A. Kependudukan
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Ny“A”
Nomor rumah : 87
Umur : 21 Tahun
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan Pokok : IRT
Perkawinan Ke : 1 (Satu)
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Tolaki / WNI
Alamat : Dusun 1, Desa Puday
1
3. Genogram
+ + 40 38
21
39 25 15 17 10
2
bulan
Ket :
: laki-laki
: Perempuan
+ : Meninggal
X : Keluarga binaan
: Garis Pernikahan
: Garis Keturunan
: Bercerai
B. Status Kesehatan
1. Kesakitan 1 bulan terakhir
No. Nama Umur Keluhan/ Pengobatan Kartu
Penyakit BPJS
- - - - - -
2. Kematian
Keluban/
No. Nama Umur Pengobatan
Penyakit
- - - - -
2
C. Upaya pelayanan kesehatan
1. Kesehatan Ibu dan Anak
a. Kehamilan
3
b. Persalinan
Abortus
Persalinan
No Nama Tgl UK Jenis Penolong Tempat Nama JK Umur
Ibu bersalin persalinan persalinan bersalin bayi kakaknya
(bln)
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _
4
d. Bayi dan balita
Riwayat
BB BB Perkembangan Kunjungan Imunisasi
Nama Umur kelahiran KMS Ke
lahir sekarang motorik kasar posyandu terakhir
(spontan/
vakum/SC)
2 2,600 5,100 Bel
1 An. M Spontan Baik Ada 1 kali HB 0
bulan gram gram Len
e. Pra Sekolah
Kebiasaan Riwayat Kesehatan 3 bulan
No. Nama Umur BB(kg) TB(cm) Pola Makan
jajan terakhir
- Tidak ada - - - - - -
f. Usia Sekolah
TT atau Riwayat Kesehatan 3 bulan
No. Nama Umur Putus sekolah
DT terakhir
- Tidak ada - - - -
g. Remaja
Peran serta Pengetahuan
Jenis
No. Nama Umur Menarche DismenorheaNarkoba di tentang
kelamin
masyarakat kesehatan
- Tidak ada - - - - - - -
5
Ket: pengetahuan tentang kesehatan reproduksi meliputi ; Usia reproduksi, Fungsi
reproduksi, Narkoba/NAPZA, infeksi Menular Seksual, Alat kontrasepsi, Pengertian
sex.
N Nam umu kondi Pemenu Pola Pant Hubun Tempa KMS Tempa Kegia Ke
o a r si h maka ang gan t yang Lansi t tan se
. an n mak dengan memba a pemeri lansia ha
kebutuh ana anggot hayaka ksaan ta
an n a n n
sehari- keluar 3
hari ga bu
la
n
ter
ak
hi
r
Tida
- - - - - - - - - - - -
k ada
i. Lansia
6
2. Keluarga berencana
N Nam umu Jenis Lama Tempat Alasa Kel Duku Peme Riwaya Penge Pengeta
o a r alko pengg pelayan n uha ngan riksaa t tahua huan
. n unaa an tidak n keluar n Pap kesehat n tentang
n kesehata KB setel ga Smea an tentan Pap
n ah r 3bulan g KB smear
ikut yang
kB lalu
Tida
- - - - - - - - - -- - -
k ada
7
D. Perilaku Terhadap Kesehatan
1. Pemeriksaan Fisik Dan Personal Hygiene :
a. Tanda-tanda vital
1) TD : 110/80 mmHg
2) Suhu : 36,7 ºC
3) Pernapasan : 22 x/menit
4) Nadi : 80 x/menit
b. Rambut
1) Kebersihan : bersih, tidak berketombe
2) Kebiasaan mencuci rambut : 3 kali seminggu
3) Bahan pencuci rambut : Shampo
4) Anggota kelurga yang bermasalah : Tidak ada
c. Mulut dan Gigi
1) Kebersihan : bersih, tidak ada caries
2) Kebiasaan menggosok gigi : 2 kali sehari
3) Alat yang digunakan menggosok gigi: Sikat gigi dan pasta gigi
4) Anggota keluarga yang bermasalah : Tidak ada
d. Kulit
1) Kebersihan : Bersih, tidak ada oedema
2) Frekuensi : 2 kali sehari
3) Tempat mandi : Kamar mandi
e. Kebersihan tangan dan kaki
1) Kebiasaan memakai alas kaki : Ya
2) Kebiasaan mencuci tangan sebelum makan : Ya
3) Kebiasaan mencuci kaki sebelum tidur : Ya
8
- Berapa jumlah sikat gigi yang ada? 2 buah
9
1 Keluarga makan beraneka ragam makanan √
2 Keluarga (bumil/ balita) memantau kesehatan dan √
pertumbuhan dengan cara menimbang berat
3 badan
Keluarga gunakan garam yodium dalam makanan √
sehari-hari
4 ibu memberi ASI sampai bayi berumur 6 bulan √
5 Keluarga biasa makan pagi √
E. Lingkungan
1. Perumahan (Lingkungan Fisik)
a. Sarana sanitasi
No Indikator Skor
Pembuangan kotoran (Feses)
0 = tidak ada
1= ada tapi tidak memenuhi syarat
1) 2
2 = ada dan memenuhi semua syarat: ada sarana, mudah di sirarn,
bersih, menggunakan leher angsa atau bentuk cemplung
dengan tutup, schingga kecoa dan lalat tidak masuk
Penyediaan air bersih
0 = tidak ada
1 = ada tapi tidak memenuhi syarat
2) 2
2 = ada dan memenuhi semua syarat: ada sumber air yang terlindung
dari pencemaran, bersih, cukup untuk memenuhi kebutuhan
minum, masak, mandi dan cuci
3) Pembuangan sampah 1
10
0 = tidak ada
1 = ada tapi tidak memenuhi syarat
2 = ada dan memenuhi semua syarat: ada tempat lubang sampah
yang cukup menampung sampah rumah tangga keluarga
yang bersangkutan, dibakar, ditimbun secara teratur sehingga
tidak menjadi sarang nyamuk dan lalat
Pembuangan air limbah
0 = tidak ada
1 = ada tapi tidak memenuhi syarat
4) 1
2 = ada dan memenuhi semua syarat: ada tempat menampung air
limbah dan tertutup sehingga tidak ada genangan air limbah di
halaman
Jendela
0 = tidak ada
1 = ada tapi tidak memenuhi syarat
5) 1
2 = ada dan memenuhi semua syarat: ada jendela clinking tamu ,
jendela dapat dibuka dan ditutup, luasnya 1/10 (10%) luas lantai
bangunan
Lubang/ cerobong asap dapur
0 = tidak ada
1 = ada tapi tidak memenuhi syarat
6) 2
2 = ada dan memenuhi semua syarat: ada kontruksi untuk
pengeluaran asap dapur, asap dapur dapat keluar dari ruang dapur
bila sedang dipakai memasak dan tidak mengganggu penglihatan
Ruang tidur
0 = tidak ada
7) 1 = ada tapi tidak memenuhi syarat 2
2 = ada dan memenuhi semua syarat: ada ruang tidur, terang pada
siang hari, tidak lembab pada lantai maupun dindingnya
11
b. Kualitas lingkungan
Indikator Skor
8) Bebas jentik
0 = Masih ditemukan jentik 0
2 = Tidak ditemukan jentik nyamuk pada tempat penampungan air baik
9) Bebas tikusrumah (gentong, bak mandi, dll) maupun di luar rumah
didalam
2
0 = Masih ditemukan jejak tikus
2. Sosial Ekonomi
Indikator Subtotal Faktor Total
Rata-rata pengeluaran Rp. 23.000 pcngali
30 hari Rp.700.000
Rata-rata
harian pengeluaran Rp. 20.000 1 bulan Rp. 600.000
bulanan
Total (a) Rp. 100.000
Jumlah jiwa dalam keluarga (b) 2 orang
Rata-rata pengeluaran per jiwa per bulan (a/b) Rp. 100.000
3. Sosial Budaya
Sebutkan kegiatan organisasi social yang diikuti :
Tidak ada organisasi yang diikuti
F. Pendidikan Kesehatan
12
No Pendidikan Baik (bila Cukup (bila Kurang (bila
Kesehatan mampu mampu tdk mampu
menyebutkan menyebutkan menyebutkan)
dan saja)
menjelaskan)
1 HIV /AIDS √
2 Pap’s Smear √
3 ASI Eksklusif √
4 Pemanfaatan √
Posyandu
5 ANC √
6 Pentingnya √
Imunisasi
