Anda di halaman 1dari 13

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/350104430

Potensi Desa Wisata Penglipuran Menurut Mahasiswa Politeknik Pariwisata Bali

Article · March 2021


DOI: 10.52352/jpar.v19i2.427

CITATION READS
1 1,638

1 author:

Anom Hery Suasapha


Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali
13 PUBLICATIONS   10 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

RESEARCH Persepsi Mahasiswa PPB Terhadap Potensi Desa WIsata Penglipuran View project

All content following this page was uploaded by Anom Hery Suasapha on 17 March 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Volume 19 Nomor 2 Tahun 2020 Jurnal Kepariwisataan ISSN: 1412-5498
ISSN: 2581-1053

Jurnal
KEPARIWISATAAN
Pembina : Direktur Politeknik Pariwisata Bali
Penanggung Jawab
Drs. Ida Bagus Putu Puja, M.Kes

Ketua Redaktur
Dr. Ni Made Eka Mahadewi, M.Par., CHE

Penyunting Editor
Dr. Irene Hanna H. Sihombing, SE., MM, CHE (Koor)
Dr. I Ketut Surata, M.Sc.
Ni Made Tirtawati, S.Si., M.Par.

Desain Grafis
I Dewa Putu Hendri Pramana, S.Kom (Koor)
Putu Ayu Puspitawati, S,Kom
I Kadek Sedana Arta

Sekretariat
Hilda Apriani, S.ST.Par
Christina Susanti, SE
I Gusti Nyoman Arsana, SE
I Wayan Giriana, S.E.
Ni Ketut Mery Artini

Jurnal KEPARIWISATAAN diterbitkan oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat,
Politeknik Pariwisata Bali dua kali setahun pada bulan Maret dan September, pertama kali terbit
bulan Maret 2002.
Alamat Penyunting: Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Pariwisata
Bali, Jl.Darmawangsa, Bukit Kampial, P.O. Box 2 Nusa Dua 80363, Bali. Telepon: (0361) 773537,
773538. Fax:(0361) 774821. E-mail: p3m@ppb.ac.id & jurnal.poltekparbali@gmail.com
Volume 19 Nomor 2 Tahun 2020 Jurnal Kepariwisataan ISSN: 1412-5498
ISSN: 2581-1053

JURNAL
KEPARIWISATAAN

Penyunting Ahli / Mitra Bestari:


Prof. Dr. H.M. Ahman Sya
Deputi Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan Kemenpar RI
Prof. Alastair M. Morrison
Distinguished Professor, Purdue University, USA, and CEO of
International TourismStudies Association / ITSA
Prof. Dr. Ir. I Wayan Supartha, M.S.
Universitas Udayana, Denpasar
Prof. Dr. James J Spillanes
Universitas Sanatha Dharma, Yogyakarta
Dr. I Made Suradnya, M.Sc.
Akademi Senior Bidang Hospitaliti & Pariwisata
Dr. M. Baiquni, MA.
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Dr. I B M Wiyasha, SE, MM., CHT
STP Nusa Dua Bali
Ir. A.A. Putu Agung Suryawan Wiranatha, M.Sc., Ph.D.
Ketua Konsorsium Riset Pariwisata
Universitas Udayana, Denpasar
Drs. Joko Suyono, M.Sc.
STP Bandung
Volume 19 Nomor 2 Tahun 2020 Jurnal Kepariwisataan ISSN: 1412-5498
ISSN: 2581-1053

JURNAL
KEPARIWISATAAN
PERAN DESA PAKRAMAN DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA BUDAYA
BERKELANJUTAN DI DESA BATUAN, SUKAWATI, GIANYAR
I KETUT SAKRABAWA DIANA, DEWA AYU MADE LILY DIANASARI,
ANOM HERY SUASAPHA........................................................................................1-11

PENGARUH SENI PERTUNJUKAN TERHADAP TINGKAT KUNJUNGAN


DI DAYA TARIK WISATA BUDAYA TAMAN NUSA GIANYAR - BALI
MADE DARMIATI........................................................................................................12-20

INCOME SMOOTHING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA PADA


PERUSAHAAN PARIWISATA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
M.DWI SYAHPUTRA, NGATEMIN........................................................................21-28

PEMBANGUNAN DESTINASI PARIWISATA YANG BEKELANJUTAN


MELALUI PENERAPAN NILAI-NILAI ERGONOMI
NI MADE EKA MAHADEWI, NI KETUT DEWI IRWANTI.............................29-36

POTENSI DESA WISATA PENGLIPURAN MENURUT MAHASISWA


KEPARIWISATAAN POLITEKNIK PARIWISATA BALI
ANOM HERY SUASAPHA .......................................................................................37-44

