Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“Muhammad Sebagai Pelaku Bisnis”

Dosen Pengampu : Bapak Petrio Ronaldi.,MM

Disusun Oleh Kelompok 1:


Dimas Agung Prayoga
Ajeng Desy Sutiani
Ruslan

PRODI PERBANKAN SYARIAH


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SYARIAH AL-MUJADDID
TANJUNG JABUNG TIMUR
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa‟atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
Fiqih Muamalah dengan judul “Muhammad Sebagai Pelaku Bisnis”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya
kepada Bapak dosen Manajement Perbankan kami yang telah membimbing
dalam menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
1. Perdagangan Pada Zaman Arab Kuno
2. Muhammad Ikut Dalam Kafilah Dagang
3. Kegiatan dan Konsep Perdagangan Muhammad
4. Deifinisi Retail Syariah
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Nabi Muhammad adalah sosok pribadi yang paripurna dan tak habis-
habisnya digali dan didiskusikan oleh umat manusia. Seluruh dimensi kehidupan
dikupas dan dikaji secara mendalambaik sejarawan muslim maupun tokoh-tokoh
pemikir non muslim di seluruh entero dunia. Namun dimensi ketokohan dan
kepopulerannya dalam dunia usahan dan bisnis sukses dalam legenda cerita, tapi
kajian tulisan sangat memperihatinkan. Realita itu, mendorong penulis menelusuri
lembaran-lembaran sejarah tentang karir dagang Muhammad dalam merubah
peradaban kota Makkah dan Madinah serta menjadikan daera ini jalur
perdagangan Internasional. Dobrakan ekonomi yang di kembangkan terpengaruh
oleh kondisi lingkungan bngsa Arab yang telah terkontaminasi dengan ekonomi
Romawi dan Persi.
SosokMuhammad SAW adalah profile tokoh fantastis yang telah
menyedot sekian banyak perhatian para ilmuan, kususnya sejarawan seantero
jagat. Hal ini di samping beliau adalah nabi utusan Allah SWT, juga adalah tokoh
yang sangat monumental menancapkan perannya dalam transformasi peradaban
dan sejarah manusia. Membuka tirani persial, mengahncurkan kultur perbudakan,
mandorong semangat pembaharuan dan membuka sayap tali persaudaraan yang
berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan sejati dan ketuhanan.
Sisi kefiguran Muhammad saw, darisudut pandang ilmu ekonomi ajaran
dan ketauladan yang ditinggalkan ternyata jauh mendahului jamannya sehingga
berbagai prinsip moral atau etika bisnis yang diwariskan semakin terasa urgnsinya
jika direlevansikan dengan kondisi dan cita-cita masyarakat sekarang yaitu
menuju masyarakat yang adil dan makmur.

2. Rumusan Masalah

1.) Menjelaskan Perdagangan Pada Zaman Arab Kuno


2.) Menjelaskan Muhammad ikut dalam kafillah dagang
3.) Menjelaskan Kegiatan dan konsep perdagangan muhammad
4.) Menjelaskan Definisi retail syariah
3. Tujuan Rumusan Masalah
Adapun tujuan dari rumusan masalah tersebut adalah:
1.)Mengetahui Perdagangan Pada Zaman Arab Kuno
2.)Mengetahui Muhammad ikut dalam kafillah dagang
3.)Mengetahui Kegiatan dan konsep perdagangan muhammad
4.)Mengetahui Definisi retail syariah
BAB II
PEMBAHASAN

1. Perdagangan Pada Zaman Arab Kuno

Kondisi wilayah bangsa Arab yang kering, tandus, padang pasir,


pegunungan penuh dengan bebatuan yang terkenal dalam sejarah. Situasi
seperti ini memberikan spiritual yang kuat untuk melangsungkan
kehidupan dengan jalan yang berdagang. Kondisi sebagian tanah diwilayah
Hijaz, kususnya disekitar Makkah memang seperti itu. Hal yang demikian
itu digambarkan dlam alquran yang terungkap dalam doa Nabi Ibrahim.;

Artinya: Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan


sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman
di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang
demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati
sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari
buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.
Kaum Quraisy merupaka suku arab yang paling berpengaruh
danterhormat, merupakan suku Nabi Muhammad berasal. Atas
eksistensinya sebagia penjaga Ka’bah tempat suci mereka paling tidak
mendapatkan keuntungan yaitu;
Demikian juga manajemen dalam Perbankan Islam, sebab lembaga
keuangan merupakan lembaga yang dibangun atas dasar kepercayaan,
sehingga manajemen yang baik sangat diperlukan, termasuk di dalamnya
manajemen dana.
a. Pengaruh kuat atas suku-suku lainnya
b. Posisi sentral yang memberikan kemudahan dalam perdagangan dan
membangun relasi. Hal ini selain memberikan keuntungan sendiri
juga kehormatan pada mereka.
c. Wilayah bangsa Arab berdasarkan adat kebiasaan merupakan
bangsa yang bebas dari peperangan dan permusuhan individu yang
menyebabkan posisi mereka terjamin, tidak adarasa takut dan
terhindar dari marabahaya.1

2. Muhammad ikut dalam kafillah dagang

Muhammad memulai karir perjalanan dagangnya ketika ia berusia 12 tahun


ketika pertama kali melakukan perjalanan dagang ke Syiria bersama pamannya.
Kebetulan Abu Thalib Ibn Abdul Muthalib telah merencanakan melakukan perjalanan
bersama kelompok pedagang dalam ekspedisi dagang ke Syiria. Ketika semua perbekalan
telah siap dan kelompok terebut berkumpul untuk meninggalkan Makkah, Nabi yang
waktu itu masih seorang pemudah kecil, merangkul pamannya dan memperlihatklan kasih
sayangnya yang sangat besar sehingga Abu Thalib marasa iba. Beliau berkata “aku akan
membawahnya bersamaku, dan kami tidak akan pernah berpisah” selanjutnya,
Muhammad diajak dalam perjalanan.2

Perjalanan dagang Nabi Muhammad bersama Pamannya, ia mendapatkan kesan


dan pengaruh dalam jiwanya. Muhammad tumbuh dewasa dibawah asuhan Abu Thalib
dan harus belajar mengenai bisnis perdagangan dari pamannya. Ketika dewasa dan
menyadari bahwa pamannya bukanlah orang berada serta memiliki keluarga besar yang
harus diberi nafkah, Muhammad mulai berdagang sendiri di kota Makkah. Ia melakukan
bisnis pada taraf kecil dengan cara membeli barang-barang dari satu pasar lalu
menjualnya pada orang lain. Disamping itu, walaupun ia tidak memiliki uang sendiri
untuk melakukan bisnis sendiri, tetapi ia banyak menerima modal dari janda-janda kaya
dan anak yatim yang tidak sanggup menjalankan sendiri dana mereka. Dan menyabut baik
seorang yang jujur untuk menjalankan bisnis dengan uang yang mereka miliki
berdasarkan kerja sama.
Posisi ini, membuka tabir kebekuan dan terbentang peluang,kesempatan yang luas
bagi Muhammad untuk memasuki dunia bisnis dengan cara menjalankan modal orang lain
baik denga upa maupun berdasarkan persetujuan system bagi hasli sebagai mitra.
Khadijah salah seorang dari banyak wanita kaya di Makkah yang menjalankanbisnisnya
melalui agen-agen berdasarkan berbagai jenis kontrak. Muhammad sejak kecil terkenal
rajin dan percaya diri, dan mendapatkan reputasi yang baik ketika dewasa. Sehingga
dengan kondisi sedemikian itu ia membina dirinya menjadi seorang pedagang
1
Hasan Ibrahim Hasan, Fazrul Rahman, hal.3
2
Fazrul rahman,Op,Cit.
yangprofessional, yang memiliki reputasi dan integrsi yang luar biasa. Nabi melakukan
kunjungan dagang kepasar Habasyah, yang merupakan kota dagang di Tihamah.3

Seluruh pasar dagang ini diadakan di semenanjung Arabia, di Yaman orang-orang


dari timur dan selatan berdatangan kesana secara berklelompok untuk menjalankan
perdagangan. Sepintas berdatangan daftar ini, tampak bahwa pasar-pasar tersebut meliputi
seluruh Arabia, dari Utara ke Timur, dari Timur ke Selatan ke Barat dan dari Barat ke
Utara. Penulis pula menekankan bahwa pasar-pasar dagang ini bukanlah merupakan pasar
local. Banyak orang yang berasal dari bagian-bagian yang jauh dari Negri itu dan dariluar
negri ikut mendatanginya.

3. Kegiatan dan konsep perdagangan muhammad

Keberhasilan Muhammad dalam berbisnis dipengaruhi oleh kepribadian diri


Muhammad yang dibangunnya atas dasar dialogis realitas sosial masyarakat Jahiliyyah
dengan dirinya. Kemampuan mengelola bisnis tanpak pada keberaniannya membawa
dagangan Khadijah dan ditemani hanya seorang karyawan (Maisarah). Jika ia tidak
memiliki pengalaman dan kemampuan berdagang maka ia hanya akan menjadi
pendamping Maisarah. Ia bertanggungjawab penuh atas semua dagangan milik Khadijah.
Demikian juga barang-barang dagangannya yang ia bawa dari pasar ke pasar atau tempat-
tempatfestival perdagangan. Berikut beberapa etika bisnis Muhammad dalam praktek
bisnisnya antara lain:

1.) kejujuran.
2.) Amanah
3.) Tepat menimbang.
4.) gharar
5.) Tidak melakukan penimbunan barang
6.) Tidak melakukan al-ghab dan tadlīs.
7.) Saling menguntungkan.

Muhammad menjadi pelaku bisnis sangat dipengaruhi oleh lingkungannya sejak ia


kecil hingga dewasa, dan menikah dengan Khadijah. Pengalaman berbisnis yang
diperolehnya sebelum ia menjadi Rasul merupakan hasil pergulatannya dengan realitas
sosial. Dan setelah ia menjadi Rasul, sebagian pengalamannya dituangkan dalam
3
Abdul A’la Maududi, Tafheem AlQuran tt.Vol. VI. H. 475-476
sabdanya, yang disebut dengan hadits. Ada beberapa pesan Rasulullah dalam bisnis,
antara lain:

a. Jual beli harus dilakukan atas dasar kesepakan antara penjual dan pembeli
b. Barang yang menjadi objek transaksi harus suci.
c. Tidak ada unsur penipuan (gharar).
d. Barang jelas posisi dan ukurannya (berat – jumlah).
e. Barang yang dijual merupakan hak milik.
f. Segera membayarkan upah.
g. Tidak berkhianat kepada relasi bisnis.
h. Tidak menimbun barang.
i. tidak melakukan transaksi ribawi.

Diriwayatkan dari Jabir, ia berkata bahwa Rasulullah mengutuk pemakan riba,


orang yang memberi pinjaman, orang yang mewakilinya (orang yang utang), orang yang
mencatatnya, dan orang yang menjadi saksinya. Dan ia berkata: “Mereka semuanya sama
(hukumnya).”

4. Manajemen Retail Syariah


Manajemen Ritel Syariah adalah proses pengelolaan bisnis ritel yang beroperasi
sesuai dengan prinsip-prinsip syariah atau hukum Islam. Hal ini melibatkan penggunaan
prinsip-prinsip syariah dalam pengambilan keputusan bisnis, pemasaran, dan operasi ritel.
Manajemen Ritel Syariah juga melibatkan pemenuhan persyaratan syariah dalam aspek-
aspek seperti perencanaan keuangan, pengelolaan keuangan, pemilihan produk, promosi,
dan layanan pelanggan. Produk dan layanan yang disediakan dalam bisnis ritel syariah
harus sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, termasuk di antaranya tidak mengandung
unsur riba, maysir (perjudian), gharar (ketidakpastian), atau haram (dilarang) oleh hukum
Islam. Manajemen Ritel Syariah juga melibatkan pengembangan program pelatihan untuk
karyawan, baik dalam aspek agama maupun keterampilan bisnis. Karyawan dalam bisnis
ritel syariah harus memahami dan menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam operasi
bisnis, dan juga harus mampu memberikan pelayanan yang berkualitas dan ramah
terhadap pelanggan. Untuk menjadi sukses dalam Manajemen Ritel Syariah, seseorang
harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip syariah, pasar ritel,
manajemen keuangan, dan manajemen operasi. Selain itu, seseorang juga harus memiliki
keterampilan kepemimpinan, inovasi, dan pengambilan keputusan yang baik.4
4
https://global.ac.id/retail-management/#:~:text=Menajemen%20Ritel%20Syariah%20(MRS)%20%3A,%2C
BAB III
KESIMPULAN
%20pemasaran%2C%20dan%20operasi%20ritel.
Muhammad dibentuk oleh kondisi daerah makkah yang tandus menjadi seorang
pedagang yang professional dimana daerah itu adalah jalur perdagangan Internasional.
Kondisi ini dilatarbelakangi kejeniusan kake buyut Muhammad dalam membangun
kontrak dagang keseluruh wilayah (Romawi dan Persi).
Sebagai seorang yang tidak punya ia membangun mitra perdagangan dengan jalan
sebagai kerjasama (pemodal dan pengelola). Dalam kerjasama mendapatkan keuntungan
dengan jalan system bagi hasil atau system pemberian upah.
Etika bisnis yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW yang bersikap jujur,
amanah, tepat dalam menimbang, menjauhi gharar, tidak menimbun barang, tidak
melakukan al-ghab dan tadlis, dan saling menguntungkan (mutual benefit principle)
antara penjual dan pembeli. Pola bisnis yang dipraktikkan Nabi Muhammad SAW ini
tentu perlu diadaptasi oleh para pebisnis di masa kini yang terkadang mudah keluar dari
etika-etika seperti yang dipraktikkan oleh Nabi SAW.
Manajemen Ritel Syariah adalah proses pengelolaan bisnis ritel yang beroperasi
sesuai dengan prinsip-prinsip syariah atau hukum Islam. Hal ini melibatkan penggunaan
prinsip-prinsip syariah dalam pengambilan keputusan bisnis, pemasaran, dan operasi ritel.
Manajemen Ritel Syariah juga melibatkan pemenuhan persyaratan syariah dalam aspek-
aspek seperti perencanaan keuangan, pengelolaan keuangan, pemilihan produk, promosi,
dan layanan pelanggan.

DAFTAR PUSTAKA
Hasan Ibrahim Hasan, diterjemahkan oleh Jahdan Human,Sejarah dan Kebudayaan
Islam, (Cet. I Yogyakarta; Kota Kembang 1989.
Fazlurrahman,Muhammad as A Trader, tyerjemah oleh Dewi Nurjulianti,Muhammad
seorang Pedagang,Cet.I Jakarta; Yayasan Swarna Bhumy, 1995.
Abdul A’la Maududi, Tatheem Al-Qur’an, tt. Vol. VI
https://global.ac.id/retail-management/#:~:text=Menajemen%20Ritel%20Syariah%20(MRS)
%20%3A,%2C%20pemasaran%2C%20dan%20operasi%20ritel.

Anda mungkin juga menyukai