Anda di halaman 1dari 15

TARIKH TASYRI DAN RELEVANSINYA DENGAN STRATEGI

PENERAPAN HUKUM ISLAM

Dosen Pengampu: Azmil Umur, M.A.

Mata Kuliah : HUKUM DAN MASYARAKAT

Disusun Oleh:

Kelompok 12:

Nazarul Akmal 220105104

T. Farij Nafisa 220105099

Muhammad Naufal 220105096

PRODI HUKUM TATANEGARA

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... iii


BAB I ........................................................................................................................... iv
PENDAHULUAN ....................................................................................................... iv
A. Latar Belakang .................................................................................................. iv
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. iv
BAB II ........................................................................................................................... v
PEMBAHASAN ........................................................................................................... v
1. Pengertian dan kedudukan Tarikh tasyri dan hubungannya dengan Sosiologi
Hukum. ...................................................................................................................... v
A. Pengertian Tarikh tasyri .................................................................................. v
B. Kedudukan Tarikh tasyri’ .............................................................................. vi
C. Hubungan Tarikh Tasri’ dengan Sosiologi Hukum. ..................................... vii
2. Komponen Eksistensi Tarikh tasryi sebagai dasar penerapan Hukum dalam
Masyarakat. ............................................................................................................ viii
3. Pentingnya pendekatan Sosiologi dalam Penerapan Hukum Islam ................... x
BAB III ....................................................................................................................... xii
PENUTUP ................................................................................................................... xii
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. xv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah

melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga kami dapat

menyelesaikan tugas makalah Hukum dan Masyarakat.

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah Hukum dan
Masyarakat semester IV dengan dosen pengampu Amil Umur, M.A. yang mana akan
kami presentasikan nantinya. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen
Pengampu mata kuliah Hukum dan Masyarakat yang telah memberikan arahan dan
bimbingan dalam pembuatan makalah ini.

Akhirnya, kami sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah

ini, dan kami berharap semoga makalah ini bermanfaat dan dengan segala kerendahan

hati, saran dan kritik yang konstruktif sangat kami harapkan guna meningkatkan

pembuatan pada tugas yang lain pada waktu mendatang.

Kelompok 4

Banda Aceh, 2024


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam sebagai agama yang paripurna, tidak lepas dari beberapa aturan-aturan yang
ada di dalamnya, atau yang lebih dikenal dengan istilah syariat. Dengan syariat inilah
kemudian muncul sebuah hukum yang mengatur pola hidup manusia, seperti mubah,
sunnah, wajib, haram, dan makruh. Namun demikian hukum tersebut tidak lepas dari
periodisasi yang dikenal sebagai tarikh tasyri. Beberapa hukum-hukum di atas
kemudian menjadi suatu penetapan independen yang disepakati oleh para ulama,
sifatnya mengikat dan harus dilakukan oleh semua umat Islam yang sudah mencapai
batas mukallaf (terkena tuntutan), baik laki-laki maupun perempuan, ketika masing-
masing dari mereka sudah mampu serta tidak ada alasan untuk meninggalkannya.
Selain itu, para ulama juga menjadikannya sebagai penentu di balik pekerjaan,
tindakan, dan interaksi sosial manusia dalam setiap harinya. Dengan hukum tersebut,
seseorang bisa tahu bahwa ada beberapa hal yang hukumnya wajib dilakukan, sunnah,
makruh, mubah, hingga ada juga yang dilarang (baca: haram). Oleh karenanya, penting
untuk memahami hukum syariat Islam agar bisa membedakan antara kewajiban dan
larangan.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian dan kedudukan Tarikh tasyri dan hubungannya dengan sosiologi


hukum?
2. Komponen Eksistensi sebagai dasar penerapan Hukum dalam masyarakat?
3. Apa pentingnya pendekatan sosiologi dalam penerapan hukum islam?
4. Rumusan pendekatan sosiologi dalam penerapan hukum islam di Masyarakat?
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian dan kedudukan Tarikh tasyri dan hubungannya dengan Sosiologi


Hukum.

A. Pengertian Tarikh tasyri’

Kata tarikh juga memiliki makna yang sama dengan kata sajarah, yaitu riwayat
atau sejarah. Sedangkan tasyri' berasal dari kata -; artinya jalan yang biasa ditempuh
sehingga secara etimologi tasyri' tersebut mengandung makna yang merujuk pada
membuat peraturan, menerapkan hukum, dan proses pembuatan perarutan tersebut.
"Tarikh tasyri" merupakan istilah dalam bahasa Arab yang dapat diterjemahkan
sebagai "sejarah legislasi" atau "sejarah perundang-undangan." Istilah ini merujuk
kepada kajian mengenai perkembangan dan evolusi undang-undang atau sistem
hukum dalam suatu masyarakat atau negara dari masa ke masa. Dengan kata lain,
tarikh tasyri adalah cabang sejarah yang fokus pada perkembangan peraturan-
peraturan hukum dan norma-norma yang mengatur kehidupan masyarakat.
Dalam konteks ini, studi tarikh tasyri mencakup analisis terhadap proses
pembentukan hukum, perubahan-perubahan dalam undang-undang, serta pengaruh-
pengaruh politik, sosial, ekonomi, dan budaya terhadap perkembangan hukum suatu
wilayah atau negara. Tujuannya adalah untuk memahami bagaimana hukum suatu
masyarakat atau negara telah berkembang dari masa ke masa, serta untuk mengetahui
konteks sejarah di balik norma-norma hukum yang berlaku saat ini.
Pentingnya tarikh tasyri terletak pada kemampuannya untuk memberikan wawasan
tentang asal-usul, perubahan, dan perkembangan hukum, yang pada gilirannya dapat
membantu dalam memahami sistem hukum suatu masyarakat dan konteks sosial yang
membentuknya. Studi tarikh tasyri juga dapat membantu dalam mengevaluasi
dampak dan relevansi hukum-hukum tertentu terhadap masyarakat pada masa kini.
B. Kedudukan Tarikh tasyri’

Kedudukan "tarikh tasyri" dalam konteks pemahaman dan analisis sistem hukum
sebuah masyarakat sangat penting. Beberapa aspek kedudukan tarikh tasyri antara lain:

a. Memahami Pembentukan Hukum:

Tarikh tasyri memungkinkan untuk memahami bagaimana undang-undang dan


peraturan hukum suatu masyarakat dibentuk. Ini melibatkan penelitian tentang proses
pembentukan hukum, apakah melalui perundang-undangan formal, keputusan
pengadilan, atau mekanisme lainnya.

b. Menganalisis Perubahan Hukum:

Seiring berjalannya waktu, norma-norma hukum dapat berubah sebagai respons


terhadap perubahan sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Studi tarikh tasyri membantu
menganalisis perubahan-perubahan ini, menjelaskan faktor-faktor yang
memengaruhinya, dan menyoroti evolusi sistem hukum.

c. Menjelaskan Konteks Sosial:

Tarikh tasyri memungkinkan kita untuk menjelajahi hubungan antara hukum dan
masyarakat dalam konteks sejarah. Ini membantu dalam memahami bagaimana norma-
norma hukum mencerminkan nilai-nilai, kebiasaan, dan struktur sosial suatu
masyarakat pada waktu tertentu.

d. Memprediksi dan Merancang Kebijakan Hukum:

Dengan memahami sejarah legislasi, para pembuat kebijakan dapat mengidentifikasi


tren dan pola dalam perkembangan hukum. Hal ini dapat membantu dalam
perancangan kebijakan yang lebih baik dan pengambilan keputusan yang lebih
informasional.1

Dengan demikian, tarikh tasyri memiliki kedudukan strategis dalam melengkapi


pemahaman tentang sistem hukum dan memberikan wawasan yang diperlukan untuk
mengambil keputusan hukum dan kebijakan yang tepat.

C. Hubungan Tarikh Tasri’ dengan Sosiologi Hukum.

Hubungannya dengan sosiologi hukum dapat dipahami melalui dua dimensi:


• Pemahaman Konteks Sosial:
- Perubahan Sosial dan Hukum: Tarikh tasyri membantu kita melihat
bagaimana perubahan sosial dapat tercermin dalam perubahan hukum.
Sosiologi hukum meneliti hubungan dinamis antara norma hukum dan
masyarakat, dan tarikh tasyri membantu melacak perubahan-perubahan
tersebut sepanjang waktu.
- Pengaruh Budaya dan Nilai Masyarakat: Hukum cenderung mencerminkan
nilai-nilai dan norma-norma masyarakat. Sejarah legislasi menunjukkan
bagaimana budaya dan nilai-nilai masyarakat berkontribusi terhadap
pembentukan hukum. Sosiologi hukum dapat menganalisis bagaimana faktor-
faktor sosial ini berinteraksi dengan proses perundang-undangan.
• Dinamika Sistem Hukum:
- Institusi dan Struktur Hukum: Sejarah legislasi membantu dalam memahami
bagaimana institusi hukum dan struktur hukum suatu masyarakat
berkembang. Sosiologi hukum meneliti dampak institusi hukum terhadap
perilaku dan interaksi sosial.
- Konflik dan Penyelesaian: Pemahaman terhadap sejarah legislasi dapat
membantu dalam menganalisis bagaimana konflik di masyarakat diatasi

1
Yahya F. A. (2020). Simbol dakwah kultural Wali Songo dalam Kitab Tarikh Al-Auliya’’
Karya KH. Bisri Musthofa dan Kontekstualisasinya dalam aktivitas Dakwah saat ini.
Kodifikasi.10.21154/kodifikasia.v14i2.2106
melalui hukum. Sosiologi hukum melibatkan diri dalam studi tentang konflik
sosial dan cara penyelesaiannya melalui sistem hukum.2
Secara keseluruhan, tarikh tasyri dan sosiologi hukum saling melengkapi. Sosiologi
hukum membantu menjelaskan dampak dan implikasi dari perubahan hukum dalam
masyarakat, sementara tarikh tasyri memberikan dasar untuk memahami bagaimana
hukum tersebut berkembang seiring waktu. Keduanya bekerja bersama untuk
memberikan wawasan yang lebih dalam tentang hubungan antara hukum dan
masyarakat.

2. Komponen Eksistensi Tarikh tasryi sebagai dasar penerapan Hukum dalam


Masyarakat.

Eksistensi "tarikh tasyri" atau sejarah legislasi memiliki beberapa komponen kunci
yang menjadi dasar penerapan hukum dalam masyarakat. Komponen-komponen ini
membantu membentuk kerangka kerja hukum dan memberikan dasar bagi
pembentukan serta pemahaman norma-norma hukum dalam suatu masyarakat. Berikut
adalah beberapa komponen eksistensi tarikh tasyri:

• Pembentukan Hukum:

Tarikh tasyri mencakup proses pembentukan hukum, baik melalui perundang-


undangan formal, tradisi hukum, atau keputusan pengadilan. Sejarah legislasi
membantu dalam memahami bagaimana norma-norma hukum pertama kali diadopsi
dan dikembangkan dalam masyarakat.

• Perubahan Hukum:

2
Jamaluddin Z. (2001). Masalah Sosial Remaja: Tinjauan daripada Perspektif
Sosiologi. Dimensi-dimensi Pembangunan Sosial.
Perubahan dalam hukum sejalan dengan perubahan dalam masyarakat. Studi tarikh
tasyri memungkinkan pemahaman tentang perubahan-perubahan ini, mengidentifikasi
faktor-faktor pendorongnya, dan menganalisis dampaknya terhadap sistem hukum.

• Konteks Sosial dan Kultural:

Tarikh tasyri membantu menganalisis hubungan antara hukum dan konteks sosial serta
budaya. Pemahaman terhadap nilai-nilai, norma, dan kebiasaan masyarakat pada masa
tertentu dapat memberikan konteks bagi norma-norma hukum yang ada.

• Evolutionary Pathway:

Sejarah legislasi menciptakan "jalur evolusi" atau sejarah perkembangan sistem


hukum. Ini membantu menjelaskan bagaimana hukum berkembang dari waktu ke
waktu, termasuk perubahan-perubahan signifikan dan tahap-tahap kritis dalam
perkembangannya.

