Anda di halaman 1dari 5

KONDISI SOSIAL-POLITIK

KESULTANAN DEMAK

Pendiri Kesultanan Demak adalah Raden Fatah,


merupakan salah satu anak dari Raja Majapahit
Brawijaya dengan istrinya yang merupakan putri
dari Kerajaan Champa.
Raden Fatah merupakan Adipati dari wilayah
Bintoro yang memeluk Islam pada masa akhir
keruntuhan Majapahit, wilayah ini sudah merupakan
wilayah yang mayoritas beragama Islam. Tempat
berkumpulnya para Wali (penyebar agama Islam).
Kerajaan Majapahit akhirnya runtuh oleh Kerajaan Demak,
sebelum Demak menyerang sudah sering terjadi perang saudara
petinggi Majapahit dengan memanfaatkan hal tersebut, Raden Fatah
yang dibantu para Wali akhirnya dpat menghancurkan Majapahit.

Setelah berhasil menghancurkan Majapahit, Kesultanan Demak


mulai melakukan Ekspedisi Jihad untuk menghancurkan kekuasan
Portugis di Malaka dalam penyerngan ini sang Sultan mengutus
anaknya yang bernama Pati Unus untuk memimpin melakukan
penyerangan. Namun saat melakukan penyerangan, armada besar
yang dipimpin Pati Unus berhasil dihancurkan oleh Portugis dengan
persenjataan yang jauh lebih modern.

Ketika Raden Fatah meninggal dunia, pemimpin Kesultanan Demak


akhirnya diturunkan kepada putranya, yaitu Pati Unus.
Pati Unus ini tidak memerintah Demak dalam waktu yang lama karena
harus gugur dalam pertempurannya melawan Portugis kembali setelah
kegagalannya dalam menyerang Portugis di Malaka Pati Unus bersiap kembali
melakukan penyerangan nya yang kedua dalam ekspedisi Jihad yang kedua ini.
Pati unus lebih mematangkan strategi dan semua perlengkapan
penyerangannya.

Pada tahun 1511 Demak dibawah pimpinan Pati Unus mulai menyerang
Portugis di Malaka. Namun tetap, dengan kecanggihan pasukan Portugis
Demak mengalami kekahalan. Dalam penyerangan kedua tersebut, Pati Unus
akhirnya wafat setelah mengalakukan penyerangan tersebut diakibatkan oleh
penyakit yang dideritanya. Namun, Karena kegagahan melawan Portugis serta
masyarakat Jawa mejulukinya Pangeran Sabrang Lor.

(SABRANG=MENYEBRANG) (LOR=UTARA)

Pada Pemerintahan Raden Fatah, dibangun Mesjid Agung Demak.


Untuk membuktikan betapa kuat posisi Raden Fatah, sebuah masjid
yang masih bediri megah di Kota Demak sampai saat ini.
KESULTANAN DEMAK

Kesultanan Demak, bearada di wilayah yang bernama Bintoro daerah ini merupakan wilayah bawahan Majapahit.
Pada tahun 1475, Bintoro berhasil memerdekan diri dari Majapahit, dan dapat pula menghancurkan Kerajaan Majapahit,
dan mengganti nama daerahnya menjadi Demak, hinggs berdirinya menjadi Kesultanan Demak.
Kekuasan Kesultana Demak berhasil menyatuhkan seluruh wilayah Jawa bagian Utara. Dari wilayah Banteng yang
berada di bagian Jawa Barat, hingga Madura yang berada di Jawa bagian Timur, wilayah Kesultanan Demak berada di
antara pelabuhan yang sangat berkembang Pelabuhan Jepara dan Pelabuhan Tuban yang sudah sangat ramai dan terkenal
sertasangat vital pada masa Kejaraan Majapahit.

Anda mungkin juga menyukai