Oleh:
Sri Wahyuni Nur
NIM. A023231007
A. Pendahuluan
Berbicara tentang kelahiran dan perkembangan filsafat, pada awal
kelahirannya tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan (ilmu)
pengetahuan yang muncul pada masa peradaban Kuno (masa Yunani).
Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah
peradaban manusia karena saat itu terjadi perubahan pola pikir manusia
mitosentris menjadi logosentris. Pola pikir mitosentris adalah pola pikir
masyarakat yang sangat mengenal mitos untuk menjelaskan fenomena
alam, seperti gempa bumi dan pelangi. Namun ketika filsafat
diperkenalkan, fenomena alam tersebut tidak lagi dianggap sebagai
aktivitas dewa, tetapi aktivitas alam yang terjadi secara kualitas.
“Bumi itu bulat”, sebelum keadaan ini dibuktikan, banyak ilmuan
berfikir tentang bentuk bumi yang kita tempati saat ini. Ada yang
menganggap bumi bumi itu datar, ada juga yang menganggap bumi itu
berbentuk cakram datar yang berpusat di kutup utara dan dikelilingi oleh
dinding es antartika, seperti yang diungkapkan Samuel Rowbotham (1816-
1884). Bahkan jauh sebelum masehi, orang-orang yunani kuno sudah
ada yang meyakini jika bumi itu bulat, namun mereka belum benar-benar
bisa mambuktikannya.
Jaman modern ini, setelah dilakukan penelitian dapat dibuktikan jika
bumi itu benar-benar bulat. Untuk melakukan penelitian itu setiap manusia
harus memliliki dasar ilmu pengetahuan yang baik. Bukti yang nyata jika
bumi itu bulat salah satunya adalah pada bulan desember 1972, pesawat
ruang angkasa Apollo 12 berhasil membuat potret bumi dan dapat dilihat
jika bumi itu bulat. Peralatan-peralatan yang digunakan tersebut pastinya
dibuat oleh manusia yang memiliki ilmu pengetahuan baik di bidang
tersebut.
Selain teori tersebut, masih banyak teori lain yang muncul dari
pemikiran manusia namun belum bisa dipertanggungjawabkan dengan
1
TUGAS 1 FILSAFAT DAN FILSAFAT ILMU
2
TUGAS 1 FILSAFAT DAN FILSAFAT ILMU
B. Pembahasan
1. Ilmu
Ilmu atau sains jika disebut dalam bahasa inggris merupakan
sebuah kata yang biasa kita dengar sehari-hari, banyak orang yang
mendefinisikan tentang ilmu, Menurut Lestari (2013), Ilmu adalah
seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan
dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-
rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi
lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari
keterbatasannya.
Sedangkan kajian-kajian yang telah dilakukan Rachman dkk
(2006), menyebutkan jika ilmu atau sains pada prinsipnya merupakan
suatu usaha mengorganisasi dan mensistematisasi “common sense”,
suatu pengetahuan yang berasal dari pengalaman dan pengamatan
dalam kehidupan sehari-hari, dan dilanjutkan dengan suatu pemikiran
secara cermat dan teliti dengan menggunakan berbagai metode yang
biasa dilakukan dengan penelitian ilmiah (observasi, eksperimen,
survey, studi kasus dan lain-lain).
Menurut The Liang Gie dalam Salakory dan Zulfendy (2006),
juga menyimpulkan bahwa ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia
yang rasional dan kognitif dengan berbagai metode berupa angka
prosedur dan tata langkah sehingga menghasilkan kumpulan
pengetahuan yang sistematis mengenai gejala-gejala kealaman.
Ketiga pernyataan tersebut bisa diambil satu kesimpulan jika
ilmu pada prinsipnya adalah suatu usaha yang cermat dan teliti untuk
mempelajari suatu hal dengan menggunakan berbagai metode
penelitian ilmiah tujuannya untuk meningkatkan kemampuan manusia
di berbagai sisi kehidupan.
