Anda di halaman 1dari 32

OPERASIONAL PEMINDAHAN SUPPLY DARI PLN KE

GENSET MENGGUNAKAN SISTEM AUTOMATIC CLOSE


TRANSFER SWITCH(ACTS) DI PT. BIOFARMA(PERSERO)

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan Pendidikan
Diploma Tiga Program Studi Teknik Listrik di Jurusan Teknik Elektro

Oleh :

HAIKAL RAYYA BRAMANTA

NIM : 211321046

PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2023
LEMBAR PENGESAHAN

OPERASIONAL PEMINDAHAN SUPPLY DARI PLN KE


GENSET MENGGUNAKAN SISTEM AUTOMATIC CLOSE
TRANSFER SWITCH(ACTS) DI PT. BIOFARMA(PERSERO)

Oleh :
Haikal Rayya Bramanta

NIM : 211321046

Program Studi Diploma III Teknik Listrik

Jurusan Teknik Elektro

Politeknik Negeri Bandung

Laporan kerja praktik ini telah diterima,disetujui dan disahkan menjadi syarat
menyelesaikan mata kuliah Kerja Praktik

Pembimbing PKL

Heri Budi Utomo, Ir. MT.

NIP. 196302281988031002
LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa laporan Praktik Kerja Lapangan yang berjudul “
OPERASIONAL PEMINDAHAN SUPPLY DARI PLN KE GENSET
DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM AUTOMATIC TRANSFER SWITCH
(ACTS) DI PT. BIOFARMA(PERSERO)” ” merupakan hasil karya intelektual
saya sendiri. Laporan ini telah dibuat dengan sepenuh hati tanpa mengandung unsur
plagiarisme dan telah disusun sesuai dengan pedoman tata tulis yang berlaku.

Saya mengakui bahwa jika dalam waktu mendatang ditemukan adanya tindakan
plagiarisme, saya bersedia menerima konsekuensi yang berlaku sesuai peraturan
dan kebijakan yang ada. Jika terbukti adanya unsur plagiarisme, saya siap menerima
sanksi yang diberlakukan, termasuk pencabutan nilai dari Praktik Kerja Lapangan
ini. Demikian pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanggung
jawab.

Bandung, September 2023

Haikal Rayya Bramanta

NIM : 211321046
KATA PENGANTAR

‫الر ِحيم‬
َّ ‫الر ْح َم ِن‬
َّ ِ‫َللا‬
َّ ‫س ِم‬
ْ ‫ِب‬
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkanrahmat dan hidayah-Nya serta kesehatan yang selalu dijaga-Nya
sehingga penulis diberikan kelancaran dan kemudahan dalam menyelesaikan
kegiatan kerja praktek di PT. Bio Farma (Persero) Bandung, dan berhasil menyusun
laporan selama praktek kerja lapangan. Laporan ini disusun sebagai
pertanggungjawaban penulis selama masa kerja praktek di lapangan dan sebagai
salah satu syarat memenuhi mata kuliah kerja praktek dalam kurikulum program
studi DIII-Teknik Listrik, Politeknik Negeri Bandung.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
banyak membantu dalam penyusunan laporan ini, baik secara langsung ataupun
tidak langsung dalam hal moril maupun materil, pada kesempatan kali ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua Orang tua serta keluarga penulis yang tanpa henti memberikan doa
dan dukungan penuh serta kasih sayang sehingga penulis dapat
menyelasaikan laporan Praktik Kerja Lapangan ini secara maksimal.
2. Ibu Dr. Hepi Ludiyati, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Bandung.
3. Bapak Nanang Mulyono, ST., MT. selaku Ketua Program Studi D3 Teknik
Listrik Politeknik Negeri Bandung.
4. Bapak Heri Budi Utomo, Ir. MT. selaku Dosen Pmbimbing Praktik Kerja
Lapangan yang telah memberikan arahan, ilmu serta motivasi dan
bimbingan selama pelaksanaan kerja Praktik hingga saat menyelesaikan
laporan.
5. Bapak Fakhri Munziar selaku Manager divisi Listrik dan Jaringan di PT.
Biofarma(Persero) yang telah memberikan kesempatan sehingga penulis
dapat melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di PT. Biofarma(Persero).
6. Bapak Ade Saepulloh dan Bapak Imam Santoso selaku pembimbing
kegiatan PKL yang telah memberikan ilmu, bantuan, dan bimbingan selama
penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan.
7. PT. Bio Farma(Persero)
8. Rekan kelas 3B D3-Teknik Listrik yang telah memberikan dukungan
kepada penulis selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan.

Penulis sampaikan permintaa maaf yang setulusnya karena penulis menyadari


dalam proses penyelesaian laporan Praktik Kerja Lapangan ini masih banyak sekali
kekurangan, dan kesalahan karena itu penulis mengharapkan kritik, saran dan
masukan dari semua pihak demi tercapainya kesempurnaan. Mohon maaf apabila
ada kata-kata yang kurang berkenan, akhir kata penulis berharap laporan ini dapat
bermanfaat serta berguna bagi pembaca maupun penulis.

Bandung, Agustus 2023

Haikal Rayya Bramanta

NIM: 211321046
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG


Kebutuhan energi listrik akan selalu meningkat seiring dengan
perkembangan teknologi dan laju pertumbuhan penduduk. Tetapi kondisi
sebenarnya yang sekarang terjadi perusahaan pemerintah penyedia jasa energi
listrik belum mampu memenuhi kebutuhan tersebut. Bahkan kondisi sekarang
cenderung mengadakan pemadaman bergilir dengan dalih penghematan.

Di PT. BIOFARMA (PERSERO) sendiri menggunakan energi listrik yang


bersumber dari PLN dan Genset. Genset ini berperan sebagai sistem pembangkit
tenaga listrik tambahan juga sebagai cadangan energi listrik disaat sumber energi
listrik dari PLN terjadi gangguan.

Generator set (genset) telah berperan cukup vital dalam menyediakan


kebutuhan sumber daya alternatif. Dalam beberapa tahun lalu pengoperasian genset
cukup hanya mengandalkan operator dalam pengoperasiannya, tetapi kebutuhan
akan sumber daya yang membutuhkan kesiapan penuh membutuhkan suatu
alternatif operasional yang telah otomatis. Teknologi otomatis telah dikembangkan
untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan dalam operasional mesin genset.
Tujuan otomatis mesin genset adalah untuk mengurangi down time dan kebutuhan
akan operator yang mempunyai keterbatasan waktu.
I.2 TUJUAN PENULISAN
Adapun Tujuan dari pelaksanaan praktik kerja lapangan di PT. Biofarma
(Persero) ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui supply listrik yang ada di PT. Biofarma.


2. Mengetahui bagaimana Automatic Closed Transfer Switch (ACTS)
beroperasi memindahkan sumber (PLN) dari normal ke emergency
(Genset).

I.3 JADWAL PELAKSANAAN


Praktik Kerja Lapangan berlangsung selama 1 bulan 2 minggu, terhitung
sejak tanggal 05 Juni 2023 – 20 Juli 2023. Praktik Kerja Lapangan dilakukan di
bagian Teknik dan Pemeliharaan.

Berikut merupakan , tempat dan waktu pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan


yang penulis laksanakan:

Nama Perusahaan : PT. BIOFARMA (PERSERO)

Alamat : Jl. Pasteur No. 28, Bandung 40161, Jawa Barat

Telepon : +62 22-2033755

Email : mail@biofarma.co.id

Adapun jadwal kegiatan Praktik Kerja Lapangan yang dimana terdapat dua
tim dibagian Seksi Listrik dan Jaringan diantaranya yaitu:

1. Preventive Maintenance

Hari : Senin – Jum’at

Pukul : 7.10 – 16.10 WIB

2. Customer Care

Hari : Senin – Jum’at

Pukul : 7.10 – 16.10 WIB


I.4 PEMBATASAN MASALAH
Dalam laporan kerja praktek ini akan membahas mengenai operasional
pemindahan supply listrik dari PLN ke Genset menggunakan sistem Automatic
Close Transfer Switch (ACTS) yang diterapkan di PT. Biofarma (Persero).

I.5 SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan laporan hasil praktik kerja lapangan di PT. Biofarma


(PERSERO) ini terdiri dari 3 bab dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN,

bab ini berisi tentan latar belakang, tujuan, ruang lingkup dan sistematika
penulisan laporan praktek kerja lapangan.

Bab II DESKRIPSI TEMPAT PKL

Membahas mengenai profil , visi dan misi, sejarah, kegiatan di PT. Biofarma
(Persero).

Bab III PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Membahas mengenai hal yang dilakukan penulis saat Praktik Kerja


Lapangan berlangsung baik dari pengumpulan data maupun cara kerja automatic
close transfer switch (ACTS) beserta kesimpulan dan saran.
.
BAB II
DESRIKPSI TEMPAT PRAKTEK KERJA LAPANGAN
II.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Biofarma (Persero) adalah perusahaan lifescience kelas dunia yang
berdaya saing global yang memiliki peran untuk menyediakan serta
mengembangkan produk lifesience berstandar internasional untuk meningkatkan
kualitas hidup. Didukung kompetensi, pengalaman dan proses pembelajaran selama
lebih dari 130 tahun (1890 – 2023).

Berdiri pada tanggal 6 agustus 1890, perusahaan ini berada dibawah


pemerintah Hindia Belanda. Sejak dikeluarkan Surat Keputusan Pemerintah Hindia
Belanda, Biofarma yang pada saat itu bernama Parc Vaccinogene atau Landskoepok
Inrichting menjadi bagian dari rumah sakit tentara Weltevreden-Batavia dan
merupakan tonggak sejarah awal berdirinya perusahaan vaksin dan sera di
Indonesia. Lembaga vaksin dan sera ini terus berkembang sampai tahun 1894.
Seiring perkembangan produksi yang meningkat, lembaga ini berubah menjadi
Parc Vaccinogen Instituut Pasteur pada tahun 1895 sampai 1901.

Pada tahun 1902- 1941, lembaga ini mengalami beberapa perubahan.


Lembaga ini mulai menempati gedung yang sekarang dikenal oleh masyarakat di
Jalan Pasteur no. 28 Bandung dan kembali mengubah nama menjadi Landskoepok
Inrichting en Institut Pasteur. Sejak tahun 1924 sampai 1942, lembaga ini
dipimpin oleh L. Otten.

Saat masa memasuki penjajahan Jepang, Lembaga ini diubah menjadi


Bandung Boeki Kenkyushoo dan kegiatan dipusatkan di Gedung Cacar dan
Lembaga Pasteur Bandung yang dipimpin oleh Kikuo Kurauchi. Masa ini terjadi
pada tahun 1942 sampai dengan 1945.

Pemindahan kekuasan atas Indonesia yang dilakukan oleh Jepang dan


Belanda turut mempengaruhi keberadaan lembaga ini. Pada tahun 1946 sampai
dengan 1949, kegiatan lembaga ini berpindah ke Klaten karena Bandung diduduki
oleh Belanda. Bandung Boeki Kenkyushoo kembali berganti nama menjadi
Landskoepok Inrichting en Institut Pasteur.

Pada periode ini lembaga dipimpin olch R.M. Sardjito (1945-1946) dan
beliau menjadi orang Indonesia pertama yang memimpin lembaga ini. Setelah
keadaan Bandung kembali membaik, Gedung Cacar dan Lembaga Pasteur di
Bandung menjadi lokasi kegiatan produksi vaksin dan sera. Peristiwa ini
berlangsung sampai tahun 1954. Seiring dengan terjadinya nasionalisasi berbagai
perusahaan milik pemerinah Belanda, pemerintah Indonesia mengubah
Landskoepok Inrichting en Instituut menjadi Perusahaan Negara Pasteur pada tahun
1955. Pada tahun 1961 sampai dengan 1977, Peraturan Pemerintah No 80 tahun
1961 meresmikan Perusahaan Negara Pasteur berubah menjadi Perusahaan Negara
Bio Farma. Setelah melalui penelitian dan penilaian, bentuk badan usaha Bio Farma
resmi mekadi perusahaan Umum Bio Farma dengan peraturan Pemerintaha RI No
26 tahun 1978. Pada periode ini, Pro. Dr. Konosuke Fukai telah mengawali upaya
transfer teknologi produksi Vaksin Polic dan Campak.

Sejak tahun 1997 sampai dengan sekarang, hampir 20 tahun berstatus


sebagai Perum, melalui peraturan pemerintah No 1 1997 perusahaan berubah
menjadi Perseroan Terbatas (PT) yang selanjutnya dikenal dengan PT. Biofarma
(Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia.

Gambar 1.2 Gedung PT. Biofarma sekarang

PT. Bio Farma merupakan Badan Usaha Milik Negara, di bawah


pengawasan Menteri Kesehatan dan bertanggung jawab dalam memproduksi
produk produk biologis, terutama vaksin, serum dan diagnostika.

Biofarma hadir sebagai bagian dari perjuangan dalam menyelamatkan dan


meningkatkan kualitas hidup manusia. Mengingat pentingnya peran dalam
membangun kesehatan bangsa, maka keberadaan Biofarma dipertahankan dari
masa ke masa.
II.2 Profil Perusahaan
Nama Perusahaan : PT. Biofarma(Persero)

Alamat Perusahaan : Jl. Pasteur No.28, Kota Bandung 40161

No. Telp : +62 22-2033755

Email : mail@biofarma.co.id

Situs Web : www.biofarma.co.id

PT. Biofarma(Persero) adalah perusahaan lifescience kelas dunia yang


berdaya saing global yang memiliki peran untuk menyediakan serta
mengembangkan Produk Lifesience berstandar Internasional untuk Meningkatkan
Kualitas Hidup. Didukung kompetensi, pengalaman dan proses pembelajaran
selama lebih dari 130 tahun, PT. Bio Farma(Persero) hadir sebagai bagian dari
perjuangan dalam menyelamatkan dan meningkatkan kualitas hidup manusia.
Mengingat pentingnya peran dalam membangun kesehatan bangsa, maka
keberadaan PT. Bio Farma dipertahankan dari masa ke masa.

II.3 Kegiatan Perusahaan


Fokus bisnis Bio Farma sejalan dengan filosofi mengabdi untuk kualitas
hidup yang lebih baik. Bio Farma fokus pada penelitian, pengembangan, produksi,
dan pemasaran produk biologi, produk farmasi secara nasional dan global. Bio
Farma berperan aktif dalam mengembangkan riset dan teknologi vaksin, melakukan
penelitian vaksin baru dalam menjamin kemandirian kebutuhan vaksin di dalam
negeri serta ketersediaan vaksin untuk memenuhi kebutuhan vaksin di dunia yang
berkualitas dan terjangkau.
Adapun beberapa produk dari PT. Biofarma (Persero) diantaranya :

Flubio Vaksin Influenza HA

Serum Anti Difteri (BioADS)

II.4 Visi dan Misi Perusahaan


• Visi

Menjadi Perusahaan Life Science Kelas Dunia yang Berdaya Saing Global

• Misi
Menyediakan dan Mengembangkan Produk Life Science Berstandar Internasional
untuk Meningkatkan Kualitas Hidup.

II.5 Kebijakan Perusahaan


1. Produk bermutu tinggi. (High Quality Products)
2. Produk ramah lingkungan. (Environment-Friendly Products)
3. Berdaya saing global. (GLobal Competitiveness)
4. Kepuasan pelanggan. (Customer Satisfaction)
5. Perbaikan berkesinambungan. (Continual Improvement)
6. Pengendalian pencemaran. (Environment Protection)
7. Pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja (Prevention of Injury and
Ill-Health)
8. Penghematan energi dan Sumber Daya Alam (Conservation of Energy and
Natural Resources)
9. Melakukan kegiatan bisnis perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip tata
kelola perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance)
10. Patuh peraturan perundangan dan peraturan lainnya. (Comply with
Regulation and Other Requirement)

II.6 Budaya Perusahaan


• PROFESIONAL
Berkomitmen menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab, efisien,
efektif berorientasi ke depan, dan taat prosedur.
• INTEGRITY
Jujur, transparan dan dapat dipercaya sesuai dengan tujuan Perusahaan.
• CUSTOMER ORIENTED
Memahami kebutuhan dan memberikan solusi yang tepat kepada customer.
• INNOVATION
Melakukan perbaikan dan pengembangan secara terus menerus untuk
menghasilkan gagasan baru.
• TEAMWORK
Bekerjasama dengan menghargai peran dan pendapat orang lain.
II.7 Struktur Organisasi
BAB III
LANDASAN TEORI

III.1 METODE PELAKSANAAN


Dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di PT. Biofarma(Persero) yang
dilaksanakan dari tanggal 5 Juni 2023 dan berakhir pada tanggal 20 Juli 2023.
Pada tanggal 5 Juni dilaksanakan sosialisasi PKL oleh pihak perusahaan kepada
para peserta PKL yang dilaksanakan di Gedung Adm. 1 PT. Biofarma(Persero).
Setelah itu, penulis diarahkan dan ditempatkan pada Seksi Jaringan dan Listrik
yang memiliki tiga tugas utama yaiu avaibilty, quality dan efisiensi. Pada
praktiknya, penulis lebih condong dalam melaksanakan maintenance yang dimana
maintenance ini masuk kedalam tiga tugas utama poin quality, tetapi penulis juga
diberi kesempatan dalan melaksanakan dua tugas utama lainnya. Dalam
pelaksanaannya penulis diberikan arahan oleh pembimbing dengan melakukan
briefing setiap senin pagi dan mulai melakukan praktik kerja setelahnya. Selain
itu, penulis mengambil dokumentasi dan membuat laporan harian yang berguna
sebagai bahan referensi dalam menyusun laporan.

III.2 KENDALA DAN PERMASALAHAN TEKNIK


Berikut kendala dan permasalahan teknis selama proses praktik kerja
lapangan di PT. Biofarma (Persero):

1. Waktu pelaksanaan PKL yang singkat menyebabkan pengalaman dan


informasi yang didapat tidak maksimal, saya mengusulkan untuk PKL
ini diberi waktu minimal selama 60 hari.
2. Beberapa akses tempat yang sedikit sulit untuk dijangkau oleh peserta
PKL karena ketatnya akses masuk.
III.3 SUPPLY LISTRIK DI PT. BIOFARMA
PT. Biofarma (Persero) memiliki beban-beban yang tidak boleh mati sama
sekali pasokan listriknya (Critical Load), maka dari itu PT. Biofarma (Persero)
memiliki supply cadangan disamping supply utama (PLN) yaitu supply dari genset.

PT. Biofarma memiliki supply yaitu PLN dan Genset, dimana supply dari PLN
yg menjadi supply utama di PT. Biofarma, Untuk menyalurkan daya ke beban-
beban yang ada di PT. Biofarma (Persero) total daya yang dibutuhkan untuk tahun
202 yaitu 15.1 MVA yang mana PT. Biofarma (Persero) dipasok oleh :

1. UNIT PLN
a. Gardu PEW (Cipaganti)
Kapasitas : 3.465 kVA
Kebutuhan 2023 : 2100 kVA
Kebutuhan 2024 : 3000 kVA

b. Gardu BF-A (RSHS)


Kapasitas : 15.000 kVA
Kebutuhan 2023 : 4.000 kVA
Kebutuhan 2024 : 15.000 kVA

Total PLN : 18.500 kVA

2. UNIT GENSET
Unit prime : 6x 2000 kVA
Unit Standby : 2x 10.000 kVA
Kebutuhan 2023 : 9.200 kVA
Kebutuhan 2024 : 18.000 kVA

3. UPS Flywheel (Standby)


2 unit dengan Kapasitas : 500 kVA
1 Unit dengan Kapasitas : 1000kVA
III.4 BEBAN LISTRIK DI PT. BIOFARMA

Beban listrik PT Biofarma dikategorikan menjadi 2 jenis yaitu beban


kritikal dan non-kritikal. Beban kritikal adalah alat atau area yang berdasarkan
hasil analisa risiko, listrik akan berakibat pada kegagalan produksi vaksin atau
kerugian finansial bagi perusahaan jikakehilangan sumber listrik. Yang termasuk
alat dan mesin kritikal di Biofarma adalahsebagai berikut:
1. Freeze Dryer
2. Freezer Working Seed
3. Laminar Air Flow Unit (LAFU)
4. Mesin Filling atau Filling Line
5. Air Handling Unit untuk SPCentral Air Compressor
6. Mixing Vesel untuk formulasi
Sedangkan beban non-kritikal adalah peralatan atau area yang berdasarkan hasil
analisis risiko tidak mengakibatkan terhentinya produksi vaksin atau kerugian
finansial bagi perusahaan jika listrik padam. Seperti kantor, lorong dan beban
penerangan. Untuk beban kritikal digunakan UPS flywheel yang berfungsi
sebagai sumber listrik cadangan sementara pada saat terjadi gangguan.

III.5 PENGERTIAN TRANSFER SWITCH


Transfer Switch merupakan alat yang berfungsi untuk memindahkan power
listrik secara otomatis antara sumber utama (PLN) dengan sumber cadangan
(genset) secara bergantian sesuai dengan program yang telah dirancang. Transfer
Switch ini menggantikan fungsi COS (Change Over Switch).

Pada umumnya pengoperasian ATS banyak menggunakan Handle Cam


Switch atau sering dinamakan COS (Change Over Switch) untuk memindah kontak
sumber daya tersebut, pada pabrik pabrik jaman dulu seringnya menggunakan
saklar cam untuk memindahkan daya, hal tersebut di anggap secara manual dan
membutuhkan operator dalam mengoperasikan pemindah daya tersebut. Transfer
Switch ini sangat bermanfaat digunakan di area yang tidak memerlukan tenaga
manusia.
Dalam perkembangan teknologi dunia elektrikal akhirnya merekayasa hal
tersebut kemudian di jalankan secara automatic yang di singkat ATS (Automatic
Transfer Swith) yang di fungsikan secara automatic untuk memindahkan daya
sesuai dengan kebutuhan tanpa menggunakan tenaga manusia untuk
mengoprasikannya,

Dalam beberapa jenis ATS di bedakan menurut kapasitas daya yang


dibutuhkan atau berdasar phasa dan ampere yang melalui painel tersebut, namun
untuk prinsip

III.6 FUNGSI TRANSFER SWITCH


Transfer Switch adalah perangkat kelistrikan yang memiliki beberapa fungsi
penting dalam sistem kelistrikan. Fungsi utama dari ATS adalah mengotomatisasi
dan memfasilitasi peralihan sumber daya listrik dari satu sumber ke sumber lain
dalam suatu sistem listrik. Berikut adalah beberapa fungsi utama ATS:

1. Pemantauan Sumber Daya


Automatic Transfer Switch (ATS) terus memantau kondisi sumber daya
listrik yang tersedia, termasuk sumber daya utama dari utilitas listrik
dan sumber daya cadangan seperti generator.
2. Pemindah sumber secara Otomatis
Ketika Automatic Transfer Switch (ATS) mendeteksi bahwa sumber
daya utama telah mengalami gangguan atau kegagalan (seperti
pemadaman listrik), Transfer Switch akan secara otomatis mengalihkan
beban ke sumber daya cadangan. Ini dilakukan untuk memastikan
pasokan daya berlanjut ke beban yang terhubung tanpa gangguan yang
berarti.

Dengan fungsi-fungsi ini, ATS sangat penting dalam memastikan kelangsungan


pasokan daya listrik dalam situasi darurat atau ketika pasokan daya utama
mengalami gangguan. ATS membantu menjaga operasi yang berkelanjutan dalam
banyak lingkungan bisnis dan industri yang memerlukan keandalan tinggi dalam
pasokan daya
III.7 AUTOMATIC CLOSE-TRANSITION TRANSFER SWITCH (ACTS).
ACTS adalah jenis transfer switch yang digunakan dalam sistem kelistrikan
untuk menghubungkan beban listrik dari sumber utama (PLN) ke sumber cadangan
(GENSET) secara otomatis dan tertutup (closed transition) saat terjadi pemadaman
daya atau gangguan pada pasokan utama.

III.8 PRINSIP KERJA AUTOMATIC CLOSE-TRANSITION TRANSFER


SWITCH (ACTS).
Perbedaan utama ACTS dengan jenis transfer switch lainnya adalah dalam
metode pengalihan beban. Dalam ACTS, pengalihan antara sumber utama dan
sumber cadangan dilakukan dengan memastikan bahwa fase, frekuensi, dan
tegangan kedua sumber terkoordinasi sebelum beralih, sehingga tercipta transisi
yang halus tanpa gangguan atau lonjakan tegangan. Ini berbeda dari jenis transfer
switch open transition, di mana ada periode peralihan yang singkat dengan putus-
nyambung sementara, yang dapat menyebabkan gangguan pada peralatan listrik
yang sensitive.
III.9 DESAIN TEKNIK AUTOMATIC CLOSE TRANFER SWITCH(ACTS)
Adapun desain teknik Panel ACTS di PT. Biofarma (Persero) sebagai
berikut :
III.10 KOMPONEN PADA ACTS
III.10.1 Automatic Close Transfer Switch (ACTS)

