Telaah Buku Quran Hadits Kelas Vii
Telaah Buku Quran Hadits Kelas Vii
Telaah Buku Quran Hadits Kelas Vii
Dosen Pengampu
Disusun Oleh:
FAKULTAS TARBIYAH
MARTAPURA
2023
PEMBAHASAN
1
Moh. Abdul Hafidz, AL-QUR‟AN HADIS MTS KELAS VII, (Jakarta: Direktorat KSKK
Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI, 2020), cet. 1, hal, 85
1
a. Penjelasan, Pengertian Dan Maksud Dari Ayat Pertama QS. Al-Balad
Dalam Buku “Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim”, yang tercantum sebagai
berikut.2 Di dalam buku terjemah tafsir ini, penulis tidak menemukan
keterengan
lebih untuk
memperjelas
maksud ayat
pertama QS. Al-Balad yang dijelaskan di dalam buku “Al-Qur’am Hadits
MTs Kelas VII”., dalam kata lain, maksud dan pengertian QS. Al-Balad ayat
pertama antara Tafsir Ibnu Katsir dan buku Al-Qur’an Hadits Mts Kleas VII
tidak ada perbedaan akan tetapi sudah sesuai dengan isi dari buku yang
mu’tabar.
b. Penjelasan, Pengertian Dan Maksud Dari Ayat Pertama QS. Al-Balad
Dalam Buku “Tafsir al-Munir”, yang tercantum sebagai berikut3
“Ummul Qura (Mekkah) adalah tempat yang aman untuk manusia yang
bertinggal di dalamnya baik dalam keadaan berihram maupun tidak (halal),
sebagai pemberitahuan dari Allah bahwa kota Mekkah adalah besar
nilainya, dan sebagai pujian kepada tanah kelahiran nabi dan peringatan
tidak boleh menyakiti nabi di dalam kota yang aman (Mekkah).”
Dari pengertian tersebut penulis mendapatkan penjelasan tambahan
untuk memperjelas maksud dari ayat pertama QS. Al-Balad yang bisa
disampaikan kepada siswa agar lebih bisa memahami isi kandungan ayat
pertama QS. Al-Balad, dan penjelasan yang dicantumkan di dalam buku
“Qur’an Hadits MTs Kelas VII” juga sudah sesuai dengan isi kitab yang
Mu’tabar ini.
2
Ibnu Katsir, Tafsīr Al-Qur’ān Al-Adzīm, Terj. Abdul Ghoffar (Jakarta: Pustaka Imam Syafi’i,
2005), Jilid. 10, H. 473
3
Wahbah az-Zuhaili, Tafsir al-Munir, (Lebanon: Dar El-Fikr, 1991), Jilid. 30, H. 242.
2
َ ْ َ ٌ َ َْ
2. Ayat Kedua )(وانت ِحل ِب َهذا ال َبلد
4
Moh. Abdul Hafidz, AL-QUR‟AN HADIS MTS KELAS VII, (Jakarta: Direktorat KSKK
Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI, 2020), cet. 1, hal, 85-86.
3
a. Penjelasan, Pengertian Dan Maksud Dari Ayat Kedua QS. Al-Balad
Dalam Kitab “Tafsir Hadaiq ar-Ruh Wa ar-Raihan Fi Rawabi Ulum Al-
Qur’an ”, yang tercantum sebagai berikut.5
“Maksud dari ayat tersebut (ayat ke-2): Allah bersumpah dengan negri ini
(Mekkah) dan dengan kedua orang tua dan anak..............., imam al-Wahidi
berkata: kata الحالل, الحلdan المحلadalah sama dan adalah antonim dari
المحرم, maksudnya adalah bahwa orang seumpama engkau wahai
Muhammad juga termasuk kebesaran dan keagungan tanah haram ini,
menjdi halal sesuatu yang tidak diperbolehkan untuk orang lain selain kamu
dinegri ini, sebagaiman menjadi halal binatang buruan di luar tanah haram
(Mekkah Dan Madinah), yang demikian karena Allah memperbolehkan
untuk nabinya di hari penaklukkan kota Mekkah untuk berperang, dan
sungguhnya nabi telah bersabda: tidak diperbolehkan untuk siapapun
sebelum ku dan juga sesudahku dan juga bagiku melainkan sesaat di hari
ini (hari penaklukkan Kota Mekkah), imam al-Wahidi berkomentar:
maksudnya adalah manakala Allah bersumpah dengan kota Mekkah,
adalah pemberitahuan dari Allah bahwa kota Mekkah memiliki nilai yang
tinggi walaupun satatus kota Mekkah adalah tanah haram (banyak
larangan), oleh karena itu, Allah berjanji kepada nabi-Nya untuk
melakukan peperangan di Mekkah dan menaklukkan kota Mekkah melalui
nabi, dan ini adalah janji dari Allah sehingga nabi dapat tinggal di kota
Mekkah”
Dari penjelasan di atas sangatlah banyak pengertian tambahan dari
buku “Qur’an Hadits MTs Kelas VII”, dari penjelasan peperangan
penaklukkan kota Mekkah yang dimaksud dari buku “Qur’an Hadits MTs
5
Muhammad al-Amin al-hariri, Tafsir Hadaiq ar-Ruh Wa ar-Raihan Fi Rawabi Ulum Al-
Qur’an, (Lebanon: Dar Thuq an-Najah, 2001), Jilid. 32, h. 9,
4
Kelas VII”, juga pembolehan perang tersebut hanya berlaku pada hari itu
saja bukan selamanya, di dalam tafsir tersebut juga di jelaskan akan
peristiwa apa yang di singgung oleh ayat kedua QS. Al-Balad yang dapat
disampaikan kepada siswa agar tidak sembarang dalam memaham isi
kandungan Al-Qur’an. Isi buku jelas sudah seusai dengan karya ilmiyah
mu’tabar ini hanya saja tidak terlalu detail penjelasannya.
b. Penjelasan, Pengertian Dan Maksud Dari Ayat Kedua QS. Al-Balad
Dalam Kitab “Tafsir al-Qur’an al-Karim Wa ‘Irabuh Wa Bayanuh”, yang
tercantum sebagai berikut.6
6
Muhammad Ali Thoha ad-Durroh, Tafsir al-Qur’an al-Karim Wa ‘Irabuh Wa Bayanuh,
(Damaskus: Dar Ibn Katsir, 2009), Jilid. 10, h. 593.
7
Wahbah az-Zuhaili, Tafsir al-Wasith, (Damaskus: Dar El-Fikr, 2001), Jilid. 3, H. 2879
5
Keterengan di dalam tafsir ini sangatlah berbeda dengan keterengan
yang ada di dalam buku materi yang di telaah, dari ketereangan tafsir
tersebut dijelaskan bahwa maksud ayat kedua QS. Al-Balad adalah tentang
kafir Mekkah yang menjadikan nabi sebagai objek sasaran disakiti bahkan
dibunuh, sedangkan di dalam buku “Qur’an Hadits MTs Kelas VII”
menjelaskan tempat tinggal nabi yang mulia dan agung, menurut penulis
perbedaan makna ini sangatlah wajar dikarenakan Al-Qur’an itu sendiri
yang memiliki banyak rahasia sehingga muncullah berbagai pandangan,
akan tetapi tidak salahnya untuk disampaikan kepada siswa untuk
memperkaya pengetahuan mereka.
d. Penjelasan, Pengertian Dan Maksud Dari Ayat Kedua QS. Al-Balad
Dalam Kitab “Tafsir Juz ‘Amma”, yang tercantum sebagai berikut.8
“Firman Allah
(ayat kedua QS.
Al-Balad)
artinya engkau berada di kota Mekkah tidak ada larangan untukmu apapun
boleh kamu lakukan termasuk hal-hal yang tidak di perbolehkan pada waktu
hari ini, maka jangan takut akan di bebani dosa dan jangan khawatir”
Keterengan tafsir di atas dapat menjadi tolak ukur kesesuaian
keterangan “engkau boleh tinggal di kota ini tanpa dibebani rasa dosa
ataupun halangan.” yang ada di dalam buku “Qur’an Hadits MTs Kelas
VII”, dalam kata lain isi buku sudah sesuai dengan Kitab Tafsir Mu’tabar.
8
Musa’id, Tafsir Juz ‘Amma, (Kairo: Dar Ibn al-Jawziy, 2008), H. 147.
6
َ
3. Ayat Ketiga )(و َوالِ ٍد َّو َما َولد
َ
9
Moh. Abdul Hafidz, AL-QUR‟AN HADIS MTS KELAS VII, (Jakarta: Direktorat KSKK
Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI, 2020), cet. 1, hal, 86.
10
Sahal, Tafsir, (Beirut: Dar Al-Kotob Al-Ilmiyah, 2002), h. 194.
11
Muhammad, Jami al-bayan, (Kairo: Hajr, 2001), Jilid. 24. H. 408.
7
semua orang tua dan anaknya, dan tidak boleh menspesifikasi hal demikian
tanpa adanya dalil yang bisa diterima berupa hadits atau rasional,
sedangkan tidak ada dalil demikian, maka ayat tersebut diam dalam ke
umumannya.”
Dari penjelasan di atas di sebutkan bahwa yang dimaksud Walid dan
Wa Ma Walad adalah umum tidak menyangkut siapapun, dan penjelasan di
dalam buku juga seperti itu, tidak ada yang berbeda dan sesuai dengan kitab
tafsir Mu’tabar.
c. Penjelasan, Pengertian Dan Maksud Dari Ayat Ketiga QS. Al-Balad
Dalam Kitab “al-Kassyaf”, yang tercantum sebagai berikut.12“Jika Kamu
bertanya apa
maksudnya dengan
ayat ketiga? Aku
jawab maksudnya adalah rasulullah S.A.W. dan anaknya, Allah bersumpah
dengan tanah tumpah darahnya, tanah haram ayahnya Ibrahim dan tempat
lahir ayahnya Ismai’il, dan Allah bersumpah dengan keturunannya.”