Untuk ciri-ciri ilmu itu sendiri menurut Ross dan Hag dalam
Sadulloh (2003), mengemukakan bahwa ciri-ciri sains yaitu 1) bersifat
3
TUGAS 1 FILSAFAT DAN FILSAFAT ILMU
4
TUGAS 1 FILSAFAT DAN FILSAFAT ILMU
5
TUGAS 1 FILSAFAT DAN FILSAFAT ILMU
3. Filsafat Ilmu
Pengertian-pengertian tentang filsafat ilmu, telah banyak
dijumpai dalam berbagai buku maupun karangan ilmiah. Filsafat ilmu
adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan
mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun
hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia. Filsafat
ilmu merupakan suatu bidang pengetahuan integratif yang eksistensi
dan pemekarannya bergantung pada hubungan timbal-balik dan saling
pengaruh antara filsafat dan ilmu.
Filsafat ilmu merupakan penerusan pengembangan filsafat
pengetahuan. Objek dari filsafat ilmu adalah ilmu pengetahuan. Oleh
karena itu setiap saat ilmu itu berubah mengikuti perkembangan
zaman dan keadaan. Pengetahuan lama menjadi pijakan untuk
mencari pengetahuan baru.
Menurut Pandia, Filsafat Ilmu merupakan bagian dari epistimologi
(filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu atau
pengetahuan ilmiah. Ilmu merupakan cabang pengetahuan yang
mempunyai ciri-ciri tertentu. Meskipun secara metodologis ilmu tidak
membedakan antara ilmu-ilmu alam dengan ilmu-ilmu sosial, namun
karena permasalahan-permasalahan teknis yang bersifat khas, maka
filsafat ilmu ini sering dibagi menjadi filsafat ilmu-ilmu alam dengan
ilmu-ilmu sosial.
Pokok permasalahan yang dikaji filsafat mencakup tiga segi
yaitu:
a) Logika, apa yang disebut benar dan apa yang disebut salah
b) Etika, mana yang dianggap baik dan mana yang dianggap
buruk
c) Estetika, apa yang termasuk jelek dan apa yang termasuk
indah
Ketiga cabang utama ini akhirnya bertambah lagi yaitu:
a) Metafisika, teori tentang ada (tentang hakikat keberadaan
6
TUGAS 1 FILSAFAT DAN FILSAFAT ILMU
zat, tentang hakikat serta pikiran serta kaitan antara zat dan
pikiran)
b) Politik, kajian mengenai organisasi sosial/pemerintahan yang
ideal
Akhirnya berkembang lagi menjadi banyak cabang yang
meliputi:
a) Epistimologi (filsafat pengetahuan)
b) Etika (filsafat moral)
c) Estetika (filsafat seni)
d) Metafisika
e) Politik (filsafat pemerintahan)
f) Filsafat agama
g) Filsafat ilmu
h) Filsafat pendidikan
i) Filsafat hukum
j) Filsafat sejarah
k) Filsafat matematika
Banyak sekali pernyataan tentang konsep ilmu yang dipaparkan
oleh para ahli. Demikian pula dengan konsep filsafat, banyak juga
filosofi-filosofi memberi pernyataan tentang konsep tersebut. Namun
pada hakekatnya antara ilmu dan filsafat ataupun sebaliknya yaitu
filsafat dengan ilmu mempunyai bounding . Dalam setiap aspek
kehidupan, kita tidak akan terlepas dari apa yang disebut dengan ilmu
pengetahuan dan pendidikan serta teknologi. Proses pendidikan
menuntut seseorang untuk memahami setiap bidang kajian ilmu
dengan lebih luas dan mendalam. Proses pembelajaran atau
pendidikan ini akan menuntun seseorang untuk latihan berfikir ilmiah,
logis dan kritis. Sehingga dibutuhkan ilmu filsafat untuk mendukung
seseorang untuk memahami ilmu pengetahuan secara lebih
mendalam.
Filsafat seringkali disebut oleh sejumlah pakar sebagai induk
7
TUGAS 1 FILSAFAT DAN FILSAFAT ILMU
8
TUGAS 1 FILSAFAT DAN FILSAFAT ILMU