Anda di halaman 1dari 7

28/11/2023

Analisis Risiko dan Pengendalian K3


Apa itu Risiko?
Analisis Risiko dan Bedanya dengan bahaya?

Pengendalian Keselamatan Bahaya (sesuatu yang berpotensi menyebabkan cedera atau sakit)
dan apa risikonya (peluang seseorang dapat dirugikan oleh bahaya
dan Kesehatan Kerja (K3) itu)
Risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi
akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan
datang.
Dalam bidang asuransi, risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan
Yohanes Argo S., SH., MH.Kes ketidakpastian, di mana jika terjadi suatu keadaan yang tidak
dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian.

Analisis Risiko adalah sebuah sistematika yang menggunakan informasi


sehingga didapat untuk menentukan seberapa sering kejadian tertentu
dapat terjadi dan besarnya konsekuensi tersebut.

Analisis Risiko dan Pengendalian K3

 Menurut ISO 45001, bahaya adalah sumber yang dapat menyebabkan cidera dan penyakit Analisis Risiko dan Pengendalian K3
akibat kerja (source with a potential to cause injury and ill health).
 OHSAS 18001 bahaya adalah sumber, kondisi atau tindakan yang berpotensi
menimbulkan kecelakaan atau cidera pada manusia, kerusakan, atau gangguan lainnya.
 Ramli (2009), bahaya adalah segala sesuatu termasuk situasi atas tindakan yang berpotensi
menimbulkan kecelakaan atau cidera pada manusia, kerusakan atau gangguan lainnya. Potensi Bahaya K3 di
 Bahaya adalah suatu keadaan yang memungkinkan atau berpotensi terhadap terjadinya
kejadian kecelakaan berupa cedera, penyakit, kematian, kerusakan atau kemampuan
melaksanakan fungsi operasional yang telah ditetapkan (Tarwaka, 2008 ).
Tempat Kerja
28/11/2023

Jenis Bahaya Jenis Bahaya

1. Bahaya Faktor Kimia


Risiko kesehatan yang timbul dari panajanan berbagai
1. Bahaya Faktor Kimia; bahan kimia.
2. Bahaya Fisik; Bahan Kimia berbahaya dapat berbentuk padat, cairan,
3. Bahaya Ergonomi, uap, gas, debu, asap atau kabut, mudah terbakar dan
meledak dll
4. Bahaya Faktor Biologi,
Bahan Kimia ini bisa masuk ke dalam tubuh dengan 2
5. Gahaya Psikososial (dua) cara:
a. Inhalasi (menghirup) bernafas melalui hidung atau
mulut sehingga zat tersebut dapat masuk ke dalam
paru-paru.
b. Pencernaan (menelan) dapat memasuki tubuh
lewat makanan, tangan yang sudah terkontaminasi.

Jenis Bahaya 2. Bahaya Fisik Jenis Bahaya 3. Bahaya Ergonomi


Bahaya Fisik adalah bahaya yang bersifat fisika
seperti kebisingan, penerangan, getaran, iklim kerja Ergonomi adalah ketidak sesuaian desain
dll layout kerja/mesin, Gerakan yang berulang serta
 Kebisingan adalah suara yang tidak di kehendaki postur kerja yang dapat mengakibatkan adanya
yang bersumber dari alat-alat proses produksi gangguan kesehatan seperti low back pain (LBP),
atau alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu musculoskeletal disosrde (MSDs), carpal turner
dapat menimbulkan gangguan pendengaran. Batas syndrome (CTS)
panajan kebisingan NAB sebesar 85 db 8jam/hari
 Penerangan di tempat kerja harus sesuai untuk
peningkatan kualitas dan produktivitas
 Getaran adalah Gerakan bolak balik cepat,
memantul ke atas ke bawah atau ke belakang dan
ke depan.
 Iklim kerja merupakan perpaduan antara suhu,
kelembaban, panas radiasi dengan tingkat panas
dari tubuh tenaga kerja.
28/11/2023

