Anda di halaman 1dari 4

UJIAN AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH : DASAR-DASAR KESEHATAN LINGKUNGAN


DOSEN PENGAMPU : BENY YULIANTO, SKM, M.KL
NAMA : NABILA
KELAS : KELOMPOK 1 A REG
NIM : 20011025
JAWABLAH PERTANYAAN BERIKUT DENGAN BAIK DAN BENAR
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pencemaran fisik, kimi dan biologi pada makanan
serta berikan masing-masing contohnya?
2. Sebutkan parameter fisik, kimia dan biologi pada air bersih?
3. Jelaskan sanitasi dasar yang harus dimiliki oleh rumah sehat?
4. Jelaskan bagaimana penanganan limbah medis padat di rumah sakit?
5. Jelaskan langkah-langkah dalam melakukan analisis resiko kesehatan lingkungan?

Selamat Mengerjakan……….

JAWABAN

1. Pencemaran Fisik
 Benda-benda asing yang bukan bagian dari bahan makanan yang terdapat
dalam makanan. Contohnya : makanan tercemar akibat kontaminasi tidak
langsung yaitu bersentuhan dengan peralatan kotor berupa tusukan lidi
Pencemaram kimia
 Berbagai macam bahan atau unsur kimia yang menimbulkan pencemaran atau
kontaminan pada bahan makanan. Contohnya: menghilangkan bau seperti
penambahan cuka pada ikan yang telah membusuk,memberikan kesegaran
palsu,dan menambah zat putih pada tepung.
Pencemaran Biologi
 Organisme hidup yang menimbulkan kontaminan dalam makanan. Jenis
mikroorganisme yang sering menyebabkan pencemaran makanan adalah
bakteri ( Clostridium Perfringens,Streptokoki fecal,Salmonella),fungi
(Aspergillius,Penicillium,Fusarium),parasite (Entamoeba Histolytica,Taenia
saginata) dan virus (hepatitis ). Contohnya: bakteri dan jamur yang
menyerang bahan makanan yang mentah seperti pada sayuran,buah-
buahan,susu,daging dan makanan yang sudah dimasak seperti nasi,roti dan
lauk pauk.

2. Parameter Fisik
 Suhu
 Kecerahan
 Kedalaman
Parameter Kimia
 Ph (Derajat Keasaman)
 DO (Disolved Oxigent)
Parameter Biologi
 Jenis-jenis plankton
 Ikan

3. - Ventiasi Udara
Rumah sehat harus memiliki ventilasi udara yang cukup, agar sirkulasi udara lancar
dan udara menjadi segar. Ventilasi udara membuat kadar oksigen di dalam rumah
tetap terjaga sekaligus menjaga kelembapan rumah. Buat ventilasi udara lewat bukaan
jendela. Penghawaan udara dalam rumah akan makin maksimal dengan sistem
ventilasi silang atau cross ventilation. Jika tidak memungkinkan, bisa dibuat ventilasi
lewat lubang-lubang angin. Selain itu, sebisa mungkin jangan menggunakan kipas
angin, karena bisa menyebabkan flek pada paru-paru. Taman di teras atau di dalam
rumah juga akan membantu proses produksi oksigen.

- Pencahayaan
Rumah sehat harus memiliki pencahayaan alami yang cukup. Rumah yang
kekurangan cahaya matahari sangat lembap dan tidak nyaman serta rawan terhadap
bibit penyakit. Umumnya, cahaya alami didapat lewat jendela, namun jika tidak
memungkinkan, cahaya bisa diperoleh dari genteng kaca. Kendati demikian,
pencahayaan rumah jangan terlalu berlebihan, karena dapat membuat mata sakit dan
ruangan menjadi gerah.

- Lantai
Lantai kedap air adalah syarat bagi rumah sehat. Bahannya bisa beragam: ubin,
semen, kayu, atau keramik. Lantai yang berdebu atau becek selain tidak nyaman juga
bisa menjadi sarang penyakit. Pemilihan material lantai sangat penting. Misalnya,
keramik lantai yang licin dapat menyebabkan penghuni terpeleset
- Atap dan Langit-langit
Genteng tanah liat terbilang paling cocok untuk rumah di daerah tropis seperti
Indonesia, karena lebih mampu menyerap panas matahari. Sebaiknya hindari
pengunaan atap seng atau asbes, karena dapat menyebabkan hawa ruangan menjadi
panas. Ketinggian langit-langit rumah juga mesti diperhatikan. Pasalnya, langit-langit
yang terlalu pendek bisa menyebabkan ruangan terasa panas sehingga mengurangi
kenyamanan.

