Anda di halaman 1dari 16

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

From Commitment to Action:


Safeguarding Energy Transition
Toward Indonesia Net Zero
Emissions 2060

Disampaikan pada:
OPENING CEREMONY THE 11TH INDO EBTKE CONEX 2023

TANGERANG | 12 Juli 2023

#TransisiEnergi
esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
SUHU PANAS SEBAGIAN BESAR ASIA

Sebagian besar wilayah di Asia mengalami peningkatan


temperatur udara hingga 450C.

Sumber: AFP, air temperature from the global deterministic prediction


system, Environment and Climate Change Canada
esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 2
DAMPAK PEMANASAN GLOBAL MENCAPAI
1,50 C DAN 20 C
Dampak Langsung. diantaranya:
• 14% populasi merasakan dampak panas ekstem pada 1,5 derajat Celcius
dan 2,6 kali pada 2 derajat Celcius.
• 0,40 m permukaan air laut naik pada 1,5 derajat Celcius dan lebih dari
0,06 m pada 2 derajat Celcius
Dampak terhadap mahkluk hidup, yaitu:
• 4% binatang bertulang belakang musnah pada 1,5 derajat Celcius dan 2
kali pada 2 derajat Celcius.
• 8% tumbuhan musnah pada 1,5 derajat Celcius dan 2 kali pada 2 derajat
Celcius
• 6% serangga musnah pada 1,5 derajat Celcius dan 3 kali pada 2 derajat
Celcius
Dampak terhadap daratan, yaitu:
• 7% luasan ekosistem daratan bumi akan berubah pada 1,5 derajat
Celcius dan 1,86% lebih luas pada 2 derajat Celcius
• 4,8 juta km2 lahan artik mencair pada 1,5 derajat Celcius dan 38% lebih
luas pada 2 derajat Celcius
• 3% panen jagung berkurang di daerah tropis pada 1,5 derajat Celcius
dan 2,3 kali pada 2 derajat Celcius
Dampak terhadap lautan, yaitu:
• 70 – 90% terumbu karang berkurang pada 1,5 derajat Celcius dan 29%
lebih banyak pada 2 derajat Celcius
• 1,5 juta ton perikanan laut berkurang pada 1,5 derajat Celcius dan 2 kali
pada 2 derajat Celcius
Sumber : Climate Council yang mengambil dari IPCC 2018
esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 3
TREND EBT GLOBAL
Dalam 1 dekade terakhir, penambahan kapasitas
GLOBAL OIL & GAS COMPANY TO RENEWABLE ENERGY


PLT EBT secara global makin dominan daripada
penambahan pembangkit fosil Jumlah Deals (2015 – Q1 2021) Deal Value*

Akuisisi (Solar)
~$5,800 Mn
20 Akuisisi (Solar & wind)
Porsi EBT dalam Penambahan Kapasitas Pembangkit
Akuisisi (Battery)
Tahunan (Global)
Akuisisi (Offshore wind)
16 ~$1,760 Mn
Partner (Offshore wind)

21 ~$2,400 Mn

9 ~$5 Mn
Progetto Italia

11 ~$900 Mn

1 ~$90 Mn

Pembangkit Non EBT Pembangkit EBT Porsi EBT 2 N/A

* Mayoritas deals value undisclosed


Sumber : Company Annual Reports and Websites, BNEF, PEI Analysis
esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 4
KOMITMEN PEMERINTAH UNTUK MENURUNKAN EMISI GRK
Short Term: 2025 Medium Term: 2030 Long Term: 2060
Target Bauran EBT: 23% Target Penurunan Emisi sektor energi Target Penurunan Emisi NZE:
Realisasi Bauran EBT 2022: 12,3% E-NDC: 358 juta ton CO2 (CM1); 446 1.798 juta ton CO2
juta ton CO2 (CM2)
Realisasi Penurunan Emisi 2022: 91,5
juta ton CO2

Strategi Strategi Strategi


Supply: Supply: Supply:
➢ Pengembangan PLT EBT sesuai RUPTL ➢ Pengembangan PLT EBT sesuai RUPTL PT ➢ Tidak ada pembangkit listrik berbahan bakar
PT PLN (Persero) 2021-2030 PLN (Persero) 2021-2030 fossil dan tersisa emisi sebesar 129 juta ton
➢ Implementasi PLTS Atap ➢ Pemanfaatan pump storage mulai tahun CO2 pada sektor industri dan transportasi
➢ Percepatan pengembangan PLT 2025 ➢ Semua listrik dihasilkan dari PLT EBT
Sampah Demand: Demand:
➢ Pengembangan PLT Biomassa skala ▪ Kompor Induksi untuk 18,1 juta RT. ▪ Penggunaan kompor Induksi untuk 54,3 juta
kecil ▪ Kendaraan Listrik 2 jt mobil dan 13 juta RT.
➢ Cofiring PLTU Batu Bara motor ▪ Kendaraan listrik 65 juta mobil dan 175 juta
Demand: ▪ Jargas untuk 10,2 juta RT motor
▪ Kompor Induksi untuk 8,1 juta RT. ▪ Pemanfaatan biofuel pada sektor industri ▪ Jargas untuk 22,7 juta rumah.
▪ Kendaraan listrik 300 ribu mobil dan dan transportasi mencapai 40% ▪ Pemanfaatan CCS pada industri sebesar 13
1,3 juta motor ▪ Manajemen energi dan SKEM untuk 11 juta ton CO2
▪ Jargas untuk 5,2 juta RT. peralatan ▪ Proyeksi konsumsi listrik sebesar 1.942 TWh,
▪ DME sebagai substitusi LPG pada RT setara dengan 5.862 kWh/kapita
▪ Mandatori biodiesel 30% pada 2025 • CM: Counter Measure; CM1: usaha sendiri; CM2: bantuan internasional;
esdm.go.id | @kesdm • SKEM: Standar Kinerja Energi Minimum Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 5
POTENSI ENERGI BARU TERBARUKAN INDONESIA
Indonesia memiliki potensi EBT besar, tersebar, dan beragam, untuk mendukung ketahanan POTENSI DAN PEMANFAATAN EBT
energi nasional dan pencapaian target bauran EBT PEMANFAATAN
ENERGI POTENSI (GW)
(MW)
SURYA 3.294 300,9
HIDRO 95 6.693,3
BIOENERGI 57 3.088,4
BAYU 155 154,3
PANAS BUMI 23 2.365,4
LAUT 63 0
TOTAL 3.689 12.602

Ket: *) Realisasi TW-I 2023


Potensi Nuklir: Uranium 89.483 ton - Thorium 143.234 ton

“ Telah dimanfaatkan 0,3% dari total potensi sehingga peluang pengembangan EBT sangat terbuka, terlebih didukung isu
lingkungan, perubahan Iklim, dan peningkatan konsumsi listrik per kapita.

▪ Potensi hidro tersebar di seluruh wilayah Indonesia, terutama di Kaltara, NAD, Sumbar, Sumut, dan Papua
▪ Potensi Surya tersebar di seluruh wilayah Indonesia, terutama di NTT, Kalbar, dan Riau memiliki radiasi lebih tinggi
▪ Potensi Angin (>6 m/s) terutama terdapat di NTT, Kalsel, Jabar, Sulsel, NAD dan Papua
▪ Potensi Energi Laut tersebar di seluruh wilayah Indonesia, terutama Maluku, NTT, NTB dan Bali
▪ Potensi Panas Bumi tersebar pada kawasan ring of fire, meliputi Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Maluku
esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 6
SEJARAH ENERGI BARU TERBARUKAN DI INDONESIA
1910- Pembangunan PLTA 2007 UU tentang Energi, termasuk sumber energi terbarukan
- PLTA Giringan, Jatim 1,4 MW
1930
- PLTA Lamajan, Jabar 12,8 MW 2008 Mandatori Biodisel B2,5

1927 Eksplorasi panas bumi pertama di 2014 UU tentang Panas Bumi Diterbitkan
Kamojang
1974- 2016 Mandatori Biodisel B20
Pengembangan PLTP Kamojang
1983 PLTB Skala komersial pertama PLTB
2018
1988 PLTA Cirata beroperasi Sidrap I kapasitas 75 MW beroperasi

1995 Pemasangan PLTS solar home 2019 PLTB Jeneponto 72 MW beroperasi


system
Feb Mandatori Biodisel B35
1998 Pengembangan PLTB skala kecil
2023

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 7


PROGRAM DEKARBONISASI DI INDONESIA
Instrumen kebijakan berdasarkan
Implementasi Cofiring Biomassa pada PLTU
UU/Pemerintah/Presiden/Peraturan Menteri:
(113 PLTU eksisting - 19 GW)
• Ratifikasi Perjanjian Paris. Enhanced NDC telah
disampaikan
• Prioritas energi terbarukan misalnya panas bumi Penyediaan Dana Pengeboran Panas Bumi
dan solar rooftop PV (pada 9 area kerja panas bumi - 295 MWp)
• Tarif Energi Terbarukan
• Konservasi Energi Implementasi Mandatori Biofuel B35
• Carbon cap and trading pada pembangkit listrik (mulai February 2023 - 13 KL)

Pengembangan Pembangkit Listrik Energi Percepatan program kendaraan listrik


Terbarukan 20,9 GW hingga 2030 • Mobil listrik: 2 juta pada 2030
(Berdasarkan RUPTL PLN 2021-2030) • Motor listrik: 13 juta pada 2030 (termasuk
program konversi)
Tidak Ada Lagi Pembangunan PLTU Pengembangan teknologi CCS/CCUS
(mulai 2030) (16 proyek pada sektor minyak dan gas bumi)

Implementasi Konversi PLTD Perluasan Standar Kinerja Energi Minimum dan


• PLTG: 47 lokasi (3.220 MW) Kewajiban Pengelolaan Energi
• PLT EBT: 2.130 lokasi (500 MW)
8
esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
PENGEMBANGAN GREEN INDUSTRY DI PAPUA

Satuan: Giga Watt


Energi Papua Barat Papua Total
SURYA 66,9 255,3 322,2 • Tanah Papua memiliki potensi energi terbarukan yang sangat besar.
HIDRO 3,0 32,9 35,9 • Potensi energi terbarukan belum sepenuhnya dikembangkan dan
BIOENERGI* 0,04 0,1 0,14 dimanfaatkan.
BAYU 1,8 21,3 23,1 • Potensi energi terbarukan tersebut dapat menjadi modal dalam
TOTAL 71,7 309,6 381.3 pengembangan green industry yang dikembangkan dengan skema
*) Hanya sampah kota dan limbah industri Renewable Energy Based Industrial Development (REBID)
esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 9
SUPER GRID
Super grid merupakan faktor kunci untuk mencapai Zero Emission di sektor pembangkitan tenaga listrik
Kap Kap
KALIMANTAN SULAWESI
(GW) (GW)
ASEAN Bioenergi 10 Bioenergi 9
Power Warna: Tipe Kap @ 2060
Malaysia Panas Bumi 0 ,2 Panas Bumi 3 70 kV Existing Nasional
Grid Air 54 Air 5 150 kV Rencana
(GW)
2 Surya 69 Surya 27
ASEAN Angin 17 275 kV NZE Bioenergi 60
Angin 11
5 Singapura Nuklir 26 TOTAL 54
500 kV (Supergrid)
Panas Bumi 22
2027
Bintan
TOTAL 175 4 Air 72
2035 Surya 421
2029
Angin 94
1
Arus Laut 8
8 Nuklir 31
2052
SUMATERA
Kap TOTAL 708
(GW) 9 2035
Bioenergi 3
Panas Bumi
19
9 6
10
Investasi interkoneksi akan
Kap
Air 8 MPNT
(GW) berkurang jika REBID
Surya 146
Angin 10 7 Bioenergi
Panas Bumi
6
1
diimplementasikan
Arus Laut 7 Kap
JAMALI Air 2
Nuklir 6 (GW)
Bioenergi 16 Surya 71
TOTAL 205 2056
Panas Bumi 8 Angin 16
Hydro 3 TOTAL 96
Surya 109
Angin 40 Sumber: Pemodelan Tim NZE KESDM
Arus Laut 1
TOTAL 178 B. Masih dalam narasi RUPTL dan perlu kajian lebih lanjut:
8. 150 kV Interkoneksi Bangka-Belitung (diperlukan kajian
5. Interkoneksi Sumatera-Singapura (termasuk interkoneksi
A. Sudah masuk dalam daftar proyek RUPTL: lebih lanjut untuk mendukung rencana Interkoneksi
Sumatera-Bintan), mendukung kerangka kerjasama ASEAN Power
1. 150 kV Interkoneksi Sumatera-Bangka (2022); Sumatera-Kalimantan);
Grid, diperlukan kajian lebih lanjut;
2. 500 kV Interkoneksi Sumatera-Malaysia (2030), 6. 500 kV Interkoneksi Sumatera-Jawa (diperlukan kajian lebih lanjut 9. Interkoneksi Belitung-Kalimantan (diperlukan kajian lebih
mendukung kerangka kerjasama ASEAN Power Grid; mempertimbangkan suplai dan demand); lanjut sebagai bagian dari program Supergrid Nusantara);
3. 150 kV Interkoneksi Kalimantan (2023); 10. 150 kV Interkoneksi Baubau-Sulbagsel (diperlukan kajian
7. 150 kV Interkoneksi Bali-Lombok (diperlukan kajian lebih lanjut
lebih lanjut untuk mendukung keandalan Bau-Bau).
4. 150 kV Interkoneksi Sulbagut-Sulbagsel (Tambu-Bangkir COD 2024). untuk mendukung rencana interkoneksi Jawa-Nusa Tenggara);
esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 10
GENERATION AND TRANSMISSION INVESTMENT
INVESTMENT
GENERATION/ CAPACITY @ 2060
REGUIREMENT
STORAGE TYPE (GW)
(MILLION USD)
HYDRO 168.568 72
NUCLEAR 216.210 31
SOLAR 159.879 421
BESS 37.218 56
WIND 156.393 94
GEOTHERMAL 71.270 22
OCEAN/TIDAL 24.205 8
BIO 122.347 60
PUMP STORAGE 2.989 4,2
COAL 21.693 -*
GAS 13.614 -*
OIL 207 -*
TOTAL 994.593 768

Investment requirement:
• Generation : USD 994,6 billion
• Transmission: USD 113,4 billion
• Total: 1.108 billion USD or
28,5 billion USD/year
*Fossil investments only for on going projects

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |


PENGUATAN REGULASI EBTKE UNTUK MEMPERCEPAT INVESTASI TRANSISI ENERGI
PERPRES NOMOR 112 TAHUN 2022 PERPRES NOMOR 11 TAHUN 2023 tentang Urusan Pemerintahan
Pengembangan ET dilaksanakan berdasarkan dokumen RUPTL, dengan Konkuren Tambahan di Bidang ESDM pada Subbidang EBT.
pertimbangan target bauran EBT, supply-demand, dan nilai keekonomian. Untuk mendukung pemanfaatan EBT dalam bauran energi primer dan
Harga Patokan Tertinggi (HPT) staging 2 tahap tanpa eskalasi dengan faKtor lokasi
tercapainya penurunan emisi global perlu mengoptimalkan kewenangan
berlaku pada staging 1, untuk setiap jenis ET: koordinasi dan sinergis antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah
Jenis Stage 1 (cUSD/kWh) Stage 2 (cUSD/kWh) Urusan Pemerintahan Konkuren Tambahan bagi Pemda:
PLTP 7.65 – 9.76 x F 6.5 – 8.30 a pengelolaan penyediaan Biomassa dan/atau Biogas dalam wilayah provinsi
PLTA 6.74 – 11.23 x n x F 4.21 – 7.02
Excess PLTA 5.80 x 0.7 b pengelolaan pemanfaatan Biomassa dan/atau Biogas sebagai bahan bakar
PLTS 6.95 – 11.47 x n x F 4.17 – 6.88 dalam wilayah provinsi
PLTB 9.54 – 11.22 x n x F 5.73 – 6.73
c pengelolaan Aneka Energi Baru Terbarukan yang bersumber dari sinar matahari,
PLTBg 7.44 – 10.18 x n x F 4.46 – 6.11 x n angin, aliran dan terjunan air, serta gerakan dan perbedaan suhu lapisan laut
PLTBm 9.29 – 11.55 x n x F 7.43 – 9.24 x n dalam wilayah provinsi
n: Faktor Teknis (0,7 – 1,0) F: Faktor Lokasi (1 – 1,5)
d pengelolaan Konservasi Energi terhadap kegiatan yang izin usahanya
Harga Kesepakatan (memerlukan persetujuan MESDM): PLTA Peaker; PLT BBN; PLTAL) dikeluarkan oleh daerah provinsi

Perpres 112/2022 juga mengamanatkan Pemerintah c.q. KESDM menyusun peta jalan e pelaksanaan Konservasi Energi pada sarana dan prasarana yang dikelola oleh
percepatan pengakhiran masa operasional PLTU, kecuali PLTU dalam RUPTL; PLTU yang (1) perangkat daerah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
memenuhi syarat Terintegrasi dengan Industri, (2) Berkomitmen melakukan pengurangan energi dan sumber daya mineral
GRK > 35% dalam 10 tahun sejak PLTU beroperasi melalui pengembangan teknologi, carbon f pembinaan dan pengawasan pelaksanaan Konservasi Energi yang dilakukan
offset, dan/atau bauran ET, (3) Beroperasi s.d. 2050. oleh pemangku kepentingan di tingkat daerah provinsi

RUU EBET TRANSISI ENERGI SUMBER EBT NUKLIR LISENSI & PENELITIAN & HARGA INSENTIF


PERIZINAN
Sebagai regulasi yang komprehensif untuk
menciptakan iklim pengembangan EBT yang
“ DAN PETA JALAN PENGEMBANGAN

berkelanjutan dan berkeadilan DANA EBT TKDN KEWENANGAN PETUNJUK & PARTISIPASI KEWAJIBAN KONSERVASI
INSTITUSI PENGAWASAN PUBLIK PENYEDIAAN EBET ENERGI
esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 12
DASAR HUKUM PELAKSANAAN NILAI EKONOMI KARBON
Undang Undang Nomor 16 Tahun 2016 Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2021
1 Pengesahan Paris Agreement To The United Nations 4 Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon Untuk Pencapaian
Framework Convention On Climate Change Target Kontribusi Yang Ditetapkan Secara Nasional dan
(Persetujuan Paris Atas Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Pembangunan
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Perubahan Iklim) Nasional
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 Peraturan Menteri ESDM Nomor 22 Tahun 2019
2 Harmonisasi Peraturan Perpajakan
5 Pedoman Penyelenggaraan Inventarisasi dan Mitigasi GRK
Bidang Energi
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2017 Peraturan Menteri LHK Nomor 21 Tahun 2022
3 Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup
6 Tata Laksana Penerapan Nilai Ekonomi Karbon

Peraturan Menteri ESDM Nomor 16 Tahun 2022


7 Tata Cara Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon Subsektor Pembangkit Tenaga Listrik

Ruang Lingkup Permen ESDM No 16 Tahun 2022


1 Penetapan PTBAE Pembangkit Tenaga Listrik
2 Penyusunan Rencana Monitoring Emisi GRK Pembangkit Tenaga Listrik
3 Penetapan PTBAE-PU Pembangkit Tenaga Listrik
4 Perdagangan Karbon
5 Penyusunan Laporan Emisi GRK Pembangkit Tenaga Listrik Keterangan:
6 Evaluasi Pelaksanaan Perdagangan Karbon dan Pelelangan PTBAE-PU Pembangkit Tenaga Listrik PTBAE : Persetujuan Teknis Batas Atas Emisi
PTBAE-PU : Persetujuan Teknis Batas Atas Emisi Pelaku Usaha
7 Pembinaan dan Pengawasan
esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 13
SINERGI DAN KOLABORASI PENGEMBANGAN EBT
Melakukan kegiatan usaha/bisnis Menciptakan inovasi di bidang EBT PERAN PEMERINTAH DAERAH DAN
pembangkitan dan bahan bakar, jasa yang langsung dapat dimanfaatkan MASYARAKAT LOKAL
penunjang, penciptaan lapangan kerja, oleh masyarakat, menyiapkan SDM
kontribusi dalam penerimaan negara dan berkualitas serta mendorong transfer
kegiatan ekonomi Perumusan kebijakan dan
teknologi
penerbitan izin dan lisensi untuk
BUMN & SWASTA AKADEMIK pengembangan EBTKE.

PENTAHELIX Mendorong partisipasi publik


dalam implementasi EBTKE
melalui program sosialisasi,
kampanye, dan diseminasi.

MEDIA PEMERINTAH NGO


Mendukung identifikasi dan
Mengedukasi masyarakat Menyusun kebijakan, peraturan, Mitra pemerintah, memberi inventarisasi data potensi EBT
akan pentingnya EBT serta standar nasional, pembinaan advokasi/pendampingan bagi yang ada di daerah.
menyebarluaskan program dan pengawasan, serta masyarakat, melakukan
pemerintah kepada fasilitator dalam pengembangan kampanye positif dan ikut
masyarakat Mengintegrasikan program
EBT berperan serta aktif dalam
pengembangan EBT
pengembangan EBTKE pada
rencana pembangunan daerah.
esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
PERAN SWASTA SEBAGAI PENGGERAK TRANSISI ENERGI INDONESIA

PERAN BUMN DAN o Menjalankan kegiatan usaha pembangkit listrik dan bahan bakar ramah lingkungan;
SWASTA DI EKOSISTEM o Jasa penunjang;
o Menciptakan lapangan kerja,
PENTAHELIX o Berkontribusi terhadap pendapatan negara dan kegiatan ekonomi.

Research & Development Implementasi

o Studi dan penelitian terkait pemanfaatan energi baru o Pengembangan EBT


o Komersialisasi dan upscaling untuk penelitian di subsektor o Modernisasi dan ekspansi jaringan listrik
EBTKE o Aplikasi konservasi dan efisiensi energi

antara lain: Studi Hidrogen oleh Pertamina, Implementasi Cofiring antara lain: Pembangunan PLT EBT oleh PLN dan BUMN (sebagai IPP)

Pendanaan Manufacturing & Testing

o Pendanaan proyek untuk pengembangan EBT o Perakitan dan manufaktur peralatan pendukung EBTKE
o Pembatasan pendanaan untuk konstruksi PLT fosil o Pengujian peralatan EBTKE yang sesuai dengan kaidah Standar
Nasional Indonesia (SNI)

antara lain: Pembiayaan proyek EBT oleh Bank BUMN dan PT SMI antara lain: Perakitan modul surya oleh LEN, pengujian modul surya

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 15


TERIMA
KASIH

Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM


Jl.Medan Merdeka Selatan No.18, Jakarta Pusat

@kesdm www.esdm.go.id

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |

Anda mungkin juga menyukai