Jenis Bahaya Sumber Informasi Bahaya


Identifikasi bahaya adalah suatu teknik komprehensif untuk mengetahui potensi bahaya dari
suatu bahan, alat, atau sistem.
Bahaya dapat diketahui dengan berbagai cara dan dari berbagai sumber antara lain:
• dari peristiwa atau kecelakaan yang terjadi,
• pemeriksaan ke tempat kerja,
• melakukan wawancara dengan pekerja di lokasi kerja,
• informasi dari pabrik atau asosiasi industri,
• data keselamatan bahan (material safety data sheet) dan lainnya Ramli (2009).
Identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko pada proses produksi harus
dipertimbangkan pada saat merumuskan rencana untuk memenuhi kebijakan keselamatan
dan kesehatan kerja.
Harus ditetapkan dan dipelihara prosedurnya.
Sumber bahaya yang teridentifikasi harus dinilai untuk menentukan tingkat resiko yang
merupakan tolok ukur kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Sumber Informasi Bahaya (lanjutan) Sumber Informasi Bahaya (lanjutan)


Terdapat bermacam-macam bahan yang tergolong sebagai sumber bahaya sehingga a. Bahan-bahan Eksplosif (mudah meledak)
dapat mengidentifikasi akibatnya, diantaranya: • Bahan yang mudah meledak. Ini merupakan bahan
a. Bahan-bahan Eksplosif (mudah meledak) yang paling berbahaya.
b. Bahan-bahan yang mengoksidasi • Bahan ini bukan hanya bahan peledak, tetapi juga
semua bahan yang secara sendiri atau dalam
c. Bahan-bahan yang mudah terbakar campuran tertentu jika mengalami pemanasan,
d. Bahan-bahan beracun kekerasan atau gesekan akan mengakbatkan
e. Bahan korosif ledakan yang biasanya diikuti dengan kebakaran.
Bahan eksplosif buatan, yaitu bahan yang sengaja
f. Bahan-bahan radioaktif dibuat untuk tujuan peledakan atau bahan peledak,
seperti: trinitrotoluene (TNT); nitrogliserin;
ammonium nitrat.
Contoh: garam logam yang dapat meledak karena
oksidasi diri, tanpa pengaruh tertentu dari luar.
28/11/2023

Sumber Informasi Bahaya (lanjutan) Sumber Informasi Bahaya (lanjutan)


b. Bahan-bahan yang mengoksidasi. e. Bahan korosif
Bahan ini kaya oksigen, sehingga resiko kebakaran sangat tinggi. Bahan ini meliputi asam-asam, alkali-alkali, atau bahan-bahan kuat lainnya yang dapat
c. Bahan-bahan yang mudah terbakar menyebabkan kebakaran pada kulit yang tersentuh.
Tingkat bahaya bahan-bahan ini ditentukan oleh titik bakarnya. Makin rendah titik f. Bahan-bahan radioaktif
bakarnya makin berbahaya Bahan ini meliputi isotop-isotop radioaktif dan semua persenyawaan yang mengandung
d. Bahan-bahan beracun bahan radioaktif. Contoh: cat bersinar.
Bahan ini bisa berupa cair, bubuk, gas, uap, awan, bisa berbau dan tidak berbau.
Proses keracunan bisa terjadi karena tertelan, terhirup, kontak dengan kulit, mata dan
sebagainya.
Contoh: NaCl, bahan yang digunakan dalam proses pembuatan PCB. Bahan ini seringkali
akan menimbulkan gatal-gatal bahkan iritasi jika tersentuh kulit

Menurut Ramli (2009) teknik identifikasi bahaya ada berbagai macam yang Menurut Ramli (2009) teknik identifikasi bahaya ada berbagai macam
dapat diklasifikasikan atas Teknik Pasif, Teknik Semi Proaktif dan Teknik Proaktif yang dapat diklasifikasikan atas Teknik Pasif, Teknik Semi Proaktif dan Teknik
a. Teknik Pasif Proaktif
• Bahaya dapat dikenal dengan mudah jika kita mengalami secara langsung. c. Teknik Proaktif
• Metoda ini sangat rawan, karena tidak semua bahan dapat menunjukan eksistensi
sehingga dapat terlihat. • Teknik terbaik untuk mengidentifikasi bahaya dengan mencari bahaya
Sebagai contoh, di dalam suatu pabrik bahan kimia, terdapat berbagai jenis bahan dan sebelum bahaya tersebut menimbulkan akibat atau dampak yang merugikan.
peralatan. • Teknik proaktif memiliki kelebihan :
• Melakukan identifikasi pasif, ibarat menyimpan bom waktu yang dapat meledak setiap
saat.  Bersifat preventif
b. Teknik Semi Proaktif  Bersifat Peningkatanberkelanjutan karena dengan mengenal bahaya
Teknik ini disebut juga belajar dari pengalaman orang lain karena kita tidak perlu dapat dilakukan upaya-upaya perbaikan.
mengalami sendiri setelah itu baru mengetahui adanya bahaya, namun kurang efektif
 Meningkatkan kepedulian
karena :
Tidak semua bahaya telah diketahui  Mencegah pemborosan yang tidak diinginkan
Tidak semua kejadian dilaporkan atau diinformasikan ke pihak lain
Kecelakaan telah terjadi yang berarti tetap menimbulkan kerugian
28/11/2023

IDENTIFIKASI BAHAYA adalah upaya untuk mengetahui, mengenal, dan IDENTIFIKASI BAHAYA
memperkirakan adanya bahaya pada suatu sistem, seperti peralatan, tempat kerja, proses
kerja, prosedur, dll. 5. Lakukan identifikasi bahaya yang terkait dengan situasi darurat
dan aktivitas non rutin
Menurut OSHA (Occupational Safety and Health
Administration), terdapat beberapa langkah untuk 6. Kelompokan sifat bahaya yang sudah teridentifikasi dan tentukan
mengidentifikasi bahaya, antara lain: Langkah pengendaliannya
1. Mengumpulkan semua informasi mengenai
bahaya yang berada di tempat kerja; Identifikasi Bahaya Identifikasi sumber bahaya dilakukan dengan mempertimbangkan:
2. Lakukan inspeksi secara langsung untuk
menemukan potensi bahaya di tempat kerja; a. Kondisi dan kejadian yang dapat menimbulkan potensi bahaya
3. Lakukan identifikasi bahaya terhadap kesehatan b. Jenis kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang mungkin dapat terjadi
kerja;
4. Lakukan investigasi pada setiap insiden yang terjadi
Investigasi bahaya/insiden:
• proses untuk melaporkan, melacak, dan menyelidiki insiden yang mencakup proses formal untuk
menyelidiki insiden, termasuk penempatan staf, pelaksanaan, dokumentasi, dan
pelacakan investigasi insiden keselamatan proses.

PENGENDALIAN RESIKO dapat mengikuti Pendekatan Hirarki Pengendalian


(Hirarchy of Control).
Hirarki pengendalian risiko adalah suatu urutan prioritas dalam
Di dalam hirarki pengendalian risiko ada 2 (dua) pencegahan dan pengendalian risiko yang mungkin timbul yang terdiri dari
pendekatan, yaitu: beberapa tingkatan secara berurutan.
1. Pendekatan ”Long Term Gain” yaitu
pengendalian berorientasi jangka panjang dan
bersifat permanen dimulai dari pengendalian
substitusi, eliminasi, rekayasa teknik, isolasi atau
Pengendalian Risiko pembatasan, administrasi dan terakhir jatuh pada
pilihan penggunaan alat pelindung diri.
2. Pendekatan ”Short Term Gain”, yaitu
pengendalian berorientasi jangka pendek dan
bersifat temporari atau sementara.
Pendekatan pengendalian ini diimplementasikan
selama pengendalian yang bersifat lebih
permanen belum dapat diterapkan
MOTE: APD bukan untuk mencegah kecelakaan tetapi hanya sekadar mengurangi efek
atau keparahan kecelakaan.
28/11/2023

