Anda di halaman 1dari 8

HARMONY

HARMONY

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/harmony

Faktor Penyebab dan Dampak dari Kecanduan Pornografi di Kalangan


Anak Remaja Terhadap Kehidupan Sosialnya

Cindy Afriliani, Novika Asrima Azzura, Jemima Regina Beru Sembiring

Universitas Negeri Medan

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Pornografi merupakan salah satu perilaku negatif yang umum dilakukan oleh remaja
Disubmit: Oktober 2022 dikarenakan mudahnya mengakses konten pornografi di tambah hasrat ingin tahu
Direvisi: Desember 2022
remaja yang tinggi menyebabkan banyak remaja yang terjerumus di dalam kecanduan
Diterima: Februari 2023
hal-hal yang berbau pornografi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi
________________
faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan menonton film porno pada remaja dan
Keywords:
Pornography; Teenager;
dampak yang ditimbulkan akibat kebiasaan tersebut terhadap aktivitas sosialnya sehari-
Impact; Factor hari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif kualitatif, yang
____________________ memanfaatkan data-data kualitatif kemudian dijabarkan secara deskriptif. Kemudian
metode Pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan. Sedangkan jenis data yang
akan digunakan adalah Dokumentasi dan literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa Faktor yang menyebabkan kecanduan film pornografi yang pertama adalah
teman sebaya, kemudian pengaruh lingkungan, media sosial, teknologi, kurangnya
perhatian dan pendidikan agama dari keluarga, tekanan psikologi akibat disharmoni
keluarga, dan tidak kalah penting adalah lemahnya pertahanan diri dan juga
predisposing faktor. Dampak yang ditimbulkan berupa menjadi pribadi yang tertutup,
tidak percaya diri, berprilaku negatif, sulit konsentrasi dan terganggunya jati diri.

Abstract
___________________________________________________________________
Pornography is one of the negative behaviors that is commonly carried out by teenagers due to the
ease of accessing pornographic content coupled with the high curiosity of teenagers causing many
teenagers to fall into addiction to pornographic things. The purpose of this study was to identify the
factors that influence the habit of watching pornographic films in adolescents and the impact these
habits have on their daily social activities. The method used in this study is descriptive qualitative,
which utilizes qualitative data and then describes it descriptively. Then the data collection method
uses library research. While the type of data to be used is documentation and literature. The results
of this study indicate that the factors that cause addiction to pornographic films are peers first, then
environmental influences, social media, technology, lack of attention and religious education from
the family, psychological pressure due to family disharmony, and no less important is weak self-
defense and also predisposing factors. The impact is in the form of being a closed person, not
confident, negative behavior, difficulty concentrating and disturbed identity.

© 2023 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252-7133
Jl. Willem Iskandar Pasar V Kec. Percut Sei Tuan Medan 20222
E-ISSN 2548-4648
E-mail: cindyafrilia2304@gmail.com
7
Cindy Afriliani, dkk / Harmony 8 (1) (2023)

