Anda di halaman 1dari 4

5 Cara Mudah Mengolah Limbah Cair Rumah Tangga

Indonesia menjadi negara dengan sistem sanitasi atau pengelolaan air limbah domestik
terburuk akibat minimnya sanitasi di beberapa kota di Indonesia. Masyarakat masih belum
sadar bagaimana cara membuat limbah cair rumah tangga yang tepat karena minimnya
pengetahuan mengenai bahayanya limbah cair.

Pembuangan akhir limbah tinja sendiri masih dibuang menggunakan beberapa cara antara
lain dengan menggunakan septic tank, dibuang langsung ke sungai atau danau, dibuang ke
tanah, dan ada juga yang dibuang ke kolam atau pantai.

Di beberapa daerah pedesaan di Indonesia, terdapat masyarakat yang berada di bawah garis
kemiskinan dengan sanitasi yang sangat minim. Masih sering dijumpai sebagian masyarakat
yang membuang hajatnya di sungai karena tidak mempunyai saluran pembuangan khusus
untuk pembuangan air limbah rumah tangga maupun air buangan dari kamar mandi.

Terkadang masih dijumpai masyarakat yang membuang hajatnya di pekarangan rumahnya


masing-masing. Hal ini terjadi selain disebabkan karena faktor ekonomi, faktor kebiasaan
yang sulit dirubah dan kualitas pendidikan yang relatif rendah dari masyarakat pun memang
sangat berpengaruh besar terhadap pola hidup masyarakat.

Pengertian Limbah Cair dan Dampak Negatifnya

Limbah cair rumah tangga dan dampak negatifnya (detikcom)

Air limbah domestik (rumah tangga) merupakan limbah cair hasil buangan dari perumahan
(rumah tangga), bangunan perdagangan, perkantoran dan sarana sejenis. Contoh limbah cair
domestik adalah air deterjen sisa cucian, air sabun, dan air tinja.

Setiap hari sebuah rumah tangga tidak lepas dari menghasilkan limbah cair rumah tangga.
Aktivitas mandi, buang air kecil (BAK), buang air besar (BAB), cuci tangan, cuci baju,
mencuci mobil, mencuci piring, dan lain sebagainya, pasti akan menghasilkan limbah.
Beberapa jenis limbah tersebut akan masuk ke dalam bentuk sumur resapan, atau septic tank.
Namun, sebagian besar lainnya akan masuk ke pipa pembuangan dan mengalir ke selokan
depan rumah, sebelum nantinya akan menuju sungai yang lebih besar, yang lazimnya akan
bermuara di sungai dan laut. Seharusnya, tiap kota memiliki sistem buangan kota (sewerage
system) yang membantu mengisolasi limbah dari proses mencemari lingkungan melalui
resapan ke dalam tanah dan bercampur dengan air sungai.

Meningkatnya kegiatan manusia dalam rumah tangga mengakibatkan bertambahnya jumlah


limbah cair. Sumber limbah cair rumah tangga bersifat organik yaitu dari sisa-sia makanan
dan deterjen yang mengandung fosfor. Limbah cair dapat meningkatkan kadar BOD
(Biochemical Oxygen Demand) dan pH air. Keadaan tersebut menyebabkan terjadinya
pencemaran yang banyak menimbulkan kerugian bagi manusia dan lingkungan.

Limbah cair rumah tangga dapat berdampak ke tiga aspek, yaitu aspek kesehatan,
lingkungan, sosial dan ekonomi. Dari segi kesehatan, masyarakat akan terjangkit berbagai
penyakit seperti penyakit diare, penyakit tifus, penyakit kolera, penyakit jamur, serta penyakit
cacingan.

Penanganan limbah rumah tangga secara sembarangan akan mengakibatkan kerusakan dan
pencemaran pada lingkungan. Kerusakan dan pencemaran lingkungan ini akan berdampak
buruk bagi masyarakat, seperti mengakibatkan banjir dan menimbulkan bau yang tidak sedap.

Penanganan limbah rumah tangga secara sembarangan akan menyebabkan dampak buruk
bagi keadaan sosial dan ekonomi masyarakat. Limbah rumah tangga dapat menimbulkan
banyak penyakit yang dapat berakibat pada tingginya biaya kesehatan. Keadaan lingkungan
yang kotor dan tercemar akibat limbah akhirnya juga akan berdampak pada kehidupan sosial
masyarakat.

Contoh Limbah Cair Rumah Tangga

Contoh limbah cair rumah tangga (freepik)

Limbah rumah tangga kini terus berkembang seiring dengan perkembangan jumlah penduduk
dan jumlah pemukiman yang semakin padat. Keberadaan limbah rumah tangga ini telah
menjadi perhatian bagi masyarakat dan pemerintah karena karena dapat menimbulkan
berbagai dampak negatif.

Berdasarkan jenisnya, limbah cair rumah tangga dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu black
water dan grey water. Black water adalah air buangan dari kloset yang dihasilkan dari
kegiatan buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK), gray water adalah air yang
berasal dari pembuangan sink dapur, wastafel dan floor drain kamar mandi.

Penanganan Limbah Cair Rumah Tangga

Penanganan limbah cair rumah tangga (freepik)

Mengingat bahaya yang ditimbulkan dari berbagai aspek, kita perlu melakukan cara untuk
mengolah limbah cair rumah tangga. Berikut cara penanganan limbah cair rumah tangga yang
bisa kalian lakukan di rumah:

1. Membuat saluran air kotor atau bak peresapan

Salah satu cara mengelola limbah cair rumah tangga adalah dengan membuat saluran air
kotor atau bak peresapan. Dalam membuat saluran air kotor, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu tidak boleh menyebabkan sumber air bersih yang terdapat di sekitar
lingkungan tersebut tercemar, tidak mengotori permukaan tanah, tidak boleh sampai
menimbulkan bau yang tidak sedap agar tidak mengganggu masyarakat sekitar.

Konstruksi saluran air kotor atau bak peresapan ini dibuat secara sederhana dengan
menggunakan bahan yang murah dan mudah untuk didapatkan. Selain itu, pastikan sumber
air dengan bak resapan memiliki jarak minimal 10 meter.

2. Penggunaan bio septic tank

Kotoran manusia menjadi salah satu penyebab pencemaran pada lingkungan. Limbah dari
kotoran ini, meliputi tinja dan urine. Limbah ini dapat mengganggu keseimbangan ekosistem
pada tanah, air, dan udara. Karena itu, tempat pembuangan limbah ini perlu dikelola dengan
baik untuk mencegah pencemaran lingkungan.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran dari limbah kotoran ini
adalah dengan penggunaan bio septic tank. Bio septic tank dapat dimanfaatkan untuk
mengurai kotoran dari air limbah rumah tangga yang dapat menyebabkan pencemaran pada
lingkungan. Alat ini memiliki penyaringan yang baik sehingga mampu mengurangi bau
kotoran dan menghindari pencemaran tanah. Bio septic tank terbuat dari serat fiber yang tebal
untuk dapat menghindari kebocoran sehingga mampu menampung air dan kotoran dengan
kapasitas yang cukup besar.
3. Memberikan sisa minyak jelantah ke instansi pengolahan minyak

Apakah kalian tahu kalau untuk membuang sisa minyak dapur itu membutuhkan perlakuan
khusus? Maksudnya adalah kalian jangan membuang minyak ke wastafel atau saluran
pembuangan lain yang ada di rumah karena dapat menyumbat pipa saluran air. Lebih buruk
lagi, sisa minyak dapur tersebut dapat mencemari saluran air di seluruh kota.

Kalian bisa membuang sisa minyak dapur dengan menyumbangkan ke instansi pengolahan
minyak. Caranya adalah dengan mendinginkan dan meletakkan sisa minyak ke dalam wadah
yang nantinya akan menjadi biodiesel.

4. Membuat kolam stabilisasi

Untuk mengolah limbah cair rumah tangga, membuat kolam stabilisasi merupakan cara
pengolahan limbah cair rumah tangga yang dilakukan secara alami. Air limbah nantinya akan
dinetralisasi dari zat-zat pencemar sebelum dialirkan ke sungai. Kamu bisa membuatnya
sendiri di sekitar rumah karena cara ini cukup murah untuk dilakukan.

5. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) merupakan cara yang bisa kalian lakukan untuk
mengolah limbah cair rumah tangga. Cara kerja IPAL yaitu dengan menyaring dan
membersihkan cairan yang sudah tercemar, baik oleh pencemar organik maupun kimia
industri.

IPAL berdampak baik bagi manusia dan juga lingkungan karena IPAL membuat aliran air
menuju sungai menjadi bersih dan layak digunakan. Selain itu, dengan adanya IPAL air yang
mengalir menuju sungai efektif menjaga tumbuhan yang ada di dalam tanah dan air terbebas
dari racun.

Kebutuhan air bersih tiap individu di Indonesia rata-rata sekitar 121 liter per hari untuk
semua aktivitas yang terkait dengan air untuk memenuhi kebutuhan pokok. Kita berhak
mendapatkan hak tersebut. Maka dari itu, kita harus memenuhi kewajiban kita dalam
menjaga lingkungan, sumber air bersih, dan turut membangun wilayah sekitar yang sehat dan
produktif.

Anda mungkin juga menyukai