• Legitimasi dan Kepatuhan:

Pengetahuan tentang sejarah legislasi dapat mempengaruhi tingkat legitimasi dan


kepatuhan terhadap hukum. Masyarakat cenderung lebih mematuhi hukum yang
dianggap memiliki dasar sejarah dan kesesuaian dengan nilai-nilai budaya mereka.

• Kesadaran Hukum Masyarakat:

Melalui tarikh tasyri, masyarakat dapat mengembangkan kesadaran hukum, memahami


bagaimana dan mengapa hukum tertentu dibentuk, dan menghormati otoritas hukum
dengan lebih baik.

Dengan memahami dan menghormati eksistensi tarikh tasyri, sebuah masyarakat


dapat membangun sistem hukum yang kokoh, relevan, dan diterima secara luas.
Eksistensi ini menjadi dasar bagi keseimbangan dan stabilitas dalam penerapan hukum
dalam kehidupan sehari-hari.3

3. Pentingnya pendekatan Sosiologi dalam Penerapan Hukum Islam

Pendekatan sosiologi memiliki relevansi yang penting dalam penerapan hukum Islam,
khususnya dalam memahami dan mengatasi berbagai isu sosial yang muncul dalam
masyarakat. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pendekatan sosiologi menjadi
penting dalam konteks penerapan hukum Islam:

1. Konteks Sosial Budaya:

Pendekatan sosiologi membantu untuk memahami konteks sosial dan budaya di mana
hukum Islam diterapkan. Ini memungkinkan para ahli hukum untuk menyesuaikan
ketentuan-ketentuan hukum dengan realitas sosial masyarakat, memastikan relevansi
dan penerimaan.

2. Dampak Perubahan Sosial:

Sosiologi memungkinkan pemahaman tentang bagaimana perubahan sosial dapat


memengaruhi penerapan hukum Islam. Hal ini dapat mencakup perkembangan
teknologi, globalisasi, perubahan nilai-nilai sosial, dan isu-isu sosial lainnya yang
mungkin memerlukan adaptasi hukum.

3. Kajian Terhadap Perilaku dan Nilai Masyarakat:

Dengan menggunakan pendekatan sosiologi, penerapan hukum Islam dapat lebih


memahami perilaku dan nilai-nilai masyarakat. Ini penting agar hukum dapat
diterapkan dengan mempertimbangkan norma-norma dan ekspektasi masyarakat.

3
Sopyan.Y. (2018). Tarikh Tasyri' Sejarah Pembentukan Hukum Islam.
Rajawali Pers.
4. Mengatasi Konflik Sosial:

Pendekatan konflik dalam sosiologi dapat membantu memahami dan mengatasi konflik
sosial yang mungkin timbul sehubungan dengan penerapan hukum Islam. Ini
melibatkan identifikasi sumber konflik, analisis kepentingan yang terlibat, dan upaya
penyelesaian yang adil.

5. Pemahaman Terhadap Dinamika Kelompok Masyarakat:

Penerapan hukum Islam melibatkan berbagai kelompok masyarakat dengan


kepentingan dan tuntutan yang berbeda. Pendekatan sosiologi membantu dalam
memahami dinamika kelompok ini dan bagaimana hukum dapat menciptakan harmoni
di tengah keberagaman.

Dengan menggabungkan pendekatan sosiologi dalam penerapan hukum Islam, dapat


menciptakan suatu sistem hukum yang lebih responsif, adil, dan relevan dengan
kebutuhan dan realitas sosial masyarakat. Ini membantu menghindari kesenjangan
antara hukum yang ada dan kondisi sosial masyarakat.4

4
Hasan H.Palopo I.Alauddin Makassar U. (2021). Pengaruh Sosial Politik
Terhadap Pembentukan Hukum Islam. Kuriositas Media Komunikasi Sosial dan
Keagamaan
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dalam penerapan hukum Islam di masyarakat, pendekatan sosiologi dapat


dirumuskan sebagai berikut:

• Memahami Konteks Sosial:

Pendekatan sosiologi dalam penerapan hukum Islam memerlukan pemahaman


yang mendalam terhadap konteks sosial dan budaya masyarakat tempat hukum
tersebut diterapkan. Ini melibatkan analisis struktur sosial, nilai-nilai, dan norma-
norma yang memengaruhi kehidupan sehari-hari.