PENDAHULUAN 62,7% pernah berhubungan badan dan 21% nya


Perkembangan teknologi menyebabkan telah melakukan aborsi. Hal ini tentu sangat
kemudahan untuk mengakses berbagai konten mengkhawatirkan karena hampir seluruh remaja
baik itu di sosial media maupun internet dari yang ada di Indonesia pernah menonton
segi positif maupun negatif. Kebebasan ini pula pornografi dan akibatnya mereka mengeluarkan
yang membuat remaja dapat mengakses segi hasrat mereka dengan mempraktekannya.
negatif dari perkembangan teknologi. Kebebasan Padahal hal ini sudah jelas dilarang oleh agama
seperti mengunduh dan membajak film ditambah lagi remaja yang notabennya sebagai
pornografi dalam bentuk VCD/DVD, mp4, dan penerus bangsa sudah rusak pikirannya dengan
sejenisnya memaparkan remaja pada pornografi. hal-hal yang berbau pornografi sejak dini.
Kebebasan dan kemudahan membajak film Berdasarkan permasalahan tersebut,
porno membuat media berisi pornografi yang tujuan dari penelitian ini adalah
mudah diakses oleh remaja, yang sangat ingin mengidentifikasi faktor-faktor yang
tahu tentang masalahnya seksual tetapi sulit mempengaruhi kebiasaan menonton film porno
untuk berkomunikasi orang tua atau guru. pada remaja dan dampak yang ditimbulkan
(Novita, 2018: 32). Selain itu, masalah akibat kebiasaan tersebut terhadap aktivitas
kebebasan seks di Indonesia meningkat seiring sosialnya sehari-hari. Penelitian ini nantinya
dengan membanjirnya arus informasi yang diharapkan akan dapat memberikan solusi untuk
berkenaan dengan masalah yang berbau menyadarkan masyarakat betapa kecanduan
pornografi baik itu melalui film, video, medsos, pornografi di kalangan remaja adalah masalah
maupun iklan di internet. Kemudahan akses sosial yang harus diselesaikan bersama, karena
media sosial yang berbau pornografi dapat remaja adalah generasi penerus bangsa dan
dengan mudah diterima dan dilihat oleh tulang punggung Bangsa yang akan menentukan
masyarakat baik itu orang dewasa bahkan masa depan negara Indonesia kedepannya.
remaja.
Usia remaja selalu diliputi oleh rasa METODE
ingin tahu yang tinggi dan selalu ingin mencoba Metode yang digunakan dalam
sesuatu yang baru. Masa remaja adalah proses penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yang
pencarian jati diri dan pembentukan karakter. memanfaatkan data-data kualitatif kemudian
Rasa ingin tahu remaja bisa saja merujuk dijabarkan secara deskriptif. Kemudian metode
menjadi suatu hal yang negatif dan Pengumpulan data menggunakan studi
mengkhawatirkan. Dikarenakan mudahnya kepustakaan. Sedangkan jenis data yang akan
mengakses konten pornografi di tambah hasrat digunakan adalah dokumentasi dan literatur.
ingin tahu remaja yang tinggi menyebabkan Data dikumpulkan dari bermacam- macam
banyak remaja yang terjerumus di dalam sumber tertulis seperti jurnal, buku, koran,
kecanduan hal-hal yang berbau pornografi. laporan penelitian, artikel maupun karya ilmiah.
Karena hal seperti itu hanya akan merusak
moral dan kurangnya pemahaman terhadap PEMBAHASAN
norma yang ada sehingga timbul keinginan Menurut Arif Budiman (Badiatul
untuk menonton film porno. Muchlisin Asti, 2004:42) pornografi adalah
Berdasarkan data dari Komisi sesuatu yang berhubungan dengan persoalan-
Perlindungan Anak (KPA) (2010) sebanyak 97% persoalan seksual yang tidak pantas
remaja pernah menonton ataupun mengakses diungkapkan secara terbuka kepada umum.
pornografi. Selain itu, didapatkan pula sebanyak Sedangkan menurut Muhammad Said (1968),
62,7% remaja pernah melakukan hubungan pornografi adalah segala apa saja yang dengan
badan. Ditambah lagi survei KPA terhadap sengaja disajikan dengan maksud untuk
4.500 remaja di 12 kota besar di Indonesia merangsang nafsu seks orang banyak. Dapat
menunjukkan 93% remaja pernah berciuman, berupa penulisan atau peragaan bagian-bagian
8
Cindy Afriliani, dkk / Harmony 8 (1) (2023)

