Anda di halaman 1dari 10

TEKS, KONTEKS, KOTEKS PADA ARTIKEL COVID-19

DALAM SURAT KABAR KOMPAS EDISI JUNI 2021


Dessy Wulandari Daulay¹, Mutoharoh², Sumiyani³
dessywulandaridaulay@gmail.com, mutohaja@gmail.com,
sumiyaninitura@gmail.com
Universitas Muhammadiyah Tangerang

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis teks, koteks, dan konteks
pada Artikel Covid-19 Dalam Surat Kabar Kompas Edisi Juni 2021. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data dalam
penelitian ini ada 6 wacana yang berjudul “Keputusan Haji Diserahkan Pada
Pemerintah”, “Nama Baru Varian SARS-CoV-2”, “Tingkat Kematian Covid-19
Anak Tinggi.” yang terdapat pada Surat Kabar Kompas Edisi Juni 2021.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara studi dokumentasi, dari hasil penelitian
ini ditemukan tiga paragraf, satu teks, satu konteks, dan satu koteks yang dapat
dianalisis.

Kata kunci: Teks, Konteks, Koteks, Surat Kabar Kompas, Artikel Covid-19

160
deretan kalimat-kalimat secara tertulis,
bisa juga berupa ujaran-ujaran lisan
PENDAHULUAN
adapun ungkapan teks dalam hal ini
Bahasa merupakan bentuk
tidak hanya dipandang dari sisi tata
komunikasi, baik secara lisan maupun
bahasa yang sifatnya tertulis atau
tulisan. Bahasa juga dapat
unsur-unsur kebahasan yang
diungkapkan secara langsung maupun
dituliskan.
tidak langsung sebagai unsur
Selanjutnya Konteks
penghubung dalam menjalin interaksi
mencangkup semua aspek yang
antarsesama manusia. Satuan bahasa
terlibat dengan suatu teks makna
tertinggi atau terlengkap adalam
sebuah kalimat baru yang dapat
wacana. Wacana merupakan sususan
dikatakan benar bila mengetahui siapa
dari kalimat yang membentuk ikatan
pembicaranya, siapa pendengarnya,
makna sehingga menghasikan
bagaiana pengucapannya.
keselarasan bahasa yang
Kemudian Koteks diartikan
berkesinambungan. Hal ini
sebagai kalimat yang memiliki unsur-
menunjukkan bahwa kajian secara
unsur yang mendahului atau mngikuti
struktural wacana adalah aspek kajian
unsur dalam wacana. Koteks adalah
yang sangat luas, dan mendalam
teks yang mendampingi teks lain
sehingga kebahasaan yang lebih besar
sehingga memiliki ketertarikan dan
dari pada kalimat dan klausa yang
kesejajaran dengan teks lain yang
mempunyai hubungan antara unit
didampinginya, teks yang didampingi
kebahasaan yang satu dengan yang
itu bisa berada di depan atau
lain
dibelakang teks. Oleh sebab itu teks,
Wacana digunakan untuk
konteks, koteks dalam wacana
memahami fenomenal sosial sebagai
biasanya ditemukan dalam artikel,
susunan kata karna pada dasarnya
salah satunya surat kabar.
semua fenomena sosial dapat diteliti
Teks, konteks, koteks pada
menggunakan analisis wacana. Dalam
artikel Covid-19 dalam surat kabar
wacana dapat mebahas penggunaan
kompas bisa ditemukan diberbagai
bahasa dalam konteks sosial kususnya
judul, isi wacana. Oleh karna itu pada
dalam lisan maupun tulisan, antar
pembahasan teks, konteks, koteks
komunikator dan komunikan, yg
pada artikel Covid-19 bisa kita lihat
membentuk komunikasi dalam
sebagai berikut. Teks adalah satu
kehidupan sehari-hari yang berbeda-
kesatuan bahasa yang maknanya
beda. Salah satu aspek-aspek yang
beragam dan juga memiliki isi dan
membentuk keutuhan wacana berupa
bentuk bahasa tersebut ialah lisan dan
teks, konteks dan koteks.
tulisan dengan arti ukuran dan tujuan.
Teks merupakan suatu
Pada artikel Covid-19 dalam
kesatuan bahasa yang memiliki isi dan
surat kabar kompas disetiap judul yang
bentuk. Teks tidak hanya berbetuk

161
ditulis memiliki tujuan dan makna pengamat, politis dan praktis. Cara
yang berbeda. Teks tersebut memiliki penyajian surat kabar kompas baik
arti yang sistematis dan struktur harian maupun daring menguraikan
tertentu pada setiap teks. Keberadaan hasil survey opini publik terkait isu-isu
teks selalu berkaitan dengan koteks pemberitaan yang aktual.
pada bagian depan, atau pada bagian 1. Teks
akhir teks. konteks memiliki sebab dan Teks memiliki kesatuan dan
alasan mengapa terjadinya suatu kepaduan antara isi yang ingin
percakapan dialog. Konteks sangat disampaikan dengan bentuk ujaran,
dibutuhkan oleh penutu dan lawan dan situasi kondisi yang ada. Tidak
tutur, karna pemahaman konteks hanyan dipandang dalam tata bahasa
adalah lawan tutur guna mengetahui teks memiliki sifat tertulis yang
konteks pembicaraan. Sedangkan didalamnya berupa kalimat, kata dan
Koteks bisa berupa teks yang tulisan ataupun ujaran lainnya. Dengan
mendampingi teks lainnya memiliki kata lain bahwa teks bisa berupa
ketertarikan yang ada dalam artikel bahasa, ujaran yang didalamnya terdiri
covid-19 dalam surat kabar kompas. atas satu kesatuan isi, bentuk, situasi,
Konteks itu sendiri memiliki beberapa kondisi penguna yang dihasilkan
kelompok yaitu topik sesuatu yang dalam interaksi manusia.
dibicarakan secara lisan maupun Arifin, dkk (2015) menyatakan
tulisan di dalam artikel covid-19 pada teks dianggap sebagai hasil karna teks
surat kabar kompas. menjadi keluaran yang dapat direkam
Peneliti menggunakan surat dan dipelajari, memiliki susunan
kabar kompas dikarnakan berita yang tertentu dan dapat dijabarkan ke dalam
di suguhkan selalu konsisten, istilah yang bersistem (h. 95). Senada
memberikan berita-berita yang bisa dengan Arifin, Rahmawati (2018)
dipahami oleh masyarakat awam dan berpendapat bahwa teks adalah bentuk
selalu berpihak kepada kepentingan sistematis dan bahasa tidak dapat
rakyat. Dan surat kabar kompas terpisahkan yang mempunyai peran
memiliki peminat tidak hanya signifikan dalam pembentukan
kalangan orang dewasa, remajapun wacana. Teks merupakan seperangkat
ikut menikmati wacana yang terdapat unit bahasa baik lisan maupun tulisan
di dalam surat kabar kompas. Surat dengan ukuran tertentu, makna
kabar kompas tidak hanya berupa tertentu serta tujuan tertentu (Vol.5)
cetakan melainkan sudah ada via Pendapat selanjutnya
daring, dan terbit setiap hari. Media dikemukakan oleh Eriyanto (2001)
yang di tampilkan oleh surat kabar menyatakan bahwa teks adalah bahasa
kompas selalu dijadikan sebagai tulisan dari semua bentuk bahasa
referensi oleh para pakar, baik para bukan hanya kata-kata yang tercetak di
pakar, baik akademik maupun para selembar kertas tetapi juga semua jenis

162
ekspresi komunikasi, ucapan, music, lengkap dan utuh.
gambar, efek suara, citra dan 3. Koteks
sebagainya (Goziyah, 2019, h. 1). Kridalaksana (2011)
Dari beberapa pendapat para menyatakan bahwa mengartikan
ahli mengenai analisis teks di atas, koteks sebagai kalimat atau unsur-
maka dapat disimpulkan bahwa teks usnur yang mendahului dan mengikuti
merupakan ragam bahasa yang unsur lain dalam wacana. Koteks
diartikan melalui lisan maupun tulisan dapat berupa teks yang mendampingi
sebagai proses dikarnakan teks sebagai teks lain dan mempnyai ketertarikan
suatu proses pemilihan makna yang dengan teks yang didampinginya. Bisa
berlangsung terus-menerus dari awal berada di depan kalimat atau di
sampai akhir wacana sampai belakang kalimat (Rahzanie, 2015).
terjadinya satuan makna yang utuh dan Sejalan dengan pendapat selanjutnya
selesai dengan memerhatikan system menurut Goziyah (2020) koteks
kebahasaan. merupakan kalimat yang mendahului
2. Konteks kalimat selanjutnya yang beriringan.
Zulfahnur (2011) menyatakan Keberadaan koteks dalam wacana
bahwa koteks memiliki fungsi yang menunjukan bahwa suatu teks
diacu oleh teks dengan bagian dari memiliki ikatan dengan teks lainnya
gambaran atau realitas yang ada dan sehingga membuat suatu wacana
diacu dalam anagn-angan munculnya menjadi utuh dan lengkap (vol. 8. No.
teks dan konteks pasti selalu 2). Dari beberapa pendapat para ahli
bersamaan (Fatimah dan Nafilah, mengenai analisis koteks yaitu konsep
2014, h. 45). Sejalan dengan pendapat teks dan koteks merupakan aspek dari
sebelumnya Disa dan Karim (2018) proses yang sama. Dengan kata lain
mengemukakan bahwa koteks dapat ketika ada teks dan ada teks lainnya
diartikan sesuatu yang berbeda diluar yang mengiringi dan menyertai teks
teks, yang mempengaruhi proses tersebut disebut koteks.
terjadinya teks sehingga memperjelas
makna teks itu sendiri yang memiliki
makna dan tujuan melatari tuturan
seseorang kepada orang lain (vol 3,
no.4).
Dari beberapa pendapat para
ahli mengenai analisis konteks bahwa
yang berkaitan dengan partisipan
(penutur) juga sangat berperan dalam
memahami makna dan informasi
tuturan. Sehingga konteks harus
memahami konteks wacana itu secara

163
METODE PENELITIAN lainnya, teks yang satu memiliki
Penelitian ini menggunakan hubungan dengan teks lainnya. Teks
pendekatan kualitatif, Mertha Jaya lain tersebut bisa berada di depan
(2020:111) penelitian kualitatif (mendahului) atau di belakang
dilakukan secara menyeluruh terhadap (mengiringi). Dari penelitian ini,
satu objek dan hasil penelitiannya Analisis Teks, Konteks, Koteks pada
dalam bentuk kata serta memperoleh Artikel Covid-19 dalam Surat Kabar
data yang valid. Penelitian ini Kompas Edisi Juni 2021 setelah
menggunakan metode deskriptif. dilakukan metode deskriptif peneliti
Sedangkan Agus dan Goziyah (2019) menemukan dan memperoleh data
mengemukakan penelitian kualitatif sebanyak 3 data edisi artikel yang
adalah penelitian deskriptif, data yang berisi, 34 data yang ditemukan dalam
dikumpulkan lebih mengambil bentuk Analisis Teks, Konteks, Koteks, pada
kata-kata, bentuk gambar daripada Artikel Covid-19 dalam Surat Kabar
angka-angka. Hasil penelitian tertulis Kompas. Teks, Konteks, Koteks
berisi kutipan-kutipan dari data yang merupakan aspek dari suatu proses
mengambarkan dan menyediakan yang sama esensi wujud suatu bahasa.
bukti persentasi seperti transkrip Dari hasil pengumpulan data,
wawancara, catatan lapangan, diperoleh data sebagai berikut :
fotografi, videotape, dokumen pribadi
(h. 169). Data penelitian diambil dari
salah satu artikel pada surat kabar Data 1
kompas edisi Juni 2021 yang
membahas mengenai Covid-19. “Keputusan Haji Diserahkan
Pada Pemerintah”
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN Data 2

“Nama Baru Varian SARS-


Teks bukan hanya sekedar unit
CoV-2”
tata bahasa yang nyata, akan tetapi
teks merupakan unit semantik Data 3
memunyai satu kesatuan arti yang
luas. Kemudian, konteks adalah situasi “Tingkat Kematian Covid-19
atau latar terjadinya suatu komunikasi. Anak Tinggi”
Konteks dapat dianggap sebagai
sebagai sebab atau alasan terjadinya
suatu pembicaraa/dialog/teks. Analisis Teks > ringkas padat.
Sedangkan koteks adalah teks yang
Analisis Teks yang terdapat
bersifat sejajar, koordinatif, dan
pada Artikel Covid-19 dalam surat
memiliki hubungan dengan teks

164
kabar Kompas Edisi Juni 2021 terdiri dari kohesi, koherensi, koteks
merupakan salah satu jenis teks, hal ini maupun konteks. Berdasarkan bukti
dapat dibuktikan dengan ciri-ciri teks bukti tersebut maka dapat disimpulkan
sebagai berikut. (1) Teks merupakan bahwa kolom Artikel Covid-19 dalam
seperangkat unit bahasa baik lisan surat kabar Kompas Edisi Juni 2021
maupun tulisan. Artikel Covid-19 dengan tiga judul yaitu “Keputusan
dalam surat kabar Kompas Edisi Juni Haji Diserahkan Pada Pemerintah”,
2021 Surat juga merupakan “Nama Baru Varian SARS-CoV-2”,
seperangkat unit bahasa yang disusun “Tingkat Kematian Covid-19 Anak
secara tertulis. Dikatakan seperangkat Tinggi” Edisi Juni 2021 adalah sebuah
unit bahasa karena Artikel Covid-19 teks.
dalam surat kabar Kompas Edisi Juni
2021 dibangun dengan konstruksi Analisis Konteks > ringkas
kata, kalimat, paragraf, hingga wacana padat.
dengan berbagai judul di dalamnya.
(2) Teks merupakan unit bahasa yang Konteks merupakan unsur-
ditulis dengan ukuran tertentu. Artikel unsur yang keberadaannya sangat
Covid-19 dalam surat kabar Kompas mendukung komunikasi. Konteks
Edisi Juni 2021 merupakan salah satu sangat dibutuhkan oleh penutur
contoh unit bahasa yang berupa tulisan maupun lawan tutur. Dalam hal ini,
dan ditulis dengan standar jumlah yang paling membutuhkan
tertentu menurut aturan masing- pemahaman terhadap konteks adalah
masing Surat Kabar. Pada Artikel lawan tutur guna mengetahui konteks
Covid-19 dalam surat kabar Kompas pembicaraan. Di dalam konteks
Edisi Juni 2021 disetiap judul yang memiliki topik yang saling
ditulis memiliki tujuan dan makna bersangkutan dengan teks diatas
yang berbeda-beda. Teks tersebut sehingga dapat terkait satu sama lain.
bersifat sistematis dan memiliki
Wacana Data 1 yang berjudul
struktur tertentu. (3) Artikel Covid-19
berjudul Keputusan Haji Diserahkan
dalam surat kabar Kompas Edisi Juni
Pada Pemerintah adalah memuat
2021 memiliki beberapa judul, dari
konteks tentang Pemerintah Arab
setiap judul terdiri dari kata, kalimat,
Saudi belum juga memutuskan kuota
paragraf hingga wacana yang memiliki
jemaah haji tahun 2021 untuk
karakteristik tertentu yang secara
Indonesia. Kementerian Agama RI
konvensional diterima dan secara
akan mengumumkan kepastian
kognitif dapat dipahami oleh semua
pemberangkatan haji dari Tanah Air
kalangan pembaca. (4) Artikel Covid-
pada Kamis (3/6/2021). Jadi, dalam
19 dalam surat kabar Kompas Edisi
konteks tersebut Keselamatan jemaah
Juni 2021 merupakan salah satu jenis
menjadi pertimbangan. Dikarnakan
teks karena memiliki tekstur yang
sejumlah daerah melaporkan

165
terjadinya kenaikan kasus bahwa kasus Covid-19 anak di Rumah Sakit
kasus Covid-19 masih menjadi topik tergolong tinggi. Hal ini seharusnya
hangat di seluruh Negara, terutama di menjadi pertimbangan pemerintah
Indonesia yang masih meningkat. dalam memutuskan pembelajaran tatap
Masyarakat perlu tetap waspada muka, sehingga virus tersebut tidak
menyangkut penularan yang terjadi menular kepada orang yang sehat.
akibat virus tersebut dikarnakan sudah Opini tersebut dimuat di Artikel covid-
banyak memakan korban. Opini 19 dalam surat kabar kompas edisi
tersebut dimuat di Artikel covid-19 Jumat, 4 Juni 2021.
dalam surat kabar kompas edisi Rabu, Analisis Koteks > ringkas
2 Juni 2021. padat.
Menurut Goziyah (2020)
Wacana Data 2 yang berjudul
koteks merupakan kalimat yang
berjudul Nama Baru Varian SARS-
mendahului kalimat selanjutnya yang
CoV-2 memuat konteks tentang
beriringan. Keberadaan koteks dalam
Organisasi Kesehatan Dunia
wacana menunjukan bahwa suatu teks
mengenalkan sistem penamaan baru
memiliki ikatan dengan teks lainnya
tiap mutasi SARS-Cov-2 kepada
sehingga membuat suatu wacana
Publik. Sistem penamaan baru itu
menjadi utuh dan lengkap (vol. 8. No.
bertujuan memudahkan penyebutan
2).
sekaligus menghindari stigmatisasi
Wacana data 1 yang berjudul
dan xenophobia. Jadi, dalam konteks
Keputusan Haji Diserahkan Pada
tersebut selain lebih mudah diingat,
Pemerintah. Pada kutipan ”Yaqut
penamaan baru ini bisa mengurangi
meminta semua pihak bersabar agar
stigmatisasi dan xenophobia pada
keputusan itu bisa dikelola dan
Negara asal kemunculan varian baru.
disampaikan dengan lebih baik.
Tak ada Negara atau komunitas ingin
“Besok akan kami sampaikan kepada
dicap sebagai sumber petaka. Opini
publik. Sabar sedikit, kan harus ditata.
tersebut dimuat di Artikel covid-19
Supaya tidak salah apa yang
dalam surat kabar kompas edisi
disampaikan kepada publik, harus
Kamis, 3 Juni 2021.
transparan yang disampaikan kepada
Wacana Data 3 yang berjudul publik,” katanya. “katanya” yang
berjudul Tingkat Kematian Covid-19 terdapat pada kalimat di atas mengacu
Anak Tinggi. Memuat Konteks kepada Yaqut Cholil pada kalimat
tentang Keberadaan penyakit penyerta akhir. Tafsiran itu didasarkan pada
pada Covid-19, baik pada kasus kalimat yang menatakan bahwa
dewasa maupun anak, turut Komisi VIII DPR Menteri Agama
memperburuk prognosis penyakit dan Yaqut Cholil Quomas Menjelaskan
meningkatkan resiko kematian. Jadi, kepada publik mengenai keputusan
dalam konteks tersebut Kematian pada ada atau tidaknya pemberangkatan haji

166
tahun 2021. Jadi, Yaqut Cholil dari 20 kasus), diikuti oleh keganasan
Qumoas pada kalimat tersebut menjadi dan penyakit kardiovaskular (masing-
Koteks pada katanya. masing 6 dari 20 kasus)”.
Wacana data 2 yang berjudul “penjelasannya” yang terdapat pada
Nama Baru Varian SARS-CoV-2. kalimat di atas mengacu kepada
Pada kutipan “Di balik nama baru Rismala Dewi dan Nastiti Kaswandani
lebih sederhana ini, ada kerumitan pada kalimat pertama. Tafsiran itu
prosesnya. Menurut Van Kerkhove, didasarkan pada kalimat yang
rencana menyederhanakan menatakan bahwa Rismala Dewi dan
nomenklatur varian telah dikerjakan Nastiti Kaswandani, menjelaskan
beberapa bulan, dipimpin kelompok tingginya tingkat kematian pasien
kerja Evolusi Virus WHO, “Sangat Covid-19 anak ini karena mayoritas
sulit menghasilkan sistem yang dapat pasien sering datang dengan satu atau
diterima,” ujarnya. “ujarnya” yang lebih penyakit kronis penyakit
terdapat pada di atas mengacu kepada penyerta yang akan memengaruhi
Van Kerkhove pada kalimat akhir. prognosis penyakit mereka. Jadi,
Tafsiran itu didasarkan pada kalimat Rismala Dewi dan Nastiti Kaswandani
yang menatakan bahwa Van pada kalimat tersebut menjadi Koteks
Kerkhove, menjelaskan rencana pada kata penjelasannya.
menyederhanakan nomenklatur varian
telah dikerjakan beberapa bulan,
KESIMPULAN
dipimpin kelompok kerja Evolusi
Berdasarkan penyajian dan
Virus WHO. Jadi, Van Kerkhove pada
pembahasan data analisis Teks,
kalimat tersebut menjadi Koteks pada
Konteks, Koteks Pada Artikel Covid-
kata ujarnya.
19 Dalam Surat Kabar Kompas Edisi
Wacana data 3 yang berjudul
Juni 2021. Fokus penelitian yang di
Tingkat Kematian Covid-19 Anak
teliti adalah Teks, Konteks, Koteks
Tinggi. Pada kutipan “Dalam
Pada Artikel Covid-19. Teks, konteks
penjelasannya, Rismala Dewi dan
dan koteks yang di temukan dalam
Nastiti Kaswandani, penulis utama
artikel Covid-19 ada 6 data teks 1,
studi itu, menyebutkan, tingginya
konteks 1 da koteks 1 data.
tingkat kematian pasien Covid-19
Berdasarkan hasil temuan-temuan
anak ini karena mayoritas pasien
tersebut, dapat disimpulkan bahwa
sering datang dengan satu atau lebih
Teks, Konteks, Koteks pada
penyakit kronis penyakit penyerta
Artike Covid-19 dalam Koran Kompas
yang akan memengaruhi prognosis
Edisi Juni 2021 terdapat teks, konteks,
penyakit mereka. Komorbid yang
dan koteks.
paling umum adalah penyakit ginjal (8

167
REFERENSI Risha Devina Rahzanie.
Zaenal Arifin, dkk. 2015. 2015. Analisis
Wacana Pragmatik
Transaksional Wacana Stand Up
Dan Internasional Komedi
Dalam Mongol Kajian
Bahasa Indonesia. Konteks Dan Ko-
Tangerang: PT Teks. Semarang:
Pustaka Mandiri. Universitas
Iy Rahmawati. 2018. Negri Semarang.
Analisis Teks dan Goziyah, Hasti
Koteks Pada Prastyaningsih,
Kolom Opini dan Maulana
“Latihan Yusuf. 2020.
Bersama Al Analisis
Komodo 2014”. Teks,
Jurnal Dimensi Koteks, Dan
Pendidikan Konteks Pada
Dan Pembelajaran. Surat Kabar
Vol. Radar Banten
Goziyah. 2019. Studi Edisi 223
Wacana Bahasa Tahun 2020.
Indonesia (Kajian Jurnal Kata
Wacana). Edu (Bahasa, Sastra,
Pustaka dan
Fatimah, Ila Nafilah. 2014. Pembelajar
Teori Sastra. PT an). Vol. 8, No 1.
Pustaka Mandiri. Martha Jaya. 2020.
Nopita L. Diasa, Ali Metode Penelitian
Karim. Kuantitatif Dan
Penyimpangan Kualitatif Teori,
Prinsip Penerapan, Dan
Kesantunan Riset Nyata.
Pengikut Yogyakarta:
(Followers) QUADRANT.
Dalam Wacana Agus Sulaeman dan
Instagram. Jurnal Goziyah. 2019.
Bahasa dan Metodologi
Sastra. Vol. 3. No. Penelitian Bahasa
4 Dan Sastra. EDU

168
PUSTAKA.
Goziyah, Igasa Aditya
Wardhani, Diah
Ayu Titania. 2020.
Teks, Koteks,
Konteks Pada
Surat Kabar
Banten Ekspres
Februari 2020.
Widyabastra. Vol.
08, Nomor 1

169

Anda mungkin juga menyukai