DI YOGYAKARTA
Disusun Oleh :
NIM : 2005515
Jurusan : Pariwisata
(STiPRAM) YOGYAKARTA
2020
Jurnal Ilmiah Domestic Case Study
HALAMAN PERSETUJUAN
Oleh :
Alif Wibowo
2005515
Dosen Pembimbing
i
Jurnal Ilmiah Domestic Case Study
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh :
Alif Wibowo
2005515
Penguji I :.......................................................................(...............................)
Penguji II :.......................................................................(...............................)
Mengesahkan,
Ketua
Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo
ii
Jurnal Ilmiah Domestic Case Study
NIM : 2005515
Menyatakan bahwa dalam Jurnal Domestic Case Study ini tidak terdapat
keseluruhan ataupun sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara
menyalin seolah-olah seperti tulisan saya dan atau meniru karya orang lain tanpa
memberi pengakuan pada penulis sebelumnya.
Apabila saya melakukan hal tersebut, maka dengan ini saya bersedia
menerima sanksi atas perbuatan saya.
Yogyakarta, ……………….2020
Yang menyatakan,
Alif Wibowo
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
jurnal Domestic Case Study yang berjudul “WAJAH BARU SUNGAI GAJAH
terbatasnya kemampuan dan waktu sehingga mengharapkan kritik dan saran. Oleh
karena itu dengan segala hormat dan ketulusan hati, penulis ingin mengucapkan
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya.
2. Bapak Dr. Suhendroyono SH., MM., M.Par., CHE., CGSP selaku Ketua dari
3. Ibu Dr. Dra. Damiasih MM., M.Par., CHE., CGSP selaku pembimbing
akademik.
4. Bapak Moch. Nur Syamsu S.Pt., M.Par., CHE., CGSP selaku kaprodi S1.
5. Staff dan Dosen yang telah mendampingi penulis selama melakukan Domestic
Case Study.
6. Ibu Shofa Nur Hanifa, M.Par selaku tim pembimbing penyusunan jurnal ilmiah.
7. Ayah, Ibu dan keluarga selaku support system penulis yang tidak pernah lelah
iv
8. Teman-teman dan pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
yang telah memberikan kontribusi kepada penulis baik secara langsung maupun
tidak langsung.
Jurnal Ilmiah ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca dan penulis
Penulis,
Alif Wibowo
v
DAFTAR ISI
vi
Jurnal Ilmiah Domestic Case Study
DI YOGYAKARTA
Oleh :
Alif Wibowo
2005515
ABSTRACT
The Gajah Wong River is one of the rivers that passes through Yogyakarta. Garbage,
industrial waste, floods and landslides have become major problems in the Gajah Wong
River. The people on the banks of the Gajah Wong River, Giwangan Village have turned
this challenge into an opportunity. Currently the Gajah Wong River has turned into a
tourist attraction known as "Dermaga Cinta" and "Bendung Lepen". The Gajah Wong
River Tourism Object in Giwangan Village is an example of solving problems along the
river with sustainable tourism methods.
Keywords : Gajah Wong River, Dermaga Cinta, Bendung Lepen, Sustainable Tourism
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mengalirkannya melalui suatu sungai utama ke laut dana tau ke danau. Satu
DAS, biasanya dipisahkan dari wilayah lain di sekitarnya atapun terpisah dari
daerah sungai lainnya oleh pemisah alam topografi seperti punggung, bukit
dan gunung. Suatu DAS yang menerima air hujan dan mengalirkannya
melalui anak sungai ke sungai utamanya. Asdak dan Arini (dalam Sagala,
atau Water Catchment Area yang merupakan suatu ekosistem dengan unsur
utamanya terdiri atas sumber daya alam dan seperti tanah, air, dan vegetasi
serta sumber dsya manusia sebagai pemanfaatan sumber daya alam. Menurut
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2011, sungai adalah alur atau wadah air
alami dan/atau buatan berupa jaringan pengaliran air beserta air di dalamnya,
mulai dari hulu sampai muara, dengan dibatasi kanan dan kiri oleh garis
2
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dilintasi oleh beberapa sungai
besar yaitu : Sungai Oyo, Opak, Gajah Wong, Code, Winongo, Bedog, dan
Serang. Sungai Gajah Wong yang merupakan sub DAS Opak, dan memiliki
Dahulu sering sekali terjadi bencana baik di area sekitar bantaran sungai
maupun daerah yang berdekatan dengan Sungai Gajah Wong seperti pernah
tercatat pada tahun 2015 bahwa akibat hujan deras sebanyak 95 rumah warga
terbaru pada tahun 2018 tercatat telah terjadi longsor di 3 talut Sungai Gajah
semua tipe destinasi yang di dalamnya termasuk mass tourism dan berbagai
3
aspek lingkungan, ekonomi, sosial-budaya dan sebuah keseimbangan yang
selaras harus terbentuk diantara ketiga hal ini untuk menjamin keberlanjutan
Dari uraian di atas maka di domestic case study ini Penulis ingin
B. Data Mahasiswa
C. Seminar
salah satu agenda dari penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2020/2021.
