Anda di halaman 1dari 24

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

ALAUDDIN MAKASSAR

REPRESENTASI KEHIDUPAN HARMONIS MASYARAKAT DALAM


KERAGAMAN SUKU, RAS DAN AGAMA YANG TERCERMIN DALAM
SERIAL ANIMASI UPIN & IPIN DAN KAWAN-KAWAN

(ANALISIS TAYANGAN UPIN & IPIN DAN KAWAN-KAWAN)

NUR INAYAH YUSHAR

50700112009

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

KOMUNIKASI ANTARBUDAYA

MAKASSAR

JULI 2014

1
DAFTAR ISI

Halaman Sampul ................................................................................................... 1

Daftar Isi................................................................................................................ 2

Bab I Pendahuluan ............................................................................................... 3

A. Latar Belakang .......................................................................................... 3


B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 4

Bab II Kerangka Teoritis ...................................................................................... 5

A. Latar Serial Animasi Upin & Ipin ............................................................. 5


B. Tokoh dan Karakter Serial Upin & Ipin .................................................... 6

Bab III Hasil Analisis ........................................................................................... 12

A. Sinopsis Serial Animasi Upin & Ipin ........................................................ 12


B. Analisis Serial Animasi Upin & Ipin ........................................................ 14

Bab IV Penutup ..................................................................................................... 23

A. Kesimpulan ............................................................................................... 23
B. Saran .......................................................................................................... 23

Daftar Pustaka ....................................................................................................... 24

2
Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Toleransi sesungguhnya substansi dari falsafah nilai-nilai Pancasila dan UUD


1945 sebagai dasar Negara kita, menjunjung tinggi perbedaan keyakinan,
kepercayaan, agama, hak asasi manusia dalam bingkai Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Ironinya, konflik-konflik karena perbedaan terus menghantui bangsa ini
sejak enam puluh delapan tahun Indonesia merdeka. Sejak masa orde lama, orde baru
sampai lebih lima belas tahun merasakan era reformasi, belum terlihat gejala-gejala
demokratisasi sesugguhnya sesuai nilai falsafah Pancasila.

Toleransi sesungguhnya secara harfiah dalam kamus bahasa Indonesia berasal


dari kata toleran; bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan,
membolehkan) pendirian pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan,
dsb) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri, sehingga toleransi
menunjukkan sifat atau sikap toleran.

Toleransi bukan hanya pengetahuan dan ucapan, tapi perilaku dan tindakan
sebagai wujud sikap menghargai. Toleransi membutuhkan suatu penanaman nilai
sejak kecil (kanak-kanak) sebagai wujud ketidaksadaran manusia yang
mempengaruhi perilakunya hingga dewasa. Ketakutan kami sesungguhnya, jika telah
terjadi doktrin yang sifatnya turun-temurun yang berlaku dalam kehidupan sehari-
hari kita tentang toleransi. Baik dilingkungan keluarga, kelompok, institusi
pendidikan sampai doktrin-doktrin anti toleransi yang diperlihatkan oleh Negara kita.

Serial Upin & Ipin adalah salah satu film animasi yang mengusung tema
kehidupan masyarakat dimana mereka hidup rukun dalam keregaman suku, ras dan
agama. Serial ini di latarbelakangi kehidupan harmonis masyarakat malaysia sebuah
kampung yang masyarakatnya hidup dalam keragaman budaya dan agama.

3
Representasi keragaman etnis ini dicitrakan melalui tokoh-tokoh dalam serial ini,
seperti etnis Melayu direpresentasikan oleh tokoh-tokoh seperti Upin, Ipin, Fizi,
Ehsan, Mail, Dzul dan Ijat. Etnis Tionghoa direpresentasikan dalam tokoh Mei-Mei
dan Ah Tong, India direpresentasikan melalui tokoh Jarjit, Uncle Muhtu dan Rajoo,
dan sosok Susanti yang berperan sebagai orang Indonesia.

Keberagaman etnis dan agama tampak menjadi satu harmoni yang indah. Saking
beragamnya sehingga pria yang berkelakuan layaknya wanita pun ada dalam cerita
yang diperankan oleh Bang Saleh atau Sally. Serial ini bercerita tentang dua kakak
beradik kembar bernama Upin dan Ipin yang masih duduk di bangku taman kanak-
kanak. Pada mulanya serial ini bercerita tentang pelajaran untuk berpuasa bagi anak-
anak. Namun dalam perkembangan ceritanya, serial ini menceritakan tentang
kehidupan sehari-hari Upin dan Ipin. Kisah dalam serial ini terkait dengan kehidupan
mereka ketika di rumah, berinteraksi dengan tetangga dan teman-teman sekolah
taman kanak-kanaknya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan


dibahas dalam makalah ini adalah bagaimana representasi kehidupan harmonis
masyarakat malaysia dalam keragaman suku, ras, dan agama yang tercermin dalam
serial animasi Upin & Ipin

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka


dapat disimpulkan bahwa tujuan dan kegunaan penelitian adalah untuk menganalisis
keragaman suku, ras, dan agama yang tercermin dalam serial animasi Upin & Ipin
yang hidup harmonis.

