Anda di halaman 1dari 10

FILSAFAT ILMU PEMIKIRAN AKUNTANSI

“FILSAFAT DAN FILSAFAT ILMU”


“disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu Pemikiran Akuntansi”

Oleh:
Sri Wahyuni Nur
NIM. A023231007

PROGRAM STUDI ILMU AKUNTANSI


PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2023
TUGAS 1 FILSAFAT DAN FILSAFAT ILMU

FILSAFAT DAN FILSAFAT ILMU

A. Pendahuluan
Berbicara tentang kelahiran dan perkembangan filsafat, pada awal
kelahirannya tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan (ilmu)
pengetahuan yang muncul pada masa peradaban Kuno (masa Yunani).
Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah
peradaban manusia karena saat itu terjadi perubahan pola pikir manusia
mitosentris menjadi logosentris. Pola pikir mitosentris adalah pola pikir
masyarakat yang sangat mengenal mitos untuk menjelaskan fenomena
alam, seperti gempa bumi dan pelangi. Namun ketika filsafat
diperkenalkan, fenomena alam tersebut tidak lagi dianggap sebagai
aktivitas dewa, tetapi aktivitas alam yang terjadi secara kualitas.
“Bumi itu bulat”, sebelum keadaan ini dibuktikan, banyak ilmuan
berfikir tentang bentuk bumi yang kita tempati saat ini. Ada yang
menganggap bumi bumi itu datar, ada juga yang menganggap bumi itu
berbentuk cakram datar yang berpusat di kutup utara dan dikelilingi oleh
dinding es antartika, seperti yang diungkapkan Samuel Rowbotham (1816-
1884). Bahkan jauh sebelum masehi, orang-orang yunani kuno sudah
ada yang meyakini jika bumi itu bulat, namun mereka belum benar-benar
bisa mambuktikannya.
Jaman modern ini, setelah dilakukan penelitian dapat dibuktikan jika
bumi itu benar-benar bulat. Untuk melakukan penelitian itu setiap manusia
harus memliliki dasar ilmu pengetahuan yang baik. Bukti yang nyata jika
bumi itu bulat salah satunya adalah pada bulan desember 1972, pesawat
ruang angkasa Apollo 12 berhasil membuat potret bumi dan dapat dilihat
jika bumi itu bulat. Peralatan-peralatan yang digunakan tersebut pastinya
dibuat oleh manusia yang memiliki ilmu pengetahuan baik di bidang
tersebut.
Selain teori tersebut, masih banyak teori lain yang muncul dari
pemikiran manusia namun belum bisa dipertanggungjawabkan dengan

1
TUGAS 1 FILSAFAT DAN FILSAFAT ILMU

penelitian-penelitian. Seperti teori evolusi yang diungkapkan Darwin,


dalam Yahya (2004), yang menganggap “Seluruh makhluk hidup muncul
menjadi ada sebagai hasil peristiwa alamiah biasa yang tidak disengaja,
atau secara kebetulan”. Sampai saat ini teori itu belum bisa terjawab
dengan pasti dan dianggap bagi sebagian orang sebagai filsafat, tapi
berpengaruh besar dengan filsafat-filsafat yang muncul dengan
berpondasi pada teori evolusi tersebut karena menganggap teori tersebut
benar.
Sanggahan tentang teori evolusi juga dinyatakan oleh beberapa ahli
ilmu pengetahuan di bidangnya seperti yang diungkapkan Yahya (2004),
“Filsafat tersebut adalah "materialisme", yang mengandung sejumlah
pemikiran penuh kepalsuan tentang mengapa dan bagaimana manusia
muncul di muka bumi. Materialisme mengajarkan bahwa tidak ada sesuatu
pun selain materi dan materi adalah esensi dari segala sesuatu, baik yang
hidup maupun tak hidup. Berawal dari pemikiran ini, materialisme
mengingkari keberadaan Sang Maha Pencipta, yaitu Allah. Dengan
mereduksi segala sesuatu ke tingkat materi, teori ini mengubah manusia
menjadi makhluk yang hanya berorientasi kepada materi dan berpaling
dari nilai-nilai moral. Ini adalah awal dari bencana besar yang akan
menimpa hidup manusia”.
Beberapa contoh diatas secara tidak langsung menunjukkan bahwa
sebuah ilmu tidak pernah lepas dari sebuah filsafat yang mendasarinya,
dari sebuah pemikiran manusia yang dapat dipertanggungjawabkan lewat
logika berpikir dan logika bahasa akan muncul sebuah filsafat, kamudian
dari filsafat itu akan membuat manusia berusaha membuktikan. Setelah
filsafat tersebut bisa terbukti dengan benar pasti akan ada ilmu yang
mempelajari tentang teori yang di hasilkan lewat filsafat tersabut. Maka
dari itu, tulisan ini disusun untuk membahas lebih mendalam tentang
materi mengenai filsafat, dan filsafat ilmu.

