Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN BISNIS PLAN PROJECT

PEMBIMBING
DR. IR. HASAN YUDIE SASTRA. DEA
PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI BIJI
PLASTIK

Di Susun
Oleh

BUNIAL ISLAMI : 1404106010014


SAFRIZA NAUFAL AMZAD : 1404106010066

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
SYIAH KUALA DARUSSALAM – BANDA ACEH
2017
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penggunana plastik pada peradaban manusia yang amat modern ini
sangatlah meningkat, dikarenakan plastik ini sangatlah ekonomis dan banyak
manfaat untuk pengunaannya, selain itu sifat plastik yang ringan, praktis dan
dapat menggantikan fungsi dari barang – barang lain. Sifat plastik yang praktis
dan ekonomis menyebabkan plastik sebagai barang sekali pakai, sehingga
semakin banyaknya pengguna perlengkapan dari bahan plastik tersebut,
menyebabkan semakin banyaknya pula sampah dari plastik ini. Hal inilah yang
menyebabkan jumlah sampah plastik meningkat terus menerus dan
menyebabkan masalah lingkungan yang amat serius. Sampah dari plastik
merupakan masalah yang amat serius bagi lingkungan, dikarenakan plastik
merupakan bahan yang sulit terurai oleh bakteri, dan memerlukan waktu puluhan
atau bahkan ratusan tahun untuk terurainya sampah plastik secara alami.
Melihat sampah plastik yang ada di aceh khusus nya di daerah aceh besar
dan di banda aceh, tepat nya di desa makmur, kecamatan blang bintang, begitu
melimpah ruah nya sampah dari berbagai jenis sehingga membentuk seperti
gunung-gunung, hal ini terjadi dikarenakan tidak adanya pengolahan lebih lanjut
yang dilakukan oleh pemerintah setempat. Tercatat dalam perharinya penduduk
aceh besar dan banda aceh hampir meyumbang sampah plastik sebesar 20 ton
dalam perharinya, oleh karena itu maka diperlukannya upaya dalam
memanfaatkan sampah plastik sebagai bahan daur ulang agar berkurangnya
jumlah sampah yang telah ada.
Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah non organik yang
secara garis besar meliputi kegiatan pengumpulan sampah, penyortiran,
pembersihan, dan pemrosesan material baru untuk proses produksi. Dengan daur
ulang, sampah yang tadinya tak berguna diolah menjadi biji plastik yang bernilai
guna dan tentunya dapat menghasilkan keuntungan yang tinggi dari usaha
tersebut.
1.2 Tujuan dan Manfaat
Dengan dilakukannya usaha pengolahan sampah plastik menjadi biji plastik
ini, tentu memiliki tujuan dan manfaat yang tertentu, berikut merupakan tujuan dan
manfaat dari pengohan sampah plastik menjadi biji plastik :
a. Dapat menciptakan barang baru yang mempunyai nilai tambah bagi
manusia
b. Menciptakan lapangan kerja, sehingga dapat menggurangi tingkat
pengangguran
c. Untuk mengurangi jumlah sampah-sampah atau limbah yang berserakan
dilingkungan yang mengganggu keasrian lingkungan

1.4 Uraian Rencana Perusahaan


Perusahaan yang direncanakan adalah berbentuk perseroan terbatas (PT),
dengan nama perusahaan “Bintang Plastik” nama ini diambil berdasarkan tempat
daripada perusahaan itu berdiri yaitu di desa makmur, kecamaktan blang bintang,
aceh besar, dan perusahaan ini juga memproduksi biji plastik, maka dari itu penulis
menetapkan nama “Bintang Plastik” dari perusahaan tersebut.
Perusahaan PT. Bintang Plastik, tidak hanya memanfaatkan bahan baku
yang ada di aceh besara dan banda aceh saja melainkan berasal dari berbagai daerah
yang ada di aceh, sehingga sangat kecil kemungkinan PT. Bintang Plastik
mengalami kekurangan bahan baku pada saat memproduksi biji plastik dalam
jangka waktu yang panjang.
Perusahaan PT. Bintang Plastik direncanakan untuk melakukan kerja sama
dengan pemerintah setempat seperti dinas perindustrian dan perdagangan dan dinas
lingkungan hidup, karena konsep usaha PT. Bintang Plastik adalah untuk
membangun industri plastik dan juga bertujuan untuk mengurangi tingkat sampah
yang tergolong besar di daerah aceh besar dan dibanda aceh.

1.5 Persiapan Legalitas


Dalam melakukan perencanaan pembangunan usaha tentu sangat
diperlukannya perizinan dari pemerintah setempat, terdapat beberapa hal dalam
legalitas atau perizinan yang harus di penuhi oleh perusahaan PT. Bintang Plastik,
pemerintah indonesia sendiri menetapkan berbagai surtat yang harus di tangani oleh
perusahaan tersebut seperti, Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU), Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP), Izin Usaha Dagang (UD), Surat Izin Tempat Usaha
(SITU), Surat Izin Prinsip, Surat Izin Usaha Industri (SIUI), Surat Izin Usaha
Perdangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Surat Izin Gangguan
(Hinderordonnantie/HO), Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Tanda Daftar Industri
(TDI), semua surat-surat tersebut dapat dilakukan pengurusannya di Kantor
Palayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu yang ada di Kota tesebut.
BAB II
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

2.1 Profil Usaha Industri


Usaha ini diberi nama PT. Bintang Plastik yang bergerak dalam daur ulang
sampah plastik.
Nama Usaha : PT. Bintang Plastik
Jenis Usaha : Daur Ulang Sampah Plastik
Pemilik Usaha : Safriza Naufal Amzad dan Bunial Islami
Titik Lokasi Usaha : Desa Makmur, Kec. Blang Bintang, Kab. Aceh Besar

2.2 Gambaran Potensi Usaha


Usaha ini rencana didirikan di Blang Bintang yang merupakan daerah yang
sangat potensial untuk didirakn usaha ini, baik dilihat dari sumber bahan baku yang
banyak terdapat di daerah Aceh, maupun ketersediaan tenaga kerja yang
diperkirakan cukup banyak. Hal tersebut merupakan faktor pendukung lain yang
sangat berarti bagi pendirian pabrik pengolahan daur ulang sampah plastik.
Usaha daur ulang sampah plastik PT. Bintang Plastik sangat bagus
diproduksi, karena memiliki manfaat diantaranya:
1. Menghemat sumber daya untuk produksi plastik
2. Mengurangi dampak pencemaran bagi lingkungan
3. Memberi nilai tambah bagi limbah plastik
4. Proses daur plastik akan mengurangi emisi gas rumah kaca. Hal ini karena
penggunaan bahan bakar untuk proses pembuatan plastik dari hasil daur
ulang lebih sedikit dibandingkan dengan membuat plastik baru
5. Menghemat ruang dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Berikut ini merupakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity,
dan Threat) dari produk PT. Banda Plastik.

Tabel 2.1 Analisis SWOT


Faktor Usaha pupuk POLKA
1. Melakukan pengolahan daur ulang sampah plastik menjadi
bijih plastik
2. Membuat berbagai macam bijih plastik berdasarkan jenis
Strength
sampah plastik
3. Menjadi pemasok bahan baku untuk perusahaan yang bergerak
di bidang plastik.
Weakness 1. Target pasar sangat terbatas.
1. Dapat memproduksi bijih plastik dari limbah sampah plastik.
2. Sumber daya sangat berlimpah
Opportunity
3. Permintaan akan bijih plastik terus meningkat seiring dengan
banyakanya penggunaan plastik
1. Industri plsdtik masih mengandalkan bijih plastik murni
Threat
dibandingkan dengan bijih plastik daur ulang.

2.3 Deskripsi Produk


Produk yang dihasilkan yaitu berbagai jenis bijih plastik hasil daur ulang
sampah plastik mulai dari PET, HDPE, PP, dan PS. Produk tersebut dikemas dalam
kemasan karung 50 kg

2.4 Strategi Pemasaran


Strategi pemasaran adalah unsur yang sangat penting untuk menentukan
target pasar yang akan ditetapkan untuk penjualan produk. Strategi pemasaran yang
akan dilakukan yaitu menggunakan strategi segmentation, targeting, dan
positioning (STP). Oleh karena itu, penulis telah membagi strategi STP yang akan
diterapkan dalam penjualan bijih plastik daur ulang, yaitu sebagai berikut:
a. Segmentation
Pada elemen segmentation, penulis telah memilih Wilayah Sumatera,
Kalimantan, dan Pulau Jawa sebagai tempat pemasaran bijih plastik daur
ulang. Terpilihnya wilayah tersebut dikarenakan wiliyah tersebut memiliki
banyak industri plastik. Pemasaran tersebut juga dilakukan secara bertahap
dimulai dari tersebarnya keseluruh wilayah Sumatera Utara, selanjutkan
disebarkan ke seluruh pulau Sumatera dan Jawa
b. Targeting
Pada elemen targeting, penulis menentukan target pasar untuk bijih plastik
hasil yaitu perusahaan yanng memproduksi produk dari plastik.
c. Positioning
Pada elemen positioning, penulis menargetkan pasar untuk hasil daur ulang
sampah plastik yaitu perusahaan yang memproduksi alat rumah tangga dan
kemasan dari plastik

2.5 Luas dan Potensi Permintaan


2.5.1 Analisis Permintaan Efektif
Kebutuhan bijih plastik dipengaruhi oleh banyak sedikitnya penggunaan
plastik. Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas) mencatat
konsumsi plastik domestik hingga akhir tahun 2017 diproyeksikan tumbuh 5,4% mencapai
5,6 juta ton. Hal ini tidak sesuai dengan produksi plastik dalam negeri. Hingga akhir tahun
2017, plastik impor diperkirakan mencapai 1,8 juta ton, naik dari 2016 sebesar 1,6 juta ton,
sedangkan produksi dalam negeri diperkirakan 2,3 juta ton atau turun dari tahun lalu yang
sebesar 2,4 juta ton. Impor barang jadi plastik juga diperkirakan naik dari 720.000 ton
menjadi 800.000 ton pada akhir 2017. Salah satu penyebab impor plastik naik adalah
melemahnya konsumsi di China. Pabrikan Negeri Tirai Bambu tersebut, mau tidak mau
membuang kelebihan produksi ke negara lain, terutama di kawasan Asia Tenggara.

2.5.2 Analisis Pasar Potensial


Sampah plastik di Kota Banda Aceh mencapai 20 ton per harinya. Angka tersebut
berdasarkan sampah yang dikumpulkan petugas Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota
(DK3) Banda Aceh. Dari 20 ton sampah plastik di Banda Aceh, hanya 12 ton plastik yang
bisa didaur ulang. Sisanya, masih bertebaran di sudut kota, termasuk di Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) Kampong Jawa. Sedangkan permintaan akan biji makin
meningkat dikarenakan banyaknya permontaan akan produk dari plastik.
Hal inilah yang menjadi peluang yang potensial untuk menjalankan usaha ini karena
PT. Banda Plastik mengubah sampah plastik menjadi bijih plastik yang merupakan
komoditas utama bagi industri plastik. Jumlah konsumsi plastik akan terus menigkat
tiap tahun sehingga akan menjadi peluang yang besar untuk memasarkan bijih
plastik daur ulang.

2.5.3 Analisis Luas Pasar


Luas Pasar untuk hasil daur ulang sampah plastik menjadi biji plastik pada
2017 hanya pada daerah sumatera utara saja, karena daerah tersebut yang paling
dekat memiliki industri plastik. Bijih plastik sendiri merupakan bahan baku yang
paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari kemasan
makanan hingga alat perabotan rumah tangga. Tetapi seiring dengan berjalanya
waktu, perusahaan ini akan memperluar area penjualan hingga seluruh sumatra jika
meningkatnya permintaan akan biji plastik.

2.6 Permintaan
Bahan baku untuk PT. Bintang Plastik adalah sampah plastik. Menurut Dinas
Kebersihan dan Keindahan Kota (DK3) Banda Aceh, Sampah plastik di Kota Banda Aceh
mencapai 20 ton per harinya. Dari 20 ton sampah plastik di Banda Aceh, hanya 12 ton
plastik yang bisa didaur ulang. Sampah plastik yang didaur ulang oleh PT. Bintang Plastik
adalah 10% dari sampah yang bisa di daur ulang yaitu sebesar 1,2 ton/hari.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, jumlah industri plastik di
Tanah Air saat ini mencapai 925 perusahaan. Mereka memproduksi berbagai macam
produk plastik dengan total produksi hingga 4,68 juta ton per tahun. Sementara, permintaan
produk plastik nasional sekitar 4,6 juta ton per tahun. Diperkirakan sasaran pasar awal yang
akan membeli hasil produksi PT.Bintang Plastik yaitu sebesar 8% dari total keseluruhan
industri plastik di Indonesia yaitu sebesar 74 perusahaan, maka jumlah produksi 368.000
ton.
BAB III
ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI

3.1 Pemilihan Bahn Baku


Dalam memproduksi biji plastik, perusahaan PT. Bintang Plastik
menggunakan jenis plastik PP (Polypropelyne), Jenis plastik ini merupakan jenis
yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu,. Berikut merupakan
uraian produk yang dihasilkan dari PT. Bintang Plastik

a. PP (Polypropelyne)

Gambar 3.1 PP (Polypropelyne)

Merupakan pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk yang


berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan
makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi.
Karakteristiknya adalah transparan, tidak jernih atau berawan, dan cukup
mengkilap. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang
rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi.

3.2 Processing/Pembuatan Produk


Dalam proses pembuatan biji plastik, PT. Bintang Plastik meliputi beberapa
tahapan seperti, Pemilahan Plastik Berdasarkan Jenis, Persiapan Plastik Untuk
Dicacah, Pencacahan Plastik Oleh Mesin, Tahap Pencucian, Tahap Pemanasan,
Tahap Pencetakan Biji Plastik, dan Tahap Pendinginan.
1. Proses pembuatan biji plastik

Pemilahan Plastik
Bahan Baku Berdasarkan Tahap Pencucian
Jenis

Tahap Tahap Tahap Pencacahan


Pelelehan Pengeringan Plastik

Tahap Tahap
Tahap Pemotongan Biji
Pencetakan
Pendinginan Plastik
awal

Siap Dijual Tahap


(Pemasaran) Pengemasan

Gambar 3.2 Proses Pembuatan Biji Plastik


2. Uraian proses pembuatan biji plastik
a. Pemilahan plastik/penyortiran plastik
Pemeliham m erupakan proses pemisahan yang pertama kali dilakukan.
Pada proses ini dilakukan pekerjaan untuk memisahkan bahan baku
yang datang dan membuang material/benda asing yang tidak diharapkan
masuk kedalam proses.
b. Pencacahan plastik/pemotongan plastik
Proses ini dilakukan untuk mengurangi mterial dan mempermudah
proses selanjutnyadengan cara mencacah atau memotong plastik dalam
bentuk asalnya (kantong atau lembaran plastik)
c. Pencucian
Menggunakan mesin friction water. Material dicuci kembali oleh ulir
menanjak yang berputar pada putaran tinggi sehingga hasil dari friksi
dapat memutuskan material asing yang masih terdapat pada bahan.
Dengan menggunakan media air untuk membawa material asing keluar
dari proses.
d. Pengeringan
Secara mekanik yaitu dengan memeras material dengan gerakan
memutar sehingga air dapat keluar. Dengan menguapkan air pada suhu
tertentu agar bahan benar-benar terbebas dari suhu yang melekat.
e. Pemanasan
Material yang telah bersih dari kotpran dilelehkan dengan proses
pemanasan material pada suhu 200C. Suhu panas dihasilkan oleh heater.
Selanjutnya lelehan dialirkan untuk menuju proses penyaringan
f. Pencetak (screen)
Dilakukan dengan lembaran besi yang dilobangi sebesar kira-kira 4mm
di seluruh permukaannya. Diharapkan lelehan plastik akan melewati
saringan ini untuk melapisi lelehan plastik berbentuk silinder panjang
yang nantinya akan dipotong-potong.
g. Pendinginan
PendinginanSetelan berbentuk silinder, material dilewatkan pada air
dingin sebagai media pendingin.
h. Pemotongan biji plastik
Pencetakan biji plastik dilakukan dengan membentuk lelehan plastik
menjadi berbentuk mie dengan diameter 4 mm.
i. Pengemasan dan pemeriksaan
Dilakukan pembungkusan terhadap material kering dalam karung
plastik. Pemeriksaan untuk mengetahui apakah proses produksi berjalan
dengan baik.

3.3 Rencana Lokasi


Setelah melihat dan melakukan pengamatan, maka dapat ditentukan rencana
lokasi yang akan dilakukan usaha penggolahan sampah plastik, penulis memilih
kota aceh besar sebagai tempat yang tepat untuk dilakukan usaha tersebut, karena
di aceh besar tepat nya di desa makmur, kecamatan blang bintang merupakan
tempat pembuangan akhir oleh pemerintah setempat, hal ini dilihat dari segi
kemudahan distribusi bahan baku yang dekat dan jumlah yang besar, akan tetapi
pada saat ini pemkot kota setempat tersebut belum meresmikan sebagai tempat
pembuangan sampah atau masih dalam proses peresmian. Perusahaan PT. Bintang
Plastik ini memiliki luas pabrik 100 x 150 meter.

3.1 Layout Pabrik


Layout merupak suatu proses dalam menentukan bentuk dan penepatan
fasilitas yang dapat menentukan efisiensi produksi/operasi. Dibawah ini merupakan
denah tata letak pabrik yang akan didirikan di desa makmur, kecamatan blang
bintang, Aceh Besar.
10 m 10 m 50 m 50 m

Ruang
10 m Musholla 2
Istirahat
6 7
Gudang Bahan Baku

Ruang Produksi 60 m

20 m Kantin

5
100 m

3
4
Gudang Produk Jadi 25 m
Perkantoran 20m

8
7 m Pos jaga 5m Parkiran 9
7m 25 m 20 m 50 m
150 m

Gambar 3.3 Denah Tata Letak Pabrik

Dibawah ini merupakan keterangan dari denah lokasi pabrik pengolahan


sampah plastik menjadi biji plastik:
1. Ruang Produksi
2. Gudang Bahan baku
3. Gudang Produk Jadi
4. Perkantoran
5. Kantin
6. Musholla
7. Ruang Istirahat
8. Pos Jaga
9. Tempat Parkir

3.4 Alur Proses/Plant


Alur plroses pendistrbusian pada perusahaan PT. Bintang Plastik meliputi
beberapa proses yang terdiri dari proses penerimaan bahan baku dari pemasok
hingga proses pendistribusian produk akhir ke tangan konsumen, berikut
merupakan alur proses yang terdapat di perusahaan PT. Bintang Plastik :

Penentuan Pembelian bahan Penerimaan dan


jumlah produksi baku sesuai pengecekan bahan
kebutuhan baku yang diterima

Pemasaran Penyimpanan produk


dan promosi jadi sebagai persediaan Proses produksi

Pendistribusian
dan layanan
konsumen

Gambar 3.4 Proses Pendistribusian Produk

3.5 Peralatan/Mesin
Dalam pembuatan produk ini, terdapat beberapa peralatan yang digunakan
untuk menunjang proses dan kualitas dari produk tersebut. Berikut merupakan
daftar peralatan yang digunakan perusahaan PT. Bintang Plastik dalam
memproduksi biji plastik.
1. Mesin penghancur
Mesin penghancur plastik merupakan salah satu mesin pengolah
sampah yang berfungsi untuk mencacah bahan baku sampah plastik seperti,
botol plastik, gelas kemasan air mineral, botol minuman soft drink, jerigen,
botol oli, ember, dan limbah plastik lainnya dengan output berupa plastik
cacahan kecil-kecil, (Harga mesin : Rp.34.000.000).

Gambar 3.5 Mesin Penghancur

2. Mesin pencuci
Proses pencucian dilakukan untuk meghilangkan sebagian besar
kotoran yang masih melekat pada limbah plastik tersebut, Pencucian hasil
cacahan plastic tersebut harus dilakukan lebih dari 1 kali dan dapat
ditambahkan sabun jika diperlukan, supaya lembaran atau cacahan plastik
yang dihasilkan benar-benar bersih, (Harga mesin : Rp.9.000.000).
Gambar 3.6 Mesin Pencuci

3. Mesin conveyor
Mesin conveyor sampah merupakan salah satu mesin pendukung
dalam proses pengolahan sampah, Mesin conveyor merupakan salah satu
mesin pengolahan sampah yang digunakan untuk pemindahan sampah ke
proses selanjutnya, (Harga mesin : Rp.20.000.000).

Gambar 3.7 Mesin Conveyor

4. Mesin pengering
Mesin pengering rotary berfungsi untuk mengeringkan sampah
plastik. Mesin ini dilengkapi dengan blower untuk mengalirkan udara panas
di sepanjang tabung. Bahan baku yang akan dikeringkan tidak perlu lagi
dibolak-balik secara manual. Cara kerja mesin rotary dryer adalah tabung
pengering diputar menggunakan penggerak supaya bahan baku yang
dikeringkan dapat terbalik dengan sendirinya, sehingga proses pengeringan
menjadi lebih baik dan efisien, (Harga mesin : Rp.13.000.000).

Gambar 3.8 Mesin Pengering

5. Mesin Pembuat biji plastik


Mesin biji plastik berfugsi untuk melelehkan sampah-sampah
plastik yang sudah dibersihkan dari kotoran, dengan suhu pemanas yang
telah ditentukan, kemudian dilanjutkan keproses pencetakan awal biji
plastik untuk membentuk lelehan-lelehan sampah plastik tersebut menjadi
seperti selang kecil yang memanjang dengan ukuran yang telah ditentukan,
kemudian dimasukkan kedalam water tank guna untuk melewati prroses
pendinginan yang bertujuan untuk meperkuat daya tahan dari pada biji
plastik tersebut, kemudian dilanjutkan keproses cutting, mesin cutting
berfungsi untuk memotong lelehan plastik yang dihasilkan dari proses
pecetakan awal pada mesin screen untuk menjadi biji plastik. (Harga mesin
: Rp.300.000.000).

Gambar 3.9 Mesin Pembuat Biji Plastik


3.6 Jadwal Pelaksanaan Project
Berikut merupakan jadwal pelaksanaan project dari PT. Bintang Plastik

Jadwal Pelaksanaan (dalam mingguan)


No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Survey tempat/Lokasi Usaha
2 Survey Penyedia/Pemasok Bahan
Baku
3 Survey Pasar
4 Survey Penyedia Alat/Mesin
Produksi Dan Pendukung Usaha
5 Penyusunan Konsep Usaha
6 Perizinan Usaha
7 Penentuan Tata Letak Pabrik
8 Pengrekrutan dan Training Tenaga
Kerja
9 Proses Produksi

Gambar 3.10 Jadwal Pelaksanaan Project


BAB IV
ASPEK MANAJEMEN

4.1 Struktur Organisasi


Struktur organisasi merupakan susunan dan hubungan antara setiap bagian
maupun posisi yang terdapat pada sebuah organisasi atau perusahaan dalam
menjalankan kegiatan-kegiatan operasionalnya dengan maksud untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Struktur organisasi dapat
menggambarkan secara jelas pemisahan kegiatan dari pekerjaan antara yang satu
dengan kegiatan yang lainnya dan juga bagaimana hubungan antara aktivitas dan
fungsi dibatasi. Berikut ini merupakan struktur organisasi pada PT Banda Plastik,
yaitu sebagai berikut:

PT. Bintang
PT. Banda Plastik
Plastik

Manajer

Pemasaran dan
Produksi Administrasi
Pembelian

Pemilah Pencucian Operator Mesin Pengemasan

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pada PT. Banda Plastik

Perusahaan ini memiliki struktur organisasi yang terdiri dari beberapa


bagian, yaitu yang pertama manajer yang bertugas bagaimana mengintegrasikan
berbagai macam variabel (karakteristik, budaya, pendidikan dan lain sebagainya)
kedalam suatu tujuan organisasi yang sama dengan cara melakukan mekanisme
penyesuaian, di bawah manajer terdapat administrasi, pemasaran dan pembelian
serta produksi, administrasi bertugas untuk mencatat jadwal pengiriman maupun
mengurus masalah keuangan, sedangkan produksi terdiri dari pemilah, pencucian,
operator mesin dan pengemasan. dan untuk pemasaran dan pembelian bertugas
untuk memasarkan produk sekaligus sebagai pembelian bahan baku dari penngepul
ataupun pemulung.

4.2 Klasifikasi Tenaga Kerja


Tenaga kerja yaitu individu yang sedang mencari atau sudah melakukan
pekerjaan yang menghasilkan barang atau jasa yang sudah memenuhi persyaratan
ataupun batasan usia yang telah ditetapkan oleh Undang-Undang yang bertujuan
untuk memperoleh hasil atau upah untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Sedangkan
klasifikasi tenaga kerja adalah pengelompokan akan ketenaga kerjaan yang sudah
tersusun berdasarkan kriteria yang sudah di tentukan. Klasifikasi tenaga kerja pada
PT. Banda Plastik ini berdasarkan kualitas, yaitu sebagai berikut :
1. Tenaga kerja terdidik : Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang
memiliki suatu keahlian atau kemahiran dalam bidang tertentu dengan cara
sekolah atau pendidikan formal dan nonformal. Contohnya: sekolah
administrasi.
2. Tenaga kerja terlatih : Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang
memiliki keahlian dalam bidang tertentu dengan melalui pengalaman kerja.
Tenaga kerja terampil ini dibutuhkan latihan secara berulang-ulang
sehingga mampu menguasai pekerjaan tersebut. Contoh: operator mesin.
3. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih : Tenaga kerja tidak terdidik
dan tidak terlatih adalah tenaga kerja kasar yang hanya mengandalkan
tenaga saja. Contoh: buruh angkut dan pengemasan.
BAB V
ASPEK EKONOMI DAN BIAYA

5.1 Rencana Produksi


Berikut ini rencana produksi PT. Bintang Plastik sesuai dengan permintaan
yang telah ada.
Tabel 5.1 Rencana Produksi
Perminta Perminta
per Permintaan an karung an karung
Perhari Per tahun
No Tahun bulan karung kemasan kemasan kemasan
(ton) (ton)
(ton) 50 kg/hari 50 50
kg/bulan kg/Tahun
1 2017 1 22 264,0 20 520 6.240
2 2018 1,5 33 396,0 30 780 9.360
3 2019 2 44 528,0 40 1.040 12.480

Berikut ini adalah roadmap produksi Biji Plastik.


10 menit 15 menit 30 menit

Bahan Baku Pencucian Penghancuran

10 menit 40 menit 15 menit

Pengemasan Pencetkan Biji Pengeringan


Plastik

Keterangan
Cycle Time : 2 Jam
Cycle : 7 karung (350 Kg)
Jam Kerja : 6 Jam
1 karung :50 kg

Gambar 5.1 Roadmap Produksi


Dalam 1 hari didapatkan sebanyak 3 cycle produksi. Dengan jam kerja 08.00 – 16.00
Wib.

5.2 Kebutuhan Bahan Baku


Berikut ini kebutuhan bahan baku untuk memproduksi sebanyak 1 ton biji
pastik.
Tabel 5.2 Kebutuhan Bahan Baku Dalam 1 Hari
Harga
No Bahan Baku Unit/KG Biaya yang Dikeluarkan
satuan/kg
1 Plastik Bening campur Rp. 1.500 400 Rp 600.000
4 Botol plastik Rp. 2.500 400 Rp 1.000.000
5 Gelas Bening Rp. 3.000 400 Rp 1.200.000
Total Rp 2.800.000

5.3 Biaya Mesin dan Peralatan


Berikut ini biaya mesin dan peralatan yang dibutuhkan PT. Bintang Plastik.
Tabel 5.3 Biaya Mesin dan Peralatan

No Peralatan Unit Jumlah Biaya


Mesin Penghancur (MPLP 200
1 Rp 34.000.000,00
kapasitas 300 Kg/Jam 1
2 Mesin Pencuci(MPL 500 L) 2 Rp 20.000.000,00
3 Mesin Pengering 2 Rp 26.000.000,00
4 Mesin Conveyor 1 Rp 20.000.000,00
5 Mesin Bijih Plastik PP 3 ton/ hari 1 Rp 400.000.000,00
6 Mesin Genset(Perkins 65 KVA) 1 Rp 180.000.000,00
7 Mesin Pompa Air Honda WL30xn) 1 Rp 3.500.000,00
Mesin jahit karung (new long NP 7A + 1
8 Rp 3.000.000,00
timbangan 50 kg + 5 Troli 150 kg
9 Mobil Truck 1 Rp 250.000.000,00
10 Komputer 2 Rp 7.000.000,00
11 Printer 1 Rp 649.000,00
12 Sumur Bor 1 Rp 5.000.000,00
13 Jaringan Internet dan telp 1 Rp 1.500.000,00
5.4 Biaya Investasi
Berikut ini adalah biaya investasi PT. Bintang Plastik.
Tabel 5.4 Biaya Investasi
No Mesin/Peralatan Harga satuan Unit Biaya yang
Dikeluarkan
1 Mesin Penghancur Rp. 34.000.000 1 Rp. 34.000.000
(MPLP 200 kapasitas
300 Kg/Jam
2 Mesin Pencuci(MPL Rp. 10.000.000 2 Rp. 20.000.000
500 L)
3 Mesin Pengering Rp. 13.000.000 2 Rp. 26.000.000
4 Mesin Conveyor Rp . 20.000.000 1 Rp. 20.000.000
5 Mesin Bijih Plastik PP Rp. 400.000.000 1 Rp. 400.000.000
3 ton/ hari
6 Mesin Genset(Perkins Rp. 180.000.000 1 Rp. 180.000.000
65 KVA)
7 Mesin Pompa Air Rp. 3.500.000 1 Rp. 3.500.000
Honda WL30xn)
8 Mesin jahit karung Rp. 2.870.000 1 Rp. 3.000.000
(new long NP 7A +
timbangan 50 kg + 5
Troli 150 kg
9 Mobil Truck Rp. 250.000.000 1 Rp. 250.000.000

10 Komputer Rp. 3.500.000 2 Rp. 7.000.000


11 Printer Rp. 649.000 1 Rp. 649.000
12 Sumur Bor Rp. 5.000.000 1 Rp. 5.000.000
13 Jaringan Internet dan Rp. 1.500.000 1 Rp. 1.500.000
telp
14 Tanah/Lahan Rp. 500.000 250 Rp. 125.000.000
15 Bangunan Rp. 1.000.000 150 Rp. 150.000.000
Total Rp. 1.275.649.000
5.5 Biaya Penyusutan
Berikut ini adalah biaya penyusutan dari mesin dan bangunan yang dimiliki PT.
Bintang Plastik.
Tabel 5.5 Biaya Penyusutan
Umr Biaya Depresiasi/Thn
No Peralatan Jumlah Biaya Eko
nomi Tahun I Tahun II Tahun III
Mesin Penghancur
(MPLP 200 Rp
1 3 Rp11.333.333,33 Rp11.333.333,33 Rp11.333.333,33
kapasitas 300 34.000.000,00
Kg/Jam
Mesin Pencuci(MPL Rp
2 3 Rp6.666.666,67 Rp6.666.666,67 Rp6.666.666,67
500 L) 20.000.000,00
Rp
3 Mesin Pengering 3 Rp8.666.666,67 Rp8.666.666,67 Rp8.666.666,67
26.000.000,00
Rp
4 Mesin Conveyor 3 Rp6.666.666,67 Rp6.666.666,67 Rp6.666.666,67
20.000.000,00
Mesin Bijih Plastik Rp
5 3 Rp133.333.333,33 Rp133.333.333,33 Rp133.333.333,33
PP 3 ton/ hari 400.000.000,00
Mesin
Rp
6 Genset(Perkins 65 3 Rp60.000.000,00 Rp60.000.000,00 Rp60.000.000,00
180.000.000,00
KVA)

Mesin Pompa Air Rp


7 3 Rp1.166.666,67 Rp1.166.666,67 Rp1.166.666,67
Honda WL30xn) 3.500.000,00

Mesin jahit karung


(new long NP 7A + Rp
8 3 Rp1.000.000,00 Rp1.000.000,00 Rp1.000.000,00
timbangan 50 kg + 5 3.000.000,00
Troli 150 kg
Rp
9 Mobil Truck 3 Rp83.333.333,33 Rp83.333.333,33 Rp83.333.333,33
250.000.000,00
Rp
10 Komputer 3 Rp2.333.333,33 Rp2.333.333,33 Rp2.333.333,33
7.000.000,00
Rp
11 Printer 3 Rp216.333,33 Rp216.333,33 Rp216.333,33
649.000,00
Rp
12 Sumur Bor 3 Rp1.666.666,67 Rp1.666.666,67 Rp1.666.666,67
5.000.000,00
Jaringan Internet Rp
13 3 Rp500.000,00 Rp500.000,00 Rp500.000,00
dan telp 1.500.000,00
Rp
14 Tanah/Lahan 10 Rp17.500.000,00 Rp17.500.000,00 Rp17.500.000,00
175.000.000,00
Rp
15 Bangunan 10 Rp15.000.000,00 Rp15.000.000,00 Rp15.000.000,00
150.000.000,00
Total Biaya Penyusutan/Thn Rp349.383.000,00 Rp349.383.000,00 Rp349.383.000,00
5.6 Fix Cost
Berikut ini adalah fix cost dari produksi yang dilakukan PT. Bintang Plastik.
Tabel 5.6 Fix Cost
Jumlah
No Komponen Satuan Biaya Gaji Jumlah Jumlah Biaya/Thn
Biaya/Bln

1 Biaya Investasi Rp - - Rp1.275.649.000


Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung:
2 Manajer Orang Rp7.000.000 1 Rp7.000.000 Rp84.000.000
Administrasi Orang Rp5.000.000 1 Rp5.000.000 Rp60.000.000
Pemasaran dan
Orang Rp5.000.000 1 Rp5.000.000 Rp60.000.000
Pembelian
Driver Orang Rp4.000.000 1 Rp4.000.000 Rp48.000.000

Security Orang Rp3.000.000 1 Rp3.000.000 Rp36.000.000

Rp24.000.00
Total Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung 5 Rp288.000.000
0
Biaya Telepon
3 Rp 1 Rp500.000 Rp6.000.000
& Internet
Biaya Rp29.115.25
4 Rp - Rp349.383.000
Penyusutan 0
Asuransi
Asuransi Tenaga
Kerja tak Rp Rp1.653.600 Rp19.843.200
Langsung
Asuransi
5 Rp - Rp6.669.488 Rp80.033.854
Perusahaan
Perawatan
6 Rp - Rp7.278.813 Rp87.345.750
Mesin
7 Pajak (5%) Rp - Rp5.315.204 Rp63.782.450
Total Rp2.170.037.254
5.7 Variable Cost
Berikut ini adalah biaya variabel dari produksi yang dilakukan PT. Bintang
Plastik.
Tabel 5.7 Biaya Variabel

Tahun Ke-1
Harga
No Komponen Satuan Jumlah Total 1 bulan Total 1 tahun
Satuan
Bahan Baku
Plastik
Rp
1 Bening Kg 333 Rp500.000,00 Rp6.000.000,00
1.500
campur
Rp
2 Botol plastik Kg 333 Rp21.666.666,67 Rp260.000.000,00
2.500
Gelas Rp
3 Kg 333 Rp26.000.000,00 Rp312.000.000,00
Bening 3.000
Rp
4 Karung Lembar 25 Rp50.000,00 Rp600.000,00
2.000
Overhead Rp
5 Rp 86.790.000
Bahan Baku 9.643.333

Total Biaya Bahan Baku Rp57.860.000,00 Rp665.390.000,00


Utilitas
1 Listrik KWH 2200 Rp1.467,00 Rp3.227.400,00 Rp38.728.800,00
2 Solar L 80 Rp8.700,00 Rp18.096.000,00 Rp217.152.000,00
Total Biaya Utilitas Rp21.323.400,00 Rp255.880.800,00
Tenaga Kerja Langsung
Tenaga
Rp2.700.000,
1 Kerja Orang 7 Rp18.900.000,00 Rp226.800.000,00
00
Langsung
Asuransi
Tenaga Rp196.290,0
2 Orang 7 Rp1.374.030,00 Rp16.488.360,00
Kerja 0
Langsung
Total Tenaga Kerja Rp20.274.030,00 Rp243.288.360,00
Biaya Lain-Lain
1 Sampah Rp Rp500.000,00 Rp6.000.000,00
2 Transportasi Rp Rp10.000.000,00 Rp120.000.000,00
Total Biaya Lain-Lain Rp10.500.000,00 Rp126.000.000,00
Biaya
1 Rp Rp2.269.743,00 Rp93.775.916,00
Overhead
Total Biaya 1 Tahun Rp112.227.173,00 Rp1.384.335.076,00
Lanjutan Tabel 5.7 Biaya Variabel
Tahun Ke-2
Harga
No Komponen Satuan Jumlah Total 1 bulan Total 1 tahun
Satuan
Bahan Baku
Plastik
1 Bening Kg 500 Rp1.500,00 Rp19.500.000,00 Rp234.000.000,00
campur
Botol
2 Kg 500 Rp2.500,00 Rp32.500.000,00 Rp390.000.000,00
plastik
Gelas
3 Kg 500 Rp3.000,00 Rp39.000.000,00 Rp468.000.000,00
Bening

4 Karung Lembar 30 Rp2.000 Rp60.000,00 Rp720.000,00

Overhead
5 Bahan Rp 13.659.000 Rp163.908.000
Baku
Total Biaya Bahan Baku Rp104.719.000,00 Rp1.256.628.000,00
Utilitas
1 Listrik KWH 2200 Rp1.467,00 Rp3.227.400,00 Rp38.728.800,00
2 Solar L 120 Rp8.700,00 Rp27.144.000,00 Rp325.728.000,00
Total Biaya Utilitas Rp30.371.400,00 Rp364.456.800,00

Tenaga Kerja Langsung

Tenaga
Rp2.700.00
1 Kerja Orang 10 Rp27.000.000,00 Rp324.000.000,00
0,00
Langsung
Asuransi
Tenaga Rp196.290,
2 Orang 10 Rp1.962.900,00 Rp23.554.800,00
Kerja 00
Langsung
Total Tenaga Kerja Rp28.962.900,00 Rp347.554.800,00
Biaya Lain-Lain
1 Sampah Rp Rp700.000,00 Rp8.400.000,00
Transportas
2 Rp Rp14.000.000,00 Rp168.000.000,00
i
Total Biaya Lain-Lain Rp14.700.000,00 Rp176.400.000,00
Biaya
1 Rp Rp5.933.430,00 Rp71.201.160,00
Overhead
Total Biaya 1 Tahun Rp184.686.730,00 Rp2.216.240.760,00
Lanjutan Tabel 5.7 Biaya Variabel
Tahun Ke-3
No Komponen Satuan Jumlah Harga Satuan Total 1 bulan Total 1 tahun
Bahan Baku
Plastik
1 Bening Kg 667 Rp 1.500,00 Rp 26.000.000,00 Rp 312.000.000,00
campur
Botol
2 Kg 667 Rp 2.500,00 Rp 43.333.333,33 Rp 520.000.000,00
plastik
Gelas
3 Kg 667 Rp 3.000,00 Rp 52.000.000,00 Rp 624.000.000,00
Bening
4 Karung Lembar 35 Rp 2.000 Rp 70.000,00 Rp 840.000,00
Overhead
5 Bahan Rp 18.210.500 Rp 218.526.000
Baku
Total Biaya Bahan Baku Rp 139.613.833,33 Rp 1.675.366.000,00
Utilitas
1 Listrik KWH 2200 Rp 1.467,00 Rp 3.227.400,00 Rp 38.728.800,00
2 Solar L 150 Rp 8.700,00 Rp 33.930.000,00 Rp 407.160.000,00
Total Biaya Utilitas Rp 37.157.400,00 Rp 445.888.800,00
Tenaga Kerja Langsung
Tenaga
1 Kerja Orang 13 Rp 2.700.000,00 Rp 35.100.000,00 Rp 421.200.000,00
Langsung
Asuransi
Tenaga
2 Orang 13 Rp 196.290,00 Rp 2.551.770,00 Rp 30.621.240,00
Kerja
Langsung
Total Tenaga Kerja Rp 37.651.770,00 Rp 451.821.240,00
Biaya Lain-Lain
1 Sampah Rp Rp 900.000,00 Rp 10.800.000,00
Transportas
2 Rp Rp 15.000.000,00 Rp 180.000.000,00
i
Total Biaya Lain-Lain Rp 15.900.000,00 Rp 190.800.000,00
Biaya
1 Rp Rp 3.970.917,00 Rp 89.771.004,00
Overhead
Total Biaya 1 Tahun Rp 464.616.923,67 Rp 2.853.647.044,00
5.8 Harga Jual Produk
Berikut ini adalah harga jual produk biji plastik yang diproduksi PT. Bintang
Plastik.
Tabel 5.8 Harga Jual Produk

No Jenis Biaya Biaya/thn

1 Biaya variabel Rp 1.384.335.076


2 Biaya fix cost Rp 2.170.037.254
TOTAL Rp 3.554.372.330
Total Produksi/thn
- 6.240
(karung)
Harga produksi/unit Rp 569.611

Keuntungan (17%) Rp 96.834

Pajak Penjualan (1%) Rp 5.696


Harga Jual Produk/Unit Rp 672.141

5.9 BEP
Berikut ini adalah break even point dari pabrik pakan ikan PT. Bintang Plastik.

BREAK EVEN POINT


Rp14.000.000.000

Rp12.000.000.000

Rp10.000.000.000

Rp8.000.000.000
COST

Rp6.000.000.000

Rp4.000.000.000

Rp2.000.000.000

Rp0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 01 11 21 31 41 51 61 71 81 92 02 12 22 32 42 52 62 72 82 93 03 13 23 33 43 53 6
BULAN

Unit Penjualan Variable Cost Fixed Cost Total Cost


Gambar 5.9 Grafik BEP
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa PT. Bintang Plastik akan mencapai
BEP pada bulan ke 10.

5.10 Proyeksi Laba Rugi


Berikut ini adalah proyeksi laba rugi dari PT. Bintamg Plastik.
Tabel 5.10 Proyeksi Laba Rugi
No. Komponen Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
Jumlah Penjualan
6.240 9.360 12.480
1 (Kemasan)
Harga Penjualan Rp 4.194.159.349,40 Rp 6.291.239.024,10 Rp 8.388.318.698,80
Biaya Operasional
Biaya Tetap Rp 2.170.037.254,00 Rp 2.170.037.254,00 Rp 2.170.037.254,00
Biaya Variabel Rp 1.384.335.076,00 Rp 2.216.240.760,00 Rp 2.853.647.044,00
2
Biaya Variabel/unit Rp 221.848,57 Rp 236.777,86 Rp 228.657,62
TOTAL BIAYA
Rp 3.554.372.330,00 Rp 4.386.278.014,00 Rp 5.023.684.298,00
OPERASIONAL
3 Laba Kotor Rp 639.787.019,40 Rp 1.904.961.010,10 Rp 3.364.634.400,80
4 Pajak (4,5%) Rp 28.790.415,87 Rp 85.723.245,45 Rp 151.408.548,04
5 Keuntungan Bersih Rp 610.996.603,53 Rp 1.819.237.764,65 Rp 3.213.225.852,76
BEP dalam Unit
6 4820 4985 4894
(Kemasan)

Keterangan : Biaya tetap tahun pertama berbeda karena pada tahun pertama biaya
tetap ditambah dengan biaya investasi.
5.11 Biaya Proyek
Biaya proyek 60% merupakan kredit dan 40% merupakan biaya sendiri.
Tabel 5.11 Biaya Proyek
No Rincian Biaya Proyek Total Biaya
Sumber Dana Investasi
1 a. Kredit Rp 765.389.400
b. Dana Sendiri Rp 510.259.600
Sumber Modal

a. Kredit Rp 2.132.623.398
2

b. Dana Sendiri Rp 1.421.748.932


Total Dana
3 a. Kredit Rp 2.898.012.798
b. Dana Sendiri Rp 1.932.008.532
Jumlah Dana Proyek Rp 4.830.021.330

5.12 Angsuran Kredit


Berikut ini adalah jumlah pembayaran angsuran tiap bulannya.
Tabel 5.12 Angsuran Kredit
Bulan Angsuran Pokok Angsuran Bunga Total Angsuran Saldo Awal Saldo Akhir
0 Rp 2.898.012.798 Rp 2.898.012.798
1 Rp 80.500.356 Rp 28.980.128 Rp 109.480.483 Rp 2.926.992.926 Rp 2.817.512.443
2 Rp 80.500.356 Rp 28.175.124 Rp 108.675.480 Rp 2.845.687.567 Rp 2.737.012.087
3 Rp 80.500.356 Rp 27.370.121 Rp 107.870.476 Rp 2.764.382.208 Rp 2.656.511.732
4 Rp 80.500.356 Rp 26.565.117 Rp 107.065.473 Rp 2.683.076.849 Rp 2.576.011.376
5 Rp 80.500.356 Rp 25.760.114 Rp 106.260.469 Rp 2.601.771.490 Rp 2.495.511.021
6 Rp 80.500.356 Rp 24.955.110 Rp 105.455.466 Rp 2.520.466.131 Rp 2.415.010.665
7 Rp 80.500.356 Rp 24.150.107 Rp 104.650.462 Rp 2.439.160.772 Rp 2.334.510.310
8 Rp 80.500.356 Rp 23.345.103 Rp 103.845.459 Rp 2.357.855.413 Rp 2.254.009.954
9 Rp 80.500.356 Rp 22.540.100 Rp 103.040.455 Rp 2.276.550.054 Rp 2.173.509.599
10 Rp 80.500.356 Rp 21.735.096 Rp 102.235.451 Rp 2.195.244.694 Rp 2.093.009.243
11 Rp 80.500.356 Rp 20.930.092 Rp 101.430.448 Rp 2.113.939.335 Rp 2.012.508.888
12 Rp 80.500.356 Rp 20.125.089 Rp 100.625.444 Rp 2.032.633.976 Rp 1.932.008.532
13 Rp 80.500.356 Rp 19.320.085 Rp 99.820.441 Rp 1.951.328.617 Rp 1.851.508.177
14 Rp 80.500.356 Rp 18.515.082 Rp 99.015.437 Rp 1.870.023.258 Rp 1.771.007.821
Lanjutan tabel 5.12 Angsuran Kredit
15 Rp 80.500.356 Rp17.710.078 Rp 98.210.434 Rp 1.788.717.899 Rp 1.690.507.466
16 Rp 80.500.356 Rp 16.905.075 Rp 97.405.430 Rp 1.707.412.540 Rp 1.610.007.110
17 Rp 80.500.356 Rp 16.100.071 Rp 96.600.427 Rp 1.626.107.181 Rp 1.529.506.755
18 Rp 80.500.356 Rp 15.295.068 Rp 95.795.423 Rp 1.544.801.822 Rp 1.449.006.399
19 Rp 80.500.356 Rp 14.490.064 Rp 94.990.419 Rp 1.463.496.463 Rp 1.368.506.044
20 Rp 80.500.356 Rp 13.685.060 Rp 94.185.416 Rp 1.382.191.104 Rp 1.288.005.688
21 Rp 80.500.356 Rp 12.880.057 Rp 93.380.412 Rp 1.300.885.745 Rp 1.207.505.333
22 Rp 80.500.356 Rp 12.075.053 Rp 92.575.409 Rp 1.219.580.386 Rp 1.127.004.977
23 Rp 80.500.356 Rp 11.270.050 Rp 91.770.405 Rp 1.138.275.027 Rp 1.046.504.622
24 Rp 80.500.356 Rp 10.465.046 Rp 90.965.402 Rp 1.056.969.668 Rp 966.004.266
25 Rp 80.500.356 Rp 9.660.043 Rp 90.160.398 Rp 975.664.309 Rp 885.503.911
26 Rp 80.500.356 Rp 8.855.039 Rp 89.355.395 Rp 894.358.950 Rp 805.003.555
27 Rp 80.500.356 Rp 8.050.036 Rp 88.550.391 Rp 813.053.591 Rp 724.503.200
28 Rp 80.500.356 Rp 7.245.032 Rp 87.745.387 Rp 731.748.231 Rp 644.002.844
29 Rp 80.500.356 Rp 6.440.028 Rp 86.940.384 Rp 650.442.872 Rp 563.502.489
30 Rp 80.500.356 Rp 5.635.025 Rp 86.135.380 Rp 569.137.513 Rp 483.002.133
31 Rp 80.500.356 Rp 4.830.021 Rp 85.330.377 Rp 487.832.154 Rp 402.501.778
32 Rp 80.500.356 Rp 4.025.018 Rp 84.525.373 Rp 406.526.795 Rp 322.001.422
33 Rp 80.500.356 Rp 3.220.014 Rp 83.720.370 Rp 325.221.436 Rp 241.501.067
34 Rp 80.500.356 Rp 2.415.011 Rp 82.915.366 Rp 243.916.077 Rp 161.000.711
35 Rp 80.500.356 Rp 1.610.007 Rp 82.110.363 Rp 162.610.718 Rp 80.500.356
36 Rp 80.500.356 Rp 805.004 Rp 81.305.359 Rp 81.305.359 Rp 0
Jumlah Rp 2. 898.012.798 Rp 536.132.368 Rp 3.434.145.166
5.13 Cashflow
Berikut ini adalah aliran uang selama 3 tahun PT. Bintang Plastik.
Tabel 5.13 CashFlow PT. Bintang Plastik Selama 3 Tahun
Tahun
No Uraian
0 1 2 3
Inflow
1 Total Penjualan Rp 4.194.159.349 Rp 6.291.239.024 Rp 8.388.318.699
2 Dana Sendiri Rp 1.932.008.532
3 Kredit Investasi Rp 765.389.400
4 Kredit Modal Rp 2.132.623.398
Total Inflow Rp 4.830.021.330 Rp 4.194.159.349 Rp 6.291.239.024 Rp 8.388.318.699
Total Inflow Rp
Rp 4.194.159.349 Rp 6.291.239.024 Rp 8.388.318.699
untuk IRR -
Outflow
Rp
Biaya Investasi
1.275.649.000
Biaya Modal Rp 3.554.372.330
Biaya Variabel Rp 1.384.335.076 Rp 2.216.240.760 Rp 2.853.647.044
Biaya Tetap Rp 2.170.037.254 Rp 2.170.037.254 Rp 2.170.037.254
2
Angsuran Pokok Rp 966.004.266 Rp 966.004.266 Rp 966.004.266
Angsuran Bunga Rp 178.710.789 Rp 178.710.789 Rp 178.710.789
Total Outflow Rp 4.830.021.330 Rp 4.699.087.385 Rp 5.530.993.069 Rp 6.168.399.353
Total Outflow
Rp 4.830.021.330 Rp 4.699.087.385 Rp 5.530.993.069 Rp 6.168.399.353
untuk IRR
Cashflow Rp - -Rp 504.928.036 Rp 760.245.955 Rp 2.219.919.346
Kumulatif
Rp - -Rp 504.928.036 Rp 255.317.919 Rp 2.475.237.265
3 Cashflow
Cashflow untuk
Rp - -Rp 504.928.036 Rp 760.245.955 Rp 2.219.919.346
IRR
Discount Factor
4 0 0,909 0,826 0,751
(10%)
Rp
5 PV Cost -Rp 459.025.487 Rp 628.302.442 Rp 1.667.858.261
-
Kumulatif PV
7 -Rp 459.025.487 Rp 169.276.955 Rp 1.837.135.216
Cashflow
Analisa
Kelayakan
8
Usaha
NPV Rp 1.837.135.216
9 Net B/C 1,347
IRR (Internal
10 88%
Rate Of Return)
BAB IV
ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL BUDAYA

6.1 Pembangunan Berwawasan Lingkungan


Pengertian mengenain analisis dampak lingkungan untuk dilaksanakn di
Indonesia terdapat dalam Bab I, Pasal 1 ayat (10) Undang-Undang No.4 Tahun
1982, yang berbunyi analisis mengenai dampak lingkungan adalah hasil studi
mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakn terhadp lingkungan hidup
yang diperlukan bagi pengambilan keputusan.
Dalam hal ini Amdal mengandung pengertian studi mengenai dampak dari
suatu kegiatan. Agar studi mengenai dampka ini dapat dilakukan dengan aik maka
perlu dilakukan pendugaan dampak lingkungan. Pedoaman dampak lingkungan dan
studi atau analisis dari dampak sampai dapat menyusun rencana pengelolaan
lingkungan.
Di dalam Amdal terdapat dua jenis dampak, yaitu sebagai berikut.
1. Dampak pembangunan terhadap lingkungan ialah perbedaan antara kondisi
lingkungan sebelum ada pembangunan dan diperkirakan akan ada setelah
pembangunan.
2. Dampak pembangunan terhadap lingkungan ialah perbedaan antara kondisi
lingkungan pembangunan yang ada dan yang diperkirakan akan ada tanpa
adanya pembangunan.

6.1.1 Komponen lingkungan


Komponen-komponen lingkungan yang mungkin terpengaruh oleh proyek
ini antar lain sebagai berikut.
1. Biogeofisik Kimia
Pengembangan usaha daur ulang sampah plastik ini berpengaruh tidak
terlalu besar terhadap biologi, geologi, dan kimia sekitar usaha tersebut
karena mesin yang digunakan menggunakan tenaga listrik, sehingga
perubahan pada tanah, air dan udara tidak terlalu besar.
2. Sosial, Budaya, dan Ekonomi
Pengembangan usaha daur ulang sampah plastik ini akan berpengaruh
terhadap kependudukan, baik dalam perubahan populasi jumlah penduduk,
perubahan kentrampilan, kesejahteraan ekonomi, dll

6.1.2 Keadaan Rona Lingkungan Lokasi Proyek


Proyek industri daur ulang sampah plastik ini akan dikembangkan oleh PT.
Bintang. Daerah proyek terletak di Desa Makmur, Kec. Blang Bintang Kab. Aceh
Besar, dengan kondisi tanah struktur yang berbukit-bukit, terjal dan rata serta
memiliki air tanah yang bagus. Ketinggian tanah antara 20 – 50 M diatas permukaan
laut. Di daerah ini direncanakan akan dibangun Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
sehingga sangat cocok untuk dibangun proyek daur ulang sampah plastik karena
terdapat sumber bahan baku yaitu sampah plastik yang berlimpah.

6.2 Dampak Proyek terhadap Lingkungan Sekitar


Berikut merupakan dampak positif dan dampak negatif dari proyek daur
ulang plastik ini.
1. Dampak Positif
Proyek ini memberikan dampak positf yaitu dapat meminimalisirkan
sampah plastik yang terdapat di daerah tersebut sehingga dengan berkurang
jumlah tumupukan sampah plastik di daerah tersebut akan menjaga
lingkungan sekitar penduduk.
2. Dampak Negatif
Pengaruh negatif yang akan terjadi, kemungkinan terjadinya benturan sosial
diantara masyarkat di dalam proyek dengan yang diluar proyek sebagai
akibat dari perubahan sosial.
BAB VII
KESIMPULAN

7.1 Kesimpulan
Berikut ini adalah kesimpulan dari perancangan usaha daur ulang sampa plastik
PT. Bintang Plastik.
1. Dalam 1 cycle produksi membutuhkan waktu selama 2 jam, dengan jumlah
produk 7 karung.
2. Dari perhitungan Net B/C didapat nilai 1,360 yang artinya usaha daur ulang
plastik PT. Bintang Plastik layak untuk dibangun.
3. Internal rate of return sebesar 87% selama 3 tahun produksi. Nilai tersebut
lebih besar dari discount factor (10%), usaha daur ulang plastik PT. Bintang
Plastik ini dikatakan layak.

Anda mungkin juga menyukai