Anda di halaman 1dari 6

Analisis Keterkaitan Aktivitas Menonton Serial Upin Ipin Musim 8

Terhadap Perilaku Jujur Anak Usia Dini


Hidayatur Rohmah

Universitas Negeri Semarang, Indonesia

E-mail: hidayaturrohmah@students.unnes.ac.id

Abstrak
Penanaman perilaku jujur pada diri anak usia dini sudah semestinya diterapkan. Sesuai dengan
capaian perkembangan social emosiaonal pada usia 5-6 tahun dimana pada usia tersebut mereka
sudah mampu untuk membedakan mana hal harus mereka control serta mengetahui perbuatan
salah ataupun benar. Dalam teori behavioristik yang dijelaskan oleh Gage dan Berliner yang
menjelaskan bahwa teori behavioristik belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman (Anam S & Dwiyogo, 2019). Dengan kata lain belajar merupakan bentuk perubahan
yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru
sebagai hasil interaksi stimulus dan respon. Oleh karena itu,salah satu media pembelajaran yang
paling efektif untuk anak pada era-5.0 ini adalah menggunakan media digital. Yaitu melalui
media audio visual dari serial Upin&Ipin musim 8. Dimana didalam episode ini menjelaskan
bahwa perilaku jujur mampu untuk memberantas korupsi.
Kata kunci: Jujur,Media,Upin&Ipin

Abstract
Instilling honest behavior in early childhood should be implemented. In accordance with the
achievements of social emotional development at the age of 5-6 years where at that age they are
able to distinguish which things they have to control and know what is wrong or right. In the
behavioristic theory explained by Gage and Berliner who explained that the behavioristic theory
of learning is a change in behavior as a result of experience. In other words, learning is a form of
change experienced by students in terms of their ability to behave in new ways as a result of
stimulus and response interaction(Anam S & Dwiyogo, 2019). Therefore, one of the most
effective learning media for children in the 5.0 era is using digital media. Namely through audio-
visual media from the Upin & Ipin season 8 series. Where in this episode it is explained that
honest behavior can eradicate corruption.
Keywords: Honest, Media, Upin & Ipin
Pendahuluan
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan
tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau
menekankan pada pengembangan seluruh aspek perkembangan anak(Mutiyatul, 2016). Masa
usia dini merupakan masa yang paling krusial bagi manusia,maka dari itu sering kali dikatan
bahwa masa kanak-kanak merupakan “golden age”masa yang paling emas(Ruwaida & Setiasih,
2022). Untuk dapat mengoptimalkan masa pertumbuhan serta perkembangan pada diri anak,tentu
diperlukan sebuah metode. Salah satu metode yang dapat diterapkan yaitu metode digital,dimana
sekarang ini merupakan masa yang serba digital. Atau sering disebut dengan Era Society 5.0
merupakan suatu konsep yang menjadi dasar wujud masyarakat maju yang memiliki pola
perilaku mengoptimalkan pemanfaatan internet of things, big data, dan artificial itelligence untuk
menjadi solusi bagi kehidupan masyarakat. Konsep dari Era society 5.0 adalah memusatkan
pengembangan aspek kehidupan pada manusia (human-centered) dengan berbasis
teknologi(Sudibjo et al., 2019).Maka dari itu,hal tersebut meruapakan salah satu pemicu bahwa
media pembalajaran bagi anak bukan saatnya berupa media konfensional. Melainkan beralih
menjadi media digital,salah satunya melalui serial Upin dan Ipin musim 8. Dimana dalam musim
8 ini berisikan 14 episode, yaitu: Upin & Ipin Kesayanganku, Kail dan Laga, Belajar Sambil
Main, Cuai, Cuai, Cuai, Pengalaman Puasa, Raya Yang Bermakna, Warna Warni, Jaga & Hargai
Mata, Upin, Ipin dan Ultraman Ribut, Upin Ipin Angkasa, Hasil Tempatan, Perangi Rasuah,
Terompah Opah, dan Pokok Seribu Guna(Harnadi, 2017). Namun focus pembahasan yang ingin
diangkat yaitu episode”Perangi Rasuah”. Maksud dari “Perangi Rasuah “adalah menenamkan
sikap jujur melalui pemberantasan korupsi pada anak usia dini. Dimana berawal dari pembiasaan
sikap jujur pada anak untuk mengungkapkan perihal yang dapat terindikasi tindak korupsi.
Upaya pemberantasan korupsi selama ini hanya terfokus pada penindakan pemberantasan dan
pencegahan korupsi. Media pendidikan dinilai menjadi cara paling efektif dalam upaya preventif
korupsi. Sehingga diperlukan suatu sistem pendidikan antikorupsi yang meliputi sosialisasi
beragam bentuk korupsi. Selain itu, dijelaskan mengenai cara pencegahan, pelaporan, dan
pengawasan tindak pidana korupsi. Pendidikan semacam ini harus ditanamkan secara terpadu
dan berkelanjutan, dimulai dari usia dini.
Metode
Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif karena ingin menggali informasi
secara mendalam mengenai Analisis Keterkaitan Aktivitas Menonton Serial Upin Ipin Musim
8Terhadap Perilaku Jujur Anak Usia Dini. Menurut Farida Nurgahani, orientasi paradigma
sebagaimana yang tercermin dalam asumsi, konsepsi teoretik, dan konsepsi metodologis, secara
umum dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu: orientasi pospositivis, orientasi
konstruktivis, dan orientasi posmodernis. Dalam praktiknya, idealisasi yang demikian itu tidak
selalu dapat diterapkan, mengingat bahwa penelitian kualitatif itu merupakan penelitian yang
bersifat fleksibel dan menggunakan multi-perpectives serta multimethods (Farida, 2008). Key
informan yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data-data
mengenai 1) Sinopsis Serial Animasi Upin dan Ipin Musim 8 “Perangi Rasuah”. 2) Keterkaitan
Tontonan Upin & Ipin Musim 8 Terhadap Perilaku Jujur Anak Usia Dini
Pembahasan
A. Sinopsis Serial Animasi Upin dan Ipin Musim 8 “Perangi Rasuah”

Serial film animasi Upin & Ipin musim 8 "Perangi Rasuah" terdapat tiga bagian
episode. Yaitu pada episod ke-34, ke-35 dan ke-36. Didalam musim ke-8 ini, Upin & Ipin
serta seluruh masyarakat di Kampung Durian Runtuh bekerjasama dengan Suruhanjaya
Pencegahan Rasuah Malaysia (SPRM). Yaitu sebuah Lembaga anti korupsi yang berada
di Malaysia.
Pada Episode 34 diceritakan Upin & Ipin sedang bermain ketapel,namaun batu
yang mereka lemparkan meleset sehingga terkena sekumpulan angsa. Maka karena angsa
tersebut merasa terusik,mereka membalas menyerang Upin & Ipin . Upin& Ipin berlari
hingga terengah-engah. Hingga dekat warung, paman Muthu mendengar mereka meminta
tolong lalu datang menyelamatkan mereka dan menghalau angsa-angsa itu. Setelah
berterima kasih kepada Muthu, Upin dan Ipin tertarik dengan secangkir air batu campur
durian (ABCD) di atas meja. Dimana Tok Dalang dan Ah Tong sedang berbincang.
Melihat hal tersebut,Upin & Ipin lalu pergi untuk meminta Tok Dalang untuk
membelikan ABCD juga. Dengan berat hati,Tok Dalang menerima permintaan dari Upin
& Ipin tersebut.Singkat cerita Tok Dalang bercerita ingin membeli sebidang tanah yang
berada di belakang rumahnya. Tanah itu Tok Dalang beli untuk anaknya yang berada
dikota. Namun taidak ada satupun yang mengetahui tanah milik siapa itu. Kebetulaan ada
Abang Salleh lewat,Tok Dalang lalu meminta tolong untuk mengecek tanah tersebut ke
Pejabat Tanah. Agar Tok Dalang mengetahui siapa pemilik tanah yang berada dibelakang
rumahnya itu. Namun Abang Salleh merenggut,karena berfikir bahwa mengurus hal
tersebut bukan perkara yang mudah. Butuh waktu yang lama untuk dapat dicek semua.
Tetapi Ah Tong memberi solusi agar Pejabat Tanah itu diberi uang pelican,agar
urusannya cepat. Mendengar hal tersebut,sontak Upin&Ipin tertegun dan dengan
lantangnya menyatakan hal tersebut Tindakan korupsi dan sebuah Tindakan yang salah.
Tok Dalng memuji kepintaran dari sikembar,lalu memberi nasehat kepada Abang Salleh
dan Ah Tong untuk tidak melakukan hal tersebut. Sebab Tindakan korupsi bisa diadili di
jeruji penjara.
Selanjutnya pada episode ke-35, dalam perjalanan pulang Upin&Ipin bertemu
dengan Mail yang basah kuyup. Ipin bergumam bahwa Mail telah bermain air disungai.
Mendengar hal tersebut Mail ketakutan dan memberikan sepotong ayam goreng kepada
Upin& Ipin agar tutup mulut dan tidak memberitahu hal tersebut kepada ibunya.
Awalnya Upin berfikir bahawa hal tersebut salah satu dari tindak korupsi yaitu berupa
ayam goreng sebagai suap. Tapi Ipin bersikir keras bahwa itu bukan korupsi,karena dia
teringat perkataan Tok Dalang yang mengatakan bahwa korupsi itu adalah hal yang
berkaitan tentang uang. Sesampainya dirumah sikembar bertemu dengan Kak Ros,lalu
mereka bercerita tentaang semua yang dilakukan oleh Mail. Alangkah marahnya Kak Ros
mendengar hal tersebut,tanpa sadar tanganya menjewer telinga kedua kembar tersebut.
Mendengar keributan yang ada,Opah bergegas menghampiri mereka dan bertanya apa
yang terjadi. Lalu dengan sabar,Opah memberi nasehat bahwa hal tersebut salah. Sebab
mereka telah berbohong demi menyembunyikan kesalahan dari orang lain dengan iming-
iming sepotong ayam goreng. Opah berkata bahwa korupsi bukan selalu tentang
uang,korupsi bisa saja terjadi jika kita memberi barang keseseorang untuk menutupi
kesalahan kita.
Dalam episode ke-36, Singkat cerita Upin&Ipin,Jarjit,Mei-mei,dan Mail sedang
asyik bermain bulu tangkis. Pertandingan tersebut berlangsung begitu sengit,hingga pada
sesi terakhir pertandingan,Ipin memberikan tangkisan begitu keras hingga bola kokk
keluar area. Melihat hal tersebut,justru Mei-Mei yang pada saat ini diberi tugas sebagi
juri salah dalam menilai. Mei-Mei menganggap bahwa Upin&Ipinlah yang
menang,padahal grub Jrjit&Mail yang seharusnya menang.Tak lama datang Fizi yang
terlihat tergesa-gesa untuk menyampaikan bakar bahwa Ayah Ehsan tertangkap SPRM.
Mendengar perkataan Fizi itu,semua kaget tak terkecuali Tok Dalang yang sedang berada
di kandang ayam. Tok Dalang lantas bertanya kepada Fizi bagaimana dia mengetahui hal
tersebut. Lalu Fizi menjawab bahwa dirumah Ehsan banyak orang yang memakai serang
SPRM,dia mengira bahwa Ayah Ehsan ditangkap. Namun tiba-tiba Ehsan muncul dengan
wajah yang sumringah. Semua orang bingung melihat gelagat Ehsan yang seperti
itu,seperti tidak terjadi apa-apa pada dirinya. Ehsanpun menjelaskan bahwa Ayahnya
sedang menjadi agen dari SPRM. Ayahnya melaporkan sebuah kasus korupsi yang
membahas tantang minyak subsidi yang disalah gunakan. Dilain waktu setelah merea
bermain bulu tangkis Bersama,Upin&Ipin jalan menuju rumahnya. Ditengah
perjalanan,mereka bertemu dengan orang yang tidak dikenal sedang mengendarai truk.
Truk tersebut berhenti dikebun milik Ah Tong,disana terlihat Ah Tong sedang
memberikan sejumlah uang kepada sopir tersebut dengan jumlah yang begitu besar.
Melihat itu,mereka berinisiatif melaporkan hal tersbeut kapada Tok Dalang. Sebab
mereka berfikir bahwa kejaidn yang dialami oleh Ah Tong meruapakan salah satu
Tindakan korupsi. Namun singkat cerita,Ah Tong menjelaskan bahwa itu bukan
korupsi,dia membeli minyak itu dengan uang dan dijual Kembali kepada Tok Dalang. Ah
Tong dan Tok Dalang begitu terkesan dengan sikap pemberani yang dimiliki sikembar
itu,mereka berani untuk bertindak jika ada sesuatu yang salah.

B. Keterkaitan Tontonan Upin & Ipin Musim 8 Terhadap Perilaku Jujur Anak Usia Dini

Upin & Ipin merupakan sebuah serial televisi animasi kartun anak yang dirilis pada
tanggal 14 September 2007 yang ditayangkan di TV9, RTM2, MNCTV dan Kids TV.
Serial ini yang diproduksi oleh Les' Copaque Production yang bernaung dinegara
Malaysia. Awal mula serial ini tertujuan untuk mendididik anak agar mengerti tentang
Ramadhan,dengan episode pertamanya yaitu “Pengembara Biri-Biri”. Serial animasi ini
melejit dan disukai banyak kalangan,bahkan tidak hanya dari kalangan anak-anak juga
hingga dewasa. Sebab alur ceriata ayang dibawakan erat kaitanya dengan kehidupan
sehari-hari. Kini sudah terdapat 16 Musim yang Les Copaque Production rilis. Termasuk
juga musim 8 yang salah satu episodenya mengangakat tentang pentingnya sikap jujur
dalam memerangi korupsi.
Kaitanya serial ini terhadap perilaku jujur anak yaitu,dengan menonton mereka
akan mengetahui nilai moral yang terdapat pada alur cerita Upin & Ipin Musim 8.
Dimana,didalam alur cerita sudah dijelaskan bahwa salah satu cara untuk memberantas
korupsi adalah dengan bersikap jujur krpada orang lain. Sebab dari nasehat yang telah
diberikan oleh Tok Dalang,Kak Ros dan Opah tindak pidana korupsi berasal dari ketidak
jujuran kita dalam menjelankan sesuatu. Sehingga terjadilah hal tersebut karena mereka
ingin menutupi kesalahan serta melancarkan segala urusan yang dimiliki melalui uang
korupsi. Hal ini sesuai dengan capaian perkembangan social emosiaonal anak 5-6 tahun
yang seharusnya mereka sudah bisa mengontrol dirinya serta mampu untuk membedakan
perbuatan yang baik maupun buruk(Lestari, 20222). Penanaman perilaku anti korupsi
sangat tepat dijalankan di usia dini,karena dimasa ini anak akan memahami lebih awal
dan juga mampu untuk mengingat secara lebih tentang perilaku jujur tersebut. Teori
Behavioristik yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner menjelaskan bahwa teori
behavioristik belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman (Anam
S & Dwiyogo, 2019). Dengan kata lain belajar merupakan bentuk perubahan yang
dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru
sebagai hasil interaksi stimulus dan respon. Kaitanya dengan serial film Upin&Ipin ini
adalah sebagai salah satu media audio visual yang perperan aktif dalam memberi edukasi
kepada anak tentang Pendidikan anti korupsi sedari dini yaitu berawal dari penanaman
sikap jujur. Dari stimulasi yang diberikan melalui media audio visual tersebutlah
diharapkan akan merespon dengan baik akan nilai moral yang diangkat dalam serial
Upin&Ipin musim 8 “Perangi Rasuah” ini dan mampu berperilaku jujur dalam
menjalankan kehidupannya sehari-hari.

Simpulan
Berdasarkan analisis yang telah dijabarkan diatas diperoleh kesimpulan
bahwa,sebuah serial edukasi Upin&Ipin juga dapat berpartisipasi aktif dalam pembetukan
perilaku sikap jujur pada anak. Dimana didalam musim 8 yang terdapat episode 34,35,
serta36 menjelaskan tentang pentingnya berperilaku jujur kepada semua orang. Disana
ditekankan bahwa Tindakan Korupsi merupakan suatu hal salah dan dapat dipidanakan.
Dijelaskan didalam episode 34 hingga 36,karakter Upin&Ipin tidak takut dalam
memerangi Tindakan yang dirasa menjerumus ke dalam korupsi. Sejauh ini dari peperan
materi diatas keterkaitan serial ini sangatlah kuat. Dimana serial Upin&Ipin ini sangatlah
digemari oleh anak-anak. Melalui media audio visual yang diberikan,diharapkan anak
dapat mengambil hikmah atau nilai moral yang terkandung disetiap epidoe yang
ditanyangkan. Terkhusus pada masim 8 yang membahas tentang”Perangi Rasuah”.
Daftar Pustaka

Anam S, M., & Dwiyogo, W. D. (2019). Teori Belajar Behavioristik Dan Implikasi Dalam
Pembelajaran. Universitas Negeri Malang, 2.
Farida, N. (2008). Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan Bahasa (Vol. 1,
Issue 1). http://e-journal.usd.ac.id/index.php/LLT%0Ahttp://jurnal.untan.ac.id/index.php/
jpdpb/article/viewFile/11345/10753%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/
j.sbspro.2015.04.758%0Awww.iosrjournals.org
Harnadi, A. V. (2017). Analisis Konten Serial Film Animasi Upin Dan Ipin Musim 8 Ditinjau
dari Prinsip Desain Pesan Pembelajaran. In E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan (Vol. 6,
Issue 4).
Lestari, D. P. (20222). Praktik Penenrapan Perilaku Anti Korupsi Pada Anak Usia Dini (M.
Suardi (ed.); 1st ed.). C.V AZKA PUSTAKA. https://books.google.co.id/books?
id=Z5GIEAAAQBAJ&lpg=PA13&ots=e4gVuE17HM&lr&pg=PA13#v=onepage&q&f=fal
se
Mutiyatul, H. (2016). Hakikat Pendidikan bagi Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Guru
Raudlatul Athfal, 1(3), 60–71. https://doi.org/10.24090/insania.v15i3.1552
Ruwaida, G. A., & Setiasih, O. (2022). Strategi Guru Pendidikan Anak Usia Dini dalam
Menghadapi era Society 5.0. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(5),
5406–5413. https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i5.3028
Sudibjo, N., Idawati, L., & Harsanti, H. R. (2019). Characteristics of Learning in the Era of
Industry 4.0 and Society 5.0. International Conference on Education Technology,
372(ICoET), 276–279. http://staffnew.uny.ac.id/upload/130682770/penelitian/ba-32kur-
masa-depansemnas-untirta16-2-
https://upinipin.fandom.com/ms/wiki/Perangi_Rasuah

Anda mungkin juga menyukai