Anda di halaman 1dari 10

Makalah

SYEKH MAHMUD SYALTUT DAN TAFSIRNYA:


JEJAK PENERUS MADRASAH AL-MANAR

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas.


Materi : Tafsir Kontemporer
Dosen Pengampuh : Dr. Ahmad Fawaid, M.A.
Semester : V (Lima)

Oleh : Aunul abid


Moh Zainurrozi
Waqid Abdillah

JURUSAN ILMU QURAN TAFSIR (IQT) FAKULTAS


USHULUDDIN
INSTITUT ILMU KEISLAMAN ANNUQAYAH
(INSTIKA)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Syekh mahmud syaltut merupakan penggagas tafsir metode maudhui
yg lahir dari keluarga seorang petani. Dia merupakan seorang yg tidak
suka terhadap suatu yg menoton, dia lebih suka kepada suatu yg inovatif.
Syekh Mahmud Syaltut merupakan seorang mufassir kontemporer
yg menafsirkan ayat Al Quran dengan menggunakan metode Maudhu'i
(Tematik). Yakni menafsirkan ayat al Quran sesuai dengan tema. Karena
pandangan beliau menilai metode maudhui merupakan metode terbaik
untuk menafsiri al Quran. Melalui metode maudhui ini akan tersingkap
adanya timbal balik yg sangat erat dan kesenyawaan antara tema tema yg
tersaji dengan realitas yg dialami oleh manusia. Sehingga Al Quran lah
yg bisa hadir untuk memberikan petunjuk kepada manusia sepanjang
zaman. Metode beliau ialah menggabungkan ayat ayat yg mau dikaji
dengan ayat yg masih berhubungan dengan tema tema ayat yg berkaitan
dengan tema ayat. Kemudian, beliau mengulas secara menyeluruh tema
ayat dengan menampilkan pandangan al Quran bahkan menampilkan
agama secara umum dari tema tersebut.
Di makalah ini kami hanya menjelaskan sepintas tentang metode
dan corak tafsir mahmud syaltut. Kami tidak menjelaskan panjang lebar
tentang sistematika penulisan, karakreristik tafsir mahmud syaltut dan
lain sebagainya.
Dari pemaparan singkat di atas, maka perlu dibahas secara jelas mengenai:

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Profil Syekh Mahmud Syaltut?
2. Seperti Apa Metode, Corak, Dan Kelebihan Tafsir Syekh
Mahmud Syaltut?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Profil Syekh Mahmud Syaltut
1. Kehidupan Awal
Syekh Mahmud Syaltut merupakan sosok seorang tokoh islam dan mantan Syekh Al-
Azhar yang dilahirkan dari kalangan keluarga petani. Dia tinggal di Desa Maniah Bani
Mansur, Provinsi Buhaerah, Mesir. Meskipun dia lahir dari anak seorang petani, tapi tidak
menyurutkan semangatnya untuk menempuh pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi.
Dia sosok putra terbaik kebanggaan Mesir. Dia lahir pada Tahun 1893 M atau pada tahun
1311 H. Dan Wafat di Kairo Mesir pada tahun 1963 M atau pada tahun 1384 H.1
Beliau lahir dari keluarga yg haus akan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, dalam
hidupnya Dia tidak pernah diam, selalu bergejolak. Dia merupakan sosok aktivis gerakan yg
produktif dalam ide dan pemikirannya, dan juga ahli dalam berurusan atau penyelenggaraan
perhubungan resmi antara satu negara dengan negara lain.
Dia tidak menyukai kemapanan dan rutinitas yg menoton, dia lebih suka terhadap
sesuatu yg baru. Ketika manusia terbiasa dengan suatu hal, mereka akan meyakini itu
sebagai sebuah kebenaran. Dan mereka akan menerima dan merasa puas dengan hal tersebut.
Dan jika ada seseorang yg berani menyalahkan pemahamannya, dan merombak kemapanan
yg sedang mereka nikmati, mereka tidak akan tinggal diam. Mereka akan terjerat dalam
perdebatan dan pertikaian yang sangat sengit dengan orang tersebut. Hal inilah yg sering
terjadi pada diri Syaltut. Dia sering berdebat dan berdiskusi ilmiah dengan orang-orang yg
suka terhadap kemapanan dan rutinitas yg menoton. Karena Syaltut sering menyerang,
menyalahkan pemahaman, dan merombak kemapanan mereka, maka Syaltut
mempertahankan dan menguatkan argumen-argumennya. Karena mereka bukan orang
sembarangan, tapi juga termasuk orang-orang yg kuat argumennya. Oleh sebab itu hidup
Syaltut tidak pernah tenang, selalu bergejolak.2

1
Erman Gani, Manhaj Fatwa Syekh Mahmud Syaltut dalam kitab Al-Fatawa. Jurnal hukum islam Vol VIII No 1
Juni 2013 Hal 66
2. Perjalanan Keilmuan
Syekh Mahmud Syaltut mengawali pendidikannya dengan belajar membaca dan
menghafal al quran, yang dimulai dari masa kanak-kanak. Ia dijuluki sebagai Hafiz al
quran (orang yang hafal al quran) pada tahun 1906 M. Pada waktu itu, Ia masih
berumur 13 tahun. Setelah itu, Ia melanjutkan pendidikannya ke sebuah lembaga
pendidikan keagamaan baru yg bekerja sama dengan Al azhar. Lembaga pendidikan
keagamaan itu bernama al-Ma’had al-Dini yang terletak iskandariyah.3
Setelah menyelesaikan pendidikannya, ia melanjutkan pendidikannya ke
universitas Kairo Mesir. Dan lulus pada tahun 1918 sebagai lulusan terbaik dan
berhasil menyandang gelar LC (License). Asy-Syahadat Al-‘Alimiyah Al-Nizamiyah.
Yang kalau disini setara dengan gelar S1. Dan juga dia mendapatkan 2 gelar doktor.
Yang pertama, ia dapati dari negerinya sendiri dan yg kedua, ia dapati gelar doktor
dari universitas luar negeri lainnya. Seperti halnya salah satu kampus di Indonesia,
IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Yang menganugerahkan gelar Doktor Honouris
Causa kepada Syekh Mahmud Syaltut.4
Pertama kali karirnya, ia mulai sebagai guru di Ma’had Iskandariyah. Lalu ia
pindah profesi menjadi Dosen Di Al Azhar. Beberapa waktu, ia juga pernah menjadi
pengacara, karena dipecat dari Institut Al Azhar. Akan tetapi, lama kelamaan, dia
ditarik kembali ke Institut Al Azhar. Dan Pada tahun 1942, Dia memulai lagi karirnya
di Al azhar sampai dia dipilih menjadi Syekh Al-Azhar pada tahun 1958.5
3. Karya-Karyanya
Sebagai seorang intlektual yg produktif terhadap pemikirannya, Syaltut disini
banyak sekali mengasilkan karya-karya. Diantaranya ialah:
1. Al Islam Aqidah Wa Al Syari’ah
2. Al-Fatawa
3. Tafsir Al Quran Al Karim: Al Ajza Al Asyrahal Ula
4. Min Huda Al Qur’an
2
Mahmud, Mani’ Abdul Halim, Metodologi Tafsir: Kajian Komprehensif metode para ahli tafsir, Penerj, Faisal
Shaleh dan Syahdianor. Edisi 1 (jakarta: PT Raja Grafindo persada, 2006). Hal 345
3
Ahmad Zulfikar, Konsep sabilillah dalam pandangan Syekh Mahmud Syaltut dan implementasinya dalam
hukum islam kontemporer, Jurnal Of Islamic Civilization. Vol. 2 No. 1 April 2020 Hal 43
4
Agus Miswanto, Konsep kenegaraan dalam perspektif Syekh Mahmud Syaltut. Jurnal CAKRAWALA, Vol. X,
No. 2, Desember 2015, Hal 130
5
Mahmud, Mani’ Abdul Halim, Metodologi Tafsir: Kajian Komprehensif metode para ahli tafsir, Penerj, Faisal
Shaleh dan Syahdianor. Edisi 1 (jakarta: PT Raja Grafindo persada, 2006). Hal 346
5. Al Quran Wa Al Qital dan Al Quran Wa Al Mar’ah
6. Kitab Al Muqaranah Al Mazahib
7. Al Mas’uliyyah Al Madaniyah Wa Al Jinaiyyah Fi Al Syari’ah Islamiyyah
8. Tanzim An-Nasl
9. Tanzim Al Alaqah Al Dualiyyah Fi Al Isdam
10. Fiqh Al Quran Wa As-Sunnah
11.Al Manhaj Al Quran Fi Binai Al Mujtama’6
B. Metode, Corak, Dan Kelebihan Tafsir Syekh Mahmud Syaltut
1. Metode Tafsir Syekh Mahmud Syaltut
Yang mana, Secara garis besar metode untuk menafsirkan al Quran itu asa 4 (empat):
pertama, metode Tahlili (Analisis), kedua, metode Ijmali (Global), ketiga, Metode Muqaran
(perbandingan), dan ke Empat, metode Maudhu’i (Tematik). Sedangkan metode yang
digunakan Syekh Mahmud Syaltur disini ialah Metode Maudhu’i (Tematik). Yang mana,
pandangan beliau tehadap tafsir maudhu’i disini menilai bahwa metode terbaik dalam
penafsiran al Quran ialah metode maudhu’i. Melalui metode Maudhu’i ini akan tersingkap
adanya korelasi yang sangat erat dan kesenyawaan antara tema-tema yang tersaji melalui
metode ini dengan realitas yang dialami oleh manusia. Sehingga Al-Qur’an dapat hadir
memberikan petunjuk yang membawa manfaat yang sangat dibutuhkan oleh manusia
sepanjang zaman.7 Bahkan, Kata M.Qurais Shihab Mahmud Syaltut disini merupakan
penggagas dari Tafsir Maudhu’i ini.
2. Corak Pnafsiran Syekh Mahmud Syaltut
Tafsir Mahmud Syaltut dianggap sebagai kajian ilmiah tematis yang menjadikan al-
Qur’an sebagai dasar dalam kajian dan pokok dalam legislasi. Metode yang digunakan
adalah menggabungkan pada ayat yang akan dikaji beberapa ayat-ayat yang masih
berhubungan dengan tema-tema yang berkaitan dengan tema ayat. Kemudian mengulas tema
ayat secara menyeluruh dengan menampilkan pandangan al-Qur’an bahkan agama secara
umum dari tema tersebut.8

6
Agus Miswanto, Konsep kenegaraan dalam perspektif Syekh Mahmud Syaltut. Jurnal CAKRAWALA, Vol. X,
No. 2, Desember 2015, Hal 130
7
Maladi, Yasif DKK, Makna Dan Manfaat Tafsir Maudhu’i. (Bandung: Prodi S2 Studi Agama-agama UIN
Sunan Gunung Djati, 2021) Hal 24
8
Mahmud, Mani’ Abdul Halim, Metodologi Tafsir: Kajian Komprehensif metode para ahli tafsir, Penerj, Faisal
Shaleh dan Syahdianor. Edisi 1 (jakarta: PT Raja Grafindo persada, 2006). Hal 346
Karena beliau seorang yang ahli fiqh, dan karya-karyanya lebih banyak ke masalah
fiqh seperti al-Qur’an wa al-Mar’ah, perbandingan Mazhab, Ijtihad dan sebagainya, maka
kami dapat menyimpulkan bahwa corak tafsir beliau adalah “Fiqh”.
3. Kelebihan Tafsir Syekh Mahmud Syaltut
Tafsir Syekh Mahmud Syaltut disini, mempunyai kelebihan yakni sebagai berikut:9
A. Ide pemikirannya Jelas dan gamblang.
B. Gaya bahasanya mudah dipahami dan susunannya indah.
C. Beliau tidak hanya mengetengahkan usaha keras orang-orang dalam
memelihara al-Qur’an dan mengungkapkan fenomena, tapi beliau juga
mengingatkan hal-hal yang harus dihindari dari al-Qur’an.

9
Mahmud, Mani’ Abdul Halim, Metodologi Tafsir: Kajian Komprehensif metode para ahli tafsir, Penerj, Faisal
Shaleh dan Syahdianor. Edisi 1 (jakarta: PT Raja Grafindo persada, 2006). Hal 347.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mahmud Syaltut merupakan sosok tokoh islam yg lahir dari keluarga yg haus
akan ilmu pengetauuan, oleh karena itu masa hidupnya dia tidal pernah tenang, selalu
bergejolak. Dia belajar membaca dan mengafal Al quran dimulai sejak masa kanak-
kanak. Sehingga, di usia yg sangat muda yakmi usia 13 tahun dia sudah hafal Al
quran 30 Juz dan dia mendapat gelar Hafizul Quran.
Dia lebih suka sesuatu yg inovatif dari pada sesuatu yg menoton. Dan juga dia
seorang aktifis. Karirnya pertama kali ialah menjadi guru di Ma’had Iskandariyah.
Lalu setelah itu, dia menjadi Dosen di Universitas Al Azhar Kairo.
Dalam menafsirkan Al quran, metode yg digunakan Syekh Mahmud Syaltut
ialah metode Maudhu’i (tematik). Karena beliau mempunyai pandangan bahwa
melalui metode maudhui ini akan tersingkap adanya korelasi yang sangat erat dan
kesenyawaan antara tema-tema yang tersaji melalui metode ini dengan realitas yang
dialami oleh manusia. Sehingga Al-Qur’an dapat hadir memberikan petunjuk yang
membawa manfaat yang sangat dibutuhkan oleh manusia sepanjang zaman.
Beliau merupakan seorang yg ahli Fiqih, dan karya karyanya banyak yg cendrung
ke masalah fiqih seperti al-Qur’an wa al-Mar’ah, perbandingan Mazhab, Ijtihad dan
sebagainya. Maka dapat disimpulkan bahwa corak penafsiran Syekh Mahmud Syaltut
Disini ialah penafsiran yang bercorak Fiqih.
Diantara kelebihan tafsir beliau ialah ide bahasanya yg jelas dan gamblang, juga
gaya bahasanya mudah dipahami dan susunannya indah, dan juga beliau tidak hanya
mengetengahkan usaha keras orang orang dalam memelihara al-Qur’an dan
mengungkapkan fenomena, tapi beliau juga mengingatkan hal-hal yang harus
dihindari dari al-Qur’an.

Anda mungkin juga menyukai