7 Penggunaan √
KB
G. INTERPRETASI DATA
Tanggal 26 Agustus 2022 Pukul 10.45 Wita
Jangka panjang : Meningkatkan pengetahuan ibu tentang Pap
smear dan cara menyusui yang baik dan benar
Kriteria : Sebelum berakhir PKK komunitas maka keluarga
sudah memahami Pap smear dan cara menyusui
yang baik dan benar
Tindakan : Memberikan edukasi pada keluarga tentang Pap
smear serta penyuluhan tentang cara menyusui
yang baik dan benar.
H. ANALISIS DATA
Dari hasil pendataan yang diperoleh, ditemukan masalah pada
keluarga Ny “A” yaitu tidak mengetahui tentang pap smear serta cara
menyusui yang baik dan benar. Kurangnya pengetahuan dan informasi
13
yang diperoleh Ny “A” terutama tentang kesehatan merupakan penyebab
lain terjadinya masalah dalam keluarga sehingga masalah-masalah yang
timbul dianggap suatu hal yang wajar terjadi didalam keluarga tersebut.
Hal ini dapat diketahui tidak ada satupun keluarga Ny “A” yang
mengetahui tentang pap smear serta cara menyusui yang baik dan benar.
Tingkat pengetahuan yang rendah dan kurangnya informasi tentang
kesehatan merupakan salah satu hambatan yang harus dihadapi dalam
membina keluarga Ny “A”.
Melihat penyebab masalah yang terjadinya, sehingga intervensi
pertama yang harus dilakukan yaitu memberi penyuluhan kesehatan Ny
“A” serta memberikan pembinaan untuk mengubah perilaku dan sikap
keluarga agar dapat memahami masalah kesehatan yang dialami serta
dapat membangkitkan motivasi dan kesadaran keluarga kearah perilaku
dan hidup sehat sehingga resiko yang mungkin terjadi dapat dicegah.
Bila respon keluarga Ny“A” terhadap upaya penyuluhan dan
pembinaan positif maka langkah selanjutnya akan dilakukan adalah
mengadakan intervensi sesuai permasalahan sampai dengan pelaksanaan
tindakan. Sehingga diharapkan dari upaya ini dapat membawa hasil yang
nyata dan dapat dimanfaatkan oleh keluarga dalam meningkatkan
kesadaran sendiri sehingga masalah yang timbul dalam keluarga dapat
diatasi.
I. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan hasil analisa maka permasalahan yang timbul dalam
keluarga Ny “A” yang disebabkan karena kurangnya pengetahuan
mengenai Pap smear serta kurangnya edukasi tentang cara menyusui yang
baik dan benar sehingga menimbulkan masalah
14
J. PRIORITAS MASALAH
1. Metode MCUA 1 (Kurangnya Pengetahuan Tentang Pap Smear)
Penyebab Masalah Kesehatan Reproduksi
Masih ada Kurangnya Kurangnya
No Kriteria Bobot keluarga yang penyuluhan kesadaran
(%) tidak paham dari tenaga keluarga
terhadap Pap kesehatan tentang
smear tentang Pap pentingnya
smear pemeriksaan
Pap smear
S SxB S SxB S SxB
1 Besar Penyebab Masalah 25 3 0,75 3 0,75 3 0,75
2 Seberapa penting penyebab 25 4 1 3 0,75 4 1
masalah harus segera
ditangani
3 Resiko dalam penyebab 25 4 1 4 1 3 0,75
masalah jika tidak segera
ditangani
4 Tingkat kesulitan dalam 25 4 1 2 0,5 3 0,75
mengatasi penyebab
masalah
Jumlah SxB 3,75 3 3,25
15
dan benar)
16
Pemecahan masalah yang kami lakukan yaitu dengan cara membuat
kesepakatan dengan warga di desa anggotoa untuk melakukan penyelesaian
masalah dari dusun ke dusun selama 1 hari.
No. Masalah Tujuan Rencana Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi
Kebidanan Kegiatan Kegiatan Kegiatan
1. Pap Smear Agar keluarga Tgl : 25 Tgl : 26 Agustus 2021, Tgl :
mengetahui Agustus 2022 Pukul 10.00 Wita Agustus
tentang pap Pukul 09.30 2021,Pukul
smear, dan Wita 1. Menjelaskan pada ibu 15.00 Wita.
mengerti tentang apa itu pap
kapan saatnya 1. Jelaskan smear. Pap smear 1. Ibu men
untuk periksa. tentang apa adalah suatu tes yang tentang
itu pap aman dan murah dan penjelasa
smear. telah dipakai bertahun- pap smea
2. Jelaskan tahun lamanya untuk 2. Ibu men
pada ibu mendeteksi kelainan- terhadap
tentang kelainan yang terjadi anjuran y
wanita yang pada sel-sel rahim. disampai
dianjurkan Adapun tujuan .
untuk pemeriksaan pap smear
melakukan adalah :
tes pap a. Mencoba
smear. menemukan sel-sel
yang tidak normal
dan dapat
berkembang
menjadi kanker
serviks.
b. Alat untuk
mendeteksi adanya
gejala pra kanker
17
leher rahim bagi
seseorang yang
belum menderita
kanker.
c. Untuk mengetahui
kelainan-kelainan
yang terjadi pada
sel-sel kanker leher
rahim
d. Mengetahui tingkat
berapa keganasan
serviks.
Adapun faktor-faktor
yang mempengaruhi
adalah :
a. Umur, perubahan
sel-sel abnormal
pada leher rahim
paling sering
ditemukan pada usia
35-55 tahun dan
memiliki resiko 2-3
kali lipat untuk
menderita kanker
serviks.
b. Sosial ekonomi,
golongan social
ekonomi yang
rendah sering kali
terjadi keganasan
pada sel-sel mulut
18
rahim, hal ini karena
ketidakmampuan
melakukan pap
smear secara rutin.
c. Paritas, adalah
seseorang yang
sudah pernah
melahirkan bayi
yang dapat hidup.
Paritas dengan
jumlah anak lebih
dari 2 orang atau
jarak persalinan
terlampau dekat
mempunyai resiko
terhadap timbulnya
perubahan sel-sel
abnormal pada leher
rahim.
d. Usia wanita saat
nikah, usia menikah
<20 tahun
mempunyai resiko
lebih besar
mengalami
perubahan sel-sel
mulut rahim.
2. Menjelaskan pada ibu
tentang wanita yang
dianjurkan untuk
melakukan pemeriksaan
19
pap smear.
Wanita yang dianjurkan
untuk melakukan tes pap
smear biasanya mereka
yang tinggi aktifitas
seksualnya. Namun tidak
menjadi kemungkinan
juga wanita yang tidak
mengalami aktivitas
seksualnya
memeriksakan diri.
a. Setiap 6-12 bulan
untuk wanita yang
berganti-ganti
pasangan seksual atau
pernah menderita
infeksi HIV atau kutil
kelamin.
b. Setiap 6-12 bulan
untuk wanita yang
berusia muda sudah
menikah atau belum
menikah namun
aktivitas seksualnya
sangat tinggi.
c. Setiap tahun untuk
wanita yang memakai
pil KB
d. Setiap tahun untuk
wanita yang usianya
diatas 35 tahun.