4
Seminar ini bertemakan “DIBALIK TANTANGAN ADA PELUANG” dan
pariwisata dunia dan peringkat Indonesia pada tahun 2011 berada di posisi 74
lalu tahun 2019 naik di posisi 40. Serta bertambahnya wisatawan domestik
“Global Trend Destinasi MICE”. Materi yang dijelaskan tentang MICE yaitu
5
faktor yang menarik wisatawan untuk datang berwisata dan juga menjelaskan
membahas tentang “Dibalik Tantangan Ada Peluang”. Pada materi ini beliau
D. Hasil Observasi
penghujan tiba sangat sering terjadi banjir. Karena masyarakat merasa bahwa
ide untuk membuat perahu yang bisa digunakan untuk susur sungai.
gazebo, foodcourt, perbaiakn selokan untuk budidaya ikan nila dan koi,
kolam renang untuk anak-anak, dan fasilitas penunjang lainnya. Kondisi yang
6
masyarakat sangat astusian dalam ikut andil di dalam pengelolaan Sungai
tidak adanya pemberlakuan pintu masuk dan keluar sehingga tidak bisa
dipantau. Kondisi Sungai Gajah Wong sudah lebih baik kondisinya dari pada
beberapa tahun yang lalu namun masih perlu dilakukan pembersihan sampah
E. Tujuan
Tujuan Penulis untuk menulis Domestic Case Study ini adalah sebagai
berikut :
2. Untuk mengetahui wajah baru Sungai Gajah Wong sebagai objek wisata.
F. Manfaat
diharapkan dapat memberikan manfaat, tidak hanya bagi Penulis namun juga
dengan kepariwisataan.
7
2. Sebagai sumber materi yang dapat digunakan dalam penelitian ataupun
materi perkuliahan.
3. Sebagai refrensi bahan bacaan bagi pembaca yang ingin menambah ilmu
pengetahuan baru.
8
BAB II
PEMBAHASAN
Sungai seluas 46,082 Km2 dan mempunyai panjang 22,81 ini melintasi
seperti pencemaran air sungai, banjir dan longsor yang telah menajdi
Sungai Gajah Wong termasuk sungai golongan B, yakni sebagai sumber air
Dari hasil wawancara dengan salah satu pedagang dan juga warga
air yang keruh dan bau anyir juga menjadi masalah di Sungai Gajah Wong.
9
Sungai Gajah Wong juga manjadi muara dari saluran penampung air hujan
di daerah kota gede. Dahulu sebelum ada perbaikan dan pelebaran saluran
air hujan sering terjadi banjir di beberapa titik di Kota Gede karena saluran
yang sempit dan Sungai Gajah Wong yang tidak mampu menampung debit
objek wisata baru di Yogyakarta. Daya Tarik wisata yang dimiliki Objek
menggunakan perahu) dan yang kedua Bendung Lepen Sungai Gajah Wong
wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, kemudahan, dan nilai
bahwa, Objek Wisata Sungai Gajah Wong awal mula dibuat pada tahun
10
masyarakat akhirnya memiliki inisiatif untuk menjadikan Sungai Gajah
kini disebut Dermaga Kapal Wisata Cinta Gajah Wong, kemudian diantar
pengunjung yang suka mendayung karena terasa dekat dengan alam, namun
lambat laun peminat semikan berkurang karena pada siang hari terlalu terik.
beratap yang dijalankan oleh mesin. Harga tiket untuk naik kapal sekali
perjalanan adalah Rp. 5.000,- per orang. Rutenya adalah dari dermaga Kapal
Wisata Cinta Gajah Wong menuju utara sampai Jembatan Tegal Gendu, lalu
sebesar Rp. 25.000,- dengan fasilitas seperti trip kapal, gazebo, speaker,
parkir, toilet dan makan soto bumbung (kuliner khas Taman Pleredhan Kali
Gajah Wong).
Berjarak 100 meter dari Dermaga Kapal Wisata Cinta Gajah Wong
kemudian dirubah menjadi kolam berisi ikan nila dan koi. Objek wisata ini
dikenal dengan Wisata Taman Pleretan Kali Gajah Wong yang mana
pertama kali dibuat pada tahun 2019. Pembuatan tempat wisata ini
11
sebenarnya memiliki tujuan agar Kampung Mrican lebih tertata lagi dan
dating dapat membeli pakan ikan (pelet) yang telah disediakan warga
dengan harga Rp. 2000,- untuk ukuran gelas plastik kecil dan Rp. 5000,-
untuk ukuran gelas plastik besar. Selain itu, terdapat angkringan yang
menjual menu khas wedang jahe jeruk dan pengunjung dapat menikmati
kondisi objek wisata yang terbuka. Selain itu juga terdapat baloiho
lahan parkir di tiga titik dan juga sudah bisa digunakan untuk parkir mobil
1. Pemerintah
12
dari tahun 2016-2019 biaya pembangunan fisik yang sudah terserap
menghadap ke sungai.
Perkotaan (RP2KPKP).