Keterangan di atas memperjelas akan maksud ayat ketiga, yaitu
lanjutan dari sumpah Allah pada ayat pertama dan ini perlu untuk
disampaikan kepada siswa nantinya.
12
Mahmud, al-Kassyaf, (Beirut: Dar Al-Marefah, 2009), h. 1203.
8
َ َ ْ ْ َ َْ َ ْ ََ
َ
4. Ayat Keempat )(لقد خلقنا ال ِإن َسان ِف ْي كب ٍد
13
Moh. Abdul Hafidz, AL-QUR‟AN HADIS MTS KELAS VII, (Jakarta: Direktorat KSKK
Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI, 2020), cet. 1, hal. 86-87
14
Muhammad ‘Ali as-Sahbuni, Mukhtashor Tafsir Ibn Katsir, (Lebanon: Dar Al-Kotob Al-
Ilmiyah, 1981), Jilid. 2, H. 640.
9
b. Penjelasan, Pengertian Dan Maksud Dari Ayat Keempat QS. Al-Balad
Dalam Kitab “Tafsir Al-Qurthubi Edisi Terjemah (Al-Jami’ Li Ahkaam -
Al-Qu’ran”, yang
tercantum sebagai
berikut.15 dari
penjelasan ini penulis
mendapatkan
pengertian tambahan
yang sangat banyak
bahkan komplit
mengenai kesusahan
yang di maksud di
dalam buku akan
mulai dari kesusahan
di dalam perut ibu
yang mana itu adalah
kesusahan dunia
hingga kesusahan di
padang mahsyar yang
mana itu adalah
kesusahan akhirat,
dan pengertian ini
tentu sudah sesuai
dengan isi buku
bahkan lebih komplit
hanya saja penulis
tidak menemukan
riwayat yang sama persis yang disebutkan disebutkan di dalam buku.
15
Muhammad, Al-Jami’ Li Ahkaam Al-Qur’an, Terj. Muhyiddin Mas Rida (Jakarta: Pustaka
Azzam 2007), Jilid. 20, H. 408-409.
10
َ َ َ
ٌ َ ََْ َ َْ َْ ْ ُ َ َْ
5. Ayat Kelima )(أيحسب أن لن يق ِدر علي ِه أحد
16
Moh. Abdul Hafidz, AL-QUR‟AN HADIS MTS KELAS VII, (Jakarta: Direktorat KSKK
Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI, 2020), cet. 1, hal, 87.
17
Muhammad At-Tahir, At-Tahrir Wa At-Tanwir, (Tunisia: Dar Al-Tunisia, 1984), Jilid. 30, H.
350
11
sesuatu, lalu ditarik oleh sepuluh orang dewasa sampai kulit tersebut robek
dan kakinya tidak begeser sedikit pun, dan Usaid ini orang kafir yang sangat
memusuhi nabi oleh karena itulah turun ayat kelima ini. Dan ada lagi riwayat
yang mengatakan bahwa yang di maksud di dalam ayat kelima itu adalah
Walid Ibn Mughiroh, ada juga yang mengatakan Abu jahl, diriwayatkan dari
Muqatil ayat itu turun karena Al-Haris Ibn ‘Amir Ibn Naufal yang
menginfaqkan hartanya untuk merusak dan mengganggu rencana nabi, dan
ada lagi riawayat yang mengatakan itu adalah ‘Amr Ibn Abi Wudd yang
menerobos parit pada peperanga Khandaq untuk memasuki kota Madinah lalu
di bunuh oleh ‘Ali Ibn Abi Thalib.”
Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa yang di maksud ayat
tersebut bisa saja seseorang (lebih spesifik) ada yang mengatakan Usaid Ibn
Kaldah, Abu jahl, Walid Ibn Mughiroh dan lain-lain, dan di dalam kitab ini juga
diceritakan mengenai seseorang yang kuat di masa nabi sehingga ayat turun
karenanya yang dapat menjadi keterangan lanjutan untuk ayat kelima ini.
َ
ً ُّ ً ُ ْ َ ْ ُ ُ
6. Ayat Keenam )َ(يق ْول أهلكت َمالا ل َبدا
18
Moh. Abdul Hafidz, AL-QUR‟AN HADIS MTS KELAS VII, (Jakarta: Direktorat KSKK
Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI, 2020), cet. 1, hal, 87.
12
a. Penjelasan, Pengertian Dan Maksud Dari Ayat Keenam QS. Al-Balad
Dalam Kitab “Ma’alim At-Tanziil”, yang tercantum sebagai berikut.19
“Firman
Allah
“( "أهلكتAku
habiskan) maksudnya "( "أنفقتAku nafqahkan), Firman Allah "( "ماال لبداharta
yang bertumpuk-tumpuk) maksudnya harta yang banyak asal kata dari kata
"( "التلبيدberkerumun), hartanya dihabiskan untuk memusuhi nabi”
Pengertian yang dijelaskan oleh imam Bagawiy di dalam tafsirnya
ini menjelaskan tentang harta yang banyak kemana dihabiskan? Imam
Bagawiy menjelaskan hartanya dihabiskan untuk memusuhi nabi
Muhammad S.A.W. bukan untuk berfoya-foya untuk pribadi, walaupun
tafsir yang diberikan seperti demikian tidak menutup paham yang beruang
pasti akan ditanyakan juga kemana dia menggunakan hartanya kelak.
Pengertian lanjutan ini juga bisa dijadikan keterangan tambahan nantinya
ketika menyampaikan materi isi kandungan QS. Al-Balad ayat keenam dari
buku “Qur’an Hadits MTs Kelas VII”.
b. Penjelasan, Pengertian Dan Maksud Dari Ayat Keenam QS. Al-Balad
Dalam Kitab “Tafsir Al-Wasith”, yang tercantum sebagai berikut.20 “Allah
menggunakan kata pengganti dari harta yang diinfaqkan oleh orang yang
celaka ini pada firmannya “ ”يقول أهلكتuntuk memberi tahu bahwa harta
yang diinfaqkannya itulah penyebeba kebinansaannya, karena dia
menggunakan harta bukan untuk kebaikan.”
Pengertian dari kitab Tafsir Al-Wasith tersebut menjelaskan bahwa
Al-Qur’an memiliki banyak rahasia hikmah, salah satunya ada dibalik
penggunaan kalimat yang digunakan seperti " "أهلكتyang berartikan ""أنفقت,
19
Al-Husain Ibn Mas’ud Al-Bagawiy, Ma’lim At-Tanzil, (Beirut: Dar Ihya Al-Turats, 2010),
Jilid. 5, H. 255.
20
Muhammad Sayyid Thanthawi, Tafsir Al-Wasith, (Kairo: Dar An-Nahdah, 2010) Jilid. 15, H.
402.
13
yang demikian, memberi tahu kepada kita bahwa harta yang digunakan dan
dekluarkan bukan untuk kebaikan adalah salah satu penyebab binasanya
seseorang. Pengertian ini dapat dijadikan keterangan tambahan untuk ayat
keenam ini.
َ َّ ْ َ َ
ٌ َ َْ
7. Ayat Ketujuh )(أيح َس ُب أن ل ْم َي َر ُه أحد
21
Moh. Abdul Hafidz, AL-QUR‟AN HADIS MTS KELAS VII, (Jakarta: Direktorat KSKK
Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI, 2020), cet. 1, hal. 87
22
Ibnu Katsir, Tafsīr Al-Qur’ān Al-Adzīm, Terj. Abdul Ghoffar (Jakarta: Pustaka Imam Syafi’i,
2005), Jilid. 10, H. 474
14
b. Penjelasan, Pengertian Dan Maksud Dari Ayat Ketujuh QS. Al-Balad
Dalam Kitab “Shofwah At-Tafsir”, yang tercantum sebagai berikut.23
“(ayat ketujuh) maksudnya apakah manusia menyangka bahwa Allah S.W.
T. tidak
melihatnya
ketika dia
mengeluarkan hartanya (bukan untuk kebaikan) dan dia menyangka bahwa
semua perbuatannya bisa disembunyikan dari Tuhannya?, pada
kenyataannya tidak seperti yang dia sangka, akan tetapi Allah maha
memantau mengetahui apa yang diperbuatnya, Allah akan menanyakan
perbuatannya di hari kiamat nantinya dan perbuatan akan di balas dengan
balasan yang setimpal.”
Penjelasan ini menerangkan bahwa segala perbuatan manusia
diketahui Allah S.W.T. dan akan dibalas dengan balasan yang setimpal,
pengertian ini dapat ditambahkan dalam pengetian isi kandungan ayat
ketujuh di dalam buku MTs.
َ
َ َ َ ً َ ْ َ ُ َّ ْ َ ْ َ َ
8. Ayat Kedelapan dan Kesembilan )(أل ْم نجعل له عين ْي ِن ۞ َو ِل َسانا َّو شفت ْي ِن
23
Muhammad ‘Ali as-Sahbuni, Shafwah At-Tafsir, (Kairo: Dar As-Shabuni, 1997), Jilid.
3, H. 535.
24
Moh. Abdul Hafidz, AL-QUR‟AN HADIS MTS KELAS VII, (Jakarta: Direktorat KSKK
Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI, 2020), cet. 1, hal. 87-88
15
mengatakan bahwa Allah sudah memberikan nikmat kepada hambanya berupa
indra mata, lidah dan bibir yang memperindah wajah dan juga bisa digunakan
untuk menuntun orang untuk amal kebajikan atau sebaliknya, kemudian
penulis ingin membandingkan antara keterangan ayat kedelapan dan
kesembilan ini dengan karya-krya ilmiah lainnya yang mu’tabar dan
menambahkan keterangannya.
a. Penjelasan, Pengertian Dan Maksud Dari Ayatwadelepan dan
Kesembilan QS. Al-Balad Dalam Kitab “Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim”,
yang tercantum sebagai berikut.25 “Ibnu ‘Asakir meriwayatkan di dalam
tarjamah Abi
Rabi’ Ad-
Dimasyqiy
dari makhul
mengatakan:
nabi
bersabda
dalam hadits
qudsi: Allah S.W.T. menyeru manusia, wahai anak Adam sungguhnya Aku
telah memberikan nikmat yang besar kepadamu yang tidak terhingga dan
tidak cukup waktu untuk menyukurinya, nikmat tersebut berupa dua mata
yang kamu gunakan untuk melihat dan Aku buatkan penutupnya (kelopak
mata), maka gunakannlah mata itu untuk memandang hal-hal yang aku
perbolehkan memandangnya, dan jika Kamu melihat hal-hal yang aku
haramkan maka tutuplah matamu dengan penutupnya, dan nikmat berupa
lidah yang memiliki penutupnya juga (bibir) maka bertutur katalah dengan
kata-kata yang Aku perbolehkan dan tutuplah lidah Kamu jika ada kata-
kata yang Aku tidak perbolehkan, dan lagi nikmat yang Aku berikan adalah
kemaluan yang juga memiliki batas penutupnya maka letakkanlah kemaluan
mu pada hal-hal yang Aku perbolehkan dan pakaikanlah penghalang untuk
25
Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim, (Beirut: Dar Al-Kotob Al-Ilmiyah, 1998), Jilid. 8, H.
393.
16
kemaluanmu jika menghadapi hal-hal yang Aku larang, wahai anak Adam
sesungguhnya Kamu tidak sanggup menyandang kemarahan-Ku dan tidak
mampu atas siksaan-Ku.”
Penjelasan di atas memberikan paham bahwa kita manusia sudah
diberikan nikmat yang begitu banyak yang mana waktu tidak cukup untuk
membilang banyaknya dan kita tidak sanggup untuk menyukurinya karena
begitu banyaknya, nikmat tersebut adalah mata dan kelopaknya, lidah dan
bibirnya, dan kamaluan serta penutupnya, Allah juga menjelaskan
bagaimana dan kemana digunakan nikmat-nikmat tesebut, tentunya kepada
hal-hal yang diperbolehkan oleh Allah S.W.T., dipenghujung pesan Allah
berpesan bahwa kita tidak akan sanggup menyandang amarah dan siksaan-
Nya jika kita menggunakan nikmat-nikmat yang sudah diberikan kepada
hal-hal yang dilarang oleh Allah melalui lisan nabinya. Penjelasan ini
sangatlah cukup untuk menjadi keterangan ayat kedelapan dan kesembilan
tambahan dan ada penjelasan tambahan di dalam kitab tafsir ini yang mana
tidak ada di dalam buku yaitu tentang nikmat kemaluan dan kelopak mata.
Dan inilah yang dimaksud dengan “manusia dapat terjerumus ke jalan
keburukan yang dimurkai Allah Swt.” yang ada di dalam buku
b. Penjelasan, Pengertian Dan Maksud Dari Ayat Kedelapan dan
Kesembilan QS. Al-Balad Dalam Kitab “Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim”,
yang tercantum sebagai berikut.26 “Allah S.W.T. hanya menyebutkan )(عينين
dua
mata
sebagai
nikmat,
karena
kedua
mata adalah indera yang paling bermanfa’at dan juga sebagai maksud
untuk mengingkari sanggkaan manusia bahwa tidak seoarangpun yang
26
Muhammad Sayyid Thanthawi, Tafsir Al-Wasith, (Kairo: Dar An-Nahdah, 2010) Jilid. 15,
H. 403.
17
dapat melihatnya karena dengan dua matalah seseorang bisa melihat, dan
Allah S.W.T. juga menyebut lidah serta dua bibir untuk menunjukkan bahwa
tutur kata yang jelas hanya dapat dihasilkan dengan adanya lidah serta dua
bibir, maka lidah tidak akan bisa bertutur dengan jelas tanpa adanya dua
bibir, dan dua bibir tidak bisa bertutur tanpa adanya lidah.”
Keterangan di atas menjelaskan mengapa Allah hanya menybutkan
nikmat mata, lidah dan bibir saja? Isi tafsir menerangkan bahwa Allah
menyebutkan mata bukan yang lain bertujuan untuk menyanggah prasangka
manusia di ayat sebelumnya dan lisan serta bibir menjadi nikmat yang besar
karena tanpa ada salah satu dari lidah maupun bibir maka tutur kata tidak
akan jelas, lidah tanpa adanya bibir tutur kata tidak akan jelas dan bibir tanpa
adanya lidah tidak akan bisa bertutur. Penjelasan yang sangat bagus ini
harus disampaikan kepada siswa agar mereka menyadari nikmat tersebut
dan dapat mensyukurinya. Kiranya cukup untuk dua penjelasan tambahan
ini karena membahas nikmat Tuhan tidak akan habisnya sebagaimana yang
di jelaskan pada bagian pertama.
َ ْ َّ َ ْ َ َ َ
9. Ayat Kesepuluh )(وهدين ُاه النجد ْي ِن
27
Moh. Abdul Hafidz, AL-QUR‟AN HADIS MTS KELAS VII, (Jakarta: Direktorat KSKK
Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI, 2020), cet. 1, hal. 88.
18
yang di artikan kepada jalan kebaikan dan jalan keburukan, lalu mengapa
manusia lebih menyukai jalan keburukan dibanding dengan jalan kebaikan,
baiklah, penulis ingin membanding dan menambahkan keterangan yang ada di
dalam buku MTs ini.
a. Penjelasan, Pengertian Dan Maksud Dari Ayat Kesepuluh QS. Al-
Balad Dalam Kitab ”Umdah Al-Qari”, yang tercantum sebagai
berikut.28 “ Lalu Allah Swt berfirman: (ayat ke 8-10) maksudnya jalan
kebaikan
dan
28
Mahmud, ‘Umdah Al-Qari Syarh Shahih Bukhori, (Beirut: Dar El-Fikr, 2010), Jilid. 13,
H. 76.
29
Darwazat Muhammad Izzat, Tafsir Al-Hadits, (Kairo, Dar ihya Al-Kotob Al-‘Ilmiyah,
2010), Jilid. 2, H. 256.
19
bahwasanya ayat tersebut mengandung isyarat kepada akal manusia yang
Allah Swt titipkan yang mana dengan akal itulah manusia mampu
membedakan hal-hal yang baik dan buruk dan memilih antara keduanya,
sebagaimana juga ayat tersebut memiliki isyarat yang ditujukan kepada
penjelasan tanda-tenda kebaikan dan keburukan, petunjuk dan kesesatan,
taqwa dan durhaka, yang ada di dalam Al-Qur’an dan sabda nabi, dan
isyarat ini tidak membatlkan penetapan kemampuan bisa memilih pada
diri manusia yang terkandung dalam beberapa ayat dan tanggung jawab
terhadap pilihannya sebagaimana sudah jelas.
Pengertian di atas memberikan penjelasan tentang maksud ayat
kesepuluh QS. Al-Balad yaitu tentang titipan Allah Swt yang berupa akal
untuk menetukan mana jalan yang baik dan mana jalan yang buruk, jalan
kebaikan dan keburukan itupun juga sudah Allah jelaskan melalui firman-
Nya dan sabda nabi-Nya, disamping jalan kebaikan maupun keburukan
yang sudah Allah jelaskan, Allah Swt juga sudah memeberikan kepada kita
manusia kemampuan untuk memilih jalan-jalan tersebut dan kita akan
diminta pertanggung jawaban nantinya terhadap pilihan tersebut.
c. Penjelasan, Pengertian Dan Maksud Dari Ayat Kesepuluh QS. Al-
Balad Dalam Kitab ”Mu’jam Al-Awshath”, yang tercantum sebagai
berikut.30
“melalui
sanad
sebelumnya
dari Abi Umamah rasulullah bersabda: wahai manusia, kemarilah menuju
jalan Tuhan kalian, sungguhnya yang sedikit dan mencuckupi itu lebih
baik daripada yang banyak tapi melalaikan (dipakai untuk foya-foya),
wahai manusia sungguhnya keduanya adalah dua jalan, jalan kebaikan
dan jalan keburukan, maka apakah yang menjadikan jalan keburukan
lebih kalian sukai daripada jalan kebaikan?
30
Sulaiman At-Tabhrani, Mu’jam Al-Awshath, (Kairo: Dar Al-Haramain, 1995) Jilid. 3,
H. 77.
20
Penjelasan dan hadits di atas adalah hadits lengkapnya namun riwayat
yang ditemukan bukan dari Anas Ibnu Malik atau Ibnu Jarir melainkan dari
Abi Umamah.
Jadi, penulis dapat mengatakan bahwa isi atau pengertian yang dijelaskan
dalam buku MTs sudah sesuai dengan karya-karya ilmiyah lainnya namun terbilang
singkat dan memerlukan penjelasan tambahan dari seorang guru dan memang harus
diberikan penjelasan tambahan guna memperkaya pengetahuan siswa serta
meluruskan pemahaman mereka agar tidak salah dalam memaham isi kandungan
surah Al-Balad ini.
B. Telaah Pedagogik Tentang Isi Kandungan QS. AL-Balad 1-10
1. Analisis kesesuaian materi isi kandungan QS. Al-Balad 1-10
Nurhidayah mengatakan bahwa anak usia sekolah menengah memiliki
beberapa karakteristik, di antaranya adalah mulai mempertanyakan mengenai
keberadaan, sifat kemurahan dan keadilan tuhan31. Sedangkan materi isi
kandungan surah Al-Balad 1-10 ini juga menyampaikan sifat-sifat tersebut
seperti keadilan Tuhan terhadap orang yang mengahbiskan harta bukan kepada
jalan yang di ridhai-Nya dan seperti kemurahan Tuhan dengan memberika kita
nikmat indra berupa mata dan lain sebagainya. Jadi menurut penulis materi ini
sangatlah sesuai di ajarkan kepada anak usia kelas menengah apabila berpatokan
dengan teori psikologi di atas.
2. Analisis kesesuaian media pada materi isi kandungan QS. Al-Balad 1-10
a. Gambar
Gambar kota Mekkah, menurut
penulis media gambar ini tentu
sangat sesuai dengan materi karena
ayat pertama dari QS Al-Balad ini
memang menyebut kota Mekkah
kendatipun secara tidak langsung.
Namun, keterangan gambarnya tidak
31
Nurhidayah, dkk. Psikologi Pendidikan, (Malang: UNM, 2017), H. 8
21
menjelaskan bahwa gambar tersebut adalah kota mekkah melainkan tanah suci.
Jadi menurut penulis hal demikian tidak terlalu mempengaruhi terhadap
pemahaman siswa karena kota Mekkah bukan hal yang asing dimata maupun
telinga orang-orang.
b. Wawasan lain
Wawasan lain berisikan hadits yang
membicarakan tentang pesan Jibril
kepada Nabi yang berupa gertakan,
pesan tersebut sebenarnya
diperuntukkan bagi orang-orang
yang semena-mena dalam hidup,
mencintai dan beramal yang pada
akhirnya dia akan mati, berpisah
dengan pasangannya dan menerima
balasan atas semua perbuatannya.
Jadi menurut penulis, wawasan lain
ini sangat sesuai dengan materi
karena penjelasan hadits tersebut menyebutkan kemurahan Tuhan berupa
kehidupan, mendapatkan pasangan dan kesempatan untuk beramal, dan
keadilan Tuhan berupa balasan dari perbuatan yang sudah dilakukan semasa
hidup, penjelasan hadits ini sama dengan materi dari sisi membahas sifat
keadilan dan kemurahan Tuhan yang juga hal tersebut diperlukan oleh
karakteristik siswa kelas menengah.
c. Gambar wajah
Gambar wajah dengan keterangannya menurut penulis
kurang lengkap untuk menggambarkan semua nikmat
yang disebutkan pada ayat 8-7 QS. Al-Balad namun hal
tersebut tidak terlalu mempengaruhi terhadap
pemahaman siswa.
22
C. Pemanfaatan Media Pembelajaran Materi Isi Kandungan QS. Al-Balad 1-10
1. Media pemebelajaran berupa spidol dan papan tulis
Spidol dan papan tulis dapat digunakan nantinya untuk menulis ayat Al-Qur’an
guna menarik perhatian siswa agar tidak membaca hal lain yang ada di dalam
buku, dengan dipadukan dengan metode ceramah dan tanya jawab.
2. Alat dan bahan yang digunakan
Pada pembelajaran kali ini tidak ada media yang digunakan selain spidol dan
papan tulis, sebelum memulai pembelajaran atau memasuki kelas seorang guru
dapat memastikan keberadaan media tersebut ada atau tidaknya agar
pemebelajaran terlaksana dengan benar.
3. Kelebihan dan kekurangan media yang digunakan
Kelebihan
a. Serbaguna dan mudah digunakan
b. Ekonomis
c. Mudah dibawa
Kekurangan
a. Perlu kreativitas lebih
b. Memerlukan seni tulis agar terbaca dengan jelas
c. Relatif boros waktu jika materi yang ditulis sangat panjang dibandingkan
dengan slide Ppt
23
DAFTAR REFRENSI
‘Ali as-Sahbuni. Muhammad, Mukhtashor Tafsir Ibn Katsir, (Lebanon: Dar Al-
Kotob Al-Ilmiyah, 1981)
Al-Husain Ibn Mas’ud Al-Bagawiy, Ma’lim At-Tanzil, (Beirut: Dar Ihya Al-Turats,
2010).
Hafidz. Moh. Abdul, AL-QUR‟AN HADIS MTS KELAS VII, (Jakarta: Direktorat
KSKK Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian
Agama RI, 2020)
Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim, (Beirut: Dar Al-Kotob Al-Ilmiyah, 1998).
Katsir. Ibnu, Tafsīr Al-Qur’ān Al-Adzīm, Terj. Abdul Ghoffar (Jakarta: Pustaka
Imam Syafi’i, 2005).
Mahmud, ‘Umdah Al-Qari Syarh Shahih Bukhori, (Beirut: Dar El-Fikr, 2010).
Muhammad Izzat, Darwazat. Tafsir Al-Hadits, (Kairo, Dar ihya Al-Kotob Al-
‘Ilmiyah, 2010)
24
Sayyid Thanthawi. Muhammad, Tafsir Al-Wasith, (Kairo: Dar An-Nahdah, 2010).
25
MODUL PEMBELAJARAN KURIKULUM MERDEKA
KELS VII (TUJUH) FASE D
A. INFORMASI UMUM
IDENTITAS SEKOLAH
Nama Penyusun Muhammad Ainul Kaunain
NPM 21.12.5393
Nama Sekolah SMPN 1 Simpang Empat Pengaron
Alokasi Waktu 1Pekan / 2 Jam Pelajaran @40 Menit
Mapel Qur’an Hadits
Jumlah Siswa 30
Fase D
Materi Pokok BAB V Isi Kandungan QS. Al-Balad (90): 1-10
Capaian Pembelajaran Siswa dapat menyadari sifat adil dan kemurahan Allah Swt.
Profil Pelajar Pancasila yang “Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki
Berkaitan kompetensi global dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.” Enam
dimensi pelajar Pancasila:
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak
mulia
2. Mandiri
3. Bernalar kritis
4. Kreatif
5. Bergotong-royong
Profil Pelajar Pancasila merupakan cita-cita, tujuan besar pendidikan, dan
komitmen penyelenggara pendidikan dalam membangun sumber daya
manusia Indonesia. Profil lulusan merupakan representasi karakter serta
kompetensi yang diharapkan terbangun utuh dalam diri setiap pelajar
Indonesia.
KOMPETENSI AWAL
Sarana Prasarana • Ruang kelas / outdoor
• Alat dan Bahan : Spidol dan papan tulis
• Materi dan Sumber Ajar : Buku ajar, Al-Qur’an
Target Peserta Didik Peserta didik kelas VII (FASE D) yang menjadi target yaitu peserta didik
reguler atau inklusif
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN 1
KEGIATAN INTI
Cakupan Elemen Memahami dan menyadari peringatan Allah Swt.
PEMAHAMAN MATERI
Materi yang dapat
diamati dengan indera
atau alat
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran • Melalui pembelajaran inquiry, peserta didik dapat menghubungkan fungsi
iman kepada Isi kandungan QS AL-Balad 1-10
26
• Melalui pembelajaran jigsaw, peserta didik dapat menunjukkan cara
menumbuhkan karakter positif sehingga tertanam dorongan untuk
beramal baik dan menjauhi amal yang buruk.
Pantun Pemantik Pergi ke pasar berjumpa preman
Lalu ditolong seorang teman
Jika kalian orang yang beriman
Maka hindarilah amal keburukan
27
• Pembelajaran praktik merupakan suatu model mengajar dengan cara
memperagakan kejadian, aturan atau urutan melakukan suatu kegiatan, baik
langsung maupun menggunakan media yang relevan dengan pokok bahasan
yang disajikan
• Pembelajaran inquiry adalah model pembelajaran yang berupaya
menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri peserta didik yang
berperan sebagai subyek belajar sehingga dalam proses pembelajaran ini
peserta didik lebih banyak belajar sendiri dan mengembangkan kreativitas
dalam memecahkan masalah.
Kegiatan Inti • Peserta didik menyimak penjelasan yang ada di dalam buku atau yang ditulis
dipapan tulis tentang isi kandungan QS. Al-Balad 1-10
• Peserta didik menyimak penjelasan guru terkait materi
• Peserta didik diminta menulis pertanyaan masing-masing dikertas yang
sudah disediakan
• Peserta didik diajak bermain number of warning untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang sudah ditulis
• Guru memberikan penjelasan tambahan apabila peserta didik belum
memahami
Penutup • Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.
• Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran
• Guru mengadakan pos tes hasil pembelajaran
• Guru memberikan tugas mandiri terstruktur secara individu, yaitu menulis
kesimpulan materi yang sudah diajarkan
• Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya
• Guru memberikan pesan-pesan moral terkait dengan keimanan dan
akhlakul karimah
• Guru mengajak berdoa akhir majlis, dilanjutkan salam
Refleksi Guru Kegiatan refleksi pada akhir Bab ini bertujuan untuk:
• memetakan kemampuan peserta didik kelas tujuh di awal tahun ajaran
sebagai masukan bagi guru untuk merumuskan strategi pembelajaran yang
sesuai dengan kompetensi tiap peserta didik pada bab berikutnya dan
• menilai efektifitas strategi dan metode pembelajaran yang dipilih guru dan
merumuskan cara untuk menyempurnakannya pada bab berikutnya.
28