tertentu tubuh manusia, bisa juga berupa Pengertian Pornografi


penggambaran adegan yang bersifat intim dalam Kata Pornografi berasal dari bahasa
kehidupan seksual manusia. Pornografi Yunani yakni pornographos yang terdiri atas
merupakan tindakan yang apabila dicoba sekali dua kata yaitu porne (prostitute) yang berarti
akan menimbulkan rasa penasaran kembali dan Prostitusi atau pelacuran dan juga Graphein (to
pelaku cenderung menjadi ketagihan dan write, drawing) yang artinya menulis atau
akhirnya terus-menerus berulang kali melakukan menggambar. Secara harfiah diartikan sebagai
perbuatan tersebut dengan menadapat ganjaran tulisan mengenai atau gambar mengenai pelacur
berupa rewards ataupun kepuasan. adalah penggambaran tubuh manusia atau
Teori pertukaran sosial adalah teori perilaku seksual secara terbuka dengan tujuan
yang berkaitan dengan tindakan sosial yang untuk memenuhi hasrat seksual seseorang.
saling memberi atau menukar objek-objek yang (Mutia dalam Kesumastuti 2010: 96).
mengandung nilai antar individu berdasarkan Menurut kamus besar bahasa Indonesia
tatanan sosial tertentu Objek yang ditukarkan Pornografi dalam pengertian pertama adalah
tidak berbentuk benda nyata hal-hal yang tidak penggambaran tingkah laku secara erotis dengan
nyata. Teori Pertukaran sosial menurut George lukisan atau tulisan dengan tujuan untuk
Homans adalah proses interaksi sosial dapat membangkitkan nafsu birahi. Sedangkan
memunculkan suatu fenomena baru akibat dari pengertian kedua adalah bahan bacaan yang
interaksi tersebut. Inti Teori pertukaran Homans dengan sengaja dan semata-mata dibuat atau
terletak pada sekumpulan proposisi dirancang untuk membangkitkan nafsu birahi
fundamental, meski beberapa proposisinya dalam seks.
menerangkan setidaknya dua individu yang Sedangkan dalam pengertian pornografi
berinteraksi. Proposisi itu bersifat psikologis dalam pendekatan yuridis adalah menurut
karena menerangkan fenomena individu dalam Undang-Undang No. 44 tahun 2008 Pornografi
masyarakat. Proposisi itu lebih menangani adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan,
perilaku manusia individu daripada kelompok suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun,
atau masyarakat dan perilaku manusia, sebagai percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan
manusia. lainnya melalui berbagai bentuk media
Berdasarkan teori pertukaran sosial komunikasi dan/atau pertunjukan di muka
menurut George Homans “Dalam setiap umum, yang memuat kecabulan atau eksploitasi
tindakan, semakin sering suatu tindakan tertentu seksual yang melanggar norma kesusilaan dalam
memperoleh ganjaran, maka kian kerap ia kana masyarakat.
melakukan tindakan itu” proposisi ini Jadi pengertian pornografi adalah
menyatakan bahwasanya apabila seseorang segala sesuatu baik dalam bentuk tulisan,
berhasil mendapatkan ganjaran atau reward gambar, suara, maupun video yang
yang ia inginkan maka ia akan cenderung mengandung kecabulan yang melanggar norma
mengulangi perbuatan tersebut. Sama seperti sosial masyarakat dan dampaknya dapat
halnya dalam menonton film porno, saat ia memengaruhi atau meningkatkan nafsu birahi
mendapatkan kepuasan saat menonton film seseorang.
porno itu ia akan cenderung mengulangi
perbuatannya. Dalam proposisi lain George Pengertian Remaja
mengatakan “semakin tinggi nilai suatu Remaja adalah permulaannya ditandai
tindakan, maka kian senang seseorang dengan perubahan-perubahan fisik yang
melakukan tindakan itu”, bahwasanya semakin mendahului kematangan seksual. Bersamaan
tinggi tingkat kepuasan yang ia dapatkan saat dengan perubahan fisik ini juga akan dimulai
menonton film porno maka akan semakin dengan proses perkembangan psikis remaja pada
senang ia melakukan tindakan tersebut. waktu melepaskan diri dari ikatan orang tuanya
dan terlihat perubahan-perubahan kepribadian
9
Cindy Afriliani, dkk / Harmony 8 (1) (2023)

yang diwujudkan dalam cara hidup untuk interaksi sosial sebagai suatu hubungan antara
menyesuaikan diri dalam masyarakat. dua atau lebih individu manusia, dimana
(Gunarsa,1998:8). kelakuan individu yang satu mempengaruhi,
Menurut kamus besar bahasa Indonesia mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu
terdapat tiga pengertian remaja yakni pertama, yang lain, atau sebaliknya. Dari hal ini dapat
mulai dewasa. Kedua, Muda yang berarti kata dilihat bahwa akibat adanya interaksi dengan
sifat. Kemudian yang terakhir Pemuda dalam teman sebaya dapat mempengaruhi bahkan
artian kata benda atau nomina. dapat mengubah tingkah laku maupun
Remaja menurut Undang-Undang kebiasaan satu sama lainnya akibat adanya
Perlindungan Anak adalah seseorang yang interaksi sosial. Menurut responden yang saya
berusia antara 10-18 tahun, dan merupakan tanyai mengatakan bahwa mereka mulai
kelompok penduduk Indonesia dengan jumlah menonton dan menjadi terbiasa menonton film
yang cukup besar (hampir 20% dari jumlah porno berawal dari ajakan teman. Awalnya
penduduk). Remaja merupakan calon pemimpin diperkenalkan, diajak nonton bersama dan
dan penggerak pembangunan di masa depan. dibagikan.
Jadi, pengertian remaja adalah masa 2. Pengaruh Lingkungan
transisi dari anak-anak ke dewasa di rentang Lingkungan termasuk faktor dari luar
usia 10-18 tahun yang ditandai dengan yang cukup mempengaruhi remaja untuk
perubahan fisik dan diikuti perubahan psikis. terjerumus dalam hal yang negatif. Dimana
setiap individu pasti beradaptasi dan berinteraksi
Ciri-Ciri Kecanduan Pornografi di Kalangan dengan lingkungannya untuk bertahan hidup.
Remaja Jika lingkungan sekitarnya tidak baik maka
Menurut Kementrian Sosial Republik individu yang didalamnya akan terpengaruh.
Indonesia ciri-ciri remaja pecandu Pornografi Remaja adalah usia dimana seorang individu itu
Sebagai berikut: sedang mencari jati diri dan menyesuaikan diri
1. Pecandu Pornografi cenderung dengan lingkungannya, dalam hal itu remaja
menyalahkan orang yang dipenuhi rasa ingin tahu yang tinggi
2. Berpakaian tidak rapi dan Jorok menemukan hal-hal yang menarik dan
3. Prestasi akademis menurun membuatnya penasaran seperti film porno.
4. Suka berbohong Selain itu, dalam lingkungan yang tidak baik
5. Bermain dengan Kelompok tertentu pastinya norma yang diterapkan juga tidak baik.
6. Moody Sehingga remaja yang melihat hal
7. Menutup diri secara emosional penyimpangan tersebut menjadi sesuatu yang
8. Malu di keadaan yang tidak tepat wajar di masyarakat sekitarnya maka akan
9. Sulit berkonsentrasi dan sering menganggap itu menjadi sesuatu yang bukan
menghindari kontak mata masalah dan merupakan hal yang benar.
10. Tidak sabaran dan hilang rasa empati 3. Peranan Media Sosial
11. Impulsif Aspek selanjutnya yang didapati
menjadi faktor penyebab remaja menjadi
Faktor-faktor Penyebab Kecanduan film pecandu film pornografi adalah media sosial.
pornografi Diera sekarang dimana media sosial menjadi
1. Teman Sebaya kebutuhan sehari-hari. Peran media sosial saat
Teman sebaya atau teman seumuran ini sangat penting dan tidak bisa dipisahkan dari
merupakan faktor utama dan terbesar yang kehidupan setiap harinya. Banyak fitur yang bisa
dapat mempengaruhi remaja menuju hal-hal kita dapatkan di media sosial seperti misalnya
negatif salah satunya kebiasaan menonton informasi mengenai berita terkini dan isu-isu
pornografi. Hal ini sesuai dengan teori yang yang sedang terjadi di seluruh dunia. Namun,
dikemukakan oleh Gerungan (2004:62) dimana kelemahannya adalah media sosial ini tidak
10
Cindy Afriliani, dkk / Harmony 8 (1) (2023)

dapat menyaring informasi yang tersedia, seperti seperti halnya film porno. Karena dalam ajaran
misalnya seorang remaja dapat dengan agama banyak hal yang dapat membantu untuk
mudahnya hanya dengan mengetik kata kunci di membina kepribadian dan kehidupan anak.
pencarian seperti seks, maupun film dewasa 6. Tekanan psikologi yang dialami remaja
maka hal ini dapat muncul dengan mudah. Hal akibat disharmoni keluarga
ini membuat para remaja terjerumus ke dalam Banyak remaja di zaman sekarang
situs untuk mengakses film porno karena remaja mengalami tekanan psikologi saat berada di
cenderung penasaran dan akan keterusan rumah dikarenakan perceraian ataupun
membuka situs-situs porno lainnya. pertengkaran yang dilakukan oleh orangtuanya
Remaja adalah kumpulan individu yang yang menyebabkan anak tidak betah dirumah
sangat mudah untuk dipengaruhi dan dan mencari pelampiasan lain untuk menghibur
terpengaruh. Karena di usia mereka yang rasa diri. Keadaan ini menjadi pendukung dari
penasarannya tinggi mereka akan mudah untuk tindakan negatif yang dilakukan oleh remaja.
mencontoh dan meniru apa yang mereka lihat. Kebanyakan orang menganggap bahwa
4. Perkembangan teknologi apa yang diajarkan oleh orang tua kepada diri
Dengan adanya perkembangan sendiri sudah baik dan mereka selalu menuruti
teknologi seperti saat ini setiap orang dapat apa keinginan orang tuanya. Orang tua juga
mengakses informasi dengan cepat, tidak memberikan kegiatan yang positif agar kegiatan
terbatas dan sangat mudah. Hal ini yang tersebut dapat mengalihkan dari pornografi.
membuat remaja semakin cepat dan mudah Sehingga anak tidak mudah untuk dapat
untuk mencari dan mengaksesnya karena terpengaruh untuk menonton film porno. Dari
kemajuan teknologi yang semakin lama semakin hal itu kita dapat melihat betapa pentingnya
canggih dan mudah untuk mendapatkan keluarga yang harmonis untuk meningkatkan
peredaran film-film porno yang berkembang luas komunikasi antar anggota keluarga.
sebagai media hiburan mereka. Maka dari itu 7. Lemahnya pertahanan diri
remaja diharapkan bijak dalam menggunakan Mengapa lemahnya pertahanan diri
internet dan media sosial karena meskipun termasuk dalam faktor penyebab seseorang
banyak dampak positifnya tetapi juga memiliki menjadi pecandu pornografi, hal tersebut
dampak negatif. dikarenakan diantara banyaknya pengaruh
5. Kurangnya perhatian, pengawasan, dan eksternal atau pengaruh dari luar yang menjadi
pendidikan agama oleh keluarga faktor penyebab kecanduan pornografi hal
Orang tua adalah kunci utama utama yang dapat membuat hal tersebut
keberhasilan tumbuh dan kembang anak. berpengaruh pada suatu individu adalah diri
Karena keluarga adalah sumber utama dan sendiri. Faktor dalam diri untuk dapat
menjadi lingkungan pertama yang dapat mengontrol, mempertahankan dan menjaga diri
menyebabkan kenakalan remaja disebabkan dari pengaruh negatif adalah hal yang utama
oleh hubungan antara orang tua dengan karena jika pertahanan diri kuat maka pengaruh
anaknya. Keluarga yang beranggotakan banyak dari luar tidak akan berpengaruh pada diri.
orang sulit melakukan pengawasan terhadap Diri sendiri harus mampu untuk
anggotanya dengan baik dan sulit untuk mengembangkan persepsi dengan bahaya yang
menanamkan disiplin yang baik kepada anak- ada di sekitar lingkungannya, kemudian dia
anaknya. harus mampu untuk menyesuaikan diri terhadap
Orang tua juga merupakan sosok yang lingkungannya dengan memilih teman bergaul
menjadi contoh bagi anak-anak dalam yang dapat membentuk perilaku positif.
kehidupan mereka sehari-hari termasuk juga 8. Predisposing Faktor
dalam hal agama. Jika hal itu terabaikan maka Merupakan faktor yang mengarah
akan mudah bagi si anak untuk menjadi kepada kecenderungan khusus suatu keadaan
menyimpang dan menerima hal-hal buruk atau perkembangan tertentu terhadap perilaku
11
Cindy Afriliani, dkk / Harmony 8 (1) (2023)

kenakalan remaja. Faktor tersebut dibawa sejak keluarga, lingkungan dan masyarakat yang
lahir, atau oleh kejadian tertentu saat kelahiran. dialami oleh remaja yang nakal tersebut. Sifat-
Faktor predisposisi antara lain seperti kelainan sifat masyarakat yang berpengaruh antara lain:
kejiwaan karena adanya kelainan pada otak. 1. Punya populasi yang padat
Sedangkan menurut Kartono (2008:93) 2. Status sosial ekonominya rendah
beberapa teori yang menjadi faktor terjadinya 3. Kondisi fisik dan perkampungan yang
kenakalan remaja. Teori-teori ini mendukung sangat buruk
pernyataan dari faktor-faktor penyebab 4. Banyak disorganisasi keluarga dan
kecanduan pornografi pada remaja yang sudah sosial bertingkat tinggi.
dipaparkan diatas.
a) Teori Biologis Dampak Kecanduan Pornografi pada
Tingkah laku delinkuen atau kenakalan kehidupan sosial Remaja
pada anak-anak maupun remaja dapat muncul Menurut kamus besar bahasa Indonesia
akibat faktor-faktor fisiologis dan struktur sosial adalah hal-hal yang berkenaan dengan
jasmani seseorang, juga cacat jasmani yang masyarakat atau suka memperhatikan
dibawa sejak lahir. kepentingan umum seperti suka menolong,
b) Teori Psikogenis menderma, dsb. Sementara kesosialan sendiri
Faktor intelegensi, ciri kepribadian, adalah sifat-sifat kemasyarakatan. Manusia
motivasi, sikap-sikap yang negatif, fantasi, adalah makhluk sosial dimana ia akan selalu
rasionalisasi, konflik batin, dan lain-lain. Dalam membutuhkan orang lain di segala segi
teori ini menyatakan delinkuen atau kenakalan kehidupannya. Dengan adanya kecanduan
adalan bentuk penyelesaian atau kompensasi pornografi akan sangat berdampak pada
dari masalah psikologi dan konflik batin untuk kehidupan sosialnya, apalagi remaja dimana
melengkapi stimulus eksternal dan pola hidup seharusnya ia banyak aktif di segala kegiatan,
keluarga yang tidak harmonis. Sebagian besar banyak bertemu orang-orang untuk dapat
remaja yang berperilaku menyimpang berasal mengembangkan potensi di dalam dirinya.
dari keluarga yang broken home. Hal tersebut Berikut dipaparkan lebih jelasnya mengenai
dikarenakan kondisi rumah ataupun keluarga dampak negatif kecanduan pornografi bagi
yang tidak bahagia membuat masalah psikologi kehidupan sosial remaja:
dan penyesuaian diri yang terganggu pada diri 1. Tertutup, minder dan tidak percaya diri
individu. Sehingga mereka mencari tempat Hal ini merupakan dampak yang paling
pelampiasan untuk meluapkan kesulitan tampak bagi kebanyakan pelaku pecandu porno.
batinnya dalam bentuk perilaku menyimpang. Seperti yang sudah dipaparkan pada ciri-ciri
c) Teori Sosiogenis pecandu porno, dikatakan bahwa pelaku
Menurut teori ini kenakalan remaja cenderung hanya bermain dengan kelompok
murni merupakan pengaruh sosiologis atau tertentu, menutup diri secara emosional, malu
sosio-psikologis. Teori ini mencoba mencari dalam kondisi yang tidak tepat, dan sering
sumber penyebab kenakalan remaja pada faktor menghindari kontak mata.
lingkungan keluarga dan juga masyarakat. Anak Remaja yang menjadi pecandu film
menjadi nakal karena partisipasinya ditengah- porno yang mendapat dukungan dari teman-
ditengah lingkungan sosial yang ide dan teknik teman sesama penggemar porno, akan terdorong
deliquennya tertentu sehingga memunculkan untuk menjadi pribadi yang permisif terhadap
saran tertentu untuk mengatasi masalah dan perilaku seks bebas. Sementara, jika ia dikelilingi
kesulitan hidupnya. oleh teman yang terbebas dari pornografi, ia
d) Teori Subkultural Delinkuensi akan cenderung merasa minder dan tidak
Teori ini berdasarkan subkultural sifat- percaya diri. Karena kebiasaan ini mereka akan
sifat suatu struktur sosial dengan pola budaya merasa sebagai pribadi yang aneh dan
yang khas dari lingkungan yang familiar seperti
12
Cindy Afriliani, dkk / Harmony 8 (1) (2023)

