Disusun Oleh:
Kelompok 12:
2023
DAFTAR ISI
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah Hukum dan
Masyarakat semester IV dengan dosen pengampu Amil Umur, M.A. yang mana akan
kami presentasikan nantinya. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen
Pengampu mata kuliah Hukum dan Masyarakat yang telah memberikan arahan dan
bimbingan dalam pembuatan makalah ini.
ini, dan kami berharap semoga makalah ini bermanfaat dan dengan segala kerendahan
hati, saran dan kritik yang konstruktif sangat kami harapkan guna meningkatkan
Kelompok 4
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam sebagai agama yang paripurna, tidak lepas dari beberapa aturan-aturan yang
ada di dalamnya, atau yang lebih dikenal dengan istilah syariat. Dengan syariat inilah
kemudian muncul sebuah hukum yang mengatur pola hidup manusia, seperti mubah,
sunnah, wajib, haram, dan makruh. Namun demikian hukum tersebut tidak lepas dari
periodisasi yang dikenal sebagai tarikh tasyri. Beberapa hukum-hukum di atas
kemudian menjadi suatu penetapan independen yang disepakati oleh para ulama,
sifatnya mengikat dan harus dilakukan oleh semua umat Islam yang sudah mencapai
batas mukallaf (terkena tuntutan), baik laki-laki maupun perempuan, ketika masing-
masing dari mereka sudah mampu serta tidak ada alasan untuk meninggalkannya.
Selain itu, para ulama juga menjadikannya sebagai penentu di balik pekerjaan,
tindakan, dan interaksi sosial manusia dalam setiap harinya. Dengan hukum tersebut,
seseorang bisa tahu bahwa ada beberapa hal yang hukumnya wajib dilakukan, sunnah,
makruh, mubah, hingga ada juga yang dilarang (baca: haram). Oleh karenanya, penting
untuk memahami hukum syariat Islam agar bisa membedakan antara kewajiban dan
larangan.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Kata tarikh juga memiliki makna yang sama dengan kata sajarah, yaitu riwayat
atau sejarah. Sedangkan tasyri' berasal dari kata -; artinya jalan yang biasa ditempuh
sehingga secara etimologi tasyri' tersebut mengandung makna yang merujuk pada
membuat peraturan, menerapkan hukum, dan proses pembuatan perarutan tersebut.
"Tarikh tasyri" merupakan istilah dalam bahasa Arab yang dapat diterjemahkan
sebagai "sejarah legislasi" atau "sejarah perundang-undangan." Istilah ini merujuk
kepada kajian mengenai perkembangan dan evolusi undang-undang atau sistem
hukum dalam suatu masyarakat atau negara dari masa ke masa. Dengan kata lain,
tarikh tasyri adalah cabang sejarah yang fokus pada perkembangan peraturan-
peraturan hukum dan norma-norma yang mengatur kehidupan masyarakat.
Dalam konteks ini, studi tarikh tasyri mencakup analisis terhadap proses
pembentukan hukum, perubahan-perubahan dalam undang-undang, serta pengaruh-
pengaruh politik, sosial, ekonomi, dan budaya terhadap perkembangan hukum suatu
wilayah atau negara. Tujuannya adalah untuk memahami bagaimana hukum suatu
masyarakat atau negara telah berkembang dari masa ke masa, serta untuk mengetahui
konteks sejarah di balik norma-norma hukum yang berlaku saat ini.
Pentingnya tarikh tasyri terletak pada kemampuannya untuk memberikan wawasan
tentang asal-usul, perubahan, dan perkembangan hukum, yang pada gilirannya dapat
membantu dalam memahami sistem hukum suatu masyarakat dan konteks sosial yang
membentuknya. Studi tarikh tasyri juga dapat membantu dalam mengevaluasi
dampak dan relevansi hukum-hukum tertentu terhadap masyarakat pada masa kini.
B. Kedudukan Tarikh tasyri’
Kedudukan "tarikh tasyri" dalam konteks pemahaman dan analisis sistem hukum
sebuah masyarakat sangat penting. Beberapa aspek kedudukan tarikh tasyri antara lain:
Tarikh tasyri memungkinkan kita untuk menjelajahi hubungan antara hukum dan
masyarakat dalam konteks sejarah. Ini membantu dalam memahami bagaimana norma-
norma hukum mencerminkan nilai-nilai, kebiasaan, dan struktur sosial suatu
masyarakat pada waktu tertentu.
