Anda di halaman 1dari 2

Ceritakanlah salah satu contoh industry yang menggunakan batubara sebagai sumber bahan bakar

industrinya dan bagaimana perkiraan pengolahan emisi gas buangannya?

Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) merupakan salah satu pembangkit tenaga listrik yang
menjadi bagian terpenting untuk kegiatan industry. Salah satu bahan bakar PLTU adalah batu bara.
Konsep dasar dari PLTU adalah harus menyediakan batu bara sebagai bahan bakar utama dengan
kualifikasi tertentu yang dapat digunakan untuk jangka waktu yang lama. Sehingga dengan batubara
tersebut energy primer mampu dikonversikan menjadi energy listrik dengan bahan bakar tambahan
berupa gas ataupun minyak.

Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang merupakan salah satu teknologi yang ada pada abad
21 ini mendapat perhatian karena menghasilkan dampak pada lingkungan berupa andil terhadap
pemanasan global dan mengeluarkan gas polusi dan abu yang berdampak pada lingkungan dan kesehatan
manusia. Selain menghamburkan gas CO2, SO X, dan NOX dan abu terbang serta endapan ke lingkungan,
juga mengandung berbagai zat kimia yang rawan terhadap kesehatan manusia. Batubara sebagai bahan
bakar PLTU mengandung sekitar 40 unsur kimia termasuk logam berat seperti As, Hg, Cd, Cr, Cu, Pb,
serta zat radioaktif Uranium, Thorium, dan turunannya seperti 220Rn dan 226Ra, yang dapat terlepas terbang
keudara bersama abu terbang.

PLTU di Indonesia menggunakan bahan bakar batubara yang mengandung kadar sulfur 0,5 s/d
1,5% (umumnya diatas 1,0%), sehingga ditengarai kualitas gas buang yang dihasilkan melampaui Baku
Mutu Emisi Tahun 2000. Nilai BME-2000 untuk SO2 dan NO X adalah 700 mg/m3 dan 850 mg/m3
berturut-turut. Sebuah PLTU 1000 MW akan mengonsumsi per tahunnya 2,7 juta ton batubara, atau 2 juta
ton minyak, atau 1,8 milyar m 3 gas. Emisi-emisi pencemar yang dihasilkan PLTU dapat berupa SO2,
NO2, CO, CO2, VHC (Volatile Hydrocarbon) dan SPM (Suspended Particulate Matter). Polusi ini akan
menyebar dari sumbernya melalui proses disperse dan disposisi, yang dapat menurunkan kualitas udara,
tanah dan air.

Untuk mencegah dampak yang ditimbulkan oleh emisi yang dihasilkan PLTU berbahan bakar
batubara, maka perlu dilaksanakan pencegahan dengan penggunaan teknologi yang hasil akhirnya dapat
menguntungkan secara ekonomi. Salah satu metode yang sudah banyak dilakukan adalah teknik flue-gas
desulfurization (FGD). Teknologi ini menggunakan batu kapur (Ca(OH) 2) sebagai bahan bakunya. Proses
ini dimulai dengan memasukkan gas buang ke fasilitas FGD. Dalam FGD ini kemudian disemprotkan
udara sehingga SO2 dalam gas buang akan teroksidasi oleh oksigen kemudian menghasilkan SO3. Gas
buang ini kemudian didinginkan menggunakan air, sehingga SO3 bereaksi dengan air (H20) membentuk
asam sulfat (H2SO4). Asam sulfat ini kemudian direaksikan dengan kapur sehingga hsil akhirnya adalah
gypsum. Hasil samping FGD disebut dengan gypsum sintesis yang senyawa kimianya sama dengan
gypsum alam. Gypsum yang dihasilkan sangat bernilai ekonomis, karena dapat dimanfaatkan untuk
keperluan bangunan.

Selain penggunaan FGD juga ada teknologi yang dapat menjinakan polutan penyebab hujan
asam. Alat tersebut dikenal dengan nama Electron Beam Machine (MBE) atau mesin berkas electron.
Pada dasarnya alat ini bekerja menghasilkan berkas lektron dari filament logam tungsten yang
dipanaskan. Berkas electron kemudian difokuskan dan dipercepat ditabung akselator yang bertegangan 2
juta volt. Gas buang yang mengandung sulfur dan nitrogen di irradiasi dengan berkas electron dalam
suatu tempat yang mengandung gas ammonia, sehingga sulfur dan nitrogen berubah menjadi ammonium
sulfat dan ammonium nitrat. Proses ini diawali dengan pendinginan SO x dan NOx dengan menyemburkan
air. Campuran senyawa ini kemudian ditambahkan dengan gas ammonia dan dialirka ketabung pereaksi
(vessel). Senyawa yang mengalir dalam tabung reaksi kemudian di irradiasi dengan berkas electron.
Kemudian masih dalam pengaruh irradiasi, senyawa ini bereaksi dengan air menghasilkan produk antara
berupa asam sulfat dan asam nitrat. Senyawa inilah yang dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk sulfat
dan pupuk nitrogen dengan wujud fisik berupa Kristal/partikel. Dengan menggunakan Electron Beam
Machine (MBE) 95% gas SOX dan 85% gas NOX dirubah menggunakan berkas electron sebesar 15 kGy.
Riset nasional telah memprogramkan mulai 2009 untuk melengkapi PLTU dengan fasilitas irradiasi
electron atau electron beam machine (MBE) untuk mengolah gas buang yang akan dikeluarkan ke
lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai