Anda di halaman 1dari 5

Konten Prank Dalam Perspektif Hadis

(Studi Takhrij Dan Pendekatan Sosio-Historis)


Khaliqi Al Kharidi

Jurusan Ilmu Hadis,Fakultas Ushuluddin Adab Dan Dakwah,IAIN Langsa

kkql648@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini perlu dilakukan karena masih banyak terjadi tindakan perilaku prank yang
merugikan dan membahayakan keselamatan dari korban perilaku prank, permasalahan penelitian
ini berada pada kasus konten prank dalam pandangan hadis. Tujuan penelitian ini untuk
membahas tentang konten prank dalam pandangan hadis. Metode penelitian yang digunakan
pada penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif dengan pendekatan sosio-historis.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa fenomena prank sudah ada sejak tahun 1900-
an sebelum adanya media sosial, seperti youtube. Penelitian ini menggunakan penyelesaian
dalam perspektif hadis yang diambil. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Konten prank
mempunyai dampak positif dan dampak negatif yang berpengaruh terhadap perilaku
masyarakat, sehingga perlu dibatasi dalam melakukan tindakan prank tersebut.

Kata kunci: Masyarakat,Prank,Takhrij

Abstract

This research needs to be done because there are still many prank actions that harm and
endanger the safety of prank victims, the problem of this research is in the case of prank content
in terms of hadith. The purpose of this study is to discuss prank content in terms of hadith. The
research method used in this study is a qualitative research method with a socio-historical
approach. The conclusion of this study shows that the prank phenomenon has existed since the
1900s before the existence of social media, such as YouTube. This study uses the settlement in
the perspective of the hadith taken. This study concludes that prank content has both positive and
negative impacts on people's behavior, so it is necessary to limit prank actions.

Keywords: Public,Prank,Takhrij
Pendahuluan

Konten yang saat ini banyak digemari oleh masyarakat salah satunya ialah konten
prank yang berisi candaan dari kreatornya, biasanya mengerjai orang kemudian meminta maaf
kepada korban dan memberikan hadiah sebagai permintaan maafnya. Berbagai macam
tanggapan korban terkait hal tersebut, mulai dari ketawa, marah dan ada yang menangis, hal ini
sangat manusiawi dan memiliki level tertentu sehingga responnya berbeda.Konten prank
sebenarnya telah populer sebelum youtube berkembang pada tahun 1990-an di acara televisi
nasional waktu itu dibawakan oleh presenter yang bernama Komeng, pada acara televisi tersebut
masih terekam baik dengan khas lelucon pada saat itu. Konten prank yang terkenal di youtube
pada saat ini mengambil dari konten televisi yang sebelumnya, sehingga para konten kreator
menciptakan kontennya yang sama untuk meningkatkan chanel mereka1.

Konten prank yang muncul pada tahun 2017 lalu di media sosial telah banyak memakan
korban dan banyak juga pihak yang telah dirugikan oleh konten kreator yang membuat
konten tersebut. Sebagian fenomena prank ada yang melampaui batas sehingga menimbulkan
kreativitas yang tidak manusiawi karena para youtuber tersebut hanya memikirkan dirinya dan
keuntungan untuk popularitasnya saja dibanding memikirkan perasaan orang yang menjadi
korbannya2.Konten prank merupakan konten yang bercanda, berolok-olok yang dipertonton dan
dilakukan dengan berbagai cara, ada yang mengageti, berpura-pura atau menipu, menakuti-
nakuti, sampai kepada hal yang bersifat menghawatirkan dan membahayakan keselamatan orang
lain.Contohnya, sebuah video prank seorang pemuda yang menimpa salah satu youtuber,
seharusnya hal tersebut memberikan perilaku/tindakan yang baik, tetapi malah
memperlihatkan perilaku yang tidak beretika yang membohongi orang berpura-pura memberikan
bingkisan padahal isi di dalamnya adalah sampah dan batu. hal ini sungguh merusak akhlak dan
etika yang tidak sesuai dengan ajaran Rasulullah Saw.

Penelitian ini memiliki permasalahan utama yaitu terdapat fenomena prank dalam
pandangan hadis. Permasalahan tersebut dirumuskan dalam rumusan masalah, rumusan
masalahnya adalah bagaimana fenomena prank dalam pandangan hadis. Tujuan penelitian

1
Putra, I. K. J. D., & Sarjani, N. K. P. “Fenomena Latah Sosial Dalam Pembuatan Konten Visual di Era
Industri Kreatif Digital”. Amarasi Jurnal Desain Komunikasi Visual, Vol.03,No.9(2022) h.15.
2
Rantona, S., & Kurniawan, R. (2020). Persepsi Netizen Media Sosial Instagram dalam Konten Prank
Ferdian Paleka. Jurnal Komunikasi, Masyarakat Dan Keamanan, 2(2), 68–78.
ini untuk membahas fenomena prank dalam pandangan hadis. Penelitian ini diharapkan
dapat memberikan hasil secara implikasi, baik secara teoritis maupun secara praktis. Secara
teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan masyarakat Islam
terkait fenomena prank dalam pandangan hadis. Sedangkan, secara praktisnya penelitian ini
diharapkan menjadi rujukan terhadap penerapan hadis pada fenomena prank.

Penelitian terdahulu juga dilakukan oleh beberapa kalangan ahli. Di antaranya;


Hidayatullah, A. (2020), “Fenomena Prank dalam Perspektif Hadis,” UIN Sultan Maulana
Hasannuddin Banten. Penelitian ini membahas tentang fenomena aksi pelaku prank dalam
konteks perspektif kajian ma’ani kitab Al-Hadis Sunan Abu Dawud. Dalam penelitian ini
menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi ma’ani kitab Al-Hadis.
Hasil penelitian dan pembahasan menunjukan bahwa hadis tentang fenomena prank memiliki
kualitas yang sahih baik dari segi sanad maupun segi matannya. Hadis ini memiliki kehujjahan
maqbul ma’mulun bihi, yaitu sesuatu yang bisa diterima dan bisa diamalkan dan
dikategorikan sebagai hadis yang marfu’ 3 . Fajri, M. (2021), “Humor dalam Perspektif Hadis:
Analisis Teori Hierarchy of Needs Terhadap Aksi Prank di Media Sosial,” Jurnal Ilmu-Ilmu
Ushuluddin. Penelitian ini membahas terkait fenomena prank yang telah berkembang di media
sosial sehingga sebagian kode etik atau etika moralnya sudah jauh dari ajaran Rasulullah
Saw. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan pendekatan yang
digunakan yaitu hierarchy of needs Abraham Maslow. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa
dari teori hierarchy of needs, pelaku perbuatan prank saat ini berada di level ketiga, keempat dan
kelima. Level ketiga atau social needs, pada level ini para pelaku perbuatan prank membutuhkan
lingkungan sosial yang bisa menerima dan mencintainya. Di level keempat, pelaku perbuatan
prank membutuhkan harga diri (self-estem) yang berupa apresiasi yang diberikan dari
lingkungan sosialnya. Sedangkan, pada level kelima pelaku aksi perbuatan prank ini mencapai
tahap kecanduan jika ia berhasil dalam melaksanakan aksinya dan mendapat apresiasi dari
masyarakat sekitar4.

Metode Penelitian
3
Hidayatullah, A. (2020). Fenomena Prank Dalam Perspektif Hadis. https://osf.io/jve3w
4
Fajri, M. (2021). Humor dalam Perspektif Hadis: Analisis Teori Hierarchy of Needs Terhadap Aksi
Prank di Media Sosial. Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 09(01).
Membicarakan tahapan penelitian berarti membicarakan ilmu tentang metode penelitian,
metodelogi merupakan asas umum penelitian bukan sebuah cara untuk melakukan
penelitian.Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan
pendekatan sosio-historis. Metode ini merupakan metode penelitian yang memahami fenomena
di dalam persepsi secara keseluruhan dengan deskriptif untuk memanfaatkan dengan optimal
metode penelitian yang dilakukan.

Hasil Penelitian Dan Pembahasan


Prank merupakan istilah yang sedang populer saat ini, Prank berasal dari bahasa
Inggris yang bermakna mengolok-olok, bersenda gurau dan menipu awalnya perilaku
perbuatan prank ini hanya bertujuan untuk menjahili seseorang yang mulanya untuk menghibur
tetapi digunakan untuk menghasilkan uang di media sosial seperti youtube dan Lainnya Hal
ini bisa dilakukan melalui tindakan teks, chat maupun video.Namun,Prank ini menjadi terkenal
dan populer serta Berpengaruh dalam kehidupan Masyarakat.
Adapun dampak Positif dan negatif pada perilaku Prank,sebagai berikut:
 Dampak Positif perilaku Prank
 Menciptakan keceriaan di antara teman dan keluarga sehingga
menghilangkan kecanggungan dan ketegangan.
 Menciptakan keakraban, sebelumnya tidak kenal menjadi saling kenal dan
saling memahami.
 Mengibur teman dari kesedihan dan kemurungan.5

 Dampak Negatif Perilaku Prank


 Prank dapat mengakibatkan pada kematian dari pihak Pelaku maupun Korban.
 Prank yang berunjung pada kemarahan dan perkelahian.6

Adapun dampak Positif dan negatif pada Konten Video Prank,sebagai berikut:
5
Huda, N. Prank dan Dampak Sosial: Kajian Pendidikan Masyarakat dalam Perspektif Pendidikan Islam.
Ta’dibi: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, (2020),h.1–23.
6
Ibid,h.23
 Dampak Positif Video Prank
 Seorang youtuber Mendapat penghasilan dari video prank tersebut dalam
bentuk Rupiah.
 Pengunjung Atau penonton Youtube menjadikannya sebagai Hiburan
 Menjadi wadah atau tempat untuk memasang iklan bagi para pengguna akun
youtube tersebut.

 Dampak Negatif Video Prank


 Penonton biasanya meniru perilaku perbuatan prank ini sehingga tidak baik
untuk dirinya.
 Para anak muda yang membuat konten prank ini terkadang berperilaku tidak
sopan.

a) Prank dalam perspektif Hadis


Dengan adanya berbagai kejadian atau peristiwa yang disebabkan dari Dampak
Negatif tersebut Terhadap semua Pihak Yang merasa Dirugikan. Maka penulis akan
mencantumkan Hadis dan Anjuran yang sesuai dengan Ajaran agama islam terhadap
fenomena prank,Berikut Hadis-hadis tentang Fenomena Prank sebagai berikut :

Hadis Orang yang mengambil sesuatu karena senda gurau :

َّ ‫ش َع ْن َع ْب ِد اللَّ ِه بْ ِن يَ َسا ٍر َع ْن َع ْب ِد‬


‫الر ْح َم ِن بْ ِن َأبِي ل َْيلَى‬ ُّ ‫َح َّد َثنَا ُم َح َّم ُد بْ ُن ُسلَْي َما َن اَأْلْنبَا ِر‬
ِ ‫ي َح َّد َثنَا ابْ ُن نُ َم ْي ٍر َع ْن اَأْل ْع َم‬

‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم َفنَ َام َر ُج ٌل‬ ِ ِ


َ ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْيه َو َسلَّ َم ََّأن ُه ْم َكانُوا يَس ُيرو َن َم َع النَّبِ ِّي‬
ٍ
َ ‫اب ُم َح َّمد‬ ْ ‫ال َح َّد َثنَا‬
ُ ‫َأص َح‬ َ َ‫ق‬

َ ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم اَل يَ ِح ُّل لِ ُم ْسلِ ٍم َأ ْن ُي َر ِّو‬


‫ع‬ ِ ُ ‫ال رس‬
َ ‫ول اللَّه‬ ُ ‫ِم ْن ُه ْم فَانْطَلَ َق َب ْع‬
َ ‫ض ُه ْم ِإلَى َح ْب ٍل َم َعهُ فََأ َخ َذهُ َف َفز‬
ُ َ َ ‫ِع َف َق‬

‫ُم ْسلِ ًما‬

Anda mungkin juga menyukai