DOSEN PENGAMPU :
Ngadino S.Si, M.Psi
Irwan Sulistio, SKM, M.Si
DISUSUN OLEH :
1. Aifah Rahmadani Azallia (P27833322001)
2. Riska Ayu Fazira (P27833322030)
3. Salsabila Putri Hendratno (P27833322031)
KELAS :
D4-2A
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN SURABAYA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
TAHUN AJARAN 2022/2023
A. Alat dan Bahan
Alat :
1. Gayung
2. Senter
3. Plastik klip
4. Etiket
5. Pipet
6. Petridish
7. Bunsen
8. Mikroskop
9. Objek glass
10. Cover glass
Bahan :
1. Abate
2. Jentik
B. Prosedur Kerja
• Pengambilan sampel
1. Siapkan alat dan bahan yang akan dibawa ke tempat lokasi
2. Lihat bak mandi yang ada di dalam rumah-rumah warga
3. Lihat dan amati dengan menggunakan senter
4. Apabila di dalam bak terserbut terdapat jentik maka ambil jentik dengan
menggunakan gayung plastik
5. Lalu masukkan ke dalam plastik klip dengan menggunakan pinset
6. Setelah itu beri label pada plastik klip.
7. Kemudian bawa ke laboratorium untuk di identifikasi.
• Mengidentifikasi jentik
1. Siapkan jentik yang sudah di ambil
2. Ambil jentik dengan menggunakan pipet ke dalam petridish terlebih dahulu
untuk memudahkan mengambil jentik
3. Setelah itu ambil jentik dan pindahkan ke objek glass dengan sedikit air
4. Lalu bakar dengan menggunakan bunsen untuk membuat jentik mati
5. Setelah mati tutup jentik dengan cover glass
6. Kemudian amati menggunakan mikroskop
C. Hasil Pembahasan
Tempat penampungan air
Di RW. 05
Di RW. 06
Di RW. 06
a. Total rumah yang di periksa = 15
b. Total kontainer yang di periksa = 38
c. Total rumah yang positif = 14
d. Total kontainer yang positif = 16
1) Standar WHO
Di RW. 05
Di RW. 06
Di RW. 06
D. Kesimpulan
Pada kegiatan survey kali ini kita bisa mengetahui bagaimana cara
pengambilan sampel jentik dan juga memberikan upaya pencegahan adanya jentik
pada bak mandi. Jenis larva nyamuk yang ditemukan di tempat penampungan air di
RW. 05 dan 06 di kampung kalibokor kencana kelurahan pucang sewu rw 5 surabaya
adalah larva Aedes aegypti. Wilayah ini berisiko dalam terjadinya penularan DBD
dengan Kepadatan larva nyamuk cukup tinggi, dengan House Index (HI) = 38% dan
93%, Container Index (CI) = 28% dan 42,1% dan Angka Bebas Jentik (ABJ) yang
rendah di bawah 95%, yaitu 62% dan 7%. Pemerintah setempat beserta masyarakat
disarankan untuk lebih intensif melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk pada
tempattempat penampungan air. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran
penyakit-penyakit dengan vektor nyamuk, seperti demam berdarah.