Anda di halaman 1dari 3

Potensi Energi Baru Terbarukan Provinsi Sumatera

Utara

EBT atau Energi Baru Terbarukan adalah sumber energi yang dihasilkan dari sumber daya alam yang
dapat diperbaharui dan tidak terbatas, seperti energi matahari, angin, air, dan panas bumi. EBT
menjadi alternatif yang penting untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil yang
sifatnya tidak dapat diperbaharui dan dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan
kesehatan manusia. Dan energi ini umumnya dikelola dan dikonversikan menjadi energi listrik untuk
memenuhi kebutuhan listrik suatu daerah.

Sementara itu, jika melihat ke daerah kita di Sumatera Utara, Sumut memiliki potensi besar untuk
pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) karena wilayah kita ini memiliki sumber daya alam
yang melimpah. Beberapa sumber daya EBT yang dapat dikembangkan di Sumatera Utara antara lain
energi matahari, energi angin, energi air, dan energi panas bumi (geotermal) dan energi biogas.

Untuk energi matahari (surya) , Sumatera Utara memiliki potensi energi surya yang cukup besar,
karena terletak di daerah tropis dan memiliki rata-rata sinar matahari yang cukup tinggi. Beberapa
daerah di Sumatera Utara yang memiliki potensi energi surya yang cukup besar antara lain adalah
Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Langkat, Kabupaten Serdang Bedagai, Kabupaten
Simalungun, dan Kabupaten Dairi. Potensi energi surya di Sumatera Utara diperkirakan mencapai
sekitar 4,8 kWh/m²/hari. Dengan potensi tersebut, seharusnya energi matahari bisa menjadi
alternatif dalam pemenuhan kebutuhan energi di Sumatera Utara.

Sementara itu untuk energi angin, Meskipun potensi energi angin di Sumatera Utara tidak sebesar di
daerah lain di Indonesia, beberapa wilayah di Sumatera Utara memiliki potensi energi angin yang
cukup besar. Potensi energi angin di Sumatera Utara diperkirakan mencapai sekitar 1.000 MW.
Beberapa daerah di Sumatera Utara yang memiliki potensi energi angin yang cukup besar antara lain
Kabupaten Nias dan Kabupaten Mandailing Natal. Pengembangan energi angin di Sumatera Utara
dapat membantu meningkatkan pasokan listrik di daerah-daerah yang terpencil dan sulit dijangkau
oleh jaringan listrik utama. Beberapa proyek pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) yang sedang
dikembangkan di Sumatera Utara antara lain PLTB Sidikalang dengan kapasitas 60 MW dan PLTB
Simargala dengan kapasitas 138 MW. Dengan pengembangan energi angin yang optimal, Sumatera
Utara dapat memenuhi kebutuhan energi listrik dan meningkatkan kemandirian energi daerah.

Kita beralih ke energi air atau hidro, Sumatera Utara memiliki potensi energi air yang besar karena
terdapat beberapa sungai besar dan danau yang terdapat di wilayah ini. Potensi energi air di
Sumatera Utara diperkirakan mencapai sekitar 3.720 MW. Beberapa daerah di Sumatera Utara yang
memiliki potensi energi air yang cukup besar antara lain Sungai Asahan, Danau Toba dan Sungai
Batang Gadis. Pemerintah Sumatera Utara harus melakukan upaya-upaya untuk mengembangkan
potensi energi air di wilayah ini dengan membangun proyek proyek pembangkit listrik tenaga air
(PLTA) dan melakukan peningkatan kualitas dan kapasitas jaringan transmisi listrik. Oleh karena itu,
pengembangan energi air di Sumatera Utara sangat potensial untuk meningkatkan pasokan listrik di
Sumatera Utara.

Kemudian untuk energi panas bumi (geotermal), Sumatera Utara memiliki potensi energi geotermal
yang lumayan besar karena terdapat beberapa daerah yang memiliki sumber panas bumi yang
memadai. Potensi energi geotermal di Sumatera Utara diperkirakan mencapai sekitar 530 MW.
Beberapa daerah di Sumatera Utara yang memiliki potensi energi geotermal antara lain:

 Kabupaten Tapanuli Utara, Tapanuli Utara memiliki potensi energi geotermal yang cukup
besar, terutama di wilayah Pusuk Buhit dan Gunung Sibual-buali. Potensi energi geotermal di
wilayah ini diperkirakan mencapai sekitar 300 MW.
 Kabupaten Dairi juga memiliki potensi energi geotermal yang cukup besar di wilayah Dolok
Tinggi Raja dan Sidikalang. Potensi energi geotermal di wilayah ini diperkirakan mencapai
sekitar 180 MW.
 Kabupaten Karo memiliki potensi energi geotermal yang cukup besar di wilayah Gunung
Sinabung. Potensi energi geotermal di wilayah ini diperkirakan mencapai sekitar 50
MW.Pengembangan energi geotermal di Sumatera Utara dapat membantu meningkatkan
pasokan listrik yang lebih bersih dan ramah lingkungan. Beberapa proyek pembangkit listrik
tenaga geotermal (PLTP) yang sedang dikembangkan di Sumatera Utara antara lain PLTP
Sibayak dengan kapasitas 12 MW dan PLTP Marubun dengan kapasitas 110 MW.

Dalam konteks pengembangan energi di Indonesia, energi geotermal memiliki potensi yang besar
untuk dikembangkan. Dengan keberadaan banyak gunung berapi dan sumber panas bumi, Indonesia
memiliki potensi energi geotermal yang sangat besar. Pengembangan energi geotermal di Indonesia
dapat membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan meningkatkan
kemandirian energi nasional. Oleh karena itu, pengembangan energi geotermal sangat penting
untuk dilakukan.

Lalu energi yang terakhir yaitu energi biogas, Sumatera Utara memiliki potensi yang lumayan cukup
untuk menghasilkan biogas, terutama dari sektor pertanian dan peternakan. Beberapa sumber
potensial untuk biogas di Sumatera Utara adalah limbah pertanian seperti sisa panen padi, tandan
kosong kelapa sawit, dan kotoran ternak. Menurut data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM) pada tahun 2020, potensi produksi biogas dari kotoran ternak di Sumatera Utara
mencapai sekitar 205.703 m3/hari atau setara dengan kapasitas pembangkit listrik sebesar 2,2 MW.
Selain itu, Sumatera Utara juga memiliki potensi produksi biogas dari limbah kelapa sawit sebesar
10.045 m3/hari atau setara dengan kapasitas pembangkit listrik sebesar 0,11 MW.

Namun, perlu diingat bahwa potensi energi biogas dari Sumatera Utara bisa lebih besar atau lebih
kecil tergantung pada seberapa banyak limbah pertanian dan peternakan yang tersedia serta
seberapa banyak yang dapat diolah menjadi biogas. Oleh karena itu, perlu dilakukan studi lebih
lanjut untuk mengetahui secara lebih detail tentang potensi energi biogas di Sumatera Utara.

Kemudian jika kita lihat kebutuhan listrik di Sumatera Utara, angka kebutuhan tersebut pasti terus
meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan populasi. Berdasarkan data dari PT PLN
(Persero) Distribusi Sumatera Utara, kebutuhan listrik di Sumatera Utara pada tahun 2021
diperkirakan mencapai sekitar 3.866 MW. Sementara itu, produksi listrik di Sumatera Utara pada
tahun 2020 sekitar 2.339 MW. Mayoritas produksi listrik berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Air
(PLTA) dengan kontribusi sekitar 71,36% dari total produksi, diikuti oleh Pembangkit Listrik Tenaga
Gas (PLTG) sekitar 28,03%, dan sisanya berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dan
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa Sumatera Utara
masih mengimpor sebagian besar listriknya dari luar wilayah. Kondisi ini menunjukkan potensi besar
untuk mengembangkan sumber energi baru terbarukan yang dapat memenuhi kebutuhan listrik di
Sumatera Utara secara mandiri, dan mengurangi ketergantungan pada sumber energi impor.
Pengembangan sumber energi baru terbarukan seperti energi surya, angin, air, geotermal dan
biogas tadi diharapkan dapat meningkatkan produksi listrik di Sumatera Utara, sehingga dapat
memenuhi kebutuhan listrik yang terus meningkat secara berkelanjutan.

Dan untuk pengembangan EBT di Sumatera Utara, perlu dilakukan upaya-upaya seperti pemberian
insentif dan kemudahan dalam regulasi investasi di sektor EBT, serta pengembangan teknologi
terkait EBT seperti baterai dan sistem penyimpanan energi. Dengan pengembangan EBT yang
optimal, Sumatera Utara dapat memenuhi kebutuhan energi listrik dan meningkatkan kemandirian
energi daerah.

Anda mungkin juga menyukai