REPUBLIK INDONESIA
Disampaikan pada:
OPENING CEREMONY THE 11TH INDO EBTKE CONEX 2023
#TransisiEnergi
esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
SUHU PANAS SEBAGIAN BESAR ASIA
“
PLT EBT secara global makin dominan daripada
penambahan pembangkit fosil Jumlah Deals (2015 – Q1 2021) Deal Value*
Akuisisi (Solar)
~$5,800 Mn
20 Akuisisi (Solar & wind)
Porsi EBT dalam Penambahan Kapasitas Pembangkit
Akuisisi (Battery)
Tahunan (Global)
Akuisisi (Offshore wind)
16 ~$1,760 Mn
Partner (Offshore wind)
21 ~$2,400 Mn
9 ~$5 Mn
Progetto Italia
11 ~$900 Mn
1 ~$90 Mn
“ Telah dimanfaatkan 0,3% dari total potensi sehingga peluang pengembangan EBT sangat terbuka, terlebih didukung isu
lingkungan, perubahan Iklim, dan peningkatan konsumsi listrik per kapita.
”
▪ Potensi hidro tersebar di seluruh wilayah Indonesia, terutama di Kaltara, NAD, Sumbar, Sumut, dan Papua
▪ Potensi Surya tersebar di seluruh wilayah Indonesia, terutama di NTT, Kalbar, dan Riau memiliki radiasi lebih tinggi
▪ Potensi Angin (>6 m/s) terutama terdapat di NTT, Kalsel, Jabar, Sulsel, NAD dan Papua
▪ Potensi Energi Laut tersebar di seluruh wilayah Indonesia, terutama Maluku, NTT, NTB dan Bali
▪ Potensi Panas Bumi tersebar pada kawasan ring of fire, meliputi Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Maluku
esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 6
SEJARAH ENERGI BARU TERBARUKAN DI INDONESIA
1910- Pembangunan PLTA 2007 UU tentang Energi, termasuk sumber energi terbarukan
- PLTA Giringan, Jatim 1,4 MW
1930
- PLTA Lamajan, Jabar 12,8 MW 2008 Mandatori Biodisel B2,5
1927 Eksplorasi panas bumi pertama di 2014 UU tentang Panas Bumi Diterbitkan
Kamojang
1974- 2016 Mandatori Biodisel B20
Pengembangan PLTP Kamojang
1983 PLTB Skala komersial pertama PLTB
2018
1988 PLTA Cirata beroperasi Sidrap I kapasitas 75 MW beroperasi
Investment requirement:
• Generation : USD 994,6 billion
• Transmission: USD 113,4 billion
• Total: 1.108 billion USD or
28,5 billion USD/year
*Fossil investments only for on going projects
Perpres 112/2022 juga mengamanatkan Pemerintah c.q. KESDM menyusun peta jalan e pelaksanaan Konservasi Energi pada sarana dan prasarana yang dikelola oleh
percepatan pengakhiran masa operasional PLTU, kecuali PLTU dalam RUPTL; PLTU yang (1) perangkat daerah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
memenuhi syarat Terintegrasi dengan Industri, (2) Berkomitmen melakukan pengurangan energi dan sumber daya mineral
GRK > 35% dalam 10 tahun sejak PLTU beroperasi melalui pengembangan teknologi, carbon f pembinaan dan pengawasan pelaksanaan Konservasi Energi yang dilakukan
offset, dan/atau bauran ET, (3) Beroperasi s.d. 2050. oleh pemangku kepentingan di tingkat daerah provinsi
RUU EBET TRANSISI ENERGI SUMBER EBT NUKLIR LISENSI & PENELITIAN & HARGA INSENTIF
“
PERIZINAN
Sebagai regulasi yang komprehensif untuk
menciptakan iklim pengembangan EBT yang
“ DAN PETA JALAN PENGEMBANGAN
berkelanjutan dan berkeadilan DANA EBT TKDN KEWENANGAN PETUNJUK & PARTISIPASI KEWAJIBAN KONSERVASI
INSTITUSI PENGAWASAN PUBLIK PENYEDIAAN EBET ENERGI
esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 12
DASAR HUKUM PELAKSANAAN NILAI EKONOMI KARBON
Undang Undang Nomor 16 Tahun 2016 Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2021
1 Pengesahan Paris Agreement To The United Nations 4 Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon Untuk Pencapaian
Framework Convention On Climate Change Target Kontribusi Yang Ditetapkan Secara Nasional dan
(Persetujuan Paris Atas Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Pembangunan
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Perubahan Iklim) Nasional
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 Peraturan Menteri ESDM Nomor 22 Tahun 2019
2 Harmonisasi Peraturan Perpajakan
5 Pedoman Penyelenggaraan Inventarisasi dan Mitigasi GRK
Bidang Energi
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2017 Peraturan Menteri LHK Nomor 21 Tahun 2022
3 Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup
6 Tata Laksana Penerapan Nilai Ekonomi Karbon
PERAN BUMN DAN o Menjalankan kegiatan usaha pembangkit listrik dan bahan bakar ramah lingkungan;
SWASTA DI EKOSISTEM o Jasa penunjang;
o Menciptakan lapangan kerja,
PENTAHELIX o Berkontribusi terhadap pendapatan negara dan kegiatan ekonomi.
antara lain: Studi Hidrogen oleh Pertamina, Implementasi Cofiring antara lain: Pembangunan PLT EBT oleh PLN dan BUMN (sebagai IPP)
o Pendanaan proyek untuk pengembangan EBT o Perakitan dan manufaktur peralatan pendukung EBTKE
o Pembatasan pendanaan untuk konstruksi PLT fosil o Pengujian peralatan EBTKE yang sesuai dengan kaidah Standar
Nasional Indonesia (SNI)
antara lain: Pembiayaan proyek EBT oleh Bank BUMN dan PT SMI antara lain: Perakitan modul surya oleh LEN, pengujian modul surya
@kesdm www.esdm.go.id