Gambar 3.1

Sebuah perangkat yang berfungsi mentransfer beban listrik antara dua


sumber yang berbeda secara close transition dengan cara kedua sumber akan
parallel selama kurang dari 100ms sehingga pasokan listrik tersedia selama
transfer, dengan menggunakan kontrol otomatis berbasis microprocessor
atau manual.
III.10.2 ACB 1600A

Gambar 3.2

Air Circuit Breaker (ACB) merupakan salah satu jenis perangkat proteksi
listrik yang umum digunakan dalam sistem kelistrikan. ACB berfungsi untuk
memutus aliran listrik saat terjadi gangguan atau kelebihan arus pada suatu
rangkaian listrik. Dalam dunia industri, alat ini sangat penting untuk melindungi
peralatan dan mesin-mesin listrik dari kerusakan akibat arus yang tidak stabil.
Selain itu, ACB juga berperan dalam mengamankan keselamatan pekerja dan
lingkungan kerja dari bahaya kebakaran akibat korsleting listrik.

III.10.3 MCCB 4P 400A

Gambar 3.3

MCCB atau Moulded Case Circuit Breaker adalah alat pengaman yang
berfungsi sebagai pengaman terhadap arus hubung singkat dan arus beban lebih.
MCCB memiliki rating arus yang relative tunggi dan dapat di setting sesuai
kebutuhan

III.10.4 Power Meter

Gambar 3.4

Power Meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur daya listrik yang
dikonsumsi oleh suatu perangkat atau sistem. Alat ini sangat penting dalam
mengukur, memantau, dan mengontrol konsumsi daya listrik, baik untuk keperluan
industri maupun rumah tangga. Dengan menggunakan Power Meter, pengguna
dapat mengoptimalkan penggunaan energi, mengidentifikasi perangkat yang boros
energi, dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengurangi biaya energi.

III.10.5 Surge Arrester

Gambar 3.5

Surge arrester, juga dikenal sebagai pelindung lonjakan, adalah perangkat


yang dirancang untuk melindungi sistem listrik dari lonjakan tegangan atau transien
arus yang tidak diinginkan. Fungsi utama surge arrester adalah untuk melindungi
peralatan elektrik dan sistem distribusi dari kerusakan yang disebabkan oleh
lonjakan tegangan yang bisa terjadi karena berbagai alasan, seperti petir, pemutusan
hubungan listrik mendadak, atau gangguan dalam jaringan listrik.

III.10.6 Display Modul ACTS

Gambar 3.6

Display modul ACTS yang dapat menampilkan status ACTS dan mengatur
beberapa fungsi dan fitur ACTS.

III.10.7 Lamp Indicator PLN & Genset

Gambar 3.7

Lamp indicator PLN & Genset yang berfungsi untuk menunjukan status
sumber normal dan sumber stand by/emergency
III.10.8 Indicator Lamp

Gambar 3.8

Indicator Lamp adalah lampu yang terpasang di dalam panel listrik untuk
memberikan informasi visual tentang kondisi atau status kelistrikan pada sistem
listrik yang terhubung. Lampu indikator ini membantu petugas atau teknisi untuk
dengan cepat mengidentifikasi masalah, mengetahui kondisi operasional, atau
memberikan peringatan terkait sistem listrik yang sedang berjalan.
III.11 WIRING DIAGRAM AUTOMATIC TRANSFER SWITCH (ACTS)
III.12 OPERASIONAL PEMINDAHAN SUPPLY
III.12.1 FUNGSI AUTOMATI AUTOMATIC TRANSFER SWITCH (ACTS)

1. Apabila PLN padam, under voltage, over voltage, phase rotasi


terbalik/hilang :

Saat PLN padam PLN padam, under voltage, over voltage, phase rotasi
terbalik/hilang. Pastikan lampu hijau (Normal Source Accepted) pada lamp
indicator panel apabila lampunya mati artinya sumber PLN dianggap jelek/mati.
Lalu pastikan lampu merah (Emergency Source Accepted) pada lamp indicator
panel dalam keadaan ON. Setelah ACTS mendeteksi bahwa sumber utama
mendeteksi jelek/mati ACTS akan memindah sumber ke genset dan lampu indicator
Transfer Switch Connected to Emergency menyala yang artinya beban di catu dari
sumber emergency dalam hal ini adalah Genset.
2. Saat PLN kembali normal
Saat PLN kembali normal lampu hijau (Normal Source Accepted) menyala
kembali yang mengindikasikan tegangan PLN sudah dianggap bagus control panel
akan mendeteksi perbedaan tegangan antara 2 sumber PLN dan Genset dan siap
memindahkan kembali catu daya dari Emergency (Genset) ke Normal (PLN).
Control panel akan men-sinkron kan kedua parameter sumber kan terlihat
perbedaan di display control panel perbedaan sudut fasa (+/- 5 derajat), frequensi
(+/- 0.2Hz), dan tegangan (+/- 5%). Apabila berbedaan antara 2 sumber PLN da
Genset sudah masuk parameter maka ACTS akan memindahkan beban dari Genset
ke PLN dengan tanpa kedip.

III.12.2 FUNGSI MANUAL AUTOMATIC TRANSFER SWITCH (ACTS)


DARURAT

Prosedur ini dilakukan saat pemeliharaan/perbaikan jika kontroler terputus.

Bila Operasi otomatis tidak berfungsi, dalam proses Transfer dari PLN ke
Genset (N>E) atau Terjadi Lock Out/Extended Pararel Time pada Control Panel dan
Interface Lighting. Dan di lakukan Reset Push Button Tidak Berfungsi maka akan
dilakukan Darurat Operasi Transfer. Saat melakukan operasi darurat Transfer
Manual Handle Mekanikal, harus dipastikan kedua CB sumber (PLN & Genset)
dalam keadaan Off/Padam. “Indikator Sumber PLN dan Genset Off”. Lalu pastikan
Indicator Mekanikal ACTS pada Sisi Normal / PLN posisi Close, dan Sisi
Emergency/ Genset posisi Open. Lepas Tuas manual dari dudukannya, masukkan
ke dalam Shaft Mechanical dan kunci mengunakan PIN nya.
Lakukan Transfer Manual N>E dengan cara Sisi Normal/PLN di putar dengan
cara di tarik/dorong kearah berlawanan jarum jam, maka Indicator Mechanical
Sisi PLN akan berubah dari posisi Close menjadi posisi Open. Tarik tuas Shaft
Mechanical sampai di Sisi Emergency/Genset, Putar dengan cara di tarik/
dorong kearah Searah Jarum Jam, maka Indicator Mechanical Sisi Genset akan
berubah dari posisi Open menjadi posisi Close. Lepas Tuas Manual dari Shaft
Mechanical, lalu On/Nyalakan Kembali CB sisi Emergency/Genset. “ Beban
Secara Aktual akan Di sisi Genset”.

III.12.3 PLN FAIL SAAT GENSET BELUM STANDBY


Bila saat terjadi PLN fail atau padam, under voltage, over voltage, phase
rotasi terbalik/hilang keeadaan Genset belum standby dan sedang dalam start up ,
Beban akan di pasok dari UPS flywheel sehingga beban critical tetap mendapat
catu daya.

III.13 KESIMPULAN
PT. Biofarma (Persero) memilih pencegahan untuk melindungi proses produksi
mereka dengan menerapkan sistem automatic close transfer switch(ACTS) yang
dapat melindungi proses produksi saat terjadi gangguan pada sumber PLN dengan
keandalannya dapat memindah sumber listrik dari normal(PLN) ke emergency
(Genset) tanpa adanya kedip. Bila terjadi gangguan saat genset belum stand by
UPS berperan untuk menyuplai beban saat genset dalam proses start-up.
Berdasarkan tujuan penulisan berikut kesimpulan yang penulis bisa simpulkan :

1. PT. Biofarma memiliki supply listrik sebanyak 44.5MVA dengan keterangan


PLN sebesar 18.5MVA , Genset sebesar 24MVA (12MVA standby, 12 MVA
Existing) dan UPS flywheel sebesar 2MVA.
2. Pemindahan supply listrik di PT . Biofarma (Persero) sudah menggunakan
sistem otomatis yang dinamakan automatic close transfer switch (ACTS)
yang dapat memindahkan beban tanpa adanya kedip, sehingga proses
produksi tidak akan mengalami gangguan saat ada gangguan di salah satu
sumber.

Anda mungkin juga menyukai