Urutan pencegahan dan pengendalian risiko antara lain: Urutan pencegahan dan pengendalian risiko antara lain:
1. Eliminasi (Eliminattion) pengendalian risiko yang bersifat permanen dan
dapat dicapai dengan menindahkan obyek kerja atau system kerja yang 4. Administrasi terkait dengan proses non teknis dalam suatu pekerjaan
berhubungan dengan tempat kerja. Mis: Boiler RS  Sterilisasi Alkes, dengan tujuan menghilangkan bahaya.
Loundry RS, Memasak & Air Panas  Kerjasama
Proses non teknis ini diantaranya seperti pembuatan prosedur kerja,
2. Substitusi adalah metode pengendalian risiko yang berfokus pada pembuatan aturan kerja, pelatihan kerja, penentuan durasi kerja, penempatan
penggantian suatu alat atau mesin atau barang yang memiliki bahaya dengan tanda bahaya, penentuan label, pemasangan rambu dan juga poster dll.
yang tidak memiliki bahaya.
5. APD atau alat pelindung diri adalah hierarki pengendalian risiko
3. Engineering control adalah proses pengendalian risiko dengan terakhir dalam K3, APD tidak menghilangkan sumber bahaya sehingga
merekayasa suatu alat atau bahan dengan tujuan mengendalikan bahayanya. proteksi yang diberikan tergantung dari individu masing-masing yang
Engineering control kita lakukan apabila proses substitusi tidak bisa memakai. Contoh APD adalah helm, earmuff, safety gloves.
dilakukan.

Yaitu menghilangkan resiko K3 dari sumbernya. Yaitu menghilangkan resiko K3 dari sumbernya.

Contoh Eliminasi (menghilangkan resiko K3 dari sumbernya) Contoh Eliminasi (menghilangkan resiko K3 dari sumbernya)

No. Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan


1. Operator harus naik ke top tower (tinggi Memasang CCTV untuk memonitor level No. Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan
16 m) untuk memonitor level cairan di top tower. Operator tidak perlu naik 4. Menggunakan printer dengan Beralih menggunakan printer dengan
cairan. Potensi terjatuh sangat tinggi. ketinggian. koneksi kabel, banyak kabel koneksi wireless, sehingga bahaya
2. Pengangkatan manual menggunakan Metode pengangkatan diubah dengan yang dapat menyebabkan tersandung dapat dihilangkan
tenaga operator. Potensi bahaya cedera menggunakan air balancer atau robotik. Potensi orang tersandung
pada punggung dan hernia. bahaya pada operator dapat dihilangkan. 5. Memproduksi steam sendiri, Menghentikan operasi boiler dan membeli
menggunakan boiler. Potensi bahaya steam dari perusahaan lain, disalurkan
3. Pengelasan dilakukan di dalam pabrik Pengelasan di luar pabrik, dengan memodifikasi
ledakan (over pressure), melalui pipa. Semua potensi bahaya
untuk perbaikan pipa, sehingga pipa dengan memasang block valve atau flange.
berpotensi terjadi kebakaran dan Potensi kebakaran ditiadakan. pencemaran udara dan penggunaan dihilangkan
ledakan. bahan kimia B3 untuk
pengolahan boiler feed water.
28/11/2023

Contoh Engineering control


• Pemasangan cover motor
• Pemasangan pagar pengaman pada lokasi transformer
Remember…
• Insulasi pada pipa steam
• Penggunaan alat angkat
Safety First!
• Penggunaan vacuum cleaner untuk membersihkan debu

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai