Anda di halaman 1dari 26

ANALISIS LAHAR DINGIN DI GUNUNG SEMERU

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas

Mata Pelajaran Geografi

Guru: R. Nainggolan S .Pg

Oleh:

NAMA: ZEFANYA SIHOMBING

KELAS: X-2

SMA RK BM PS

JALAN MELANTHON SIREGAR

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

Berkat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan proposal

penelitian tentang lahar dingin di Gunung Semeru Jawa Timur, yang berada di

wilayah Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang ini dengan baik. Dalam proses

penulisan proposal ini, penulis menemukan berbagai hambatan, namun berkat

dukungan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan proposal

penelitian ini dengan baik. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada

semua pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan proposal penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penyusunan proposal

penelitian karena keterbatasan pengetahuan maupun dalam susunan kalimat dan tata

bahasanya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

para pembaca untuk melengkapinya. Semoga proposal penelitian ini bermanfaat

khususnya bagi penulis dan bagi pembaca. Akhir kata penulis mengucapkan sekian

dan terimakasih.

Pematang Siantar, 01 November 2023

Penulis

i
ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Identifikasi Masalah

Gunung Semeru merupakan gunung merapi yang terletak di Jawa Timur,

masuk ke wilayah Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang. Masalah terkait

lahar dingin di Gunung Semeru mencakup potensi letusan gunung yang

mengancam keselamatan manusia dan properti, kurangnya sistem peringatan dini

yang efektif, rentannya pemukiman dan infrastruktur terhadap aliran lahar dingin,

pengelolaan risiko yang kurang memadai, kesiapsiagaan masyarakat yang

rendah, monitoring aktivitas gunung yang terbatas, kurangnya koordinasi antar

instansi, keterbatasan sumber daya, dampak perubahan iklim pada risiko lahar

dingin, serta kebutuhan akan pendidikan dan kesadaran publik yang lebih tinggi

terkait bahaya lahar dingin. Solusi yang holistik perlu dikembangkan untuk

mengatasi masalah-masalah ini dan meningkatkan keselamatan di wilayah

Gunung Semeru.

B. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka pembatasan masalah dalam

penelitian ini adalah penting nya merancang strategi mitigasi risiko dan

perencanaan darurat yang efektif untuk menghadapi ancaman lahar dingin di

Gunung Semeru.

1
C. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, yang menjadi permasalahan

pokok yang akan diteliti yaitu:

1. Apa strategi mitigasi terhadap lahar dingin di gunung semeru?

2. Bagaimana meningkatkan kesiapsiagaan terhadap lahar dingin di gunung

semeru?

3. Bagaimana dampak letusan Gunung Semeru terhadap pemukiman dan

infrastruktur di sekitarnya?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, yang menjadi tujuan penelitian ini

yaitu:

1. Untuk mengetahui strategi mitigasi terhadap lahar dingin di Gunung Semeru

2. Untuk dapat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap lahar dingin di Gunung

Semeru

3. Untuk mengetahui dampak letusan Gunung Semeru terhadap pemukiman dan

infrastruktur di sekitar nya?

3
E. Manfaat Penelitian

Dari pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

yaitu :

1. Sebagai sumber informasi/masukan kepada pemerintah Jawa Timur, masuk

dalam wilayah Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang.

2. Menambah pengetahuan mitigasi terhadap lahar dingin di Gunung Semeru

3. Sebagai bahan pertimbangan kepada penelitian selanjutnya secara maksimal.

3
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritis

1. Lahar dingin

Lahar dingin adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan aliran

lumpur vulkanik yang memiliki suhu lebih rendah daripada lahar panas. Lahar

dingin seringkali terjadi setelah letusan gunung berapi ketika es atau salju

mencair, air hujan, atau sungai mengalir ke gunung berapi yang baru meletus.

Air ini kemudian mencampur dengan material vulkanik yang hancur, seperti

abu vulkanik dan batuan, yang membentuk aliran lumpur vulkanik.

Meskipun disebut "dingin," lahar dingin tetap berbahaya dan dapat

menyebabkan kerusakan yang signifikan karena mereka dapat bergerak

dengan cepat dan memiliki daya hancur yang kuat. Mereka dapat merusak

tanah, bangunan, jembatan, dan infrastruktur lainnya yang berada di jalur

aliran lahar. Karena aliran lumpur vulkanik seperti lahar dingin seringkali

tidak memiliki suhu yang benar-benar dingin, istilah "dingin" digunakan

untuk membedakannya dari lahar panas, yang memiliki suhu yang sangat

tinggi dan sangat mematikan.

Lahar dingin seringkali menjadi salah satu ancaman utama yang terkait

dengan letusan gunung berapi, dan pihak berwenang biasanya berusaha untuk

4
memantau dan memberi peringatan dini jika terjadi potensi lahar dingin

setelah letusan gunung berapi.

2. Gunung Semeru

Gunung Semeru, yang terletak di Pulau Jawa, Indonesia, adalah gunung

tertinggi di Pulau Jawa dan merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di

dunia. Gunung ini memiliki sejarah erupsi yang panjang dan beragam,

memengaruhi lingkungan sekitarnya. Karya tulis ilmiah ini mencakup informasi

tentang asal usul, geologi, aktivitas vulkanik, ekosistem, dan upaya perlindungan

Gunung Semeru.

I. Pendahuluan

Gunung Semeru, juga dikenal sebagai Mahameru, adalah salah satu

gunung berapi yang berlokasi di Indonesia. Gunung ini adalah bagian dari

Pegunungan Bromo Tengger Semeru, yang merupakan tempat tujuan populer

bagi para pendaki gunung. Gunung Semeru telah memainkan peran penting

dalam sejarah geologi dan ekologi daerah sekitarnya.

II. Asal Usul dan Geologi

Gunung Semeru adalah bagian dari Cincin Api Pasifik, daerah di mana

lempeng tektonik bertemu dan berinteraksi, menghasilkan aktivitas vulkanik

3
yang signifikan. Sejarah geologis Gunung Semeru mencakup berbagai tahap

pembentukan yang telah terjadi selama ribuan tahun. Gunung ini terdiri dari

lapisan material vulkanik, termasuk lahar dingin, abu vulkanik, dan batuan beku.

Letusan besar yang terjadi pada masa lalu memengaruhi bentuk dan struktur

gunung ini.

III. Aktivitas Vulkanik

Gunung Semeru adalah salah satu gunung berapi paling aktif di dunia.

Letusan dan aktivitas vulkanik terus-menerus mempengaruhi wilayah sekitarnya.

Letusan terbaru tercatat pada tahun 2021, dan erupsi lebih kecil sering terjadi.

Aktivitas vulkanik ini membuat Gunung Semeru menjadi objek pemantauan yang

terus-menerus oleh para ahli vulkanologi.

IV. Ekosistem

Gunung Semeru dan sekitarnya adalah rumah bagi beragam ekosistem

yang unik. Hutan hujan tropis, savana, dan lahan pertanian menjadi bagian dari

lanskap yang menakjubkan. Banyak spesies tumbuhan dan hewan yang hidup di

gunung ini, termasuk satwa liar seperti rusa, kera, dan burung elang. Upaya

pelestarian alam sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem ini.

3
V. Upaya Perlindungan dan Pelestarian

Upaya perlindungan terhadap Gunung Semeru melibatkan pemantauan

erupsi yang ketat, peringatan dini, dan perencanaan evakuasi yang efektif.

Pemerintah Indonesia dan lembaga-lembaga ilmiah berperan penting dalam

menjaga keselamatan masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

Selain itu, upaya pelestarian alam juga diperlukan untuk mempertahankan

ekosistem yang unik di kawasan ini. Langkah-langkah perlindungan lingkungan,

seperti pengendalian penduduk, pengelolaan sampah, dan penanaman kembali

hutan, harus diterapkan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan di sekitar

Gunung Semeru.

VI. Kesimpulan

Gunung Semeru adalah salah satu gunung berapi yang menarik dan

berdampak besar di Indonesia. Penelitian dan pemantauan yang ketat diperlukan

untuk mengidentifikasi potensi bahaya erupsi dan mengambil tindakan

pencegahan yang sesuai. Selain itu, upaya pelestarian lingkungan harus terus

ditingkatkan untuk menjaga keberlanjutan ekosistem unik yang ada di kawasan

ini. Gunung Semeru, sebagai bagian dari kekayaan alam Indonesia, merupakan

contoh nyata hubungan antara aktivitas vulkanik, lingkungan, dan upaya

pelestarian yang perlu dilakukan dengan hati-hati

3
B. Penelitian Relevan

Ada beberapa hasil penelitian terdahulu yang relevan atau berhubungan

dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yaitu sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Ahli Vulkanologi ITB Ulas Penyebab

Terjadinya Banjir Lahar Dingin di Gunung SemeruTerkait dengan

fenomena ini, Ahli Vulkanologi ITB, Dr. Mirzam Abdurrachman,

S.T., M.T., menjelaskan, bahwa lahar merupakan hasil pemindahan

dari material vulkanik yang belum mengalami konsolidasi. “Material

seperti abu vulkanik dan piroklastik yang belum terkonsolidasi jika

bercampur dengan air akan menghasilkan debris flow, yakni aliran

massa,” ujar Dr. Mirzam saat diwawancara Selasa

C. Kerangka Berfikir

Untuk memudahkan peneliti dalam melaksanakan penelitian maka

peneliti membuat kerangka pikir sebagai panduan sehingga tujuan penelitian ini

dapat tercapai dengan baik. Dikecamatan Gunung Malela Kabupaten

Simalungun, terdapat objek wisata yaitu Pemandian Bah Silulu yang berpotensi

untuk dikembangkan yang mampu memberikan manfaat bagi peningkatan

pendapatan masyarakat setempat.

