Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ainun Nisa, S.

Ak
NPM : 2023110004
Mata Kuliah : Sistem Pengendalian Manajemen
Dosen Pengampu : Tri Ramaraya Koroy, S.E., M.Si., Ph.D., Ak.

Rapid Car Wash adalah pemilik waralaba dari perusahaan pencucian mobil di beberapa kota di
Indonesia. Usaha ini telah berkembang pesat dari hanya memiliki satu tempat cuci mobil tujuh
tahun lalu menjadi sekarang memiliki lebih dari 100 outlet yang telah diberikan hak waralaba
(franchisee) di berbagai kota besar. Robby Kusnadi, pemilik Rapid Car Wash adalah pencinta
otomotif. Setelah lulus kuliah, dia sempat bekerja pada pabrik suku cadang mobil dan
perusahaan perdagangan besar sebelum berniat untuk memulai usahanya sendiri. Setelah
membuka usaha ini pada sebuah lahan yang menganggur milik orang tuanya, banyak teman,
relasi dan handai tolan yang berlangganan untuk mencuci mobil di tempatnya sehingga Robby
melihat ada potensi besar pada usaha ini. Setelah dibantu seorang temannya yang ahli di bidang
waralaba, Robby mampu melebarkan usahanya dengan membuat perjanjian kerja sama dengan
para mitra yang membuka usaha di berbagai tempat dengan nama dagang Rapid Car Wash.
Para mitra waralaba membayar fee waralaba dengan persentase tertentu dari pendapatan
bulanan yang diperoleh. Berbeda dengan usaha cuci mobil lokal yang menawarkan harga
murah, Rapid Car Wash menyasar untuk pasar menengah dengan memberikan pelayanan yang
lebih baik. Namun demikian mengingat konsumennya peka terhadap harga, Rapid Car Wash
tidak memposisikan pada segmen pasar yang kelas atas. Rapid Car Wash juga berusaha
memperoleh pangsa pasar terutama untuk pelanggan perusahaan dengan memberikan berbagai
paket berlangganan yang menarik. Sejauh ini Rapid Car Wash telah sukses menjaring
pelanggan dengan pemasaran yang gencar.

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN 1


Namun demikian akhir-akhir ini, Robby melalui jajaran manajemennya mendapat keluhan dari
pelanggan tentang kebersihan mobil mereka setelah dicuci, harga jasa cuci mobil, dan sikap
karyawan yang dirasakan belum memuaskan. Informasi keluhan ini diperoleh Robby secara
informal mengingat tidak ada sistem yang baku yang diterapkan untuk memantau kinerja
operasional. Keluhan pelanggan ini jelas dapat merusak reputasi waralaba dan dapat merugikan
pihak pewaralaba (franchisee). Untuk melakukan tindakan korektif atas hal ini, terdapat
kendala yaitu Rapid tidak secara langsung memiliki 99 dari 100 outlet yang menyandang
namanya. Robby Kusnadi khawatir hal ini akan berdampak serius bagi kelangsungan usaha
Rapid ke depan.
Sehubungan dengan hal ini, Robby meminta Anda untuk memberikan beberapa rekomendasi
tentang bagaimana dia dapat mengatasi masalah ini. Anda terpikir untuk menggunakan konsep
berbagai jenis pengendalian untuk memastikan kinerja yang lebih konsisten. Sebagai tambahan
informasi, selama ini manajemen belum terlalu memformalkan sistem manajemen yang
dijalankan mengingat usaha ini dimulai sebagai usaha kecil. Sebagai contoh, perusahaan tidak
memiliki pernyataan visi atau misi, penetapan target dan penganggaran yang formal. Dalam
hubungan dengan pemegang hak waralaba (franchisee), Rapid lebih banyak memberikan
panduan yang bersifat teknis operasional dan tidak terlalu menekankan pada sistem
pengendalian.

DIMINTA:
Untuk membantu Robby menyelesaikan permasalahan ini, Anda diminta melaksanakan hal
berikut:
a. Lakukan evaluasi atas pengendalian manajemen yang telah diterapkan oleh Rapid, dan
identifikasikan kelemahan yang Anda temukan dalam rancangan dan implementasinya.
Berikan juga penilaian anda tentang keketatan sistem pengendalian manajemen yang
diterapkan.
b. Berikan rekomendasi agar dapat membenahi perusahaan ini dengan memberikan rancangan
perbaikan pengendalian manajemen yang perlu diterapkan oleh Rapid.

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN 2


Jawaban :
a. Pengendalian Manajemen pada kasus “Rapid Car Wash” ini belum efektif.
Pengendalian Manajemen disini masih longgar. Bisnis waralaba Rapid Car Wash ini
tidak memiliki sistem manajamen yang formal dan terstandarisasi. Sistem waralaba
disini hanya terlihat sebatas “Nama dan Jaringan” tidak diikuti dengan sistem
pengendalian manajamen yang jelas, SOP atau aturan-aturan yang harus diterapkan
pada setiap outlet/cabang, standar pelayanan tertentu, kualitas atau output yang
diharapkan. Terlihat jelas tidak ada key actions (KA) dan key results (KR) yang diatur
pada sistem waralaba ini. Sehingga perlu dilakukan Evaluasi. Sebelum melakukan
Evaluasi terdapat beberapa kelemahan yang saya temukan pada kasus ini. Kelemahan
tersebut sebagai berikut :
1. Kurangnya Arahan : Tidak adanya SOP yang jelas. Rapid Car Wash tidak memiliki
SOP yang dapat mengatur karyawannya dalam bekerja. Sehingga para karyawan
pun bekerja menurut versi masing-masing karena tidak ada standarisasi yang
mengatur. Tidak ada standar formal dalam pekerjaan tersebut. Tidak ada standar
pelayanan yang harus dipatuhi. Hal ini membuat karyawan pun tidak bisa mengukur
hasil kinerja masing-masing. Karena tidak ada standar ukuran yang jelas dalam
perkerjaan tersebut.
2. Keterbatasan Pribadi : Kurangnya kesadaran tim Manajemen untuk mengupdate
atau menaikkan sistem pengendalian manajemen yang sesuai dengan skala
Perusahaan Waralaba ini yang dilihat sekarang semakin kompleks sampai memiliki
lebih dari 100 outlet.
3. Kurangnya Motivasi : dapat dilihat dari “selama ini manajemen belum terlalu
memformalkan sistem manajemen yang dijalankan mengingat usaha ini dimulai
sebagai usaha kecil. Sebagai contoh, perusahaan tidak memiliki pernyataan visi
atau misi, penetapan target dan penganggaran yang formal. Dalam hubungan
dengan pemegang hak waralaba (franchisee), Rapid lebih banyak memberikan
panduan yang bersifat teknis operasional dan tidak terlalu menekankan pada
sistem pengendalian. Tidak ada reward dan punishment yang diatur dalam bisnis
waralaba ini. Visi atau Misi, Penetapan Target dan Penganggaran sangatlah
penting dalam suatu bisnis. Visi dan Misi yang jelas akan menimbulkan sasaran dan
strategi yang baik. Hal tersebut akan berdampak pada pemberian arahan dan
motivasi.

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN 3


b. Agar dapat membenahi perusahaan ini, terdapat beberapa rekomendasi rancangan
perbaikan pengendalian manajemen menurut saya yang perlu diterapkan oleh Rapid
Car Wash. Adapun Rekomendasi saya, sebagai berikut :

1. Rapid Car Wash harus mulai menyiapkan atau membuat Visi dan Misi yang jelas,
Penetapan Target, Pengganggaran, Sasaran dan Strategi yang akan dijalankan,
serta Sistem Tata Kelola yang baik.
2. Rapid Car Wash harus membuat Kebijakan atau SOP dalam mengatur bagaimana
usaha ini akan dijalankan. SOP ini bisa berupa standar pelayanan yang jelas atau
terdapat KPI (Key Performance Indicator) yaitu ukuran kinerja yang digunakan
untuk mengukur efektivitas dan efisiensi layanan kepada pelanggan. KPI ini
membantu perusahaan untuk memastikan bahwa tim layanan pelanggan
beroperasi sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Kebijakan
atau SOP ini juga dapat dituangkan pada setiap perjanjian atau kontrak waralaba.
3. Menetapkan Perjanjian atau Kontra Waralaba dengan penuh pertimbangan
kebijakan dan aturan guna kemajuan bisnis kedepannya.
4. Menetapkan pengendalian manajemen yang harus dilakukan,
Pengendalian Hasil : Menetapkan target pada setiap pemilik waralaba,
Memberikan kepada individu imbalan untuk memberikan hasil yang baik, atau
menghukum mereka untuk hasil yang buruk.
Penegndalian Tindakan : Memastikan karyawan melakukan (atau tidak melakukan)
tindakan tertentu yang bermanfaat (atau membahayakan) organisasi. Tindakan yang
diatur.
Pengendalian Manusia : Pengendalian manusia/orang sudah dilakukan, yaitu dengan
cara mempekerjakan orang, mengandalkan orang. Namun tetap perlu dikontrol / diawasi
melalui people control.
5. People control perlu dilakukan dalam memilih pembukaan cabang baru.
6. Pengembangan dan Pengawasan bisnis, Robby Kusnadi, sebagai pemilik Rapid
Car Wash sebaiknya mengatur pengembangan bisnis yang baik, membina dan
memantau cabang cabang frenchisee yang sudah jalan untuk mengontrol apakah
SOP nya sudah dijalankan atau belum.
7. Mengadakan pertemuan bulanan atau tahunan pada semua pemilik waralaba,
memberikan reward berupa penghargaan atau bonus pada outlet waralaba yang
berhasil mencapai target atau untuk cabang terbaik terkait service excellent.

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN 4


8. Membuat survey kepuasan pelanggan agar dapat memantau kinerja dalam hal
pelayanan customer, sehingga memudahkan manajemen dalam melakukan
evaluasi kinerja karyawannya dandan kuesioner tersebut bisa dijadikan acuan
dalam hal pemberian reward untuk karyawan yang memiliki kinerja dan
pelayanan yang bagus menurut customer dan sebaliknya punishment untuk
karyawan yang kurang baik pelayanannya.
9. Membuat sistem pengaduan yang terstandarisasi untuk menampung kritik saran
ataupun keluhan agar usaha waralaba ini bisa menyesuaikan dan berkembang
dengan baik.

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN 5

Anda mungkin juga menyukai