Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masa remaja adalah masa transisi yang unik. Terjadi berbagai perubahan

pada masa ini. Perubahan tersebut meliputi: fisik, psikologik dan sosial.

Perubahan fisik terjadi lebih cepat dibandingkan perubahan psikologik dan sosial..

Hormon seksual sudah mulai berfungsi pada masa remaja. Hal tersebut

mendorong remaja untuk melakukan berbagai jenis perilaku seksual (Bachruddin

et al., 2017). Perubahan diri remaja yang menyangkut hubungan dengan lawan

jenisnya dan menerima peran seksual secara dewasa menimbulkan dorongan dan

minat terhadap masalah perilaku seksual. (Maslan dalam Nugraha, 2014).

Globalisasi adalah era dimana membuat dunia semakin maju dan modern terutama

pada alat teknologi komunikasi handphone yang semakin berkembang yang sudah

dilengkapi dengan aplikasi-aplikasi canggih di dalamnya membuat semua orang

saat ini sangat tertarik untuk memilikinya dari yang tua sampai yang muda

khususnya kalangan remaja, dari kecanggihan teknologi handphone ini memiliki

dampak terhadap moralitas remaja dari kebayakan remaja yang mengunkan

handphone membuat, berperilaku kurang baik, berpenampilan yang tidak baik. .

Phone sex atau hubungan seks melalui telepon dalam Putri (2010) merujuk pada

teori Mustika merupakan salah satu cara seseorang untuk mendapatkan kepuasan

seksual biasanya rangsangan berasal dari pembicaraan di telepon, dan dilanjutkan

dengan imajinasi seakan-akan pasangannya berhadapan langsung dengannya

(Shaughnessy dan Byers, 2013).


Penelitian penggunaan smartphone dengan internet di kalangan anak-anak

dan remaja di dunia oleh UNICEF pada 2019 sebagai bagian dari proyek multi-

negara pada program Digital Citizenship Safety, Lebih dari separuh anak-anak dan

remaja (52%) di dunia yang menjalin hubungan ,Laki-laki lebih cenderung

mencari materi seksual secara terhubung dibandingkan perempuan. Sekitar 56,5%

laki-laki betul-betul melakukannya dibanding 35,2% perempuan. Hanya 2,9% dari

jumlah siswa secara keseluruhan yang masuk ke materi seksual ini secara teratur

dan lebih banyak laki-laki melakukan masturbasi pada saat online (15%). Survey

Litbang kesehatan bekerjasama dengan BKKBN menunjukan sebanyak 5,6%

remaja Indonesia melakukan seks melalui telepon. Pada survey BKKBN di jawa

timur sebanyak 17,4% remaja yang menjalin hubungan berpacaran melakukan

phone sex melalui chating, voice call dan video call.

Phonesex terjadi ketika seseorang menggunakan internet sebagai media

interaksi dengan orang lain dengan tujuan untuk mendapatkan kepuasan seksual.

Adanya interaksi dua arah yang menjurus pada hal – hal yang berbau seksual baik

itu dengan makna tersirat maupun tersurat mampu menuntaskan hasrat seksual

dari masing – masinng individu tersebut. Pemicu perilaku phonesex bisa terdiri

dari individu itu sendiri ataupun lingkungan sekitar yang mendukung. Dampak

yang kemungkinan muncul dari phone sex diantaranya adalah aktivitas seksual

pranikah.

Berdasarkan hal tersebut diatas maka sangat di perlukan adanya

pendidikan seks yang benar terhadap para kalangan remja. Pendidikan sex yang

tentu saja bertujuan untuk membingbing dan menjelaskan tentang perubahan

fungsi organ seksual sebagai taham yang di lalui dalam kehidupan manusia di
sertai dengan penanaman nilai nilai sekusalitas itu sendiri (Ract, 2014). Untuk

menyeimbangakan ketimpangan antara pengatahuan dengan perilaku remaja seks

ini, maka di perlukan pendidikan seks terutama melalui jalur sekolah dalam

mengajarkan pendidikan seks yang sangat akurat.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas, rumusan masalah

pada penelitian ini adalah “ Pengatahuan Siswa Tentang Phone Sex di SMK

Negeri 1 Pakong?

1.3 Tujuan penelitian

Siswa mampu mendeskripsikan pengetahuan tentang pnone sex di SMK

Negeri 1 Pakong.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi responden

Memberikan informasi bagi peserta didik (siswa) tentang pengaruh

phonesex pada remaja dan siswa.

1.4.2 Bagi sekolah SMK Negeri 1 Pakong

Meberikan deskripsi dan masukan pada sekolah tentang phone sex dan

dapat di masuk ke materi kesehatan reproduksi dan dapat meberikan pengatahuan

kepada siswa tentang phone sex.

1.4.3 Bagi peneliti

Peneliti dapat bertambah pengatahuan dan pengalaman dalam melakukan

penelitian dan dapat menerapkan ilmu yg telah di peroleh di lapangan.


1.4.4Bagi peneliti selanjutnya

Dapat di gunakan sebagai dasar untuk melaksanakan penelitian

selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai