Anda di halaman 1dari 5

Contoh Limbah Domestik, Dampak, dan Cara Mengelola yang Tepat

RumahCom – Contoh limbah domestik adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar
mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoran manusia. Pengolahan
limbah rumah tangga yang tepat sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya
pencemaran terhadap lingkungan. Adapun pengolahan limbah rumah tangga yang baik
disesuaikan dengan jenis limbah rumah tangga yang dihasilkan.
Daerah perkotaan dengan jumlah penduduk yang padat, memiliki permasalahan pada
pembuangan limbah rumah tangga. Permukiman padat di perkotaan banyak yang tidak
dilengkapi dengan sumur resapan untuk mengolah kembali air ataupun mengendapkan
limbah cair rumah tangga yang dihasilkan dari berbagai aktivitas.

Contoh Limbah Domestik yang Bisa Berbahaya


Terdapat 3 jenis limbah rumah tangga yang berbahaya bagi lingkungan. Yang pertama
adalah limbah padat. Berikut conoth limbah domestik yang merupakan limbah padat
antara lain:
1. Sampah Organik
Sampah organik adalah contoh limbah domestik yang bisa terurai dengan sendirinya
karena bisa membusuk misalnya sisa makanan, sayuran, buah – buahan, nasi, dan
sebagainya. Dampak dari pembuangan limbah organik yang mengandung protein akan
menghasilkan bau yang tidak busuk dan menyebabkan eutrofikasi atau menjadikan
perairan terlalu subur sehingga terjadi ledakan jumlah alga dan fitoplankton yang saling
berebut mendapat cahaya untuk fotosintesis.
2. Sampah Anorganik
Sampah Anorganik adalah contoh limbah domestik yang tidak bisa atau sulit diuraikan oleh
proses biologi misalnya plastik, kaca yang bersumber dari peralatan rumah tangga,
alumunium, kaleng, styrofoam. Akibat dari menumpuknya limbah seperti ini akan
mengganggu pemandangan serta akan mencemari tanah.
Yang kedua adalah contoh limbah domestik yang merupakan limbah air. Limbah air
dihasilkan dari kegiatan mandi dan mencuci yang dilakukan rumah tangga, restoran,
penginapan, mall dan lainnya seperti air bekas cucian pakaian atau alat makan, air bekas
mandi, sisa makanan berwujud cair dan lain – lain.
Dan yang terakhir adalah limbah yang merupakan kotoran yang dihasilkan manusia seperti
tinja dan urine. Jika tidak dikelola dengan baik, kotoran manusia dapat mengganggu
keseimbangan ekosistem tanah, air, udara karena pencemaran ekosistem yang diakibatkan
oleh berbagai jenis bahan pencemar biologis, kimiawi, maupun fisik yang terdapat pada
tinja dan urin.
Dampak dari Bahayanya Limbah Rumah Tangga

Dilansir dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, pembuangan limbah


rumah tangga memiliki berbagai dampak. Dari aspek kesehatan, air limbah yang berasal
toilet mengandung bakteri E. Coli yang dapat menyebabkan penyakit perut seperti typhus,
diare, kolera.
Bila tidak diolah secara memadai, limbah toilet bisa merembes ke dalam sumur (apalagi
bila jarak antara sumur dan septic tank tidak sesuai baku mutu, seperti yang banyak
ditemukan di permukiman padat). Bila air sumur yang sudah tercemar tersebut dimasak,
bakteri akan mati, tetapi bakteri tetap dapat menyebar melalui proses lain, seperti; cuci
piring, mandi, gosok gigi, wudhu dan kegiatan penggunaan air sumur lainnya tanpa melalui
proses memasak.
Dari aspek lingkungan, jenis limbah tertentu, seperti limbah cuci mengandung bahan kimia
deterjen yang dapat mempengaruhi tingkat keasaman tanah. Limbah dengan kandungan
bahan kimia yang dibuang ke sungai dapat mematikan tumbuhan dan hewan tertentu yang
hidup di sungai.
Keadaan ini dapat merusak ekologi sungai secara keseluruhan dalam waktu yang
berkelanjutan.Air mengandung kadar oksigen, dan bisa berkurang saat ada komponen lain
masuk ke dalamnya. Jika kadar oksigen di dalam air berkurang, maka kualitas air bisa
dikatakan buruk.
Di dalam air terdapat ekosistem yang harus dijaga keseimbangannya.Jika air tercemar
limbah seperti sampah ataupun bahan kimia, hal ini akan mengganggu makhluk hidup yang
hidup di dalamnya. Tidak hanya hewan-hewan yang hidup di dalamnya, tumbuhan air pun
akan terganggu produktivitasnya karena air berguna sebagai pembentuk protoplasma yang
berperan dalam proses transpirasi dan fotosintesis. Dan dari aspek estetika, limbah yang
tidak diolah dapat menimbulkan masalah bau yang tidak sedap dan menghadirkan
lingkungan yang tidak elok dipandang.
Jangan disepelekan. Sebab limbah rumah tangga bisa berbahaya bagi lingkungan dan
kesehatan orang sekitar. Agar lingkungan asri dan sehat, lakukan pemanfaatan limbah
tersebut.
Cara Mengelola Limbah Domestik agar Tidak Mencemari Lingkungan

Dilansir dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya, ada beberapa cara
untuk mengelola Limbah rumah tangga. Untuk limbah padat, berikut bentuk pengelolaan
yang dianjurkan:
1. Pemilihan
Pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan mengadakan pemilahan sampah organik dan
sampah anorganik oleh setiap rumah tangga. Bagi rumah tangga yang memiliki lahan,
dapat mengolah sampah basah menjadi kompos yang berguna untuk tanaman, sedangkan
untuk sampah kering seperti kertas, botol, plastik dan kaleng, sebelum dibuang sebaiknya
dipilah dulu, dikarenakan sampah tersebut ada yang dapat didaur ulang atau digunakan
kembali, bisa juga diberikan kepada pemulung dan yang tidak bisa dipakai kembali dapat
dibuang.
2. Pewadahan
Setiap keluarga menyediakan pewadahan, wadah ditempatkan di halaman depan rumah
atau di pinggir jalan sehingga mempermudah pada saat pengumpulan dan pengangkutan.
Maksud dari pewadahan sampah ini adalah untuk memisahkan sampah menurut
bahannya, agar memudahkan dalam proses pengolahan selanjutnya.
Pewadahan yang merupakan suatu cara penampungan sampah untuk sementara sebelum
dipindahkan ke Tempat Pembuangan Sementara. Untuk mencegah terjadinya kebocoran
atau menimbulkan bau sehingga mengganggu lingkungan dan pernafasan, maka semua
sampah harus disimpan dalam wadah yang tertutup, tidak mudah rusak dan kedap air,
mudah dan cepat dikosongkan serta diangkut, ekonomis dan mudah diperoleh.
3. Pengumpulan
Untuk menangani masalah persampahan yang bersumber dari rumah tangga, sampah
dikumpulkan oleh petugas kebersihan yang mendatangi sumber sampah dan diangkut ke
Tempat Pembuangan Sementara. Pola pengumpulan lain yang menjadi alternatif adalah
pola Komunal Langsung (kegiatan pengambilan sampah dari masing – masing titik
komunal dan diangkut langsung ke Tempat Pembuangan Akhir tanpa melalui kegiatan
pemindahan).
4. Penangan Sampah dengan Konsep 3R
Upaya penanganan diharapkan dapat mengurangi jumlah sampah secara signifikan mulai
dari sumbernya sampai sampai ke tempat pembuangan akhir. Ada beberapa cara
menangani pengurangan sampah yang lebih dikenal dengan prinsip 3R meliputi
kegiatan reduce, reuse, recycle.
Untuk limbah cair, pengolahan air limbah rumah tangga dapat dilakukan dengan membuat
saluran air kotor dan bak peresapan dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
 Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah sekitarnya baik air di
permukaan tanah maupun air di bawah permukaan tanah.
 Tidak mengotori permukaan tanah.
 Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah.
 Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lain.
 Tidak menimbulkan bau yang mengganggu.
 Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah didapat dan
murah.
 Jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan 10 m.
Pengelolaan limbah rumah tangga yang paling sederhana dengan menggunakan pasir dan
benda – benda terapung melalui bak penangkap pasir dan saringan. Benda yang melayang
dapat dihilangkan oleh bak pengendap yang dibuat khusus untuk menghilangkan minyak
dan lemak. Lumpur dari bak pengendap pertama dibuat stabil dalam bak pembusukan
lumpur, dimana lumpur menjadi semakin pekat dan stabil, kemudian dikeringkan dan
dibuang.
Pengelolaan sekunder dibuat untuk menghilangkan zat organik melalui oksidasi dengan
menggunakan saringan khusus. Pengelolaan secara tersier hanya untuk membersihkan
saja. Cara pengelolaan yang digunakan tergantung keadaan setempat seperti sinar
matahari. Suhu yang tinggi dapat dimanfaatkan.
Untuk kotoran yang dihasilkan manusia seperti tinja dan urine, dengan membangun
jamban. Jamban yang sehat adalah suatu cara pembuangan air kotoran manusia agar air
kotoran tersebut tidak mengganggu kesehatan dan lingkungan. Kemudian dibuat septic
tank yang dihubungkan dengan saluran pipa.
Demikian pembahasan mengenai limbah rumah tangga. Semoga artikel ini menambah
wawasan anda tentang betapa pentingnya mengelola limbah rumah tangga demi
terjaganya ekosistem sehingga rumah anda terhindar dari bencana alam.

Anda mungkin juga menyukai