1
Yahya F. A. (2020). Simbol dakwah kultural Wali Songo dalam Kitab Tarikh Al-Auliya’’
Karya KH. Bisri Musthofa dan Kontekstualisasinya dalam aktivitas Dakwah saat ini.
Kodifikasi.10.21154/kodifikasia.v14i2.2106
melalui hukum. Sosiologi hukum melibatkan diri dalam studi tentang konflik
sosial dan cara penyelesaiannya melalui sistem hukum.2
Secara keseluruhan, tarikh tasyri dan sosiologi hukum saling melengkapi. Sosiologi
hukum membantu menjelaskan dampak dan implikasi dari perubahan hukum dalam
masyarakat, sementara tarikh tasyri memberikan dasar untuk memahami bagaimana
hukum tersebut berkembang seiring waktu. Keduanya bekerja bersama untuk
memberikan wawasan yang lebih dalam tentang hubungan antara hukum dan
masyarakat.
Eksistensi "tarikh tasyri" atau sejarah legislasi memiliki beberapa komponen kunci
yang menjadi dasar penerapan hukum dalam masyarakat. Komponen-komponen ini
membantu membentuk kerangka kerja hukum dan memberikan dasar bagi
pembentukan serta pemahaman norma-norma hukum dalam suatu masyarakat. Berikut
adalah beberapa komponen eksistensi tarikh tasyri:
• Pembentukan Hukum:
• Perubahan Hukum:
2
Jamaluddin Z. (2001). Masalah Sosial Remaja: Tinjauan daripada Perspektif
Sosiologi. Dimensi-dimensi Pembangunan Sosial.
Perubahan dalam hukum sejalan dengan perubahan dalam masyarakat. Studi tarikh
tasyri memungkinkan pemahaman tentang perubahan-perubahan ini, mengidentifikasi
faktor-faktor pendorongnya, dan menganalisis dampaknya terhadap sistem hukum.
Tarikh tasyri membantu menganalisis hubungan antara hukum dan konteks sosial serta
budaya. Pemahaman terhadap nilai-nilai, norma, dan kebiasaan masyarakat pada masa
tertentu dapat memberikan konteks bagi norma-norma hukum yang ada.
• Evolutionary Pathway:
Pendekatan sosiologi memiliki relevansi yang penting dalam penerapan hukum Islam,
khususnya dalam memahami dan mengatasi berbagai isu sosial yang muncul dalam
masyarakat. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pendekatan sosiologi menjadi
penting dalam konteks penerapan hukum Islam:
Pendekatan sosiologi membantu untuk memahami konteks sosial dan budaya di mana
hukum Islam diterapkan. Ini memungkinkan para ahli hukum untuk menyesuaikan
ketentuan-ketentuan hukum dengan realitas sosial masyarakat, memastikan relevansi
dan penerimaan.
3
Sopyan.Y. (2018). Tarikh Tasyri' Sejarah Pembentukan Hukum Islam.
Rajawali Pers.
4. Mengatasi Konflik Sosial:
Pendekatan konflik dalam sosiologi dapat membantu memahami dan mengatasi konflik
sosial yang mungkin timbul sehubungan dengan penerapan hukum Islam. Ini
melibatkan identifikasi sumber konflik, analisis kepentingan yang terlibat, dan upaya
penyelesaian yang adil.
4
Hasan H.Palopo I.Alauddin Makassar U. (2021). Pengaruh Sosial Politik
Terhadap Pembentukan Hukum Islam. Kuriositas Media Komunikasi Sosial dan
Keagamaan
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
5
Sumanto D. (2018). Hukum Adat di indonesia Perspektif Sosiologi dan
Antropologi Hukum Isalm. JURIS (Jurnal Ilmiah Syariah).
6
Ishak A. (2013). Ciri-Ciri Pendekatan Sosiologi Dan Sejarah Dalam
Mengkaji Hukum Islam. Al- Mizan.
Dengan mengintegrasikan pendekatan sosiologi dalam penerapan hukum
Islam, dapat menciptakan sistem hukum yang lebih responsif, adil, dan berdaya
tahan terhadap perubahan sosial. Pendekatan ini memastikan bahwa hukum tidak
hanya sesuai dengan prinsip-prinsip Islam tetapi juga relevan dengan kebutuhan
dan dinamika masyarakat tempat hukum tersebut diterapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Yahya F. A. (2020). Simbol dakwah kultural Wali Songo dalam Kitab Tarikh
Al-Auliya’’ Karya KH. Bisri Musthofa dan Kontekstualisasinya dalam aktivitas
Dakwah saat ini. Kodifikasi.10.21154/kodifikasia.v14i2.2106