perilakunya berbeda dari teman-teman yang pengawasan, dan pendidikan agama) oleh
lain. keluarga, tekanan psikologi yang dialami remaja
2. Membentuk nilai, sikap, dan perilaku akibat disharmoni keluarga, lemahnya
yang negatif pertahanan diri, dan predisposing faktor. Dan
Remaja yang sudah terbiasa melihat dampak kecanduan film porno pada kehidupan
berbagai adegan seksual dapat mengganggu sosial remaja antara lain tertutup, minder dan
pikirannya. Hal ini dapat dilihat dari cara tidak percaya diri. Membentuk sikap, nilai dan
mereka memandang wanita, kejahatan seksual, perilaku yang negatif. Menyebabkan kesulitan
pelecehan seksual, dll. Orang yang kecanduan konsentrasi belajar dan terganggu jari dirinya.
pornografi biasanya akan menjadi pribadi yang
merendahkan wanita secara seksual, DAFTAR PUSTAKA
memandang seks sebagai hal yang lumrah, dll. DPR RI. UU 44 Tahun 2008. www.dpr.go.id.
Tak jarang pelaku pecandu pornografi akan https://www.dpr.go.id/dokjdih/docume
melakukan tindakan kriminal dan pelecehan nt/uu/UU_2008_44.pdf. Diakses pada 16
terhadap orang lain. Bahkan jika seseorang yang Oktober 2022.
terlihat hidupnya normal dan baik-baik saja,
semua kebutuhannya terpenuhi bisa menjadi Eprints.umm.ac.id.http://eprints.umm.ac.id/46
pelaku kriminal akibat keseringan menonton 252/3/BAB%20II.pdf. Diakses pada 16
film porno. Oktober 2022
3. Menyebabkan kesulitan konsentrasi
belajar dan terganggu jati dirinya Haidar, Galih, dan Nurliana Cipta Apsari.
Pornografi dapat menyebabkan Pornografi Pada Kalangan Remaja.
pelakunya kesulitan untuk berkonsentrasi dalam Prosiding Penelitian & Pengabdian
belajar dan juga beraktivitas, dan setiap harinya Kepada Masyarakat, vol. 7, no. 1, 2020,
diliputi kegelisahan. Pornografi yang ditonton pp. 136-143.
oleh kalangan remaja cenderung mengendap di
otak dan memiliki kesan yang mendalam. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Karena pornografi merupakan suatu hal yang kbbi.web.id.https://kbbi.web.id/remaja.
baru dan menarik untuk dilihat oleh remaja. Hal Diakses pada 16 Oktober 2022
tersebut membuat remaja menjadi sulit untuk
berkonsentrasi, tidak fokus, malas untuk belajar, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
dan tidak memiliki semangat untuk melakukan Remaja Harus Sehat.
aktivitas sehari-hari. www.kemkes.go.id.https://www.kemkes
.go.id/article/view/18051600001/menke
SIMPULAN s-remaja-indonesia-harus-sehat.html.
Ciri-ciri pecandu pornografi adalah Diakses pada 16 Oktober 2022
pecandu pornografi cenderung menyalahkan
orang, berpakaian tidak rapi dan jorok, prestasi Kompas.com. 62,7 Persen Remaja Indonesia
akademis menurun, Suka berbohong, bermain Pernah ML.
dengan kelompok tertentu, moody, menutup diri nasional.kompas.com.https://nasional.k
secara emosional, malu di keadaan yang tidak ompas.com/read/2010/05/09/19005745
tepat, sulit berkonsentrasi dan sering /~Nasional. Diakses pada 3 September
menghindari kontak mata, tidak sabaran dan 2022
hilang rasa empati, serta impulsif.
Faktor-faktor penyebab kecanduan film Mighfar, Shokibul. SOCIAL EXCHANGE
pornografi antara lain yaitu teman sebaya, THEORY: Telaah Konsep George C. Homans
pengaruh lingkungan, peranan media sosial, Tentang Teori Pertukaran Sosial. Jurnal
perkembangan teknologi, kurangnya (perhatian,
13
Cindy Afriliani, dkk / Harmony 8 (1) (2023)

Lisan Al-HAL, vol. 9, no. 2, 2015, pp. Pengertian Pornografi Menurut Islam.
261-285 eprints.walisongo.ac.id.http://eprints.wal
isongo.ac.id/194/3/062211004_Bab2.pdf
Norman, Amirul Ashraaf, and Nooraini
Othman. Ketagihan Pornografi dalam Repository.usm.ac.id.https://repository.usm.ac.
Kalangan Remaja: Faktor dan Implikasi id/files/skripsi/C11A/2014/C.131.14.02
Terhadap Sahsiah Diri Remaja. Melayu, 38/C.131.14.0238-06-BAB-III-
vol. 19, no. 2, 2020, pp. 205-215, 20210831020527.pdf. Diakses pada 24
http://journalarticle.ukm.my/15529/1/4 September 2022.
3488-139741-1-SM.pdf.
Ritzer, George. 2014. Teori Sosiologi Modern.
Novita, Eryanti. Faktor-Faktor yang Translated by Tribowo B. S, 7 ed.,
Mempengaruhi Kebiasaan Menonton Film Jakarta: Penerbit Kencana.
Porno pada Remaja. Antropologi, Sosial,
dan Budaya, vol. 4, no. 1, 2018, pp. 31- Utomo, Sigut Tri, and Achmad Sa'i. Dampak
44, Pornografi Terhadap Perkembangan Mental
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index. Remaja Di Sekolah. Elemantary, vol. 6, no.
php/antrophos/article/view/9885. 1, 2018, pp. 166-188,
https://journal.iainkudus.ac.id/index.ph
p/elementary/article/download/4221/27
43. Diakses pada 8 September 2022.

14

Anda mungkin juga menyukai