4
Bab II

Kerangka Teoritis

A. Latar Serial Animasi Upin & Ipin

Upin & Ipin merupakan sepasang kakak-beradik kembar berusia belia yang
tinggal bersama Kak Ros dan Opah di Kampung Durian Runtuh setelah kematian
kedua orang tua mereka sewaktu masih bayi. Upin & Ipin bersekolah di Tadika
Mesra yang terletak dalam kawasan kampung, dimana mereka berteman dengan
banyak teman yang bermacam-macam tingkah lakunya, antara lain ialah Mei Mei
yang imut dan berkepribadian cerdas, Jarjit Singh yang gemar membuat humor dan
membuat pantun, Ehsan yang cerewet, suka pamer dan senang makan, Fizi (sepupu
Ehsan) yang penuh percaya diri dan suka mengejek orang lain, Mail yang pandai
berjualan dan sering mengantuk ketika pelajaran karena habis berjualan ayam
semalaman dan pandai berhitung. Teman-teman Upin & Ipin berasal dari berbagai
etnis Fizi, Ehsan, Mail, Dzul dan Ijat berasal etnis dari Melayu. Jarjit merupakan
keturunan India. Mei-Mei keturunan Cina dan Susanti merupakan teman Upin dan
Ipin yang berasal dari Indonesia.

Kampung Durian Runtuh dipimpin oleh Isnin bin khamis yang lebih dikenal
dengan Tok Dalang karena merupakan ahli wayang kulit. Tok Dalang memiliki
sebatang pohon rambutan untuk dijual buahnya. Tok Dalang juga memelihara seekor
ayam jantan yang diberi nama Rembo. Penduduk lain yang dikenal adalah Uncle
Muhtu, yakni pedagang makanan yang tinggal bersama anaknya Rajoo dan lembu
peliharaannya yang bernama Sapy. Juga ada seorang banci yang senang berkata
kasar, serta Ah Tong yakni seorang pedagang multitalenta yang pandai berbicara.

Upin dan Ipin bersekolah di taman kanak-kanak yang bernama “Tadika


Mesra” bersama dengan teman lain yaitu Jarjit, Fizi, Ehsan, Mail, Dzul, Ijat, Mei-mei
dan Susanti. Mereka semua di bawah bimbingan Cik Gu (Ibu Guru) Yasmin.

5
B. Tokoh dan Karakter Serial Upin & Ipin
1. Upin & Ipin

Upin dan Ipin adalah dua orang saudara kembar asal melayu. Mereka tinggal
bersama kakak dan opah mereka dalam sebuah rumah di kampung Durian
Runtuh. Mereka anak yatim piatu karena ibu dan ayahnya meninggal saat mereka
masih bayi. Kuburan orang tua mereka ditunjukkan dalam sebuah episode
berjudul „Hari Raya‟ dan „Istimewa Hari Ibu‟.

Upin berperan sebagai kakak ipin karena lahir 5 menit lebih awal dari Ipin.
Upin memiliki sehelai rambut dikepalanya dan selalu memakai baju berwarna
kuning bertuliskan huruf „U‟.

Ipin lebih imut dan lucu dari pada upin dan gemar makan ayam goreng. Ipin
juga cenderung sering mengulang satu kata menjadi tiga kali dalam satu kalimat,
khususnya “betul, betul, betul”. Ipin berkepala botak dan tidak memiliki sehelai
rambut seperti Upin. Ipin selalu memakai baju biru yang tertulis huruf „I‟ dan
selalu memakai kain merah dilehernya. Upin dan ipin selalu bersikap manja pada
opah dan suka menggoda kak ros. Upin dan ipin bersekolah di tadika mesra.

2. Kak ros. Kak ros adalah kakak sulung Upin & Ipin dan cucu pertama Opah.
Walaupun didepannya galak, namun sebenarnya dia adalah seorang kakak
yang penyayang. Kak ros selalu mengajari adiknya agar menjadi seorang adik
yang baik dan berbudi mulia dan harus dikenal hemat. Kak ros sangat marah
ketika upin & ipin bermain di tepi sungai dalam sebuah episode “kembara
kecil-kecilan”. Dan dia saat adiknya ultah memberi buku yang berjudul “cara
menjadi adik yang baik”. Meskipun begitu namun dia juga selalu
mengganggu adik-adiknya.

6
3. Mak Uda atau sering dipanggil Opah. Opah adalah nenek dari Upin, Ipin dan
Kak Ros. Opah sering memanjakan Upin & Ipin namun juga sering
menasehati mereka. Opah orang yang baik hati kepada warga kampung
durian runtuh. Ciri khas Opah adalah memiliki tahi lalat di pipi kirinya.

4. Isnin bin Khamis, atau lebih dikenal sebagai Tok Dalang merupakan ketua
penghulu kampung Durian Runtuh dan dalang wayang kulit yang berkali-kali
menjuarai pertandingan wayang kulit (seperti yang dilihat pada koleksi piala
di rumahnya). Tok Dalang banyak diminta pertolongannya oleh Upin & Ipin
dan kawan-kawan, disamping memberi nasihat kepada mereka. Kakek dalang
mempunyai beberapa batang pohon rambutan untuk dijual buahnya dan
seekor ayam jantan peliharaan bernama rembo. Ahli waris Tok dalang yang
dapat dikenali adalah Tajol yang tinggal di kota istri dan anaknya, dan dari
Tajol ini lahir lah cucu tok dalang yakni badrol (tokoh utama geng).

5. Mohammad al hafezzy (fizi). Fizi adalah salah satu kawan upin & ipin. Dia
adalah sepupu Ehsan dan berdekatan rumah dengan Ehsan. Fizi dikenal
dimanja oleh kedua orang tuanya. Fizi adalah anak yang penuh percaya diri
dan kadang mengejek orang lain. Dia selalu mengejek ehsan sebagai „intan
payung‟ yang berarti anak dimanja. Fizi sebenarnya anak yang baik hati dan
selalu dekat dengan orang tuanya.

6. Ehsan bin Azzaruddin. Ehsan adalah ketua kelas di ruang kelas Upin & Ipin
di tadika mesra. Ehsan adalah sepupu fizi yang biasa dipanggil „intan
payung‟. Ayah dan fizi selalu memanggilnya intan payung. Ehsan selalu
memakai pita merah. Dia juga memiliki perut yang buncit dan suka makan.
Ehsan selalu berdandan paling mewah antara kawan-kawannya yang lain.
Jika dia kalah dalam permainan, pasti dia agak marah. Walau begitu ehsan
tetap sahabat terbaik Upin & Ipin.

7
7. Mei Mei. Mei mei adalah salah satu dari kawan Upin & Ipin yang pandai,
terampil, tekun, dan senantiasa bertutur kata yang sopan. Mei Mei adalah
siswa terpintar dikelas tadika. Mei mei memiliki paras wajah yang imut
dengan memakai kacamata yang besar. Mei Mei merupakan keturunan
Tionghoa dan beragama Konghucu. Walau begitu, mei mei tetap menasihati
kawannya agar berpuasa. Dia juga bersahabat baik dengan Devi dan Susanti.
Jika di tadika, dia sebangku dengan mail.

8. Ismail bin Mail. Mail merupakan siswa yang paling rajin dikalangan kawan-
kawan Upin & Ipin, bukan saja disekolah, bahkan dia juga gigih mencari
rezeki dengan membantu ibunya menjual ayam goreng. Mail sering terlibat
dalam perbuatan nakal Upin & Ipin. Mail sangat suka pada Susanti. Pada
waktu Susanti diperkenalkan sebagai murid baru di Tadika, Mail sempat
menyuruh Mei Mei berdiri untuk mempersilahkan susanti duduk dengannya.
Mail diperkenalkan dalam seri „Setahun Kemudian‟, ketika dia kesulitan
untuk menunaikan ibadah puasa walaupun sudah cukup umur karena dia
sibuk membantu ibunya menjual di pasar ramadhan. Akhirnya dia berpuasa
juga semenjak episode „berpuasa bersama kawan baru‟.

9. Susanti. Susanti merupakan anak perempuan yang berasal dari sebuah


keluarga yang berasal dari DKI Jakarta, Republik Indonesia. Susanti adalah
pindahan yang baru tinggal di Malaysia ini, dan belum terbiasa dengan
obrolan anak-anak lainnya. Pertama kali muncul pada episode „Berpuasa
Bersama Kawan Baru‟. Nampaknya diam-diam mail tertarik dengan susanti.
Susanti juga muncul di episode „Diri Bersih Badan Sihat‟ dan „Sepi Oh Sepi‟.
Susanti ini suka bermain badminton.

8
10. Jarjit Singh adalah seorang anak laki-laki berketurunan india punjabi dan
beragama Hindu. Meskipun sebaya usianya dengan teman-teman kelasnya
yang lain tetapi suara besar seolah-olah sudah dewasa. Jarjit juga dikenali
karena kepandaian berjenaka dan berpantunnya, khususnya pantun dua baris
dengan “dua tiga”. Sebelum mengatakan “dua tiga” jarjit selalu mengatakan
hebat! Hebat!. Dia selalu ikut serta dalam permainan anak-anak lain, namun
setiap kali terjadi sesuatu yang menyebabkannya ditinggalkan. Ketika
diperkenalkan dulu, jarjit seolah-olah disisihkan ketika mencoba untuk ikut
bermain dengan yang lainnya, tetapi lama-kelamaan teman-temannya
membiasakan diri dengan sifatnya jarjit ketika bermain.

11. Zul dan Ijat. Zul dan ijat merupakan teman sekelas Upin & Ipin yang sering
dilihat berdampingan. Ijat tidak pandai berbicara sehingga memerlukan
bantuan Zul untuk menterjemahkan kata-katanya. Walaupun Zul dan Ijat
jarang keluar rumah mereka tetap teman baik Upin & Ipin. Ijat pernah
berbicara dalam tiga episode yakni, „Gosok Jangan Tak Gosok‟, ketika Ijat
berteriak ketakuatan karena tidak mau periksa gigi, dan „Seronoknya
Membaca‟ ketika ijat membaca buku yang bertuliskan gagak yang haus, dan
„Cerita Kami‟ sebagai narator/pencerita dari cerita Kisah Penggembara dan
Biri-Biri.

12. Devi. Ia adalah anak perempuan yang berbangsa India yang bersekolah pada
tadika yang sama dengan upin & ipin. Walaupun akrab dengan mereka
berdua, namun devi lebih sering bermain dengan bersahabat karibnya, Mei
Mei dan Susanti. Devi pernah terlihat dalam episode „Gosok Jangan Tak
Gosok‟, „Kami Satu Mayasia‟, dan „Jejak Si Rembo‟.

9
13. Cikgu Jasmin ialah wali kelas upin & ipin dan kawan-kawan di tadika. Cikgu
Jasmin adalah seorang tenaga pengajar yang luas pengetahuannya,
berdedikasi serta dekat dengan murid-muridnya, dia sangat baik dan sabar
mengajari murid-muridnya. Pada sebuah episode bernama Adat, dia ketahuan
tidak berpuasa ketika bulan Ramadhan dengan sebab yang tidak jelas.
Mungkin karena sedang datang bulan. Ketika cikgu akan pindah di Kuala
lumpur, semua muridnya sedih dan pengganti posisi cikgu jasmin sebagai
guru kelas tadika mesra adalah cikgu yang sangat imut dan lucu, yaitu Cikgu
Melati.

14. Cikgu Melati. Cikgu Melati adalah pengganti posisi Cikgu Jasmin di tadika
mesra setelah Cikgu Jasmin meninggalkan tadika mesara untuk melanjutkan
studinya di Kuala Lumpur.

15. Muhtu, disapa sebagai Uncle Muhtu oleh para pemuda di kampung,
merupakan satu-satunya penjual makanan dikampung durian runtuh dan
bapaknya rajoo. Antara makanan dan minuman yang dihidangkan di
warungnya ialah nasi dagang, nasi goreng, nasi goreng pattaya, nasi ayam,
nasi lemak, teh tarik, milo, dan sebagainya. Dalam arti kata lain, tidak ada
bedanya gerai muhtu dengan restoran yang dijumpai di kota.

16. Rajoo. Rajoo adalah anak dari Uncle Muhtu yang berketurunan Indian
Punjaba. Rajoo merupakan salah satu kawan Upin & Ipin yang lima tahun
lebih tua. Rajoo memiliki ciri-ciri tanda hitam di jidatnya khas India dan juga
kental dengan dialeg khas India serta terlihat memakai baju biru dan memiliki
lembu peliharaan bernama Sapy. Dalam seri Geng, Rajoo mengerti apa arti
percakapan Opet.

10
17. Salleh. Saleh adalah tetangga dekat Upin & Ipin. Dia dikenal sebagai laki-laki
fenimim yang galak dengan ciri khasnya yaitu “Amboi”. Bang Saleh pandai
menjahit, merangkai bunga, dan mengerjakan pekerjaan rumah.

18. Ah tong. Ah tong adalah seorang pedagang yang berpakaian serba merah dan
berbicara dengan dialek cina yang kuat. Dalam seri TV Upin & Ipin dia
terlihat dalam episode „ambil galah tolong tunjukkan‟ dimana dia membeli
rambutan dari upin & ipin dan kawan-kawannya.

11
Bab III

Hasil Analisis

A. Sinopsis Serial Animasi Upin & Ipin


1. Dugaan (Upin & Ipin Musim Pertama)

Upin & Ipin sedang sibuk mencari makanan untuk sarapan. Mereka lupa
bahwa mereka sedang berpuasa. Kak Ros mengingatkan bahwa tidak ada sarapan
sebab mereka sedang berpuasa. Dengan perasaan kecewa Upin & Ipin keluar untuk
bermain seperti yang biasa mereka lakukan.

Mereka bermain bersama Mei Mei dan Rajoo. Dengan asyik mereka
berempat berlari-lari sambil teriak dan tertawa. Setelah bermain Upin & Ipin merasa
lelah dan haus setelah bermain. Sebab Upin & Ipin merasa haus maka Rajoo
berencana mentraktir minuman. Mei Mei kemudian mengingatkan bahwa sedang
berpuasa namun Rajoo tetap meyakinkan Upin & Ipin bahwa itu tidak apa-apa sebab
tidak ada yang tahu kalau mereka minum. Dengan teguh Mei Mei tetap
mengingatkan bahwa itu tidak boleh sebab tuhan akan tahu dan tuhan akan murka,
sebab itu tidak boleh mempermainkan puasa.