• Menganalisis Ketidaksetaraan Sosial:

Pendekatan sosiologi memungkinkan penerapan hukum Islam untuk


menganalisis dan menanggapi ketidaksetaraan sosial. Ini melibatkan pemahaman
terhadap distribusi kekayaan, peluang, dan keadilan sosial, serta langkah-langkah
untuk mengatasi ketidaksetaraan tersebut.

• Studi Terhadap Perilaku dan Nilai Masyarakat:

Penerapan hukum Islam memerlukan studi tentang perilaku dan nilai-nilai


masyarakat. Dengan menggunakan pendekatan sosiologi, dapat dipahami
bagaimana masyarakat memberi makna pada hukum, mematuhi norma-norma, dan
merespons norma-norma tersebut dalam kehidupan sehari-hari.5

• Penanganan Konflik Sosial:

Sosiologi membantu dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan menangani


konflik sosial yang mungkin muncul terkait dengan penerapan hukum Islam.
Pemahaman terhadap sumber konflik, kepentingan yang terlibat, dan solusi yang
adil dapat membantu mencegah atau menyelesaikan konflik.

• Pemahaman Terhadap Dinamika Kelompok Masyarakat:

Dalam penerapan hukum Islam, sosiologi membantu dalam memahami


dinamika kelompok masyarakat. Ini melibatkan pengamatan terhadap peran
berbagai kelompok sosial dan kepentingan mereka, serta bagaimana hukum dapat
menciptakan keseimbangan dan harmoni di antara mereka.

• Memperoleh Legitimasi dan Penerimaan Masyarakat:

Penerapan hukum Islam yang berhasil membutuhkan legitimasi dan


penerimaan masyarakat. Pendekatan sosiologi membantu dalam memahami nilai-
nilai, keyakinan, dan harapan masyarakat, sehingga hukum yang diterapkan lebih
sesuai dengan ekspektasi dan diterima oleh masyarakat.6

5
Sumanto D. (2018). Hukum Adat di indonesia Perspektif Sosiologi dan
Antropologi Hukum Isalm. JURIS (Jurnal Ilmiah Syariah).

6
Ishak A. (2013). Ciri-Ciri Pendekatan Sosiologi Dan Sejarah Dalam
Mengkaji Hukum Islam. Al- Mizan.
Dengan mengintegrasikan pendekatan sosiologi dalam penerapan hukum
Islam, dapat menciptakan sistem hukum yang lebih responsif, adil, dan berdaya
tahan terhadap perubahan sosial. Pendekatan ini memastikan bahwa hukum tidak
hanya sesuai dengan prinsip-prinsip Islam tetapi juga relevan dengan kebutuhan
dan dinamika masyarakat tempat hukum tersebut diterapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Yahya F. A. (2020). Simbol dakwah kultural Wali Songo dalam Kitab Tarikh
Al-Auliya’’ Karya KH. Bisri Musthofa dan Kontekstualisasinya dalam aktivitas
Dakwah saat ini. Kodifikasi.10.21154/kodifikasia.v14i2.2106

Jamaluddin Z. (2001). Masalah Sosial Remaja: Tinjauan daripada Perspektif


Sosiologi. Dimensi-dimensi Pembangunan Sosial.

Sopyan.Y. (2018). Tarikh Tasyri' Sejarah Pembentukan Hukum Islam.


Rajawali Pers.

Hasan H.Palopo I.Alauddin Makassar U. (2021). Pengaruh Sosial Politik


Terhadap Pembentukan Hukum Islam. Kuriositas Media Komunikasi Sosial dan
Keagamaan

Sumanto D. (2018). Hukum Adat di indonesia Perspektif Sosiologi dan


Antropologi Hukum Isalm. JURIS (Jurnal Ilmiah Syariah).

Ishak A. (2013). Ciri-Ciri Pendekatan Sosiologi Dan Sejarah Dalam


Mengkaji Hukum Islam. Al- Mizan.

Anda mungkin juga menyukai