20
No. Masalah Tujuan Rencana Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi
Kebidanan Kegiatan Kegiatan Kegiatan
1. Cara 1. Agar ibu Tgl : 25 Agustus Tgl : 26 Agustus 2021, Tgl:27 Ag
menyusui mengetahu 2021,Pukul Pukul 10.30 Wita 2021
yang baik i cara 10.00 Wita. Pukul:15.40
dan benar menyusui 1.Mengajarkan pada ibu Wita
yang baik 1. Ajarkan cara menyusui bayi yang
dan benar. ibu cara baik dan benar. 1. Ibu me
2. Agar ibu menyusui Sebelum menyusui, dengan
mengetahu yang baik dan ASI dikeluarkan menyusu
i tanda- benar. sedikit kemudian bayi
tanda 2. Jelaskan dioleskan pada baik
bahwa pada ibu puting susu dan benar.
bayi tanda-tanda areola sekitarnya. 2. Ibu
mendapat- bahwa bayi a. Bayi diletakkan mengeta
kan ASI mendapatkan menghadap perut tanda-tan
dalam ASI dalam ibu/payudara bahwa
jumlah jumlah cukup. b. Payudara dipegang mendapa
cukup. dengan ibu jari diatas an ASI d
dan jari yang lain jumlah
menopang dibawah. cukup.
Jangan menekan
puting susu atau
areolanya saja.
c. Bayi diberi
rangsangan untuk
membuka mulut
(rooting reflex)
d. Setelah bayi
21
membuka mulut
dengan cepat kepala
bayi didekatkan ke
payudara ibu dengan
puting serta areola
dimasukkan kemulut
bayi.
e. Melepas isapan bayi
Setelah menyusui
pad satu payudara
sampai terasa
kosong, sebaiknya
ganti menyusui pada
payudara yang lain.
f. Menyusui berikutnya
mulai dari payudara
yang belum
terkosongkan (yang
dihisap terkahir).
g. . Setelah selesai
menyusui, ASI
dikeluarkan sedikit
kemudian dioleskan
pada puting susu dan
areola sekitarnya.
Biarkan kering
dengan sendirinya.
h. Menyendawakan
bayi adalah
mengeluarkan udara
dari lambung supaya
22
bayi tidak muntah
(gumoh) setelah
menyusui.
23
d. Bayi kelihatan
puas, sewaktu-
waktu saat lapar
bangun dan tidur
dengan cukup
e. Pertumbuhan berat
badan (BB) bayi
dan tinggi badan
(TB) bayi sesuai
dengan grafik
pertumbuhan.
f. Warna bayi merah
(tidak kuning) dan
kulit terasa kenyal
g. Payudara terasa
lebih lembek, yang
menandakan ASI
telah habis
24
Cabang Ilmu : Kebidanan Komunitas
Topik : Pap Smear
Hari/Tanggal :jum’at, 26 Agustus 2022
Waktu : 09.00 Wita s/d selesai
Tempat : Rumah Ny. A
Sasaran : Keluarga Ny. A
Metode : Ceramah
Media :-
Materi : Terlampir
A. Tujuan
Setelah dilakukan edukasi, keluarga Ny.A diharapkan dapat mengetahui
dan memahami terkait Pap Smear.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, warga masyarakat diharapkan mampu :
1. Mengetahui apa itu Pap Smear
2. Mengetahui tujuan pemeriksaan Pap Smear
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemeriksaan Pap Smear
4. Mengetahui tentang wanita yang dianjurkan untuk melakukan tes Pap
Smear.
C. Materi
1. Apa itu Pap smear
Pap smear adalah suatu tes yang aman dan murah dan telah dipakai
bertahun-tahun lamanya untuk mendeteksi kelainan-kaelainan yang terjadi
pada sel-sel leher rahim.
2. Tujuan Pemeriksaan Pap Smear
a. Mencoba menemukan sel-sel yang tidak normal dan dapat berkembang
menjadi kanker serviks.
b. Alat untuk mendeteksi adanya gejala pra kanker leher rahim bagi
seseorang yang belum menderita kanker.
c. Untuk mengetahui kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel kanker
25
leher rahim.
d. Mengetahui tingkat berapa keganasan serviks.
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemeriksaan Pap Smear
a. Umur
Perubahan sel-sel abnormal pada leher rahim paling sering
ditemukan pada usia 35-55 tahun dan memiliki resiko 2-3 kali lipat
untuk menderita kanker leher rahim. Semakin tua umur seseorang akan
mengalami proses kemunduran, sebenarnya proses kemunduran itu
tidak terjadi pada suatu alat saja, tetapi pada seluruh organ tubuh.
Semua bagian tubuh mengalami kemunduran, sehingga pada usia lebih
lama kemungkinan jatuh sakit (Fitria, 2007).
b. Sosial Ekonomi
Golongan sosial ekonomi yang rendah sering kali terjadi keganasan
pada sel-sel mulut rahim, hal ini karena ketidak mampuan melakukan
pap smear secara rutin.
c. Paritas
Paritas adalah seseorang yang sudah pernah melahirkan bayi yang
dapat hidup. Paritas dengan jumlah anak lebih dari 2 orang atau jarak
persalinan terlampau dekat mempunyai resiko terhadap timbulnya
perubahan sel-sel abnormal pada leher rahim. Jika jumlah anak
menyebabkan perubahan sel abnormal dari epitel pada mulut rahim
yang dapat berkembang pada keganasan.
d. Usia Wanita Saat Nikah
Usia menikah <20 tahun mempunyai resiko lebih besar mengalami
perubahan sel-sel mulut rahim. Hal ini karena pada saat usia muda sel-
sel rahim masih belum matang, maka sel-sel tersebut tidak rentan
terhadap zat-zat kimia yang dibawa oleh sperma dan segala macam
perubahanya, jika belum matang, bisa saja ketika ada rangsangan sel
yang tumbuh tidak seimbang dan sel yang mati, sehingga kelebihan sel
ini bisa merubah sifat menjadi sel kanker.
4. Wanita Yang Dianjurkan Tes Pap Smear
26
Wanita yang dianjurkan untuk melakukan tes pap smear biasanya mereka
yang tinggi aktifitas seksualnya. Namun tidak menjadi kemungkinan juga
wanita yang tidak mengalami aktivitas seksualnya memeriksakan diri,
berikut ini adalah wanita-wanita sasaran tes pap smear yaitu :
a. Setiap 6-12 bulan untuk wanita yang berusia muda sudah menikah atau
belum menikah namun aktivitas seksualnya sangat tinggi.
b. Setiap 6-12 bulan untuk wanita yang berganti ganti pasangan seksual
atau pernah menderita infeksi HIV atau kutil kelamin.
c. Setiap tahun untuk wanita yang berusia diatas 35 tahun.
d. Setiap tahun untuk wanita yang memakai pil KB.
e. Pap tes setahun sekali bagi wanita antara umur 40-60 tahun.
f. Sesudah 2 kali pap tes (-) dengan interval 3 tahun dengan catatan bahwa
wanita resiko tinggi harus lebih sering menjalankan pap smear.
g. Sesering mungkin jika hasil pap smear menunjukkan abnormal sesering
mungkin setelah penilaian dan pengobatan prakanker maupun kanker
serviks.
D. Evaluasi
1. Keluarga mengetahui apa itu Pap Smear
2. Keluarga mengetahui tujuan pemeriksaan Pap Smear
3. Keluarga mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemeriksaan Pap
Smear
4. Keluarga mengetahui wanita yang dianjurkan untuk melakukan tes Pap
Smear.
E. Referensi
jtptunimus-gdl-sitisamrot-6030-2-babii(1).pdf
Fitria, A. 2007. Panduan Lengkap kesehatan Wanita.Yogyakarta: Gala Ilmu
Semesta.