2. Berpuasa Bersama Kawan Baru (Bagian 1)

Upin & Ipin sedang berbelanja di pasar ramadhan untuk keperluan berbuka
puasa. Seperti biasa Upin & Ipin akan membeli ayam goreng yang dijual Mail. Upin
& Ipin akhirnya menemukan Mail yang sedang berjualan ayam goreng dalam
keadaan lemas akibat berpuasa. Perasaan lemas Mail berubah menjadi semangat
ketika tiba-tiba seorang anak perempuan datang untuk membeli ayam goreng di
lapak tempat jualan Mail. Dengan lincah Mail menyiapkan ayam goreng pesanan
anak perempuan tersebut. Namun karena anak tersebut membayar dengan uang asing
maka Ibu Mail menggratiskan ayam goreng tersebut. Sepulang dari pasar, Upin &

12
Ipin melewati rumah Tok Dalang yang sedang memasang Telepon dan sambungan
internet. Sesampainya dirumah Upin & Ipin menyarankan Kak Ros untuk memasang
telepon.

3. Berpuasa Bersama Kawan Baru (Bagian 2).

Cikgu Jasmin Memasuki kelas dengan membawa siswa baru. Ternyata dia
adalah anak perempuan yang berbelanja di warung Mail kemarin. Mail yang awalnya
lemas karena berpuasa kemudian bersemangat setelah melihat anak perempuan
tersebut. Cikgu Jasmin mempersilakan untuk memperkenalkan diri. Namanya
Susanti dan berasal dari Indonesia dan keluarganya baru pindah ke Malaysia. Siswa
yang lain bingung dengan cara berbicara Susanti yang asing terdengar.

Sepulang dari sekolah Upin, Ipin dan Ehsan berkunjung kerumah Tok Dalang
yang berjanji akan memperlihatkan internet kepada mereka.

4. Gong Xi Fa Cai

Mei Mei akan merayakan tahun baru cina dan mengajak Upin, Ipin dan kawan-
kawan beraya di rumahnya pada raya ke-2. Opah menceritakan kepada Upin & Ipin
tentang kebiasaan orang cina dalam merayakan tahun baru cina.

Upin, Ipin dan kak Ros pergi ke pasar malam untuk membeli Jeruk. Di pasar
mereka bertemu dengan mail yang berjualan mercun. Uncle Ah Tong menceritakan
kisah mengapa orang Cina suka pakai warna merah pada Tahun Baru Cina kepada
Upin dan Ipin.

Upin dan Ipin disuruh beraya di rumah Uncle Ah Tong oleh Opah. Upin, Ipin
pulang ke rumah dengan banyak ang-pow. Upin, Ipin dan kawan-kawan pergi beraya
di rumah MeiMei. Di rumah Mei Mei Upin & Ipin bertemu dengan kawan-kawan
lain termasuk Tok Dalang dan Uncle Muhtu.

13
B. Analisis Serial Animasi Upin & Ipin
1. Dugaan (Upin & Ipin Musim Pertama)

Dalam episode ini Upin & Ipin yang beragama Islam sedang bermain bersama
kedua temannya yang non muslim. Rajoo berperan sebagai orang India dan
beragama Hindu, sedangkan Mei Mei berperan sebagai orang Tionghoa dan
beragama Konghucu. Pada adegan setelah Upin & Ipin memenangkan pertandingan,
Upin & Ipin merasa kelelahan dan haus.

Upin : Hoi, penatnya


Ipin : haus lah pula
Rajoo : sebab korang menang, mari saya belanja korang minum
Upin & Ipin : Baik Bos!

Rajoo sebenarnya belum tahu bahwa Upin & Ipin sedang berpuasa, tidak boleh
makan dan minum, hingga Mei Mei mengingatkan

Mei Mei : kamu berdua kan puasa


Upin & Ipin : Puasa, Puasa (membenarkan)
Rajoo : alah tak ape, orang tak tahu
Upin & Ipin : Betul, betul, betul

Pada bagian ini Rajoo sudah tahu bahwa Upin & Ipin sedang berpuasa, namun
Rajoo tetap saja mencoba meyakinkan bahwa “alah tak ape, orang tak tahu”.
Kalimat ini menjelaskan bahwa tidak apa-apa jika mereka minum, karena tidak akan
ada yang tahu. Kendati demikian dengan teguh Mei Mei tetap mengingatkan Upin &
Ipin.

14
Gambar 1

Mei Mei memperingatkan Upin & Ipin

Mei Mei : Tak boleh! lu punya tuhan tahu oo, nantiaa, lu punya tuhan
marah, mana boleh main-main
Upin : Ah, banyak betul.
Ipin : Betul, betul, betul.
Rajoo : Hmm, iyalah. Mei Mei betul. Kite semue balik lah.

Dalam adegan ini Mei Mei sangat teguh dalam hal menjalankan ibadah. Mei Mei
mengharapkan agar Upin & Ipin menjalankan ibadah puasa dengan bersungguh-
sungguh. Hal ini tercermin dari nasehat Mei Mei yang mengatakan “lu punya tuhan
tau oo, nanti aa lu punye yuhan marah, mana boleh main-main”. Mei Mei
menasehati Upin & Ipin bahwa meskipun tidak ada yang akan tau, tetapi
sesungguhnya tuhan senantiasa mengawasi dan mengetahui segala perbuatan kita.

15
2. Berpuasa Bersama Kawan Baru (Bagian 1)

Dalam episode ini, tokoh Susanti yang merepresentasikan orang Indonesia


diceritakan muncul di pasar. Susanti bertemu dengan Upin dan Ipin ketika membeli
ayam goreng di lapak tempat jualan Mail, yang akan menjadi salah satu teman di
sekolah barunya. Keberadaan Susanti yang mempunyai latar belakang budaya
Indonesia di Malaysia menunjukkkan terjadinya culture dislocation. Culture
dislocation yang terjadi pada tokoh Susanti ini terjadi setelah migrasi yang dilakukan
bersama keluarganya dari Jakarta ke Malaysia. Keberadaan Susanti sebagai diaspora
ini menjadikan Susanti sebagai orang lain (the other) bagi teman-teman barunya di
Malaysia (the self).

Pada adegan kemunculan pertama Susanti di serial Upin dan Ipin, Susanti
membeli ayam goreng yang dijual Mail bersama Ibunya. Ayam goreng yang dijual
Mail dan Ibunya seharga satu Ringgit untuk dua potong ayam. Fenomena menarik
dalam adegen ini adalah ketika harus membayar ayam goreng yang dibelinya,
Susanti membayar dengan uang sepuluh ribu rupiah. Mail yang menerima uang itu
kebingungan untuk memberikan kembalian uang tersebut, dia kemudian
menyerahkan uang tersebut pada Emaknya (Ibu). Kemudian Emak Mail bertanya
pada Susanti:

Emak : Heh (menghela nafas) kamu baru di sini ya?

Susanti : Iya, saya baru pindah kemarin

Emak : Uang Malaysia ada?

Susanti : Hah.. Emm. Gak ada

Emak : Eh, Tak ape lah. Ambik aje

Susanti : Makasih Bu

16
Dalam adegan itu digambarkan Susanti tidak mengerti mengenai mata uang
yang berlaku di pasar tersebut. Ketidakmengertian tersebut direpresentasikan dengan
memberikan mata uang Indonesia untuk membeli barang yang dijual di Malaysia.
Ketidakmengertian Susanti ini mengakibatkan terjadinya kesalahan ketika ia harus
memenuhi kewajibannya sebagai pembeli. Ketika ia harus membayar menggunakan
mata uang Malaysia, ia justru menggunakan mata uang Indonesia sebagai alat tukar.
Kesalahan Susanti yang merepresentasikan orang Indonesia dalam penggunaan alat
tukar ini terkait dengan sebuah proses delegitimasi dalam representasi identitas.
Praktik delegitimasi itu menekankan bahwa hanya kelompok sendiri (kami) yang
benar, sedangkan kelompok lain tidak benar, tidak layak dan tidak absah. Praktik
delegitimasi ini menunjukkan terjadinya misrepresentasi dalam representasi dalam
sebuah praktik produksi wacana.

Gambar 3 Gambar 4

Susanti membayar dengan Mail menerima uang dari Susanti

uang sepuluh ribu rupiah

Percakapan antara Susanti dengan Emak di atas memberikan gambaran


mengenai praktik delegitimasi tersebut. Susanti digambarkan sebagai anggota
kelompok yang lain, yang berbeda dengan Emak dan Mail dalam konteks
penggunaan alat tukar dalam perdagangan. Emak dan Mail menggunakan uang

17
Malaysia, sedangkan Susanti menggunakan mata uang Indonesia sebagai alat tukar.
Ketika ditanya kepemilikan uang Malaysia, Susanti menjawab “Hah.. Emm. Gak
ada”. Jawaban ini memberikan pembedaan atau menjadi faktor distingtif antara
Emak dan Susanti. Dengan kata lain, jawaban tersebut menjadi pembeda antara
“kami” dengan “kamu”. Selanjutnya, “kamu” digambarkan tidak benar ketika
melakukan kegiatan jual beli di Malaysia menggunakan mata uang Indonesia. Praktik
inilah yang disebut sebagai praktik delegitimasi terhadap representasi Indonesia di
serial Upin & Ipin.

3. Berpuasa Bersama Kawan Baru (Bagian 2)

Kemunculan tokoh Susanti kali ini adalah di sekolah Upin & Ipin. Susanti
diceritakan sebagai murid baru yang bersekolah di “Tadika Mesra”.

Gambar 5 Kemunculan Pertama

Susanti di Sekolah “Tadika Mesra”

Susanti pada saat itu diperkenakan Cik Gu Yasmin sebagai di kelas untuk
pertama kalinya:

CikGu Yasmin : Murid-murid, kita ada teman baru. Ha, kenalkan diri kamu!

Susanti : Eee nama saya Susanti. Hai teman-teman!

18
Murid-murid : Hai..

Susanti : Saya dari Jakarta.. Saya harap… teman-teman semua senang sama
saya.

Ipin : Senang?

Fizi : Kite susehkan die kah?

CikGu Yasmin: Susanti ini dari Indonesia. Ibu Bapaknye baru pindah ke sini. Sebab
tu care die cakap berbeda sikik dari kite.

Murid-murid : Oh…

Perkenalan yang dilakukan Susanti di kelas di atas terdapat praktik mimikri.


Mimikri, sederhananya, berarti meniru. Tetapi dalam konteks studi postkolonial ia
juga berarti mencemooh. Praktik mimikri dalam adegan perkenalan Susanti dengan
teman-temannya dilakukan oleh Ipin. Pertanyaan “senang?” yang dilontarkan Ipin
merupakan sebuah peniruan terhadap pernyataan Susanti. Selain peniruan terhadap
pilihan kata Susanti, perntanyaan Ipin tersebut dalam waktu yang bersamaan juga
merupakan cemoohan. Cemoohan ini dilakukan atas pilihan kata “senang” yang
digunakan Susanti dianggap berbeda dengan kebiasaan penggunaan kata tersebut di
budaya mereka. Cemoohan ini dapat pula berarti sebagai pengukuhan atas perbedaan
yang terjadi pada the self (Ipin, kawan-kawan dan Cik Gu Yasmin) dengan the other
(Susanti).

Kemunculan kedua Susanti dalam serial ini selain terjadi praktik mimikri juga
terdapat praktik misrepresentasi. Pada potongan percakapan di atas memperlihatkan
terjadinya praktik ekskomunikasi. Ekskomunikasi berhubungan dengan bagaimana
seseorang atau suatu kelompok dikeluarkan dari pembicaraan publik. Hal ini dapat
berarti bahwa representasi atas seseorang atau sebuah kelompok diwakili oleh
seseorang atau kelompok tertentu dalam pembicaraan publik. Praktik ekskomunikasi
ini terdapat dalam pernyataan yang dikemukakan Cik Gu Yasmin berikut: “Susanti

19
ini dari Indonesia. Ibu Bapaknye baru pindah ke sini. Sebab tu care die cakap
berbeda sikik dari kite.” Dari pernyataan tersebut terlihat bahwa Cik Gu Yasmin
berusaha untuk melakukan ekskomunikasi terhadap sosok Susanti. Susanti
diwakilkan ketika dia harus menjelaskan mengenai kepindahan orang tuanya dari
Indonesia ke Malaysia. Pewakilan Susanti dalam pembicaraan ini terkait dengan
adanya anggapan bahwa Susanti ini merupakan bagian dari kelompok yang „lain‟
(the other). Susanti merupakan yang „lain‟, oleh karena itu keberadaannya dalam
pembicaraan publik dapat diwakili. Perwakilan dalam pembicaraan publik atas dasar
ke‟lain‟an Susanti ini diperkuat dengan pernyataan Cik Gu Yasmin berikut: “… care
die cakap berbeda sikik dari kite”. Pernyataan tersebut semakin memperkuat
produksi wacana mengenai ke„lain‟an Susanti dalam kelompok mereka dengan
menyatakan cara berbicara Susanti yang berbeda dengan „kita‟.

4. Gong Xi Fa Cai

Dalam episode ini Mei Mei digambarkan sedang membawa sekotak jeruk limau
untuk dibagikan kepada Upin, Ipin, Ehsan dan Fizi yang mereka jumpai di pondok.
Mei Mei mengatakan bahwa dia disuruh oleh ibunya untuk membagikan jeruk limau
tersebut. Dirumahnya sangat banyak jeruk limau sebab Mei mei akan merayakan
Tahun Bari Cina. Dalam adegan ini terlihat bahwa Mei Mei ingin temannya turut
merasakan suasana tahun baru cina melalui jeruk limau tersebut. Hal ini terbalaskan
ketika fizi mengatakan “ha’a lah, kitorang nak datang raye boleh?”. Kalimat ini
menginterpretasikan bahwa fizi membenarkan bahwa “iya benar” ini adalah tahun
baru cina, dan juga persetujuan dengan membalas perkataan Mei Mei bahwa mereka
ingin datang merayakan tahun baru cina di rumah Mei Mei.

Dalam adegan selanjutnya ketika Upin & Ipin meminta izin kepada Opah untuk
pergi beraya kerumah Mei Mei. Opah menjawab “boleh, pergilah”. Jawaban dari
Opah menunjukkan bahwa Opah bukan hanya setuju dan mengizinkan Upin & Ipin
pergi beraya tapi juga mendukung dan bahkan terkesan menyarankan agar mereka

20
saling mengunjungi dikala teman sedang merayakan hari besar keagamaan ataukah
budaya, termasuk teman mereka yang berbeda agama dan budayanya. Sikap
persetujuan opah terlihat ketika Opah bercerita kepada Upin & Ipin tentang
kebiasaan yang dilakukan oleh orang cina dalam merayakan tahun baru Cina. Opah
mengetaui banyak hal mengenai budaya Tionghoa.

Keberadaan budaya Tionghoa ditengan budaya Melayu menyebabkan akulturasi


dimana budaya Tionghoa menyatu dengan budaya melayu tanpa menghilangkan
identitas asli dari budaya Tionghoa itu sendiri. Sebaliknya, orang dengan budaya
melayu ikut larut dalam suasana tahun baru Cina. Hal ini terlihat ketika pasar di hias
dengan ornamen khas China yang serba merah dan tak ketinggalan Mail yang
membuka lapak dengan menjual mercun khas tahun baru Cina. Selain akulturasi
juga terjadi pertukaran budaya. Hal ini pun tercermin ketika rasa ingin tahu Upin &
Ipin tentang “Ong” dan dengan sabar Ah Tong menjelaskannya.

Kemudian pada adegan selanjutnya, pada hari pertama di tahun baru cina
ketika Opah menyuruh Upin & Ipin beraya dirumah Ah Tong. Awalnya mereka
enggan pergi sebab Upin & Ipin merasa bahwa Ah Tong tidak mengundang mereka,
namun akhirnya mereka pergi setelah diyakinkan oleh Opah, “pergi aje lah”. Dalam
hal ini dapat dilihat bahwa meskipun tidak di undang namun mereka mempunyai
kewajiban untuk saling mengunjungi di hari raya. Ah Tong tidak mengundang Upin
& Ipin bukan berarti tidak mengharapkan kedatangan mereka, dan ini terbukti ketika
mereka berada dirumah Ah Tong sangat lama dan baru pulang ketika hari hampir
senja serta membawa pulang angpao yang sangat banyak.

Keharmonisan dalam perbedaan sangat terasa ketika Upin & Ipin berkunjung
kerumah Mei Mei bersama Mail dan Jarjit. Di rumah Mei Mei telah berdatangan
tamu dengan suku da agama yang berbeda-beda. Ada Susanti, sahabat Mei Mei yang
berasal dari Indonesia, ada Devi dan Uncle Muhtu yang berketurunan India dan
beragama Hindu, dan tak ketinggalan Tok Dalang yang beragama Islam dengan etnis
melayu.

21
Gambar 5 Tamu Mei Mei yang ikut memeriahkan

Tahun Baru Cina

22
Bab IV

Penutup

A. Kesimpulan

Serial animasi Upin & Ipin adalah salah satu tayangan yang memperlihatkan
kehidupan suatu masyarakat heterogen yang hidup berdampingan dan penuh dengan
keharmonisan. Film ini berlatarkan sebuah kampung yang bernama Durian Runtuh,
di mana penduduk kampung tersebut terdiri dari masyarakat yang berbeda etnis dan
agama. Tokoh Mei Mei yang memerankan etnis Tionghoa dan beragama Konghucu,
Jarjit yang memerankan etnis India dan beragama Hindu, serta Upin, Ipin, Mail,
Ehsan dan Fizi yang memerankan etnis Melayu dan beragama Islam.

Sangat penting bagi umat beragama untuk saling menjaga kerukunan antar umat
beragama dan yang terpenting adalah sikap toleransi. Hal ini tercermin dari sikap
Mei Mei yang mengingatkan kepada Upin & Ipin untuk menjalankan ibadah puasa
dengan sebaik-baiknya, karena meskipun tidak ada orang yang tau tetapi tuhan akan
melihat semua perbuatan kita. Selain menjaga kerukunan beragama, penting juga
menjaga kerukunan dengan orang yang berbeda budaya dengan kita.

B. Saran

Saat ini sangat banyak terjadi konflik, baik itu konflik antar agama maupun
konflik sesama agama. Baik itu konflik antar suku maupun konflik sesama suku itu
sendiri. Melalui serial animasi Upin & Ipin banyak pesan yang kita dapatkan, betapa
masyarakat yang hidup ditengah-tengah perbedaan etnis dan agama bisa menjaga
kerukunan antar suku dan agama dan hidup harmonis dengan saling menyayangi satu
sama lain. Di harapkan dari tayangan kita bisa membangun nilai-nilai toleransi antar
umat beragama dan turut menjaga perdamaian sehingga hal tersebut bisa
meminimalisir konflik suku, ras, dan agama.

23
Daftar Pustaka

Wikipedia.com

24

Anda mungkin juga menyukai