Anda di halaman 1dari 3

Psikologi Komunikasi

Upin ipin, Awalnya film ini bertujuan untuk


mendidik anak-anak agar menghayati bulan Ramadhan.
Namun kini menjadi tontonan yang di tunggu-tunggu oleh
berbagai anak yang menjadi pengemar film kartun ini.

Serial drama yang awalnya hanya membawa pesan


ramadhan kepada anak-anak ini menjadi digemari di
berbagai Negara yang menjadi peminatnya. Tidak hanya
itu film ini banyak mengandung nilai dan pesan moral
yang sangat baik di tujukan untuk anak-anak. Proses
penyampaiannya pun bisa di bilang mudah di terima anak-
anak yang sebagaian besar peminatnya.

Manfaat dari menonton serial drama ini pun bermacam-macam. disini Serial Upin & Ipin
ini memberikan banyak inspirasi dan pelajaran berharga tentang agama, persahabatan. Serial ini
membawa atmosfer kesegaran khas anak-anak dan kelucuan yang dibalut dalam hikmah dan
pembelajaran moral. Lihat saja adegan saat Upin & Ipin bertanya tentang kenapa puasa itu wajib,
dijawab oleh Opa (nenek) mereka,”Biar masuk surga.” Dan ditanggapi dengan dialog khas ipin
yang kerap mengundang tawa, “Betol betol betol.” Juga saat mereka bermain dengan Jarjit dan
Mei Mei, Upin dan Ipin tak kuasa menahan lapar dan hausnya saat puasa, lalu Jarjit menawarkan
Upin dan Ipin untuk mentraktirnya. Upin dan Ipin sangat senang dengan tawaran Jarjit, lalu Mei
Mei mengingatkan “Hai bukannya kalian puasa?” puasa puasa puasa, kata Ipin lalu Jarjit bilang
“Tak ada yang tau” Mei mei menambahkan, “Tapi kalian punya Tuhan, Tuhan tahu!”

Ah acara ini sangat tepat jika dijadikan tontonan keluarga diakhir pekan, juga bisa
dijadikan alternatif bagi orang tua untuk dapat memberikan pendidikan moral dan agama untuk
anak dengan cara yang menghibur.

Film kartun yang dibuat oleh kartunis asal negeri jiran Malaysia ini, secara visualisasi
mungkin masih kalah dengan film-film kartun yang berasal dari Amerika atau Jepang. Bahkan
bisa dibilang dari segi visualisasi ini kurang menarik, namun cerita yang disuguhkan banyak
mengandung pelajaran-pelajaran penting yang patut ditonton oleh anak-anak.

Latar belakang budaya yang beradat melayu, tidak jauh berbeda dengan latar belakang
budaya di negeri kita Indonesia. Bahkan di film Upin dan Ipin ini nilai-nilai moral masih
dikedepankan dan dijunjung tinggi. Tidak hanya itu saja nilai budaya ketimuran dan pelajaran-
pelajaran mengenai agama, juga tidak ketinggalan disuguhkan untuk para penikmatnya.

Ipin dan Upin yang diceritakan dalam film kartun itu sebagai anak yatim piatu, mereka
hanya diasuh oleh nenek dan kakaknya. Merekalah yang selalu mengajarkan kebaikan kepada
Ipin dan Upin, apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan, adalah sesuatu
yang selalu menjadi nasehat mereka kepada Upin dan Ipin.

Di antara pelajaran yang disuguhkan pada film kartun Ipin dan Upin, salah satu
contohnya yaitu, keharusan menghormati orang yang lebih tua, kerugian akibat menyia-nyiakan
waktu, hal-hal yang tidak boleh dilakukan pada waktu menjalankan ibadah puasa, bahkan
pelajaran mengenai cara merawat gigi juga turut diajarkan pada film ini.

Sungguh film ini tidak hanya menyajikan sebuah tontonan yang menarik buat anak-anak
kita, namun juga sangat edukatif. Pengaruh lain karena film ini anak-anak mulai menjadi
peminat televise, dan menjadi hal rutin yang harus mereka lakukan setiap harinya.

Salah satu catatan penting dari cerita upin ipin ini adalah Animator upin & ipin ini adalah
Chikita Fawzi... Anak dari pasangan artis Indonesia Ikang Fauzi dan Marisa Haque. Kiki adalah
mahasiswi Multimedia University jurusan film dan animation. Menurutnya sangat
menyenangkan bekerja di Le’ Copaque. Perlu di banggakan bahwa anak Indonesia selalu
memiliki kreatifitas.
Psikologi Komunikasi

Upin & Ipin

Nama : Dwi Rohma Wulandari

No. Stambuk : B 501 08 024

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

Ilmu Komunikasi

2010

Anda mungkin juga menyukai