Anda di halaman 1dari 10

Makalah

“Pemikiran Sayyid Qutub"

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pemikiran Tafsir Modern dan
Kontemporer yang diampu oleh Bapak Ahmady, S.Th.I, M.Hum

Disusun oleh :

1. Mas'udah (2019080040)
2. Ikhda Nisa Nafi’a (2019080037)

PROGRAM STUDI ILMU AL QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS SAINS ALQUR’AN (UNSIQ)

JAWA TENGAH DI WONOSOBO

2021

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat taufiq, hidayah,
serta inayahnya kepada kita. Sehingga kita dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Pemikiran Tafsir Modern dan kontemporer yang diampu oleh bapak Ahmady, S.Th.I,
M.Hum. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada baginda Nabi Muhammad
SAW yang kita nantikan syafa’atnya di hari kiamat.

Penulis bersyukur atas terselesainya tugas makalah dari mata kuliah


Pemikiran tafsir moder dengan judul “Pemikiran Sayyid Qutub ”. Penulis tentu
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulia
meminta maaf sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, khususnya


kepada dosen mata kuliah Hadits Tematik, serta teman-teman prodi Ilmu Al Qur’an
dan Tafsir kelas 5A. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfa’at.

Wonosobo,14 Desember 2021

DAFTAR ISI

Bab I....................................................................................................................................3

PENDAHULUAN..............................................................................................................3
A. latar belakang................................................................................................................3

B. Rumusan masalah.........................................................................................................3

C. Tujuan penulisan..........................................................................................................3

Bab II..................................................................................................................................4

PEMBAHASAN.................................................................................................................4

A. Biografi Sayyid Qutub..................................................................................................4

B. Karya karya Sayyid qutub...........................................................................................5

C. Metodologi Penafsiran Sayyid qutub..........................................................................6

D. Contoh Penafsiran Sayyid qutub................................................................................8

Bab III.................................................................................................................................11

PENUTUP..........................................................................................................................11

Kesimpulan.........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................12
BAB I

1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sayyid Qutub adalah tokoh agama, ilmuwan, sastrawan, ahli tafsir dan
intelektual Islam asal Mesir, dalam sejarah hidupnya, Sayyid Qutub tidak pernah lelah
untuk berdakwah meskipun beliau dizalimi, disiksa dan dipenjara puluhan tahun,
beliau tidak pernah putus asa, beliau adalah sosok yang luar bisa dengan segala
kegigihannya dalam berdakwah.

Sayid Qutub hidup dalam nuansa iman ketika menulis zhilal, Beliau hidup
bersama Al Qur’anul Karim dengan surat-surat, ayat-ayat, dan kalimat-kalimatnya.
Dari Al Qur’an ini Beliau menimba makna-makna yang begitu banyak serta
merasakan kenikmatan hidup yang penuh berkah di bawah naungannya, Beliau
memperoleh curahan rahmat Allah di dalam penjara serta diberi anugerah dan
pertolongan untuk bisa beradaptasi di dalamnya serta mengubah kondisi cobaan di
dalam penjara menjadi sebuah anugerah, sehingga ilmu, keimanan dan keyakinan
beliau justru semakin bertambah, dan perkataan beliau dalam Zhilal merupakan buah
dari ilmu, anugerah dan kekayaan tersebut.

Maka tidak perlu di dengar lagi perkataan sebagian pencela dalam melancarkan
tuduhan yang bukan-bukan terhadap Sayid mengenai kejiwaan dan perasaan-perasaan
beliau, ilmu dan anugerah beliau, kesehatan pemikiran beliau, keseimbangan
pandangan-pandangan beliau, serta kebenaran hukum-hukum dan penjelasan-
penjelasan beliau.1

BAB II

1.1. PEMBAHASAN

A. Biografi dan pendidikan

Sayyid Qutub Ibrahim Husain Syadzili. dilahirkan pada tahun 1906 di


Kampung Musyah, daerah Asyut, Egypt dalam keluarga yang kuat mematuhi
ajaran agama dan mempunyai kedudukan yang terhormat di kampungnya.
Bapanya bernama Haji Qutub Ibrahim seseorang yang disegani dan peduli
terhadap orang miskin, setiap tahun beliau menghidupkan hari-hari kebesaran
Islam dengan mengadakan majlis-majlis jamuan dan tilawah al-Quran di
rumahnya terutama di bulan Ramadhan. Ibunya adalah seorang yang bertaqwa dan
menyintai al-Quran, ketika majlis tilawah al-Quran diadakan di rumahnya, ia
mendengar dengan penuh khusyu’ dan beliau telah menghafal al-Qur’an sejak
usianya belum sampai sepuluh tahun.

