Anda di halaman 1dari 33

Jurnal Ilmiah Domestic Case Study

Disiapkan sebagai Standar Kualifikasi

KEINDAHAN ALAM PANTAI WATABO’O SEBAGAI DAYA


TARIK WISATA DI BAUCAU DISTRIK TIMOR LESTE

Disusun oleh:

Nama : Geovania Julieta D. S Boavida

NIM : 206036

Program Studi : Pariwisata

Jenjang : S-1

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA AMBARRUKMO YOGYAKARTA

2023

i
Jurnal Ilmiah Domestic Case Study

Disiapkan sebagai Standar Kualifikasi

LEMBAR PERSETUJUAN

KEINDAHAN ALAM PANTAI WATABO’O SEBAGAI DAYA


TARIK WISATA DI BAUCAU DISTRIK TIMOR LESTE

Disusun Oleh:

Geovania Julieta D. S Boavida

206036

Yogyakarta,….

Telah disetujui dan diterima oleh:

Dosen Pembimbing I Dosen pembimbing II

Dr. Dra. Damiasih, MM., M.Par.,CHE ., CGSP Hendi Prasetyo,M.SIP., M. PAR


NIDN:0504086902 NIDN: 0530059501

ii
Jurnal Ilmiah Domestic Case Study

Disiapkan sebagai Standar Kualifikasi

LEMBAR PENGESAHAN

KEINDAHAN ALAM PANTAI WATABO’O SEBAGAI DAYA


TARIK WISATA DI BAUCAU DISTRIK TIMOR LESTE

Disusun Oleh:

Geovania Julieta D. S Boavida

206036

Telah di pertahankan di depan Tim Penguji pada tanggal ……………, bertempat


di Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta dan dinyatakan telah
memenuhi syarat untuk diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pariwisata pada Jenjang Strata Satu Program Studi Pariwisata.

Susunan Tim Penguji

Ketua : ……………………………………………………….(………….)

Penguji I : ……………………………………………………….(………….)

Penguji II : ………………………………………………………..(…………)

Mengesahkan

Ketua

Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta

Dr. Suhendroyono, SH., MM., M.Par., CHE., CGSP

iii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas berkat dan anugerah-Nya yang selalu menyertai penulis dalam segala urusan
dan kegiatan termasuk dalam pembuatan Jurnal Ilmiah Domestic Case Study yang
berjudul “Keindahan Alam Pantai Watabo’o Sebagai Daya Tarik Wisata di Baucau
Distrik Timor Leste ”.

Pembuatan penulisan Jurnal Ilmiah Domestic Case Study ini bertujuan


untuk menjadi salah satu standar kualifikasi dan syarat dalam memperoleh gelar
Sarjana Pariwisata di Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta. Selain
itu, penulis jurnal ini juga ingin memberikan pengetahuan kepada para pembaca.
Hal tersebut membuat penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Dr. Suhendroyono, SH., MM., M.Par., CHE., CGSP selaku Ketua Sekolah
Tinggi Pariwisata Ambarukmo Yogyakarta, penyelenggara seminar nasional.
2. Dr. Dra. Damiasih, MM., M.Par., CHE., CGSP selaku wakil ketua Sekolah
Tinggi Pariwisata Ambarukmo Yogyakarta dan juga pembimbing I dalam
penulisan Jurnal Ilmiah Domestic Case Study.
3. Moch. Nur Syamsu, S.Pt., M.Par., CHE selaku kepala program S-1 pariwisata
Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo.
4. Hendi Prasetyo,M.SIP., M. PAR selaku pembimbing II dalam penulisan Jurnal
Ilmiah Domestic Case Study.
5. Semua pihak termasuk teman yang selalu mendukung penulis untuk
menyelesaikan Jurnal Ilmiah ini.

Penulis sangat sadar bahwa Jurnal Ilmiah Domestic Case Study ini jauh dari
kata sempurna dan masih memerlukan kritik dan saran yang disampaikan berbagai
pihak untuk dapat lagi mengembangkan penulisan Jurnal Ilmiah maupun dalam
laporan lainnya. Oleh sebab itu penulis berharap mendapatkan kritikan yang dapat
menjadi sumber ide untuk lebih berkembang lagi dalam penulisan Jurnal Ilmiah
dan berharap dapat bermanfaat bagi kalangan banyak.

iv
Yogyakarta, 2023

Penulis,

Geovania Julieta D.S Boavida

v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Geovania Julieta D.S Boavida

NIM : 206036

Program Studi : Pariwisata

Jenjang : S-1

Menyatakan bahwa karya tulis yang berjudul ……………………………adalah


benar karya sendiri dan dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang tertulis sebagai
acuan dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, 2023

Penulis

TTd Materai

Geovania Julieta D. S Boavida

vi
LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Geovania Julieta D. S Boavida

NIM : 206036

Program Studi : Pariwisata

Jenjang : S-1

Menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:

1. Memberikan hak bebas royalti kepada Sekolah Tinggi Pariwisata


Ambarrukmo Yogyakarta atas penerbitan karya tulis ini demi
pengembangan ilmu pengetahuan;
2. Memberikan hak menyimpan, mengalih formatkan, mengelola,
mendistribusikan dan menampilkannya dalam bentuk soft copy untuk
kepentingan akademik Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo
Yogyakarta tanpa perlu meminta izin dari saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai salah satu penulis.

Yogyakarta, 2023
Penulis

Ttd and materai

Geovania Julieta D. S Boavida

vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
LEMBAR KEASLIAN.........................................................................................vi
LEMBAR PERNYATAAN.................................................................................vii
ABSTRAK.............................................................................................................ix
ABSTRAC................................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................5
C. Tujuan Penelitian.................................................................................................5
D. Manfaat Penelitian...............................................................................................6
BAB II OBSERVASI & PEMBAHASAN.............................................................
A. Gambaran Umum Pantai Watabo’o....................................................................7
B. Hasil Observasi.................................................................................................10
C. Pembahasan Hasil Observasi............................................................................11
D. Kolerasi Penelitian Pulau Tegal Mas (Pemerintah, Industri, Masyarakat).......13
E. Kolerasi Hasil Observasi Dengan Seminar.......................................................14
BAB III PENUTUP..................................................................................................
A. Simpulan............................................................................................................18
B. Saran..................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19
LAMPIRAN..........................................................................................................20

viii
Jurnal Ilmiah Domestic Case Study
Disiapkan sebagai Standar Kualifikasi
ABSTRAK

KEINDAHAN ALAM PANTAI WATABO’O SEBAGAI DAYA


TARIK WISATA DI BAUCAU DISTRIK TIMOR LESTE

Disusun Oleh:
Geovania Julieta D.S Boavida
206036

Penelitian ini dilakukan atas dasar untuk observasi Pantai Watabo’o Timor Leste yang
menarik minat wisatawan untuk berkunjung selama pandemi Covid-19. Penelitian
bertujuan untuk mengetahui daya tarik wisata yang ada di Pantai Watabo’o dan dampak
dari aktivitas pariwisata di area objek wisata. Penelitian menggunakan penelitian
kualitatif dengan data diperoleh langsung melalui observasi dan wawancara. Dari
penelitian, penulis mendapatkan bahwa Pantai Watabo’o mampu memberikan kontribusi
yang baik sebagai aktivitas pariwisata yang berdampak bagi kesejahteraan masyarakat
sekitar.
Kata Kunci : Pariwisata, Timor Leste, Pantai Watabo’o

ix
Jurnal Ilmiah Domestic Case Study
Disiapkan sebagai Standar Kualifikasi
ABSTRAC

KEINDAHAN ALAM PANTAI WATABO’O SEBAGAI DAYA


TARIK WISATA DI BAUCAU DISTRIK TIMOR LESTE

Disusun Oleh:
Geovania Julieta D.S Boavida
206036
This research was conducted on the basis of observations of Timor Leste's
Watabo'o Beach which attracted tourists to visit during the Covid-19 pandemic.
The research aims to determine the tourist attractions in Watabo'o Beach and the
impact of tourism activities on the tourist attraction area. Research using
qualitative research with data obtained directly through observation and
interviews. From the research, the authors found that Watabo'o Beach is able to
make a good contribution as a tourism activity that has an impact on the welfare
of the surrounding community.

Keywords: Tourism, Timor Leste, Watabo'o Beach

x
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pariwisata menjadi salah satu aktivitas yang begitu populer dan selalu
diandalkan oleh seluruh negara-negara sebagai potensi pertumbuhan dan
perkembangan ekonomi yang memanfaatkan potensi negara masing-masing
sebagai daya tarik. Seperti yang diutarakan oleh Toda (2017), bahwa pariwisata
telah menjadi salah satu penggerak utama perekonomian global dengan tingkat
perkembangan yang sangat cepat. Pariwisata didefinisikan sebagai suatu
aktivitas yang dilakukan secara terus menerus sementara waktu dengan pergi
menelusuri dari tempat ke tempat lainnya yang bertujuan untuk relaksasi dan
juga memenuhi kebutuhan seseorang yang berbeda-beda (Yoeti & Yulesti,
2017).
Menurut Triyono (2020), pariwisata akan selalu berkembang sesuai
dengan dinamika kehidupan manusia. Sebagai salah satu industri yang dapat
meningkatkan perekonomian nasional dalam sebuah negara, pariwisata dapat
mendorong (1) peningkatan kegiatan perekonomian dengan adanya
pembangunan prasarana dan sarana pariwisata; (2) meningkatkan industri baru
yang berkaitan dengan pariwisata; (3) meningkatkan hasil pertanian dan
peternakan kebutuhan hotel dan restoran yang termasuk bagian dari industri
pariwisata; (4) memperluas barang-barang lokal untuk lebih dinela oleh dunia
internasional 5) membantu membangun daerah-daerah terpencil yang selama
ini tidak tersentuh (Wahab dalam Araujo, 2016).
Negara Timor Leste merupakan salah satu negara yang mengembangkan
potensi negaranya sebagai kegiatan pariwisata. Menjadi negara yang masih
baru, banyak hal yang perlu direncanakan dan dilakukan untuk pembangunan
ekonomi masyarakat di Timor Leste. Pengembangan kepariwisataan menjadi
salah satu strategi melihat banyaknya potensi-potensi seperti alam, budaya
serta sejarah Timor Leste menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

1
Negara yang bersebrangan dengan provinsi NTT ini memiliki daya tarik
yang sangat khas dimana banyak pantai-pantai yang masih terjaga keasrian dan
keindahannya. Selain menawarkan keindahan alam terdapat juga destinasi
wisata rohani khususnya bagi umat Katolik dan Kristen karena akan banyak
sekali ditemukan atraksi wisata bertema rohani. Keadaan alam dengan pantai
yang begitu banyak ditemukan dijadikan sebagai atraksi wisata alam yang
menarik di Timor Leste.
Salah satu daerah di Timor Leste yaitu Baucau Distrik, salah satu kota
terbesar di negara tersebut yang terletak di bagian timur Timor Leste. Memiliki
aktivitas yang unik dan keadaan alam yang melimpah menjadikan daerah
Baucau menjadi daerah yang diminati wisatawan baik domestik maupun
internasional. Keunikan alam ini dimanfaatkan sebagai daerah pariwisata.
Pengembangan pariwisata ini memberikan peluang kepada masyarakat dan
terlibat secara langsung dalam industri pariwisata untuk kesejahteraan
masyarakat setempat.
Pengembangan pariwisata alternatif dilakukan juga pemerintah Timor
Leste untuk dikembangkan karena konsep pariwisata yang berfokus kepada
penawaran alam, budaya dan juga keunikan lain di daerah pariwisata setempat.
Baucau Distrik yang berkelimpahan kekayaan alam, budaya serta sejarah
dapat dikembangkan sebagai obejk wisata yang berkelanjutan.
Keanekaragaman alam yang unik menjadi pertimbangan Baucau Distrik
sebagai salah satu daerah pariwisata Timor Leste.
Dari sekian banyaknya daya tarik yang ada di Baucau Distrik, salah satu
destinasi wisata yang menarik perhatian banyak kalangan adalah Pantai
Watabo’o. Sebuah pantai yang memiliki keindahan bawah laut yang
beranekaragam sehingga dikembangkan menjadi objek wisata yang
berkelanjutan. Pantai ini menawarkan berbagai ragam, keanekaragaman hayati
bawah laut, menikmati sunrise dan sunset, kuliner, wisata pasar dan aktivitas
masyarakat setempat.
Pantai Watabo’o merupakan sebuah destinasi wisata yang tepatnya
terletak di Suco Buruma, Sub-Distrik Bacau-Vila, Distrik Baucau yang mana

2
bagian barat berbatasan langsung dengan Suco Seical, bagian timur berbatasan
dengan Suco Bahu (Buasari), bagian selatan berbatasan dengan Suco Bahu
(Teolale) dan bagian utara bertbatasan dengan Pulau Keser.
Dinamakan sebagai pantai Watabo’o adalah karena sejarah yang
dimilikan serta daerah atau lokasinya. Wata berarti Kelapa sedangkan bo’o
berarti Buah Kelapa Muda. Sejarahnya yaitu pada zaman Portugis,orang-orang
portugis pertama kali mendarat di Distrik Baucau yaitu Don Portugis dan Don
Salazar di pinggir pantai sehingga dinamakan dengan “Praia de Watano’o”.
Karakteristik dari Pantai Watabo’o ini juga menghadirkan keindahan
pantai yang dikelilingi oleh pegunungan, pepohonan di tepi pantai pasir dan air
laut yang begitu jernih serta bebatuan yang berada di sekitaran laut menjulang
tinggi. Pantai ini sering juga disebut dengan Baucau Beach Bungalows atau
Uatabo. Pantai ini juga diklafikasikan sebagai objek wisata alam dan buatan
karena adanya bangunan-bangunan peninggalan portugis di pinggir pantai.
Terdapat banyak sekali potensi-potensi alam yang ada di pantai ini yang
memikat wisatawan. Keadaan yang masih asri dan belum terjamah oleh
manusia sepenuhnya memberikan suasana nyaman dan sejuk. Dengan semua
keindahan tersebut, masyarakat setempat memikirkan untuk mengembangkan
destinasi ini sebagai salah satu objek wisata untuk memberikan income
terhadap masyarakat. Seperti yang diutarakan oleh Barreto & Kiantari (2015),
potensi jika dikembangkan akan dapat meningkatkan pendapatan nasional
maupun pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan
kemakmuran masyarakat.

3
Gambar 1.1 Pantai Watabo’o di Baucau Distrik
(sumber: www.tripadvisor.co.id)

Namun, hal yang tidak diinginkan telah terjadi dan menjadikan beberapa
kegiatan mengalami kekacauan bahkan kemunduran. Pada tahun 2020 telah
terjadi penularan wabah virus yang mengakibatkan seluruh aktivitas di dunia
terganggu. Wabah tersebut adalah Covid-19 yang bukan hanya mengganggu
aktivitas masyarakat tetapi juga kepariwisataan dimana wisatawaan tidak dapat
melakukan bepergian untuk sekedar mengunjungi destinasi wisata. Sektor
pariwisata mulai terpengaruh oleh pandemi sejak diberlakukan tanggap darurat
yaitu sejak Maret 2020 (Wicaksono, 2020).
Keadaan ini dirasakan oleh seluruh dunia begitu juga dengan Timor Leste
yang telah melakukan segala upaya-upaya pencegahan dan penanganan
penyebaran Covid-19. Pemerintah Timor Leste dan daeah Baucau Distrik
mengurangi seluruh aktivitas masyarakat dan menutup beberapa objek wisata
agar masyarakat terhindar dari terkena virus ini. Hal tersebut tentu memberikan
dampak terhadap kondisi masyarakat karena banyak masyarakat khususnya
daerah Baucau Distrik yang menggantungkan hidupnya di industri pariwisata.
Terjadi berbagai pembatasan mobilitas masyarakat sebagai salah satu kebijakan
untuk merespon ancaman virus tersebut yang akibatnya pariwisata menjadi
salah satu sektor yang terdampak oleh krisi akibat pandemi (Afriana &
Widiyanto, 2021). Masyarakat Baucau pun membuka beberapa objek wisata

4
dan aktivitas mereka seperti pasar wisata, nelayan dan lain-lain yang menjadi
sumber mata pencaharian namun tetap menaati protokol kesehatan untuk
memperbaiki keadaan ekonomi masyarakat ditengah pandemi yang sedang
terjadi.
Maka dari itu, penulis yang merupakan mahasiswa Sekolah Tinggi
Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta yang sedang menempuh studi jurusan
pariwisata jenjang Strata-1 angkatan 2020, melakukan observasi pada objek
wisata Pantai Watabo’o untuk memenuhi salah satu program studi yaitu Jurnal
Ilmiah Domestic Case Study pada semester III sebagai standar kualifikasi
kelulusan serta mengikuti kegiatan seminar yang diadakan pihak Sekolah
Tinggi Pariwisata Ambarrukmo. Penulis melakukan observasi dan
pengumpulan data terhadap pantai Watabo’o ini adalah pada tahun 2021
dengan data yang terbatas akibat dari pandemi yang terjadi karena keadaan dan
pengurangan kegiatan atau aktivitas pada saat itu.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh penulis pada saat
kunjungan ke objek wisata Pantai Watabo’o ini adalah sebagai berikut :
1. Apa potensi wisata yang ada di objek wisata Pantai Watabo’o?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini dibuat adalah penulis ingin mengidentifikasi lebih
lanjut pontesi objek wisata pantai Watabo’o sebagai Daya Tarik Wisata objek
wisata Pantai Watabo’o. Penulis ingin mendapatkan gambaran mengenai
potensi wisata dari pantai Watabo’o dan pengembangannya sebagai salah satu
objek wisata favorit di Timor Leste. Selain itu penulis juga ingin mengatahui
seperti apa pelaku usaha atau aktivitas dari masyarakat menjaga dan
mempertahankan supaya wisatawan tetap memiliki minat untuk berkunjung
pada masa Covid-19. Serta penulisan Jurnal Ilmiah Domestic Case Study ini
sebagai standar memperoleh gelar sarjana program studi Pariwisata di Sekolah
Tinggi Pariwisata Ambarrukmo.

5
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Bermanfaat kepada seluruh pihak yang membutuhkan sumber
pengetahuan yang berhubungan dengan pariwisata dan juga keadaan
pariwisata di masa pandemi Covid-19.
b. Diharapkan mampu sebagai sebuah motivasi kepada masyarakat Timor
Leste dalam mengembangkan pariwisata.
c. Menjadi sumber penarik wisatawan yang membaca jurnal ini untuk
mengunjungi Timor Leste baik dosen maupun mahasiswa Sekolah
Tinggi Pariwisata Ambarrukmo.
2. Manfaat Praktis
a. Menjadi standar kualifikasi mendapatkan gelar sarjana dalam studi
pariwisata bagi penulis.
b. Adanya kesempatan kepada mahasiswa pariwisata dan juga pemuda
Timor Leste untuk mengulik lebih jauh lagi keadaan pariwisata dan
memiliki minat terhadap pariwisata sehingga menumbuhkan wawasan
yang dapat mengembangkan pariwisata Timor Leste.

6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Pantai Watabo’o
Sebagaimana aktivitas pariwisata dengan berbagai konsep yang ada,
mengutamakan alam yang menjadi ikon serta masyarakat yang menjalankan
aktivitas pariwisata tersebut. Konsep ini diketahui sebagai konsep pariwisata
alternatif. Baucau Distrik memiliki begitu banyak kawasan atau potensi-potensi
alam yang memnungkinkan untuk mengembangkan pariwisata alternatif yang
berkelanjutan. Memanfaatkan potensi alam yang unik serta lahan kosong
sebagai usaha wisata.
Pariwisata berkembang dengan sangat pesat dan menjadi tren di dunia.
Banyaknya ragam akan panorama alam Timor Leste dengan keunikan yang
tersembunyi berpotensi dijadikan sebagai destinasi wisata yang mendunia.
Pemerintah Timor Leste berupaya mengembangkan dan mengoptimalkan
seluruh sektor pariwisata di setiap daerah untuk pembangunan destinasi
pariwisata yang sinergis.
Sektor pariwisata bukan hanya perihal pembangunan semata yang
dilakukan tetapi juga kerjasama antar pemangku kepentingan. Dengan
melibatkan masyarakat memelihara dan mengembangkan objek wisata
merupakan potensi dari pengembangan pariwisata itu sendiri.
Begitu banyaknya sejarah yang ada di Timor Leste, salah satu daerah
yaitu Kabupaten Baucau adalah sebuah bekas kabupaten yang pernah berada di
provinsi Timor- Timur, Indonesia pada masa dahulu sekitar tahun 1976-199.
Setalah Timor- Timur merkdeka dari Indonesia, Kabupaten Baucau menjadi
Distrik Baucau dengan pusat pemerintahan berada di Kota Baucau. Kekayaan
alam yang dimiliki kabupaten ini sangat menarik untuk dikembangkan. Salah
satunya adalah Pantai Watabo’o atau Uatabo. Pantai ini terkenal akan
beragamnya flora dan fauna hingga pohon-pohon kelapa yang ada di tepi
pantai.

7
Gambar 2.1 Timor Leste dari Google Maps
(sumber :google maps)

Gambar 3.1 Lokasi Google Maps Pantai Watabo’o


(sumber :google maps)

Pantai Watabo’o ini terdapat beberapa bangunan peninggalan portugis


pada zaman dahulu hingga sampai sekarang telah direnovasi daan ada yang
belum. Hal tersebut tidak menghalangi wisatawan untuk berkunjung sebab nilai
estetika dari pantai ini masih dapat dirasakan. Tebing-tebing batu pantai ini
juga menjadi keunikan tersendiri. Di tepi pantai akan terlihat bebatuan baik

8
bekas pembangunan dan batu alami pantai yang dibiarkan begitu saja berada di
tepi pantai.

Gambar 4.1 Tebing Batu Pantai Watabo’o


(sumber: Dokumentasi Pribadi)

Pantai Watabo’o ini masih jauh dari campur tangan manusia sehingga
untuk sistem tarif atau pungutan biaya belum ada bagi wisatawan yang
berkunjung. Wisatawan domestik dan internasional secara bebas dapat
menikmati keindahan pantai ini. Beberapa tahun belakangan ini pantai ini pun
masih belum diperhatikan baik pemerintah ataupun organisasi masyarakat
Baucau Distrik. Tetapi dengan semakin dikenalnya pantai ini, seorang
masyarakat lokal yang mendiami sekitar pantai ini menjadi pemilik objek
wisata tersebut. Dapat dikatakan bahwa pantai ini masih sangat natural dan
hanya menjual keadaan dari pantai tersebut namum tetap memikat wisatawan
untuk datang berkunjung.
Terdapat juga resort sederhana tepat di tepi pantai milik seorang warga
sekitar. Pohon kelapa yang begitu banyak di tepi pantai memberikan nilai
estetika dan juga mempermudah wisatawan karena dapat mengambil buah
kelapa langsung dari pohon dan menikmatinya. Pantai ini juga dipenuhi
dengan perahu-perahu para nelayan.

9
Gambar 5.1 Resort Sederhana Milik Warga
(sumber: Dokumentasi Pribadi)

Oleh sebab itu, Pantai Watabo’o ini dapat dikembangkan menjadi


Pariwisata Alternatif yang berkelanjutan bagi pariwisata Timor Leste. Melihat
pantai ini masih terjaga keasliannya serta masyarakat yang ikut berpartisipasi
sebagai pelaku pariwisata di sekitar Pantai Watabo’o ini untuk meningkatkan
minat wisatawan agar lebih mengetahui lebih lanjut pariwisata Timor Leste
khususnya Baucau Distrik.
B. Hasil Observasi
Observasi langsung dilakukan penulis dengan berkunjung ke pantai
Watabo’o ini pada saat pandemi Covid-19 masih melanda seluruh dunia pada
tahun 2020. Sehingga penulis dapat melihat ada potensi wisata di Pantai
Watabo’o ini yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengembang
pariwisata Baucau Pantai Watabo’o yang berkelanjutan.
1. Potensi Alam
Pantai Watabo’o merupakan kawasan wisata yang terkenal akan
eksotisme alam yang dimiliki. Pantai ini menjadi daya tarik dengan tebing
bebatuan yang begitu alami hingga terdapat goa kecil karena bentuk tebing
batu di bawah tepi pantai. Atraksi juga ditawarkan yakni wisatawan dapat
berenang di pantai dan melihat secara langsung flora dan fauna laut dengan

10
air laut yang begitu jernih. Selain itu, menikmati kesejukan udara di tepi
pantai yang dikelilingi pepohonan serta pohon kelapa dengan menikmati
buah kelapa yang diambil langsung dari pohonnya.
2. Potensi Buatan
Di pantai ini terdapat potensi buatan yang menjadi sebuah sejarah
panjang yaitu bangunan peninggalan Portugis yang masih jelas terlihat
meski beberapa bangunan tersebut tidak direnovasi. Seperti tembok dan
tangga di tepi pantai hingga bangunan rumah yang beberapa di rawat oleh
masyarakat sekitar. Gazebo di sekitaran tepi pantai juga dibangun hingga
jalan setapak menuju pantai.
C. Pembahasan Hasil Observasi
Dari hasil observasi terdapat beberapa potensi wisata yang menjadi
sebuah motivasi bagi wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata Pantai
Watabo’o dengan melihat daya tarik yang begitu memikat. Seperti pendapat
dari Syamsu (2018), Daya Tarik Wisata adalah sesuatu yang menarik perhatian
wisatawan dan atraksi yang ditawarkan adalah hal yang langka untuk
wisatawan berkunjung ke destinasi wisata. Daya tarik ini merupakan dari
potensi wisata yang dimiliki sehingga menjadi ikon wisata daerah tersebut.
Potensi dapat berupa kekayaan alam, keragaman budaya dan masyarakat pada
suatu daerah (Kusuma & Salindri, 2022).
Terdapat 6 komponen yang dapat penulis teliti sebagai pengembangan
pariwisata yaitu Atraksi, Aksessibilitas, Amenitas, Akomodasi, Aktivitas dan
Layanan Tambahan.
1. Atraksi
Suatu daya tarik untuk mendatangkan wisata adalah sapek penting
dalam suatu keberlangsungan pariwisata. Strategi dalam mengenalkan
wisata kepada masyarakat luas tentu saja dengan menampilkan suatu daya
tarik wisata yang sangat potensial untuk menghadirkan ciri khas kepada
wisatawan. Pemandangan Biota laut, tebing dari bebatuan, mengambil buah
kelapa secara langsung hingga goa kecil di tepi pantai merupakan daya tarik
yang dimiliki di tempat ini selain itu suasanandan pemandangan alam

11
menjadi nilai plus sebagai sebuah potensi wissata yang menakjubkan. Pantai
Watabo’o ini memberikan suatu wisata dimana wisatawan yang berkunjung
dapat menikmati keindahan biota laut hingga melihat bebatuan bersusun
menyerupai tebing kecil di tengah pantai. Wisatawan juga dapat menikmati
berbagai spot foto yang sangat indah dari atas tebung dengan backgoround
yang menakjubkan karena keindahan pantainya serta langit memanjakan
mata. Kondisi Alam dan lingkungannya yang masih sangat terjaga dan tidak
kalah menarik dari destinasi di Indonesia.
Pantai Watabo’o juga menawarkan berbagai kegiatan wisata seperti
snorklin dan Diving dimana pengunjung bisa menikmati keindahan bawah
laut yang sngat memanjakan mata dengan biota lautnya, namun peralatan
masih belum tersedia sehingga wisatawan dapat membawa sendiri
peralatannya. Jika dilihat wisata disini mengusung wisata yang
berkelanjutan kondisi itu berkaitan dengan pariwisata alternatif diamana
masa pendemi ini kebanyakan wisatawan memilih wisata yang tidak terlalu
ramai namun memiliki keindahan yang membuatnya tenang dan terhibur
dengan menikmati keindahan alamnya dan hal itu sesui dengan konsep
pariwisata alternatif.
2. Aksessibilitas
Wisatawan yang datang mencari tujuan wisata tentu harus
memperhatikan akses atau jalur untuk menempuh objek wisata tersebut.
Akses berpengaruh terhadap minat wisatawan untuk berkunjung karena
dengan kemudahan akses akan memberikan suasana hati yang baik bagi
wisatawan karena akses yang mudah. Untuk mencapai Pantai Watabo’o ini
pengunjung dapat menggunakan rute darat. Kendaraan roda empat dan dua
dapat dengan mudah untuk menuju pantai ini karena jalurnya terbilang
masih baik meskipun jalur yang digunakan masih sederhana yaitu aspal
biasa yang di sampingnya.
3. Amenitas
Amenitas merupakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan
wisatawan dengan adanya fasilitas pariwisata sebagai penunjang melakukan

12
kegiatan wisata di objek wisata. Di pantai Watabo’o ini terbilang masih
sedikit fasilitas yang dapat ditemukan seperti gazebo, toilet dan resort.
4. Akomodasi
Objek wisata Pantai Watabo’o ini hanya menyediakan resort
sederhana yang terletak di tepi pantai, outbond dan hotel biasa. Keberadaan
akomodasi ini memang masih sedikit karena pemerintah masih belum
memberikan perhatian secara penuh mengembangkan objek wisata ini tetapi
tentu tetap membuka peluang ekonomi bagi masyarakat sekitar pantai.
5. Aktivitas
Banyak aktivitas yang dapat dilakukan di sekitar pantai ini seperti
menikmati sunrise dan sunset dari atas tebing, melakukan camping,
menelusuri bangunan sejarah peninggalan Portugis hingga mengelilingi tepi
pantai sambil berenang karena beberapa bagian dari tepi terdapat goa kecil
dari bebatuan.
6. Layanan Tambahan
Berkaitan dengan layanan tambahan, Pantai Watabo’o ini belum ada
organisasi untuk mengembangkan secara konsisten kegiatan pariwisata.
Hanya masyarakat sekitar yang menyediakan kebutuhan fasilitas pariwisata
bagi wisatawan yang berkunjung. Pemerintah Baucau pun masih belum
secara sepenuhnya untuk mengembangkan pantai ini sehingga objek wisata
ini masih terbilang sangat natural tanpa jamahan manusia secara penuh.
D. Kolerasi Penelitian Pantai Wabo’o terhadap Pemerintah, Industri dan
Masyarakat
Potensi pariwisata sebagai industri yang terus berkembang telah menjadi
sumber perekonomian dari berbagai negara di dunia. Mengembangkan industri
pariwisata Timor Leste yang begitu banyak akan potensi alam bukan semata-
mata hanya karena dengan mementingkan wisatawan untuk berkunjung saja
tetapi keterlibatan beberapa pemangku kepentingan dibutuhkan agar
terlaksananya pembangunan yang semakin maju di era modern saat ini.

13
1. Pemerintah
Pemerintah memiliki peran utama dalam kelancaran suatu kegiatan
wisata di daerah. Pemerintah daerah Baucau Distrik belum dapat
berkontribusi banyak untuk membangun aktivitas pariwisata terutama objek
wisata Pantai Baucau. Pemerintah setempat masih belum memiliki inisiatif
dalam mengembangkan lebih lanjut potensi wisata ini sebagai salah satu
kegiatan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat daerah pantai ini.
Ketersediaan dana untuk menambah sarana dan prasarana pariwisata di area
pantai ini pun masih belum ada sehingga wisatawan yang berkunjung hanya
dapat menikmati alam dengan seadanya saja.
2. Industri
Peran industri dalam kegiatan wisata ini adalah adanya kerjasama
antara pihak pengusaha untuk membangun sarana dan prasarana seperti
kayu, peralatan bangunan dan penyediaan kursi meja dan gazebo. Namum
kerjasama ini hanya dilakukan oleh masyarakat sekitar yang memiliki peran
untuk membangun aktivitas pariwisata tanpa adanya campur tangan
pemerintah.
3. Masyrakat
Masyarakat sebagai pelaku utama dalam aktivitas pariwisata di area
Pantai Watabo’o ini telah sesuai dengan konsep pariwisata alternatif tetapi
tidak semua kegiatan dilakukan oleh masyarakat karena kurangnya
kesadaran terhadap pentingnya suatu kegiatan wisata. Sehingga keterlibatan
masyarakat hanya pada kepemilikan resort, hotel dan lain-lain. Untuk
penjaga keamanan maupun sebagai tour guide masih belum dapat
ditemukan. Kebersihan dari area ini menjadi alasan wisatawan untuk
berkunjung karena masih belum banyaknya manusia yang berkunjung
sehingga keasrian dan kebersihan masih terjaga dan masyarakat setempat
juga menyediakan fasilitas kebersihan di area pantai.
E. Kolerasi Hasil Observasi dengan Seminar
Sebelum peneliti melakukan penelitian terhadap salah satu objek wisata
dan melakukan penulisan jurnal penelitian ini, peneliti telah mengikuti seminar

14
beberapa waktu yang lalu yaitu pada tanggal 10 Agustus 2021. Seminar ini
dilakukan sebagai salah satu syarat untuk melakukan penelitian dan penulisan
jurnal ilmiah Domestic Case Study.
Para mahasiswa dari program studi S-1 dan D3 Perhotelan Sekolah
Tinggi Pariwisata Ambarukkmo (STIPRAM) Yogyakarta diwajibkan untuk
mengikuti seminar yang telah diselanggarakan untuk dapat mengisi jurnal
penelitian ini. Tema yang diangkat di dalam seminar ini adalah “Altervative
Tourism and Its Impact” yang dilakukan secara online dikarenakan masa
pandemi sehingga para pengurus, pembicara dan juga peserta Seminar
mengikutinya melaui aplikasi Zoom dari tempat masing masing.

Adapun pembicara yang mengisi Seminar ini :

1. Prof. Didi Achjiari. Kepala LLDIKTI Wilayah V, mempresentasikan


mengenai “Peran Kampus Dalam Mendukung Pariwisata Alternatif ”
2. Prof. Azril azhari. Ph.D yang membahas mengenai “Shifting Tourism
Paradigm: Alternative Tourism and Its Impact”
3. M. Baiquni dari Universitas Gadjah Mada yang membawa tema “
Alternative Tourism in Prambanan World Heritage and Rural Tourism
Destination”
4. Chidchanok (Nan) Anantamongkolkul, Ph.D. dari Phuket Rajabhat
University, Thailand yang membawa tema ” Creative tourism: The Phuket
Story During COVID-19”
5. Dr. Jeetesh Kumar dari Taylor University, Malaysia dengan
mempresentasikan mengenai “ Alternative Tourism During Covid-19
Pandemic”.

Dari pembicara yang mengisi tema Seminar “Alternative Tourism and Its
Impact”,Materi yang dijelaskan oleh Prof. Didi Achjiari, ialah “Peran Kampus
Dalam Mendukung Pariwisata Alternatif ”. Didalam materi yang disampaikan,
pariwisata alternatif adalah tentang:

1. Pariwisata Alternatif

15
Pariwisata Alternatif mempengaruhi lingkungan alam dan masyarakat
lokal dengan pembangunan yang mendukung pada kelestarian alam, budaya
dan manusia. Pariwisata Alternatif juga berdampak pada lingkungan
ekonomi dan sosial-budaya dengan adanya lapangan pekerjaan baru dan
juga adanya pelestarian budaya. Dari definisi tersebut Kampus memiliki
peran untuk mengembangkan pariwisata alternatif di berbagai bidang.

Materi dari Bapak Prof. Azril azhari. Ph. D yang membahas mengenai
“Shifting Tourism Paradigm: Alternative Tourism and Its Impact”. Didalam
tema yang dibawakan ada 4 point yang dibahas yaitu mengenai:

1. Shifting Tourism Paradigm


Yang menjelaskan bahwa paradigma pariwisata tersebut
mempengaruhi kuantitas pariwisata dimana massa dan kegiatan yang
berwujud (Tangible) berdampak pada ketidakberlanjutan pariwisata
(Unsustainable).
2. Alternative Tourism
Mengenai Responsible Tourism mempengaruhi kualitas pariwisata
dalam Planet (Bio- Eco Based) yang menjelaskan bahwa Pariwisata bukan
hanya mencari keuntungan dalam melakukan perekonomian tetapi juga
memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan yaitu terhadap Responsible
Travel, Responsible Water and Land, Responsible Flora & Fauna,
Responsible Waste & Sanititatiom, Responsible Food. Ada juga Quality
Tourism yang memiliki beberapa komponen untuk mengembangkan
kegiatan alternative tourism : Sustainable- Intangible tourism, Travel-
Enjoy-Respect-Responsible, Serenity-Sprituality-Sustainability and Planet
Approach.
3. New Normal (During and Post Pandemic Crisis): Customized Tourism
Pariwisata menjadi krisis karena kegiatan pariwisata dalam negeri atau
pun luar negeri menjadi terhambat karena adanya temuan wabah virus
Covid-19 ini.
4. Tourism Impact

16
Kegiatan industri pariwisata berdampak pada economy, socio culture,
environment and visitor behavior.
Ada juga Bapak M.Baquini yang membahas mengenai “ Alternative
Tourism in Prambanan World Heritage and Rural Tourism Destination”. Di
dalam tema tersebut menjelaskan tentang tourism system memiliki 4
komponen yaitu; 1. Destination: Planning, Developing and Controling tourism
2. Marketing: Strategy, Planning, Promotion and Distirbution 3. Demand: The
Factor Influencing the Market 4. Travel: The Characteristic of Travel. Tema
ini juga menjelaskan mengenai Alternative Tourism and Sustainable Tourism.
Keduanya menjadi hal yang dipertimbangkan oleh pemerintah untuk
meningkatkan perekonomian pariwisata. Pemerintah juga memberikan
sertifikat kepada objek wisata, akomodasi, transportasi dan restoran di masa
pandemi ini sebagai salah satu syarat dalam melakukan kegiatan tersebut.
Chidchanok (Nan) Anantamongkolkul, Ph.D. dari Phuket Rajabhat
University, Thailand yang membawa tema ” Creative tourism: The Phuket
Story During COVID-19”. Dalam tema tersebut membahas mengenai kegiatan
pariwisata di Phuket selama pandemi Covid-19. Dan juga tanggapan
pemerintah Thailand selama pandemi Covid-19 terhadap kegiatan pariwisata di
Thailand.

Dr. Jeetesh Kumar dari Taylor University, Malaysia membahas “


Alternative Tourism During Covid-19 Pandemic”. Didalam pembahasan berisi
mengenai Pariwisata yang memiliki 2 komponen yaitu mass tourism dan
alternative tourism dan juga dampak wabah virus terhadap kedua komponen
pariwisata dan juga hal-hal yang dilakukan untuk mencegah dampak negatif
tersebut di masa pandemi ini.

17
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pariwisata merupakan aktivitas yang digemari oleh banyak kalangan
masyarakat. Mengunjungi suatu destinasi wisata yang memiliki keunikan
tersendiri adalah nilai tambah dalam melakukan perjalanan. Baucau Distrik
yang merupakah sebuah daerah di Timor Leste berkelimpahan potensi alam
yang dapat menjadi kegiatan pariwisata dengan menawarkan alam yang
natural.
Destinasi wisata Pantai Watabo’o merupakan kawasan wisata yang
berada di Baucau Distrik yang begitu terkenal di kalangan masyarakat karena
sejarahnya, keindahan air laut, pasir hingga tebing bebatuannya yang sangat
memanjakan mata. Potensi ini tentu saja memberikan dampak positif bagi
kehidupan masyarakat sekitar.
Namun, destinasi ini masih terbilang belum terjamah oleh manusia
karena pemerintah setempat pun masih belum memberikan inovasi yang
siginifikan untuk membangun pantai ini menjadi sebuah objek wisata ikonik.
Dengan permasalahan dari adanya wabah pandemi Covid-19 yang terjadi
membuat pantai ini masih belum maju di area digitalisasi yang saat ini
diagung-agungkan.
B. Saran
Adapun beberapa saran dari penulis agar objek wisata Pantai Watabo’o ini
semakin berkembang di kalangan masyarakat dan kancah dunia yaitu:
1. Menjaga lingkungan area pantai agar tidak terjadinya pencemaran
lingkungan.
2. Pemerintah lebih memperhatikan lagi dan mengembangkan Pantai Watabo’o
sebagai salah satu destinasi favorit.
3. Memperkuat promosi agar objek wisata ini semakin dikenal oleh wisatawan
baik domestik maupun internasional.
4. Penambahan sarana dan prasarana pariwisata bagi wisatawan sehingga
wisatawan merasakan kenyamanan.

18
19
DAFTAR PUSTAKA

Toda, H. (2017). Keanekaragaman Nusa Tenggara Timur Sebagai Provinsi


Pariwisata Berkelas Dunia. Jurnal Administrasi Publik Volume 8, Nomor
1, Juni 2017, 8(1), 1-102.

Wicaksono, A. (2020). New normal pariwisata yogyakarta. Kepariwisataan:


Jurnal Ilmiah, 14(3), 139-150.

Araujo, E. B. (2016). Pengembangan Kuliner Lokal Sebagai Daya Tarik Wisata di


Dili Timor Leste.

Barreto, M., & Giantari, I. G. A. K. (2015). Strategi Pengembangan Objek Wisata


Air Panas Di Desa Marobo, Kabupaten Bobonaro, Timor Leste. E-Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, 4(11), 773-796.

Triyono, J. (2021). Strategi Pengembangan Desa Wisata Tenun Ikat Troso Di


Jepara, Jawa Tengah. Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah, 14(2), 84-92.

Afriana, F. N., & Widiyanto, N. (2021). Pandemi Covid-19 Dan Adaptasi Pelaku
Pariwisata Di Dataran Tinggi Dieng. Kepariwisataan: Jurnal
Ilmiah, 15(1), 55-68.

20
LAMPIRAN

Gambar 1. Pantai Watabo’o dan bebatuan di sekitarnya


(sumber: Dokumentasi Pribadi)

Gambar 2. Suasana Gazebo di sekitar Pantai Watabo’o


(sumber: Dokumentasi Pribadi)

21
Gambar 3. Bangunan Peninggalan Portugis di Pantai Watabo’o
(sumber: Dokumentasi Pribadi)

Gambar 4. Spot Foto di atas Tebing Batu Pantai Watabo’o


(sumber: Dokumentasi Pribadi)

22
23

Anda mungkin juga menyukai