2
TUGAS 1 FILSAFAT DAN FILSAFAT ILMU

B. Pembahasan
1. Ilmu
Ilmu atau sains jika disebut dalam bahasa inggris merupakan
sebuah kata yang biasa kita dengar sehari-hari, banyak orang yang
mendefinisikan tentang ilmu, Menurut Lestari (2013), Ilmu adalah
seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan
dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-
rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi
lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari
keterbatasannya.
Sedangkan kajian-kajian yang telah dilakukan Rachman dkk
(2006), menyebutkan jika ilmu atau sains pada prinsipnya merupakan
suatu usaha mengorganisasi dan mensistematisasi “common sense”,
suatu pengetahuan yang berasal dari pengalaman dan pengamatan
dalam kehidupan sehari-hari, dan dilanjutkan dengan suatu pemikiran
secara cermat dan teliti dengan menggunakan berbagai metode yang
biasa dilakukan dengan penelitian ilmiah (observasi, eksperimen,
survey, studi kasus dan lain-lain).
Menurut The Liang Gie dalam Salakory dan Zulfendy (2006),
juga menyimpulkan bahwa ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia
yang rasional dan kognitif dengan berbagai metode berupa angka
prosedur dan tata langkah sehingga menghasilkan kumpulan
pengetahuan yang sistematis mengenai gejala-gejala kealaman.
Ketiga pernyataan tersebut bisa diambil satu kesimpulan jika
ilmu pada prinsipnya adalah suatu usaha yang cermat dan teliti untuk
mempelajari suatu hal dengan menggunakan berbagai metode
penelitian ilmiah tujuannya untuk meningkatkan kemampuan manusia
di berbagai sisi kehidupan.
Untuk ciri-ciri ilmu itu sendiri menurut Ross dan Hag dalam
Sadulloh (2003), mengemukakan bahwa ciri-ciri sains yaitu 1) bersifat

3
TUGAS 1 FILSAFAT DAN FILSAFAT ILMU

rasional, 2) bersifat empiris, 3) bersifat umum, 4), bersifat akumulatif.


Ciri ilmu yang pertama yaitu rasional, yaitu bisa diartikan jika
untuk melakukan sebuah kegiatan kilmuan harus menggunakan
akal (rasio). Ciri ilmu yang kedua yaitu bersifat empiris, bisa diartikan
sebagai hasil dari pengamatan yang diterima oleh indra manusia,
kemudian bersifat umm yang tujuannya untuk dimanfaatkan bagi
semua makhluk di dunia, dan yang terakhir bersifat akumulatif yang
tujuannya untuk dikembangkan di masa yang akan datang.
2. Filsafat
Selain ilmu sebagai usaha untuk mangolah, memahami dan
manghayati dunia maka dibutuhkan pula sebuah pendekatan yang
dinamakan filsafat. Menurut Rachman dkk (2006), filsafat adalah
usaha untuk memahami atau mengerti dunia dalam hal makna dan
nilai- nilainya. Bidang filsafat sangat luas dan mencakup secara
keseluruhan sejauh dapat dijangkau oleh pikiran manusia. Filsafat
berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang asal mula
dan sifat dasar alam semesta tempat manusia hidup serta apa yang
merupakan tujuan hidupnya.
Filsafat dalam hal ini dianggap memiliki tanggung jawab penting
dalam mempersatukan berbagai kajian ilmu untuk dirumuskan secara
padu dan mengakar dalam tiga dimensi ilmiahnya (ontologi,
epistemologi dan aksiologi) yang kokoh dan sejajar dengan ilmu lain.
1) Lingkup Filsafat
Menurut Rachman dkk (2006), lingkup pengertian filsafat
sangat luas, bidang lingkup pengertian filsafat yaitu sebagai berikut:
a) Filsafat sebagai suatu kebijaksanaan yang rasional dari
segala sesuatu
b) Filsafat sebagai suatu sikap dan pandangan hidup
c) Filsafat sebagai suatu metode
d) Filsafat sebagai kelompok persoalan
e) Filsafat sebagai sekelompok teori atau sistem pemikiran

4
TUGAS 1 FILSAFAT DAN FILSAFAT ILMU

f) Filsafat sebagai analisis logis tentang bahasa dan


penjelasan makna istilah
g) Filsafat sebagai suatu proses kritis dan sistematis dari
segala pengetahuan manusia
h) Filsafat sebagai usaha memperoleh pandangan yang
komperhensif menyeluruh
2) Persoalan Filsafat
Menurut Rachman dkk (2006), persoalan filsafat berbeda
dengan persoalan non filsafat. Perbedaan terletak pada materi dan
ruang lingkupnya. Ciri-ciri persoalan filsafat adalah sebagai berikut:
a) Bersifat umum
b) Tidak menyangkut fakta
c) Bersangkutan dengan nilai-nilai (values)
d) Bersifat kritis
e) Bersifat sinoptis
f) Bersifat implikatif
3) Ciri-Ciri Berfikir Kefilsafatan
Berfikir kefilsafatan memiliki karakter tersendiri yang dapat
dibedakan dari ilmu lain. Menurut Mustansyir dan Munir (2013)
beberapa ciri berfikir kefilsafatan dapat dikemukakan sebagai
berikut:
a) Berfikir sampai akar-akarnya (radikal)
b) Menyangkut pengalaman umum manusia (universal)
c) Hasil generasi dan abstraksi manusia (konseptual)
d) Sesuai kaidah berfikir logis (koheren dan konsisten)
e) Saling berhubungan secara teratur dan terkandung adanya
maksud tertentu (sistematis)
f) Mencangkup atau menyeluruh untuk menjelaskan alam
secara keseluruhan (komperhensif)
g) Bertanggung jawab dari hasil pemikirannya setidaknya
untuk hatinya sendiri.

5
TUGAS 1 FILSAFAT DAN FILSAFAT ILMU

3. Filsafat Ilmu
Pengertian-pengertian tentang filsafat ilmu, telah banyak
dijumpai dalam berbagai buku maupun karangan ilmiah. Filsafat ilmu
adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan
mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun
hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia. Filsafat
ilmu merupakan suatu bidang pengetahuan integratif yang eksistensi
dan pemekarannya bergantung pada hubungan timbal-balik dan saling
pengaruh antara filsafat dan ilmu.
Filsafat ilmu merupakan penerusan pengembangan filsafat
pengetahuan. Objek dari filsafat ilmu adalah ilmu pengetahuan. Oleh
karena itu setiap saat ilmu itu berubah mengikuti perkembangan
zaman dan keadaan. Pengetahuan lama menjadi pijakan untuk
mencari pengetahuan baru.
Menurut Pandia, Filsafat Ilmu merupakan bagian dari epistimologi
(filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu atau
pengetahuan ilmiah. Ilmu merupakan cabang pengetahuan yang
mempunyai ciri-ciri tertentu. Meskipun secara metodologis ilmu tidak
membedakan antara ilmu-ilmu alam dengan ilmu-ilmu sosial, namun
karena permasalahan-permasalahan teknis yang bersifat khas, maka
filsafat ilmu ini sering dibagi menjadi filsafat ilmu-ilmu alam dengan
ilmu-ilmu sosial.
Pokok permasalahan yang dikaji filsafat mencakup tiga segi
yaitu:
a) Logika, apa yang disebut benar dan apa yang disebut salah
b) Etika, mana yang dianggap baik dan mana yang dianggap
buruk
c) Estetika, apa yang termasuk jelek dan apa yang termasuk
indah
Ketiga cabang utama ini akhirnya bertambah lagi yaitu:
a) Metafisika, teori tentang ada (tentang hakikat keberadaan

6
TUGAS 1 FILSAFAT DAN FILSAFAT ILMU

zat, tentang hakikat serta pikiran serta kaitan antara zat dan
pikiran)
b) Politik, kajian mengenai organisasi sosial/pemerintahan yang
ideal
Akhirnya berkembang lagi menjadi banyak cabang yang
meliputi:
a) Epistimologi (filsafat pengetahuan)
b) Etika (filsafat moral)
c) Estetika (filsafat seni)
d) Metafisika
e) Politik (filsafat pemerintahan)
f) Filsafat agama
g) Filsafat ilmu
h) Filsafat pendidikan
i) Filsafat hukum
j) Filsafat sejarah
k) Filsafat matematika
Banyak sekali pernyataan tentang konsep ilmu yang dipaparkan
oleh para ahli. Demikian pula dengan konsep filsafat, banyak juga
filosofi-filosofi memberi pernyataan tentang konsep tersebut. Namun
pada hakekatnya antara ilmu dan filsafat ataupun sebaliknya yaitu
filsafat dengan ilmu mempunyai bounding . Dalam setiap aspek
kehidupan, kita tidak akan terlepas dari apa yang disebut dengan ilmu
pengetahuan dan pendidikan serta teknologi. Proses pendidikan
menuntut seseorang untuk memahami setiap bidang kajian ilmu
dengan lebih luas dan mendalam. Proses pembelajaran atau
pendidikan ini akan menuntun seseorang untuk latihan berfikir ilmiah,
logis dan kritis. Sehingga dibutuhkan ilmu filsafat untuk mendukung
seseorang untuk memahami ilmu pengetahuan secara lebih
mendalam.
Filsafat seringkali disebut oleh sejumlah pakar sebagai induk

7
TUGAS 1 FILSAFAT DAN FILSAFAT ILMU

semang dari ilmu-ilmu. Filsafat merupakan disiplin ilmu yang berusaha


untuk menunjukkan batas-batas dan ruang lingkup pengetahuan
manusia secara tepat dan lebih memadai. Filsafat telah
mengantarkan pada sebuah fenomena adanya siklus pengetahuan
sehingga membentuk sebuah konfigurasi dengan menunjukkan
bagaimana “pohon ilmu pengetahuan” telah tumbuh mekar-
bercabang secara subur sebagai sebuah fenomena kemanusiaan.
Masing- masing cabang pada tahap selanjutnya melepaskan diri dari
batang filsafatnya, berkembang mandiri dan masing-masing mengikuti
metodologinya sendiri-sendiri.
Perkembangan ilmu pengetahuan semakin lama semakin maju
dengan munculnya ilmu-ilmu baru dengan berbagai disiplin yang
akhirnya memunculkan pula sub-sub ilmu pengetahuan baru kearah
ilmu pengetahuan yang lebih khusus lagi seperti spesialisasi-
spesialisasi. Ilmu pengetahuan hakekatnya dapat dilihat sebagai
suatu sistem yang jalin-menjalin dan taat asas (konsisten) dari
ungkapan-ungkapan yang sifat benar-tidaknya dapat ditentukan
dengan patokan-patokan serta tolok ukur yang mendasari kebenaran
masing-masing bidang.
Jadi, ilmu berhubungan dan mempersoalkan fakta-fakta yang
factual, diperoleh dengan mengadakan eksperimen, observasi, dan
verifikasi, hanya berhubungan dengan sebagian dari aspek kehidupan
atau peristiwa di dunia ini. Sedangkan filsafat mencoba berhubungan
dengan keseluruhan pengalaman, untuk memperoleh suatu
pandangan yang lebih komperhensif dan bermakna tentang sesuatu
tanpa harus dipertanggungjawabkan dengan penyelesaian sains atau
keilmuan.
Sedangkan dari uraian yang telah dijelaskan di kajian pustaka
bisa di artikan jika filsafat ilmu merupakan bagian dari ilmu filsafat
yang sangat berguna untuk mengetahui apa tujuan ilmu bagi
manusia. Secara garis besar, filsafat ilmu memberikan alasan yang

8
TUGAS 1 FILSAFAT DAN FILSAFAT ILMU

mendasar mengapa pengetahuan diperlukan bagi keteraturan dalam


hidup manusia.
C. Penutup
Simpulan
1) Ilmu berhubungan dan mempersoalkan fakta-fakta yang actual,
diperoleh dengan mengadakan eksperimen, observasi, dan
verifikasi, hanya berhubungan dengan sebagian dari aspek
kehidupan atau peristiwa di dunia ini.
2) Filsafat mencoba berhubungan dengan keseluruhan pengalaman,
untuk memperoleh suatu pandangan yang lebih komperhensif dan
bermakna tentang sesuatu tanpa harus dipertanggungjawabkan
dengan penyelesaian sains atau keilmuan.
3) Fungsi filsafat ilmu adalah untuk memberikan landasan filosofik
dalam memahami berbagi konsep dan teori sesuatu disiplin ilmu
dan membekali kemampuan untuk membangun teori ilmiah.
Filsafat ilmu merupakan bagian dari ilmu filsafat yang sangat
berguna untuk mengetahui apa tujuan ilmu bagi manusia. Secara
garis besar, filsafat ilmu memberikan alasan yang mendasar
mengapa pengetahuan diperlukan bagi keteraturan dalam hidup
manusia.
Referensi
Lestari, Cinta. 2013. Arti dan Pengertian Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia.
http://pengertianbahasa.blogspot.com/2013/02/pengertian-
ilmu.html.
Pandia, Wisma. Modul Kuliah Filsafat Ilmu. Philadelphia. Philadelphia
Baptist Evangelical Seminary.
Rachman, Dkk. 2006. Filsafat Ilmu. Semarang: Universitas Negeri
Semarang. Sadulloh, Uyoh. 2003. Pengantar Filsafat Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.
Salakori, M., Zulfendi. 2006. Helmintologi Dalam Perspektif Filsafat
Ilmu. Universitas Sumatera Utara. Hal. 180-187.
Yahya, Harun. 2004. Keruntuhan Teori Evolusi. harunyahya.com/indo:
Harun Yahya Internasional 2004.
Mustansyir., Munir, 2013. Filsafat Ilmu. Yogyakarta. Pustaka Belajar.

Anda mungkin juga menyukai