- Pembuangan Limbah
Setiap hari, rumah menghasilkan limbah kamar mandi, dapur, dan sampah. Rumah
sehat harus memiliki septic tank dan pembuangan limbah air yang tidak
mencemarkan tanah dan air tanah serta tidak berbau. Posisi septic tank sebaiknya
dibuat sejauh mungkin dengan pompa air. Setiap rumah sehat memiliki tempat
pembuangan sampah yang tertutup agar tidak mencemari lingkungan sekitarnya.
Buatlah dua tempat sampah: untuk sampah organik dan anorganik.

- Air Bersih
Rumah sehat harus memenuhi kebutuhan air bersih bagi para penghuninya, yakni
minimal 60 liter per hari per orang—untuk minum, mandi, mencuci, dan lain-lain.

- Polusi dan Kontaminasi


Polusi yang paling banyak dihasilkan rumah berasal dari asap dapur. Untuk itu,
rumah sebaiknya memiliki pembuangan asap agar tidak mencemari ruangan lain.
Hindari pula penggunaan cat dari bahan-bahan berbahaya, yang berpotensi
mengganggu sistem pernafasan penghuni.

4. - Penampungan : Penampungan dibedakan dalam dua wadah, yaitu limbah padat


medis berupa ember berwarna abu-abu bertutup yang bertuliskan limbah medis tanpa
dilapisi kantong plastic yang diletakkan di masing-masing instalasi pelayanan dan di
setiao kelas ruang pelayanan rawat inap. Untuk limbah padat non medis berupa
ember, tong dan keranjang sampah yang tidak dilengkapi oleh kantong plastic dan
tempat sampah ini terletak diluar ruangan.
- Pengangkutan : Pengangkutan limbah medis padat di RS dilakukan dengan
menggunakan gerobak dorong terbuka menuju tempat incinerator. Limbah medis
yang sudah terkumpul pada wadah penampung diangkat keatas gerobak dorong dan
akan diantar ketempat incinerator dan langsung dimasukkan kedalam incinator.
- Penyimpanan sementara : Tempat penyimpanan sementara memang disediakan
yang berada di belakang incinerator, tetapi tempat tersebut tidak digunakan, ketika
limbah medis padat diangkut dari ruangan dan limbah ini langsung dimasukkan
kedalam incinerator..
d) Pemusnahan dan pembuangan air : Limbah dibakar secara manual di dalam incinerator
dimana limbah ini bisa dibakar satu malam agar bisa habis terbakar. Kapasitas incinerator
yang memiliki RS adalah 1 bath. Pembakaran limbah medis padat dilakukan 2 kali
seminggu yaitu pada hari senin dan kamis sesuai dengan pengangkutan limbah medis
padat. Abu sisa pembakaran limbah ini dibuang ke lahan yang ada dibelakang incinerator
dan dibiarkan menumpuk. Pembuangan abu sisa ini dilakukan 2 kali seminggu. Ketika
limbah ini selesai di bakar abu ditunggu dingin dan nantinya akan dibuang.

5. - identifikasi bahaya
Mengidentifikasi bahaya , adalah mengklarifikasi dan mengendalikan bahaya serta
risiko dari setiap kegiatan operational dan produksi perusahaan, baik kegiatan rutin
maupun non rutin.

- Analisis dosis respons


merupakan tahap yang digunakan untuk menentukan hubungan antara besarnya dosis
atau level pajanan bahan kimia dengan terjadinya efek yang merugikan bagi
kesehatan manusia.

- analisis pemajanan
Analisis pajanan dilakukan untuk menentukan dosis risk agent timbal yang diterima
individu sebagai asupan atau intake (I). Berdasarkan hasil uji Kolmogorov- Smirnov
pada setiap variabel penelitian, di hasilkan bahwa setiap variabel penelitian memiliki
data yang tidak terdistribusi dengan normal dan nilai yang di pakai.

- karakterisasi resiko
merupakan proses teknik dan ilmiah dimana resiko dari suatu situasi dari sistem
dimodelkan dan dikuantifikasi.

Anda mungkin juga menyukai