Anda di halaman 1dari 9

TUGAS HUKUM ACARA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA

PTUN
SURAT GUGATAN TATA USAHA NEGARA
Dosen Pengampu: E. Rahmat Jazuli, S.H, M.H.

Disusun oleh:

Muhammad Haikal
(1001230142)
Kelas 3A

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG
2023
KANTOR ADVOKAT & KONSULTAN HUKUM
AMI NURJANNAH, S.H. & Associates
SK MENTERI HUKUM DAN HAM NOMOR D.198.KP.04.13-TH.2008
Kantor : JI. Pattimura No. 18 Pekanbaru 60117
Tip. (031) 37489247, 082176191615 Fax. (031) 5931213
Website : aminurjannah.ac.id

Pekanbaru, 27 Februari 2015


Perihal : Gugatan Tata Usaha Negara
Kepada Yth.
Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru
Jalan HR. Subrantas
di
Pekanbaru
Yang bertanda tangan dibawah ini;
Nama : Irma Maulidi
Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat tinggal : Jalan Gelugur Ujung No. 45 Pekanbaru
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor: SKK/34/IX/2018 memberikan kuasa kepada:

Nama : Dr. Muhammad Haikal, S.H., M.H.


Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Advokad berkantor di Jalan Pattimura No.65 Kel. Cinta Raja
Kec.Sail Kota. Pekanbaru

Nama : Shomad Angger Pratama, S.H., M.H.


Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Advokad berkantor di Jalan Pattimura No.65 Kel.Cinta Raja
Kec.Sail Kota.Pekanbaru,
Selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT

Dengan ini Penggugat mengajukan gugatan terhadap


Nama : Drs. H. Syamsuar, M.Si.
Jabatan : Gubernur Riau
Alamat : Jalan Pepaya Nomor 47 Pekanbaru
Selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT
Adapun yang menjadi dasar gugatan Para Penggugat adalah sebagai berikut:

I. OBJEK SENGKETA
Surat Keputusan Gubernur Riau No. 171.401/507/011.2/2018 tentang Peresmian
Pengangkatan Pengganti Antar Waktu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kota Pekanbaru, atas nama BALLI SHIHAB, Amd
Tanggal tanggal 18 Mei 2018
( Pasal 1 angka 9 UU Peradilan TUN )

II. TENGGANG WAKTU


- Bahwa Objek sengketa diterbitkan Ttergugat tanggal 30 April 2018
- Bahwa Objek sengketea tersebut diterima atau diketahui oleh PENGGUGAT
pada tanggal 5 Mei 2018
- Bahwa Gugatan a quo diajukan pada tanggal 19 Juli 2018
- Bahwa oleh karenanya gugatan a quo diajukan masih dalam tenggang waktu
sesuai dengan pasal 55 UU Peradilan TUN

III. KEPENTINGAN PARA PENGGUGAT


Bahwa dengan adanya SK Obyek Gugatan, Penggugat merasa dirugikan karena
Penggugat kehilangan semua yang melekat atas jabatannya sebagai Anggota DPRD
Kota Pekanbaru antara lain:
- Penggugat tidak menerima Gaji serta tunjangan-tunjangan, insentif, tunjangan
kunjungan kerja, Bimtek, adeksi, dan tunjangan reses yang menjadi hak
Penggugat;
- Penggugat tidak disertakan dalam semua kegiatan yang menjadi hak dan
kewajiban Penggugat, antara lain : mengikuti rapat-rapat dan kunjungan kerja
yang dilaksanakan oleh DPRD Kota Pekanbaru;

Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 ayat 1 Undang-Undang Nomor 5 tahun 1986


tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yang bunyinya " Seseorang atau badan hukum
perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh Suatu Keputusan Tata Usaha
Negara dapat mengajukan Gugatan tertulis kepada Pengadilan yang berwenang berisi
tuntutan agar keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan itu dinyatakan batal
atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/atau rehabilitasi."
IV. POSITA
1. Bahwa Penggugat menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota
Pekanbaru berasal dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Daerah
Pemilihan Kecamatan Tampan Periode tahun 2014-2019, berdasarkan SK
Nomor : 171.401/451/011/2014 tanggal 18 Agustus 2014;
2. Bahwa Penggugat sebelumnya selain sebagai Sekretaris Fraksi PDIP, juga
sebagai anggota Badan Anggaran dan Sekretaris Komisi II yang membidangi
Keuangan, Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat DPRD Kota Pekanbaru;
3. Bahwa selain itu sebelumnya Penggugat adalah Anggota Badan Musyawarah
di DPRD Kota Pekanbaru;
4. Bahwa pada tanggal 9 April 2018 telah dikeluarkan Surat Keputusan dari DPP
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan No : 327/ KPTS/DPP/IV/2018 tentang
Pemecatan Irma Maulidi dari Keanggotaan Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan;
5. Bahwa selanjutnya pada tanggal 10 April 2018 juga telah dikeluarkan surat
dari DPP PDI Perjuangan dengan Nomor : 4230/IN/DPP/IV/2018 tentang
Persetujuan PAW Anggota DPRD Kota Pekanbaru;
6. Bahwa dengan dikeluarkannya Surat Keputusan pada poin 4 dan poin 5
kemudian oleh Penggugat dilakukan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum di
Pengadilan Negeri Pekanbaru pada tanggal 20 April 2018 dan terdaftar dengan
Nomor Register : 17/Pdt.G/2018/PN.Pkr dan sampai sekarang belum ada
putusan yang berkekuatan hukum tetap;
7. Bahwa pada tanggal 30 April 2018 telah dikeluarkan Surat Keputusan
Gubernur Riau Nomor : 171.401/422/011.2/2018 Tentang Peresmian
Pemberhentian Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekanbaru
yang diterima oleh Penggugat tanggal 5 Mei 2018;
8. Bahwa selanjutnva terhadap SK Gubernur pada poin 8, Penggugat juga sudah
melakukan Gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara pada tanggal 7 Mei
2018 dan terdaftar dengan Nomor Register :78/G/2018/PTUN.Ru dan sampai
sekarang juga belum ada putusan yang berkekuatan hukum tetap;
9. Bahwa selanjutnya pada hari Selasa tanggal 29 Mei 2018 Penggugat menerima
surat undangan dari DPRD Kota Pekanbaru dengan Nomor Surat :
005/1398/401.040/2018. tanggal 23 Mei 2018 untuk menghadiri Rapat
Paripurna Istimewa dengan agenda Pengucapan Sumpah dan Penandatanganan
Berita Acara Pengambilan Sumpah Anggota DPRD Pengganti Antar Waktu
pada hari Rabu tanggal 30 Mei 2018;
10. Bahwa, dasar dari pelaksanaan pada poin 9 adalah SK. Gubernur Riau Nomor :
171.401/507/011.2/2018 tanggal 18 Mei 2018, Tentang Peresmian
Pengangkatan Pengganti Antar Waktu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kota Pekanbaru, atas nama : Cahyono Suharmadi, AMd menggantikan
Supiyah Mangayu Hastuti;
11. Bahwa SK Gubernur Nomor : 171.401/507/011.2/2018 tanggal 18 Mei 2018
terbit dengan dasar pertimbangan adanya Surat dari DPC PDI Perjuangan
Nomor : 044/IN/DPC-PKR/IV/2018 tanggal 17 April 2018 dan surat dari
Ketua DPRD Kota Pekanbaru Nomor : 170/1163/401.040/ 2018 tanggal 27
April 2018 dan Surat dari Walikota No.170/1415/401.011/2018 tanggal 3 Mei
2018 dan surat dari Ketua KPU Kota Pekanbaru Nomor :
432/PY.04-SD/3577/KPU-Kot/IV/2018 tanggal 24 April 2018 yang mana
sampai saat ini semuanya masih dalam proses Gugatan dan belum ada Putusan
yang mempunyai kekuatan hukum tetap;
12. Bahwa, dikeluarkannya surat Persetujuan PAW oleh DPRD Kota Pekanbaru
telah melanggar Pasal 116 ayat (2) Undang-Undang No : 1 Tahun 2015 tentang
Peraturan Tata Tertib DPRD Kota Pekanbaru yang berbunyi " Anggota DPRD
diberhentikan antar waktu sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf c apabila;
a. Tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan
tetap sebagai anggota DPRD secara berturut-turut selama 3 (tiga) bulan
tanpa keterangan apapun;
b. Melanggar sumpah / janji jabatan dan kode etik DPRD;
c. Dinyatakan bersalah berdasarkan keputusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana
dengan ancaman 5 tahun penjara atau lebih;
d. Tidak menghadiri rapat paripurna dan /atau rapat alat kelengkapan
DPRD yang menjadi tugas dan kewajibannya sebanyak 6 (enam) kali
berturut-turut tanpa alasan yang sah;
e. Diusulkan oleh partai politiknya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
f. Tidak lagi memenuhi syarat sebagai calon anggota DPRD sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pemilihan
umum;
g. Melanggar ketentuan larangan sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan;
h. Diberhentikan sebagai anggota partai politik sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan; atau
i. Menjadi anggota partai politik lain;
Dari ketentuan mulai huruf a s/d huruf i, tidak ada satupun pasal yang
dilanggar oleh Penggugat, sehingga PAW yang dilakukan oleh DPRD Kota
Madiun bertentangan dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 2015 tentang Tata
Tertib DPRD Kota Madiun kalaupun ada pelanggaran, maka hal tersebut
haruslah dibuktikan melalui mekanisme dan prosedur yang benar sampa
diperoleh sebuah keputusan yang berkekuatan hukum tetap;
13. Bahwa Tergugat selain telah melanggar ketentuan Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku khususnya Ketentuan Undang Undang RI Nomor 30
Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan, juga telah melanggar prosedur
dari AAUPB (Asas Asas Umum Pemerintahan Yang Baik) yaitu:
a. Asas Kepastian Hukum dalam Negara Hukum yang mengutamakan
landasan Peraturan Perundang-undangan Kepatuhan dan Norma
Hukum untuk mewujudkan penyelenggaraan Negara yang bersih dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Dalam hal ini, Surat Keputusan
Gubernur Riau Nomor : 171.401/507/011.2/2018 tanggal 18 Mei 2018,
Tentang Peresmian Pemberhentian Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kota Pekanbaru dianggap tidak sesuai dengan Kepastian
Hukum karena dikeluarkan tidak sesuai prosedur atau cacat hukum,
yaitu dengan tidak melampirkan SK dari DPP partai pengusung
Penggugat;
b. Asas Tertib Penyelenggaraan Negara, yaitu menjadi landasan
keteraturan, keserasian, keseimbangan dalam pengabdian Pada kasus
ini, asas tertib penyelenggaraan negara dilanggar karena : Surat
Keputusan yang dikeluarkan oleh Gubernur Riau ini dianggap tidak
melalui prosedur yang benar;
c. Asas Kecermatan yang mengandung arti bahwa suatu keputusan dan
atau tindakan harus didasarkan pada informasi dan dokumen yang
lengkap untuk mendukung legalitas penetapan dan atau pelaksanaan
keputusan dan atau tindakan sehingga keputusan dan atau tindakan
yang bersangkutan dipersiapkan dengan cermat sebelum keputusan dan
atau tindakan tersebut ditetapkan dan atau dilakuka, dalam hal ini
Tergugat dirasa kurang cermat dalam memutuskan Surat Keputusan
Gubernur Riau Nomor : 171.401/422/011.2/2018 tanggal 30 April
2018, tentang Peresmian Pemberhentian Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kota Riau, karena tidak melampirkan Surat Keputusan
dari DPP Partai pengusung Penggugat sebagai bahan pertimbangan;
d. Asas tidak menyalahgunakan kewenangan, adalah asas yang
mewajibkan setiap badan dan atau pejabat pemerintahan tidak
menggunakan kewenangannya untuk kepentingan pribadi atau
kepentingan yang lain dan tidak sesuai dengan tujuan pemberian
kewenangan tersebut, tidak melampaui, tidak menyalahgunakan dan
atau tidak mencampuradukan kewenangan, dalam hal ini Surat
keputusan yang berisi tentang pemberhentian Penggugat sebagai
anggota DPRD kota Pekanbaru seharusnya dikeluarkan juga
berdasarkan surat Rekomendasi dari DPP Partai pengusung;
e. Dengan demikian tindakan Tergugat tidak sesuai dengan Pasal 53 ayat
2 huruf a dan b Undang-Undang No 9 Tahun 2004. Oleh karenanya
gugatan Penggugat haruslah dikabulkan ;
14. Bahwa surat keputusan yang menjadi dasar dari dikeluarkannya Surat
Persetujuan PAW DPRD Kota Pekanbaru saat ini sedang dalam proses
gugatan, baik di Pengadilan Negeri Pekanbaru maupun di Pengadilan Tata
Usaha Negara Riau, sehingga Pengambilan Sumpah dan Penanda tanganan
PAW yang dilakukan DPRD Kota Pekanbaru adalah cacat hukum dan harus
dibatalkan;-
15. Bahwa surat keputusan obyek gugatan sangatlah merugikan pihak Penggugat
oleh karenanya Penggugat berhak untuk meminta ganti rugi dan rehabilitasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 ayat 1 Undang-Undang No: 5 Tahun
1886 yang berbunyi: "Seseorang atau badan hukum perdata yang merasa
kepentingannya dirugikan oleh Suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat
mengajukan Gugatan tertulis kepada Pengadilan yang berwenang berisi
tuntutan agar keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan itu dinyatakan
batal atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai tanpa disertai tuntutan ganti
rugi dan/atau rehabilitasi."

Berdasarkan atas segala sesuatu yang telah kami sampaikan diatas , kami mohon
kepada Majelis Hakim Yang Mulia untuk menjatuhkan putusan sebagai berikut ;

V. PETITUM
1. Mengabulkan gugatan Penggugat
2. Menyatakan batal atau tidak sah Surat Keputusan Gubernur Riau Nomor :
171.401/507/011.2/2018 Tentang Peresmian Pengangkatan Pengganti Antar
Waktu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kota Pekanbaru tanggal 18 Mei
2018, atas nama Balli Shahab;
3. Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Gubernur Riau Nomor
: 171.401/507/011.2/2018 Tentang Peresmian Pengangkatan Pengganti Antar
Waktu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekanbaru tanggal 18
Mei 2018 atas nama Balli Shahab;
4. Mewajibkan Tergugat untuk merehabilitasi kedudukan, harkat dan martabat
Penggugat dalam kemampuan dan kedudukannya semula sebagai Anggota
DPRD Kota Pekanbaru periode 2014 – 2019;
5. Membebankan biaya perkara yang timbul dalam perkara ini menurut hukum
yang berlaku
Atau bilamana Majelis Hakim Berpendapat lain, kami mohon agar diberikan
Putusan yang seadil-adilnya.

HORMAT KAMI
Kuasa Hukum
Penggugat

DR. MUHAMMAD HAIKAL, S.H., M.H.

SHOMAD ANGGER PRATAMA, S.H., M.H.

Anda mungkin juga menyukai