Anda di halaman 1dari 3

Tugas Pertemuan 10

Mata Kuliah Pendidikan Pancasila

Nama : Nabila Zhafira

NIM : 22323064

Prodi : Teknik Sipil (NK)

Materi : Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

Hasil pemikiran 5 pemikir hebat yang berperan dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan pendapat
saya

1. Socrates
Socrates mewariskan 'metode Socrates' yaitu dialog argumentatif kooperatif antar
individu, di mana pemikiran kritis dirangsang dari bertanya dan menjawab pertanyaan. Ia
tidak menyampaikan pengetahuan, melainkan mengajukan pertanyaan pada murid-
muridnya sampai mereka memiliki pemahaman sendiri.

Pendapat:

Jika metode ini diterapkan, maka akan mendapatkan orang-orang yang mampu
berpkir kritis. Contohnya jika diterapkan di sekolah, maka siswa dapat memiliki
keterampilan berpikir kritis dan kemampuan untuk memecahkan masalah yang
dihadapinya secara kritis. Karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
begitu pesat akan menyebabkan informasi yang diterima siswa semakin beragam
sehingga keterampilan berpikir kritis sangat dibutuhkan.
2. Phytagoras
Phytagoras (580-500 SM) mengembalikan segala sesuatu pada bilangan. Baginya,
tidak ada satupun di alam ini yang terlepas dari bilangan. Semua realitas dapat diukur
dengan bilangan (kuantitas). Oleh karena itu, dia berpendapat bahwa bilangan adalah
unsur utama dari alam dan sekaligus menjadi ukuran. Kesimpulan ini ditarik dari
kenyataan bahwa realitas alam adalah harmoni antara bilangan dan gabungan antara dua
hal yang berlawanan, seperti nada musik dapat dinikmati karena oktaf adalah hasil dari
gabungan bilangan 1 (bilangan ganjil) dan 2 (bilangan genap). Apabila segala-galanya
adalah bilangan, itu berarti bahwa unsur bilangan merupakan unsur yang terdapat dalam
segala sesuatu. Unsur-unsur bilangan itu adalah genap dan ganjil, terbatas dan tidak
terbatas. Demikian juga seluruh jagad raya merupakan suatu harmoni yang mendamaikan
hal-hal yang berlawanan. Artinya, segala sesuatu berdasarkan dan dapat dikembalikan
pada bilangan.

Pendapat:

Jasa Phytagoras ini sangat besar dalam pengembangan ilmu, terutama ilmu pasti dan
ilmu alam. Ilmu yang dikembangkan kemudian hari sampai hari ini sangat bergantung
pada pendekatan matematika. Galileo menugaskan bahwa alam ditulis dalam bahasa
matematika. Dalam filsafat ilmu, matematika merupakan sarana ilmiah yang terpenting
dan akurat karena dengan pendekatan matematika lah ilmu dapat diukur dengan benar
dan akurat. Di samping itu, matematika dapat menyederhanakan uraian yang panjang
dalam bentuk simbol sehingga lebih cepat dipahami.
3. Leibniz dan Newton
Leibniz dan Newton mendorong pemikiran-pemikiran tentang kalkulus, sebagai
sebuah kesatuan dan kedua orang ilmuwan tersebut dianggap sebagai penemu kalkulus
secara terpisah dalam waktu yang hampir bersamaan. Newton mengaplikasikan kalkulus
secara umum ke bidang fisika sementara Leibniz mengembangkan notasi-notasi kalkulus
yang banyak digunakan sekarang.

Pendapat:

Perhitungan kalkulus ini terbukti sangat luas gunanya untuk menghitung


bermacam-macam hubungan antara dua atau lebih banyak hal yang berubah, bersama
dengan ketentuan yang teratur. Misalnya, kecepatan planet mengelilingi matahari yang
berbeda-beda sepanjang lintasan, menemukan maksimal dan minimal dari suatu kurva,
menemukan tambahan luas lingkaran bila radius berubah sedikit sekali, dan lain
sebagainya. Setelah kalkulus ditemukan, banyak sekali perhitungan dan pemeriksaan
ilmiah dapat diselesaikan, sebelumnya tinggal problematik saja. Tanpa kalkulus, ilmu
matematika tidak dapat berkembang seperti sekarang ini.

4. Aspasia of Miletus
Mengutip dari Brooklyn Museum, Aspasia menggunakan power dan statusnya
untuk membuka sekolah filsafat dan retorika. Sebagai perempuan terpelajar, Aspasia
mendirikan pusat akademik untuk bertukar ide dan sebagai sekolah untuk perempuan
muda di Athena, mengingat banyak perempuan Yunani yang buta huruf.
Pendapat:
Hal yang dilakukan oleh Aspasia tentu adalah hal yang sangat berarti bagi
perempuan-perempuan di Yunani. Disaat perempuan diperlakukan sebagai warga negara
kelas dua, Aspasia hadir dengan intelektualitasnya. Tentunya membuat perempuan-
perempuan Yunani yang awalnya buta huruf menjadi perempuan yang memiliki
intelektual yang bagus.
5. Joseph Black
Joseph Black (1728-1799) dikenal sebagai pelopor dalam pemeriksaan kualitatif,
ia menemuka gas CO². Ia melakukan pemanasan terhadap kapur. Hawa yang keluar
kemudian dialirkan melalui air kapur yang sudah disaring lebih dahulu. Pada waktu hawa
yang keluar dari kapur mengalir, air kapur yang jernih menjadi keruh.
Pendapat:
Pendapat Joseph Black ini sangat berpengaruh ke dalam ilmu pengetahuan saat
ini. Karena dengan mengetahui adanya CO2 maka para ilmuwan-ilmuwan setelahnya
akan terus meneliti lebih lanjut hingga kini didapatkan apa dampak negative dari CO2
yang ternyata membahayakan tubuh manusia. Dan juga adanya penelitian bagaimana cara
mengurangi CO2 tersebut.

Anda mungkin juga menyukai