Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENYELIDIKAN EPIDEMOLOGI (PE)

KASUS DBD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASONGAN 2


TAHUN 2023

Disusun Oleh :
1. ARIS NOVEN, S.Kep.,Ners
2. NIKKY FERYANDIE, SKM
3. CHINTYA JUNIARTI WARDANI, SKM
4. DEWINA, S.Tr.Keb
5. dr. HOGLA
UPTD PUSKESMAS KASONGAN 2
2023

LAPORAN PENYELIDIKAN EPIDEMOLOGI DBD DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS


KASONGAN 2 TAHUN 2023

A. Latar Belakang
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Penderita / tersangka Demam Berdarah Dengue
dar RSUD Mas Amsyar Kasongan memberitahukan ada 1 penderita Demam Berdarah
Dengue An. Septa Esterliasi, Usia 14 Tahun, Alamat : Jl. Pepaya, Masuk hasil LAB tanggal
23 Agustus 2023, maka pemegang program DBD, Surveylan, Promosi Kesehatan, dan
Kesehatan Lingkungan segera melakukan PE atau Penyelidikan Epidemologi kerumah
Penderita.
Penyelidikan Epidemologi dilakukan tanggal 23 Agustus 2023 pukul 08.00 WIB s/d
selesai, dengan Surat Tugas Nomor : 090/ /UPTD.PKM.KSG.2/VIII-2023 di wilayah
Kasongan Lama. Metode yang digunakan adalah Metode Visual Survei ini dilakukan
dengan melihat ada atau tidaknya larva di setiap tempat genangan air tanpa mengambil
larvanya.
Berdasarkan Hasil Penyelidikan Epidemologi DBD yang dilakukan terhadap An. Septa
Esterliasi
Diperoleh Hasil Bahwa :
1. Diagnosis DBD dipastikan melalui hasil laboratorium.
2. Info yang didapat tanggal 19 Agustus 2023 anak mengalami demam, pusing, mual.
Dan oleh orang tua diberikan obat penurun demam. Demam anak turun tetapi masih
merasa pusing. Pada tanggal 22 Agustus 2023 orang tua mengatakan anaknya
demam, mual, muntah serta lemas dibawa ke IGD oleh orang tua dan langsung
mendapat mendapat penanganan medis berupa pemasangan infus. Setelah
menunggu hasil lab anak di diagnosa terkena DBD. Serta sampai tanggal 24 Agustus
2023 anak masih dirawat diruang ICU RSUD Mas Amsyar Kasongan.
3. Info yang didapat juga anak tidak ada perjalanan ke luar kota dan riwayat keseharian
anak hanya pergi ke sekeloah dan habis pulang sekolah hanya berada dirumah saja.
4. Berdasarkan hasil pengamatan di dalam rumah dan halaman rumah pasien tidak
ditemukan adanya wadah mengadung jentik atau berpotensi menjadi tempat
perkembangbiakan jentik. Serta dalam radius 100 meter terdapat ban bekas tetapi
tidak mengadung jentik atau berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan jentik.
B. Analisis Situasi
UPTD Kecamatan Katingan Hilir, Puskesmas Kasongan II secara administrasi terletak
di Kecamatan Katingan Hilir masuk dalam wilayah Kelurahan Kasongan Lama RT. 14, RT.
16 – 20 yang memiliki luas wilayah sekitar 12.000 Ha dan 1 (satu) Desa yaitu Desa Talian
Kereng dengan waktu jangkau dari desa ke Puskesmas sekitar 20 menit. UPTD Kecamatan
Katingan Hilir, Puskesmas Kasongan II adalah salah satu puskesmas non-perawatan yang
merupakan bagian dari unit-unit kerja di bawah kooordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten
Katingan telah menjalankan fungsinya sebagai puskesmas mulai tahun 2012.

Batas wilayah
Utara : berbatasan dengan kecamatan Tewang Sanggalang Garing.
Timur : berbatasan dengan Desa Hampangen Kecamatan Tasik Payawan.
Barat : berbatasan dengan Kelurahan Kasongan Baru
Selatan : berbatasan dengan Kelurahan Kasongan Baru.

C. Identifikasi Sumber Penularan


1. Wilayah setempat
Hasil pengamatan di dalam rumah dan halaman rumah pasien tidak ditemukan
adanya wadah mengadung jentik atau berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan
jentik tetapi rumah tempat tinggal pasien lagi direnovasi dan masih berantakanSerta
dalam radius 100 meter terdapat ban bekas tetapi tidak mengadung jentik atau
berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti.
2. Wilayah lain
Ada kasus serupa di sekitar lingkungan dan wilayah yang menjadi tempat tinggal
yang bersangkutan.

D. Denah lokasi

R1 R6

R2 R7
JL.PEPAYA

R3 R8

R4 R9

R5 R10
E. Hasil Survey Jentik
No Rumah Jumlah Kontainer Positif Negatif Keterangan
1 R1 2 0 2 Rumah
2 R2 3 0 3 Rumah
3 R3 Penderita 2 0 2 Rumah
4 R4 2 1 2 Rumah
5 R5 2 0 2 Rumah
6 R6 1 0 1 Rumah
7 R7 2 0 2 Rumah
8 R8 2 0 2 Rumah
9 R9 3 0 3 Rumah
10 R10 1 0 1 Rumah
Jumlah 20 0 20 Rumah

Setelah dilakukan survei dengan metode diatas, pada survei jentik nyamuk Aedes aegypti
akan dilanjutkan dengan pemeriksaan kepadatan jentik dengan ukuran sebagai berikut:
1. House Index (HI) adalah jumlah rumah positif jentik dari seluruh rumah yang diperiksa.
HI = Jumlah rumah yang positif jentik x 100%
Jumlah rumah yang diperiksa
HI = 0 x 100%
10
=0%

2. Container Index (CI) adalah jumlah kontainer yang ditemukan larva dari seluruh kontainer
yang diperiksa
CI = Jumlah kontainer yang positif jentik x 100%
Jumalh kontainer yang diperiksa
CI = 0 x 100%
20
=0%

3. Breteu Index (BI) adalah jumlah kontainer dengan larva dalam seratus rumah
BI = Jumlah kontainer yang positif jentik x 100%
100 rumah yang diperiksa
BI = 0 x 100%
100
=0%
Density figure (DF) adalah kepadatan jentik Aedes aegypti yang merupakan gabungan
dari HI, CI dan BI yang dinyatakan dengan skala 1-9 seperti tabel menurut WHO Tahun 1972
di bawah ini :
Tabel 2.1 Larva Index (Tabel Kepadatan Larva)
Container Index
Density figure (DF) House Index (HI) Breteau Index (BI)
(CI)
1 1–3 1–2 1-4
2 4–7 3–5 5–9
3 8 – 17 6–9 10 – 19
4 18 – 28 10 -1 4 20 – 34
5 29 – 37 15 – 20 35 -49
6 38 – 49 21 - 27 50 – 74
7 50 -59 28 - 31 75 – 99
8 60 – 76 32 – 40 100 – 199
9 >77 >41 >200
Sumber: WHO (1972)

Keterangan Tabel :
DF = 1 = kepadatan rendah
DF = 2-5 = kepadatan sedang
DF = 6-9 = kepadatan tinggi.

Berdasarkan hasil survei larva dapat ditentukan Density Figure. Density Figure
ditentukan setelah menghitung hasil HI, CI, BI kemudian dibandingkan dengan tabel Larva
Index Maka :
1) HI termasuk dalam kategori kepadatan Jentik NOL
2) CI termasuk dalam ketegori kepadatan jentik NOL
3) BI termasuk dalam ketegori kepadatan jentik NOL
F. Tempat Perindukan Nyamuk
Hasil Observasi/pengamatan tempat perindukan nyamuk :

Kasongan 23 Agustus 2023


Kepala UPTD Puskesmas Kasongan 2
Pemeriksa

Petugas Puskesmas dr. ENNY YUNITA HARIANTI


19880622 201402 2 004

G. Kesimpulan
Berdasarkan dari Penyelidikan Epidemologi (data primer dan sekunder) di wilayah
Kereng Humbang terjadi kasus Positif Demam Berdarah An. Septa Esterliasi
1. Kasus yang bersangkutan diasumsikan merupakan kasus yang diperoleh dari sekitar
daerah yang bersangkutan.

H. Rekomendasi
1. Disarankan untuk selalu melakukan PSN guna membunuh jentik yang masih yang
kemungkinan bisa hidup apabila kebersihan lingkungan kurang terjaga.
2. Perlu dilakukan upaya dalam meningkatkan kesadaran Masyarakat akan pentingnya
menjaga kebersihan lingkungan yakni dengan Gerakan 3 M Plus
a. Menguras secara rutin penampungan air minimal 3 hari sekali.
b. Menutup tempat-tempat yang berpotensi sebagi media berkembang biak
nyamuk Aedes Aegypty.
c. Mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air.
d. Tidak menggantung pakaian, menggunakan kelambu, memelihara ikan pemakan
jentik.
3. Perlu dilakukan upaya penyuluhan tentang PSN dan Bahaya DBD
DOKUMENTAS

Anda mungkin juga menyukai