Anda di halaman 1dari 2

PERJALANAN BISNIS RASULULLAH

Bisnis atau muamalah sudah ada sejak zaman Rasulullah saw. Bahkan ketika zaman
tersebut, Nabi Muhammad SAW juga berperan sebagai seorang pedagang. Muhammad orang
yang sudah diakui kredibilitasnya di masyarakat Arab sebagai sosok yang luar biasa.
Berdasarkan kisahnya Rasulullah SAW sudah berdagang sejak Beliau saw masih kecil.
Beliau sangat cerdas untuk menangkap bahwa peluang bisnis yang berkembang dengan pesat
di sana adalah perdagangan. Sebenarnya tak heran jika dalam diri Nabi Muhammad bergelora
jiwa bisnis, sebab latar belakang keluarga Rasulullah sendiri sebenarnya adalah pebisnis
(Zainal, dkk., 2022). Muhammad Saw mulai merintis karir dagangnya saat berusia 12 tahun
dan memulai usahanya sendiri ketika berumur 17 tahun.
Pada usia 12 tahun Rasulullah mengikuti pamannya berdagang ke Syiria . Keahlian
bisnis Rasulullah mulai diuji ketika Rasulullah berusia 17-20 tahun. Rasulullah harus
bersaing dengan pemain-pemain bisnis senior tingkat regional. Musuh-musuh Muhammad
selalu mencari cara menghancurkan nama baik Muhammad lewat word of mouth yang
menjelek-jelekkan (Gunara, 2007). Ketika ada usulan untuk menyebar isu bahwa Muhammad
adalah pembohong kemudian ditentang oleh yang lain. Bagaimana mungkin dituduh
pembohong, sejak kecil Muhammad dikenal tidak pernah berbohong sampai diberi gelar al-
amin (dapat dipercaya).Jelas bahwa Muhammad telah mencetak personal branding yang kuat
sebagai pengusaha yang profesional dan jujur. Di sinilah ketangguhan dan keseriusan
Rasulullah mulai diuji. Mitra-mitra kerja Nabi Muhammad mengakui bahwa Rasulullah
adalah orang yang jujur dan profesional. Rasulullah cukup matang dan lurus dalam
perhitungan-perhitungannya.
Hal inilah yang juga menumbuhkan kepercayaan Khadijah yang saat itu menyandang
sebagai wanita konglomerat terkenal di Mekah untuk menjalin kerjasama bisnis. Khadijah
pada masa itu merupakan saudagar kaya dan membutuhkan seorang manajer untuk
memimpin ekspansi bisnisnya. Khadijah berani menawarkan nilai gaji dua ekor unta bagi
siapa saja yang sanggup menjadi manajernya. Pada saat itu pulalah Abu Thalib, paman
Rasulullah langsung mempromosikan keponakannya, yang di mana Rasulullah sudah melihat
bakat berbisnis keponakanya itu. Khadijah membawakan barang dagangan yang lebih baik
dari apa yang dibawakan kepada orang lain. Dalam perjalanan dagang ini, Rasulullah
ditemani Maisarah, seorang kepercayaan Khadijah, Rasulullah berangkat ke Syam bersama
Maisarah untuk meniagakan harta Khadijah. Dalam perjalanan ini, Nabi berhasil membawa
keuntungan yang berlipat ganda sehingga kepercayaan Khadijah bertambah terhadapnya.
Semua sifat dan perilaku itu, dilaporkan Maisarah terhadap Khadijah. Khadijah tertarik pada
kejujuran Muhammad dan ia pun terkejut atas keberkahan yang diperolehnya. Karena sifat
kejujurannya itulah akhirnya kekaguman Khadijah muncul terhadap Rasulullah yang tak lama
akhirnya mereka melangsungkan pernikahan (Zainal, dkk., 2022).

Lebih dari dua puluh tahun Nabi Muhammad Saw berkiprah di bidang wirausaha
(perdagangan), sehingga beliau dikenal di Yaman, Syiria, Basrah, Iraq, Yordania, dan kota-
kota perdagangan di Jazirah Arab. Sejak sebelum menjadi mudharib (fund manager) dari
harta Khadijah, ia Kerap melakukan lawatan bisnis, seperti ke kota Busrah di Syiria dan
Yaman. Dalam Sirah Halabiyah dikisahkan, ia sempat melakukan empat lawatan dagang
untuk Khadijah, dua ke Habsyah dan dua lagi ke Jorasy, serta ke Yaman bersama Maisarah.
La juga melakukan beberapa perlawatan ke Bahrain dan Abisinia. Perjalanan dagang ke
Syiria adalah perjalanan atas nama Khadijah yang kelima, di samping perjalanannya sendiri-
yang keenam-termasuk perjalanan yang dilakukan bersama pamannya ketika Nabi berusia 12
tahun. Di pertengahan usia 30-an, ia banyak terlibat dalam bidang perdagangan seperti
kebanyakan pedagang-pedagang lainnya. Tiga dari perjalanan dagang Nabi setelah menikah,
telah dicatat dalam sejarah: pertama, perjalanan dagang ke Yaman, kedua, ke Najd, dan ketiga
ke Najran. Diceritakan juga bahwa di samping perjalanan-perjalanan tersebut, Nabi terlibat
dalam urusan dagang yang besar, selama musim-musim haji, di festival dagang Ukaz dan
Dzul Majaz (Zainal, dkk., 2022). Sedangkan. Musim lain, Nabi sibuk mengurus perdagangan
grosir pasar-pasar kota Makkah. Dalam menjalankan bisnisnya Nabi Muhammad jelas
menerapkan prinsip-prinsip manajemen yang jitu dan handal sehingga bisnisnya tetap untung
dan tidak pernah merugi.
Menurut sejarawan, aktivitas bisnis Rasulullah Saw. Berlangsung hingga beliau
berumur 37 tahun. Jika kita hitung karier Muhammad Saw. Sebagai pedagang dari usia 12
tahun hingga 37 tahun, berarti karier bisnis Muhammad dilakoni selama 25 tahun. Tentu
bilangan ini lebih panjang dari masa tugas kerasulannya yang hanya 23 tahun, yakni dari
umur 40 tahun hingga 63 tahun (Rokan, 2013). Jika banyak orang yang hanya menjadikan
bisnis sebagai sarana mencari keuntungan di duniawi semata, maka Rasulullah
menjadikannya sarana untuk menanami ladang akhirat

SUMBER
Jurnal :
Fauziyah, F. Z. (2023). Perjalanan Bisnis Rasulullah Saw. Journal Of Economics Bussines
Ethic And Science Histories, 1(1), 70-80.
Hardiati, N., & Rusyana, A. Y. (2021). Etika Bisnis Rasulullah SAW Sebagai Pelaku Usaha
Sukses dalam Persfektif Maqashid Syariah. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(01), 513-518.
Buku :
Gunara dan Sudibyo. (2007). Marketing Muhammad. Bandung: Salamadani.
Rokan, Mustafa. (2013). Bisnis Ala Nabi. Yogyakarta: Penerbit Bunyan.
Zainal, dkk. (2022). Meneladani Bisnis Ala Rasulullah Saw. Sidoarjo: Indomedia Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai