Anda di halaman 1dari 10

Makalah studi hadis di barat

JOSEPH SCAHCHT DAN PEMIKIRANNYA TENTANG HADIS:

KRITIK DAN BATAHAN

DISUSUN OLEH :

Nama : Alvina Mutiarani (3042019010)

Dosen pengampu : Anggraini, M. IRKH

Prodi/Semester : Ilmu Hadis/7

Kelompok : 5 (lima)

JURUSAN ILMU HADIS

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LANGSA

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur atas kehadirat Allah SWT yang Maha Esa karena dengan rahmat-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktunya. Tidak lupa
shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita semuadari zaman
kegelapan menuju zaman terang benderang seperti saat ini.

Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada teman-teman yang telah membantudalam
pembuatan makalah ini. Makalah ini kami buat dengan maksud untuk memenuhi salah satu mata
kuliah yang disampaikan oleh yang terhormat Ibu Angraini M. IRKH. pada mata kuliah STUDI
HADIS DIBARAT Pada kesempatan ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat konstruktif dan membangun
Sangat penulis harapkan sebagai bentuk penyempurnaan makalah berikutnya. Kami berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkompeten. Terima kasih.

Langsa, 24 Januari 2023


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kajian terkait autentitas hadis muncul dan berkembang sejak abad ke-19 dan
menempati posisi sentral dalam studi Islam baik oleh sarjana muslim maupun non-
muslim. Di antara tokoh kontroversial atas tindakan skeptisnya terhadap keaslian hadis
yaitu Ignaz Goldziher (1850-1921) yang mengkritik hadis dengan historis-sistematis dan
menganggap hadis sebagai hasil pergumulan dari konflik sosial oleh generasi tabīn.
Senada dengan Goldziher, Joseph Schacht hadir dengan menggaungkan tiga teori dalam
kajian kritik hadis yaitu; teori projecting back atau backward projection, E-selentio dan
Common link yang kemudian dikembangkan dan diperhalus oleh penerusnya, Juynbon.
Pandangan Schacht terkait hadis ini, dituangkan dalam karyanya yang berjudul The
Origins of Muhammadan Jurisprudence. Menurut Ali Mustafa Yaqub, untuk mengetahui
kajian hadis di kalangan orientalis, cukup dengan menelusuri pemikiran Goldziher dan
Schacht, karena orientalis yang datang setelah mereka hanya mengikuti pendapat
keduanya. Pendapat ini bisa jadi benar, karena keyataannya hampir setiap pengkaji hadis
kontemporer mengutip dan bersandar kepada teori dan argumen keduanya.
Terkait dengan pemikiran para orientalis terhadap autentitas hadis, J Koren dan
Nevo mengklasifikasikannya menjadi dua kelompok yakni; pertama, kelompok
tradisionalis, yang sejajar dengan sarjana muslim dan kedua, kelompok oriental, atau
revisionis yaitu mereka yang mempelajari hadis berangkat dari sikap skeptis. Menurut
Berg terbagi ke dalam 3 kelompok; skeptis, reaksonis dan moderat. Schacht termasuk ke
dalam kelompok skeptis menurut mereka. Dari segi metode dan pembahasan Motzki
membagi kepada 4 kategori; pertama, menggunakan matan, seperti yang dilakukan oleh
Goldzhiher, Joseph Schacht, dan Martson Speight. Kedua, penanggalan berdasarkan
koleksi kitab hadis, seperti yang dilakukan oleh Schacht. Ketiga, penanggalan terhadap
isnad, tokohnya Schacht dan Juynboll. Dan keempat, menggunakan isnad-cummatan
yang di ajukan oleh Harald Motzki. Dari pembagian-pembagian yang dilakukan oleh
pengkaji hadis di barat, tampak jelas bahwa Schacht selalu berada dalam kategori sarjana
barat yang skeptis terhadap autentitas hadis, terutama dalam studi sanad.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Biografi Joseph Schacht?
2. Bagaimana Pemikiran Joseph Schacht Tentang Hadis?
3. Bagaimana Kritik dan Bantahan Terhadap Pemikiran Schacht Mengenai Hadis?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Biografi Joseph Schacht
2. Untuk Mengetahui Pemikiran Joseph Schahct tentang hadis
3. Untuk Mengetahui Kritik dan Bantahan Terhadap Pemikiran Schacht Mengenai
Hadis
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biografi Joseph Schacht
Joseph schacht memiliki nama asli Joseph Franz Schacht. Ia lahir pada 15
maret 1902 di Rottburg (Sisille), Jerman. Schacht merupakan seorang profesor
bidang b.arab dan hukum islam di universitas Colombia New York Amerika
Serikat. Schacht dilahirkan dalam keluarga yang beragama katolik, dan didik
oleh keluarganya yang fanatik. Ketika kecil, Schacht menempuh pendidikan di
sekolah yahudi. Pendidikan akademisnya pada tingkat perguruan tinggi ditempuh
di Universitas Prusla dan Leipzing dengan mempelajari ilmu teologi, filologi
klasik, dan bahasa timur. Pada 1925 , Schacht mendapat jabatan akademik
pertamanya sebagai pengajar di Universitas Albert-Ludwigs Freiburg, Breisgau
Jerman.
Selanjutnya pada tahun 1929 usia 27 tahun, dia mendapatkan gelar guru
besar Bahasa semit. Kemudian Joseph pindah ke Universitas Kingsbrug pada
tahun 1932. Selain itu ia pernah menjadi dosen tamu di Universitas Kaironpada
tahun 1933-1939 Schacht pindah domisili ke London dan bekerja di Radio BBC
pada 1839. Setelah delapan tahun tinggal di Inggris, barulah pada 1947 ia resmi
mendapatkan kewarganegaraan dari pemerintah Inggris. Kepindahannya Joseph
ke Inggris dilatarbelakangi oleh penentangannya terhadap Nazi. Bahkan, Schacht
tercatat juga melakukan propaganda terhadap Jerman. Pada tahun 1948, Schacht
melanjutkan studi megisternya di Universitas Oxford hingga mendapatkan gelar
megister. Kemudian pada tahun 1952 ia berhasil meraih gelar doktoral pada
universitas yang sama. Namun selama di Oxford, ia tidak pernah diangkat
menjadi guru besar meskipun di sana ia memiliki prestasi yang sangat bagus.
Sehingga pada tahun 1954 Schacht pergi ke Belanda dan pada tahun 1959 ia
menjadi guru besar di Universitas Leiden. Setelah itu ia hijrah ke New York dan
menjadi guru besar di Univesitas Columbia hingga tahun 1969. Schacht
meninggal pada 1 Agustus 1969 di Englewood New Jersey, Amerika Serikat.
Schacht adalah seorang professor dalam bidang Bahasa Arab dan Islam di
Universitas Columbia New York Amerika Serikat. Di samping itu ia juga dikenal
sebagai salah seorang sarjana Barat terkemuka dalam bidang hukum Islam. Ia
menulis buku dengan judul The Origins of Muhammadan Jurisprudence yang
terbit pada tahun 1950. Hingga saat ini, karya Schacht ini disebut-sebut sebagai
“Kitab Suci Kedua” kaum orientalis sesudah buku karangan Ignaz Goldziher yang
berjudul Muhammedanische Studien yang terbit pada tahun 1889.
Sebagai akademisi, Schacht sangat produktif sebagai pakar hukum Islam di kaum
orientalis. Ia mempunyai banyak karya tulis yang tidak terbatas terutama dalam
hal hukum Islam. Ada beberapa disiplin ilmu lain yang ditulis Schacht, di
antaranya Tahqiq (Edit-Kritikal) atas manuskrip Fiqih Islam, Kajian tentang
manuskrip Arab, Kajian tentang Fiqih Islam, Kajian tentang Sains, Kajian tentang
Ilmu Kalam, dan Filsafat dan Kajian-kajian keislaman lainnya.

