Pada suatu hari di sebuah kerajaan, tinggallah seorang duke dan duchess Abelard. Mereka pun dianugerahkan seorang putri, yang diberi nama Hera Abelard. Hera merupakan anak yang cantik, baik hati, sopan dan sangat patuh kepada orang tuanya. Di suatu hari saat Hera sedang belajar bersama dengan gurunya untuk menggunakan kekuatan sihir. Hera pun belajar untuk membuat sebuah ramuan magis. Hal ini mengejutkan Ayah dan Ibunya, karena Hera dapat membuat ramuan magis dengan kualitas yang sangat tinggi. Untuk membuat ramuan magis biasanya memerlukan seseorang untuk mempelajari sihir selama bertahun-tahun. Orang tua Hera pun menyadari akan potensinya. Dikarenakan ramuan magis berkualitas tinggi itu sangat langka dan sangat mahal harganya, Ia pun memaksa Hera untuk membuat ramuan magis agar dapat dijual ke pasar gelap , sehingga keluarga Abelard dapat mendapatkan keuntungan yang luar biasa banyak. 10 tahun pun berlalu, Saat ini Hera sudah berumur 18 tahun. Selama 10 tahun itu Hera tidak pernah sekalipun keluar dari istananya, Ia hanya mengikuti acara-acara penting yang diselenggarakan oleh Kaisar. Hera selalu diperlakukan buruk oleh orang tuanya, Mereka memaksa Hera untuk membuat 10 ramuan magis dalam sehari. Bahkan mencambuk atau mengurung Hera saat ia membuat kesalahaan. Hal ini pun melelahkan Hera baik secara mental dan fisik. Pada saat Hera dikurung selama berhari- hari, Odette pembantu keluarga abelard sering menolongnya dan memberikan Ia makanan secara diam-diam. Odette sangat merasa kasihan terhadap Hera dan sering memperhatikan Hera dari Ia kecil. Begitu juga dengan Hera, Ia menganggap Odette sebagai Ibu kandungnya. Berbulan- bulan kemudian Sang Pangeran menggelarkan sebuah pesta dan mengundang semua putri - putri kerajaan di negaranya. Hera pun terpaksa untuk mengikuti pesta tersebut. Pada saat di pesta pangeran terpukau dengan kecantikan dan keanggunan Hera. Pangeran pun mengajak Hera untuk berdansa. Setelah berdansa pangeran menuntunnya untuk pergi ke taman kerajaan agar pangeran dapat berbincang dengan Hera. Hera pun menceritakan tentang kemalangannya, pada saat pangeran mendengarkannya bercerita Ia pun meminta Hera untuk menikahinya, agar Hera dapat terlepas dari genggaman orang tuanya. Hera pun menangis dan memeluk pangeran terharu karena pangeran ingin menikahinya. Keesokan harinya pangeran menemui Hera di istananya, Ia pun memenjarakan dan menghukum kedua orang tua Hera karena sudah mengeksploitasi Hera demi memenuhi keserakahaannya untuk mendapatkan keuntungan. Hera pun terlepas dari kemalangannya, Ia pun merasa senang karena sudah bebas. Pangeran pun menikahi Hera, dan mereka hidup bahagia selamanya. Unsur-unsur yang terdapat dalam Cerpen :
No. Unsur Hasil Analisis
1. Topik Fantasi
2. Tokoh-tokoh - Hera Abelard (tokoh
utama) - Apollo (tokoh utama laki”) - Duke Abelard ( Ayah Hera) - Duchess Abelard. (Ibu Hera) - Odette (Pembantu Keluarga Abelard) 3. Watak Tokoh- - Hera Abelard > Baik hati, tokoh penurut. - Apolli > Sukar menolong, Baik hati. - Duke Abelard > Jahat, egois, serakah. - Duchess Abelard > Serakah, Egois, Jahat. - Odette > Penyayang, baik Hati. 4. Ide Pokok Paragraf 1 : Hera merupakan anak dari duke dan duchess Abelrd Paragraf 2 : Hera berbakat dalam menciptakan ramuan magis Paragraf 3 : Hera dimanfaatkan orang tuanya membuat ramuan magis Paragraf 4 : Perlakuan buruk orang tua Hera yabg menyiksanya Paragraf 5 : Odette yang memedulikan Hera Paragraf 6 : Hera yang diundang ke pesta sang Pangeran. Paragraf 7 : Pangeran menyelamatkan Hera dari genggaman kedua orang tuanya. 5. Alur Cerita ini memiliki alur maju karena diceritakan secara runtut dari awal, tengah hingga akhir. Yang menceritakan tentang dari awal Hera lahir hingga Ia diselamatkan dan menikah dengan sang pangeran. 6. Latar Cerita Latar Tempat : Istana Abelard, Kerajaan pangeran, Taman kerajaan. Latar Waktu : Sesudah 10 tahun berlalu. Latar Suasana : Sedih, lelah, Senang dan gembira. 7. Sudut Pandang Cerita ini memiliki sudut pandang ke- 3 karena menceritakan tentang kehiduoan Hera dan karena cerita ini ditulis menggunakan nama-nama tokoh yg terlibat. 8. Kerangka Perkenalan : Tokoh yang Karangan bernama Hera merupakan anak dari duke dan duchess abelard, serta merupakan gadis yan cantik dan baik hati. Pertikaian : Ayah dan Ibu Hera yang memaksa Hera untuk membuat ramuan magis dan mengurung Hera saat Ia melakukan kesalahan. Klimaks : Hera bertemu dengan pangeran saat berada di pesta dan menceritakan kisah hidupnya yang malang kepada pangeran. Penyelesaian : Pangeran yang memenjarai Duke dan Duchess Abelard karena telah mengeksploitasi anak mereka, dan menikahi Hera. Pesan Moral : Kita tidak boleh berbuat jahat kepada orang lain terlebih lagi memanfaatkan orang lain untuk mendapatkan keuntungan, karena pasti lambat laun kita akan mendapatkan imbasnya.