Kakeknya yang keenam, Al-Faqir Abdullah, datang dari India ke Mekah untuk
menunaikan ibadah haji. Setelah itu ia meninggalkan Mekah menuju dataran
tinggi Mesir. Ia merasa takjub atas daerah Mausyah dengan pemandangan-
pemandangan, kebun-kebun serta kesuburannya. Maka akhirnya ia pun tinggal di
sana. Di antara anak turunnya itu lahirlah Sayid Qutub rahimahullah2

Sayyid Qutub bersekolah di daerahnya selama 4 tahun. Usia 13 tahun beliau


dikirim untuk belajar ke Kairo, beliau lulus dari Dar AlUlum dengan gelar S1
dalam bidang sastra (Lc) sekaligus diploma pendidikan. Pada tahun 1951 M beliau
1
Al-Khalidi, Shalah Abdul Fattah. 2001. Pengantar Memahami Tafsir Fi Zhilalil Qur’an Sayid Qutub,
Cetakan pertama Darul-Manarah, Jeddah : Saudi Arabia. Era Intermedia, hlm. 389-390
2
Ibid. Hal. 23
mendapatkan beasiswa dari pemerintah Mesir ke Amerika Serikat. Beliau belajar
di beberapa kampus favorit, yaitu: Stanford University di California, Greenly
Collage di Colordo, dan Wilson’s Teacher College di Washington.3

Penyebaran ideologi yang ditegakkan di atas fikrah perjuangan al-Banna,


dikembangkan oleh Qutb dengan pendekatan yang agak radikal dalam menolak
kebejatan politik dan kepincangan sosial, dan mencanangkan ide-ide pembaharuan
yang revolusioner. Qutb merangka khittah perjuangan yang jelas, bagi meluaskan
pengaruh Ikhwan dan menegakkan agenda perubahan yang besar. Beliau
melancarkan gerakan untuk menghukum kezaliman pemerintah, menolak
kebobrokan budaya dan cengkaman politik yang rakus, menyingkirkan faham
jahiliyah, membungkam sistem kapitalis, nasionalis, dan feudalis dan
melantarkan dasar-dasar perjuangan dan dakwah berteraskan kalimah La-ilaha-
illallah.4

B. Karya-karya Sayyid qutub


1. Mahammat al-Sha'ir fi'l-Hayah wa Shi'r al-Jil al-Hadir (The Task of the
Poet in Life and the Poetry of the Contemporary Generation), 19332.al-
Shati al-Majhul (The Unknown Beach), 1935
2. Naqd Kitab: Mustaqbal al-Thaqafa fi Misr (Critique of a Book by Taha
Husain: the Future of Culture in Egypt), 1939
3. Al-Taswir al-Fanni fi'l-Qu'ran (Artistic Imagery in the Qur'an), 1945
4. Al-Atyaf al-Arba'a (The Four Apparitions), 1945
5. Tifl min al-Qarya (A Child from the Village), 1946
6. Al-Madina al-Mashura (The Enchanted City), 1946

C. Metodologi tafsir

3
Html.hasyim-aq.blogspot.com/.../tafsir-fi-zilal-al-quran.
4
Hidayat, Nuim. Sayyid Quthb Biografi dan Kejernian Pemikirannya. Hal 14
Sayyid Qutb mengambil metode penafsiran dengan Tahili/tartib
mushafy. Sedangkan sumber penafsiran terdiri dari dua tahapan yakni:
mengambil sumber penafsiran bil ma’tsur, kemudian baru menafsirkan dengan
pemikiran, pendapat ataupun kutipan pendapat sebagai penjelas dari
argumentasinya.Tafsirnyaini tidak menggunakan metode tafsir tradisional,
yaitu metode yang selalu merujuk keulasan sebelumnya yang sudah
diterima.Sayyid Qutb seringkali mengemukakan tanggapan pribadi dan
spontanitasnya terhadap ayat-ayat al-Qur’an. Tafsir ini lebih menekankan
kepada pendekatan iman secara intuitif, artinya, secara langsung tanpa perlu
dirasionalisasikan atau dijelaskan dengan merujuk kepada metode filsafat.
Iman itu harus diterapkan langsung dalam tindakan sehari-hari.

Meskipun secara garis besar Tafsir beliau termasuk bersumber pada bil ra’yi
karena memuat pemikiran social masyarakat dan sastra yang cenderung lebih
banyak.Selain kedua sumber tersebut, beliau juga mengambil referensi dari
berbagai dsiplin ilmu, yakni sejarah, biografi, fiqh, bahkan social, ekonomi,
psikologi, dan filsafat..5

D. Contoh penafsiran dari sayyid qutub

Bisa dikatakan salah satu kitab tafsir dari karangan sayyid quthub yang
mempunyai terobosan baru dalam malakukan penafsiran al-Qur`an. Hal ini
dikarenakan tafsir beliau selain mengusung pemikiran-pemikiran kelompok yang
berorientasi untuk kejayaan islam, juga mempunyai metodologi tersendiri dalam
menafsirkan al-Qur`an. Termasuk diantaranya adalah melakukan Pembaruan
dalam bidang penafsiran dan disatu sisi beliau mengesampingkan pembahasan
yang diarasa kurang begitu penting. Salah satu yang menonjol dari corak
penafsiran beliau adalah mengetengahkan segi sastera untuk melakukan
pendekatan dalam menafsirkan Al Qur’an.6

Contoh dari Ayat surat Al- Anfal Banyak sekali ulama yang mengtakan bahwa
ayat ini mengalami proses naskh. Maka dari itu mereka berpendapat bahwa dahulu
perbandinagn pada saat bertempur dengan kaum kafir adalah satu banding
sepuluh.Artinya, satu kaum muslimin diwajibkan menumpas sepuluh orang kafir.

5
disertasi.blogspot.com/.../disertasi-ilmiah-10-terjemahan
6
Ibid Al-Khalidi, Shalah Abdul Fattah. Hal 19
Lalu datanglah ayat berikutnya yang berisi tentang keringanan yang diberikan
oleh Allah kepada orang islam berupa satu orang islam melawan dua oang kafir.
Inilah model penafsiran ulama-ulama klasik. Sayyid Qutb mencoba
menghadirkannya dalam zaman sekarang. Beliau berpendapat, ayat ini berbicara
mengenai taksiran kekuatan pasukan muslim menghadapi pasukan kafir dalam
pandanagan Tuhan. Namun inti dari semua itu adalah untuk menenteramkan jiwa
kaum muslimin agar tidak cepat gentar dan patah semangat dalam menghadapi
pasukan musuh yang berjumlah besar. Menurut Sayyid Qutb, dari ayat ini dapat
diambil pelajar tentang mentalitas umat islam. Kemenangan bukanlah terletak
pada banyaknya jumlah, melainkan pada mentalitasnya. Meski berjumlah sedikit,
umat islam dapat memperoleh kemenangan, asalkan mempunyai militan yang
mempunyai semangat juang yang gigih.7

BAB III

1.1.1. PENUTUP

Sayyid Qutub hidup dalam nuansa iman ketika menulis Zhilal. Beliau hidup
bersama Al quranul Karim dengan surat-surat, ayat-ayat, dan kalimat-kalimatnya.

7
badaigurun.blogspot.com/.../corak-penafsiran-sayyid-
Dari Al quran ini beliau menimba makna-makna yang begitu banyak serta merasakan
kenikmatan hidup yang penuh berkah di bawah naungannya. Bel menjkaiau
memperoleh curahan rahmat Allah di dalam penjara serta di beri anugerah dan
pertolongan untuk bisa beradaptasi di dalamnya serta mengubah kondisi cobaan di
dalam penjara menjadi sebuah anugerah, sehingga ilmu, keimanan, dan keyakinan
beliau justru semakin bertambah, dan perkataan beliau dalam Zhilal merupakan buah
dari ilmu, anugerah dan kekayaan tersebut. Maka tidak perlu didengar perkataan
sebagian pencela dalam melancarkan tuduhan yang bukan-bukan terhadap sayyid
mengenai kejiwaan dan perasaan-perasaan beliau, ilmu dan anugerah beliau,
kesehatan pemikiran beliau, keseimbangan pandangan-pandangan beliau, serta
kebenaran hukum-hukum dan penjelasan-penjelasan beliau.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Khalidi, Shalah Abdul Fattah. 2001. Pengantar Memahami Tafsir Fi Zhilalil


Qur’an Sayid Qutub, Cetakan pertama Darul-Manarah, Jeddah : Saudi Arabia. Era
Intermedia
Hidayat, Nuim. 2005. Sayyid Quthb Biografi dan Kejernian Pemikirannya. Jakarta:
Gema Insani.

Html.hasyim-aq.blogspot.com/.../tafsir-fi-zilal-al-quran.

badaigurun.blogspot.com/.../corak-penafsiran-sayyid-quthb

disertasi.blogspot.com/.../disertasi-ilmiah-10-terjemahan 992. Pustaka Firdaus.

Anda mungkin juga menyukai