Pengendalian Keselamatan Bahaya (sesuatu yang berpotensi menyebabkan cedera atau sakit)
dan apa risikonya (peluang seseorang dapat dirugikan oleh bahaya
dan Kesehatan Kerja (K3) itu)
Risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi
akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan
datang.
Dalam bidang asuransi, risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan
Yohanes Argo S., SH., MH.Kes ketidakpastian, di mana jika terjadi suatu keadaan yang tidak
dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian.
Menurut ISO 45001, bahaya adalah sumber yang dapat menyebabkan cidera dan penyakit Analisis Risiko dan Pengendalian K3
akibat kerja (source with a potential to cause injury and ill health).
OHSAS 18001 bahaya adalah sumber, kondisi atau tindakan yang berpotensi
menimbulkan kecelakaan atau cidera pada manusia, kerusakan, atau gangguan lainnya.
Ramli (2009), bahaya adalah segala sesuatu termasuk situasi atas tindakan yang berpotensi
menimbulkan kecelakaan atau cidera pada manusia, kerusakan atau gangguan lainnya. Potensi Bahaya K3 di
Bahaya adalah suatu keadaan yang memungkinkan atau berpotensi terhadap terjadinya
kejadian kecelakaan berupa cedera, penyakit, kematian, kerusakan atau kemampuan
melaksanakan fungsi operasional yang telah ditetapkan (Tarwaka, 2008 ).
Tempat Kerja
28/11/2023
Menurut Ramli (2009) teknik identifikasi bahaya ada berbagai macam yang Menurut Ramli (2009) teknik identifikasi bahaya ada berbagai macam
dapat diklasifikasikan atas Teknik Pasif, Teknik Semi Proaktif dan Teknik Proaktif yang dapat diklasifikasikan atas Teknik Pasif, Teknik Semi Proaktif dan Teknik
a. Teknik Pasif Proaktif
• Bahaya dapat dikenal dengan mudah jika kita mengalami secara langsung. c. Teknik Proaktif
• Metoda ini sangat rawan, karena tidak semua bahan dapat menunjukan eksistensi
sehingga dapat terlihat. • Teknik terbaik untuk mengidentifikasi bahaya dengan mencari bahaya
Sebagai contoh, di dalam suatu pabrik bahan kimia, terdapat berbagai jenis bahan dan sebelum bahaya tersebut menimbulkan akibat atau dampak yang merugikan.
peralatan. • Teknik proaktif memiliki kelebihan :
• Melakukan identifikasi pasif, ibarat menyimpan bom waktu yang dapat meledak setiap
saat. Bersifat preventif
b. Teknik Semi Proaktif Bersifat Peningkatanberkelanjutan karena dengan mengenal bahaya
Teknik ini disebut juga belajar dari pengalaman orang lain karena kita tidak perlu dapat dilakukan upaya-upaya perbaikan.
mengalami sendiri setelah itu baru mengetahui adanya bahaya, namun kurang efektif
Meningkatkan kepedulian
karena :
Tidak semua bahaya telah diketahui Mencegah pemborosan yang tidak diinginkan
Tidak semua kejadian dilaporkan atau diinformasikan ke pihak lain
Kecelakaan telah terjadi yang berarti tetap menimbulkan kerugian
28/11/2023
IDENTIFIKASI BAHAYA adalah upaya untuk mengetahui, mengenal, dan IDENTIFIKASI BAHAYA
memperkirakan adanya bahaya pada suatu sistem, seperti peralatan, tempat kerja, proses
kerja, prosedur, dll. 5. Lakukan identifikasi bahaya yang terkait dengan situasi darurat
dan aktivitas non rutin
Menurut OSHA (Occupational Safety and Health
Administration), terdapat beberapa langkah untuk 6. Kelompokan sifat bahaya yang sudah teridentifikasi dan tentukan
mengidentifikasi bahaya, antara lain: Langkah pengendaliannya
1. Mengumpulkan semua informasi mengenai
bahaya yang berada di tempat kerja; Identifikasi Bahaya Identifikasi sumber bahaya dilakukan dengan mempertimbangkan:
2. Lakukan inspeksi secara langsung untuk
menemukan potensi bahaya di tempat kerja; a. Kondisi dan kejadian yang dapat menimbulkan potensi bahaya
3. Lakukan identifikasi bahaya terhadap kesehatan b. Jenis kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang mungkin dapat terjadi
kerja;
4. Lakukan investigasi pada setiap insiden yang terjadi
Investigasi bahaya/insiden:
• proses untuk melaporkan, melacak, dan menyelidiki insiden yang mencakup proses formal untuk
menyelidiki insiden, termasuk penempatan staf, pelaksanaan, dokumentasi, dan
pelacakan investigasi insiden keselamatan proses.
Urutan pencegahan dan pengendalian risiko antara lain: Urutan pencegahan dan pengendalian risiko antara lain:
1. Eliminasi (Eliminattion) pengendalian risiko yang bersifat permanen dan
dapat dicapai dengan menindahkan obyek kerja atau system kerja yang 4. Administrasi terkait dengan proses non teknis dalam suatu pekerjaan
berhubungan dengan tempat kerja. Mis: Boiler RS Sterilisasi Alkes, dengan tujuan menghilangkan bahaya.
Loundry RS, Memasak & Air Panas Kerjasama
Proses non teknis ini diantaranya seperti pembuatan prosedur kerja,
2. Substitusi adalah metode pengendalian risiko yang berfokus pada pembuatan aturan kerja, pelatihan kerja, penentuan durasi kerja, penempatan
penggantian suatu alat atau mesin atau barang yang memiliki bahaya dengan tanda bahaya, penentuan label, pemasangan rambu dan juga poster dll.
yang tidak memiliki bahaya.
5. APD atau alat pelindung diri adalah hierarki pengendalian risiko
3. Engineering control adalah proses pengendalian risiko dengan terakhir dalam K3, APD tidak menghilangkan sumber bahaya sehingga
merekayasa suatu alat atau bahan dengan tujuan mengendalikan bahayanya. proteksi yang diberikan tergantung dari individu masing-masing yang
Engineering control kita lakukan apabila proses substitusi tidak bisa memakai. Contoh APD adalah helm, earmuff, safety gloves.
dilakukan.
Yaitu menghilangkan resiko K3 dari sumbernya. Yaitu menghilangkan resiko K3 dari sumbernya.
Contoh Eliminasi (menghilangkan resiko K3 dari sumbernya) Contoh Eliminasi (menghilangkan resiko K3 dari sumbernya)
TERIMA KASIH