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN


PENGGUNA MOBILE APPLICATION TIKET.COM PADA WISATAWAN
DOMESTIK DI BALI
NI PUTU EVI WIJAYANTI..........................................................................................45-52

PERSEPSI WISATAWAN JERMAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN


PRAMUWISATA BERBAHASA JERMAN DI DENPASARI
MADE ARTAJAYA, KADEK NOVIE KRISNA YANTI............................................53-63

PENGARUH SERVICESCAPE TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG


BULELENG FESTIVAL DI KABUPATEN BULELENG
I NENGAH WIRATA.....................................................................................................64-70
ISSN: 1412-5498
Volume 19 Nomor 2 Tahun 2020 Jurnal Kepariwisataan ISSN: 2581-1053

POTENSI DESA WISATA PENGLIPURAN MENURUT MAHASISWA


KEPARIWISATAAN POLITEKNIK PARIWISATA BALI

ANOM HERY SUASAPHA


anom_hs@yahoo.com

Program Studi Destiniasi Pariwisata


Politeknik Pariwisata Bali
Jl. Dharmawangsa Kampial, Nusa Dua Bali, Telp: (0361) 773537

ABSTRAK
Artikel ini membahas mengenai persepsi mahasiswa kepariwisataan Politeknik Pariwisata
Bali terhadap potensi wisata yang dimiliki oleh Desa Wisata Penglipuran, di Kabupaten Bangli.
Penelitian yang hasilnya ditulis dalam bentuk artikel ini merupakan sebuah penelitian kuantitatif
yang dilakukan pada tahun 2019. Data yang dikumpulkan merupakan data kuantitatif dan kualitatif,
baik dari sumber primer maupun sekunder. Data primer diperoleh melalui metode survei, dengan
mempergunakan instrumen berupa kuesioner Skala Likert yang memiliki lima (5) pilihan respon,
yaitu STS, TS, N, S dan SS. Data sekunder dikumpulkan melalui studi pustaka. Responden ditentukan
secara purposif dan pemilihannya di lapangan dilakukan dengan pendekatan insidental. Data yang
terkumpul dianalisis dengan teknik Analisis Faktor Ekploratori, sehingga menghasilkan faktor-faktor
baru yang menunjukkan potensi Desa Wisata Penglipuran. Penentuan jumlah responden dilakukan
berdasarkan pendapat para pakar mengenai jumlah sampel spesifik untuk Analisis Faktor. Hasil
analisis menunjukkan bahwa secara internal, Desa Wisata Penglipuran memiliki beberapa kekuatan
(strengths) sebagai potensinya, dan secara eksternal didukung oleh beberapa peluang (opportunity).
Kata kunci: Potensi, Desa Wisata, Penglipuran, Persepsi, Mahasiswa Kepariwisataan, PPB,

ABSTRACT
This article is written based on a research conducted on 2019. The research was a quantitative
research, to determine the tourism potential of Penglipuran Village through the perception of Tourism
Students of Bali Tourism Polytechnic. In doing so, quantitative as well as qualitative data were
collected from primary and secondary source. The primary data which will be analyze were collected
through survey method, using a self-administered questionnaire. The questionnaire was a Likert
Scale Questionnaire, with five (5) respond category, consist of extremely disagree, disagree, neutral,
agree and extremely agree. Secondary data were collected through documentation. Respondent were
determined purposively, and on field, the surveyor determined the respondent accidentally. Data were
then analyzed using Exploratory Factor Analysis, to produce result in the form of factors indicating
the tourism potentials of Penglipuran Village. This research shows that the tourism potency of
Penglipuran Village consists of those of Strength and those of Opportunity.
Key words: Potency, Village Tourism, Penglipuran, Perception, Tourism Students, PPB
PENDAHULUAN dalam menjaga kelestarian budaya khususnya
Latar Belakang bangunan tradisional yang terdapat di setiap
Desa Wisata Penglipuran berawal dari rumah penduduk Desa Adat Penglipuran. Upaya
upaya konservasi yang dilakukan oleh warganya konservasi tersebut selanjutnya menjadikan
Desa Penglipuran sebagai destinasi pariwisata
37
ISSN: 1412-5498
Volume 19 Nomor 2 Tahun 2020 Jurnal Kepariwisataan ISSN: 2581-1053

yang menawarkan keunikan budaya Bali Aga pengaruh kepada banyak hal, termasuk dalam hal
(Bali asli) di Bali yang banyak dikunjungi berwisata. Selain itu, mahasiswa sebagai kaum
oleh wisatawan asing maupun domestik. Daya muda (youth) juga memiliki banyak keunggulan
tariknya, khususnya kebersihannya telah sebagai segmen pasar wisata yang potensial.
menjadikan Desa Wisata Penglipuran dinobatkan Meskipun secara pendapatan mereka relatif lebih
sebagai desa terbersih ke-tiga di dunia pada tahun sedikit, namun dampak dari pengeluaran yang
2017 (www.indonesia.travel). mereka lakukan di destinasi biasanya dirasakan
Artikel ini membahas mengenai potensi langsung oleh masyarakat.
wisata yang dimiliki oleh Desa Wisata Dengan ketersediaan waktu yang lebih
Penglipuran, berdasarkan persepsi mahasiswa banyak dibandingkan generasi yang lebih tua,
kepariwisataan Politeknik Pariwisata Bali. Hal para pemuda juga tidak mudah terpengaruh
tersebut memiliki setidaknya 2 kepentingan, yaitu oleh isu-isu khususnya yang berkaitan dengan
mengingat bahwa perkembangan Desa Wisata keamanan di destinasi pariwisata. Selain itu,
Penglipuran dimulai dari penetapannya sebagai para pemuda biasanya banyak terlibat dalam
desa konservasi, yang berbeda pendekatannnya kegiatan kerelawanan, berkontribusi terhadap
dengan pengembangan destinasi pariwisata perkembangan industri lain, serta mampu
ataupun daya tarik wisata. Selain itu, berdasarkan mempopulerkan sebuah daya tarik wisata
penelusuran, tidak ditemukan adanya penelitian maupun destinasi melalui akses mereka terhadap
yang mengungkap mengenai potensi wisata Desa social media maupun internet (UNWTO, 2016)
Wisata Penglipuran Kaum muda dianggap sebagai kaum yang
Untuk memperoleh gambaran mengenai penuh ide, rencana maupun harapan di masa
potensi wisata tersebut, penelitian terhadap depan (UNWTO, 2016). Pendapat kaum muda
persepsi dianggap sebagai cara yang tepat. mencerminkan idealisme yang didasari dengan
Alasannya adalah karena pendekatan tersebut intelektualitas mereka. Karena itu, adalah sangat
mampu menghasilkan data dari banyak orang pantas jika pendapat mereka diperhatikan.
sehingga memaksimalkan objektivitas data yang Tinjauan Pustaka
dikumpulkan. Responden yang persepsinya Desa Wisata Penglipuran merupakan
digali untuk mengetahui potensi wisata sebuah desa wisata. Sebagai desa wisata,
Desa Penglipuran adalah mahasiswa Jurusan berarti bahwa Pengpiran merupakan destinasi
Kepariwisataan dari program studi Destinasi pariwisata. Karena itu, penggalian potensi
Pariwisata dan Manajemen Kepariwisataan, dalam penelitian ini didasarkan kepada pendapat
Politeknik Pariwisata Bali. beberapa pakar mengenai komponen destinasi
Mahasiswa dipilih sebagai responden wisata. Dengan menguraian pendapat pakar
dikarenakan mahasiswa merupakan salah satu mengenai komponen destinasi, akan diperoleh
dari kelompok Academia, yang merupakan salah variabel maupun indikator yang bisa menjadi
satu bagian dari stakeholder selain masyarakat, dasar untuk menyusun pernyataan penyusun
pemerintah dan swasta (Calzada & Cowie, 2017). instrumen penelitian.
Academia merupakan kelompok stakeholder Burkart dan Medlik (1976) menyatakan
yang terdiri dari para pelajar, mahasiswa serta bahwa sebuah tempat akan bisa berkembang
Profesor (www.vocabulary.com). Dilihat dengan baik apabila memiliki 4 komponen
dari sudut pandang pariwisata, mahasiswa yang disebut sebagai The Tourist Qualities of
merupakan stakeholder yang menarik karena a destination. Keempat komponen tersebut
selain menjalankan peran sebagai akademisi, adalah atraksi wisata, aksesibilitas, fasilitas
mahasiswa juga merupakan golongan muda wisata serta organisasi kepariwisataan. UNWTO
yang memiliki kemampuan untuk memberikan (2016) menyatakan bahwa komponen destinasi

38
ISSN: 1412-5498
Volume 19 Nomor 2 Tahun 2020 Jurnal Kepariwisataan ISSN: 2581-1053

pariwisata terdiri atas atraksi wisata, akses, (DPW) Semester 5 Kelas A dan B, serta mahasiswa
amenitas, harga, SDM dan citra destinasi. Program Studi Manajemen Kepariwisataan
Keenam komponen tersebut disebut sebagai The (MKP) Semester 5 Kelas A dan B. Pemilihan
Basic Element of a Tourist Destination. mahasiswa tersebut sebagai sumber primer
Seperti halnya Burkart dan Medlik, Cooper dilakukan berdasarkan pendekatan purposif,
(2016) menyatakan bahwa ada 4 komponen yaitu bahwa mahasiswa yang menjadi responden
destinasi pariwisata, yang diistilahkan sebagai haruslah mereka yang sudah pernah mengunjungi
The Four A’s of a Destination. Keempat (4) Desa Penglipuran sedikitnya sekali, dan sudah
komponen tersebut terdiri atas atraksi wisata, belajar cukup banyak mengenai pariwisata
aksesibilitas, amenitas dan ancillary service. sehingga mampu menyampaikan persepsinya
Fletcher, dkk (2018) di sisi lain menyatakan mengenai potensi Desa Wisata Penglipuran.
bahwa destinasi pariwisata perlu ditunjang Instrumen yang dipergunakan untuk
oleh ketersediaan 6 atribut. Keenam (6) atribut mengumpulkan data primer berupa kuesioner
tersebut adalah memiliki wilayah yang secara Skala Likert dengan 5 alternatif pilihan respon,
geografis dikenali oleh pengunjung (logical yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju
geographical unit recognized by visitors), (TS), Netral (N), Setuju (S) dan Sangat Setuju
memiliki daya tarik wisata (Contains visitor (SS). Pernyataan-pernyataan dalam kuesioner
attractions), dapat dicapai dengan mudah, tersebut disusun dari hasil operasionalisasi
atau mampu menyediakan aksesibilitas yang variabel yang dilakukan terhadap pendapat-
baik (Access or possible provision of access), pendapat para pakar mengenai komponen
memiliki jaringan transport internal (Internal destinasi pariwisata sebagai dasar penentuan
transport network), memiliki ataupun mampu potensi wisata. Adapun pakar yang dikutip
membangun infrastruktur maupun superstruktur pendapatnya adalah Burkart & Medlik (1976),
bagi pengunjung (Tourist infrastructure and UNWTO (2007), Cooper (2016), dan Fletcher, et
superstructure are present or can be developed), al (2018).
dan secara administratif mampu merencanakan Variabel penelitian yang diturunkan dari
dan mengelola destinasi pariwisata tersebut kelima referensi tersebut adalah: 1). Atraksi
(Administratively possible to plan and manage). Wisata, 2). Aksesibilitas, 3) Amenitas, 4). Citra/
Image, 5). Harga dan 6). SDM. Sebanyak 40
METODE indikator diturunkan dari keenam variabel
Penelitian yang mendasari penulisan artikel tersebut, dimana jika dikelompokkan, ke
ini merupakan penelitian di bidang pariwisata 40 indikator tersebut terdiri atas kelompok
yang dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. indikator internal, dan kelompok indikator
Untuk itu, data primer yang dianalisis untuk eksternal mengikuti penamaan faktor-faktor
memperoleh jawaban terhadap pertanyaan internal (Internal Factor Evaluation/IFE) dan
penelitian ini merupakan data kuantitatif. eksternal (External Factor Evaluation/EFE) yang
Selain itu, dikumpulkan pula data kualitatif dari dikutip dari David (2011). Indikator internal
beberapa sumber primer, untuk menjadi dasar dan eksternal tersebut merupakan gambaran
bagi penulisan Laporan Penelitian khususnya potensi internal dan eksternal dari Desa Wisata
di bagian pendahuluan, penelitian terdahulu, Penglipuran. Jika misalnya sebuah indikator
maupun gambaran umum lokasi penelitian. internal disetujui oleh responden (dengan pilihan
Responden yang menjadi sumber primer respon SS maupun S), maka indikator tersebut
dari pengumpulan data kuantitatif merupakan merupakan kekuatan (strength), dan sebaliknya,
mahasiswa Jurusan Kepariwisataan, khususnya jika responden tidak menyetujuinya, (TS maupun
mahasiswa Program Studi Destinasi Pariwisata STS) maka indikator tersebut dengan sendirinya

39
ISSN: 1412-5498
Volume 19 Nomor 2 Tahun 2020 Jurnal Kepariwisataan ISSN: 2581-1053

menjadi kelemahan (weakness) dari Desa sebanyak 23 pernyataan internal (dengan kode I1
Wisata Penglipuran. Hal yang hampir sama juga – I23) dan 11 pernyataan eksternal (dengan kode
berlaku terhadap indikator eksternal, dimana jika E1 – E11)
disetujui, maka indikator tersebut akan menjadi Kuesioner yang sudah melalui tahap item
peluang (opportunity) dan jika tidak disetujui analysis melalui uji reliabilitas dan validitas
maka akan tergolong tantangan (threat). selanjutnya dipergunakan untuk mengumpulkan
Dengan mengacu kepada Likert (1932), data. Sebanyak 100 kuesioner yang valid telah
sebelum dipergunakan untuk mengumpulkan dikumpulkan, dimana untuk selanjutnya data
data, kuesioner tersebut terlebih dahulu tersebut dianalisis dengan teknik analisis faktor,
diujicobakan dengan menyebarkannya kepada yaitu Exploratory Factor Analysis (EFA). Jumlah
30 orang responden yang diambil dari populasi sampel ditentukan sebanyak 100 responden.
yang sama dengan populasi darimana sampel Jumlah tersebut sudah memenuhi ketentuan
untuk penelitian diambil. Hal ini penting untuk jumlah sampel untuk analisis faktor (Kline,
mengetahui apakah kuesioner tersebut mampu 2000; Hair Jr, dkk, 2014).
menggali sikap responden sesuai dengan yang
diharapkan. Item Analysis melalui uji reliabilitas HASIL DAN PEMBAHASAN
dan validitas selanjutnya dilakukan terhadap Untuk menentukan potensi desa wisata
hasil pengumpulan data terhadap 30 responden di Desa Penglipuran, analisis faktor dilakukan
menggunakan software SPSS.25, dengan sebanyak 2 (dua) kali, masing-masing terhadap
mengacu kepada penduan yang diberikan oleh kelompok pernyataan internal dan eksternal.
Kencana (2018). Hasil uji reliabilitas terhadap Analisis faktor untuk kelompok pernyataan
kelompok pernyataan/indikator internal dan internal dilakukan untuk mengetahui apakah
eksternal menghasilkan nilai Alpha Cronbach faktor baru yang terbentuk merupakan kekuatan
secara berurutan sebesar 0,871 dan 0,767, yang (strength) ataukah kelemahan (weakness),
mana nilai-nilai tersebut sudah memenuhi sedangkan analisis faktor yang dilakukan terhadap
syarat minimum nilai Alpha Cronbach yaitu kelompok pernyataan eksternal dilakukan untuk
sebesar 0,7 sampai 0,9 (Kline, 2000; Field, melihat apakah faktor yang terbentuk merupakan
2017). Pemeriksaan selanjutnya terhadap output faktor yang tergolong peluang (opportunity)
uji reliabilitas, dilakukan terhadap nilai-nilai ataukah ancaman (threat).
pada kolom Corrected Item – Total Colleration, Analisis Faktor Terhadap Kelompok
untuk mengetahui validitas setiap pernyataan Pernyataan Internal.
dalam kuesioner. Hasil uji validitas tersebut
Setalah dilakukan analisis dengan
menunjukkan secara berturut-turut ada 2 dan
Analisis Faktor, diperoleh beberapa nilai untuk
4 pernyataan yang tidak valid pada kelompok
diinterpretasi. Nilai pertama adalah nilai Kaizer
pernyataan internal dan eskternal, karena nilai
Mayer Olkin (KMO), yang menunjukkan
korelasinya lebih kecil dari syarat minimum
kecukupan sampel untuk dianalisis lebih lanjut
yaitu 0,3 (Kline, 2000; Field, 2017). Untuk
dengan Analisis Faktor. Hasil pengukuran
keenam pernyataan tersebut, perlakuan yang
menunjukkan nilai KMO sebesar 0,721, dimana
diberikan adalah tidak menyertakannya sebagai
nilai tersebut diistilahkan sebagai middling yang
bagian dari instrumen untuk mengukur persepsi
tergolong nilai yang bagus (Field, 2017), dimana
mahasiswa kepariwisataan PPB terhadap potensi
syarat minimum nilai KMO adalah lebih besar
Desa Wisata Penglipuran. Dengan pengurangan
atau sama dengan 0,5. Jika nilainya di bawah
sebanyak 6 pernyataan, maka secara keseluruhan,
0,5, itu berarti jumlah sampel harus ditambah.
pada akhirnya kuesioner tersebut memuat
Nilai Bartlett’s Test of Sphericity juga telah
sebanyak 34 pernyataan valid, dengan perincian
memenuhi syarat karena nilainya menunjukkan

40
ISSN: 1412-5498
Volume 19 Nomor 2 Tahun 2020 Jurnal Kepariwisataan ISSN: 2581-1053

nilai sebesar 0,00 yang telah memenuhi syarat Faktor 4, sedangkan pernyataan I8, I9 dan I7
karena tidak melebihi 0,05 (Fields, 2017). merupakan 3 pernyataan yang mengelompok
Persyaratan communalities juga telah dipenuhi, dan membentuk Faktor 5. Satu-satunya faktor
karena nilainya untuk seluruh indikator adalah ≥ yang terbentuk oleh 1 pernyataan adalah faktor
0,5 (Hair Jr, 2014). 6, yang dibentuk oleh pernyataan I5.
Pemeriksaan terhadap total variance explain Berdasarkan pernyataan-pernyataan
menunjukkan bahwa dengan metode ekstraksi pembentuknya, faktor baru yang terbentuk
Principal Componen Analysis (PCA), dengan pada kelompok pernyataan internal selanjutnya
menentukan nilai eigenvalue ≥ 1, pernyataan- diberikan nama sebagai berikut:
pernyataan dalam kelompok pernyataan internal Faktor 1 : Popularitas Desa Wisata Penglipuran
mengelompok menjadi 6 kelompok faktor yang sebagai destinasi pariwisata alam dan budaya
menunjukkan potensi Desa Wisata Penglipuran di kalangan pengunjung mancanegara dan
secara internal. Berdasarkan nilai Rotation Sums domestik.
of Squared Loadings terlihat bahwa keenam Faktor 2 : Desa Wisata Penglipuran memiliki
faktor yang terbentuk mampu menjelaskan daya tarik wisata budaya dan alam yang
sebanyak 66,676% dari matriks data awal. menarik yang bersumber dari budaya dan
Terbentuknya 6 faktor baru juga bisa dilihat alamnya yang menarik.
dengan memeriksa scree plot, dimana pada Faktor 3 : Desa Wisata Penglipuran dikelola
diagram scree plot terlihat bahwa ada 6 titik secara professional oleh pengelola yang
yang mewakili 6 faktor baru dengan nilai ≥ 1. professional.
Hal tersebut mengkonfirmasi hasil pemeriksaan Faktor 4 : Aksesibilitas di dalam wilayah Desa
terhadap total variance explaines, bahwa Wisata Penglipuran sangat baik.
terdapat 6 kelompok faktor baru pada kelompok Faktor 5 : Lingkungan Desa Wisata Penglipuran
pernyataan internal yang terbentuk. rapi, tertib, bersih dan aman
Untuk mengetahui pernyataan apa saja Faktor 6 : Aktivitas wisata yang dapat dilakukan
yang mengelompok untuk membentuk faktor di Desa Wisata Penglipuran bervariasi.
baru, dapat dilakukan dengan mencermati nilai- Jika dilihat kembali, uraian di atas
nilai pada rotated component matrix. Nilai yang menunjukkan bahwa 6 faktor baru tersebut
diharapkan pada matrik tersebut adalah nilai terbentuk oleh 15 penyataan dari 23 pernyataan
yang melebihi 0,70 (Hair Jr, 2014). Jika nilai yang membentuk kelompok pernyataan internal.
korelasinya kurang dari 0,70, maka pernyataan Kelima belas (15) pernyataan tersebut merupakan
tersebut tidak dianggap sebagai pernyataan pernyataan-pernyataan yang memperoleh
pembentuk sebuah faktor. Demikian pula jika persetujuan dari para responden. Mengingat
sebuah pernyataan berkorelasi dengan hampir rancangan pernyataan dalam kuesioner yang
sama kuat dengan 2 (dua) faktor, maka pernyataan digunakan untuk mengumpulkan data adalah
tersebut sebaiknya dihilangkan karena akan dalam bentuk kalimat positif, maka dengan
menyulitkan dalam mengasosiasikan pernyataan sendirinya kelima belas (15) pernyataan tersebut
tersebut ke dalam salah satu faktor. dapat dianggap sebagai kekuatan (strengths) dari
Berdasarkan rotated componen matrix Desa Wisata Penglipuran. Karena itu, keenam
diketahui bahwa Faktor 1, terbentuk dari 3 (tiga), (6) faktor yang terbentuk dapat dianggap sebagai
yaitu pernyataan I24, I22 dan I23. Faktor 2, 6 kekuatan (strengths) dari Potensi Desa Wisata
terbentuk dari 4 (empat) pernyataan, yaitu I3, Penglipuran.Adapun 8 pernyataan yang tidak ikut
I1, I4 dan I2. Faktor 3, terbentuk dari pernyataan membentuk 6 faktor baru merupakan pernyataan-
dua (2) pernyataan, yaitu I12 dan I13. I18 dan pernyataan yang tidak memperoleh persetujuan
I19 merupakan 2 (dua) pernyataan pembentuk (respon positif) dari responden. Mengingat

41
ISSN: 1412-5498
Volume 19 Nomor 2 Tahun 2020 Jurnal Kepariwisataan ISSN: 2581-1053

pernyataan-pernyataan tersebut juga tersususun 2014). Adapun keempat faktor pada kelompok
dalam bentuk kalimat positif, maka kedelapan pernyataan eksternal yang terbentuk adalah
(8) pernyataan tersebut merupakan kelemahan Faktor 1 yang terbentuk dari pernyataan E2,
(weaknesses) dari Desa Wisata Penglipuran. E3 dan E1, Faktor 2, terbentuk dari pernyataan
Analisis Faktor Terhadap Kelompok E11, E12 dan E10, Faktor 3, terbentuk dari
Pernyataan Eksternal pernyataan E7 dan E5 dan Faktor 4, terbentuk
dari pernyataan E9 dan E8. Keempat faktor baru
Analisis faktor terhadap pernyataan-
tersebut selanjutnya diberikan nama berdasarkan
pernyatan dalam kelompok pernyataan eksternal
pernyataan-pernyataan pembentuknya. Adapun
menghasilkan beberapa nilai untuk diinterpretasi.
nama faktor-faktor tersebut adalah sebagai
Nilai KMO dan Bartlett’s Test menunjukkan
berikut:
angka berturut-turut sebesar 0,7070 dan 0,000,
Faktor 1 : Ada desa wisata lain yang memiliki
yang mana kedua angka tersebut mengindikasikan
daya tarik wisata budaya, aktifitas wisata,
hal yang baik. Dengan nilai KMO sebesar 0,707,
serta daya tarik wisata alam seperti yang
dapat diketahui bahwa junmlah sampel telah
dimiliki Desa Wisata Penglipuran.
memenuhi syarat untuk menghasilkan faktor baru.
Faktor 2 : Pemerintah Kabupaten Bangli
Nilai hasil Bartlett’s Test of Spericity juga telah
mendampingi pengembangan Desa Adat
memenuhi syarat karena nilainya tidak melebihi
Penglipuran melalui penyediaan perangkat
0,05. Hasil pemeriksaan terhadap Communality
aturan, penyediaan prasarana penunjang dan
juga menunjukkan hasil yang baik. Kesebelas
kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat
(11) pernyataan dalam kelompok pernyataan
dan pengelola Desa Wisata Penglipuran.
eksternal memiliki nilai communalities yang
Faktor 3 : Lokasi Desa Wisata Penglipuran dilalui
melebihi 0,5, yang berarti bahwa kesebesal
oleh jalan raya dengan kualitas yang baik,
pernyataan tersebut memiliki peluang untuk
dan merupakan jalur wisata dengan berbagai
menjadi penyusun faktor baru.
daya tarik yang bisa dikombinasikan dengan
Kesebelas pernyataan tersebut selanjutnya
Desa Wisata Penglipuran sebagai paket
diekstraksi. Dengan menentukan nilai eigenvalue
wisata.
lebih besar atau sama dengan 1, diperoleh hasil
Faktor 4 : Informasi pariwisata mengenai Desa
bahwa pernyataan-pernyataan mengelompok
Wisata Penglipuran tersedia dengan baik
menjadi 4 kelompok faktor baru, dimana nilai
secara online maupun offline.
total variance explain menyatakan bahwa
Kesepuluh (10) pernyataan pembentuk
keempat faktor yang terbentuk mewakili sebesar
empat (4) faktor pada kelompok pernyataan
72, 836% dari matriks awal. Terbentuknya 4
eksternal merupakan pernyataan-pernyataan
faktor baru juga terkonfirmasi dari grafik Scree
yang memperoleh respon positif dari responden.
Plot yang dengan jelas menunjukkan ada 4
Mengingat pernyataan-pernyataan tersebut
komponen (pernyataan) yang memiliki nilai
tersusun dalam format pernyataan positif, maka
eigenvalue ≥ 1.
dapat dinyatakan bahwa kesebelas pernyataan
Rotated componen matrix menunjukkan
tersebut tergolong sebagai potensi dalam bentuk
bahwa ada 10 pernyataan yang memiliki
peluang (Opportunities) bagi Desa Wisata
nilai korelasi yang baik dengan faktor yang
Penglipuran. Karena itu, keempat faktor yang
dibentuknya, dengan nilai-nilai yang telah
dibentuknya merupakan peluang-peluang
memenuhi syarat yaitu ≥ 0,7. Nilai yang tidak
(opportunities) yang diliki oleh Desa Wisata
memenuhi syarat untuk menjadi pembentuk
Penglipuran. Adapun 1 pernyataan yang nilai
faktor baru adalah E4, dengan nilai korelasi
korelasinya kurang dari 0,7, merupakan satu-
0,640, lebih rendah dari 0,7 yang menjadi syarat
satunya pernyataan yang dapat dianggap sebagai
untuk menjadi pembentuk faktor baru (Hair Jr,

42
ISSN: 1412-5498
Volume 19 Nomor 2 Tahun 2020 Jurnal Kepariwisataan ISSN: 2581-1053

tantangan (threat) yang dihadapi oleh Desa LIMITASI DAN PENELITIAN LANJUTAN
Wisata Penglipuran. Penelitian yang mendasari penulisan
artikel ini dilaksanakan hanya sampai pada
SIMPULAN penentuan potensi Desa Wisata Penglipuran.
Analisis faktor yang dilakukan terhadap Untuk selanjutnya, dengan perpatokan terhaap
kelompok pernyataan internal menghasilkan potensi dari sisi internal dan eksternal yang telah
6 faktor yang tergolong sebagai kekuantan diketahui, dapat dilakukan penelitian lanjutan
(strengths) dari Desa Wisata Penglipuran. Di untuk merumuskan strategi pengembangan
sisi lain, analisis faktor yang dilakukan terhadap potensi desa wisata tersebut.
kelompok pernyataan eksternal, menghasilkan
4 faktor baru yang tergolong sebagai peluang DAFTAR PUSTAKA
(opportunities). Adapun kekuatan (strengths) Burkart, A. d. (1976). Tourism Past Present and
dari Desa Wisata Penglipuran adalah 1). Future. London: Heinemann.
Popularitas Desa Wisata Penglipuran sebagai Calzada, I., & Cowie, P. (2017). Beyond Smart
destinasi pariwisata alam dan budaya di kalangan & Data-Driven City-Regions? Rethinking
pengunjung mancanegara dan domestik, 2). Desa Stakeholder-Helixes Strategies. Regions
Wisata Penglipuran memiliki daya tarik wisata Magazine. RSA Regional Studies Association
budaya dan alam yang menarik yang bersumber (Gail Mulvey & Frank Peck).
dari budaya dan alamnya yang menarik, 3). Cooper, C. (2016). Essentials Of Tourism
Desa Wisata Penglipuran dikelola secara Second Edition. Harlow: Pearson Education
professional oleh pengelola yang professional, Limited.
4). Aksesibilitas di dalam wilayah Desa Wisata David, F. R. (2011). Strategic Management
Penglipuran sangat baik, 5) Lingkungan Desa Concepts and Cases. New Jersey: Pearson.
Wisata Penglipuran rapi, tertib, bersih dan aman Field, A. (2017). Discovering Statistics
dan 6). Aktivitas wisata yang dapat dilakukan di Using IBM SPSS Statistics 5 th Edition.
Desa Wisata Penglipuran bervariasi. Sussex: Sage Edge.
Peluang (opportunities) dari Desa Wisata Fletcher, J., Fyall, A., Gilbert, D., & Wanhil,
Penglipuran adalah: 1). Ada desa wisata lain S. (2018). Tourism Principles And Practice
yang memiliki daya tarik wisata budaya, aktifitas Harlow: Pearson Education Limited.
wisata, serta daya tarik wisata alam seperti Joseph H. Hair Jr, W. C. (2014). Multivariate
yang dimiliki Desa Wisata Penglipuran, 2). Data Analysis Seventh Edition. Essex:
Pemerintah Kabupaten Bangli mendampingi Pearson Education Limited.
pengembangan Desa Adat Penglipuran melalui Kencana, I. P. (2018). Materi Tutorial Analisis
penyediaan perangkat aturan, penyediaan Kuantitatif Data Pariwisata. Denpasar:
prasarana penunjang dan kegiatan peningkatan Konsorsium Riset Pariwisata Universitas
kapasitas masyarakat dan pengelola Desa Wisata Udayana.
Penglipuran, 3). Lokasi Desa Wisata Penglipuran Kline, P. (2000). The Handbook of Psychological
dilalui oleh jalan raya dengan kualitas yang baik, Testing Second Edition . London and New
dan merupakan jalur wisata dengan berbagai York: Routledge.
daya tarik yang bisa dikombinasikan dengan Likert, R. (1932). A Technique For The
Desa Wisata Penglipuran sebagai paket wisata, Measurement Of Attitudes. (R. Woodworth,
dan 4). Informasi pariwisata mengenai Desa Ed.) Archives Of Psychology, 140, 5 - 55.
Wisata Penglipuran tersedia dengan baik secara Nunnaly, J. C., & Bernstein, I. H. (1994).
online maupun offline. Psychometric Theory Third edition. New
York: McGraw-Hill Inc.

43
ISSN: 1412-5498
Volume 19 Nomor 2 Tahun 2020 Jurnal Kepariwisataan ISSN: 2581-1053

Penglipuran Bali: World's Third Cleanest Village.


(2018, March 7). Retrieved September 2,
2020, from indonesia.travel: www.indonesia.
travel
UNWTO. (2007). A Practical Guide to Tourism
Destination Management. Madrid: UNWTO.
UNWTO. (2016). Global Report on The Power
Of Youth Travel, Volume Thirteen. Madrid,
Spain: UNWTO.
vocabulary.com. (2019). Retrieved from
vocabulary.com: http://www.vocabulary.
com

44

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai