Acts
Acts
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan Pendidikan
Diploma Tiga Program Studi Teknik Listrik di Jurusan Teknik Elektro
Oleh :
NIM : 211321046
2023
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
Haikal Rayya Bramanta
NIM : 211321046
Laporan kerja praktik ini telah diterima,disetujui dan disahkan menjadi syarat
menyelesaikan mata kuliah Kerja Praktik
Pembimbing PKL
NIP. 196302281988031002
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa laporan Praktik Kerja Lapangan yang berjudul “
OPERASIONAL PEMINDAHAN SUPPLY DARI PLN KE GENSET
DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM AUTOMATIC TRANSFER SWITCH
(ACTS) DI PT. BIOFARMA(PERSERO)” ” merupakan hasil karya intelektual
saya sendiri. Laporan ini telah dibuat dengan sepenuh hati tanpa mengandung unsur
plagiarisme dan telah disusun sesuai dengan pedoman tata tulis yang berlaku.
Saya mengakui bahwa jika dalam waktu mendatang ditemukan adanya tindakan
plagiarisme, saya bersedia menerima konsekuensi yang berlaku sesuai peraturan
dan kebijakan yang ada. Jika terbukti adanya unsur plagiarisme, saya siap menerima
sanksi yang diberlakukan, termasuk pencabutan nilai dari Praktik Kerja Lapangan
ini. Demikian pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanggung
jawab.
NIM : 211321046
KATA PENGANTAR
الر ِحيم
َّ الر ْح َم ِن
َّ َِللا
َّ س ِم
ْ ِب
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkanrahmat dan hidayah-Nya serta kesehatan yang selalu dijaga-Nya
sehingga penulis diberikan kelancaran dan kemudahan dalam menyelesaikan
kegiatan kerja praktek di PT. Bio Farma (Persero) Bandung, dan berhasil menyusun
laporan selama praktek kerja lapangan. Laporan ini disusun sebagai
pertanggungjawaban penulis selama masa kerja praktek di lapangan dan sebagai
salah satu syarat memenuhi mata kuliah kerja praktek dalam kurikulum program
studi DIII-Teknik Listrik, Politeknik Negeri Bandung.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
banyak membantu dalam penyusunan laporan ini, baik secara langsung ataupun
tidak langsung dalam hal moril maupun materil, pada kesempatan kali ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua Orang tua serta keluarga penulis yang tanpa henti memberikan doa
dan dukungan penuh serta kasih sayang sehingga penulis dapat
menyelasaikan laporan Praktik Kerja Lapangan ini secara maksimal.
2. Ibu Dr. Hepi Ludiyati, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Bandung.
3. Bapak Nanang Mulyono, ST., MT. selaku Ketua Program Studi D3 Teknik
Listrik Politeknik Negeri Bandung.
4. Bapak Heri Budi Utomo, Ir. MT. selaku Dosen Pmbimbing Praktik Kerja
Lapangan yang telah memberikan arahan, ilmu serta motivasi dan
bimbingan selama pelaksanaan kerja Praktik hingga saat menyelesaikan
laporan.
5. Bapak Fakhri Munziar selaku Manager divisi Listrik dan Jaringan di PT.
Biofarma(Persero) yang telah memberikan kesempatan sehingga penulis
dapat melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di PT. Biofarma(Persero).
6. Bapak Ade Saepulloh dan Bapak Imam Santoso selaku pembimbing
kegiatan PKL yang telah memberikan ilmu, bantuan, dan bimbingan selama
penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan.
7. PT. Bio Farma(Persero)
8. Rekan kelas 3B D3-Teknik Listrik yang telah memberikan dukungan
kepada penulis selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan.
NIM: 211321046
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Email : mail@biofarma.co.id
Adapun jadwal kegiatan Praktik Kerja Lapangan yang dimana terdapat dua
tim dibagian Seksi Listrik dan Jaringan diantaranya yaitu:
1. Preventive Maintenance
2. Customer Care
bab ini berisi tentan latar belakang, tujuan, ruang lingkup dan sistematika
penulisan laporan praktek kerja lapangan.
Membahas mengenai profil , visi dan misi, sejarah, kegiatan di PT. Biofarma
(Persero).
Pada periode ini lembaga dipimpin olch R.M. Sardjito (1945-1946) dan
beliau menjadi orang Indonesia pertama yang memimpin lembaga ini. Setelah
keadaan Bandung kembali membaik, Gedung Cacar dan Lembaga Pasteur di
Bandung menjadi lokasi kegiatan produksi vaksin dan sera. Peristiwa ini
berlangsung sampai tahun 1954. Seiring dengan terjadinya nasionalisasi berbagai
perusahaan milik pemerinah Belanda, pemerintah Indonesia mengubah
Landskoepok Inrichting en Instituut menjadi Perusahaan Negara Pasteur pada tahun
1955. Pada tahun 1961 sampai dengan 1977, Peraturan Pemerintah No 80 tahun
1961 meresmikan Perusahaan Negara Pasteur berubah menjadi Perusahaan Negara
Bio Farma. Setelah melalui penelitian dan penilaian, bentuk badan usaha Bio Farma
resmi mekadi perusahaan Umum Bio Farma dengan peraturan Pemerintaha RI No
26 tahun 1978. Pada periode ini, Pro. Dr. Konosuke Fukai telah mengawali upaya
transfer teknologi produksi Vaksin Polic dan Campak.
Email : mail@biofarma.co.id
Menjadi Perusahaan Life Science Kelas Dunia yang Berdaya Saing Global
• Misi
Menyediakan dan Mengembangkan Produk Life Science Berstandar Internasional
untuk Meningkatkan Kualitas Hidup.
PT. Biofarma memiliki supply yaitu PLN dan Genset, dimana supply dari PLN
yg menjadi supply utama di PT. Biofarma, Untuk menyalurkan daya ke beban-
beban yang ada di PT. Biofarma (Persero) total daya yang dibutuhkan untuk tahun
202 yaitu 15.1 MVA yang mana PT. Biofarma (Persero) dipasok oleh :
1. UNIT PLN
a. Gardu PEW (Cipaganti)
Kapasitas : 3.465 kVA
Kebutuhan 2023 : 2100 kVA
Kebutuhan 2024 : 3000 kVA
2. UNIT GENSET
Unit prime : 6x 2000 kVA
Unit Standby : 2x 10.000 kVA
Kebutuhan 2023 : 9.200 kVA
Kebutuhan 2024 : 18.000 kVA
Gambar 3.1
Gambar 3.2
Air Circuit Breaker (ACB) merupakan salah satu jenis perangkat proteksi
listrik yang umum digunakan dalam sistem kelistrikan. ACB berfungsi untuk
memutus aliran listrik saat terjadi gangguan atau kelebihan arus pada suatu
rangkaian listrik. Dalam dunia industri, alat ini sangat penting untuk melindungi
peralatan dan mesin-mesin listrik dari kerusakan akibat arus yang tidak stabil.
Selain itu, ACB juga berperan dalam mengamankan keselamatan pekerja dan
lingkungan kerja dari bahaya kebakaran akibat korsleting listrik.
Gambar 3.3
MCCB atau Moulded Case Circuit Breaker adalah alat pengaman yang
berfungsi sebagai pengaman terhadap arus hubung singkat dan arus beban lebih.
MCCB memiliki rating arus yang relative tunggi dan dapat di setting sesuai
kebutuhan
Gambar 3.4
Power Meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur daya listrik yang
dikonsumsi oleh suatu perangkat atau sistem. Alat ini sangat penting dalam
mengukur, memantau, dan mengontrol konsumsi daya listrik, baik untuk keperluan
industri maupun rumah tangga. Dengan menggunakan Power Meter, pengguna
dapat mengoptimalkan penggunaan energi, mengidentifikasi perangkat yang boros
energi, dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengurangi biaya energi.
Gambar 3.5
Gambar 3.6
Display modul ACTS yang dapat menampilkan status ACTS dan mengatur
beberapa fungsi dan fitur ACTS.
Gambar 3.7
Lamp indicator PLN & Genset yang berfungsi untuk menunjukan status
sumber normal dan sumber stand by/emergency
III.10.8 Indicator Lamp
Gambar 3.8
Indicator Lamp adalah lampu yang terpasang di dalam panel listrik untuk
memberikan informasi visual tentang kondisi atau status kelistrikan pada sistem
listrik yang terhubung. Lampu indikator ini membantu petugas atau teknisi untuk
dengan cepat mengidentifikasi masalah, mengetahui kondisi operasional, atau
memberikan peringatan terkait sistem listrik yang sedang berjalan.
III.11 WIRING DIAGRAM AUTOMATIC TRANSFER SWITCH (ACTS)
III.12 OPERASIONAL PEMINDAHAN SUPPLY
III.12.1 FUNGSI AUTOMATI AUTOMATIC TRANSFER SWITCH (ACTS)
Saat PLN padam PLN padam, under voltage, over voltage, phase rotasi
terbalik/hilang. Pastikan lampu hijau (Normal Source Accepted) pada lamp
indicator panel apabila lampunya mati artinya sumber PLN dianggap jelek/mati.
Lalu pastikan lampu merah (Emergency Source Accepted) pada lamp indicator
panel dalam keadaan ON. Setelah ACTS mendeteksi bahwa sumber utama
mendeteksi jelek/mati ACTS akan memindah sumber ke genset dan lampu indicator
Transfer Switch Connected to Emergency menyala yang artinya beban di catu dari
sumber emergency dalam hal ini adalah Genset.
2. Saat PLN kembali normal
Saat PLN kembali normal lampu hijau (Normal Source Accepted) menyala
kembali yang mengindikasikan tegangan PLN sudah dianggap bagus control panel
akan mendeteksi perbedaan tegangan antara 2 sumber PLN dan Genset dan siap
memindahkan kembali catu daya dari Emergency (Genset) ke Normal (PLN).
Control panel akan men-sinkron kan kedua parameter sumber kan terlihat
perbedaan di display control panel perbedaan sudut fasa (+/- 5 derajat), frequensi
(+/- 0.2Hz), dan tegangan (+/- 5%). Apabila berbedaan antara 2 sumber PLN da
Genset sudah masuk parameter maka ACTS akan memindahkan beban dari Genset
ke PLN dengan tanpa kedip.
Bila Operasi otomatis tidak berfungsi, dalam proses Transfer dari PLN ke
Genset (N>E) atau Terjadi Lock Out/Extended Pararel Time pada Control Panel dan
Interface Lighting. Dan di lakukan Reset Push Button Tidak Berfungsi maka akan
dilakukan Darurat Operasi Transfer. Saat melakukan operasi darurat Transfer
Manual Handle Mekanikal, harus dipastikan kedua CB sumber (PLN & Genset)
dalam keadaan Off/Padam. “Indikator Sumber PLN dan Genset Off”. Lalu pastikan
Indicator Mekanikal ACTS pada Sisi Normal / PLN posisi Close, dan Sisi
Emergency/ Genset posisi Open. Lepas Tuas manual dari dudukannya, masukkan
ke dalam Shaft Mechanical dan kunci mengunakan PIN nya.
Lakukan Transfer Manual N>E dengan cara Sisi Normal/PLN di putar dengan
cara di tarik/dorong kearah berlawanan jarum jam, maka Indicator Mechanical
Sisi PLN akan berubah dari posisi Close menjadi posisi Open. Tarik tuas Shaft
Mechanical sampai di Sisi Emergency/Genset, Putar dengan cara di tarik/
dorong kearah Searah Jarum Jam, maka Indicator Mechanical Sisi Genset akan
berubah dari posisi Open menjadi posisi Close. Lepas Tuas Manual dari Shaft
Mechanical, lalu On/Nyalakan Kembali CB sisi Emergency/Genset. “ Beban
Secara Aktual akan Di sisi Genset”.
III.13 KESIMPULAN
PT. Biofarma (Persero) memilih pencegahan untuk melindungi proses produksi
mereka dengan menerapkan sistem automatic close transfer switch(ACTS) yang
dapat melindungi proses produksi saat terjadi gangguan pada sumber PLN dengan
keandalannya dapat memindah sumber listrik dari normal(PLN) ke emergency
(Genset) tanpa adanya kedip. Bila terjadi gangguan saat genset belum stand by
UPS berperan untuk menyuplai beban saat genset dalam proses start-up.
Berdasarkan tujuan penulisan berikut kesimpulan yang penulis bisa simpulkan :