton bertulang karena lebih murah, awet,
dan kokoh serta fleksibel.
• Pertimbangan lain karena menyesuaikan dengan grid bangunan, yaitu 8x8
meter
• Struktur atap menggunakan jenis atap limas.
• Material yang digunakan adalah baja profil karena lebih ringan, awet, kuat,
dan tahan lama. Penutup atap yang digunakan adalah genteng metal.

1. Kelebihan
• Letak yg strategis
• Material yang digunakan murah, awet dan kokoh serta fleksibel
• Sistem struktur rangka kaku, tahan terhadap gaya torsi atau puntir pada
bangunan, ada inti didalam sistem rigid frame menjadi lebih stabil, adanya
gaya linear yang dapat menahan gaya lateral.
• Material yang digunakan adalah baja profil karena lebih ringan, awet, kuat,
dan tahan lama
• Penutup atap menggunakan yaitu genteng metal, Material atap ini
bersifat anti pecah, anti jamur, anti rayap dan anti api, sehingga bisa
dikatakan daya tahan genteng metal terbilang baik dan tinggi.

2. Kekurangan
• Sistem struktur rangka kaku, dari segi desain kurangnya pandagan keluar
secara bebas karena adanya penghalang berupa rangka kaku.
• Penggunaan material baja profil perlu biaya perawatan tinggi, mudah
mengalami korosi, masalah dengan perubahan suhu.
• Penggunaan genteng metal memilki kekurangn yaitu, tidak tahan pada
tekanan, warna mudah luntur dan tidak mampu menyerap panas.

B. PUSKESMAS RAWAT INAP TELAGA BIRUKECAMATAN


PONTIANAK UTARA
Konsep bentuk diilhami dari arsitektur tradisional Kalimantan Barat etnis Melayu dan
Dayak. Komponen yang diambil antaara lain bentuk dasar persegi panjang dan panggung
dari rumah betang dan bentuk atap tradisional Melayu. Pembagian massa bangunan
mengadaptasi pemisahan ruang pada bangunan Melayu dengan fungsi khusus serta area
servis yang berada di belakang bangunan. Struktur yang digunakan pada bangunan adalah
struktur rangka dengan material beton, atap truss baja, dan pondasi tiang pancang. Sistem
air bersih dengan filter agar air yang di gunakan menjadi lebih bersih dan aman.
Pengolahan limbah medis padat dengan incinerator dan limbah medis cair melalui ipal.
Sistem kemanan kebakaran menggunakan apar.

Gambar 1: Lokasi Perancangan Puskesmas Rawat Inap Telaga Biru Kecamatan Pontianak Utara
Gambar 2 : Konsep Tata Ruang Dalam Puskesmas Rawat Inap Telaga Biru Kecamatan Pontianak Utara

Gambar 3 : Konsep Tata Ruang Luar Puskesmas Rawat Inap Telaga Biru Kecamatan Pontianak Utara

Gambar 4 : Konsep Struktur Puskesmas Rawat Inap Telaga Biru Kecamatan Pontianak Utara
Gambar 5 : Konsep Bentuk Puskesmas Rawat Inap Telaga Biru Kecamatan
Pontianak Utara

Gambar 6 : Konsep Air Bersih Puskesmas Rawat Inap Telaga Biru Kecamatan Pontianak
Utara

Gambar 7 : Konsep Fire Protection Puskesmas Rawat Inap Telaga Biru Kecamatan Pontianak
Utara

Gambar 7 : Konsep Fire Protection Puskesmas Rawat Inap Telaga Biru Kecamatan Pontianak
Utara
Gambar 9 : Konsep Penghawaan Puskesmas Rawat Inap Telaga Biru Kecamatan Pontianak Utara

Gambar 10: Siteplan Puskesmas Rawat Inap Telaga Biru Kecamatan Pontianak
Utara
Gambar 11: Denah Lantai Dasar Puskesmas Rawat
Inap Telaga Biru Kecamatan Pontianak Utara

Gambar 12 : Denah Lantai 1 Puskesmas Rawat Inap


Telaga Biru Kecamatan Pontianak Utara

Gambar 13 : Denah Lantai 2 Puskesmas Rawat Inap


Telaga Biru Kecamatan Pontianak Utara
Gambar 14: Tampak Depan Puskesmas Rawat Inap Gambar 15: Tampak Belakang Puskesmas Rawat
Telaga Biru Kecamatan Pontianak Utara Inap Telaga Biru Kecamatan Pontianak Utara

Gambar 16: Tampak Kiri Puskesmas Rawat Inap Telaga Biru Kecamatan Pontianak Utara

Gambar 17 : Tampak Kanan Puskesmas Rawat Inap Telaga Biru Kecamatan Pontianak Utara
Gambar 18 : Potongan Gambar 19 : Potongan Bangunan Poli as 5-as 6
Bangunan Rawat Inap as 4- as 5 Puskesmas Rawat Inap Telaga Biru Kecamatan
Puskesmas Rawat Inap Telaga Pontianak Utara
BiruKecamatan Pontianak Utara

Gambar 20 : Potongan Bangunan Poli as c-as d Puskesmas Rawat Inap Telaga Biru Kecamatan Pontianak Utara

Gambar 21 : Potongan Bangunan Rawat Inap as 4- as 5 Puskesmas Rawat Inap Telaga Biru
Kecamatan Pontianak Utara
Gambar 22 : Eksterior dan Interior Puskesmas Rawat Inap Puskesmas Rawat Inap Telaga Biru
Kecamatan Pontianak Utara
• Pada Puskesmas ini menggunakan konsep vernakular yaitu menggabungkan
dua adat melayu dan Dayak
• Lokasi yang kurang strategis karena terlalu sempit seperti yang kita liat di atas,
bisa menimbulkan beberapa masalah seperti macet, sirkulasi yang sempit, dll
• Struktur yang digunakan pada puskesmas ini yaitu menggunakan pondasi
tiang pancang beton dengan system titik karena cocok untuk tanah gambut,
sistem struktur bangunan menggunakan material beton bertulang
• Rangka atap menggunakan rangka truss baja karena bentang atap yang lebih
dari 9 meter sedangkan pelapis atap menggunakan atap spandek.

1. KELEBIHAN
• Dari segi konsep vernacular Merupakan perwujudan pengetahuan lokal
dan tradisi, sehingga bisa menimbulkan perasaan bangga dan bahagia
dengan identitas sebagai bagian komunitas tertentu
• Pondasi tiang pancang bisa memperkuat struktur bangunan secara
drastis apabila dibangun pada tanah yang labil.
• Menggunakan material beton bertulang memiliki cukup banyak
kelebihan. Beton jenis ini memiliki kekuatan tarik yang lebih besar dari
beton biasa, karena dalam proses proses pembuatannya, beton
ditanami tulangan baja. Kombinasi ini membuat beton bertulang
mampu menahan gaya tarik sekaligus kuat menahan gaya tekan.
• Menggunakan rangka atap baja Bahannya lebih ringan, Tahan terhadap
karat, Beratnya lebih ringan jika dibandingkan dengan rangka atap dari
kayu, Proses pemasangannya relatif cepat, Tidak bisa dimakan rayap,dll

2. KEKURANGAN
• Lokasi yang terlalu sempit dan kurang strategis
• Bisa menimbulkan efek rumah kaca, karena banyak menggunakan kaca
• Rangaka atap baja masih termasuk mahal
• Material atap spandek bisa menimbulkan kebocoran apabila terbentur
oleh benda keras, menimbulkan suara yang cukup berisik.

Anda mungkin juga menyukai