B. Pemikiran Joseph Schacht Tentang Hadis


1. Metodologi Schacht dalam Studinya terhadap Sunnah
Adapun berkenaan dengan metodologi yang digunakan Schacht dalam
studinya terhadap hadis, disebutkan bahwa: Metode yang digunakan Joseph
Schacht dalam kajian kritik ḥadīṡnya adalah historis-filologis, yaitu sebuah
metode yang menitikberatkan pada sejarah kemunculan kitab-kitab kanonik yang
kemudian digabungkan dengan metode filologis dengan mencari data-data buku
yang terkodifikasikan pada saat itu. Oleh karenanya, tidaklah mengherankan jika
kritiknya begitu tajam dengan menyatakan bahwa hadis adalah buatan para
sarjana abad kedua dan ketiga Hijriah, karena pada masa sebelumnya, hadis-hadis
belum terkodifikasikan dengan baik. Dan sanad-sanad hadis adalah sanad palsu
yang sengaja dibuat oleh periwayat untuk menyandarkannya kepada Nabi.
Bernard Lewis menyebut metode Schacht sebagai “historical and sosiological. Di
sisi lain, Schacht juga menyatakan bahwa kajian yang telah dilakukannya
dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran para pendahulunya, seperi Ignaz Goldziher
dan Margoliouth.
2. Sunnah Menurut Schacht
Menurut Schacht, konsep awal Sunnah adalah “tradisi yang hidup” dalam
mazhab-mazhab fiqih klasik, yang berarti kebiasaan atau “praktek yang disepakati
secara umum” (‘amal, al-amr al-mujtama’ ‘alaih). Konsep ini tidak ada
hubungannya dengan Nabi.
3. Sumber yang Dirujuk Schacht dalam Studi Hadis
Berdasar penelitian Prof. al-A’zamī, disebutkan bahwa Prof. Schacht telah
mempelajari kitab al-Muwatta’ karya Imam Malik, kitab al-Muwatta’ karya
Imam Muhammad as-Syaibani, dan kitab al-Umm karya Imam as-Syafi’i.
Kitab-kitab ini sebenarnya lebih tepat disebut sebagai kitab-kitab fiqih dari
pada kitab-kitab hadis. Namun demikian, Schacht telah menggeneralisasikan
hasil kajiannya terhadap kitab kitab tersebut sekaligus menerapkannya untuk
seluruh kitab-kitab hadis. Seolah-olah tidak ada kitab yang khusus mengenai
hadis, dan seolah-olah tidak ada perbedaan antara watak kitab fiqih dan kitab
hadis.
C. Kritik dan Bantahan
Kritik Metodologi dan Epistemologi Joseph Schacht Menurut Profesor
Muhammad Mustafa al-A’zami, kekeliruan dan kesesatan Schacht dalam
karyanya The Origins of Muhammadan Jurisprudence itu disebabkan oleh lima
perkara:
(1) Sikapnya yang tidak konsisten (inkonsistensi) dalam berteori dan
menggunakan sumber rujukan.
(2) Bertolak dari asumsi-asumsi yang keliru dan metodologi yang tidak ilmiah.
(3) Salah dalam menangkap dan memahami sejumlah fakta.
(4) Ketidaktahuannya akan kondisi politik dan geografis yang dikaji, dan
(5) Salah faham mengenai istilah-istilah yang dipakai oleh para ulama Islam.

Kritik terhadap generalisasi yang dilakukan Schacht Prof. al-A’zami


mengatakan penamaan mazhab menurut Schacht itu menyesatkan. Lebih lanjut
menurutnya,Schacht mengasumsikan mazhab Malik bin Anas sebagai representasi
seluruh Madinah, dan dia menggeneralisasikan doktrin-doktrin mazhab Hanafī di
Kufah untuk mencakup seluruh Irak. Di sini dia melakukan sesuatu yang
bertentangan dengan latar belakang pengakuannya sendiri bahwa
“menggeneralisasikan keseragaman doktrin, meskipun hanya dalam lingkup
mazhab Kufah, merupakan kekeliruan.
Kritik dan bantahan terhadap teori Schacht juga dikemukakan oleh
kalangan sarjana non Muslim, seperti Nabia Abbot tentang otentitas Hadis. Abbot
mempercayai akan adanya catatan-catatan Hadis yang dimiliki oleh sahabat
sahabat. Nabi Muhammad SAW. hingga Hadis-Hadis tersebut dikodifikasi dan
menjadi koleksi. Hal inilah yang menjadikan Nabia beranggapan bahwa otentitas
Hadis itu dapat dijadikan sebagai jaminan bagi keshahihhannya.

John L. Esposito juga mengkritisi pendapat Schacht dengan mengatakan


bahwa menerima pendapat Schacht tentang Hadis yang ia teliti, tidaklah otomatis
berlaku pada semua Hadis. Sekalipun terjadi perbedaan pendapat mengenai rantai
sanad, tetapi tidak otomatis mengurangi autentisitas isi Hadis itu, rekaman sejarah
awal Islam, serta perkembangan kepercayaan dan praktik agama dalam Islam.
TeorI Schacht ini sangat berpengaruh pada perkembangan kritik Hadis. Kendati
demikian. HAR. Gibb menyatakan bahwa teori projecting back yang
dikembangkan oleh Schacht tersebut suatu saat akan menjadi rujukan atas kajian
kajian keislaman di seluruh dunia, setidaknya di dunia Barat. Tesis Gibb ini
terbukti dengan banyaknya kajian Hadis yang menggunakan teori yang digagas
Scacht, baik yang mendukung dan memperkuat teori ini, maupun yang
membantah dan menunjukkan bukti-bukti kelemahannya.
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Joseph Schacht merupakan seorang professor di bidang Bahasa Arab dan
Islam di Universitas Columbia New York Amerika Serikat, yang menggagas
teoriteori skeptisisme hadis. Melalui karyanya yang fenomenal, The Origins
of Muhammadan Jurisprudence (asal muasal fiqih muhammadan) yang terbit
pada tahun 1950, Schacht mengkritik dengan tajam bahwa Hadis adalah
buatan para sarjana abad kedua dan ketiga Hijriah, sebab pada masa
sebelumnya, Hadis-Hadis belum terkodifikasikan dengan baik. Bantahan dan
kritik terhadap Schacht datang dari sarjana Muslim semisal Muhammad
mustafa al-A’zami, dan sarjana non Muslim seperti Nabia Abbot, Harald
Motzki, dan John L. Esposito.

B. Saran
Setelah mengurai secara sistematis, penulis berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua. Penulis menyadari banyak kekurangan
dalam isi maupun penulisan makalah. Sehingga sangat penting bagi penulis
saran yang bersifat membangun. Khususnya dari dosen pembimbing dan
umumnya kepada teman-teman.
DAFTAR PUSTAKA

Ade Pahruddin, “jurnal Pemikiran Joseph Schacht dalam Studi Hadis Kontemporer di
Indonesia” Vol. 4 No, 5, 2020

Ad-Durais, Khalid bin Manshur bin Abdillah Al-Uyub al-Manhajiyyah Fi Kitabat al-Mustasyriq
Schacht al-Mutaalliqah bi as-Sunnah an-Nabawiyah.

Al-Huqail, Ibrahim bin Muhammad. Syubuhat al-Mustasyriqin Fi Mafhum as-Sunnah


(KSA: Qismu ats-Tsaqafah al-Islamiyyah, at-Tafsir wa al-Hadits, Jami’ah Malik as-Saud, tt)

Anda mungkin juga menyukai