PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
dengan penggunaan teknologi yang semakin canggih dan mudah diakses oleh
siapapun dan kapanpun. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita
hindari, semakin hari semakin tumbuh dengan pesat seiring dengan kemajuan
memberikan dampak yang positif bagi suatu negara sehingga mampu mendorong
kearah perkembangan yang lebih pesat serta dapat memperluas wawasan dan
mencerdaskan bangsa. Namun disisi lain ternyata kemajuan teknologi ini juga
memunculkan dampak yang negatif. Salah satu dampak negatif yang meluas di
era modernisasi adalah banyaknya situs pornografi yang dengan mudah diakses
Masa remaja merupakan masa dimana ingin mencoba hal-hal baru yang
mengakibatkan perubahan terjadi begitu cepat dan tidak seimbang. Masa ini juga
sering disebut masa proses pencarian jati diri dengan mencoba hal-hal baru
elektronik maupun cetak yang berisi tentang pornografi yang dapat membuat
(Indiantoro et al., 2022)
keacanduan pornografi.
kurang bisa melepaskan pikiran tersebut karena sudah terlanjur tertarik dengan
hal-hal negatif, akhirnya timbul rasa penasaran kemudian munculah tindakan yang
menjadi point of enter dari kejahatan seksual dengan objek bahkan subjek
masih menjadi masalah yang kompleks hingga saat ini tanpa terkecuali remaja di
narkoba lewat mata adalah narkoba di era milenium baru yang membuat dunia
pornografi. Pornografi yang biasa diakses manusia lewat mata memiliki efek
terkait konten negatif yang diterima didominasi oleh konten pornografi yaitu
sebanyak 1.028.702 konten pornografi dari 1.219.904 temuan konten negatif. Hal
ini terus menerus menyerang dunia maya serta menimbulkan keresahan di dunia
Salah satu survei yang dilakukan oleh situs penyedia video dewasa asal Amerika
(Subiakto, 2020).
Hasil survei awal yang dilakukan peneliti melalui wawancara terhadap guru
bimbingan konseling dan siswa SMK Negeri 1 Tuban pada bulan Juni 2023, guru
video pornografi pada saat proses kegiatan belajar berlangsung, dan dari 20 siswa
yang dimilikinya. Hasil tersebut dapat menunjukan bahwa beberapa siswa di SMK
dari adanya kontrol diri yang kurang pada remaja, sikap individu, dan
pengawasan orang tua. Lemahnya pengawasan orang tua pada anak bisa
teman sebaya (peer group) juga dapat menjadi penyebab seorang mengalami
narkolema, karena teman sebaya merupakan orang yang sering berinteraksi karena
perilaku remaja (Fitri et al., 2022). Menurut Muchlisin Riadi, 2022 teman atau
sahabat sebaya adalah sekelompok atau kumpulan orang yang saling berinteraksi,
teman sebaya pada remaja sangat besar dalam kehidupan remaja sehari-hari.
Menurut Yusuf, 2016 dalam S Pramuseli, 2021 remaja lebih sering belajar di luar
Perilaku teman sebaya dalam kelompok menjadi acuan atau norma tingkah
laku yang diharapkan dalam kelompok. Menurut SK Wahyu Ningsih, 2019 dalam
hal ini kelompok teman sebaya sangatlah berpengaruh terhadap setiap individu,
karena ketika salah satu atau lebih kelompok teman sebaya sering melakukan
perilaku menyimpang, sedikit atau banyak pasti setiap individu akan menirukan
perilaku baik maka setiap individu akan seperti itu juga. Namun banyak juga
perilaku narkolema.
kerusakan otak bagian depan (pre frontal cortex/ PFC), yang berfungsi sebagai
dengan kurangnya daya berkonsentrasi, tidak dapat membedakan benar dan salah,
(Ardiansyah dan Hoesin, 2022). Selain itu, secara medis dampak narkolema
sangat beragam mulai dari penyakit seksual seperti HIV-AIDS dan adanya
kesemuanya itu akan mengakibatkan penyakit dan bencana pada generasi muda,
karena rusaknya moral sehingga tidak dapat lagi membedakan yang benar dan
yang salah. (Winarti et al., 2021) dan penyebab terjadinya kekerasan seksual pada
kelompok remaja, masyarakat dan orang tua (dalam hal ini komite) (Tisngati et
al., 2021).
Hasil survei awal yang dilakukan peneliti melalui wawancara terhadap guru
bimbingan konseling dan siswa SMK Negeri 1 Tuban pada bulan Juni 2023, guru
video pornografi pada saat proses kegiatan belajar berlangsung, dan dari 20 siswa
Tuban.
Tuban.
sebaya terhadap perilaku narkolema pada remaja di SMK Negeri 1 Tuban. Objek
yang dijadikan unit analisi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI di SMK
Negeri 1 Tuban
1.7 Keaslian Penelitian
Desain
Judul Penulis Sampling Instrumen Hasil
Penelitian
Hubungan Nagesta Penelitian Sampel pada Kuesioner Menurut hasil
Kontrol Mayke kualitatif penelitian ini penelitian yang
Diri Heryan atau adalah 140 telah dilakukan,
dengan Yovana eksperimen subjek dengan dapat ditarik
Perilaku kriteria remaja kesimpulan jika
Cybersex berusia 15-17 hipotesis mengenai
pada tahun. adanya hubungan
Remaja di negatif yang
SMA X signifikan antara
Kota kontrol diri dengan
Kendal perilaku cybersex
pada remaja
diterima. Artinya
semakin tinggi
kontrol diri maka
semakin rendah
perilaku cybersex
remaja, namun
semakin rendah
kontrol diri maka
semakin tinggi
perilaku cybersex
pada remaja.
Faktor- Siswant o Penelitian Sampel pada Kuesioner Hasil dari
faktor dan Deskriptif penelitian ini penelitian ini
Determin Wahyu Observasio sebanyak 250 menunjukan bahwa
asi Purwani nal siswa kelas X pendidikan
Narkolem a ngsih dan XI SMA kesehatan yang
pada N dilakukan melalui
Remaja di Surakarta peer educator
dengan berhasil
menggunaka n meningkatkan
teknik pengetahuan
Stratified kelompok
Random perlakuan tentang
Sampling. pencegahan
narkolema dan
perlakuan dengan
pemberian modul
belum berhasil
meningkatkan
Desain
Judul Penulis Sampling Instrumen Hasil
Penelitian
pengetahuan
kelompok kontrol
tentang
pencegahan
Narkolema.
Kontrol Hani Penelitian Sampel pada Kuesioner Terdapat
Diri Hartanti kuantitatif penelitian ini hubungan negatif
Terhadap dan dengan sebanyak 211 antara kontrol diri
Perilaku Aiyuda pendekatan orang remaja dengan perilaku
Cybersex korelasiona di Pekanbaru cybersex pada
Pada l (104 remaja remaja di
Remaja laki-laki dan Pekanbaru, dilihat
107 remaja dari nilai koefisien
perempuan) korelasi (r = -
usia 12 0,292) Dengan
hingga 22 signifikansi
tahun. (p>0,01).
Hubungan Alvi Penelitian Sampel pada Kuesioner Hasil penelitian
Antara Leonard kuantitatif penelitian ini menunjukkan
Kontrol hi sebanyak 250 bahwa ada
Diri siswa SMP di hubungan negatif
Dengan Kota Malang. dan sangat
Kecender signifikan
Ungan antara Kontrol
Perilaku Diri (X) dengan
Mengakse Perilaku
s Situs Mengakses Situs
Porno Porno (Y).
Pada
Remaja
Hubungan Valena Penelitian Sampel pada Kuesioner Hasil penelitian
Adiksi, Dila kuantitatif penelitian ini dapat disimpulkan
Kontrol Karsinta di Kabupaten bahwa terdapat
Diri Dan Kubu Raya hubungan yang
Tipe yaitu siswa/i signifikan adiksi,
Kepribadi SMA Katolik kontrol diri dan
An Talino, SMA tipe kepribadian
Terhadap N 01 Rasau dengan perilaku
Perilaku Jaya, SMA cybersex.
Cybersex Al-Fityan,
Pada SMA
Remaja Pancasila
Sekolah berjumlah
Lanjut 158
Tingkat responden.
Atas Di
Kubu
Raya