27
Cabang Ilmu : Kebidanan Komunitas
Topik : Cara Menyusui yang Baik dan Benar
Hari/Tanggal : jum’at, 26 Agustus 2022
Waktu : 13.00 Wita s/d selesai
Tempat : Rumah Ny.A
Sasaran : Keluarga Ny.A
Metode : Ceramah
Media :-
Materi : Terlampir
A. Tujuan
Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga Ny.A diharapkan dapat
mengetahui dan memahami terkait Cara Menyusui yang Baik dan Benar.
B. Tujuan Intruksional Khusus
1. Mengetahui Cara Menyusui yang Baik dan Benar
2. Mengetahui tanda-tanda bahwa bayi mendapatkan ASI dalam jumlah
cukup.
C. Materi
1. Cara Menyusui yang Baik dan Benar
a. a. Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan
pada puting susu dan areola sekitarnya. Cara ini mempunyai manfaat
sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu.
b. Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara
1) Ibu duduk dan berbaring santai. Bila duduk lebih baik menggunakan
kursi yang rendah agar kaki ibu tidak tergantung dan punggung ibu
bersandar pada sandaran kursi.
2) Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada
lengkung siku ibu dan bokong bayi terletak pada lengan. Kepala bayi
tidak boleh tertengadah dan bokong bayi ditahan dengan telapak
tangan ibu.
3) Satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan ibu dan yang satu
28
didepan
4) Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara
(tidak hanya membelokkan kepala bayi)
5) Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
6) Ibu menatap bayi dengan kasih saying
c. Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari yang lain menopang
dibawah. Jangan menekan puting susu atau areolanya saja
d. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut (rooting reflex) dengan
cara :
1) Menyentuh pipi dengan puting susu
2) Menyentuh sisi mulut bayi
e. Setelah bayi membuka mulut dengan cepat kepala bayi didekatkan ke
payudara ibu dengan puting serta areola dimasukkan kemulut bayi
1) Usahakan sebagian besar areola dapat masuk kedalam mulut bayi
sehingga puting susu berada dibawah langit-langit dan lidah bayi
akan menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang
terletak dibawah areola.
2) Setelah bayi mulai menghisap, payudara tak perlu dipegang atau
disangga bayi
f. Melepas isapan bayi Setelah menyusui pad satu payudara sampai terasa
kosong, sebaiknya ganti menyusui pada payudara yang lain. cara
melepas isapan bayi :
1) Jari kelingking ibu dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut mulut
2) Dagu bayi ditekan kebawah
g. Menyusui berikutnya mulai dari payudara yang belum terkosongkan
(yang dihisap terkahir).
h. Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan
pada puting susu dan areola sekitarnya. Biarkan kering dengan
sendirinya.
i. Menyendawakan bayi adalah mengeluarkan udara dari lambung supaya
bayi tidak muntah (gumoh) setelah menyusui. Cara menyendawakan
29
bayi adalah:
1) Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian
punggungnya ditepuk perlahan-lahan
2) Bayi tidur tengkurap dipangkuan ibu, kemuadian punggungnya
ditepuk perlahan-lahan
30
cukup.
D. Evaluasi
1. Ibu mengetahui cara menyusui bayi yang baik dan benar
2. Ibu mengetahui tanda-tanda bahwa bayi mendapatkan ASI dalam jumlah
cukup.
E. Referensi
Anita Rahayu, G. I. (2017). Proses Laktasi dan Menyusui.
Griahusada. (2012). Asuhan Kebidanan Ibu Nifas.
Mahilda, D. (2017). Proses laktasi dan Menyusui.
Nuha Medika Asri H, S. (2010). Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan Menyusui.
Yogyakarta.
Sudarti, E. (2010). Asuhan Kebidanan Neonatus,Bayi, dan Anak Balita .
Yogyakarta.
DOKUMENTASI
31
32
33