2. Masyarakat
13
Sungai Gajah Wong. Masyarakat terbagi menjadi beberapa bagian
tugas, ada yang sebagai tim inti, ada yang sebagai penyedia makanan
dan minuman, ada yang bertugas sebagai penjaga parker atau keamanan.
3. Industri
yang datang. Selain itu juga ada kerja sama dengan Bank DIY dalam
dan bisa menjadi ikon yang unik sehingga wisatawan yang datang bisa
14
bertemakan “DIBALIK TANTANGAN ADA PELUANG”. Seminar
Nasional ini memiliki kolerasi terhadap keadaan yang ada di Objek Wisata
Sungai Gajah Wong dapat dilihat dari dua sudut pandang, sudut pandang
yang pertama adalah dengan kondisi sebelum Sungai Gajah Wong menjadi
objek wisata dan yang kedua adalah dengan kondisi saat ini yaitu dalam era
saat musim hujan, selain itu juga ditambah masalah sampah yang dibuang
munculnya bau tidak sedap dan warna air sungai yang menjadi keruh. Kerap
terjadi longsor juga di talud sungai karena kondisi yang kurang kokoh.
secara gotong royong. Karena kondisi sungai yang menjadi bersih maka
talud agar tidak terjadi longsor saat musim hujan datang. Pemerintah juga
15
menata ulang perumahan warga yang tinggal berdekatan dengan sungai.
yang telah terjadi. Selanjutnya pembangunan diperluas kea rah selatan yang
dimana terdapat selokan atau saluran irigasi namun keadaannya yang sangat
kotor dan banyak sampah. Selanjutnya selokan atau saluran irigasi ini
dibersihkan dan digunakan sebagai tempat budidaya ikan nila dan koi.
kolam ikan tambahan dan pengecatan tembok dan lokasi wisata menajdi
memiliki pengaruh yang sangat luar biasa tidak hanya untuk masyarakat
dari segi ekonomi namun juga untuk lingkungan juga yang dimana
lingkungan sungai jadi semakin terjaga dan bangunan di tepian sungai jadi
tertata.
16
a. Memperhatikan informasi-irformasi terkini serta himbauan dan
sedikit tiga kali sehari) terutapa area, rarana dan peralatan yang
umum lainnya.
d. Memastikan ruang dan barang publik bebas dari vector dan binatang
pembawa penyakit.
bersih dan dilengkapi dengan sabun cuci tangan atau hand sanitizer.
untuk pekerja dan juga wisatawan. Suhu tubuh tidak boleh lebih dari
37,3 ℃.
17
j. Mewajibkan pekerja dan wisatawan untuk memakai masker dan
menjaga jarak.
ke lokasi wisata.
wisata.
d. Hindari menyentuh area wajah, mata atau hidung jika tangan masih
18
memakai masker dan tidak adanya pemeriksaan suhu sebelum masuk ke
pemeriksaan suhu. Tempat cuci tangan sudah tersedia di lokasi dan terdapat
permasalahan yang telah terjadi selama ini. Saat ini tidak hanya Objek
Wisata Sungai Gajah Wong yang sedang bertahan di era adaptasi kebiasaan
Indonsia, bahkan selurruh dunia juga mengalami hal yang sama. Penerapan
19
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
musim hujan tiba sering terjadi banjir dikarenakan sungai tidak mampu
terapkan.
20
B. Saran
sebagai berikut :
21
DAFTAR PUSTAKA
Ang. 2015. Data BPBD Sleman 95 Rumah Terendam banjir Sungai Gajah Wong.
https://jogja.tribunnews.com/. 17 November 2020 (18.36)
Data Hasil Observasi Jurnal Ilmiah Domestic Case Study, tanggal 12 November
2020 di Objek Wisata Sungai Gajah Wong, Kelurahan Giwangan, Kota
Yogyakarta
Data Seminar Nasional “Di Balik Tantangan Ada Peluang” tanggal 1 September
2020 di Amartha Auditorium STIPRAM Yogyakarta
Kristianto, D. A., & Triyono, J. 2020. Pemanfaatan Tepian Sungai Sebagai Bagian
Dari Pengembangan Menejemen Hotel Puri Asri Magelang Yang Berbasis
Ekowisata. Kepariwisataan : Jurnal Ilmiah, 14(2), 93-105.
https://ejournal.stipram.ac.id/
Sagala, R. U. 2019. Analisis Kualitas Air Sungai Gajah Wong Ditinjau dari
Konsentrasi Klorofil-a dan Indeks Pencemaran. Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.
Suharyono, E. 2019. Kajian dan Penetapan Sebagai Situs Cagar Budaya Gua
Jepang di Tretes Prigen Guna Pelestarian dan Penciptaan Daya Tarik
Wisata Baru. Kepariwisataan : Jurnal Ilmiah, 13(3), 35-48.
https://ejournal.stipram.ac.id/
22
LAMPIRAN
Foto 2. Penulis sedang memberi makan ikan di Objek Wisata Bendung Lepen
23
Foto 3. Objek Wisata Dermaga Cinta di Sungai Gajah Wong
24
Gambar 1. Sertifikat Seminar
25