Banyak faktor yang menentukan berkembang tidaknya pariwisata yakni

dari faktor pendukung yang juga merupakan bagian potensi wisata. Oleh karena

itu perlu diteliti secara mendalam bagaimana keadaan potensi Objek Wisata

3
Pemandian Bah Silulu di Kecamatan Gunung Malela, yang meliputi potensi

alam, sarana, aksesbilitas, dan sapta pesona. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada gambar 1 di bawah ini.

3
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Gunung Semeru Jawa Timur, yang berada

di wilayah Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang. Adapun alasan

pemilihan lokasi penelitian ini yaitu

1. Untuk mengetahui strategi mitigasi terhadap lahar dingin di Gunung Semeru

2. Untuk dapat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap lahar dingin di Gunung

Semeru

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini yaitu wilayah di

sekitaran gunung semeru Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah

keseluruhan populasi yaitu sekitaran gunung semeru.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu :

1. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan untuk pengumpulan data sekunder berupa foto-foto

keadaan potensi fisik (iklim, topografi, vegetasi, dan air), dan potensi non

10
fisik seperti fasilitas, aksesbilitas, dan infrastruktur yang ada di objek wisata

Pemandian Bah Silulu.

D. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu dengan menggunakan tehnik analisis data deskriptif kualitatif yaitu dengan

menganalisi dan menyajikan data-data secara sistematis, kemudian dibantu

dengan tabel-tabel frekuensi yang dapat memberikan gambaran tentang potens

lahar dingin di Gunung Semeru Jawa Timur, yang berada di wilayah Kabupaten

Lumajang dan Kabupaten Malang.


DAFTAR PUSTAKA

https://sumberwuluh-candipuro.lumajangkab.go.id/mainweb/berita/baca/15

https://www.itb.ac.id/berita/ahli-vulkanologi-itb-ulas-penyebab-terjadinya-banjir-

lahar-dingin-di-gunung-semeru/59605

https://www.bbc.com/indonesia/articles/ckrj28ez3rdo

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230708100131-20-971000/banjir-lahar-

dingin-semeru-empat-jembatan-di-lumajang-putus

https://www.antaranews.com/berita/3624198/banjir-lahar-dingin-semeru-

terjang-sejumlah-jembatan-di-lumajang
LAMPIRAN

Lampiran 1

Lembar Observasi Potensi Fisik Objek Wisata Pemandaian Bah Silulu

No. Aspek Yang Kriteria Skor

Diamati

2. Iklim Sejuk dan nyaman bagi pengunjung 3 : Baik

Kurang sejuk dan biasa saja 2 : Sedang

Panas dan tidak nyaman bagi pengunjung 1 : Buruk

2. Topografi Kurang sejuk dan biasa saja 2 : Sedang

Panas dan tidak nyaman bagi pengunjung 1 : Buruk

Landai 1 : Buruk

3. Vegetasi Terdapat beragam vegetasi dan memiliki 3 : Baik

vegetasi yang unik untuk mencirikan lokasi

tersebut

Vegetasi yang biasa saja ditemukan 2 : Sedang

Tidak ada vegetasi 1 : Buruk


4. Air Bersumber dari mata air, jernih, tidak berbau 3 : Baik

dan berasa

Bersumber dari air permukaan (air sungai) 2 : Sedang

tercampur dengan batang-batang ranting

dedaunan dan lain sebagainya

Tidak memilki sumber air dan kotor 1 : Buruk

Lampiran 2

Lembar Observasi Sarana Objek Wisata Pemandaian Bah Silulu

No. Aspek Yang Diteliti Kriteria Skor

1. Transportasi Banyak tersedia sepanjang hari 3 : Baik


Tersedia namun hanya trayek khusus 2 : Sedang

saja kelokasi

Tidak tersedia 1 : Buruk

2. Rumah Makan Tersedia Restauran 3 : Baik

Tersedia rumah makan 2 : Sedang

Hanya tersedia warung makan kecil 1 : Buruk

3. Tempat Parkir Tersedia dan layak dan layak untuk 3 : Baik

ditempati

Tersedia namun tidak layak ditempati 2 : Sedang

Tidak tersedia 1 : Buruk

4. Tempat Sampah Tersedia banyak tempat sampah 3 : Baik

Tersedia sedikit tempat sampah 2 : Sedang

Tidak ada tersedia tempat sampah 1 : Buruk

5. Toilet/Wc Umum Tersedia dan memadai 3 : Baik

Tersedia namun tidak memadai 2 : Sedang

Tidak tersedia 1 : Buruk

6. Pondok Istirahat Tersedia dan memadai 3 : Baik

Tersedia dan tidak memadai 2 : Sedang

Tidak tersedia 1 : Buruk


Lampiran 3

Lembar Observasi Aksesbilitas Objek Wisata Pemandaian Bah Silulu

No Aspek yang Kriteria Skor

diamati

1. Transportasi Banyak tersedia sepanjang hari 3 : Baik

Tersedia namun hanya trayek khusus saja 2 : Sedang

kelokasi

Tidak tersedia 1 : Buruk

2. Waktu tempuh > 30 menit 3 : Baik

30 menit – 60 menit 2 : Sedang

< 60 menit 1 : Buruk

3. Biaya > Rp. 100.000 3 : Baik

Rp. 100.000 – Rp. 200.000 2 : Sedang

> Rp. 200.000 1 : Buruk


Lampiran 4

Lembar Observasi Sapta Pesona Objek Wisata Pemandaian Bah Silulu

No Aspek yang Kriteria Skor


diamati

1 Keamanan Sangat aman dan tidak pernah terjadi 3 : Baik

gangguan

Kurang aman dan pernah terjadi 2 : Sedang

kekerasan terhadap pengunjung

Tidak aman 1 : Buruk

2 Ketertiban Tertib dengan susunan yang beraturan 3 : Baik

Kurang tertib, tidak tertata dengan rapi 2 : Sedang

Tidak tertib dan berantakan 1 : Buruk

3 Kebersihan Bersih, tidak ada sampah yang 3 : Baik

berserakan

Kurang bersih, hanya tempat-tempat 2 : Sedang

tertentu saja yang besih

Tidak bersih, cukup berantakan 1 : Buruk

4 Kesejukan Sejuk dengan adana pelestarian 3 : Baik

pepohonan yang ada di sekitar objek

wisata

Kurang sejuk dan kurangnya 2 : Sedang

pelestarian pepohonan di sekitar objek

wisata

Tidak sejuk dan tidak terdapat 1 : Buruk

pepohonan di sekitar objek wisata.


5 Keindahan Tertata dengan baik dan memberikan 3 : Baik

kesan indah

Kurang indah dan kurang 2 : Sedang

penataan/perawatan

Tidak indah dan tidak terawat 1 : Buruk

6 Ramah Tamah Sangat ramah dan bersahabat dengan 3 : Baik

pengunjung

Kurang ramah terhadap kedatangan 2 : Sedang

pengunjung

Tidak ramah dan tidak peduli dengan 1 : Buruk

kedatangan pengunjung

7 Kenangan Memberikan kenangan bagi 3 : Baik

pengunjung dan memiliki souvenir

yang mencirikan daerah lokasi wisata

Memberikan kenangan bagi 2 : Sedang

pengunjung tetapi tidak memiliki

souvenir yang mencirikan daerah lokasi

wisata

Tidak memberikan kenangan bagi 1 : Buruk

pengunjung
Lampiran 5

Daftar Wawancara Untuk Pengunjung Objek Wisata Pemandaian Bah Silulu


A. Identitas Responden

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin :

4. Pekerjaan :

5. Pendidikan :

6. Alamat :

B. Pertanyaan

1. Apakah objek wisata pemandian Bah Silulu menarik untuk dikunjungi?

a. Sangat menarik

b. Menarik

c. Tidak menarik

Alasan :........................................................................................................

.....................................................................................................................

.....................................................................................................................

2. Untuk mencapai objek wisata pemandian Bah Silulu, alat transportasi apa

yang Bapak/Ibu/Saudara/I gunakan?

a. Jalan kaki c. Mobil

b. Sepeda motor d. Lainnya………….

3. Untuk mencapai objek wisata pemandian Bah Silulu, berapa lama waktu yang

Bapak/Ibu/Saudara/I perlukan?
.....................................................................................................................

.....................................................................................................................

4. Ketika berada di objek wisata pemandian Bah Silulu, berapa banyak biaya

yang Bapak/Ibu/Saudara/I keluarkan?

.....................................................................................................................

Lampiran 6

Daftar Wawancara Untuk Pengelola Objek Wisata Pemandaian Bah Silulu

A. Identitas Responden

Nama :

Jenis Kelamin :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Umur : Tahun

B. Pertanyaan

1. Bagaimana asal mula terbentuknya objek wisata Pemandaian Bah Silulu ini?

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

2. Berapa luas keseluruhan lokasi objek wisata Pemandaian Bah Silulu ini?
......................................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai