Anda di halaman 1dari 35

DESAIN PENCAHAYAAN INTERIOR

WARNA DALAM PENCAHAYAAN


DAFTAR ISI

• Property of light and colors


• Basic Color theory
• Color of Light
• Color Rendering
• Lighting Spectrum

Image courtesy of: kerrisalis.com


PROPERTY OF LIGHT AND COLORS

Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang memiliki rentang antara 380nm sampai dengan
780nm, di dalam range tersebut terdapat spektrum-spektrum warna yang berbeda yang dapat kita
lihat oleh panca indera kita yaitu mata.

Image courtesy of: wikipedia.com


PROPERTY OF LIGHT AND COLORS

Melalui pembiasan
(refraksi) kita dapat
melihat bahwa spektrum
cahaya alami terdiri dari
berbagai macam Panjang
gelombang (warna
cahaya)

Image courtesy of: wikipedia.comc Image courtesy of: wikipedia.com


PROPERTY OF LIGHT AND COLORS

• Berdasarkan sifat cahaya yang mengenai suatu medium, pada hal ini yaitu refraksi dalam bentuk
dispersi, kita dapat melihat bahwa cahaya sebenarnya terdiri ke dalam beberapa spektrum warna.
• Sama Halnya dengan pelangi yang terbentuk karena adanya dispersi dari tetesan air hujan, prisma juga
mendispersikan cahaya ke dalam beberapa spektrum warna.
• Dispersi Warna terjadi karena adanya perbedaan panjang gelombang dari masing masing spektrum
warna.
• Semakin rendah panjang gelombangnya, maka semakin lambat cahaya yang masuk kedalam suatu
medium
• Pada Prisma kelambatan cahaya akan berpengaruh kepada derajat refraksi.
• Semakin rendah gelombang cahaya, refraksi yang ditimbulkan akan semakin besar
BASIC OF COLOR THEORY

Terdapat dua Dasar Color Theory dalam pencahayaan

Additive Color Theory Subtractive Color Theory


BASIC OF COLOR THEORY

• Additive color theory terdiri dari tiga warna


utama yaitu Red Green dan Blue
• Penambahan warna yang didapat dari
penggabungan dua warna dari warna utama
yang sama intensitas dinamakan secondary
color yaitu:
• Red + Green : Yellow
• Red + Blue : Magenta
• Green + Blue : Cyan
• Penggabungan dari semua warna utama dengan
intensitas yang sama akan menghasilkan
tertiary color berwarna putih
BASIC OF COLOR THEORY

• Substactive Adalah warna cahaya yang


didapat dengan melakukan filterisasi pada
warna cahaya putih
• Filterisasi akan merubah spektrum cahaya
dengan hanya mengeluarkan cahaya yang
diinginkan saja
• Warna Red, Green dan Blue didapat dari
filetrisasi warna utama Yellow, Magenta dan
Cyan
• Putih + filter Yellow + filter Cyan: Green
• Putih + filter Cyan + filter Magenta: Blue
• Putih + filter Yellow + filter Magenta: Red
• Dengan menggunakan semua filter pada
cahaya putih akan menghasikan warna
hitam
BASIC OF COLOR THEORY

Color filter berupa film yang digunakan dalam teori color substraktif
BASIC OF COLOR THEORY

• Dengan penggunaan filterisasi, intensitas cahaya (luminous flux) akan menurun


• Kekuatan cahaya per watt/ luminous efficacy akan menurun
• Untuk merepresentasikan situasi ini, faktor transmisi digunakan dalam persen untuk menunjukan
kemampuan cahaya untuk menembus suatu materi. Semakin tinggi faktor transmisi nya, semakin baik
luminous efficacy nya
• Filter cahaya dapat di pasang sebagai aksesoris didalam atau didepan luminaire
• Filter digunakan ketika satu spektrum cahaya diinginkan, dan setiap warna yang berbeda akan membutuhkan
filter yang berbeda pula
• Dalam theater biasanya digunakan color foil
• Dalam penggunaan di arsitektur, filter gelas sering digunakan karena mereka labih tahan lama dan lebih
tahan terhadap panas yang di keluarkan oleh lampu
COLOR OF LIGHT

• Untuk membedakan warna putih dalam derajat


keputihan yang terdapat dalam color temperatur
lampu digunakan planckian locus.
• Kurva ini didasarkan pada sebuah benda yang
akan mengeluarkan warna spektrum tertentu
apabila dipanaskan dalam derajat temperatur
tertentu.
• Dengan alasan diatas derajat warna putih dari
suatu cahaya ditentukan dalam satuan Kelvin
• Untuk memberikan lokasi dari suatu warna yang
tidak terdapat Planckian Locus, digunakan indikasi
menggunakan warna temperatur terdekat dan
sebaran garis (isothem) yang bersinggungan
dengan garis dari Planckian Locus
COLOR OF LIGHT
COLOR OF LIGHT

• Perbedaan warna putih dalam cahaya dapat dibedakan menjadi:


• warm white: dibawah 4000K
• Neutral white: antara 4000 – 5000K
• Daylight white: diatas 5000 K
COLOR OF LIGHT

• Berbeda dengan penggunaan teknik


substractive untuk mendapatkan satu
warna cahaya, teknik additive
memungkinkan kita untuk mempunyai
varian cahaya dari penambahan warna
RGB
• Berbeda dengan filterisasi kekuatan
intensitas dan kekuatan ketahanan
lampu pada teknik additive lebih kuat
daripada teknik substractive sehingga
lebih efisien dalam penggunaan energi
COLOR OF LIGHT

• Warna pada lampu LED adalah


pencampuran dengan teknik additive,
sehingga dihasilkan berbagai warna
cahaya yang dibedakan berdasarkan hue
dan saturationnya
• Hue adalah warna yang didapatkan dari
panjang gelombang
• Saturation adalah tingkat gelap atau
terang suatu warna dengan
perbandingan pucat atau pekatnya suatu
warna
• Saturasi warna pada lampu LED
dimungkinkan dengan teknik dimming
• Pencampuran dari saturasi dan hue akan
menciptakan berbagai macam warna
COLOR RENDERING

• Penggunaan warna cahaya pada ruang atau suatu


benda didasarkan dengan mempertimbangkan warna
dari objek atau benda tersebut dengan derajat
renderasi suatu lampu.
• Derajat renderasi dari suatu lampu bergantung kepada
spektrum warna atau panjang gelombang yang
dimilikinya dengan intensitas cahaya yang dikeluarkan
• Semakin sedikit spektrum (panjang gelombang)
semakin baik tingkat kekuatan lampu (luminous
efficacy)nya. Contoh pada lampu low pressure sodium
yang hanya memiliki tingkat renderasi warna rendah
COLOR RENDERING

• Dengan evolusi mata manusia yang didasarkan pada cahaya matahari, maka renderasi warna juga bergantung
pada kesamaan dengan cahaya matahari
• Perbandingan warna yang dihasilkan oleh suatu benda apabila disinari oleh cahaya matahari memberikan kita
patokan akan suatu warna benda
• Objek yang memiliki warna berbeda dibawah paparan cahaya buatan akan memiliki kesan tidak natural
• Derajat renderasi disebut dengan CRI (Color Rendering Index)/ Ra
• Renderasi warna sempurna disebut Ra 100, untuk membedakan warna dengan baik kita membutuhkan Ra
diatas 90
LIGHT SPECTRUM

• Cahaya matahari (daylight) memiliki spektrum yang


sama dan lengkap dilihat dari panjang
gelombangnya
• Lengkapnya spektrum yang dimiliki juga memiliki
kekurangan. Sinar ultraviolet yang dimiliki cahaya
matahari menyebabkan warna pada suatu objek
misal pada lukisan atau tekstil dapat memudar
• Sinar infra merah yang dimiliki matahari pun
memiliki efek negative pada benda. Panas yang
ditimbulkannya memberikan efek buruk
pengeringan. Hal ini dapat membuat makanan
misalnya buah menjadi kering atau lukisan di
museum menjadi retak.
• Efek negative tersebut dapat dikurangi dengan
penggunaan filter pada kaca bangunan sehingga spectral distribution of solar energy in Fiji in July

meniadakan sinar ultraviolet atau inframerah Image courtesy of: https://www.sunlightinside.com/light-and-


health/natural-light-is-fundamentally-different-than-artificial-light/
matahari
LIGHT SPECTRUM
LIGHT SPECTRUM

• Lampu berjenis thermal radiator seperti


halogen dan lampu pijar memiliki spektrum
warna yang menerus yang memberikan
renderasi warna yang baik.
• Setiap warna benda yang disinari oleh lampu
ini dapat teridentifikasi dengan jelas dan
dapat dengan mudah dikomparasikan
walaupun warna benda yang memiliki warna
kebiruan tidak terlalu muncul warnanya
• Dengan spektrum warna yang lengkap, maka
kekuatan lampu per watt (luminous efficacy)
dari lampu halogen dan lampu pijar adalah
rendah, dan tidak dapat dikatakan energi
efisien
• Rendering Index dari lampu ini mencapai 90
atau bisa dikatakan sangat baik
LIGHT SPECTRUM

• Lampu Flourescent memiliki spektrum yang


didasarkan pada bubuk yang digunakan untuk
menyelimuti bagian dalam dari tabung.
• Hasilnya selalu memiliki spektrum yang tidak
merata yang berarti lampu ini memiliki tingkat
renderasi warna yang lebih rendah daripada
lampu halogen
• Lampu flourescent yang memiliki tingkat
kualitas tinggi memiliki tingkat renderasi warna
baik dengan pencampuran berbagai substansi
flourescent sehingga memberikan kualitas
renderasi yang cukup baik
• Spektrum cahaya yang tidak menerus
memberikan kekuatan lampu per watt (luminous
efficacy) dari lampu flourescent lebih baik
dibandingkan lampu pijar atau halogen, atau
dikatakan lebih tahan lama
LIGHT SPECTRUM

• High Pressure Discharge Lamp memiliki


spectrum yang ditentukan oleh gas yang
terdapat pada tabung lampu tersebut
• Contoh dari High Pressure Discharge Lamp
adalah lampu metal halide lamp dan High
Presure Sodium Lamp
• Metal Halide Lamp memiliki renderasi warna
yang baik sampai dengan sangat baik
• Penggunaan dapat digunakan pada area
industry, untuk spotlighting atau floodlighting
LIGHT SPECTRUM

• High Pressure Sodium memiliki renderasi


warna kurang memuaskan sampai dengan
cukup baik
• HPS untuk retail memiliki renderasi warna
kurang baik sampai dengan cukup
• Penggunaan biasanya hanya untuk area
industri
LIGHT SPECTRUM

• Kualitas dari renderasi LED bergantung kepada


jenis LED/ konstruksinya
• Warna putih dapat didapatkan dengan
pencampuran warna merah, hijau dan biru.
Dengan teknik ini renderasi warna yang
didapatkan kurang baik karena panjang
gelombang yang dimiliki hanya terbatas pada
warna tersebut
• Hal yang dimungkinkan pada pengembangan LED
adalah dengan memberikan jenis bubuk lainnya
seperti teknik pada lampu flourescent.
• Pada dasarnya, warna biru pada LED dapat
dirubah menjadi panjang gelombang lain dengan
penambahan substansi lain seperti phospor
• Teknik ini memberikan renderasi warna yang
lebih baik karena memiliki panjang gelombang
yang beragam
THE USE OF COLORED LIGHT

• Material berwarna putih memiliki keuntungan dibandingkan dengan material berwarna lain dalam renderasi
warna. Material berwarna putih akan memberikan warna yang sama dengan cahaya yang dikeluarkan.
• Untuk memberikan tingkat kepekatan warna yang lebih, suatu objek berwarna dapat disinari dengan cahaya
yang memiliki spektrum yang sama dengan warna objek tersebut.
THE USE OF COLORED LIGHT

• Berbeda dengan atmosphere suatu ruang, ruang yang memiliki warna tertentu apabila
disinari dengan cahaya yang sama dengan warna ruang tersebut, tidak akan memiliki
kepekatan cahaya yang sama dikarenakan fenomena color constancy
• Color constancy adalah fitur persepsi mata manusia terhadap warna, yang memastikan
bahwa warna yang diterima oleh mata dari suatu objek akan sama selalu konstan
dibawah perbedaan warna dan intensitas. Misal warna bangunan berwarna putih akan
dikatakan putih dibawah sinar matahari pagi, siang atau sore
THE USE OF COLORED LIGHT

Penggunaan warna cahaya dapat dilakukan dengan teknik sebagai berikut:


• Memberikan kontras terang gelap dengan bayangan dan tingkat keterangan pada benda
• Memberikan perbedaan warna putih dari temperatur cahaya
• Memberikan tingkat kontras benda/ objek dengan ruangan melalui penggunaan warna pada benda
dan cahaya putih dari background
• Memberikan kontras antara ruangan dan objek melalui penggunaan warna pada background dan
objek berwarna lain dari warna ruangan
• Memberikan kontras melalui pewarnaan ruangan dan objek berwarna sama melalui perbedaan
intensitas dan saturasi
THE USE OF COLORED LIGHT

Memberikan kontras terang gelap dengan bayangan dan tingkat keterangan pada
benda
THE USE OF COLORED LIGHT

Kontras: Memberikan perbedaan warna putih dari temperatur cahaya (color


temperature; benda warm white, ruangan cold white)
THE USE OF COLORED LIGHT

Kontras: Memberikan perbedaan warna putih dari temperatur cahaya (color


temperature:, benda cold white, ruangan warm white)
THE USE OF COLORED LIGHT

Memberikan tingkat kontras benda dan ruangan: penggunaan warna pada


ruangan dan cahaya putih pada benda
THE USE OF COLORED LIGHT

Memberikan tingkat kontras benda dan ruangan: penggunaan warna pada objek
dan cahaya putih pada background
THE USE OF COLORED LIGHT

Memberikan kontras: ruangan dan objek berwarna lain


THE USE OF COLORED LIGHT

Memberikan kontras: ruangan dan objek berwarna sama dengan perbedaan


intensitas dan saturasi
DAFTAR PUSTAKA

• Ruediger Ganslandt, Harrald Hoffman (1992), Handbook of Lighting


Design, Verlag Vieweg
• Thomas Schielke, Mariko Takagi, Martin Krautter, Martin Kuntzsch,
Aksel Karcher,Christoph Steinke, Light Perspectives between culture
and technology (Erco: 1st edition 2009)
• Mark Karlen and James Benya, Lighting Design Basics. (New Jersey:
John Wiley & Sons Inc., 2004),
• Gary Gordon. Interior Lighting for Designers, 4th ed. (New Jersey: John
Wiley & Sons, Inc. 2003)

Anda mungkin juga menyukai